PENDAHULUAN
BBLSR
BBLR = Bayi berat lahir < 2500 g
BBLASR
Sulteng 8.9 %
2013 – 2018 = 6.2% KASUS
BBLR (Riskesdas) Jambi 2.3 %
1
Table of contents
01 BAB I 03 BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
PENDAHULUAN
04 BAB IV
PEMBAHASAN
02 BAB II
05
BAB V
KESIMPULAN
STATUS PASIEN
2
BAB II
STATUS PASIEN
3
Riwayat Kehamilan dan Persalinan sebelumnya
4
Keadaan Kehamilan sekarang
TRIMESTER
I II III
Jumlah Konsultasi 2 kali ke bidan 2 kali ke bidan 1 kali ke bidan
Berat badan ibu 57 kg 58 kg 58 kg
Lingkar lengan atas lupa Lupa lupa
Tekanan darah 120/85 mmHg 110/70 mmHg 112/75 mmHg
Penyakit waktu hamil Pusing, mual Muntah 1x sehari
Jumlah tambahan zat besi 60 mg/hari 60 mg/hari 60 mg/hari
6
Keadaan Bayi saat Lahir Antropometri
Berat badan lahir: 1900 gram
APGAR SCORE : 6/7/8 Panjang badan lahir : 41,5 cm
Asfiksia ringan Lingkar kepala : 29 cm
Lingkar dada : 25 cm
Parameter 0 1 2 Nilai
Retraksi
Sianosis
5,000 Tidak ada
Tidak ada
50,0000
Ringan
Hilang dengan O2
Berat
Menetap
1
Saturn is the ringed planet. It’s composed The reason why Neptune is blue is 3 gawat napas
mostly of hydrogen and helium Dapatdue didengar denganof gasDapat
to the presence didengar
methane
Merintih Tidak ada 1 ringan
stetoskop tanpa stetoskop
Jumlah 3 7
Pemeriksaan Fisik (14 Maret 2021 / 13;00 WIB)
Umur 2 Hari
Keadaan Umum Tampak tertidur, tampak lemah.
Kepala Microcephal, 29 cm Cephal hematoma (-), caput suksadenum (-) fontanela belum menutup.
Hidung Simetris, Napas cuping hidung (+), sekret (-) Venus Mars
Leher Gerak pasif, >>KGB (-), Massa (-)
Thorax Simetris (+/+), retraksi intercosta minimal (+), thorakoabdominal, areola datar (+), papila mamae belum
tampak
Abdomen Tampak datar, bising usus normal (+), supel, tali pusar segar.
2018
Ekstermitas atas Sianosis (-/-), Akral hangat (+/+) CRT < 2 detik (+/+) kuku-kuku panjang.
Ekstermitas bawah Sianosis (-/-), Akral hangat (+/+), garis telapak kaki hanya di bagian anterior
If you want to modify this graph, click on it, follow the
link, change the data and replace it 2020
9
1,308
Anus Anus (+)
Genital Laki-laki, Rugae jarang, testis belum turun, terdapat di kanal bagian atas.
Tulang belakang Tidak ada spinabifida, dan tanda-tanda fraktur
Neurologi Refleks Moro lemah, Refleks Pegang (-), Refleks Rooting (-), Refleks menghisap (-)
Umur Kehamilan Nilai Finstrom : 10
Nilai Dubowitz: 15
Nilai Ballard : 25
10
Pemeriksaan Penunjang
Parameter Nilai Satuan Nilai Normal
HGB 9.3 g/dL 10.5-18.0
RBC 2.45 10^6/uL 4.00-6.00 PARAMETER Hasil Nilai Normal
HCT 28.4 % 37.0-48.0
Natrium (Na) 136 135 -148 mmol/L
PLT 249 10^3/uL 150-400
WBC 5.40 10^3/uL 5.00-25.0 Kalium 3.9 3.5 - 5.3 mmol/L
MCV 115.9 fL 86.6-102.0
Chlorida (CI) - 98 – 106 mmol/L
MCH 38.0 Pg 25.6-30.7
MCHC 32.7 g/dL 28.2-31.5 Calcium (Ca) 1.22 0.98 1.2 mmol/L
PLT 249 10^3/uL 150-400
RDW-SD 71.9 fL 38.0-50.0
RDW-CV 17.2 % 11.2-13.7
12
Diagnosis Banding
onset 13
Tatalaksana dan Prognosis
Rawat di inkubator, NICU
O2: CPAP FiO2 30% PEEP 6.0 Monitoring:
cmH2O Jaga dan pantau kehangatan.
Kebutuhan Cairan: Jaga patensi jalan napas.
- Infus: D10% 195 ml+Nacl 3% 7,5 Tanda-tanda vital tiap 1 jam
ml+kcl 2 ml = 8.2 ml/jam
Step 1
- ASI: 100 cc/KgBB
Step 2
100 cc x1,9 kg = 15,8 =16 cc/2 Quo ad vitam: ad bonam
jam Quo ad sanationam: ad bonam
Inj. Ampicilin 3x70
Despite being red, mg
it’s a Quo
Neptune is the ad functionam:
farthest ad where
It’s the planet bonamwe
Inj. Gentamicin 2x5 mg
cold place planet live on
Inj. Dexametasone 2x1.5 mg
Inj. Aminofilin 2x0,3 ml+D5% 0.3
ml
14
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Bayi Berat Lahir Rendah
b. Tanda-tanda prematuritas,
c. Tanda maturisasi
d. Pemeriksaan Neurologis
PPM, 2009 17
16
KOMPLIKASI
Komplikasi langsung:
• Hipotermi Saturn
• Hipoglikemi Masalah jangka panjang
• Elektrolit imbalance • Gangguan perkembangan
• Hiperbilirubinemia
• respiratory distress syndrom (RDS) • Gangguan pertumbuhan
• Paten duktus arteriosus • Gangguan penglihatan
• Infeksi neonatus
• Perdarahan intraventrikuler (Retinopati)
• Anemia • gangguan pendengaran
16
...DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN a) Ballard Score
1. Pemeriksaan maturitas fisik
PENUNJANG 2. Pemeriksaan maturitas neurologis
b) Lubchenco Chart.
Gomella, 2020
18 18
Tatalaksana
A. Medikamentosa
B. Dietik
C. Terapi Suportif
PPM, 2009
19
RESPIRATORY DISTRESS SYNDROME (RDS)
DEFINISI
Respiratory distress syndrome (RDS) atau Sindrom Gawat Nafas Neonatus (SGNN) > adalah
salah satu kegawatan respiratory pada neonatus yang paling sering dijumpai.
20
...DIAGNOSIS
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK
Anamnesis
• .Faktor bayi
• Takipnea (> 50 x/menit
• Sianosis • Faktor ibu
• Pernapasan cuping hidung,
• Retraksi parastrernal/restraksi PEMERIKSAAN
interkostal PENUNJANG
• Nasal flaring
• Grunting ekspirasi Rontgen dada : granularitas parenkim retikuler halus
• rhonki halus dan bronkogram udara yang sering menonjol pada
• gejala menetap dalam 48-95 jam awal di lobus bawah kiri karena superimposisi
pertama setelah lahir.
bayangan jantung.
21 23
FAKTOR RISIKO
Faktor yang meningkatkan insidensi RDS Faktor yang menurunkan insidensi RDS
1. Prematuritas
2. Jenis kelamin pria 1. Ketuban pecah dalam waktu lama
3. Riwayat penyakit serupa pada 2. Infeksi Intrauterine
keluarga 3. Jenis kelamin perempuan
4. Persalinan sesar 4. Persalinan pervaginam
5. Penggunaan narkotik / kokain
5. Asfiksia perinatal
6. Kortikosteroid
6. Kehamilan ganda
7. Ibu dengan hormon tiroid berlebih
7. Ibu Diabetes
8. Keturunan Afrika
8. Mutasi pada gen ABCA3 tunggal 9. Agen Tocolytic
9. Keturunan Eropa
Gomella, 2020
22 22
KOMPLIKASI
Komplikasi akut:
• Ruptur alveoli
Komplikasi jangka panjang:
• Infeksi dan perdarahan
bronchopulmonary Dysplasia (BPD)
intrakranial Retinopathy premature
• Leukomalacia periventrikular:
Gomella, 2020
23 21
Tatalaksana
Terapi Respirasi
• Pemasangan CPAP
Gomella, 2020 24
24
INFEKSI NEONATUS
IDAI, 2016 25
BAB 4
PEMBAHASAN
Bayi Berat Lahir
Rendah
TEORI
KASUS
Anamnesis:
Faktor ibu: Anamnesis:
• umur ibu <20 atau > 35, • Faktor ibu: kenaikan berat badan selama
• status gizi buruk hamil, ANC
• kenaikan berat badan selama hamil yang kurang,
• Aktivitas • Faktor janin: Preterm
• penyakit yang diderita pada saat hamil termasuk
preeklamsia,
• obat-obatan yang dikonsumsi saat hamil.
• Faktor janin:
• Usia kehamilan tinggi fundus uteri (TFU), gemeli
26
Bayi Berat Lahir Rendah
TEORI KASUS
Pramanik 2020 27
Kurva Lubchenco
Pemeriksaan Penunjang
Maturitas fisik Poin Maturitas poin
neuromuskular
Kulit 1 Postur 3
Lanugo 3 Pergelangan tangan 2
Interpretasi: 25 = 34 minggu
Interpretasi: diantara
Gomella, 2020 persentil 10-25 : SMK
28
Rspiratory Distress Syndrome
TEORI KASUS
Anamnesis Anamnesis:
• Sesak napas • Prematuritas
• Ibu dengan diabetes • Riwayat asfiksia
• Kelahiran multipel • Kelahiran sesar
• Kelahiran sesar. • KPD
• Prematuritas
• Riwayat asfiksia
• KPD
29
Pemeriksaan Fisik
TEORI KASUS
• Tachypnea - Takipnea
• Grunting ekspirasi - Grunting
• Nasal flaring - Retraksi intercostae
• Retraksi dinding dada - Napas cuping hidung
• Sianosis
30
….Pemeriksaan Penunjang
TEORI KASUS
31
….Pemeriksaan Penunjang
KASUS
TEORI
Anamnesis Anamnesis
- bayi malas minum - KPD > 18 Jam
- muntah atau diare - air ketuban hijau/keruh dan berbau
- Riwayat partus macet - BBLR
- Partus lama - Asfiksia
- KPD > 18 Jam
- air ketuban hijau/keruh dan berbau
- BBLR
- Asfiksia
33
Pemeriksaan Fisik
TEORI KASUS
34
….Pemeriksaan Penunjang
Gulpe Score Bell Squas Score
Parameter Skor
Prematuritas 3 ✓
Tindakan Saat Partus
Cairan amnion keruh dan 2 ✓
(Forcep, Vakum Ekstraksi),
berbau
Ketuban Tidak Normal ✓
Ibu demam 2
Kelainan Bawaan,
Asfiksia 2✓
Riwayat Asfiksia ✓
Partus lama 1
Vagina tidak bersih 2 Preterm ✓
36
TATALAKSANA
BBLR
TEORI KASUS
37
TATALAKSANA
RDS
TEORI KASUS
38
TATALAKSANA INFEKSI NEONATUS
TEORI KASUS
39
PROGNOSIS
TEORI KASUS
Prognosis bayi prematur tatalaksana yang sesuai
bergantung: tidak ditemukan komplikasi yang
- usia gestasi lebih parah seperti kejang atau
- berat badan
hipoglikemi sehingga secara
- kondisi saat lahir
- tatalaksana yang didapat. keseluruhan bersifat ad bonam
40
TINDAK LANJUT
Imunisasi
41
• Lahir usia 34 mgg
• BBL <MASALAH
2500g DIAGNOSIS TERAPI KOMPLIKASI PROGNOSIS
• Tanda prematuritas
• Ballard score 25
• Lubchenco ditra - Jaga
persentil 10 kehangatan
• Riwayat asfiksia BBLR, - Kebutuhan
prematuritas murni Ad bonam
• Takipneu cairan
• Grunting ekspirasi
• Napas cuping hidung
• Retraksi intercostae
• Leukosit: DBN -
CPAP dengan
• Rontgen Thorax: tekanan 6 cmH2O
RDS ec HMD stadium Ad bonam
- Dexametasone 2x1.5
• Riwayat KPD > 18 jam mg
• Bayi tidak aktif
• Penurunan bb
• CRP normal Antibiotik
• Leukositosis kombinasi Ad bonam
Infeksi neonatus
Ampicilin 3x70 mg
Gentamicin 2x5 mg
42
KESIMPULAN
Diagnosis BBLR : anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang,
ditemukan Berat badan lahir < 2500 g, tanda prematuritas dan tidak adanya fungsi
neurologis
Respiratori Syndrom Distress : anamnesis, faktor risiko, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang.
Tatalaksana : Rawat di NICU, monitoring O2 dengan Oksimetri terapi oksiden
menggunakan CPAP
Pada pasien ditemukan komplikasi dari BBLR berupa asfiksia ringan, respiratory
distress syndome dan infeksi neonatus
43
DAFTAR PUSTAKA
1. World Health Organization (WHO). WHA Global Nutrition Targets 2025 : Low Birth Weight Policy Brief.
World Heal Organ. 2014;
2. Cutland CL, Lackritz EM, Mallett-moore T, Bardají A, Chandrasekaran R, Lahariya C, et al. Low birth
weight : Case definition & guidelines for data collection , analysis , and presentation of maternal immunization
safety data. Vaccine [Internet]. 2017;35(48):6492–500. Available from:
https://doi.org/10.1016/j.vaccine.2017.01.049
3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Laporan RISKESDAS. RISKESDAS. 2018;
4. Roberto P, Sousa M De, Sarno F. Low birth weight and its associated factors Baixo peso ao nascer e seus
fatores associados. 2018;16(4):1–6.
5. Melkamu B, Berhane M, Workineh N, Girma T, Lim R, Lee KJ, et al. Prevalence of Low Birth Weight and
Prematurity and Associated Factors in Neonates in Ethiopia : Results from a Hospital-based Observational
Study.
6. Laopaiboon M, Lumbiganon P, Rattanakanokchai S, Chaiwong W, Souza JP, Vogel JP, et al. An outcome-
based definition of low birthweight for births in low- and middle- income countries : a secondary analysis of the
WHO global survey on maternal and perinatal health. 2019;1–9.
7. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Pedoman Pelayanan Medis (PPM). 2009. 23 p.
8. Simbolon D. Faktor Risiko Sepsis Pada Bayi Baru Lahir di RSUD Curup Kabupaten Rejang Lebong. 2008.
9. Kasim MS, Yunanto A, Dewi R, Santosa GI, Usman A. Buku Ajar Neonatologi. Jakarta; 2012.
10. Ballard JL, Khoury JC, Wedig K et al. New Ballard Score, expanded to include extremely premature
infants. J pediatrics; 1991.
14. Pramanik AK. Respiratory Distress Syndrome Clinical Presentation. Medscape. 2020;4(8).
15. Marcdante K.J, Kliegman R.M, Jenson H.B BRE. Nelson Ilmu Kesehatan Anak Esensial. Edisi 6.
Alih bahasa: Ikatan Dokter Anak Indonesia., editor. ELSEVIER.; 2018.
16. Gomella T, Eyal F. Gomella Neonatology. 8th ed. Gomella T, editor. Singapura: Lange Medical
Book; 2020.
17. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Hasil Utama RISKESDAS 2018. Badan Penelit dan
Pengemb Kesehat [Internet]. 2018; Available from:
https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Hasil-riskesdas-2018_1274.pdf
18. Novitasari A, Hutami MS, Pristya TYR, Kesehatan FI, Pembangunan U, Veteran N. Pencegahan
Dan Pengendalian Bblr Di Indonesia: Systematic Review. 2020;2(3):175–82.
19. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Konsensus Ikatan Dokter Anak Indonesia. Asuhan Nutrisi
pada Bayi Prematur. Jakarta; 2016.
20. Marcdante KJ, Kliegman RM. Nelson Essensials of Pediatrics. 8th ed. China: ELSEVIER; 2015.
21. Surjono E, Wijaya E, Clarissa E. PENTINGNYA PROFILAKSIS VITAMIN K1 PADA BAYI BARU
LAHIR. 2011;10(1):51–5.
22. Mcguire W, Henderson G, Fowlie PW. Feeding the preterm infant Enteral feeding. :1227–30.
23. Sweet DG, Carnielli V, Greisen G, Hallman M, Ozek E, Pas A te, et al. European Consensus
Guidelines on the Management of Respiratory Distress Syndrome - 2019 Update. Neonatology. 2019;4.
24. Ari P, Astri A, Astri D, Bintang P, Benjamin N, Asmoko R, et al. Kelengkapan Imunisasi Dasar pada
Anak Usia 1 – 5 tahun. Sari Pediatr. 2009;11(1):15–20.