Urinalisis
• Hematuria, kristal, tanda infeksi
• Figure 1 : normal
• Figure 2 : kidney stone blocking
USG
ureterolitiasis
• There is a calculus projected over the right transverse process of L4. After contrast
injection there is a cut-off at the level of the calculus that do not cause
complete obstruction, but it causes a mild dilatation of upper ureter
• right 12th rib overlying radiodensity in the right renal region.
• two tandem radiodensity in left hemipelvis aligned along the probable course of left distal ureter.
vesikolitiasis
TUMOR GINJAL
JENIS-JENIS TUMOR
Tumor Jinak
Fibroma Renalis
Hamartoma / Angiomyolipoma ginjal
Onkositoma Renal
Tumor Ganas
Nephroblastoma ( Wilm’s Tumour ) anak-anak
Renal Cell Carcinoma dewasa
TUMOR JINAK
FIBROMA RENALIS
FIBROMA RENALIS
Tumor jinak ginjal yang paling sering ditemukan
Fibroma renalis berupa benjolan massa yang kenyal- keras, dengan diameter
kurang dari 10 mm yang terletak dalam medula atau papilla.
Tumor tersusun atas sel spindel dengan kecenderungan mengelilingi tubulus
di dekatnya.
FIBROMA RENALIS
HAMARTOMA / ANGIOMYOLIPOMA RENALIS
HAMARTOMA / ANGIOMYOLIPOMA RENALIS
Tumor jinak ginjal yang tersusun atas jaringan lemak, otot polos dan
pembuluh darah berdinding tebal yang berasal dari sel-sel epiteloid
perivaskular yang abnormal
Disebabkan oleh
• Merokok tembakau ⇨ 39% dari seluruh kasus pada pria
• Paparan arsen, asbestosis, cadmium, beberapa larutan organik seperti
pestisida dan toksin jamur
• Obesitas (tu pada perempuan), hipertensi, terapi hormon estrogen
HAMARTOMA / ANGIOMYOLIPOMA RENALIS
Imaging Studies
• The plain abdominal film (left)
shows a large unilateral Wilms tumor
displacing the bowel.
• No bowel gas is seen on the right side
of the abdomen.
• The coronal CT scan (right) shows the
same tumor
NEPHROBLASTOMA
NEPHROBLASTOMA
RENAL CELL CARCINOMA
(ADENOKARSINOMA GINJAL
ADENOKARSINOMA GINJAL
Klasifikasi stadium Robson :
Stadium I : tumor terlokalisasi dalam ginjal
Stadium II : tumor menginvasi lemak perirenal, tapi belum menembus
fasia Gerota
Stadium III:tumor telah menginvasi menembus fasia Gerota
• IIIa : secara makroskopik tumor mengenai vena renal, vena kava
(supra dan subdiafragma serta atrium kanan)
• IIIb : metastasis kelenjar limfe regional
• IIIc : sekaligus terdapat invasi vena dan metastasis kelenjar limfe
Stadium IV : menginvasi organ sekitar atau metastasis jauh
• IVa : menginvasi organ sekitar (kecuali kelenjar adrenal)
• IVb : metastasis jauh
Faktor Risiko
48
Gejala Klinis
Gejala trias klasik
◉ Nyeri pinggang : 40%
◉ Gross hematuria : 60%
◉ Teraba masa di abdomen (namun jarang ditemukan : 30-40%)
Gejala lain
◉ Demam
◉ Penurunan BB
◉ Anemia
◉ Varikokel
49
Sindrom paraneoplastik
Pada 25% pasien penderita karsinoma sel renal akan berkembang menjadi
sindrom paraneoplastic
◉ Hiperkalsemia (20%)
◉ Hipertensi (20%)
◉ Polisitemia : sekresi eritropoietin (5%)
◉ Sindrom Stauffer : disfungsi hepatic yang tidak berhubungan dengan
metastase
◉ Ensefalitis limbik
50
Pemeriksaan Fisik
◉ Penemuan massa abdomen
◉ Limfadenopati leher
◉ Varikokel khususnya sebelah kanan
◉ Edema tungkai menunjukan kemungkinan keterlibatan vena
51
Pencitraan
◉ Deteksi dan penilaian karakteristik tumor ginjal menggunakan USG, CT
scan atau MRI abdomen.
◉ Massa ginjal dapat diklasifikasikan menjadi massa padat atau kistik
52
GAMBARAN RADIOLOGI
53
ADENOKARSINOMA GINJAL
59
Masa solid heterogen yang
terdapat pada ginjal kanan
60
Terdapat massa besar yang menyusup pada bagian atas dan
tengah ginjal kiri
61
TUMOR PELVIS RENALIS
Sebagian besar tumor renalis pada orang dewasa ialah karsinoma sel renalis, dimana
sisanya yang paling banyak (5-10%) karsinoma sel transitional yang berasal dari
urotelium pelvis renalis, karena pertumbuhannya ke dalam rongga kaliks pelvis,
tumor ini secara dini akan ditandai dengan adanya hematuria atau obstruksi
The calices are typically dilated, and the renal pelvis wall may be thickened
INFEKSI SALURAN
KEMIH
PIELONEFRITIS
Pielonefritis akut merupakan infeksi bakteri pada
pelvis renal dan parenkim yang sering terjadi pada
wanita muda.
67
You can also split your content
Klasifikasi
Pielonefritis akut (PNA) Pielonefritis kronis (PNK)
Proses inflamasi parenkim ginjal Ditandai dengan inflamasi dan
yang disebaban oleh infeksi bakteri fibrosis pada ginjal yang disebabkan
oleh infeksi rekuren atau persisten,
refluks vesikoureter, atau obstruksi
saluran kemih.
68
Etiologi
Bakteri pada tractus gastrointestinal
◉ Escherichia coli (penyebab tersering)
◉ Klebsiella spp.
◉ Proteus spp.
◉ Enterobacter spp.
◉ Pseudomonas spp.
◉ Haemophilus influenzae
69
Gejala Klinis PNA
◉ Demam tinggi
◉ Nyeri pinggang
◉ Nyeri tekan sudut costovertebral (Murphy sign positif)
◉ Disuria, frekuensi, urgensi
70
Pemeriksaan fisik PNA
◉ Terdapat leukosit dan bakteri pada urin
◉ Urin berwarna keruh dengan bau yang tajam
◉ Leukositosis
◉ Peningkatan CRP dan/atau LED
71
Gejala Klinis PNK
◉ Serangan pielonefritis akut berulang
◉ Malaise
◉ Sakit kepala, nafsu makan menurun -> BB menurun
◉ Poliuri, haus berlebihan
◉ Anemia, asidosis, proteinuria, pyuria, kepekatan urin menurun
◉ Dapat mengalami gagal ginjal
◉ Ginjal mengecil dan kemampuan nefron menurun
◉ Hipertensi
72
GAMBARAN RADIOLOGI
73
◉ Pembesaran ginjal kiri
dengan penurunan media
kontras
◉ Peningkatan densitas lemak
perirenal
74
◉ Pembesaran ginjal kiri
dengan penurunan media
kontras
◉ Peningkatan densitas lemak
perirenal
75
◉ Pembesaran ginjal kiri
dengan nefrogram patchy
atau striata
◉ Penurunan densitas pada
area kortikal
◉ Penebalan dinding pelvis
ginjal, kaliks, dan ureter
proksimal
76
Hipoekoik difus dan
penebalan korteks
dengan penekanan
pada sinus ginjal
77
Contents
03
CAKUT
CAKUT
Congenital Anomaly of the Kidney and the Urinary Tract (CAKUT)
DEFINISI
Congenital Anomaly of
the Kidney and the
Urinary Tract (CAKUT)
adalah kelainan bawaan
yang dihasilkan dari
abnormalitas
perkembangan ginjal dan
saluran kemih
embriogenik.
EPIDEMIOLOGI
CAKUT merupakan 20-30% dari semua
anomali yang diidentifikasi pada periode
prenatal.
Tingkat keseluruhan CAKUT pada bayi
lahir hidup adalah 0,3-1,6 per 1000
kelahiran hidup.
Anomali yang paling sering adalah
hidronefrosis
FAKTOR RESIKO
• Riwayat keluarga CAKUT
• Riwayat penyakit ginjal atau diabetes pada ibu
PATOFISIOLOGI
• Malformasi parenkim ginjal mengakibatkan kegagalan perkembangan
nefron normal, seperti yang terlihat pada displasia ginjal, agenesis ginjal
(RA), disgenesis tubular ginjal, dan penyakit ginjal polikistik.
dipengaruhi faktor lingkungan (paparan teratigen dan kekurangan
nutrisi), faktor genetik (mutasi gen)
• Gangguan migrasi embriologi normal ginjal mengakibatkan ektopia
ginjal (misalnya, ginjal panggul) dan anomali fusi (misalnya, ginjal tapal
kuda)
• Kelainan dalam pengembangan sistem pengumpulan mengakibatkan
anomali panggul ginjal (misalnya, obstruksi persimpangan
ureteropelvic), ureter (misalnya, megaureter, ureter ektopik, atau
refluks vesicoureteral), kandung kemih (misalnya, eksstrofi kandung
kemih), dan uretra (misalnya, katup uretra posterior).
TIPE
• Anomali ginjal (malformasi ginjal) berupa: renal agenesis, renal
hipoplasia, renal malposisi, renal displasia (Multicystic dysplastic
kidneys) dan ginjal duplek
• Anomali ureter berupa : Ureteropelvic junction obstruction (UPJO/
PUJO), Ureteroversical junction obstruction, Ureteroversical junction
incompetence, duplikasi ureter.
• Anomali vesika urinaria
• Anomali urethra
MANIFESTASI KLINIS
● Riwayat polihidramnion atau
oligohidramnion harus
membuat kita memerhatikan
sistem urogenital secara
cermat karena kondisi seperti
agenesis ginjal akan
mengubah volume cairan
amnion
PX RADIOLOGI
Ultrasonografi adalah alat diagnosis awal dalam identifikasi CAKUT. Bila ditemukan adanya
abnormalitas dari ginjal maupun dilatasi ureter, maka akan dilanjutkan dengan pemeriksaan VCUG
untuk mengidentifikasi ada tidaknya vesicoureteral reflux (VUR). Selain VCUG, dapat juga dilakukan
pemeriksaan IVP atau jika diperlukan dapat dilakukan pemeriksaan yang lebih canggih dan superior
seperti CT Scan (CT IVU) dan MR Urografi.
Renal Agenesis
Renal Hypoplasia
Multicystic Dysplastic Kidney
Renal Duplex
Renal Malposisi : Cross Renal Ektopia
Renal Fusion : Horseshoe Kidney
Double Collecting System
incomplete (double ureter yang menyatu pada pertengahan ureter) dan
complete (double ureter memiliki UVJ sendiri-sendiri)
Uretero-pelvic Junction Obstruction
(Upjo/ Pujo)
Ureterocele (Cobra- Head Sign)
Ureterocele adalah sebuah kantung (cele) yang terbentuk pada ujung distal ureter yang berada di dalam bladder.
Gambaran ureterocele ini serupa gambaran kepala ular kobra pada saat pemeriksaan kontra sehingga sering disebut
cobra-head sign.
Congenital Megaureter
Ureter disebut membesar jika diameternya melebihi 3-8 mm. Biasanya muncul dengan keluhan Vesicoureteral Reflux
(VUR).
Congenital Bladder Diverticulum
Weigert Meyer Rules
Dengan adanya duplikasi komplit ureter, ureter yang berasal dari pole atas ginjal akan masuk ke dalam bladder lebih
inferior dan medial dari insersi ureter yang normal yang berasal dari pole bawah ginjal.
Ureter yang berasal dari pole atas ginjal ini biasanya akan menjadi ureterocele karena insersinya yang ektopik
sehingga mengalami obstruksi. Sebaliknya, UVJ normal yang berasal dari ureter pole bawah ginjal sangat rentan
mengalami VUR disebabkan karena adanya ureterocele yang mengganggu dinding buli.