Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN CA COLORECTAL

Kelompok 4: Yulius T, Susilawati, Desak Made W, Dikha AK, Reni S, Dewi HP.

Latar Belakang
Karsinoma kolorektal merupakan keganasan ketiga terbanyak di dunia dan penyebab kematian kedua terbanyak (terlepas dari gender) di Amerika Serikat Menurut data dari Departemen Kesehatan pada tahun 2009, kanker kolorektal menduduki peringkat ke-2 terbanyak dari kanker yang diderita laki-laki. Untuk daerah jakarta, kanker kolorektal menduduki posisi ke-3 dari seluruh kanker yang diderita laki-laki maupun perempuan. Sedangkan data dari RS Kanker Dharmais dari tahun 2005-2007, kanker kolorektal menduduki peringkat ke-3 pada laki-laki dan peringkat ke-4 pada perempuan. Kanker kolorektal banyak diderita pada rentang usia 40-59 tahun.

Definisi
Kanker kolorektal adalah tumor ganas epitelial pada kolon atau rektum

Etiologi
Secara umum kanker selalu dihubungkan dengan: bahan-bahan kimia, bahan-bahan radioaktif, dan virus. Umumnya kanker usus besar terjadi dihubungkan dengan faktor genetik dan lingkungan. Serta dihubungkan juga dengan faktor predisposisi diet rendah serat, kenaikan berat badan, intake alkohol. Faktor risiko: Usia, herediter, Lingkungan dan faktor diet ( Diet tinggi lemak hewani dan rendah serat, Alkohol intake, Obesitas dan sedentary lifestyle, Makanan yang menurunkan risiko kanker kolorektal: kalsium, selenium, Vitamin A, C dan E, dan karotenoid), IBD, faktor lainnya;merokok (terutama setelah >35 tahun), ureterosigmoidostomy

Anatomi dan Fisiologi


Large Intestine: Approximately 5-7 feet long, consisting of: Cecum contains the ileocecal valve, which prevents reflux into the ileum;bcontentsare highly acidic liquid. Ascending colon contents are acidic liquid. Transverse colon contents are less acidic liquid. Descending/sigmoid colon contents become more formed. Rectum formed stool. The primary functions of the large intestine are absorption of water and electrolytes, transport of stool by peristalsis, and storage of digestive waste until it is eliminated from the body.

Patofisiologi
Pada kebanyakan kasus, kanker kolorektal berkembang perlahan-lahan selama beberapa tahun. Sebelum menjadi kanker murni, biasanya perkembangan dimulai dari polip nonkarsinomatous yang selanjutnya dapat berubah menjadi kanker. Polip merupakan jaringan yang tumbuh pada kolon atau rektum. Beberapa jenis polip disebut polip adenomatous atau adenoma yang paling sering menjadi kanker. Terdapat jenis lain dari polip yang disebut polip hiperplastik atau polip inflamasi. Polip inflamasi bukan prekanker. Demikian pula polip hiperplastik. Hal lain yang menjadi prekanker adalah displasia, yang biasanya terdapat pada penderita Kolitis ulserativa di mana terjadi inflamasi yang terusmenerus pada kolon. Begitu sebuah kanker terbentuk dari polip, maka akan tumbuh dari mukosa dinding kolon atau rektum, kemudian menembus dinding dan sel kanker akan tumbuh menyebar melalui aliran darah dan limfe yang akan menyebar ke seluruh tubuh yang disebut metastase (Winawer, 1996).

Manifestasi Klinis
Keluhan utama dan pemeriksaan klinis: Perdarahan per-anum disertai peningkatan frekuensi defekasi dan/atau diare selama minimal 6 minggu (semua umur) Perdarahan per-anum tanpa gejala anal (di atas 60 tahun) Peningkatan frekuensi defekasi atau diare selama minimal 6 minggu (di atas 60 tahun) Massa teraba pada fossa iliaka dekstra (semua umur) Massa intra-luminal di dalam rektum Tanda-tanda obstruksi mekanik usus.
Perdarah per-anus, perubahan bowel incontince, nyeri abdomen, penurunan berat badan, anemia, anoreksia.

Penentuan Staging
Stadium 0 Stadium Kanker Insitu; Pada stadium ini, sel yang abnormal masih ditemukan pada garis batas dalam dari kolon (muskularis mukosa)

Stadium 1

Stadium Dukes A; Kanker telah menyebar pada garis batas dalam dari kolon Tumor terbatas pada dinding usus, hingga dinding dalam dari kolon dan belum menyebar keluar KGB (-) kolon. Stadium Dukes B; Tumor sampai ke propria, KGB (-) Kanker telah menyebar ke lapisan otot dari kolon hingga lapisan muskulus ketiga dan lapisan lemak atau kulit tipis yang mengelilingi kolon dan rektum. Namun belum mengenai kelenjar limfe. Kanker telah menyebar ke kelenjar limfe tapi belum menyebar ke bagian lain daripada tubuh. Kanker telah menyebar ke organ lain dari tubuh seperti hati dan paru-paru

Stadium 2

Stadium 3

Stadium Dukes C; KGB positif, apikal node negatif Stadium Dukes D; KGB apikal node positif

Stadium 4

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Lab Pemeriksaan Diagnostik
Endoskopi (Flexible Sigmoideskopi atau Kolonoskopi) Double contras Barium Enema CT Colonography (virtual colonoscopy) Fecal Occult Blood Test (FOBT) Fecal Immunochemical Test (FIT) Pemeriksaan Antegen Karsinoembrionik (CEA) Test DNA Feses

Penatalaksanaan Medis
Pembedahan Kolostomi Stoma

Radioterapi: Bagi kanker rektal yang kecil, intrakavitari, eksternal, atau implantasi radiasi dapat dengan atau tanpa eksisi bedah dari tumor Kemoterapi Regimen Intravena Regimen Oral

STOMA
Ascending Colostomy The ascending colostomy is located on the right side of the abdomen. The discharge is very liquid. A drainable pouch is worn for colostomies of this type. This type of stoma is rarely used since an ileostomy is a better stoma when the discharge is liquid. When a colostomy is located in the right half of the colon, only a short portion of colon remains.
Transverse Colostomy The transverse colostomy is in the upper abdomen, either in the middle or toward the right side of the body. Diverticulitis, inflammatory bowel disease, cancer,obstruction, injury or birth defects can lead to a transverse colostomy. This type of colostomy allows stool to exit the colon before it reaches the descending colon.

Discharge: semi-solid unpredictable contains some digestive enzymes Management: skin protection drainable pouch closed-end pouch for convenience or special moments

There are two types of transverse colostomies: loop transverse colostomy and double-barrel transverse colostomy.

Descending or Sigmoid Colostomy Discharge: resembles normal bowel movements regulated in somepersons, not in others Management: natural evacuation or irrigation protective cover or closed-end pouch if regulated. If not, use open-end drainable pouch.

Ostomates Food Reference Chart

Penatalaksanaan Keperawatan
Psikososial Managemen Stoma Pouching system, self care, skin care, bathing, diet, odor, gas, diarrhea, medication, irrigation.

There are several components to the role of the stoma care nurse as detailed below.

Stoma Care for Health Assisstant

Scope of practice of the stoma care nurse specialist


The key components of specialist practice are considered to be the provision of expert clinical care, education, research and consultancy and service management (Porrett and David 1999). These parameters are central to stoma care nursing. More specifically the role is seen as assisting the stoma patient to rehabilitate and regain the quality of life known prior to stoma surgery (Salter 1997). This will include;
Pre-operative information giving/counselling Siting of the stoma Stoma appliance and accessory information Post-operative management Discharge planning Alternative stoma management colostomy irrigation, colostomy plug Enterocutaneous fistula/wound management Manage stoma complications Psychological support Internal pouch care Paediatric stoma care Health education/promotion diet, exercise, travel, returning to work, family planning, pregnancy Nurse-led follow-up clinics Nurse prescribing Measuring and fitting support garments Self help groups national and local Liaising with the multi-disciplinary team involved in the care of the stoma patient

WCET, 2008

Diagnosa Keperawatan
Pre Op
NO
1 2

Diagnosa
Nyeri kronik Konstipasi

NOC
Comfort Level

NIC
Pain Management Pain Control

Bowel Elimination Managemen Konstipasi Hydation

Post Op
NO 1 2 Diagnosa Gg Body Image Risiko Infeksi NOC NIC

Body Image Self Esteem Immune Status Risk Kontrol

Body Image Enhacement Infection Management

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai