RA TARBIYATUS SHIBYAN
Setelah memperhatikan pertimbangan dengan segenap warga sekolah dan Komite Sekolah, maka
dengan ini Kurikulum RA TARBIYATUS SHIBYAN ditetapkan dan disahkan untuk diberlakukan
mulai Tahun Pelajaran 2022-2023
Komite RA Kepala RA
Drs. H. Atekan
Dina Nurwahidah, S.Pd
Mengetahui,
An. Kepala Kantor Kementerian Agama
Kasi Pendidikan Madrasah Kabupaten
Lamongan
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Lamongan
Pada tanggal : 10 Juli 2022
Tembusan:
1. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lamongan
2. Pengawas Madrasah Kecamatan Turi
3. Ketua Komite RA Tarbiyatus Shibyan
4. Seluruh Pendidik Dan Tenaga Kependidikan RA Tarbiyatus Shibyan
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT, atas limpahan Rahmat dan Hidayah-
Nya, sehingga RA TARBIYATUS SHIBYAN dapat mengembangkan Standar Isi Kurikulum RA .
Kurikulum ini merupakan bagian dari upaya peningkatan mutu pendidikan yang diarahkan untuk
mengembangkan potensi peserta didik sesuai perkembangan IPTEK, serta paradigma pendidikan
yang berorientasi pada kebutuhan peserta didik.
Penyusunan Kurikulum melalui proses diskusi, workshop dan pembentukan tim penyusun
dan pengembang kurikulum sesuai dengan bidang keilmuan. Para pengembang melakukan
serangkaian kegiatan kajian berdasarkan Peraturan Menteri pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137
tahun 2014 tentang standar PAUD, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 146
Tahun
2014 tentang kurikulum PAUD dan Keputusan Menteri Agama No 792 tahun 2018 tentang
Pedoman
Implementasi Kurikulum RA Pendidikan Anak Usia Dini.
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, baik yang terlibat langsung
atau tidak langsung dalam penyusunan kurikulum ini.
Semoga Allah SWT tetap memberikan petunjuk terhadap upaya yang telah, sedang, dan
akan kita lakukan untuk peningkatan mutu pendidikan khususnya di RA TARBIYATUS SHIBYAN
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
D. LANDASAN YURIDIS
1. MUATAN KURIKULUM
2. PROGRAM PENGEMBANGAN DAN MUATAN PEMBELAJARAN
3. KEGIATAN EXTRAKULIKULER
4. PROJEK PROFIL PELAJAR PANCASILA DAN RAHMATALILALAMIN
A. BEBAN BELAJAR DI RA
B. RENCANA PEMBELAJARAN
1. PROGRAM TAHUNAN
2. PROGRAM SEMESTER
3. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MINGGUAN
4. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN
C. ASSESMENT KETERCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK
D. KALENDER PENDIDIKAN
1. PERMULAAN MASUK TAHUN PELAJARAN
2. MINGGU EFEKTIF DAN BELAJAR MINGGUAN
3. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN-SARAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. SK tim pengembang kurikulum
2. kalender pendidikan
3. Tujuan Pembelajaran
4. Modul Ajar
5. Modul Projek
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggungjawab. Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah
menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-
undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Pendidikan anak usia dini diyaqini menjadi dasar penyiapan sumber daya manusia
yang berkualitas dimasa yanga akan datang. Oleh karena itu layanan PAUD pada jalur
Raudhatul Athfal harus dirancang secara seksama dengan memperhatikan perkembangan
anak, perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi serta budaya yang berkembang.
Memahami kondisi tersebut, maka RA Tarbiyatus Shibyan Getung Tawangrejo Turi
memandang perlu untuk mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Raudhatul Athfal.
Dengan Peraturan Menteri pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 tahun 2014
tentang standar PAUD, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 146 Tahun
2014 tentang kurikulum PAUD dan Keputusan Menteri Agama No 792 tahun 2018 tentang
Pedoman Implementasi Kurikulum RA. Pendidikan Anak Usia Dini (RA) yang berada
dalam pembinaan Kemenag perlu menjabarkan dalam bentuk pedoman pengembangan
Kurikulum Tingkat Satuan Raudhatul Athfal.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang
disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan termasuk satuan
pendidikan anak usia dini. Dengan merujuk pada pasal tersebut, maka setiap satuan RA
memiliki kewenangan dan keleluasaan untuk mengembangkan kurikulum di satuannya secara
mandiri atau keleluasaan pengembangan kurikulum dalam bentuk KTSP (Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan) dengan mengacu kurikulum nasional sebagai kurikulum minimal.
Ketersediaan kurikulum pada suatu satuan pendidikan merupakan suatu keharusan,
karena kurikulum merupakan jantung dari terselenggaranya seluruh kegiatan pendidikan
atau pembelajaran di suatu satuan pendidikan. Kurikulum merupakan alat untuk membantu
pendidik dan seluruh komponen satuan pendidikan dalam melakukan tugasnya serta
memperlancar keseluruhan proses pembelajaran yang diselenggarakan.
Mengingat begitu penting dan besarnya kegunaan kurikulum, maka pengembangan
kurikulum untuk satuan pendidikan anak usia dini harus dilakukan dengan hati-hati, cermat
dan penuh bertanggung jawab. Satuan pendidikan RA menangani peserta didik pada
kelompok usia potensial yang sekaligus sebagai usia kritis, yaitu usia emas (golden ages).
Maka pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan kurikulum pendidikan anak usia dini
harus merupakan orang- orang yang betul-betul peduli, mencintai dan bersedia sepenuh hati
dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal. Sehingga cita-cita
pembangunan pendidikan anak usia dini Indonesia, yaitu mengantarkan generasi yang
cerdas komprehenship secara bertahap dan simultan dapat diwujudkan.
D. Landasan Yuridis
a. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta didik
yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran, posisi
peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan
lingkungan alam di sekitarnya.
Kurikulum RA dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi
pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas yang
tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara spesifik
untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang berkualitas.
Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum RA dikembangkan menggunakan filosofi sebagai
berikut:
1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa
kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum RA dikembangkan
berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun
kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih
baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan
selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa kurikulum
adalah rancangan pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi muda
bangsa. Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi
tugas utama suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa
depan peserta didik, Kurikulum RA mengembangkan pengalaman belajar yang
memberikan kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang
diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu
bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya
bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa
kini.
2. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan
filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah
sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik.
Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional
dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat,
didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan
oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta
kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir
rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum RA memposisikan
keunggulan budaya
tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan
dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat
sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.
3. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan
kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan
bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran
disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik.
4. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik
dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi,
sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat
dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism). Dengan
filosofi ini, Kurikulum RA bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik
menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di
masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat demokratis yang lebih
baik.
Dengan demikian, Kurikulum RA menggunakan filosofi sebagaimana di atas dalam
mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama, seni, kreativitas,
berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri
seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan umat manusia.
5. Landasan filosofis pendidikan Islam memberikan rambu-rambu yang seharusnya
dilaksanakan dalam pendidikan Islam. Filosofis pendidikan Islam merupakan
kerangka landasan yang sangat fundamental bagi sistem pendidikan dan para
pendidik. Ilmu pendidikan Islam hakikatnya bersumber dari filosofi tentang Tuhan
dan hal tersebut dapat melatih perasaan para peserta didik dengan berbagai cara
sehingga dalam sikap hidup, tindakan, keputusan dan pendekatan terhadap segala
jenis pendidikan, mereka dipengaruhi oleh nilai spiritural dan sadar akan nilai
etisreligiusitasnya. Menurut Abdurrahman an-Nahlawi, “Pendidikan mengantarkan
manusia pada perilaku dan perbuatan manusia yang berpedoman pada tuntunan
Allah”.
“Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu, berilah
kelapangan di dalam majelis-majelis, maka lapangkanlah. Niscaya Allah Swt. akan
memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan, berdirilah kamu, maka berdirilah.
Niscaya Allah Swt. akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Swt. Mahateliti
apa yang kamu kerjakan.” (Surah al-Mujadalah/58: 11)
b. Landasan Sosiologis
Kurikulum RA dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan perubahan
rancangan dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi dinamika kehidupan
masyarakat, bangsa, dan negara, sebagaimana termaktub dalam tujuan pendidikan
nasional. Dewasa ini perkembangan pendidikan di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Perubahan ini dimungkinkan karena berkembangnya tuntutan baru dalam
masyarakat, dunia kerja, dan dunia ilmu pengetahuan yang berimplikasi pada tuntutan
perubahan kurikulum secara terus menerus.Hal itu dimaksudkan agar pendidikan selalu
dapat menjawab tuntutan perubahan sesuai dengan jamannya. Dengan demikian keluaran
pendidikan akan mampu memberikan kontribusi secara optimal dalam upaya membangun
masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based society).
Manusia adalah mahkluk sosial. Pertemuan sosial antar individu, antar masyarakat
dan individu dengan masyarakat. Hidup dimasyarakat itu adalah manifestasi bakat social
anak Oleh karena itu,aspek sosial melekat pada diri individu yang perlu dikembangkan
dalam perjalanan hidup peserta didik agar jadi matang. Di samping tugas Pendidikan
mengembangkan aspek sosial, aspek itu sendiri sangat membantu dalam membantu anak
dalam mengembangkan diri, maka segi sosial ini perlu dipercepat dalam proses
pendidikan. Dan menurut para Ahli bahwa salah Satu tujuan Pendidikan Adalah
mendidik. Mendidik bertujuan membimbing agar kelak dapat hidup serasi dengan
masyarakat tempat manusia menjalani kehidupanya
c. Landasan Psikopedagogis
Kurikulum RA dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan perwujudan konsepsi
pendidikan yang bersumbu pada perkembangan peserta didik beserta konteks
kehidupannya sebagaimana dimaknai dalam konsepsi pedagogik transformatif.Konsepsi
ini menuntut bahwa kurikulum harus didudukkan sebagai wahana pendewasaan peserta
didik sesuai dengan perkembangan psikologisnya dan mendapatkan perlakuan pedagogis
sesuai dengan konteks lingkungan dan jamannya.Kebutuhan ini terutama menjadi
prioritas dalam merancang kurikulum untuk jenjang pendidikan dasar khususnya RA.
Oleh karena itu pendidikan di RA yang selama ini sangat menonjolkan kurikulum
dan pembelajaran berbasis mata pelajaran, perlu dikembangkan menjadi kurikulum yang
bersifat tematik-terpadu. Konsep kurikulum tematik-terpadu mencerminkan
pertimbangan psikopedagogis anak usia sekolah yang sangat memerlukan penanganan
kurikuler yang sesuai dengan perkembangannya.
d. Dasar Operasional / Yuridis
Landasan yuridis adalah seperangkat konsep peraturan perundang-undangan yang
menjadi titik tolak system pendidikan. Pendidikan harus dilandasi dengan dasar yuridis
untuk sanksi. Dalam UUD ’45 pasal 31 ayat 5 dijelaskan bahwa “Pemerintah memajukan
ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan
persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia. Ada
beberapa jenis landasan yuridis, yaitu, landasan yuridis pelaksanaan pendidikan global,
landasan yuridis pelaksanaan pendidikan nasional, landasan yuridis pelaksanaan
pendidikan daerah dan landasan yuridis pelaksanaan pendidikan lokal. Adapun landasan
yuridis pendidikan di Roudhotul Athfal adalah:
Kemenag
Kabupaten
Lamongan
KEPALA RA
Dina Nurwahidah, S.Pd
PESERTA DIDIK
b. Tugas Supervisi
Selain tugas manajerial, kepala RA juga memiliki tugas pokok melakukan
supervisi terhadap pelaksanaan kerja guru dan staf. Tujuannya adalah untuk menjamin
agar guru dan staf bekerja dengan baik serta menjaga mutu proses maupun hasil
pendidikan di RA Dalam tugas supervisi ini tercakup kegiatan-kegiatan:
1. Merencanakan program supervisi
2. Melaksanakan program supervisi
3. Menindaklanjuti program supervisi
c. Tugas Kewirausahaan
Di samping tugas manajerial dan supervisi, kepala RA juga memiliki tugas
kewirausahaan.Tugas kewirausahaan ini tujuannya adalah agar RA memiliki sumber-
sumber daya yang mampu mendukung jalannya RA, khususnya dari segi finansial.
Selain itu juga agar RA membudayakan perilaku wirausaha di kalangan warga RA,
khususnya para siswa.
a. Identitas
1. Nama Lembaga : RA Tarbiyatus Shibyan
2. Alamat / desa : Desa Tawangrejo
Kecamatan : Turi
Kabupaten : Lamongan
Propinsi : Jawa Timur
Kode Pos : 62252
No.Telepon : 081368707430
Status L P Jumlah
1. Guru PNS - - -
Jumlah - 3 3
2. Perkembangan sekolah 4 tahun terakhir
Siswa
Tahun Pelajaran
Laki-Laki Perempuan Total
2018/2019 30 23 53
2019/2020 17 20 37
2020/2021 14 17 31
2021/2022 16 25 41
3. Rombongan Belajar
2. Infrastruktur
Kondisi
No Jenis Jumlah Rusak Rusak
Baik
Ringan Berat
1 Pagar Depan 1 1
2 Pagar Samping 1 1
3 Pagar Belakang
4 Tiang Bendera 1 1
5 Bak Sampah 4 4
6 Saluran Primer 1 1
7 Sarana olah raga 1 1
8 Alat Cuci tangan 3 3
2 KM / WC Guru 0
4. Sumber Air Bersih
Kondisi
N0 Jenis Rusak Rusak
Baik
Ringan Berat
Sumur dengan pompa
1
listrik
2 Sumur tanpa pompa listrik
3 Tadah Hujan
4 PDAM 1
5. Sumber Listrik ( Beri cek (V) untuk yang sesuai dan isi angka KVA
PLN 900 KVA
Pemanfaatan Kondisi
N0 Fasilitas Jumlah
Berfungsi Tidak Baik RR RB
1 Lampu TL 10 6 10
2 AC
3 Stop Kontak 6 4 6
4 Intalasi List
5 Kipas Angin 3 3 3
8. Buku
Jumlah
No Jenis Penerbit Sesuai Kurang Lebih
Eks
Buku motivasi Departemen
1 25 25
kegiatan Agama RI
Amelia
Surabaya &
2 Buku cerita bergambar
Bintang
Indonesia
Buku pedoman
3 Kemendikbud 5 5
pembelajaran
Buku pedoman Departemen
4 5 5
pembelajaran Agama
Buku pedoman
5 program sarana Kemendikbud 10 10
pembelajaran
Buku pedoman
Departemen
6 program sarana 20 20
Agama
pembelajaran
Buku panduan PW Muslimat
penyelenggaraan dan NU & Maarif
7 5 5
pengelolaan TK-RA NU Jawa
Muslimat NU Timur
Buku pedoman
8 administrasi Kemendikbud
kepegawaian TK
Buku pendekatan
saintifik dalam
Rani Setyo
9 perangkat
Mintari
pembelajaran K.13
PAUD
Buku petunjuk teknis
10 proses belajar Kemendikbud 5 5
mengajar
Buku standard
supervisi dan evaluasi Departemen
11 5 5
pendidikan Agama
RA/BA/TA
Kemendikbud
Buku kumpulan lagu
12 & Departemen 5 5
keagamaan
Agama
Kemendikbud
Buku kurikulum
13 & Departemen 5 5
model pembelajaran
Agama
Buku metodik khusus
14 pengembangan Kemendikbud 3 3
keterampilan
BAB II
“Mengembangkan potensi anak secara kreatif, inofatif dan menyenangkan agar tumbuh
menjadi insan berbudi pekerti yang luhur dan bertaqwa”
2. Indikator Visi RA Tarbiyatus Shibyan
1. Unggul dalam kreatifitas
2. Mampu menciptakan berbagai inovasi
3. Terwujudnya proses pembelajaran yang berkualitas dalam suasana menyenangkan.
4. Unggul dalam aktifitas keagamaan
3. MISI RA TARBIYATUS SHIBYAN
1. Melaksanakan proses pembelajaran secara kreatif dan efektif
2. Menumbuhkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Swt.
3. Menumbuhkan sikap kedisiplinan dan perilaku yang baik
4. Menyiapkan anak untuk memasuki pendidikan dasar
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
A. Muatan Kurikulum
1. Program Pengembangan dan Muatan Pembelajaran
CATATAN:
Topik pembelajaran masih dapat disesuaikan dengan minat anak yang muncul dan
mempertimbangkan hasil evaluasi pembelajaran
Tujuan Pembelajaran masih dapat disesuaikan dengan minat anak yang muncul dan
mempertimbangkan hasil evaluasi pembelajaran
Durasi pelaksanaan setiap topik pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan anak
o Intrakurikuler
Topik :
● My Holiday (pendekatan projek) 2 minggu
● Pekerjaan Ayah Bundaku 2 minggu
● Amaliah Romadhon 2 minggu
● Beduk Masjid 2 minggu
Makhluk Ciptaan Allah 4 minggu (pendekatan Projeck)
Alam sumber kehidupanku 5 minggu
● Pentas Akhirussanah (pendekatan projek)
ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. NILAI AGAMA DAN BUDI PEKERTI
Anak percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa,mulai mengenal dan mempraktikkan ajaran pokok
sesuai dengan agama dan kepercayaanNya. Anak berpartisipasi aktif dalam menjaga kebersihan,
kesehatan dan keselamatan diri sebagai bentuk rasa saying terhadap dirinya dan rasa syukur pada
Tuhan Yang Maha Esa. Anak menghargai sesama manusia dengan berbagai perbedaan dan
mempraktikkan perilaku baik dan berakhlak mulia. Anak menghargai alam dengan cara
merawatnya dan menunjukkan rasa sayang terhadap makhluk hidup yang merupakan ciptaan Tuhan
Yang Maha Esa.
2. JATI DIRI
Anak mengenali , mengekspresikan , dan mengelola diri serta membangun hubungan sosial secara
sehat . Anak mengenal dan memiliki perilaku positif terhadap diri dan lingkungan (keluarga,
sekolah, masyarakat, Negara dan dunia) serta rasa bangga sebagai anak Indonesia yang
berlandaskan Pancasila. Anak menyesuaikan diri dengan lingkungan , aturan, dan norma yang
berlaku. Anak menggunakan fungsi gerak (motorik kasar, halus, dan taktil) untuk mengeksplorasi
dan manipulasi berbagai objek dan lingkungan sekitar sebagai bentuk pengembangan diri.
2. Kegiatan Ektrakurikuler
• Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila Rahmatan Lil Alamin dalam bentuk
kegiatan kokurikuler/ekstrakurikuler dilakukan secara fleksibel, dari segi muatan, kegiatan,
dan waktu pelaksanaan.
• Pemerintah menyiapkan beberapa tema, madrasah dapat mengembangkan topik yang lebih
spesifik dari tema tersebut, sesuai dengan tahap capaian pembelajaran siswa
• Dalam satu tahun pelajaran madrasah dapat memilih 2-3 tema projek tsb.
HOLISTIK
Holistik bermakna memandang sesuatu secara utuh dan menyeluruh, tidak parsial atau terpisah-
pisah. Dalam konteks perancangan projek penguatan profil pelajar Pancasila, kerangka berpikir
holistik mendorong kita untuk menelaah sebuah tema secara utuh dan melihat keterhubungan dari
berbagai hal untuk memahami sebuah isu secara mendalam. Oleh karenanya, setiap tema projek
yang dijalankan bukan merupakan sebuah wadah tematik yang menghimpun beragam mata
pelajaran, namun lebih kepada wadah untuk meleburkan beragam perspektif dan konten
pengetahuan secara terpadu. Di samping itu, cara pandang holistik juga mendorong kita untuk
dapat melihat koneksi yang bermakna antar komponen dalam pelaksanaan projek, seperti peserta
didik, pendidik, satuan pendidikan, masyarakat, dan realitas kehidupan sehari-hari.
Kontekstual
Prinsip kontekstual berkaitan dengan upaya mendasarkan kegiatan pembelajaran pada pengalaman
nyata yang dihadapi dalam keseharian. Prinsip ini mendorong pendidik dan peserta didik untuk
dapat
menjadikan lingkungan sekitar dan realitas kehidupan sehari-hari sebagai bahan utama
pembelajaran. Oleh karenanya, satuan pendidikan sebagai penyelenggara kegiatan projek harus
membuka ruang dan kesempatan bagi peserta didik untuk dapat mengeksplorasi berbagai hal di luar
lingkup satuan pendidikan. Tema-tema projek yang disajikan sebisa mungkin dapat menyentuh dan
menjawab persoalan lokal yang terjadi di daerah masing-masing. Dengan mendasarkan projek pada
pengalaman dan pemecahan masalah nyata yang dihadapi dalam keseharian, diharapkan peserta
didik dapat mengalami pembelajaran yang bermakna untuk secara aktif meningkatkan pemahaman
dan kemampuannya.
B. BEBAN BELAJAR DI RA
Intrakulikuler
KELAS Mingguan Semester Tahun
Ektrakurikuler
KELAS MIngguan Semester Tahun
KELOMPOK A 60 Menit (dilaksanakan 17 Minggu x 60 2 semester x 1.020
(usia 4-5 Tahun) setiap 1 minggu2 kali) menit = 1.020 Menit menit = 2.040 menit
(usia 5-6 Tahun) setiap 1 minggu2 kali) menit = 1.020 Menit menit = 2.040 menit
C. RENCANA PEMBELAJARAN
1. PROGRAM TAHUNAN
2. PROGRAM SEMESTER
Topik :
● My Holiday (pendekatan projek) 2 minggu
● Pekerjaan Ayah Bundaku 2 minggu
● Amalia Romadhon 2 minggu
● Beduk Masjid 2 minggu
Makhluk Ciptaan Allah 4 minggu (pendekatan Projeck)
Alam sumber kehidupanku 5 minggu
● Pentas Akhirussanah (pendekatan projek)
Elemen CP
Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at yang di pelajari
& Alur
Pembelajaran sesuai model yang dipilih satuan Pembelajaran proyek Jati Diri
kaan Hafalan Do’a Hafalan Hafalan Hafalan Hafalan Do’a Budi Pekerti,
qoriah Hafalan Qs. Hafalan Qs. Hafalan Qs. Al qoriah Jati Diri
Hari/Tanggal :
Bulan/Tahun :
1. Tujuan Kegiatan
2. Topik: jajanan Pasar
3. Kegiatan :
a) 07:00-07:30: Pembukaan
Berdo’a
Menyanyi
Hafalan Surah pendek (QS. Al
Melakukan kesepakatan selama melakukan kegiatan
b) 07:30-10:30: Inti
07:30-08:00 Praktek membuat getuk dari singkong rebus yang di tumbuk halus
08:00-08:30 Berdiskusi tentang pengalaman membuat getuk di dapur sekolah
(membuat Peta Konsep jajanan pasar)
08:30-09:30 Bermain (membuat onde onde dari pastisin dan di mengemas kedalam plastic)
c) 09:30-10:00: Penutup
Diskusi Pengalaman Bermain
Makan Bekal
Persiapan Pulang
4. Refleksi Guru
Anak-anak menunjukkan minat yang cukup besar saat melakukan kegiatan tema jajanan pasar di
sentra alam dan sains. Pada saat membuat peta konsep berdasarkan pengalaman tersebutanak-
anak cukup antusias menyumbangkan gagasan, semua anak terlibat aktif. Mengaggumkan.,
beberapa anak dapat menyumbangkan gagasan untuk membuat kegiatan bermain Bersama
temannya. Artinya seluruh kegiatan adalah hasil dari ide dan gagasan anak. Beberapa anak
antusias dalam mengerjkana kegiatan dan bermain
PETA KONSEP
DISKUSI KEGIATAN MARKET DAY
Market
day
Makanan Jajanan
Pasar
Minuman
Puding
Makanan Pokok
Onde-
Lauk Pauk Buah
onde
Sayur
Air Getuk
Jus Cenil
Susu dll
jamu
Selain penyajian laporan dalam bentuk yang mudah dimengerti, pendidik juga perlu memberikan
umpan balik secara berkala kepada peserta didik dan mendiskusikan tindak lanjutnya bersama-
sama beserta orang tua.
Evaluasi kurikulum
Waktu semester
Tahunan
Pengumpulan Informasi
Kuesioner
FGD
Hasil asesmen digunakan sebagai bahan refleksi
Seperti yang tadi telah disinggung, asesmen tidak hanya dilakukan sebatas untuk penilaian peserta
didik saja. Namun, asesmen juga sangat bermanfaat sebagai bahan refleksi dari capaian
pembelajaran peserta didik dalam menentukan rencana tindak lanjut.
Pendidik menggunakan hasil asesmen sebagai bahan diskusi untuk menentukan hal-hal yang sudah
berjalan baik dan area yang perlu diperbaiki. Satuan pendidikan memiliki strategi agar hasil
asesmen digunakan sebagai refleksi oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang
tua untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
E. KALENDER PENDIDIKAN
Kalender Pendidikan Raudhatul Athfal (RA) disusun berdasarkan Kalender pendidikan yang
dikeluarkan Kanwil Kementerian Agama Jawa Timur Tahun Pelajaran 2022/2023 sesuai dengan SK
Kepala. Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi Jawa timur.
Kurikulum pada satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan mengikuti
kalender pendidikan. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran
peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif
belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur.
Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun kalender pendidikan, antara
lain :
1. Permulaan Tahun Pelajaran
Permulaan tahun pelajaran di setiap satuan pendidikan dimulai pada setiap awal tahun
pelajaran
2. Pengaturan Waktu Belajar Efektif
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu yang meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk seluruh tema pembelajaran termasuk muatan lokal
(kurikulum tingkat daerah), ditambah jumlah jam untuk kegiatan lain yang dianggap
penting oleh satuan pendidikan
a. Minggu Efektif Belajar
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran di luar waktu libur
untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Perhitungan minggu efektif belajar di RA pada tahun pelajaran 2022/2023 dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Minggu
Jumlah Minggu
Semester Bulan Tidak Ket.
Minggu Efektif Efektif
I Juli 2022 4 4 1
Agustus 2022 4 4 1
September 2022 4 4 0
Oktober 2022 4 4 0
November 2022 4 4 0
Desember 2022 4 2 2
Jumlah 36 22 4
Minggu
Jumlah Minggu Tidak
Semester Bulan Ket.
Minggu Efektif Efektif
II Januari 2023 4 4 0
Pebruari 2023 4 4 0
Maret 2023 4 4 0
April 2023 4 2 2
Mei 2023 5 3 2
Juni 2023 4 2 2
Jumlah 25 19 6
Alokasi
No. Kegiatan Keterangan
Waktu
1 Minggu efektif belajar reguler di RA 41
Tahun Pelajaran 2022/2023 minggu
efektif
2 Minggu efektif semester ganjil di RA 21
Tahun Pelajaran 2022/2023 minggu
efektif
3 Minggu efektif semester genap di RA 20
Th Pelajaran 2022/2023 minggu
efektif
4 Minggu efektif Pembelajaran 17
semester ganjil di RA Tahun Pelajaran minggu
2022/2023 efektif
5 Minggu efektif pembelajaran 15
semester genap tahun di RA Tahun minggu
Pelajaran 2022/2023 efektif
6 Minggu Tidak Efektif KBM pada 4 Kegiatan PPDB & dan
semester I Tahun Pelajaran minggu Ta'aruf Siswa baru,
2022/2023 kegiatan lomba bulan
agustus,Lomba HAB
kemenag
7 Minggu Tidak Efektif KBM pada 5 Keg. Lomba, Keg
semester II Tahun Pelajaran minggu Aksera, Keg. Amaliah
2022/2023 Ramadhan, Keg.
Fieldtrip
8 Jeda antar semester 2 16 - 31 Des.2022
minggu
9 Libur Idul Fitri 2 21 s.d 30 April 2023
minggu
10 Hari libur keagamaan 2 Libur awal Ramadhan,
minggu libur Sebelum dan
sesudah Hari Raya Idul
Fitri
11 Hari libur umum/ nasional 10
Hari
12 Hari libur Khusus -
13 Kegiatan khusus RA -
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran – Saran