Anda di halaman 1dari 101

BATU SALURAN KEMIH

Hana Hanifah (16711044)


Pembimbing: dr. Niken Dwirini, Sp.Rad
• Terbentuknya batu pada tubuli ginjal, di kaliks &
pelvis ginjal bahkan dpt mengisi pelvis + seluruh
kaliks ginjal
• Batu yg mengisi pelvis + > 2 kaliks ginjal = Batu
staghorn (tanduk rusa)
Manifestasi klinis
1. Nyeri regio flank / nyeri pinggang, dapat berupa:
• Nyeri kolik akibat aktivitas peristaltik otot polos sistem kalises.
• Non-kolik akibat peregangan kapsul ginjal, hidronefrosis, atau infeksi pada ginjal.
• Nyeri ketok kostovertebra (+).

massa ginjal (bila hidronefrosis)


Macam-macam batu
• Calcium-containing stones are radiopaque:
• calcium oxalate +/- calcium phosphate
• struvite (triple phosphate) - usually opaque but variable
• pure calcium phosphate
• Lucent stones include:
• uric acid
• cystine
• medication (indinavir is best known) stones
• pure matrix stones (although may have a radiodense rim or center)
Pemeriksaan penunjang

Urinalisis
• Hematuria, kristal, tanda infeksi

Darah Rutin dan Kimia Darah


• Terutama ureum, creatinin, asam urat
Radiografi
• BNO / KUB (Blass Nier Overzicht/Kidney Ureter Bladder):
hanya untuk batu radioopak (kalsium, sistin, staghorn)
• IVP (intravena pielografi) :
bisa untuk batu radiolusen / non-opak (asam urat), namun sekarang sudah banyak diganti dengan non-
contrast CT
• USG :
aman untuk ibu hamil dan pasien yang memiliki kontraindikasi IVP.
Dapat melihat semua batu (radioopak atau radiolusen pada BNO)
• Pyelografi antegrade/retrograde :
bila fungsi voiding terganggu (misal pada obstructive uropathy).
USG
• Ultrasonografi sering kali merupakan pemeriksaan pertama pada saluran kemih, dan meskipun sama
sekali tidak sensitif seperti CT, pemeriksaan ini sering kali dapat mengidentifikasi batu.
• Batu-batu kecil dan yang dekat dengan persimpangan kortikomeduler dapat sulit diidentifikasi dengan
jelas.
• Ultrasonografi dibandingkan dengan CT KUB menunjukkan sensitivitas hanya 24% dalam
mengidentifikasi batu. Hampir 75% batu yang tidak divisualisasikan berukuran <3 mm 13.
• Gambaran USG:
• echogenic foci
• acoustic shadowing
• twinkle artefact on color Doppler
• color comet-tail artefact
Pelvic Kidney calculi
USG Ureterolithiasis
twinkle artefact on color dopller

• Vesicouretericjunction and renal calculi


Comet tail artefact
• Sagittal non-contrast
• Round to oval radiopaque stone lying dependant within the thickened wall urinary bladder. The prostate gland is
enlarged and indents the base of the bladder
Foto polos
Foto polos
Intra vena pieolgrafi
1. Menilai keadaan anatomi & fungsi ginjal
2. Mendeteksi adanya batu semi-opak/non-opak yg tdk terlihat foto polos abdomen
3. Jika tetap tdk terlihat  Px. Pielografi retrograd
ivp

• Figure 1 : normal
• Figure 2 : kidney stone blocking
USG
ureterolitiasis

• There is a calculus projected over the right transverse process of L4. After contrast
injection there is a cut-off at the level of the calculus that do not cause
complete obstruction, but it causes a mild dilatation of upper ureter
• right 12th rib overlying radiodensity in the right renal region. 
• two tandem radiodensity in left hemipelvis aligned along the probable course of left distal ureter. 
vesikolitiasis
TUMOR GINJAL
JENIS-JENIS TUMOR
Tumor Jinak
 Fibroma Renalis
 Hamartoma / Angiomyolipoma ginjal
 Onkositoma Renal

Tumor Ganas
 Nephroblastoma ( Wilm’s Tumour )  anak-anak
 Renal Cell Carcinoma  dewasa
TUMOR JINAK
FIBROMA RENALIS
FIBROMA RENALIS
 Tumor jinak ginjal yang paling sering ditemukan
 Fibroma renalis berupa benjolan massa yang kenyal- keras, dengan diameter
kurang dari 10 mm yang terletak dalam medula atau papilla.
 Tumor tersusun atas sel spindel dengan kecenderungan mengelilingi tubulus
di dekatnya.
FIBROMA RENALIS
HAMARTOMA / ANGIOMYOLIPOMA RENALIS
HAMARTOMA / ANGIOMYOLIPOMA RENALIS

 Tumor jinak ginjal yang tersusun atas jaringan lemak, otot polos dan
pembuluh darah berdinding tebal yang berasal dari sel-sel epiteloid
perivaskular yang abnormal
 Disebabkan oleh
• Merokok tembakau ⇨ 39% dari seluruh kasus pada pria
• Paparan arsen, asbestosis, cadmium, beberapa larutan organik seperti
pestisida dan toksin jamur
• Obesitas (tu pada perempuan), hipertensi, terapi hormon estrogen
HAMARTOMA / ANGIOMYOLIPOMA RENALIS

Meskipun sebagian besar angiomylipomas jinak tanpa gejala, gejala berkembang


ketika ukuran tumor mencapai >4 cm.

Tanda dan gejala:


 Massa pada pinggang
 Nyeri pinggang
 Gross haematuria
HAMARTOMA / ANGIOMYOLIPOMA RENALIS

Foto polos perut menunjukkan gambaran


ground glass appearance (gambaran massa
intrabdomen)
HAMARTOMA / ANGIOMYOLIPOMA RENALIS

The mass originates from the cortex of the


right lower renal pole and has
"macroscopic fat" and prominent blood
vessels. This is an example of a typical
appearence of a renal
angiomyolipoma.
HAMARTOMA / ANGIOMYOLIPOMA RENALIS
ONKOSITOMA RENALIS
ONKOSITOMA RENALIS
 Onkositoma merupakan subtipe dari adenoma yang sitoplasma granulernya
(tanda terhadap adanya mitokondria yang cukup besar dan mengalami distorsi)
banyak ditemukan.
 Onkositoma kadang-kadang dapat begitu besar sehingga mudah dikacaukan
dengan karsinoma sel renalis.
ONKOSITOMA RENALIS
TUMOR GANAS
NEPHROBLASTOMA
(WILM’S TUMOUR)
NEPHROBLASTOMA
 Tumor ginjal primer tersering yang terjadi pada masa kanak kanak dan
termasuk tumor ganas retroperitoneal. Ginjal yang terkena biasanya unilateral
tapi bisa bilateral (5%)
 Insidensi tertinggi terjadi pada usia 2-3 tahun dan 70% didiagnosis sebelum
usia 5 tahun
 Disebabkan oleh:
• Herediter 1% yang diturunkan secara autosomal dominan
• Kelainan kongenital dan sindrom malformasi 12-15%
NEPHROBLASTOMA
 Tanda dan gejala:
• Perut membuncit
• Hematuria
• Hipertensi
• Anemia dan penurunan berat badan
• Demam, malaise, muntah-muntah, dan anoreksia
• Nyeri perut
• Tanda tanda infeksi saluran kencing
NEPHROBLASTOMA
NEPHROBLASTOMA

 Imaging Studies
• The plain abdominal film (left)
shows a large unilateral Wilms tumor
displacing the bowel.
• No bowel gas is seen on the right side
of the abdomen.
• The coronal CT scan (right) shows the
same tumor
NEPHROBLASTOMA
NEPHROBLASTOMA
RENAL CELL CARCINOMA
(ADENOKARSINOMA GINJAL
ADENOKARSINOMA GINJAL
Klasifikasi stadium Robson :
 Stadium I : tumor terlokalisasi dalam ginjal
 Stadium II : tumor menginvasi lemak perirenal, tapi belum menembus
fasia Gerota
 Stadium III:tumor telah menginvasi menembus fasia Gerota
• IIIa : secara makroskopik tumor mengenai vena renal, vena kava
(supra dan subdiafragma serta atrium kanan)
• IIIb : metastasis kelenjar limfe regional
• IIIc : sekaligus terdapat invasi vena dan metastasis kelenjar limfe
 Stadium IV : menginvasi organ sekitar atau metastasis jauh
• IVa : menginvasi organ sekitar (kecuali kelenjar adrenal)
• IVb : metastasis jauh
Faktor Risiko

Merokok Kurang aktivitas fisik

Riwayat pada turunan


Obesitas
pertama keluarga

Hipertensi Penyakit kistik terkait dialisis

Treatment dengan siklofosfamid (agen


Transplantasi renal
kemoterapi)

48
Gejala Klinis
Gejala trias klasik
◉ Nyeri pinggang : 40%
◉ Gross hematuria : 60%
◉ Teraba masa di abdomen (namun jarang ditemukan : 30-40%)
Gejala lain
◉ Demam
◉ Penurunan BB
◉ Anemia
◉ Varikokel

49
Sindrom paraneoplastik
Pada 25% pasien penderita karsinoma sel renal akan berkembang menjadi
sindrom paraneoplastic
◉ Hiperkalsemia (20%)
◉ Hipertensi (20%)
◉ Polisitemia : sekresi eritropoietin (5%)
◉ Sindrom Stauffer : disfungsi hepatic yang tidak berhubungan dengan
metastase
◉ Ensefalitis limbik

50
Pemeriksaan Fisik
◉ Penemuan massa abdomen
◉ Limfadenopati leher
◉ Varikokel khususnya sebelah kanan
◉ Edema tungkai menunjukan kemungkinan keterlibatan vena

51
Pencitraan
◉ Deteksi dan penilaian karakteristik tumor ginjal menggunakan USG, CT
scan atau MRI abdomen.
◉ Massa ginjal dapat diklasifikasikan menjadi massa padat atau kistik

52
GAMBARAN RADIOLOGI

Let’s start with the first set of slides

53
ADENOKARSINOMA GINJAL

 Tampak opasitas pada quadran kiri atas


ADENOKARSINOMA GINJAL
 Tampak massa di ginjal kiri
 Penurunan densitas pada ginjal kiri
ADENOKARSINOMA GINJAL
 Tampak pembesaran pada pole inferior
ginjal kiri
57
58
Kanker ginjal yang terdapat pada ginjal kiri

59
Masa solid heterogen yang
terdapat pada ginjal kanan

60
Terdapat massa besar yang menyusup pada bagian atas dan
tengah ginjal kiri

61
TUMOR PELVIS RENALIS
 Sebagian besar tumor renalis pada orang dewasa ialah karsinoma sel renalis, dimana
sisanya yang paling banyak (5-10%) karsinoma sel transitional yang berasal dari
urotelium pelvis renalis, karena pertumbuhannya ke dalam rongga kaliks pelvis,
tumor ini secara dini akan ditandai dengan adanya hematuria atau obstruksi

 Angka kejadian tumor ini sangat jarang. Berdasarkan jenis histopatologinya


tumor ini dibedakan dalam dua jenis yaitu :

• Karsinoma sel transitional.

• Karsinoma sel skuamosa


TUMOR PELVIS RENALIS

 Adanya lesi yang ekogenesitasnya


campuran dan ireguler
TUMOR PELVIS RENALIS

The calices are typically dilated, and the renal pelvis wall may be thickened
INFEKSI SALURAN
KEMIH
PIELONEFRITIS
Pielonefritis akut merupakan infeksi bakteri pada
pelvis renal dan parenkim yang sering terjadi pada
wanita muda.

67
You can also split your content
Klasifikasi
Pielonefritis akut (PNA) Pielonefritis kronis (PNK)
Proses inflamasi parenkim ginjal Ditandai dengan inflamasi dan
yang disebaban oleh infeksi bakteri fibrosis pada ginjal yang disebabkan
oleh infeksi rekuren atau persisten,
refluks vesikoureter, atau obstruksi
saluran kemih.

68
Etiologi
Bakteri pada tractus gastrointestinal
◉ Escherichia coli (penyebab tersering)
◉ Klebsiella spp.
◉ Proteus spp.
◉ Enterobacter spp.
◉ Pseudomonas spp.
◉ Haemophilus influenzae

69
Gejala Klinis PNA
◉ Demam tinggi
◉ Nyeri pinggang
◉ Nyeri tekan sudut costovertebral (Murphy sign positif)
◉ Disuria, frekuensi, urgensi

70
Pemeriksaan fisik PNA
◉ Terdapat leukosit dan bakteri pada urin
◉ Urin berwarna keruh dengan bau yang tajam
◉ Leukositosis
◉ Peningkatan CRP dan/atau LED

71
Gejala Klinis PNK
◉ Serangan pielonefritis akut berulang
◉ Malaise
◉ Sakit kepala, nafsu makan menurun -> BB menurun
◉ Poliuri, haus berlebihan
◉ Anemia, asidosis, proteinuria, pyuria, kepekatan urin menurun
◉ Dapat mengalami gagal ginjal
◉ Ginjal mengecil dan kemampuan nefron menurun
◉ Hipertensi

72
GAMBARAN RADIOLOGI

73
◉ Pembesaran ginjal kiri
dengan penurunan media
kontras
◉ Peningkatan densitas lemak
perirenal

74
◉ Pembesaran ginjal kiri
dengan penurunan media
kontras
◉ Peningkatan densitas lemak
perirenal

75
◉ Pembesaran ginjal kiri
dengan nefrogram patchy
atau striata
◉ Penurunan densitas pada
area kortikal
◉ Penebalan dinding pelvis
ginjal, kaliks, dan ureter
proksimal

76
Hipoekoik difus dan
penebalan korteks
dengan penekanan
pada sinus ginjal

77
Contents

03
CAKUT
CAKUT
Congenital Anomaly of the Kidney and the Urinary Tract (CAKUT)
DEFINISI
Congenital Anomaly of
the Kidney and the
Urinary Tract (CAKUT)
adalah kelainan bawaan
yang dihasilkan dari
abnormalitas
perkembangan ginjal dan
saluran kemih
embriogenik.
EPIDEMIOLOGI
CAKUT merupakan 20-30% dari semua
anomali yang diidentifikasi pada periode
prenatal.
Tingkat keseluruhan CAKUT pada bayi
lahir hidup adalah 0,3-1,6 per 1000
kelahiran hidup.
Anomali yang paling sering adalah
hidronefrosis
FAKTOR RESIKO
• Riwayat keluarga CAKUT
• Riwayat penyakit ginjal atau diabetes pada ibu
PATOFISIOLOGI
• Malformasi parenkim ginjal mengakibatkan kegagalan perkembangan
nefron normal, seperti yang terlihat pada displasia ginjal, agenesis ginjal
(RA), disgenesis tubular ginjal, dan penyakit ginjal polikistik. 
dipengaruhi faktor lingkungan (paparan teratigen dan kekurangan
nutrisi), faktor genetik (mutasi gen)
• Gangguan migrasi embriologi normal ginjal mengakibatkan ektopia
ginjal (misalnya, ginjal panggul) dan anomali fusi (misalnya, ginjal tapal
kuda)
• Kelainan dalam pengembangan sistem pengumpulan mengakibatkan
anomali panggul ginjal (misalnya, obstruksi persimpangan
ureteropelvic), ureter (misalnya, megaureter, ureter ektopik, atau
refluks vesicoureteral), kandung kemih (misalnya, eksstrofi kandung
kemih), dan uretra (misalnya, katup uretra posterior).
TIPE
• Anomali ginjal (malformasi ginjal) berupa: renal agenesis, renal
hipoplasia, renal malposisi, renal displasia (Multicystic dysplastic
kidneys) dan ginjal duplek
• Anomali ureter berupa :  Ureteropelvic junction obstruction (UPJO/
PUJO), Ureteroversical junction obstruction, Ureteroversical junction
incompetence, duplikasi ureter.
• Anomali vesika urinaria
• Anomali urethra
MANIFESTASI KLINIS
● Riwayat polihidramnion atau
oligohidramnion harus
membuat kita memerhatikan
sistem urogenital secara
cermat karena kondisi seperti
agenesis ginjal akan
mengubah volume cairan
amnion
PX RADIOLOGI
Ultrasonografi adalah alat diagnosis awal dalam identifikasi CAKUT. Bila ditemukan adanya
abnormalitas dari ginjal maupun dilatasi ureter, maka akan dilanjutkan dengan pemeriksaan VCUG
untuk mengidentifikasi ada tidaknya vesicoureteral reflux (VUR). Selain VCUG, dapat juga dilakukan
pemeriksaan IVP atau jika diperlukan dapat dilakukan pemeriksaan yang lebih canggih dan superior
seperti CT Scan (CT IVU) dan MR Urografi.
Renal Agenesis
Renal Hypoplasia
Multicystic Dysplastic Kidney
Renal Duplex
Renal Malposisi : Cross Renal Ektopia
Renal Fusion : Horseshoe Kidney
Double Collecting System
incomplete (double ureter yang menyatu pada pertengahan ureter) dan
complete (double ureter  memiliki UVJ sendiri-sendiri)
Uretero-pelvic Junction Obstruction
(Upjo/ Pujo)
Ureterocele (Cobra- Head Sign)
Ureterocele adalah sebuah kantung (cele) yang terbentuk pada ujung distal ureter yang berada di dalam bladder.
Gambaran ureterocele ini serupa gambaran kepala ular kobra pada saat pemeriksaan kontra sehingga sering disebut
cobra-head sign.
Congenital Megaureter
Ureter disebut membesar jika diameternya melebihi 3-8 mm. Biasanya muncul dengan keluhan Vesicoureteral Reflux
(VUR).
Congenital Bladder Diverticulum
Weigert Meyer Rules
Dengan adanya duplikasi komplit ureter, ureter yang berasal dari pole atas ginjal akan masuk ke dalam bladder lebih
inferior dan medial dari insersi ureter yang normal yang berasal dari pole bawah ginjal. 
Ureter yang berasal dari pole atas ginjal ini biasanya akan menjadi ureterocele karena insersinya yang ektopik
sehingga mengalami obstruksi. Sebaliknya, UVJ normal yang berasal dari ureter pole bawah ginjal sangat rentan
mengalami VUR disebabkan karena adanya ureterocele yang mengganggu dinding buli.

Anda mungkin juga menyukai