(i) kehilangan darah melebihi volume darah yang bersirkulasi dalam periode 24 jam
(ii) kehilangan darah 50% dari volume darah yang bersirkulasi dalam periode 3 jam
(v) situasi di mana 1-1,5 darah volume mungkin perlu diinfuskan baik secara akut atau dalam periode 24 jam
3. Fibrinogen < 1 g.l−1 atau PT dan aPTT > 1,5 kali normal menunjukkan kegagalan hemostatik dan merupakan prediksi perdarahan
mikrovaskular. Infus awal plasma beku segar (FFP; 15 ml.kg−1)
4. Koagulopati yang sudah terbentuk akan membutuhkan lebih dari 15 ml.kg-1 FFP untuk dikoreksi. Berikan konsentrat fibrinogen atau
kriopresipitat jika fibrinogen tidak tersedia.
Dealing with the patient with massive haemorrhage
1. Transfusi set
2. Perangkat infus harus 1. Mencegah darah naik ke
menggabungkan filter mesh ambient suhu sebelum
integral (170–200 lm). transfusi.
2. Komponen darah tidak
boleh dihangatkan
menggunakan improvisasi
Other interventions
Pharmacological Non-Pharmacological
management options management options
1. Antifibrinolytics drug
2. Tranexamic acid 1. Radiologically aided
3. Aprotinin arterial embolisation
4. Coagulation factor 2. Cell salvage
concentrates
CRIATICAL APPRAISAL
Judul : Blood Transfusion And The Anaesthetist: Management Of
Massive Haemorrhage
Penulis : D Thomas, M Wee, P Clyburn, I Walker, K Brohi, P Collins, H
Doughty, J Isaac, PF Mahoney, and L Shewry
DOI : 10.1111/j.1365-2044.2010.06538.x
Penelaah : Ummu Halimatus Sa’diyah A, S.Ked
Tanggal Telaah : Sabtu, 02 Oktober 2021
Publikasi : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3032944/
Deskripsi Artikel
● Tujuan Utama
Pedoman ini dimaksudkan untuk melengkapi pedoman resusitasi dan secara khusus
diarahkan untuk meningkatkan pengelolaan perdarahan masif, Panduan ini dimaksudkan
untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang prioritas dalam situasi tertentu. Kerja
tim dan komunikasi yang efektif merupakan bagian penting dari proses ini.
● Hasil
Perumusan pedoman dengan gaya pedoman AAGBI sebelumnya sulit dilakukan di area yang berubah
dengan cepat.
● Kesimpulan
Rumah sakit harus memiliki protokol perdarahan besar dan ini harus mencakup tanggapan
klinis, laboratorium dan logistik. Kontrol segera dari perdarahan yang jelas sangat penting
(tekanan, torniket, pembalut hemostatik). Protokol perdarahan mayor harus segera
dimobilisasi ketika situasi perdarahan masif dinyatakan.
Telaah Jurnal
• 1. Gaya Penulisan
• Sistematika Penulisan
• Tata Bahasa baik, dan sistematis dari segi grammar dan pengunaan kata-kata
• 2. Penulis Kualifikasi penulis sudah sesuai
• 3. Judul Judul sudah menggambarkan isi dari penelitian.
• 4. Abstrak Abstrak dijelaskan tentang latar belakang.
Elemen yang mempengaruhi kekuatan suatu penelitan
Hipotesis
• Tidak terdapat hipotesis yang secara eksplisit disebutkan di dalam jurnal ini
Sasaran
●
Tidak terdapat sasaran yang disebutkan di dalam jurnal ini.
Elemen yang mempengaruhi kekuatan suatu penelitan
Konsistensi Logis
●
Penulisan artikel ini memenuhi kriteria logis dan konsisten. Dilihat dari sistematika penulisan
jurnal ini, runtut dan padu.
Elemen yang mempengaruhi kekuatan suatu penelitan
Pertimbangan Ethical
Definisi Operasional
Metode
Literature Review
●
Tidak terdapat literature review
Elemen yang mempengaruhi kekuatan suatu penelitan
●
Tidak dilakukan penelitian
Kesimpulan
“Blood transfusion and the anaesthetist:
management of massive haemorrhage”
• Kesimpulan dari artikel tersebut bahwa artikel
secara garis besar telah menjelaskan isi dari
pedoman penanganan Massive Haemorrhage
dengan baik.. Namun, ada beberapa yang
perlu ditambahkan seperti kesimpulan, dan
sebaiknya memasukan beberapa data yang
memiliki karakteristik yang sama sehingga
dapat ditarik sebuah kesimpulan yang valid
dan reliabel serta dapat diteruskan menjadi
pertanyaan-pertanyaan penelitian berikutnya.
THANK
YOU