Anda di halaman 1dari 26

REFERAT

ANESTESI UMUM
INTRAVENA
PENDAHULUAN
1. Anestesia berasal dari bahasa Yunani an- "tidak, tanpa" dan aesthētos, "persepsi,
kemampuan untuk merasa".

2. Anestesi umum : tindakan meniadakan nyeri secara sentral disertai dengan hilangnya
kesadaran dan bersifat pulih kembali (reversible).

3. Tujuan utama anestesi umum adalah membuat pasien tidak sadar dan tidak dapat merasakan
rangsangan yang menyakitkan.

4. Anestesi umum intravena : obat anestesi yang diberikan melalui jalur intravena, baik untuk
tujuan hipnotik, analgetik ataupun musle relaxation.

5. Kombinasi beberapa obat akan saling berpotensi atau efek salah satu obat dapat menutupi
pengaruh obat yang lain.
BAB II
ANESTESI UMUM
INTRAVENA
Anestesi umum intravena

anestesi yang diberikan melalui jalur intravena.


Tahapan yang dilakukan untuk anestesi
umum intravena
01. 02.
PENILAIAN DAN
PERSIAPAN PRA INDUKSI
ANESTESI

03.
PEMULIHAN
INDIKASI
01. 02.
INDUKSI dan
INDUKSI PEMELIHARAAN PADA
BEDAH SINGKAT

03. 04.
Menambahkan efek Menambahkan
HIPNOSIS SEDASI
CARA PEMBERIAN
01. 02.
SUNTIKAN SUNTIKAN
INTRAVENA BERULANG
TUNGGAL

03.
MELALUI INFUS
American Society of Anesthesiologists (ASA)
PREMEDIKASI

ANALGESIK
NARKOTIKA
Morfin: amp 1cc = 10 mg), dosis 0,1 mg/kgBB
Farmakokinetik: diabsorbsi diusus.
Farmakodinamik: morfin memiliki efek analgetik
dan narkose terhadap susunan saraf pusat.
Efek samping.: idiosinkrasi dan alergi yaitu
menyebabkan mual dan muntah.
PREMEDIKASI
ANALGESIK
NARKOTIKA
● Petidin ( amp 2cc = 100 mg), dosis 1-2 mg/kgBB
● Petidin atau meperidin merupakan derivat
fenilpiperidin.
● Farmakokinetik: kadar puncak dalam plasma dicapai
dalam 45 menit
● Farmakodinamik: bekerja pada reseptor μ dan
susunan saraf pusat.
● Dosis. tablet 50mg dan 100mg dan ampul 2ml/100mg.
● Efek samping. pusing, berkeringat, euforia, mulut
kering, mual, muntah, perasaan lemah, gangguan
penglihatan, palpitasi, disforia, sinkop dan sedasi.
PREMEDIKASI
ANALGESIK
NARKOTIKA

● Fentanyl ( fl 10cc = 500 mg), dosis 1-3µgr/kgBB


● Farmakokinetik. waktu paruh distribusi sekitar 13
menit. Waktu paruh berkisar antara 3-4 jam.
● Farmakodinamik: fentanil bekerja pada reseptor
spesifik di otak dan medulla spinalis
● Dosis: Fentanil dosis 1-3µg/kgBB atau dosis besar 50-
150µg/kgBB
● Efek samping.: kekakuan otot punggung
PREMEDIKASI
ANALGESIK NON
NARKOTIKA

● Ketorolac
● Farmakokinetik. Absorbsi oral dan intramuskular
berlangsung cepat mencapai puncak dalam 30-50
menit.
● Farmakodinamik: Biaavailabilitas oral 80% dan
hampir seluruhnya terikat protein.
● Dosis: Dosis IM 30-60mg, IV 15-30 mg
● Efek samping.: nyeri ditempat suntikan, gangguan
saluran cerna, kantuk, pusing , dan sakit kepala
PREMEDIKASI
ANALGESIK NON
NARKOTIKA

● Asam Mefenamat
● Farmakokinetik. . Bekerja dengan menghambat
siklooksigenase
● Farmakodinamik: Biaavailabilitas oral 80% dan
hampir seluruhnya terikat protein.
● Dosis: 2-3 kali 250-500mg sehari
● Efek samping.: saluran cerna sering timbul misal
dispepsia, diare sampai diare berdarah dan gejala iritasi
lain terhadap mukosa lambung.
PREMEDIKASI
ANALGESIK NON
NARKOTIKA

● Tramadol
● Farmakokinetik. . Enansiomer (+) berikatan dengan
reseptor μ dan menghambat ambilan serotonin.
● Farmakodinamik: metabolisme di hati dan ekskresi
oleh ginjal, dengan masa paruh eliminasi 6 jam dan 7,5
jam untuk metabolit aktifnya
● Dosis: 400mg/hari (max)
● Efek samping.: mual, muntah, pusing, mulut kering,
sedasi, dan skit kepala
SEDATIF ( golongan benzodiazepines )

INTERMEDIATE-
SHORT-LASTING LONG-ACTING
LASTING
Midazolam lorazepam Diazepam
ANTIKOLINERGIK
Sulfas Atropin

● Farmakodinamik. : Atropin dalam dosis kecil


memperlihatkan efek merangsang disusunanan saraf
pusat dan pada dosis toksik memperlihatkan efek
depresi
● Dosis: . Sediaan amp 1cc = 0,25 mg), dosis 0,001
mg/kgBB.
● Efek samping.: proses pembuangan panas akan
terganggu, terutama pada anak-anak sehingga terjadi
febris dan dehidrasi.
Antikolinergik secara luas digunakan saat anestesi inhalasi;
diproduksi secret yang berlebihan oleh saluran nafas dan pada
bahaya bradikardi intraoperatif.

Indikasi khusus antikolinergik sebelum operasi adalah sebagai:

1. Antisialogogue

2. Sedasi dan amnesia

3. Aksi vagolitik
ANTIEMETIK
ONDANSENTRON

● Farmakodinamik. : Kadar maksimum tercapai setelah


1-1.5 jam terikat protein plasma sebanyak 70-76% dan
wktu paruhnya 3 jam
● Dosis: . . Dosisnya 0.1-0,2 mg/KgBB.
OBAT-OBAT INDUKSI ANESTESI
INTRAVENA

PROPOFOL
KETAMINE
PROPOFOL
Propofol dimetabolisme di hati melalui konjugasi ke
glukuronat dan sulfat untuk menghasilkan senyawa larut
dalam air
● Farmakokinetik: Waktu paruh 24-72 jam. Dosis
induksi cepat menimbulkan sedasi (30-45 detik)
dengan durasi berkisar antara 20-75 menit
● Farmakodinamik. : Sistem saraf pusat. Dosis induksi
menyebabkan pasien kehilangan kesadaran dengan
cepat
● Dosis: 2-2.5 mg/kgBB
_ ASA III/IV: 1-1.5 mg/kgBB
● Efek samping.: nyeri di bekas suntikan
KETAMINE

Propofol dimetabolisme di hati melalui konjugasi ke


glukuronat dan sulfat untuk menghasilkan senyawa larut
dalam air
● Farmakokinetik: Onset intravena : 30 detik onset
intramuskular : 3-4 menit, Farmakodinamik. : Sistem
saraf pusat.
● Dosis: 1-4mg/kgBB atau 1-2mg/kgBB dengan lama
kerja 15-20 menit
● Efek Samping : masa pemulihan, 30% pasien mimpi
buruk sampai halusinasi visual yang kadang berlanjut
hingga 24 jam.
TEKNIK ANESTESI UMUM
INTRAVENA
• Persiapan pasien

• Persiapan alat (STATICS)

• Persiapan obat: (premedikasi, induksi,


maintaince)

• Berikan premedikasi

• Induksi
CRÉDITOS: Esta plantilla de presentación fue creada por Slidesgo, que incluye iconos de Flaticon e
infografías y imágenes de Freepik
BAB III
KESIMPULAN
1. Anestesia berarti pembiusan, kata ini berasal dari bahasa Yunani an- "tidak, tanpa" dan aesthētos, "persepsi,
kemampuan untuk merasa".
2. Tujuan utama anestesi umum adalah membuat pasien tidak sadar dan tidak dapat merasakan rangsangan yang
menyakitkan sambil mengendalikan refleks otonom.
3. Ada 5 kelas utama agen anestesi: anestesi intravena (IV), anestesi inhalasi, obat penenang IV, opioid sintetik, dan
obat penghambat neuromuskular.
4. Penilaian dan persiapan pra anastesi diantara lain adalah penilaian pra bedah, meliputi anamnesis, peeriksaan fisik,
pemeriksaan laboratorium, klasifikasi status fisik menggunakan The American Society of Anesthesiologists (ASA),
masukan oral, dan premedikasi.
5. Premedikasi yang digunakan dapat berupa analgesik narkotik maupun non narkotik, hipnotik, dapat berupa ketamin,
sedatif diazepam, atau midaolam. Antikolinergik dan antiemetik.
6. Obat anestesi intravena dapat digolongkan dalam 2 golongan: yaitu induksi anestesi, contohnya golongan barbiturat,
eugenol, dan steroid; kedua obat yang digunakan baik sendiri maupun kombinasi untuk mendapat keadaan seperti pada
neuroleptanalgesia (contohnya: droperidol), anestesi dissosiasi (contohnya: ketamin), sedative (contohnya: diazepam
beberapa saja yang sering digunakan, yakni golongan: barbiturat, ketamin, dan diazepam.
7. Maintenance dapat dikerjakan secara intravena (anestesi intravena total) atau dengan inhalasi atau dengan campuran
intravena inhalasi.
8. Teknik Anestesi Umum Intravena. Mencakup: persiapan pasien, (STATICS), Persiapan obat: (premedikasi, induksi,
maintaince), pemberian premedikasi dan Induksi.
DAFTAR PUSTAKA
• Dewoto HR, et al. Farmakologi dan Terapi Edisi 5, cetak ulang dengan tambahan, tahun 2012. Analgesik opioid dan antagonisnya.
Balai Penerbit FKUI Jakarta 2012; 210-218.
• Smith G; Jason R. D, Rondeau B, Goldman J, General Anesthesia for Surgeons, StatPearls Publishing, University of Louisville,
2021.
• Muhiman, Muhardi, dr. et al. Anestesiologi. Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Jakarta; 65-71
• Latief, Said A, Sp.An; Suryadi, Kartini A, Sp.An; Dachlan, M. Ruswan, Sp.An. Petunjuk Praktis Anestesiologi. Bagian
Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta 2010; 46-47, 81
• Calvey, Norman; Williams, Norton. Principles and Practice of Pharmacology for Anaesthetists. Fifth edition. Blackwell Publishing
2008; 110-126, 207-208
• Miller, Ronald D. MD, et. al. Miller’s anesthesia. Elseveir 2010. CDROOM. Accessed on 4 Maret 2013.
• Fentanyl. Available at: http://www.webmd.com/pain-management/fentanyl. Accessed on 3 Maret 2013.
• Propofol. Available at: http://reference.medscape.com/drug/diprivan-propofol-343100#0. Accessed on 3 Maret 2013
• Sandham J. Total Intravena Anesthesia. May 2009. Available at http://www.ebme.co.uk/arts/tiva/index.php. accessed on 10 Maret
2013.
• Hong LY, et al. Predictive performance of ‘Diprifusor’ TCI system in patients
• during upper abdominal surgery under propofol/fentanyl anesthesia. Available at
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1390758/pdf/JZUSB06-0043.pdf. accessed on 10 Maret 2013.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai