Penyusunan Kurikulum Operasional Madrasah (KOM) pada MIN 1 Kota Tangerang disusun berdasarkan SK Kepala MIN ditahun pelajaran 2022/2023 dengan melibatkan kepala madrasah, komite dan guru, yang diberikan tugas sebagai Tim Pengembang Kurikulum. MIN 1 Kota Tangerang adalah Madrasah Ibtidaiyah Negri yang satu-satunya dibawah naungan Kementerian Agama Kota Tangerang, dengan lokasi berada dipusat pertokoan dan perkantoran swasta serta pemerintahan. MIN 1 Kota Tangerang bisa dianggap cukup jauh dari rumah penduduk, secara geografis perjalanan menuju ke MIN 1 Kota Tangerang melewati Jalan Utama Jendral Sudirman Kota Tangerang sehingga mudah diakses, karena berada diperkotaan maka tidak ada keciri khas san daerah yang dimiliki yang dimunculkan, tetapi lebih mengarah kepada keciri khas san budaya Kota Tangerang. Peserta didik yang masuk ke MIN 1 Kota Tangerang berasal dari berbagai Kecamatan yang ada di Kota Tangerang, tetapi lebih didominasi peserta didik dari Kelurahan Babakan, Kelapa Indah, Cikokol dan Kec. Tangerang yang bisa dikatakan berasal dari bukan satu suku yang sama, melainkan banyak suku. Latar belakang peserta didik mayoritas beragama Islam, dengan social budaya masih cukup baik. Secara sosial budaya, peserta didik memiliki latar belakang orang tua yang berbeda budaya yang disebabkan dari orang tua yang merupakan karyawan dan pegawai yang ditempatkan tugas dan berasal dari luar daerah. Selain itu, minat bakat peserta didik juga yang sangat beragama juga mempengaruhi interaksi dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik ini memiliki karakter dan kemampuan yang berbeda karena berasal dari orangtua serta lingkungan yang berbeda baik agama, suku, adat dan bahasa sehingga ini memiliki keunikan yang bisa dijadikan sebagai madrasah yang ramah anak tanpa 1 memandang perbedaan. Peserta didik dianggap anak yang unik dan utuh, memiliki potensi (kelebihan/kekuatan) masing-masing sehingga memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut melalui lingkungan yang menyenangkan dan bermakna.
Guru yang saat ini mengajar di MIN 1 Kota Tangerang sebanyak
24 Guru dengan berbagai macam keahlian serta lulusan akademik. Saat ini 99 % sudah S1 dan 1% yang lulusan S2, sehingga secara akademik dan kelulusan guru di MIN sudah sesuai aturan yang diberlakukan. Selain guru yang bersertifikasi di MIN 1 Kota Tangerang juga memiliki staf -staf yang handal yaitu 6 TU dengan 3 yang sudah ASN dan 3 Non PNS, selain itu MIN 1 Kota Tangerang juga memilki 2 guru ekstrakuikuler yaitu Eskul bidang pencak silat, untuk tahfiz dan pramuka dimasukan kealokasi intrakulikuler. Ke-8 tenaga kependidikan tersebut semua lulusan S1 sesuai dengan skill dan kompetensinya. Walimurid pada MIN 1 Kota Tangerang berasal dari berbagai macam tingkatan baik secara ekonomi, status pendidikan dan social budaya Dari hasil pendataan walimurid di MIN 1 Kota Tangerang ada yang memiliki pekerjaan sebagai Karyawan swasta, PNS dan Wiraswasta, dengan jenjang lulusan pendidikan mereka didominasi lulusan SLTA, SI dan S2. Saat ini komunikasi yang dilakukan pihak madrasah dalam hal ini MIN 1 Kota Tangerang sangat komunikatif dengan orangtua murid, hal ini kepala madrasah beserta guru berusaha memberikan informasi keberhasilan siswa melalui forum orangtua dan media social yang dibuatkan group (whastapp). MIN 1 Kota Tangerang setiap 3 bulan sekali juga melakukan pertemuan dengan orangtua yang dikemas dengan kegiatan pengajian dan curah pendapat. Keberagaman social dan budaya yang dimilki orangtua siswa sangat mempengaruhi komunitas pembelajaran yang ada di MIN 1 Kota Tangerang.
MIN 1 Kota Tangerang berada di tengah-tengah perkotaan secara
2 social budaya memiliki keciri khas san Kota Tangerang dengan keaneka ragaman social budaya yang sangat menarik seperti adanya perlombaan vestifal CISADANE, Kuliner Night Pasar Lama, Care Free Day, tari lenggang Cisadane, Baronsai dan lainnnya. Tradisi budaya di Kota Tangerang sering ditampilkan ketika memperingati Ulang Tahun Kota Tangerang setiap Tanggal 28 Februari. Kuliner terkenal di Kota Tangerang adalah Laksa Tangerang, Kecap Benteng/SH dan Dodol MIN 1 Kota Tangerang juga menjalin kemitraan dengan pihak lain terutama dengan Pemerintahan Daerah (PemDa) melalui Dinas Pendidikan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kesehatan dan yang lainnya untuk membangun komunitas pembelajaran yang saling bersinergi. Selain itu pernah terjalin kemitraan dengan pihak DBE ( Disentralisasi Based Education) yang merupakan bantuan dari masyarakat Amerika Serikat dibidang pendidikan dan USAID Prioritas dengan melibatkan guru, kepala madrasah dan Pengawas sebagai Training of Trainer yang diterapkan pada pembelajaran di MIN 1 Kota Tangerang Dalam pengembangannya, kurikulum operasional madrasah mengacu pada capaian pembelajaran yang dibuat pemerintah yang dirumuskan kepada tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang disesuaikan dengan lingkup materi kegiatan pembelajaran intrakulikuler dan P5&P2RA. Berdasarkan perbedaan latar belakang tersebut maka memperkuat alasan Profil Pelajar Pancasila mampu diimplemetasikan secara utuh di MIN 1 Kota Tangerang dengan tema’ Kita adalah saudara dalam keunikan dan keharmonisa”. Maka dalam penyusunan Kurikulum Operasional, karakteristik peserta didik dengan segala latar belakangnya menjadi satu pertimbangan utama agar menjadi pendidikan yang berkarakter dengan dimensi Profil Pelajar Pancasila dengan memberikan stimulasi pembelajaran yang tepat. Secara umum, dapat dikatakan stimulasi bertujuan agar anak 3 bertumbuh kembang optimal secara holistik dan siap belajar dimadrasah. Diharapkan mereka kelak membentuk pribadi yang dicita-citakan dalam profil pelajar Pancasila, yaitu sebagai pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila. Proses membangun pengetahuan anak terjadi ketika ia sedang bermain dan berinteraksi dengan lingkungannya secara aktif. Tujuan akhir capaian pembelajaran yang terintegrasi dengan Profil Pelajar Pancasila secara umum adalah untuk membentuk karakter peserta didik untuk menumbuhkan iman, takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri, bernalar kritis, bergotong royong dan kreatif dengan mengakomodir keragaman tersebut.
B. Landasan-Landasan Kurikulum
Landasan Pengembangan Kurikulum yang mendasari penyusunan
Kurikulum Operasional pada Madrasah yaitu: 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen 3. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang SNP 4. Peraturan Mendikbudristek RI Nomor 7 Tahun 2022 tentang Standar Isi Pada PAUD, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah 5. Peraturan Mendikbudristek RI Nomor 5 Tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pada PAUD, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah 6. Peraturan Mendikbudristek RI Nomor 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses Pada PAUD, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah 7. Peraturan Mendikbudristek RI Nomor 21 Tahun 2022 tentang Standar 4 Penilaian Pendidikan Pada PAUD, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah 8. KMA RI No 347 Tahun 2022 Tentang Pedoman Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Madrasah 9. Keputusan Kemendikbudristek RI Nomor 262/M/2022 Tentang Perubahan atas Keputusan Kemendikbudristek No 56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran. 10. Keputusan Kepala BSKAP Kemendikbudristek No 003/H/KR/2022 tentang Perubahan atas keputusan BSKAP Kemendikbudristek No 008/H/KR/2022 tentang Capaian Pemebelajaran pada PAUD, Jenjang Dikdasmen pada Kurikulum Merdeka 11. Keputusan Dirjen Pendis Nomo 3211 Tahun 2022 Tentang Capaian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Aran Kurikulum Merdeka Pada Madrasah 12. Direktorat KSKK Madrasah, Dirjen Pendis Kementerian Agama RI Tahun 2022 tentang Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin 13. BP3 Kemendikbudristek Tahun 2021 Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan
C. Prinsip-Prinsip Kurikulum Operasional Madrasah (KOM)
1. Berpusat pada peserta didik
Pada MIN 1 Kota Tangerang memandang karakteristik siswa dapat digunakan sebagai dasar dalam perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, serta penilaian. Menurut Krishnan, Pembelajaran yang dipusatkan pada siswa dapat membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan belajar seperti manajemen waktu, komunikasi, berpikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah (Krishnan, 2015). Berpusat pada peserta didik, yaitu pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi, kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik. Semua hal 5 yang berkaitan dengan bakat dan minat anak dikembangkan dan disalurkan sesuai dengan keinginan peserta didik yang ada di MIN 1 Kota Tangerang, sehingga peserta didik dapat mengeksplorasi segala kemampuan yang dimiliki.
2. Kontekstual
Pembelajaran yang dirancang secara kontekstual yang disesuaiakan dengan kondisi
MIN 1 Kota Tangerang yaitu peserta didik diajarkan tentang kearifan local social budaya yang ada di Kota Tangerang seperti pengenalan maknanan khas kuliner, adat istiadat, budaya dan sebagaianya yang mengenalkan kebinekaan global untul saling komunikasi, menghargai dan serta menghormato antar sesama. Sehingga peserta diharapkan mampu beradaptasi dengan lingkungan dan masyarakat sekitar. Tanggap Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni. Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan melalui teknologi . 3. Esensial
Pembelajaran di MIN memuat semua unsur informasi penting/utama yang
dibutuhkan dan digunakan di madrasah. Bahasa yang digunakan lugas, ringkas dan mudah dipahami sangat membantu dalam upaya menerapkan segala hal-hal yang diharapkan yaitu tercipta profil pelajar Pancasila Rahmatan lil alamin, dengan penyajian materi-materi yang utama, berkesinambungan dan ketercapaian.
4. Akuntabel
Semua kegiatan proses pembelajaran baik secara akademik maupun hal
lainnya dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual. Pertanggungjawaban ini menentukan kredibilitas lembaga yang dipimpin agar lebih berintegritas 6 5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan
Pengembangan kurikulum madrasah melibatkan komite madrasah dan berbagai
pemangku kepentingan, antara lain komite pembelajaran seperti kepala madrasah, pengawas, guru, orngatua dan siswa. di bawah koordinasi dan supervise Kementerian Agama sesuai dengan kewenangannya. Hal ini dilakukan agar visi dan misi yang ada pada kurikulum tercapai sesuai harapan semua warga madrasah.
6. Pemerataan dan Peningkatan Mutu. Pengembangan kurikulum madrasah
diorientasikan sebagai upaya pemerataan kesempatan memperoleh layanan pendidikan dan peningkatan mutu pendidikan yang dapat memberikan akses pada semua peserta didik dan menghargai perbedaan termasuk PDBK