Anda di halaman 1dari 63

BAB I

PENDAHULUAN

A. Karateristik Satuan Pendidikan


SDN Wejang Ratung merupakan sebuah lembaga pendidikan dasar yang berada di
daerah pegunungan yang memiliki kondisi alam yang indah tepatnya di Kecamatan
Congkar, Kabupaten Manggarai Timur. Sekolah ini juga letaknya dekat dengan
pemukiman penduduk. Sebagai lembaga pendidikan yang terletak di tengah-tengah
kampung tentunya SDN Wejang Ratung selalu menjadi perhatian masyarakat baik dalam
tingkat kedisiplinan pendidik dan peserta didik maupun dalam hal kemajuan sekolah.
Karena letaknya berdekatan dengan masyarakat yang masih berpegang teguh dengan adat
dan istiadat Congkar, maka sekolah menjadikan hal tersebut sebagai kekuatan dalam
menciptakan warga sekolah yang berbudaya terutama budaya Congkar. Selain itu,
masyarakat sekitar sekolah juga rata-rata bermata pencaharian sebagai petani sehingga
berpengaruh pada kebijakan sekolah terutama pada bidang pendanaan yang bersumber
dari orang tua murid. Kebijakan tersebut kami lakukan sesuai dengan tingkat ekonomi
masyarakat setempat. Tak dipungkiri bahwa salah satu sumber pendanaan berasal dari
orang tua murid yang merupakan warga sekitar sekolah. Dana yang berasal dari orang tua
murid sepenuhnya kami gunakan untuk gaji pendidik dan tenaga kependidikan. Disisi lain
sumber pendanaan sekolah juga berasal dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang
diturunkan langsung dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ke rekening sekolah.
Dana BOS ini kami gunakan untuk pengembangan sarana dan prasarana seperti
pengadaan buku pelajaran, pelaksanaan administrasi sekolah, penyediaan alat multi media
pembelajaran; pengembangan standar pembiayaan seperti pembayaran honor guru non
PNS dan lain sebagainya.
Untuk mendukung program sekolah, SDN Wejang Ratung melibatkan berbagai
pihak seperti organisasi, tokoh adat, tokoh agama dan juga komite sekolah. Organisasi
yang sering kami jadikan mitra selama ini diantaranya Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga yang berperan penting dalam pengawasan kegiatan sekolah; Puskesmas Lengko
Ajang yang selalu mengontrol kesehatan peserta didik melalui programnya; organisasi
keagaamaan terutama Gereja Paroki Lengko Ajang yang selalu mempercayai sekolah
kami menanggung liturgi setiap hari minggu serta pelayanan sakramen komuni pertama
bagi peserta didik. Komite sekolah juga merupakan salah satu wadah yang melibatkan
tokoh masyarakat, tokoh adat dan juga orang tua murid dalam bekerja sama terutama
membantu sekolah membiayai gaji guru, penataan lingkungan sekolah dan pementasan
budaya lokal.
Pada tahun pelajaran 2022/2023 jumlah peserta didik 93 yang terdiri dari laki-laki
48 orang, perempuan 45 orang. Peserta didik juga memiliki latar keagamaan yang berbeda
yakni 11 orang agama Islam dan 82 orang agama Katolik. Rombongan belajar terdiri 6
kelas dan tidak ada kelas yang paralel. Peserta didik memiliki latar belakang social
budaya yang hampir sama. Selain itu, beradasarkan rapor mutu pendidikan rata-rata
peserta didik kami masih di bawah standar minimum dalam kemampuan literasi dan
numerasi. Hal ini disebabkan oleh kurangnya perhatian guru dalam menerapkan
pembelajaran yang mengakomodir minat dan bakat siswa serta pembelajaran yang
berpusat pada murid. Untuk mengatasi hal ini diperlukan pendidik yang benar-benar
memiliki kompetensi yang memadai. Sampai saat ini keadaan pendidik di SDN Wejang
Ratung terdiri dari guru kelas 6 orang dan guru mata pelajaran 2 orang yang memiliki
kualifikasi pendidikan sarjana pendidikan. Selain pendidik ada juga 1 orang tenaga
kependidikan yang bertugas sebagai operator sekolah dan tata usaha. Pendidik dan tenaga
kependidikan yang ada di sekolah kami memiliki keterampilan diluar bidangnya, misalnya
keterampilan di bidang budaya, seni tari, seni suara, kerohanian. Kami tak memungkiri
bahwa pendidik di sekolah kami memiliki banyak kekurangan terutama dalam
mengembangkan model pembelajaran yang berpusat pada murid, kemampuan dalam
bidang IPTEK. Oleh karena itu, sekolah kami mendorong pendidik untuk meningkatkan
kompetensinya melalui pelatihan mandiri seperti mengikuti PPG, Guru Penggerak, belajar
melalui platform merdeka mengajar, dan lain-lain. Sedangkan untuk meningkatkan
kemampuan dalam bidang IPTEK kami menggunakan sistem belajar kepada rekan
sejawat.

B. Landasan Pengembangan Kurikulum


1. Landasan Yuridis
 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 4 Tahun 2022 Tentang Perubahan PP
Nomor 57 Tahun 2021 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP)
 Permendikbud No 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru
 Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 5
tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan pada PAUD, Jenjang
Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah
 Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 7
Tahun 2022 Tentang Standar Isi Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar, Dan Jenjang Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen)
 Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 16
Tahun 2022 Tentang Standar Proses Pada Pendidikan untuk jenjang PAUD,
TK, SD, SMP, SMA,SMK Sederajat
 Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 21
Tahun 2022 Tentang Standar Penilaian Pendidikan PAUD, TK, SD, SMP,
SMA,SMK Sederajat
 Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor
56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan
Pembelajaran.
2. Landasan Sosiologis
Peserta didik di sekolah adalah pribadi yang unik. Setiap individu punya latar
belakang yang berbeda. Mereka mempunyai motivasi yang berbeda-beda untuk
sekolah. Tapi di balik perbedaan yang kompleks tersebut, ada yang harus diperhatikan
oleh sekolah yaitu kebiasaan, tradisi, adat istiadat, ide-ide, kepercayaan, nilai-nilai
yang tumbuh di lingkungan peserta didik. Sehingga penting pada nantinya peserta
didik besar dalam nilai-nilai positif yang tumbuh di masyarakat sekaligus akan tampil
sebagai agen sosial bagi lingkungannya. Landasan ini didasari bahwa pendidikan
adalah proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia.
Sampai saat ini peserta didik SDN Wejang Ratung berasal dari kebudayaan
yang sama yakni budaya Congkar, tetapi kami meyakini mereka memiliki motivasi,
minat dan bakat yang berbeda untuk sekolah. Hal ini membuat sekolah menjalankan
kegiatannya berdasarkan budaya Congkar baik dalam pembelajaran intrakurikuler
maupun dalam pembelajaran ekstrakurikuler. Sebagai contoh dalam pembelajaran
intrakurikuler selain menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam
pembelajaran kami juga menggunakan bahasa Manggarai (dialek Congkar) sehingga
peserta didik lebih memahami pembelajaran yang dijalankan. Contoh yang lain juga
kami gunakan dalam membangun nilai kemanusiaan pada peserta didik seperti
memberikan seng lu’u (uang duka) bagi peserta didik yang keluarganya meninggal
dunia. Disisi lain untuk mengakomodir perbedaan motivasi, minat dan bakat siswa
kami mengembangkan program sekolah yang berpihak pada murid. Sebagai contoh
siswa yang memiliki motivasi bersekolah dengan tujuan mengembangkan bakat
sebagai pesepak bola dan bola voli kami menyediakan waktu khusus di sore hari dan
juga fasilitas seperti lapangan, bola serta guru pembimbinya. Selain dalam
pembelajaran ekstrakurikuler, kami juga saat ini masih mengembangkan pembelajaran
yang mengakomodir kebutuhan siswa berdasarkan bakat dan minatnya seperti
pembelajaran berdiferensiasi.

3. Landasan Pedagogis

Perkembangan zaman yang sangat pesat ini menuntut peserta didik untuk
memiliki berbagai macam keterampilan. Hal ini membuat kami di SDN Wejang
Ratung dituntut untuk melaksanakan program sekolah yang berdampak dan
berorientasi pada peserta didik. Untuk mendukung program sekolah ini, maka
diperlukan pola pendekatan pembelajaran yang diharapkan seperti pendekatan yang
heterogen, siswa ikut menentukan kegiatan belajar, pembelajaran berorientasi pada
siswa, pembelajaran memanfaatkan teknologi, penggunaan kegiatan kelompok dalam
pengajaran serta pengajaran berdasarkan level kemampuan siswa. Salah satu program
sekolah yang dapat mengembangkan keterampilan siswa adalah program proyek
penguatan profil pelajar pancasila dengan memanfaatkan potensi lokal (bambu)
sebagai bahan kerajinan tangan. Program sekolah ini kami memanfaatkan masyarakat
sekitar dan juga internet sebagai sumber kegiatan. Adapun produk akhir dari kerajinan
tangan ini dapat berupa beka (keranjang), doku (nyiru), tingku (sangkar ayam) dan lain
sebagainya. Masih banyak lagi program sekolah yang ingin kami laksanakan untuk
menciptakan peserta didik yang berterampil sesuai dengan tuntutan abad ke 21 ini.
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN

A. Visi
SDN Wejang Ratung mengusung visi:
Terwujudnya peserta didik yang beriman, berbudaya, cerdas serta berwawasan
lingkungan.
B. Indikator Misi
Untuk mengukur ketercapaian misi, maka SDN Wejang Ratung menjabarkan visi
tersebut dalam indikator visi berikut ini:

Beriman : Menciptakan peserta didik yang mampu menjalankan ibadah sesuai


dengan iman yang dianutnya
Berbudaya : Menjadikan peserta didik yang mampu menerapkan nilai-nilai budaya
serta melestarikan budaya lokal terutama budaya Congkar
Cerdas : Menciptakan peserta didik yang mampu berempati kepada orang lain,
memiliki rasa ingin tahu yang tinggi serta mampu memecahkan
masalah.
Berwawasan : Menciptakan peserta didik yang mampu memanfaatkan potensi
lingkungan lingkungan sekitar untuk menghasilkan produk unggulan serta
menjaga kesehatan lingkungan.

C. Misi
Dalam upaya mengimplementasikan visi sekolah, SDN Wejang Ratung menjabarkan misi
sekolah sebagai berikut:
1. Membiasakan peserta didik untuk senantiasa beribadah sesuai dengan kepercayaan
masing-masing di lingkungan sekolah dan masyarakat
2. Melaksanakan kegiatan yang melestarikan budaya lokal
3. Melaksanakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan
4. Melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan minat dan bakat peserta didik
5. Melaksanakan gerakan tata lingkungan sekolah
6. Melaksanakan kegiatan pemanfaatan sumber daya lokal

D. Tujuan
Tujuan yang diharapkan oleh SDN Wejang Ratung dalam implementasi kurikulum
sebagai bentuk dan cara mewujudkan misi sekolah yang telah ditetapkan adalah sebagai
berikut:
1. Tujuan Jangka Pendek (1 Tahun)
a. Peserta didik mampu menghafal surat al-falaq untuk peserta didik beragama Islam
b. Peserta didik mampu menghafal doa-doa harian untuk peserta didik beragama
Katolik
c. Peserta didik mampu menggunakan bahasa daerah dengan baik
d. Minimal 50% peserta didik sudah teridentifikasi minat dan bakatnya melalui
pembelajaran berdiferensiasi
e. Menciptakan lingkungan sekolah yang tertata dengan rapi melalui gerakan
membuat taman sekolah
2. Tujuan Jangka Menengah (3 Tahun)
a. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menghafal surat-surat pendek
b. Meningkatkan kemampuan siswa dalam membuat doa-doa pribadi
c. Meningkatnya keterlibatan masyarakat lokal dalam membelajarkan budaya lokal
kepada peserta didik
d. Merancang pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perbedaan kemampuan
kognitif peserta didik mengarahkan pada keterampilan dan kecakapan hidup
sesuai bakat dan minatnya melalui pembelajaran berdiferensiasi
e. Menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler yang optimal dalam
mengembangkan prestasi sesuai bakat dan minat dan bakat peserta didik
f. Menyediakan fasilitas untuk mengembangkan kreativitas, inovasi dan minat
bakat peserta didik.
3. Tujuan Jangka Panjang (4 Tahun)
a. Terwujudnya peserta didik yang mampu beribadah sesuai dengan agama yang
dianutnya
b. Terwujudnya peserta didik yang mampu melestarikan budaya lokal
c. Terwujudnya peserta didik yang mampu berempati dengan orang lain, memiliki
rasa ingin tahu yang tinggi serta mampu memecahkan masalah\
d. Terwujudnya peserta didik yang mampu memanfaatkan potensi lingkungan sekitar
untuk menghasilkan produk unggulan serta menjaga kesehatan lingkungan

4. Kompetensi Karakteristik Kekhasan Lulusan Sekolah


Sekolah sebagai tempat menempuh ilmu pengetahuan dan pembentukan
karakter generasi bangsa. Profil Pelajar Pancasila diharapkan mampu membentuk
sumber daya manusia yang unggul sebagai pembelajar sepanjang hayat yang
memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Untukm visi, misi dan tujuan sekolah, maka disusun kompetensi
lulusan peserta didik SDN Wejang Ratung sebagai alat ukur pencapaian kurikulum
dan target pelaksanaan proses pembelajaran pelaksanaan kurikulum operasional SDN
Wejang Ratung.
Adapun kompetensi lulusan SDN Wejang Ratung mempertimbangkan dimensi
sikap,pengetahuan dan keterampilan secara berimbang sesuai capaian pembelajaran
pada setiap fase di sekolah dasar, membentuk Profil Pelajar Pancasila, dan inovatif,
tangguh dan memiliki kecakapan hidup yang dibutuhkan untuk masa depannya.
Berikut adalah kompetensi lulusan yang ingin dicapai SDN Wejang Ratung.
1. Menciptakan peserta didik yang menunjukkan akhlak mulia sesuai dengan agama
yang dianut
2. Mampu melestarikan budaya lokal melalui keterampilan yang memadai
3. Memiliki pengetahuan dan keterampilan sebagai dasar mengembangkan
kecakapan hidup.
4. Mempunyai kemampuan memecahkan masalah secara runut.
5. Memiliki kreativitas, kemandirian dan inovatif dalam menjawab tantangan
perkembangan zaman.
6. Menciptakan peserta didik yang mampu berpikir global
serta pembelajar sepanjang hayat berdasarkan nilai-nilai budaya bangsa.
Adapun kriteria untuk kelulusan peserta didik dari SDN Wejang Ratung adalah
sebagai berikut:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran,
b. memiliki deskripsi sikap minimal baik sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan,
c. lulus ujian sekolah,
d. mencapai nilai rata-rata pencapaian minimal sekolah paling rendah 70,
e. ditetapkan rapat pleno dewan guru dan kepala sekolah.
BAB III
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
DAN RENCANA PEMBELAJARAN
1. Pengorganisasian Pembelajaran
1. Alur Penyusunan Rancangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan
Kurikulum operasional di satuan pendidikan SDN Wejang Ratung merupakan
sebuah bentuk kurikulum operasional untuk melaksanakan Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum yang telah dibuat oleh pusat, baik capaian pembelajaran, prinsip
pembelajaran dan asesmen serta Profil Pelajar Pancasila. Kurikulum operasional di
satuan Pendidikan ini merupakan bentuk penyesuaian dari kerangka yang disusun
pusat dengan menyelaraskan potensi daerah, kemampuan sekolah dan latar belakang
peserta didik.

Pemetaan Mapel, Kurikulum


Potensi Lokal
Analisis Capaian Operasional Program Sekolah
Kedaerahan
Pembelajaran, Sekolah
Profil Pelajar

Karaktaeristik Pemetaan Alokasi


Sarana Pendukung Peserta Didik Yang Waktu dengan
terakomodir Kaldik Sekolah

Profil Siswa
yang Sesuai
Harapan

Gambar 1. Alur Perancangan Kurikulum

Kurikulum operasional di satuan pendidikan disusun mulai dengan


menganalisis mata pelajaran yang akan dimuat dalam kegiatan intrakurikuler dengan
sistem reguler. Kegiatan intrakurikuler ini dikemas sebagai pembelajaran rutin enam
hari efektif setiap minggunya. Hasil analisis mata pelajaran akan dilanjutkan dengan
mengemas pilihan pembelajaran dalam bentuk tematik dan atau parsial dengan
mengintegrasikan Profil Pelajar Pancasila di dalamnya, kemudian dikemas dalam
bentuk yang lebih mengerucut dalam rencana pelaksanaan pembelajaran yang
bersifat reflektif.
Dalam menentukan pembelajaran tematik dan parsial. SDN Wejang Ratung
mempertimbangkan prinsip pembelajaran, penentuan materi esensial dan juga
pengolaborasian pembelajaran terpadu dengan mengambil tema-tema yang
kontekstual dengan peserta didik, mudah dipahami dan dieksplorasi, serta disesuaikan
dengan perkembangan informasi saat ini.
2. Intrakurikuler
a. Mata Pelajaran Umum
Mata pelajaran yang dilaksanakan oleh SDN Wejang Ratung tahun pelajaran
2022/2023 adalah Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn,
Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial, Seni Budaya
dan Keterampilan dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
Selanjutnya untuk kelas 2, 3, 5 dan 6 masih menggunakan kurikulum 2013
sehingga pembelajaran dibuat tematik terpadu untuk mata pelajaran PPKn, Bahasa
Indonesia, IPA, IPS dan SBdP. Sedangkan untuk Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti, Matematika dan PJOK dilakukan secara parsial. Untuk kelas 1 dan 4 sudah
menerapkan kurikulum Merdeka sehingga pembelajaran sepenuhnya dilakukan
secara parsial yang terdiri dari mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti,
PPKn, Bahasa Indonesia, IPAS, Matematika, Seni Budaya dan PJOK.
Rencana pembelajaran tematik dan mata pelajaran memuat tujuan
pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan penilaian yang lengkap. Tujuan
pembelajaran dibuat terukur, sehingga dapat terlihat progress dan umpan balik yang
jelas pencapaiannya. Dalam kegiatan inti harus tersirat implentasi model
pembelajaran (contohnya: Pembelajaran Berbasis Masalah, Pembelajaran Berbasis
Proyek dan Pembelajaran Berbasis Penemuan/inquiri dan lainnya) dan strategi
pembelajaran yang beragam untuk mengakomodir perbedaan karakteristik peserta
didik (contohnya: Pembelajaran Berdiferensiasi). Diharapkan variasi model
pembelajaran bermanfaat untuk mengingkatkan kemampuan peserta didik dalam
menemukan (misalnya menggunakan metode Asmaul Husna Arithmatic dalam
pembelajaran berhitung), menyampaikan ide dan gagasan, menemukan solusi,
menghasilkan produk dan mengasah kemampuan literasi numerasi. Rencana
pembelajaran bersifat reflektif. Kontinuitas pembelajaran dapat terlihat dengan
harapan tidak terjadi kesenjangan dan kesalapahaman dari pembelajaran
sebelumnya. Dapat disusun mingguan yang tertuang ke dalam jadwal pembelajaran
mingguan, namun catatan refleksi menjadi tambahan dalam kegiatan pembelajaran
selanjutnya.
Gambar 2. Alur Pelaksanaan Pembelajaran

e. Muatan Lokal
Selain mata pelajaran umum, SDN Wejang Ratung pun mengakomodir
bahasa daerah sebagai salah satu mata pelajaran wajib. Bahasa Manggarai
merupakan bahasa ibu bagi masyarakat di wilayah tertentu. Bahasa daerah juga
menjadi bahasa pengantar pembelajaran di kelas-kelas awal SD/MI. Melalui
pembelajaran bahasa daerah diperkenalkan kearifan lokal sebagai landasan
etnopedagogis. Pembelajaran bahasa dan sastra daerah diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa
Daerah dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan
apresiasi terhadap budaya dan hasil karya sastra daerah.
Desain pembelajaran mata pelajaran Bahasa Daerah diturunkan dari
kompetensi yang telah disusun oleh tim pengembang kurikulum Bahasa Daerah
Kabupaten Manggarai Timur.

f. Pengembangan Diri
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,
bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga
kependidikan yang yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang
berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial belajar, dan
pengembangan karir peserta didik. Penilaian pengembangan diri dilakukan secara
kualitatif. Adapun tahapan kegiatan pengembangan diri dilakukan dengan cara:
1) Identifikasi yang meliputi daya dukung, potensi bakat dan minat peserta didik
dan potensi daerah.
2) Pemetaan untuk :
a) Jenis layanan pengembangan diri
b) Petugas yang melayani
c) Peserta didik yang dilayani
3) Pelaksanaan program
a) Pelaksanaan ( Orentasi, pemantapan, pengembangan )
b) Monitoring Pelaksanan
c) Penilaian ( terjadwal, terstruktur, kualitatif )
4) Analisis hasil penilaian (berbasis data, proporsional, realistis, valid, transparan
dan akuntabel)
5) Pelaporan berupa format deskripsi dalam buku laporan pengembangan diri.
Pilihan pengembangan diri di SDN Wejang Ratung adalah sebagai berikut.

Adapun pilihan pengembangan diri di SDN Wejang Ratung adalah baca tulis Al-
Quran untuk siswa beragama Islam dan baca Alkitab untuk siswa beragama
Katolik.

3. Penguatan Profil Pelajar Pancasila


Dalam kurikulum operasional di satuan pendidikan SDN Wejang Ratung
dirancang pembelajaran berbasis proyek untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Pembelajaran ini masuk ke dalam ko-kurikuler yang dirancang dalam sesuai tema
besar yang telah ditentukan dengan mengintegrasikan beberapa mata pelajaran
sebagai bentuk proyek implementasi Profil Pelajar Pancasila di satuan pendidikan.
SDN Wejang Ratung dalam mengusung Penguatan Profil Pelajar Pancasila
mengambil dua tema yakni gaya hidup berkelanjutan dan kearifan lokal yang
mulai diterapkan untuk kelas 1 dan kelas 4. Sedangkan untuk kelas 2,3,5,dan 6 kami
melibatkan mereka sebagai partisipan dalam kegiatan tersebut. Untuk tema Gaya
Hidup Berkelanjutan kami mengambil topik “Bambu Kaya Manfaat”. Topik ini kami
ambil untuk memanfaatkan bambu sebagai bahan keranjinan tangan yang dapat
menghasilkan berbagai macam produk seperti doku (keranjang), pedining (nyiru), dan
lain-lain. Sedangkan alokasi waktu pelaksanan tema ini dilaksanakan setiap hari sabtu
dalam minggu. Untuk tema Kearifan Lokal kami mengambil topik “Danding Cama
Laing”. Topik ini sengaja kami angkat untuk melestarikan budaya lokal terutama
danding. Alokasi waktu pelaksanaan tema ini dilaksanakan pada bulan April 2023.
Selain kedua proyek besar tersebut, dimensi Profil Pelajar Pancasila pun
dikembangkan dalam proses pembelajaran intrakurikuler dalam mata pelajaran, dan
kegiatan ekstrakurikuler. Pembelajaran berbasis proyek untuk penguatan Profil Pelajar
Pancasila diselaraskan dengan potensi lokal yang menjadi ciri khas satuan pendidikan,
capaian operasional pembelajaran, dapat mengakomodir keragaman minat bakat
peserta didik dan mampu mengembangkan kecakapan hidup peserta didik. Penguatan
Profil Pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi yaitu beriman, bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong
royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif.
Dalam membuat rancangan pembelajaran berbasis proyek terdapat
langkahlangkah yang harus disusun secara bertahap mulai dari mengidentifikasi
masalah dengan pertanyaan pemicu yang diambil dari permasalahan kontekstual
implementasi Profil Pelajar Pancasila kemudian merancang proyek secara kolaboratif
antara guru dan peserta didik disertai program penjadwalan yang disepakati, setelah
itu dilanjut ke tahap pelaksanaan. Di bagian akhir ada presentasi hasil yang akan
dievaluasi dan kemudian menjadi refleksi untuk perbaikan.

4. Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan penunjang di SDN Wejang
Ratung sebagai suplemen dalam pendidikan untuk meningkatkan kecerdasan dan
keterampilan peserta didik sesuai dengan bakat dan minat serta kompetensi lainnya.

Kegiatan ekstrakurikuler SDN Wejang Ratung meliputi:

NO Jenis Kegiatan Indikator Keberhasilan dan Sasaran


Implementasi Profil Pelajar
Pancasila
1. Pasukan Baris Mempersiapkan peserta didik agar 4 - 6
Berbaris mampu melaksanakan cara baris
berbaris yang baik dan benar
2. Kesenian Mempersiapkan peserta didik 1 - 6
dalam mengembangkan dan
meningkatkan kemampuan seni
tari dan seni suara yang
berkarakter terutama kesenian
daerah seperti danding, mbata,
sanda, dll.

3. UKS Mempersiapkan peserta didik agar 1 - 6


memiliki sikap yang
mengutamakan kebersihan
sebagian dari pada iman yang
mengembangkan nilai ketakwaan
kepada TYE dan berakhlak mulia
dalam kemandirian, bergotong
royong, bernalar kritis dan kreatif
dalam menjadi agen pelopor
kebersihan dan kesehatan.

4. Olahraga Mempersiapkan peserta didik 1-6


dalam
mengembangkan dan
meningkatkan kemampuan
olahraga bola kaki, dan Voli Ball
dengan karakter yang mandiri dan
gotong royong.

5. Penataan Mempersiapkan peserta didik 1 -6


Lingkungan dalam mengembangkan dan
meningkatkan kemampuan dalam
menata lingkungan yang indah

5. Aktualisasi Budaya Sekolah


Kegiatan pembiasaan merupakan budaya sekolah yang dilaksanakan setiap hari
sebagai upaya pendidikan pembentukkan karakter peserta didik sebagai implementasi
Profil Pelajar Pancasila. Kegiatan pembiasaan dilaksanakan secara rutin, baik harian,
mingguan, bulanan dan tahunan, dan tehnik pelaksanaannya ada yang terstruktur dan
spontan atau berupa pembelajaran langsung dan tidak langsung, yang bertujuan
melatih dan membimbing peserta didik bersikap dan berperilaku dengan menanamkan
nilai-nilai karakter baik sehingga menjadi kebiasaan yang terinternalisasi dalam hati
dan jiwa peserta didik.
Berikut adalah budaya sekolah yang dilaksanakan di SDN Wejang Ratung:
a) Kegiatan Harian, terdiri dari kegiatan:
1) Penyambutan peserta didik
2) Baris berbaris
3) Menyanyikan lagu daerah lagu nasional dan lagu kebangsaan
4) Gerakan Pungut Sampah (GPS)
5) Literasi pagi berupa membaca buku, tombo nengon (bercerita rakyat),
latihan perkalian
6) Membaca Kitab Suci
7) Membersihkan kelas
b) Kegiatan Mingguan
1) Upacara bendera setiap hari senin
2) Penataan lingkungan setiap hari jumat
c) Kegiatan bulanan
1) Pasukan Baris Berbaris minggu pertama
2) Kesenian minggu kedua
3) Olahraga minggu ketiga
4) UKS minggu ke 4
d) Kegiatan tahunan
Kegiatan tahunan ini dilaksanakan setahun sekali yang bertujuan
menanamkan dan meningkatkan kesadaran peserta didik untuk
menjalankan perintah Tuhan Yang Maha Esa, menumbuhkan rasa cinta
tanah air, membentuk kecakapan hidup dan mengembangkan minat bakat
peserta didik yang percaya diri, seperti:
1) Bakti sosial menjelang hari raya keagamaan
2) Peringatan hari kemerdekaan Indonesia
3) Pentas budaya daerah
e) Kegiatan insidentil
Kegiatan insidentil yaitu kegiatan yang dilakukan sewaktu-waktu
disesuaikan dan kondisi riil dan situasi nyata seperti aksi donasi bencana
alam, menengok teman yang sakit, aksi membantu keluarga yang
meninggal (Lu‟u).
f) Kegiatan lifeskill
Kegiatan life skill merupakan kegiatan yang dilaksanakan baik di sekolah
maupun di rumah yang bertujuan untuk memberikan bekal kepada peserta
didik untuk berinteraksi dalam sosial kemasyarakatan dan keterampilan
dirinya. Materi pengembangan life skill antara lain:
1) Cara menjaga kesehatan tubuh seperti sikat gigi, mandi 2 x sehari
2) Cara berpakaian yang rapi dan lengkap
3) Cara mengambil dan menyimpan buku
4) Cara mengucapkan salam
5) Cara berbicara yang santun baik menggunakan bahasa Indonesia
maupun bahasa daerah

6. Pengaturan Waktu Belajar


Pengaturan waktu belajar intrakurikuler setiap mata pelajaran di SDN Wejang
Ratung dari kelas 1 sampai dengan 6 akan dikemas tematik dan sebagian parsial
secara reguler per minggu. Selain itu teerdapat pembelajaran berbasis proyek
penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam bentuk kegiatan kokurikuler.
Pengaturan waktu belajar SDN Wejang Ratung adalah sebagai berikut:
NO Mata Pelajaran Banyak JP Kegiatan Proyek Total
Per Reguler Profil Per
Minggu Per Pelajar Tahun
Minggu Pancasila
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 JP 108 36 144
2 PPKn 4 JP 144 36 180
3 Bahasa Indonesia 6 JP 198 36 234
4 Matematika 5 JP 170 36 206
5 Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 5 JP 170 36 206
6 Seni Budaya dan Keterampilan 3 JP 108 36 144
7 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan 3 JP 108 36 144
Kesehatan (PJOK
8 Muatan Lokal (Bahasa Manggarai) 2 JP 76 -
Total 28 JP 1006 252 1258

Pada tabel di atas, pengemasan tematik ada di mata pelajaran PPKn, Bahasa
Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial, dan Seni Budaya dan Keterampilan.
Sedangkan Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Matematika dan Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan dilakukan secara parsial untuk kelas 2, 3, 5 dan 6. Untuk
kelas 1 dan 4 semua mata pelajaran dilakukan secara parsial.
Pengemasan Proyek Profil Pelajar Pancasila berada di luar jam pembelajaran
regular dengan komposisi 20-30% dari alokasi waktu selama satu tahun. Sehingga
proyek ini tidak mengganggu atau mengurangi jumlah jam pembelajaran
intrakurikuler. Selain itu Proyek Profil Pelajar Pancasila hanya dilakukan oleh kelas 1
dan 4.
Setelah analisis kebutuhan mapel, maka akan disusun analisis operasional
sebagai turunan dari capaian pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang telah
disediakan pusat. Analisis ini akan diselaraskan dengan muatan lokal dan potensi
daerah juga program sekolah dengan menghitung alokasi waktu yang tidak
membebani peserta didik agar kenyamanan dan kebahagiaan dalam belajat tetap
terjaga utuh. Kurikulum operasional di satuan Pendidikan SDN Wejang Ratung
mempertimbangkan karakteristik peserta didik yang beragam dan mengedepankan
proses dinamis yang reflektif dalam proses pelaksanaannya sehingga tujuan akhir
profil peserta didik sesuai dengan yang diharapkan pada visi, misi dan tujuan sekolah.

7. Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran
peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran,
minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Pengembangan Kalender Pendidikan SDN Wejang Ratung. mengacu pada
rambu-rambu sebagai berikut:
a) Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada
awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan, yaitu pada bulan Juli 2022.
b) Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan dan Ristek dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan
hari raya keagamaan dan Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Timur.
c) Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Waktu pembelajaran efektif adalah
jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk
seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal.
d) Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat
berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran,
hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari
libur khusus.
e) Kalender Pendidikan SDN Wejang Ratung disusun dengan berpedoman kepada
kalender Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Manggarai Timur
yang disesuaikan dengan program sekolah.

Berikut alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya
beserta kalender pendidikan SDN Wejang Ratung tahun pelajaran 2022/2023.
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
1 Minggu efektif belajar Minimum 36 Digunakan untuk kegiatan
minggu dan pembelajaran
maksimal 40 efektif pada setiap
minggu satuan Pendidikan
2 Jeda tengah semester Maksimum 2 Satu minggu setiap semester
minggu
3 Jeda antarsemester Maksimum 2 Antara semester I dan II
minggu
4 Libur akhir tahun pelajaran Maksimum 3 Digunakan untuk persiapan
Minggu kegiatan
dan administrasi akhir dan
awal tahun
pelajaran
5 Hari libur keagamaan 2 – 4 minggu Libur keagamaan yang
disesuaikan
dengan kebijakan pemerintah
daerah
6 Hari libur umum/nasional Maksimum 2 Disesuaikan dengan Peraturan
minggu Pemerintah
7 Hari libur khusus Maksimum 1 Untuk kegiatan tertentu
minggu
8 Kegiatan khusus sekolah Maksimum 3 Digunakan untuk kegiatan
minggu yang
diprogramkan secara khusus
oleh
sekolah
tanpa mengurangi jumlah
minggu
efektif belajar dan waktu
pembelajaran
efektif

Analisis Minggu Efektif di SDN Wejang Ratung Tahun pelajaran 2022/2023


Semester 1
NO BULAN JME HES STS SAS AN LU CB LS PLS PPDB JML
1 Juli 2022 2 10 - - - 1 - - 3 11 23
2 Agustus 2022 4 22 - - - 1 - - - - 23
3 September 2022 4 22 5 - - - - - - - 27
4 Oktober 2022 4 21 - - - 1 - - - - 22
5 November 2022 4 22 - - 5 - - - - - 22
6 Desember 2022 1 7 - 5 - 1 - 5 - - 22
Jumlah 19 104 5 5 5 5 - 5 3 9
Keterangan:

JME = Jumlah Minggu Efektif CB = Cuti Bersama


HES = Hari Efektif LS = Libur Semester
STS = Sumatif Tengah Semester LP = Libur Puasa
SAS = Sumatif Akhir Semester LU = Libur Umum
PPDB = Penerimaan Peserta Didik Baru LHR = Libur Hari Raya Id
PLS = Pengenalan Lingkungan Sekolah JML = Jumlah
AN = Asesmen Nasional

Analisis Hari Efektif SDN Wejang Ratung Tahun pelajaran 2022/2023


Semester 1
Bulan Kegiatan
Senin

Selasa

Rabu

Kamis

Jumat

Sabtu

Jumlah

 1-15 PPDB
JULI 2 2 2 2 2 0 10  19-29 Hari Efektif
 9 dan 30 Libur Umum
 1-31 Hari efektif
AGST 5 5 4 4 4 0 22
SEMESTER 1

 17 Libur HUT RI
 1–30 Hari efektif
SEPT 4 4 4 5 5 0 22
 19-23 Kegiatan STS
 1 -31 Hari efektif
OKT 5 4 4 4 4 0 21
 8 Libur Umum
 30 Hari efektif
NOV 4 5 5 4 4 0 22
 14-18 Asessmen Nasional
 1 - 28 Hari Efektif
 6-10 Sumatif Akhir
Semester
DES 1 1 1 2 2 0 7
 12-16 Pengisian raport
 22 Pameran
 23 Penyerahan Raport
 25 Hari Natal
 26 - 31 Libur Semester I
JUMLAH 21 21 20 21 21 0 104

Analisis Minggu Efektif di SDN Wejang Ratung Tahun pelajaran 2022/2023


Semester 2
NO BULAN JME HES STS USP/SAS LU CB LS LP LHR JML
1 Januari 2023 4 21 - - 2 - - - - 21
2 Februari 2023 4 20 - - 1 - - - - 20
3 Maret 2023 4 20 5 - - - - 3 - 20
4 April 2023 2 13 - 6 1 - - - 6 13
5 Mei 2023 4 21 - 5 3 - - - - 21
6 Juni 2023 1 6 - 14 2 - 4 - 22
Jumlah 19 103 5 25 9 - 4 3 6 119
Keterangan:

JME = Jumlah Minggu Efektif CB = Cuti Bersama


HES = Hari Efektif LS = Libur Semester
STS = Sumatif Tengah Semester LP = Libur Puasa
USP = Ujian Satuan Pendidikan LHR = Libur Hari Raya Idul Fitri
SAS = Sumatif Akhir Semester JML = Jumlah
LU = Libur Umum

Analisis Hari Efektif SDN Wejang Ratung Tahun pelajaran 2022/2023


Semester 2
Bulan Kegiatan
Senin

Selasa

Rabu

Kamis

Jumat

Sabtu

Jumlah

 1 dan 22 libur Umum


JAN 3 5 5 4 4 0 21
 2-31 hari efektif
 18 Libur Umum
FEB 4 4 4 4 4 0 20
 1-28 Hari efektif
 21,22,23 Libur Awal Puas
MAR 4 3 4 4 5 0 20  6 – 10 kegiatan STS
SEMESTER 2

 1-31 hari efektif


 21-30 Libur Hari Raya Idul
Fitri
APR 3 3 3 3 1 0 13
 10 – 14 PAT Kelas 6
 1 - 29 hari efektif
 2 -31 Hari Efektif
 22-26 Ujian Satuan
MEI 4 5 5 3 4 0 22
Pendidikan Kelas 6
 1,6,18 Libur Umum
 1 dan 29 libur Umum
 2-9 Hari Efektif
JUNI 1 1 1 1 2 0 6  6-9 Sumatif Akhir Semester
 12-22 pengisian rapor
 23 Penyerahan rapor
 26 - 30 Libur semester II
JUMLAH 21 21 20 21 21 0 104

KALENDER PENDIDIKAN SDN WEJANG RATUNG TAHUN PELAJARAN


2022/2023

2. Rencana Pembelajaran
Rencana pembelajaran disusun secara rutin untuk memetakan dan
merencanakan proses pembelajaran secara rimci. Rencana pembelajaran merupakan
kompas bagi guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Pembelajaran berpusat pada
peserta didik yang tetap mengusung kegiatan pembelajaran yang menarik,
menyenangkan dan memotivasi peserta didik menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Tujuan dari penyusunan Rencana pembelajaran adalah sebagai berikut.
1. Pembelajaran menjadi lebih sistematis.
2. Memudahkan analisis keberhasilan belajar peserta didik.
3. Memudahkan guru dalam penyampaian materi ajar.
4. Mengatur pola pembelajaran.
Rencana pembelajaran SDN Wejang Ratung terdiri dari silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang disusun rutin secara sederhana, aktual dan mudah
dipahami untuk mencapai tujuan pembelajaran yang akan dicapai sehingga melalui
Rencananya seorang guru bisa memastikan seluruh proses pembelajaran bisa efektif
dan efisien.
1. Silabus SDN Wejang Ratung dibuat dalam bentuk matriks yang memuat
alur tujuan pembelajaran, materi ajar, kegiatan pembelajaran, penilaian dan
sumber belajar. Alur tujuan pembelajaran disusun untuk menerjemahkan
capaian pembelajaran yang berfungsi mengarahkan guru dalam
merencanakan, mengimplementasi dan mengevaluasi pembelajaran secara
keseluruhan sehingga capaian pembelajaran diperoleh secara sistematis,
konsisten, terarah dan terukur.. Alur pembelajaran mengurutkan tujuan
tujuan pembelajaran sesuai kebutuhan, meskipun beberapa
tujuan pembelajaran harus menggunakan tahapan tertentu yang meliputi
konten/ materi, keterampilan dan konsep inti untuk mencapai Capaian
Pembelajaran setiap fase dan menjelaskan kedalaman setiap konten.
2. Materi ajar merupakan materi esensial yang telah disusun pada alur tujuan
pembelajaran.
3. Kegiatan pembelajaran dikemas secara umum sebagai acuan untuk
menyusun rencana pelaksaanaan pembelajaran.
4. Penilaian merupakan penilaian otentik yang memadukan dimensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan selama dan setelah proses pembelajaran.
Sumber belajar dipilah sesuai kebutuhan peserta didik dan merupakan
sumber belajar yang mudah digunakan, berbasis lingkungan, dan
mendukung pembelajaran yang kontekstial dan menyenangkan.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SDN Wejang Ratung disusun dalam
bentuk sederhana dengan keterbacaan yang baik yang memuat tiga poin utama dalam
proses pembelajaran, yaitu tujuan pembelajaran, aktivitas atau kegiatan pembelajaran
dan penilaian. Tujuan pembelajaran merupakan penerjemahan tujuan capaian
pembelajaran yang dapat terukur pencapaian dan keberhasilannya. Kegiatan
pembelajaran disusun dalam langkah-langkah aktivitas peserta didik yang menarik
dan menyiratkan model dan strategi pembelajaran yang kontekstual dan menarik
sesuai diferensiasi karakteristik peserta didik serta mampu mengakomodir minat
bakat peserta didik. Dalam kegiatan pembelajaran pun diintegrasikan penumbuhan
dan penguatan Profil Pelajar Pancasila. Selain itu, dalam kegiatan pembelajaran
disusun prediksi respon peserta didik sehingga menjaga alur pembelajaran yang tetap
terkondisikan dengan baik. Untuk penilaian dilakukan selama proses pembelajaran
dan pasca pembelajaran yang dirancang untuk mengukur ketercapaian tujuan
pembelajaran baik dari dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Di akhir
bagian RPP, terdapat kolom refleksi untuk mengulas kekurangan dan kelebihan
proses pembelajaran untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya. Hal ini
menunjukkan bagaimana dokumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebagai
dokumen yang hidup dan dinamis.

C. Asesmen Capaian Pembelajaran


Asesmen hasil belajar peserta didik terdiri atas Asesmen hasil belajar oleh
pendidik, Asesmen hasil belajar oleh satuan pendidikan, dan Asesmen hasil belajar
oleh pemerintah. Asesmen hasil belajar oleh pendidik sebagai proses pengumpulan
informasi dan data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap,
aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan
sistematis yang bertujuan untuk:
1. memantau proses pembelajaran,
2. memetakan kemajuan belajar dan penguasaan kompetensi,
3. perbaikan atau pengayaan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi hasil
belajar,
4. memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya.
Konsep asesmen otentik yang dilakukan mengukur dimensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan. Variasi bentuk asesmen akan lebih memperlihatkan
kemampuan peserta didik. Rubrik asesmen dibuat berdasarkan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai. Materi pengayaan hanya diperuntukkan peserta didik yang telah
melampaui capaian pembelajaran dan bersifat optional. Sedangkan remedial
merupakan kegiatan wajib dilaksanakan sehingga pembelajaran tetap berkelanjutan.

Asesmen hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar didasarkan pada
prinsip asesmen. Dimana asesmen dilakukan mempertimbangkan karakteristik peserta
didik pada setiap kelas berdasarkan pada hasil proses pembelajaran dalam mencapai
semua aspek kompetensi yang tertera pada tujuan pembelajaran sehingga jelas
kemampuan yang akan diukur dengan prosedur dan kriteria yang jelas. Prosedur asesmen,
kriteria dan dasar pengambilan keputusan terhadap hasil asesmen dapat diakses oleh pihak
yang berkepentingan. Asesmen di SDN Wejang Ratung bersifat kontinuitas tidak tersekat
per kelas, sehingga hasil asesmen sebelumnya merupakan referensi untuk asesmen
kemudian. Sistem asesmen yang sistematis dan mengacu pada kriteria harus dapat
dipertanggungjawabkan secara teknis, prosedur dan hasil akhirnya. Lingkup asesmen hasil
belajar oleh pendidik mencakup aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan.
Adapun mekanisme asesmen hasil belajar oleh pendidik meliputi:

1. Rencana strategi asesmen oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2. Asesmen Hasil Belajar oleh pendidik dilakukan untuk memantau proses,
kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan
pengukuran pencapaian satu atau lebih capaian pembelajaran.
3. Asesmen aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan sebagai sumber
informasi utama dan pelaporannya menjadi tanggungjawab wali kelas atau
guru kelas.
4. Hasil asesmen pencapaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam bentuk
deskripsi.
5. Asesmen aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan
penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai disampaikan dalam bentuk
deskripsi.
6. Asesmen keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek, portofolio,
dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai.
7. Hasil asesmen pencapaian pengetahuan dan keterampilan oleh pendidik
disampaikan dalam bentuk angka dan/atau deskripsi.

Hasil asesmen kemudian dilakukan analisis atau evaluasi hasil belajar.


Evaluasi ini bertujuan untuk menentukan ketercapaian pemahaman peserta didik terhadap
tujuan capaian pembelajaran dan penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Analisis untuk pengetahuan juga dilakukan untuk menentukan umpan balik pasca
penilaian terhadap peserta didik, yaitu pelaksanaan program remedial dan
pengayaan. Proses evaluasi ini dilakukan baik setelah peserta didik mengerjakan post
tes harian, penilaian harian, penilaian tengah semester dan penilaian akhir semester
serta Asesmen akhir tahun. Kriteria kenaikan kelas setidak-tidaknya harus memenuhi
kriteria, yaitu pertama, keikutsertaan peserta didik dalam pembelajaran, kedua, ketuntasan
mata pelajaran pada kompetensi pengetahuan dan keterampilan, dan ketiga, penilaian baik
pada kompetensi sikap.

D. Pendampingan, Evaluasi, Dan Pengembangan Profesional


Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional SDN Wejang Ratung
dilakukan secara internal oleh satuan pendidikan untuk memastikan pembelajaran
berjalan sesuai rencana untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Proses ini dikelola
oleh Kepala Sekolah dan/atau guru yang dianggap sudah mampu untuk melakukan
peran ini. Evaluasi, pendampingan dan pengembangan profesional dilakukan secara
bertahap dan mandiri agar terjadi peningkatan kualitas secara berkelanjutan di satuan
pendidikan, sesuai dengan kemampuan satuan pendidikan.
Dalam melakukan pendampingan dan pengembangan professional ditekankan
pada prinsip reflektif dan pengembangan diri bagi guru, serta menggunakan alat penilaian
yang jelas dan terukur. Proses pendampingan dirancang sesuai kebutuhan dan dilakukan
oleh Kepala Sekolah dan/atau guru yang berkompetensi berdasarkan hasil pengamatan
atau evaluasi. Proses pendampingan dan pengembangan professional ini dilakukan
melalui;
a. Program Regular Supervisi Sekolah, yang dilakukan minimal satu bulan sekali oleh
Kepala Sekolah.
b. Kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) SDN Wejang Ratung, yang dilaksanakan
sesuai program kerja KKG secara reguler, seperti kegiatan mingguan untuk
pendampingan penyusunan atau revisi alur tujuan pembelajaran dan modul ajar.
Kegiatan ini merupakan pendampingan oleh Kepala Sekolah dan guru yang
berkompetensi.
c. Pelaksanaan in-house training (IHT) atau focus group discussion (FGD),
dilakukan minimal enam bulan sekali atau sesuai kebutuhan dengan
mengundang narasumber yang berkompeten dari beberapa perguruan tinggi
yang telah bekerja sama, instansi terkait dan praktisi pendidikan.

SDN Wejang Ratung melakukan evaluasi kurikulum secara regular, yaitu jangka
pendek satu tahun sekali dan jangka panjang 4 tahun sekali dengan
mempertimbangkan perubahan yang terjadi baik perubahan kebijakan maupun
update perkembangan terkini dalam proses pembelajaran. Evaluasi kurikulum
dilakukan berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran yang dilakukan secara reflektif,
yaitu:

1. Evaluasi Harian, dilakukan secara individual oleh guru setelah pembelajaran


berdasarkan catatan anekdotal selama proses pembelajaran, penilaian dan
refleksi ketercapaian tujuan pembelajaran. Hasil evaluasi ini digunakan untuk
perbaikan rencana pembelajaran atau RPP pada hari berikutnya.
2. Evaluasi Per Unit Belajar, dilakukan secara kelompok (team teaching) setelah
satu unit pembelajaran atau tema selesai. Hasil ini digunakan untuk
merefleksikan proses belajar, ketercapaian tujuan dan melakukan perbaikan
maupun penyesuaian terhadap proses belajar dan perangkat ajar, yaitu alur
tujuan pembelajaran dan modul ajar.
3. Evaluasi Per Semester, dilakukan secara kelompok team teaching) setelah satu
semester selesai. Evaluasi ini dilakukan berdasarkan refleksi pembelajaran dan
hasil asesmen peserta didik yang telah disampaikan pada laporan hasil belajar
peserta didik.
4. Evaluasi Per Tahun, merupakan refleksi ketercapaian profil lulusan, tujuan
sekolah, misi dan visi sekolah.

Pelaksanaan evaluasi kurikulum SDN Wejang Ratung dilakukan oleh tim


pengembang kurikulum sekolah bersama kepala sekola dan komite sekolah serta pihak
lainnya yang telah mengadakan kerja sama dengan sekolah. Evaluasi dilaksanakan
berdasarkan data yang telah dikumpulkan pada evaluasi pembelajaran, hasil
supervisi Kepala Sekolah, laporan kegiatan Kelompok Kerja Guru, hasil kerja
peserta didik dan kuesioner peserta didik dan orang tua. Informasi yang berimbang
dan berdasarkan data tersebut diharapkan menjadi bahan evaluasi untuk semakin
meningkatkan kualitas pelayanan sekolah kepada peserta didik, peningkatan prestasi
dan hubungan kerja sama dengan pihak lain.
BAB IV

PENUTUP

Kurikulum operasional di satuan pendidikan SDN Wejang Ratung disusun sebagai


kerangka acuan atau pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah tahun pelajaran
2022/2023. Kurikulum operasional di satuan pendidikan juga sebagai panduan ketercapaian
pembelajaran bagi peserta didik dan upaya guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran.

Kurikulum operasional di satuan pendidikan SDN Wejang Ratung yang telah tersusun
ini akan berjalan lancar bila ada dukungan penuh dari semua pihak, yaitu kepala sekolah,
guru, komite sekolah dan stake holder yang ada. Mudah-mudahan dukungan dan partisipasi
aktif semua pihak dapat memajukan SDN Wejang Ratung. sesuai dengan apa yang telah
terumuskan dalam visi, misi dan tujuan sekolah.

Terakhir, ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
mendukung diselesaikannya kurikulum operasional di satuan pendidikan SDN Wejang
Ratung. Teriring do‟a, semoga kontribusi pemikiran, kerja keras dan dukungannya menjadi
amal kebaikan.

Kalo, Juli 2022

Kepala SDN Wejang Ratung

PAULUS MALE, S.Pd


NIP. 19841202 200903 1 005
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. INFORMASI UMUM
A. Identitas
Nama Sekolah : SDN Wejang Ratung
Alamat : Kalo, Kec. Congkar, Kab. Manggarai Timur

B. Sarana dan Prasarana


 Bambu muda
 Parang
 Pisau
 Gunting
 Tali
 Ruangan kelas
 Lapangan

C. Sumber Dana
Dana BOS Tahap III tahun anggaran 2022 sebesar Rp. 3.000.000,-

D. Target Peserta Didik


Kelas I dan IV. Untuk kelas 2,3,5 dan 6 kami libatkan sebagai partisipan untuk
membantu kelas 1 dan 4 menjalankan proyek.

E. Relevansi Tema dan Topik Proyek


Tema : Gaya hidup berkelanjutan

Topik Proyek : Bambu kaya manfaat

Relevansi Tema : Dengan memanfaatkan bambu muda yang berasal dari


dan Topik Projek lingkungan sekitar dapat menghasilkan kerajinan tangan
yang memiliki nilai ekonomis
2. KOMPETENSI INTI
A. Deskripsi Singkat Proyek
SDN Wejang Ratung berada di sebuah kampung yang kaya akan sumber
daya alam. Salah satu sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan adalah bambu.
Bambu dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan kerajinan tangan yang memiliki
nilai ekonomis. Hal ini mendorong kami untuk mengasah keterampilan siswa
dengan membuat kerajinan tangan berbahan dasar bambu. Untuk memperlancar
proyek ini, kami mengalokasikan sejumlah dana yang bersumber dari dana BOS.
Selain itu kami juga memanfaatkan masyarakat sekitar menjadi pembimbing
dalam melaksanakan kegiatan proyek ini. Dalam pelaksanaan proyek ini juga kami
merencanakan untuk membagi siswa kedalam kelompok-kelompok kecil untuk
memudahkan fasilitator dan pendamping dalam memberikan bimbingan dan
koordinasi.

B. Dimensi dan Sub Elemen dari Profil Pelajar Pancasila serta Target
Pencapaian Di akhir Fase
No Dimensi Elemen Sub Elemen Target Pencapaian Di akhir Fase

Fase A (Kelas I) Fase B (Kelas IV)


1 Kerja sama Menerima dan Menampilkan
melaksanakan tindakan
tugas yang sesuai dengan
Dimensi serta peran yang harapan dan tujuan
Bergotong Kolaborasi diberikan kelompok.
Royong kelompok
dalam sebuah
kegiatan bersama

Karya nyata Mengeksplorasi Mengeksplorasi dan


dan mengekspresikan
mengekspresikan pikiran dan/atau
pikiran dan/atau perasaannya sesuai
Menghasilkan
perasaannya dalam dengan minat dan
karya dan
2 Kreatif bentuk karya kesukaannya dalam
tindakan yang
dan/atau tindakan bentuk karya
orisinal
serta mengapresiasi dan/atau
karya dan tindakan tindakan serta
yang dihasilkan mengapresiasi karya

C. Alur Kegiatan Projek

Assesmen/bentuk
No Alur Kegiatan Jenis Kegiatan
penilaian
1 Pengenalan  Sosialisasi materi proyek
-
penguatan profil pelajar
pancasila
 Memperkenalkan tema
proyek
 Memperkenalkan elemen
dan sub elemen proyek

2 Kontekstualisasi  Mencari narasumber


 Pembentukan kelompok
kerja
 Menggali informasi tentang
-
hasil kerajinan tangan yang
terbuat dari bambu
 Menentukan jenis produk
yang akan dikerjakan

3 Aksi  Peserta didik dibawah


bimbingan narasumber dan
guru membuat rencana
kegiatan proyek
 Peserta didik
mempersiapkan alat dan
bahan yang dibutuhkan
assesmen umpan
 Mengerjakan proyek
balik dari pendidik
dibawah bimbingan
dan peserta didik
narasumber dan guru
secara observasi
 Proyek dikerjakan sesuai
dan diskusi
jadwal yang sudah
ditentukan
 Merancang pengemasan
hasil proyek
 Merencanakan gelar karya
tentang produk yang
dihasilkan

4 Refleksi  Merencanakan gelar karya


tentang produk yang
dihasilkan Sumatif berupa
 Guru, narasumber dan produk yang
peserta didik melakukan dihasilkan
evaluasi tentang
pelaksanaan proyek

5 Tindak lanjut  Merencanakan pemasaran


-
hasil proyek
3. Assesmen

Nama siswa :
Jenjang : Fase A (kelas 1)
Dimensi Bergotong Royong
Elemen Kolaborasi
MB SB BSH SAB
Kerja Sama Kurang terbiasa Terbiasa bekerja Menerima dan Menampilkan
bekerja bersama dalam melaksanakan tindakan
bersama dalam melakukah tugas yang sesuai dengan
melakukah kegiatan dengan serta peran yang harapan dan tujuan
kegiatan dengan kelompok diberikan kelompok.
kelompok (melibatkan dua kelompok
(melibatkan dua atau lebih dalam sebuah
atau lebih orang). kegiatan bersama
orang).

Dimensi Kreatif
Elemen Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal
MB SB BSH SAB
Tidak Mengeksplorasi Mengeksplorasi Mengeksplorasi dan
Mengeksplorasi dan dan mengekspresikan
dan mengekspresikan mengekspresikan pikiran dan/atau
mengekspresikan pikiran dan/atau pikiran dan/atau perasaannya sesuai
pikiran dan/atau perasaannya perasaannya dengan minat dan
perasaannya dalam bentuk dalam kesukaannya dalam
dalam bentuk karya dan/atau bentuk karya bentuk karya dan/atau
Karya nyata karya dan/atau tindakan dan/atau tindakan serta
tindakan sederhana serta tindakan mengapresiasi karya
sederhana serta mengapresiasi serta
mengapresiasi karya dan mengapresiasi
karya dan tindakan yang karya dan
tindakan yang dihasilkan tindakan
dihasilkan yang dihasilkan

Nama siswa :
Jenjang : Fase B (kelas 4)

Dimensi Bergotong Royong


Elemen Kolaborasi
MB SB BSH SAB
Terbiasa bekerja Menerima dan . Menunjukkan
bersama dalam melaksanakan Menampilkan ekspektasi (harapan)
Kerja Sama melakukah tugas tindakan positif kepada orang
kegiatan dengan serta peran yang yang sesuai lain dalam rangka
kelompok diberikan dengan mencapai tujuan
(melibatkan dua kelompok harapan dan kelompok di
atau lebih dalam sebuah tujuan lingkungan
orang). kegiatan bersama. kelompok. sekitar (sekolah dan
rumah).

Dimensi Kreatif
Elemen Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal
MB SB BSH SAB
Mengeksplorasi Mengeksplorasi Mengeksplorasi Mengeksplorasi dan
dan dan dan mengekspresikan
mengekspresikan mengekspresikan mengekspresikan pikiran dan/atau
pikiran dan/atau pikiran dan/atau pikiran dan/atau perasaannya sesuai
perasaannya perasaannya perasaannya dengan minat dan
dalam bentuk dalam sesuai kesukaannya dalam
karya dan/atau bentuk karya dengan minat bentuk karya dan/atau
tindakan dan/atau tindakan dan tindakan serta
sederhana serta serta kesukaannya mengapresiasi dan
Karya nyata
mengapresiasi mengapresiasi dalam mengkritisi karya dan
karya dan tindakan karya dan bentuk karya tindakan yang
yang dihasilkan tindakan dan/atau dihasilkan
yang dihasilkan tindakan serta
mengapresiasi
karya dan
tindakan yang
dihasilkan
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA TAHUN 2022

A. INFORMASI UMUM

Penyusun : ELISABETH SENENG, S.Pd Profil Pelajar Pancasila


Instansi : SDN WEJANG RATUNG  Mandiri
Tahun Penyusun : 2022  Bernalar Kritis
Jenjang Sekolah : SEKOLAH DASAR  Bergotong royong
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Materi : Bunyi Apa?
Fase / Kelas :A/1
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

B. TARGET PESERTA DIDIK


 Peserta didik regular (22 orang)
C. MODEL PEMBELAJARAN
 Tatap Muka
D. CAPAIAN PEMBELAJARAN
No Kompetensi Capaian Pembelajaran
1 Menyimak Peserta didik menyimak dengan saksama, memahami
instruksi sederhana, serta memahami informasidalam teks
audiovisual dan teks aural (teks yang dibacakan) yang sesuai
jenjangnya
2 Membaca dan Peserta didik memahami kata-kata yang sering digunakan
Memirsa sehari-hari dan memahami kata-kata baru dengan bantuan
konteks kalimat dan gambar/ ilustrasi. Peserta didik
merangkai suku kata (kombinasi kv dan kvk) menjadi kata
yang sering ditemui. Peserta didik juga menemukan
informasi pada sebuah kalimat atau gambar dan
menjelaskan topik sebuah teks yang dibacanya atau
dibacakan kepadanya. Dengan bantuan gambar, peserta
didik juga membuat simpulan sederhana pada teks naratif
dan informasional yang sesuai jenjangnya.
3 Berbicara dan Peserta didik berbicara dengan volume yang tepat, serta
Mempresentasikan menjawab pertanyaan teman, guru, dan orang dewasa di
sekitarnya. Peserta didik menanggapi komentar orang lain
dengan relevan, bertanya untuk mengklarifikasi
pemahaman, serta memaparkan gagasan dan menceritakan
ulang sebuah cerita atau pengalaman secara singkat.

4 Menulis Peserta didik menuliskan namanya sendiri, mengekspresikan


ide dalam bentuk tulisan berdasarkan beberapa kata kunci
dan gambar, menuliskan beberapa kata yang sering ditemui
sehari-hari, baik secara mandiri maupun secara terpandu.
Dengan bimbingan, peserta didik menuliskan beberapa kata
kunci dari pengalaman, pengamatan, atau menuliskan ulang
kata dari buku yang dibacakan kepadanya

E. ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN

Alur Tujuan Tujuan Materi Aktivitas Kosakata Sumber Belajar


Pembelajaran Pembelajaran Pokok

Menyimak Melalui kegiatan Cerita Peserta didik Bola • Buku Siswa


Menyimak dengan menyimak cerita bergambar menyimak cerita Biru • Kartu kata
saksama dan yang dibacakan dan “Duk! Duk!” yang dibacakan
memahami menjawab guru, lalu
informasi dalam pertanyaan yang menjawab
teks yang berkaitan, peserta pertanyaan
dibacakan didik dapat tentang bacaan.
kepadanya sesuai menemukan,
jenjangnya menyimpulkan
informasi, serta
menceritakan
kembali
simpulannya
dengan tepat.
Membaca dan Melalui latihan Abjad Peserta didik • Buku Siswa
Mengamati : melafalkan bunyi menyimak guru • Kartu huruf
Mengenali bentuk abjad, peserta didik melafalkan bunyi
dan melafalkan dapat mengenali abjad, lalu
bunyi abjad. bentuk dan bunyi menirukannya
abjad dengan tepat.
Membaca dan Melalui latihan Suku kata Peserta didik Batu • Buku Siswa
mengamati: merangkaikan bunyi ‘bo-’, ‘bi-’, mengikuti guru • Kartu huruf
mengenali dan huruf ‘b’ dan huruf dan ‘ba-’ dan berlatih • Kartu suku
mengeja kombinasi vokal lain, peserta merangkai huruf kata
abjad pada suku didik membaca suku menjadi suku • Kartu kata
kata dan kata yang kata dengan baik. kata dan kata
sering ditemui.
Menulis : Melalui latihan Nama diri Peserta didik • Buku Siswa
Menuliskan menulis namanya . membuat kartu • Papan
katakata yang sendiri, peserta nama dengan absen kelas
sering ditemui didik mampu tulisan nama dan yang berisi
mengenali bentuk gambar dirinya. nama-nama
kata nama diri yang peserta didik
diakrabinya
Berbicara Melalui kegiatan Nama diri Peserta didik • Buku Siswa
:Berbicara dengan menceritakan kartu dan benda Memperkenalkan • Kartu nama
volume yang tepat namanya, peserta kesukaan dirinya dan yang dibuat
sesuai konteks dan didik benda sendiri
tempat berbicara. memperkenalkan kesukaannya di
diri secara lisan depan kelas
secara santun dan
jelas
Membaca dan Melalui kegiatan Kata yang Peserta didik • Buku Siswa
Mengamati menunjukkan kata- diawali meletakkan kata • Kartu kata
Membaca kata yang diawali dengan yang diawali
kombinasi abjad dengan “bo-, dan bi- suku kata dengan suku kata
pada suku kata dan ‘, peserta didik ‘bo-’ dan ‘bo-’ dan ‘bi-’
kata yang sering membaca suku kata ‘bi-’ pada kolom yang
ditemui. yang diawali dengan tepat di tabel di
huruf ‘b’ dengan papan tulis.
baik.
Membaca dan Melalui kegiatan Gambar Peserta didik Sibuk Buku Siswa
Mengamati menjawab “Pagi yang mengamati
Menemukan, pertanyaan Sibuk” gambar “Pagi
menyimpulkan, dan tentang gambar, yang Sibuk” dan
merefleksi peserta didik menjawab
informasi dengan menemukan, pertanyaan yang
bantuan gambar menyimpulkan, dibacakan guru
serta merefleksi tentang gambar
suasana dan
peristiwa pada
gambar “Pagi yang
Sibuk”.
Berbicara: Melalui kegiatan Gambar Peserta didik Keras • Buku Siswa
Menjawab Menjawab binatang menjawab Pelan • Buku bacaan
pertanyaan guru pertanyaan guru pada Buku pertanyaan yang lain dengan
dengan volume tentang bunyi, Siswa dibacakan guru materi yang
suara yang cukup peserta didik tentang gambar. sama
jelas dan sikap yang mampu menanggapi
santun. orang lain dengan
relevan

Menulis Melalui latihan Huruf Peserta didik Burung • Buku Siswa


;Menuliskan huruf menuliskan huruf kapital ‘B’ menuliskan huruf Bebek • Kartu huruf
pada kata-kata kapital ‘B’ dan ‘b’, dan huruf ‘B’ dan ‘b’ Bayi • Kartu kata
yang sering peserta didik dapat kecil ‘b’ dengan merujuk Beruang
ditemui. mengenali kepada huruf
perbedaan bentuk awal kata yang
huruf kapital dan dibacakan
huruf kecil dengan kepadanya.
tepat.
Membaca dan Melalui kegiatan Kata yang Peserta didik Buku • Buku Siswa
mengamati: mengenali dan diawali mengikuti guru Baju • Kartu suku
Mengenali dan membaca katakata dengan membaca kartu Balok kata
mengeja kombinasi dengan suku kata suku kata kata binatang Benang • Kartu kata
abjad pada suku ‘ba-’, ‘bu-’, ‘be-’, ‘ba-’, ‘bu-’, yang diawali Bebek
kata dan kata yang peserta didik dapat dan ‘be-’ dengan suku kata Buaya
sering ditemui. membaca kata-kata ‘ba-’, ‘bu-’, ‘be-’,
yang sering ditemui lalu belajar
sehari-hari dengan membaca
baik. sendiri.
Berbicara: Melalui kegiatan Gambar Peserta didik Sibuk  Buku Siswa
Menjawab Menjawab pada buku menjawab  Kartu kata
pertanyaan dengan pertanyaan guru, siswa pertanyaan guru yang
merujuk kepada peserta didik dapat tentang menunjukk
simpulannya menanggapi orang perbandingan an suasana
terhadap gambar lain dengan dua gambar yang ramai dan
simpulannya yang mengeksplorasi sepi
jeli terhadap kata ‘sibuk’.
gambar.
Membaca: Melalui latihan Kata yang Peserta didik Bola Kartu kata
Mengenali dan membaca kata-kata diawali mengikuti guru Biru Dengan kata
mengeja kombinasi yang diawali dengan huruf ‘b’ membaca kartu Buku yang terdapat
abjad pada suku huruf ‘b’ secara kata yang diawali Baju pada bab 1
kata dan kata yang berulangulang, huruf ‘b’, lalu Besi Buku Siswa dan
sering ditemui peserta berlatih katakata lain
didik mengenali dan membacanya Yang dikenali
mampu secara mandiri. sehari-hari
membacanya secara
mandiri.

F. PEMAHAMAN BERMAKNA

Dengan kegiatan menyimak dan menanggapi bacaan tentang bunyi dan


pancaindra secara lisan, peserta didik dapat mengenali abjad, merangkai
suku kata yang diawali huruf ‘b’, menulis huruf ‘B’ dan ‘b,’ serta menulis
namanya sendiri.

G. MATERI POKOK
1. Cerita bergambar
“Duk! Duk!”
2. Abjad
3. Suku kata ‘bo-’, ‘bi-
’, dan ‘ba-’
4. Nama diri
5. Nama diri dan
benda kesukaan
6. Kata yang diawali
dengan suku kata
‘bo-’ dan ‘bi-’
7. Gambar “Pagi yang
Sibuk”
8. Gambar binatang
pada Buku Siswa
9. Huruf kapital ‘B’
dan huruf kecil ‘b’
10. Kata yang diawali
dengan suku kata
‘ba-’, ‘bu-’, dan
‘be-’
11. Gambar pada Buku
Siswa
12. Kata yang diawali
huruf ‘b’

H. SARANA DAN PRASARANA


 Buku guru
 Buku siswa
 Kartu Huruf
 Poster Abjad
 Kartu Suku Kata
 Hp,Laptop, Internet
I. KEGIATAN PEMBELAJARAN

PERTEMUAN 5

A. Kegiatan Awal

1. Guru menyapa peserta didik dengan memberikan salam dan menanyakan kabar
2. Guru dan peserta didik berdoa bersama sebelum memulai pelajaran
3. Guru mengajak peserta didik melakukan ice breaking dengan bernyanyi
bersama
4. Guru mengecek kehadiran peserta didik dengan melakukan absensi
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, langkah pembelajaran, dan jenis
penilaian/asesmen.
B. Kegiatan Inti

1. Guru menunjukan sebuah gambar binatang yang nama binatang


tersebut diawali dengan huruf B
2. Guru bertanya kepada siswa tentang gambar yang ditunjukan:
 Anak-anak gambar apakah ini?
 Apakah kalian pernah melihatnya?
 Dimanakah kalian melihatnya?
3. Guru bertanya kembali kepada siswa, huruf apakah yang mereka lihat pada
gambar tersebut
4. Guru dan siswa meyebutnya secara bersama-sama huruf B
5. Guru membagikan lembar kerja menulis huruf ‘B’ dan ‘b’ kepada
peserta didik huruf B dan meminta peserta didik menebalkan huruf
‘B’ dan ‘b’ pada lembar kerja tersebut sehingga peserta didik dapat
mengenali perbedaan bentuk huruf capital dan huruf kecil dengan
tepat.
6. Setelah melakukan kegiatan tersebut, guru meminta peserta didik
membaca/mengeja ulang suku kata yang diawali dengan ‘ba-’, ‘bu-’,
dan ‘be-’.
7. Guru meminta peserta didik mengenali suku kata ‘ba-’, ‘bu-’, atau ‘be-
’ pada setiap kata pada kartu kata.
8. Guru menunjukan gambar yang suku katanya diawali dengan huruf ‘ba-‘, ‘bu-,
dan ‘be-‘
9. Guru membaca kartu kata binatang yang diawali dengan suku kata
‘ba-‘, ‘bu-, dan ‘be-‘ dan meminta siswa untuk menyebutnya kembali
secara bersama-sama serta membaca sendiri setelah melakukannya
bersama-sama.
10. Setelah melakukan kegiatan tersebut guru menunjukan gambar yang
sering ditemui serta membaca setiap suku katanya dan meminta
siswa untuk mengikuti kembali
11. Buat kegiatan membaca menyenangkan dan berilah penghargaan
kepada setiap capaian peserta didik agar tetap tekun dan semangat
dalam belajar.
C. Kegiatan Penutup
1. Peserta didik bersama guru melakukan pembelajaran yang telah berlangsung,
2. Guru memandu peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran
3. Guru memberikan penguatan terhadap materi yang telah dipelajari.
4. Guru melakukan penilaian hasil belajar.
5. Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang aktivitas pembelajaran pada
pertemuan selanjutnya.
6. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan doa bersama dipimpin oleh seorang
peserta didik.
J. MATERI INTI
 Huruf kapital ‘B’
dan huruf kecil ‘b’
 Mengenali dan mengeja kombinasi abjad pada kata dan suku kata
yang sering ditemui.
K. ASESMEN
 Diagnosis
 Formatif
L. GLOSARIUM
Huruf kapital atau huruf besar: suatu huruf yang berukuran lebih besar dan
bentuknya khusus
Huruf kecil: suatu huruf yang berukuran lebih kecil
fonem: satuan bunyi terkecil yang mampu menunjukkan kontras makna,
misalnya /h/ adalah fonem karena membedakan makna kata ‘harus’ dan
‘arus’
fakta: hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan; sesuatu yang
benarbenar ada atau terjadi
fiksi: cerita rekaan (roman, novel, dan sebagainya)
intonasi: ketepatan pengucapan dan irama dalam kalimat agar pendengar
memahami makna kalimat tersebut dengan benar
kata ajaib: sebutan untuk ungkapan santun yang wajib dikenal dan
digunakan peserta didik dalam kesehariannya
keterampilan sosial: kemampuan seseorang untuk berkomunikasi dengan
efektif serta berinteraksi dengan orang lain secara verbal dan nonverbal
sesuai dengan norma sosial dan budaya
kompetensi: kemampuan atau kecakapan seseorang untuk mengerjakan pekerjaan
tertentu
M. DAFTAR PUSTAKA
Culham, Ruth. 2005. 6 + 1 Traits of Writing: The Complete Guide for the
Primary Grades. Portland: Scholastic Teaching Resources.
Dewayani, Sofie. 2017. Menghidupkan Literasi di Ruang Kelas.
Yogyakarta: Penerbit PT Kanisius.
Fisher, Douglas dkk. 2019. This is Balanced Literacy. Thousand Oaks:
Corwin.
Fountas, Irene C. & Gay Su Pinnell. 2010. The Continuum of Literacy
Learning. Grades Pre K to 8. Portsmouth: Heinemann.
Hancock, Marjorie R. 2004. A Celebration of Literature and Response:
Children, Books and Teachers in K-8 Classrooms. New York: Pearson.
McGraw-Hill Reading Wonders. 2014. Balanced Literacy Guide. New
York: McGraw Hill Education.
Oliverio, Donna C. 2007. Painless Junior Writing. New York: Barron’s
Educational Series.
Pusat Asesmen dan Pembelajaran. 2020. Modul Asesmen Diagnosis di
Awal Pembelajaran. Jakarta: Pusmenjar Kemendikbud RI.
Rasinski, Timothy dkk (Eds.). 2012. Fluency Instruction: Research-Based
Best Practices. New York: The Guilford Press.
Robb, Laura. 2003. Teaching Reading in Social Studies, Science, and
Math. Portland: Scholastic Teaching Resources.
Vadasy, Patricia F. & J. Ron Nelson. 2012. Vocabulary Instruction for
Struggling Students. New York: The Guilford Press.
Vygotsky, L. 1978. Mind in Society: The Development of Higher
Psychological Processes. Cambridge: Harvard University Press.
N. REFLEKSI
Merefleksi Strategi Pembelajaran: Apa yang Sudah Baik dan Perlu Ditingkatkan
Sudah Saya Masih
Sudah
Lakukan, Perlu Saya Rencana Tindak
No Pendekatan/Strategi Saya
Tetapi Belum Tingkatkan Lanjut
Lakukan
Efektif Lagi
1. Saya sudah menyiapkan media dan
alat peraga sebelum memulai
pembelajaran.
2. Saya sudah melakukan kegiatan
pendahuluan dan mengajak peserta
didik berdiskusi, membuat prediksi
terhadap tema yang akan dibahas.
3. Saya sudah mengapresiasi
pendapat dan tanggapan peserta
didik untuk memotivasi mereka
berbicara.
4. Saya sudah meminta peserta didik
mengamati gambar sampul cerita
sebelum membacakan isi cerita.
5. Saya sudah mengelaborasi
tanggapan seluruh peserta didik
dalam kegiatan berdiskusi.
6. Saya menyepakati tata cara
menyimak dan berbicara yang baik
dengan peserta didik.
7. Saya sudah memberikan alternatif
kegiatan perancah dan pengayaan
sesuai dengan kompetensi peserta
didik.
8. Saya sudah memperhatikan reaksi
peserta didik dan menyesuaikan
strategi pembelajaran dengan
rentang perhatian dan minat
peserta didik.
9. Saya sudah memilih dan
menggunakan media dan alat
peraga pembelajaran yang relevan
di luar yang disarankan Buku Guru
ini.

Rubrik Penilaian Membaca Suku Kata


NO NAMA ASPEK Rencana
PESERTA Mengenali Mengenali Mengenali dan Mengenali dan tindak lanjut
DIDIK Salah Satu dari Bentuk dan Membaca Membaca Kata-
Bentuk dan Bunyi Huruf ‘b’, Suku Kata ‘ba- Kata yang
Bunyi Huruf ‘a’, ‘u’, ‘e’ ‘, ‘bu-‘, dan Mengandung Suku
‘b’, ‘a’, ‘u’, ‘e’ ‘be’ dalam Kata ‘ba-‘, ‘bu-‘,
kata dan ‘be-‘

Sudah Perlu Sudah Perlu Sudah Perlu Sudah Perlu


Bisa Bimbi Bisa Bimbi Bisa Bimbi Bisa Bimbingan
ngan ngan ngan
1
2

Mengetahui Kalo, Juli 202


Kepala Sekolah Guru Kelas I

PAULUS MALE, S.Pd ELISABETH SENENG, S.Pd


NIP: 19841202 200903 1 003
MODUL AJAR INI DISUSUN OLEH :
PATRISIUS SAMRIL YOSI, S.Pd

MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA 2022


(PROTOTIPE)
SD NEGERI WEJANG RATUNG

Nama penyusun : PATRISIUS SAMRIL YOSI


Nama Sekolah : SDN WEJANG RATUNG
Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Fase B, Kelas / Semester : IV (Empat) / I (Ganjil)
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA 2022 (PROTOTIPE)
BAHASA INDONESIA SD KELAS 4

INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Penyusun : PATRISIUS SAMRIL YOSI, S.Pd
Instansi : SD NEGERI WEJANG RATUNG
Tahun Penyusunan : Tahun 2023
Jenjang Sekolah : SD
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Fase / Kelas : B/4
Bab I : Sudah Besar
Tema : Aku
Hari/Tanggal : Senin, 09 Januari 2023
Alokasi Waktu : 3 Minggu
B. KOMPETENSI AWAL
 Peserta didik dapat memahami dan menjelaskan permasalahan yang dihadapi tokoh cerita;
 Peserta didik dapat mengucapkan kata-kata yang panjang;
 Peserta didik dapat membedakan antara kalimat transitif dan kalimat intransitif, serta
menggunakannya; dan
 Peserta didik dapat mencari arti kata di dalam kamus dan membuat Proyek Kamus Kelas Empat.
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
 Mandiri;
 Bernalar kritis;
 Kreatif;
D. SARANA DAN PRASARANA
 Penerbit Erlangga, ESPS Untuk SD/MI Kelas IV, Penulis: A.Indradi, Rahmah Purwahida
 Buku cerita anak
 Media cetak dan elektronik
 Brosur dan poster tentang hemat listrik
 Internet
E. TARGET PESERTA DIDIK
 Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar.
 Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu mencapai
keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin
F. JUMLAH PESERTA DIDIK
 14 Peserta didik
G. MODEL PEMBELAJARAN
 Model pembelajaran tatap muka, dan blended learning.
KOMPONEN INTI
A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alur Konten Capaian Pembelajaran :
Pertemuan 1
 Menyebutkan tokoh, permasalahan, dan informasi dari cerita yang dibaca.
Pertemuan 2
 Menyampaikan pendapat secara lisan tentang tokoh, permasalahan dan informasi dari cerita yang
dibaca.
 Menjelaskan informasi dari teks informatif yang disimak
Pertemuan 3
 Menuliskan makna kosa kata baru dan kelas katanya berdasarkan teks
 Mengidentifikasi kalimat transitif dan intransitif pada teks narasi yang dibaca

Tujuan Pembelajaran :
Pertemuan 1
 Melalui kegiatan membaca cerita, peserta didik dapat menyebutkan tokoh, permasalahan, dan
informasi dari cerita yang dibaca.
Pertemuan 2
 Melalui kegiatan diskusi, peserta didik mampu menyampaikan pendapat secara lisan tentang tokoh,
permasalahan dan informasi dari cerita yang dibaca dengan santun.
 Melalui kegiatan membaca, peserta didik dapat menjelaskan informasi dari teks informatif yang
disimak
Pertemuan 3
 Melalui kegiatan membaca dan menulis, siswa mampu menuliskan makna kosa kata baru dan kelas
katanya berdasarkan teks
 Melalui kegiatan mencari kalimat di dalam cerita, peserta didik dapat mengidentifikasi kalimat
transitif dan intransitif pada teks narasi yang dibaca

B. PEMAHAMAN BERMAKNA
 Meningkatkan kemampuan siswa tentang memahami dan menjelaskan permasalahan yang dihadapi
tokoh cerita serta mengaitkannya dengan pengalaman pribadi;
 Meningkatkan kemampuan siswa tentang membaca dan mengucapkan kata-kata yang panjang (tiga
suku kata atau lebih) menggunakan pengetahuannya terhadap kombinasi huruf; dan
 Meningkatkan kemampuan siswa tentang menulis dengan menggunakan kosakata baru dan kalimat
transitif/ intransitif.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
 Apa saja perubahan pada diri kalian dibandingkan setahun lalu saat kalian di awal kelas tiga ?
 Bagaimana menurut kalian cerita berjudul “Sepatu Kekecilan”?
 Diskusikan bersama, seperti apakah hubungan kakak-adik yang baik?
 Apakah baju, sepatu, tas, atau buku kalian dijual, diberikan kepada adik, atau disumbangkan?
D. PERSIAPAN BELAJAR
Bab ini dimulai dengan tanya jawab santai tentang diri peserta didik dan perubahan yang mereka alami.
Kegiatan pembuka dilanjutkan dengan permainan mengurutkan agar peserta didik bersemangat memulai
pelajaran.

Tip Pembelajaran
• Ini kegiatan pertama peserta didik di kelas 4. Hindarkan kesan bahwa “sudah besar” hanya terkait
tinggi badan, karena pertumbuhan anak berbeda-beda. JJU
• Soroti perubahan positif sekecil apa pun yang terkait kemandirian pribadi, membantu orang lain,
kegiatan keagamaan, dan lain-lain. Contoh:
• sudah bisa menyiapkan sarapan sendiri
• sudah bisa mencuci pakaian sendiri
• dan lain-lain.LK
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 1D Z
Kegiatan Pendahuluan
1. Guru menyapa peserta didik dan mengajak mereka berbincang sebentar. Guru dapat menanyakan
apakah ada peserta didik yang datang terlambat, dan apa alasannya.
2. Guru menjelaskan bahwa peserta didik akan membaca cerita berpasang-pasangan.
3. Guru mengajak peserta didik menyepakati aturan main saat membaca bersama. Misalnya, peserta
didik membaca bergantian per panel komik dengan suara tidak terlalu keras, tetapi dapat didengar
jelas oleh pasangannya. Sepakati pula apakah peserta didik yang sedang mendapat giliran menyimak
boleh membantu atau memperbaiki kesalahan bacaan temannya atau tidak.
4. Guru menjelaskan bahwa setelah membaca mereka akan berdiskusi. Guru juga menjelaskan tata tertib
dalam berdiskusi dengan baik.
a
Kegiatan Inti
Membaca
1. Guru mempersilakan peserta didik membaca cerita “Sepatu Kekecilan”.
Kosakata baru ditandai kuning agar peserta didik memberikan perhatian lebih.
2. Guru berkeliling untuk memeriksa jika ada peserta didik yang kesulitan.
3. Jika semua selesai membaca, guru mengajak peserta didik mendiskusikan isi cerita tersebut.
4. Guru memandu peserta didik berdiskusi menjawab pertanyaan yang ada di Buku Siswa, serta
menambahkan pertanyaan-pertanyaan lain yang terkait. Peserta didik dipersilakan untuk menjawab
atau bertanya.

Tip Pembelajaran
• Perhatikan bahwa tidak semua pertanyaan memiliki jawaban eksplisit di dalam teks. Oleh karena itu,
guru perlu membaca dan memahami semua pertanyaan terlebih dahulu.

Kegiatan Penutup
1. Guru memandu peserta didik untuk menyimpulkan permasalahan yang dihadapi tokoh dan
mengaitkannya dengan pengalaman pribadi.
2. Guru memperlihatkan Peserta didik membaca teks dengan nyaring, lalu menjawab pertanyaan terkait
teks.

PERTEMUAN 2
Kegiatan Pendahuluan
1. Guru menyapa peserta didik dan mengajak mereka berbincang sebentar. Guru dapat menanyakan
apakah ada peserta didik yang datang terlambat, dan apa alasannya.
2. Guru menjelaskan bahwa peserta didik akan membaca cerita berpasang-pasangan.
3. Guru mengajak peserta didik menyepakati aturan main saat membaca bersama. Misalnya, peserta
didik membaca bergantian per panel komik dengan suara tidak terlalu keras, tetapi dapat didengar
jelas oleh pasangannya. Sepakati pula apakah peserta didik yang sedang mendapat giliran menyimak
boleh membantu atau memperbaiki kesalahan bacaan temannya atau tidak.
4. Guru menjelaskan bahwa setelah membaca mereka akan berdiskusi. Guru juga menjelaskan tata tertib
dalam berdiskusi dengan baik.

Kegiatan Inti
Berdiskusi
1. Guru mengajak peserta didik mendiskusikan hubungan kakak-adik.
2. Guru berkeliling untuk memeriksa jika ada peserta didik yang kesulitan.
3. Guru memandu peserta didik berdiskusi menjawab pertanyaan yang ada di Buku Siswa, serta
menambahkan pertanyaan-pertanyaan lain yang terkait. Peserta didik dipersilakan untuk menjawab
atau bertanya.
Kesalahan Umum
- Aturan diskusi tidak jelas.
Guru hendaknya menetapkan aturan diskusi yang jelas. Guru jangan membiarkan peserta didik berebut
bicara.
- Guru terpancing untuk langsung menyatakan pendapat peserta didik sebagai salah dan benar.
Pada kegiatan ini, yang dilatihkan berbicara dengan santun dan bisa dipahami, bukan pada isi pendapat
peserta didik. Jika memang diperlukan, guru dapat memberikan pertanyaan-pertanyaan pemancing
untuk membuat peserta didik melihat pendapatnya dari sisi lain.
Menyimak
1. Siswa menyimak teks “Pertumbuhan dan Perkembangan pada Manusia” yang dibacakan oleh guru
2. Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan berdasarkan teks yang didengar.
Kegiatan Penutup
1. Guru memandu peserta didik untuk menyampaikan pendapat tentang bagaimana hubungan kakak
adik yang baik.
2. Guru memperlihatkan peserta didik mampu mengemukakan pendapat atau menceritakan pengalaman
dengan santun

PERTEMUAN 3
Kegiatan Pendahuluan
1. Guru menyapa peserta didik dan mengajak mereka berbincang sebentar. Guru dapat menanyakan
apakah ada peserta didik yang datang terlambat, dan apa alasannya.
2. Guru menjelaskan bahwa peserta didik akan membaca cerita berpasang-pasangan.
3. Guru mengajak peserta didik menyepakati aturan main saat membaca bersama. Misalnya, peserta
didik membaca bergantian per panel komik dengan suara tidak terlalu keras, tetapi dapat didengar
jelas oleh pasangannya. Sepakati pula apakah peserta didik yang sedang mendapat giliran menyimak
boleh membantu atau memperbaiki kesalahan bacaan temannya atau tidak.
4. Guru menjelaskan bahwa setelah membaca mereka akan berdiskusi. Guru juga menjelaskan tata tertib
dalam berdiskusi dengan baik.

Kegiatan Inti
Membaca dan Menulis
1. Guru mempersilakan peserta didik membaca penggalan surat dengan saksama
2. Peserta didik menuliskan makna kata serta menulis kalimat baru menggunakan kata yna gtelah
diambil.
3. Peserta didik membaca cerita “Aduh Pedas”” lalu menyalin kalimat transitif dan intransitif di buku
tulis masing-masing.

4. Peserta didik menulis contoh-contoh kalimat transisif dan intransisitif serta menuliskan unsur-unsur
kalimat di bawahnya.
Tip Pembelajaran
 Guru dapat menjelaskan kembali apa yang dimaksud kalimat transitif dan intransitif dengan
memberikan contoh-contoh di luar teks cerita.
 Di dalam cerita “Aduh Pedas” banyak terdapat kalimat majemuk, perbolehkan peserta didik untuk
mengutip hanya anak kalimat yang menunjukkan kalimat transitif/intransitif saja.
 Tunjukkan kepada peserta didik bahwa sebagian kalimat intransitif dalam cerita tersebut memiliki
kata keterangan, sebagian lagi tidak.
3. Peserta didik menuliskan kebiasaan di rumah menggunakan kalimat transitif dan kalimat intransitif
4. Peserta didik menuliskan pengalamannya di rumah terkait barang-barangnya yang tidak dipakai lagi.
Tip Pembelajaran
 Guru dapat menyesuaikan kegiatan ini dengan situasi di kelas. Apabila dirasa perlu, guru dapat
mengubah kegiatan ini menjadi diskusi santai.
5. Guru berkeliling untuk memeriksa jika ada peserta didik yang kesulitan.
6. Jika semua selesai membaca, guru mengajak peserta didik mendiskusikan isi cerita tersebut.
7. Guru memandu peserta didik berdiskusi menjawab pertanyaan yang ada di Buku Siswa, serta
menambahkan pertanyaan-pertanyaan lain yang terkait. Peserta didik dipersilakan untuk menjawab
atau bertanya.

Kegiatan Penutup
1. Guru memandu peserta didik untuk menyimpulkan makna dan kelas kata serta kalimat transitif dan
intransitif , kalimat transitif dan intransitif tanda baca.
2. Guru mengajak siswa berdoa dan menutup pertemuan.
F. REFLEKSI
 Di bagian ini peserta didik diminta melengkapi daftar isian mengenai hal-hal yang telah dipelajari.
Guru dapat menambahkan hal-hal lain yang dirasa perlu.
 Peserta didik melakukan hal ini secara mandiri, guru hanya mendampingi dan memberi penjelasan
jika ditanya.
 Jangan mendesak peserta didik untuk menuliskan jawaban tertentu. Jika ada peserta didik yang
mengisi kolom “Masih Perlu Belajar”, ajak peserta didik tersebut berdiskusi secara personal untuk
mengetahui permasalahannya. Berikan padanya kegiatan pengayaan yang menyenangkan, dan jika
perlu komunikasikan dengan orang tua.

REFLEKSI PEMBELAJARAN
1. Memetakan Kemampuan Awal Peserta Didik
a. Pada akhir Bab I ini, guru telah memetakan peserta didik sesuai dengan kemampuan masing-
masing melalui asesmen formatif dalam
 Memahami dan menjelaskan permasalahan yang dihadapi tokoh cerita serta mengaitkannya
dengan pengalaman pribadi;
 Membaca dan mengucapkan kata-kata yang panjang (tiga suku kata atau lebih) menggunakan
pengetahuannya terhadap kombinasi huruf; dan
 Menulis dengan menggunakan kosakata baru dan kalimat transitif/ intransitif.
Informasi ini menjadi pemetaan awal untuk merumuskan strategi pembelajaran pada bab
berikutnya.
b. Isilah nilai peserta didik dari setiap kegiatan menjawab pertanyaan, berdiskusi, menulis, dan
presentasi pada tabel berikut. Nilai diperoleh dari kumpulan asesmen formatif pada bab ini.

Tabel 1.5 Nilai Peserta Didik untuk Bab I


Nilai Peserta Didik
Nama Peserta Memahami Menulis dengan
No Menulis Kalimat
Didik Permasalahan Kosakata
Transitif/Intransitif
Tokoh Cerita Baru
1
2
3
dst.
4: Sangat Baik 3: Baik 2: Cukup 1: Kurang

Merujuk pada tabel ini, guru merencanakan pendekatan pembelajaran pada bab berikutnya. Guru
memetakan peserta didik untuk mendapatkan bimbingan secara individual atau bimbingan dalam
kelompok kecil melalui kegiatan pendampingan atau perancah. Guru juga perlu merencanakan kegiatan
pengayaan untuk peserta didik yang memiliki minat khusus atau kemampuan belajar di atas teman-
temannya. Dengan demikian, asesmen akhir bab ini membantu guru untuk merencanakan pembelajaran
yang terdiferensiasi sesuai dengan kompetensi peserta didik.

2. Merefleksi Strategi Pembelajaran: Hal yang Sudah Baik dan Perlu Ditingkatkan
Tabel 1.6 Refleksi Strategi Pembelajaran Bab I
Berilah tanda centang () sesuai dengan kenyataan sebenarnya.
Kadang- Tidak
No Pendekatan/Strategi Selalu
Kadang Pernah
1 Saya menyiapkan media dan alat peraga sebelum
memulai pembelajaran
2 Saya melakukan kegiatan pendahuluan dan
mengajak peserta didik berdiskusi, membuat
prediksi terhadap tema yang akan dibahas.
3 Saya meminta peserta didik mengamati gambar
sampul cerita sebelum membacakan isi cerita.
4 Saya membahas tanggapan seluruh peserta didik
dalam kegiatan berdiskusi.
5 Saya memberikan alternatif kegiatan
pendampingan dan pengayaan sesuai dengan
kompetensi peserta didik.
6 Saya memperhatikan reaksi peserta didik dan
menyesuaikan strategi pembelajaran dengan
rentang perhatian dan minat peserta didik.
7 Saya memilih dan menggunakan media dan alat
peraga pembelajaran yang relevan di luar yang
disarankan Buku Guru.
8 Saya memanfaatkan alat peraga dalam
pembelajaran.
9 Saya mengumpulkan hasil pekerjaan peserta didik
sebagai asesmen formatif peserta didik.
10 Saya mengajak peserta didik melakukan refleksi
pemahaman dan keterampilan mereka pada akhir
pembelajaran Bab I.

Tabel 1.10 Contoh Refleksi Guru di Bab 1


Keberhasilan yang saya rasakan dalam mengajarkan bab ini:
...............................................................................................................
Kesulitan yang saya alami dan akan saya perbaiki untuk bab berikutnya:
...............................................................................................................
Kegiatan yang paling disukai peserta didik:
...............................................................................................................
Kegiatan yang paling sulit dilakukan peserta didik:
...............................................................................................................
Buku atau sumber lain yang saya temukan untuk mengajar bab ini:
...............................................................................................................
Catatan khusus lainnya:
...............................................................................................................

G. ASESMEN / PENILAIAN
Asesmen Formatif
Asesmen formatif hanya dilakukan pada beberapa kegiatan yang ditandai dengan simbol seperti di
samping ini. Contoh rubrik penilaian disediakan pada kegiatan tersebut. Asesmen ini merujuk kepada
Alur Konten Capaian Pembelajaran yang dicantumkan pada skema pembelajaran dan uraian
pembelajaran. Kegiatan lain dilakukan sebagai latihan, tidak diujikan.

Tabel 1.2 Instrumen Penilaian untuk Memahami Permasalahan Tokoh Cerita


Isilah kolom dengan nama peserta didik.
Mampu Menjawab Mampu Mampu Belum Mampu
Semua Pertanyaan Menjawab Menjawab Menjawab
dengan Baik 4—5 Pertanyaan 2—3 Pertanyaan Pertanyaan dengan
dengan Baik dengan Baik Baik
Nilai = 4 Nilai = 3 Nilai = 2 Nilai = 1

4: Sangat Baik 3: Baik 2: Cukup 1: Kurang

Tabel 1.3 Instrumen Penilaian untuk Mengucapkan Kata-Kata Panjang


Isilah kolom dengan nama peserta didik.
Mampu Mampu Belum Mampu
Mampu
Mengucapkan Mengucapkan Mengucapkan
Mengucapkan
Sebagian Besar Kata-Kata Kata-Kata
Semua Kata dengan
Kata-Kata Panjang Ketika Panjang dengan
Jelas dan Tepat
Panjang Dipandu Baik

Nilai = 4
Nilai = 3 Nilai = 2 Nilai = 1

4: Sangat Baik 3: Baik 2: Cukup 1: Kurang

Tabel 1.4 Instrumen Penilaian untuk Menulis dengan Kosakata Baru dan Kalimat Transitif/
Intransitif
Isilah kolom dengan nama peserta didik.
Mampu Mampu Mampu Belum Mampu
Menulis Surat Menggunakan Menggunakan Menggunakan
Menggunakan Kosakata Baru Kosakata Baru dan Kosakata Baru di
Kosakata Baru dan Kalimat Kalimat Transitif/ dalam Suratnya
dan Kalimat Transitif/ Intransitif dengan
Transitif/ Intransitif dengan Banyak Kesalahan
Intransitif dengan Sedikit Kesalahan Tanda Baca
Baik Tanda Baca

Nilai = 4 Nilai = 3 Nilai = 2 Nilai = 1

4: Sangat Baik 3: Baik 2: Cukup 1: Kurang

H. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Kegiatan Pengayaan :
 Apabila peserta didik sudah lancer menulis, minta mereka menuliskan jawaban di buku tulis mereka.
Kegiatan Perancah:
 Untuk peserta didik yang belum lancer membaca, berikan kegiatan pendampingan. Guru dapat
menyiapkan sejumlah kata sulit untuk peserta didik berlatih. Peserta didik dapat diminta bekerja
berpasangan. Guru juga dapat meminta orang tua atau kakak peserta didik untuk mendengarkan
peserta didik berlatih membaca.
 Jika ada peserta didik yang belum lancar membaca dan menulis, mintalah tolong kepada orang tua
untuk membacakan buku, kemudian peserta didik mempresentasikan jurnalnya secara lisan.
LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
LEMBAR KERJA SISWA
Nama :
Kelas :
Petunjuk!

Nilai Paraf Orang Tua


B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK
Jurnal Membaca

Arti Kata
Jurnal: catatan yang biasanya dibuat setiap hari.
Penulis: orang yang mengarang cerita atau menulis teks.
Ilustrator: orang yang membuat gambar/ilustrasi.
Pada sebagian buku, penulis dan ilustrator adalah orang yang sama.

Tip Pembelajaran
 Berikan tugas yang berbeda-beda atau minta peserta didik menyoroti hal berbeda untuk setiap
bacaan yang dibacanya.
Misalnya:
• Mengidentifikasi sifatsifat tokoh di dalam buku;
• Menceritakan pengalaman serupa yang pernah dialami peserta didik;
• Menuliskan jalan cerita seandainya peserta didik menjadi salah satu tokoh utama di dalam
cerita tersebut;
• Menjelaskan hal-hal yang membuat cerita tidak menarik, kalau ada; dan lain-lain yang
• Menurut guru menarik untuk dieksplorasi.

Kesalahan Umum
• Tugas yang selalu sama
Tugas yang lazim diberikan guru adalah merangkum atau menceritakan kembali isi bacaan. Ini tetap
dapat dilakukan, tetapi jika selalu dilaksanakan dan berulang-ulang, peserta didik akan bosan.
Banyak sisi menarik yang bisa dieksplorasi dari buku dan banyak kegiatan pasca-membaca lain yang
dapat dikerjakan.
• Menghilangkan unsur kesenangan dalam membaca
Guru dapat meminta peserta didik memperhatikan hal-hal terkait materi kebahasa indonesiaan yang
sedang dipelajari di dalam buku, misalnya mencari paragraf narasi atau mencari awalan „ber-‟
dengan fungsi tertentu. Akan tetapi, jangan menjadikannya satusatunya tujuan utama membaca,
karena hal itu akan mengurangi atau malah menghilangkan keasyikan membaca.

Inspirasi Kegiatan
Jika tidak tersedia banyak buku di sekolah, peserta didik boleh meminjamnya ke Taman Bacaan
Masyarakat. Buku juga bisa didapat dari perpustakaan digital tak berbayar seperti:
http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/content/bahan-bacaanliterasi (Badan Bahasa)
https://ipusnas.id/ (Perpustakaan Digital Nasional)
https://reader.letsreadasia.org/ (Let‟s Read Asia)
https://literacycloud.org/ (Room to Read)
Kegiatan Perancah
Jika ada peserta didik yang belum lancar membaca dan menulis, mintalah tolong kepada orang tua
untuk membacakan buku, kemudian peserta didik mempresentasikan jurnalnya secara lisan.
C. GLOSARIUM
GLOSARIUM

alur konten capaian pembelajaran: elemen turunan dari capaian pembelajaran yang menggambarkan
pencapaian kompetensi secara berjenjang

alat peraga: alat bantu yang digunakan guru dalam pembelajaran agar materi yang diajarkan mudah
dipahami oleh peserta didik

asesmen diagnosis: asesmen pada awal tahun ajaran untuk memetakan kompetensi peserta didik agar
mereka mendapatkan penanganan yang tepat

asesmen formatif: pengambilan data kemajuan belajar yang dapat dilakukan oleh guru atau peserta
didik dalam proses pembelajaran

asesmen sumatif: penilaian hasil belajar secara menyeluruh yang meliputi keseluruhan aspek
kompetensi yang dinilai dan biasanya dilakukan pada akhir periode belajar

capaian pembelajaran: kemampuan pada akhir masa pembelajaran yang diperoleh melalui
serangkaian proses pembelajaran

intonasi: ketepatan pengucapan dan irama dalam kalimat agar pendengar memahami makna kalimat
tersebut dengan benar

kegiatan pengayaan: kegiatan yang diberikan kepada peserta didik dengan tingkat pemahaman yang
lebih cepat sehingga pengetahuan, keterampilan, dan penguasaan mereka terhadap materi lebih
mendalam

kegiatan perancah: disebut juga sebagai scaffolding, memberikan dukungan belajar secara terstruktur
berupa petunjuk, peringatan, dorongan, dan contoh secara bertahap sesuai kemampuan peserta didik
sehingga peserta didik dapat belajar mandiri
lembar amatan: catatan yang berisi keterampilan peserta didik untuk diamati guru

membaca nyaring: membacakan buku atau kutipan dari buku kepada orang lain dengan suara nyaring
dengan tujuan menarik minat baca

pojok baca kelas: bagian dari kelas yang dilengkapi dengan rak buku berisikan buku-buku pengayaan
sesuai jenjang untuk dibaca peserta didik selama berada di kelas.

proyek kelas: tugas pembelajaran yang melibatkan beberapa kegiatan untuk dilakukan seluruh peserta
didik mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan

teks deskripsi: teks yang melukiskan peristiwa atau perasaan sehingga pembaca seolah melihat,
mendengar, mencium, dan merasakan apa yang dilukiskan

teks eksposisi: teks yang bertujuan untuk memberikan informasi tertentu, misalnya maksud dan tujuan
sesuatu

teks naratif: teks yang bertujuan untuk menguraikan suatu peristiwa dan diceritakan secara runtut

teks prosedur: teks yang memuat cara, langkah, atau urutan melakukan sesuatu secara tepat agar tujuan
tercapai dengan baik

D. DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA

A. Indradi, Rahmah Purwahida. ESPS Erlangga Straight Point Series Bahasa Indonesia untuk SD/MI Kelas
IV. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Adi, S. 2018: 301. Landasan Pengembangan Sekolah Olahraga, Malang: Penerbit Wineka Media.
Dananjaya, U. 2010. Media Pembelajaran Aktif. Bandung: Penerbit Nuansa.
Dewayani, Sofie. 2017. Menghidupkan Literasi di Ruang Kelas. Yogyakarta: Penerbit PT Kanisius.
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. 2015. Buku Petunjuk Tata Cara Berlalu Lintas (Highway Code) di
Indonesia. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Departemen Perhubungan RI.
Farida, A. Rois, S., Ahmad, E.S. 2011. Sekolah yang Menyenangkan: Metode Kreatif Mengajar dan
Mengembangkan Karakter Siswa. Bandung: Penerbit Nuansa.
Hernowo. 2003. Andaikan Buku itu Sepotong Pizza: Rangsangan Baru untuk Melejitkan Word Smart.
Bandung: Kaifa.
Hidayatno, A., Destyanto, A.R. 2018. Bermain untuk Belajar: Merancang Permainan Sebagai Media
Pembelajaran yang Efektif. Yogyakarta: Leutika Prio.
Lestari, A.S. 2018. “Meningkatkan Kreativitas dan Kemampuan Menulis Cerita Fabel Pelajaran Bahasa
Indonesia Menggunakan Gambar Seri bagi Peserta Didik Kelas VII D SMP Negeri 5
Surakarta Semester 2 Tahun Ajaran 2017/2018”. Surakarta: Jurnal Pendidikan Dwija Utama
Edisi Mei 2018.
Moeliono, Anton M., dkk. 2017. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Ed. Ke-4. Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Oliverio, Donna C. 2007. Painless Junior Writing. Barron‟s Educational Series.
Pusat Asesmen dan Pembelajaran. 2020. Modul Asesmen Diagnosis di Awal Pembelajaran. Pusmenjar
Kemendikbud RI.
Prihantini, Ainia. 2015. Master Bahasa Indonesia: Panduan Tata Bahasa Indonesia Terlengkap. Bentang B
first.
Robb, Laura. 2003. Teaching Reading in Social Studies, Science, and Math. Scholastic Teaching Resources.
Santoso, S. 2016. Majas dalam Novel “Semesta Mendukung” Karya Ayu Widya. Kendari: Jurnal Bastra
Vol. 2 No. 1, Juli 2016/ E-ISSN 2503-3875 (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Halu Oleo).
Simanjuntak, Truman, dkk. 2015. Diaspora Melanesia di Nusantara. Direktorat Sejarah, Direktorat
Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Sumarlam. 2007. Pembinaan dan Pengembangan Bahasa dan Budaya, Jurusan Sastra Daerah, Fakultas
Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret.
Tim Pengembang Pedoman Bahasa Indonesia. 2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Wiyanto, Agus. 2012. Kitab Bahasa Indonesia. Galangpress.

Kalo, 07 Januari 2023


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

PAULUS MALE, S.Pd PATRISIUS SAMRIL YOSI, S.Pd


NIP. 19841202 200903 1 005 NIP. 19890419 201403 1 002
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
NAMA : ________________________________________
KELAS : ________________________________________
PETUNJUK:
1. Kerjakan tugas berikut ini di rumah
2. Tugas ini dibuat untuk mengetahui pemahaman kalian terkait materi yang telah dibelajarkan
bersama di kelas
3. Tanyakan kepada orang tua atau siapa saja jika ada soal yang belum kalian mengerti
4. Tugas berikut ini mencakup:
 Informasi, tokoh dan permasalahan dalam cerita
 Informasi dari teks informatif
 Makna dan kelas kata
 Kalimat transitif dan kalimat intransitive
BACALAH CERITA BERIKUT SECARA CERMAT!

Timun Mas
Pada suatu hari ada seorang janda, bernama Mbok Randa Ia hidup sebatang kara. Mbok Randa memang sudah lama menginginkan anak
untuk menemani hidupnya.
Suatu hari, muncullah seorang raksasa. Dia mengetahui keinginan Mbok Randa dan berjanji untuk mewujudkannya. Raksasa itu
memberikan biji mentimun kepada Mbok Randa. Raksasa itu menyuruh Mbok Randa menanam biji mentimun itu. Kelak, dia akan menemukan
sesosok bayi di dalamnya. "Tapi dengan syarat, saat dia berumur enam tahun kau harus menyerahkannya kepadaku untuk kusantap," kata raksasa
itu.
Besarnya keinginan untuk memiliki anak membuat Mbok Randa menyanggupi syarat tersebut. Perintah raksasa itu dilaksanakan dengan
patuh. Ditanamnya biji mentimun itu dan dirawatnya dengan baik. Saat dipetik dan dibelah, terdapat sesosok bayi mungil di dalamnya.
Mbok Randa lantas merawat bayi yang diberi nama Timun Mas itu dengan penuh kasih sayang. Bayi itu tumbuh menjadi anak yang ca ntik.
Enam tahun sudah berlalu. Timun Mas sudah tumbuh menjadi anak yang cantik. Mbok Randa sangat menyayanginya. Namun, kebahagiaannya
terusik dengan kedatangan raksasa yang menagih janjinya. Mbok Randa keberatan jika Timun Mas diambil oleh raksasa itu untuk dimakan. Ia pun
memutar otak,kemudian meminta raksasa untuk bersabar hingga dua tahun lagi. Mbok Randa beralasan tubuh Timun Mas masih terlalu kecil
sehingga tidak enak untuk dimakan. Ternyata, raksasa itu menyetujuinya.
Setelah itu, Mbok Randa akhirnya pergi menemui seorang petapa. Dia menceritakan permasalahan yang dihadapinya dan meminta
bantuan petapa itu. Sang Petapa memberi beberapa bungkusan berisi biji mentimun, jarum, garam dan terasi kepada Mbok Randa. Benda-benda itu
nantinya bisa untuk menangkal kejahatan raksasa tersebut.
Dua tahun kemudian, raksasa itu kembali datang menagih janji. Mbok Randa langsung menyuruh Timun Mas lari sambil membawa
bungkusan pemberian dari petapa sakti. Raksasa itu pun mengejarnya. Timun Mas yang sudah kelelahan lantas mengeluarkan bungkusan berisi biji
mentimun.
Ajaib, pohon mentimun dengan ukuran-ukuran raksasa tiba tiba tumbuh dan melilit tubuh raksasa itu. Kesempatan itu dimanfaatkan oleh
Timun Mas untuk lari. Namun, beberapa saat kemudian raksasa itu mampu membebaskan diri dan mengejar Timun Mas.
Jarak keduanya semakin dekat. Timun Mas mengambil bungkusan berisi jarum dan menyebarkannya. Tiba-tiba tanaman bambu tumbuh dengan
lebatnya.
Tanaman bambu itu menghambat langkah raksasa itu. Kakinya berdarah tertusuk bambu. Namun, raksasa itu enggan menyerah. Meski
terluka, dia masih terus mengejar gadis cilik itu.
Timun Mas mengambil bungkusan ketiga. Disebarnya garam pemberian petapa sakti itu. Tiba-tiba, tanah di belakangnya menjadi lautan.
Namun, raksasa itu ternyata masih bisa menyeberangi lautan tersebut. Dia kembali mengejar Timun Mas yang tinggal memiliki satu
senjata.
Akhirnya, Timun Mas mengeluarkan bungkusan terakhirnya. Disebarnya terasi dalam bungkusan itu yang kemudian menjadi lautan
lumpur. Ternyata, raksasa itu tidak mampu melintasinya dan tenggelam di dalamnya.
Timun Mas kemudian kembali pulang dan hidup bahagia dengan Mbok Randa.
Dari cerita “Timun Mas” di atas, kerjakan soal berikut ini!

A. Informasi, Tokoh, dan permasalahan dalam cerita


1. Siapakah tokoh dalam dongeng tersebut?
________________________________________________________
2. Apakah yang terjadi dalam dongeng tersebut?
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
_____________________________________________
3. Mengapa terjadi masalah antara Mbok Randa dan raksasa?
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
______________________________
4. Kapan raksasa datang menagih janji kembali?
___________________________________________________________________________
_______________
5. Di manakah terjadi peristiwa pengejaran Timun Mas oleh raksasa?
___________________________________
6. Bagaimanakah cara Timun Mas menyelamatkan dirinya?
___________________________________________________________________________
_______________
7. Bagaimana sifat dari Timun Mas?
______________________________________________________________
B. Makna dan Kelas Kata
Carilah makna kata dari kata yang bercetak tebal!
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
_____________________________________________________
C. Kalimat Transitif dan kalimat intransitif
1. Temukan 5 contoh kalimat transitif dalam cerita tersebut!
a. ________________________________________________________________________
_______________
b. ________________________________________________________________________
_______________
c. ________________________________________________________________________
_______________
d. ________________________________________________________________________
_______________
e. ________________________________________________________________________
_______________
2. Temukan 3 kalimat intransitif dalam cerita tersebut!
a. ____________________________________________________________________
b. ____________________________________________________________________
c. ____________________________________________________________________

NILAI PARAF ORANG TUA

______________________________
GURU MATA PELAJARAN BAHASA
INDONESIA

TTD

PATRISIUS SAMRIL YOSI, S.Pd


NIP. 19890419 201403 1 002

\
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SD/MI

Kelas / Semester : 5/2

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Pembelajaran ke : 1

Alokasi waktu : 4 x 35 menit

TUJUAN PEMBELAJARAN

 Melalui kegiatan membaca, peserta didi dapat menjelaskan dan menyebutkan ciri-ciri
pantun
 Melalui kegiatan menulis, peserta didik dapat mengidentifikasi jenis pantun
 Melalui kegiatan membaca, peserta didik dapat menjelaskan makna pantun

A. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokas
Kegiatan Deskripsi Kegiatan i

Waktu

Pendahuluan  Melakukan Pembukaan dengan Salam dan Dilanjutkan Dengan Membaca 15


Doa (Orientasi) menit
 Mengaitkan Materi Sebelumnya dengan Materi yang akan dipelajari dan
diharapkan dikaitkan dengan pengalaman peserta didik (Apersepsi)
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. (Motivasi)
Inti Ayo Membaca 120
menit
 Peserta didik membaca dua buah pantun
 Peserta didik mendengar penjelasan dari guru tentang ciri-ciri pantun
 Peserta didik diberikan tugas untuk mengidentifikasi ciri-ciri yang
terdapat pada buku siswa
 Peserta didik diminta untuk membaca lagi sebuah pantun serta
mengenali ciri-cirinya
Ayo berdiskusi

 Dibawah bimbingan guru, Peserta didik berdiskusi tentang jenis-jenis


pantun
 Peserta didik mengidentifikasi jenis pantun yang terdapat pada buku
siswa
Ayo menulis

 Dibawah bimbingan guru, peserta didik membuat pantun dalam


kelompok masing-masing
Ayo membaca

 Peserta didik membaca pantun yang terdapat pada buku siswa


 Dibawah bimbingan guru, peserta didik menemukan makna yang
terdapat pada pantun
Ayo berlatih

 Peserta didik mengerjakan soal untuk menentukan makna pantun yang


terdapat pada buku siswa.
Penutup Peserta Didik : 5 menit
 Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi yang baru dilakukan.
Guru :
 Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa.
Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar
diberi hadiah/ pujian

C. PENILAIAN (ASESMEN)
Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari
pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek
dengan rubric penilaian.

Mengetahui Kalo,

Kepala Sekolah, Guru Kelas

PAULUS MALE, S.Pd PATRISIUS SAMRIL YOSI, S.Pd

NIP. 19841202 200903 1 003 NIP. 19890419 201403 1 002


PEMERINTAH KABUPATEN MANGGARAI TIMUR
DINAS PENDIDIKAN PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SEKOLAH DASAR NEGERI WEJANG RATUNG
Alamat: Kalo, Kel. Golo Wangkung, Kec. Congkar

KEPUTUSAN KEPALA SD NEGERI WEJANG RATUNG


Nomor: 06/I24.20/0303/WR/VII/2022

TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PENGEMBANG KURIKULUM
SD NEGERI WEJANG RATUNG
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa


Kepala SD Negeri Wejang Ratung

Menimbang : a. dalam implementasi kurikulum di sekolah, sekolah berkewajiban


mengembangkan kurikulum operasional dalam bentuk Kurikulum
Oprasional Satuan Pendidikan (KOSP),
b. bahwa untuk menyusun Kurikulum Oprasional Satuan Pendidikan
, perlu
dibentuk tim pengembang kurikulum sekolah;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan butir a dan b di atas, perlu
dituangkan dalam keputusan Kepala Sekolah;
Mengingat : 1. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang
Sistem Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang perubahan
Peraturan
Pemerintah no 57 tahun 2021 tentang Standar Nasional
Pendidikan;
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 19
Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah;
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007
tentang
Standar Kualifikasi dan Kompetensi Kepala Sekolah/Madrasah;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 15
Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar
di Kabupaten/Kota;
6. Peraturan Mendikbud No. 160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan
Kurikulum tahun 2006 dan Kurikulum 2013.
7. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 Tentang Kurikulum Oprasional
Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan
Menengah.
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 15 Tahun 2018 Tentang Pemenuhan Beban
Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah

Memutuskan
Menetapkan : Keputusan Kepala Sekolah Dasar Negeri Wejang Ratung Tentang
Pembentukan Tim Pengembang Kurikulum Sekolah Tahun Pelajaran
2022/2023 .
Pertama : Tim Pengembang Kurikulum Sekolah pada tahun pelajaran
2022/2023 seperti tersebut pada Lampiran Keputusan ini.
Kedua : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan
Ketiga : Dalam melaksanakan tugas menyusun dan mengembangkan
kurikulum, Tim memiliki fungsi: merancanakan, melaksanakan dan
mengevaluasi pelaksanaan Kurikulum.
Dalam menjalankan fungsinya, Tim memiliki tugas:
1. Merencanakan tujuan, isi/muatan dan cara menyelenggarakan
kurikulum; dibebankan.
2. Melaksananakn kurikulum dalam KBM maupun di luar KBM;
3. Memonitoring dan mensupervisi pelaksanaan kurikulum;
4. Mengevaluasi pelaksanaan kurikulum.
Keempat : Pada setiap akhir semester Tim melaporkan hasil pelaksanaan
tugasnya kepada kepala sekolah maupun pengawas sekolah.
Kelima : Segala biaya yang timbul akibat pelaksanaan Keputusan ini,
dibebankan pada anggaran yang sesuai.
Keenam : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Kalo
Pada tanggal : Juli 2022

Kepala SDN Wejang Ratung

PAULUS MALE, S.Pd


NIP. 19841202 200903 1 005
Lampiran
Keputusan Kepala SD Negeri Wejang Ratung
Nomor : 06/I24.20/0303/WR/VII/2022
Tanggal : Juli 2022

TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PENGEMBANG KURIKULUM
SD NEGERI WEJANG RATUNG
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
NO NAMA/NIP JABATAN POKOK JABATAN TIM
1 Paulina Diju, S.Pd.SD Wakil Kepala Sekolah Ketua
19660529 198712 2 005
2 Patrisius Samril Yosi, S.Pd Guru Kelas VI Wakil Ketua
19890419 201403 1 002
3 Damianus Abung, S.Pd Korwas Pendamping/narasumber
19690512 199403 013
4 Pius Lana Ketua Komite Anggota/narasumber

5 Adelheid Ramian, S.Pd Guru Kelas 1 Anggota

6 Sofia Generi, S.Pd Guru Kelas 3 Anggota

7 Hasia Saija, S.Pd.I Guru Agama Islam Anggota

9 Elisabeth Seneng, S.Pd Guru Kelas V Anggota

10 Alfonsius Hardiman, S.Pd Guru Kelas IV Anggota

11 Irene Trivonia Disan, S.Pd Guru Agama Katolik Anggota

12 Andrisius Rikor OPS Anggota

Kalo, Juli 2022

Kepala SDN Wejang Ratung

PAULUS MALE, S.Pd


NIP. 19841202 200903 1 005

Anda mungkin juga menyukai