Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KASUS

G3P0A2 Hamil
Aterm + PEB +
KPD

PEMBIMBING :
DR.dr. Hermanus Suhartono,
SpOG (K)
Oleh :

Alberto B.H.Manurung, S.Ked


Identitas Pasien
• Nama : Ny.J.R
• Jenis Kelamin : Perempuan
• TTL : Biak, 10 Januari 1988
• Umur : 34 tahun
• Pendidikan : SMA
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
• Alamat : Polimak I , Jayapura
• Suku / Bangsa : Biak / Indonesia
• Agama : Kristen Protestan
• Status Perkawinan : Belum Menikah Sah
• Nama Suami: Tn. Y.W
• Tanggal MRS: 6 Mei 2022
Anamnesis
Keluhan utama :
• Nyeri Kepala
• Keluar air (+) dari jam 22.00 WIT
• Gerak anak (+) baik
• Tekanan darah meningkat sejak tgl 07-02-
2022 di puskesmas (TD : 160/110)
• Keluhan penglihatan kabur (+), nyeri
kepala (+) nyeri ulu hati (+)
Anamnesis
Riwayat Menstruasi:
Mulai menstruasi sejak umur 14 tahun, siklus
28hari, teratur, lama 5 hari.
Anamnesis
Riwayat Hamil ini
• HPHT : 07/08/2022
• Usia Kehamilan : 38 minggu 6 hari
• TP : 14/05/2022
• ANC :
2 kali di PKM
• TT : (-)
Anamnesis
Riwayat obstetri :
• 1. 2017/ Abortus/ UK : 15 minggu
• 2. 2020/ Abortus/ UK : 12 minggu
• 3. 2022/ Hamil ini
Anamnesis
Riwayat pernikahan:
• Belum menikah sah, Tinggal bersama
dengan pasangan ± 8 tahun
Anamnesis
Riwayat kontrasepsi
• Tidak pernah menggunakan kontrasepsi
sebelumnya
Anamnesis
Riwayat penyakit sebelumnya
• Pasien tidak pernah mengalami penyakit
kronis sebelumnya, seperti hipertensi,
diabetes melitus, asma, penyakit jantung
dan penyakit kronis lainnya. Riwayat alergi
dan operasi tidak ada.
Anamnesis
Riwayat Keluarga
• Riwayat penyakit kronis seperti hipertensi,
diabetes melitus, asma, penyakit jantung
dan penyakit kronis lainnya pada keluarga
disangkal oleh pasien dan keluarga.
Pemeriksaan Fisik
Status present :
• TB / BB : 169 cm / 90 kg
• BMI : 59,171
• TD : 160/110 mmHg (MAP : 127)
• R : 18 x/menit
• HR : 82 x/menit
• SB : 360C
Pemeriksaan Fisik
Status general :
• Kepala : Mata : anemis -/-
• Thorax : Cor : S1S2 tunggal, reguler,
murmur (-)
• Po : Ves +/+, Rh -/-, Wh -/-
• Abdomen ~ Status Obstetri
• Extremitas : Akral hangat +/+/+/+
Edema -/-/+/+
Pemeriksaan Fisik
Status Obstetri :
Abdomen :
• TFU (31 cm
• His (+) 2x/10’~ 30-35”
• DJJ (+) 154x/menit
Vaginal Toucher:
Tidak dievaluasi
Pemeriksaan Penunjang
USG
Tidak dilakukan
Pemeriksaan Penunjang
Darah lengkap
• WBC : 10,39 . 103/μL (N)
• RBC : 4,14 . 106/μL (N)
• HGB : 12,3 g/dL (N)
• HCT : 35,2 % (N)
• PLT : 264 . 103/μL (N)
Pemeriksaan Penunjang
Warna : Glukosa :
Bau : Kuning keruh Bilirubin : Negatif
Leukosit : Khas Urobilin : Negatif
+2 Normal

pH : 6,5 Keton : Negatif

Protein : +2 Nitrit : Positif

Berat Jenis : 1,015 Eritrosit : Negatif


Diagnosis
Diagnosis
• G3P0A2 Hamil 38 minggu 6 hari dengan
Preeklampsia Berat + Ketuban Pecah Dini
Terapi
• Terapi :
• Pro SC a/i PEB + KPD
• Informed Consent
• Konsul anestesi
• IVFD Ringer Laktat 500
• Inj.Ceftriaxon 1x2gr (skintest dulu)
• DC
• Monitoring : Keluhan, Tanda Vital, denyut
jantung janin
• KIE: Diagnosis, rencana tindakan dan risiko
tindakan pada pasien dan keluarga.
LAPORAN OPERASI

• Nama Operator : DR. dr. Hermanus Suhartono, Sp.OG(K)


• Nama asisten : dr. Ariel C. Timy, Sp.OG
• Nama Ahli Anestesi : dr. Albinus Cobis, Sp.An, M.Kes
•  
• Diagnosis Pra bedah : G3P0A2 Hamil Aterm + PEB + KPD
• Diagnosis Pasca bedah : P1A2 Post SC a/i PEB+ KPD
• Tanggal Operasi : 07/05/2022
• Jam Operasi mulai : 10.18 WIT
• Jam Operasi Selesai : 10.48 WIT
• Durasi Operasi : ± 30 Menit
LAPORAN OPERASI
• Insisi Pfanensiel sampai cavum abdomen
• SBR diinsisi sampai cavum uteri
• Bayi Laki-laki dilahirkan pukul : 10:24 WIT , BB :
2800gram, PB: 47 cm, A/S : 5/6
• Plasenta dilahirkan dengan lengkap pukul : 10: 25 WIT
• Insisi SBR dijahit 2 lapis
• Kontrol perdarahan
• Dinding perut di jahit lapis demi lapis
• Operasi selesai
Instruksi POST OP
• IVFD RL 500 cc 20 tpm
• Ceftriaxone 3x1gr
• Oksitosin 3x1 Amp
• Kaltrofen 3x1 (supp)
• MgSo4 1gr/jam Sampai dengan 24 jam pasca
operasi
• Nifedipine 3x10mg PO jika MAP ≥125 mmHg
• Observasi TTV, KU
S O A P
Tanggal
06-05- St.Present Pdx : NST
Nyeri perut (- G3P0A2
2022 Kes : CM
), pusing (-), Hamil
T : 160/100
gerak anak (+) 38
mmHg N : 80 Tx :
baik minggu
x/menit • Pro SC a/i PEB + KPD
6 hari
R:
dengan • Informed Consent
18x/menit T :
Preekla
36,4oC • Konsul anestesi
mpsia
St. General : Berat +
dbn Ketuban • IVFD Ringer Laktat
St. pecah 500cc 20 tpm
Obstetrik
Abd : TFU dini
31 • Inj.Ceftriaxon 1x2gr
cm (skintest dulu)
pertengahan Observasi TTV, DJJ ,KU
antara procesus
xyphoideus
dengan pusat,
nyeri
07-05- Nyeri St.Present P1A2
2022 perut (- Kes : CM Tx :
T : 150/90 mmHg Post •IVFD RL 500 cc
), pusing SC a/i
N : 80 x/menit
(-), gerak PEB + 20 tpm
anak (+) R : 18 x/menit T : KPD •Ceftriaxone 3x1gr
baik 36,8oC •Oksitosin 3x1 Amp
St. General : dbn •Kaltrofen 3x1
St. Obstetrik (supp)
Abd: nyeri (-) •MgSo4 1gr/jam
Sampai dengan 24
jam pasca operasi
•Observasi TTV,
KU
• Nifedipine 3x10mg
PO jika MAP ≥125
mmHg

 
PEMBAHASAN
Teori
Diagnosis PEB (satu atau lebih dari • Adanya keluhan cerebral atau
kategori berikut): visual
• Tekanan darah sistol ≥ 160/110 • Edema paru dan sianosis
mmHg • Nyeri pada epigastrium atau di
• Proteinuria ≥5 g/L dalam 24 jam kuadran kanan atas
atau dipstik ≥ 4+ pada 2 kali • Gangguan fungsi hepar:
pemeriksaan urine acak yang peningkatan SGOT/SGPT
dikumpulkan minimal 4 jam. • Hemolisis mikroangiopatik
• Oligouria (<400-500 cc dalam
• Trombositopenis < 100.000
24 jam)
cell/mm3
• Kenaikan kadar kreatinin darah.
• Adanya sindroma HELLP
• Pertumbuhan Janin Terhambat
Kasus
Tekanan darah sistol ≥ 160/110 Adanya keluhan cerebral atau
mmHg visual

DIAGNOSIS

G3P0A2 Hamil Aterm 38 minggu 6 hari + PEB + KPD


Penatalaksanaan
• Adanya proteinuria dan hipertensi selama kehamilan secara nyata
meningkatkan risiko mortalitas dan morbiditas perinatal. Tujuan dasar
penatalaksanaan untuk setiap kehamilan dengan penyulit preeklampsia
adalah mencegah kejang (2) mencegah gangguan fungsi organ vital (3)
terminasi kehamilan dengan trauma sekecil mungkin bagi ibu dan janinnya,
(4) lahirnya bayi sehat yang kemudian dapat berkembang, serta (5)
pemulihan sempurna kesehatan ibu.11

• Pada pasien ini segera dilakukan operasi sectio caesarea. Observasi dapat
dilakukan secara cermat dan terus- menerus, sehingga evaluasi lebih
mudah oleh karena perjalanan penyakit sukar diramalkan. Pemeriksaan
yang teliti diikuti dengan observasi harian tentang tanda-tanda klinik
berupa: nyeri kepala, gangguan visus, nyeri epigastrium dan peningkatan
berat badan yang cepat.4
Penatalaksanaan
• Pemberian terapi yang diberikan pada pasien ini adalah MgSO4 sesuai protap. MgSO4 bekerja
dengan menghambat atau menurunkan kadar asetilkolin pada rangsangan saraf-saraf yaitu
menghambat transmisi neuromuskular, sehingga mencegah terjadinya kejang pada pasien
ini.
• Selain itu, MgSO4 juga merupakan vasodilator serebral. Pemberian MgSO4 harus memenuhi
beberapa syarat sebagai berikut: harus terdapat refleks patella kuat, antidotum berupa
kalsium glukonas 10%, dan frekuensi pernapasan >16 kali per menit dan tidak ada tanda-
tanda distress pernapasan.. Sebelum diberikan MgSO4 pasien terlebih dahulu dipasang
kateter untuk memantau produksi urin 1 x 24 jam guna mengamati adanya gejala intoksikasi
MgSO4. Nifedipine 3x10mg PO jika MAP ≥125 mmHg diberikan untuk mengontrol tekanan
darah

• Pada follow up tanggal 07 Mei 2022, Pasien masih memiliki tekanan darah tinggi. Dari
anamnesis terhadap keluhan pasien, Pasien juga mempunyai riwayat tekanan darah tinggi
pada kehamilan sebelumnya. Pemeriksaan tekanan darah saat itu 150/90 mmHg.
• Pasien dapat dipulangkan bila sudah mencapai perbaikan dengan tanda-tanda preeklampsia
ringan selama tiga hari.
Kesimpulan
• Pada kasus ini preeklampsia berat terjadi pada wanita 34 tahun pada kehamilan ketiga dengan
umur kehamilan aterm (38-39minggu). Diagnosis dapat ditegakkan dengan jelas berdasarkan
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Pada pasien ini, terjadinya
preeklampsia dapat dipengaruhi oleh karena faktor kehamilan primigravida dan kondisi obesitas
pada ibu.

• Pada pasien ini segera dilakukan terminasi (Operasi Sectio Caesarea). Hospitalisasi sedini
mungkin sangat diperlukan agar observasi dapat dilakukan secara cermat dan terus-menerus,
sehingga evaluasi lebih mudah oleh karena perjalanan penyakit sukar diramalkan. Pemeriksaan
yang teliti diikuti dengan observasi harian tentang tanda-tanda klinik berupa: nyeri kepala,
gangguan visus, nyeri epigastrium dan peningkatan berat badan yang cepat. Terapi yang
diberikan pada pasien ini adalah MgSO4 sesuai protap untuk mencegah terjadinya kejang.
Nifedipine 3x10mg PO jika MAP ≥125 mmHg diberikan untuk mengontrol tekanan darah.
Pemasangan DC 1x 24 jam untuk mengamati adanya gejala intoksikasi MgSO4. Pasien dapat
dipulangkan bila sudah mencapai perbaikan dengan tanda-tanda pre eklampsia ringan selama
tiga hari. Bila keadaan penderita menetap atau memburuk, maka dilakukan terminasi kehamilan.

• Dengan penanganan yang baik, prognosis kondisi preeklampsia berat akan menjadi baik. Namun
demikian apabila tidak dilakukan penanganan dan pengamatan yang baik pada pasien, penyakit
ini dapat membahayakan jiwa ibu dan janin.
Daftar Pustaka
•  
• Angsar MD. Hipertensi dalam Kehamilan. Dalam: Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo Ed. 3 Cet. 4. Jakarta:
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2010; hal. 530-560.
• Kemenkes RI. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Jakarta: Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia. 2013; hal. 109-117.
• Task Force on Hypertension in Pregnancy. Hypertension in Pregnancy. Washington: American College of
Obstetricians and Gynecologists. 2013.
• Cunningham FG, Gant NF, Leveno, KJ, et al. William’s Obstetric 24th Edition. New York: McGraw Hill Education.
2014; hal. 728-770.
• Sutopo H dan Surya IGP. Characteristics of patients with hypertension in pregnancy at Sanglah Hospital. Indones J
Obstet Gynecol. July 2011; 35(3): 97-99.
• Carson MP. Hypertension and Pregnancy. Medscape. Diakses melalui:
http://emedicine.medscape.com/article/261435. Diakses pada: 12 Juni 2016.
• Shamsi U, Saleem S, Nishter N. Epidemiology and risk factors of preeclampsia; an overview of observational
studies. Al Ameen J Med Sci. 2013; 6(4):292-300.
• Anonim. Prosedur tetap obstetri dan ginekologi. Denpasar: Bagian/SMF Obsterti dan Ginekologi FK Unud/RS
Sanglah. 2015.
• Duhig KE dan Shennan AH. Recent advances in the diagnosis and management of pre-eclampsia. F1000 Prime
Reports. 2015;7:24.
• SMFM. Evaluation and management of severe preeclampsia before 34 weeks’ gestation. Am J Obstet Gynecol.
2011.
• WHO. WHO Recommendations for Prevention and Treatment of Pre- eclampsia and Eclampsia. Geneva: WHO
Library and Cataloguing in Publication Data. 2021.

Anda mungkin juga menyukai