PENDAHULUAN
3. Landasan Pedagogis
Perkembangan zaman yang sangat pesat ini menuntut peserta didik untuk
memiliki berbagai macam keterampilan. Hal ini membuat kami di SDN Wejang
Ratung dituntut untuk melaksanakan program sekolah yang berdampak dan
berorientasi pada peserta didik. Untuk mendukung program sekolah ini, maka
diperlukan pola pendekatan pembelajaran yang diharapkan seperti pendekatan yang
heterogen, siswa ikut menentukan kegiatan belajar, pembelajaran berorientasi pada
siswa, pembelajaran memanfaatkan teknologi, penggunaan kegiatan kelompok dalam
pengajaran serta pengajaran berdasarkan level kemampuan siswa. Salah satu program
sekolah yang dapat mengembangkan keterampilan siswa adalah program proyek
penguatan profil pelajar pancasila dengan memanfaatkan potensi lokal (bambu)
sebagai bahan kerajinan tangan. Program sekolah ini kami memanfaatkan masyarakat
sekitar dan juga internet sebagai sumber kegiatan. Adapun produk akhir dari kerajinan
tangan ini dapat berupa beka (keranjang), doku (nyiru), tingku (sangkar ayam) dan lain
sebagainya. Masih banyak lagi program sekolah yang ingin kami laksanakan untuk
menciptakan peserta didik yang berterampil sesuai dengan tuntutan abad ke 21 ini.
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN
A. Visi
SDN Wejang Ratung mengusung visi:
Terwujudnya peserta didik yang beriman, berbudaya, cerdas serta berwawasan
lingkungan.
B. Indikator Misi
Untuk mengukur ketercapaian misi, maka SDN Wejang Ratung menjabarkan visi
tersebut dalam indikator visi berikut ini:
C. Misi
Dalam upaya mengimplementasikan visi sekolah, SDN Wejang Ratung menjabarkan misi
sekolah sebagai berikut:
1. Membiasakan peserta didik untuk senantiasa beribadah sesuai dengan kepercayaan
masing-masing di lingkungan sekolah dan masyarakat
2. Melaksanakan kegiatan yang melestarikan budaya lokal
3. Melaksanakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan
4. Melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan minat dan bakat peserta didik
5. Melaksanakan gerakan tata lingkungan sekolah
6. Melaksanakan kegiatan pemanfaatan sumber daya lokal
D. Tujuan
Tujuan yang diharapkan oleh SDN Wejang Ratung dalam implementasi kurikulum
sebagai bentuk dan cara mewujudkan misi sekolah yang telah ditetapkan adalah sebagai
berikut:
1. Tujuan Jangka Pendek (1 Tahun)
a. Peserta didik mampu menghafal surat al-falaq untuk peserta didik beragama Islam
b. Peserta didik mampu menghafal doa-doa harian untuk peserta didik beragama
Katolik
c. Peserta didik mampu menggunakan bahasa daerah dengan baik
d. Minimal 50% peserta didik sudah teridentifikasi minat dan bakatnya melalui
pembelajaran berdiferensiasi
e. Menciptakan lingkungan sekolah yang tertata dengan rapi melalui gerakan
membuat taman sekolah
2. Tujuan Jangka Menengah (3 Tahun)
a. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menghafal surat-surat pendek
b. Meningkatkan kemampuan siswa dalam membuat doa-doa pribadi
c. Meningkatnya keterlibatan masyarakat lokal dalam membelajarkan budaya lokal
kepada peserta didik
d. Merancang pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perbedaan kemampuan
kognitif peserta didik mengarahkan pada keterampilan dan kecakapan hidup
sesuai bakat dan minatnya melalui pembelajaran berdiferensiasi
e. Menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler yang optimal dalam
mengembangkan prestasi sesuai bakat dan minat dan bakat peserta didik
f. Menyediakan fasilitas untuk mengembangkan kreativitas, inovasi dan minat
bakat peserta didik.
3. Tujuan Jangka Panjang (4 Tahun)
a. Terwujudnya peserta didik yang mampu beribadah sesuai dengan agama yang
dianutnya
b. Terwujudnya peserta didik yang mampu melestarikan budaya lokal
c. Terwujudnya peserta didik yang mampu berempati dengan orang lain, memiliki
rasa ingin tahu yang tinggi serta mampu memecahkan masalah\
d. Terwujudnya peserta didik yang mampu memanfaatkan potensi lingkungan sekitar
untuk menghasilkan produk unggulan serta menjaga kesehatan lingkungan
Profil Siswa
yang Sesuai
Harapan
e. Muatan Lokal
Selain mata pelajaran umum, SDN Wejang Ratung pun mengakomodir
bahasa daerah sebagai salah satu mata pelajaran wajib. Bahasa Manggarai
merupakan bahasa ibu bagi masyarakat di wilayah tertentu. Bahasa daerah juga
menjadi bahasa pengantar pembelajaran di kelas-kelas awal SD/MI. Melalui
pembelajaran bahasa daerah diperkenalkan kearifan lokal sebagai landasan
etnopedagogis. Pembelajaran bahasa dan sastra daerah diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa
Daerah dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan
apresiasi terhadap budaya dan hasil karya sastra daerah.
Desain pembelajaran mata pelajaran Bahasa Daerah diturunkan dari
kompetensi yang telah disusun oleh tim pengembang kurikulum Bahasa Daerah
Kabupaten Manggarai Timur.
f. Pengembangan Diri
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,
bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga
kependidikan yang yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang
berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial belajar, dan
pengembangan karir peserta didik. Penilaian pengembangan diri dilakukan secara
kualitatif. Adapun tahapan kegiatan pengembangan diri dilakukan dengan cara:
1) Identifikasi yang meliputi daya dukung, potensi bakat dan minat peserta didik
dan potensi daerah.
2) Pemetaan untuk :
a) Jenis layanan pengembangan diri
b) Petugas yang melayani
c) Peserta didik yang dilayani
3) Pelaksanaan program
a) Pelaksanaan ( Orentasi, pemantapan, pengembangan )
b) Monitoring Pelaksanan
c) Penilaian ( terjadwal, terstruktur, kualitatif )
4) Analisis hasil penilaian (berbasis data, proporsional, realistis, valid, transparan
dan akuntabel)
5) Pelaporan berupa format deskripsi dalam buku laporan pengembangan diri.
Pilihan pengembangan diri di SDN Wejang Ratung adalah sebagai berikut.
Adapun pilihan pengembangan diri di SDN Wejang Ratung adalah baca tulis Al-
Quran untuk siswa beragama Islam dan baca Alkitab untuk siswa beragama
Katolik.
4. Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan penunjang di SDN Wejang
Ratung sebagai suplemen dalam pendidikan untuk meningkatkan kecerdasan dan
keterampilan peserta didik sesuai dengan bakat dan minat serta kompetensi lainnya.
Pada tabel di atas, pengemasan tematik ada di mata pelajaran PPKn, Bahasa
Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial, dan Seni Budaya dan Keterampilan.
Sedangkan Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Matematika dan Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan dilakukan secara parsial untuk kelas 2, 3, 5 dan 6. Untuk
kelas 1 dan 4 semua mata pelajaran dilakukan secara parsial.
Pengemasan Proyek Profil Pelajar Pancasila berada di luar jam pembelajaran
regular dengan komposisi 20-30% dari alokasi waktu selama satu tahun. Sehingga
proyek ini tidak mengganggu atau mengurangi jumlah jam pembelajaran
intrakurikuler. Selain itu Proyek Profil Pelajar Pancasila hanya dilakukan oleh kelas 1
dan 4.
Setelah analisis kebutuhan mapel, maka akan disusun analisis operasional
sebagai turunan dari capaian pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang telah
disediakan pusat. Analisis ini akan diselaraskan dengan muatan lokal dan potensi
daerah juga program sekolah dengan menghitung alokasi waktu yang tidak
membebani peserta didik agar kenyamanan dan kebahagiaan dalam belajat tetap
terjaga utuh. Kurikulum operasional di satuan Pendidikan SDN Wejang Ratung
mempertimbangkan karakteristik peserta didik yang beragam dan mengedepankan
proses dinamis yang reflektif dalam proses pelaksanaannya sehingga tujuan akhir
profil peserta didik sesuai dengan yang diharapkan pada visi, misi dan tujuan sekolah.
7. Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran
peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran,
minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Pengembangan Kalender Pendidikan SDN Wejang Ratung. mengacu pada
rambu-rambu sebagai berikut:
a) Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada
awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan, yaitu pada bulan Juli 2022.
b) Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan dan Ristek dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan
hari raya keagamaan dan Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Timur.
c) Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Waktu pembelajaran efektif adalah
jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk
seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal.
d) Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat
berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran,
hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari
libur khusus.
e) Kalender Pendidikan SDN Wejang Ratung disusun dengan berpedoman kepada
kalender Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Manggarai Timur
yang disesuaikan dengan program sekolah.
Berikut alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya
beserta kalender pendidikan SDN Wejang Ratung tahun pelajaran 2022/2023.
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
1 Minggu efektif belajar Minimum 36 Digunakan untuk kegiatan
minggu dan pembelajaran
maksimal 40 efektif pada setiap
minggu satuan Pendidikan
2 Jeda tengah semester Maksimum 2 Satu minggu setiap semester
minggu
3 Jeda antarsemester Maksimum 2 Antara semester I dan II
minggu
4 Libur akhir tahun pelajaran Maksimum 3 Digunakan untuk persiapan
Minggu kegiatan
dan administrasi akhir dan
awal tahun
pelajaran
5 Hari libur keagamaan 2 – 4 minggu Libur keagamaan yang
disesuaikan
dengan kebijakan pemerintah
daerah
6 Hari libur umum/nasional Maksimum 2 Disesuaikan dengan Peraturan
minggu Pemerintah
7 Hari libur khusus Maksimum 1 Untuk kegiatan tertentu
minggu
8 Kegiatan khusus sekolah Maksimum 3 Digunakan untuk kegiatan
minggu yang
diprogramkan secara khusus
oleh
sekolah
tanpa mengurangi jumlah
minggu
efektif belajar dan waktu
pembelajaran
efektif
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
Jumlah
1-15 PPDB
JULI 2 2 2 2 2 0 10 19-29 Hari Efektif
9 dan 30 Libur Umum
1-31 Hari efektif
AGST 5 5 4 4 4 0 22
SEMESTER 1
17 Libur HUT RI
1–30 Hari efektif
SEPT 4 4 4 5 5 0 22
19-23 Kegiatan STS
1 -31 Hari efektif
OKT 5 4 4 4 4 0 21
8 Libur Umum
30 Hari efektif
NOV 4 5 5 4 4 0 22
14-18 Asessmen Nasional
1 - 28 Hari Efektif
6-10 Sumatif Akhir
Semester
DES 1 1 1 2 2 0 7
12-16 Pengisian raport
22 Pameran
23 Penyerahan Raport
25 Hari Natal
26 - 31 Libur Semester I
JUMLAH 21 21 20 21 21 0 104
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
Jumlah
2. Rencana Pembelajaran
Rencana pembelajaran disusun secara rutin untuk memetakan dan
merencanakan proses pembelajaran secara rimci. Rencana pembelajaran merupakan
kompas bagi guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Pembelajaran berpusat pada
peserta didik yang tetap mengusung kegiatan pembelajaran yang menarik,
menyenangkan dan memotivasi peserta didik menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Tujuan dari penyusunan Rencana pembelajaran adalah sebagai berikut.
1. Pembelajaran menjadi lebih sistematis.
2. Memudahkan analisis keberhasilan belajar peserta didik.
3. Memudahkan guru dalam penyampaian materi ajar.
4. Mengatur pola pembelajaran.
Rencana pembelajaran SDN Wejang Ratung terdiri dari silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang disusun rutin secara sederhana, aktual dan mudah
dipahami untuk mencapai tujuan pembelajaran yang akan dicapai sehingga melalui
Rencananya seorang guru bisa memastikan seluruh proses pembelajaran bisa efektif
dan efisien.
1. Silabus SDN Wejang Ratung dibuat dalam bentuk matriks yang memuat
alur tujuan pembelajaran, materi ajar, kegiatan pembelajaran, penilaian dan
sumber belajar. Alur tujuan pembelajaran disusun untuk menerjemahkan
capaian pembelajaran yang berfungsi mengarahkan guru dalam
merencanakan, mengimplementasi dan mengevaluasi pembelajaran secara
keseluruhan sehingga capaian pembelajaran diperoleh secara sistematis,
konsisten, terarah dan terukur.. Alur pembelajaran mengurutkan tujuan
tujuan pembelajaran sesuai kebutuhan, meskipun beberapa
tujuan pembelajaran harus menggunakan tahapan tertentu yang meliputi
konten/ materi, keterampilan dan konsep inti untuk mencapai Capaian
Pembelajaran setiap fase dan menjelaskan kedalaman setiap konten.
2. Materi ajar merupakan materi esensial yang telah disusun pada alur tujuan
pembelajaran.
3. Kegiatan pembelajaran dikemas secara umum sebagai acuan untuk
menyusun rencana pelaksaanaan pembelajaran.
4. Penilaian merupakan penilaian otentik yang memadukan dimensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan selama dan setelah proses pembelajaran.
Sumber belajar dipilah sesuai kebutuhan peserta didik dan merupakan
sumber belajar yang mudah digunakan, berbasis lingkungan, dan
mendukung pembelajaran yang kontekstial dan menyenangkan.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SDN Wejang Ratung disusun dalam
bentuk sederhana dengan keterbacaan yang baik yang memuat tiga poin utama dalam
proses pembelajaran, yaitu tujuan pembelajaran, aktivitas atau kegiatan pembelajaran
dan penilaian. Tujuan pembelajaran merupakan penerjemahan tujuan capaian
pembelajaran yang dapat terukur pencapaian dan keberhasilannya. Kegiatan
pembelajaran disusun dalam langkah-langkah aktivitas peserta didik yang menarik
dan menyiratkan model dan strategi pembelajaran yang kontekstual dan menarik
sesuai diferensiasi karakteristik peserta didik serta mampu mengakomodir minat
bakat peserta didik. Dalam kegiatan pembelajaran pun diintegrasikan penumbuhan
dan penguatan Profil Pelajar Pancasila. Selain itu, dalam kegiatan pembelajaran
disusun prediksi respon peserta didik sehingga menjaga alur pembelajaran yang tetap
terkondisikan dengan baik. Untuk penilaian dilakukan selama proses pembelajaran
dan pasca pembelajaran yang dirancang untuk mengukur ketercapaian tujuan
pembelajaran baik dari dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Di akhir
bagian RPP, terdapat kolom refleksi untuk mengulas kekurangan dan kelebihan
proses pembelajaran untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya. Hal ini
menunjukkan bagaimana dokumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebagai
dokumen yang hidup dan dinamis.
Asesmen hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar didasarkan pada
prinsip asesmen. Dimana asesmen dilakukan mempertimbangkan karakteristik peserta
didik pada setiap kelas berdasarkan pada hasil proses pembelajaran dalam mencapai
semua aspek kompetensi yang tertera pada tujuan pembelajaran sehingga jelas
kemampuan yang akan diukur dengan prosedur dan kriteria yang jelas. Prosedur asesmen,
kriteria dan dasar pengambilan keputusan terhadap hasil asesmen dapat diakses oleh pihak
yang berkepentingan. Asesmen di SDN Wejang Ratung bersifat kontinuitas tidak tersekat
per kelas, sehingga hasil asesmen sebelumnya merupakan referensi untuk asesmen
kemudian. Sistem asesmen yang sistematis dan mengacu pada kriteria harus dapat
dipertanggungjawabkan secara teknis, prosedur dan hasil akhirnya. Lingkup asesmen hasil
belajar oleh pendidik mencakup aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan.
Adapun mekanisme asesmen hasil belajar oleh pendidik meliputi:
SDN Wejang Ratung melakukan evaluasi kurikulum secara regular, yaitu jangka
pendek satu tahun sekali dan jangka panjang 4 tahun sekali dengan
mempertimbangkan perubahan yang terjadi baik perubahan kebijakan maupun
update perkembangan terkini dalam proses pembelajaran. Evaluasi kurikulum
dilakukan berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran yang dilakukan secara reflektif,
yaitu:
PENUTUP
Kurikulum operasional di satuan pendidikan SDN Wejang Ratung yang telah tersusun
ini akan berjalan lancar bila ada dukungan penuh dari semua pihak, yaitu kepala sekolah,
guru, komite sekolah dan stake holder yang ada. Mudah-mudahan dukungan dan partisipasi
aktif semua pihak dapat memajukan SDN Wejang Ratung. sesuai dengan apa yang telah
terumuskan dalam visi, misi dan tujuan sekolah.
Terakhir, ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
mendukung diselesaikannya kurikulum operasional di satuan pendidikan SDN Wejang
Ratung. Teriring do‟a, semoga kontribusi pemikiran, kerja keras dan dukungannya menjadi
amal kebaikan.
C. Sumber Dana
Dana BOS Tahap III tahun anggaran 2022 sebesar Rp. 3.000.000,-
B. Dimensi dan Sub Elemen dari Profil Pelajar Pancasila serta Target
Pencapaian Di akhir Fase
No Dimensi Elemen Sub Elemen Target Pencapaian Di akhir Fase
Assesmen/bentuk
No Alur Kegiatan Jenis Kegiatan
penilaian
1 Pengenalan Sosialisasi materi proyek
-
penguatan profil pelajar
pancasila
Memperkenalkan tema
proyek
Memperkenalkan elemen
dan sub elemen proyek
Nama siswa :
Jenjang : Fase A (kelas 1)
Dimensi Bergotong Royong
Elemen Kolaborasi
MB SB BSH SAB
Kerja Sama Kurang terbiasa Terbiasa bekerja Menerima dan Menampilkan
bekerja bersama dalam melaksanakan tindakan
bersama dalam melakukah tugas yang sesuai dengan
melakukah kegiatan dengan serta peran yang harapan dan tujuan
kegiatan dengan kelompok diberikan kelompok.
kelompok (melibatkan dua kelompok
(melibatkan dua atau lebih dalam sebuah
atau lebih orang). kegiatan bersama
orang).
Dimensi Kreatif
Elemen Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal
MB SB BSH SAB
Tidak Mengeksplorasi Mengeksplorasi Mengeksplorasi dan
Mengeksplorasi dan dan mengekspresikan
dan mengekspresikan mengekspresikan pikiran dan/atau
mengekspresikan pikiran dan/atau pikiran dan/atau perasaannya sesuai
pikiran dan/atau perasaannya perasaannya dengan minat dan
perasaannya dalam bentuk dalam kesukaannya dalam
dalam bentuk karya dan/atau bentuk karya bentuk karya dan/atau
Karya nyata karya dan/atau tindakan dan/atau tindakan serta
tindakan sederhana serta tindakan mengapresiasi karya
sederhana serta mengapresiasi serta
mengapresiasi karya dan mengapresiasi
karya dan tindakan yang karya dan
tindakan yang dihasilkan tindakan
dihasilkan yang dihasilkan
Nama siswa :
Jenjang : Fase B (kelas 4)
Dimensi Kreatif
Elemen Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal
MB SB BSH SAB
Mengeksplorasi Mengeksplorasi Mengeksplorasi Mengeksplorasi dan
dan dan dan mengekspresikan
mengekspresikan mengekspresikan mengekspresikan pikiran dan/atau
pikiran dan/atau pikiran dan/atau pikiran dan/atau perasaannya sesuai
perasaannya perasaannya perasaannya dengan minat dan
dalam bentuk dalam sesuai kesukaannya dalam
karya dan/atau bentuk karya dengan minat bentuk karya dan/atau
tindakan dan/atau tindakan dan tindakan serta
sederhana serta serta kesukaannya mengapresiasi dan
Karya nyata
mengapresiasi mengapresiasi dalam mengkritisi karya dan
karya dan tindakan karya dan bentuk karya tindakan yang
yang dihasilkan tindakan dan/atau dihasilkan
yang dihasilkan tindakan serta
mengapresiasi
karya dan
tindakan yang
dihasilkan
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA TAHUN 2022
A. INFORMASI UMUM
F. PEMAHAMAN BERMAKNA
G. MATERI POKOK
1. Cerita bergambar
“Duk! Duk!”
2. Abjad
3. Suku kata ‘bo-’, ‘bi-
’, dan ‘ba-’
4. Nama diri
5. Nama diri dan
benda kesukaan
6. Kata yang diawali
dengan suku kata
‘bo-’ dan ‘bi-’
7. Gambar “Pagi yang
Sibuk”
8. Gambar binatang
pada Buku Siswa
9. Huruf kapital ‘B’
dan huruf kecil ‘b’
10. Kata yang diawali
dengan suku kata
‘ba-’, ‘bu-’, dan
‘be-’
11. Gambar pada Buku
Siswa
12. Kata yang diawali
huruf ‘b’
PERTEMUAN 5
A. Kegiatan Awal
1. Guru menyapa peserta didik dengan memberikan salam dan menanyakan kabar
2. Guru dan peserta didik berdoa bersama sebelum memulai pelajaran
3. Guru mengajak peserta didik melakukan ice breaking dengan bernyanyi
bersama
4. Guru mengecek kehadiran peserta didik dengan melakukan absensi
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, langkah pembelajaran, dan jenis
penilaian/asesmen.
B. Kegiatan Inti
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Penyusun : PATRISIUS SAMRIL YOSI, S.Pd
Instansi : SD NEGERI WEJANG RATUNG
Tahun Penyusunan : Tahun 2023
Jenjang Sekolah : SD
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Fase / Kelas : B/4
Bab I : Sudah Besar
Tema : Aku
Hari/Tanggal : Senin, 09 Januari 2023
Alokasi Waktu : 3 Minggu
B. KOMPETENSI AWAL
Peserta didik dapat memahami dan menjelaskan permasalahan yang dihadapi tokoh cerita;
Peserta didik dapat mengucapkan kata-kata yang panjang;
Peserta didik dapat membedakan antara kalimat transitif dan kalimat intransitif, serta
menggunakannya; dan
Peserta didik dapat mencari arti kata di dalam kamus dan membuat Proyek Kamus Kelas Empat.
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
Mandiri;
Bernalar kritis;
Kreatif;
D. SARANA DAN PRASARANA
Penerbit Erlangga, ESPS Untuk SD/MI Kelas IV, Penulis: A.Indradi, Rahmah Purwahida
Buku cerita anak
Media cetak dan elektronik
Brosur dan poster tentang hemat listrik
Internet
E. TARGET PESERTA DIDIK
Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar.
Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu mencapai
keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin
F. JUMLAH PESERTA DIDIK
14 Peserta didik
G. MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran tatap muka, dan blended learning.
KOMPONEN INTI
A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alur Konten Capaian Pembelajaran :
Pertemuan 1
Menyebutkan tokoh, permasalahan, dan informasi dari cerita yang dibaca.
Pertemuan 2
Menyampaikan pendapat secara lisan tentang tokoh, permasalahan dan informasi dari cerita yang
dibaca.
Menjelaskan informasi dari teks informatif yang disimak
Pertemuan 3
Menuliskan makna kosa kata baru dan kelas katanya berdasarkan teks
Mengidentifikasi kalimat transitif dan intransitif pada teks narasi yang dibaca
Tujuan Pembelajaran :
Pertemuan 1
Melalui kegiatan membaca cerita, peserta didik dapat menyebutkan tokoh, permasalahan, dan
informasi dari cerita yang dibaca.
Pertemuan 2
Melalui kegiatan diskusi, peserta didik mampu menyampaikan pendapat secara lisan tentang tokoh,
permasalahan dan informasi dari cerita yang dibaca dengan santun.
Melalui kegiatan membaca, peserta didik dapat menjelaskan informasi dari teks informatif yang
disimak
Pertemuan 3
Melalui kegiatan membaca dan menulis, siswa mampu menuliskan makna kosa kata baru dan kelas
katanya berdasarkan teks
Melalui kegiatan mencari kalimat di dalam cerita, peserta didik dapat mengidentifikasi kalimat
transitif dan intransitif pada teks narasi yang dibaca
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Meningkatkan kemampuan siswa tentang memahami dan menjelaskan permasalahan yang dihadapi
tokoh cerita serta mengaitkannya dengan pengalaman pribadi;
Meningkatkan kemampuan siswa tentang membaca dan mengucapkan kata-kata yang panjang (tiga
suku kata atau lebih) menggunakan pengetahuannya terhadap kombinasi huruf; dan
Meningkatkan kemampuan siswa tentang menulis dengan menggunakan kosakata baru dan kalimat
transitif/ intransitif.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
Apa saja perubahan pada diri kalian dibandingkan setahun lalu saat kalian di awal kelas tiga ?
Bagaimana menurut kalian cerita berjudul “Sepatu Kekecilan”?
Diskusikan bersama, seperti apakah hubungan kakak-adik yang baik?
Apakah baju, sepatu, tas, atau buku kalian dijual, diberikan kepada adik, atau disumbangkan?
D. PERSIAPAN BELAJAR
Bab ini dimulai dengan tanya jawab santai tentang diri peserta didik dan perubahan yang mereka alami.
Kegiatan pembuka dilanjutkan dengan permainan mengurutkan agar peserta didik bersemangat memulai
pelajaran.
Tip Pembelajaran
• Ini kegiatan pertama peserta didik di kelas 4. Hindarkan kesan bahwa “sudah besar” hanya terkait
tinggi badan, karena pertumbuhan anak berbeda-beda. JJU
• Soroti perubahan positif sekecil apa pun yang terkait kemandirian pribadi, membantu orang lain,
kegiatan keagamaan, dan lain-lain. Contoh:
• sudah bisa menyiapkan sarapan sendiri
• sudah bisa mencuci pakaian sendiri
• dan lain-lain.LK
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 1D Z
Kegiatan Pendahuluan
1. Guru menyapa peserta didik dan mengajak mereka berbincang sebentar. Guru dapat menanyakan
apakah ada peserta didik yang datang terlambat, dan apa alasannya.
2. Guru menjelaskan bahwa peserta didik akan membaca cerita berpasang-pasangan.
3. Guru mengajak peserta didik menyepakati aturan main saat membaca bersama. Misalnya, peserta
didik membaca bergantian per panel komik dengan suara tidak terlalu keras, tetapi dapat didengar
jelas oleh pasangannya. Sepakati pula apakah peserta didik yang sedang mendapat giliran menyimak
boleh membantu atau memperbaiki kesalahan bacaan temannya atau tidak.
4. Guru menjelaskan bahwa setelah membaca mereka akan berdiskusi. Guru juga menjelaskan tata tertib
dalam berdiskusi dengan baik.
a
Kegiatan Inti
Membaca
1. Guru mempersilakan peserta didik membaca cerita “Sepatu Kekecilan”.
Kosakata baru ditandai kuning agar peserta didik memberikan perhatian lebih.
2. Guru berkeliling untuk memeriksa jika ada peserta didik yang kesulitan.
3. Jika semua selesai membaca, guru mengajak peserta didik mendiskusikan isi cerita tersebut.
4. Guru memandu peserta didik berdiskusi menjawab pertanyaan yang ada di Buku Siswa, serta
menambahkan pertanyaan-pertanyaan lain yang terkait. Peserta didik dipersilakan untuk menjawab
atau bertanya.
Tip Pembelajaran
• Perhatikan bahwa tidak semua pertanyaan memiliki jawaban eksplisit di dalam teks. Oleh karena itu,
guru perlu membaca dan memahami semua pertanyaan terlebih dahulu.
Kegiatan Penutup
1. Guru memandu peserta didik untuk menyimpulkan permasalahan yang dihadapi tokoh dan
mengaitkannya dengan pengalaman pribadi.
2. Guru memperlihatkan Peserta didik membaca teks dengan nyaring, lalu menjawab pertanyaan terkait
teks.
PERTEMUAN 2
Kegiatan Pendahuluan
1. Guru menyapa peserta didik dan mengajak mereka berbincang sebentar. Guru dapat menanyakan
apakah ada peserta didik yang datang terlambat, dan apa alasannya.
2. Guru menjelaskan bahwa peserta didik akan membaca cerita berpasang-pasangan.
3. Guru mengajak peserta didik menyepakati aturan main saat membaca bersama. Misalnya, peserta
didik membaca bergantian per panel komik dengan suara tidak terlalu keras, tetapi dapat didengar
jelas oleh pasangannya. Sepakati pula apakah peserta didik yang sedang mendapat giliran menyimak
boleh membantu atau memperbaiki kesalahan bacaan temannya atau tidak.
4. Guru menjelaskan bahwa setelah membaca mereka akan berdiskusi. Guru juga menjelaskan tata tertib
dalam berdiskusi dengan baik.
Kegiatan Inti
Berdiskusi
1. Guru mengajak peserta didik mendiskusikan hubungan kakak-adik.
2. Guru berkeliling untuk memeriksa jika ada peserta didik yang kesulitan.
3. Guru memandu peserta didik berdiskusi menjawab pertanyaan yang ada di Buku Siswa, serta
menambahkan pertanyaan-pertanyaan lain yang terkait. Peserta didik dipersilakan untuk menjawab
atau bertanya.
Kesalahan Umum
- Aturan diskusi tidak jelas.
Guru hendaknya menetapkan aturan diskusi yang jelas. Guru jangan membiarkan peserta didik berebut
bicara.
- Guru terpancing untuk langsung menyatakan pendapat peserta didik sebagai salah dan benar.
Pada kegiatan ini, yang dilatihkan berbicara dengan santun dan bisa dipahami, bukan pada isi pendapat
peserta didik. Jika memang diperlukan, guru dapat memberikan pertanyaan-pertanyaan pemancing
untuk membuat peserta didik melihat pendapatnya dari sisi lain.
Menyimak
1. Siswa menyimak teks “Pertumbuhan dan Perkembangan pada Manusia” yang dibacakan oleh guru
2. Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan berdasarkan teks yang didengar.
Kegiatan Penutup
1. Guru memandu peserta didik untuk menyampaikan pendapat tentang bagaimana hubungan kakak
adik yang baik.
2. Guru memperlihatkan peserta didik mampu mengemukakan pendapat atau menceritakan pengalaman
dengan santun
PERTEMUAN 3
Kegiatan Pendahuluan
1. Guru menyapa peserta didik dan mengajak mereka berbincang sebentar. Guru dapat menanyakan
apakah ada peserta didik yang datang terlambat, dan apa alasannya.
2. Guru menjelaskan bahwa peserta didik akan membaca cerita berpasang-pasangan.
3. Guru mengajak peserta didik menyepakati aturan main saat membaca bersama. Misalnya, peserta
didik membaca bergantian per panel komik dengan suara tidak terlalu keras, tetapi dapat didengar
jelas oleh pasangannya. Sepakati pula apakah peserta didik yang sedang mendapat giliran menyimak
boleh membantu atau memperbaiki kesalahan bacaan temannya atau tidak.
4. Guru menjelaskan bahwa setelah membaca mereka akan berdiskusi. Guru juga menjelaskan tata tertib
dalam berdiskusi dengan baik.
Kegiatan Inti
Membaca dan Menulis
1. Guru mempersilakan peserta didik membaca penggalan surat dengan saksama
2. Peserta didik menuliskan makna kata serta menulis kalimat baru menggunakan kata yna gtelah
diambil.
3. Peserta didik membaca cerita “Aduh Pedas”” lalu menyalin kalimat transitif dan intransitif di buku
tulis masing-masing.
4. Peserta didik menulis contoh-contoh kalimat transisif dan intransisitif serta menuliskan unsur-unsur
kalimat di bawahnya.
Tip Pembelajaran
Guru dapat menjelaskan kembali apa yang dimaksud kalimat transitif dan intransitif dengan
memberikan contoh-contoh di luar teks cerita.
Di dalam cerita “Aduh Pedas” banyak terdapat kalimat majemuk, perbolehkan peserta didik untuk
mengutip hanya anak kalimat yang menunjukkan kalimat transitif/intransitif saja.
Tunjukkan kepada peserta didik bahwa sebagian kalimat intransitif dalam cerita tersebut memiliki
kata keterangan, sebagian lagi tidak.
3. Peserta didik menuliskan kebiasaan di rumah menggunakan kalimat transitif dan kalimat intransitif
4. Peserta didik menuliskan pengalamannya di rumah terkait barang-barangnya yang tidak dipakai lagi.
Tip Pembelajaran
Guru dapat menyesuaikan kegiatan ini dengan situasi di kelas. Apabila dirasa perlu, guru dapat
mengubah kegiatan ini menjadi diskusi santai.
5. Guru berkeliling untuk memeriksa jika ada peserta didik yang kesulitan.
6. Jika semua selesai membaca, guru mengajak peserta didik mendiskusikan isi cerita tersebut.
7. Guru memandu peserta didik berdiskusi menjawab pertanyaan yang ada di Buku Siswa, serta
menambahkan pertanyaan-pertanyaan lain yang terkait. Peserta didik dipersilakan untuk menjawab
atau bertanya.
Kegiatan Penutup
1. Guru memandu peserta didik untuk menyimpulkan makna dan kelas kata serta kalimat transitif dan
intransitif , kalimat transitif dan intransitif tanda baca.
2. Guru mengajak siswa berdoa dan menutup pertemuan.
F. REFLEKSI
Di bagian ini peserta didik diminta melengkapi daftar isian mengenai hal-hal yang telah dipelajari.
Guru dapat menambahkan hal-hal lain yang dirasa perlu.
Peserta didik melakukan hal ini secara mandiri, guru hanya mendampingi dan memberi penjelasan
jika ditanya.
Jangan mendesak peserta didik untuk menuliskan jawaban tertentu. Jika ada peserta didik yang
mengisi kolom “Masih Perlu Belajar”, ajak peserta didik tersebut berdiskusi secara personal untuk
mengetahui permasalahannya. Berikan padanya kegiatan pengayaan yang menyenangkan, dan jika
perlu komunikasikan dengan orang tua.
REFLEKSI PEMBELAJARAN
1. Memetakan Kemampuan Awal Peserta Didik
a. Pada akhir Bab I ini, guru telah memetakan peserta didik sesuai dengan kemampuan masing-
masing melalui asesmen formatif dalam
Memahami dan menjelaskan permasalahan yang dihadapi tokoh cerita serta mengaitkannya
dengan pengalaman pribadi;
Membaca dan mengucapkan kata-kata yang panjang (tiga suku kata atau lebih) menggunakan
pengetahuannya terhadap kombinasi huruf; dan
Menulis dengan menggunakan kosakata baru dan kalimat transitif/ intransitif.
Informasi ini menjadi pemetaan awal untuk merumuskan strategi pembelajaran pada bab
berikutnya.
b. Isilah nilai peserta didik dari setiap kegiatan menjawab pertanyaan, berdiskusi, menulis, dan
presentasi pada tabel berikut. Nilai diperoleh dari kumpulan asesmen formatif pada bab ini.
Merujuk pada tabel ini, guru merencanakan pendekatan pembelajaran pada bab berikutnya. Guru
memetakan peserta didik untuk mendapatkan bimbingan secara individual atau bimbingan dalam
kelompok kecil melalui kegiatan pendampingan atau perancah. Guru juga perlu merencanakan kegiatan
pengayaan untuk peserta didik yang memiliki minat khusus atau kemampuan belajar di atas teman-
temannya. Dengan demikian, asesmen akhir bab ini membantu guru untuk merencanakan pembelajaran
yang terdiferensiasi sesuai dengan kompetensi peserta didik.
2. Merefleksi Strategi Pembelajaran: Hal yang Sudah Baik dan Perlu Ditingkatkan
Tabel 1.6 Refleksi Strategi Pembelajaran Bab I
Berilah tanda centang () sesuai dengan kenyataan sebenarnya.
Kadang- Tidak
No Pendekatan/Strategi Selalu
Kadang Pernah
1 Saya menyiapkan media dan alat peraga sebelum
memulai pembelajaran
2 Saya melakukan kegiatan pendahuluan dan
mengajak peserta didik berdiskusi, membuat
prediksi terhadap tema yang akan dibahas.
3 Saya meminta peserta didik mengamati gambar
sampul cerita sebelum membacakan isi cerita.
4 Saya membahas tanggapan seluruh peserta didik
dalam kegiatan berdiskusi.
5 Saya memberikan alternatif kegiatan
pendampingan dan pengayaan sesuai dengan
kompetensi peserta didik.
6 Saya memperhatikan reaksi peserta didik dan
menyesuaikan strategi pembelajaran dengan
rentang perhatian dan minat peserta didik.
7 Saya memilih dan menggunakan media dan alat
peraga pembelajaran yang relevan di luar yang
disarankan Buku Guru.
8 Saya memanfaatkan alat peraga dalam
pembelajaran.
9 Saya mengumpulkan hasil pekerjaan peserta didik
sebagai asesmen formatif peserta didik.
10 Saya mengajak peserta didik melakukan refleksi
pemahaman dan keterampilan mereka pada akhir
pembelajaran Bab I.
G. ASESMEN / PENILAIAN
Asesmen Formatif
Asesmen formatif hanya dilakukan pada beberapa kegiatan yang ditandai dengan simbol seperti di
samping ini. Contoh rubrik penilaian disediakan pada kegiatan tersebut. Asesmen ini merujuk kepada
Alur Konten Capaian Pembelajaran yang dicantumkan pada skema pembelajaran dan uraian
pembelajaran. Kegiatan lain dilakukan sebagai latihan, tidak diujikan.
Nilai = 4
Nilai = 3 Nilai = 2 Nilai = 1
Tabel 1.4 Instrumen Penilaian untuk Menulis dengan Kosakata Baru dan Kalimat Transitif/
Intransitif
Isilah kolom dengan nama peserta didik.
Mampu Mampu Mampu Belum Mampu
Menulis Surat Menggunakan Menggunakan Menggunakan
Menggunakan Kosakata Baru Kosakata Baru dan Kosakata Baru di
Kosakata Baru dan Kalimat Kalimat Transitif/ dalam Suratnya
dan Kalimat Transitif/ Intransitif dengan
Transitif/ Intransitif dengan Banyak Kesalahan
Intransitif dengan Sedikit Kesalahan Tanda Baca
Baik Tanda Baca
Arti Kata
Jurnal: catatan yang biasanya dibuat setiap hari.
Penulis: orang yang mengarang cerita atau menulis teks.
Ilustrator: orang yang membuat gambar/ilustrasi.
Pada sebagian buku, penulis dan ilustrator adalah orang yang sama.
Tip Pembelajaran
Berikan tugas yang berbeda-beda atau minta peserta didik menyoroti hal berbeda untuk setiap
bacaan yang dibacanya.
Misalnya:
• Mengidentifikasi sifatsifat tokoh di dalam buku;
• Menceritakan pengalaman serupa yang pernah dialami peserta didik;
• Menuliskan jalan cerita seandainya peserta didik menjadi salah satu tokoh utama di dalam
cerita tersebut;
• Menjelaskan hal-hal yang membuat cerita tidak menarik, kalau ada; dan lain-lain yang
• Menurut guru menarik untuk dieksplorasi.
Kesalahan Umum
• Tugas yang selalu sama
Tugas yang lazim diberikan guru adalah merangkum atau menceritakan kembali isi bacaan. Ini tetap
dapat dilakukan, tetapi jika selalu dilaksanakan dan berulang-ulang, peserta didik akan bosan.
Banyak sisi menarik yang bisa dieksplorasi dari buku dan banyak kegiatan pasca-membaca lain yang
dapat dikerjakan.
• Menghilangkan unsur kesenangan dalam membaca
Guru dapat meminta peserta didik memperhatikan hal-hal terkait materi kebahasa indonesiaan yang
sedang dipelajari di dalam buku, misalnya mencari paragraf narasi atau mencari awalan „ber-‟
dengan fungsi tertentu. Akan tetapi, jangan menjadikannya satusatunya tujuan utama membaca,
karena hal itu akan mengurangi atau malah menghilangkan keasyikan membaca.
Inspirasi Kegiatan
Jika tidak tersedia banyak buku di sekolah, peserta didik boleh meminjamnya ke Taman Bacaan
Masyarakat. Buku juga bisa didapat dari perpustakaan digital tak berbayar seperti:
http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/content/bahan-bacaanliterasi (Badan Bahasa)
https://ipusnas.id/ (Perpustakaan Digital Nasional)
https://reader.letsreadasia.org/ (Let‟s Read Asia)
https://literacycloud.org/ (Room to Read)
Kegiatan Perancah
Jika ada peserta didik yang belum lancar membaca dan menulis, mintalah tolong kepada orang tua
untuk membacakan buku, kemudian peserta didik mempresentasikan jurnalnya secara lisan.
C. GLOSARIUM
GLOSARIUM
alur konten capaian pembelajaran: elemen turunan dari capaian pembelajaran yang menggambarkan
pencapaian kompetensi secara berjenjang
alat peraga: alat bantu yang digunakan guru dalam pembelajaran agar materi yang diajarkan mudah
dipahami oleh peserta didik
asesmen diagnosis: asesmen pada awal tahun ajaran untuk memetakan kompetensi peserta didik agar
mereka mendapatkan penanganan yang tepat
asesmen formatif: pengambilan data kemajuan belajar yang dapat dilakukan oleh guru atau peserta
didik dalam proses pembelajaran
asesmen sumatif: penilaian hasil belajar secara menyeluruh yang meliputi keseluruhan aspek
kompetensi yang dinilai dan biasanya dilakukan pada akhir periode belajar
capaian pembelajaran: kemampuan pada akhir masa pembelajaran yang diperoleh melalui
serangkaian proses pembelajaran
intonasi: ketepatan pengucapan dan irama dalam kalimat agar pendengar memahami makna kalimat
tersebut dengan benar
kegiatan pengayaan: kegiatan yang diberikan kepada peserta didik dengan tingkat pemahaman yang
lebih cepat sehingga pengetahuan, keterampilan, dan penguasaan mereka terhadap materi lebih
mendalam
kegiatan perancah: disebut juga sebagai scaffolding, memberikan dukungan belajar secara terstruktur
berupa petunjuk, peringatan, dorongan, dan contoh secara bertahap sesuai kemampuan peserta didik
sehingga peserta didik dapat belajar mandiri
lembar amatan: catatan yang berisi keterampilan peserta didik untuk diamati guru
membaca nyaring: membacakan buku atau kutipan dari buku kepada orang lain dengan suara nyaring
dengan tujuan menarik minat baca
pojok baca kelas: bagian dari kelas yang dilengkapi dengan rak buku berisikan buku-buku pengayaan
sesuai jenjang untuk dibaca peserta didik selama berada di kelas.
proyek kelas: tugas pembelajaran yang melibatkan beberapa kegiatan untuk dilakukan seluruh peserta
didik mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan
teks deskripsi: teks yang melukiskan peristiwa atau perasaan sehingga pembaca seolah melihat,
mendengar, mencium, dan merasakan apa yang dilukiskan
teks eksposisi: teks yang bertujuan untuk memberikan informasi tertentu, misalnya maksud dan tujuan
sesuatu
teks naratif: teks yang bertujuan untuk menguraikan suatu peristiwa dan diceritakan secara runtut
teks prosedur: teks yang memuat cara, langkah, atau urutan melakukan sesuatu secara tepat agar tujuan
tercapai dengan baik
D. DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
A. Indradi, Rahmah Purwahida. ESPS Erlangga Straight Point Series Bahasa Indonesia untuk SD/MI Kelas
IV. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Adi, S. 2018: 301. Landasan Pengembangan Sekolah Olahraga, Malang: Penerbit Wineka Media.
Dananjaya, U. 2010. Media Pembelajaran Aktif. Bandung: Penerbit Nuansa.
Dewayani, Sofie. 2017. Menghidupkan Literasi di Ruang Kelas. Yogyakarta: Penerbit PT Kanisius.
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. 2015. Buku Petunjuk Tata Cara Berlalu Lintas (Highway Code) di
Indonesia. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Departemen Perhubungan RI.
Farida, A. Rois, S., Ahmad, E.S. 2011. Sekolah yang Menyenangkan: Metode Kreatif Mengajar dan
Mengembangkan Karakter Siswa. Bandung: Penerbit Nuansa.
Hernowo. 2003. Andaikan Buku itu Sepotong Pizza: Rangsangan Baru untuk Melejitkan Word Smart.
Bandung: Kaifa.
Hidayatno, A., Destyanto, A.R. 2018. Bermain untuk Belajar: Merancang Permainan Sebagai Media
Pembelajaran yang Efektif. Yogyakarta: Leutika Prio.
Lestari, A.S. 2018. “Meningkatkan Kreativitas dan Kemampuan Menulis Cerita Fabel Pelajaran Bahasa
Indonesia Menggunakan Gambar Seri bagi Peserta Didik Kelas VII D SMP Negeri 5
Surakarta Semester 2 Tahun Ajaran 2017/2018”. Surakarta: Jurnal Pendidikan Dwija Utama
Edisi Mei 2018.
Moeliono, Anton M., dkk. 2017. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Ed. Ke-4. Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Oliverio, Donna C. 2007. Painless Junior Writing. Barron‟s Educational Series.
Pusat Asesmen dan Pembelajaran. 2020. Modul Asesmen Diagnosis di Awal Pembelajaran. Pusmenjar
Kemendikbud RI.
Prihantini, Ainia. 2015. Master Bahasa Indonesia: Panduan Tata Bahasa Indonesia Terlengkap. Bentang B
first.
Robb, Laura. 2003. Teaching Reading in Social Studies, Science, and Math. Scholastic Teaching Resources.
Santoso, S. 2016. Majas dalam Novel “Semesta Mendukung” Karya Ayu Widya. Kendari: Jurnal Bastra
Vol. 2 No. 1, Juli 2016/ E-ISSN 2503-3875 (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Halu Oleo).
Simanjuntak, Truman, dkk. 2015. Diaspora Melanesia di Nusantara. Direktorat Sejarah, Direktorat
Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Sumarlam. 2007. Pembinaan dan Pengembangan Bahasa dan Budaya, Jurusan Sastra Daerah, Fakultas
Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret.
Tim Pengembang Pedoman Bahasa Indonesia. 2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Wiyanto, Agus. 2012. Kitab Bahasa Indonesia. Galangpress.
Timun Mas
Pada suatu hari ada seorang janda, bernama Mbok Randa Ia hidup sebatang kara. Mbok Randa memang sudah lama menginginkan anak
untuk menemani hidupnya.
Suatu hari, muncullah seorang raksasa. Dia mengetahui keinginan Mbok Randa dan berjanji untuk mewujudkannya. Raksasa itu
memberikan biji mentimun kepada Mbok Randa. Raksasa itu menyuruh Mbok Randa menanam biji mentimun itu. Kelak, dia akan menemukan
sesosok bayi di dalamnya. "Tapi dengan syarat, saat dia berumur enam tahun kau harus menyerahkannya kepadaku untuk kusantap," kata raksasa
itu.
Besarnya keinginan untuk memiliki anak membuat Mbok Randa menyanggupi syarat tersebut. Perintah raksasa itu dilaksanakan dengan
patuh. Ditanamnya biji mentimun itu dan dirawatnya dengan baik. Saat dipetik dan dibelah, terdapat sesosok bayi mungil di dalamnya.
Mbok Randa lantas merawat bayi yang diberi nama Timun Mas itu dengan penuh kasih sayang. Bayi itu tumbuh menjadi anak yang ca ntik.
Enam tahun sudah berlalu. Timun Mas sudah tumbuh menjadi anak yang cantik. Mbok Randa sangat menyayanginya. Namun, kebahagiaannya
terusik dengan kedatangan raksasa yang menagih janjinya. Mbok Randa keberatan jika Timun Mas diambil oleh raksasa itu untuk dimakan. Ia pun
memutar otak,kemudian meminta raksasa untuk bersabar hingga dua tahun lagi. Mbok Randa beralasan tubuh Timun Mas masih terlalu kecil
sehingga tidak enak untuk dimakan. Ternyata, raksasa itu menyetujuinya.
Setelah itu, Mbok Randa akhirnya pergi menemui seorang petapa. Dia menceritakan permasalahan yang dihadapinya dan meminta
bantuan petapa itu. Sang Petapa memberi beberapa bungkusan berisi biji mentimun, jarum, garam dan terasi kepada Mbok Randa. Benda-benda itu
nantinya bisa untuk menangkal kejahatan raksasa tersebut.
Dua tahun kemudian, raksasa itu kembali datang menagih janji. Mbok Randa langsung menyuruh Timun Mas lari sambil membawa
bungkusan pemberian dari petapa sakti. Raksasa itu pun mengejarnya. Timun Mas yang sudah kelelahan lantas mengeluarkan bungkusan berisi biji
mentimun.
Ajaib, pohon mentimun dengan ukuran-ukuran raksasa tiba tiba tumbuh dan melilit tubuh raksasa itu. Kesempatan itu dimanfaatkan oleh
Timun Mas untuk lari. Namun, beberapa saat kemudian raksasa itu mampu membebaskan diri dan mengejar Timun Mas.
Jarak keduanya semakin dekat. Timun Mas mengambil bungkusan berisi jarum dan menyebarkannya. Tiba-tiba tanaman bambu tumbuh dengan
lebatnya.
Tanaman bambu itu menghambat langkah raksasa itu. Kakinya berdarah tertusuk bambu. Namun, raksasa itu enggan menyerah. Meski
terluka, dia masih terus mengejar gadis cilik itu.
Timun Mas mengambil bungkusan ketiga. Disebarnya garam pemberian petapa sakti itu. Tiba-tiba, tanah di belakangnya menjadi lautan.
Namun, raksasa itu ternyata masih bisa menyeberangi lautan tersebut. Dia kembali mengejar Timun Mas yang tinggal memiliki satu
senjata.
Akhirnya, Timun Mas mengeluarkan bungkusan terakhirnya. Disebarnya terasi dalam bungkusan itu yang kemudian menjadi lautan
lumpur. Ternyata, raksasa itu tidak mampu melintasinya dan tenggelam di dalamnya.
Timun Mas kemudian kembali pulang dan hidup bahagia dengan Mbok Randa.
Dari cerita “Timun Mas” di atas, kerjakan soal berikut ini!
______________________________
GURU MATA PELAJARAN BAHASA
INDONESIA
TTD
\
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Pembelajaran ke : 1
TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui kegiatan membaca, peserta didi dapat menjelaskan dan menyebutkan ciri-ciri
pantun
Melalui kegiatan menulis, peserta didik dapat mengidentifikasi jenis pantun
Melalui kegiatan membaca, peserta didik dapat menjelaskan makna pantun
A. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokas
Kegiatan Deskripsi Kegiatan i
Waktu
C. PENILAIAN (ASESMEN)
Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari
pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek
dengan rubric penilaian.
Mengetahui Kalo,
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PENGEMBANG KURIKULUM
SD NEGERI WEJANG RATUNG
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Memutuskan
Menetapkan : Keputusan Kepala Sekolah Dasar Negeri Wejang Ratung Tentang
Pembentukan Tim Pengembang Kurikulum Sekolah Tahun Pelajaran
2022/2023 .
Pertama : Tim Pengembang Kurikulum Sekolah pada tahun pelajaran
2022/2023 seperti tersebut pada Lampiran Keputusan ini.
Kedua : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan
Ketiga : Dalam melaksanakan tugas menyusun dan mengembangkan
kurikulum, Tim memiliki fungsi: merancanakan, melaksanakan dan
mengevaluasi pelaksanaan Kurikulum.
Dalam menjalankan fungsinya, Tim memiliki tugas:
1. Merencanakan tujuan, isi/muatan dan cara menyelenggarakan
kurikulum; dibebankan.
2. Melaksananakn kurikulum dalam KBM maupun di luar KBM;
3. Memonitoring dan mensupervisi pelaksanaan kurikulum;
4. Mengevaluasi pelaksanaan kurikulum.
Keempat : Pada setiap akhir semester Tim melaporkan hasil pelaksanaan
tugasnya kepada kepala sekolah maupun pengawas sekolah.
Kelima : Segala biaya yang timbul akibat pelaksanaan Keputusan ini,
dibebankan pada anggaran yang sesuai.
Keenam : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Kalo
Pada tanggal : Juli 2022
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PENGEMBANG KURIKULUM
SD NEGERI WEJANG RATUNG
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
NO NAMA/NIP JABATAN POKOK JABATAN TIM
1 Paulina Diju, S.Pd.SD Wakil Kepala Sekolah Ketua
19660529 198712 2 005
2 Patrisius Samril Yosi, S.Pd Guru Kelas VI Wakil Ketua
19890419 201403 1 002
3 Damianus Abung, S.Pd Korwas Pendamping/narasumber
19690512 199403 013
4 Pius Lana Ketua Komite Anggota/narasumber