Anda di halaman 1dari 42

By.

Esti
PENGERTIAN
• Kanker kolorektal adalah suatu tumor malignan
yang muncul dari jaringan epitel dari kolon atau
rectum (Harahap, 2004). Kanker kolorektal
ditujukan pada tumor ganas yang ditemukan di
kolon dan rektum. Kolon dan rektum adalah
bagian dari usus besar pada
• sistem pencernaan yang disebut juga traktus
gastrointestinal. Lebih jelasnya kolon berada di
bagian proksimal usus besar dan rektum di
bagian distal sekitar 5-7 cm di atas anus.
• Kolon dan rektum berfungsi untuk menghasilkan
energi bagi tubuh dan membuang zat-zat
• yang tidak berguna.
• Ca. colorektal adalah proses malignant pd
dinding usus dimana pertumbuhan sel
kankernya bisa terjadi pada seluruh lokasi
kolon :
– Rektum : 30%
– Colon Asenden & cecum : 25%
– Sigmoid : 20%
– Colon Desenden : 15%
– Colon Transversum : 19%
ETIOLOGI
• Ada bbrp faktor yg mempunyai hub dg timbulnya
kanker kolon, frekuensi ini lebih tinggi pada :
– Familial → Adenoma → 100%
– Penderita kolitis ulceratif → >10 th terutama usia
muda
– Polyp dikolon, rektum → 20%
– Penderita karsinoma payudara / ovarium
– Uterosigmoidestomi
– Riwayat kelurga ca. colon
– Hidup dalam lingkungan industri
– Diet dan penurunan transit time usus
ETIOLOGI • Klasifikasi ca. colon dan rektum
o/ Duke th 1932
• A : Tumor tebatas pd mukosa
Tipe adenoma
• B : Tu. Menembus dinding
• Tubular muskularis mukosa
• Villous • C : Tu. Metastase ke kelenjar
limpe
• Tubulovillos – C1 : Bbrp kelenjar limpe dekat
tumor primer
– C2 : Terdapat dalam kelenjar
limpe jauh
• D : Metastase jauh
Polyp adenoma, Tubular, Vilous, tubulovillous

Menekan dinding mukosa kolon

Lokal Lesi – lesi ulserasi Perdarahan

Obstruksi total/parsial
Lapisan usus

Lympatik/sistemik, sirkulasi
serosa

Organ → hati, ginjal, paru


•mesentrika Komplikasi : Perforasi, Abses, Fistula
KLASIFIKASI Tumor – Nodul - Metastase
1. Tx Tu. Primer tidak dapat dinilai
2. T0 Tidak ada tumor primer
3. Tis Ca. in situ (terdapat pd mukosa
4. T1 Tumor invasi ke sub mukosa
5. T2 Tu. Menembus muskularis propia
6. T3 Tu. Melalui muskularis propia ke sub serosa
7. T4 Tu. Menginvasi struktur atau organ lain
8. Nx Nodul tidak dapat dikaji
9. N0 Tidak terdapat nodul
10. N1 Terdpt nodul pd 1-3 limpe perikolik a/ perirektal
11. N2 Terdapat nodul pd 4 a/ lebih limpe perikolik a/ perirektal
12. N3 Terdpt nodul pd limpe dekat pembuluh darah besra
13. Mx Metastase jauh tidak dpt dinilai
14. Mo Metastase jauh tidak ada
15. M1 Terdapat metastase jauh
TANDA DAN GEJALA
LOKASI TANDA DAN GEJALA
Kolon Transversum Adanya darah samar pd
feses,penurunan BB, mual, muntah,
nyeri kuadran kanan atas, masa yg dpt
diraba
Kolon Desenden Adanya darah dalam feses, nyeri perut,
konstipasi progresif, bentuk feses
seperti pensil
Kolon Sigmoid dan Perdarahan pro rektal, konstipasi →
Rektum frekuensi m↑, perasaan BAB belum
tuntas, bentuk feses lendir & darah,
kolik abd bagian atas
Kolon Caecum & Tanpa keluhan dlm waktu lama, tak
Asenden enak pd perut kanan bawah, anemia,
BBmenurun, teraba masa perut kanan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Colok Dubur
– Mobile / terfixir
– Teraba / tidak teraba
• Test Benzidin / Guaiok →darah samar
• Liver Functi Test → metastase ke Liver
• Hb → Anemia
• Barium Enema → lokasi tumor
• Sigmoidoskopi / Kolonoskopi
• CT Scan abdomen & Pelvis → lokasi, massa,
ukuran adanya metastase
• C.E.A (Carcino Embriogenik Antigen) → menilai
progresivitas pasca pembedahan
PENATALAKSANAAN
• Tipe Pembedahan Karsinomakolorektal :
– Hemikolektomi Kanan
Massa berada di seikum, ca asenden & ca
transversum, sebagian ileum terminal, katup ileosekal
dan apendiks diangkat kemudian dilakukan
ileotransverum anastomosis
– Hemikolektomi kiri
Reseksi pada kolon transversum kiri, kolon desenden,
kolon sigmoid dan bgn atas rektum
– Abdominal Perineal Resection (APR)
Mengangkat sigmoid bgn distal rektum dan anus,
pemasangan kolonostomi permanen
– Low Anterior Resection (LAR)
Tu. Pd rectosigmoid dan rektum bgn tengah dan atas
penggunaan EEA (End to End Anastomasis) stapler
membuat anastomasis lebih aman → > 5 cm
Penatalaksanaan
• Terapi Radiasi
– Pada saat pre op atau pengobatan paliatif pada ca
kolorektal telah lanjut
– Tujuan mengurangi ukuran massa dan mengyrangi
gejala
• Kemotherapi
– Positip ditemukan nodul limpe pada saat operasi
atau cancer telah metastase
– 5 – fluoroucil (5-fu) dan methotraxe, levamisel,
BCNU & CCNU → 5-fu + irinotican
Pathway Ca Colon
Perawatan Post OP
• Monitor output colostomy, hidari kontaminasi luka
operasi
• Kaji peristaltik usus (pasase Platus, bising usus)
• Rektal Tube 20 – 30 menit (sesuai dg order dokter )
jika rektum mengandung gas → distensi
• Jika pembedahan APR, perhatikan luka dianus,
lakukan sitz-bath 3 – 4 x/hari
• Kaji stoma (stoma berwarna merah muda)
• Kaji adanya tanda-tanda tromboplebitis
• Penggunaan stoking anti plebitis
• Pemberian heparin 5000 unit/ 12 jam sebelum
dan sesudah operasi
• Berikan dukungan emosional
• Ajarkan perawatan colostomy
• Libatkan pasien dlm perawatan colostomy
Lakukan PenKes tentang :
– Perawatan kulit sekitar
stoma
– Pengawasan diet
– Cara – cara berjalan
(beraktifitas)
– Melakukan hubungan
seksual
– Perawatan Colostomy
By Esti Sorena
• PERSIAPAN KOLON
– Hari I ; diet rendah residu, lavemen pagi sore dan
pemberian neomycin/metronidazole 3 x 500mg
– Hari II : sama dg hari pertama
– Hari III : dilavemen pagi hari dan pemberian
antibiotik 1 jam sebelum operasi
• Tujuan Perawatan Post Operasi
– Memperbaiki kes maximum dan kemandirian
pasien sesegera mungkin setelah pembedahn
– Mencegah dan mendeteksi sedini mungkin
komplikasi yg dapat terjadi pasca operasi
SEGERA SETELAH OPERASI
• Mempertahankan kepatenan jalan nafas
• Monitor keseimbangan cairan dan elektrolit
• Optimalisasi status cardiovaskuler dan pulmonari
• Meningkatkan proses penyembuhan luka
• Monitor kondisi stoma, komplikasi stoma dan kulut
sekitar stoma
• Monitor eliminasi
• Kontrol terhadap nyeri dg perubahan posisi dan
tehnik relaksasi
• Suport emosional untuk klien dan keluarga
RESIKO KOMPLIKASI PASCA PEMBEDAHAN
• Shock/ perdarahan
• Thromboplebitis
• Pulmonari embolism
• Masalah resparotari
• Masalah geniturinaria
• Komplikasi gastrointestinal (paralitik ileus)
• Komplikasi intra abdominal ( gangguan absorbsi,
kebocoran anastomase, obstruksi intestinal
• Sepsis
• Masalah psikososial
• Komplikasi stoma
PERSIAPAN KLIEN PULANG
• Bertujuan u/
mengembalikan
ostemate pd kehidupan
yg normal
• Prinsip dasar adl
pemberian edukasi dan
konseling yg
berkesimbungan
Konseling Yg Diberikan
• Cara mengatasi masalah komplikasi peristoma atau
terkait dg diet
• Aktifitas klien bila akan bepergian/traveling
• Bagaimana m’tentukan cara berpakaian, melakukan
olahraga dan latihan fisik, cara melakukan aktifitas
keagamaan
• Masalah terkait aktifitas seksual
• Menentukan pilihan kantong yg tepat dan alat
penunjang lainnya
• Pelaksanaan irigasi kolostomi sesuai dg kondisi stoma
• Memberikan alamat u/ mengatasi masalah yg terjadi
pd klien
KOMPLIKASI STOMA

1. Perdarahan : → lumen, mukosa stoma


Management perawatan
1. Identifikasi penyebab
2. Beri tekanan ringan pd area perdarahan
3. Couter dg silver nitrat
4. Hub tim bedah bila tidak tertangani
5. Ajarkan & lakukan tehnik pencucian
stoma yg lembut
KOMPLIKASI STOMA
2. NEKROSIS → tampak pucat, kebiruan
hingga menjadi warna hitam
Management Perawatan
– Catat adanya perubahan warna
– Potong skin barier/ pelindung kulit 2 mm
dari stoma
– Nekrosis tampak superficial silakan
debridement superficial
– Bila nekrosis mencapai lapisan fascia
kolaborasi dg tim bedah untuk dilakukan
revisi
KOMPLIKASI STOMA

3. STENOSIS ; Proses menyempitnya lumen


stoma akan menyebabkan tidak
adekuatnya buangan
4. RETRAKSI : Terjadinya pengunduran posisi
/ letak stoma tampak dibawah kulit
Management :
Anjurkan u/ mengontrol/ mengurangi
peningkatan berat badan
Revisi pembedahan bila diperlukan
Meningkatkan intake cairan
KOMPLIKASI STOMA

5. MUCOCUTANEUS SEPARATION : rusaknya /


terbukanya jahitan yg menyatukan stoma
pada permukaan abdomen
Penyebab :
– Buruknya/tertundanya proses penyembuhan luka
– Status nutrisi
– Infeksi yg terjadi disekitar stoma
– Eksisi yg terlalu lebar pada kulit
– Jahitan yg terlalu kencang
Manajemen keperawatan Mucocutaneus

• Perlu dilakukan pengkajian pada pre operasi u/ mengetahui


resiko yg mungkin terjadi
• Kolaborasi dg tim medis u/ mengatasi infeksi
• Meningkatkan status nutrisi klien
• Cegah terjadinya kontak buangan dg kulit/ jahitan yg terbuka
• Cuci jahitan yg terbuka, isi dg absorptive fowder atau
hidroaktif granule lain u/ mencegah kontak buangan dg area
yg terbuka
• Kolaborasi dg tim bedah u/ revisi jahitan bila kondisi sangat
buruk
6.PROLAPS ; keluarnya bagian usus/ memanjang dari ukuran stoma
awal, bisa terjadi pd end stoma atau loop stoma
• Penyebab
– Terlalu besarnya bukaan pd stoma
– Destruksi penyokong fascia
– Tidak adekuatnya pengikatan pd mesenteri
– Peningkatan tekanan intra abdominal
• Managemen Perawatan
– Gunakan kantong yg fleksibel dan ukuran lebih besar
– Reduksi manual dg cara istirahat , posisi supine, dg
kompres dingin pd prolaps parsial
– Pada prolaps komplet, observasi kondisi stoma, warna,
viabilitas karena bisa terjadi iskemia dan nekrosis
– Ajarkan pd klg dan klien u/ mengevaluasi kondisi stoma
– Kolaborasi dg tim bedah bila kondisi memburuk
7. PARASTOMAL HERNIA
penonjolan melingkar dibawah kulit, melingkar area stoma,
sering terjadi pd kasus end stoma
• Penyebab
 Letak /posisi stoma beada diluar area rektus abdominalis
atau area midline insisi
 Kerusakan fasia
 Tonus otot yg lemah
 Peningkatan tekanan intra abdominal
• Managemen Perawatan
 Anjuran u/ pemakaianbelt u/ menopang
 Penggunaan pakaian yg bisamenukung seperti korset
 Observasi tanda-tanda terjadinya obstruksi
 Anjuran meningkatkan intake fiber dan cairan
 Kolaberasi tim medis bila terjadi gangguan pengeluaran
kotoran
KOMPLIKASI PERISTOMAL
1. FOLIKULITIS : reaksi inflamasi pd folikel rambut
yg disebabkan oleh bakteri, biasanya
staphilococcus aureus, tampak kilnis berisi pus
Penyebab : Terjadi karena pd saat melepas alat
/plester tercabut rambut & kontaminasi dg
bakteri
Managemen Perawatan
– Gunakan antibiotik topikal a/ absortive fowder
– Penggunaan kontong non adhesive
– Cukur rambut area stoma saat m’ganti alat baru
– Edukasi pd klien cara melepas kantong
2. CAPUT MEDUSA :
• Divisualkan dg warna kebiruan pd kulit sekitar stoma
yg disebabkan dilatasi/pelebaran vena disekitar
stoma
• Sering juga disebut peristoma varises
• Klien dg gangguan hati, beresiko terjadi komplikasi
caput medusa
• Kondisi secara klinis tampak kulit mudah berdarah,
biasanya pada saat membuka alat/kantong dan saat
membersihkan
Manajemen Perawatan
– Membuka alat/ kantong secara perlahan
– Menggunakan bahan yg lembut, seperti kapas & sejenisnya
– Edukasi klg cara membersihkan dg baik
3. CANDIDIASIS
• Penyebab
 Kontak yg berlangsung lama dg keluaran stoma
 Klien akan merasakan sensasi terbakar dan rasa gatal
 Pada kondisi lanjut akan berbau tidak sedap dan lebih
lembab
• Manajemen Perawatan
Pemberian anti fungal
Persiapkan pengukuran alat/ kantong sesuai dg ukuran
stoma
Pemilihan alat yg tepat
Menjaga kulit sekitar stoma tetap kering dan bersih
4. TRAUMA MEKANIK
Penyebab
 Tekanan/ gesekan/ lipatan
 Proses pelepasan/ penarikan plester
 Proses pemasangan yg terburu-buru
 Penggunaan alat adhesive yg terlalu kuat
Manajemen Perawatan
 Berikan absorptive powder tipis – tipis
 Pilih sistem kantong yg aman dg pemakaian skin
barier/pelindung kulit
 Edukasi klien dan klg cara mengganti kantong dan
membersihkan stoma
5. TRAUMA KIMIA : perusakan karena bahan kimia pd
kulit sekitar stoma, zat iritan, disebabkan produksi keluaran
stoma

6. GRANULOMA : merupakan tumbuhnya nodul –


nodul kecil dipinggir stoma, hal ini karena
terlalu kecil pengukuran lubang pd skin barier
dan trauma berulang yg berlangsung lama
Manajemen Perawatan :
Beri tekanan pd area yg berdarah
Cauterisasi dg silver nitrat
 Penggunaan sistem kantong lembut & fleksibel
Siapkan skin barier 2 mm lebih besar dari stoma
Faktor yg harus diperhatikan dalam memilih
kantong stoma
• Tipe stoma yg dimiliki ostemate
• Letak stoma/ Konstruksi stoma
• Peristoma skin
• Tipe dan konsistensi keluaran yg dihasilkan
stoma
• Jenis dan gaya hidup klien sehari - hari
Produk Ostomi
Sealants/pelindung kulit
berbentuk spray, gel, cairan dan roll on
Barrier/ pelindung kulit
berbentuk wafer, ring, strip, pasta dan fowder
Cleanser/ Solvent/pencuci kulit
bentuk cairan, wipes, spray, foam → u/ memudahkan
pengangkatan plester a/ sisa produk pelindung kulit
Alat Pelengkap kantong Stoma
Ikat pinggang
Pakaian dalam / renang
Alat pengukur stoma
Penjepit kantong
Penutup kantong
Convex
End stoma
Double barrel stoma

Loop stoma

Anda mungkin juga menyukai