Anda di halaman 1dari 39

Case Report

Preeklampsia Berat
Pendahuluan
Preeklamsia : penyebab utama morbiditas dan mortalitas perinatal di Indonesia. Preeklampsia
juga penyebab kedua setelah perdarahan dan sebagai penyebab langsung terhadap kematian
maternal

WHO, 2015 : 303.000 orang wanita meninggal dunia selama dan setelah kehamilan

Pusat Kesehatan dan Informasi Kemenkes, 2014 : penyebab utama kematian ibu tahun 2013
adalah perdarahan (30,3%) dan hipertensi dalam kehamilan (27,1%)

Jumlah kematian maternal di Provinsi Kalimantan Tengah : 2015 sebanyak 80 kasus dan 2016
sebanyak 74 kasus. Penyebab kematian menurut AKI 2015 : perdarahan 44%, hipertensi
dalam kehamilan 9 % dan infeksi 5%
Kasus
Identitas
● Nama : Ny. M Nama Suami : Tn. M
● Umur : 18 tahun Umur : 22 tahun
● Pendidikan : SMP Pendidikan : SD
● Agama : Islam Agama : Islam
● Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh
● Suku : Dayak Suku : Banjar
● Alamat : Palangka Raya
● Masuk Rumah Sakit : 25 Maret 2021
● Tanggal Anamnesis : 25 Maret 2021
Anamnesis

● Keluhan Utama : Tekanan darah tinggi 


● Riwayat Penyakit Sekarang
● G1P0A0 merasa hamil 36-37 minggu diketahui tekanan darah tinggi sejak 1 minggu
yang lalu saat kontrol di bidan praktik (TD : 140/110 mmHg). Riwayat tekanan darah
tinggi sebelum dan selama kehamilan disangkal. Nyeri kepala hebat dan pandangan
kabur diakui hilang timbul sejak 1 minggu yang lalu dan memberat sejak 3 hari
SMRS. Nyeri ulu hati disangkal. Mules-mules yang semakin sering dan bertambah
kuat dirasakan sejak 4 jam SMRS disertai keluar lendir bercampur sedikit darah.
Keluar cairan banyak dari jalan lahir belum dirasakan ibu. Gerakan janin masih
dirasakan Ibu. Karena keluhannya ibu berobat ke bidan praktik lalu di rujuk ke RSUD
dr. Doris Sylvanus.
Anamnesis
● Riwayat Penyakit Dahulu
 Riwayat sakit serupa (-)
 Riwayat hipertensi (-)
 Riwayat penyakit maag sekitar usia 16 tahun, membaik saat diberi obat antasida
 Riwayat penyakit paru (-)
 Memiliki riwayat penyakit jantung (-)
 Riwayat penyakit liver (-)
 Riwayat trauma dan operasi (-)
 Riwayat penyakit bawaan (-)
 Riwayat dirawat di Rumah sakit (-)
 
● Riwayat Penyakit Keluarga
Di keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat penyakit yang sama
Anamnesis
● Riwayat Menstruasi
 Menarche : 12 tahun
 Siklus : 30 hari
 Lamanya : 7 hari
 Banyaknya : 3 kali ganti pembalut dalam sehari
 Dismenorhea :-
 HPHT : 20 Juni 2020
 TP : 27 Maret 2021

● Riwayat Perkawinan
 Status pernikahan : Menikah
 Perkawinan : 1 kali
 Usia saat menikah : 17 tahun
 Lamanya menikah : 1 tahun
 Usia suami saat menikah : 21 tahun
 Jumlah anak hidup :-
 Jumlah anak meninggal :-
Anamnesis
● Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas : G1P0A0
No. Usia Tempat Waktu Penolong Komplikasi JK BBL
Kehamilan
1. Sekarang Rumah - - - - -
Sakit

● Riwayat Keluarga Berencana


Pasien tidak menggunakan alat kontrasepsi

● Habitualis dan Lingkungan


 Pasien tinggal 1 rumah bersama suami dan orangtua
 Pekerjaan pasien sebagai ibu rumah tangga
 Pasien suka makan makanan yang asin dan pedas
 Merokok(-), jamu-jamuan(-), alkohol(-)
Anamnesis
● Riwayat Antenatal Care
 Pasien mengatakan tidak pernah melakukan kunjungan ke puskesmas, bidan ataupun dokter
pada trimester I dan trimester II
 Pasien pernah melakukan 2x USG pada bulan November 2020 dan Februari 2021 di RSIA
Yasmin dan diberi vitamin
 Pada tanggal 18 Maret 2021 atau umur kehamilan 9 bulan, pasien ke bidan praktik karena
mengeluh nyeri kepala
 Pada 25 Maret 2021, pasien ke bidan praktik mengeluh nyeri kepala serta mules semakin
sering dan pada pemeriksaan dalam terdapat pembukaan, lalu pasien dirujuk ke RSUD dr.
Doris Sylvanus
Pemeriksaan Fisik

• Tanda Vital
 Keadaan umum : Tampak sakit sedang
 Kesadaran : Compos mentis
 Tekanan darah : 166/114 mmHg
 Laju nadi : 108 x/menit, kuat angkat, isi cukup, dan regular
 Laju napas (RR) : 20 x/menit
 Suhu : 36,4oC di axilla
 SpO2 : 99% free air
Pemeriksaan Fisik

• Status Generalis
 Kepala : Normochepali, konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
 Leher : Peningkatan JVP (-), pembesaran tiroid (-), pembesaran KGB (-)
 Thorax : simetris hemithorax sinistra dan dextra
 Paru : Vesikuler (+/+), wheezing (-/-), rhonki(-/-), penggunaan otot tambahan(-)
 Jantung : S1-S2 tunggal reguler, murmur (-), gallop (-)
 Abdomen : Tampak cembung, supel, BU (+), nyeri tekan (-)
 Ekstremitas:
  Dextra Sinistra
Superior Akral hangat, CRT < 2 detik, Akral hangat, CRT < 2 detik,
Edema (-) Edema (-)
Inferior Akral hangat, CRT < 2 detik, Akral hangat, CRT < 2 detik,
Edema (+) Edema (+)
Pemeriksaan Fisik

• Status Obstetri
 Leopold :
L1 : 3 jari di bawah processus xyphoideus (29 cm), kesan bokong
L2 : Punggung kanan
L3 : Presentasi kepala
L4 : Divergen
 Auskultasi : DJJ 133-135 x/menit (teratur)
 Vaginal toucher : Pembukaan 1-2 cm, potio tebal lunak, ketuban(+), bagian
terdepan: kepala, penurunan: Hodge 1, pengeluaran: lendir darah
 HIS : 1 x/10 menit
 TBJ : 2571 gr
Pemeriksaan Penunjang
● Darah Lengkap
Parameter Hasil Nilai Normal
Hemoglobin 12,8 g/dl 10,5-18,0
Leukosit 14,14 x103/uL 4,50-11,0
Hematokrit 37,1% 37,0-48,0
Trombosit 398 x103/uL 150-400
Gula Darah Sewaktu 60 mg/dl <200
Ureum 16 mg/dl 21-53
Kreatinin 0,74 mg/dl 0,7-1,5
CT 500 4-10 menit
BT 300 1-3 menit

● Urinalisa
Parameter Hasil Nilai Normal
Warna Kuning Kuning
Kejernihan Keruh Jernih
pH 7,5 4,5-8,0
Protein +2 Negatif
Keton Negatif Negatif
Darah +4 Negatif
Diagnosis Klinis
G1P0A0 hamil 36-37 minggu + Inpartu Kala 1 Fase
Laten + Preeklampsia Berat
Penatalaksanaan
● Inf. RL 500 cc 20 tpm
● Inj. MgSO4 40% 4 gr IM bo-ka
● Inj. MgSO4 40% 4 gr IM bo-ki
● PO. Dopamet 3x250 gr
● Observasi kehamilan
● Monitoring TD, nadi, suhu, DJJ, his
● DC (+)
Evaluasi Harian
Hari/Tanggal/ S O A P
Waktu
25/03/2021 Nyeri kepala (-), sakit kepala KU : tampak sakit sedang G1P0A0 hamil 36-37 • Inf. RL 20 tpm
Perawatan (-), pandangan kabur (-), Kes : CM minggu + Inpartu Kala • Inj. MgSO4 40% 4 gr IM
hari ke-1 keluar darah segar (-), keluar TD : 160/112 mmHg 1 Fase Laten + bo-ka
lendir darah dari jalan lahir Nadi :98x/menit, reguler kuat angkat, isi cukup Preeklampsia Berat • Inj. MgSO4 40% gr IM bo-ki
(-), mules-mules (+), keluar Suhu : 36,50C   • PO. Dopamet 3x250 gr
air-air (-), gerakan janin (+), Respirasi : 20x/menit   • Observasi kehamilan
mual (-), muntah (-). Kep : CA -/-, SI -/- • Monitoring TD, nadi, suhu,
Makan/minum (+), BAB/BAK Leh : >KGB(-), >tiroid (-) DJJ, his
(+) Tho : simetris +/+, retraksi -/- • DC (+)
Paru : ves +/+, Rh-/, Wh-/- • Urin tampung : 1000 cc
Cardio :S1-S2 tunggal, reguler, murmur (-), gallop (-). • Pro SC tanggal 26/03/2021
Abd : • Puasakan pasien
- BU (+)
-TFU 3 jari di bawah processus xyphoideus 29cm
-DJJ : 150-170x/menit
-His : -
Eks : Akral hangat, CRT <2’’, edema tungkai (+/+)
Evaluasi Harian
Hari/Tanggal/ S O A P
Waktu
26/03/2021 Nyeri bekas operasi, KU : tampak lemah P1A0 post SC H+0 a/i Advis dr. Erlina, Sp.An:
Perawatan Breast:-/-, Uterus: 3 jari di Kes : CM Inpartu Kala 1 Fase • Inj.Metoclopramid 1 amp
bawah umbilicus, Bowel: +, TD: 144/96 mmHg Laten + Partus Tak • Inj. Ranitidine 1 amp
hari ke-2
Bladder: 500 cc, Lochia: Nadi : 74x/menit, reguler kuat angkat, isi cukup Maju + Preeklampsia • Swab antigen cito
rubra, Episiotomy: - Suhu : 36,20C Berat  
Respirasi : 20x/menit   Advis dr. Sigit, Sp.OG:
Kep : CA -/-, SI -/- • Inf. RL + Oksitosin 1 amp +
Leh : >KGB(-), >tiroid (-) Ondansentron + Tramal
Tho: simetris +/+, retraksi -/- 62,5 cc/jam
Paru : ves +/+, Rh-/, Wh-/- • Inj. MgSO4 40% 4 gr IM
Cardio :S1-S2 tunggal,reguler, murmur (-), gallop (-). esktra
Abd: • Inj. Cefotaxime 2x1 gr
- Bu (+) • Inj. Ketorolac 3x30 mg
- TFU 3 jari di bawah umbilicus • Observasi TD dan
Eks : Akral hangat, CRT <2’’, edema tungkai (+/+) perdarahan
• Cek Hb post SC
Evaluasi Harian
Hari/Tanggal/ S O A P
Waktu
27/03/2021 Nyeri bekas operasi KU : tampak lemah. P1A0 post SC H+1 a/i • Inf. RL + Tramadol 62,5
Perawatan berkurang, Breast: (-/-), Kes : CM Inpartu Kala 1 Fase cc/jam
Uterus: 2 jari di bawah TD : 140/90 mmHg Laten + Partus Tak • Inj. Cefotaxime 2x1 gr
hari ke-3
umbilicus, Bowel: +, Bladder: Nadi :88x/menit, reguler kuat angkat, isi cukup Maju + Preeklampsia • Inj. Ketorolac 3x30 mg
1100 cc, Lochia: rubra, Suhu : 36,70C Berat • PO. Dopamet 500 mg/8 jam
Episiotomy: - Respirasi : 20x/menit   • Mobilisasi
Kep : CA -/-, SI -/- • Aff DC (+)
Leh : >KGB(-), >tiroid (-)
Tho: simetris +/+, retraksi -/-
Paru : ves +/+, Rh-/, Wh-/-
Cardio:S1-S2 tunggal,reguler, murmur (-), gallop (-).
Abd:
- Bu (+)
- TFU 2 jari di bawah umbilicus
Eks : Akral hangat, CRT <2’’, edema tungkai (+/+)
Evaluasi Harian
Hari/Tanggal/ S O A P
Waktu
28/03/2021 Nyeri bekas operasi (-), KU : tampak lemah. P1A0 post SC H+2 a/i • PO. Dopamet 3x250 gr
Perawatan Breast: (-/-), Uterus: 2 jari di Kes : CM Inpartu Kala 1 Fase • Stopper (+)
bawah umbilicus, Bowel: +, TD: 141/101 mmHg Laten + Partus Tak
hari ke-4
Bladder: 1000 cc, Lochia: Nadi :76x/menit, reguler kuat angkat, isi cukup Maju + Preeklampsia
rubra, Episiotomy: - Suhu : 36,50C Berat
Respirasi : 19x/menit  
Kep : CA -/-, SI -/-
Leh : >KGB(-), >tiroid (-)
Tho: simetris +/+, retraksi -/-
Paru : ves +/+, Rh-/, Wh-/-
Cardio:S1-S2 tunggal,reguler, murmur (-), gallop (-).
Abd:
- Bu (+)
-TFU 2 jari di bawh umbilicus
Eks : Akral hangat, CRT <2’’, edema tungkai (+/+)
Evaluasi Harian
Hari/Tanggal/ S O A P
Waktu
29/03/2021 Breast: (-/-), Uterus: 2 jari di KU : tampak sakit ringan P1A0 post SC H+3 a/i • PO. Dopamet 3x250 gr
Perawatan bawah umbilicus, Bowel: +, Kes : CM Inpartu Kala 1 Fase • Aff stopper (+)
Bladder: 900 cc, Lochia: TD: 130/90 mmHg Laten + Partus Tak • BLPL
hari ke-5
rubra, Episiotomy: - Nadi :75x/menit, reguler kuat angkat, isi cukup Maju + Preeklampsia
Suhu : 36,70C Berat
Respirasi : 20x/menit  
Kep : CA -/-, SI -/-
Leh : >KGB(-), >tiroid (-)
Tho: simetris +/+, retraksi -/-
Paru : ves +/+, Rh-/, Wh-/-
Cardio:S1-S2 tunggal,reguler, murmur (-), gallop (-).
Abd:
- Bu (+)
-TFU 2 jari di bawh umbilicus
Eks : Akral hangat, CRT <2’’, edema tungkai (+/+)
Tinjauan Pustaka
Preeklampsia Berat
Definisi

Preeklampsia : hipertensi yang baru terjadi pada usia


kehamilan >20 minggu disertai dengan gangguan fungsi organ

Preeklampsia berat : preeklampsia dengan tekanan darah


sistolik >160 mmHg dan tekanan darah diastolik >110 mmHg
disertai proteinuria lebih dari 5 gram/24 jam

Pembagian : preeklampsia berat tanpa impending eklampsia


dan preeklampsia berat dengan impending eklampsia.
Impending eklampsia  nyeri kepala hebat, gangguan visus,
muntah-muntah, nyeri epigastrium, dan kenaikan progresif
tekanan darah
Epidemiologi

Hipertensi pada kehamilan termasuk


preeklamsia mempengaruhi 10% dari kehamilan
di seluruh dunia

Di Indonesia : penyebab kematian ibu berkisar


1,5-25% dan kematian pada bayi antara 45-50%

Preeklamsia sebagai penyebab kematian :


50.000-60.000 ibu hamil setiap tahunnya
Etiologi

1 2 3
Teori Kelainan Vaskularisasi Teori Iskemia Plasenta Radikal Teori Intoleransi Imunologik
Plasenta Bebas dan Disfungsi Endotel Antara Ibu dan Janin
Vasokonstriksi arteri spiralis dan Peroksida lemak sebagai oksidan Penurunan ekspresi HLA-G di desidua
menurunnya aliran darah uteroplasenta beredar dalam aliran darah dan merusak daerah plasenta
membran sel endotel

4 5

Teori Adaptasi Kardiovaskular Teori Stimulasi Inflamasi

Peningkatan kepekaan terhadap bahan- Peningkatan stres oksidatif


bahan vasopressor
Faktor Resiko
● Usia Ibu
● Paritas
● Jarak Kehamilan
● Riwayat Preeklampsia sebelumnya
● Kehamilan Kembar
● Obesitas
● Penyakit Kronik
Patofisiologi
Tekanan darah > 160/110 mmHg

Proteinuria > 300 mg/24 jam atau > +1

Oliguria <500 cc/24 jam

Kreatinin serum > 1,1 mg/dl

Trombositopenia < 100.000 sel/mm3

Peningkatan enzim hati > 2x


Diagnosis Gangguan visus dan serebral

Nyeri epigastrium

Edema paru

Hemolisis mikroangiopatik

Gangguan sirkulasi uteroplasenta

Sindrom HELLP
Preeklampsia

Usia Usia
Kehamilan < Kehamilan ≥
37 mgg 37 mgg

Perawatan poliklinik
- K ontrol 2 kali p erm ing gu
Penatalaksanaan - Evaluasi gejala p em b eratan p re eklm ap sia (te kanan d arah,
tanda impending, edemia paru
Preeklampsia
Terminasi
- Cek laboratoriu m (tro m bosit, seru m kreati nin , albu m in, Kehamilan
(AST/ALT) seti ap minggu
- Evaluasi kondisi janin (hitung fetal kick count/hari,
kesejahteraan janin (NST dan USG) 2 kali/minggu, evaluasi
pertumbuhan janin seti ap 2 minggu)

Perburukan kondisi maternal dan


janin/Preeklampsia Berat U s ia K e h am ilan
≥ 37 mgg

Protokol Preeklampsia Berat


Preeklampsia dengan gejala berat
• MRS, Evaluasi gejala, DJJ, dan cek laboratorium
• Stabilisasi, pemberian MgSO4 profilaksis ≥ 34 minggu
• Anti hipertensi jika TD > 160/110 mmHg

< 34 Minggu

Jika didapatkan :
• Eklampsa
• Edema paru
• DIC
• HT berat, tidak terkontrol Jika usia kehamilan ≥ 24
• Gawat janin minggu, janin hidup :
• Solusio plasenta Terminasi
Berikan pematangan
• IUFD paru (dosis tidak harus
kehamilan setelah
• Janin tidak viabel (tergantung kasus) stabilisasi

Penatalaksanaan
Iya selalu lengkap) tanpa
menunda terminasi
Tidak

Preeklampsia Jika didapatkan :


• Gejala persisten
Berat • Sindrom HELLP
• Pertumbuhan janin terhambat
Jika usia kehamilan >
24 minggu :
• Severe olygohydramnion Pematangan paru
• Reversed end diastolic flow (inj. dexamethason
• Gangguan renal berat IM 2x6 mg atau
Iya betamethason IM
Tidak 1x12 mg) 2x24 jam

Perawatan konservatif :
• Evaluasi di kamar bersalin selama 24-48 jam
• Rawat inap hingga terminasi
• Stop MgSO4, profilaksis (1x24 jam)
• Usia kehamilan ≥34 minggu
• Pemberian anti HT jika TD ≥ 160/110
• KPP atau inpartu
• Pematangan paru 2x24 jam
• Evaluasi maternal-fetal secara berkala • Perburukan maternal - fetal
Obat Anti Kejang
• Cara pemberian
 Loading dose : 4 gram MgSO4 40% IV selama 15 menit
 Maintenance dose : diberikan infus 6 gram dalam Ringer Laktat/6 jam atau 4-5 gram IM.
Selanjutnya diberikan 4 gram IM tiap 4-6 jam

• Syarat pemberian
 Tersedianya antidotum MgSO4 bila terjadi intoksikasi  Kalsium glukonas 10% IV selama 3
menit
 Refleks patella (+) kuat
 Respiration rate > 16x/menit, bila tidak ada tanda distress pernapasan
 Urin output 0,5-1 cc/kgBB/jam
 Hentikan  tanda intoksikasi (+) dan setelah 24 jam pasca persalinan atau kejang
Obat Anti Hipertensi
● Anti hipertensi lini pertama
Nifedipin : 10-20 mg per oral, diulangi setelah 30 menit. Maksimum 120 mg/24 jam

● Anti hipertensi lini kedua


Sodium nitroprusside : 0,25 μg IV/kg/menit, infus: ditingkatkan 0,25μg IV/kg/5 menit
Komplikasi

Maternal
Sindrom
Abla Ede Gag Keru Gan
Ekl Hemolysis
, Elevated
si ma al saka ggua
am Enzymes,
Low
ginja n n
Platelets Reti pul
psia Count
(HELLP) na mo l hati saraf
Pembahasan
Anamnesis
● Dilaporkan pasien Ny. M usia 18 tahun dengan pekerjaan IRT. Pasien datang ke IGD RSDS pada
tanggal 25 Maret 2021 dibawa oleh suaminya dengan G1P0A0 merasa hamil 36-37 minggu.
Pasien dirujuk karena mengalami tekanan darah tinggi sejak 3 hari SMRS setelah periksa
kehamilan di praktik bidan. Keluhan nyeri kepala disertai pandangan kabur dan bengkak pada
kedua tungkai bawah sejak 1 minggu SMRS. Keluhan nyeri ulu hati disangkal. Pasien mengeluh
mules-mules disertai keluar lendir bercampur sedikit darah sejak 4 jam SMRS
● Dari gejala yang dialami pasien mengarah ke diagnosis preeklampsia berat berupa nyeri kepala
disertai pandangan kabur akibat dari peningkatan tekanan intrakranial dan spasme arteri retina.
Dan juga bengkak pada kedua tungkai yang terjadi karena hipoalbuminemia atau kerusakan sel
endotel kapiler
Pemeriksaan Fisik
● Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah tinggi yaitu 160/112 mmHg dan terdapat edema
pada kedua tungkai bawah. Pada pemeriksaan status obstetri didapatkan Leopold 1 (3 jari di
bawah processus xyphoideus (29 cm) dan presentasi bokong), Leopold 2 (punggung kanan),
Leopold 3 (presentasi kepala), Leopold 4 (divergen), DJJ sekitar 133-135 x/menit, His 1 x/10
menit, dan pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan 1-2 cm, potio tebal lunak, ketuban (+),
bagian terdepan berupa kepala, penurunan Hodge 1, pengeluaran lendir darah.
● Pada pasien didapatkan tekanan darah tinggi yaitu 160/112 mmHg yang dimana merupakan
kriteria diagnosis preeklampsia berat akibat vasokonstriksi arteri
Pemeriksaan Penunjang
● Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan hemoglobin 12,8 g/dl, leukosit 14,14 x10 3/uL,
trombosit 398 x103/uL, ureum 16 mg/dl, kreatinin 0,74 mg/dl, serta pada pemeriksaan urinalisa
didapatkan warna kuning, keruh, protein +2, darah +4, dan keton negatif
● Didapatkan proteinuria +2 yang dimana termasuk dalam kriteria diagnosis preeklampsia berat
Terapi
● Terapi pertama ketika pasien di IGD diberikan IVFD RL 500 cc, MgSO4 40% 4 gram IM bo-ka
dan MgSO4 40% 4gr IM bo-ki untuk mencegah terjadinya kejang atau terjadinya eklampsia pada
ibu, dan Dopamet per oral 3x250 gram untuk anti hipertensi
● Setelah operasi SC, pasien diberikan obat Tramal dan Ketorolac untuk meredakan nyeri dan
antibiotik Cefotaxime untuk mencegah infeksi
● Saat pulang, pasien diberikan Dopamet untuk menurunkan tekanan darahnya
Kesimpulan
● Pasien Ny. M didiagnosa Preeklampsia berat karena berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik,
dan pemeriksaan penunjang
● Anamnesis  nyeri kepala dan pandangan kabur hilang timbul sejak 1 minggu SMRS dan
memberat sejak 3 hari SMRS. Keluhan membaik saat pasien istirahat. Nyeri ulu hati (-). Riwayat
hipertensi sebelum kehamilan (-) dan hipertensi selama kehamilan tidak diketahui dikarenakan
pasien tidak rutin memeriksakan diri ke dokter maupun bidan. Pasien juga mengeluh bengkak
pada kedua tungkai bawah sejak 1 minggu SMRS
● Dari pemeriksaan fisik  tekanan darah tinggi (160/112 mmHg) serta pemeriksaan penunjang
didapatkan proteinuria +2
● Terapi  IVFD RL 500 cc, MgSO4 40% 4 gram IM bo-ka dan MgSO4 40% 4gr IM bo-ki, serta
Dopamet per oral 3x250 gram
● Pada kasus ini, pasien dilakukan terminasi kehamilan karena usia kehamilan pasien 37 minggu
Thank
You

Anda mungkin juga menyukai