VASKULARISASI
Secara embriologik , kolon kanan berasal dari usus tengah, sedangkan kolon kiri
sampai dengan rectum berasal dari usus belakang. Dalam perkembangan
embriologik kadang terjadi gangguan rotasi usus embrional sehingga kolon kanan
dan sekum mempunyai mesenterium yang bebas. Keadaan ini memudahkan
terjadinya putaran atau volvulus sebagian besar usus yang sama halnya dapat
terjadi dengan mesenterium yang panjang pada kolon sigmoid dengan radiksnya
yang sempit
Usus besar atau kolon berbentuk
gelombang, dengan panjang 5 kali atau
sekitar 1,5 meter yang terbentang dari
sekum sampai rektum
Faktor genetik
Kelompok yang diturunkan (inherated) <10% (ex. FAP & HNPCC)
Kelompok sporadik sekitar 70% >35% terjadi pada umur muda
Kelompok familial mencakup 20%
Faktor lingkungan
Bereaksi terhadap predisposisi genetik atau defek yang didapat
berkembang menjadi karsinoma kolorektal
FAKTOR RESIKO
• Polip
• Idiophathic Inflamatory Bowel Disease
• Ulseratif Kolitis
• Penyakit Crohn’s
• Faktor Genetik
• Riwayat Keluarga
• Herediter Kanker Kolorektal
• FAP
• HNPCC
• Diet
• Gaya Hidup
• Usia
PATOFISIO LOGI
• Redup
Perk
usi
• Lab
• Hitung darah lengkap/Complete Blood Count (CBC) dapat menunjukkan adanya anemia.
• Perdarahan samar
• Kadar CEA tinggi pada 70% pasien dengan ca colon
• Radiologi
• Proctoscopy untuk mengevaluasi kanal anal, rektum dan kolon sigmoid.
• Rectosigmoidoscopy
• Colonoscopy, sangat sensitif dalam mendeteksi polip kecil sekalipun
• Barium enema kontra, sensitif dalam mendeteksi polip > 1cm yaitu sekitar 90%.
Gambar : Kolonoskopi
dari tumor jinak
Gambar : CT scan menunjukkan adanya tumor kolon yang sudah metastasis pada
hepar
Diagnosis banding
PENTALAKSANAAN
• Tujuan penatalaksanaan karsinoma kolon adalah untuk mengangkat tumor
primer beserta dengan suplai limfovaskularnya. Karena pembuluh limfe
pada kolon bersamaan dengan suplai arteri, panjang kolon yang direseksi
bergantung pada pembuluh darah yang terlibat dalam menyuplai sel
kanker
• Persiapan prabedah mencakup penentuan stadium klinis yang tepat pada
pasien ini serta persiapan dengan antibiotika dan enema.
Prinsip Bedah
• Operasi bertujuan mengeksisi lesi primer dengan batas adekuat,
untuk membentuk kembali kesinambungan usus bila mungkin dan
untuk mencegah komplikasi. Berbagai jalur penyebaran harus
dipertimbangkan, mencakup mural, vena, implantasi dan perluasan
langsung.
• Perluasan reseksi yang penting untuk adenokarsinoma kolon dextra, seperti yang
ditunjukkan oleh tempat penyebaran potensial melalui kelenjar getah bening
• Perluasan kolektomi kanan, cocok untuk lesi pada kolon kanan, flesura hepatis dan
kolon tranversa.
• Kolektomi kiri sesuai dengan keganasan yang mencakup kolon sigmoid, kolon desenden,
dan fleksura lienalis
• Perluasan reseksi abdominoperineal kombinasi untuk tumor pada rektum tengah dan
bawah.
Terapi Paliatif
• Reseksi tumor secara paliatif dilakukan untuk mencegah atau
mengatasi obstruksi atau menghentikan perdarahan supaya kualitas
hidup penderita lebih baik. Jika tumor tidak dapat diangkat, dapat
dilakukan bedah pintas atau anus preternaturalis. Pada metastasis
hati yang tidak lebih dari dua atau tiga nodul, dapat dipertimbangkan
eksisi metastasis. Pemberian sitostatik melalui arteri hepatika, yaitu
perfusi secara selektif yang kadang ditambah lagi dengan terapi
embolisasi dapat berhasil menghambat pertumbuhan sel ganas.