Dafit
Sumber
Ileus
Obstruksi usus pada neonatus
Tampilan klinis : akut atau kronis
dengan gejala sistemik
Keterlambatan diagnosis
perburukan yang cepat morbiditas
dan mortalitas tindakan operasi
lebih berbahaya
Diagnosis : anamnesis, pemeriksaan
fisik dan radiologis yang akurat
Symptom (Anamnesis)
Bilious emesis proximal
Abdominal distention distal
Riwayat keterlambatan evakuasi
meconium
(> 24 jam I)
Riwayat kehamilan (usia kehamilan,
polyhidramnion)
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis
Anamnesis dan
Pemeriksaan Fisik:
Muntah non billious usia
2-8 mgg, makin progresif
sampai proyektil
Teraba massa di perut
bagian atas, tampak
peristalstik
Hipokloremi (asidosis)
Hipokalemi
Dehidrasi
Pemeriksaan Penunjang
USG : penebalan pilorus
Abdomen Polos: singel
bubble
Ba Meal
Penatalaksanaan
pyloromiotomy
Hati-hati..
Atresia Duodenum
Insiden 1 : 6.000
10.000
Etiologi : gagal
rekanalisasi
duodenum (mgg ke
6)
Berhubungan
kelainan lain :
Down sindrom,
annular pancreas,
dll
Stenosis Duodenum :
lumen menyempit
Variasi windsock deformity
Annular pancreas
Embriologi pankreas :
Mgg ke 5
Diagnosis
Riwayat polihidramnion
(35-65%)
USG antenatal : double
bubble sign
Muntah bilious, bbrp jam
pertama setelah lahir
Distensi (+/-)
Ro Abdomen polos :
double bubble sign
jk tdk jelas
Aspirasi cairan gaster,
lalu injeksi udara 30-60 cc
udara dari OGT
Ba meal
Jika stenosis : tdk khas
Tatalaksana
OGT dekompresi
Rehidrasi
Repair defek
Eksisi web (5-10%)
Duodeno
duodenostomy (80%) :
Kimura Teknik /
Diamond incission
Duodeno yeyunostomy
(10%)
Gastrso yeyunostomy :
sgt jarang
Tappering proksimal
duodenum
Diagnosis
Anamnesis & Pem Fisik :
Polihidramnion
Muntah bilious
Distensi abdomen
Gagal pengeluaran
meconium
Ikterik
Rontgen Abdomen :
Gambaran distensi usus
dan udara distal (-)
Multi level air-fluid
level makin distal
makin banyak
Diagnosis Banding
Klasifikasi
Grossfeld
Tatalaksana
Resusitasi (OGT, dehidrasi,
koreksi elektrolit, antibiotik)
Anastomosis atau stoma
Malrotasi
Normal :
Midgut rotasi
Proses : herniasi, rotasi, retraksi dan fiksasi
Usia embrio 4-12 mgg
Dua titik penting: proksimal duodenoyeyunum loop dan
cecocolic loop
Poros : A. Mesenterica Superior
Rotasi 270 0
Counter clockwise / berlawanan arah jarum jam (dari sudut
pandang pemeriksa, bukan fetal)
Posisi fiksasi : duodenoyeyunum loop di kuadran kiri atas
(Lig. Treitz), cecocolic loop di kuadran kanan bawah
Basis mesenterium lebar
Proses
Hasil
Rotasi
Klasifikasi Malrotasi
Non rotasi 1st stage
Incomplete rotasi 2nd
stage
Reverse rotasi clockwise
Normal mesenteric
attachment :
terbentang dari
ligamentum Treitz di
gastric outlet sampai
cecum. Colon
ascenden dan
descending terfixir di
retroperitoneal.
Midgut Volvulus
Insiden 1 : 6000
Gejala : 75% bulan pertama, 15%
tahun pertama
Gejala dapat : akut dan kronis
Vascular compromise
perdarahan sal cerna
Crampy abdominal pain
Syok
Rontgen :
Foto polos abdomen : scattered,
caterpillars sign
Ba meal :
incomplete obstruksi :corkscrew
obstruksi total beak appearance
Penatalaksanaan
Resusitasi
Operasi : Ladds Prosedure
Atresia Colon
Diagnosis
Distensi abdomen
Bilious emesis
Gagal mengeluarkan meconium
Resiko untuk perforasi >>
X Ray : air-fluid levels (ground-glass)
appearance meconium bercampur udara,
Kadang dilatasi masif mirip
pneumoperitoneum
Diangnosis : Ba enema
Tatalaksana
Colostomy + Reseksi bagian distensi proksimal
lebih dianjurkan
innervasi dan vascular yg abnormal di
proximal dan distal end atresia
Reseksi - anastomosis primer tdk dianjurkan
komplikasi >>
undiagnosed distal pathology
Saat operasi : harus diexclude atresia atau
stenosis usus lain
Meconium Ileus
Penyebab terbanyak ileus pada neonatus (9-33%)
16-20% kasus berkaitan dengan penyakit Cystic
Fibrosis (Kelaianan genetik, autosomal resesif, t.u
kulit putih, Asia dan Afrika sgt jarang)
Defenisi
Meconium yg sangat lengket, kering dan kaya protein,
sehingga menimbulkan obstruksi intraluminal, t.u di ileum
terminal
Patologi
Defisiensi enzim eksokrin-ekrin pankreas
Sekresi mukus yg sgt kental dari kelenjar usus yg abnormal
Hipomotilitas usus
Diagnosis
Gagal mengeluarkan meconium dl 24 jam I
Awal bayi dlm keadaan baik, lalu muntah
hijau
Kembung yg progresif
Riwayat keluarga dgn fibrosis kistik (1/3
kasus)
Ro Abdomen
Groundglass / Soap Bubble / Neuhausers sign
Gambaran air fluid level jarang didapati
Jika kalsifikasi (+) : MI terjadi di intrauterin dan
sdh terjadi mekonium peritonitis
Kontras enema
Gambaran filling defect
Meconium pellet
Managemen
Non operatif
Resusitasi, dekompresi
Kontras enema (N-acetylsistein 1%)
KI : tanda peritonitis, KU neonatus menurun
Operatif
Dlm 24-48 jam / 2x pengulangan kontras enema tdk berhasil
Laparatomi di perut kanan atas, buat enterostomi, lakukan
irigasi dgn Nacl 0,9% atau lebih baik N-acetylsistein 4%
Lakukan appendektomi biopsi : total colon agonglionik
Dilatasi dan irigasi rektum
Jika enterostomi blm menyelesaikan obstruksi buat Stoma
(Bishop-Koop, Santulli-Banc, Miculicz atau tube enterostomi)
Pada complicated meconium ileus : penanganan lbh rumit
Irigasi
Meconium Peritonitis
Insiden 1: 30.000
Defenisi
peritonitis aseptik yg disebabkan oleh
masuknya meconium ke intra abdomen
melalui perforasi intestinal yg terjadi
saatnintrauterin
tampak sebagai kalsifikasi
saat lahir : sering sdh menutup
spontan
Etiologi
Tanpa obstruksi
Absen lapisan mukosa,
muskularis usus
Gangguan vaskular
Hipoksia janin
Bkn etiologi primer
Atresia intestinal
Meconium ileus
Volvulus
Hirchsprung disease, dll
Patofisiologi
Hipoxia janin aliran darah ke usus
iskemia mukosa produksi mukus +
perubahan dinding usus desrtuksi dinding
usus oleh enzim proteolitik perforasi
>> ileocaecal valve dan flexura lienalis (60%
kasus)
Patologi
Meconium intra abdomen reaksi peritoneum proliferasi fibroblas
menutup perforasi granuloma (inclution body of meconium) dan
kalsifikasi
Terjadi adhesi hebat + diseminasi inklusi body dan kalsifikasi
perforasi sulit diidentifikasi
Jika perforasi tdk menutup reaksi fibrin kista (dinding dari fibrin,
meconium, dinding usus) meconium dpt menyebar ke otak dan
paru
Meconium peritonitis yg sembuh spontan :
Muncul massa di scrotum atau inguinal, tanpa gejala kinis yg sesuai
Ro : gambaran kalsifikasi
patognomonic untuk meconium peritonis
Klasifikasi
Fibro-adhesive obstruksi band,
perforasi menutup
Kista perforasi tdk menutup,
terbentuk kista
Generalisata kalsifikasi meconium
tersebar di intra abdomen (>> 74%
kasus)
Diagnosis
Tanda ileus
Edema scrotum, atau hidrokel dan
undesensus testis + kalsifikasi intrascrotal
patognomonic
X-ray
Kalsifikasi intestinal
intestinal ileus, ascites
ground-glass appearance
Pneumoperitoneum (jarang)
Tatalaksana
Indikasi operasi : tanda obstruksi dan perforasi
Jika jelas perforasi reseksi anatomosis, jgn
dijahit
Usahakan seminimal mungkin lisis adhesiv (814 hr akan hilang sendiri)
Tindakan sesuai etiologi yg ditemukan
2 tahap operasi (stoma reanastomosis) lbh
dianjurkan
Kista percutaneus drainage dgn guiding USG
Malformasi Anorectal
Embriologi
Laki-laki
Perempua
n
Penatalaksanaan
Cross Table :
Rencana tindakan
PC Line :
Prognosis
Stom
a
Tahapan Operasi :
Mini PSA
Kolostomi 8mgg
6
mgg
2 mgg atau
luka operasi
PSARPbaik
Businasi
Reanastomosis/tutup kolostomi
Target Businasi
0-3 bln
: 12
4-8 bln
: 13
9-12 bln : 14
1-3 th
: 15
4-12 th
: 16
> 12 th
: 17
PSARP
Hirschsprungs Disease
Defenisi
Suatu kelaianan kongenital, dimana tdk
ditemukan ganglion usus, dimulai dari sfingter ani
interna dg ekstensi ke proksimal
Insiden 1 : 5000
Ratio L : P = 4:1
Kelainan penyerta : Trisomy 21 4,5-16%),
malrotasi, dll
Etiologi
Gangguan migrasi dan fusi neural crest di jaringan usus
Neural crest : esogafus mgg ke-5, midgut mgg ke-7,
sfingter ani intera mgg 12
Etiologi
Neuralcrest
Gambaran klinis
Neonatus :
Distensi abdomen
Muntah bilious
Keterlambatan
pengeluaran meconium
(> 24 jam) : 90% kasus
Colok dubur, lumen
rektum menyempit,
keluar jari BAB
menyemprot
Tanda peritonistis
Hirschsprung tidak
pernah dijumpai pada
bayi preterm
Anak besar :
Konstipasi kronik
Gizi kurang
Gagal tumbuh
kembang
Perut buncit
Hirschsprungassociated
enterocolitis (HAEC) :
10%
Pemeriksaan
penunjang
1. Ba enema (90% kasus)
3 zona : Kolaps,
Transisional, Dilatasi
Zona Transisional ( cone,
funnel, entrapped)
2. Anorectal manometri
recto-anal inhibitory
reflex (RAIR) :
kemampuan relaksasi
sfingter ani interna thp
respon distensi rektum
Normal : (+)
Hirschprung : (-)
Digunakan pd anak besar
Penatalaksanaan
Emergensi Obstruksi Kolostomi (Proksimal)
Definitif : Buang segmen aganglion, anastomose
dengan Kanalis analis ( Pulltrough )
1. Duhamel + Modifikasi
2. Swenson
3. Soave
4. Rehbein
Transabdominal, Transanal dan Laparascopic Pulltrough
Rehbein
Terimakasih