“TUMOR KOLON”
1. NURHIJRATUN
2. NUR RAHMA ARFAH
3. ANDI HERLIN
4. ANDI FAJAR FADILLAH F.
PADA,
( ) ( )
Konsep medis
TUMOR KOLON
1. PENGERTIAN
Tumor adalah suatu benjolan atau struktur yang menempati area tertentu pada tubuh,
dan merupakan neoplasma yang dapat bersifak jinak atau ganas (FKUI,2008: 268).
Kanker adalah sebuah penyakit yang ditandai dengan pembagian sel tidak
teratur dan kemampuan sel-sel ini untuk menyerang jaringan biologis lainnya. Baik
dengan pertumbuhan langsung dijaringan yang bersebelahan (invasi) atau migrasi sel
ketempat yang jauh (metastasis). Pertumbuhan yang tidak teratur ini menyebabkan
kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembagian sel,
dan fungsi lainya (gale, 2000: 177).
Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa abnormal/ neoplasma
yang muncul dari jaringan epithelial dari colon (brooker, 201 : 72).
Kanker kolon/usus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang ganas didalam
permukaan usus besar atau rectum (boyle & langman, 2000 : 805).
Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas yang tumbuh pada
kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya (tambayong, 2000 : 143).
Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesmpulan bahwa kanker kolon
adalah suatu pertumbuhan tumor yang bersifat ganas dan merusak sel DNA dan
jaringan sehat disekitar kolon (usus besar).
2. ETIOLOGI
sehingga tidak terdeteksi dalam waktu yang relatif lama dan pada kondisi
tertentu berpotensi menjadi kanker yang dapat terjadi pada semua bagian dari
usus besar (davey, 2006 : 335).
Kanker kolon dan rektun terutama (95 %) adenorkarsinoma (muncul
dari lapisan epitel usus). Dimulai sebagai polip jinak tetapi dapat menjadi
ganas dan menyusup serta merusak jaringan normal serta meluas kedalam
struktur sekitanya. Sel kanker dapat terlepas dari tumor primer dan menyebar
ke bagian tubuh yang lain (paling sering ke hati). Kanker kolon dapat
menyebar melalui beberapa cara yaitu:
1. Secara infiltrative langsung ke struktur yang berdekatan, seperti kedalam
kandung kemih.
2. Melalui pembulu limfe kelenjar limfe perikolom dan mosokolom.
3. Melalui aliran darah, biasanya ke hati karena kolon mengalirkan darah ke
sistem portal.
4. Menyebar secara transperitoneal
5. Menyebar ke luka jahitan, insisi abdomen atau lokasi drain, pertumbuhan
kanker menghasilkan efek sekunder, meliputi penyumbatan lumen usus
dengan obstruksi dan ulserasi pada dinding usus serta pendarahan
penetrasi kanker dapat menyebabkan perforasi dan abses, serta timbulnya
metastase pada jaringan lain (gale, 2000:177).
4. KLASIFIKASI
e. Kanker telah mengadakan metastasis regional tahap lanjut dan penyebaran yang
luas & tidak dapat di operasi lagi
Gejala sangat ditentukan oleh lokasi kanker, tahap penyakit, dan fungsi
segmen usus tempat kanker berlokasi, adanya perubahan dalam defekasi,
darah pada feses, konstipasi, perubahan dalam penampilan feses, tenesmu,
anemia dan pendarahan rectal merupakan keluhan yang umum terjadi.
1. Tumor kolon kanan
Dimana isi kolon berupa cairan, cenderung tetap tersamar hingga
stadium lanjut, sedikit kecenderungan menimbulkan obstruksi,
karena lumes usus lebihbesar dan feses masi encer, anemia akibat
pendarahan sering terjadi. Dan darah bersifat samara dan hanya
dapat dideteksi dengan tes guaiac (suatu tes sederhana yang dapat
dilakukan di klinik). Mucus jarang terlihat, karena tercampur dalam
feses.pada orang yang kurus, tumor kolon kanan mungkin dapat
teraba, tetapi jarang pada stadium awal, penderita mungkin
mengalami perasaan tidak enak pada abdomen, dan kadang-
kadang pada epigastrium.
2. tumor kolon kiri
Dan rectum cenderung meyebabkan perubahan defekasi sebagai
akibat iritasi dan respon refleks, diare, nyeri kejang, dan kembung
sering terjadi, karena lesi kolon kiri cenderung melingkar, sering
timbul gangguan obstruksi. Feses dapat kecil dan berbentuk seperti
pita. Baik mucus maupun darah segar sering terlihat pada feses,
dapat terjadi anemia akibat kehilangna darah kronik, pertumbuhan
pada sigmoid atau rectum dapat mengenai radiks saraf, pembulu
limfe atau vena, menimbulkan gejala –gejala pada tungkai atau
perineium, hemoroid, nyeri pinggang bagian bawah, keingginan
defekasi atau sering berkemih dapat timbul sebagai akibat tekanan
pada tungkai atau perineum, hemoroid, nyeri pinggang bagian
bawah, keingginan defekas atau sering berkememih dapat timbul
sebagai akibat tekanan pada alat-alat tersebut. Gejala yang
mungkin dapat timbul pada lesi rectal adalah evakuasi feses yang
tidak tidak lengka setelah defekasi, konstisipasi da diare
bergantian, serta feses berdarah (gale, 2000).
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
7. PENATALAKSANAAN MEDIS
2. Penyinaran (radiotrapi)
Terapi radiasi memakai sinar gelombang partikel berenergi tinggi misalnya
sinar x, atau sinar gamma, difokuskan untuk merusak daerah yang
ditumbuhi tumor, merusak genetic sehingga membunuh kanker, rterapi
radiasi merusak sel-sel yang pembelahan dirinya cepat, antara alin sel
kanker, sel kulit, sel dinding lambung & usus, sel darah. Kerusakan sel
tubuh menyebabkan lemas, perubahan kulit dan kehilangan nafsu makan.
3. Kemotherapy
Chemotherapy memakai obat anti kanker yang kuat, dapat masuk kedalam
sirkulasi darah, sehingga sangat bagus untuk kanker yang telah menyebar,
obat chemotherapy ini ada kira-kira 50 jenis, biasanya di injeksi atau
dimakan, pada umunya lebih dari satu macam obat, karena digabungkan
akan memberikan efek yang lebih bagus (FKUI, 2001 : 211)
FORMAT RESUMEN KEPERAWATAN
I. IDENTITAS KLIEN
II. KELUHAN UTAMA : klien mengeluh nyeri pada perut bagian kanan, mual
dan muntah, dan pasien mengeluh mengalami penurunan berat badan karena
malas makan, dan jarang buang air besar.
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Data subjektif (ds)
1. klien mengatakan nyeri pada perut
2. klien mengatakan berat badanya menurun
3. Klien mengatakan nyeri ulu hati
4. Klien mengatakan mual muntah pada saat makan
5. Klien mengatakan malas makan
6. Klien mengatakan jarang buang air besar
7. Klien mengatakan cemas dan takut dengan kondisi yang
dideritainya.
Data objektif (DO)
1. Terdapat benjolan pada daerah abdomen
2. klien Nampak mengalami penurunan berat badan
3. klien tidak menghabiskan makanannya.
4. Klien Nampak meringis pada saat dilakukan penekanan pada
abdomen sebelah kanan.
5. Klien Nampak mengalami penurunan berat badan
6. Klien Nampak lemas
7. Klien Nampak gelisah.
1. Analisa data
DS:
1. Klien mengatakan nyeri pada
perut bagian kanan
2. Klien mengatakn mual muntah
3. Klien mengatakan nyeri uluh Nyeri akut
hati
DO:
1. Klien terdapat benjolan pada
daerah abdomen
2. Klien Nampak meringis pada
saat dilakukan penekanan
DS:
1. Klien mengatakan malas
makann
2. Klien mengatakan berat badanya
menurun
3. Klien mengatakan mual muntah
DO:
1. Klien Nampak mengalami
penurunan berat badan Ketidakseimbangan nutrisi
2. Klien Nampak tidak Kurang dari kebutuhan (00002)
menghabiskan makanannya
3. Klien Nampak lemas
DS:
1. Klien mengatakan jarang buang
air besar
2. Klien mengatakan mual muntah
3. Klien mengatakan malas makan Konstipasi (00011
DO: )
1. Klien Nampak mengalami
penurunan berat badan
2. Klien Nampak tidak
menghabiskan makananya
DS:
1. Klien mengatakan cemas
2. Klien mengatakan takut
DO: Anstetas (00146)
1. Klien Nampak lemas
2. Klien Nampak tegang
3. Klien Nampak gelisah
3. Diagnose keperawatan
a. Nyeri akut
b. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan b/d kurang asupan makan
c. Konstisipasi b/d fungsional , mekanisme, fisiologi
d. Ansietas b/d perubahan besar (misalnya : status kesehatan)