PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan ada dua dimensi
kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran.
KurikulumTingkatSatuanPendidikan(KTSP)adalahkurikulum operasional yang
disusun dan dilaksanakan olehmasing-masing satuan pendidikan. Dengandemikian, guru
diharapkan menjadi lebih mengenal dengan baik dan lebih merasa memiliki kurikulum
tersebut. Penyempurnaan kurikulum yang berkelanjutan merupakan keharusan agar
kurikulum selalu sesuai dengan tuntutan kebutuhan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) diharapkan mencakup sikap,
pengetahuan dan keterampilan yang padajenjang pendidikan dasar bertujuanuntuk meletakkan
dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. KTSP dengan demikian merupakan
acuan bagi perwujudan sekolah yang efektif,produktif, dan berprestasi. Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan SD ST. Hilarius Parittiga,Kabupaten Bangka Barat, dikembangkan dan
disederhanakan sebagai perwujudan dari kurikulum pendidikan dasar dan menengah dalam
masa Pandemi Virus Covid 19 berdasarkan Surat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor :
36962/MPK.A/HK/2020, tanggal 17 Maret 2020 perihal Pembelajaran
secara daring dan bekerja dari Rumah dalam rangka Pencegahan
Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19).
Kurikulumini disusun oleh satu timpenyusun yang terdiri atas unsur
sekolah dan komite sekolah di bawah koordinasi dan supervisi
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bangka Barat serta dengan buku
pedoman penyusunan KTSP Pendidikan Dasar BNSP (Badan Standar
Nasional Pendidikan), Jakarta.
B. Tujuan
Tujuan penyusunan Kurikulum ini adalah sebagai acuan operasional didalam
penyelenggaraan pembelajaran di SD ST. Hilarius ParittigaKecamatan Parit TigaKabupaten
Bangka Barat selama masa Pandemi .
a. Statistik : 102290650002
b. Nama Sekolah : SD ST. HILARIUS PARITTIGA
c. Alamat
1. Jalan : Air Kuang
2. Kelurahan : Puput
3. Kecamatan : Parittiga
4. Kabupaten : Bangka Barat
5. Propinsi : Kep. Bangka Belitung
6. Kodepos : 33363
d. Tahun Didirikan : 2000
e. Tahun Beroperasi : 2000
f. Status Sekolah : Swasta
g. Status Bangunan : Milik Keuskupan Pangkal Pinang
h. Luas Tanah : 5300 m²
i. No. Rekening Sekolah : 1823010034
Atas Nama SD St. Hilarius Parittiga
KELAS
JUMLAH
I II III IV V VI
Jml
Jml
Jml
Jml
Jml
Jml
Jml
L
L
P
P
169
147
316
30
30
60
41
24
65
28
28
56
27
19
46
21
27
48
22
19
41
Jml
Jml
Jml
Jml
Jml
Jml
L
L
P
P
174
148
322
28
20
48
29
30
59
41
24
65
28
28
56
27
19
46
21
27
48
1. Perpustakaan 1 8 x 12 m Baik
2. WC Guru 4 2x3m Baik
3. WC Murid 8 2x3m Baik
4. UKS 1 3x4m Baik
5. Ruang Guru 1 8x7m Baik
6. Gereja 1 28 x 10 m Baik
l. Data Pegawai
Pegawai Status
No Pegawai Banyaknya Ket
Lk Pr Pegawai
1 Kepala Sekolah 1 1 GTY
2 Guru Kelas atas 6 4 2 GTY
3 Guru Kelas bawah 6 2 4 GTT
4 Guru PAK 1 1 GTY
5 Guru Penjaskes 1 1 GTY
6 TU 1 1 GTY
Dokumen I KTSP SD ST. Hilarius Parittiga 7
7 Operator 1 1 GTT
8 Pustakawan 1 1 GTY
9 Penjaga Sekolah 1 1 GTT
10 Petugas Kebersihan 1 1 GTY
B. MISI SEKOLAH
Misi sekolah
a. Menyelenggarakan pendidikan yang berorientasi pada pribadi yang cerdas dan beriman;
b. Membangun warga sekolah menjadi komuniitas yang berorientasi kepada hubungan antar
pribadi dalam semangat persaudaraan;
c. Melaksanakan pendidikan sebagai integral dari seluruh proses belajar mengajar;
d. Melaksanakan pendidikan berkualitas demi orientasi pengabdian pada masyarakat.
e. Membangun kebiasaan seluruh warga sekolah untuk menjaga kebersihan dan kelestarian
lingkungan sekolah.
C. TUJUAN SEKOLAH
1. Umum
a. Mewujudkan komitmen SD Hilarius membangun manusia cerdas, sehat jasmani dan
rohani menuju sekolah yang unggul dalam mutu terdepan dalam pendidikan.
b. Menciptakan sekolah bercitra disiplin bersikap, berspirit belajar dan rasa bahagia.
c. Menumbuhkan produktivitas dan integritas personal didalam komitmen organisasi.
d. Memiliki sarana prasarana pendidikan yang baik, moderen dan cukup.
e. Memiliki tenaga guru, staff TU dan penjaga yang kompeten dan berdaya saing tinggi.
2. Khusus
a. Melaksanakan pembelajaran aktif pada semua pembelajaran;
a. Meraih prestasi akademik dan non akademik;
b. Memiliki sikap sosial yang berkarakter dan berbudaya bangsa;
c. Mengenali kemampuan diri untuk mengembangkan prestasi yang dimiliki;
d. Mengembangkan budaya sekolah yang konduksif untuk mencapai tujuan pendidikan
dasar;
e. Mampu menyerap dan mengamalkan hasil pembelajaran yang berbudi pekerti dan
teladan pada masyarakat.
f. Memiliki sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar.
g. Menjadi sekolah yang diminati masyarakat.
D. SASARAN
Pada tahun pelajaran 2020 /2021, sasaran yang akan dicapai SD ST. Hilarius Parittiga
meliputi:
1. Peningkatan Prestasi Siswa Akademik dan Non Akademik;
2. Peningkatan Karakter Siswa;
3. Pengembangan Diri;
4. Penghijauan Lingkungan Sekolah
Dokumen I KTSP SD ST. Hilarius Parittiga 9
5. Pembiasaan Kebersihan Lingkungan
A. STRUKTUR KURIKULUM
Struktur kurikulum SD ST. Hilarius Parittiga tahun 2020 meliputi substansi pembelajaran
yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai Kelas I sampai dengan
Kelas VI. Kurikulum ini memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri,serta
mengimplementasikan Kurikulum 2013 untuk Kelas I, kelas II,kelas III, kelas IV,kelas V,dan VI
dengan pendekatan Tematik Terpadu.
Struktur kurikulum SD ST. Hilarius Parittiga Kabupaten Bangka Barat memuat kelompok
mata pelajaran sebagai berikut ini:
1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
3. Kelompok mata pelajaran Ilmu pengetahuan dan teknologi
4. Kelompok mata pelajaran estetika
5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
6. Mata pelajaran Bahasa Inggris
7. Masing-masing kelompok mata pelajaran tersebut diimplementasikan dalam kegiatan
pembelajaran pada setiap mata pelajaran secara menyeluruh. Dengan demikian, cakupan dari
masing-masing kelompok itu dapat diwujudkan melalui mata pelajaran yang relevan.
Keterangan:
a. Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat kerajinan daerah.
b. Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum diatas,
terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler SD/MI antara lain Pramuka (Wajib)
c. Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran agama, PKn, dan Iptek
yang kontennya dikembangkan oleh pemerintah pusat.
d. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya
serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran
yang kontennya dikembangkan oleh pemerintah pusat dan dilengkapi dengan konten
lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
e. Mata pelajaran Bahasa Inggris isinya dikembangkan oleh sekolah dan disesuaikan
dengan kemampuan siswa berdasarkan usia.
f. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan
peserta didik pada satuan pendidikan tersebut
( maksimal 4 JP ).
g. Kelas I, II,III,IV, V dan VI menggunakan pendekatan Pembelajaran Tematik Integratif
1 jam pelajaran = 35 menit.
Tema pada pembelajaran Tematik Terpadu di SD ST. Hilarius Parittiga adalah sbb:
N Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV Kelas V Kelas VI
Dokumen I KTSP SD ST. Hilarius Parittiga 1
o
1 Diri sendiri Hidup rukun Sayangi Indahnya Bemain Selamatka
hewan dan kebersamaan dengan n mahluk
tumbuhan di benda hidup
sekitar benda di
sekitar
2 Kegemaranku Bermain Pengalaman Selalu Peristiwa Persatuan
dilingkungank yang berhemat dalam dalam
u mengesankan energi kehidupan perbedaan
3 Kegiatanku Tugasku sehari Mengenal Peduli Hidup Tokoh dan
hari cuaca dan terhadap rukun penemu
musim mahluk
hidup
4 Keluargaku Aku dan Ringan sama Berbagai Sehat itu Globalisasi
sekolahku dijinjing berat pekerjaan penting
sama dipikul
5 Pengalamanku Hidup bersih Mari kita Menghargai Bangga wirausaha
dan sehat bermain dan jasa sebagai
berolahraga pahlawan bangsa
indonesia
6 Lingkungan Air, bumi dan Indahnya Indahnya Organ Kesehatan
bersih, sehat, matahari persahabatan negeriku tubuh masyaraka
dan asri manusia t
dan hewan
7 Benda, Merawat Mari kita Cita citaku Sejarah Organisasi
binatang, dan hewan dan hemat energi peradapan di
tanaman tumbuhan untuk masa Indonesia sekitarku
disekitarku depan
8 Peristiwa alam Keselamatan Berperilaku Daerah Ekosistem Bumiku
di rumah dan baik dalam tempat
perjalanan kehidupan tinggalku
sehari hari
9 Menjaga Makanan Lingkungan Menjelajah
kelestarian sehat dan sahabat kita angkasa
lingkungan bergizi luar
B. MUATAN LOKAL
3. Sasaran
Dokumen I KTSP SD ST. Hilarius Parittiga 3
Sasaran penggunaan Panduan Model penyelenggaraan PBKL dalam Muatan Lokal adalah:
a. Seluruh siswa SD ST. Hilarius Parittiga
b. Seluruh pelaksana program PBKL di sekolah yang meliputi :
a) Kepala Sekolah
b) Tim Pengembang Kurikulum Sekolah
c) Tim PBKL
d) Dewan Pendidik (Dewan Guru)
e) Tata Usaha
f) Pengawas Sekolah
g) Komite Sekolah SD ST. Hilarius Parittiga
c. NarasumberPenyelenggara PBKL SD ST. Hilarius Parittiga
4. Ruang Lingkup
c. Gereja;
Ruang lingkup ini membahas makna Gereja, agar peserta didik mampu mewujudkan
kehidupan menggereja.
d. Masyarakat;
Ruang lingkup ini membahas tentang perwujudan iman dalam hidup bersama di
tengah masyarakat sesuai dengan Tradisi Katolik.
Dengan demikian PPKn dalam Kurikulum 2013 lebih memiliki kedudukan dan
fungsi sebagai berikut:
1) PPKn merupakan pendidikan nilai, moral/karakter, dan kewarganegaraan khas
Indonesia yang tidak sama sebangun dengan civic education di USA, citizenship
education di UK, talimatul muwatanah di negara-negara Timur Tengah, education
civicas di Amerika Latin.
2) PPKn sebagai wahana pendidikan nilai, moral/karakter Pancasila dan
pengembangan kapasitas psikososial kewarganegaraan Indonesia sangat koheren
(runut dan terpadu) dengan komitmen pengembangan watak dan peradaban bangsa
yang bermartabat dan perwujudan warga negara yang demomratis dan bertanggung
jawab sebagaimana termaktub dalam pasal 3 UU No 20 Tahun 2003
Kelas 1
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SD/MI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah
dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta
didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut.
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial,
(3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran
intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan
guru”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching),
yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
3.1 Menjelaskan makna bilangan cacah 4.1 Menyajikan bilangan cacah sampai
sampai dengan 99 sebagai banyak dengan 99 yang bersesuaian dengan
anggota suatu kumpulan objek banyak anggota kumpulan objek
yang disajikan
3.2 Menjelaskan bilangan sampai dua 4.2 Menuliskan lambang bilangan
angka dan nilai tempat penyusun sampai dua angka yang menyatakan
lambang bilangan menggunakan banyak anggota suatu kumpulan
kumpulan benda konkret serta cara objek dengan ide nilai tempat
membacanya
3.3 Membandingkan dua bilangan 4.3 Mengurutkan bilangan-bilangan
sampai dua angka dengan sampai dua angka dari bilangan
menggunakan kumpulan terkecil ke bilangan terbesar atau
bendabenda konkret sebaliknya dengan menggunakan
kumpulan benda-benda konkret
3.4 Menjelaskan dan melakukan 4.4 Menyelesaikan masalah kehidupan
penjumlahan dan pengurangan sehari-hari yang berkaitan dengan
bilangan yang melibatkan bilangan penjumlahan dan pengurangan
cacah sampai dengan 99 dalam bilangan yang melibatkan bilangan
kehidupan sehari-hari serta cacah sampai dengan 99
mengaitkan penjumlahan dan
pengurangan
3.5 Mengenal pola bilangan yang Memprediksi dan membuat pola
berkaitan dengan kumpulan bilangan yang berkaitan dengan
benda/gambar/gerakan atau lainnya kumpulan benda/gambar/gerakan
atau lainnya
3.6 Mengenal bangun ruang dan bangun Mengelompokkan bangunruang dan
datar dengan menggunakan berbagai bangun datar berdasarkan sifat
benda konkret tertentu dengan menggunakan
berbagai benda konkret
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial,
(3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran
intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan
guru”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching),
yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi
Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
1.1 Bersyukur atas dirinya yang khas 2.1 Percaya diri terhadap dirinya yang
sebagai anugerah Allah khas
1.2 Bersyukur atas anggota tubuh yang 2.2 Bertanggung jawab terhadap
dimilikinya sebagai anugerah Allah anggota tubuh yang dianugerahkan
Allah kepadanya
1.3 Bersyukur atas lingkungan rumah 2.3 Bertanggung jawab terhadap
sebagai tempat yang dianugerahkan lingkungan rumah sebagai tempat
Allah untuk bertumbuh dan bertumbuh dan berkembang
berkembang
1.4 Bersyukur atas lingkungan sekolah 2.4 Bertanggung jawab terhadap
sebagai tempat yang dianugerahkan lingkungan sekolah sebagai tempat
Allah untuk bertumbuh dan bertumbuh dan berkembang
berkembang
1.5 Percaya akan Allah sebagai 2.5 Bertanggung jawab terhadap
pencipta yang Maha Baik ciptaan Allah yang Maha Baik
1.6 Bersyukur atas kelahiran Yesus 2.6 Peduli terhadap sesama sebagai
sebagai wujud kasih Allah yang wujud penghayatan nilai-nilai kasih
Maha Baik kepada umat manusia Allah dalam kisah kelahiran Yesus
1.7 Bersyukur kepada Allah melalui 2.7 Santun dalam mengucapkan doadoa
doa-doa harian harian
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SD/MI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial,
(3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran
intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan
guru”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching),
yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
3.1 Mengenal karya ekspresi dua dan 4.1 Membuat karya ekspresi dua dan
tiga dimensi tiga dimensi
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
(KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas dan logis,
(mendengar, melihat, membaca) dan dalam karya yang estetis, dalam
menanya berdasarkan rasa ingin gerakan yang mencerminkan anak
tahu tentang dirinya, makhluk sehat, dan dalam tindakan yang
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan mencerminkan perilaku anak
benda-benda yang dijumpainya di beriman dan berakhlak mulia
rumah dan di sekolah
3.5 Mencermati puisi anak dalam 4.5 Membacakan teks puisi anak
bahasa Indonesia atau bahasa tentang alam dan lingkungan dalam
daerah melalui teks tulis dan lisan bahasa Indonesia dengan lafal,
intonasi, dan ekspresi yang tepat
sebagai bentuk ungkapan diri
3.6 Mencermati ungkapan permintaan 4.6 Menyampaikan
maaf dan tolong melalui teks ungkapanungkapan santun
tentang budaya santun sebagai (menggunakan kata “maaf”,
gambaran sikap hidup rukun “tolong”) untuk hidup rukun dalam
dalam kemajemukan masyarakat kemajemukan
Indonesia
3.7 Mencermati tulisan tegak 4.7 Menulis dengan tulisan tegak
bersambung dalam cerita dengan bersambung menggunakan huruf
memperhatikan penggunaan kapital (awal kalimat, nama bulan,
huruf kapital (awal kalimat, nama hari, dan nama diri) serta tanda titik
bulan dan hari, nama orang) serta pada kalimat berita dan tanda tanya
mengenal tanda titik pada kalimat pada kalimat tanya dengan benar
berita dan tanda tanya pada
kalimat tanya
3.8 Menggali informasi dari dongeng 4.8 Menceritakan kembali teks
binatang (fabel) tentang sikap dongeng binatang (fabel) yang
hidup rukun dari teks lisan dan menggambarkan sikap hidup rukun
tulis dengan tujuan untuk yang telah dibaca secara nyaring
kesenangan sebagai bentuk ungkapan diri
3.9 Menentukan kata sapaan dalam 4.9 Menirukan kata sapaan dalam
dongeng secara lisan dan tulis dongeng secara lisan dan tulis
3.10 Mencermati penggunaan huruf 4.10 Menulis teks dengan menggunakan
kapital (nama Tuhan nama orang, huruf kapital (nama Tuhan, nama
nama agama) serta tanda titik dan agama, nama orang), serta tanda
tanda tanya dalam kalimat yang titik dan tanda tanya pada akhir
benar kalimat dengan benar
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan
guru”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching),
yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
3.5 Menjelaskan nilai dan kesetaraan 4.5 Mengurutkan nilai mata uang serta
pecahan mata uang mendemonstrasikan berbagai
kesetaraan pecahan mata uang
Menjelaskan dan menentukan 4.6 Melakukan pengukuran panjang
panjang (termasuk jarak), berat, dan (termasuk jarak), berat, dan waktu
waktu dalam satuan baku, yang dalam satuan baku, yang berkaitan
berkaitan dengan kehidupan sehari- dengan kehidupan sehari-hari
hari
3.7 Menjelaskan pecahan 1/2, 1/3 , dan 1/4 4.7 Menyajikan pecahan 1/2, 1/3 , dan 1/4
menggunakan benda-benda konkret yang bersesuaian dengan bagian
dalam kehidupan seharihari dari keseluruhan suatu benda
konkret dalam kehidupan sehari-
hari
Menjelaskan ruas garis dengan 4.8 Mengidentifikasi ruas garis dengan
menggunakan model konkret menggunakan model konkret
bangun datar dan bangun ruang bangun datar dan bangun ruang
Menjelaskan bangun datar dan 4.9 Mengklasifikasi bangun datar dan
bangun ruang berdasarkan bangun ruang berdasarkan
ciricirinya ciricirinya
3.10 Menjelaskan pola barisan bangun 4.10 Memprediksi pola barisan bangun
datar dan bangun ruang datar dan bangun ruang
menggunakan gambar atau benda menggunakan gambar atau benda
konkret konkret
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan
guru”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching),
yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
(KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas dan logis,
[mendengar, melihat, membaca] dan dalam karya yang estetis, dalam
menanya berdasarkan rasa ingin tahu gerakan yang mencerminkan anak
tentang dirinya, makhluk ciptaan sehat, dan dalam tindakan yang
Tuhan dan kegiatannya, dan benda- mencerminkan perilaku anak
benda yang dijumpainya di rumah dan beriman dan berakhlak mulia
di sekolah
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi
Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
1.1 Bersyukur atas peran keluarga 2.1 Santun terhadap keluarga sebagai
sebagai anugerah Allah dalam anugerah Allah dalam
mengembangkan dirinya mengembangkan dirinya
1.3 Bersyukur atas karya keselamatan 2.3 Peduli pada sesama, meneladan
Allah melalui tokoh-tokoh tokoh-tokoh Perjanjian Lama.
Perjanjian Lama
1.4 Bersyukur akan karya 2.4 Percaya diri dalam
keselamatan Allah dalam diri mengungkapkan iman akan
Yesus Kristus yang dikisahkan karya keselamatan Allah dalam
dalam Perjanjian Baru. diri Yesus Kristus yang
dikisahkan dalam Perjanjian
Baru.
1.5 Bersyukur atas iman Kristiani 2.5 Percaya diri dalam
sebagai anugerah Allah mengungkapkan iman Kristiani
Dokumen I KTSP SD ST. Hilarius Parittiga 27
sebagai anugerah Allah
1.6 Bersyukur kepada Allah melalui 2.6 Disiplin dalam berdoa
macam-macam doa
KOMPETENSI INTI 3
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
(PENGETAHUAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas dan logis,
[mendengar, melihat, membaca] dan dalam karya yang estetis, dalam
menanya berdasarkan rasa ingin gerakan yang mencerminkan anak
tahu tentang dirinya, makhluk sehat, dan dalam tindakan yang
ciptaan tuhan dan kegiatannya, dan mencerminkan perilaku anak beriman
benda-benda yang dijumpainya di dan berakhlak mulia
rumah dan di sekolah
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SD/MI
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan
guru”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching),
yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
(KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas dan logis,
(mendengar, melihat, membaca) dan dalam karya yang estetis, dalam
menanya berdasarkan rasa ingin tahu gerakan yang mencerminkan anak
tentang dirinya, makhluk ciptaan sehat, dan dalam tindakan yang
Tuhan dan kegiatannya, dan benda- mencerminkan perilaku anak
benda yang dijumpainya di rumah dan beriman dan berakhlak mulia
di sekolah
3.1 Mengenal karya imajinatif dua dan 4.1 Membuat karya imajinatif dua
tiga dimensi dan tiga dimensi
Kelas 3
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SD/MI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
(KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas,
(mendengar, melihat, membaca) dan sistematis dan logis, dalam karya
menanya berdasarkan rasa ingin tahu yang estetis, dalam gerakan yang
tentang dirinya, makhluk ciptaan mencerminkan anak sehat, dan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda- dalam tindakan yang
benda yang dijumpainya di rumah dan mencerminkan perilaku anak
di sekolah beriman dan berakhlak mulia
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan
guru”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching),
yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
KOMPETENSI INTI 3
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
(PENGETAHUAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam
dengan cara mengamati bahasa yang jelas, sistematis dan logis,
(mendengar, melihat, membaca) dalam karya yang estetis, dalam
dan menanya berdasarkan rasa gerakan yang mencerminkan anak
ingin tahu tentang dirinya, sehat, dan dalam tindakan yang
makhluk ciptaan Tuhan dan mencerminkan perilaku anak beriman
kegiatannya, dan benda-benda dan berakhlak mulia
yang dijumpainya di rumah dan
di sekolah
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial,
(3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran
intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan
guru”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching),
yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
(KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati [mendengar, dalam bahasa yang jelas, sistematis
melihat, membaca] dan menanya dan logis, dalam karya yang estetis,
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dalam gerakan yang mencerminkan
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan anak sehat, dan dalam tindakan
kegiatannya, dan benda-benda yang yang mencerminkan perilaku anak
dijumpainya di rumah dan di sekolah beriman dan berakhlak mulia
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi
Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
1.1 Bersyukur atas pertumbuhan dan 2.1 Peduli terhadap pertumbuhan dan
perkembangan diri sebagai anugerah perkembangan dirinya
Allah
1.2 Bersyukur karena memiliki 2.2 Jujur dalam membedakan yang baik
kemampuan untuk membedakan dan buruk
perbuatan yang baik dan buruk
1.3 Bersyukur akan karya keselamatan 2.3 Jujur dalam mengungkap kan
Allah yang dialami oleh tokoh-tokoh kepercayaannya akan karya
Perjanjian Lama keselamatan Allah seperti yang
dialami oleh tokoh-tokoh
Perjanjian Lama
1.4 Beriman kepada Yesus dan karyaNya 2.4 Peduli terhadap sesama sebagai
melalui kisah Perjanjian Baru perwujudan ajaran dan karya Yesus
Dokumen I KTSP SD ST. Hilarius Parittiga 39
melalui kisah Perjanjian Baru
1.5 Bersyukur atas Tata Perayaan 2.5 Disiplin dalam mengikuti Tata
Sakramen Baptis, Ekaristi, dan Tobat Perayaan Sakramen Baptis, Ekaristi,
sebagai tanda dan sarana karya dan Tobat sebagai tanda dan sarana
keselamatan Allah bagi manusia karya keselamatan Allah bagi manusia
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SD/MI
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan
guru”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching),
yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
3.2 Mengetahui bentuk dan variasi pola 4.2 Menampilkan bentuk dan variasi irama
irama dalam lagu melalui lagu
3.3 Mengetahui dinamika gerak tari 4.3 Meragakan dinamika gerak tari
3.4 Mengetahui teknik potong, lipat, dan 4.4 Membuat karya dengan teknik potong,
sambung lipat, dan sambung
1.1 Menerima arti bintang, rantai, 2.1 Bersikap jujur, peduli, kasih sayang
pohon beringin, kepala banteng, sesuai dengan sila-sila Pancasila
dan padi kapas pada lambang dalam lambang negara “Garuda
negara “Garuda Pancasila” sebagai Pancasila”
anugerah Tuhan Yang Maha Esa
1.2 Menghargai kewajiban dan hak 2.2 Melaksanakan kewajiban dan hak
sebagai anggota keluarga dan sebagai anggota keluarga dan warga
warga sekolah sebagai wujud rasa sekolah
syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa
1.3 Mensyukuri keberagaman 2.3 Menampilkan kebersamaan dalam
karakteristik individu di keberagaman karakteristik individu
lingkungan sekitar sebagai di lingkungan sekitar
anugerah Tuhan Yang Maha Esa
1.4 Mensyukuri makna bersatu dalam 2.4 Menampilkan sikap kerja sama
keberagaman di lingkungan sekitar sebagai wujud bersatu dalam
sebagai anugerah Tuhan Yang keberagaman di lingkungan sekitar
Maha Esa
Kelas 4
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SD/MI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial,
(3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran
intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual, yaitu “Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi sikap sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
guru, dan tetangganya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching,) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta
didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut.
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
(KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dan dalam bahasa yang jelas, sistematis
menanya berdasarkan rasa ingin dan logis, dalam karya yang estetis,
tahu tentang dirinya, makhluk dalam gerakan yang mencerminkan
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan anak sehat, dan dalam tindakan yang
benda-benda yang dijumpainya di mencerminkan perilaku anak
rumah, di sekolah dan di tempat beriman dan berakhlak mulia
Dokumen I KTSP SD ST. Hilarius Parittiga 44
bermain
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial,
(3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran
intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,
dan tetangganya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik
mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) SD/MI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial,
(3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran
intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
guru, dan tetangganya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan
guru”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching),
yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter
peserta didik lebih lanjut.
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
(KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dan dalam bahasa yang jelas, sistematis
menanya berdasarkan rasa ingin dan logis, dalam karya yang estetis,
tahu tentang dirinya, makhluk dalam gerakan yang mencerminkan
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan anak sehat, dan dalam tindakan yang
benda-benda yang dijumpainya di mencerminkan perilaku anak
rumah, di sekolah, dan tempat beriman dan berakhlak mulia
bermain
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial,
(3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran
intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan
guru”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching),
yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi
Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
(KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dan menanya dalam bahasa yang jelas, sistematis
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dan logis, dalam karya yang estetis,
dirinya, makhluk ciptaantuhan dan dalam gerakan yang mencerminkan
kegiatannya, dan benda-benda yang anak sehat, dan dalam tindakan yang
dijumpainya di rumah, di sekolah dan mencerminkan perilaku anak
tempat bermain beriman dan berakhlak mulia
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SD/MI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial,
(3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran
intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan
guru”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching),
yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
3.1 Mengetahui gambar dan bentuk 4.1 Menggambar dan membentuk tiga
tiga dimensi dimensi
3.2 Mengetahui tanda tempo dan 4.2 Menyanyikan lagu dengan
tinggi rendah nada memperhatikan tempo dan tinggi
rendah nada
3.3 Mengetahui gerak tari kreasi 4.3
Meragakan gerak tari kreasi daerah
daerah
3.4 Mengetahui karya seni rupa 4.4 Membuat karya kolase, montase,
teknik tempel aplikasi, dan mozaik
KOMPETENSI INTI 3
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
(PENGETAHUAN)
3 Memahami pengetahuan faktual 4 Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas dan logis,
[mendengar, melihat, membaca] dalam karya yang estetis, dalam
dan menanya berdasarkan rasa gerakan yang mencerminkan anak
ingin tahu tentang dirinya, sehat, dan dalam tindakan yang
makhluk ciptaan Tuhan dan mencerminkan perilaku anak beriman
kegiatannya, dan benda-benda dan berakhlak mulia
yang dijumpainya di rumah dan
di sekolah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
(KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual dan 4. Menyajikan pengetahuan faktual
konseptual dengan cara mengamati, dan konseptual dalam bahasa yang
menanya dan mencoba berdasarkan jelas, sistematis, logis dan kritis,
rasa ingin tahu tentang dirinya, dalam karya yang estetis, dalam
makhluk ciptaan Tuhan dan gerakan yang mencerminkan anak
kegiatannya, dan benda- benda yang sehat, dan dalam tindakan yang
dijumpainya di rumah, di sekolah dan mencerminkan perilaku anak
tempat bermain beriman dan berakhlak mulia
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,
dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta
didik lebih lanjut.
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) SD/MI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu: (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial,
(3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran
intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah;
dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan
guru”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching),
yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
KOMPETENSI INTI 3
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
(PENGETAHUAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual dan
dan konseptual dengan cara konseptual dalam bahasa yang jelas,
mengamati dan menanya sistematis, logis dan kritis, dalam
berdasarkan rasa ingin tahu tentang karya yang estetis, dalam gerakan
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan yang mencerminkan anak sehat, dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dalam tindakan yang mencerminkan
dijumpainya di rumah, di sekolah, perilaku anak beriman dan berakhlak
dan tempat bermain mulia
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial,
(3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran
intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan
guru”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching),
yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
(KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual dan 4. Menyajikan pengetahuan faktual
konseptual dengan cara mengamati, dan konseptual dalam bahasa yang
menanya dan mencoba berdasarkan jelas, sistematis, logis dan kritis,
rasa ingin tentang dirinya, makhluk dalam karya yang estetis, dalam
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan gerakan yang mencerminkan anak
benda-benda yang dijumpainya di sehat, dan dalam tindakan yang
rumah, di sekolah dan tempat mencerminkan perilaku anak
bermain
1.1 Bersyukur sebagai perempuan atau laki- 2.1 Bertanggung jawab terhadap
laki seturut citra Allah dirinya sebagai perempuan atau
laki-laki seturut citra Allah
1.2 Bersyukur atas lawan jenis sebagai 2.2 Santun terhadap lawan jenis
partner yang dianugerahkan Allah untuk sebagai partner yang sederajat
saling melengkapi untuk saling melengkapi
1.3 Beriman kepada Allah melalui kisah 2.3 Percaya diri dalam berinteraksi
tokoh-tokoh Perjanjian Lama seperti; dengan sesama, dengan meneladan
Daud, Salomo, dan Ester para tokoh Perjanjian Lama seperti:
Daud, Salomo, dan Ester
1.4 Beriman kepada Allah melalui karya 2.4 Percaya diri dalam
keselamatan-Nya dalam peristiwa mengungkapkan imannya akan
sengsara, wafat, dan kebangkitan Yesus Yesus Kristus yang sengsara,
wafat, dan bangkit
1.5 Percaya akan hidup baru dalam Roh 2.5 Bertanggung jawab dalam
Kudus mengusahakan hidup baru yang
dijiwai Roh Kudus melalui doa-doa
1.6 Percaya akan Roh Kudus yang berkarya 2.6 Disiplin dalam kehidupan
dalam kehidupan menggereja menggereja sesuai dengan karya
Roh Kudus
Dokumen I KTSP SD ST. Hilarius Parittiga 68
1.7 Bersyukur atas buah-buah Roh yang 2.7 Peduli untuk mewujudkan
dapat mengembangan kehidupan buahbuah Roh Kudus dalam
bersama dalam masyarakat kehidupan bersama di masyarakat
1.8 Bersyukur kepada Tuhan dengan 2.8 Jujur dan adil dalam kehidupan
mewujudkan nilai-nilai kejujuran dan bermasyarakat sebagai wujud
keadilan dalam kehidupan karya
bermasyarakat sebagai tanggapan atas Roh Kudus
karya Roh Kudus
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
(KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dan menanya 4. Menyajikan pengetahuan faktual
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dalam bahasa yang jelas, sistematis
dirinya, makhluk ciptaan tuhan dan dan logis, dalam karya yang estetis,
kegiatannya, dan benda-benda yang dalam gerakan yang mencerminkan
dijumpainya anak sehat, dan dalam tindakan
yang mencerminkan perilaku anak
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial,
(3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran
intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan
guru”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching),
yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
1.1 Bersyukur kepada Tuhan Yang 2.1 Bersikap tanggung jawab, cinta
Maha Esa atas nilai-nilai Pancasila tanah air, dan rela berkorban
dalam kehidupan sehari-hari sesuai nilai-nilai sila Pancasila
1.2 Menghargai kewajiban, hak, dan 2.2 Menunjukkan sikap tanggung
tanggug jawab sebagai warga jawab dalam memenuhi
masyarakat dan umat beragama kewajiban dan hak sebagai warga
dalam kehidupan sehari-hari masyarakat dalam kehidupan
sehari-hari
1.3 Mensyukuri keberagaman sosial 2.3 Bersikap toleran dalam
budaya masayarakat sebagai keberagaman sosial budaya
anugerah Tuhan Yang Maha Esa masyarakat dalam konteks
dalam konteks Bhineka Tunggal Ika Bhineka Tunggal Ika
1.4 Mensyukuri manfaat persatuan dan 2.4 Menampilkan sikap jujur pada
kesatuan sebagai anugerah penerapan nilai-nilai persatuan dan
Tuhan Yang Maha Esa kesatuan untuk membangun
kerukunan di bidang sosial budaya
Kelas 6
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SD/MI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial,
(3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran
intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi sikap sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta
didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut.
3.5 Mencermati petunjuk dan isi teks 4.5 Mengisi teks formulir (pendaftaran,
formulir (pendaftaran, kartu anggota, kartu anggota, pengiriman uang
pengiriman uang melalui bank/kantor melalui bank/kantor pos, daftar
pos, daftar riwayat hidup, dsb.) riwayat hidup, dll.) sesuai petunjuk
pengisiannya
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial,
(3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran
intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,
dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) SD/MI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial,
(3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran
intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan
guru”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching),
yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial,
(3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran
intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan
guru”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching),
yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
KOMPETENSI INTI 3
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
(PENGETAHUAN)
3. Memahami pengetahuan faktual dan 4. Menyajikan pengetahuan faktual dan
konseptual dengan cara mengamati, konseptual dalam bahasa yang jelas,
menanya dan mencoba berdasarkan sistematis, logis dan kritis, dalam
rasa ingin tahu tentang dirinya, karya yang estetis, dalam gerakan
makhluk ciptaan Tuhan dan yang mencerminkan anak sehat, dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dalam tindakan yang mencerminkan
dijumpainya di rumah, di sekolah perilaku anak beriman dan berakhlak
dan di tempat bermain mulia
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi
Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
1.1 Bersyukur sebagai warga negara 2.1 Bertanggung jawab sebagai warga
Indonesia yang beraneka ragam negara Indonesia dalam
sebagai anugerah Allah keanekaragaman yang merupakan
anugerah Allah
1.2 Bersyukur sebagai warga dunia dan 2.2 Peduli terhadap berbagai
melibatkan diri dalam berbagai keprihatinan umat manusia di
keprihatinan umat manusia seluruh dunia
1.3 Beriman pada Allah yang 2.3 Peduli terhadap sesama seperti
melakukan karya keselamatan yang diteladankan para nabi dalam
melalui para nabi melaksanakan karya keselamatan
Allah
1.4 Beriman pada Allah yang 2.4 Santun terhadap sesama melalui
menyelamatkan, dalam pribadi kata-kata dan tindakan seperti yang
Yesus Kristus diajarkan Yesus Kristus
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
(KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dan menanya dalam bahasa yang jelas, sistematis
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dan logis, dalam karya yang estetis,
dirinya, makhluk ciptaantuhan dan dalam gerakan yang mencerminkan
kegiatannya, dan benda-benda yang anak sehat, dan dalam tindakan yang
dijumpainya di rumah, di sekolah, mencerminkan perilaku anak
dan tempat bermain beriman dan berakhlak mulia
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SD/MI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial,
(3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran
intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan
guru”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching),
yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
1.1 Bersyukur kepada Tuhan Yang 2.1 Bersikap penuh tanggung jawab
Maha Esa atas nilai-nilai sesuai nilai-nilai Pancasila dalam
Pancasila secara utuh sebagai kehidupan sehari-hari
satu kesatuan dalam kehidupan
sehari-hari
1.2 Menghargai makna kewajiban, 2.2 Melaksanakan kewajiban, hak, dan
hak, dan tanggung jawab sebagai tanggung jawab sebagai warga
warga negara dalam menjalankan negara sebagai wujud cinta tanah air
agama
1.3 Mensyukuri keberagaman sosial, 2.3 Bersikap toleran dalam
budaya, dan ekonomi masyarakat keberagaman sosial, budaya, dan
sebagai anugerah Tuhan Yang ekonomi masyarakat dalam konteks
Maha Esa dalam konteks Bhineka Tunggal Ika
Bhineka Tunggal Ika
1.4 Mensyukuri persatuan dan 2.4 Menampilkan sikap tanggung jawab
kesatuan sebagai anugerah Tuhan terhadap penerapan nilai persatuan
Yang Maha Esa beserta dan kesatuan dalam kehidupan
dampaknya berbangsa dan bernegara
C. PENGEMBANGAN DIRI
1. Pengembangan diri terprogram ( Ekstrakurikuler )
a. Pengembangan diri dalam Bentuk ( Ekstrakurikuler )
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru.
Pengembangan diri bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan
Yang Maha Esa (imtaq), kebugaran, prestasi olah raga dan peningkatan potensi, bakat,
minat, dan kemampuan diri peserta didik sesuai kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan
diri dibiayai dari partisipasi sukarela dari orangtua, perwalian kelas, komite sekolah,
masyarakat peduli pendidikan atau DUDI. Dibimbing dan dilatih oleh guru, tenaga
kependidikan, dan tenaga Profesional/pelatih luar atas kesepakatan dengan komite sekolah
yang dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Tabel 3.Kegiatan Ekstra Kurikuler
Peserta Pendikar, PEK,
Jenis
No Hari Waktu Pengampu / KET KWU yang
Kegiatan
Kelas dikembangkan
14.00 Disiplin, Kreatif,
1 Pramuka Jum’at - TIM I-VI Wajib Mandiri, Peduli
16.00 lingkungan
2 OSN Sabtu 08.00 TIM IV-VI Hasil Seleski Kreatif,
- TIM Menghargai
12.00 Prestasi, Gemar
Dokumen I KTSP SD ST. Hilarius Parittiga 87
Membaca, Rasa
Ingin Tahu
07.00
Olahraga Disiplin, prestasi,
3 Sabtu – TIM III – V Seleksi TIM
(O2SN) Hiburan
10.00
13.00
Seni Seni, Rasa
4 Jumat – TIM III – V Hasil seleksi
(FLS2N) estetika
15.00
10.00
Paduan Mandiri, Disiplin,
5 Keagamaan Sabtu – Guru III - VI
Suara Rasa Estetika
13.30
o Gerakan Literasi
Peserta
No Jenis Kegiatan Waktu Pengampu /
Kelas
Merencanakan kegiatan Seluruh guru, kepala
1 Bulan Juli 2020 TIM
literasi sekolah, dan staf
Melaksanakan kegiatan
Setiap hari di awal
2 membaca 15 menit sebelum Guru I-VI
pelajaran
pelajaran dimulai
Membca buku di Petugas
3 Setiap hari I-VI
perpustakaan perpustakaan
Melaksanakan lomba literasi
(baca puisi, menulis pantun,
4 Bulan oktober TIM I– VI
syair, cerpen, pidato,
bercerita)
Memajang karya dan papan
5 Setiap minggu Guru kelas I-VI
pajangan kelas
Memajang karya di majalah Pengelola majalah
6 Setiap minggu I-VI
dinding sekolah dinding
Memberikan penghargaan Petugas
7 Setiap semester I-VI
bintang literasi perpustakaan
1) Konseling Belajar
Konseling belajar diberikan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam mata
pelajaran tertentu. Untuk siswa dari kelas I-V, tindak lanjut yang diberikan adalah
memberikan bimbingan secara khusus dalam program bimbingan berupa bimbingan
Kegiatan Realisasi
Rutin, yaitu kegiatan yang Penyambutan siswa
dilakukan terjadwal Piket kelas dan piket sekolah
Berbaris saat masuk kelas
Mengucapkan salam saat masuk kelas
Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran di kelas.
Menyanyikan lagu wajib Nasional.(nasionalisme)
Literasi/Membaca 15 menit sebelum pelajaran dimulai
Upacara Bendera hari Senin dan hari Besar nasional
(nasionalisme)
Menghormati perbedaan
Terbiasa bersyukur
Santun dalam berbicara dan berprilaku
Melaksanakan Misa Sekolah
Saling tolong menolong
Toleransi dan saling menghormati perbedaan
Antre saat bergantian memakai fasilitas sekolah
Jujur dan bertanggung jawab
Peduli
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh
guru.Pengembangan diri bertujuan untuk meningkaatkan keimanan dan ketaqwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa (imtaq), kebugaran, prestasi olah raga dan peningkatan potensi, bakat,
minat, dan kemampuan diri peserta didik sesuai kondisi sekolah.
Kegiatan pengembangan diri dibiayai dari partisipasi sukarela dari orangtua,
perwalian kelas, komite sekolah, masyarakat peduli pendidikan atau DUDI. Dibimbing dan
dilatih oleh guru, tenaga kependidikan, dan tenaga Profesional/pelatih luar atas kesepakatan
dengan komite sekolah yang dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan
pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan
masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik.
Teknik penilaian yang digunakan adalah observasi melalui wawancara, catatan anekdot
(anecdotal record), dan catatan kejadian tertentu (incidental record) sebagai unsur penilaian utama.
Dalam pelaksanaan penilaian sikap, pendidik dapat merencanakan indikator sikap yang akan
diamati sesuai dengan karakteristik proses pembelajaran yang akan dilakukan, misalnya perilaku
kerjasama dalam diskusi kelompok dan kerapihan dalam praktikum. Selain itu, penilaian sikap dapat
dilakukan tanpa perencanaan, misalnya perilaku yang muncul tidak terduga selama proses
pembelajaran dan di luar proses pembelajaran. Hasil pengamatan perilaku tersebut dicatat dalam
jurnal.
Tabel Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka Keseluruhan untuk Sekolah Dasar ST. Hilarius
Parittiga
Dokumen I KTSP SD ST. Hilarius Parittiga 93
Jumlah jam per tahun (@60 menit)
tatap muka (menit) Satu jam pemb.
Kelas Persemester
I II
I
SD 30 12 34-38 12 18-20 516-621
G. KETUNTASAN BELAJAR
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan
oleh satuan pendidikan yang mengacu pada standar kompetensi kelulusan, dengan
mempertimbangkan karakteristik peserta didik, karakteristik muatan pelajaran, dan kondisi
Satuan Pendidikan. Penentuan KKM harus mempertimbangkan setidaknya 3 aspek, yakni
karakteristik peserta didik (intake), karakteristik muatan/mata pelajaran (kompleksitas), dan
kondisi satuan pendidikan (pendidik dan daya dukung.
a. Aspek karakteristik materi/kompetensi yaitu memperhatikan kompleksitas KD dengan
mencermati kata kerja yang terdapat pada KD tersebut pada waktu sebelumnya. Semakin
tinggi aspek kompleksitas materi/kompetensi, semakin menantang guru untuk
meningkatkan kompetensinya.
b. Aspek intake yaitu memperhatikan kualitas peserta didik yang dapat diidentifikasi antara
lain berdasarkan hasil ujian jenjang sebelumnya, hasil tes awal yang dilakukan oleh
sekolah, atau nilai rapor sebelumnya. Semakin tinggi aspek intake, semakin tinggi pula nilai
KKMnya.
c. Aspek guru dan daya dukung antara lain memperhatikan ketersediaan guru, kesesuaian latar
belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran yang diampu, kompetensi guru (misalnya
hasil Uji Kompetensi Guru), rasio jumlah peserta didik dalam satu kelas, sarana prasarana
pembelajaran, dukungan dana, dan kebijakan sekolah. Semakin tinggi aspek guru dan daya
dukung, semakin tinggi pula nilai KKMnya.
Dalam menetapkan KKM, satuan pendidikan harus merumuskannya secara bersama-
sama kepala sekolah, pendidik, dan tenaga kependidikan lainnya. KKM dicantumkan dalam
Dokumen I KTSP dan bersifat dinamis, artinya memungkinkan mengalami perubahan sesuai
dengan perkembangan proses pembelajaran. KKM dituliskan dalam bentuk angka (bilangan
bulat) dengan rentang 0 – 100. Dengan demikian, penentuan KKM muatan pelajaran
merupakan kewenangan pendidik yang disetujui di tingkat Satuan Pendidikan melalui rapat
dewan guru. KKM dapat dibuat berbeda untuk setiap mata pelajaran dan dapat juga dibuat
sama untuk semua mata pelajaran pada suatu sekolah.
Tabel Daftar Kriteria Ketuntasan BelajarSD ST. Hilarius Parittiga
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) / Kelas
No Mata Pelajaran
I II III IV V VI
1 Pendidikan Agama Khatolik 75 75 75 75 75 75
2 Pendidikan Kewarganegaraan 75 75 75 75 75 75
3 Bahasa Indonesia 75 75 75 75 75 75
4 Matematika 75 75 75 75 75 75
2. Kelulusan
Kelulusan dan kriteria kelulusan peserta didik dari Satuan Pendidikan ditetapkan
melalui rapat dewan guru. Peserta didik dinyatakan lulus dari Satuan Pendidikan di S D ST.
Hilarius Parittiga setelah memenuhi syarat berikut.
e. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
f. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal Baik; dan
g. Lulus Ujian Sekolah seluruh muatan/mata pelajaran
b. Kecakapan Sosial
Untuk membekali dan menumbuhkembangkan kecakapan sosial siswa, sekolah mengadakan
kegiatan antara lain:
1) Mengumpulkan dana untuk teman sakit atau teman yang tertimpa musibah
2) Menjenguk teman yang sakit
3) Mengadakan kerja bakti (Jum’at Bersih)
4) Menghargai pendapat teman dalam berdiskusi di kelas
5) Melaksanakan tugas piket kelas
c. Kecakapan Akademik
Kecakapan akademik ditanamkan dengan melalui berbagai kegiatan sbb :
Dokumen I KTSP SD ST. Hilarius Parittiga 97
1) Menerapkan pendekatan belajar aktif (PAKEM)
2) Membina kaderisasi lomba Festival Kompetensi dan Kreativitas Siswa
3) Mengadakan wajib baca di perpustakaan
4) Mengadakan wajib baca senyap (10 menit) sebelum bel masuk sekolah
K. PENDIDIKAN KELUARGA
SKENARIO PEMBELAJARAN
Menerapkan area wajib masker kain atau masker tembus pandang bagi yang memiliki peserta
didik disabilitas rungu, dengan menghimbau melaui poster dan sepanduk. Membuat kesepakatan
bersama komite satuan pendidikan terkait kesiapan melakukan pembelajaran tatap muka di satuan
pendidikan. Membentuk SATGAS gugus tugas Covid – 19 di sekolah. Memiliki thermogun
(pengukur suhu tubuh tembak); melakukan pemetaan warga satuan pendidikan yang tidak boleh
melakukan kegiatan di satuan pendidikan:
a) memiliki kondisi medis comorbid yang tidak terkontrol;
b) tidak memiliki akses transportasi yang memungkinkan penerapan jaga jarak;
c) memiliki riwayat perjalanan dari ZONA KUNING, ORANYE, MERAH dan belum
menyelesaikan isolasi mandiri selama 14 (empat belas) hari; dan memiliki riwayat kontak
dengan orang terkonfirmasi positif Covid-19 dan belum menyelesaikan isolasi mandiri selama
14 (empat belas) hari
Ketentuan khusus:
1. Peserta didik yang tinggal di daerah ZONA KUNING, ORANYE, atau MERAH dan/atau
dalam perjalanannya ke dan dari satuan pendidikan harus melalui ZONA KUNING, ORANYE,
dan/atau MERAH tetap melanjutkan BDR.
2. Peserta didik yang berasal dari daerah ZONA KUNING, ORANYE, atau MERAH dan
kemudian pindah ke ZONA HIJAU tempat satuan pendidikan berada harus melakukan isolasi
mandiri selama 14 (empat belas) hari setelah kepindahan dan sebelum melakukan pembelajaran
tatap muka di satuan pendidikan.
b. Memberikan informasi kepada kepala satuan pendidikan terkait kebutuhan penyediaan sarana
prasarana kesehatan dan kebersihan sesuai pada daftar periksa.
c. Melakukan pembersihan dan disinfeksi di satuan pendidikan setiap hari selama 1 (satu) minggu
sebelum penyelenggaraan tatap muka dimulai dan dilanjutkan setiap hari selama satuan
pendidikan menyelenggarakan pembelajaran tatap muka, antara lain pada lantai, pegangan
tangga, meja dan kursi, pegangan pintu, toilet,sarana CTPS dengan air mengalir, alat
peraga/edukasi, komputerdan papan tik, alat pendukung pembelajaran, tombol lift, ventilasi
buatan atau AC, dan fasilitas lainnya.
No Posisi Aktivitas
a. sarapan/konsumsi gizi seimbang;
b. memastikan diri dalam kondisi sehat dan tidak
memiliki gejala: suhu ≥37,3°C, atau keluhan batuk,
pilek, sakit tenggorokan, dan/atau sesak nafas;
c. memastikan menggunakan masker kain 3 (tiga)
lapis atau 2 (dua) lapis yang dalamnya diisi tisu
dengan baik dan membawa masker cadangan serta
Sebelum
1 membawa pembungkus untuk masker kotor;
Berangkat
d. sebaiknya membawa cairan pembersih tangan
(hand sanitizer);
e. membawa makanan beserta alat makan dan air
minum sesuai kebutuhan;
f. wajib membawa perlengkapan pribadi, meliputi: alat
belajar, ibadah, alat olahraga dan alat lain sehingga
tidak perlu pinjam meminjam.
2 Selama a. menggunakan masker dan tetap menjaga jarak
Dokumen I KTSP SD ST. Hilarius Parittiga 102
minimal 1,5 (satu koma lima) meter;
b. hindari menyentuh permukaan benda-benda, tidak
menyentuh hidung, mata, dan mulut, dan menerapkan
Perjalanan
etika batuk dan bersin setiap waktu;
c. membersihkan tangan sebelum dan sesudah
menggunakan transportasi publik/antar-jemput.
a. pengantaran dilakukan di lokasi yang telah ditentukan;
b. mengikuti pemeriksaan kesehatan meliputi:
pengukuran suhu tubuh, gejala batuk, pilek, sakit
Sebelum
tenggorokan, dan/atau sesak nafas;
3 masuk
c. melakukan CTPS sebelum memasuki gerbang
gerbang
satuan pendidikan dan ruang kelas;
d. untuk tamu, mengikuti protokol kesehatan di satuan
pendidikan.
a. menggunakan masker dan menerapkan jaga jarak
minimal 1,5 (satu koma lima) meter;
b. menggunakan alat belajar, alat musik, dan alat
makan minum pribadi;
Selama c. dilarang pinjam-meminjam peralatan;
Kegiatan d. memberikan pengumuman di seluruh area satuan
4
Belajar pendidikan secara berulang dan intensif terkait
Mengajar penggunaaan masker, CTPS, dan jaga jarak;
e. melakukan pengamatan visual kesehatan warga
satuan pendidikan, jika ada yang memiliki gejala
gangguan kesehatan maka harus ikuti protokol
kesehatan satuan pendidikan.
a. tetap menggunakan masker dan melakukan CTPS
sebelum meninggalkan ruang kelas;
Selesai b. keluar ruangan kelas dan satuan pendidikan dengan
Kegiatan berbaris sambil menerapkan jaga jarak;
5
Belajar c. penjemput peserta didik menunggu di lokasi yang
Mengajar sudah disediakan dan melakukan jaga jarak sesuai
dengan tempat duduk dan/atau jarak antri yang
sudah ditandai.
a. menggunakan masker dan tetap jaga jarak minimal
1,5 (satu koma lima) meter;
Perjalanan
b. hindari menyentuh permukaan benda-benda, tidak
pulang dari
6 menyentuh hidung, mata, dan mulut, serta
Satuan
menerapkan etika batuk dan bersin;
pendidikan
c. membersihkan tangan sebelum dan sesudah
menggunakan transportasi publik/antar-jemput.
7 Setelah a. melepas alas kaki, meletakan barang-barang
Sampai di yang dibawa di luar ruangan dan melakukan
Rumah disinfeksi terhadap barang-barang tersebut,
Dokumen I KTSP SD ST. Hilarius Parittiga 103
misalnya sepatu, tas, jaket, dan lainnya;
b. membersihkan diri (mandi) dan mengganti
pakaian sebelum berinteraksi fisik dengan
orang lain di dalam rumah;
c. tetap melakukan PHBS khususnya CTPS
secara rutin;
d. jika warga satuan pendidikan mengalami
gejala umum seperti suhu tubuh ≥37,3°C, atau
keluhan batuk, pilek, sakit tenggorokan,
dan/atau sesak nafas setelah kembali dari
satuan pendidikan, warga satuan pendidikan
tersebut diminta untuk segera melaporkan
pada tim kesehatan satuan pendidikan.
No Posisi Aktifitas
Perpustakaan, a. melakukan CTPS sebelum masuk dan
ruang praktikum, keluar dari ruangan;
ruang b. meletakkan buku/alat praktikum pada
1
keterampilan, tempat yang telah disediakan;
dan/atau ruang c. selalu menggunakan masker dan jaga jarak
sejenisnya minimal 1,5 (satu koma lima) meter.
a. melakukan CTPS sebelum dan setelah
makan;
b. selalu menggunakan masker dan melakukan
jaga jarak minimal 1,5 (satu koma lima)meter;
c. masker hanya boleh dilepaskan sejenak
2 Kantin
saat makan dan minum;
d. memastikan seluruh karyawan menggunakan
masker selama berada di kantin;
e. memastikan peralatan memasak danmakan dibersihkan dengan
baik.
a. melakukan CTPS setelah menggunakan
kamar mandi dan toilet;
3 Toilet
b. selalu menggunakan masker dan menjaga
jarak jika harus mengantri.
4 Tempat Ibadah a. melakukan CTPS sebelum dan setelah
beribadah;
b. selalu menggunakan masker dan
melakukan jaga jarak;
c. menggunakan peralatan ibadah milik
pribadi;
d. hindari menggunakan peralatan ibadah
Dokumen I KTSP SD ST. Hilarius Parittiga 104
bersama, misalnya sajadah, sarung,
mukena, kitab suci, dan lain-lain;
e. hindari kebiasaan bersentuhan, bersalaman,
bercium pipi, dan cium tangan.
a. berjalan sendiri-sendiri mengikuti arah jalur
Tangga dan yang ditentukan;
5
Lorong b. dilarang berkerumun di tangga dan lorong
satuan pendidikan.
Selalu menggunakan masker dan menjaga jarak
minimal 1,5 (satu koma lima) meter dalam
6 Lapangan kegiatan kebersamaan yang dilakukan di
lapangan, misalnya upacara, olah raga,
pramuka, aktivitas pembelajaran, dan lain-lain.
a.Masa Transisi
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif dan hari libur.
A. Alokasi Waktu
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal
khusus. tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah
jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam
untuk kegiatan pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda Barat
semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum
termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur
KALENDER AKADEMIK
Dokumen I KTSP SD ST. Hilarius Parittiga 2
SD ST. HILARIUS PARITTIGA
TAHUN PELAJARAN 2020 / 2021
KTSP ini disusun sebagai acuan dan pedoman bagi guru-guru dalam melaksanakan program
pembelajaran di sekolah/madrasah. Berdasarkan dokumen KTSP ini selanjutnya guru-guru setiap
mata kelas membuat program pembelajaran yang berupa program tahunan, program semester, silabus
RPP dan intrumen penilaian.
KTSP ini disusun dengan mengacu pada kurikulum 2013 untuk kelas I, II,III, IV, V, dan VI.
Kurikulum ini akan dilakukan revisi setiap tahun sekali yaitu pada tahun pelajaran 2018/2019 yang
mana seluruh kelas dari kelas I s.d. VI sudah menggunakan kurikulum 2013.
Sesuai dengan komitmen guru-guru dalam meningkatkan mutu pendidikan maka KTSP yang
telah disusun akan dilaksanakan sesuai program yang telah ditetapkan. Semoga dengan tersusunnya
KTSP ini tujuan sekolah dapat tercapai,Aamiin.