KATA PENGANTAR
DAFTAR TABEL
2
A. DASAR HUKUM
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan
Dosen;
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar
Nasional Pendidikan, Juncto Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32
Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 Tentang Standar Nasional, juncto Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 13 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
55 Tahun 2008 Tentang
Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2008 Tentang Guru;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 Tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006
Tentang Standar Isi
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006
Tentang Standar Kompetensi Lulusan
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2006
Tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi dan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi
Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;juncto Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2007 Tentang Perubahan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2006
Tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi dan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi
Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007
Tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah;
10.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007
Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru;
11.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2007
Tentang Standar Pengelolaan Pendidikan;
12.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007
Tentang Standar Proses;
13.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008
Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor;
14.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2009
Tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan, juncto
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2011
Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 39 Tahun 2009 Tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru dan
Pengawas Satuan Pendidikan;
BAB II
TABEL STRUKTUR KTSP
Lingkup Pengembangan
Alokasi Waktu
Kelpompok
A
Kelompok B
A
.
Pembentukan Perilaku
Karakter
B
.
Lingkup
Dasar
PAI
Bahasa
Kognitif
Fisik
5
Pengembangan
- Motorik Halus
Kemampuan
- Motorik Kasar/Fisik
JUMLAH
30
30
Jumlah Total
36
36
*) Penambahan lingkup pengembangan dan atau jam tatap muka harus disertai
dengan analisis kontek satuan pendidikan, yang disahkan oleh Tim Pengembang
Kabupaten, yang dilampiri dengan hasil pengembangan kompetensi dasar dan
standar kompetensi
Catatan :
1
Jumlah pertemuan dalam satu minggu = 900 menit setara dengan 30 kali
pertemuan @30 menit. Jika menggunakan 5 hari belajar dalam satu minggu,
setiap hari digunakan 150 menit, jika 6 hari belajar dalam satu minggu berarti
setiap digunakan 180.
Lingkup Pengembangan seni tidak tercantum dalam standar PAUD, namun Seni
berperan sebagai wahana pembelajaran berbagai Lingkup pengembangan di
RA
Komponen
II
III
IV
VI
A. Mata Pelajaran
1
a. Al-Qur'an-Hadis
b. Akidah-Akhlak
c. Fikih
Pendidikan Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia
Bahasa Arab
Matematika
1
0
1. Bahasa Daerah
2. .......................*)
34
34
36
43
43
43
34
34
36
43
4
3
43
Jumlah
Keterangan:
1. Pembelajaran pada kelas I s.d. III dilaksanakan melalui pendekatan tematik,
sedangkan pada kelas IV s.d. VI dilaksanakan melalui pendekatan mata
pelajaran.
2. *) Penambahan Mata Pelajaran dan/Jumlah Jam Tatap Muka = 4 jtm/kelas
dengan ketentuan sebagai berikut:
Penambahan mata pelajaran/jam tatap muka harus disertai dengan analisis
kontek satuan pendidikan, yang disahkan oleh Tim Pengembang Kabupaten,
4. ***)Bukan mata pelajaran tetapi harus diasuh oleh guru dengan tujuan
memberikan kesempatan peserta didik untuk mengembangkan diri sesuai
dengan kebutuhan, bakat, minat, dan kondisi satuan pendidikan (madrasah).
**) Bukan mata pelajaran tetapi harus diasuh oleh guru dengan tujuan
memberikan kesempatan peserta didik untuk mengembangkan diri sesuai
dengan kebutuhan, bakat, minat, dan kondisi satuan pendidikan
(madrasah).
**) Bukan mata pelajaran tetapi harus diasuh oleh guru dengan tujuan
memberikan kesempatan peserta didik untuk mengembangkan diri sesuai
dengan kebutuhan, bakat, minat, dan kondisi satuan pendidikan
(madrasah).
BAB III
STRUKTUR KURIKULUM 2013
Kompetensi
A. Sikap
Spiritual
B. Sikap
Sosial
C. Pengetahu
an
D. Ketrampila
n
Lahir-2
tahun
120
menit
per
minggu
24
tahun
360
menit
per
mingg
u
4 6 tahun
900 ratus
menit per
minggu
ter-diri
atas
540
menit
tatap
muka dan
360 menit
pengasuha
n
terporgra
m
900
ratus
menit
per
minggu 150
menit untuk
6 pertemuan
per minggu
atau
180
menit untuk
5 pertemuan
per minggu
Alokasi Waktu
Program Pengembangan
Kelompok A
Kelompok A
A
.
Pembentukan Perilaku
1.
2.
Fisik Motorik
3.
Kognitif
4.
Bahasa
5.
Sosial Emosional
6.
Seni
7.
Penambahan
Program
pengembangan
36
36
A.
(MI)
*) Penambahan Muatan Lokal sebanyak 2 jam tatap muka harus ada laporan Hasil
Analisis Kontek satuan pendidikan, yang disahkan oleh Tim Pengembang
Kabupaten yang dilampiri dengan hasil pengembangan kompetensi dasar.
10
Keterangan:
o
Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa Daerah. Selain
kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum di atas,
terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler Madrasah Ibtidaiyah antara lain Pramuka
(Wajib), Usaha Kesehatan
Sekolah, Kegiatan Rohani Islam (Rohis) dan lain
sebagainya.
11
4. Beban belajar di kelas VI pada semester genap paling sedikit 14 minggu dan
paling banyak 16 minggu.
5. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan paling
banyak 40 minggu.
BAB IV
TUGAS TAMBAHAN
Sebagai landasan tugas tambahan guru adalah Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan, Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Guru dan Angka
Kresitnya dan juga mengaju pada Keputusan Menteri Agama Nomor 103 Tahun 2015
Tentang Pedoman Pemenuhan Beban Kerja Guru Madrasah Yang Bersertifikat
Pendidik Pada Bab V Tentang Tugas Tambahan.
Tugas Tambahan pada madrasah yang dapat dihitung sebagai beban kerja guru
adalah :
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Kepala Madrasah;
Wakil Kepala Madrasah
Pembina Asrama (Khusus madrasah berasrama)
Ketua Program Keahlian
Kepala Perpustakaan;
Kepala Laboratorium;
Kepala Bengkel atau Kepala Unit Produksi (MA Program Ketrampilan/MAK)
Wali Kelas; dan
Guru Pikut
12
Jumlah Rombel
Keterangan
Madrasah Tsanawiyah
1.
1-3rombel
1 Wakil Kepala Madrasah
2.
4 5 rombel
2 Wakil Kepala Madrasah
3.
6 8 rombel
3 Wakil Kepala Madrasah
3.
9 rombel
4 Wakil Kepala Madrasah
Madrasah Aliyah/Madrasah Aliyah Kejuruan
1.
1 3 rombel
1 Wakil Kepala Madrasah
2.
4 5 rombel
2 Wakil Kepala Madrasah
3.
6 8 rombel
3 Wakil Kepala Madrasah
4.
9 rombel
4 Wakil Kepala Madrasah
Adapun rincian tugas tambahan pada satuan pendidikan madrasah adalah sebagai
berikut:
1 Tugas Tambahan Pada Roudlotul Atfhal (RA)
Tugas Tambahan
a.
Kepala
b.
c.
Wajib
Mengaja
r
Ekuivalensi Jabatan
18
jtm/minggu
Wali Kelas
22
jtm/minggu
Guru Piket
23
jtm/minggu
Tugas Tambahan
a.
Kepala
Wajib
Mengaja
r
6
Ekuivalensi Jabatan
18
jtm/minggu
13
b.
Kepala Perpustakaan
12
12
Jtm/minggu
c.
Wali Kelas
22
jtm/minggu
d.
Guru Piket
23
jtm/minggu
Tugas Tambahan
a.
Kepala
b.
Wajib
Mengaja
r
Ekuivalensi Jabatan
18
jtm/minggu
Wakil Kepala
Madrasah
12
12
jtm/minggu
c.
Kepala Perpustakaan
12
12
Jtm/minggu
d.
Kepala Laboratorium
12
12
Jtm/minggu
e.
Wali Kelas
22
jtm/minggu
f.
Guru Piket
23
jtm/minggu
Tugas Tambahan
a.
Kepala
b.
Wajib
Mengaja
r
Ekuivalensi Jabatan
18
jtm/minggu
Wakil Kepala
Madrasah
12
12
jtm/minggu
c.
Kepala Perpustakaan
12
12
Jtm/minggu
d.
Kepala Laboratorium
12
12
Jtm/minggu
e.
Kepala Jurusan
Program
Keahlian/Peminatan
12
12
Jtm/minggu
f.
Wali Kelas
22
jtm/minggu
g.
Guru Piket
23
jtm/minggu
14
Tugas Tambahan
Wajib
Mengaja
r
Ekuivalensi Jabatan
1. Struktural
a.
Kepala
18
jtm/minggu
b.
12
12
jtm/minggu
c.
Kepala Laboratorium
12
12
Jtm/minggu
d.
Kepala Perpustakaan
12
12
Jtm/minggu
e.
12
12
Jtm/minggu
f.
12
12
Jtm/minggu
g.
Wali Kelas
22
jtm/minggu
h.
Guru Piket
23
jtm/minggu
12
12
Jtm/minggu
Khusus
i.
Pembimbing Praktek
Kerja Industri
BAB V
PENGEMBANGAN DIRI
15
Pengembangan diri bukan mata pelajaran tetapi harus diasuh oleh guru dengan
tujuan memberikan kesempatan peserta didik untuk mengembangkan diri sesuai
dengan kebutuhan, bakat, minat, dan kondisi satuan pendidikan (madrasah).
Berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 103 Tahun 2015 Tentang Pedoman
Pemenuhan Beban Kerja Guru Madrasah Yang Bersertifikat Pendidik adalah kegaitan
pengembangan diri meliputi kegiatan Ko-kurikuler dan ekstra-kurikuler
Kegiatan Ko Kurikuler
Kegiatan pembelajaran ko kurikuler dapat diperhitungakan sebagai jam tatap
muka dengan ketentuan sebagai berikut:
dilaksanakan secara terstruktur, terjadwal, dan klasikal;
b. Guru pembimbing adalah guru mata pelajaran terkait/bersertifikat pendidik
terkait dan/memiliki piagam/sertifikat kelayakan;
Guru pembimbing ditetapkan oleh kepala madrasah melalui Surat Keputusan;
d. Setiap kegiatan ko kurikuler disetarakan dengan 2 (dua) jam tatap muka per
minggu untuk kegiatan yang diikuti oleh paling sedikit 15 (lima belas) peserta
didik per kelompok/kelas;
e. Setiap kelompok kegiatan ko kurikuler dibimbing oleh seorang guru
Adapun kegiatan ko kurikuler adalah:
N
o
1.
2.
3.
Kegiatan Ko kurikuler
Bimbingan Baca Tulis Al
Quran
Bimbingan kaligrafi Arab
Bimbingan seni tari, seni
drama/ teater, atau seni
pertunjukan
Jumlah
Peserta
Didik
15-50
51-100 dst
berlaku
kelipatannya
Jumlah
Pembina
Ekuaivalensi
1 orang
2 jtm/minggu
2 orang
2 jtm/minggu
2 jtm/minggu
16
5.
6.
7.
8.
9.
10
.
11
.
Jumlah
Pembina
1 orang
2 orang
dst
berlaku
kelipatann
ya
Ekuaivalensi
2
2
2
2
jtm/minggu
jtm/minggu
jtm/minggu
jtm/minggu
2 jtm/minggu
Pecinta Alam
2 jtm/minggu
2 jtm/minggu
2 jtm/minggu
2 jtm/minggu
2 jtm/minggu
2 jtm/minggu
17
Menfasilitasi sesama guru pada MTs, MA, MAK, atau yang sederajat dalam
menggunakan TIK untuk persiapan pelaksanaan dan penilaian pembelajaran
pada pendidikan dasar dan menengah serta berkewajiban untuk mencari,
mengolah, menyimpan, menyajikan, serta menyebarkan data dan informasi
dalam berbagai cara dalam mendukung kelancaran proses pembelajaran;
juga dalam rangka (1) pengembangan sumber belajar dan media
pembelajaran; (2) persiapan pembelajaran, (3) proses pembelajaran, (4)
Penilaian pembelajaran, (5) pelaporan hasil belajar;
Beban guru TIK dan guru KKPI melakukan pembimbingan paling sedikit 150
(seratur lima puluh) perserta didik pertahun pada satu atau lebih satuan
pendidikan, yang dilakukan klasikan/kelompok belajar dan/individual.
18
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar
Nasional
Pendidikan, JunctoPeraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor
19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional, juncto Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional;
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
55 Tahun 2008 Tentang
Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan;
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2008 Tentang Guru
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 Tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006
Tentang Standar Isi;
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006
Tentang Standar Kompetensi Lulusan;
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2006
Tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi dan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 Tentang
Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
juncto Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 6
Tahun 2007 Tentang Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
19
20
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Kepala
Madrasah;
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2014 Tentang
Pencabutan Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun
2008 Tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama
Islam dan Bahasa Arab;
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Tata
Cara Pembayaran Tunjangan Profesi Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil Pada
Kementerian Agama, juncto ; Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia
Nomor 42 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Agama
Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Tata Cara Pembayaran
Tunjangan Profesi Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil Pada Kementerian Agama;
Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 207 Tahun 2013 Tentang
Kurikulum Madrasah;
Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 165 Tahun 2013 Tentang
Pedoman Kurikulum Madrasah 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
dan Bahasa Arab;
Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 117 Tahun 2014 Tentang
Implementasi Kurikulum 2013 di Madrasah;
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun
2014 Tentang Peran Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Guru
Ketrampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi dalam Implementasi
Kurikulum 2013;
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun
2015 Tentang Ekuivalensi Kegiatan Pembelajaran/Pembimbingan Bagi Guru
yang Bertugas di SMP/SMA/SMK Yang Melaksanakan Kurikulum 2013 Pada
Semester Pertama Menjadi Kurikulum 2006 Pada Semester Kedua Tahun
Pelajaran 2014/2015;
Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Agama Islam Nomor DJ.1/DT.I.I/166/2012,
tanggal 29 Pebruari 2012, Tentang Pedoman Teknis Perhitungan Beban Kerja
Guru Roudlotul Atfha / Madrasah;
Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Agama Islam Nomor 1925 Tahun 2016,
Tentang Pedoman Teknis PenyaluranTunjangan Profesi Guru Baagi guru
Madrasah Tahun 2016;
Badan Standar Nasional Pendidikan Tahun 2006, Panduan Penyusun Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar Dan Menengah,
Surat
Edaran
Direktorat
Jendral
Pendidikan
Agama
Islam
Nomor
SE/DJ.I/PP.00.6/I/2015 Tentang Penerapan Kurikulum Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab;
Surat Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan
Kebudayaan dan Penjamin Mutu Pendidikan Nomor 29277 /J/LL/2014, tanggal
25 Nopember 2014, tentang Sertifikat Pendidik dan Kewenangan Mengajar
Guru Berdasarkan Kurikulum 2013;
Surat Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Pembukuan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 8952/H3.3/PB/2016, tanggal
8 Agustus 2016, Tentang Pemberitahuan Tidak Perlu Mencantumkan KD
Matematika dan PJOK;
21
Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 19 Tahun 2014, Tentang Mata Pelajaran
Bahasa Daerah Sebagai Muatan Lokal Wajib di Sekolah/Madrasah;
Keputusan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sidoarjop Nomor .Tahun
2014 Tentang
Standar Implementasi Kurikulum Madrasah di Simpatika Versi 1.0 ( Rilis Tanggal 8
Maret
2016),
simpatika.kemenag.go.id/statik/pdf/STANDAR_KURIKULUM_MADRASAH
22