A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang
pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang
digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
B. Landasan Hukum
1. Undang-Undang RI nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah beberapa
kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun
2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006
tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian Pendidikan;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007
tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah;
C. Tujuan Penyusunan
Kurikulum Madrasah Tsanawiyah disusun agar madrasah memiliki
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dan pemenuhan
8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan nasional. Oleh sebab itu pengembangan Kurikulum MTs
Riyadhul Ulum Caringin memperhatikan unsur-unsur sebagai berikut:
8. Perkembangan Ipteks
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang
membawa masyarakat berbasis pengetahuan di mana Ipteks
sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan.
Pendidikan harus terus menerus melakukan penyesuaian
terhadap perkembangan Ipteks sehingga tetap relevan dan
kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum
harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan
sejalan dengan perkembangan Ipteks.
8. Perkembangan Ipteks
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang
membawa masyarakat berbasis pengetahuan di mana
Ipteks sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan.
Pendidikan harus terus menerus melakukan penyesuaian
terhadap perkembangan Ipteks sehingga tetap relevan dan
kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum
harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan
sejalan dengan perkembangan Ipteks.
E. Prosedur Operasional
Prosedur operasional pengembangan Kurikulum 2013 MTs. Riyadhul
Ulum meliputi:
1. Analisis mencakup:
a. analisis ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai Kurikulum;
b. analisis kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan, dan
lingkungan; dan
c. analisis ketersediaan sumber daya pendidikan.
F. PROFIL MADRASAH
1. Identitas Madrasah
NPSN 20280517
NSS Lama 21.2.32.03.07.289
NSS Baru 12.1.23.20.10.179
Jl. Mayjend HR. Edi Sukma Kp.
Cisempur RT. 01/02 Desa
Alamat
Cinagara Kecamatan Caringin
Kabupaten Bogor
Telp 0821-2433-7547
No SK 02.00/111/BAP-SM/SK/X/2015
NPWP 21.139.868.0.434.001
Jumlah Bangunan 2
Jumlah Rombel 14
Latitude -6.731873986081251
Longtitude 106.82123605394361
3. Data Siswa
Tahun Jumlah
Kelas
Pelajaran L P JML
VII *) 81 71 152
VIII 56 40 96
2020/2021
IX 68 37 105
JUMLAH 205 148 353
*) data berdasarkan pendaftar siswa baru per juli 2020
D3/ Sarmud
D3/ Sarmud
S2/ S3
S2/ S3
D1/D2
D1/D2
S1/D4
S1/D4
SMA
SMA
1 Al Quran dan Hadits √
2 Fikih √
3 Akidah Akhlak √
4 Sejarh Kebudayaan
√
Islam
5 Bahasa Arab
6 Pendidikan
√
Kewarganegaraan
7 Bahasa Indonesia
8 Bahasa Inggris √
9 Matematika √
10 Ilmu Pengetahuan
√
Alam
11 Ilmu Pengetahuan
√
Sosial
12 PJOK √
13 Seni Budaya √
14 TIK √
15 Bahasa Sunda √
Latar Belakang
2
Pendidikan Bukan Administrasi 2 orang
Kepala Keadaan
No
Perpustakaan
1 Kualifikasi Akademik S1
2 Masa Kerja 4 Tahun
3 Latar Belakang Bukan dari Ilmu Perpustakaan dan
Pendidikan Informasi
Ketersediaan
No Petugas Layanan Khusus Jumlah
Ada Tidak Ada
1 Penjaga Sekolah/Madrasah √ 1
2 Tukang Kebun √ 1
3 Tenaga Kebersihan √ 1
4 Pengemudi √ 1
5 Pesuruh √ 1
Jumlah
No Tingkat Pendidikan Keterangan
(%)
1 Tidak sekolah 2%
2 SD/MI/Sederajat 17%
3 SLTP/MTs/Sederajat 50%
4 SLTA/MA/SMK/Sederajat 26%
5 S1, S2,... 5%
Jumlah
No Rata-Rata PenghasilanPerbulan Keterangan
(%)
1 < Rp 500.000,00 20 %
Rp 500.000,00 – Rp 1.000.000,00
2 60%
3 Rp 1.000.000,00 – Rp 5.000.000,00 20 %
4 > Rp 5.000.000,00 -
B. Visi Madrasah
“Maju dalam Prestasi teladan dalam Budi Pekerti”
C. Misi Madrasah
Untuk mewujudkan visi MTs Riyadhul Ulum, maka disusunlah suatu
langkah- langkah yang tertuang dalam misi MTs Riyadhul Ulum yaitu
sebagai berikut:
1. Mencetak kader Ahlussunnah Wal Jama’ah yang mempunyai
wawasan berbagai disiplin ilmu.
2. Menjaga, menjunjung tinggi nilai-nilai Ahlussunnah Wal
Jama’ah serta memberikan keteladanan dengan budi pekerti
yang luhur.
3. Mencetak kader-kader yang mampu melaksanakan dan
bertanggung jawab menegakan amar ma’ruf nahyi munkar.
4. Mengamalkan ke-ilmuan dan mampu mengaflikasikannya
ditengah-tengah masyarakat secara luas.
5. Membentuk manusia seutuhnya yang berguna bagi agama,
nusa dan bangsa.
A. Struktur Kurikulum
Kompetensi Inti Kurikulum
Sejalan dengan filosofi progresivisme dalam pendidikan, Kompetensi
Inti ibaratnya adalah anak tangga yang harus ditapaki peserta
didik untuk sampai pada kompetensi lulusan jenjang Madrasah
Tsanawiyah. Kompetensi Inti (KI) meningkat seiring dengan
meningkatnya usia peserta didik yang dinyatakan dengan
meningkatnya kelas. Melalui Kompetensi Inti, integrasi vertikal
berbagai kompetensi dasar (KD) pada kelas yang berbeda dapat
dijaga. Sebagai anak tangga menuju ke kompetensi lulusan
multidimensi, Kompetensi Inti juga memiliki multidimensi. Untuk
kemudahan operasionalnya, kompetensi lulusan pada ranah sikap
dipecah menjadi dua.
Kompetensi Inti akan menagih kepada tiap mata pelajaran apa yang
dapat dikontribusikannya dalam membentuk kompetensi yang
diharapkan dimiliki oleh peserta didik. Ibaratnya, Kompetensi Inti
adalah pengikat berbagai kompetensi dasar yang harus dihasilkan
dengan mempelajari tiap mata pelajaran serta berfungsi sebagai
integrator horizontal antar mata pelajaran.
B. Muatan Kurikulum
1. Mata Pelajaran
Kompetensi Dasar dibutuhkan untuk mendukung pencapaian
kompetensi lulusan melalui Kompetensi Inti. Selain itu,
Kompetensi Dasar diorganisir ke dalam berbagai mata pelajaran
yang pada giliranya berfungsi sebagai sumber kompetensi.
Mata pelajaran yang dipergunakan sebagai sumber kompetensi
tersebut harus mengacu pada ketentuan yang tercantum pada
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun
2003, khususnya ketentuan pada Pasal 37.
1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran beserta alokasi waktu kelas VII untuk tahun
pelajaran 2020-2021 mengacu kepada Permendikbud Nomor
58 tahun 2018 .tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah.
Mata pelajaran kelas VII di Madrasah Tsanawiyah Sukses
bersama dikelompokkan atas:
3. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri
khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang
materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain
dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran
tersendiri. Berdasarkan hasil analisis keunggulan daerah
Kabupaten Bogor pada umumnya dan Kecamatan Caringin
pada khusunya maka jenis muatan yang dilaksanakana di MTs.
Riyadhul Ulum seperti terdapat dalam struktur kurikulum pada
tabel di atas adalah Bahasa Sunda dan Aswaja.Strategi
pelaksanaan muatan lokal tersebut adalah sebagai berikut:
a. Bahasa Sunda adalah muatan lokal dalam proses
pembelajaran di MTs. Riyadhul Ulum sesuai dengan potensi
dan keunikan Jawa Barat sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan. Pendidikan Muatan Lokal Mata
Pelajaran Bahasa Sunda merupakan kegiatan kurikuler
Mata
No Tujuan Ruang Lingkup
Pelajaran
1 Bahasa Menghargai dan menyimak
Sunda membanggakan (ngaregepkeun).
bahasa Sunda Mampu menyimak,
sebagai bahasa memahami, dan
daerah di Jawa menanggapi
Barat, yang juga beragam wacana
merupakan lisan yang berupa
bahasa ibu bagi percakapan, pidato,
sebagian besar pembacaan atau
masyarakatnya. pelantunan puisi
Memahami bahasa (sajak, pupujian,
Sunda dari segi guguritan), dan
bentuk, makna, pembacaan prosa
dan fungsi, serta (dongeng, cerpen,
mampu novel, carita pondok,
menggunakannya berita, biografi,
secara tepat dan bahasan, dan
kreatif untuk artikel).
berbagai konteks berbicara (nyarita)
(tujuan, keperluan, Mampu
dan keadaan). mengungkapkan
Memiliki pikiran, perasaan,
kemampuan dan dan keinginan
kedisiplinan dalam secara lisan yang
berbahasa Sunda berupa percakapan,
untuk wawancara,
4. Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan
kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi
dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga
kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler. Pengembangan diri bukan merupakan mata
pelajaran. Penilaian kegiatan pengembangan diri dilakukan
secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada mata pelajaran.
c. Pembiasaan
Pembiasaan adalah serangkaian kegiatan yang harus
dilakukan oleh siswa, guru, dan tenaga kependidikan yang
bertujuan untuk menumbuhkan kebiasaan yang baik dan
membentuk generasi berkarakter positif. Kegiatan
pembiasaan sikap dan perilaku positif di madrasah
dilaksanakan melalui program Penumbuhan Budi Pekerti
yang dimulai sejak dari hari pertama sekolah, masa
ta’aruf siswa madrasah (matsama) sampai dengan
kelulusan madrasah.
Pembiasaan dilaksanakan:
a. dalam bentuk kegiatan umum, harian, mingguan,
bulanan, tengah tahunan, dan tahunan;
b. melalui interaksi dan komunikasi antara sekolah, keluarga,
dan/atau masyarakat.
Jenis kegiatan PBP didasarkan pada tujuh nilai-nilai
dasar kemanusiaan, yaitu jenis kegiatan yang
mengandung nilai-nilai internalisasi sikap moral dan
spiritual; keteguhan menjaga semangat kebangsaan dan
kebhinnekaan untuk merekatkan persatuan bangsa;
memelihara lingkungan sekolah, yaitu melakukan gotong-
Ekstrakurikuler Kepramukaan
Paskibra
Hadroh
Marawis
Futsal
b. Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat
dilaksanakan sebagai berikut.
Kegiatan Contoh
Memberikan penghargaan
kepada orang yang berprestasi
Berperilaku santun
Pengendalian diri yang baik
Memuji pada orang yang jujur
Mengakui kebenaran orang lain
Mengakui kesalahan diri sendiri
Berani mengambil keputusan
Berani berkata benar
Melindungi kaum yang lemah
Membantu kaum yang fakir
Sabar mendengarkan orang lain
Mengunjungi teman yang sakit
Menunjukkan budaya gemar
membaca
Mengembalikan barang yang
bukan miliknya
Antri
Mendamaikan
Semangat tinggi dalam bekerja
Kelompok A
1.Pendidikan Agama Islam
a. Al-Quran Hadits 75
b. Fikih 75
c. Akidah Akhlak 75
d. Sejarah Kebudayaan Islam 75
2.Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 75
Bahasa Indonesia 70
Bahasa Arab 70
Matematika 70
Ilmu Pengetahuan Alam 70
Ilmu Pengetahuan Sosial 70
Bahasa Inggris 70
Kelompok B
3. Seni Budaya 70
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan 75
Kesehatan
Prakarya 70
b. Kelulusan Siswa
Untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan
melalui rapat dewan pendidik sesuai dengan kriteria:
Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
Mencapai tingkat Kompetensi yang dipersyaratkan, dengan
ketentuan kompetensi sikap (spiritual dan sosial) termasuk
kategori baik dan kompetensi pengetahuan dan keterampilan
minimal sama dengan KKM yang telah ditetapkan;
Lulus ujian akhir sekolah/madrasah; dan
Lulus Ujian Nasional.
Menghub variabel
Komunikasi lisan
Melaksanakan
Mata Pelajaran
memecahkan
Merumuskan
bekerjasama
Komunikasi
potensi diri
Identifikasi
Mengambil
keputusan
Mengolah
penelitian
informasi
informasi
menggali
hipotesis
masalah
variabel
tertulis
1. Al-Qur’an Hadits V V V V V V V V V V V V V
2. Fikih V V V V V V V V V V V V V
3. Akidah Akhlak V V V V V V V V V V V V V
4. Sejarah Kebudayaan Islam V V V V V V V V V V V V V
5. Bahasa Arab V V V V V V V V V V V V V
6. PKn V V V V V V V V V V V V V
7. Bahasa Indonesia V V V V V V V V V V V V V
8. Bahasa Inggris V V V V V V V V V V V V V
9. Matematika V V V V V V V V V V V V V
10. IPA V V V V V V V V V V V V V
11. IPS V V V V V V V V V V V V V
12. Seni Budaya V V V V V V V V V V V V V
13. Pendidikan Jasmani Olahraga & V V V V V V V V V V V V V
Menghub variabel
Komunikasi lisan
Melaksanakan
Mata Pelajaran
memecahkan
Merumuskan
bekerjasama
Komunikasi
potensi diri
Identifikasi
Mengambil
keputusan
Mengolah
penelitian
informasi
informasi
menggali
hipotesis
masalah
variabel
tertulis
Kesehatan
14. TIK V V V V V V V V V V V V V
Mulok
15. Bahasa Sunda V V V V V V V V V V V V V
16. Keaswajaan V V V V V V V V V V V V V
Pengembang diri
BK V V V V V V V V V V V V V
Lainnya V V V V V V V V V V V V V
A. Beban Belajar
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus
diikuti peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu
tahun pembelajaran.
f. libur jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun
pelajaran digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir
dan awal tahun.
Alokasi Waktu
Tabel 1: Alokasi Waktu pada Kalender Pendidikan
ALOKASI
NO KEGIATAN KETERANGAN
WAKTU
Digunakan untuk
kegiatan
Minggu efektif belajar reguler
Minimal 36 pembelajaran
1. setiap tahun
minggu efektif pada
( Kelas VII-VIII )
setiap satuan
pendidikan
Minggu efektif semester ganjil
Minimal 18
2. tahun terakhir setiap satuan
minggu
pendidikan ( kelas IX )
Minggu efektif semester
Minimal 14
3. genap tahun terakhir setiap
minggu
satuan pendidikan (kelas IX )
Digunakan untuk
Maksimal 3
6. Libur akhir tahun ajaran penyiapan
minggu
kegiatan dan
A. Waktu Belajar
Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1
tahun pelajaran menjadi semester 1 (satu) dan semester 2 (dua)
dengan waktu pembelajaran sebagai berikut:
A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang
pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang
digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
B. Landasan Hukum
1. Undang-Undang RI nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah beberapa
kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun
2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006
tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian Pendidikan;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007
tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah;
C. Tujuan Penyusunan
Kurikulum Madrasah Tsanawiyah disusun agar madrasah memiliki
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dan pemenuhan
8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan nasional. Oleh sebab itu pengembangan Kurikulum MTs
Riyadhul Ulum Caringinmemperhatikan unsur-unsur sebagai berikut :
8. Perkembangan Ipteks
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang
membawa masyarakat berbasis pengetahuan di mana Ipteks
sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan.
Pendidikan harus terus menerus melakukan penyesuaian
terhadap perkembangan Ipteks sehingga tetap relevan dan
kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum
harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan
sejalan dengan perkembangan Ipteks.
8. Perkembangan Ipteks
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang
membawa masyarakat berbasis pengetahuan di mana
Ipteks sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan.
Pendidikan harus terus menerus melakukan penyesuaian
terhadap perkembangan Ipteks sehingga tetap relevan dan
kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum
harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan
sejalan dengan perkembangan Ipteks.
E. Prosedur Operasional
Prosedur operasional pengembangan Kurikulum 2013 MTs. Riyadhul
Ulum meliputi:
1. Analisis mencakup:
a. analisis ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai Kurikulum;
b. analisis kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan, dan
lingkungan; dan
c. analisis ketersediaan sumber daya pendidikan.
F. PROFIL MADRASAH
1. Identitas Madrasah
NPSN 20280517
NSS Lama 21.2.32.03.07.289
NSS Baru 12.1.23.20.10.179
Jl. Mayjend HR. Edi Sukma Kp.
Cisempur RT. 01/02 Desa
Alamat
Cinagara Kecamatan Caringin
Kabupaten Bogor
Telp 0821-2433-7547
No SK 02.00/111/BAP-SM/SK/X/2015
NPWP 21.139.868.0.434.001
Jumlah Bangunan 2
Jumlah Rombel 14
Latitude -6.731873986081251
Longtitude 106.82123605394361
3. Data Siswa
Tahun Jumlah
Kelas
Pelajaran L P JML
VII *) 98 77 175
VIII 69 67 136
2021/2022
IX 56 40 96
JUMLAH 223 184 407
*) data berdasarkan pendaftar siswa baru per juli 2021
5. Kepala Madrasah
D3/ Sarmud
D3/ Sarmud
S2/ S3
S2/ S3
D1/D2
D1/D2
S1/D4
S1/D4
SMA
SMA
1 Al Quran dan Hadits √
2 Fikih √
3 Akidah Akhlak √
4 Sejarh Kebudayaan
√
Islam
5 Bahasa Arab
6 Pendidikan
√
Kewarganegaraan
7 Bahasa Indonesia
8 Bahasa Inggris √
9 Matematika √
10 Ilmu Pengetahuan
√
Alam
11 Ilmu Pengetahuan
√
Sosial
12 PJOK √
13 Seni Budaya √
14 TIK √
15 Bahasa Sunda √
2) Tenaga Kependidikan.
Latar Belakang
2 Bukan Administrasi 2
Pendidikan
orang
Kepala Keadaan
No
Perpustakaan
1 Kualifikasi Akademik S1
2 Masa Kerja 5 Tahun
3 Latar Belakang Bukan dari Ilmu Perpustakaan dan
Pendidikan Informasi
Ketersediaan
No Petugas Layanan Khusus Jumlah
Ada Tidak Ada
1 Penjaga Sekolah/Madrasah √ 1
2 Tukang Kebun √ 1
3 Tenaga Kebersihan √ 1
4 Pengemudi √ 1
5 Pesuruh √ 1
Jumlah
No Tingkat Pendidikan Keterangan
(%)
1 Tidak sekolah 2%
2 SD/MI/Sederajat 17%
3 SLTP/MTs/Sederajat 50%
4 SLTA/MA/SMK/Sederajat 26%
5 S1, S2,... 5%
Jumlah
No Rata-Rata PenghasilanPerbulan Keterangan
(%)
1 < Rp 500.000,00 20 %
Rp 500.000,00 – Rp 1.000.000,00
2 60%
3 Rp 1.000.000,00 – Rp 5.000.000,00 20 %
4 > Rp 5.000.000,00 -
B. Visi Madrasah
“Maju dalam Prestasi teladan dalam Budi Pekerti”
C. Misi Madrasah
Untuk mewujudkan visi MTs Riyadhul Ulum, maka disusunlah suatu
langkah- langkah yang tertuang dalam misi MTs Riyadhul Ulum yaitu
sebagai berikut:
1. Mencetak kader Ahlussunnah Wal Jama’ah yang mempunyai
wawasan berbagai disiplin ilmu.
2. Menjaga, menjunjung tinggi nilai-nilai Ahlussunnah Wal
Jama’ah serta memberikan keteladanan dengan budi pekerti
yang luhur.
3. Mencetak kader-kader yang mampu melaksanakan dan
bertanggung jawab menegakan amar ma’ruf nahyi munkar.
4. Mengamalkan ke-ilmuan dan mampu mengaflikasikannya
ditengah-tengah masyarakat secara luas.
5. Membentuk manusia seutuhnya yang berguna bagi agama,
nusa dan bangsa.
A. Struktur Kurikulum
Kompetensi Inti Kurikulum
Sejalan dengan filosofi progresivisme dalam pendidikan, Kompetensi
Inti ibaratnya adalah anak tangga yang harus ditapaki peserta
didik untuk sampai pada kompetensi lulusan jenjang Madrasah
Tsanawiyah. Kompetensi Inti (KI) meningkat seiring dengan
meningkatnya usia peserta didik yang dinyatakan dengan
meningkatnya kelas. Melalui Kompetensi Inti, integrasi vertikal
berbagai kompetensi dasar (KD) pada kelas yang berbeda dapat
dijaga. Sebagai anak tangga menuju ke kompetensi lulusan
multidimensi, Kompetensi Inti juga memiliki multidimensi. Untuk
kemudahan operasionalnya, kompetensi lulusan pada ranah sikap
dipecah menjadi dua.
Kompetensi Inti akan menagih kepada tiap mata pelajaran apa yang
dapat dikontribusikannya dalam membentuk kompetensi yang
diharapkan dimiliki oleh peserta didik. Ibaratnya, Kompetensi Inti
adalah pengikat berbagai kompetensi dasar yang harus dihasilkan
dengan mempelajari tiap mata pelajaran serta berfungsi sebagai
integrator horizontal antar mata pelajaran.
B. Muatan Kurikulum
1. Mata Pelajaran
Kompetensi Dasar dibutuhkan untuk mendukung pencapaian
kompetensi lulusan melalui Kompetensi Inti. Selain itu,
Kompetensi Dasar diorganisir ke dalam berbagai mata pelajaran
yang pada giliranya berfungsi sebagai sumber kompetensi.
Mata pelajaran yang dipergunakan sebagai sumber kompetensi
tersebut harus mengacu pada ketentuan yang tercantum pada
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun
2003, khususnya ketentuan pada Pasal 37.
1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran beserta alokasi waktu kelas VII untuk tahun
pelajaran 2021-2022 mengacu kepada Permendikbud Nomor
58 tahun 2018 .tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah.
Mata pelajaran kelas VII di Madrasah Tsanawiyah Sukses
bersama dikelompokkan atas:
3. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri
khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang
materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain
dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran
tersendiri. Berdasarkan hasil analisis keunggulan daerah
Kabupaten Bogor pada umumnya dan Kecamatan Caringin
pada khusunya maka jenis muatan yang dilaksanakana di MTs.
Riyadhul Ulum seperti terdapat dalam struktur kurikulum pada
tabel di atas adalah Bahasa Sunda dan Aswaja.Strategi
pelaksanaan muatan lokal tersebut adalah sebagai berikut:
a. Bahasa Sunda adalah muatan lokal dalam proses
pembelajaran di MTs. Riyadhul Ulum sesuai dengan potensi
dan keunikan Jawa Barat sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan. Pendidikan Muatan Lokal Mata
Pelajaran Bahasa Sunda merupakan kegiatan kurikuler
Mata
No Tujuan Ruang Lingkup
Pelajaran
1 Bahasa Menghargai dan menyimak
Sunda membanggakan (ngaregepkeun).
bahasa Sunda Mampu menyimak,
sebagai bahasa memahami, dan
daerah di Jawa menanggapi
Barat, yang juga beragam wacana
merupakan lisan yang berupa
bahasa ibu bagi percakapan, pidato,
sebagian besar pembacaan atau
masyarakatnya. pelantunan puisi
Memahami bahasa (sajak, pupujian,
Sunda dari segi guguritan), dan
bentuk, makna, pembacaan prosa
dan fungsi, serta (dongeng, cerpen,
mampu novel, carita pondok,
menggunakannya berita, biografi,
secara tepat dan bahasan, dan
kreatif untuk artikel).
berbagai konteks berbicara (nyarita)
(tujuan, keperluan, Mampu
dan keadaan). mengungkapkan
Memiliki pikiran, perasaan,
kemampuan dan dan keinginan
kedisiplinan dalam secara lisan yang
berbahasa Sunda berupa percakapan,
untuk wawancara,
4. Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan
kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi
dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga
kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler. Pengembangan diri bukan merupakan mata
pelajaran. Penilaian kegiatan pengembangan diri dilakukan
secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada mata pelajaran.
c. Pembiasaan
Pembiasaan adalah serangkaian kegiatan yang harus
dilakukan oleh siswa, guru, dan tenaga kependidikan yang
bertujuan untuk menumbuhkan kebiasaan yang baik dan
membentuk generasi berkarakter positif. Kegiatan
pembiasaan sikap dan perilaku positif di madrasah
dilaksanakan melalui program Penumbuhan Budi Pekerti
yang dimulai sejak dari hari pertama sekolah, masa
ta’aruf siswa madrasah (matsama) sampai dengan
kelulusan madrasah.
Pembiasaan dilaksanakan:
a. dalam bentuk kegiatan umum, harian, mingguan,
bulanan, tengah tahunan, dan tahunan;
b. melalui interaksi dan komunikasi antara sekolah, keluarga,
dan/atau masyarakat.
Jenis kegiatan PBP didasarkan pada tujuh nilai-nilai
dasar kemanusiaan, yaitu jenis kegiatan yang
mengandung nilai-nilai internalisasi sikap moral dan
spiritual; keteguhan menjaga semangat kebangsaan dan
kebhinnekaan untuk merekatkan persatuan bangsa;
memelihara lingkungan sekolah, yaitu melakukan gotong-
Ekstrakurikuler Kepramukaan
Paskibra
Hadroh
Marawis
Futsal
b. Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat
dilaksanakan sebagai berikut.
Kegiatan Contoh
Memberikan penghargaan
kepada orang yang berprestasi
Berperilaku santun
Pengendalian diri yang baik
Memuji pada orang yang jujur
Mengakui kebenaran orang lain
Mengakui kesalahan diri sendiri
Berani mengambil keputusan
Berani berkata benar
Melindungi kaum yang lemah
Membantu kaum yang fakir
Sabar mendengarkan orang lain
Mengunjungi teman yang sakit
Menunjukkan budaya gemar
membaca
Mengembalikan barang yang
bukan miliknya
Antri
Mendamaikan
Semangat tinggi dalam bekerja
Kelompok A
1.Pendidikan Agama Islam
a. Al-Quran Hadits 75
b. Fikih 75
c. Akidah Akhlak 75
d. Sejarah Kebudayaan Islam 75
2.Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 75
Bahasa Indonesia 75
Bahasa Arab 75
Matematika 75
Ilmu Pengetahuan Alam 75
Ilmu Pengetahuan Sosial 75
Bahasa Inggris 75
Kelompok B
3. Seni Budaya 75
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan 75
Kesehatan
Prakarya 75
b. Kelulusan Siswa
Untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan
melalui rapat dewan pendidik sesuai dengan kriteria:
Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
Mencapai tingkat Kompetensi yang dipersyaratkan, dengan
ketentuan kompetensi sikap (spiritual dan sosial) termasuk
kategori baik dan kompetensi pengetahuan dan keterampilan
minimal sama dengan KKM yang telah ditetapkan;
Lulus ujian akhir sekolah/madrasah; dan
Lulus Ujian Nasional.
Menghub variabel
Komunikasi lisan
Melaksanakan
Mata Pelajaran
memecahkan
Merumuskan
bekerjasama
Komunikasi
potensi diri
Identifikasi
Mengambil
keputusan
Mengolah
penelitian
informasi
informasi
menggali
hipotesis
masalah
variabel
tertulis
1. Al-Qur’an Hadits V V V V V V V V V V V V V
2. Fikih V V V V V V V V V V V V V
3. Akidah Akhlak V V V V V V V V V V V V V
4. Sejarah Kebudayaan Islam V V V V V V V V V V V V V
5. Bahasa Arab V V V V V V V V V V V V V
6. PKn V V V V V V V V V V V V V
7. Bahasa Indonesia V V V V V V V V V V V V V
8. Bahasa Inggris V V V V V V V V V V V V V
9. Matematika V V V V V V V V V V V V V
10. IPA V V V V V V V V V V V V V
11. IPS V V V V V V V V V V V V V
12. Seni Budaya V V V V V V V V V V V V V
13. Pendidikan Jasmani Olahraga & V V V V V V V V V V V V V
Menghub variabel
Komunikasi lisan
Melaksanakan
Mata Pelajaran
memecahkan
Merumuskan
bekerjasama
Komunikasi
potensi diri
Identifikasi
Mengambil
keputusan
Mengolah
penelitian
informasi
informasi
menggali
hipotesis
masalah
variabel
tertulis
Kesehatan
14. TIK V V V V V V V V V V V V V
Mulok
15. Bahasa Sunda V V V V V V V V V V V V V
16. Keaswajaan V V V V V V V V V V V V V
Pengembang diri
BK V V V V V V V V V V V V V
Lainnya V V V V V V V V V V V V V
A. Beban Belajar
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus
diikuti peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu
tahun pembelajaran.
f. libur jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun
pelajaran digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir
dan awal tahun.
Alokasi Waktu
Tabel 1: Alokasi Waktu pada Kalender Pendidikan
ALOKASI
NO KEGIATAN KETERANGAN
WAKTU
Digunakan untuk
kegiatan
Minggu efektif belajar reguler
Minimal 36 pembelajaran
1. setiap tahun
minggu efektif pada
( Kelas VII-VIII )
setiap satuan
pendidikan
Minggu efektif semester ganjil
Minimal 18
2. tahun terakhir setiap satuan
minggu
pendidikan ( kelas IX )
Minggu efektif semester
Minimal 14
3. genap tahun terakhir setiap
minggu
satuan pendidikan (kelas IX )
Digunakan untuk
Maksimal 3
6. Libur akhir tahun ajaran penyiapan
minggu
kegiatan dan
A. Waktu Belajar
Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1
tahun pelajaran menjadi semester 1 (satu) dan semester 2 (dua)
dengan waktu pembelajaran sebagai berikut:
29 April – 10 Mei
7 Hari Raya Idul Fitri
2022
8 Hari Buruh Nasional 1 Mei 2022
9 Hari Raya Waisak 16 Mei 2022