Anda di halaman 1dari 31

BST-CBD-MiniCex

G2P1A0 27 Tahun Gravida 20 Minggu


1 Hari + Oligohidramnion ec. KPSW
(PPROM)
Janin intrauterin, hidup, tunggal, persentasi kepala
Gabriel Tangdirerung Rapa - 2215005

Pembimbing : dr. Arief Budiono, Sp.OG


Identitas Pasien
● Nama : Ny. NF
● Usia : 27 tahun
● Pekerjaan : Karyawan Swasta
● Pendidikan : Diploma
● Alamat : Cikembang Panundaan, Ciwidey, Bandung
● TB : 147 cm
● BB : 61 kg (sebelum hamil 58 kg)
● Nama Suami : Tn. G
● Pekerjaan : Karyawan Swasta
● Menikah : Menikah 1x, menikah saat usia 22 tahun
● Tanggal masuk. : 28 Desember 2021 pukul 11.26
● Melalui : IGD
Anamnesis
Keluhan utama: keluar cairan dari jalan lahir

Anamnesis khusus:

Seorang wanita usia 27 tahun G2P1A0 mengaku hamil 5 bulan datang ke poliklinik dengan keluhan utama keluar
cairan dari jalan lahir sejak usia kehamilan 12 minggu. Cairan yang keluar berwarna bening, tidak berbau, keluar
sedikit-sedikit, hanya mengisi ¼ bagian pembalut berukuran 29 cm.

Keluhan juga disertai dengan mulas sejak usia kehamilan 6 minggu, terutama dirasakan saat beraktivitas. Pasien
menyangkal adanya keluhan keluar lendir maupun darah dari jalan lahir.

Keluhan tidak disertai dengan adanya mual, muntah, dan demam. Pasien menyangkal adanya nyeri sewaktu BAK dan
tidak mempunyai riwayat trauma.
● Riwayat Penyakit Dahulu : Hipertensi (-), Diabetes Melitus (-), PID (-)
● Riwayat Penyakit Keluarga : DM (+)
● Riwayat Kebiasaan : merokok (-), mengkonsumsi alkohol (-)
● Riwayat Alergi : (-)
● Riwayat Pengobatan : Belum berobat sebelumnya
● Riwayat ANC : Rutin ke dr. Sp.OG 2 minggu sekali
● Riwayat Menstruasi : Siklus 28 hari, teratur, durasi haid 5-6 hari, tidak nyeri
● Riwayat KB : IUD setelah kelahiran anak pertama (sudah 3 tahun)
● HPHT : 6 Agustus 2022
● Tafsiran Partus : 13 Mei 2023
Riwayat Obstetri

Perkawinan Kehamilan Lama Penolong Persalinan JK/BB Umur Keadaan


ke kehamilan sekarang sekarang

1 1 9 bulan Dokter Spontan P/2.800gr 4 tahun Sehat

1 2 Hamil
sekarang
Pemeriksaan Fisik
Kepala :
Keadaan umum
● Kesadaran : Compos Mentis ● konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
● Kesan sakit : Ringan Thorax :
Tanda Vital ● cor : bunyi jantung murni, murmur-
● TD : 120/70 mmHg ● pulmo : VBS ka=ki, Wh -/-, Rh -/-
● N : 84x/menit, regular,
Abdomen :
equal, isi cukup
● R : 20x/menit ● Cembung gravida, nyeri tekan (-), bising usus (+)
● S : 36.3 ⁰C normal, hepar lien tidak teraba, bekas luka operasi
Status Gizi : (-), massa (-)
● BB : 61 kg (sebelum hamil 58 kg) Ekstremitas :
● TB : 147 cm
● oedem -/-, CRT <2 detik, akral hangat
Status Obstetrikus
Pemeriksaan Luar :
● TFU : 2 jari di bawah pusat
● HIS : 1x dalam 10 menit selama 10 detik
● BJJ : 12-12-12→ 144x/ menit ,Regular
● Leopold I : tidak dilakukan
● Leopold II : tidak dilakukan
● Leopold III : tidak dilakukan
● Leopold IV : tidak dilakukan

Pemeriksaan dalam : tidak dilakukan


Usulan Pemeriksaan : USG
Hasil USG
Diagnosis Kerja
G2P1A0 27 Tahun Gravida 20 Minggu
1 Hari + Oligohidramnion ec. KPSW
(PPROM)
Janin intrauterin, hidup, tunggal, persentasi kepala
Penatalaksanaan awal

● Infus RL 1000cc/24 jam


● Gastrul ½ tab tiap 4 jam
● Ceftriaxone 1 x 2 g drip NaCl 0.9%
● Observasi TTV
Follow Up
Tanggal Jam S O A P

29/12/22 08.00 Keadaan pasien ● KU : baik G2P1A0 Gravida ● Infus RL


baik, keluar cairan ● Kesadaran : 20 minggu 1 hari + 1000cc/24 jam
dari jalan lahir, CM oligohidramnion ● Gastrul ½ tab
mules (-) ● TD : 110/70 ec. KPSW tiap 4 jam
mmHg (PPROM) ● Ceftriaxone 1 x
● N : 87x/menit, 2 g drip NaCl
regular, equal, 0.9%
isi cukup ● Observasi TTV,
● R : 20x/menit His, DJJ,
● S : 36.4 ⁰C kemajuan
persalinan
Follow Up
Tanggal Jam S O A P

30/12/22 10.00 Keadaan pasien ● KU : baik G2P1A0 Gravida ● Infus RL


baik, keluar cairan ● Kesadaran : 20 minggu 1 hari 1000cc/24 jam
dari jalan lahir, CM + oligohidramnion ● Observasi TTV,
mules (-) ● TD : 110/70 ec. KPSW His, DJJ,
mmHg (PPROM) kemajuan
● N: persalinan
90x/menit, ● Obat
regular, dilanjutkan
equal, isi
cukup
● R :
20x/menit
● S : 36.7 ⁰C
Oligohidramnio
n
Definisi

Suatu kondisi kehamilan dimana volum cairan amnion di bawah


normal (<500cc)

● Faktor predisposisi : insufisiensi placenta


● Oligohidramnion berdampak buruk pada janin, karena dengan
adanya adhesi janin dengan amnion dapat menyebabkan
pertumbuhan janin terganggu dan menyebabkan abnormalitas
seperti deformitas, agenesis ginjal, obstruksi traktus urinarius

● Dapat menyebabkan hipoplasia pulmoner, karena kompresi


akibat tidak adanya cairan, terjadi inhalasi cairan yang
menghambat pertumbuhan paru-paru dan terjadi defek paru
intrinsik
Faktor janin :
Etiologi ● Anomali traktus urinarius
(agenesis renal)
● Pertumbuhan janin terhambat
Faktor maternal : ● Kematian janin Faktor maternal :
● Preeklamsia ● Premature rupture of
● Diabetes membranes (PROM)
● Letak plasenta
abnormal

↓ produksi urine
janin
↓ aliran darah Amniotic fluid
plasenta loss

↓ volume cairan amnion


Diagnosis
Oligohidramnion berat bila indeks cairan amnion ≤5 cm
Manifestasi Klinis
● Ukuran rahim lebih kecil dari usia kehamilan
● Bunyi jantung janin sudah terdengar sebelum bulan ke -5
dan terdengar lebih jelas (dengan stetoskop)
● Pergerakan janin berkurang dan dirasa nyeri oleh ibu
● Sering berakhir dengan partus prematurus
Penatalaksanaan
● Jika tanpa kelainan kongenital mayor → amnioinfusi
● Seksio caesarea atas indikasi obstetri atau deselerasi berulang setelah
amnioinfusi
● Resusitasi jantung pulmoner untuk kemungkinan hipoplasia paru
● Bila terdapat kelainan kongenital upayakan lahir pervaginam
Ketuban Pecah
Dini
Definisi
Pecahnya selaput ketuban (amnion dan chorion) tanpa diikuti
persalinan pada kehamilan aterm atau pecahnya ketuban pada
kehamilan preterm

● KPD aterm terjadi pada sekitar 6,46-15,6% kehamilan aterm


● PPROM terjadi pada terjadi pada sekitar 2-3% dari semua
kehamilan tunggal dan 7,4% dari kehamilan kembar
Klasifikasi
KPD Preterm (Preterm Premature Rupture of Membranes/ PPROM)

● Pecah ketuban yang terbukti dengan vaginal pooling, tes nitrazin dan, tes fern atau
IGFBP-1 (+) pada usia <37 minggu sebelum onset persalinan
● KPD sangat preterm adalah pecah ketuban saat umur kehamilan ibu antara 24 - < 34
minggu
● KPD preterm saat umur kehamilan antara 34 minggu - < 37 minggu

KPD pada Kehamilan Aterm (Premature Rupture of Membranes /PROM)

● Pecahnya ketuban sebelum waktunya yang terbukti dengan vaginal pooling, tes
nitrazin dan tes fern (+), IGFBP-1 (+) pada usia kehamilan ≥ 37 minggu
Faktor Resiko
● Status sosioekonomi rendah
● Perokok
● Mempunyai riwayat infeksi menular seksual
● Memiliki riwayat persalinan prematur, riwayat ketuban pecah dini
pada kehamilan sebelumnya
● Perdarahan pervaginam, atau distensi uterus (kehamilan multiple dan
polihidramnion)
● Prosedur yang dapat berakibat pada kejadian KPD (amniosentesis)
● Infeksi atau inflamasi koriodesidua
● Penurunan jumlah kolagen dari membran amnion
Patogenesis
Diagnosis
● Keluar cairan ketuban dari vagina
● Umur kehamilan > 20 minggu
● Pemeriksaan spekulum → keluar cairan dari ostium uteri eksternum
● Kertas nitrazin merah → biru
(pH cairan amnion 7.1-7.3 sedangkan sekret vagina 4.5 - 6)
Pemeriksaan Penunjang
● USG
○ Menilai indeks cairan amnion
■ Jika indeks cairan amnion berkurang tanpa adanya abnormalitas ginjal
janin dan tidak adanya pertumbuhan janin terhambat (PJT) → curiga
ketuban pecah
● Pemeriksaan laboratorium
○ Untuk menyingkirkan kemungkinan lain keluarnya cairan/ duh dari vagina
○ Jika diagnosis KPD aterm belum jelas setelah menjalani pemeriksaan fisik →
tes nitrazin dan tes fern
○ Pemeriksaan insulin-like growth factor binding protein 1(IGFBP-1) sebagai
penanda dari persalinan preterm, kebocoran cairan amnion, atau infeksi vagina
Penatalaksanaan
KPD

Usia kehamilan Usia kehamilan Usia kehamilan


aktif
26-28 minggu 28-34 minggu > 34 minggu

aktif Konservatif rawat Tanpa komplikasi


2 hari lain

Gawat janin, Pulang dengan saran : tidak


His (+), infeksi melakukan coitus dan irigasi PNC setiap
vagina, segera kontrol bila ada minggu sampai
tanda infeksi atau gerak janin 34 minggu
aktif berkurang
Penatalaksanaan Konservatif
1. Observasi kemungkinan adanya amnionitis/ tanda-tanda infeksi :
○ Febris
○ Takikardia ibu dan janin
○ Leukositosis
○ Nyeri pada rahim
○ Sekret vagina purulen
2. Pengawasan timbulnya persalinan
3. Pemberian antibiotik → Cefadroxil 2 x 500 mg, Eritromycin 4 x 500 mg 3-5 hari PO
4. Tokolitik → jika terbukti tidak ada infeksi
5. USG untuk menilai kesejahteraan janin
6. Jika ada indikasi persalinan, dilakukan pematangan paru dan proteksi otak janin
Penatalaksanaan Aktif
Dilakukan atas indikasi :
1. KPD dengan usia kehamilan 20 - < 26 minggu dan > 34 minggu
2. Adanya tanda- tanda infeksi
3. Timbulnya tanda-tanda persalinan
4. Gawat janin

Kriteria diagnosis amnionitis :


● Febris
● Leukositosis
● Takikardia
● Cairan ketuban yang berbau
Komplikasi
Komplikasi Ibu : Komplikasi Janin :
● Infeksi intrauterin ● Kelahiran premature
○ Endomyometritis ● Malpresentasi
○ korioamnionitis ● kompresi tali pusat
● Sepsis ● Oligohidramnion
● Sebagian pasien yang melahirkan setelah ● necrotizing enterocolitis,
mengalami KPD harus dikuret untuk ● gangguan neurologi
mengeluarkan sisa plasenta ● perdarahan intraventrikel
● Kehilangan darah secara signifikan ● sindrom distress pernapasan

Anda mungkin juga menyukai