Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KASUS

PREEKLAMPSIA BERAT DENGAN SINDROM HELLP

Disusun oleh :

Eriska Ratnawati, S.Ked (18360196)


Elisa Febrina, S.Ked (19360178)

Preseptor:
dr. Fonda Octarianingsih Shariff, Sp.OG

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN OBSTETRI DAN


GINEKOLOGI
RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
2020
Identitas Pasien

Nama : Ny. A
Umur : 40 tahun
Suku bangsa : Lampung
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Alamat : Kemiling
MRS : 18 Agustus 2020, Pukul 12.00
GPA : G5 P4 A0
ANAMNESIS

Keluhan Utama
Keluhan darah tinggi sejak 6 bulan kehamilan.

Riwayat Penyakit Sekarang


Ny A, berusia 40 tahun datang ke RSPBA dengan rujukan bidan pada tanggal 18 Agustus 2020,
Pukul 12.00 WIB. Dengan keluhan darah tinggi dan mau melahirkan. Os anc ke bidan dan
dikatakan darah tinggi sejak usia 6 bulan kehamilan. Mulas disertai darah lendir (+), sakit kepala
hebat (-), keluar air – air (-) mual muntah (-), nyeri ulu hati (-), pandangan mata kabur (-). Riwayat
darah tinggi pada hamil sebelumnya (+), darah tinggi sebelum hamil (-). Riwayat reproduksi:
G5 P4 A0 semua partus pervaginam dan sehat. Os mengaku lalu ke bidan diperiksa belum ada
pembukaan namun saat di tensi 180/110 mmHg, dan os juga mengaku hamil cukup bulan dan
gerakan janin masih dirasakan.
Riwayat Penyakit Dahulu
Hipertensi (-), diabetus mellitus (-), asma (-), penyakit jantung (-).

Riwayat Penyakit Keluarga


Hipertensi (-), diabetus mellitus (-), asma (-), penyakit jantung (-).

Riwayat Ante Natal Care


Periksa kehamilan 6 x tiap bulan ke bidan, pada usia kehamilan 7 bulan, tekanan darah tinggi 160/100
mmHg. Pada usia kehamilan 8 bulan dikatakan kondisi dan posisi janin baik, BB 200 gram.

Riwayat Pengobatan
Selama hamil pasien minum obat hanya diberikan oleh bidan berupa vitamin.

Riwayat perkawinan
Menikah 1x pada usia 19 tahun

Riwayat Kontrasepsi
Menggunakan KB suntik 3 bulan
Pemeriksaan Fisik

Kesadaran : Compos Mentis


Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Tanda Vital
Tekanan darah : 180/110 mmHg
Nadi : 85x/mnt
Pernafasan : 20x/mnt
Suhu : 36,6 °C
Berat Badan / Tinggi Badan : 100 kg / 154cm
Pemeriksaan Fisik Umum

Kepala
Bentuk kepala : Normosefali, Tidak ada deformitas
Rambut : Warna hitam, Distribusi merata, Tidak mudah dicabut
Wajah : Simetris, Tidak ada deformitas
Mata : Kelopak mata oedem (-), Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-), pupil isokor (+/+),
Refleks cahaya langsung (+/+)
Telinga : Normotia, Deformitas (-), Nyeri tekan tragus (-), Nyeri tekan mastoid (-), Sekret (-)
Hidung : Pernafasan cuping hidung (-), Sekret (-), Septum deviasi (-), Mukosa hiperemis (-)
Bibir : Simetris, Sianosis (-)

Leher
Pembesaran KGB : tidak terdapat pembesaran KGB
Pembesaran Tiroid : tidak terdapat pembesaran Tiroid
JVP : tidak ditemukan tanda-tanda peningkatan JVP
Trachea : tidak terdapat deviasi trakea, trakea terletak di central.
Toraks
Dinding dada : Simetris dalam keadaan statis dan dinamis

Paru-paru
Inspeksi : Gerakan kedua hemitorak simetris saat inspirasi dan ekspirasi
Palpasi : Gerakan dada simetris, Hemitoraks tidak tertinggal, vokal fremitus kedua hemitoraks sama,
Krepitasi (-), Nyeri tekan (-)
Perkusi : Sonor kedua lapang paru
Auskultasi : Suara nafas vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-

Jantung
Inspeksi : Tidak tampak pulpasi ictus cordis, tidak ada tanda radang
Palpasi : Ictus cordis teraba di sela iga V, 2 cm sebelah medial garis midklavikularis kiri
Perkusi : Batas jantung kesan tidak melebar
Auskultasi : Bunyi jantung I-II regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Perut tampak membesar sesuai dengan usia kehamilan, striae gravidarum (+),
hiperpigmentasi linea mediana (+), skar (-)
Palpasi
L1 : Teraba bulat, besar lunak dan tidak melenting
L2 : Kanan : Teraba bagian keras melebar seperti papan
Kiri : Teraba bagian- bagian kecil janin
L3 : Bulat, melenting, keras dan dapat di gerakkan.
L4 : Divergen: bagian terendah sudah masuk ke dalam pintu panggul (PAP)
TFU : 31-32 cm
His : (+)
Auskultasi : DJJ: 145x/menit

Ekstremitas
Akral dingin pada ujung – ujung jari tangan dan kaki, oedem tungkai +/+, varises (-), refleks fisiologis +/+,
refleks patologis -/-
Pemeriksaan Genetalis Eksterna

Pemeriksaan Luar
Inspeksi dan palpasi : Massa (-) di labia mayor sinistra, batas tegas, hiperemis (-), hiperemis sekitar
vulva (+), permukaan licin, nyeri pada saat perabaan terasa ringan, fluor albus (-),
darah (+).

Pemeriksaan Dalam
Vulva : Kanan dan kiri tidak ada kelainan
Vagina : Tidak ada kelainan
Portio : Terbuka
Ostium uteri eksternum : Terbuka
Corpus uteri : Tidak ada kelainan
Parametrium kiri : Tidak teraba massa
Parametrium kanan : Tidak ada kelainan
Cavum douglasi : Menonjol
Pemeriksaan Penunjang

Hasil Laboratorium
Hemoglobin : 10 gr/ dl
LDH : 726 U/L
Leukosit : 5800 µl (mm3)
Trombosit : 112.000 µl (mm3)
SGOT : 230 U/I
SGPT : 200 U/I
Bilirubin total : 1.2 mg/dL
Ureum creatinin : DBN
Urine protein : +++
Diagnosis

Diagnosis Banding

• Preeklamsia dengan Sindrom HELLP


• Acute fatty liver of pregnancy

Diagnosis Kerja

G5P4A0 hamil aterm dengan Preeklamsia berat


+ Sindrom HELLP belum inpartu JTH preskep
.
Tatalaksana
Rencana Diagnostik Rencana Terapi

- Observasi tanda-tanda klinik  IVFD RD 5% 2 tpm ( 100


berupa : nyeri kepala, gangguan ml/ jam)  Bergantian dg
visus, nyeri epigastrium, dan RL 5%
kenaikan cepat BB  Inj.Dexametason 10 mg/12
- Observasi TTV ( terutama TD) jam
- Pengukuran proteinuria  Regimen MgSO4 sesuai
- Pemeriksaan laboratorium protap
- Pemeriksaan USG abdomen  Nifedipine 10 mg
- Pemeriksaan NST (Nonstress
Test)
Prognosis

Dubia at Bonam

Permasalahan

1 Bagaimana menegakkan diagnosis pada kasus ini ?

2 Bagaimana tatalaksana pada kasus ini ?

3 Bagaimana pengelolaan terhadap kehamilannya ?


Preeklampsia digolongkan preeklampsia berat bila
Kriteria Diagnosis
ditemukan satu atau lebih gejala sebagai berikut :
 Tekanan darah sistolik > 160 mmHg dan tekanan darah
diastolik > 110 mmHg. Tekanan darah ini tidak menurun
meskipun ibu hamil sudah dirawat di rumah sakit dan
sudah menjalani tirah baring.
 Proteinuria lebih 5 g/24 jam atau 4 + dalam pemeriksaan
kualitatif. Diagnosis Sindrom HELLP :
 Oliguria
 Kenaikan kadar kreatinin plasma.  Didahului tanda dan gejala yang tidak khas
 Gangguan visus dan serebral: penurunan kesadaran, nyeri malaise, lemah, nyeri kepala, mual, muntah
kepala, skotoma dan pandangan kabur. (semuanya ini mirip tanda dan gejala infeksi
 Nyeri epigastrium atau nyeri pada kuadran kanan atas virus)
abdomen  Adanya tanda dan gejala preeklampsia
 Edema paru-paru dan sianosis.
 Tanda-tanda hemolisis intravaskular,
 Hemolisis mikroangiopatik.
 Trombositopenia berat: < 100.000 sel/mml arau penurunan khususnya kenaikan LDH, AST, dan bilirubin
trombosit dengan cepat. indirek
 Gangguan fungsi hepar: peningkatan kadar alanin dan  Tanda kerusakan/disfungsi sel hepatosit hepar
aspartate aminotransferase : kenaikan ALT, AST, LDH
 Pertumbuhan janin intrauterin yang terhambat.  Trombositopenia
 Sindrom HELLP Trombosit < 150.000/ml
Analisis Kasus
1 Bagaimana menegakkan diagnosis pada kasus ini ?

Preeklamsia Berat Sindrom HELLP


 HT timbul saat usia  preeklampsia-eklampsia
kehamilan > 20 mgg disertai timbulnya
 TD :> 160/110 mmHg hemolisis, peningkatan
enzim hepar, disfungsi
hepar, dan trombositopenia.
Pasien Pasien
- HT timbul saat usia Trombosit : 112.000
kehamilan 6 bulan LDH : 726
AST : 230
- TD : 180/110 mmHg
ALT : 200
Pengelolaan
Preeklamsia Berat Sindrom
HELLP
• Segera ranap dan tirah baring
kesatu sisi
• Monitoring cairan • Cairan yang diberikan : RD 5%
• Pemberian obat antikejang : bergantian RL 5% dengan
MgSO4, diazepam, fenitoin kecepatan 100 ml/jam
• Diuretikum diberikan jika ada • Dexametason bila perlu double
edema paru dose
• Pemberian antihipertensi • Jika trombosit < 40.000 maka
• Glukokortikoid : untuk transfusi trombosit
pematangan paru
Analisis Kasus
2 Bagaimana tatalaksana pada kasus ini ?

Teori Kasus

• Pengelolaan cairan : RD 5%
bergantian dg RL 5%, kecepatan
 IVFD RD 5% 2 tpm
100 ml/jam
• Pemberian antikejang : MgSo4 ( 100 ml/ jam) 
Loading dose 4 g (10 cc), iv Bergantian dg RL 5%
pelan2 selama 15 menit.  Inj.Dexametason 10
Maintenance dose 6 g (15cc) mg/12 jam
dalam RL/ 6 jam.
 Nifedipine 10 mg
• Pemberian antiHT : Nifedipine
10-20 mg  Regimen MgSO4 sesuai
• dexamethasone 10 mg iv tiap 12 protap
jam untuk sindrom HELLP
Analisis Kasus
3 Bagaimana pengelolaan terhadap kehamilannya ?

02
01 Konservatif
Kasus

Aktif

Kehamilan segera diterminasi/


Diterminasi bersamaan dg
diakhiri
pemberian pengobatan Dipertahankan bersamaan dg Persalinan dapat dilakukan
medikamentosa pemberian pengobatan
- Usia kehamilan > 37 mgg perabdomen atau pervaginam
medikamentosa
- Timbul onset persalinan, - Usia kehamilan <37 mgg tanpa
ketuban pecah atau disertai tanda-tanda impending
perdarahan eclampsia dg keadaan janin baik
- Adanya tanda-tanda
impending eclampsia
- Adanya tanda-tanda Sindrom
HELLP
Kesimpulan
Preeklampsia berat ialah preeklampsia dengan tekanan
darah sistolik > 160 mmHg dan tekanan darah diastolik > 110
mmHg disertai proteinuria lebih 5 g/24 jam sedangkan
Sindroma HELLP ialah preeklampsia-eklampsia disertai
timbulnya hemolisis, peningkatan enzim hepar, disfungsi
hepar, dan trombositopenia.pasien ini mengalami Preeklamsia
berat dengan sindrom HELLP dimana diagnosis ditegakkan
berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
laboratorium yang ditemukan. Prognosis pada pasien ini baik
jika tidak ditemukan penyulit.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai