Disusun Oleh:
Nama : Dzawi Nurjanah
NIM :190106162
Mengetahui,
(...........................................…) (...........................................…)
PERTIMBANGAN ANESTESI
1. Definisi Anestesi
Anestesi, secara umum berarti suatu tindakan menghilangkan rasa sakit ketika
melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit
pada tubuh. Istilah anestesi digunakan pertama kali oleh Oliver Wendel Holmes Sr
pada tahun 1846.Anestesi, secara umum berarti suatu tindakan menghilangkan rasa
sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang
menimbulkan rasa sakit pada tubuh. Istilah anestesi digunakan pertama kali oleh
Oliver Wendel Holmes Sr pada tahun 1846.
2. Jenis Anestesi
a. General Anestesi
General anesthesia atau anestesi umum merupakan suatu tindakan yang
bertujuan menghilangkan nyeri, membuat tidak sadar dan menyebabkan amnesia
yang bersifat reversible dan dapat diprediksi, anestesi umum menyebabkan
hilangnya ingatan saat dilakukan pembiusan dan operasi sehingga saat pasien
sadar pasien tidak mengingat peristiwa pembedahan yang dilakukan (Pramono,
2014). Metode atau teknik anestesi umum dibagi menjadi 3 yaitu teknik anestesi
umum inhalasi, anestesi umum intravena dan anestesi umum imbang (Mangku
dan Senapathi, 2010).
Pemberian anestesi umum dengan teknik inhalasi, intravena maupun imbang
mempunyai risiko komplikasi pada pasien. Kematian merupakan risiko
komplikasi yang dapat terjadi pada pasien pasca pemberian anestesi. Kematian
yang disebabkan anestesi umum terjadi < 1:100.000 kasus, selain kematian ada
komplikasi lain yaitu serangan jantung, infeksi paru, stroke, trauma pada gigi atau
lidah (Pramono, 2014).
3. Teknik Anestesi Umum
d) Closed method
Cara ini hampir sama dengan semi closed, hanya udara ekspansi
dialirkan melalui absorben (soda lime) yang dapat mengikat karbondioksida,
sehingga udara yang mengandung zat anestetik dapat digunakan lagi.
2) Anestesi umum intravena
Salah satu teknik anestesi umum yang dilakukan dengan jalan
menyuntikkan obat anestesi parenteral langsung ke dalam pembuluh darah
vena. Obat-obat anestesia intravena di antaranya ketamin HCl, tiopenton,
propofol, diazepam, deidrobenzperidol, midazolam, petidin, morfin, fentanil/
sufentanil.
3) Anestesi imbang
Teknik anestesi dengan menggunakan kombinasi obat-obatan baik obat
anestesi intravena maupun obat anestesi inhalasi atau kombinasi teknik
anestesi umum dengan analgesia regional untuk mencapai trias anestesi
secara optimal dan berimbang.
4. Rumatan Anestesi
Rumatan anestesi :
- Menggunakan oksigen dan obat anestesi inhalasi dengan maupun tanpa
pelumpuh otot atau rumatan dengan obat intravena kontinyu, menggunakan
dosis sesuai umur dan berat badan.
- Titrasi dan pemantauan efek obat dan dijaga kadar anestesi aman selama
prosedur tindakan.
- Pernafasan kontrol atau asissted selama perjalanan operasi.
- Suplemen analgetik opioid sesuai kebutuhan.
- Dapat dikombinasi dengan anestesi regional sesuai kebutuhan, setelah
dilakukan anestesi umum.
- Monitoring fungsi vital dan suara nafas dengan precordial, memperhatikan
posisi endotrakheal tube selama operasi berlangsung secara berkala.
- Evaluasi pemberian cairan dan kebutuhan untuk mengganti kehilangan
cairan pada saat prosedur tindakan.
- Pastikan tidak ada sumber perdarahan yang belum teratasi.
- Menjaga suhu tubuh pasien tetap hangat selama prosedur
tindakan.
c) . Kotraindikasi ETT
Menurut Morgan (2006) ada beberapa kondisi yang diperkirakan akan
mengalami kesulitan pada saat dilakukan intubasi, antara lain:
a. Tumor : Higroma kistik, hemangioma, hematom
b. Infeksi : Abces mandibula, peritonsiler abces, epiglotitis
c. Kelainan kongenital : Piere Robin Syndrome, Syndrom Collin teacher,
atresi laring, Syndrom Goldenhar, disostosis kraniofasial
d. Benda asing
e. Trauma : Fraktur laring, fraktur maxila/ mandibula, trauma tulang leher
f. Obesitas
g. Extensi leher yang tidask maksimal : Artritis rematik, spondilosis
arkilosing, halo traction
h. Variasi anatomi : Mikrognatia, prognatisme, lidah besar, leher pendek,
gigi moncong
c. Setelah ekstubasi
1) Trauma jalan nafas : Udema dan stenosis (glotis, subglotis dan
trakhea), sesak, aspirasi, nyeri tenggorokan.
2) Laringospasme.
a. Data Subjektif
Data subjektif didapatkan dengan cara menanyakan langsung kepada
pasien yang terindikasi tumor kolon. Dan dapat juga di tanyakan kepada
keluarga (orang terdekat) dari pasien
b. Data objektif
Pengkajian objektif adalah mencakup auskultasi abdomen terhadap
bisisng usus dan palpasi abdomen untuk area nyeri tekan, distensi, dan massa
padat. Spesimen feses diinspeksi terhadap karakter dan adanya darah.
2. Masalah Kesehatan Anestesi
a) Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan imobilitas, sekunder akibat
efek sedatif medikasi dalam anestesi umum
b) Penurunan curah jantung berhubungan dengan obat anestesi
c) Resiko infeksi berhubungan dengan tempat masuknya organisme sekunder
akibat pembedahan
d) Mual berhubugan dengan efek anestesia
e) Kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual/muntah
f) Nyeri akut berhubungan dengan trauma jaringan dan spasme otot refleks
akibat usus
g) Resiko komplikasi perdarahan akibat efek samping terapi pembedahan
h) Cemas sehubungan dengan tindakan pembedahan
3. Rencana Intervensi
4. Rencana Intervensi
a) Kaji adanya faktor yang meningkatkan resiko infeksi (infeksi
perioperatif, anestesia, intrumentasi/ pemasangan alat alat
kesehatan)
b) Kurangi organisme yang masuk ke dalam tubuh individu dengan
cara melakukan perawatan luka dengan baik
c) Kurangi kerentanan individu terhadap infeksi (berikan terapi
antimikroba/kolaborasi dengan obat)
d. Mual berhubugan dengan efek anestesia
1. Tujuan
Individu akan melaporkan berkurangnya mual
2. Kriteria Hasil
a) Peningkatan nafsu makan
b) Individu dapat menjelaskan faktor yang meningkatkan rasa mual
3. Rencana Intervensi
a) Penatalaksanaan medikasi\
b) Penatalaksanaan mual
c) Penatalaksanaan status nutrisi
d) Ajarkan teknik untuk mengurangi mual
f. Nyeri akut berhubungan dengan trauma jaringan dan spasme otot refleks akibat
usus
1. Tujuan
Individu akanmenyatakan redanya/ berkurangnya nyeri setelah tindakan
pereda nyeri yang memuaskan.
2. Kriteria Hasil
a) Nyeri hilang atau mereda
4. Rencana Intervensi
a) Kaji penyebab terjadinya nyeri
b) Relaksasi nafas dalam
c) Penatalaksanaan nyeri medikasi (kolaborasi obat)
g. Resiko komplikasi perdarahan akibat efek samping resiko pembedahan
1. Tujuan
Perawat akan menangani dan meminimalkan episode perdarahan
2. Kriteria Hasil
a) Perdarahan dapat diminimalkan
b) Perdarahan dapat diketahui penyebabnya
3. Rencana Intervensi
a) Pantau status cairan
b) Pantau area pembedahan untuk mengetahui perdarahan
c) Ajarkan klien untuk membebat luka bedah dengan bantal saat batuk,
bersin, dan atau muntah.
h. Cemas sehubungan dengan tindakan pembedahan
1. Tujuan
Individu akan menyatakan peningkatan kenyamanan psikologis dan
fisiologis.
2. Kriteria hasil
a) Pasien tidak merasa cemas setelah melakukan tindakan
keperawatan.
b) Penurunan respons viseral (nadi, pernapasan)
3. Rencana intervensi
a) Kaji tingkat kecemasan pasien.
b) Singkirkan stimulasi berlebihan (bawa klien ke ruangan yang lebih
tenang).
c) Ajarkan tehnik relaksasi
4. Evaluasi
Berhasilan yang dicapai sebagai keluaran dari tindakan. Penilaian proses
menentukan apakah ada kekeliruan dari setiap tahapan proses mulai dari
pengkajian, diagnosa, perencanaan, tindakan, dan evaluasi itu sendiri. Evaluasi
dilakukan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya dalam
perencanaan, membandingkan hasil tindakan keperawatan yang telah
dilaksanakan dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan menilai
efektivitas proses keperawatan mulai dari tahap pengkajian, perencanaan dan
pelaksanaan. Evaluasi disusun menggunakan SOAP dimana:
S: Ungkapan perasaan atau keluhan yang dikeluhkan secara subjektif oleh
keluarga setelah diberikan implementasi keperawatan.
O: Keadaan objektif yang dapat diidentifikasi oleh perawat menggunakan
pengamatan yang objektif.
A: Analisis perawat setelah mengetahui respon subjektif dan objektif.
P: Perencanaan selanjutnya setelah perawat melakukan analisis.
https://www.google.com/search?
q=evaluasi+soap&oq=evaluasi+soap&aqs=chrome..69i57j0l9.2551j0j7&sourceid=chr
ome&ie=UTF-8#
http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/KMK_No._HK_.02_.02-
MENKES-251-2015_
https://id.scribd.com/document/361454209/Pathway-Tumor-Kolon
https://id.scribd.com/document/293247763/Laporan-Pendahuluan-Tumor-Kolon