Di susun oleh :
Kelas A
FAKULTAS KEPERAWATAN
2021
A. Definisi
Sistem muskuloskeletal adalah suatu sistem yang terdiri dari tulang,
otot, kartilago, ligamen, tendon, fascia, bursae, dan persendian.
Sistem muskuloskeletal adalah sistem yang digunakan pada tubuh
manusia yang berfungsi sebagai lokomotor dan penopang bagi tubuh manusia.
Merupakan sistem yang sangat penting pada tubuh manusia. Kelainan pada
sistem ini dapat mengganggu keseharian manusia karena menimbulkan
keluhan-keluhan tertentu. Terdiri dari 2 sistem utama yaitu system kerangka
dan sitem otot.
D. Patofisiologi
Apabila tulang hidup normal dan mendapat kekerasan yang cukup
menyebabkan patah, maka sel-sel tulang mati. Perdarahan biasanya terjadi di
sekitar tempat patah dan ke dalam jaringan lunak di sekitar tulang tersebut.
Jaringan lunak biasanya juga mengalami kerusakan. Reaksi peradangan hebat
timbul setelah fraktur. Sel-sel darah putih dan sel mast berakumulasi
menyebabkan peningkatan Sisa sel mati dimulai. Di tempat patah terbantuk
bekuan fibrin (hematom fraktur) dan berfungsi sebagai jalan untuk
melekatnya sel-sel baru. Aktivitas osteoblas segera terangsang dan terbentuk
tulang baru imatur yang disebut kalus. Bekuan fibrin direabsorpsi dan sel-sel
tulang baru secara perlahan-lahan mengalami remodeling untuk tulang sejati.
Tulang sejati menggantikan kalus dan secara perlahan mengalami klasifikasi.
Penyembuhan memerlukan beberapa minggu sampai beberapa bulan
E. Kimia
1. Susunan kimia tulang
Tulang bekerja seperti “bank kimia” yang menyimpan elemen-
elemen untuk penggunaaan selanjutnya oleh tubuh. Tubuh dapat
mengambil bahan kimia ini sesuai kebutuhan. Sebagai contoh, tingkat
minimum kalsiumyang dibutuhkan dalam darah; bila tingkatnya turun
terlalu rendah, “sensor kalsium” menyebabkan kelenjer parathyroid
melepaskan sebagian parathormon ke darah, dan hal ini menyebabkan
tulang melepaskan kalsium yang dibutuhkan.
Komposisi Kimia Tulang
Elemen Tulang Keras (%)
H 3,4
C 15,5
N 4,0
O 44,0
Mg 0,2
P 10,2
S 0,3
Ca 22,2
Campuran 0,2
Tulang terdiri atas komponen seluler dan komponen interseluler
(matriks). Komponen seluler terdiri atas (Rosyidi, 2013: 3):
a. Osteoprogenitor
Merupakan sel yang belum mengalami perubahan, serupa dengan
fibroblast. Memiliki kemampuan tinggi untuk membelah.
b. Osteoblas
Terdapat pada permukaan tulang dan berfungsi sebagai penyusun
tulang dan mensintesis komponen matriks tulang (kolagen dan
glikoprotein).
c. Osteosit (sel tulang)
Merupakan sel matur (matang) yang ditemukan terbungkus di dalam
lapisan matriks tulang yang telah mengalami mineralisasi.
d. Osteoklas
Sel yang motil (dapat bergerak bebas) dan berinti banyak. Biasanya
terdapat pada permukaan matriks atau pada permukaan tulang.
F. Fisika
1. Otot dan tulang sebagai komponen gerak
Sistem muskuloskeletal adalah sistem yang melaksanakan 2
fungsi yang berhubungan erat satu sama lain yaitu gerak (lokomosi) dan
penunjang/pendukung (Sadikin, 2011: 2).
Untuk melaksanakan gerak diperlukan (Sadikin, 2011: 2)
a. Perintah untuk gerak
b. Energi untuk gerak
c. Kendali/pengaturan gerak
Dalam melakukan gerakan, tubuh harus memiliki organ
pendukung yaitu tulang (alat gerak pasif) dan otot (alat gerak aktif).
Fungsi tulang sebagai alat gerak pasif yaitu:
a. Mendukung beban tubuh
b. Menahan berbagai gaya:
1) Tekanan: vertikal (searah sumbu tulang) dan horizontal (tegak
lurus sumbu tulang).
2) Tarikan
3) Puntiran (Torsi)
Sedangkan fungsi otot sebagai alat gerak aktif yaitu mampu
menggerakkan tulang. Hal ini dikarenakan otot mampu berkontraksi
(mengkerut) dan relaksasi (mengendor). Otot yang mampu
menggerakkan tulang adalah otot yang melekat pada tulang atau
rangka yang disebut otot lurik, sedangkan otot polos dan otot jantung
tidak menggerakkan tulang, karena tidak melekat pada tulang atau
rangka. Otot lurik dapat berkontraksi karena mempunyai energi yang
tersimpan dalam otot yang disebut ATP (Adensin Tri Phosphat). ATP
tersedia dari hasil pembakaran atau oksidasi makanan (baik
karbohidrat maupun lemak). Jika otot terus-menerus berkontraksi,
maka energi akan habis sehingga harus membentuk ATP lagi.
b. Kelas kedua
Gaya berat diantara titik tumpu dan dan gaya otot. Contoh posisi
jinjit.
c. Kelas ketiga
Gaya otot terletak diantara titik tumpuan dan gaya berat. Contoh
posisi tangan menekuk memegang bola
F. Biokimia
Tulang adalah jaringan ikat padat yang terdiri atas
Zat anorganik
Zat organic
Zat anorganik berupa kristal
Hidroksapitit yaitu Ca10 (PO4) 6 (OH)2
Na+
Mg 2+
Co3 2- (Kabonat)
G. Farmakologi
NSAID (Non Steroid Anti-inflammatory Drug) atau Parasetamol untuk
mengatasi nyeri
Glukokortikoid (Metilprednisolon, Deksametason) untuk mengatasi
inflamasi/radang
Allopurinol untuk menurunkan kadar asam urat penyebab gout
Kalsium, estrogen, bifosfonat, kalsitonin dan vitamin D untuk
osteoporosis
Vitamin D untuk osteomalasia
Bifosfonat dan kalsitonin untuk Penyakit Paget
Antibiotika (amoksisilin+asam klavulanat, cefadroksil, cefotiam,
klindamisin, ceftazidime, eritromisin, cefalotin) untuk osteomielitis