PEMBIMBING:
DR. DJOLLY RUMOPA, SPOG
OLEH:
BUDI DARMAWAN
PENDAHULUAN
Perdarahan
Hipertensi
KEMATIAN dalam
KEHAMILAN
Hipertensi dalam Kehamilan
TD 140/90
Riwayat penyakit
Pergerakan janin PAN: 6 kali di
Pelepasan air dari jantung, paru-paru, HPHT: 25 April
(+) dirasakan saat Puskesmas, 4 kali
jalan lahir (-) ginjal, dan hati 2018
MRS di posyandu
disangkal
Proteinuri: +3
His: jarang-jarang TBBJ: 2790 gram
(kualitatif)
DIAGNOSIS KERJA
Sikap:
• IVFD
• MgSO4 40% 4 gr IV bolus pelan
• MgSO4 40% 6 gr drips 28 tetes/menit dalam RL 500 cc
• Kateterisasi urine + 100 cc
Pemeriksaan Dalam
Portio tebal lunak arah axial, effacement 75%, pembukaan 1-2cm, ketuban (+), PP kepala H1
DIAGNOSIS KERJA
Konsul interna
Nifedipine 3x10mg
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium: USG:
Hemoglobin 11,7 gr/dL, Hematokrit 36% • Janin intrauterin tunggal hidup
Leukosit 15.300/uL, Trombosit 348.000/uL • FM (+), FHM (+)
• BPD : 8,61 cm, AC : 31,85 cm, FL : 6,94 cm
SGOT 17 U/L, SGPT 6 U/L, • Placenta implantatsi di fundus grade II.
Asam Urat 6,25 mg/dl • AFL > 2 cm
• EFW : ± 2700 - 2800 grams
Urin warna kuning, agak keruh, BJ 1.015, • KESAN : Kehamilan aterm + presentasi kepala
pH 7,5, Protein +3, leukosit 8-10, silinder :
butir kasar, epitel 8-10, bakteri +. EKG:
• Kesan : dalam batas normal
PENATALAKSANAAN
Konsul Interna:
• Kesan : hipertensi dalam kehamilan
• Advis : Nifedipine 3x10 mg,
penangananan sesuai bidang TS
OBSERVASI
Serta didukung juga dengan pemeriksaan fisik berupa tekanan darah yang tinggi
yaitu 170/110, proteinuri kuantitatf +3
PEB
Impending
nyeri kepala Eclampsia
pandangan kabur,
nyeri epigastrium,
nyeri abdomen
kuadran kanan atas,
mual dan muntah.
PEMBAHASAN - DIAGNOSIS
Maka dapat disimpulkan bahwa pada pasien ini tidak mengalami sindroma
HELLP (hemolysis, elevated liver enzymes, dan low platelet count) dimana
sindrom HELLP ini tidak jarang terjadi pada penderita PEB
HELLP SYNDROME
Penggunaan MgSO4 pada pasien sudah tepat, karena sampai saat ini MgSO4 tetap digunakan sebagai
agen profilaksis dan definitif pada kasus preeklampsia. Sebagai profilaksis eklampsi diberikan MgSO4
40 % 4gr(10cc) iv bolus perlahan 5-10 menit, dilanjutkan dengan MgSO4 40% 6gr(15cc) drips dalam
500cc RL /6jam.
Penggunaan obat antihipertensi berupa Dopamed 3x500mg pada pasien sudah tepat. Berdasarkan
penelitian terbaru yang dilakukan oleh Jayasutha et al, menemukan bahwa penggunaan kombinasi
metildopa merupakan terapi yang sangat efektif pada pasien PEB dengan atau tanpa komplikasi,
dibandingkan penggunaan tunggal metildopa.
PEMBAHASAN –
TATALAKSANA
Rekomendasi pemberian
MgSO4
PEMBAHASAN – TATALAKSANA
Rekomendasi pemerian
antihipertensi pada
preeklamsi
PEMBAHASAN - TATALAKSANA
Pada pasien ini usia kehamilan 38-39 minggu sehingga untuk pematangan paru
janin sudah tidak perlu diberikan kortikosteroid injeksi
PENANGANAN UMUM PEB
Tirah baring
SYARAT
- Refleks Patela (+/+)
- RR > 16x/m MgSO4 40% Oksigen
- Output urin
0,5cc/kgBB/jam atau
>100/4jam
- Tersedia Ca glukonas
10%
Cairan Kateter
intravena menetap
PENANGANAN UMUM PEB
PENANGANAN UMUM PEB
PATOFISIOLOGI
Nutrisi
Perubahan
Kardiovaskule Genetik gangguan invasi arteri spiralis
invasi trofoblas yang tidak
r oleh sel-sel sinsitiotrofoblast dan
normal arteri spiralis
disfungsi sel diperantarai
berkurangnya sirkulasi
oleh peningkatan pelepasan
uteroplasenta iskemia
sitokin, enzim proteolitik dan
plasenta
radikal bebas
Iskhemia PREEKLAMPASIA
Intoleransi
Plasenta imunologis
PERSALINAN PADA PREEKLAMPSIA
Jika terjadi gawat janin atau persalinan tidak dapat terjadi dalam 12jam lakukan bedah Caesar
Jika serviks telah mengalami pematangan induksi dengan Oksitosin 2-5IU dalam 500cc Dextrose
10tetes/menit, atau dengan pemberian prostaglandin/misoprostol
TATALAKSANA POST PARTUM
Lakukan
pemantauan
Teruskan terapi jumlah urin
hipertensi jika
MgSO4 tekanan diastolik
diteruskan masih
sampai 24 jam >90mmHg
postpartum atau
kejang terakhir
KESIMPULAN