TEORI KIBERNETIK
Mata Kuliah:
Disusun Oleh:
Dosen Pembina:
JURUSAN KEPELATIHAN
2020
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji dan Syukur penulis sampaikan ke-hadirat Allah SWT atas
terselesaikannya makalah ini. Dan tak lupa pula ucapan terima kasih penulis sampaikan
kepada setiap orang yang telah membantu baik dari segi waktu, tenaga maupun
doa,khususnya pada orang tua serta keluarga yang selalu memberikan support kepada
penulis.
Dalam makalah ini penulis menjelaskan tentang teori kibernetik. Semoga Makalah ini
dapat membawa kebaikan bagi penulis khususnya maupun bagi yang membaca secara
umumnya.
Dalam pembuatan makalah ini, Penulis sadari masih banyak terdapat kekurangan dan
kelemahan dalam pembuatan makalah ini. Oleh karena itu Penulis mohon maaf karena
Penulis masih dalam tahap belajar.
KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan......................................................................................... 12
3.2 saran................................................................................................ 12
Daftar Pustaka........................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
ii
1.1 Latar Belakang
Teori Kybernetik ini adalah teori belajar motorik yang dikembangkan melalui teori
pengolahan informasi dan komunikasi. Di dalam teori ini prinsip-prinsip teori informasi dan
komunikasi menganalisa proses belajar motorik, baik perhatian dari stimulus, persepsi yang
berhubungan dengan ingatan/pengalaman dan kemudian proses pengambilan keputusan.
Ada 5 komponen informasi atau stimulus yang dapat mempengaruhi respon, yaitu :
OPTIK (indra penglihatan)
AKUSTIK (indra pendengaran)
TAKTIL (indra peraba/kulit)
KINESTETIK (organ otot dan syaraf)
VESTIBULAR (alat keseimbangan/ statico dinamisator)
Dari kelima komponen ini besar pengaruhnya terhadap aksi motorik atau respon yang
akan dihasilkan, baikkah aksi yang dihasilkan atau tidak sesuai harapan.
1. Teori kibernetik
2. Konsep Dasar Teori Kibernetik
3. Penjelasan Teori Kibernetik,Dan Contoh Penerrapan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1Teori Kibernetik
Teori Kybernetik ini adalah teori belajar motorik yang dikembangkan melalui teori
pengolahan informasi dan komunikasi. Di dalam teori ini prinsip-prinsip teori informasi dan
komunikasi menganalisa proses belajar motorik, baik perhatian dari stimulus, persepsi yang
berhubungan dengan ingatan/pengalaman dan kemudian proses pengambilan keputusan.
Ada 5 komponen informasi atau stimulus yang dapat mempengaruhi respon, yaitu :
Saat stimulus informasi diterima di mekanisme persepsi, stimulus informasi akan diolah
informasi, sss dan di analisa sehingga akan memberi suatu makna dari stimulus informasi
yang diterima serta akan menarik pengertian terhadap stimulus informasi yang diterima.
Setelah itu makna dan pengertian stimulus informasi diterima oleh mekanisme pengelolaan
akan menganalisa stimulus informasi tersebut sehingga timbul alternatif respon, alternatif
respon ini akan di transfer ke mekanisme penghasil respon, disini stimulus informasi akan
diolah serta dianalisa sehingga akan menghasilkan suatu keputusan (pengambilan keputusan)
serta akan menyusun program gerakan.
Setelah stimulus informasi melewati sss maka akan dilanjutkan dengan proses
emosional, proses emosional juga menentukan aksi gerakan, apakah gerakannya benar atau
salah. Karena, proses emosional salah satu unsur psikis yang sangat mempengaruhi kelakuan
dan gerak. Contoh :
“misal pada pemain sepak bola, faktor psikologinya tidak normal atau terlalu banyak
beban/pikiran saat bermain maka secara fisiologis gerakan motoriknya tidak bisa
direalisaikan dengan benar, ini disebabkan psikologinya kena karena terlalu banyak beban
yang di berikan/pikiran yang tidak stabil sehingga ini akan mempengaruhi fungsi
fisiologisnya dan gerakan motoriknya. sebaliknya apabila emosionalnya stabil terkontrol
maka secara tidak langsung fungsi fisiologisnya akan berfungsi dengan semestinya dan
gerakan motoriknya akan terkontrol sehingga bergerak menurut stimulus informasi yang
diterima”
secara tidak langsung pada proses alat gerak, akan terjadi implus tenaga pada aksi
motorik. dan menghasilkan aksi motorik yang di harapkan (respon) output. tetapi apabila
output respon yang dihasilkan tidak sesuai harapan kemungkinan besar terjadi kesalahan pada
sss saat menganalisa dan mengelola informasi.
Dalam proses analisa ini, maka pengalaman-pengalaman masa lalu(ingatan aksi
motorik) turut berperan aktif.terutama sebagai bahan banding dalam menentukan respon yang
akan di tampilkan. Analisa dan pengolahan informasi, menghasilkan alternatif respon setelah
itu individu yang bersangkutan sampai pada tahap pengambilan keputusan tentang respon
yang akan ditampilkan.
Di dalam suatu pelaksanaan akan selalu memberikan umpan balik (feedback) terhadap
individu. Feedback ada 2 macam :
1. Feedback Luar, umpan balik yang datang dari luar. (optik, akustik, taktil), contoh :
perubahan posisi suatu objek lain, pemakaian ruangan,orientasi ruangan dan
semacamnya, ini adalah umpan balik dari informasi OPTIK (mata). Dan informasi
yang berhubungan dengan suara atau bunyi-bunyian. Misalnya suara pelatih, ini
adalah umpan balik dari informasi AKUSTIK (telinga). Sedangkan informasi yang
berhubungan dengan perasaan yang dirasakan oleh kulit, misal dingin, panas, keras
dan lunak, ini adalah umpan balik dari informasi TAKTIL (kulit).
2. Feedback Dalam, umpan balik yang datang dari dalam. (kinestetik dan vestibular).
contoh : informasi yang berhubungan dengan sistem organ tubuh atau syaraf, ini
adalah umpan balik dari informasi kinestetik. informasi yang berhubungan dengan
keseimbangan tubuh, ini adalah umpan balik dari informasi vestibular.
1) manusia bukanlah makhluk yang pasif dalam menentukan suatu respon dari stimulus
yang datang. manusia adalah penentu dan pengendali dari respon-respon yang
ditampilkan. konsep ini dipertegas dari pengertian kata kibernetik itu sendiri. Kata
kibernetik berasal dari bahasa laten “cybernetes” yang artinya: nakhoda kapal.
maksudnya adalah manusia merupakan penentu dan pengendali proses dan arah
tingkah laku yang ditampilkan (perilaku gerak). (singer. rn. 1986:108)
3) teori kibernetik, menerangkan tingkah laku dan aksi-aksi motorik manusia sebagai
suatu model interne yang dinamis, dimana tingkah laku tergantung pada flexibilitas
dan adaptasi reaksi. dalam hal ini otak manusia menempati hirarki tertinggi sebagai
pengatur dan pengendali segala aktivitas organismus dalam pelaksanaan aksi-aksi
motorik. (singer, rn, 1986 : 110)
4) pengaturan dan pengendalian aksi-aksi motorik dimungkinkan, karena adanya sistem
informasi umpan balik secara berkelanjutan, terutama umpan balik proprioseptif yaitu
umpan balik yang datang dari organ reseptor, seperti kinestetik otot dan tendon, yang
langsung memberikan informasi kepusat susunan syaraf. (bandingkan singer, rn.
1985, mennel, 1976 : dan baunmann,1984:129).
5) teori kibernetik, memandang manusia sebagai suatu sistem informasi. artinya dalam
menampilkan suatu respon, manusia aktif dalam menerima dan mengolah informasi
secara interne, yaitu pengolahan informasi secara berfikir. hal ini dimungkinkan,
karena manusia memiliki sistem informasi itu sendiri, yaitu alat-alat reseptor dan
sistem persyarafan.
6) teori kibernetik, memandang manusia tidak hanya sebagai organismus yang aktif
dalam menerima dan mengolah informasi, melainkan juga mampu melakukan
reproduksi dari ingatan-ingatan dan pengalaman–pengalaman yang telah dimilikinya,
serta mampu melakukan koreksi-koreksi terhadap aksi-aksi motorik yang
dilakukannya. (bandingkan meinel, 1976:65, singer, r.n, 1985:127, baumann,
1984:129).
Secara umum skema diatas dijelaskan sebagai berikut. Stimulus yang diartikan sebagai
informasi, merupakan input bagi sistem pemerosesan informasi. Informasi tersebut diterima
oleh alat-alat indera (mata, telinga, kulit otot, dan alat keseimbangan yang ada pada bagian
dalam telinga). Dalam belajar gerak, yang dimaksudkan dengan informasi adalah penjelasan-
penjelasan tentang tugas-tugas gerakan yang dilakukan, bagaimana melakukannya, faktor-
faktor apa yang harus diperhatikan, dan sebagainya. Informasi ini dapat disajikan melalui
bahasa verbal maupun non verbal, seperti film-film dan gambargambar.
Setelah imformasi diterima oleh alat receptor, informasi tersebut diteruskan ke pusat
susunan syaraf. Pada konstalasi ini, terjadi proses pengolahan informasi meliputi : pemberian
arti atau makna, pengambilan pengertian terhadap informasi tersebut, menemukan alternatif
respon dan pengambilan keputusan tentang respon atau aksi-aksi motorik yang akan
ditampilkan. Dalam proses analisis ini, maka pengalaman-pengalaman masa lalu (ingatan
aksi-aksi motorik) turut berperan aktif, terutama sebagai bahan banding atau pertimbangan
dalam menentukan respon yang akan ditampilkan. Analisis dan pengolahan informasi,
menghasilkan alternatif respon. Setelah itu individu tersebut sampai pada tahap pengambilan
keputusan tentang respon yang akan ditampilkan.
2.3 Penjelasan Teori Kibernetik,Dan Contoh Penerrapan
Teori belajar sibernetik merupakan teori belajar yang relatif baru dibandingkan
dengan teori-teori yang sudah dibahas sebelumnya. Menurut teori ini, belajar adalah
pengolahan informasi. Proses belajar memang penting dalam teori ini, namun yang lebih
penting adalah system informasi yang diproses yang akan dipelajari siswa. Asumsi lain
adalah bahwa tidak ada satu proses belajarpun yang ideal untuk segala situasi, dan yang
cocok untuk semua siswa. Sebab cara belajar sangat ditentukan oleh sistem informasi.
Menurut Gagne tahapan proses pembelajaran meliputi delapan fase yaitu, (1) motivasi;
(2) pemahaman; (3) pemerolehan; (4) penyimpanan; (5) ingatan kembali; (6) generalisasi; (7)
perlakuan dan (8) umpan balik.
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulaan
Teori Kybernetik ini adalah teori belajar motorik yang dikembangkan melalui teori
pengolahan informasi dan komunikasi. Di dalam teori ini prinsip-prinsip teori informasi dan
komunikasi menganalisa proses belajar motorik, baik perhatian dari stimulus, persepsi yang
berhubungan dengan ingatan/pengalaman dan kemudian proses pengambilan keputusan.
Ada 5 komponen informasi atau stimulus yang dapat mempengaruhi respon, yaitu :
3.2 Saran
Hendaknya kita sebagai calon pendidik lebih banyak menganalisa teori-teori belajar
yang baru dan menerapkannya dalam proses pembelajaran seiring dengan perkembangan
informasi dan teknologi yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
http://irpan91.blogspot.com/2010/12/belajar-motorik-lanjutan-teori.html
http://yayasanpendidikanalfirdaus.blogspot.com/2012/03/makalah-teori-sibernetik.html