Anda di halaman 1dari 142

BUKU I

KURIKULUM MADRASAH TSANAWIYAH


RIYADHUL ULUM
TAHUN PELAJARAN 2020/2021

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM “AR-RIYADH” CISEMPUR


MADRASAH TSANAWIYAH RIYADHUL ULUM
STATUS TERAKREDITASI “A” NPSN: 20280517
Notaris : MOCH. YAIFUDIN, SH., M.Kn NO. 01 2013
Sekretariat :
Jl. Mayjend HR. Edi Sukma Km. 19 Kp. Cisempur RT. 01/02 Cinagara
Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor
email: mts.riyadhululum1@gmail.com
Telp. 082124337547

1 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang
pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang
digunakan untuk kegiatan pembelajaran.

Kurikulum 2013 (K-13) disusun oleh satuan pendidikan dengan


mengacu kepada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan
(SKL) serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Pengembangan K-13 yang mengacu pada standar nasional


pendidikan dimaksudkan untuk menjamin pencapaian tujuan
pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas:
standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,
standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan
tersebut, yaitu standar isi dan standar kompetensi lulusan
merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam
mengembangkan kurikulum.

2 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Untuk memenuhi amanat undang-undang tersebut di atas dan guna
mencapai tujuan pendidikan nasional pada umumnya, serta tujuan
satuan pendidikan pada khususnya, MTs. Riyadhul Ulum sebagai
lembaga pendidikan tingkat menengah memandang perlu untuk
mengembangkan Kurikulum 2013.

B. Landasan Hukum
1. Undang-Undang RI nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah beberapa
kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun
2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006
tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian Pendidikan;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007
tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah;

3 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


9. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian
Agama;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi
Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses
Pendidikan dan Menengah;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian
Pendidikan Dasar dan Menengah;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 68 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan
Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama / Madrasah
Tsanawiyah;
15. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 90 Tahun
2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Agama
Nomor 60 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah;
16. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 000912
Tahun 2013 tentang Kurikulum 2013 Mata Pelajaran PAI dan
Bahasa Arab;
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 Tentang Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah;

4 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan
Ekstrakurikuler;
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 63 Tahun 2014 tentang Kepramukaan;
20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada
Pendidikan Dasar dan Menengah;
21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil
Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Menengah;
22. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan
Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah;
23. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 144 Tahun 2014 tentang Kriteria Kelulusan
Peserta Didik dari Satuan Pendidikan dan Penyelenggaraan
Ujian;
24. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan
Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013;
25. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 117
Tahun 2014 tentang Implementasi Kurikulum 2013 di
Madrasah;
26. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 207
Tahun 2014 tentang Kurikulum Madrasah;
27. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 165
Tahun 2014 tentang Pedoman Kurikulum Madrasah 2013 Mata
Pelajaran PAI dan Bahasa Arab;

5 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


28. Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor
2676 Tahun 2013 tentang Kurikulum 2013 Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah;
29. Keputusan Bersama antara Menteri Agama, Menteri
Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor :
744 Tahun 2020, Nomor : 05 tahun 2020, Nomor : 06 Tahun
2020 Tentang Perubahan keempat atas keputusan bersama
Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor: 728 tahun 2019, Nomor : 213 tahun 2019, Nomor : 01
tahun 2019 tentang hari libur nasional dan cuti bersama tahun
2020;
30. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2491
Tahun 2020 tentang penrtapan kalender pendidikan Madrasah
tahun pelajaran 2020/2021;
31. Keputusan Kepala Madrasah Tsanawiyah Riyadhul Ulum
Nomor: 011/MTs.RU/SK/TP/VI/2020 tentang Pengangkatan Tim
Pengembang Kurikulum Madrasah Tsanawiyah Riyadhul Ulum.

C. Tujuan Penyusunan
Kurikulum Madrasah Tsanawiyah disusun agar madrasah memiliki
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dan pemenuhan
8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan nasional. Oleh sebab itu pengembangan Kurikulum MTs
Riyadhul Ulum Caringin memperhatikan unsur-unsur sebagai berikut:

1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia


Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pengembangan
kepribadian peserta didik secara utuh. KTSP disusun agar

6 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


semua mata pelajaran dapat meningkatkan iman, takwa, dan
akhlak mulia.

2. Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama


Kurikulum dikembangkan untuk memelihara dan meningkatkan
toleransi dan kerukunan interumat dan antarumat beragama.

3. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan


Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan
kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi
upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam
kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus
menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta
persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam
wilayah NKRI.

4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat, dan Minat sesuai


dengan Tingkat Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik
Pendidikan merupakan proses holistik/sistemik dan sistematik
untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia yang
memungkinkan potensi diri (sikap, pengetahuan, dan
keterampilan) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu,
kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, bakat,
minat, serta tingkat perkembangan kecerdasan; intelektual,
emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.

5. Kesetaraan Warga Negara Memperoleh Pendidikan Bermutu


Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang holistik dan berkeadilan
dengan memperhatikan kesetaraan warga negara memperoleh
pendidikan bermutu.

7 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


6. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
Kompetensi peserta didik yang diperlukan antara lain berpikir
kritis dan membuat keputusan, memecahkan masalah yang
kompleks secara lintas bidang keilmuan, berpikir kreatif dan
kewirausahaan, berkomunikasi dan berkolaborasi,
menggunakan pengetahuan kesempatan secara inovatif,
mengelola keuangan, kesehatan, dan tanggung jawab warga
negara.

7. Tuntutan Dunia Kerja


Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh
kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan
dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum
perlu mengembangkan jiwa kewirausahaan dan kecakapan
hidup untuk membekali peserta didik dalam melanjutkan studi
dan/atau memasuki dunia kerja. Terlebih bagi peserta didik
pada satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

8. Perkembangan Ipteks
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang
membawa masyarakat berbasis pengetahuan di mana Ipteks
sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan.
Pendidikan harus terus menerus melakukan penyesuaian
terhadap perkembangan Ipteks sehingga tetap relevan dan
kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum
harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan
sejalan dengan perkembangan Ipteks.

8 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


9. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah serta Lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan,
dan karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah
memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik
daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu,
kurikulum perlu memuat keragaman tersebut untuk
menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan
pengembangan daerah dan lingkungan.

10. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional


Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah
satu media pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang
dapat mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap
mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu
memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan
nasional.

11. Dinamika Perkembangan Global


Kurikulum dikembangkan untuk meningkatkan kemandirian,
baik pada individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika
dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa
yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan
mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup
berdampingan dengan bangsa lain.

12. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat


Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik
sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian
keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya
setempat ditumbuhkembangkan terlebih dahulu sebelum
mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.

9 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


13. Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas
satuan pendidikan.

D. Prinsip – prinsip penyusunan Kurikulum 2013


1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik dan lingkungannya pada masa
kini dan yang akan datang.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa
peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan
kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan
kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi,
perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik
serta tuntutan lingkungan pada masa kini dan yang akan
datang. Memiliki posisi sentral berarti bahwa kegiatan
pembelajaran harus berpusat pada peserta didik.

2. Belajar sepanjang hayat


Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan,
pembudayaan, dan pemberdayaan kemampuan peserta didik
untuk belajar sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan
keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal,
dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan
lingkungan yang selalu berkembang serta arah
pengembangan manusia seutuhnya.

10 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


3. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi
kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) bidang
kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan
disajikan secara berkesinambungan antarjenjang pendidikan.

E. Acuan Operasional Kurikulum 2013


1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar
pengembangan kepribadian peserta didik secara utuh. K-13
disusun agar semua mata pelajaran dapat meningkatkan
iman, takwa, dan akhlak mulia.

2. Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama


Kurikulum dikembangkan untuk memelihara dan
meningkatkan toleransi dan kerukunan interumat dan
antarumat beragama.

3. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan


Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan
wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan
penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan
bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum
harus menumbuhkembangkan wawasan dan sikap
kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat
keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.

4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat, dan Minat sesuai


dengan Tingkat Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik

11 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Pendidikan merupakan proses holistik/sistemik dan
sistematik untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia
yang memungkinkan potensi diri (sikap, pengetahuan, dan
keterampilan) berkembang secara optimal. Sejalan dengan
itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi,
bakat, minat, serta tingkat perkembangan kecerdasan;
intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta
didik.

5. Kesetaraan Warga Negara Memperoleh Pendidikan Bermutu


Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang holistik dan berkeadilan
dengan memperhatikan kesetaraan warga negara memperoleh
pendidikan bermutu.

6. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan


Kompetensi peserta didik yang diperlukan antara lain
berpikir kritis dan membuat keputusan, memecahkan
masalah yang kompleks secara lintas bidang keilmuan,
berpikir kreatif dan kewirausahaan, berkomunikasi dan
berkolaborasi, menggunakan pengetahuan kesempatan
secara inovatif, mengelola keuangan, kesehatan, dan
tanggung jawab warga negara.

7. Tuntutan Dunia Kerja


Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh
kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa
kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh
sebab itu, kurikulum perlu mengembangkan jiwa
kewirausahaan dan kecakapan hidup untuk membekali
peserta didik dalam melanjutkan studi dan/atau memasuki

12 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


dunia kerja. Terlebih bagi peserta didik pada satuan
pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan
ke jenjang yang lebih tinggi.

8. Perkembangan Ipteks
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang
membawa masyarakat berbasis pengetahuan di mana
Ipteks sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan.
Pendidikan harus terus menerus melakukan penyesuaian
terhadap perkembangan Ipteks sehingga tetap relevan dan
kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum
harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan
sejalan dengan perkembangan Ipteks.

9. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah serta Lingkungan


Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan,
dan karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah
memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik
daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu,
kurikulum perlu memuat keragaman tersebut untuk
menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan
pengembangan daerah dan lingkungan.

10. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional


Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah
salah satu media pengikat dan pengembang keutuhan
bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat
dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu,
kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara
kepentingan daerah dan nasional.

13 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


11. Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum dikembangkan untuk meningkatkan kemandirian,
baik pada individu maupun bangsa, yang sangat penting
ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan
antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang
mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan
untuk hidup berdampingan dengan bangsa lain.

12. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat


Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik
sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang
kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi
pada budaya setempat ditumbuhkembangkan terlebih dahulu
sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.

13. Karakteristik Satuan Pendidikan


Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas
satuan pendidikan.

E. Prosedur Operasional
Prosedur operasional pengembangan Kurikulum 2013 MTs. Riyadhul
Ulum meliputi:
1. Analisis mencakup:
a. analisis ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai Kurikulum;
b. analisis kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan, dan
lingkungan; dan
c. analisis ketersediaan sumber daya pendidikan.

14 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


2. Penyusunan mencakup:
a. perumusan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan;
b. pengorganisasian muatan kurikuler satuan pendidikan;
c. pengaturan beban belajar peserta didik dan beban kerja
pendidik tingkat kelas;
d. penyusunan kalender pendidikan satuan pendidikan;
e. penyusunan silabus mata pelajaran muatan lokal; dan
f. penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran setiap
muatan pembelajaran.

3. Penetapan dilakukan Kepala MTs. Riyadhul Ulum berdasarkan


hasil rapat dewan pendidik MTs. Riyadhul Ulum dengan
melibatkan komite madrasah.

4. Pengesahan dilakukan oleh Kepala Seksi Pendidikan Madrasah


a.n Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bogor.

F. PROFIL MADRASAH

1. Identitas Madrasah

Nama Madrasah MTs. RIYADHUL ULUM

NPSN 20280517
NSS Lama 21.2.32.03.07.289
NSS Baru 12.1.23.20.10.179
Jl. Mayjend HR. Edi Sukma Kp.
Cisempur RT. 01/02 Desa
Alamat
Cinagara Kecamatan Caringin
Kabupaten Bogor
Telp 0821-2433-7547

15 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Status Madrasah Swasta
SK Ijin Oprasional Kd.10.01/4/PP.00.4/705A/2010
Tanggal 03/06/2010
Status Akreditasi Terakreditasi A

No SK 02.00/111/BAP-SM/SK/X/2015

Tanggal Akreditasi 13/10/2015

NPWP 21.139.868.0.434.001

Jumlah Bangunan 2

Jumlah Rombel 14

Status Tanah Milik Sendiri

Luas Tanah 1085 m2

Luas Bangunan 525 m2

Luas Halaman 150 m2

Luas Lap. Upacara 160 m2

Luas Lap. Olahraga 160 m2

Luas Belum digunakan 250 m2

Luas Kebun 150 m2

Latitude -6.731873986081251

Longtitude 106.82123605394361

16 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


2. Identitas Kepala Madrasah
Nama Lengkap : H. Irfan Mahdi, S.Pd.I
NIP : -
Pendidikan Terakhir : S.1
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Alamat Lengkap : Kp. Cisalopa RT. 04/02 Desa Cinagara
Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor

3. Data Siswa

Tahun Jumlah
Kelas
Pelajaran L P JML
VII *) 81 71 152
VIII 56 40 96
2020/2021
IX 68 37 105
JUMLAH 205 148 353
*) data berdasarkan pendaftar siswa baru per juli 2020

4. Data Sarana dan Prasarana

Jumlah Jumlah Kategori Kerusakan


Jumlah Ruang Ruang
No Jenis Prasarana Rusak Rusak Rusak
Ruang Kondisi Kondisi
Ringan Sedang Berat
Baik Rusak
1 Ruang Kelas
2 Perpustakaan 1 - 1 1 - -
3 Ruang Lab. - - - - - -
IPA
4 Ruang Lab. - - - - - -
Biologi

17 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Jumlah Jumlah Kategori Kerusakan
Jumlah Ruang Ruang
No Jenis Prasarana Rusak Rusak Rusak
Ruang Kondisi Kondisi
Ringan Sedang Berat
Baik Rusak
5 Ruang Lab. - - - - - -
Fisika
6 Ruang Lab. - - - - - -
Kimia
7 Ruang Lab. 1 - 1 1 - -
Komputer
8 Ruang Lab. - - - - - -
Bahasa
9 Ruang 1 - 1 1 - -
Pimpinan
10 Ruang Guru 1 - 1 1 - -
11 Ruang Tata 2 - 2 - - -
Usaha
12 Ruang 1 1 - - - -
Konseling
13 Tempat 1 1 - - - -
Beribadah
14 Ruang UKS 1 1 - - - -
15 Jamban / WC 4 4 2 2 - -
16 Gudang 1 1 - - - -
17 Ruang - - - - - -
Sirkulasi
18 Tempat Olah 1 1 - - - -
Raga
19 Ruang OSIS 1 - - - - -

18 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


5. Kepala Madrasah

No Kepala Madrasah Keadaan


1 Kualifikasi Akademik S2 S1 D4 S1
2  Berstatus sebagai
Ya
Guru
 Memiliki Sertifikat
Ya
Pendidik
 Memiliki SK Kepala
Ya
Madrasah
3 Pengalaman Mengajar V >5 2-3 =2 Th
16 Th
Th Th

a. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan

1) Jumlah Pendidik dan tenaga pendidik = 21 orang.

Jumlah dan Status Guru


Tingkat GTT / Guru
No GTY Jumlah
Pendidikan Bantu
L P L P
1 S3 / S2
2 S1 9 8 17
3 D4
4 D3 / Sarjana
Muda
5 D2
6 D1
7 SMA 3 1 4

19 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Jml Guru dengan Jml Guru dengan
Latar Belakang Latar Belakang
Pendidikan Sesuai Pendidikan Tidak
dengan Mata Sesuai dengan Mata
Guru Mata Pelajaran yang Pelajaran yang
No Jml
Pelajaran Diampu Diampu

D3/ Sarmud

D3/ Sarmud
S2/ S3

S2/ S3
D1/D2

D1/D2
S1/D4

S1/D4
SMA

SMA
1 Al Quran dan Hadits √
2 Fikih √
3 Akidah Akhlak √
4 Sejarh Kebudayaan

Islam
5 Bahasa Arab 
6 Pendidikan

Kewarganegaraan
7 Bahasa Indonesia 
8 Bahasa Inggris √
9 Matematika √
10 Ilmu Pengetahuan

Alam
11 Ilmu Pengetahuan

Sosial
12 PJOK √
13 Seni Budaya √
14 TIK √
15 Bahasa Sunda √

20 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


2) Tenaga Kependidikan.
a) Keberadaan kepala tenaga administrasi.
Kepala
No Keadaan
Administrasi
1 Kualifikasi
S1
Akademik
2 Masa Kerja 15 tahun
3 Latar Belakang Bukan Administrasi
Pendidikan

3) Keberadaan tenaga administrasi.

No Tenaga Administrasi Keadaan


SMA 2 orang
1 Kualifikasi Akademik

Latar Belakang
2
Pendidikan Bukan Administrasi 2 orang

b) Keberadaan kepala perpustakaan.

Kepala Keadaan
No
Perpustakaan
1 Kualifikasi Akademik S1
2 Masa Kerja 4 Tahun
3 Latar Belakang Bukan dari Ilmu Perpustakaan dan
Pendidikan Informasi

c) Keberadaan kepala laboratorium (komputer)

21 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Kepala
No Keadaan
Laboratorium
1 Kualifikasi S1
Akademik Tidak memiliki sertifikat

2 Masa Kerja 9 Tahun

d) Keberadaan layanan khusus.

Ketersediaan
No Petugas Layanan Khusus Jumlah
Ada Tidak Ada
1 Penjaga Sekolah/Madrasah √ 1
2 Tukang Kebun √ 1
3 Tenaga Kebersihan √ 1
4 Pengemudi √ 1
5 Pesuruh √ 1

b. Kondisi Pendidikan Orang Tua/Wali Murid

Jumlah
No Tingkat Pendidikan Keterangan
(%)
1 Tidak sekolah 2%
2 SD/MI/Sederajat 17%
3 SLTP/MTs/Sederajat 50%
4 SLTA/MA/SMK/Sederajat 26%
5 S1, S2,... 5%

22 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


c. Rata Rata Penghasilan Orang Tua/Wali Murid

Jumlah
No Rata-Rata PenghasilanPerbulan Keterangan
(%)
1 < Rp 500.000,00 20 %

Rp 500.000,00 – Rp 1.000.000,00
2 60%
3 Rp 1.000.000,00 – Rp 5.000.000,00 20 %
4 > Rp 5.000.000,00 -

23 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


BAB II
VISI, ISI DAN TUJUAN

A. Tujuan Pendidikan Nasional


Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.

B. Visi Madrasah
“Maju dalam Prestasi teladan dalam Budi Pekerti”

C. Misi Madrasah
Untuk mewujudkan visi MTs Riyadhul Ulum, maka disusunlah suatu
langkah- langkah yang tertuang dalam misi MTs Riyadhul Ulum yaitu
sebagai berikut:
1. Mencetak kader Ahlussunnah Wal Jama’ah yang mempunyai
wawasan berbagai disiplin ilmu.
2. Menjaga, menjunjung tinggi nilai-nilai Ahlussunnah Wal
Jama’ah serta memberikan keteladanan dengan budi pekerti
yang luhur.
3. Mencetak kader-kader yang mampu melaksanakan dan
bertanggung jawab menegakan amar ma’ruf nahyi munkar.
4. Mengamalkan ke-ilmuan dan mampu mengaflikasikannya
ditengah-tengah masyarakat secara luas.
5. Membentuk manusia seutuhnya yang berguna bagi agama,
nusa dan bangsa.

24 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


D. Tujuan Madrasah
a. Sebagai upaya untuk menanamkan sense of belonging dan
responsibility anggota terhadap Madrasah.

b. Agar kegiatan Madrasah dapat dilaksanakan secara dinamis,


program program dilaksanakan sesuai tuntutan dan harapan, baik
dari sekolah maupun dari masyarakat yang semakin maju.

c. Agar proses belajar mengajar pada Madrasah dapat dilaksanakan


secara optimal, dalam rangka pencapain tujuan yang di tetapkan.

25 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


BAB III
STRUKTUR MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum
Kompetensi Inti Kurikulum
Sejalan dengan filosofi progresivisme dalam pendidikan, Kompetensi
Inti ibaratnya adalah anak tangga yang harus ditapaki peserta
didik untuk sampai pada kompetensi lulusan jenjang Madrasah
Tsanawiyah. Kompetensi Inti (KI) meningkat seiring dengan
meningkatnya usia peserta didik yang dinyatakan dengan
meningkatnya kelas. Melalui Kompetensi Inti, integrasi vertikal
berbagai kompetensi dasar (KD) pada kelas yang berbeda dapat
dijaga. Sebagai anak tangga menuju ke kompetensi lulusan
multidimensi, Kompetensi Inti juga memiliki multidimensi. Untuk
kemudahan operasionalnya, kompetensi lulusan pada ranah sikap
dipecah menjadi dua.

Pertama, sikap spiritual yang terkait dengan tujuan pendidikan


nasional membentuk peserta didik yang beriman dan bertakwa.
Kedua, sikap sosial yang terkait dengan tujuan pendidikan nasional
membentuk peserta didik yang berakhlak mulia, mandiri, demokratis,
dan bertanggung jawab.

Kompetensi Inti bukan untuk diajarkan melainkan untuk dibentuk


melalui pembelajaran berbagai kompetensi dasar dari sejumlah
mata pelajaran yang relevan. Dalam hal ini mata pelajaran
diposisikan sebagai sumber kompetensi. Apapun yang diajarkan
pada mata pelajaran tertentu pada suatu jenjang kelas tertentu
hasil akhirnya adalah Kompetensi Inti yang harus dimiliki oleh
peserta didik pada jenjang kelas tersebut. Tiap mata pelajaran

26 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


harus mengacu pada Kompetensi Inti yang telah dirumuskan.
Karena itu, semua mata pelajaran yang diajarkan dan dipelajari pada
kelas tersebut harus berkontribusi terhadap pembentukan
Kompetensi Inti.

Kompetensi Inti akan menagih kepada tiap mata pelajaran apa yang
dapat dikontribusikannya dalam membentuk kompetensi yang
diharapkan dimiliki oleh peserta didik. Ibaratnya, Kompetensi Inti
adalah pengikat berbagai kompetensi dasar yang harus dihasilkan
dengan mempelajari tiap mata pelajaran serta berfungsi sebagai
integrator horizontal antar mata pelajaran.

Dalam konteks ini, kompetensi inti adalah bebas dari mata


pelajaran karena tidak mewakili mata pelajaran tertentu.
Kompetensi Inti menyatakan kebutuhan kompetensi peserta didik,
sedangkan mata pelajaran adalah pasokan kompetensi. Dengan
demikian, kompetensi inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi
(organising element) kompetensi dasar. Sebagai unsur
pengorganisasi, Kompetensi Inti merupakan pengikat untuk
organisasi vertikal dan organisasi horizontal kompetensi dasar.

Organisasi vertikal kompetensi dasar adalah keterkaitan kompetensi


dasar satu kelas dengan kelas di atasnya sehingga memenuhi
prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang
berkesinambungan antar kompetensi yang dipelajari peserta
didik. Organisasi horizontal adalah keterkaitan antara kompetensi
dasar satu mata pelajaran dengan kompetensi dasar dari mata
pelajaran yang berbeda dalam satu kelas yang sama sehingga
terjadi proses saling memperkuat.

27 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Rumusan Kompetensi Inti dalam buku ini menggunakan notasi:
1) KI-1 untuk Kompetensi Inti sikap spiritual, 2) KI-2 untuk
Kompetensi Inti sikap sosial, 3) KI-3 untuk Kompetensi Inti
pengetahuan (pemahaman konsep), 4) KI-4 untuk kompetensi inti
keterampilan. Urutan tersebut mengacu pada urutan yang
disebutkan dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional
No. 20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa kompetensi terdiri dari
kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan.

Selanjutnya Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah


dirumuskan untuk jenjang satuan pendidikan Madrasah
Tsanawiyah (MTs) dipergunakan untuk merumuskan kompetensi
dasar (KD) yang diperlukan untuk mencapainya.

Mengingat standar kompetensi lulusan harus dicapai pada akhir


jenjang. Sebagai usaha untuk memudahkan operasional
perumusan kompetensi dasar, diperlukan tujuan antara yang
menyatakan capaian kompetensi pada tiap akhir jenjang kelas pada
jenjang Madrasah Tsanawiyah (MTs). Capaian kompetensi pada
tiap akhir jenjang kelas dari Kelas VII sampai dengan IX, disebut
dengan Kompetensi Inti.

28 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Tabel 1.1
Kompetensi Inti Madrasah Tsanawiyah (MTs)

Kompetensi Inti Kelas VII Kompetensi Inti Kelas VIII

1. Menghargai dan menghayati 1. Menghargai dan menghayati


ajaran agama yang dianutnya. ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati 2. Menghargai dan menghayati
perilaku jujur, disiplin, perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya gotong royong), santun, percaya
diri, dalam berinteraksi secara diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial efektif dengan lingkungan sosial
dan alam dalam jangkauan dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya. pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, 3. Memahami dan menerapkan
konseptual, dan prosedural) pengetahuan (faktual,
berdasarkan rasa ingin tahunya konseptual, dan prosedural)
tentang ilmu pengetahuan, berdasarkan rasa ingin tahunya
teknologi, seni, budaya terkait tentang ilmu pengetahuan,
fenomena dan kejadian tampak teknologi, seni, budaya terkait
mata. fenomena dan kejadian tampak
mata
4. Mencoba, mengolah, dan 4. Mengolah, menyaji dan menalar
menyaji dalam ranah konkret dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sesuai dengan yang dipelajari di

29 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


sekolah dan sumber lain yang sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori. sama dalam sudut pandang/teori.

Kompetensi Dasar Kurikulum 2013 di MTs Riyadhul Ulum Sebagai


rangkaian untuk mendukung Kompetensi Inti, capaian
pembelajaran mata pelajaran diuraikan menjadi kompetensi-
kompetensi dasar. Pencapaian Kompetensi Inti adalah melalui
pembelajaran kompetensi dasar yang disampaikan melalui mata
pelajaran. Rumusannya dikembangkan dengan mem-perhatikan
karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu
mata pelajaran sebagai pendukung pencapaian.

Kompetensi Inti, kompetensi dasar dikelompokkan menjadi


empat sesuai dengan rumusan Kompetensi Inti yang
didukungnya, yaitu: 1). Kelompok kompetensi dasar sikap spiritual
(mendukung KI-1) atau kelompok 1, 2). Kelompok kompetensi
dasar sikap sosial (mendukung KI-2) atau kelompok 2, 3).
Kelompok kompetensi dasar pengetahuan (mendukung KI-3) atau
kelompok 3, dan 4). Kelompok kompetensi dasar keterampilan
(mendukung KI-4) atau kelompok 4.

Uraian kompetensi dasar yang rinci ini adalah untuk memastikan


bahwa capaian pembelajaran tidak berhenti sampai pengetahuan
saja, melainkan harus berlanjut ke keterampilan, dan bermuara
pada sikap. Melalui Kompetensi Inti, tiap mata pelajaran
ditekankan bukan hanya memuat kandungan pengetahuan saja,
tetapi juga memuat kandungan proses yang berguna bagi
pembentukan keterampilannya. Selain itu juga memuat pesan
tentang pentingnya memahami mata pelajaran tersebut sebagai
bagian dari pembentukan sikap. Hal ini penting mengingat

30 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


kompetensi pengetahuan sifatnya dinamis karena pengetahuan
masih selalu berkembang.
Kemampuan keterampilan akan bertahan lebih lama dari
kompetensi pengetahuan, sedangkan yang akan terus melekat
pada dan akan dibutuhkan oleh peserta didik adalah sikap.
Kompetensi dasar dalam kelompok Kompetensi Inti sikap (KI-1 dan
KI-2) bukanlah untuk peserta didik karena kompetensi ini tidak
diajarkan, tidak dihafalkan, dan tidak diujikan, tetapi sebagai
pegangan bagi pendidik bahwa dalam mengajarkan mata
pelajaran tersebut ada pesan-pesan sosial dan spiritual sangat
penting yang terkandung dalam materinya.

Dengan kata lain, kompetensi dasar yang berkenaan dengan


sikap spiritual (mendukung KI-1) dan individual-sosial
(mendukung KI-2) dikembangkan secara tidak langsung (indirect
teaching) yaitu pada waktu peserta didik belajar tentang
pengetahuan (mendukung KI-3) dan keterampilan (mendukung KI-
4). Untuk memastikan keberlanjutan penguasaan kompetensi,
proses pembelajaran dimulai dari kompetensi pengetahuan,
kemudian dilanjutkan menjadi kompetensi keterampilan, dan
berakhir pada pembentukan sikap.

Dengan demikian, proses penyusunan maupun pemahamannya


(dan bagaimana membacanya) dimulai dari Kompetensi Dasar
kelompok Hasil rumusan Kompetensi Dasar kelompok 3
dipergunakan untuk merumuskan Kompetensi Dasar kelompok 4.
Hasil rumusan Kompetensi Dasar kelompok 3 dan 4
dipergunakan untuk merumuskan Kompetensi Dasar kelompok 1
dan 2. Proses berkesinambungan ini untuk memastikan bahwa
pengetahuan berlanjut ke keterampilan dan bermuara ke sikap

31 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


sehingga ada keterkaitan erat yang mendekati linier antara
kompetensi dasar pengetahuan, keterampilan dan sikap.

B. Muatan Kurikulum

1. Mata Pelajaran
Kompetensi Dasar dibutuhkan untuk mendukung pencapaian
kompetensi lulusan melalui Kompetensi Inti. Selain itu,
Kompetensi Dasar diorganisir ke dalam berbagai mata pelajaran
yang pada giliranya berfungsi sebagai sumber kompetensi.
Mata pelajaran yang dipergunakan sebagai sumber kompetensi
tersebut harus mengacu pada ketentuan yang tercantum pada
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun
2003, khususnya ketentuan pada Pasal 37.

Selain jenis mata pelajaran yang diperlukan untuk membentuk


kompetensi, juga diperlukan beban belajar per minggu dan per
semester atau per tahun. Beban belajar ini kemudian
didistribusikan ke berbagai mata pelajaran sesuai dengan
tuntutan kompetensi yang diharapkan dapat dihasilkan oleh tiap
mata pelajaran.

Susunan mata pelajaran dan alokasi waktu untuk Madrasah


Tsanawiyah sebagaimana tabel berikut:

32 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Tabel 1.2
Struktur kurikulum 2013 MTs (Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan
Islam No. 2676 Tahun 2013) sebagai berikut:
Alokasi Beban Belajar
Mata Pelajaran Per Minggu
VII VIII IX
Kelompok A
1 Pendidikan Agama Islam
a. Al-Qur’an Hadits 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2
c. Fikih 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2
Pendidikan Pancasila dan
2 3 3 3
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 6 6 6
4 Bahasa Arab 3 3 3
5 Matematika 5 5 5
6 Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
7 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
8 Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
9 Seni Budaya 2 2 2
Pendidikan Jasmani, Olahraga
10 3 3 3
dan Kesehatan
11 Prakarya 2 2 2
Teknologi informasi dan
12 2 2 2
Komunikasi
13 Bahasa Sunda 2 2 2
14 Aswaja 2 2 2
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 49 49 49

33 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


2. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum MTs Riyadhul Ulum untuk kelas VII meliputi
Kompetensi Inti dan sejumlah Kompetensi Dasar yang
dirumuskan dalam mata pelajaran yang keluasan dan
kedalamannya merupakan beban belajar peserta didik.

1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran beserta alokasi waktu kelas VII untuk tahun
pelajaran 2020-2021 mengacu kepada Permendikbud Nomor
58 tahun 2018 .tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah.
Mata pelajaran kelas VII di Madrasah Tsanawiyah Sukses
bersama dikelompokkan atas:

a. mata pelajaran umum Kelompok A; dan

b. mata pelajaran umum Kelompok B.

Mata pelajaran umum Kelompok A merupakan program


kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi
sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi
keterampilan peserta didik sebagai dasar dan penguatan
kemampuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara.

Mata pelajaran umum Kelompok B merupakan program


kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi
sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi
keterampilan peserta didik terkait lingkungan dalam bidang
sosial, budaya, dan seni.

Muatan dan acuan pembelajaran mata pelajaran umum


Kelompok A bersifat nasional dan dikembangkan oleh
Pemerintah sedangkan pada mata pelajaran umum

34 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Kelompok B bersifat nasional dan dikembangkan oleh
Pemerintah dan dapat diperkaya dengan muatan lokal oleh
pemerintah daerah dan/atau satuan pendidikan.

Mata pelajaran umum Kelompok A terdiri atas: Pendidikan


Agama Islam (Alqur’an Hadits, Aqidah Akhlak, Fiqih, Sejarah
Kebudayaan Islam dan Bahasa Arab), Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu
Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial; dan Bahasa
Inggris.

Mata pelajaran umum Kelompok B terdiri atas Seni Budaya,


Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan; dan
Prakarya.

3. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri
khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang
materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain
dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran
tersendiri. Berdasarkan hasil analisis keunggulan daerah
Kabupaten Bogor pada umumnya dan Kecamatan Caringin
pada khusunya maka jenis muatan yang dilaksanakana di MTs.
Riyadhul Ulum seperti terdapat dalam struktur kurikulum pada
tabel di atas adalah Bahasa Sunda dan Aswaja.Strategi
pelaksanaan muatan lokal tersebut adalah sebagai berikut:
a. Bahasa Sunda adalah muatan lokal dalam proses
pembelajaran di MTs. Riyadhul Ulum sesuai dengan potensi
dan keunikan Jawa Barat sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan. Pendidikan Muatan Lokal Mata
Pelajaran Bahasa Sunda merupakan kegiatan kurikuler

35 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


untuk mengembangkan kompetensi yang merupakan
bahasa ibu bagi masyarakat di Jawa Barat. Melalui
pembelajaran bahasa Sunda diperkenalkan kearifan lokal
sebagai landasan etnopedagogis. Pembelajaran Bahasa
Sunda disusun berdasarkan kurikulum yang ditetapkan oleh
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, menyesuaikan
dengan kerangka kurikulum pendidikan yang ditetapkan
oleh Pemerintah Pusat, dan dilaksanakan berdasarkan
Struktur Kurikulum Muatan Lokal serta Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Mata pelajaran Bahasa Sunda.
Pembelajaran dilaksanakan dalam pertemuan tatap muka
yang diberikan untuk kelas VII, VIII dan IX sebanyak 2 jam
perminggu.

b. Pendidikan Aswaja bertujuan untuk menumbuh kembangkan


aqidah ahlussunnah waljama’ah melalui pemberian,
pemupukan, dan pengembangan pengetahuan,
penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman
peserta didik tentang Aswaja sehingga menjadi muslim yang
terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada
Allah SWT berdasarkan faham Ahlussnnah waljama’ah.
Mewujudkan umat Islam yang taat beragama dan berakhlak
mulia yaitu umat yang berpengetahuan, rajin beribadah,
cerdas, produktif, etis, jujur dan adil (tawassuth dan i’tidal),
berdisiplin, berkesimbangan (tawazun), bertoleransi
(tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan
sosial serta mengembangkan budaya ahlussunnah
waljama’ah (amar ma’ruf nahi munkar) dalam komunitas
madrasah dan masyarakat

36 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Muatan Lokal yang diselenggarakan di MTs Riyadhul Ulum
Caringin adalah sebagai berikut.

Mata
No Tujuan Ruang Lingkup
Pelajaran
1 Bahasa  Menghargai dan  menyimak
Sunda membanggakan (ngaregepkeun).
bahasa Sunda Mampu menyimak,
sebagai bahasa memahami, dan
daerah di Jawa menanggapi
Barat, yang juga beragam wacana
merupakan lisan yang berupa
bahasa ibu bagi percakapan, pidato,
sebagian besar pembacaan atau
masyarakatnya. pelantunan puisi
 Memahami bahasa (sajak, pupujian,
Sunda dari segi guguritan), dan
bentuk, makna, pembacaan prosa
dan fungsi, serta (dongeng, cerpen,
mampu novel, carita pondok,
menggunakannya berita, biografi,
secara tepat dan bahasan, dan
kreatif untuk artikel).
berbagai konteks  berbicara (nyarita)
(tujuan, keperluan, Mampu
dan keadaan). mengungkapkan
 Memiliki pikiran, perasaan,
kemampuan dan dan keinginan
kedisiplinan dalam secara lisan yang
berbahasa Sunda berupa percakapan,
untuk wawancara,

37 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Mata
No Tujuan Ruang Lingkup
Pelajaran
meningkatkan bercerita,
kemampuan menceritakan,
intelektual, mengumumkan,
kematangan menelpon,
emosional, dan menjelaskan,
kematangan berdiskusi, pidato,
sosial. dan bermain peran.
 Menikmati dan  membaca (maca)
memanfaatkan Mampu membaca,
karya sastra memahami, dan
Sunda untuk menanggapi
meningkatkan beragam teks yang
pengetahuan dan berupa percakapan,
kemampuan prosa (sejarah,
berbahasa Sunda, bahasan, biografi,
mengembangkan carita pondok,
kepribadian, dan dongeng, novel),
memperluas dan puisi (sajak,
wawasan sawer, guguritan,
kehidupan. wawacan)
 Menghargai dan  menulis (nulis)
membanggakan Mampu
sastra Sunda mengungkapkan
sebagai khazanah berbagai pesan
budaya dan pikiran, perasaan,
intelektual dan keinginan
manusia Sunda. secara tertulis dalam
beragam karangan
yang berupa

38 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Mata
No Tujuan Ruang Lingkup
Pelajaran
pedoman
wawancara, prosa
(pengalaman,
biografi, bahasan,
berita, esai, surat,
carita pondok,
laporan, karangan
ilmiah), dan puisi
(sajak, guguritan,
sisindiran).

4. Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan
kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi
dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga
kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler. Pengembangan diri bukan merupakan mata
pelajaran. Penilaian kegiatan pengembangan diri dilakukan
secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada mata pelajaran.

a. Kegiatan Pelayanan Konseling


Kegiatan pengembangan diri dilakukan antara lain melalui
kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan
masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan
pengembangan karier peserta didik.

39 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


b. Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan pengembangan diri dilakukan antara lain melalui
kegiatan ekstrakurikuler, seperti :
a) Pramuka, yang menjadi ekstrakurikuler wajib bagi kelas
VII dan VIII
b) OSIS/LDKS
c) Kesenian
d) Majalah Dinding
e) Pendalaman Agama Islam

c. Pembiasaan
Pembiasaan adalah serangkaian kegiatan yang harus
dilakukan oleh siswa, guru, dan tenaga kependidikan yang
bertujuan untuk menumbuhkan kebiasaan yang baik dan
membentuk generasi berkarakter positif. Kegiatan
pembiasaan sikap dan perilaku positif di madrasah
dilaksanakan melalui program Penumbuhan Budi Pekerti
yang dimulai sejak dari hari pertama sekolah, masa
ta’aruf siswa madrasah (matsama) sampai dengan
kelulusan madrasah.
Pembiasaan dilaksanakan:
a. dalam bentuk kegiatan umum, harian, mingguan,
bulanan, tengah tahunan, dan tahunan;
b. melalui interaksi dan komunikasi antara sekolah, keluarga,
dan/atau masyarakat.
Jenis kegiatan PBP didasarkan pada tujuh nilai-nilai
dasar kemanusiaan, yaitu jenis kegiatan yang
mengandung nilai-nilai internalisasi sikap moral dan
spiritual; keteguhan menjaga semangat kebangsaan dan
kebhinnekaan untuk merekatkan persatuan bangsa;
memelihara lingkungan sekolah, yaitu melakukan gotong-

40 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


royong untuk menjaga keamanan, ketertiban,
kenyamanan, dan kebersihan lingkungan sekolah; interaksi
sosial positif antar peserta didik; interaksi social positif antara
peserta didik dengan figur orang dewasa; penghargaan
terhadap keunikan potensi peserta didik untuk
dikembangkan; Penguatan peran orangtua dan unsur
masyarakat yang terkait.

Beberapa contoh kegiatan Penumbuhan Budi Pekerti di MTs.


Riyadhul Ulum melalui pembiasaan-pembiasaan:
a) Mengadakan perayaan Hari Besar Keagamaan dengan
kegiatan yang sederhana dan hikmat.
b) Melaksanakan upacara bendera hari Senin di setiap
awal bulan dengan mengenakan seragam atau pakaian
yang sesuai dengan ketetapan sekolah.
c) Melaksanakan upacara bendera pada pembukaan
Matsama dengan peserta didik bertugas sebagai
komandan dan petugas upacara serta kepala
Madrasah/wakil bertindak sebagai inspektur upacara.
d) Ikut berpartisipasi mengikuti Upacara Hari Besar Nasional
yang diselenggarakan oleh Panitia HBN Kecamatan
Caringin.
e) Madrasah mengadakan pertemuan dengan orangtua
siswa pada setiap tahun ajaran baru untuk
mensosialisasikan: (a) visi; (b) aturan; (c) materi; dan (d)
rencana capaian belajar siswa agar orangtua turut
mendukung keempat poin tersebut.
f) Secara bersama peserta didik mengucapkan salam
hormat kepada guru sebelum pembelajaran dimulai,
dipimpin oleh seorang peserta didik secara bergantian.

41 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


g) Kepedulian kepada sesama warga sekolah dengan
menjenguk warga sekolah yang sedang mengalami
musibah, seperti sakit, kematian, dan lainnya.
h) Melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah
dengan membentuk kelompok lintas kelas dan berbagi
tugas sesuai usia dan kemampuan siswa.
i) Peserta didik melaksanakan piket kebersihan secara
beregu dan bergantian regu di kelas masing-masing.
j) Madrasah memiliki tim kebersihan kantor guru dan
perpustakaan yang terdiri dari unsur siswa.
k) Menjaga dan merawat tanaman di lingkungan sekolah,
bergilir antar kelas.
l) Membiasakan setiap peserta didik untuk selalu berlatih
menjadi pemimpin dengan cara memberikan
kesempatan pada setiap siswa tanpa kecuali, untuk
memimpin secara bergilir dalam kegiatan-kegiatan
bersama/berkelompok;

Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan dalam bentuk


bimbingan konseling dankegiatan ekstrakurikuler.

1) Jenis – jenis Pengembangan diri


Pengembangan diri terdiri atas 2 (dua) bentuk kegiatan, yaitu
terprogram dan tidak terprogram.
a. Kegiatan pengembangan diri secara terprogram
dilaksanakan dengan perencanaan khusus dalam
kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan
peserta didik secara individual, kelompok, dan atau
klasikal melalui penyelenggaraan kegiatan sebagai
berikut ini.

42 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Kegiatan Pelaksanaan

Layanan dan  Individual


kegiatan  Kelompok
pendukung  Klasikal, tatap muka guru BK
konseling masuk ke kelas (open sesi)
 Home Visit

Ekstrakurikuler  Kepramukaan
 Paskibra
 Hadroh
 Marawis
 Futsal
b. Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat
dilaksanakan sebagai berikut.
Kegiatan Contoh

Rutin, yaitu  Kebersihan lingkungan selasa-


kegiatan yang kamis jam ke-0
dilakukan terjadwal  Piket kelas
 Ibadah / sholat dzuhur
berjamaah
 Baca surat pendek dan berdoa
sebelum dan sesudah
pembelajaran di kelas
 Upacara bendera tiap senin
 Sholat duha dan doa bersama
tiap hari jam ke-0
 Tahlil & Yasin setiap jumat
Spontan, adalah  Memberi dan menjawab salam

43 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Kegiatan Contoh

kegiatan tidak  Meminta maaf


terjadwal dalam  Berterima kasih
kejadian khusus  Mengunjungi kerabat yang sakit
 Membuang sampah pada
tempatnya
 Mengumumkan barang temuan
 Melerai pertengkaran
 Mengumpulkan infaq untuk
masjid
Keteladanan,  Perilaku guru selalu positif
adalah kegiatan  Mengambil sampah yang
dalam bentuk berserakan
perilaku sehari-hari  Cara berbicara yang sopan
 Mengucapkan terima kasih
 Meminta maaf
 Menghargai pendapat orang lain
 Memberikan kesempatan
terhadap pendapat yang
berbeda
 Mendahulukan kesempatan
kepada orang tua
 Penugasan peserta didik secara
bergilir
 Menaati tata tertib (disiplin, taat
waktu, taat pada peraturan)
 Memberi salam ketika bertemu
 Berpakaian rapi dan bersih
 Menepati janji

44 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Kegiatan Contoh

 Memberikan penghargaan
kepada orang yang berprestasi
 Berperilaku santun
 Pengendalian diri yang baik
 Memuji pada orang yang jujur
 Mengakui kebenaran orang lain
 Mengakui kesalahan diri sendiri
 Berani mengambil keputusan
 Berani berkata benar
 Melindungi kaum yang lemah
 Membantu kaum yang fakir
 Sabar mendengarkan orang lain
 Mengunjungi teman yang sakit
 Menunjukkan budaya gemar
membaca
 Mengembalikan barang yang
bukan miliknya
 Antri
 Mendamaikan
 Semangat tinggi dalam bekerja

45 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Jenis, nilai-nilai yang ditanamkan dan Strategi yang
digunakan pada Pengembangan Diri di MTs Riyadhul
Ulum Caringin adalah sebagai berikut ini.

Jenis Pengembangan Nilai-nilai yang


Strategi
Diri ditanamkan
A. Bimbingan Konseling  Kemandirian  Pembentukan
(BK)  Percaya diri karakter atau
 Kerjasama kepribadian
 Demokratis  Pemberian
 Peduli sosial motivasi
 Komunikatif  Bimbingan karier
 Jujur
B. Kegiatan  Keimanan  Model Blok
Ekstrakurikuler: kepada Tuhan  Model Aktualisasi
1. Kepramukaan YME  Model Reguler
 Ketakwaan
kepada Tuhan
YME
 Kecintaan pada
alam
 Kecintaan
kepada sesama
manusia
 Kecintaan
kepada tanah
air Indonesia
 Kecintaan
kepada bangsa
Indonesia

46 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Jenis Pengembangan Nilai-nilai yang
Strategi
Diri ditanamkan
 Kedisiplinan
 Keberanian
 Kesetiaan
 Tolong
menolong
Bertanggungja
wab
 Dapat dipercaya
 Jernih dalam
berpikir
 Jernih dalam
berkata
 Jernih dalam
berbuat
 Hemat
 Cermat
 Bersahaja
 Rajin
 Terampil

2. Olahraga  Sportifitas  Melalui latihan


 Menghargai rutin (antara lain:
prestasi bola voli, basket,
 Kerja keras tenis meja,
 Cinta damai badminton,
 Disiplin pencak silat,
 Jujur outbond)
 Perlombaan

47 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Jenis Pengembangan Nilai-nilai yang
Strategi
Diri ditanamkan
olahraga

3. Kerohanian  Religius  Beribadah rutin


 Rasa  Peringatan hari
kebangsaan besar agama
 Cinta tanah air  Kegiatan
keagamaan
4. Kepemimpinan  Tanggung  Kegiatan OSIS
(Kepramukaan, jawab  Kepramukaan
Paskibra)  Keberanian  Kegiatan
 Tekun kerohanian
 Sportivitas  Kegiatan KIR
 Disiplin  Kegiatan PMR
 Mandiri
 Demokratis
 Cinta damai
 Cinta tanah air
 Peduli
lingkungan
 Peduli sosial
 Keteladanan
 Sabar
 Toleransi
 Kerja keras
 Pantang
menyerah
 Kerja sama

48 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


5. Pengaturan Beban Belajar
Beban belajar menggunakan sistem paket dengan beban
belajar maksimal 40 jam pelajaran per mingguuntuk kelas VII.
Satu jam pelajaran 40 menit, sebagaimana rincian berikut :

a. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem


paket dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur
kurikulum. Pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata
pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap
dalam satu tahun ajaran, dilakukan secara fleksibel dengan
jumlah beban belajar yang tetap. MTs Riyadhul Ulum
Caringinmenambah 2 jam pelajaran untuk memberikan
program bimbingan secara klasikal oleh guru BK.

b. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan


mandiri tidak berstruktur adalah 50 % dari kegiatan tatap
muka mata pelajaran yang bersangkutan, dimana
pemanfaatan alokasi waktu harus memperhitungkan dan
mempertimbangkan peserta didik dalam mencapai
kompetensi. Jadi penugasan atau PR harus diperhitungkan
waktu pengerjaannya yaitu ½ Kali jam pelajaran di sekolah.
Contoh : PKn, jumlah per minggu adalah 2 jam pelajaran,
berarti beban tugas di rumah adalah ½ dari 80 menit = 40
menit

c. Alokasi waktu untuk praktek adalah 2 jam pelajaran praktik


di luar kelas setara dengan 1 jam tatap muka di kelas. Hal ini
sesuai dengan yang tercantum pada struktur kurikulum MTs
Riyadhul Ulum Caringin .

49 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Berikut adalah rincian waktu yang diperlukan dalam satu tahun
ajaran 2020/2021 :

Satu jam Jumlah jam Minggu Waktu


Kelas pembelajaran pembelajaran/ efektif/ tahun pembelajaran/
tatap muka/menit minggu ajaran jam/ tahun
VII 40 48 36 1728

C. Kriteria Ketuntasan Minimal


Dalam penetapan ketuntasan belajar, madrasah menetapkan kriteria
ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan tingkat
kompleksitas, daya dukung, dan tingkat kemampuan awal peserta
didik (intake) dalam penyelenggaraan pembelajaran.

Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan menetapkan Kriteria


Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mencapai ketuntasan ideal.
Ketuntasan minimal untuk seluruh kompetensi dasar pada
kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan yaitu 2.66
(B-). Pencapaian minimal untuk kompetensi sikap adalah B. Untuk
kompetensi yang belum tuntas, kompetensi tersebut dituntaskan
melalui pembelajaran remedial sebelummelanjutkan pada
kompetensi berikutnya. Untuk mata pelajaran yang belum tuntas
pada semester berjalan, dituntaskan melalui pembelajaran remedial
sebelum memasuki semester berikutnya.

Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik dan hasil analisis yang


berbeda. Oleh karena itu, maka ditetapkan KKM sebagai berikut ini.

Mata Pelajaran KKM

Kelompok A
1.Pendidikan Agama Islam

50 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Mata Pelajaran KKM

a. Al-Quran Hadits 75
b. Fikih 75
c. Akidah Akhlak 75
d. Sejarah Kebudayaan Islam 75
2.Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 75
Bahasa Indonesia 70
Bahasa Arab 70
Matematika 70
Ilmu Pengetahuan Alam 70
Ilmu Pengetahuan Sosial 70
Bahasa Inggris 70
Kelompok B
3. Seni Budaya 70
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan 75
Kesehatan
Prakarya 70

D. Kriteria Kenaikan Kelas/Kelulusan


a. Kenaikan Kelas
Kriteria kenaikan kelas ditentukan oleh Satuan Pendidikan,
dengan ketentuan minimal sebagai berikut :
 Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua
semester pada tahun pelajaran yang diikuti.
 Mencapai tingkat kompetensi yang dipersyaratkan, minimal
sama dengan KKM.
 Mencapai nilai sikap untuk semua mata pelajaran minimal baik.
 Tidak terdapat nilai kurang dari KKM maksimal pada tiga mata
pelajaran.

51 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


 Ketidakhadiran siswa tanpa keterangan maksimal 15 % dari
jumlah hari efektif

b. Kelulusan Siswa
Untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan
melalui rapat dewan pendidik sesuai dengan kriteria:
 Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
 Mencapai tingkat Kompetensi yang dipersyaratkan, dengan
ketentuan kompetensi sikap (spiritual dan sosial) termasuk
kategori baik dan kompetensi pengetahuan dan keterampilan
minimal sama dengan KKM yang telah ditetapkan;
 Lulus ujian akhir sekolah/madrasah; dan
 Lulus Ujian Nasional.

E. Pendidikan Kecakapan Hidup


Kecakapan hidup adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk
berani menghadapi problema hidup dan kehidupan dengan wajar
tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari
serta menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya
yang meliputi beberapa hal yaitu:
a. Kurikulum untuk Sekolah dapat memasukkan pendidikan
kecakapan hidup, yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan
sosial, kecakapan akademik dan/atau kecakapan vokasional.
b. Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral
dari pendidikan semua mata pelajaran dan/atau berupa
paket/modul yang direncanakan secara khusus.
c. Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari
satuan pendidikan yang bersangkutan dan/atau dari satuan
pendidikan formal lain dan/atau nonformal.

52 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Dalam kegiatanpembelajaran perlu dilatihkan kecakapan hidup, atau
jenis keterampilan yang dapat memberikan jiwa wiraswasta atau
bekal untuk hidup siswa yang meliputi :
1) Kecakapan personal yang terdiri dari kesadaran diri, meliputi :
a. Sadar sebagai makhluk Tuhan, maka kita perlu: ibadah, jujur,
disiplin, kerja keras dan sebagainya.
b. Sadar akan potensi diri maka kita perlu: memilih
c. Sadar sebagai makhluk sosial, maka kita perlu: toleran, saling
menghormati, gotong royong.
d. Sadar sebagai makhluk lingkungan maka kita perlu:
memelihara dan memanfaatkan lingkungan dengan arif.
2) Kecakapan berpikir rasional : menggali informasi, mengolah
informasi, mengambil keputusan, memecahkan masalah.
3) Kecakapan sosial, meliputi :
Kecakapan bekerjasama, menunjukkan tanggung jawab sosial,
mengendalikan emosi, berinteraksi dalam budaya loka dan global,
berinteraksi dalam masyarakat, meningkatkan potensi fisik,
membudayakan sikap sportif, membudayakan sikap disiplin,
membudayakan sikap hidup sehat.
4) Kecakapan akademik, merumuskan hipotesis, mengidentifikasi
variabel, menghubungkan variabel, merencanakan dan melakukan
penelitian Materi atau bahan ajar yang mengandung kecakapan
personal, kecakapan sosial dan kecakapan akademik terintegrasi
dalam mata pelajaran.
5) Kecakapan vokasional : keterampilan yang terkait dengan bidang
pekerjaan/kejuruan (misalnya menjahit, otomotif), keterampilan
bekerja, keterampilan kewirausahawan, keterampilan menguasai
teknologi informasi dan komunikasi, dan keterampilan merangkai
alat.

53 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Materi dan bahan ajar yang mengandung kecakapan vokasional
terdapat pada jenis mata pelajaran keterampilan atau muatan
lokal. Pelaksanaan Pendidikan Kecakapan Hidup di MTs Riyadhul
Ulum Caringin adalah:
a) Bentuk kecakapan hidup yang terintegrasi dalam mata
pelajaran, misalnya :
a. Pada mata pelajaran bahasa Indonesia, siswa dapat
mengarang, berpuisi atau berprosa yang nantinya siswa
dapat menjadi wartawan atau sastrawan yang profesional.
b. Pada pelajaran matematika, siswa mampu menghitung
berbagai bentuk kegiatan usaha, baik dalam keuangan,
menghitung besarnya modal usaha, keuntungan dan
besarnya penjualan barang, dan lain-lain.
c. Pada mata pelajaran Bahasa Inggris, siwa mampu
berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris dengan
baik, apalagi pada masa era globalisasi mendatang
d. Pada mata pelajaran Bahasa Arab, siwa mampu
berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Arab dengan
baik, apalagi pada masa era globalisasi mendatang.

b) Bentuk kecakapan hidup yang terintegrasi pada mata pelajaran


keterampilan, seperti pada mata pelajaran Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK), siswa memiliki keterampilan dan mampu
mengoperasikan komputer dan jaringan internet dan pada
masa mendatang .

Secara rinci penjabaran kecakapan hidup (Life skill) pada setiap


mapel diatur sebagai berikut:

54 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Aspek Kecakapan Hidup
Kesada Kecakapan Kecakap Kecakapan Kecakapan
ran diri berpikir rasional an Sosial Akademik vokasional

Menghub variabel
Komunikasi lisan

Sesuai dgn jenis

Sesuai dgn jenis

Sesuai dgn jenis


eksistensi Diri

Melaksanakan
Mata Pelajaran

memecahkan

Merumuskan
bekerjasama
Komunikasi
potensi diri

Identifikasi
Mengambil
keputusan
Mengolah

penelitian
informasi

informasi
menggali

hipotesis
masalah

variabel
tertulis
1. Al-Qur’an Hadits V V V V V V V V V V V V V
2. Fikih V V V V V V V V V V V V V
3. Akidah Akhlak V V V V V V V V V V V V V
4. Sejarah Kebudayaan Islam V V V V V V V V V V V V V
5. Bahasa Arab V V V V V V V V V V V V V
6. PKn V V V V V V V V V V V V V
7. Bahasa Indonesia V V V V V V V V V V V V V
8. Bahasa Inggris V V V V V V V V V V V V V
9. Matematika V V V V V V V V V V V V V
10. IPA V V V V V V V V V V V V V
11. IPS V V V V V V V V V V V V V
12. Seni Budaya V V V V V V V V V V V V V
13. Pendidikan Jasmani Olahraga & V V V V V V V V V V V V V

55 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Aspek Kecakapan Hidup
Kesada Kecakapan Kecakap Kecakapan Kecakapan
ran diri berpikir rasional an Sosial Akademik vokasional

Menghub variabel
Komunikasi lisan

Sesuai dgn jenis

Sesuai dgn jenis

Sesuai dgn jenis


eksistensi Diri

Melaksanakan
Mata Pelajaran

memecahkan

Merumuskan
bekerjasama
Komunikasi
potensi diri

Identifikasi
Mengambil
keputusan
Mengolah

penelitian
informasi

informasi
menggali

hipotesis
masalah

variabel
tertulis
Kesehatan
14. TIK V V V V V V V V V V V V V
Mulok
15. Bahasa Sunda V V V V V V V V V V V V V
16. Keaswajaan V V V V V V V V V V V V V
Pengembang diri
 BK V V V V V V V V V V V V V
 Lainnya V V V V V V V V V V V V V

56 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


F. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan
bagian dari semua mata pelajaran dan dapat menjadi mata pelajaran
muatan lokal. MTs Riyadhul Ulum Caringin mengembangkan
pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global yaitu pendidikan
yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing
global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi
dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain ke dalam kurikulum sekolah
yang akhirnya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta
didik yang dapat dimanfaatkan untuk persaingan global.

Kurikulum keunggulan berbasis lokal yang dikembangkan di MTs


Riyadhul Ulum Caringin berupa hafalan Al Qur’an. Sistem
pembinaan setoran dan evaluasi berupa munaqosyah pada setiap
akhir semester dan bersertifikat bagi yang lulus munaqosyah. Materi
hafalan dan munaqosyah dijelaskan pada tabel di bawah ini.

Kelas Materi Hafalan Indikator Penilaian


VII Juzz ‘Ama 1. Kelancaran hafalan
VIII Surat Yaasin 2. Tajwid
IX Surat Al Waqi’ah 3. Makhroj

Kurikulum keunggulan berbasis global yang dikembangkan MTs


Riyadhul Ulum Caringin adalah kemampuan berbahasa
Inggris/Arab dan penguasaan Teknologi Informasi. Bentuk
pembinaan keunggulan berbasis global berupa:
1. Kegiatan instalasi dan trouble shuting komputer.
2. Internet

57 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


G. Pendidikan Berkarakter
Pada prinsipnya, pengembangan pendidikan karakter bangsa tidak
dimakkan sebagai pokok bahasan tetapi terintegrasi ke dalam mata
pelajaran, pengembangan diri dan budaya sekolah. Guru dan
sekolah perlu mengintegrasikan nilai-nilai yang dikembangkan dalam
pendidikan karakter bangsa ke dalam kurikulum, silabus dan RPP
yang sudah ada.

A. Adapun nilai-nilai pendidikan karakter yang akan diintegrasikan


dalam Mata Pelajaran mengacu atau berpedoman pada
Panduan Pendidikan yang dikeluarkan Direktorat PSMP, yakni:
Mata Pelajaran Nilai Utama Yang Dikembangkan
Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan,
kepedulian, kedemokratisan, kesantunan, kedisiplinan,
1. Pendidikan bertanggung jawab, cinta ilmu, keingintahuan, percaya
Agama diri, menghargai keberagaman, kepatuhan pada aturan
sosial, bergaya hidup sehat, kesadaran akan hak dan
kewajiban, kerja keras
Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan,
kepedulian, kedemokratisan, nasionalisme, kepatuhan
2. PKn
pada aturan sosial, menghargai keberagaman,
kesadaran akan hak dan kewajiban diri dan orang lain
Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan,
3. Bahasa kepedulian, kedemokratisan, berfikir logis, kritis, kreatif
Indonesia dan inovatif, percaya diri, bertanggung jawab,
keingintahuan, kesantunan, nasionalisme
Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan,
4. Matematika kepedulian, kedemokratisan, berpikir logis, kritis, kerja
keras, keingintahuan, kemandirian, percaya diri
5. IPS Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan,

58 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Mata Pelajaran Nilai Utama Yang Dikembangkan
kepedulian, kedemokratisan, nasionalisme,
menghargai keberagaman, berpikir logis, kritis, kreatif,
dan inovatif, peduli sosial dan lingkungan, berjiwa
wirausaha, kerja keras
Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan,
kepedulian, kedemokratisan, keingintahuan, berpikir
6. IPA logis, kritis, kreatif, dan inovatif, jujur, bergaya hidup
sehat, percaya diri, menghargai keberagaman,
kedisiplinan, kemandiran, tanggung jawab, cinta ilmu
Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan,
kepedulian, kedemokratisan, menghargai
7. Bahasa Inggris
keberagaman, kesantunan, percaya diri, mandiri,
bekerjasama, kepatuhan pada aturan sosial
Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan,
kepedulian, kedemokratian, menghargai
8. Seni Budaya
keberagaman, nasionalisme, dan menghargai karya
orang lain, ingin tahu, kedisiplinan
Kereligiusan, kejujuran, keerdasan, ketangguhan,
kepedulian, kedemokratisan, bergaya hidup sehat,
9. Penjasorkes
kerja keras, kedisiplinan, percaya diri, mandiri,
menghargai karya dan prestasi orang lain
Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan,
kepedulan, kedemokratisan, berpikir logis, kritis,
10.Prakarya
kreatif, dan inovatif, kemandirian, bertanggung
jawab, dan menghargai karya orang lain
Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan,
kepedulian, kedemokratisan, menghargai
11. Muatan Lokal
keberagaman, menghargai karya orang lain,
nasionalisme

59 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Indikator nilai-nilai karakter bangsa ada dua jenis yaitu (1) indikator
sekolah dan kelas, dan (2) indikator untuk mata pelajaran. Indikator
sekolah dan kelas adalah penanda yang digunakan oleh kepala
sekolah, guru dan personalia sekolah dalam merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi sekolah sebagai lembaga
pelaksana pendidikan budaya dan karakter bangsa. Indikator ini
berkenaan juga dengan kegiatan sekolah yang diprogramkan dan
kegiatan sekolah sehari-hari (rutin). Indikator mata pelajaran
menggambarkan perilaku afektif seorang peserta didik berkenaan
dengan mata pelajaran tertentu. Perilaku yang dikembangkan
dalam indikator pendidikan budaya dan karakter bangsa bersifat
progresif, artinya, perilaku tersebut berkembang semakin komplek
antara satu jenjang kelas dengan jenjang kelas di atasnya, bahkan
dalam jenjang kelas yang sama. Guru memiliki kebebasan dalam
menentukan berapa lama suatu perilaku harus dikembangkan
sebelum ditingkatkan ke perilaku yang lebih kompleks.

Pembelajaran pendidikan budaya dan karakter bangsa


menggunakan pendekatan proses belajar aktif dan berpusat pada
anak, dilakukan melalui berbagai kegiatan di kelas, sekolah, dan
masyarakat. Di kelas dikembangkan melalui kegiatan belajar yang
biasa dilakukan guru dengan cara integrasi. Di sekolah
dikembangkan dengan upaya pengkondisian atau perencanaan
sejak awal tahun pelajaran, dan dimasukkan ke Kalender Akademik
dan yang dilakukan sehari-hari sebagai bagian dari budaya sekolah
sehingga peserta didik memiliki kesempatan untuk memunculkan
perilaku yang menunjukkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa.
Di masyarakat dikembangkan melalui kegiatan ekstra kurikuler
dengan melakukan kunjungan ke tempat-tempat yang
menumbuhkan rasa cinta tanah air dan melakukan pengabdian

60 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


masyarakat untuk menumbuhkan kepedulian dan kesetiakawanan
sosial.

Adapun penilaian dilakukan secara terus menerus oleh guru


dengan mengacu pada indikator pencapaian nilai-nilai budaya dan
karakter, melalui pengamatan guru ketika seorang peserta didik
melakukan suatu tindakan di sekolah, model anecdotal record
(catatan yang dibuat guru ketika melihat adanya perilaku yang
berkenaan dengan nilai yang dikembangkan), maupun memberikan
tugas yang berisikan suatu persoalan atau kejadian yang
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan
nilai yang dimilikinya.

Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan


sebagainya guru dapat memberikan kesimpulannya/pertimbangan
yang dinyatakan dalam pernyataan kualitatif sebagai berikut ini.
BT : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan
tanda- tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).
MT : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai
memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilaku yang
dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten)
MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah
memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan
dalam indikator dan mulai konsisten)
MK : Membudaya (apabila peserta didik terus menerus
memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator
secara konsisten) Setiap tahun diharapkan ada peningkatan
dari BT hingga ke wilayah yang di amati juga diharapkan
semakin melebar ke semua sektor. Kegiatan nyata yang
dilakukan di MTs Riyadhul Ulum Caringin adalah sebagai
berikut:

61 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


No Nilai Kegiatan yang Dilakukan
 Membentuk piket harian
 Melakukan sore bersih setiap hari
oleh seluruh warga sekolah sebelum
Bersih dan pulang sekolah
1
Nyaman  Pembuatan taman kelas
 Penanaman pohon-pohon besar
maupun pohon produktif
 Membangun toilet 1 kelas 1 toilet
 Menerapkan absen pagi dan siang
untuk tenaga pendidik dan
kependidikan
 Menggalakan piket pintu gerbang
2 Disiplin
 Membuat aturan yang
dimusyawarahkan seluruh warga
sekolah tentang kehadiran di sekolah
tepat waktu
 Membiasakan salam setiap bertemu
dengan warga sekolah
3 Sopan  Membudayakan pakaian yang rapi
 Membiasakan menyapa kepada
setiap orang yang berada di sekolah
 Membaca Al qur’an dan berdo’a
setiap pagi sebelum pembelajaran
 Sholat dhuha berjamaah setiap hari
sabtu pagi
4 Religius
 Sholat dhuhur berjamaah setiap hari
 Merayakan peringatan hari besar
 Mengadakan pondok dan khasanah
romadhon

62 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


BAB IV
PENGATURAN BEBAN BELAJAR

A. Beban Belajar
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus
diikuti peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu
tahun pembelajaran.

1. Beban belajar di MTs. Riyadhul Ulum dinyatakan dalam jam


pembelajaran per minggu. Beban belajar satu minggu Kelas VII
dan VIII adalah 48 jam pembelajaran. Memperhatikan
karakteristik peserta didik di MTs Riyadhul Ulum maka Madrasah
berdasarkan rapat Dewan Pendidik beserta Komite MTs. Riyadhul
Ulum memutuskan durasi setiap satu jam pembelajaran adalah
40 menit.

2. Beban belajar di Kelas VII, VIII, dan IX dalam satu semester


paling sedikit 18 minggu dan paling banyak 20 minggu.

3. Beban belajar di kelas IX pada semester ganjil paling sedikit


18 minggu dan paling banyak 20 minggu.

4. Beban belajar di kelas IX pada semester genap paling


sedikit 14 minggu dan paling banyak 16 minggu.

5. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu


dan paling banyak 40 minggu.

63 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Beban belajar yang berlaku di MTs. Riyadhul Ulum diatur dalam
Sistem Paket. Beban belajar dengan sistem paket sebagaimana
diatur dalam struktur kurikulum setiap satuan pendidikan
merupakan pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata
pelajaran yang terdapat pada semester gasal dan genap dalam
satu tahun ajaran. Beban belajar pada sistem paket terdiri atas
pembelajaran tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan
mandiri.Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan
mandiri di lingkungan MTs. Riyadhul Ulum maksimal 50% dari waktu
kegiatan tatap muka setiap mata pelajaran.

B. Beban Belajar Tambahan


MTs. Riyadhul Ulum menambah beban belajar berdasarkan
pertimbangan kebutuhan belajar peserta didik dan kebutuhan
akademik, sosial, dan budaya, atas beban satuan pendidikan yang
menetapkannya. Beban belajar tambahan dilaksanakan melalui
pembelajaran muatan lokal Bahasa Sunda dan Aswaja masing-
masing sebanyak 2 jam pelajaran setiap minggunya.

64 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


BAB V
KALENDER AKADEMIK

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan


pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender
pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar,
waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program di sekolah


menyusun kalender pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan
pembelajaran selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun
pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Pengaturan waktu belajar di sekolah mengacu kepada Standar Isi dan
disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik madrasah,
kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari
pemerintah/pemerintah daerah.

Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun


kalender pendidikan sebagai berikut:
a. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan
pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan
pendidikan. Permulaan tahun pelajaran telah ditetapkan oleh
Pemerintah yaitu bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni
tahun berikutnya.

b. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran


untuk setiap tahun pelajaran. Sekolah dapat mengalokasikan lamanya
minggu efektif belajar sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya.

65 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


c. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap
minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran
termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan
pengembangan diri.

d. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan


kegiatan pembelajaran terjadwal. Hari libur sekolah ditetapkan
berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri
Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala
Daerah tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi penyelenggara
pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.

e. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar


semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur
umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.

f. libur jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun
pelajaran digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir
dan awal tahun.

g. sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih


panjang dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa
mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran
efektif.

h. bagi sekolah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan


waktu secara khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar
dan waktu pembelajaran efektif.

66 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


i. Hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap
jenjang dan jenis pendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah
Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota.

Alokasi Waktu
Tabel 1: Alokasi Waktu pada Kalender Pendidikan

ALOKASI
NO KEGIATAN KETERANGAN
WAKTU
Digunakan untuk
kegiatan
Minggu efektif belajar reguler
Minimal 36 pembelajaran
1. setiap tahun
minggu efektif pada
( Kelas VII-VIII )
setiap satuan
pendidikan
Minggu efektif semester ganjil
Minimal 18
2. tahun terakhir setiap satuan
minggu
pendidikan ( kelas IX )
Minggu efektif semester
Minimal 14
3. genap tahun terakhir setiap
minggu
satuan pendidikan (kelas IX )

Maksimal 2 Satu minggu


4. Jeda tengah semester
minggu setiap semester

Maksimal 2 Antara semester


5. Jeda antarsemester
minggu I dan II

Digunakan untuk
Maksimal 3
6. Libur akhir tahun ajaran penyiapan
minggu
kegiatan dan

67 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


administrasi
akhir dan awal
tahun ajaran
Daerah khusus
yang
memerlukan
libur keagamaan
lebih panjang
dapat
Maksimal 4 mengaturnya
7. Hari libur keagamaan
minggu sendiri tanpa
mengurangi
jumlah minggu
efektif belajar
dan waktu
pembelajaran
efektif
Disesuaikan
Maksimal 2 dengan
8. Hari libur umum/ nasional
minggu Peraturan
Pemerintah

A. Waktu Belajar
Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1
tahun pelajaran menjadi semester 1 (satu) dan semester 2 (dua)
dengan waktu pembelajaran sebagai berikut:

HARI WAKTU BELAJAR


Senin 07.00 – 13.10

68 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


HARI WAKTU BELAJAR
Selasa 07.00 – 14.30
Rabu 07.00 – 14.30
Kamis 07.00 – 14.30
Jum’at 07.00 – 11.20
Sabtu 07.00– 13.10

B. Perhitungan Hari Efektif dan Minggu Efektif


Terlampir
Berdasarkan pengaturan kalender akademik (lampiran) maka:
a. Semester 1 ada 18 minggu efektif dengan 106 hari efektif.
b. Semester 2 ada 18 minggu efektef dengan 103 hari efektif.

JADWAL KEGIATAN MTs RIYADHUL ULUM


TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Semester I / Gasal

NO JENIS KEGIATAN PELAKSANAAN KETERANGAN

1 Penerimaa Siswa Baru Mei – Juli 2020

2 Daftar Ulang Peserta didik 05 – 15 Juli 2020

Rapat Awal Tahun


3 13 Juli 2020
Pelajaran
4 MOPD 14 – 16 Juli 2020
5 Awal KBM 20 Juli 2020

6 Libur Idul Adha 31 Juli 2020

7 HUT ke-75 RI 17 Agustus 2020

7 Tahun Baru Hijriyah 21 Agustus 2020


Libur dan cuti bersama
8 Maulid Nabi Muhammad 28 – 30 Oktober 2020
SAW
9 Penilaian Akhir Semester 1 – 12 Desember 2020

69 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Ganjil
Pembagian Raport
10 18/19 Desember 2020
Semester Ganjil
21 Desember 2020 –
11 Libur semester Ganjil
10 Januari 2021
Semester II / Genap

NO JENIS KEGIATAN PELAKSANAAN KETERANGAN

1 Tahun Baru Masehi 1 Januari 2021


2 Awal Semester Genap 1 Januari 2021
3 Tahun Baru Imlek 12 Februari 2021
Peringatan Isra Mikraj Nabi
4 11 Maret 2021
Muhammad SAW
5 Hari Raya Nyepi 14 Maret 2021

6 Wafat Isa Al Masih 2 April 2021

7 Hari Buruh Nasional 1 Mei 2021

8 Hari Raya Idul Fitri 1442 H. 7 – 22 Mei 2021


9 Kenaikan Isa Al Masih 13 Mei 2021

10 Hari Raya Waisak 26 Mei 2021

11 Penilaian akhir tahun 7 – 19 Juni 2021


Pembagian Raport Semester
12 25/ 26 Juni 2021
Genap
27 Juni – 18 Juli
13 Libur Akhir Tahun
2021
Keterangan :Rincian Kegiatan ini dapat berubah sewaktu-waktu sesuai
kondisi yang berlangsung

70 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


BAB VI
PENUTUP

Demikianlah revisi dan pengembangan Kurikulum MTs Riyadhul


Ulum CaringinTahun Pelajaran 2020-2021 telah selesai Kami laksanakan,
dengan harapan segala upaya yang telah kami rancang ini dapat
meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di MTs Riyadhul Ulum
Caringin dan di Indonesia pada umumnya.

Pendidikan sebagai aset bangsa sudah selayaknya mendapat


perhatian dan diutamakan oleh semua pihak sebab investasi di bidang
ilmu pengetahuan akan membawa kemajuan bangsa di masa yang akan
datang.

Semoga dengan diselenggarakannya otonomi pendidikan dan


otonomi sekolah dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik
untuk pencerahan anak bangsa.

Kepada semua pihak yang telah membantu selesainya Kurikulum


MTs Riyadhul Ulum Caringinini, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya dan berdo’a semoga Allah swt. membalas amal baik
Bapak/Ibu/Sdr dengan pahala yang berlipat ganda.

Akhirnya kepada Allah jualah kita semua bertawakal, semoga


apapun yang kita lakukan senantiasa mendapatkan ridlo-Nya. Amin.

Bogor, 10 Juli 2021


Tim Pengembang Kurikulum

71 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


BUKU I
KURIKULUM MADRASAH TSANAWIYAH
RIYADHUL ULUM
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM “AR-RIYADH” CISEMPUR


MADRASAH TSANAWIYAH RIYADHUL ULUM
STATUS TERAKREDITASI “A” NPSN: 20280517
Notaris : MOCH. YAIFUDIN, SH., M.Kn NO. 01 2013
Sekretariat :
Jl. Mayjend HR. Edi Sukma Km. 19 Kp. Cisempur RT. 01/02 Cinagara
Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor
email: mts.riyadhululum1@gmail.com
Telp. 082124337547

1 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang
pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang
digunakan untuk kegiatan pembelajaran.

Kurikulum 2013 (K-13) disusun oleh satuan pendidikan dengan


mengacu kepada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan
(SKL) serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Pengembangan K-13 yang mengacu pada standar nasional


pendidikan dimaksudkan untuk menjamin pencapaian tujuan
pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas:
standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,
standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan
tersebut, yaitu standar isi dan standar kompetensi lulusan
merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam
mengembangkan kurikulum.

2 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Untuk memenuhi amanat undang-undang tersebut di atas dan guna
mencapai tujuan pendidikan nasional pada umumnya, serta tujuan
satuan pendidikan pada khususnya, MTs. Riyadhul Ulum sebagai
lembaga pendidikan tingkat menengah memandang perlu untuk
mengembangkan Kurikulum 2013.

B. Landasan Hukum
1. Undang-Undang RI nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah beberapa
kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun
2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006
tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian Pendidikan;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007
tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah;

3 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


9. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian
Agama;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi
Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses
Pendidikan dan Menengah;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian
Pendidikan Dasar dan Menengah;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 68 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan
Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama / Madrasah
Tsanawiyah;
15. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 90 Tahun
2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Agama
Nomor 60 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah;
16. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 000912
Tahun 2013 tentang Kurikulum 2013 Mata Pelajaran PAI dan
Bahasa Arab;
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 Tentang Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah;

4 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan
Ekstrakurikuler;
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 63 Tahun 2014 tentang Kepramukaan;
20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada
Pendidikan Dasar dan Menengah;
21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil
Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Menengah;
22. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan
Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah;
23. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 144 Tahun 2014 tentang Kriteria Kelulusan
Peserta Didik dari Satuan Pendidikan dan Penyelenggaraan
Ujian;
24. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan
Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013;
25. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 117
Tahun 2014 tentang Implementasi Kurikulum 2013 di
Madrasah;
26. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 207
Tahun 2014 tentang Kurikulum Madrasah;
27. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 165
Tahun 2014 tentang Pedoman Kurikulum Madrasah 2013 Mata
Pelajaran PAI dan Bahasa Arab;

5 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


28. Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor
2676 Tahun 2013 tentang Kurikulum 2013 Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah;
29. Keputusan Bersama antara Menteri Agama, Menteri
Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor :
712 tahun 2021, Nomor: 1 tahun 2021, Nomor: 3 tahun 2021
tentang perubahan kedua atas keputusan bersama Menteri
Agama, Menteri Ketenagakerjaan,dan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 642 tahun
2020, Nomor 4 tahun 2020, tentang hari libur nasional dan cuti
bersama tahun 2021.
30. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 1836
tahun 2021 tentang penrtapan kalender pendidikan Madrasah
tahun pelajaran 2021/2022;
31. Keputusan Kepala Madrasah Tsanawiyah Riyadhul Ulum
Nomor: 001/MTs.RU/SK/TP/VI/2021 tentang Pengangkatan Tim
Pengembang Kurikulum Madrasah Tsanawiyah Riyadhul Ulum.

C. Tujuan Penyusunan
Kurikulum Madrasah Tsanawiyah disusun agar madrasah memiliki
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dan pemenuhan
8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan nasional. Oleh sebab itu pengembangan Kurikulum MTs
Riyadhul Ulum Caringinmemperhatikan unsur-unsur sebagai berikut :

1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia


Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pengembangan
kepribadian peserta didik secara utuh. KTSP disusun agar
semua mata pelajaran dapat meningkatkan iman, takwa, dan
akhlak mulia.

6 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


2. Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama
Kurikulum dikembangkan untuk memelihara dan meningkatkan
toleransi dan kerukunan interumat dan antarumat beragama.

3. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan


Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan
kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi
upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam
kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus
menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta
persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam
wilayah NKRI.

4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat, dan Minat sesuai


dengan Tingkat Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik
Pendidikan merupakan proses holistik/sistemik dan sistematik
untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia yang
memungkinkan potensi diri (sikap, pengetahuan, dan
keterampilan) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu,
kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, bakat,
minat, serta tingkat perkembangan kecerdasan; intelektual,
emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.

5. Kesetaraan Warga Negara Memperoleh Pendidikan Bermutu


Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang holistik dan berkeadilan
dengan memperhatikan kesetaraan warga negara memperoleh
pendidikan bermutu.

7 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


6. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
Kompetensi peserta didik yang diperlukan antara lain berpikir
kritis dan membuat keputusan, memecahkan masalah yang
kompleks secara lintas bidang keilmuan, berpikir kreatif dan
kewirausahaan, berkomunikasi dan berkolaborasi,
menggunakan pengetahuan kesempatan secara inovatif,
mengelola keuangan, kesehatan, dan tanggung jawab warga
negara.

7. Tuntutan Dunia Kerja


Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh
kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan
dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum
perlu mengembangkan jiwa kewirausahaan dan kecakapan
hidup untuk membekali peserta didik dalam melanjutkan studi
dan/atau memasuki dunia kerja. Terlebih bagi peserta didik
pada satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

8. Perkembangan Ipteks
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang
membawa masyarakat berbasis pengetahuan di mana Ipteks
sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan.
Pendidikan harus terus menerus melakukan penyesuaian
terhadap perkembangan Ipteks sehingga tetap relevan dan
kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum
harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan
sejalan dengan perkembangan Ipteks.

8 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


9. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah serta Lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan,
dan karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah
memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik
daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu,
kurikulum perlu memuat keragaman tersebut untuk
menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan
pengembangan daerah dan lingkungan.

10. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional


Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah
satu media pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang
dapat mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap
mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu
memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan
nasional.

11. Dinamika Perkembangan Global


Kurikulum dikembangkan untuk meningkatkan kemandirian,
baik pada individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika
dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa
yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan
mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup
berdampingan dengan bangsa lain.

12. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat


Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik
sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian
keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya
setempat ditumbuhkembangkan terlebih dahulu sebelum
mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.

9 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


13. Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas
satuan pendidikan.

D. Prinsip – prinsip penyusunan Kurikulum 2013


1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik dan lingkungannya pada masa
kini dan yang akan datang.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa
peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan
kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan
kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi,
perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik
serta tuntutan lingkungan pada masa kini dan yang akan
datang. Memiliki posisi sentral berarti bahwa kegiatan
pembelajaran harus berpusat pada peserta didik.

2. Belajar sepanjang hayat


Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan,
pembudayaan, dan pemberdayaan kemampuan peserta didik
untuk belajar sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan
keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal,
dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan
lingkungan yang selalu berkembang serta arah
pengembangan manusia seutuhnya.

10 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


3. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi
kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) bidang
kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan
disajikan secara berkesinambungan antarjenjang pendidikan.

E. Acuan Operasional Kurikulum 2013


1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar
pengembangan kepribadian peserta didik secara utuh. K-13
disusun agar semua mata pelajaran dapat meningkatkan
iman, takwa, dan akhlak mulia.

2. Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama


Kurikulum dikembangkan untuk memelihara dan
meningkatkan toleransi dan kerukunan interumat dan
antarumat beragama.

3. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan


Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan
wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan
penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan
bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum
harus menumbuhkembangkan wawasan dan sikap
kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat
keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.

4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat, dan Minat sesuai


dengan Tingkat Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik

11 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Pendidikan merupakan proses holistik/sistemik dan
sistematik untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia
yang memungkinkan potensi diri (sikap, pengetahuan, dan
keterampilan) berkembang secara optimal. Sejalan dengan
itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi,
bakat, minat, serta tingkat perkembangan kecerdasan;
intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta
didik.

5. Kesetaraan Warga Negara Memperoleh Pendidikan Bermutu


Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang holistik dan berkeadilan
dengan memperhatikan kesetaraan warga negara memperoleh
pendidikan bermutu.

6. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan


Kompetensi peserta didik yang diperlukan antara lain
berpikir kritis dan membuat keputusan, memecahkan
masalah yang kompleks secara lintas bidang keilmuan,
berpikir kreatif dan kewirausahaan, berkomunikasi dan
berkolaborasi, menggunakan pengetahuan kesempatan
secara inovatif, mengelola keuangan, kesehatan, dan
tanggung jawab warga negara.

7. Tuntutan Dunia Kerja


Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh
kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa
kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh
sebab itu, kurikulum perlu mengembangkan jiwa
kewirausahaan dan kecakapan hidup untuk membekali
peserta didik dalam melanjutkan studi dan/atau memasuki

12 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


dunia kerja. Terlebih bagi peserta didik pada satuan
pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan
ke jenjang yang lebih tinggi.

8. Perkembangan Ipteks
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang
membawa masyarakat berbasis pengetahuan di mana
Ipteks sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan.
Pendidikan harus terus menerus melakukan penyesuaian
terhadap perkembangan Ipteks sehingga tetap relevan dan
kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum
harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan
sejalan dengan perkembangan Ipteks.

9. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah serta Lingkungan


Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan,
dan karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah
memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik
daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu,
kurikulum perlu memuat keragaman tersebut untuk
menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan
pengembangan daerah dan lingkungan.

10. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional


Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah
salah satu media pengikat dan pengembang keutuhan
bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat
dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu,
kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara
kepentingan daerah dan nasional.

13 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


11. Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum dikembangkan untuk meningkatkan kemandirian,
baik pada individu maupun bangsa, yang sangat penting
ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan
antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang
mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan
untuk hidup berdampingan dengan bangsa lain.

12. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat


Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik
sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang
kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi
pada budaya setempat ditumbuhkembangkan terlebih dahulu
sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.

13. Karakteristik Satuan Pendidikan


Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas
satuan pendidikan.

E. Prosedur Operasional
Prosedur operasional pengembangan Kurikulum 2013 MTs. Riyadhul
Ulum meliputi:
1. Analisis mencakup:
a. analisis ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai Kurikulum;
b. analisis kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan, dan
lingkungan; dan
c. analisis ketersediaan sumber daya pendidikan.

14 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


2. Penyusunan mencakup:
a. perumusan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan;
b. pengorganisasian muatan kurikuler satuan pendidikan;
c. pengaturan beban belajar peserta didik dan beban kerja
pendidik tingkat kelas;
d. penyusunan kalender pendidikan satuan pendidikan;
e. penyusunan silabus mata pelajaran muatan lokal; dan
f. penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran setiap
muatan pembelajaran.

3. Penetapan dilakukan Kepala MTs. Riyadhul Ulum berdasarkan


hasil rapat dewan pendidik MTs. Riyadhul Ulum dengan
melibatkan komite madrasah.

4. Pengesahan dilakukan oleh Kepala Seksi Pendidikan Madrasah


a.n Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bogor.

F. PROFIL MADRASAH

1. Identitas Madrasah

Nama Madrasah MTs. RIYADHUL ULUM

NPSN 20280517
NSS Lama 21.2.32.03.07.289
NSS Baru 12.1.23.20.10.179
Jl. Mayjend HR. Edi Sukma Kp.
Cisempur RT. 01/02 Desa
Alamat
Cinagara Kecamatan Caringin
Kabupaten Bogor
Telp 0821-2433-7547

15 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Status Madrasah Swasta
SK Ijin Oprasional Kd.10.01/4/PP.00.4/705A/2010
Tanggal 03/06/2010
Status Akreditasi Terakreditasi A

No SK 02.00/111/BAP-SM/SK/X/2015

Tanggal Akreditasi 13/10/2015

NPWP 21.139.868.0.434.001

Jumlah Bangunan 2

Jumlah Rombel 14

Status Tanah Milik Sendiri

Luas Tanah 1085 m2

Luas Bangunan 525 m2

Luas Halaman 150 m2

Luas Lap. Upacara 160 m2

Luas Lap. Olahraga 160 m2

Luas Belum digunakan 250 m2

Luas Kebun 150 m2

Latitude -6.731873986081251

Longtitude 106.82123605394361

16 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


2. Identitas Kepala Madrasah
Nama Lengkap : H. Irfan Mahdi, S.Pd.I
NIP : -
Pendidikan Terakhir : S.1
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Alamat Lengkap : Kp. Cisalopa RT. 04/02 Desa Cinagara
Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor

3. Data Siswa

Tahun Jumlah
Kelas
Pelajaran L P JML
VII *) 98 77 175
VIII 69 67 136
2021/2022
IX 56 40 96
JUMLAH 223 184 407
*) data berdasarkan pendaftar siswa baru per juli 2021

4. Data Sarana dan Prasarana

Jumlah Jumlah Kategori Kerusakan


Jumlah Ruang Ruang
No Jenis Prasarana Rusak Rusak Rusak
Ruang Kondisi Kondisi
Ringan Sedang Berat
Baik Rusak
1 Ruang Kelas 9 1 1
2 Perpustakaan 1 - 1 1 - -
3 Ruang Lab. - - - - - -
IPA
4 Ruang Lab. - - - - - -
Biologi

17 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Jumlah Jumlah Kategori Kerusakan
Jumlah Ruang Ruang
No Jenis Prasarana Rusak Rusak Rusak
Ruang Kondisi Kondisi
Ringan Sedang Berat
Baik Rusak
5 Ruang Lab. - - - - - -
Fisika
6 Ruang Lab. - - - - - -
Kimia
7 Ruang Lab. 1 - 1 1 - -
Komputer
8 Ruang Lab. - - - - - -
Bahasa
9 Ruang 1 - 1 1 - -
Pimpinan
10 Ruang Guru 1 - 1 1 - -
11 Ruang Tata 2 - 2 - - -
Usaha
12 Ruang 1 1 - - - -
Konseling
13 Tempat 1 1 - - - -
Beribadah
14 Ruang UKS 1 1 - - - -
15 Jamban / WC 4 4 2 2 - -
16 Gudang 1 1 - - - -
17 Ruang - - - - - -
Sirkulasi
18 Tempat Olah 1 1 - - - -
Raga
19 Ruang OSIS 1 - - - - -

5. Kepala Madrasah

18 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


No Kepala Madrasah Keadaan
1 Kualifikasi Akademik S2 S1 D4 S1
2  Berstatus sebagai
Ya
Guru
 Memiliki Sertifikat
Ya
Pendidik
 Memiliki SK Kepala
Ya
Madrasah
3 Pengalaman Mengajar V >5 2-3 =2 Th
16 Th
Th Th

a. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan

1) Jumlah Pendidik dan tenaga pendidik = 21 orang.

Jumlah dan Status Guru


Tingkat GTT / Guru
No GTY Jumlah
Pendidikan Bantu
L P L P
1 S3 / S2
2 S1 9 8 17
3 D4
4 D3 / Sarjana
Muda
5 D2
6 D1
7 SMA 3 1 4

19 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Jml Guru dengan Jml Guru dengan
Latar Belakang Latar Belakang
Pendidikan Sesuai Pendidikan Tidak
dengan Mata Sesuai dengan Mata
Guru Mata Pelajaran yang Pelajaran yang
No Jml
Pelajaran Diampu Diampu

D3/ Sarmud

D3/ Sarmud
S2/ S3

S2/ S3
D1/D2

D1/D2
S1/D4

S1/D4
SMA

SMA
1 Al Quran dan Hadits √
2 Fikih √
3 Akidah Akhlak √
4 Sejarh Kebudayaan

Islam
5 Bahasa Arab 
6 Pendidikan

Kewarganegaraan
7 Bahasa Indonesia 
8 Bahasa Inggris √
9 Matematika √
10 Ilmu Pengetahuan

Alam
11 Ilmu Pengetahuan

Sosial
12 PJOK √
13 Seni Budaya √
14 TIK √
15 Bahasa Sunda √

2) Tenaga Kependidikan.

20 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


a) Keberadaan kepala tenaga administrasi.
Kepala
No Keadaan
Administrasi
1 Kualifikasi
S1
Akademik
2 Masa Kerja 16 tahun
3 Latar Belakang Bukan Administrasi
Pendidikan

3) Keberadaan tenaga administrasi.

No Tenaga Administrasi Keadaan


SMA 2
1 Kualifikasi Akademik orang

Latar Belakang
2 Bukan Administrasi 2
Pendidikan
orang

b) Keberadaan kepala perpustakaan.

Kepala Keadaan
No
Perpustakaan
1 Kualifikasi Akademik S1
2 Masa Kerja 5 Tahun
3 Latar Belakang Bukan dari Ilmu Perpustakaan dan
Pendidikan Informasi

c) Keberadaan kepala laboratorium (komputer)

21 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Kepala
No Keadaan
Laboratorium
1 Kualifikasi S1
Akademik Tidak memiliki sertifikat
2 Masa Kerja 10 Tahun

d) Keberadaan layanan khusus.

Ketersediaan
No Petugas Layanan Khusus Jumlah
Ada Tidak Ada
1 Penjaga Sekolah/Madrasah √ 1
2 Tukang Kebun √ 1
3 Tenaga Kebersihan √ 1
4 Pengemudi √ 1
5 Pesuruh √ 1

b. Kondisi Pendidikan Orang Tua/Wali Murid

Jumlah
No Tingkat Pendidikan Keterangan
(%)
1 Tidak sekolah 2%
2 SD/MI/Sederajat 17%
3 SLTP/MTs/Sederajat 50%
4 SLTA/MA/SMK/Sederajat 26%
5 S1, S2,... 5%

22 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


c. Rata Rata Penghasilan Orang Tua/Wali Murid

Jumlah
No Rata-Rata PenghasilanPerbulan Keterangan
(%)
1 < Rp 500.000,00 20 %

Rp 500.000,00 – Rp 1.000.000,00
2 60%
3 Rp 1.000.000,00 – Rp 5.000.000,00 20 %
4 > Rp 5.000.000,00 -

23 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


BAB II
VISI, ISI DAN TUJUAN

A. Tujuan Pendidikan Nasional


Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.

B. Visi Madrasah
“Maju dalam Prestasi teladan dalam Budi Pekerti”

C. Misi Madrasah
Untuk mewujudkan visi MTs Riyadhul Ulum, maka disusunlah suatu
langkah- langkah yang tertuang dalam misi MTs Riyadhul Ulum yaitu
sebagai berikut:
1. Mencetak kader Ahlussunnah Wal Jama’ah yang mempunyai
wawasan berbagai disiplin ilmu.
2. Menjaga, menjunjung tinggi nilai-nilai Ahlussunnah Wal
Jama’ah serta memberikan keteladanan dengan budi pekerti
yang luhur.
3. Mencetak kader-kader yang mampu melaksanakan dan
bertanggung jawab menegakan amar ma’ruf nahyi munkar.
4. Mengamalkan ke-ilmuan dan mampu mengaflikasikannya
ditengah-tengah masyarakat secara luas.
5. Membentuk manusia seutuhnya yang berguna bagi agama,
nusa dan bangsa.

24 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


D. Tujuan Madrasah
a. Sebagai upaya untuk menanamkan sense of belonging dan
responsibility anggota terhadap Madrasah.

b. Agar kegiatan Madrasah dapat dilaksanakan secara dinamis,


program program dilaksanakan sesuai tuntutan dan harapan, baik
dari sekolah maupun dari masyarakat yang semakin maju.

c. Agar proses belajar mengajar pada Madrasah dapat dilaksanakan


secara optimal, dalam rangka pencapain tujuan yang di tetapkan.

25 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


BAB III
STRUKTUR MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum
Kompetensi Inti Kurikulum
Sejalan dengan filosofi progresivisme dalam pendidikan, Kompetensi
Inti ibaratnya adalah anak tangga yang harus ditapaki peserta
didik untuk sampai pada kompetensi lulusan jenjang Madrasah
Tsanawiyah. Kompetensi Inti (KI) meningkat seiring dengan
meningkatnya usia peserta didik yang dinyatakan dengan
meningkatnya kelas. Melalui Kompetensi Inti, integrasi vertikal
berbagai kompetensi dasar (KD) pada kelas yang berbeda dapat
dijaga. Sebagai anak tangga menuju ke kompetensi lulusan
multidimensi, Kompetensi Inti juga memiliki multidimensi. Untuk
kemudahan operasionalnya, kompetensi lulusan pada ranah sikap
dipecah menjadi dua.

Pertama, sikap spiritual yang terkait dengan tujuan pendidikan


nasional membentuk peserta didik yang beriman dan bertakwa.
Kedua, sikap sosial yang terkait dengan tujuan pendidikan nasional
membentuk peserta didik yang berakhlak mulia, mandiri, demokratis,
dan bertanggung jawab.

Kompetensi Inti bukan untuk diajarkan melainkan untuk dibentuk


melalui pembelajaran berbagai kompetensi dasar dari sejumlah
mata pelajaran yang relevan. Dalam hal ini mata pelajaran
diposisikan sebagai sumber kompetensi. Apapun yang diajarkan
pada mata pelajaran tertentu pada suatu jenjang kelas tertentu
hasil akhirnya adalah Kompetensi Inti yang harus dimiliki oleh
peserta didik pada jenjang kelas tersebut. Tiap mata pelajaran

26 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


harus mengacu pada Kompetensi Inti yang telah dirumuskan.
Karena itu, semua mata pelajaran yang diajarkan dan dipelajari pada
kelas tersebut harus berkontribusi terhadap pembentukan
Kompetensi Inti.

Kompetensi Inti akan menagih kepada tiap mata pelajaran apa yang
dapat dikontribusikannya dalam membentuk kompetensi yang
diharapkan dimiliki oleh peserta didik. Ibaratnya, Kompetensi Inti
adalah pengikat berbagai kompetensi dasar yang harus dihasilkan
dengan mempelajari tiap mata pelajaran serta berfungsi sebagai
integrator horizontal antar mata pelajaran.

Dalam konteks ini, kompetensi inti adalah bebas dari mata


pelajaran karena tidak mewakili mata pelajaran tertentu.
Kompetensi Inti menyatakan kebutuhan kompetensi peserta didik,
sedangkan mata pelajaran adalah pasokan kompetensi. Dengan
demikian, kompetensi inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi
(organising element) kompetensi dasar. Sebagai unsur
pengorganisasi, Kompetensi Inti merupakan pengikat untuk
organisasi vertikal dan organisasi horizontal kompetensi dasar.

Organisasi vertikal kompetensi dasar adalah keterkaitan kompetensi


dasar satu kelas dengan kelas di atasnya sehingga memenuhi
prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang
berkesinambungan antar kompetensi yang dipelajari peserta
didik. Organisasi horizontal adalah keterkaitan antara kompetensi
dasar satu mata pelajaran dengan kompetensi dasar dari mata
pelajaran yang berbeda dalam satu kelas yang sama sehingga
terjadi proses saling memperkuat.

27 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Rumusan Kompetensi Inti dalam buku ini menggunakan notasi:
1) KI-1 untuk Kompetensi Inti sikap spiritual, 2) KI-2 untuk
Kompetensi Inti sikap sosial, 3) KI-3 untuk Kompetensi Inti
pengetahuan (pemahaman konsep), 4) KI-4 untuk kompetensi inti
keterampilan. Urutan tersebut mengacu pada urutan yang
disebutkan dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional
No. 20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa kompetensi terdiri dari
kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan.

Selanjutnya Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah


dirumuskan untuk jenjang satuan pendidikan Madrasah
Tsanawiyah (MTs) dipergunakan untuk merumuskan kompetensi
dasar (KD) yang diperlukan untuk mencapainya.

Mengingat standar kompetensi lulusan harus dicapai pada akhir


jenjang. Sebagai usaha untuk memudahkan operasional
perumusan kompetensi dasar, diperlukan tujuan antara yang
menyatakan capaian kompetensi pada tiap akhir jenjang kelas pada
jenjang Madrasah Tsanawiyah (MTs). Capaian kompetensi pada
tiap akhir jenjang kelas dari Kelas VII sampai dengan IX, disebut
dengan Kompetensi Inti.

28 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Tabel 1.1
Kompetensi Inti Madrasah Tsanawiyah (MTs)

Kompetensi Inti Kelas VII Kompetensi Inti Kelas VIII

1. Menghargai dan menghayati 1. Menghargai dan menghayati


ajaran agama yang dianutnya. ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati 2. Menghargai dan menghayati
perilaku jujur, disiplin, perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya gotong royong), santun, percaya
diri, dalam berinteraksi secara diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial efektif dengan lingkungan sosial
dan alam dalam jangkauan dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya. pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, 3. Memahami dan menerapkan
konseptual, dan prosedural) pengetahuan (faktual,
berdasarkan rasa ingin tahunya konseptual, dan prosedural)
tentang ilmu pengetahuan, berdasarkan rasa ingin tahunya
teknologi, seni, budaya terkait tentang ilmu pengetahuan,
fenomena dan kejadian tampak teknologi, seni, budaya terkait
mata. fenomena dan kejadian tampak
mata
4. Mencoba, mengolah, dan 4. Mengolah, menyaji dan menalar
menyaji dalam ranah konkret dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sesuai dengan yang dipelajari di

29 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


sekolah dan sumber lain yang sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori. sama dalam sudut pandang/teori.

Kompetensi Dasar Kurikulum 2013 di MTs Riyadhul Ulum Sebagai


rangkaian untuk mendukung Kompetensi Inti, capaian
pembelajaran mata pelajaran diuraikan menjadi kompetensi-
kompetensi dasar. Pencapaian Kompetensi Inti adalah melalui
pembelajaran kompetensi dasar yang disampaikan melalui mata
pelajaran. Rumusannya dikembangkan dengan mem-perhatikan
karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu
mata pelajaran sebagai pendukung pencapaian.

Kompetensi Inti, kompetensi dasar dikelompokkan menjadi


empat sesuai dengan rumusan Kompetensi Inti yang
didukungnya, yaitu: 1). Kelompok kompetensi dasar sikap spiritual
(mendukung KI-1) atau kelompok 1, 2). Kelompok kompetensi
dasar sikap sosial (mendukung KI-2) atau kelompok 2, 3).
Kelompok kompetensi dasar pengetahuan (mendukung KI-3) atau
kelompok 3, dan 4). Kelompok kompetensi dasar keterampilan
(mendukung KI-4) atau kelompok 4.

Uraian kompetensi dasar yang rinci ini adalah untuk memastikan


bahwa capaian pembelajaran tidak berhenti sampai pengetahuan
saja, melainkan harus berlanjut ke keterampilan, dan bermuara
pada sikap. Melalui Kompetensi Inti, tiap mata pelajaran
ditekankan bukan hanya memuat kandungan pengetahuan saja,
tetapi juga memuat kandungan proses yang berguna bagi
pembentukan keterampilannya. Selain itu juga memuat pesan
tentang pentingnya memahami mata pelajaran tersebut sebagai
bagian dari pembentukan sikap. Hal ini penting mengingat

30 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


kompetensi pengetahuan sifatnya dinamis karena pengetahuan
masih selalu berkembang.
Kemampuan keterampilan akan bertahan lebih lama dari
kompetensi pengetahuan, sedangkan yang akan terus melekat
pada dan akan dibutuhkan oleh peserta didik adalah sikap.
Kompetensi dasar dalam kelompok Kompetensi Inti sikap (KI-1 dan
KI-2) bukanlah untuk peserta didik karena kompetensi ini tidak
diajarkan, tidak dihafalkan, dan tidak diujikan, tetapi sebagai
pegangan bagi pendidik bahwa dalam mengajarkan mata
pelajaran tersebut ada pesan-pesan sosial dan spiritual sangat
penting yang terkandung dalam materinya.

Dengan kata lain, kompetensi dasar yang berkenaan dengan


sikap spiritual (mendukung KI-1) dan individual-sosial
(mendukung KI-2) dikembangkan secara tidak langsung (indirect
teaching) yaitu pada waktu peserta didik belajar tentang
pengetahuan (mendukung KI-3) dan keterampilan (mendukung KI-
4). Untuk memastikan keberlanjutan penguasaan kompetensi,
proses pembelajaran dimulai dari kompetensi pengetahuan,
kemudian dilanjutkan menjadi kompetensi keterampilan, dan
berakhir pada pembentukan sikap.

Dengan demikian, proses penyusunan maupun pemahamannya


(dan bagaimana membacanya) dimulai dari Kompetensi Dasar
kelompok Hasil rumusan Kompetensi Dasar kelompok 3
dipergunakan untuk merumuskan Kompetensi Dasar kelompok 4.
Hasil rumusan Kompetensi Dasar kelompok 3 dan 4
dipergunakan untuk merumuskan Kompetensi Dasar kelompok 1
dan 2. Proses berkesinambungan ini untuk memastikan bahwa
pengetahuan berlanjut ke keterampilan dan bermuara ke sikap

31 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


sehingga ada keterkaitan erat yang mendekati linier antara
kompetensi dasar pengetahuan, keterampilan dan sikap.

B. Muatan Kurikulum

1. Mata Pelajaran
Kompetensi Dasar dibutuhkan untuk mendukung pencapaian
kompetensi lulusan melalui Kompetensi Inti. Selain itu,
Kompetensi Dasar diorganisir ke dalam berbagai mata pelajaran
yang pada giliranya berfungsi sebagai sumber kompetensi.
Mata pelajaran yang dipergunakan sebagai sumber kompetensi
tersebut harus mengacu pada ketentuan yang tercantum pada
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun
2003, khususnya ketentuan pada Pasal 37.

Selain jenis mata pelajaran yang diperlukan untuk membentuk


kompetensi, juga diperlukan beban belajar per minggu dan per
semester atau per tahun. Beban belajar ini kemudian
didistribusikan ke berbagai mata pelajaran sesuai dengan
tuntutan kompetensi yang diharapkan dapat dihasilkan oleh tiap
mata pelajaran.

Susunan mata pelajaran dan alokasi waktu untuk Madrasah


Tsanawiyah sebagaimana tabel berikut:

32 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Tabel 1.2
Struktur kurikulum 2013 MTs (Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan
Islam No. 2676 Tahun 2013) sebagai berikut:
Alokasi Beban Belajar
Mata Pelajaran Per Minggu
VII VIII IX
Kelompok A
1 Pendidikan Agama Islam
a. Al-Qur’an Hadits 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2
c. Fikih 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2
Pendidikan Pancasila dan
2 3 3 3
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 6 6 6
4 Bahasa Arab 3 3 3
5 Matematika 5 5 5
6 Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
7 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
8 Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
9 Seni Budaya 2 2 2
Pendidikan Jasmani, Olahraga
10 3 3 3
dan Kesehatan
11 Prakarya 2 2 2
Teknologi informasi dan
12 2 2 2
Komunikasi
13 Bahasa Sunda 2 2 2
14 Aswaja 2 2 2
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 49 49 49

33 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


2. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum MTs Riyadhul Ulum untuk kelas VII meliputi
Kompetensi Inti dan sejumlah Kompetensi Dasar yang
dirumuskan dalam mata pelajaran yang keluasan dan
kedalamannya merupakan beban belajar peserta didik.

1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran beserta alokasi waktu kelas VII untuk tahun
pelajaran 2021-2022 mengacu kepada Permendikbud Nomor
58 tahun 2018 .tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah.
Mata pelajaran kelas VII di Madrasah Tsanawiyah Sukses
bersama dikelompokkan atas:

a. mata pelajaran umum Kelompok A; dan

b. mata pelajaran umum Kelompok B.

Mata pelajaran umum Kelompok A merupakan program


kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi
sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi
keterampilan peserta didik sebagai dasar dan penguatan
kemampuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara.

Mata pelajaran umum Kelompok B merupakan program


kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi
sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi
keterampilan peserta didik terkait lingkungan dalam bidang
sosial, budaya, dan seni.

Muatan dan acuan pembelajaran mata pelajaran umum


Kelompok A bersifat nasional dan dikembangkan oleh
Pemerintah sedangkan pada mata pelajaran umum

34 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Kelompok B bersifat nasional dan dikembangkan oleh
Pemerintah dan dapat diperkaya dengan muatan lokal oleh
pemerintah daerah dan/atau satuan pendidikan.

Mata pelajaran umum Kelompok A terdiri atas: Pendidikan


Agama Islam (Alqur’an Hadits, Aqidah Akhlak, Fiqih, Sejarah
Kebudayaan Islam dan Bahasa Arab), Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu
Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial; dan Bahasa
Inggris.

Mata pelajaran umum Kelompok B terdiri atas Seni Budaya,


Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan; dan
Prakarya.

3. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri
khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang
materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain
dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran
tersendiri. Berdasarkan hasil analisis keunggulan daerah
Kabupaten Bogor pada umumnya dan Kecamatan Caringin
pada khusunya maka jenis muatan yang dilaksanakana di MTs.
Riyadhul Ulum seperti terdapat dalam struktur kurikulum pada
tabel di atas adalah Bahasa Sunda dan Aswaja.Strategi
pelaksanaan muatan lokal tersebut adalah sebagai berikut:
a. Bahasa Sunda adalah muatan lokal dalam proses
pembelajaran di MTs. Riyadhul Ulum sesuai dengan potensi
dan keunikan Jawa Barat sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan. Pendidikan Muatan Lokal Mata
Pelajaran Bahasa Sunda merupakan kegiatan kurikuler

35 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


untuk mengembangkan kompetensi yang merupakan
bahasa ibu bagi masyarakat di Jawa Barat. Melalui
pembelajaran bahasa Sunda diperkenalkan kearifan lokal
sebagai landasan etnopedagogis. Pembelajaran Bahasa
Sunda disusun berdasarkan kurikulum yang ditetapkan oleh
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, menyesuaikan
dengan kerangka kurikulum pendidikan yang ditetapkan
oleh Pemerintah Pusat, dan dilaksanakan berdasarkan
Struktur Kurikulum Muatan Lokal serta Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Mata pelajaran Bahasa Sunda.
Pembelajaran dilaksanakan dalam pertemuan tatap muka
yang diberikan untuk kelas VII, VIII dan IX sebanyak 2 jam
perminggu.

b. Pendidikan Aswaja bertujuan untuk menumbuh kembangkan


aqidah ahlussunnah waljama’ah melalui pemberian,
pemupukan, dan pengembangan pengetahuan,
penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman
peserta didik tentang Aswaja sehingga menjadi muslim yang
terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada
Allah SWT berdasarkan faham Ahlussnnah waljama’ah.
Mewujudkan umat Islam yang taat beragama dan berakhlak
mulia yaitu umat yang berpengetahuan, rajin beribadah,
cerdas, produktif, etis, jujur dan adil (tawassuth dan i’tidal),
berdisiplin, berkesimbangan (tawazun), bertoleransi
(tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan
sosial serta mengembangkan budaya ahlussunnah
waljama’ah (amar ma’ruf nahi munkar) dalam komunitas
madrasah dan masyarakat

36 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Muatan Lokal yang diselenggarakan di MTs Riyadhul Ulum
Caringin adalah sebagai berikut.

Mata
No Tujuan Ruang Lingkup
Pelajaran
1 Bahasa  Menghargai dan  menyimak
Sunda membanggakan (ngaregepkeun).
bahasa Sunda Mampu menyimak,
sebagai bahasa memahami, dan
daerah di Jawa menanggapi
Barat, yang juga beragam wacana
merupakan lisan yang berupa
bahasa ibu bagi percakapan, pidato,
sebagian besar pembacaan atau
masyarakatnya. pelantunan puisi
 Memahami bahasa (sajak, pupujian,
Sunda dari segi guguritan), dan
bentuk, makna, pembacaan prosa
dan fungsi, serta (dongeng, cerpen,
mampu novel, carita pondok,
menggunakannya berita, biografi,
secara tepat dan bahasan, dan
kreatif untuk artikel).
berbagai konteks  berbicara (nyarita)
(tujuan, keperluan, Mampu
dan keadaan). mengungkapkan
 Memiliki pikiran, perasaan,
kemampuan dan dan keinginan
kedisiplinan dalam secara lisan yang
berbahasa Sunda berupa percakapan,
untuk wawancara,

37 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Mata
No Tujuan Ruang Lingkup
Pelajaran
meningkatkan bercerita,
kemampuan menceritakan,
intelektual, mengumumkan,
kematangan menelpon,
emosional, dan menjelaskan,
kematangan berdiskusi, pidato,
sosial. dan bermain peran.
 Menikmati dan  membaca (maca)
memanfaatkan Mampu membaca,
karya sastra memahami, dan
Sunda untuk menanggapi
meningkatkan beragam teks yang
pengetahuan dan berupa percakapan,
kemampuan prosa (sejarah,
berbahasa Sunda, bahasan, biografi,
mengembangkan carita pondok,
kepribadian, dan dongeng, novel),
memperluas dan puisi (sajak,
wawasan sawer, guguritan,
kehidupan. wawacan)
 Menghargai dan  menulis (nulis)
membanggakan Mampu
sastra Sunda mengungkapkan
sebagai khazanah berbagai pesan
budaya dan pikiran, perasaan,
intelektual dan keinginan
manusia Sunda. secara tertulis dalam
beragam karangan
yang berupa

38 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Mata
No Tujuan Ruang Lingkup
Pelajaran
pedoman
wawancara, prosa
(pengalaman,
biografi, bahasan,
berita, esai, surat,
carita pondok,
laporan, karangan
ilmiah), dan puisi
(sajak, guguritan,
sisindiran).

4. Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan
kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi
dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga
kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler. Pengembangan diri bukan merupakan mata
pelajaran. Penilaian kegiatan pengembangan diri dilakukan
secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada mata pelajaran.

a. Kegiatan Pelayanan Konseling


Kegiatan pengembangan diri dilakukan antara lain melalui
kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan
masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan
pengembangan karier peserta didik.

39 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


b. Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan pengembangan diri dilakukan antara lain melalui
kegiatan ekstrakurikuler, seperti :
a) Pramuka, yang menjadi ekstrakurikuler wajib bagi kelas
VII dan VIII
b) OSIS/LDKS
c) Kesenian
d) Majalah Dinding
e) Pendalaman Agama Islam

c. Pembiasaan
Pembiasaan adalah serangkaian kegiatan yang harus
dilakukan oleh siswa, guru, dan tenaga kependidikan yang
bertujuan untuk menumbuhkan kebiasaan yang baik dan
membentuk generasi berkarakter positif. Kegiatan
pembiasaan sikap dan perilaku positif di madrasah
dilaksanakan melalui program Penumbuhan Budi Pekerti
yang dimulai sejak dari hari pertama sekolah, masa
ta’aruf siswa madrasah (matsama) sampai dengan
kelulusan madrasah.
Pembiasaan dilaksanakan:
a. dalam bentuk kegiatan umum, harian, mingguan,
bulanan, tengah tahunan, dan tahunan;
b. melalui interaksi dan komunikasi antara sekolah, keluarga,
dan/atau masyarakat.
Jenis kegiatan PBP didasarkan pada tujuh nilai-nilai
dasar kemanusiaan, yaitu jenis kegiatan yang
mengandung nilai-nilai internalisasi sikap moral dan
spiritual; keteguhan menjaga semangat kebangsaan dan
kebhinnekaan untuk merekatkan persatuan bangsa;
memelihara lingkungan sekolah, yaitu melakukan gotong-

40 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


royong untuk menjaga keamanan, ketertiban,
kenyamanan, dan kebersihan lingkungan sekolah; interaksi
sosial positif antar peserta didik; interaksi social positif antara
peserta didik dengan figur orang dewasa; penghargaan
terhadap keunikan potensi peserta didik untuk
dikembangkan; Penguatan peran orangtua dan unsur
masyarakat yang terkait.

Beberapa contoh kegiatan Penumbuhan Budi Pekerti di MTs.


Riyadhul Ulum melalui pembiasaan-pembiasaan:
a) Mengadakan perayaan Hari Besar Keagamaan dengan
kegiatan yang sederhana dan hikmat.
b) Melaksanakan upacara bendera hari Senin di setiap
awal bulan dengan mengenakan seragam atau pakaian
yang sesuai dengan ketetapan sekolah.
c) Melaksanakan upacara bendera pada pembukaan
Matsama dengan peserta didik bertugas sebagai
komandan dan petugas upacara serta kepala
Madrasah/wakil bertindak sebagai inspektur upacara.
d) Ikut berpartisipasi mengikuti Upacara Hari Besar Nasional
yang diselenggarakan oleh Panitia HBN Kecamatan
Caringin.
e) Madrasah mengadakan pertemuan dengan orangtua
siswa pada setiap tahun ajaran baru untuk
mensosialisasikan: (a) visi; (b) aturan; (c) materi; dan (d)
rencana capaian belajar siswa agar orangtua turut
mendukung keempat poin tersebut.
f) Secara bersama peserta didik mengucapkan salam
hormat kepada guru sebelum pembelajaran dimulai,
dipimpin oleh seorang peserta didik secara bergantian.

41 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


g) Kepedulian kepada sesama warga sekolah dengan
menjenguk warga sekolah yang sedang mengalami
musibah, seperti sakit, kematian, dan lainnya.
h) Melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah
dengan membentuk kelompok lintas kelas dan berbagi
tugas sesuai usia dan kemampuan siswa.
i) Peserta didik melaksanakan piket kebersihan secara
beregu dan bergantian regu di kelas masing-masing.
j) Madrasah memiliki tim kebersihan kantor guru dan
perpustakaan yang terdiri dari unsur siswa.
k) Menjaga dan merawat tanaman di lingkungan sekolah,
bergilir antar kelas.
l) Membiasakan setiap peserta didik untuk selalu berlatih
menjadi pemimpin dengan cara memberikan
kesempatan pada setiap siswa tanpa kecuali, untuk
memimpin secara bergilir dalam kegiatan-kegiatan
bersama/berkelompok;

Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan dalam bentuk


bimbingan konseling dankegiatan ekstrakurikuler.

1) Jenis – jenis Pengembangan diri


Pengembangan diri terdiri atas 2 (dua) bentuk kegiatan, yaitu
terprogram dan tidak terprogram.
a. Kegiatan pengembangan diri secara terprogram
dilaksanakan dengan perencanaan khusus dalam
kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan
peserta didik secara individual, kelompok, dan atau
klasikal melalui penyelenggaraan kegiatan seba gai
berikut ini.

42 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Kegiatan Pelaksanaan

Layanan dan  Individual


kegiatan  Kelompok
pendukung  Klasikal, tatap muka guru BK
konseling masuk ke kelas (open sesi)
 Home Visit

Ekstrakurikuler  Kepramukaan
 Paskibra
 Hadroh
 Marawis
 Futsal
b. Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat
dilaksanakan sebagai berikut.
Kegiatan Contoh

Rutin, yaitu  Kebersihan lingkungan selasa-


kegiatan yang kamis jam ke-0
dilakukan terjadwal  Piket kelas
 Ibadah / sholat dzuhur
berjamaah
 Baca surat pendek dan berdoa
sebelum dan sesudah
pembelajaran di kelas
 Upacara bendera tiap senin
 Sholat duha dan doa bersama
tiap hari jam ke-0
 Tahlil & Yasin setiap jumat
Spontan, adalah  Memberi dan menjawab salam

43 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Kegiatan Contoh

kegiatan tidak  Meminta maaf


terjadwal dalam  Berterima kasih
kejadian khusus  Mengunjungi kerabat yang sakit
 Membuang sampah pada
tempatnya
 Mengumumkan barang temuan
 Melerai pertengkaran
 Mengumpulkan infaq untuk
masjid
Keteladanan,  Perilaku guru selalu positif
adalah kegiatan  Mengambil sampah yang
dalam bentuk berserakan
perilaku sehari-hari  Cara berbicara yang sopan
 Mengucapkan terima kasih
 Meminta maaf
 Menghargai pendapat orang lain
 Memberikan kesempatan
terhadap pendapat yang
berbeda
 Mendahulukan kesempatan
kepada orang tua
 Penugasan peserta didik secara
bergilir
 Menaati tata tertib (disiplin, taat
waktu, taat pada peraturan)
 Memberi salam ketika bertemu
 Berpakaian rapi dan bersih
 Menepati janji

44 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Kegiatan Contoh

 Memberikan penghargaan
kepada orang yang berprestasi
 Berperilaku santun
 Pengendalian diri yang baik
 Memuji pada orang yang jujur
 Mengakui kebenaran orang lain
 Mengakui kesalahan diri sendiri
 Berani mengambil keputusan
 Berani berkata benar
 Melindungi kaum yang lemah
 Membantu kaum yang fakir
 Sabar mendengarkan orang lain
 Mengunjungi teman yang sakit
 Menunjukkan budaya gemar
membaca
 Mengembalikan barang yang
bukan miliknya
 Antri
 Mendamaikan
 Semangat tinggi dalam bekerja

45 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Jenis, nilai-nilai yang ditanamkan dan Strategi yang
digunakan pada Pengembangan Diri di MTs Riyadhul
Ulum Caringin adalah sebagai berikut ini.

Jenis Pengembangan Nilai-nilai yang


Strategi
Diri ditanamkan
A. Bimbingan Konseling  Kemandirian  Pembentukan
(BK)  Percaya diri karakter atau
 Kerjasama kepribadian
 Demokratis  Pemberian
 Peduli sosial motivasi
 Komunikatif  Bimbingan karier
 Jujur
B. Kegiatan  Keimanan  Model Blok
Ekstrakurikuler: kepada Tuhan  Model Aktualisasi
1. Kepramukaan YME  Model Reguler
 Ketakwaan
kepada Tuhan
YME
 Kecintaan pada
alam
 Kecintaan
kepada sesama
manusia
 Kecintaan
kepada tanah
air Indonesia
 Kecintaan
kepada bangsa
Indonesia

46 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Jenis Pengembangan Nilai-nilai yang
Strategi
Diri ditanamkan
 Kedisiplinan
 Keberanian
 Kesetiaan
 Tolong
menolong
Bertanggungja
wab
 Dapat dipercaya
 Jernih dalam
berpikir
 Jernih dalam
berkata
 Jernih dalam
berbuat
 Hemat
 Cermat
 Bersahaja
 Rajin
 Terampil

2. Olahraga  Sportifitas  Melalui latihan


 Menghargai rutin (antara lain:
prestasi bola voli, basket,
 Kerja keras tenis meja,
 Cinta damai badminton,
 Disiplin pencak silat,
 Jujur outbond)
 Perlombaan

47 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Jenis Pengembangan Nilai-nilai yang
Strategi
Diri ditanamkan
olahraga

3. Kerohanian  Religius  Beribadah rutin


 Rasa  Peringatan hari
kebangsaan besar agama
 Cinta tanah air  Kegiatan
keagamaan
4. Kepemimpinan  Tanggung  Kegiatan OSIS
(Kepramukaan, jawab  Kepramukaan
Paskibra)  Keberanian  Kegiatan
 Tekun kerohanian
 Sportivitas  Kegiatan KIR
 Disiplin  Kegiatan PMR
 Mandiri
 Demokratis
 Cinta damai
 Cinta tanah air
 Peduli
lingkungan
 Peduli sosial
 Keteladanan
 Sabar
 Toleransi
 Kerja keras
 Pantang
menyerah
 Kerja sama

48 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


5. Pengaturan Beban Belajar
Beban belajar menggunakan sistem paket dengan beban
belajar maksimal 40 jam pelajaran per mingguuntuk kelas VII.
Satu jam pelajaran 40 menit, sebagaimana rincian berikut :

a. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem


paket dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur
kurikulum. Pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata
pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap
dalam satu tahun ajaran, dilakukan secara fleksibel dengan
jumlah beban belajar yang tetap. MTs Riyadhul Ulum
Caringinmenambah 2 jam pelajaran untuk memberikan
program bimbingan secara klasikal oleh guru BK.

b. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan


mandiri tidak berstruktur adalah 50 % dari kegiatan tatap
muka mata pelajaran yang bersangkutan, dimana
pemanfaatan alokasi waktu harus memperhitungkan dan
mempertimbangkan peserta didik dalam mencapai
kompetensi. Jadi penugasan atau PR harus diperhitungkan
waktu pengerjaannya yaitu ½ Kali jam pelajaran di sekolah.
Contoh : PKn, jumlah per minggu adalah 2 jam pelajaran,
berarti beban tugas di rumah adalah ½ dari 80 menit = 40
menit

c. Alokasi waktu untuk praktek adalah 2 jam pelajaran praktik


di luar kelas setara dengan 1 jam tatap muka di kelas. Hal ini
sesuai dengan yang tercantum pada struktur kurikulum MTs
Riyadhul Ulum Caringin .

49 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Berikut adalah rincian waktu yang diperlukan dalam satu tahun
ajaran 2021/2022 :

Satu jam Jumlah jam Minggu Waktu


Kelas pembelajaran pembelajaran/ efektif/ tahun pembelajaran/
tatap muka/menit minggu ajaran jam/ tahun
VII 40 48 36 1728

C. Kriteria Ketuntasan Minimal


Dalam penetapan ketuntasan belajar, madrasah menetapkan kriteria
ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan tingkat
kompleksitas, daya dukung, dan tingkat kemampuan awal peserta
didik (intake) dalam penyelenggaraan pembelajaran.

Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan menetapkan Kriteria


Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mencapai ketuntasan ideal.
Ketuntasan minimal untuk seluruh kompetensi dasar pada
kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan yaitu 2.66
(B-). Pencapaian minimal untuk kompetensi sikap adalah B. Untuk
kompetensi yang belum tuntas, kompetensi tersebut dituntaskan
melalui pembelajaran remedial sebelummelanjutkan pada
kompetensi berikutnya. Untuk mata pelajaran yang belum tuntas
pada semester berjalan, dituntaskan melalui pembelajaran remedial
sebelum memasuki semester berikutnya.

Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik dan hasil analisis yang


berbeda. Oleh karena itu, maka ditetapkan KKM sebagai berikut ini.

Mata Pelajaran KKM

Kelompok A
1.Pendidikan Agama Islam

50 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Mata Pelajaran KKM

a. Al-Quran Hadits 75
b. Fikih 75
c. Akidah Akhlak 75
d. Sejarah Kebudayaan Islam 75
2.Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 75
Bahasa Indonesia 75
Bahasa Arab 75
Matematika 75
Ilmu Pengetahuan Alam 75
Ilmu Pengetahuan Sosial 75
Bahasa Inggris 75
Kelompok B
3. Seni Budaya 75
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan 75
Kesehatan
Prakarya 75

D. Kriteria Kenaikan Kelas/Kelulusan


a. Kenaikan Kelas
Kriteria kenaikan kelas ditentukan oleh Satuan Pendidikan,
dengan ketentuan minimal sebagai berikut :
 Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua
semester pada tahun pelajaran yang diikuti.
 Mencapai tingkat kompetensi yang dipersyaratkan, minimal
sama dengan KKM.
 Mencapai nilai sikap untuk semua mata pelajaran minimal baik.
 Tidak terdapat nilai kurang dari KKM maksimal pada tiga mata
pelajaran.

51 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


 Ketidakhadiran siswa tanpa keterangan maksimal 15 % dari
jumlah hari efektif

b. Kelulusan Siswa
Untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan
melalui rapat dewan pendidik sesuai dengan kriteria:
 Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
 Mencapai tingkat Kompetensi yang dipersyaratkan, dengan
ketentuan kompetensi sikap (spiritual dan sosial) termasuk
kategori baik dan kompetensi pengetahuan dan keterampilan
minimal sama dengan KKM yang telah ditetapkan;
 Lulus ujian akhir sekolah/madrasah; dan
 Lulus Ujian Nasional.

E. Pendidikan Kecakapan Hidup


Kecakapan hidup adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk
berani menghadapi problema hidup dan kehidupan dengan wajar
tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari
serta menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya
yang meliputi beberapa hal yaitu:
a. Kurikulum untuk Sekolah dapat memasukkan pendidikan
kecakapan hidup, yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan
sosial, kecakapan akademik dan/atau kecakapan vokasional.
b. Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral
dari pendidikan semua mata pelajaran dan/atau berupa
paket/modul yang direncanakan secara khusus.
c. Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari
satuan pendidikan yang bersangkutan dan/atau dari satuan
pendidikan formal lain dan/atau nonformal.

52 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Dalam kegiatanpembelajaran perlu dilatihkan kecakapan hidup, atau
jenis keterampilan yang dapat memberikan jiwa wiraswasta atau
bekal untuk hidup siswa yang meliputi :
1) Kecakapan personal yang terdiri dari kesadaran diri, meliputi :
a. Sadar sebagai makhluk Tuhan, maka kita perlu: ibadah, jujur,
disiplin, kerja keras dan sebagainya.
b. Sadar akan potensi diri maka kita perlu: memilih
c. Sadar sebagai makhluk sosial, maka kita perlu: toleran, saling
menghormati, gotong royong.
d. Sadar sebagai makhluk lingkungan maka kita perlu:
memelihara dan memanfaatkan lingkungan dengan arif.
2) Kecakapan berpikir rasional : menggali informasi, mengolah
informasi, mengambil keputusan, memecahkan masalah.
3) Kecakapan sosial, meliputi :
Kecakapan bekerjasama, menunjukkan tanggung jawab sosial,
mengendalikan emosi, berinteraksi dalam budaya loka dan global,
berinteraksi dalam masyarakat, meningkatkan potensi fisik,
membudayakan sikap sportif, membudayakan sikap disiplin,
membudayakan sikap hidup sehat.
4) Kecakapan akademik, merumuskan hipotesis, mengidentifikasi
variabel, menghubungkan variabel, merencanakan dan melakukan
penelitian Materi atau bahan ajar yang mengandung kecakapan
personal, kecakapan sosial dan kecakapan akademik terintegrasi
dalam mata pelajaran.
5) Kecakapan vokasional : keterampilan yang terkait dengan bidang
pekerjaan/kejuruan (misalnya menjahit, otomotif), keterampilan
bekerja, keterampilan kewirausahawan, keterampilan menguasai
teknologi informasi dan komunikasi, dan keterampilan merangkai
alat.

53 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Materi dan bahan ajar yang mengandung kecakapan vokasional
terdapat pada jenis mata pelajaran keterampilan atau muatan
lokal. Pelaksanaan Pendidikan Kecakapan Hidup di MTs Riyadhul
Ulum Caringin adalah:
a) Bentuk kecakapan hidup yang terintegrasi dalam mata
pelajaran, misalnya :
a. Pada mata pelajaran bahasa Indonesia, siswa dapat
mengarang, berpuisi atau berprosa yang nantinya siswa
dapat menjadi wartawan atau sastrawan yang profesional.
b. Pada pelajaran matematika, siswa mampu menghitung
berbagai bentuk kegiatan usaha, baik dalam keuangan,
menghitung besarnya modal usaha, keuntungan dan
besarnya penjualan barang, dan lain-lain.
c. Pada mata pelajaran Bahasa Inggris, siwa mampu
berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris dengan
baik, apalagi pada masa era globalisasi mendatang
d. Pada mata pelajaran Bahasa Arab, siwa mampu
berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Arab dengan
baik, apalagi pada masa era globalisasi mendatang.

b) Bentuk kecakapan hidup yang terintegrasi pada mata pelajaran


keterampilan, seperti pada mata pelajaran Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK), siswa memiliki keterampilan dan mampu
mengoperasikan komputer dan jaringan internet dan pada
masa mendatang .

Secara rinci penjabaran kecakapan hidup (Life skill) pada setiap


mapel diatur sebagai berikut:

54 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Aspek Kecakapan Hidup
Kesada Kecakapan Kecakap Kecakapan Kecakapan
ran diri berpikir rasional an Sosial Akademik vokasional

Menghub variabel
Komunikasi lisan

Sesuai dgn jenis

Sesuai dgn jenis

Sesuai dgn jenis


eksistensi Diri

Melaksanakan
Mata Pelajaran

memecahkan

Merumuskan
bekerjasama
Komunikasi
potensi diri

Identifikasi
Mengambil
keputusan
Mengolah

penelitian
informasi

informasi
menggali

hipotesis
masalah

variabel
tertulis
1. Al-Qur’an Hadits V V V V V V V V V V V V V
2. Fikih V V V V V V V V V V V V V
3. Akidah Akhlak V V V V V V V V V V V V V
4. Sejarah Kebudayaan Islam V V V V V V V V V V V V V
5. Bahasa Arab V V V V V V V V V V V V V
6. PKn V V V V V V V V V V V V V
7. Bahasa Indonesia V V V V V V V V V V V V V
8. Bahasa Inggris V V V V V V V V V V V V V
9. Matematika V V V V V V V V V V V V V
10. IPA V V V V V V V V V V V V V
11. IPS V V V V V V V V V V V V V
12. Seni Budaya V V V V V V V V V V V V V
13. Pendidikan Jasmani Olahraga & V V V V V V V V V V V V V

55 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Aspek Kecakapan Hidup
Kesada Kecakapan Kecakap Kecakapan Kecakapan
ran diri berpikir rasional an Sosial Akademik vokasional

Menghub variabel
Komunikasi lisan

Sesuai dgn jenis

Sesuai dgn jenis

Sesuai dgn jenis


eksistensi Diri

Melaksanakan
Mata Pelajaran

memecahkan

Merumuskan
bekerjasama
Komunikasi
potensi diri

Identifikasi
Mengambil
keputusan
Mengolah

penelitian
informasi

informasi
menggali

hipotesis
masalah

variabel
tertulis
Kesehatan
14. TIK V V V V V V V V V V V V V
Mulok
15. Bahasa Sunda V V V V V V V V V V V V V
16. Keaswajaan V V V V V V V V V V V V V
Pengembang diri
 BK V V V V V V V V V V V V V
 Lainnya V V V V V V V V V V V V V

56 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


F. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan
bagian dari semua mata pelajaran dan dapat menjadi mata pelajaran
muatan lokal. MTs Riyadhul Ulum Caringin mengembangkan
pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global yaitu pendidikan
yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing
global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi
dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain ke dalam kurikulum sekolah
yang akhirnya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta
didik yang dapat dimanfaatkan untuk persaingan global.

Kurikulum keunggulan berbasis lokal yang dikembangkan di MTs


Riyadhul Ulum Caringin berupa hafalan Al Qur’an. Sistem
pembinaan setoran dan evaluasi berupa munaqosyah pada setiap
akhir semester dan bersertifikat bagi yang lulus munaqosyah. Materi
hafalan dan munaqosyah dijelaskan pada tabel di bawah ini.

Kelas Materi Hafalan Indikator Penilaian


VII Juzz ‘Ama 1. Kelancaran hafalan
VIII Surat Yaasin 2. Tajwid
IX Surat Al Waqi’ah 3. Makhroj

Kurikulum keunggulan berbasis global yang dikembangkan MTs


Riyadhul Ulum Caringin adalah kemampuan berbahasa
Inggris/Arab dan penguasaan Teknologi Informasi. Bentuk
pembinaan keunggulan berbasis global berupa:
1. Kegiatan instalasi dan trouble shuting komputer.
2. Internet

57 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


G. Pendidikan Berkarakter
Pada prinsipnya, pengembangan pendidikan karakter bangsa tidak
dimakkan sebagai pokok bahasan tetapi terintegrasi ke dalam mata
pelajaran, pengembangan diri dan budaya sekolah. Guru dan
sekolah perlu mengintegrasikan nilai-nilai yang dikembangkan dalam
pendidikan karakter bangsa ke dalam kurikulum, silabus dan RPP
yang sudah ada.

A. Adapun nilai-nilai pendidikan karakter yang akan diintegrasikan


dalam Mata Pelajaran mengacu atau berpedoman pada
Panduan Pendidikan yang dikeluarkan Direktorat PSMP, yakni:
Mata Pelajaran Nilai Utama Yang Dikembangkan
Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan,
kepedulian, kedemokratisan, kesantunan, kedisiplinan,
1. Pendidikan bertanggung jawab, cinta ilmu, keingintahuan, percaya
Agama diri, menghargai keberagaman, kepatuhan pada aturan
sosial, bergaya hidup sehat, kesadaran akan hak dan
kewajiban, kerja keras
Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan,
kepedulian, kedemokratisan, nasionalisme, kepatuhan
2. PKn
pada aturan sosial, menghargai keberagaman,
kesadaran akan hak dan kewajiban diri dan orang lain
Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan,
3. Bahasa kepedulian, kedemokratisan, berfikir logis, kritis, kreatif
Indonesia dan inovatif, percaya diri, bertanggung jawab,
keingintahuan, kesantunan, nasionalisme
Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan,
4. Matematika kepedulian, kedemokratisan, berpikir logis, kritis, kerja
keras, keingintahuan, kemandirian, percaya diri
5. IPS Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan,

58 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Mata Pelajaran Nilai Utama Yang Dikembangkan
kepedulian, kedemokratisan, nasionalisme,
menghargai keberagaman, berpikir logis, kritis, kreatif,
dan inovatif, peduli sosial dan lingkungan, berjiwa
wirausaha, kerja keras
Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan,
kepedulian, kedemokratisan, keingintahuan, berpikir
6. IPA logis, kritis, kreatif, dan inovatif, jujur, bergaya hidup
sehat, percaya diri, menghargai keberagaman,
kedisiplinan, kemandiran, tanggung jawab, cinta ilmu
Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan,
kepedulian, kedemokratisan, menghargai
7. Bahasa Inggris
keberagaman, kesantunan, percaya diri, mandiri,
bekerjasama, kepatuhan pada aturan sosial
Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan,
kepedulian, kedemokratian, menghargai
8. Seni Budaya
keberagaman, nasionalisme, dan menghargai karya
orang lain, ingin tahu, kedisiplinan
Kereligiusan, kejujuran, keerdasan, ketangguhan,
kepedulian, kedemokratisan, bergaya hidup sehat,
9. Penjasorkes
kerja keras, kedisiplinan, percaya diri, mandiri,
menghargai karya dan prestasi orang lain
Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan,
kepedulan, kedemokratisan, berpikir logis, kritis,
10.Prakarya
kreatif, dan inovatif, kemandirian, bertanggung
jawab, dan menghargai karya orang lain
Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan,
kepedulian, kedemokratisan, menghargai
11. Muatan Lokal
keberagaman, menghargai karya orang lain,
nasionalisme

59 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Indikator nilai-nilai karakter bangsa ada dua jenis yaitu (1) indikator
sekolah dan kelas, dan (2) indikator untuk mata pelajaran. Indikator
sekolah dan kelas adalah penanda yang digunakan oleh kepala
sekolah, guru dan personalia sekolah dalam merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi sekolah sebagai lembaga
pelaksana pendidikan budaya dan karakter bangsa. Indikator ini
berkenaan juga dengan kegiatan sekolah yang diprogramkan dan
kegiatan sekolah sehari-hari (rutin). Indikator mata pelajaran
menggambarkan perilaku afektif seorang peserta didik berkenaan
dengan mata pelajaran tertentu. Perilaku yang dikembangkan
dalam indikator pendidikan budaya dan karakter bangsa bersifat
progresif, artinya, perilaku tersebut berkembang semakin komplek
antara satu jenjang kelas dengan jenjang kelas di atasnya, bahkan
dalam jenjang kelas yang sama. Guru memiliki kebebasan dalam
menentukan berapa lama suatu perilaku harus dikembangkan
sebelum ditingkatkan ke perilaku yang lebih kompleks.

Pembelajaran pendidikan budaya dan karakter bangsa


menggunakan pendekatan proses belajar aktif dan berpusat pada
anak, dilakukan melalui berbagai kegiatan di kelas, sekolah, dan
masyarakat. Di kelas dikembangkan melalui kegiatan belajar yang
biasa dilakukan guru dengan cara integrasi. Di sekolah
dikembangkan dengan upaya pengkondisian atau perencanaan
sejak awal tahun pelajaran, dan dimasukkan ke Kalender Akademik
dan yang dilakukan sehari-hari sebagai bagian dari budaya sekolah
sehingga peserta didik memiliki kesempatan untuk memunculkan
perilaku yang menunjukkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa.
Di masyarakat dikembangkan melalui kegiatan ekstra kurikuler
dengan melakukan kunjungan ke tempat-tempat yang
menumbuhkan rasa cinta tanah air dan melakukan pengabdian

60 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


masyarakat untuk menumbuhkan kepedulian dan kesetiakawanan
sosial.

Adapun penilaian dilakukan secara terus menerus oleh guru


dengan mengacu pada indikator pencapaian nilai-nilai budaya dan
karakter, melalui pengamatan guru ketika seorang peserta didik
melakukan suatu tindakan di sekolah, model anecdotal record
(catatan yang dibuat guru ketika melihat adanya perilaku yang
berkenaan dengan nilai yang dikembangkan), maupun memberikan
tugas yang berisikan suatu persoalan atau kejadian yang
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan
nilai yang dimilikinya.

Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan


sebagainya guru dapat memberikan kesimpulannya/pertimbangan
yang dinyatakan dalam pernyataan kualitatif sebagai berikut ini.
BT : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan
tanda- tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).
MT : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai
memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilaku yang
dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten)
MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah
memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan
dalam indikator dan mulai konsisten)
MK : Membudaya (apabila peserta didik terus menerus
memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator
secara konsisten) Setiap tahun diharapkan ada peningkatan
dari BT hingga ke wilayah yang di amati juga diharapkan
semakin melebar ke semua sektor. Kegiatan nyata yang
dilakukan di MTs Riyadhul Ulum Caringin adalah sebagai
berikut:

61 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


No Nilai Kegiatan yang Dilakukan
 Membentuk piket harian
 Melakukan sore bersih setiap hari
oleh seluruh warga sekolah sebelum
Bersih dan pulang sekolah
1
Nyaman  Pembuatan taman kelas
 Penanaman pohon-pohon besar
maupun pohon produktif
 Membangun toilet 1 kelas 1 toilet
 Menerapkan absen pagi dan siang
untuk tenaga pendidik dan
kependidikan
 Menggalakan piket pintu gerbang
2 Disiplin
 Membuat aturan yang
dimusyawarahkan seluruh warga
sekolah tentang kehadiran di sekolah
tepat waktu
 Membiasakan salam setiap bertemu
dengan warga sekolah
3 Sopan  Membudayakan pakaian yang rapi
 Membiasakan menyapa kepada
setiap orang yang berada di sekolah
 Membaca Al qur’an dan berdo’a
setiap pagi sebelum pembelajaran
 Sholat dhuha berjamaah setiap hari
sabtu pagi
4 Religius
 Sholat dhuhur berjamaah setiap hari
 Merayakan peringatan hari besar
 Mengadakan pondok dan khasanah
romadhon

62 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


BAB IV
PENGATURAN BEBAN BELAJAR

A. Beban Belajar
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus
diikuti peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu
tahun pembelajaran.

1. Beban belajar di MTs. Riyadhul Ulum dinyatakan dalam jam


pembelajaran per minggu. Beban belajar satu minggu Kelas VII
dan VIII adalah 48 jam pembelajaran. Memperhatikan
karakteristik peserta didik di MTs Riyadhul Ulum maka Madrasah
berdasarkan rapat Dewan Pendidik beserta Komite MTs. Riyadhul
Ulum memutuskan durasi setiap satu jam pembelajaran adalah
40 menit.

2. Beban belajar di Kelas VII, VIII, dan IX dalam satu semester


paling sedikit 18 minggu dan paling banyak 20 minggu.

3. Beban belajar di kelas IX pada semester ganjil paling sedikit


18 minggu dan paling banyak 20 minggu.

4. Beban belajar di kelas IX pada semester genap paling


sedikit 14 minggu dan paling banyak 16 minggu.

5. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu


dan paling banyak 40 minggu.

63 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Beban belajar yang berlaku di MTs. Riyadhul Ulum diatur dalam
Sistem Paket. Beban belajar dengan sistem paket sebagaimana
diatur dalam struktur kurikulum setiap satuan pendidikan
merupakan pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata
pelajaran yang terdapat pada semester gasal dan genap dalam
satu tahun ajaran. Beban belajar pada sistem paket terdiri atas
pembelajaran tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan
mandiri.Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan
mandiri di lingkungan MTs. Riyadhul Ulum maksimal 50% dari waktu
kegiatan tatap muka setiap mata pelajaran.

B. Beban Belajar Tambahan


MTs. Riyadhul Ulum menambah beban belajar berdasarkan
pertimbangan kebutuhan belajar peserta didik dan kebutuhan
akademik, sosial, dan budaya, atas beban satuan pendidikan yang
menetapkannya. Beban belajar tambahan dilaksanakan melalui
pembelajaran muatan lokal Bahasa Sunda dan Aswaja masing-
masing sebanyak 2 jam pelajaran setiap minggunya.

64 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


BAB V
KALENDER AKADEMIK

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan


pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender
pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar,
waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program di sekolah


menyusun kalender pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan
pembelajaran selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun
pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Pengaturan waktu belajar di sekolah mengacu kepada Standar Isi dan
disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik madrasah,
kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari
pemerintah/pemerintah daerah.

Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun


kalender pendidikan sebagai berikut:
a. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan
pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan
pendidikan. Permulaan tahun pelajaran telah ditetapkan oleh
Pemerintah yaitu bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni
tahun berikutnya.

b. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran


untuk setiap tahun pelajaran. Sekolah dapat mengalokasikan lamanya
minggu efektif belajar sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya.

65 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


c. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap
minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran
termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan
pengembangan diri.

d. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan


kegiatan pembelajaran terjadwal. Hari libur sekolah ditetapkan
berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri
Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala
Daerah tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi penyelenggara
pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.

e. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar


semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur
umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.

f. libur jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun
pelajaran digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir
dan awal tahun.

g. sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih


panjang dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa
mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran
efektif.

h. bagi sekolah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan


waktu secara khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar
dan waktu pembelajaran efektif.

66 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


i. Hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap
jenjang dan jenis pendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah
Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota.

Alokasi Waktu
Tabel 1: Alokasi Waktu pada Kalender Pendidikan

ALOKASI
NO KEGIATAN KETERANGAN
WAKTU
Digunakan untuk
kegiatan
Minggu efektif belajar reguler
Minimal 36 pembelajaran
1. setiap tahun
minggu efektif pada
( Kelas VII-VIII )
setiap satuan
pendidikan
Minggu efektif semester ganjil
Minimal 18
2. tahun terakhir setiap satuan
minggu
pendidikan ( kelas IX )
Minggu efektif semester
Minimal 14
3. genap tahun terakhir setiap
minggu
satuan pendidikan (kelas IX )

Maksimal 2 Satu minggu


4. Jeda tengah semester
minggu setiap semester

Maksimal 2 Antara semester


5. Jeda antarsemester
minggu I dan II

Digunakan untuk
Maksimal 3
6. Libur akhir tahun ajaran penyiapan
minggu
kegiatan dan

67 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


administrasi
akhir dan awal
tahun ajaran
Daerah khusus
yang
memerlukan
libur keagamaan
lebih panjang
dapat
Maksimal 4 mengaturnya
7. Hari libur keagamaan
minggu sendiri tanpa
mengurangi
jumlah minggu
efektif belajar
dan waktu
pembelajaran
efektif
Disesuaikan
Maksimal 2 dengan
8. Hari libur umum/ nasional
minggu Peraturan
Pemerintah

A. Waktu Belajar
Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1
tahun pelajaran menjadi semester 1 (satu) dan semester 2 (dua)
dengan waktu pembelajaran sebagai berikut:

68 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


HARI WAKTU BELAJAR
Senin 07.00 – 13.10
Selasa 07.00 – 14.30
Rabu 07.00 – 14.30
Kamis 07.00 – 14.30
Jum’at 07.00 – 11.20
Sabtu 07.00– 13.10

B. Perhitungan Hari Efektif dan Minggu Efektif


Terlampir
Berdasarkan pengaturan kalender akademik (lampiran) maka:
a. Semester 1 ada 18 minggu efektif dengan 106 hari efektif.
b. Semester 2 ada 18 minggu efektef dengan 103 hari efektif.

JADWAL KEGIATAN MTs RIYADHUL ULUM


TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Semester I / Gasal

NO JENIS KEGIATAN PELAKSANAAN KETERANGAN

1 Penerimaa Siswa Baru Mei – Juli 2021

2 Daftar Ulang Peserta didik 05 – 15 Juli 2021

Rapat Awal Tahun


3 06 Juli 2021
Pelajaran
4 MOPD 12 – 14 Juli 2021
5 Awal KBM 15 Juli 2021

6 Libur Idul Adha 20 Juli 2021

7 Tahun Baru Hijriyah 1 0 Agustus 2021


Maulid Nabi Muhammad
8 19 Oktober 2021
SAW
9 Penilaian Akhir Semester 6 – 11 Desember 2021

69 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


Ganjil
Pembagian Raport
10 21 Desember 2021
Semester Ganjil
23 – 31 Desember
11 Libur semester Ganjil
2021
Semester II / Genap

NO JENIS KEGIATAN PELAKSANAAN KETERANGAN

1 Tahun Baru Masehi 1 Januari 2022


2 Awal Semester Genap 3 Januari 2022
3 Tahun Baru Imlek 1 Februari 2022
Peringatan Isra Mikraj Nabi
4 28 Februari 2022
Muhammad SAW
5 Hari Raya Nyepi 3 Maret 2022

6 Wafat Isa Al Masih 15 April 2022

29 April – 10 Mei
7 Hari Raya Idul Fitri
2022
8 Hari Buruh Nasional 1 Mei 2022
9 Hari Raya Waisak 16 Mei 2022

10 Kenaikan Isa Al Masih 26 Mei 2022

11 Penilaian akhir tahun 6 – 11 Juni 2022


Pembagian Raport Semester
12 20 Juni 2022
Genap
22 Juni – 11 Juli
13 Libur Akhir Tahun
2022
Keterangan :Rincian Kegiatan ini dapat berubah sewaktu-waktu sesuai
kondisi yang berlangsung

70 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin


BAB VI
PENUTUP

Demikianlah revisi dan pengembangan Kurikulum MTs Riyadhul


Ulum CaringinTahun Pelajaran 2021-2022 telah selesai Kami laksanakan,
dengan harapan segala upaya yang telah kami rancang ini dapat
meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di MTs Riyadhul Ulum
Caringin dan di Indonesia pada umumnya.

Pendidikan sebagai aset bangsa sudah selayaknya mendapat


perhatian dan diutamakan oleh semua pihak sebab investasi di bidang
ilmu pengetahuan akan membawa kemajuan bangsa di masa yang akan
datang.

Semoga dengan diselenggarakannya otonomi pendidikan dan


otonomi sekolah dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik
untuk pencerahan anak bangsa.

Kepada semua pihak yang telah membantu selesainya Kurikulum


MTs Riyadhul Ulum Caringinini, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya dan berdo’a semoga Allah swt. membalas amal baik
Bapak/Ibu/Sdr dengan pahala yang berlipat ganda.

Akhirnya kepada Allah jualah kita semua bertawakal, semoga


apapun yang kita lakukan senantiasa mendapatkan ridlo-Nya. Amin.

Bogor, 10 Juli 2022


Tim Pengembang Kurikulum

71 Kurikulum MTs. Riyadhul Ulum Caringin

Anda mungkin juga menyukai