*
*
Pengertian Colostomi
*
* End Colostomy
Terdiri dari satu stoma, yang dibentuk dari ujung proksimal usus
dengan bagian distal saluran GI dapat dibuang atau dijahit tertutup
(disebut Kantong Hartman) dan dibiarkan didalam rongga abdomen,
end colostomy merupakan hasil terapi bedah pada kanker kolorektal.
* Double-Barrel Colostomy
Terdiri dari dua stoma yang berbeda yaitu stoma proksimal yang
berfungsi dan stoma distal yang tidak berfungsi.
*
Manifestasi klinis tergantung pada lkasi tumor.Individu yang
mengalami melena, diare, dan konstipasi; ini adalah manifestasi
paling sering dari lesi kiri.Tumor sisi kanan menyebabkan kelemahan,
malaise, dan penurunan berat badan.Nyeri jarang terjadi, dan juga
dapat sebagai akibat dari kontraksi usus yang berhubungan dengan
obstruksi kolon parsial atau keterlibatan saraf.Obstruksi usus mungkin
tanda pertama dari penyakit.Metastasis sangat dapat diperkirakan,
dengan invasi saluran limfatik, peritoneum, dan saluran vena yang
membuat penyebaran.
Kanker kolon menimbulkan berbagai antigen tumor, antigen
karsinoembrionik (CEA) yang paling baik diketahui. Kadar "normal"
dari CEA kurang dari 2,5 ng/mL, tetapi kadar ini dapat meningkat
pada penyakit inflamasi non-malignan, khususnya pada saluran
gastrointestinal.
*
Proses Perjalanan Penyakit
Klien yang mengalami kelainan pada usus seperti:
obstruksi usus, kanker kolon,kolitis ulceratif, penyakit
Divertikuler akan dilakukan pembedahan yang disebut dengan
kolostomi yaitu lubang dibuat dari segmen kolon ( asecenden,
tranversum dan sigmoid ). Lubang tersebut ada yang bersifat
sementara dan permanen.Kolostomi asenden dan transversum
bersifat sementara, sedangkan kolostomi sigmoid bersifat
permanen. Kolostomi yang bersifat sementara akan dilakukan
penutupan.
*
*Komplikasi
1. Prolaps
2. Iritasi Kulit
3. Diare
4. Stenosis Stoma
5. Eviserasi
6. Obstruksi/ penyumbatan
7. Infeksi
8. Retraksi stoma/ mengkerut
9. Perdarahan stoma
10. Hernia Paracolostomy
11. lnfeksi luka operasi
12. Retraksi
13. Sepsis dan kematian
INDIKASI
Indikasi kolostomi yang permanen yaitu pada penyakit usus
yang ganas seperti carcinoma pada usus dan kondisi infeksi
tertentu pada kolon :
* Trauma kolon dan sigmoid
* Diversi pada anus malformasi
* Diversi pada penyakit Hirschprung
* Diversi untuk kelainan lainpada rekto sigmoid anal kanal
KONTRA INDIKASI
* Keadaan umum tidak memungkinkan untuk dilakukan
tindakan operasi
*
* Pengkajian
* a. Keadaan stoma :
* - Warna stoma (normal warna kemerahan).
* - Tanda-tanda perdarahan (perdarahan luka operasi).
* - Tanda-tanda peradangan (tumor, rubor, color, dolor, fungsi laese).
* - Posisi stoma.
* b. Apakah ada perubahan eliminasi tinja :
* - Konsistensi, bau, warna feces.
* - Apakah ada konstipasi / diare ?
* - Apakah feces tertampung dengan baik ?
* - Apakah pasien/ keluarga dapat mengurus feces sendiri ?
* c. Apakah ada gangguan rasa nyeri :
* - Keluhan nyeri ada/ tidak.
* - Hal-hal yang menyebabkan nyeri.
* - Kualitas nyeri.
* - Kapan nyeri timbul (terus menerus / berulang).
* - Apakah pasien gelisah atau tidak.
d Apakah kebutuhan istirahat dan tidur terpenuhi
- Tidur nyenyak/ tidak.
- Apakah stoma mengganggu tidur/tidak.
- Adakah faktor lingkungan mempersulit tidur.
- Adakah faktor psikologis mempersulit tidur ?
e. Bagaimana konsep diri pasien ?
- Bagaimana persepsi pasien terhadap: identitas diri, harga diri, ideal diri, gambaran diri,
& peran.
f. Apakah ada gangguan nutrisi :
- Bagaimana nafsu makan klien.
- BB normal atau tidak.
- Bagaimana kebiasaan makan pasien.
- Makanan yang menyebabkan diare.
- Makanan yang menyebabkan konstipasi.
g. Apakah pasien seorang yang terbuka ?
- Maukah pasien mengungkapkan masalahnya.
- Dapatkah pasien beradaptasi dgn lingkungan setelah tahu bagian tubuhnya diangkat.
* Diagnosa keperawatan
* Pasien yang telah dilakukan colostomy adalah sebagai
berikut :
* Risiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit
* Gangguan citra tubuh
* Nyeri (akut)
* Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan
* Risiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
* Risiko tinggi terhadap disfungsi seksual
* Gangguan pola tidur
* Risiko tinggi terhadap konstipasi / diare
* Kurang pengetahuan
* Risiko terhadap infeksi
*Perencanaan
* Pada tahap ini diawali dengan membuat prioritas diagnosa keperawatan yang dibuat dengan
mengambil acuan pada rencana asuhan keperawatan, Doenges yaitu sebagai berikut :
* Risiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit b/d iritasi kimiawi dari cairan yang keluar
pada kulit yang terkena
* Gangguan citra tubuh b/d biofisikal : adanya stoma; kehilangan kontrol usus eliminasi dan
psikososial : gangguan struktur tubuh d/d adanya kantong stoma didaerah abdomen.
* Nyeri (akut) b/d trauma jaringan dan spasme otot sekunder terhadap pembedahan
* Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan b/d gangguan absorpsi cairan
misal: kehilangan fungsi kolon
* Risiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d pembatasan
masukan secara medic
* Gangguan pola tidur b/d factor internal : stress psikologis, takut kebocoran kantong / cedera
stoma d /d sering mengganti kantong stoma, takut kebocoran kantong
* Risiko tinggi terhadap konstipasi / diare b/d penempatan ostomi pada kolon sigmoid atau
desenden
* Risiko tinggi terhadap disfungsi seksual b/d perubahan struktur / fungsi tubuh; reseksi
radikal/ prosedur pengobatan, kerentanan / masalah fisiologis tentang respons dari orang
terdekat
* Kurang pengetahuan b/d kurang pemajanan; kesalahan interpretasi informasi; kurang
mengingat
* Risiko terhadap infeksi b/d sisi masuknya organisme sekunder terhadap pembedahan