Anda di halaman 1dari 55

PORTOFOLIO

PREEKLAMPSI
A
Shoofii Dzakiyyah Ulhaq

Pembimbing
dr. Muhamad Amran Amrullah, Sp.OG

PROGRAM INTERNSIP
RSUD SOREANG
2019
IDENTITAS PASIEN

 Nama : Ny. K
 Tgl Lahir : 16-12-1982 (36 th)
 Alamat : Cipeuteuy Kec. Kutawaringin
 Agama : Islam
 Pendidikan : Sekolah Dasar
 Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
 Tgl Masuk RS : 13-02-2019
 Tgl Pemeriksaan : 13-02-2019
ANAMNESIS

Keluhan Utama:
Pusing

Os merasa hamil 8 bulan lebih datang dengan


keluhan pusing sejak 1 bulan SMRS. Keluhan
dirasakan hilang timbul disertai dengan lemah badan.
Keluhan baru pertama kali dirasakan dan tidak pernah
meminum obat untuk keluhan tersebut.
RPD:
Os pernah didiagnosa adanya darah tinggi dan
harus dirawat selama 3 hari di RSUD Soreang sekitar
1 minggu yang lalu.
Os menyangkal memiliki riwayat penyakit darah
tinggi sebelum hamil dan pada kehamilan yang
sebelumnya.

RPK:
Os mengaku bahwa terdapat keluarga yang
memiliki riwayat darah tinggi (Ibu dan Kakak).
 Os menyangkal adanya pusing berputar, telinga
berdenging  vertigo
 Os menyangkal adanya keluhan mules-mules, keluar
air-air, lendir bercampur darah  gejala parturien.
 Os menyangkal adanya nyeri ulu hati, pandangan
kabur dan riwayat pingsan atau kejang  impending
eklampsia & eklampsia
 Os masih merasakan gerakan janin  IUFD
 Os menyangkal memiliki riwayat penyakit kronis (TB
paru, kencing manis, jantung, alergi, alergi obat,
hepatitis)
 Os menyangkal menggunakan obat diluar yang
diberikan oleh bidan dan jamu
TIMELINE

02-02-19 (11 hari) 13-02-19 (SMRS)


Os datang ke Poli RS 05-02-19 (8 hari) Os kontrol ke poli
S: Pusing, lemas S: Pusing (-) Keluhan: Pusing (+)
TD: 180/90 TD: 160/80 TD: 200/130
Proteinuria: +3
DJJ: 130x/m Proteinuria +3
USG: 32-33 ming
TBBA: 1880 gr Proteinuria: +3 USG: 34-35 minggu
DJJ: 140x/m TBBA: 2300 gr
3 Hari
Perawatan

P: Rawat konservatif P: Th/ lanjut


- Dexametason (2x1)  2 hari - Metildopa (3x500mg) P: Pro SC
- Metildopa (3x500mg)
- Nifedipin (3x10 mg)
- Nifedipin (3x10 mg)
- RL+ MgSO4 40%  20 gtt
- NST - Pasien pulang paksa
RIWAYAT OBSTETRI

Kehamilan Tahun Tempat Umur Cara BB Jenis


Penolong Usia Keadaan
ke- Partus Bersalin Hamil Persalinan Lahir Kelamin

1 2000 Bidan Bidan 9 bln Spontan 3 kg L H/S


2 2006 Rumah Paraji 9 bln Spontan 3 kg L H/S
3 Abortus
4 2015 Rumah Paraji 9 bln Spontan 3 kg P H/S
5 2017 RS Dokter 9 bln Spontan 3 kg P H/S
6 Kehamilan saat ini

G6P4A1
Riwayat Menstruasi
•HPHT : 23-06-2018
•Menarche : 15 tahun
•Lama : 6-7 hari
•Banyaknya : Biasa
•Dismenorrhea: (-)
KETE
•Siklus
•Teratur
•TP
: 28 hari
: Ya
: 30-03-2019
34-35 minggu
RAN
Riwayat Perkawinan GAN
•Perkawinan ke-1 lama 18 tahun
•Menikah usia 18 th
•Suami menikah usia 25 th (43 th)

Riwayat Kontrasepsi TAM


•Tidak pernah

Riwayat Ginekologis
BA
•Tidak ada
HAN
Riwayat ANC
•Kontrol rutin dibidan dan 1 kali ke dokter
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum • Tampak sakit sedang

Kesadaran • Compos mentis

• TD:200/90 mmHg
• Nadi: 88x/m reguler equal isi cukup
TTV • Respi: 20x/m
• Suhu: 36,6
STATUS GENERALIS

• Conjuctiva anemis -/-


Kepala • Sklera ikterik -/-

• Tiroid: tidak ada kelainan


Leher • Kelenjar Getah Bening: tidak ada
kelainan

• Cor: BJ S1-S2 reguler, murmur (-), gallop (-)


Thoraks • Pulmo: VBS kanan=kiri, wheezing (-/-),
rhonki (-/-)

• Cembung lembut, nyeri tekan (-), DM (-)


Abdomen • Hepar: sulit dinilai
• Lien: sulit dinilai

•Edema pretibial +/+


Ekstremitas •Varises: tidak terlihat
•Refleks patella +/+
STATUS OBSTETRIK

PEMERIKSAAN LUAR
• TFU/LP : 27cm/93cm INSPEKULO
• Leopold I : Lunak, bundar
•Tidak dilakukan
tidak melenting
• Leopold II : Puka
• Leopold III : Keras, cembung,
melenting, bisa digerakkan
• Leopold IV : Konvergen, (5/5)
• Letak Anak : memanjang,
kepala, puka, 5/5
• His: (-)
• DJJ: 146x/menit reguler PEMERIKSAAN DALAM
• TBBA: 2300 gram •Vulva: Tidak dilakukan
•Vagina: Tidak dilakukan
•Portio: Tidak dilakukan
•Pembukaan: Tidak dilakukan
PERABAAN •Ketuban:Tidak dilakukan
FORNISES •Bagian terendah: Tidak
dilakukan
•Tidak dilakukan
DIAGNOSA KLINIS

G6P4A1 gravida
34-35 minggu +
Susp. PEB
HIPERTENSI KEHAMILAN
• Hipertensi yang timbul sebelum umur kehamilan
20 minggu atau hipertensi yang didiagnosis
Hipertensi Kronik pertama kali setelah umur kehamilan 20 minggu
dan menetap sampai 12 minggu pascapersalinan.

• Hipertensi yang baru terjadi pada kehamilan /


Preeklampsia diatas usia kehamilan 20 minggu disertai adanya
gangguan organ.

• Preeklampsia yang disertai kejang-kejang dan


Eklampsia atau koma.

Hipertensi Kronik
• Hipertensi kronik disertai tanda-tanda preeklampsia
dengan Superimposed atau hipertensi kronik disertai proteinuria.
Preeklampsia
• Hipertensi yang timbul pada kehamilan tanpa
Hipertensi disertai proteinuria dan hipertensi menghilang 3
Gestasional/Transient bulan pascapersalinan atau kehamilan dengan
Hypertension tanda-tanda preeklampsia tetapi tanpa
proteinuria.
PASIEN

 Os merasa hamil 8 bulan lebih datang dengan keluhan pusing


sejak 1 bulan SMRS. Keluhan dirasakan hilang timbul disertai
dengan lemah badan.
 Os pernah didiagnosa adanya darah tinggi dan harus dirawat
selama 3 hari di RSUD Soreang sekitar 1 minggu yang lalu.
 Os menyangkal memiliki riwayat penyakit darah tinggi
sebelum hamil, dan pada kehamilan yang sebelumnya .

PREEKLAMPSIA
FAKTOR RISIKO

(Risiko Sedang)
DIAGNOSIS
Tabel Kriteria Diagnosis Preeklampsia
Gejala: Nyeri kepala hebat, gangguan penglihatan (buram atau kilatan cahaya), nyeri hebat
dibawah sela iga, muntah berat, bengkak mendadak pada wajah, tangan atau kaki.

Kriteria Minimal Preeklampsia:


• TD ≥140/90 mmHg setelah kehamilan 20 minggu
• Ekskresi protein dalam urin ≥ 300 mg/24 jam atau ≥ +1 dipstik, rasio protein:kreatinin
≥ 30 mg/mmol
Kriteria Preeklampsia Berat: (preeklampsia dengan minimal satu gejala dibawah ini)
• TD ≥ 160/110 mmHg
• Proteinuria ≥ 5 g/24 jam atau ≥ +2 dipstik
• Ada keterlibatan organ lain:
 Hematologi: trombositopenia (<100.000/ul), hemolysis mikroangiopati
 Hepar: peningkatan SGOT dan SGPT 2 kali, nyeri epigastrik atau kuadran kanan atas
 Neurologis: sakit kepala persisten, skotoma penglihatan
 Janin: pertumbuhan janin terhambat, oligohidramnion
 Paru: edema paru dan/atau gagal jantung kongestif
 Ginjal: oliguria (≤ 500 ml/24 jam), kreatinin ≥ 1,2 mg/dL
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Darah Rutin
02-02-19 (Rawat) 04-02-19 (Rawat) 13-02-19

•Hb : 10 * •Hb : 10,7* •Hb : 10,0*


•Ht : 31* •Ht : 32* •Ht : 34*
•L : 8.200 •Leuko: 9000 •L :13.000*
•Tr : 336.000 •Tr : 364.000 •Tr : 318.000

•Proteinuria: (+++) •Na : 143 •Proteinuria: (+++)


•K : 4,20
•SGOT : 14,2
•SGPT : 25,7
•Ureum: 25,7
•Kreatinin: 0,97
•Proteinuria: (+++)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

USG
02-02-19 13-02-19

•Hamil tunggal hidup •Hamil tunggal hidup


intrauterine letak intrauterine letak
kepala sesuai usia 32- kepala sesuai usia 34-
33 minggu. 35 minggu.
•Plasenta di posterior •Plasenta di posterior
•Ketuban cukup •Ketuban cukup
•TBBA: 1882gr •TBBA: 2300gr
•TP: 30-03-2019 •TP: 25-03-2019
DIAGNOSA KERJA

G6P4A1 gravida
34-35 minggu +
PEB
TERAPI

PNPK POGI
Pasien
 Rawat konservatif
- Dexametason (2x1)  2 hari
- Metildopa (3x500mg)
- Nifedipin (3x10 mg)
- RL+ MgSO4 40%  20 gtt
- NST
- Observasi KU, TT V, DJJ

 Rencana Terminasi
Kehamilan  SC
- Cek DR, UR, SGOT, SGPT, Ur,
Kret, Na, K,
PASIEN TEORI
 Hb : 10,7*  Sindroma HELLP
 Ht : 32*
 Leuko: 9000  Hemolisis
 Tr : 364.000  Elevates Liver Enzim
 Low Platelet (<100.000)
 Na : 143
 K : 4,20
 SGOT : 14,2
 SGPT : 25,7
 Ureum: 25,7
 Kreatinin: 0,97  Tidak ada Sindroma HELLP
 Proteinuria: (+++) & Gangguan ginjal
PASIEN TEORI
𝑇𝐹𝑈 (𝑐𝑚) Diagnosis IUGR:
 = usia kehamilan (bln) 1. Gerak janin berkurang
3,5 2. TFU < 3 cm TFU normal
27 1 sesuai usia kehamilan
= 7,7 (bln) x 4 =33-34 mg 3. Pertambahan berat badan <
3,5 3
5 kg pada usia kehamilan
24 minggu atau < 8 kg pada
 TBBA= (TFU-1 2)x155gr (kepala usia kehamilan 32 minggu
belum masuk PAP) (untuk ibu dengan BMI < 30)
 TBBA= (TFU-11)x155gr (kepala 4. Taksiran berat janin < 10
sudah masuk PAP) persentil
(27-12) x 155 gr = 2325gr 5. HC/AC > 1
6. Volume cairan ketuban
berkurang (ICA < 5 cm atau
cairan amnion kantung
 Tidak ada tanda IUGR tunggal terdalam < 2 cm)
Sumber : Williams
Obsetri_24th ;2014
Protap RSHS
PEMBERIAN MGS04

 Pemberian IV secara kontinyu (infusion pump )  Syarat Pemberian:


 Loading dose  Harus tersedia
 4 gr (10 cc MgS04 40%) dilarutkan dalam antidotum, Ca glukonas
100 cc RL, diberikan 15-20 menit. 10% diberikan IV dalam
 Maintenance dose
3-5 menit.
 10 gr dalam 500 cc RL, diberikan dengan
 Refleks patella +/+
kecepatan 1-2 gr/jam (20-30 tpm)  RR > 16x/m
 Pemberian IM secara berkala  Urin output >30cc
dalam 1 jam
 Loading Dose
sebelumnya
 4 gr MgS04 (20cc MgSO4 20%) diberikan
 Jika kreatinin ≥ 1,0
secara iv dengan kecepatan 1 gr/menit mg/dl cek Magnesium
 Maintenance Dose pertahankan antara 4-7
 MgSO4 4 gr (10cc MgSO4 40%) IM setiap 4 mg/dl
jam. Tambah 1 cc lidokain2% pada setiap  Pemberian MgSo4
pemberian IM untuk mengurangi nyeri. dihentikan dalam 24
jam setelah lahir.
ANTI HIPERTENSI

 •Obat anti hipertensi diberikan pada preeklampsia dengan HT


berat atau tekanan darah ≥ 160/110 mmHg

 Lini Pertama:
1. Nifedipine  10 mg oral dapat diulang dalam interval 15 -30
menit. Maksimal 120mg/hri sampai penurunan MABP 20%.
Selanjutnya rumatan 3x10 mg.
2. Hydralazin (IV) : inisial dose 5 mg , diteruskan dengan 5 mg -
10 mg dengan interval 15 -20 menit
3. Labetalol (IV) : diberikan inisial dose 20 mg , jika selama 10
menit tidak turun  dilanjutkan 40 mg, 80 mg selama 10
menit (dosis maksimal 220 mg per siklus pemberian )

 Alternatif:
1. Nitrogliserin,
2. Metildopa  3x250-500 mg maksimal 3 gr/hari
3. Labetalol 10 mg iv. Dapat diulang 20 mg setelah 10 menit.
NST (RAWAT 1)
NST (RAWAT 2)
NST (RAWAT 3)
LAPORAN OPERASI
Nama : Ny. K
No. CM : 600xxx
Umur : 22 Tahun
Ruangan : Dahlia
Tgl. Lahir: 16/12/1982
Cito/ Terencana : Cito Tanggal : 13-02-2019
Diagnosa Pra-Bedah : Indikasi Operasi :
G6P4A1 gravida 34-35 minggu+ PEB PEB

Diagnosa Pasca bedah : Jenis Operasi :


P5A1 Partus Prematurus d/ SC ai PEB +MOW SCTP + MOW
Laporan Operasi Lengkap :
- Dilakukan tindakan a dan antiseptic di daerah abdomen dan sekitarnya.
- Dilakukan insisi mediana pfanensteil sepanjang ± 10 cm.
- Setelah peritoneum dibuka, tampak dinding uterus.
- Plika vesikouterina disisihkan ke bawah, disayat melintang.
- Kandung kemih disisihkan ke bawah dan ditahan dengan retraktor abdomen.
- SBR disayat konkaf, bagian tengahnya ditembus oleh jari penolong dan diperlebar ke
kanan & kiri.
- Jam 15.10 lahir bayi perempuan hidup dengan meluksir kepala
BB 1950 gram
PB 43 cm
Disuntikkan Oksitosin 10 IU Intramural. Kontraksi baik.
- Jam 15.20 : lahir plasenta dengan tarikan ringan pada tali pusat.
B 466 gram Ukuran 12 x 10 x 2 cm
- SBR dijahit lapis demi lapis, lapisan pertama dijahit secara jelujur
interlocking
- Dilakukan sterilisasi fomeroy
- Lapisan kedua dijahit secata overhecting matras. Setelah yakin tidak
ada perdarahan, dilakukan reperitonealisaasi dengan peritoneum
kandung kencing
- Perdarahan dirawat.
- Rongga abdomen dibersihkan dari darah dan bekuan darah.
- Fascia dijahit dengan safil No 1, kulit dijahit secara subkutikular.
- Perdarahan selama operasi 400 cc
- Diuresis selama operasi 200 cc

INTRUKSI PASCA BEDAH :


Observasi : KU, tensi, Nadi, Respi, suhu, perdarahan
Antibiotik : ceftriaxone 2x1 gr IV, Pronalgesik 2x1
Lain-lain : Mobilisasi bertahap
DIAGNOSA AKHIR

P5A1 partus
prematurus dg/ SC
a.i PEB + MOW
KOMPLIKASI

Kelainan Maternal: Kelainan pada Janin:


 Kelainan pada ginjal  gagal  Preterm
ginjal akut
 IUGR
 Kelainan pada hepar  hasil test
fungsi hepar, ruptur hepar dan  Gawat Janin / Abnormal FHR
sindroma HELLP  Absent or reverse end
 Kelainan pada jantung dan paru - diastolic flow pada gambaran
paru  gagal jantung kanan, Doppler velocymetri
ARDS (Adult Respiratory Distress
Syndrome) , edema paru  Oligohidramnion
 Kelainan pada cerebrovask ular   IUFD
perdarahan intrakranial, stroke
 Koagulasi diseminata intravaskular
(DIC)
 Solusio plasenta
 Eklampsia
PENCEGAHAN

 Pemberian kalsium (1,5 – 2 g kalsium elemental/hari)


 Penurunan hipertensi dalam kehamilan dan preeklampsia, risiko
tinggi preeklampsia, penurunan risiko morbiditas berat dan
mortalitas maternal, persalinan preterm dan tekanan darah
diastolik > persentil 95 pada masa kanak

 Penggunaan aspirin dosis rendah (<75 mg)


 Pencegahan primer  penurunan risiko preeklampsia, persalinan
preterm, kematian janin atau neonatus dan bayi kecil masa
kehamilan
 Pencegahan sekunder  penurunan risiko preeklampsia,
persalinan preterm < 37 minggu dan berat badan lahir < 2500 g .
PROGNOSIS

Penentuan prognosis ibu dan janin sangat


bergantung pada umur gestasi janin, ada
tidaknya perbaikan setelah perawatan, kapan
dan bagaimana proses bersalin dilaksanakan,
dan apakah terjadi eklampsia.
Kematian ibu antara 9.8%-25.5%,
kematian bayi 42.2% -48.9%.
FOLLOW UP

Tgl S O A P
13-02-19 Pusing (+), Kes: CM G6P4A1 grav 34- - Obs Ku, TTV, DJJ
nyeri ulu TD: 200/100 35 minggu + PEB - R/ SC
hati (+) N: 88x/m - Ceftriaxon 2x1
R:20x/m - Cek DR ulang
S: 36,6
DJJ: 130x/m
His (-)
14-02-19 Nyeri bekas Kes: CM P5A1 post SC a.i - Ceftriaxon 2x1
POD I luka operasi TD: 190/100 PEB - Pronalgesik 2x1
(+), Pusing N: 88x/m
(+), R:20x/m
Perdarahan S: 36,6
(+) TFU: 2 jari bawah pusar
Edema pretibial +/+
Tgl S O A P
15-02-19 Nyeri bekas Kes: CM P5A1 post SC a.i Terapi Lanjut
POD 2 operasi (+), TD: 150/100 PEB
pusing (+), N: 88x/m
perdarahan R:20x/m
(+) S: 36,6
TFU: 2 jari bawah pusar
Edema pretibial +/+
16-02-19 Nyeri bekas Kes: CM P5A1 post SC a.i Mobilisasi
POD 3 luka operasi TD: 160/110 PEB Cek Proteinuria, bila
(+), Pusing N: 88x/m +1 , BLPL
(+), R:20x/m
Perdarahan S: 36,6
(+) TFU: 2 jari bawah pusar
Edema pretibial +/+
PATOFISIOLOGI
Teori Iskemi
Teori
Plasenta,
Kelainan Intoleransi
Radikal Teori Adaptasi
vaskularisasi Imunologik
Bebas, dan Kardiovaskular
plasenta Antara Ibu
Disfungsi
dan Janin
Endotel

Teori Teori
Teori
genetik Defisiensi stimulus
besi inflamasi
TEORI KELAINAN VASKULARISASI PLASENTA
TEORI ISKEMIA PLASENTA, RADIKAL
BEBAS, DAN DISFUNGSI ENDOTEL

Gangguan metabolisme
prostaglandin
Agregasi sel-sel trombosit
 ↓ tromboksan A2
Iskemia Plasenta

Perubahan endotel
Pembentu Rusak sel kapiler glomerulus
kan  Disfungsi
radikal peroksida endotel Peningkatan
hidroksil lemak permeabilitas kapiler.

Peningkatan produksi
vasopresor (endotelin ↑, NO
↓)

Peningkatan faktor
koagulasi
Human Leukocyte
Antigen Protein G
(HLA-G) yang dapat
melindungi
trofoblas janin dari Pada preeklampsia
lisis oleh sel natural HLA-G juga terjadi ekspresi
killer (NK) ibu akan penurunan HLA-G
mempermud yang akan
ah invasis sel mengakibatkan
terhambatnya invasi
trofoblas ke trofoblas ke dalam
dalam desidua
jaringan
desidua ibu.
Pada preeklampsia terjadi
kehilangan kemampuan refrakter
terhadap bahan vasopresor
sehingga pembuluh darah menjadi
sangat peka terhadap bahan
vasopresor sehingga pembuluh
darah akan mengalami
vasokonstriksi dan mengakibatkan
hipertensi dalam kehamilan.
Teori
Genetik...

Genotype ibu lebih menentukan


terjadinya hipertensi dalam
kehamilan secara familial jika
dibandingkan dengan genotype
janin.
Penelitian terakhir membuktikan bahwa
konsumsi minyak ikan dapat mengurangi resiko
pre eklamsia.
Minyak ikan banyak mengandung asam lemak
tidak jenuh yang dapat menghambat produksi
tromboksan, menghambat aktivasi trombosit, dan
mencegah vasokonstriksi pembuluh darah.

Yang terbaru 
Pada
Produksi debris
preeklampsia
trofoblas dan
terjadi
nekrorik trofoblas
peningkatan stres
juga meningkat.
oksidatif

Aktifasi sel endotel dan


sel makrofag/granulosit
yang lebih besar sehingga Respon inflamasi
terjadi reaksi inflamasi
menimbulkan gejala – yang besar.
gejala preeklampsia
pada ibu.
PERUBAHAN SISTEM DAN ORGAN
PADAPREEKLAMPSIA

VOLUME PLASMA

Penurunan
Vasokonstriksi
volume plasma
sebagai Hipertensi
sekitar 30-40%
kompensasi
(hipovolemia)
HIPOVOLEMIA OLIGOURIA/
ANURIA

KERUSAKAN SEL PERMEABILITAS


GLOMERULUS/ MEMBRAN
GFR MENURUN BASALIS >>

NEKROSIS
TUBULUS KEBOCORAN PROTEINURIA
GINJAL
ELEKTROLIT

Preeklampsia Pada waktu


berat yang terjadi kejang,
mengalami kadar
hipoksia dapat bikarbonat
menimbulkan menurun
gangguan disebabkan oleh
keseimbangan timbulnya
asam basa. asidosis laktat
dan akibat
kompensasi
hilangnya
karbon dioksida.
Tekanan onkotik
menurun pada
umur kehamilan
8 minggu

Pada preeklampsia
tekanan onkotik makin
menurun karena
kebocoran protein dan
peningkatan
permeabilitas vaskular.

TEKANAN OSMOTIK KOLOID PLASMA


• Peningkatan hematokrit akibat hipovolemia
• Hemokonsentrasi (ditandai dengan
trombositopenia)
Hematologik • Koagulopati
• Peningkatan FDP, penurunan antitrombin III
dan peningkatan fibronektin.

• Nyeri kepala
• Gangguan visus (pandangan kabur,
Neurologik skotoma, amaurosis dan ablasio retina)
• Perdarahan intrakranial
• Hiperefleksia

• Edema paru yang disebabkan


oleh gagal jantung kiri
Pulmo • Kerusakan sel endotel pada
pembuluh darah kapiler paru
dan menurunnya diuresis.
• Vasospasme
• Iskemia  nekrosis sel hepar dan enzim hepar >>
• Perdarahan subkapsular hematoma dan
Hepar ruptur hepar

• Vasospasme
• Resistensi pembuluh darah perifer >>
• Central venous pressure << dan pulmonary wedge
Kardiovaskular pressure <<  oedem paru

• Perfusi utero-plasenta<<
• Hipovolemia
• Vasospasme dan kerusakan sel endotel pembuluh
Janin darah plasenta.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai