Anda di halaman 1dari 45

BAB I

PENDAHULUAN
BBLSR
BBLR = Bayi berat lahir < 2500 g
BBLASR

Sulteng 8.9 %
2013 – 2018 = 6.2% KASUS
BBLR (Riskesdas) Jambi 2.3 %

• Kesehatan ibu Masalah


INDIKATOR • Nutrisi
BBLR kesehatan
• Layanan kesehatan
KO Global
MP • Kemiskinan
LIK
A SI
• Terapi supportif • Hipotermia
• Medikamentosa • Hipoglikemia
• Diet • Infeksi neonatus
• Respiratory distress syndrome
• Hiperbilirubinemia

1
Table of contents
01 BAB I 03 BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
PENDAHULUAN

04 BAB IV
PEMBAHASAN

02 BAB II
05
BAB V
KESIMPULAN
STATUS PASIEN

2
BAB II
STATUS PASIEN

Nama Ibu Ny. R Nama Ayah: Tn. A


Umur Ibu 23 thn Umur Ayah 24 thn
Pendidikan SMA Pendidikan SMK
Pekerjaan IRT Pekerjaan Swasta
Alamat Desa Timpah

3
Riwayat Kehamilan dan Persalinan sebelumnya

Hamil ke Tgl/bln/Thn Jenis L/P BBL Hidup/ Ditolong oleh


Kelahiran Persalinan Meninggal

1 12/03/2021 SC L 1900 Hidup Dokter spesialis


kandungan

4
Keadaan Kehamilan sekarang
TRIMESTER
 
I II III
Jumlah Konsultasi 2 kali ke bidan 2 kali ke bidan 1 kali ke bidan
Berat badan ibu 57 kg 58 kg 58 kg
Lingkar lengan atas lupa Lupa lupa
Tekanan darah 120/85 mmHg 110/70 mmHg 112/75 mmHg
Penyakit waktu hamil Pusing, mual Muntah 1x sehari  
Jumlah tambahan zat besi 60 mg/hari 60 mg/hari 60 mg/hari

Suntikan toksin tetanus 1 kali 1 kali  =

Obat-obatan yang diterima  - -  - 


Kebiasaan hamil:
- Makanan: Vision Mission
Kualitatif:
Makantonasi
Mercury is the closest planet theputih dengan
Sun and the Makan nasi putih dengan Makan nasi putih dengan
Kuantitatif:
sayur, tempe/tahu/ikan.
smallest one in the Solar System. It’s only a bit sayur, tempe/tahu/ikan. sayur, tempe/tahu/ikan.
- Obat
- Jamu larger than 3x
thesehari,
Moon 4-5 sendok. 3x sehari, 4-5 sendok. 3x sehari, 3-4
- Rokok
- Lain-lain
5
Keadaan Kehamilan dan persalinan sekarang

Faktor Mayor : Diagnosis Ibu : G1P0A0, UK 34-35 mgg + inpartu


 Ketuban pecah dini > 18 jam, kala 1, fase laten + KPD.
Jenis persalinan : SC
 usia kehamilan 34 minggu, inpartu kala 1 Indikasi : KPD
Faktor Minor : - Waktu persalinan : 12 Maret 2021, pukul 21:07
Kelahiran : Tunggal
Letak/presentasi bayi : Kepala
Kondisi saat lahir: Hidup
Lamanya pecah ketuban: 20 jam
Ketuban : keruh dan berbau amis.

6
Keadaan Bayi saat Lahir Antropometri
Berat badan lahir: 1900 gram
APGAR SCORE : 6/7/8 Panjang badan lahir : 41,5 cm
Asfiksia ringan Lingkar kepala : 29 cm
Lingkar dada : 25 cm

Parameter 0 1 2 Nilai

Frekuensi pernapasan <60x/menit 60-80x/menit >80x/menit 1

Retraksi

Sianosis
5,000 Tidak ada

Tidak ada
50,0000
Ringan

Hilang dengan O2
Berat

Menetap
1

Penurunan ringan Penurunan berat


Air Entry   0
udara yang masuk udara yang masuk
DOWNE SCORE :

Saturn is the ringed planet. It’s composed The reason why Neptune is blue is 3 gawat napas
mostly of hydrogen and helium Dapatdue didengar denganof gasDapat
to the presence didengar
methane
Merintih Tidak ada 1 ringan
stetoskop tanpa stetoskop

Jumlah 3 7
Pemeriksaan Fisik (14 Maret 2021 / 13;00 WIB)
Umur 2 Hari
Keadaan Umum Tampak tertidur, tampak lemah.

Kesadaran Compos Mentis E3V5M6


Tanda-tanda Suhu : 37,0 ℃ Axilla.
Vital Nadi : 145x/menit (Reguler, kuat angkat dan isi cukup)
RR : 66x/ menit
SpO2 : 99%

Antropometri Berat badan : 1900 gram


Mercury is the closest planet to the Sun and the
Panjang badan : 41 cm
smallest one in the Solar System—it’s only a bit
larger than the Lingkar kepala
Moon. The : 29 cmname has nothing
planet’s
to do with the liquid
Lingkarmetal,
dada :since
25 cm it was named after
the Roman messenger god
Kulit kemerahan, lembut, licin gambaran vena terlihat, beberapa daerah tanpa rambut.

Kepala Microcephal, 29 cm Cephal hematoma (-), caput suksadenum (-) fontanela belum menutup.

Rambut Warna hitam halus, tebal, dan terdistribusi merata.


8
Mata Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), sekret (-/-), edema palpebra (-/-), pupil isokor 3mm, reflek
cahaya langsung (+/+), reflek cahaya tidak langsung (+/+)

Telinga Our statistics


Simetris (+/+), Recoil agak lambat, Pinna sedikit bergelombang dan lembek

Hidung Simetris, Napas cuping hidung (+), sekret (-) Venus Mars
Leher Gerak pasif, >>KGB (-), Massa (-)

Thorax Simetris (+/+), retraksi intercosta minimal (+), thorakoabdominal, areola datar (+), papila mamae belum
tampak

Paru Suara dasar vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)

Jantung S1-S2 tunggal reguler, Murmur (-), Gallop (-)

Abdomen Tampak datar, bising usus normal (+), supel, tali pusar segar.
2018
Ekstermitas atas Sianosis (-/-), Akral hangat (+/+) CRT < 2 detik (+/+) kuku-kuku panjang.

Ekstermitas bawah Sianosis (-/-), Akral hangat (+/+), garis telapak kaki hanya di bagian anterior
If you want to modify this graph, click on it, follow the
link, change the data and replace it 2020

9
1,308
Anus Anus (+)
Genital Laki-laki, Rugae jarang, testis belum turun, terdapat di kanal bagian atas.
Tulang belakang Tidak ada spinabifida, dan tanda-tanda fraktur
Neurologi Refleks Moro lemah, Refleks Pegang (-), Refleks Rooting (-), Refleks menghisap (-)
Umur Kehamilan Nilai Finstrom : 10
  Nilai Dubowitz: 15
Nilai Ballard : 25

10
Pemeriksaan Penunjang
Parameter Nilai Satuan Nilai Normal
HGB 9.3 g/dL 10.5-18.0
RBC 2.45 10^6/uL 4.00-6.00 PARAMETER Hasil Nilai Normal
HCT 28.4 % 37.0-48.0
Natrium (Na) 136 135 -148 mmol/L
PLT 249 10^3/uL 150-400
WBC 5.40 10^3/uL 5.00-25.0 Kalium 3.9 3.5 - 5.3 mmol/L
MCV 115.9 fL 86.6-102.0
Chlorida (CI) - 98 – 106 mmol/L
MCH 38.0 Pg 25.6-30.7
MCHC 32.7 g/dL 28.2-31.5 Calcium (Ca) 1.22 0.98 1.2 mmol/L
PLT 249 10^3/uL 150-400
RDW-SD 71.9 fL 38.0-50.0
RDW-CV 17.2 % 11.2-13.7

Interpretasi: Anemia Makrositik normokromik


11
Pemeriksaan Rontgen
Thorax
- Kesan: jantung normal
- Paru sudah mengembang,
- Tidak tampak gambaran bercak infiltrat
maupun abnormalitas opak
- Diafragma dan sinus baik.

12
Diagnosis Banding

BBLR NKB SMK Diagnosis


2021-?
BBLSR NCB KMK a. BBLR/NKB/SMK/SC
It’s the planet where
b. Respiratory Distress Syndrome
we live (RDS)
on
BBLASR NLB BMK
c. Neonatus Infeksi
d. Anemia
3 5
RDS e.c HMD e. 4
Hiperbilirubinemia
RDS
RDS e.c Infeksi Defisiensi Asam folat
Anemia
N. Infeksi early onset Perdarahan
N. Infeksi
N. Infeksi late Prematuritas

onset 13
Tatalaksana dan Prognosis
Rawat di inkubator, NICU
O2: CPAP FiO2 30% PEEP 6.0 Monitoring:
cmH2O Jaga dan pantau kehangatan.
Kebutuhan Cairan: Jaga patensi jalan napas.
- Infus: D10% 195 ml+Nacl 3% 7,5 Tanda-tanda vital tiap 1 jam
ml+kcl 2 ml = 8.2 ml/jam
Step 1
- ASI: 100 cc/KgBB
Step 2
100 cc x1,9 kg = 15,8 =16 cc/2 Quo ad vitam: ad bonam
jam Quo ad sanationam: ad bonam
Inj. Ampicilin 3x70
Despite being red, mg
it’s a Quo
Neptune is the ad functionam:
farthest ad where
It’s the planet bonamwe
Inj. Gentamicin 2x5 mg
cold place planet live on
Inj. Dexametasone 2x1.5 mg
Inj. Aminofilin 2x0,3 ml+D5% 0.3
ml
14
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Bayi Berat Lahir Rendah

Bayi berat lahir rendah (BBLR) :


Berat lahir <2500 gram
terlepas dari usia gestasional

Berat lahir : berat bayi yang ditimbang


dalam 1 jam setelah lahir

BBLR dapat terjadi pada bayi aterm


maupun preterm
15
DIAGNOSIS
ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK

a. Faktor ibu a. antopometri


Berat badan lahir < 2500 gram
b. Faktor Janin panjang badan : ≤ 45 cm
lingkar dada < 37 cm

b. Tanda-tanda prematuritas,
c. Tanda maturisasi
d. Pemeriksaan Neurologis

PPM, 2009 17
16
KOMPLIKASI
Komplikasi langsung:
• Hipotermi Saturn
• Hipoglikemi Masalah jangka panjang
• Elektrolit imbalance • Gangguan perkembangan
• Hiperbilirubinemia
• respiratory distress syndrom (RDS) • Gangguan pertumbuhan
• Paten duktus arteriosus • Gangguan penglihatan
• Infeksi neonatus
• Perdarahan intraventrikuler (Retinopati)
• Anemia • gangguan pendengaran

16
...DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN a) Ballard Score
1. Pemeriksaan maturitas fisik
PENUNJANG 2. Pemeriksaan maturitas neurologis

b) Lubchenco Chart.

Gomella, 2020
18 18
Tatalaksana
A. Medikamentosa

B. Dietik

C. Terapi Suportif

PPM, 2009
19
RESPIRATORY DISTRESS SYNDROME (RDS)

DEFINISI

Respiratory distress syndrome (RDS) atau Sindrom Gawat Nafas Neonatus (SGNN) > adalah
salah satu kegawatan respiratory pada neonatus yang paling sering dijumpai.

20
...DIAGNOSIS
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK
Anamnesis
• .Faktor bayi
• Takipnea (> 50 x/menit
• Sianosis • Faktor ibu
• Pernapasan cuping hidung,
• Retraksi parastrernal/restraksi PEMERIKSAAN
interkostal PENUNJANG
• Nasal flaring
• Grunting ekspirasi Rontgen dada : granularitas parenkim retikuler halus
• rhonki halus dan bronkogram udara yang sering menonjol pada
• gejala menetap dalam 48-95 jam awal di lobus bawah kiri karena superimposisi
pertama setelah lahir.
bayangan jantung.

21 23
FAKTOR RISIKO
Faktor yang meningkatkan insidensi RDS Faktor yang menurunkan insidensi RDS

1. Prematuritas
2. Jenis kelamin pria 1. Ketuban pecah dalam waktu lama
3. Riwayat penyakit serupa pada 2. Infeksi Intrauterine
keluarga 3. Jenis kelamin perempuan
4. Persalinan sesar 4. Persalinan pervaginam
5. Penggunaan narkotik / kokain
5. Asfiksia perinatal
6. Kortikosteroid
6. Kehamilan ganda
7. Ibu dengan hormon tiroid berlebih
7. Ibu Diabetes
8. Keturunan Afrika
8. Mutasi pada gen ABCA3 tunggal 9. Agen Tocolytic
9. Keturunan Eropa

Gomella, 2020
22 22
KOMPLIKASI
Komplikasi akut:
• Ruptur alveoli
Komplikasi jangka panjang:
• Infeksi dan perdarahan
bronchopulmonary Dysplasia (BPD)
intrakranial Retinopathy premature
• Leukomalacia periventrikular:

Komplikasi RDS akibat perawatan intensif


asfiksia karna obsruksi plika vokalis
serak persisten
Stridor
Edema laring

Gomella, 2020
23 21
Tatalaksana

Terapi Non Respirasi


• Menghentikan enteral feeding.
• Monitoring temperatur
• Monitoring oksigenasi penggunakan
oxymeter.

Terapi Respirasi
• Pemasangan CPAP

Gomella, 2020 24
24
INFEKSI NEONATUS

Masuknya mikrobiologi pada neonatus


sehingga menimbulkan gejala klinik.
A. Tatalaksana Infeksi
• Antibiotika
• Antibiotika kombinasi
Faktor risiko : bayi prematur / BBLR
Ketuban pecah dini > 18 jam B. Tatalaksana Disfungsi Organ
• Respiratory
Bayi kembar • Ventilasi non-invasif.
Faktor metabolik seperti Hypoxia. • Ventilasi mekanik invasif .

IDAI, 2016 25
BAB 4
PEMBAHASAN
Bayi Berat Lahir
Rendah
TEORI
KASUS
Anamnesis:
Faktor ibu: Anamnesis:
• umur ibu <20 atau > 35, • Faktor ibu: kenaikan berat badan selama
• status gizi buruk hamil, ANC
• kenaikan berat badan selama hamil yang kurang,
• Aktivitas • Faktor janin: Preterm
• penyakit yang diderita pada saat hamil termasuk
preeklamsia,
• obat-obatan yang dikonsumsi saat hamil.

• Faktor janin:
• Usia kehamilan tinggi fundus uteri (TFU), gemeli

26
Bayi Berat Lahir Rendah
TEORI KASUS

berat badan <2500 g


Berat badan : 1900 gram
panjang badan ≤45 cm Panjang badan : 41 cm
Lingkar kepala : 29 cm
lingkar dada <30cm
Lingkar dada : 25 cm
lingkar kepala <33cm

Pramanik 2020 27
Kurva Lubchenco
Pemeriksaan Penunjang
Maturitas fisik Poin Maturitas poin
neuromuskular

Kulit 1 Postur 3
Lanugo 3 Pergelangan tangan 2

Garis telapak 2 Gerak lengan 4


kaki membalik

Payudara 1 Sudut poplitea 2


Bentuk telinga 2 Tanda selempang 2
Genitalia (L)
Mercury
1
Saturn
Lutut ke telinga 2
Venus Mars
Total 2014-2015
10 Total 2016-2017 15 2018-2019 2020-2021

Interpretasi: 25 = 34 minggu
Interpretasi: diantara
Gomella, 2020 persentil 10-25 : SMK
28
Rspiratory Distress Syndrome
TEORI KASUS

Anamnesis Anamnesis:
• Sesak napas • Prematuritas
• Ibu dengan diabetes • Riwayat asfiksia
• Kelahiran multipel • Kelahiran sesar
• Kelahiran sesar. • KPD
• Prematuritas
• Riwayat asfiksia
• KPD

29
Pemeriksaan Fisik
TEORI KASUS

• Tachypnea - Takipnea
• Grunting ekspirasi - Grunting
• Nasal flaring - Retraksi intercostae
• Retraksi dinding dada - Napas cuping hidung
• Sianosis

30
….Pemeriksaan Penunjang

TEORI KASUS

• Kultur darah tidak


dilakukan
• Pemeriksaan darah rutin
leukosit, limfosit, eosinofil,
basofil dan neutrofil DBN
• Glukosa darah DBN
• Apusan darah tepi:
anemia makrositik
normokromik

31
….Pemeriksaan Penunjang
KASUS
TEORI

paru sudah mengembang, tampak


gambaran bercak infiltrat maupun
abnormalitas opak.
Retikulogranular karena atelektasis
air bronchogram
gambaran airbronchogram udara terlihat
lebih jelas dan meluas sampai ke perifer
Mcguire W, Henderson, 2019 stadium 2 32
NEONATUS
INFEKSI
TEORI KASUS

Anamnesis Anamnesis
- bayi malas minum - KPD > 18 Jam
- muntah atau diare - air ketuban hijau/keruh dan berbau
- Riwayat partus macet - BBLR
- Partus lama - Asfiksia
- KPD > 18 Jam
- air ketuban hijau/keruh dan berbau
- BBLR
- Asfiksia

33
Pemeriksaan Fisik
TEORI KASUS

• Keadaan umum: tampak sakit sedang, tampak bayi


- Bayi tertidur tampak lemah, menangis kurang kuat, gerak
- Gelisah/letargi kurang aktif
- Takipnea • Retraksi minimal
- aktivitas bayi menurun • Penurunan aktifitas pada bayi.
- berat badan turun • Pada tangal 19/03/2021 (usia bayi 7 hari) berat
badan bayi turun menjadi 1700

34
….Pemeriksaan Penunjang
Gulpe Score Bell Squas Score
Parameter Skor
Prematuritas 3 ✓
Tindakan Saat Partus
Cairan amnion keruh dan 2 ✓
(Forcep, Vakum Ekstraksi),
berbau
Ketuban Tidak Normal ✓
Ibu demam 2
Kelainan Bawaan,
Asfiksia 2✓
Riwayat Asfiksia ✓
Partus lama 1
Vagina tidak bersih 2 Preterm ✓

KPD >18 jam 1✓ Bblr ✓


Infeksi Tali Pusat
Riwayat Penyakit Ibu
Riwayat Penyakit Kehamilan
35
…Pemeriksaan Penunjang
TEORI
KASUS
Kultur darah
Pemeriksaan CRP dan Kultur darah tidak dilakukan
prokalsitonin CRP tidak meningkat
Darah rutin: Leukositosis
- Leukositopenia/
leukositosis
- Neutopenia

36
TATALAKSANA
BBLR
TEORI KASUS

1. Terapi Medikamentosa 1. Terapi Medikamentosa


Permberian Vit K VIT. K 0.5 mg IM
2. Terapi Diet 2. Terapi Diet
Kebutuhan Cairan bayi (ml/kgbb) ● Kebutuhan cairan usia 2 hari =
Berat lahir 1500-2000 gram.7 100cc/kg/hari
Pemberian minum melalui pipa lambung ● 100cc x 1.9 kg = 190cc/hari
(gavage feeding) ● Diet ASI 12 x 7.6ml  via OGT
Pemberian minum awal : ≤10 ml/kg/hari 3. Terapi Suportif
ASI/term formula/half-strength preterm Pasien rawat di inkubator dengan suhu
formula 34 derajat
3. Terapi Suportif
Jaga Bayi agar tidak hipotermi

37
TATALAKSANA
RDS
TEORI KASUS

- Rawat di NICU -Pasien rawat di NICU

- Hindari Enteral feeding - minimal handling. dengan


menggunakan monitor
- minimal handling. dengan
menggunakan monitor
- Respiratory support yaitu
- respiratory support yaitu Continuous Continuous positive airway pressure
positive airway pressure (CPAP) dengan (CPAP) dengan tekanan 6 cmH2O.
tekanan 5-6 cmH2O .

- Ventilasi mekanis FiO2

38
TATALAKSANA INFEKSI NEONATUS
TEORI KASUS

Antibiotik kombinasi - Pasien mendapat ampicilin dan


Lini awal diberi ampicilin dan gentamisin
gentamicin. - Pasien diberikan injeksi
Cefotaxime 3x70 mg iv.

39
PROGNOSIS
TEORI KASUS
Prognosis bayi prematur tatalaksana yang sesuai
bergantung: tidak ditemukan komplikasi yang
- usia gestasi lebih parah seperti kejang atau
- berat badan
hipoglikemi sehingga secara
- kondisi saat lahir
- tatalaksana yang didapat. keseluruhan bersifat ad bonam

40
TINDAK LANJUT

Kunjungan ke dokter hari ke-2,10,20,30 setelah pulang

Ukur: berat badan, panjang badan dan lingkar kepala, dan


dimasukan ke dalam grafik pertumbuhan fenton.

Dilakukan tes perkembangan: KPSP

Imunisasi

41
• Lahir usia 34 mgg
• BBL <MASALAH
2500g DIAGNOSIS TERAPI KOMPLIKASI PROGNOSIS
• Tanda prematuritas
• Ballard score 25
• Lubchenco ditra - Jaga
persentil 10 kehangatan
• Riwayat asfiksia BBLR, - Kebutuhan
prematuritas murni Ad bonam
• Takipneu cairan
• Grunting ekspirasi
• Napas cuping hidung
• Retraksi intercostae
• Leukosit: DBN -
CPAP dengan
• Rontgen Thorax: tekanan 6 cmH2O
RDS ec HMD stadium Ad bonam
- Dexametasone 2x1.5
• Riwayat KPD > 18 jam mg
• Bayi tidak aktif
• Penurunan bb
• CRP normal Antibiotik
• Leukositosis kombinasi Ad bonam
Infeksi neonatus
Ampicilin 3x70 mg
Gentamicin 2x5 mg

42
KESIMPULAN
Diagnosis BBLR : anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang,
ditemukan Berat badan lahir < 2500 g, tanda prematuritas dan tidak adanya fungsi
neurologis
Respiratori Syndrom Distress : anamnesis, faktor risiko, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang.
Tatalaksana : Rawat di NICU, monitoring O2 dengan Oksimetri terapi oksiden
menggunakan CPAP

Diagnosis neonatal infeksi : anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan


penunjang
Tatalaksana : kombinasi antibiotik

Pada pasien ditemukan komplikasi dari BBLR berupa asfiksia ringan, respiratory
distress syndome dan infeksi neonatus

Prognosis pada pasien ad bonam, dikarenakan pada pasien tidak


ditemukan komplikasi lain seperti kejang, hipoglikemia, dan apneu.

43
DAFTAR PUSTAKA
1. World Health Organization (WHO). WHA Global Nutrition Targets 2025 : Low Birth Weight Policy Brief.
World Heal Organ. 2014;
2. Cutland CL, Lackritz EM, Mallett-moore T, Bardají A, Chandrasekaran R, Lahariya C, et al. Low birth
weight : Case definition & guidelines for data collection , analysis , and presentation of maternal immunization
safety data. Vaccine [Internet]. 2017;35(48):6492–500. Available from:
https://doi.org/10.1016/j.vaccine.2017.01.049
3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Laporan RISKESDAS. RISKESDAS. 2018;
4. Roberto P, Sousa M De, Sarno F. Low birth weight and its associated factors Baixo peso ao nascer e seus
fatores associados. 2018;16(4):1–6.
5. Melkamu B, Berhane M, Workineh N, Girma T, Lim R, Lee KJ, et al. Prevalence of Low Birth Weight and
Prematurity and Associated Factors in Neonates in Ethiopia : Results from a Hospital-based Observational
Study.
6. Laopaiboon M, Lumbiganon P, Rattanakanokchai S, Chaiwong W, Souza JP, Vogel JP, et al. An outcome-
based definition of low birthweight for births in low- and middle- income countries : a secondary analysis of the
WHO global survey on maternal and perinatal health. 2019;1–9.
7. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Pedoman Pelayanan Medis (PPM). 2009. 23 p.
8. Simbolon D. Faktor Risiko Sepsis Pada Bayi Baru Lahir di RSUD Curup Kabupaten Rejang Lebong. 2008.
9. Kasim MS, Yunanto A, Dewi R, Santosa GI, Usman A. Buku Ajar Neonatologi. Jakarta; 2012.
10. Ballard JL, Khoury JC, Wedig K et al. New Ballard Score, expanded to include extremely premature
infants. J pediatrics; 1991.
14. Pramanik AK. Respiratory Distress Syndrome Clinical Presentation. Medscape. 2020;4(8).
15. Marcdante K.J, Kliegman R.M, Jenson H.B BRE. Nelson Ilmu Kesehatan Anak Esensial. Edisi 6.
Alih bahasa: Ikatan Dokter Anak Indonesia., editor. ELSEVIER.; 2018.
16. Gomella T, Eyal F. Gomella Neonatology. 8th ed. Gomella T, editor. Singapura: Lange Medical
Book; 2020.
17. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Hasil Utama RISKESDAS 2018. Badan Penelit dan
Pengemb Kesehat [Internet]. 2018; Available from:
https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Hasil-riskesdas-2018_1274.pdf
18. Novitasari A, Hutami MS, Pristya TYR, Kesehatan FI, Pembangunan U, Veteran N. Pencegahan
Dan Pengendalian Bblr Di Indonesia: Systematic Review. 2020;2(3):175–82.
19. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Konsensus Ikatan Dokter Anak Indonesia. Asuhan Nutrisi
pada Bayi Prematur. Jakarta; 2016.
20. Marcdante KJ, Kliegman RM. Nelson Essensials of Pediatrics. 8th ed. China: ELSEVIER; 2015.
21. Surjono E, Wijaya E, Clarissa E. PENTINGNYA PROFILAKSIS VITAMIN K1 PADA BAYI BARU
LAHIR. 2011;10(1):51–5.
22. Mcguire W, Henderson G, Fowlie PW. Feeding the preterm infant Enteral feeding. :1227–30.
23. Sweet DG, Carnielli V, Greisen G, Hallman M, Ozek E, Pas A te, et al. European Consensus
Guidelines on the Management of Respiratory Distress Syndrome - 2019 Update. Neonatology. 2019;4.
24. Ari P, Astri A, Astri D, Bintang P, Benjamin N, Asmoko R, et al. Kelengkapan Imunisasi Dasar pada
Anak Usia 1 – 5 tahun. Sari Pediatr. 2009;11(1):15–20.

Anda mungkin juga menyukai