Anda di halaman 1dari 80

CV : ANI MARYANI, ETN, MKep, Ners Sp.

KMB
PENDIDIKAN TERAKHIR
PROGRAM SPESIALIS KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH PEMINATAN ONKOLOGI
UNIVERSITAS INDONESIA LULUS TAHUN 2010
SERTIFIKASI :
PERAWAT LUKA, STOMA DAN KONTINEN
PERAWAT ONKOLOGI
PERAWAT PALIATIF
ASESOR KEPERAWATAN
TRAINER LUKA, STOMA DAN KONTINEN
TENAGA PENGAJAR PROGRAM KESEHATAN (TPPK)

PEKERJAAN :
RS MUHAMMADIYAH - UGD 1991 – 1992
RS DR HASAN SADIKIN BANDUNG 1992 – SEKARANG SEBAGAI :
- KETUA SUB KOMITE KREDENSIAL KEPERAWATAN
-PENGAWAS KEPERAWATAN DAN PENGEMBANGAN MUTU PAVILIUN PARAHYANGAN
-KETUA HARIAN SENTRA PERAWATAN LUKA DAN STOMA
- PENGURUS TIM PALIATIF

ORGANISASI :
KETUA DPW INWOCNA JAWA BARAT
PENGURUS PPNI PROPINSI JAWA BARAT ( WAKIL KETUA PPNI )
PENGURUS KOLEGIUM ONKOLOGI INDONESIA
MAJELIS KEHORMATAN ETIK RUMAH SAKIT PERSI JABAR
“ Perawatan Pasien Kanker Kolorektal
dengan Stoma dan
Manajemen Nutrisi “

Ani Maryani
PENGANTAR KANKER KOLOREKTAL
Pendahuluan

Global Burden of Cancer Study


PENGERTIAN
• Kanker adalah suatu
penyakit pertumbuhan
sel, akibat adanya
onkogen yang
menyebabkan sel normal
menjadi sel kanker
• Kanker kolorektal adalah
jenis kanker yang tumbuh
pada usus besar (kolon)
atau pada bagian paling
bawah dari usus besar
(rektum ) sampai anus
Tentang Kanker Kolorektal
Penyebab Kanker Kolorektal
• Sampai saat ini penyebab pasti
dari karsinoma kolorektal belum
jelas diketahui
• Faktor risiko Penyebab
karsinoma kolorektal ini antara
lain inflammatory bowel disease
(IBS), riwayat personal atau
keluarga yang pernah mengidap
kanker kolorektal atau polip
kolorektal.
Faktor Risiko Kanker Kolorektal

• Sindrom genetik seperti


familial adenomatous
polyposis (FAP)
• Hereditary nonpolyposis
colorectal cancer
syndrome
Faktor Risiko Kanker Kolorektal
FAKTOR YANG DAPAT DIUBAH
-Banyak konsumsi daging merah
dan daging olahan
-Pola makan yang salah tidak
seimbang
-Kurang aktifitas fisik
-Obesitas
-Merokok (paparan rokok)
-Konsumsi alkohol
-Gangguan pencernaan yang
berulang
-DM Type2
Faktor Risiko Kanker Kolorektal
Faktor Yang Tidak Dapat
Diubah
Diantaranya :
•Usia >50th
•Riwayat menderita polip usus
•Riwayat radang usus kronis
•Riwayat keluarga menderita
ca kolorektal
•Faktor genetik /ras (Afrika-
Amerika, Eropa Timur)
•Laki laki lebih banyak dari
pada wanita
Gejala Kanker Kolorektal
• Gejala kanker kolorektal
seringkali dirasakan
oleh pasien ketika
kanker sudah
berkembang jauh.
•  Tergantung kepada
ukuran dan lokasi
tumbuhnya kanker
Beberapa Gejala Kanker Kolorektal
• Diare atau konstipasi
• Buang air besar yang
terasa tidak tuntas
• Darah pada tinja
• Mual, Muntah
• Perut terasa nyeri,
kram, atau kembung
• Tubuh mudah lelah
• Berat badan turun
tanpa sebab yang jelas.
Stadium Kanker Kolorektal
• Stadium 0 – kanker muncul
pada lapisan terdalam
dinding kolon.
• Stadium 1 – kanker sudah
menembus lapisan kedua
(mukosa) dan sudah
menyebar ke lapisan ketiga
(submukosa), namun belum
menyebar ke luar dinding
kolon
• Stadium 2 – kanker
menyebar hingga ke luar
dinding kolon, dan ada
kemungkinan sudah
menyebar ke organ
Stadium Kanker Kolorektal
• Stadium 3 – kanker sudah
menyebar ke luar dinding
kolon, dan ke satu atau
lebih kelenjar getah
bening.
• Stadium 4 – kanker sudah
menembus dinding kolon,
dan menyebar hingga ke
organ yang jauh dari usus
besar, seperti hati atau
paru-paru.
• Ukuran tumor bisa
bervariasi.
TNM/Modified Dukes Classification System

TNM Stadium Modified Dukes Deskripsi


Stadium
T1 N0 M0 A Limited to submucosa
T2 N0 M0 B1 Limited to muscularis
propria

T3 N0 M0 B2 Transmural extension

T2 N1 M0 C1 T2 Enlarged mesenteric nodes

T3 N1 M0 C2 T3, C2 T3 Enlarged mesenteric nodes

T4 C2 Invasion of adjacent organs


Any T, M1 D Distant metastases present
Tindakan Pengobatan pada Kanker
Kolorektal
• PEMBEDAHAN
• KEMOTERAPI
• TERAPI RADIASI
• TERAPI TARGET
TIPE OSTOMY

• Gastrostomy

Colostomy

Jejunostomy

Urostomy Neftrostomy
Ileostomy
• Tracheostomy
Different types of colostomies
Permanent colostomies
 sigmoid colostomy

Temporary colostomies
sigmoid colostomy a.m.
Hartmann
loop transverse colostomy

divided transverse
colostomy
Transverse colostomy

Below the costal angle,usually


to the right
1-3 cm above skin level
Diameter 6-10 cm, oval shape
Semi-firm - thin faeces
Relatively large amount of gas
Malodorous faeces
Faeces damaging to the skin
Transverse colostomy
Loop colostomy Divided colostomy
Sigmoid Colostomy
Rectal amputation Sigmoid colostomy
+ sigmoid colostomy a.m. Hartmann
Colostomy

Newly operated ”Perfect” Ostomy


Skin looks fine Normal colour and size
Aseptic post-op inflammation Nice round shape
Post-op oedema Surrounding skin normal
Kriteria untuk menetukan jenis
tindakan adalah letak tumor, dan
kondisi penderita
• .Tindakan untuk kanker rektum :
• 1. Tumor yang berjarak < 5 cm dari anal verge
dilakukan eksisi abdominoperineal.
• 2. Tumor yang berjarak 5-10 cm dari anal
verge dilakukan low anterior reseksi.
• 3. Tumor yang berjarak > 5 cm dari anal verge
dilakukan reseksi anterior standar
PEMBUATAN STOMA BERSIFAT
SEMENTARA (TEMPORER)

• Diperlukan untuk mengalihkan feses secara


semantara atau untuk melindungi daerah yang
dilakukan anastomosis ( penyambungan usus)
• Sebagai tindakan decompresi (defunction colon)
• Jenis stomanya biasa loop stoma atau double-
barrel stoma
IMPLIKASI PEMBUATAN
KOLOSTOMI / STOMA
• Fungsi usus besar adalah menyerap air,
vitamindan elektrolit, ekskresi mukus, serta
menyimpan fesesdan kemudian
mendorongnya keluar.
• Dari 700-1000 ml cairan usus halus yang
diterima oleh kolon, hanya 150-200 ml yang
dikeluarkan sebagai feses tiap harinya.

PERUBAHAN POLA BAB


RESIKO KEKURANGAN CAIRAN DAN NUTRISI
IMPLIKASI PEMBUATAN
KOLOSTOMI / STOMA
• Stoma tidak memiliki sphinkter sehingga tidal
dapat menahan keluarnya feses ( berbeda
dengan anus )

• SETIAP SAAT FESES ATAU FLATUS DAPAT KEUAR

• JIKA KANTONG TIDAK TERPASANG DENGAN BAIK 


RESIKO BOCOR  GANGGUAN BODY IMAGE
Bisakah saya beraktivitas seperti
semula???????????
ET Nurse:
Ostomy nurse specialist may provide
direct care, education, support and
counseling to assist patients and those
close to them with management,
rehabilitation and adaptation to the
ostomy.

Ref : WCET ( 2003 )


10 HAK OSTOMATE
ISSUED BY THE IOA COORDINATION COMMITTEE JUNE 1993, REVISED JUNE 1997

1. MENDAPAT KONSELING SEBELUM OPERASI


2. MEMILIKI POSISI STOMA PALING TEPAT
3. MEMILIKI BENTUK STOMA YANG BAIK
4. MENDAPATKAN PERAWATAN PASCA OPERASI
5. DUKUNGAN EMOSIONAL DARI PROFESIONAL
6. MENDAPATKAN PENGAJARAN INDIVIDU
7. INFORMASI TENTANG ‘SUPPLIES’
8. INFORMASI KELOMPOK MASYARAKAT : InOA
9. ‘FOLLOW UP’ DAN SUPERVISI SELAMA HIDUP
10. MENDAPATKAN ASURANSI KESEHATAN DAN DIJAGA
KERAHASIANNYA
PRE OPERATIF CARE

I. PENGKAJIAN FISIK

II. KONSELING

III. STOMA SITING

IV. PERSIAPAN KOLON


PENGKAJIAN FISIK

•PENGLIHATAN :
Kaji apakah pasien mampu:
melihat stomanya, memilih peralatan

•PENDENGARAN :
Kesulitan dalam komunikasi

•KONDISI KULIT :
alergi, mudah iritasi
PENGKAJIAN TINGKAT PENGETAHUAN
DAN KONDISI PSIKOLOGIS

• Sejauh mana pasien • Bagaiman kondisi


mengetahui/mengerti psikologis pasien
apa yang telah menghadapi kondisi
disampaikan oleh penyakitnya dan rencana
tindakan yang akan
dokternya mengenai
dilakukan oleh dokter
kondisi penyakit dan
terhadapnya (jenis
rencana tindakan operasi, p[ersiapan dsb)

BUAT RENCANA EDUKASI


PENGKAJIAN LAIN YANG RELEVAN DENGAN
KEBUTUHAN PASIEN

• BIO-PSIKO-SOSIO-
SPIRITUAL-CULTURAL
DAN SEXUAL
ADAPTASI PASIEN KANKER KOLOREKTAL TAHUN PERTAMA
PASKA PEMBUATAN KOLOSTOMI PERMANEN
Istriyani Istriyani, Henni Kusuma

Abstract
Pasien kanker kolorektal tahun pertama pembuatan kolostomi permanen mengalami berbagai
perubahan dalam kehidupannya sehingga muncul respon adaptasi adptif dan mal adaptif
terhadap stimuli yang dapat mencapai kesehatan secara optimal. Tujuan penelitian ini untuk
mendapatkan gambaran terkait adaptasi pasien kanker kolorektal tahun pertama paska
pembuatan kolostomi permanen. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, pendekatan
fenomenologi. Data didapat dengan wawancara mendalam pada 7 partisipan, usia 35-65 tahun,
dengan pembuatan kolostomi 2-12 bulan. Analisis hasil wawancara menggunakan metode
Collaizzi. Hasil penelitian ini yaitu adaptasi fungsi fisik, konsep diri, fungsi peran, dan
interdependen setelah pembuatan kolostomi permanen. Adaptasi fungsi fisik partisipan dengan
menghindari kegiatan yang memperberat gejala fisik, setelah mengalami perubahan kondisi fisik
dan perubahan aktivitas fisik. Adaptasi konsep diri pada partisipan mulai menerima dirinya
setelah melewati tahapan berduka dan kehilangan seiring berjalannya waktu. Adaptasi fungsi
peran, adanya peran partisipan sebagai pencarinafkah digantikan oleh keluarga dan respon
membatasi interaksi dalam masyarakat. Adaptasi interdependen partisipan merubah aktivitas
ibadah, mencari informasi terkait tata cara ibadah, meningkatkan keimanan dan merasa dekat
dengan Tuhan. Setiap model adaptasi dalam menghadapi perubahan bervariasi, tergantung
karakteristik dan pengalaman partisipan yang mempengaruhi. Perlu dukungan dan pendekatan
terstruktur terkait manajemen perawatan kolostomi sesuai kebutuhan pasien pada tahap
adaptasinya sehingga tercapai proses perubahan adaptif.
PERAN PERAWAT
• KONSELOR

• EDUCATOR

• PEMBERI PELAYANAN

• PENELITI
KONSELING
• MEMBERIKAN INFORMASI
TTG KONDISI PRE, INTRA,
POST OP
• PEMBENTUKAN DAN
PERUBAHAN SIKAP,
KEYAKINAN, NILAI DAN
PENDAPAT
• PSIKOMOTOR DAN
KETERAMPILAN
KONSELING
• DISKUSI TENTANG
AKTIVITAS SETELAH
OPERASI PENTING
UNTUK DILAKUKAN
BERSAMA PASIEN DAN
KELUARGA
KONSELING
• INFORMASI TENTANG
ALAT / KANTONG
STOMA HENDAKNYA
DISAMPAIKAN TETAPI
KEPUTUSAN UNTUK
MEMILIH ADA PADA
PASIEN
Stoma Siting
Stoma siting :
Tindakan menentukan lokasi
penempatan stoma

BERTUJUAN UNTUK:
 memudahkan ostomate
merawat stoma secara
mandiri,
 mengurangi resiko
komplikasi
 meningkatkan kualitas
hidup klien.
Stoma Siting
PERSIAPAN KOLON

Tindakan untuk menyiapkan kolon sehingga mencapai


kondisi yang optimal untuk dilakukan tindakan
diagnostik maupun terapi.

TUJUAN :

1. Mengurangi pencemaran rongga peritonium

2. Mengurangi risiko infeksi pada anastomose.


PERAWATAN INTRA OPERATIF

• Kurangi kecemasan klien / temani

• Tidak menghilangkan tanda stoma pada


abdomen ( stoma sitting )

• Kolaborasi dengan tim medis ttg ketinggian


stoma optimal

• Penggunaan one piece sistem drainable clear


colostomy / urostomy bag
Perawatan post operasi bedah
ostomi
• Monitoring hemodinamik
• Monitoring tingkat kesadaran
• Monitoring status oksigen, cairan, nutrisi
• Fasilitasi kenyamanan pasien
• Cegah cedera dan infeksi
• Observasi kondisi stoma (prolaps, retraksi,
iskemik, iritasi (gunakan kantong yang
transparan dan one piece)
• Berikan perawatan lain sesuai dengan
kebutuhan pasien
PEMILIHAN KANTONG STOMA

• Merupakan proses
kompleks y ang
memerlukan
pengkajian
terhadap kondisi
stoma dan kondisi
pasien
Karakteristik stoma mempengaruhi dalam pemilihan
kantong yang meliputi:

Tipe stoma
– Konsistensi
keluaran stoma
– Kontruksi dan
ukuran stoma
– Kondisi sekitar
abdomen
– Derajat tonjolan
stoma
lanjutan………

• Kemampuan pasien
dalam merawat
stoma, aktifitas, daya
beli, serta kantong
yang disukai

• Ketersediaan alat
yang sesuai dengan
kondisi pasien
PRINSIP-PRINSIP KANTONG YANG BAIK

• HARUS DAPAT MELINDUNGI KULIT FECES


YANG SIFATNYA IRITATIF

• HARUS DAPAT MELINDUNGI STOMA


MAUPUN KULIT SEKITARNYA DARI TRAUMA
MACAM-MACAM KANTONG
• ONE PIECE SYSTEM CLOSED END BAG
• TWO PIECE SYSTEM CLOSED END BAG
• ONE PIECE SYSTEM DRAINABLE BAG
• TWO PIECE SYSTEM DRAINABLE BAG
• ONE PIECE UROSTOMY BAG
• TWO PIECE UROSTOMY BAG
Contoh Kantong Stoma
Flange/wafer
clift

Drainable bag

Two Piece system with drainable


Contoh Kantong Stoma

One piece with


drainable bag

One piece
closed end
bag
Contoh Kantong Stoma
Tampak Muka
Tampak belakang

Urostomy bag
Iliestomy
Bag
PROSEDUR PEMASANGAN STOMA BAG

Persiapan Alat :
tidak perlu streril, cukup bersih
Alat kotor
Observasi/kaji keadaan stoma
Bersihkan
stoma
dan daerah
peristomal
skin
Gunakan adhesive removal
( bila perlu )
Buat Pola Tanda panah
arah atas
pasien

Letakan plastik diatas stoma, gambar bentuk stoma


dengan menggunakan spidol permanent
Gambar dibagian belakang stoma bag
Perhatikan:
plastik
harus
dijauhkan dari
gunting

Gunting sesuai gambar yang telah


dipola
Tanda dan nama pasien dicantumkan di bagian belakang stoma bag
Penggunaan pasta untuk leveling
Pasangkan stoma bag
Rekatkan ke kulit dengan cara menekan
tapi lembut dan melingkar
Tutup dengan menggunakan clif
Lipat bagian bawah plastik dan lipat
clif
Pemasang
an
selesai…
Beberapa contoh kasus komplikasi
akibat tidak tersedianya kantong
kolostomi yang dilengkapi dengan
bahan pelindung kulit
Iritasi luas, perasaan perih dan terbakar
menyebabkan pasien ingin bunuh diri
Kasus kolostomi dengan iritasi dan luka
dehiscen akibat kontaminasi feses
APA YANG BISA KITA LAKUKAN BILA
DIHADAPKAN PADA KONDISI
TERBATASNYA STOMA BAG?
Tingkatkan kreativitas dengan tetap
memegang prinsip “ lindungi kulit sekitar
stoma” dari kontak langsung dengan
produk stoma baik feces maupun urine
Pastikan alat yang kita ciptakan dapat
menempel dengan baik pada kulit sekitar
stoma, untuk mencegah kebocoran
CONTOH KREATIFITAS
Penatalaksanaan Nutrisi
• Nutrisi penting dikelola
dengan baik untuk
pasien pasien kanker
kolorektal

• PENTING
MEMPERHATIKAN GIZI
SEIMBANG
Kenali Makanan yang Dapat
Menimbulkan Masalah atau
Mengatasi Masalah
Kenali Makanan yang Dapat
Menimbulkan Masalah atau
Mengatasi Masalah
Penting untuk Ostomate
• Asupan air dan serat
yang cukup
• Tetap ber olahraga
sesuai kemampuan
• Gaya hidup sehat
lainnya
• Dukungan keluarga,
kelompok dan Nakes
JANGAN KHAWATIR
Setiap orang memiliki
pengalaman yang berbeda
terhadap makanan yang
penting kenali dengan
baik makanan makanan
apa saja yang dapat
berdampak kurang baik
pada ostomate
selanjutnya
Pengalaman tersebut
dapat dijadikan referensi
bagi ostomate
KESIMPULAN
• Perawatan pasien • Diperlukan optimalisasi
kanker kolorektal harus peran perawat agar
dilakukan secara Multi ostomate dapat
disiplin Tim beradaptasi dengan
• Tindakan pembuatan stomanya
stoma sangat • Mencegah selalu lebih
membantu bagi pasien baik daripada
kanker kolorektal , mengobati  Gaya
memerlukan kerjasama hidup pola makan yang
yang baik antara pasien baik menjadi solusi
dan nakes mencegah kanker
kolorektal
PENUTUP
• TETAPLAH MEMBERIKAN ASUHAN
KEPERAWATAN DENGAN SEPENUH HATI,,,,,,,
HATUR NUHUN

Anda mungkin juga menyukai