Anda di halaman 1dari 55

BUKU 1 (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) 2022-

2023

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Implementasi Kurikulum Darurat pada Madrasah Ibtidaiyah (MI)


menuntut adanya perubahan paradigma pada perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan penilaian hasil belajar.
Kegiatan pembelajaran tidak hanya dilaksanakan sepenuhnya di
madrasah, tetapi siswa dapat belajar dari rumah. Kegiatan pembelajaran
yang tadinya lebih banyak dilaksanakan secara tatap muka antara guru
dengan siswa di kelas, berubah menjadi pembelajaran jarak jauh secara
daring (dalam jaringan) dan luring (luar jaringan). Kegiatan belajar dari
rumah menuntut adanya kolaborasi, partisipasi dan komunikasi aktif
antara guru, orang tua dan siswa. Belajar dari rumah tidak sekedar
memenuhi tuntutan kompetensi (KI-KD) pada kurikulum, tetapi lebih
ditekankan pada pengembangan karakter, akhlak mulia, ubudiyah dan
kemandirian siswa. Guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam
menyajikan materi pelajaran dan memberi tugas kepada siswa, agar
terwujud pembelajaran yang bermakna, inspiratif dan menyenangkan
agar siswa tidak mengalami kebosanan belajar dari rumah. Agar kegiatan
pembelajaran pada masa darurat berjalan dengan baik dan optimal,
maka Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah 01 Kalen-Kedungpring
menyusun Dokumen Kurikulum Darurat, sebagai acuan satuan
pendidikan dalam menyelenggarakan pembelajaran di madrasah.
Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah 01 Kalen merupakan
standar kurikulum operasional bagi terselenggaranya kegiatan
pembelajaran pada satuan pendidikan Madrasah Ibtidaiyah
Muhammadiyah 01 Kalen dengan harapan agar memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk mengekspresikan dirinya secara bebas,
dinamis, dan menyenangkan dengan menegakkan 5 (lima) Pilar Belajar,
yaitu :
1. Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa,
2. Belajar untuk memahami dan menghayati ilmu pengetahuan yang
diperoleh,
3. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,

KURIKULUM-MIS Muhammadiyah 01 kalen 1


BUKU 1 (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) 2022-
2023

4. Belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan,
5. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses
belajar yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

B. Landasan Hukum
Adapun landasan hukum Kurikulum Darurat ini adalah Sebagai
Berikut :
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor
78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301)
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5670);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan
dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5157);
4. Peraturan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013 Tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah sebagaimana telah
beberapa kali mengalami perubahan terakhir dengan Peraturan
Menteri Agama Nomor 66 tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013 Tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun
2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
Menengah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun
2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;

KURIKULUM-MIS Muhammadiyah 01 kalen 2


BUKU 1 (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) 2022-
2023

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun


2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun
2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun
2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada
Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018 tentang perubahan atas
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun
2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada
Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
10. Keputusan Menteri Agama Nomor 183 Tahun 2019 tentang Pedoman
Kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah;
11. Keputusan Menteri Agama Nomor 184 Tahun 2019 tentang Pedoman
Implementasi Kurikulum pada Madrasah;
12. Surat Keputusan Dirjen Pendis Nomor 6981 Tahun 2019 tentang
petunjuk teknis penyusunan dan pengembangan KTSP;
13. Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Islam Nomor 2491 Tahun 2020
tentang Kalender Pendidikan Madrasah TP. 2022/2023;
14. Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Islam Nomor 2791 Tahun 2020
tentang Panduan Kurikulum Darurat pada Madrasah;
15. Surat Edaran Dirjen Pendis Nomor : B-937/DJ.I/Dt.I.I/PP.00/05/2020
tentang Kurikulum Darurat pada Madrasah

C. Tujuan Pengembangan Kurikulum


Secara umum tujuan diterapkan Kurikulum adalah untuk
memandirikan dan memberdayakan satuan pendidikan melalui
pemberian kewenangan (otonomi), dan mendorong madrasah untuk
melakukan pengambilan keputusan secara partisipatif dalam
pengembangan kurikulum. Sedangkan secara khusus tujuannya adalah:
1. Menyamakan persepsi kepala madrasah, pendidik, tenaga
kependidikan, peserta didikdan Komite madrasah tentang berbagai
peraturan dan perundang-undangan yang mendasari implementasi
kurikulum 2013

KURIKULUM-MIS Muhammadiyah 01 kalen 3


BUKU 1 (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) 2022-
2023

2. Sebagai acuan tekhnis atau pedoman penyelenggaraan


pembelajaran di Madrasah.Dengan harapan agar pembelajaran di
Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah 01 Kalen-Kedungpring ini
dapat terlaksana dengan baik dan efektif
3. Sebagai panduan implementasi kurikulum 2013 untuk
mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan
hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif,
kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban
dunia
4. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif
madrasah dalam mengembangkan kurikulum.
5. Memberdayakan sumber daya yang tersedia.
6. Meningkatkan kepedulian warga Madrasah dalam
mengembangkan kurikulum melalui pengambilan keputusan
bersama untuk mewujudkan keunggulan madrasah.
7. Untuk memastikan hak anak untuk tetap mendapatkan layanan
Pendidikan, melindungi warga satuan pendidikan dan memastikan
pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, peserta didik dan
orang tua.
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum
Pelaksanaan pembelajaran pada Kurikulum 2013 memiliki
karakteristik yang berbeda dari pelaksanaan kurikulum 2006.
Berdasarkan hasil analisis terhadap kondisi yang diharapkan terdapat
14 prinsip utama pembelajaran yang perlu guru terapkan. Adapun 14
prinsip itu adalah sebagai berikut:
1. Dari siswa diberi tahu menuju siswa mencari tahu; pembelajaran
mendorong siswa menjadi pembelajar aktif, pada awal
pembelajaran guru tidak berusaha untuk meberitahu siswa karena
itu materi pembelajaran tidak disajikan dalam bentuk final. Pada
awal pembelajaran guru membangkitkan rasa ingin tahu siswa
terhadap suatu fenomena atau fakta lalu mereka merumuskan
ketidaktahuannya dalam bentuk pertanyaan. Jika biasanya kegiatan
pembelajaran dimulai dengan penyampaian informasi dari guru
sebagai sumber belajar, maka dalam pelaksanaan Kurikulum

KURIKULUM-MIS Muhammadiyah 01 kalen 4


BUKU 1 (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) 2022-
2023

Darurat kegiatan inti dimulai dengan siswa mengamati fenomena


atau fakta tertentu. Oleh karena itu guru selalu memulai dengan
menyajikan alat bantu pembelajaran untuk mengembangkan rasa
ingin tahu siswa dan dengan alat bantu itu guru membangkitkan
rasa ingin tahu siswa dengan bertanya.
2. Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar
berbasis aneka sumber; pembelajaran berbasis sistem
lingkungan. Dalam kegiatan pembelajaran membuka peluang
kepada siswa  sumber belajar seperti informasi dari buku siswa, 
internet, koran, majalah, referensi dari perpustakaan yang telah
disiapkan. Pada metode proyek, pemecahan masalah, atau inkuiri
siswa dapat memanfaatkan sumber belajar di luar kelas. Dianjurkan
pula untuk materi tertentu siswa memanfaatkan sumber belajar di
sekitar lingkungan masyarakat. Tentu dengan pendekatan ini
pembelajaran tidak cukup dengan pelaksanaan tatap muka dalam
kelas.
3. Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan
penggunaan pendekatan ilmiah; pergeseran ini membuat guru
tidak hanya menggunakan sumber belajar tertulis sebagai satu-
satunya sumber belajar siswa dan hasil belajar siswa hanya dalam
bentuk teks. Hasil belajar dapat diperluas dalam bentuk teks, disain
program, mind maping, gambar, diagram, tabel, kemampuan
berkomunikasi, kemampuan mempraktikan sesuatu yang dapat
dilihat dari lisannya, tulisannya, geraknya, atau karyanya.
4. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran
berbasis kompetensi;pembelajaran tidak hanya dilihat dari hasil
belajar, tetapi dari aktivitas dalam proses belajar. Yang
dikembangkan dan dinilai adalah sikap, pengetahuan, dan
keterampilannya.
5. Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu; mata
pelajaran dalam pelaksanaan Kurikulum Darurat menjadi
komponen sistem yang terpadu. Semua materi pelajaran perlu
diletakkan dalam sistem yang terpadu untuk menghasilkan
kompetensi lulusan. Oleh karena itu guru perlu merancang
pembelajaran bersama-sama, menentukan karya siswa bersama-

KURIKULUM-MIS Muhammadiyah 01 kalen 5


BUKU 1 (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) 2022-
2023

sama, serta menentukan karya utama pada tiap mata pelajaran


bersama-sama, agar beban belajar siswa dapat diatur sehingga
tugas yang banyak, aktivitas yang banyak, serta penggunaan waktu
yang banyak tidak menjadi beban belajar berlebih yang
kontraproduktif terhadap perkembangan siswa.
6. Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju
pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi
dimensi; di sini siswa belajar menerima kebenaran tidak tunggul.
Siswa melihat awan yang sama di sebuah kabupaten. Mereka akan
melihatnya dari tempatnya berpijak. Jika ada sejumlah siswa yang
melukiskan awan pada jam yang sama dari tempat yangberjauhan,
mereka akan melukiskannya berbeda-beda, semua benar tentang
awan itu, benar menjadi beragam.
7. Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan
aplikatif; pada waktu lalu pembelajaran berlangsung ceramah.
Segala sesuatu diungkapkan dalam bentuk lisan guru, fakta
disajikan dalam bentuk informasi verbal, sekarang siswa harus lihat
faktanya, gambarnya, videonya, diagaramnya, teksnya yang
membuat siswa melihat, meraba, merasa dengan panca indranya.
Siswa belajar tidak hanya dengan mendengar, namun dengan
menggunakan panca indra lainnya.
8. Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal
(hardskills) dan keterampilan mental (softskills); hasil belajar
pada rapot tidak hanya melaporkan angka dalam bentuk
pengetahuannya, tetapi menyajikan informasi menyangku
perkembangan sikapnya dan keterampilannya. Keterampilan yang
dimaksud bisa keterampilan membacan, menulis, berbicara,
mendengar yang mencerminkan keterampilan berpikirnya.
Keterampilan bisa juga dalam bentuk aktivitas dalam menghasilkan
karya, sampai pada keterampilan berkomunikasi yang santun,
keterampilan menghargai pendapat dan yang lainnya.
9. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan  dan
pemberdayaan siswa sebagai pembelajar sepanjang hayat; ini
memerlukan guru untuk mengembangkan pembiasaan sejak dini
untuk melaksanakan norma yang baik sesuai dengan budaya

KURIKULUM-MIS Muhammadiyah 01 kalen 6


BUKU 1 (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) 2022-
2023

masyarakat setempat, dalam ruang lingkup yang lebih luas siswa


perlu mengembangkan kecakapan berpikir, bertindak, berbudi
sebagai bangsa, bahkan memiliki kemampuan untuk
menyesusaikan dengan dengan kebutuhan beradaptasi pada
lingkungan global. Kebiasaan membaca, menulis, menggunakan
teknologi, bicara yang santun  merupakan aktivitas yang tidak hanya
diperlukan dalam budaya lokal, namun bermanfaat untuk
berkompetisi dalam ruang lingkup global.
10. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi
keteladanan (ing ngarso sung tulodo),  membangun kemauan
(ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas
siswa dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani); di sini
guru perlu menempatkan diri sebagai fasilitator yang dapat menjadi
teladan, meberi contoh bagaimana hidup selalu belajar, hidup patuh
menjalankan agama dan prilaku baik lain. Guru di depan jadi
teladan, di tengah siswa menjadi teman belajar, di belakang selalu
mendorong semangat siswa tumbuh mengembangkan pontensi
dirinya secara optimal.
11. Pembelajaran berlangsung di rumah, di sekolah, dan di
masyarakat; karena itu pembelajaran dalam Kurikulum 2013
memerlukan waktu yang lebih banyak dan memanfaatkan ruang
dan waktu secara integratif. Pembelajaran tidak hanya
memanfaatkan waktu dalam kelas.
12. Pembelajaran menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah
guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah
kelas. Prinsip ini menadakan bahwa ruang belajar siswa tidak
hanya dibatasi dengan dinding ruang kelas. Sekolah dan lingkungan
sekitar adalah kelas besar untuk siswa belajar. Lingkungan sekolah
sebagai ruang belajar yang sangat ideal untuk mengembangkan
kompetensi siswa. Oleh karena itu pembelajaran hendaknya dapat
mengembangkan sistem yang terbuka.
13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; di sini
sekolah perlu meningkatkan daya guru dan siswa untuk
memanfaatkan TIK. Jika guru belum memiliki kapasitas yang

KURIKULUM-MIS Muhammadiyah 01 kalen 7


BUKU 1 (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) 2022-
2023

mumpuni siswa dapat belajar dari siapa pun. Yang paling penting
mereka harus dapat menguasai TIK sebabab mendapatkan
pelajaran dengan dukungan TIK atau tidak siswa tetap akan
menghadapi tantangan dalam hidupnya menjadi pengguna TIK. Jika
sekolah tidak memfasilitasi pasti daya kompetisi siswa akan
jomplang daripada  siswa yang memeroleh pelajaran
menggunakannya.
14. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang
budaya siswa; cita-cita, latar belakang keluarga, cara mendapat
pendidikan di rumah, cara pandang, cara belajar, cara berpikir,
keyakinan siswa berbeda-beda. Oleh karena itu pembelajaran harus
melihat perbedaan itu sebagai kekayaan yang potensial dan indah
jika dikembangkan menjadi kesatuan yang memiliki unsur
keragaman. Hargai semua siswa, kembangkan kolaborasi, dan
biarkan siswa tumbuh menurut potensinya masing-masing dalam
kolobarasi kelompoknya.
Demikian materi tentang prinsip pembelajaran yang disarikan dari
materi pelatihan implementasi Kurikulum Darurat.

E. Acuan Operasional KTSP

Pijakan utama yang menjadi acuan operasional dalam


pengembangan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah sebagai
berikut :
1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia;
2. Toleransi dan kerukunan umat beragama;
3. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan;
4. Peningkatan potensi, kecerdasan, bakat, dan minat sesuai dengan
tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik;
5. Kesetaraan warga negara memperoleh pendidikan bermutu;
6. Kebutuhan kompetensi masa depan;
7. Tuntutan dunia kerja;
8. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
9. Keragaman potensi dan karakteristik daerah serta lingkungan;
10. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional;

KURIKULUM-MIS Muhammadiyah 01 kalen 8


BUKU 1 (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) 2022-
2023

11. Dinamika perkembangan global; dan


12. Karakteristik satuan pendidikan.

F. Profil Madrasah
1. Data Umum Madrasah
Tabel 1.1
Data Umum Madrasah
a. Nama Madrasah MIS Muhammadiyah 01 Kalen
b. NSM 111235240238
c. NPSN 60718542
d. Status Madrasah Terakreditasi A
e. Waktu Belajar Pagi
f. NPWP 00.505.863.1.645.000
g. Rekening Bank 6267-01-000003-55-7

2. Lokasi Madrasah
Tabel 1.2
Lokasi Madrasah
a. Jalan Jl.Raya Babat- Jombang No.63A
b. Desa Kalen
c. Kecamatan Kedungpring
d. Kabupaten Lamongan
e. Provinsi Jawa timur
f. Kode Pos 62272

3. Dokumen Perizinan
Tabel 1.3
Dokumen Perizinan
a. No. Sk Pendirian 12 tahun 1954
b. Tanggal SK Pendirian 26 Januari 1954
c. No Sk Izin Oprasional 23628/MPK/74
d. Tanggal No Sk Izin Oprasional 1 April 1960

KURIKULUM-MIS Muhammadiyah 01 kalen 9


BUKU 1 (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) 2022-
2023

4. Akreditasi Madrasah Terakhir


Tabel 1.4
Akreditasi Madrasah Terakhir
a. Status Akreditasi terakhir Terakreditasi ”A”
b. No. SK Akreditasi Terakhir 200/BAP-S/M/SK/X/2016
c. TMT SK Akreditasi Terakhir 25 OKTOBER 2016
d. Tanggal berakhir Akreditasi 25 OKTOBER 2021

5. Data Kepala Madrasah


Tabel 1.5
Data Kepala Madrasah
a. Nama SITI NASUKAH, S.Pd
b. Jenis Kelamin WANITA
c. Status Kepegawaian PNS
d. NIP 197706202005012002
e. Pendidikan Terakhir S1

6. Data Komite Madrasah


Tabel 1.6
Data Komite Madrasah

a. Nama MUDZAKKIR,S.Pd.M.Pd.
b. Jenis Kelamin Laki -Laki
c. Status Kepegawaian PNS
d. NIP
e. Pendidikan Terakhir S2

7. Data Kepemilikan Tanah

Tabel 1.7
Data Kepemilikan Tanah
LUAS TANAH (m² ¿ MENURUT
STATUS STATUS SERTIFIKAT
NO
KEPEMILIKAN Bersertifika Belum
Total
t Sertifikat

KURIKULUM-MIS Muhammadiyah 01 kalen 10


BUKU 1 (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) 2022-
2023

Hak Milik
a. 1750M2 - 1750M2
Sendiri

8. Data Pendidik Dan Tenaga Kependidikan


Tabel 1.8
Data Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
Status
No Nama L/P Pendidikan
Kepegawaian
Guru DPK PNS
1 SITI NASUKAH, S.Pd P S.1

Guru PPPk
2 SEGER,S.PdI L S.1

3 Drs.MAS’UD L Guru DPK PNS S.1

4 KUSNAN MARZUKI,S.E L Guru


S.1
Tetap Yayasan
5 ANIS SUBAINI ,S.Ag P Guru
S.1
Tetap Yayasan
6 ASMUL FAUZIAYAH, S.Pd P Guru
S.1
Tetap Yayasan
7 SUPRAPTO, S.Pd P Guru
S.1
Tetap Yayasan
8 DESY MAWARTI, S.T L Guru Tetap
S.1
Yayasan
ELVIA DESY Guru Tetap
9 P S.1
SA’BAINI,S.Pd Yayasan

10 FAJAR MISBAHUL Z,S.Pd L Guru Tetap


S.1
Yayasan
11 LUTFIA HARIYATI,S.Kel P Guru Tetap
S.1
Yayasan / TU
12 RISKY KURNIANTO L Guru Tetap
S.1
Yayasan
13 UCCE MUSLIM, S.Pd P Operator S.1

9. Rekapitulasi Data Siswa (3 Tahun Terakhir)


Tabel 1.9
Rekapitulasi Data Siswa (3 Tahun Terakhir)
Tingkat Nama 2022/2023 2021/2022 2022/2023
Kelas Rombel Lk Pr Lk Pr Lk Pr
1 I 12 16 14 25 16 15

KURIKULUM-MIS Muhammadiyah 01 kalen 11


BUKU 1 (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) 2022-
2023

2 II 15 17 12 16 14 24
3 III 14 19 15 17 12 17
4 IV 17 16 14 19 15 17
5 V 12 16 17 16 14 19
6 VI 16 17 12 16 17 16
86 101 84 109 88 108
JUMLAH
187 193 196

10. Data Tamatan (3 Tahun Terakhir)


Tabel 1.10
Data Tamatan (3 Tahun Terakhir)
Jumlah Tamatan
Tahun Pelajaran
Lk. Pr. Jumlah
2019/2020 13 15 28
2022/2023 16 17 33
2021/2022 12 16 28
2022/2023

11. Rekapitulasi Data Orang Tua Siswa Tahun Pelajaran


2022/2023
a. Pekerjaan
Tabel 1.11a
Rekapitulasi Data Pekerjaan Orang Tua Siswa
Kelas
Pekerjaan
I II III IV V VI
PNS/Pensiunan 1 - 1 1 - -
TNI 1 1 1 - 1 -
POLRI - - - - - -
GURU/DOSEN 2 1 - - - 2
PEDAGANG - 1 3 2 - 2
BURUH TANI 3 2 5 2 - 4
NELAYAN - - - - - -
WIRASWASTA 20 22 19 23 30 20
LAIN-LAIN 4 11 - 4 2 5

b. Pendidikan
Tabel 1.11b
Rekapitulasi Data Pendidikan Orang Tua Siswa

Kelas
Pendidikan
I II III IV V VI

KURIKULUM-MIS Muhammadiyah 01 kalen 12


BUKU 1 (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) 2022-
2023

SD/MI 3 3 - 2 - 2
SMP/MTs 4 16 - 7 - 3
SMA/MA 20 18 28 19 31 23
D.1 1 - - 2 - -
S.1 3 1 1 2 2 5
S.2 - - - - - -
S.3 - - - - - -

12. Prestasi Madrasah (3 Tahun Terakhir)


Tabel 1.12
Prestasi Madrasah (3 Tahun Terakhir)
Tahun Pelajaran

2019/2020 2020/2021 2021/2022


Nama Kejuaraan Ket
JUARA JUARA JUARA

1 2 3 1 2 3 1 2 3
Tingkat
Tahfid Al Quran (Pa) - - - - - - √ - -
Kecamatan
Tingkat
Tahfid AlQuran (pi) - - - - - - √ - -
Kecamatan
Pidato Bahasa Tingkat
- - - - - - - - √
Inggris(pa) Kecamatan
Pidata Bahasa Inggris Tingkat
- - - - - - - √ -
(pi) Kecamatan
Tingkat
Tenis Meja (pa) - - - - - - - - √
Kecamatan
Tingkat
Bulu Tangkis (pa) - - - - - - - - √
Kecamatan
Tingkat
Melukis (pi) - - - - - - - - √
Kecamatan
Tingkat
Catur (pa) - - - - - - - -- √
Kecamatan
Tingkat SD/MI
Tapak Suci (pi) √
Nasional
Tingkat SD/MI
Tapak Suci (pi) √
Kabupaten

13. Struktur Organisasi

KURIKULUM-MIS Muhammadiyah 01 kalen 13


BUKU 1 (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) 2022-
2023

14. Langganan Daya dan Jasa

KURIKULUM-MIS Muhammadiyah 01 kalen 14


BUKU 1 (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) 2022-
2023

a. Sumber Listrik : PLN


b. Daya Listrik (watt) : 5000 watt
15. Ketersediaan air sanitasi
a. Sumber Air Sanitasi : Air Sumur

16. Ketersediaan Jaringan Internet


a. Kualitas Akses Internet : Baik
b. Akses Internet : Baik

KURIKULUM-MIS Muhammadiyah 01 kalen 15


BUKU 1 (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) 2022-
2023

BAB I
TUJUAN PENDIDIKAN, VISI DAN MISI MADRASAH

A. Tujuan Pendidikan

Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi


peserta didik agar menjadi manusia yang: beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. 

Tujuan Pendidikan Dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan,


pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

B. Visi Madrasah
Visi Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah 01 Kalen-Kedungpring
adalah: “Unggul dalam prestasi berdasarkan Iman dan Taqwa”

C. Misi Madrasah
Misi yang dirumuskan untuk mencapai Visi Madrasah Ibtidaiyah
Muhammadiyah 01 Kalen-Kedungpring adalah sebagai berikut :

(1) Melakukan pembelajaran dan bimbingan secara efektif bagi siswa


sesuai potensi masing-masing.

(2) Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi


dirinya sehingga dapat dikembangkan secara optimal.

(3) Menumbuhkan penghayatan terhadap Agama Islam.

(4) Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh


warga madrasah dan pihak terkait.

(5) Meninkatkan kemampuan tenaga pendidik yang profesional.

D. Tujuan Madrasah
Tujuan atau Misi Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah 01 Kalen -
Kedungpring adalah:

(1) Terwujudnya kualitas dan kuantitas sikap dan praktik serta amaliah
keagamaan Islam di lingkugan warga madrasah.

KURIKULUM-MIS Muhammadiyah 01 kalen 16


BUKU 1 (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) 2022-
2023

(2) Terwujudnya lulusan MI Muhammadiyah 01 Kalen – Kedungpring


yang menguasai Ilmu Pengetahuan dan agama islam serta teknologi.
(3) perilaku yang berkarakter untuk bekal hidup masa sekarang dan
masa yang akan datang.
(4) Memberikan wawasan pengetahuan tentang lingkungan sekitar agar
siswa memiliki kecintaan pada nilai-nilai budaya, adat istiadat
masyarakat di daerah tempat tinggalnya dengan tetap mengikuti
perkembangan IPTEK.
(5) Membekali siswa supaya kompeten dalam dasar keilmuan untuk
mampu melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.
(6) Membekali lulusan yang bermutu dalam kemampuan dan
keterampilan berhubungan dengan orang lain dalam kehidupan
masyarakat.

KURIKULUM-MIS Muhammadiyah 01 kalen 17


BUKU 1 (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) 2022-
2023

BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Kerangka Dasar Kurikulum

1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan
kualitas peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari
kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil
belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan
alam di sekitarnya. Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan
filosofis yang memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi
peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas yang tercantum
dalam tujuan pendidikan nasional. Pada dasarnya tidak ada satupun
filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara spesifik untuk
pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang
berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan
menggunakan filosofi sebagai berikut :
a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun
kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini
menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya
bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun
kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi
kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan
peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu menjadi
kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa
kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk mempersiapkan
kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas
mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama
suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan
masa depan peserta didik, Kurikulum 2013 mengembangkan
pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas bagi
peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi
kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu
bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai
pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap
permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.

KURIKULUM-MIS Muhammadiyah 01 kalen 18


BUKU 1 (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) 2022-
2023

b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut


pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang
kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat
dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses
pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya
menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan
akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat,
didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan
makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan
tingkat kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta
didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan
cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013 memposisikan
keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa
bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan
pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam
kehidupan berbangsa masa kini.

c. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan


intelektual dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan
disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum adalah
disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu
(essentialism). Filosofi ini bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik.

d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa


depan yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai
kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial,
kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan
masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and
social reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013
bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi
kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah
sosial di masyarakat, dan untuk membangun kehidupan
masyarakat demokratis yang lebih baik.

Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana


di atas dalam mengembangkan kehidupan individu peserta didik dala

KURIKULUM-MIS Muhammadiyah 01 kalen 19


BUKU 1 (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) 2022-
2023

beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi


inteligensi yang sesuai dengan diri seorang peserta didik dan
diperlukan masyarakat, bangsa dan umat manusia.

2. Landasan Sosiologis

Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan


akan perubahan rancangan dan proses pendidikan dalam rangka
memenuhi dinamika kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara,
sebagaimana termaktub dalam tujuan pendidikan nasional. Dewasa ini
perkembangan pendidikan di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Perubahan ini
dimungkinkan karena berkembangnya tuntutan baru dalam
masyarakat, dunia kerja, dan dunia ilmu pengetahuan yang
berimplikasi pada tuntutan perubahan kurikulum secara terus
menerus. Hal itu dimaksudkan agar pendidikan selalu dapat menjawab
tuntutan perubahan sesuai dengan jamannya. Dengan demikian
keluaran pendidikan akan mampu memberikan kontribusi secara
optimal dalam upaya membangun masyarakat berbasis pengetahuan
(knowledge-based society).

3. Landasan Psikopedagogis

Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan


perwujudan konsepsi pendidikan yang bersumbu pada perkembangan
peserta didik beserta konteks kehidupannya sebagaimana dimaknai
dalam konsepsi pedagogik transformatif. Konsepsi ini menuntut bahwa
kurikulum harus didudukkan sebagai wahana pendewasaan peserta
didik sesuai dengan perkembangan psikologisnya dan mendapatkan
perlakuan pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan dan
jamannya. Kebutuhan ini terutama menjadi prioritas dalam merancang
kurikulum untuk jenjang pendidikan dasar khususnya SD/ MI. Oleh
karena itu pendidikan di SD/MI yang selama ini sangat menonjolkan
kurikulum dan pembelajaran berbasis mata pelajaran, perlu
dikembangkan menjadi kurikulum yang bersifat tematik-terpadu.
Konsep kurikulum tematik-terpadu mencerminkan pertimbangan
psikopedagogis anak usia sekolah yang sangat memerlukan
penanganan kurikuler yang sesuai dengan perkembangannya.

KURIKULUM-MIS Muhammadiyah 01 kalen 20


BUKU 1 (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) 2022-
2023

4. Landasan Teoritis

Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan


standar” (standard-based education), dan teori kurikulum berbasis
kompetensi (competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan
standar menetapkan adanya standar nasional sebagai kualitas minimal
warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis
kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-
luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk
bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.

Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru


(taught curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa
kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2)
pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai
dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta
didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi
hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik
menjadi hasil kurikulum.

5. Landasan Yuridis

Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut :


1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional, beserta segala ketentuan
yang dituangkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional; dan
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana sebagaimana telah beberapa
kali diubah terakhir dengan dengan Peraturan Pemerintah Nomor
13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan

KURIKULUM-MIS Muhammadiyah 01 kalen 21


BUKU 1 (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) 2022-
2023

Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional


Pendidikan.

B. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, dan beban
belajar.
Tabel 3.1
Struktur Kurikulum

ALOKASI WAKTU
MATA PELAJARAN BELAJAR PER-MINGGU
I II III IV V VI
Kelompok A
1. Pendidikan Agama Islam
a. Al-Qur’an Hadis 2 2 2 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2 2 2 2
c. Fikih 2 2 2 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam - - 2 2 2 2
2. Pendidikan Pancasila dan 5 5 6 4 4 4
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7
4. Bahasa Arab 2 2 2 2 2 2
5. Matematika 5 6 6 6 6 6
6. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3
7. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3
Kelompok B
1. Seni Budaya dan Prakarya 2 2 2 3 3 3
2. Penjasorkes 4 4 4 4 4 4
3. Muatan Lokal
a. Bahasa Jawa 2 2 2 2 2 2
b. Bahasa Inggris 1 1 1 1 1 1
c.Kemuhammadiyahan 1 1 1 1 1 1
d.Komputer 1 1 2 2 2 2
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 37 41 44 46 46 46
Keterangan:
1. Mata pelajaran Kelompok A merupakan kelompok mata pelajaran yang
muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat.
2. Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran
yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat
dilengkapi dengan muatan/konten lokal.

KURIKULUM-MIS Muhammadiyah 01 kalen 22


BUKU 1 (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) 2022-
2023

3. Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan lokal


yang berdiri sendiri.
4. Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 35 (tiga puluh
lima) menit.
5. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa
Daerah.
6. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan dapat
memuat konten lokal.
7. Muatan lokal dapat diisi dengan kearifan lokal atau mata pelajaran lain
yang menjadi kekhasan/keunggulan madrasah terdiri atas maksimal 3
(tiga) mata pelajaran dengan jumlah maksimal 6 (enam) jam pelajaran.

Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti


peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun
pembelajaran.
1. Beban belajar di Madrasah Ibtidaiyah dinyatakan dalam jam
pembelajaran per minggu.
a. Beban belajar satu minggu Kelas I adalah 37 jam pembelajaran.
b. Beban belajar satu minggu Kelas II adalah 41 jam pembelajaran.
c. Beban belajar satu minggu Kelas III adalah 44 jam pembelajaran.
d. Beban belajar satu minggu Kelas IV, V, dan VI adalah 46 jam
pembelajaran, Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 35
menit.
2. Beban belajar di Kelas I, II, III, IV, dan V dalam satu semester paling
sedikit 18 minggu dan paling banyak 20 minggu.
3. Beban belajar di kelas VI pada semester ganjil paling sedikit 18
minggu dan paling banyak 20 minggu.
4. Beban belajar di kelas VI pada semester genap paling sedikit 14
minggu dan paling banyak 16 minggu.
5. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu
dan paling banyak 40 minggu.

KURIKULUM-MIS Muhammadiyah 01 kalen 23


BUKU 1 (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) 2022-
2023

C. Kompetensi lnti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Dasar dirumuskan untuk mencapai Kompetensi lnti.
Rumusan Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik dan kemampuan peserta didik, dan kekhasan masing-
masing mata pelajaran. Dalam hal ini, madrasah bertugas melakukan
analisis terhadap KI dan KD sebagaimana tercantum dalam
Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018, untuk mapel umum, dan KMA No.
183 Tahun 2019 untuk mapel PAI dan Bahasa Arab.
Untuk mata pelajaran Agama dan PPKn, Kompetensi Dasar meliputi
empat kelompok sesuai dengan pengelompokan Kompetensi lnti yakni ;
Kelompok 1: kelompok Kompetensi Dasar sikap spiritual dalam rangka
menjabarkan Kl-1;
Kelompok 2: kelompok Kompetensi Dasar sikap sosial dalam rangka
menjabarkan Kl-2;
Kelompok 3: kelompok Kompetensi Dasar pengetahuan dalam rangka
menjabarkan Kl-3; dan
Kelompok 4: kelompok Kompetensi Dasar keterampilan dalam rangka
menjabarkan Kl-4.
Mata pelajaran non Agama dan PPKn hanya memiliki KD untuk Kl 3 dan
Kl 4 (Tidak memiliki KD untuk Kl 1 dan Kl2). Pembelajaran Kl 1 dan K1 2
dilaksanakan secara tidak langsung.

D. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah 01 kalen-
Kedungpring meliputi sejumlah mata pelajaran yang kedalamanya
merupakan beban belajar bagi siswa pada satuan pendidikan. Muatan
Kurikulum memuat sejumlah mata pelajaran dan muatan lokal serta
kegiatan pengembangan diri yang tidak termasuk kepada struktur
kurikulum dan diberikan diluar tatap muka.
1. Mata Pelajaran
Materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan
dibelajarkan kepada siswa sebagai beban belajar melalui metode dan
pendekatan tertentu. Beban belajar pada mata pelajaran ditentukan
oleh keleluasaan dan kedalaman pada masing-masing tingkat satuan
pendidikan.Metode dan pendekatan pada mata pelajaran tergantung

KURIKULUM-MIS Muhammadiyah 01 kalen 24


BUKU 1 (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) 2022-
2023

pada ciri khas dan karekteristik masing-masing mata pelajaran dengan


menyesuaikan pada kondisi yang tersedia di sekolah.Sejumlah mata
pelajaran tersebut terdiri dari mata pelajaran wajib dan pilihan pada
setaiap satua pendidikan.
a. Pendidikan Agama Islam
Tujuan :
 Menumbuhkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan
pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengalaman,
pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama
Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus
berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT;
 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan
berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin
beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin,
bertoleransi, menjaga keharmonisan secara personal dan sosial
serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas
sekolah.
Pendidikan Agama dimaksud adalah Pendidikan Agama Islam
yang terdiri dari Al-Qur’an Hadits, Akidah Akhlak, Fiqih dan
Sejarah Kebudayaan Islam serta Bahasa Arab. Diharapkan dapat
menamkan keimanan, ketaqwaan, dan akhlak mulia yang menjadi
dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh,
sehingga dapat meningkatkan teloransi, kerukunan umat
beragama, dan dapat memperhatikan norma agama yanmg
berlaku di lingkungan sekolah.
Pendidikan Agama Islam memyampaikan pembelajaran pada
setiap ranah pembelajaran, yaitu : (a) Penguasaan Kognitif pada
semua aspek Keimanan, Akhlak, dan Ibadah, (b) Penanaman
Afektif dominan pada pembelajaran Akhlak yang didukung oleh
cerita-cerita Rosul yang bersifat keteladanan (Uswatun Hasanah),
(c) Penerapan Psikomotor banyak diterapkan pada pembelajaran
Ibadah dan Baca Al-Qur’an.
- Al-Qur'an-Hadis
Mata pelajaran Al-Qur'an-Hadis di Madrasah Ibtidaiyah
adalah salah satu mata pelajaran PAI yang menekankan

KURIKULUM-MIS Muhammadiyah 01 kalen 25


BUKU 1 (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) 2022-
2023

pada kemampuan membaca dan menulis al -Qur'an dan hadis


dengan benar, serta hafalan terhadap surat-surat pendek
dalam al-Qur'an, pengenalan arti atau makna secara
sederhana dari surat-surat pendek tersebut dan hadishadis
tentang akhlak terpuji untuk diamalkan dalam kehidupan
sehari-hari melalui keteladanan dan pembiasaan. Hal ini
sejalan dengan misi pendidikan dasar adalah untuk :
(1) pengembangan potensi dan kapasitas belajar peserta
didik, yang men yangkut: rasa ingin tahu, percaya diri,
keterampilan berkomunikasi dan kesadaran diri; (2)
pengembangan kemampuan baca-tulis-hitung dan bernalar,
keterampilan hidup, dasardasar keimanan dan ketakwaan
terhadan Tuhan YME; serta (3) pondasi bagi pendidikan
berikutnya. Di samping itu, juga mempertimbangkan
perkembangan psikologis anak, bahwa tahap perkembangan
intelektual anak usia 6-11 tahun adalah operasional konkret
(Piaget). Peserta didik pada jenjang pendidikan dasar juga
merupakan masa social imitation (usia 6 - 9 tahun) atau
masa mencontoh, sehingga diperlukan figur yang dapat
memberi contoh dan teladan yang baik dari orang-orang
sekitarnya (keluarga, guru, dan teman-teman sepermainan),
usia 9 – 12 tahun sebagai masa second star of
individualisation atau masa individualisasi, dan usia 12-15
tahun merupakan masa social adjustment atau penyesuaian
diri secara sosial. Secara substansial mata pelajaran
AlQur'an-Hadis memiliki kontribusi dalam memberikan
motivasi kepada peserta didik untuk mencintai kitab
sucinya, mempelajari dan mempraktikkan ajaran dan nilai-
nilai yang terkandung dalam al-Qur'an-hadis sebagai sumber
utama ajaran Islam dan sekaligus menjadi pegangan dan
pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari.
Mata pelajaran Al-Qur'an-Hadis di Madrasah Ibtidaiyah
bertujuan untuk :

KURIKULUM-MIS Muhammadiyah 01 kalen 26


BUKU 1 (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) 2022-
2023

1. Memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik


dalam membaca, menulis, membiasakan, dan
menggemari membaca al-Qur'an dan hadis;
2. Memberikan pengertian, pemahaman, penghayatan isi
kandungan ayat-ayat alQur’an-hadis melalui keteladanan
dan pembiasaan;
3. Membina dan membimbing perilaku peserta didik
dengan berpedoman pada isi kandungan ayat al-Qur'an
dan hadis.

- Fikih
Mata pelajaran Fikih di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah
satu mata pelajaran PAI yang mempelajari tentang fikih
ibadah, terutama menyangkut pengenalan dan pemahaman
tentang cara-cara pelaksanaan rukun Islam dan
pembiasaannya dalam kehidupan sehari-hari, serta fikih
muamalah yang menyangkut pengenalan dan pemahaman
sederhana mengenai ketentuan tentang makanan dan
minuman yang halal dan haram, khitan, kurban, serta tata
cara pelaksanaan jual beli dan pinjam meminjam. Secara
substansial mata pelajaran Fikih memiliki kontribusi dalam
memberikan motivasi kepada peserta didik untuk
mempraktikkan dan menerapkan hukum Islam dalam
kehidupan sehari-hari sebagai perwujudan keserasian,
keselarasan, dan keseimbangan hubungan manusia dengan
Allah SWT, dengan diri manusia itu sendiri, sesama manusia,
makhluk lainnya ataupun lingkungannya.
Mata pelajaran Fikih di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untuk
membekali peserta didik agar dapat :
1. Mengetahui dan memahami cara-cara pelaksanaan
hukum Islam baik yang menyangkut aspek ibadah
maupun muamalah untuk dijadikan pedoman hidup
dalam kehidupan pribadi dan sosial.
2. Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam
dengan benar dan baik, sebagai perwujudan dari ketaatan

KURIKULUM-MIS Muhammadiyah 01 kalen 27


BUKU 1 (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) 2022-
2023

dalam menjalankan ajaran agama Islam baik dalam


hubungan manusia dengan Allah SWT, dengan diri
manusia itu sendiri, sesama manusia, dan makhluk
lainnya maupun hubungan dengan lingkungannya.

- Akidah-Akhlak
Akidah-Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah satu
mata pelajaran PAI yang mempelajari tentang rukun iman
yang dikaitkan dengan pengenalan dan penghayatan
terhadap al-asma' al-husna, serta penciptaan suasana
keteladanan danpembiasaan dalam mengamalkan akhlak
terpuji dan adab Islami melalui pemberian contoh-contoh
perilaku dan cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari-
hari. Secara substansial mata pelajaran Akidah-Akhlak
memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada
peserta didik untuk mempraktikkan al-akhlakul karimah dan
adab Islami dalam kehidupan sehari-hari sebagai manifestasi
dari keimanannya kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-
kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, serta Qada dan
Qadar.
Al-akhlak al-karimah ini sangat penting untuk dipraktikkan dan
dibiasakan sejak dini oleh peserta didik dalam kehidupan
sehari-hari, terutama dalam rangka mengantisipasi dampak
negatif era globalisasi dan krisis multidimensional yang melanda
bangsa dan Negara Indonesia.
Mata Pelajaran Akidah-Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah
bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat :
1. Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian,
pemupukan, dan pengembangan pengetahuan,
penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta
pengalaman peserta didik tentang akidah Islam sehingga
menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan
dan ketakwaannya kepada Allah SWT;
2. Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia
dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-

KURIKULUM-MIS Muhammadiyah 01 kalen 28


BUKU 1 (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) 2022-
2023

hari baik dalam kehidupan individu maupun sosial,


sebagai manifestasi dari ajaran dan nilai-nilai akidah Islam.

- Sejarah Kebudayaan Islam


Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Ibtidaiyah
merupakan salah satu mata pelajaran PAI yang menelaah
tentang asal-usul, perkembangan, peranan
kebudayaan/peradaban Islam dan para tokoh yang berprestasi
dalam sejarah Islam pada masa lampau, mulai dari sejarah
masyarakat Arab pra-Islam, sejarah kelahiran dan kerasulan
Nabi Muhammad SAW, sampai dengan masa
Khulafaurrasyidin. Secara substansial, mata pelajaran
Sejarah Kebudayan Islam memiliki kontribusi dalam
memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mengenal,
memahami, menghayati sejarah kebudayaan Islam, yang
mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk
melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak, dan kepribadian
peserta didik.
Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah
Ibtidaiyah bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan-
kemampuan sebagai berikut :
1. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya
mempelajari landasan ajaran, nilai-nilai dan norma-norma
Islam yang telah dibangun oleh Rasulullah SAW dalam
rangka mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.
2. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya
waktu dan tempat yang merupakan sebuah proses dari
masa lampau, masa kini, dan masa depan
3. Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta
sejarah secara benar dengan didasarkan pada pendekatan
ilmiah.
4. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik
terhadap peninggalan sejarah Islam sebagai bukti
peradaban umat Islam di masa lampau.

KURIKULUM-MIS Muhammadiyah 01 kalen 29


BUKU 1 (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) 2022-
2023

5. Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam


mengambil ibrah dari peristiwa peristiwa bersejarah
(Islam), meneladani tokoh-tokoh berprestasi, dan
mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik,
ekonomi, iptek dan seni, dan lain-lain untuk
mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.

b. Pendidikan Kewarganegaraan
Tujuan:
 Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan
 Berpartisipasi secara aktif dan bertanggungjawab, bertindak
secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara, serta anti korupsi.
 Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat
hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.
 Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia
secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018.

c. Bahasa Indonesia
Tujuan
 Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika
yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis.
 Menghargai dn bangga menggunakan bahasa Indonesia
sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara
 Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan
tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan.
 Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan
kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan
sosial.

KURIKULUM-MIS Muhammadiyah 01 kalen 30


BUKU 1 (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) 2022-
2023

 Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas


wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan berbahasa.
 Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai
khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa
Indonesia dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018.

d. Bahasa Arab
Mata pelajaran Bahasa Arab merupakan suatu mata pelajaran yang
diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan, dan
membina kemampuan serta menumbuhkan sikap positif terhadap
bahasa Arab baik reseptif maupun produktif. Kemampuan reseptif
yaitu kemampuan untuk memahami pembicaraan orang lain dan
memahami bacaan. Kemampuan produktif yaitu kemampuan
menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi baik secara lisan
maupun tulis. Kemampuan berbahasa Arab serta sikap positif
terhadap bahasa Arab tersebut sangat penting dalam membantu
memahami sumber ajaran Islam yaitu al-Qur’an dan hadis, serta
kitab-kitab berbahasa Arab yang berkenaan dengan Islam bagi
peserta didik. Untuk itu, bahasa Arab di madrasah dipersiapkan
untuk pencapaian kompetensi dasar berbahasa, yang mencakup
empat keterampilan berbahasa yang diajarkan secara integral,
yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Meskipun
begitu, pada tingkat pendidikan dasar (elementary)
dititikberatkan pada kecakapan menyimak dan berbicara sebagai
landasan berbahasa. Pada tingkat pendidikan menengah
(intermediate), keempat kecakapan berbahasa diajarkan secara
seimbang. Adapun pada tingkat pendidikan lanjut (advanced)
dikonsentrasikan pada kecakapan membaca dan menulis,
sehingga peserta didik diharapkan mampu mengakses berbagai
referensi berbahasa Arab.
Mata pelajaran Bahasa Arab memiliki tujuan sebagai berikut:

KURIKULUM-MIS Muhammadiyah 01 kalen 31


BUKU 1 (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) 2022-
2023

1. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam


bahasa Arab, baik lisan maupun tulis, yang mencakup
empat kecakapan berbahasa, yakni menyimak (istima’),
berbicara (kalam), membaca (qira’ah), dan menulis
(kitabah).
2. Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya bahasa Arab
sebagai salah satu bahasa asing untuk menjadi alat utama
belajar, khususnya dalam mengkaji sumber-sumber ajaran
Islam.
3. Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan
antara bahasa dan budaya serta memperluas cakrawala
budaya. Dengan demikian, peserta didik diharap kan
memiliki wawasan lintas budaya dan melibatkan diri dalam
keragaman budaya.

e. Matematika
Tujuan:
 Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan
antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau alogaritma,
secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan
masalah.
 Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan
manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun
bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
 Memecahkan maslah yang meliputi kemampuan memahami
masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model
dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
 Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram,
atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
 Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam
kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat
dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya
diri dalam pemecahan masalah.

KURIKULUM-MIS Muhammadiyah 01 kalen 32


BUKU 1 (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) 2022-
2023

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran


Matematika dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018.

f. Ilmu Pengetahuan Alam


Tujuan:
 Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha
Esa berdasarkan keberadaan, kehidupan dan keteraturan alam
ciptanya-Nya.
 Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-
konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
 Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran
tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara
IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat.
 Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam
sekitar, memacahkan masalah dan membuat keputusan.
 Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam
memlihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam.
 Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
 Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA
sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPA dapat
dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018.

g. Ilmu Pengetahuan Sosial


Tujuan:
 Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya.
 Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa
ingin tahu, inkuiri, memcahkan masalah, dan keterampilan
dalam kehidupan sosial.

KURIKULUM-MIS Muhammadiyah 01 kalen 33


BUKU 1 (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) 2022-
2023

 Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan


kemanusiaan.
 Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan
bekompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal,
nasional, dan global.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPS dapat
dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018.

h. Seni Budaya dan Prakarya


Tujuan :
 Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan prakarya.
 Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan
prakarya.
 Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan prakarya.
 Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan prakarya
dalam tingkat lokal, regional, maupun global.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Seni
Budaya dan prakarya dapat dilihat pada lampiran Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018.

i. Pendidikan Jasmani, Olahrga, dan Kesehatan


Tujuan :
 Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya
pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta
pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan
olahraga yang terpilih.
 Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis
yang lebih baik.
 Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.
 Meletakan landasan karakter moral yang kuat melalui
internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan
jasmani, olahraga dan kesehatan.
 Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin,
bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis.

KURIKULUM-MIS Muhammadiyah 01 kalen 34


BUKU 1 (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) 2022-
2023

 Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan


diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
 Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di
lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai
pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan
kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan
Jasmani, Olahrga, dan Kesehatan dapat dilihat pada lampiran
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 37 Tahun
2018.

2. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikulum untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,
keunggulan daerah, serta materi yang dapat dikelompokan kedalam
mata pelajaran yang ada, sehingga harus menjadi mata pelajaran
sendiri.
Adapun kejelasan mata pelajaran muatan lokal Bahasa Daerah yang
di selenggarakan di MIS Muhammadiyah 01 Kalen-Kedungpring
adalah sebagai berikut :
a. Bahasa Jawa
Mata pelajaran Bahasa Daerah Basa Jawa adalah Mata Pelajaran
yang berisi sejumlah kajian tentang pengetahuan dan keamampuan
bahasa jawa yang berfungsi untuk mengembangkan kemampuan
bernalar, berkomunikasi dan mengungkapkan pikiran, perasaan,
membina rasa cinta, rasa memiliki, dan rasa bangga terhadap
Budaya daerah sendiri.
Mata Pelajaran Muatan Lokal Basa Jawa disampaikan mulai dari
kelas I s.d VI.
Mata Pelajaran Moluk Basa Sunda terdiri dari empat aspek
pembelajaran, antara aspek yang satu dengan yang lainnya
disampaikan secara tematik. Adapun Standar Kompetensi yang
perlu disampaikan pada Moluk Bahasa Jawa adalah sebagai berikut
:
(a) (Menyimak)
Mampu menyimak untuk memahami dan menanggapi berbagai

KURIKULUM-MIS Muhammadiyah 01 kalen 35


BUKU 1 (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) 2022-
2023

ragam wacana lisan baik sastra maupun non sastra berupa


pengucapan bunyi bahasa, kata, kalimat sederhana dan luas,
pengumuman, penjelasan, nasihat, perintah, tuturan telepon, berita,
dikte, pembacaan dan pelanturan puisi (sejak, guguritan,
kakawihan) dan cerita atau pembacaan cerita (dongeng, cerita
pendek).
(b) Nyarita (Berbicara)
Mampu mengungapkan pesan (pikiran, perasaan, dan keinginan)
secara lisan yang berupa percakapan, wawancara,
berita/menceritakan, mengumumkan, menelepon, menjelaskan,
menyampaikan, (sanggahan, pujian, usul, laporan) diskusi, pidato,
bermain peran, puisi, dan dramatisasi.
(c) Maca (Membaca)
Mampu membaca sehingga memahami dan menanggapi wacana
tulis sastra dan non sastra yang berupa kata-kata lepas, kalimat
lepas, teks prosa (pendek, bahasan, dongeng, cerpen, surat,
pengumuman, artikel, pidato), teks percakapan dan tata krama,
serta teks puisi (sejak dan guguritan).
(d) Nulis (Menulis)
Mampu menulis untuk mengekspresikan berbagai pesan (pikiran,
perasaan, dan keinginan) dalam berbagai ragam tulis dengan
kaidah yang benar, yang berupa suku kata dan kata-kata kalimat
sederhana dan luas, fungsi kalimat (Tanya, Berita, Kalimat), teks
Prosa (Cerpen, Surat, Berita, Narasi ),biografi, bahasan deskripsi,
pidato, pidato), puisi (dajak, dan guguritan), serta penggunaan ejaan
dan baca yang tepat.
b. Komputer (TIK)
Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah suatau padanan yang
tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala
kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan,
dan transfer/pemindahan informasi antar media. Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) memilliki tiga fungsi utama yang digunakan
dalam kegiatan pembelajaran, yaitu: 1) Teknologi berfungsi sebagai
alat (tools), dalam hal ini TIK digunakan sebagai alat bantu bagi
pengguna (user) atau siswa untuk membantu pembelajaran,

KURIKULUM-MIS Muhammadiyah 01 kalen 36


BUKU 1 (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) 2022-
2023

misalnya dalam mengolah kata, mengolah angka, membuat unsur


grafis, membuat database, membuat program administratif untuk
siswa, guru dan staf, data kepegawaian, keuangan dan sebagainya.
2) Teknologi berfungsi sebagai ilmu pengetahuan (science). Dalam
hal ini teknologi sebagai bagian dari disiplin ilmu yang harus
dikuasai oleh siswa. Misalnya teknologi komputer dipelajari oleh
beberapa jurusan di perguruan tinggi seperti informatika,
manajemen informasi, ilmu komputer. dalam pembelajaran di
sekolah sesuai kurikulum 2006 terdapat mata pelajaran TIK sebagai
ilmu pengetahuan yang harus dikuasi siswa semua kompetensinya.
3) Teknologi berfungsi sebagai bahan dan alat bantu untuk
pembelajaran (literacy). Dalam hal ini teknologi dimaknai sebagai
bahan pembelajaran sekaligus sebagai alat bantu untuk menguasai
sebuah kompetensi berbantuan komputer. Dalam hal ini komputer
telah diprogram sedemikian rupa sehingga siswa dibimbing secara
bertahap dengan menggunakan prinsip pembelajaran tuntas untuk
menguasai kompetensi. dalam hal ini posisi teknologi tidak ubahnya
sebagai guru yang berfungsi sebagai : fasilitator, motivator,
transmiter, dan evaluator. Disinilah peran dan fungsi teknologi
informasi untuk menghilangkan berkembangnya sel dua, tiga dan
empat berkembang di banyak institusi pendidikan yaitu dengan
cara: a) Meminimalisir kelemahan internal dengan mengadakan
perkenalan teknologi informasi global dengan alat teknologi
informasi itu sendiri (radio, televisi, computer ) b) Mengembangkan
teknologi informasi menjangkau seluruh daerah dengan teknologi
informasi itu sendiri (Wireless Network connection, LAN ), dan c)
Pengembangan warga institusi pendidikan menjadi masyarakat
berbasis teknologi informasi agar dapat terdampingan dengan
teknologi informasi melalui alat-alat teknologi informasi.
c. Kemuhammadiyahan
1. Maksud Pendidikan Kemuhammadiyahan

Maksud pendidikan Kemuhammadiyah adalah sebagai sarana


untuk penyampaian pendidikan Muhammadiyah. Pentingnya
pendidikan di masa depan menuntut Muhammadiyah untuk
menjawab ketertinggalannya selama ini di bidang pendidikan. Salah
satunya dengan melakukan penyempurnaan kurikulum Al Islam dan
Kemuhammadiyahan.

KURIKULUM-MIS Muhammadiyah 01 kalen 37


BUKU 1 (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) 2022-
2023

2. Tujuan Pendidikan Kemuhammadiyahan


Kemuhammadiyahan dijadikan pelajaran pokok dengan tujuan agar
dapat diamati, dipahami dan dihayati oleh setiap peserta didik.
Selain itu diharapkan agar kelak peserta didik bersedia dengan suka
rela mengamalkan berbagai prinsip keyakinan dan cita-cita
persyarikatan Muhammadiyah. Harapan tersebut sekiranya tidak
berlebihan karena ada beberapa alasan antara lain sebagai berikut:
a. Muhammadiyah memerlukan Penerus Keyakinan, Cita-Cita dan
Amal Usahanya. Lembaga pendidkan Muhammadiyah juga
berperan sebagai lembaga penyemai kader Muhammadiyah
disamping kader umat dan kader bangsa. Mengingat peranan
tersebut, maka peserta didik di lembaga-lembaga pendidikan
Muhammadiyah senantiasa dikenalkan, dilatih serta diajak
menghayati cita-cita agung Muhammadiyah. Adapun cita-citanya
yaitu li i’laai kalimaatillaah, menegakkan dan menjunjung tinggi
agama Islam serta demi tercapainya ‘Izzul Islaam Wal Muslimiin.
b. Muhammadiyah perlu Dikenal oleh Angkatan Muda
MuhammadiyahDiajarkannya mata pelajaran
Kemuhammadiyahan, sekurang-kurangnya angkatan muda
Indonesia dapat mengenal apa Muhammadiyah. Terutama
mereka yang memasuki jalur pendidikan formal di
lembaga pendidikan Muhammadiyah. Selain itu mengenal
peranannya dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.Dengan adanya mata pelajaran tersebut
generasi Muda Indonesia dapat mengetahui secara
obyektif tentang persyarikatan Muhammadiyah. Bahwa
persyarikatan tersebut merupakan sebuah gerakan Islam
yang tersebar di Indonesia dan telah berjasa ikut serta
membangun bangsa Indonesia. Muhammadiyah telah
menyumbangkan andilnya kepada bangsa Indonesia
dengan putera puteri terbaiknya ikut berjuang di kancah
perjuangan kemerdekaan dan mengisinya hingga
sekarang.

d. Bahasa Inggris
A. Tujuan
Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SD/MI bertujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
1. Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan
secara terbatas untuk mengiringi tindakan (language
accompanying action) dalam konteks sekolah
2. Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa
Inggris untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam
masyarakat global
B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Inggris di SD/MI mencakup
kemampuan berkomunikasi lisan secara terbatas dalam konteks
sekolah, yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1. Mendengarkan

KURIKULUM-MIS Muhammadiyah 01 kalen 38


BUKU 1 (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) 2022-
2023

2. Berbicara
3. Membaca
4. Menulis.
ketrampilan menulis dan membaca diarahkan untuk menunjang
pembelajaran komunikasi lisan.

3. Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan
kondisi sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di Madrasah
Ibtidaiyah Miftahul Jannah Gandol terdiri atas :
 Hisbul Wathon (HW)
 Keagamaan
 Unit Kesehatan Sekolah
 Kesenian
 Olahraga

4. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai
suatu pencapaian hasil belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar
antar 0% s.d 100%. Kriteria ideal ketuntasan belajar untuk masing-
masing idikator adalah 75%. Sekolah harus menentukan kriteria
ketuntasan belajar minimal dengan mempertimbangkan tingkat
kemampuan rata-rata siswa serta kemampuan sumber daya
pendukung dalam menyelenggarakan pembelajaran. Sekolah secara
bertahap dan berkelanjutan selalu mengusakan peningkatan kriteria
ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria ketuntasan belajar ideal.
Ketuntasan belajar setiap mata pelajaran disesuaikan dengan
kompleksitas, esensial intake siswa, dan saran prasarana. Adapun
Kriteria Ketuntasan Minimal / KKM MIS Miftahul Jannah Gandol untuk
Tahun Pelajaran 2022/2023 adalah sebagai berikut :

KURIKULUM-MIS Muhammadiyah 01 kalen 39


BUKU 1 (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) 2022-
2023

Tabel 3.2
Kriteria Ketuntasan Minimal / KKM
Kelas dan KKM
No Mata Pelajaran
I II III IV V VI
1 Al-Qr’an Hadis 74 74 74 74 74 74

2 Akidah Akhlak 70 70 70 75 75 75

3 Fikih 73 73 73 73 73 73

4 Sejarah Kebudayaan Islam 70 70 70 70

5 Pendidikan Kewarganegaraan 73 73 75 75 75 75

6 Bahasa Indonesia 75 75 75 75 75 75

7 Bahasa Arab 70 70 70 70 70 70

8 Matematika 70 70 70 70 70 70

9 Ilmu Pengetahuan Alam 70 70 70 70

10 Ilmu Pengetahuan Sosial 73 73 73 73

11 SBdP 75 75 75 75 75 75

12 Penjasorkes 70 70 70 70 70 70

13 Bahasa jawa 70 70 70 70 70 70

14 Kemuhammadiyahan 70 70 70 70 70 70

15 Bahasa Inggris 68 68 70 70 70 70

16 Komputer 68 68 70 70 70 70

5. Kenaikan Kelas dan Kelulusan


a. Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran.
Kriteria kenaikan kelas MIS Muhammadiyah 01 Kalen-kedungpring
sebagai berikut :
- Siswa sudah menyelesaikan seluruh program pembelajaran
dengan kriteria ketuntasan belajar minimal pada semua
Standar Kompetensi Dasar dan indikator.
- Kehadiran siswa minimal 75%

KURIKULUM-MIS Muhammadiyah 01 kalen 40


BUKU 1 (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) 2022-
2023

- Prilaku, sikap dan budi pekerti kriteria baik.

b. Kelulusan
Siswa dinyatakan lulus dari satuan pendidikan dasar setelah:
- Siswa menyelesaikan seluruh program pembelajaran dengan
kriteria ketuntasan belajar minimal pada semua Kompetensi
Dasar (KD) Kompetensi Inti (KI) dan Indikator semua mata
pelajaran.
- Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk
seluruh mata pelajaran, kelompok mata pelajaran agama dan
akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribaduian,
kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata
pelajaran jasmani olahraga dan kesehatan.
- Persentasi kehadiran minimal 75%
- Lulus Ujian Sekolah

6. Pendidikan Kecakapan Hidup


Pendidikan Kecakapan Hidup merupakan bagian dari pendidikan
semua mata pelajaran, hal ini tidak berdiri sendiri mata pelajaran
tetapi harus dibelajarkan inplisit melalui pembelajaran yang berdiri
sendiri dan dibelajarkan. Untuk kegiatan mencakup kecakapan
pribadi, Sosial, akademik, dan atau Vokasional bagi sekolah
kejuruan.
Pendidikan Kecakapan Hidup yang diprogramkan dalam muatan
Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah MIS Muhammadiyah 01 Kalen-
kedungpring adalah pembentukan karakter peserta didik.
Dalam pembentukan karakter peserta didik melalui pembiasaan
untuk mengembangkan nilai-nilai religi, sportifitas, kehidupan
berbangsa dan bernegara dengan kegiatan-kegiatan seperti berikut :
a. Kegiatan Rutin
Kegiatan Rutin ini adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler
baik di kelas maupun di sekolah yang bertujuan untuk
membiasakan peserta didik dalam mengerjakan sesuatu dengan
baik, seperti: (a) Upacara Bendera hari senin, (b) Berbaris
sebelum masuk kelas untuk kegiatan pemeriksaan kerapihan,

KURIKULUM-MIS Muhammadiyah 01 kalen 41


BUKU 1 (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) 2022-
2023

kebersihan siswa, (c) Membaca Do’a sebelum dan sesudah


kegiatan pembelajaran, (d) Apel pagi setiap hari senin s.d. Sabtu.
b. Kegiatan Spontan
Kegiatan Spontan adalah kegiatan yang dilakukan kapan saja dan
dimana tanpa dibatasi ruang dengan tujuan memberikan
pendidikan kebiasaan baik terutama pada kegiatan disiplin dan
sopan santun, seperti : (a) memberi ucapan salam jika bertemu,
berjumpa, dan akan meninggalkannya, (b) mengucapkan selamat
kepada yang mendapat keberhasilan, (c) mengucapkan rasa
syukur setiap mendapat kesuksesan/kebahagiaan, (d)
membiasakan mengatasi jika terjadi konflik/silang pendapat, (e)
membiasakan budaya antri, (h) membiasakan menolong pada
yang membutuhkan pertolongan, (g) membiasakan bergotong
royong pada pekerjaan yang harus dipikul bersama.
c. Kegiatan Terprogram
Kegiatan terperogram adalah kegiatan yang diprogramkan baik
pada tingkat kelas maupun sekolah dengan tujuan memberikan
tambahan wawasan unsur-unsur baru dalam kehidupan
bermasyarakat seperti: (a) Seminar tentang pelestarian
lingkungan, peningkatan kecerdasaan, hak anak, dsb, (b)
Kunjungan/Wisata ke Panti Asuhan, Rumah Sakit, Museum, kebun
binatang, dan ketempat wisata lainnya, (c) Kegiatan Proyek
berupa lomba-Iomba akademis, pentas seni, kemping, dan
pameran pendidikan.
d. Kegiatan Keteladanan
Kegiatan keteladanan merupakan kegiatan yang dilakukan kapan
saja, dimana saja pada saat itu juga, tanpa di batasi ruang baik di
sekolah, maupun di lingkungan keluarga dan masyarakat untuk
menanamkan dan mengembangkan kebiasaan baik bagi peserta
didik melalui kegiatan seperti memberi contoh ; (a)
datang/memulai kegiatan tepat waktu, (b) berpakaian baik dan
sopan, (c) berbicara ramah dan santun, (d) membuang sampah
pada tempatnya, (e) hidup hemat, (f) tidak meludah di sembarang
tempat, (g) mengucapkan salam (h) mengucapkan terima kasih, (i)

KURIKULUM-MIS Muhammadiyah 01 kalen 42


BUKU 1 (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) 2022-
2023

tidak jajan sembarangan, (j) tidak merokok, (k) selalu ramah, (1)
sholat berjamaah, dsb

7. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global


Pendidikan berbasis keunggulan bertujuan memberikan bekal
pengetahuan, keterampilan dan perilaku kepada peserta didik agar
mereka memiliki wawasan yang mantap tentang keadaan lingkungan
dan kebutuhan masyarakat sesuai dengan nilai-nilai / aturan yang
berlaku di daerahnya dan mendukung pembangunan daerah serta
pembangunan nasional.

KURIKULUM-MIS Muhammadiyah 01 kalen 43


BUKU 1 (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) 2022-
2023

BAB IV
PENGATURAN BEBAN BELAJAR
A. Beban Belajar
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti
peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun
pembelajaran. Beban belajar di MIS Miftahul Jannah Gandol kelas I, II,
dan III masing-masing 34, 36, 40 sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI
masing-masing 42 jam setiap minggu. Satu jam pembelajar tatap muka
adalah kelas I, II masing-masing 30 menit, sedangkan untuk III, IV, V, dan
VI adalah 35 menit.
Tabel 4.1
Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka Keseluruhan
MIS Miftahul Jannah Gandol
Satu jam
Jumlah jam
Kela pembelajaran Minggu Efektif
pembelajaran
s tatap per tahun ajaran
Per Minggu
muka/menit
1 35 37 38 - 40

2 35 41 38 - 40

3 35 44 38 - 40

4 35 46 38 - 40

5 35 46 38 - 40

6 35 46 38 - 40

Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak


terstruktur maksimum 40% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari
mata pelajaran yang bersangkutan. Contoh mata pelajaran IPA dalam
satu minggu 4 jam pelajaran untuk tatap muka 60 %. Contoh perhitungan
pemberian tugas : 4 x 35 menit = 140 menit maka 40% penugasan yaitu
40% x 140 menit = 56 menit jadi untuk pemberian tugas hanya 56 menit
per minggu. Alokasi waktu untuk praktek, dua jam kegiatan praktek di
sekolah setara dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktek di luar
sekolah stara dengan dua jam tatap muka.

KURIKULUM-MIS Muhammadiyah 01 kalen 44


BUKU 1 (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) 2022-
2023

Alokasi untuk pengembangan ekspresi dan potensi disesuaikan dengan


jenis pengembangan yang dipilih.

B. Beban Belajar Tambahan


Satuan pendidikan boleh menambah beban belajar berdasarkan
pertimbangan kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan
akademik, sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap penting oleh
satuan pendidikan dan/atau daerah, atas beban pemerintah daerah atau
satuan pendidikan yang menetapkannya.

KURIKULUM-MIS Muhammadiyah 01 kalen 45


BUKU 1 (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) 2022-
2023

BAB V
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan


pembelajaran peserta didik selama satu tahun pelajaran yang mencakup
permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif
dan hari libur. Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program di
sekolah menyusun kalender pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan
pembelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari
libur. Pengaturan waktu belajar di sekolah/madrasah mengacu kepada
Standar isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik
sekolah/madrasah, kebutuhan perserta didik dan masyarakat, serta
ketentuan dari pemerintah daerah.
Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun
kalender pendidikan sebagai berikut :
c. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan
pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Permulaan tahun pelajaran telah ditetapkan oleh Pemerintah yaitu bulan
Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.
d. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk
setiap tahun pelajaran. Sekolah/madrasah dapat mengalokasikan lamanya
minggu efektif belajar sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya.
e. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran untuk setiap
minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran
termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan
pengembangan diri.
f. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal. Hari lbur sekolah/madrasah ditetapkan
berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri
Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala
Daerah Tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi penyelenggara
pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.
g. Waktu libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum
termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.

KURIKULUM-MIS Muhammadiyah 01 kalen 46


BUKU 1 (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) 2022-
2023

h. libur akhir tahun pelajaran digunakan untuk penyiapan kegiatan dan


administrasi akhir dan awal tahun.
i. Sekolah-sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan
lebih panjang dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa
mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
j. Bagi sekolah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan
waktu secara khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan
waktu pembelajaran efektif.
k. Hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap
jenjang dan jenis pendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah
Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota.
Kalender Pendidikan MIS Miftahul Jannah Gandol disusun dengan
berpedoman pada kalender pendidikan madrasah yang diterbitkan oleh
Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat.

Tabel 5.1
Perhitungan Jumlah Hari Efektif Belajar Semester I dan Semester II
Tahun Pelajaran 2022/2023
Hari
Smt Bulan
Minggu Libur Efektif Jumlah
Juli 2022 2 3 12 17
Agustus 2022 4 1 26 31
September 2022 4 0 26 30
I
Oktober 2022 5 1 25 31
Nopember 2022 4 0 26 30
Desember 2022 4 6 21 31
Jumlah 23 11 136 170
Hari
Smt Bulan
Minggu Libur Efektif Jumlah
Januari 2023 5 0 26 31
Februari 2023 4 1 23 28
Maret 2023 4 1 26 31
II
April 2023 5 3 22 30
Mei 2023 4 3 24 31
Juni 2023 4 10 16 30
Jumlah 49 26 18 137

Tabel 5.2

KURIKULUM-MIS Muhammadiyah 01 kalen 47


BUKU 1 (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) 2022-
2023

Perhitungan Hari Efektif Belajar Semester I dan Semester II


Tahun Pelajaran 2022/2023

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

1 Minggu efektif 38 Minggu Kegiatan


Kelas I sd V Pembelajaran efektif
tatap muka
2 Minggu efektif 20 Minggu Kegiatan
semester ganjil Pembelajaran efektif
Kelas VI tatap muka
3 Minggu efektif 16 Minggu Kegiatan
semester genap Pembelajaran efektif
Kelas VI tatap muka
4 Jeda tengan 1 Minggu Pekan kreatifitas siswa
semester (Lomba Olahraga,
Cerdas cermat, Lomba
kelas sehat)
5 Jeda antar Menyusun program
semester 2 Minggu dan administrasi
pembelajaran
6 Libur akhir Menyusun kegiatan
tahun pelajaran 3 Minggu dan administrasi awal
tahun pelajaran
7 Hari libur Libur awal puasa dan Menghormati perayaan
keagamaan libur hari raya idul fitri agama
2 minggu
8 Hari libur umum/ - Hari raya Idul Adha 10 Juli 2022
nasional - Tahun Baru Islam 30 Juli 2022
- Cuti Bersama Tahun 31 Juli 2022
Baru Islam 1444 H
- HUT RI 17 Agustus 2022
- Maulid Nabi 8 Oktober 2022
- Cuti Bersama dan Hari
Natal 24-25 Desember 2022
- Tahun Baru Masehi 1 Januari 2023
- Tahun Baru Imlek 22 Januari 2023
- Isro Mi’roj 1 Februari 2023
- Hari Raya Nyepi 22 Maret 2023
- Wafat Isa Almasih 7 April 2023
- Hari Paskah 9 April 2023
- Hari raya Idul Fitri 21-22 April 2023
- Hari Buruh 1 Mei 2023
- Hari raya waisak 6 Mei 2023
- Kenaikan Isa Almasi 18 Mei 2023
- Hari Pancasila 1 Juni 2023

BAB VI

KURIKULUM-MIS Muhammadiyah 01 kalen 48


BUKU 1 (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) 2022-
2023

PEMBELAJARAN PADA MASA DARURAT


A. Pembelajaran Masa Darurat
1. Kegiatan Pembelajaran Madrasah pada masa darurat tetap
berpedoman pada Kalender Pendidikan Madrasah Tahun Pelajaran
berjalan yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Kementerian Agama Republik Indonesia. Untuk Tahun Pelajaran
2022/2023, Pembelajaran dimulai bulan Juli 2020 dan berakhir pada
bulan Juni 2021 sesuai SK Dirjen Pendidikan Islam No 2491 Tahun
2020 Tentang Kalender Pendidikan Madrasah Tahun Pelajaran
2022/2023.
2. Bila kondisi darurat sedang berlangsung dan ditetapkan sebagai masa
darurat oleh pemerintah maka proses pembelajaran di
madrasah mengikuti mekanisme kurikulum darurat yang ditetapkan
pada ketentuan ini.
3. Kegiatan pembelajaran bukan untuk mencapai ketuntasan
kompetensi dasar (KD) kurikulum semata, namum lebih
menititikberatkan pada penguatan karakter, praktek ibadah,
peduli pada lingkungan dan kesalehan sosial lainnya.
4. Kegiatan pembelajaran masa darurat melibatkan guru, orang tua,
siswa dan lingkungan sekitar.
5. Kegiatan pembelajaran harus dapat mengembangkan
kompetensi siswa pada aspek sikap, aspek pengetahuan dan
aspek keterampilan.
6. Kegiatan pembelajaran harus menumbuhkembangkan
kompetensi literasi bahasa, literasi matematik, literasi sains,
literasi media, literasi teknologi dan literasi visual.
7. Kegiatan pembelajaran harus dapat merangsang tumbuhnya 4C
(Critical thinking, Collaborative, Creativity dan Communicative)
pada diri siswa.
8. Kegiatan pembelajaran wajib mempertimbangkan terjaganya
kesehatan, keamanan, dan keselamatan civitas akademika
madrasah baik pada aspek fisik maupun psikologi.

B. Prinsip Pembelajaran Masa Darurat

KURIKULUM-MIS Muhammadiyah 01 kalen 49


BUKU 1 (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) 2022-
2023

1. Pembelajaran dapat dilakukan dengan tatap muka, tatap muka


terbatas, dan/atau pembelajaran jarak jauh, baik secara Daring
(dalam jaringan) dan Luring (luar jaringan).
2. Pembelajaran dapat berlangsung di madrasah, rumah, dan di
lingkungan sekitar sesuai dengan kondisi masing-masing madrasah.
3. Proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah, berbasis
kompetensi, keterampilan aplikatif, dan terpadu.
4. Pembelajaran perlu berkembang secara kreatif dan inovatif
dalam mengoptimalkan tumbuhnya kemampuan kritis, kreatif,
komunikatif, dan kolaboratif siswa.
5. Pembelajaran menekankan nilai guna aktivitas belajarnya
untuk kehidupan riil siswa, orang lain atau masyarakat sekitar,
serta alam lingkungan tempat siswa hidup.
6. Pembelajaran yang berlangsung agar mengutamakan pembudayaan
dan pemberdayaan siswa sebagai pembelajar sepanjang hayat.
7. Pembelajaran yang berlangsung agar menerapkan nilai-nilai,
yaitu memberi keteladanan yang perilaku belajar positif,
beretika, dan berakhlakul karima (ing ngarso sung tulodo),
membangun kemauan dan motivasi dalam belajar dan bekerja
(ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas
peserta didik dalam proses pembelajaran (tutwuri handayani);
8. Pembelajaran menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru,
siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas.
9. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran.
10. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang
budaya siswa menjadi acuan penting dalam pelaksanaan
pembelajaran.

C. Materi, Metode, Media dan Sumber Belajar


1. Pengembangan Materi Ajar.
Guru dapat memilih materi pelajaran esensi untuk menjadi
prioritas dalam pembelajaran. Sedangkan materi lain dapat
dipelajari siswa secara mandiri. Materi pembelajaran ditemukan
dan dikumpulkan serta dikembangkan dari: a. buku-buku sumber seperti

KURIKULUM-MIS Muhammadiyah 01 kalen 50


BUKU 1 (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) 2022-
2023

buku siswa, buku pedoman guru, maupun buku atau literatur lain yang
berkaitan dengan ruang lingkup yang sesuai dan benar. b. hal-hal yang
berkaitan dengan kehidupan dan/atau berkaitan dengan fenomena
sosial yang bersifat kontekstual, misalnya berkaitan dengan pandemi
Covid-19 atau hal lain yang sedang terjadi di sekitar siswa.

2. Model dan Metode Pembelajaran.


a. Desain pembelajaran untuk memperkuat pendekatan berbasis
ilmiah/saintifik dapat berbentuk model-model pembelajaran, seperti
model Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery learning)
model Pembelajaran Berbasis Penelitian (Inquiry learning), Model
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning), Model
Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning), dan
model pembelajaran lainnya yang memungkinkan peserta didik
belajar secara aktif dan kreatif. b. Guru memilih metode yang
memungkinkan pencapaian tujuan pembelajaran pada kondisi
darurat.
b. Guru secara kreatif mengembangkan metode pembelajaran
aktif yang disesuaikan dengan karakteristik materi/tema.

3. Media dan Sumber Belajar.


Di sekitar kita, terdapat banyak benda yang dapat dijadikan
sebagai media pembelajaran sederhana. Pada prinsipnya segala
benda yang sesuai dapat dijadikan media pembelajaran. Guru
diharapkan kreatif dan inovatif untuk memanfaatkan benda
tersebut menjadi media agar dapat membantu tercapainya
tujuan pembelajaran. Beberapa contoh media pembelajaran
sederhana antara lain: Gambar, Peta dan Globe, Grafik, Papan
Tulis, Papan Flanel, Display, Poster, Bagan (Chart), dan
sebagainya. Pemilihan media disesuaikan dengan materi/tema
yang diajarkan dan tagihan sesuai indikator dan tetap
mempertimbangkan kondisi kedaruratan.

D. Pengelolaan Kelas

KURIKULUM-MIS Muhammadiyah 01 kalen 51


BUKU 1 (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) 2022-
2023

1. Kegiatan pembelajaran dapat berbentuk kelas nyata maupun kelas


virtual.
2. Madrasah yang berada pada zona hijau (aman) dapat melaksanakan
kelas tatap muka. Sedangkan madrasah yang berada dalam zona
merah (darurat) melaksanakan pembelajaran jarak jauh atau kelas
virtual.
3. Bila dalam bentuk kelas nyata, dimana guru dan siswa bertemu tatap
muka, maka harus tetap memperhatikan protocol kesehatan. Bila
ruangan kelas tidak mencukupi, maka dapat dilaksanakan secara sift
pagi dan siang. Pengaturannya diserahkan kepada masing-masing
madrasah sesuai dengan kondisi kedaruratan.
4. Bila dalam bentuk kelas virtual, maka madrasah atau guru dapat
menggunakan aplikasi pembelajaran digital yang menyediakan
menu/pengaturan kelas virtual. Misalnya aplikasi Elearning Madrasah
dari Kmenterian Agama, dan/atau aplikasi lain yang sejenis.
5. Bila kegiatan pembelajaran dalam bentuk kelas virtual, sebaiknya
madrasah mengatur jadwal kelas secara proporsional, misalnya dalam
sehari hanya ada satu atau dua kelas virtual, agar peserta didik tidak
berada di depan komputer/laptop/HP seharian penuh. Disamping itu
juga untuk menghemat penggunaan paket data internet.

D. Penilaian Hasil Belajar


Guru dalam merancang penilaian hasil belajar pada masa darurat harus
memperhatikan hal-hal sebagai berikut;
1. Penilaian hasil belajar mengacu pada regulasi/ juknis penilaian
hasil belajar dari Kemenag RI dengan penyesuaian masa darurat.
2. Penilaian hasil belajar dapat mencakup aspek sikap, aspek
pengetahuan dan aspek keterampilan.
3. Penilaian hasil belajar dapat berbentuk portofolio, penugasan,
proyek, praktek, tulis dan bentuk lainnya, yang diperoleh melalui tes
daring, dan/atau bentuk asesmen lainnya yang memungkinkan
ditempuh secara jarak jauh dan tetap memperhatikan protokol
kesehatan dan/atau keamanan.
4. Penilaian meliputi penilaian harian (PH), penilaian akhir semester (PAS)
dan penilaian akhir tahun (PAT).

KURIKULUM-MIS Muhammadiyah 01 kalen 52


BUKU 1 (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) 2022-
2023

5 Penilaian dirancang untuk mendorong aktivitas belajar yang bermakna,


dan tidak perlu dipaksakan mengukur ketuntasan capaian kurikulum
secara menyeluruh;
6. Pemberian tugas kepada siswa dan penilaian hasil belajar pada
masa Belajar dari Rumah dapat bervariasi antar siswa, sesuai
minat dan kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan
kesenjangan akses/ketersediaan fasilitas belajar di rumah. Pemberian
tugas perlu proporsional atau tidak berlebihan, agar
perlindungan kesehatan, keamanan, dan motivasi siswa selama
masa darurat tetap terjaga.
7. Hasil belajar anak dikirim ke guru bisa berupa foto, gambar, video,
animasi, karya seni dan bentuk lain tergantung jenis kegiatannya
dan yang memungkinkan diwujudkan di masa darurat.
8. Dari hasil belajar tersebut, guru dapat melakukan penilaian baik
dengan teknik skala capaian perkembangan, maupun hasil karya.
9. Kemudian dianalisis untuk melihat ketercapaian kompetensi dasar yang
muncul lalu dilakukan skoring.

BAB VII
PENUTUP

KURIKULUM-MIS Muhammadiyah 01 kalen 53


BUKU 1 (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) 2022-
2023

Fungsi Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa selain mengembangkan


dan memperkuat potensi pribadi juga menyaring pengaruh dari luar yang
akhirnya dapat membentuk karakter peserta didik yang dapat mencerminkan
budaya bangsa Indonesia. Upaya pembentukan karakter sesuai dengan
budaya bangsa ini tentu tidak semata-mata hanya dilakukan di
sekolah/madrasah melalui serangkaian kegiatan belajar mengajar baik
melalui mata pelajaran maupun serangkaian kegiatan pengembangan diri
yang dilakukan di sekolah maupun luar sekolah. Pembiasaan-pembiasan
dalam kehidupan, seperti: religius, jujur, disiplin, toleran, kerja keras, cinta
damai dan tanggung-jawabperlu dimulai dari lingkup terkecil seperti keluarga
sampai dengan cakupan yang lebih luas di masyarakat. Nilai-nilai tersebut
tentunya perlu ditumbuhkembangkan yang pada akhirnya dapat membentuk
pribadi karakter peserta didik yang selanjutnya merupakan pencerminan
hidup suatu bangsa yang besar.
Pembentukan budaya sekolah (school culture) dapat dilakukan oleh
sekolah/madrasah melalui serangkaian kegiatan perencanaan, pelaksanaan
pembelajaran yang lebih berorientasi pada peserta didik, dan penilaian yang
bersifat komprehensif. Perencanaan di tingkat sekolah/madrasah pada
intinya adalah melakukan penguatan dalam penyusunan kurikulum di tingkat
sekolah, seperti menetapkan visi, misi, tujuan, struktur kurikulum, kalender
akademik, dan penyusunan silabus. Keseluruhan perencanaan sekolah yang
bertitik tolak dari melakukan analisis kekuatan dan kebutuhan sekolah akan
dapat dihasilkan program pendidikan yang lebih terarah yang tidak semata-
mata berupa penguatan ranah pengetahuan dan keterampilan melainkan
juga sikap prilaku yang akhirnya dapat membentuk ahklak budi luhur.
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa bukan merupakan mata
pelajaran yang berdiri sendiri atau merupakan nilai yang diajarkan, tetapi
lebih kepada upaya penanaman nilai-nilai baik melalui mata pelajaran,
program pengembangan diri maupun budaya sekolah. Peta nilai dan indikator
yang disajikan dalam naskah ini merupakan contoh penyebaran nilai yang
dapat diajarkan melalui berbagai mata pelajaran sesuai dengan Kompetensi
Dasar (KD) dan Kompetensi Inti (KI) yang terdapat dalam standar isi (SI).
Begitu pula melalui program pengembangan diri, seperti kegiatan rutin
sekolah, kegiatan spontan, keteladanan, pengkondisian. Perencanaan
pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa ini perlu dilakukan

KURIKULUM-MIS Muhammadiyah 01 kalen 54


BUKU 1 (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) 2022-
2023

oleh semua pemangku kepentingan di sekolah yang secara bersama-sama


sebagai suatu komunitas pendidik diterapkan ke dalam kurikulum
sekolah/madrasah yang selanjutnya diharapkan menghasil budaya sekolah.
Dokumen Kurikulum Darurat ini disusun sebagai acuan bagi Kepala
Madrasah, Guru, Siswa, Orang Tua dan seluruh stekholders madrasah dalam
merencanakan dan melaksanakan pembelajaran pada masa darurat.
Penyempurnaan pedoman ini akan terus menerus dilanjutkan seiring
dengan kompleksnya permasalahan pendidikan terutama dalam
pembentukan budaya dan karakter bangsa. Penyajian pembelajaran yang
bernuansa belajar aktif dengan muatan budaya dan karakter bangsa perlu
menjadi perhatian terutama dalam membelajarkan peserta didik. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari semua
pihak pemerhati, pelaksana pendidikan untuk kesempurnaan yang akhirnya
dapat memberikan pencerahan pelaksanaan di tingkat sekolah. Selanjutnya
diharapkan kualitas produk peserta didik yang memiliki ahklak budi mulia
sebagai pencerminan bangsa yang besar.

KURIKULUM-MIS Muhammadiyah 01 kalen 55

Anda mungkin juga menyukai