Anda di halaman 1dari 130

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kondisi darurat, kegiatan pembelajaran tidak bisa berjalan secara


normal seperti biasanya, namun demikian peserta didik harus tetap mendapatkan
layanan pendidikan dan pembelajaran.
Pada masa darurat Covid-19, sekolah telah melaksanakan kegiatan
pembelajaran di tengah kondisi darurat sesuai dengan kondisi dan kreatifitas
masing-masing sekolah dimana peserta didik belajar dari rumah dengan
bimbingan dari orang tua. Sedangkan guru memberikan bimbingan secara online
melalui aplikasi google meet.
Menghadapi tahun pelajaran 2020/2021 yang masih dalam masa darurat,
tentunya sekolah membutuhkan pedoman dalam melaksanakan proses
pembelajaran yaitu Kurikulum Khusus yang merupakan kurikulum tingkat satuan
pendidikan yang disusun dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan pada masa
darurat dengan memperhatikan rambu-rambu ketentuan yang berlaku serta kondisi
keterbatasan masing-masing satuan pendidikan di masa darurat. Masa darurat
yang dimaksud bukan hanya pada masa darurat wabah Corona Virus Disease
(Covid-19), tetapi berlaku pula pada masa darurat karena terjadi bencana alam,
huru-hara dan sebagainya.
Suplemen Kurikulum khusus ini dikembangkan untuk menghadapi masa
darurat covid 19 oleh Tim Pengembang Kurikulum sekolah yang meliputi
kerangka dasar Kurikulum Khusus, tujuan tingkat satuan pendidikan, struktur dan
muatan kurikulum, serta kalender pendidikan. Sebelum mengembangkan
Kurikulum Khusus, sekolah melakukan analisis kondisi internal yang ada di
satuan pendidikan, dan analisis kondisi lingkungan eksternal satuan pendidikan
dengan melakukan skrening zona lokasi tempat tinggal guru, tenaga kependidikan

1
dan peserta didik untuk memastikan tempat tinggalnya bukan merupakan
episentrum penularan Covid-19.
Suplemen Kurikulum Khusus ini disusun dan dilaksanakan pada masa
darurat covid 19. Oleh karena itu semua aspek yang berkenaan dengan
perencanaan pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan penilaian hasil belajar
disesuaikan dengan kondisi darurat pada setiap satuan pendidikan sekolah. Dalam
menyusun suplemen kurikulum khusus, satuan pendidikan dapat melakukan
modifikasi dan inovasi kurikulum, disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan
sekolah.
Dengan tersusunnya dokumen Suplemen Kurikulum Khusus ini, SMP
Negeri 1 Sungai Raya akan menjadi sekolah yang memiliki Kurikulum Khusus
yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi lingkungan sekolah dimasa pandemi
covid 19, sehingga terselenggara proses pendidikan yang berbasis lingkungan
sekolah dengan mengembangkan berbagai keunggulan-keunggulan dan kreatifitas
dan inovasi sekolah.
Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertjuan untuk mengembangkan potensi paserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, Berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengemban
fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional
sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
Pendidikan Nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan
pendidikan, peningkan mutu dan relevansi serta efisiensi manajemen pendidikan.
Pemerataan kesempatan pendidikan di wujudkan dalam program wajib belajar 9
tahun. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas

2
manusia Indonesia seutuhnya melalui olahhati, olahfikir, olahrasa dan olahraga
agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan
relevansi pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai
dengan tuntutan kebutuhan yang berbasis potensi sumber daya alam Indonesia.
Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan di lakukan melalui perapan
manajemen berbasisi sekolah dan pembaharuan pengelolaan pendidikan secara
terencana, terarah, dan berkesinambungan.
Implementasi Undang-Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional di jabarkan ke dalam sejumlah peraturan antara lain
peraturan pemerintah nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan. Peraturan Pemerintah ini memberikan arahan tentang perlunya
disusun dan di laksanakan delapan standar nasional pendidikan, yaitu:
1. Standar Isi
2. Standar proses
3. Standar kompetensi kelulusan
4. Standar pendidik dan tenaga kependidikan
5. Standar sarana dan prasarana
6. Satndar pengelolaan
7. Standar pembiayaan
8. Standar penilaian
Di dalam dokumen ini dibahas standar isi sebagaiman dimaksud oleh PP No 19
Th 2005.serta struktur kurikulum SMP NEGERI 1 SUNGAI RAYA yang telah di
sesuikan berdasarkan Peraturan Pemerintah tersebut.

B. Landasan
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 36 dan Pasal 38
2. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan

3
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 21
Tahun 2016 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22
Tahun 2016 tentang standar Proses,
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24
Tahun 2007 tentang sarana prasarana
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 23 tahun
2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 69 Tahun
2009 tentang standar Biaya
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 6 Tahun
2018 tentang Kepala Sekolah
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 15 Tahun
2018 tentang Pemenuhan beban kerja dan Kepala Sekolah
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 27 Tahun
2008 tentang Bimbingan Penyuluhan
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 24 Tahun
2008 tentang Administrasi Sekolah
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 25 Tahun
2008 tentang Tenaga Perpustakaan
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 26 Tahun
2008 tentang Tenaga Laboratorium Sekolah
15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.24 Tahun
2007 tentang Sarana Prasarana

4
16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.19 Tahun
2017 tentang Pengelolaan
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.8 Tahun 2020 tentang
Penbiayaan BOS
18. Kepmendikbud Nomor 719/P/ 2020 tentang Pedoman Pelaksanaan
Kurikulum dalam kondisi khusus.
19. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 4 Tahun 2020
tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Covid-19
20. SK Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Nomor
018/ H / KR / 2020mtentang Kompetensi Inti dan Kompeetensi Dasar pada
Kurikulum 2013 pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan
Pendidikan Menengah untuk Kondisi Khusus.
21. SK Bersama 4 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Dalam
Negeri , Menetri Agama dan Menteri Kesehatan tentang Penetapan Zona
masa pandemic covid 19.
22. Peraturan Bupati No 6 tahun 2015 tentang ,muatan lokal daerah mulok
keagamaan
23. Instruksi bupati No 1 tahun 2016 tentang baca tulis dan menghapal Al-
Quran
24. Surat Edaran Bupati Kubu Raya Nomor 420/0952/DIKBUD/2020 Tentang
Pengalihan Aktivitas Belajar Terkait Pencegahan Penyebaran Covid 19 Dan
Persiapan Menjelang Pengumuman Kelulusan, Penyerahan Surat
Keterangan Lulus Dan Tahun Pelajaran Baru 2020/2021.
25. Surat Edaran Bupati Kubu Raya Nomor 005/1186/DIKBUD/2020 Tentang
pembelajaran di tahun pelajaran 2020/2021 ASN dan Non-ASN bekerja di
kantor/sekolah
26. Surat Keputusan Kepala SMP Negeri 1 Sungai Raya Nomor 313 /SMP N
1 /420/2020, Tanggal 1 Juli 2020 tentang Tim Penyusun dan

5
Pengembang Kurikulum SMP Negeri 1 Sungai Raya Kabupaten Kubu
Raya.
27. Perbub Nomor 64 Tahun 2020 tentang Protokol Kesehatan Pencegahan dan
Pengendalian Covid.19 dalam Tatanan Kebiasaan Baru.

C. Tujuan Pengembangan KDK Khusus


Pengembangan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan untuk
mencapai tujuan pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 19 tahun 2005, dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat
Kubu Raya dan masyarakat global, antara lain :
1. petunjuk operasional untuk setiap kegiatan yang berkaitan langsung dengan
pengimplementasian kurikulum di SMP Negeri 1 Sungai Raya
2. dokumen kebijakan dalam bidang kurikulum;
3. panduan dalam melakukan perencanaan dan pengembangan;
4. landasan dalam melakukan pemantauan dan supervisi akademik;
5. pedoman dalam melakukan kegiatan ektrakurikuler dan pengembangan
siswa.

D. Prinsip Pengembangan Kurikulum


1. Prinsip Pengembangan Kurikulum
Kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah di kembangkan
oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman pada standar kompetensi lulusan
dan standar isi serta panduan penyusunan kurikulum yang di buat oleh BSNP.
Kurikulum di kembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut :
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik dan lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangan kompetensinya agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

6
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung
pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik di
sesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta
didik serta tuntutan lingkungan.
b. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik
peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa
membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat, serta status sosial
ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib
kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta
disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar
substansi.
c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu semangat
dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan
memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni.
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan dengan melibatkan
pemangku kepentingan (stakeholder) untuk menjamin relevansi pendidikan
dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan
kemasyarakatan dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan
ketrampilan pribadi, ketrampilan berfikir, ketrampilan sosial, ketrampilan
akademik, dan ketrampilan vokasinal merupakan keniscayaan.
e. Menyeluruh dan berkesinambungan

7
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang
kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.

f. Belajar sepanjang hayat


Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.kurikulum
mencerminkan keterkaitan antara unsur. Unsur pendidikan formal, nonformal
dan informal ,dengan memperhatikan kondisi dan tunututan Lingkungan
yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
Kurikukulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional
dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus
saling mengisi dan memberdayakan sejarah dengan motto bhineka tunggal
ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia .

3.Prinsip Pelaksanaan Kurikulum


Dalam pelaksanaan kurikulum di setiap satuan pendidikan menggunakan
prinsip;prinsip sebagai berikut.
a. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi,perkembangan dan kondisi
peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya .dalam
hal ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang
bermutu ,serta memproleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara
bebas, dinamis dan menyenangkan.
b. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar,yaitu;
a.belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b.belajar untuk memahami dan menghayati, c. belajar untuk mampu
melaksanakan dan berbuat secara efektif, d. belajar untuk hidup bersama dan

8
berguna bagi orang lain, melalui proses pembelajaran yang efektif, kreatif,
efektif, dan menyenangkan.
c. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan
yang bersifat perbaikan,pengayaan ,dan /atau percepatan sesuai dengan
potensi,tahap perkembangan ,dan kondisi peserta didik dengan tetap
memprhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang
berdimensi ke-Tuhanan, Keindividuan, Kesosialan, dan moral.
d. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik
yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan
prinsip tut wuri handayani ,ing madia mangun karsa, ing ngarsa sung tulada
di belakang memberikan daya dan kekuatan, di tengah membangun semangat
dan prakarsa, di depan, memberikan contoh dan teladan.
e. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan penekatan multistrategi dan
multimedia, sumber belajar dan tekhnologi yang memadai, dan memanfatkan
lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, dengan prinsip alam takambang
jadi guru (semua yang terjadi, tergelar, tergelar dan berkembang di
masyarakat dan lingkungan sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan
sumber belajar, contoh dan teladan).
f. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan
budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan
seluruh bahan kajian secara optimal.
g. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata elajaran,
muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan,
keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai antar kelas dan
jenis serta jenjang pendidikan.
h. Struktur Kurikulum Pendidikan umum
Struktur kurikulum pendidikan merupakan pola dan susunan mata pelajaran
yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
Kedalaman muatan kuriulum pada setiap mata pelajaran pada setiap mata

9
pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang
harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum
dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang di maksud terdiri atas standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang di kembangkan berdasarkan standar
kompetensi lulusan. Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri
merupakan bagian integral dari struktur kurikulum pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah. Pengembangan dan penyesuaian kurikulum berpedoman
pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22
tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006
tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun
2006 tentang pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22,
dan 23 Tahun 2006, serta Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6
Tahun 2007 yang merupakan perubahan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 24 Tahun 2006.

10
BAB II
TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN
A. Tujuan Pendidikan Satuan Pendidikan
Undang-Undang nomor 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.
Pengembangan kurikulum SMP Negeri 1 Sungai Raya berangkat dari
konsep berpikir dan kondisi ril dari tantangan internal dan tantangan eksternal
baik kekinian dan yang akan datang. Tantangan internal berkaitan dengan
kondisi pendidikan yang dikaitkan dengan tuntutan pemenuhi 8 Standar
Nasional Pendidikan. Sedangkan tantangan eksternal antara lain terkait dengan
arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan
hidup, kemajuan teknologi, kebangkitan industri kreatif dan budaya,
perkembangan pendidikan di tingkat internasional, cara kerja dan sistem
perdagangan internasional modern.
Tujuan pendidikan pada SMP Negeri 1 Sungai Raya secara umum adalah
untuk menjawab tantangan internal dan eksternal yang dikaitkan dengan
pencapaian Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana yang dirumuskan pada
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudyaan Republik Indonesia nomor 20
tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan.
Tujuan pendidikan sebagaimana yang tersurat secara tekstual di dalam
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2016 adalah untuk
mendidik para peserta didik agar berkompeten secara holistik antara
kompetensi spritual, sosial, pengetahuan dan keterampilan. Cita-cita mulia
pendidikan adalah bahwa setelah peserta didik mengalami proses pendidikan
diharapkan secara spritual mereka mampu menerima, memahami, menghayati,
menjalankan dan menghargai agama yang dianutnya dan menghargai pula

11
agama yang dianut orang lain. Secara sosial peserta didik diharapkan mampu
berpikir dan bertindak jujur, displin, peduli, bertanggungjawab, percaya diri,
santun, menjadi pembelajar seumur hidup dan sehat secara jasmani. Dari segi
pengetahuan diharapkan pula bahwa peserta didik memiliki komptensi
keilmuan secara faktual, konseptual, prosedural dan metakognisi dalam
mempelajari ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya. Sedangkan dari
aspek keterampilan diharapkan bahwa peserta didik memiliki keterampilan
dalam berpikir dan bertindak secara kreatif, produktif, mandiri, kritis,
kolaboratif dan memiliki keterampilan dalam berkomunikasi. Sedangkan dari
segi kehidupan berbangsa dan bernegara tujuan pendidikan lembaga satuan
pendidikan adalah untuk menjaga eksistensi empat pilar kebangsaan yaitu
NKRI, Bhineka Tunggal Eka, UUD 1945 dan Pancasila.
Tujuan pendidikan (SMP Negeri 1 Sungai Raya) berusaha untuk
menjawab tantangan internal dan eksternal sebagiaman yang telah kami
uraikan di atas. Dan, hakekat dasar dari tujuan pendidikan adalah untuk
menjaga Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI.

B. Analisis SWOT SMP Negeri 1 Sungai Raya


1. Stengths/Kekuatan
a) Pengelolaan dan budaya sekolah berlandaskan nilai agama, dalam hal
ini nilai-nilai keagamaan.
b) Manajemen dan administrasi sekolah yang baik;
c) Prosedur dan proses KBM yang baik;
d) Reputasi dan budaya sekolah yang baik: dilihat dari aspek ketertiban ,
kedisplinan, keamanan, prestasi akademik, kelulusan dan hasil
perlombaan;
e) Koneksi internet 2 lane masing 30 mbps;
f) Sarana prasarana memadai;
g) Lokasi strategis;

12
h) 99% guru mengajar sesuai dengan latar belakang bidang studi;
i) 100% guru sudah dilatih implementasi kurikulum 2013;
j) 97% tenaga pengajar berkualifikasi S1;
k) Budaya sekolah baik;
l) Kedisplinan dan semangat belajar siswa tinggi;
2. Weakneses/kelemahan
Faktor Internal:
a) 5 % Cara guru mengajar masih cenderung konvensional, performa
biasa-biasa saja.
b) 12 % guru honorer.
c) Kompetensi pedagogik guru masih Cukup;

Faktor Eksternal:
a) Sekolah berada di lingkungan sosial ekonomi rata-rata kelas menengah
ke bawah.
b) Mutu input siswa baik karena melalui proses seleksi, akibat calon
siswa yang terbatas.
c) Tingkat pendidikan dan pendapatan orangtua siswa rata-rata sedang.
(pendidikan ayah 20% tamat SD, ibu 25% tamat SD).
d) Catchment area (daerah jangkaun) yang terbatas karena hanya dilewati
satu poros jalan utama.
3. Opportunities/Kesempatan
a) Berada di wilayah pengembangan dan padat penduduk.
b) Dibukanya jembatan tol 2 dan jalan lintas Adisucipto-A.Yani.
c) Kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan anaknya ke sekolah
yang bermutu sangat baik.
d) Komunitas orang Islam 90 % dan 10 % Non Islam di Sungai Raya .
e) SD pendukung cukup banyak (20 SD/MI pendukung).

13
4. Threats/Ancaman
a) Daya tampung, sarana dan prasarana pada sekolah negeri semakin
banyak dan baik;
b) Dari segi letak atau jarak, sekolah-sekolah SMP favorit di kotamadya
masih dalam jangkauan siswa yang tinggal di wilayah Sungai Raya;
c) Mutu sekolah pesaing semakin baik. Antra lain SMPN 3 Sungai Raya
dan SMP Imanuel II.

C. Visi Sekolah
Visi SMP Negeri 1 Sungai Raya “UNGGUL DALAM MUTU BERPIJAK
IMAN DAN TAQWA”
Dengan indikator sebagai berikut:
1. Terwujudnya administrasi kurikulum yang lengkap, berstandar nasional
2. Terwujudnya pengelolaan pendidikan partisipatif, transparan, dan
akuntabel
3. Terwujudnya sarana dan prasarana pendidikan yang memadai dan
relevan dalam mendukung PBM
4. Terwujudnya sumber dana yang Terwujudnya pelaksanaan pembiasaan
keagamaan di lingkungan sekolah
5. Terwujudnya lingkungan sekolah yang kondusif, tertib, bersih, indah,
ramah.
6. Terwujudnya komitmen dan kompetensi tenaga pendidikan dan
kependidikan yang profesional.
7. memadai, memenuhi kegiatan sekolah yang berstandar nasional.
8. Terwujudnya proses pembelajaran yang variatif dan inovatif.
9. Terwujudnya sistem penilaian beragam (multiaspek) untuk semua mata
pelajaran dan semua jenjang kelas.
10. Terwujudnya peserta didik dan lulusan yang unggul dalam prestasi
akademik dan nonakademik
14
D. MISI SEKOLAH
Misi SMP Negeri 1 Sungai Raya sebagai berikut :
1. Mewujudkan pelaksanaan pembiasaan keagamaan di lingkungan
sekolah
2. Mewujudkan lingkungan sekolah yang kondusif, tertib, bersih, indah,
ramah.
3. Mewujudkan komitmen dan kompetensi tenaga pendidikan dan
kependidikan yang profesional.
4. Mewujudkan administrasi kurikulum yang lengkap, berstandar nasional
5. Mewujudkan pengelolaan pendidikan partisipatif, transparan, dan
akuntabel
6. Mewujudkan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai dan
relevan dalam mendukung PBM
7. Mewujudkan sumber dana yang memadai, memenuhi kegiatan sekolah
yang berstandar nasional.
8. Mewujudkan proses pembelajaran yang variatif dan inovatif.
9. Mewujudkan sistem penilaian beragam (multiaspek) untuk semua mata
pelajaran dan semua jenjang kelas.
10. Mewujudkan peserta didik dan lulusan yang unggul dalam prestasi
akademik dan nonakademik.

E. TUJUAN SEKOLAH
Tujuan SMP Negeri 1 Sungai Raya sebagai berikut :
1. Terwujudnya pelaksanaan pembiasaan keagamaan di lingkungan sekolah
2. Terwujudnya lingkungan sekolah yang kondusif, tertib, bersih, indah,
ramah.
3. Terwujudnya komitmen dan kompetensi tenaga pendidikan dan
kependidikan yang profesional.
4. Memiliki administrasi kurikulum yang lengkap, berstandar nasional

15
5. Terwujudnya pengelolaan pendidikan partisipatif, transparan, dan
akuntabel
6. Memiliki sarana dan prasarana pendidikan yang memadai dan relevan
dalam mendukung PBM
7. Memiliki sumber dana yang memadai, memenuhi kegiatan sekolah
yang berstandar nasional.
8. Terlaksananya proses pembelajaran yang variatif dan inovatif.
9. Memiliki sistem penilaian beragam (multiaspek) untuk semua mata
pelajaran dan semua jenjang kelas.
10. Memiliki peserta didik dan lulusan yang unggul dalam prestasi
akademik dan nonakademik.
Mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan ditetapkan oleh sekolah
antara lain:
1.Rata-rata Nilai Ujian Nasional 7,50
2.Persentase lulusan 100 %
3.Persentase lulusan melanjutkan kejenjang sekolah lanjutan 95 % baik di
SMA, SMK maupun MA
4.Pengembangan diri mampu menunjang perkembangan bakat peserta
didik.

16
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum
Struktur dan muatan kurikulum SMP Negeri 1 Sungai Raya mengacu
pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yaitu Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor. 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah
Menengah Pertama/Sekolah Tsanawiyah. Beban jam pelajaran adalah 40 jam
per minggu dengan lama jam belajar per tatap muka adalah 40 menit. Pada
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 58 tahun 2014 tidak
ditentukan berapa banyak sekolah bisa menambah jam pelajaran per minggu.
Memperhatikan analisa kebutuhan dan daya dukung yang ada, maka SMP
Negeri 1 Sungai Raya menambah 1 jam pelajaran yang dialokasikan untuk
bidang studi Bimbingan Konsling dan Ekstrakulikuler (menyesuaikan)
Komputer 45 Menit.

B. Kompetensi Inti
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta
didik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai
kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang Sekolah Menengah
Pertama/Sekolah Tsanawiyah dapat dilihat pada Tabel berikut.

17
Tabel 1 : Kompetensi Inti Sekolah Menengah Pertama (SMP)

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI


KELAS VII KELAS VIII KELAS IX

1. Menghargai dan 1. Menghargai dan 1. Menghargai dan


menghayati ajaran agama menghayati ajaran agama menghayati ajaran agama
yang dianutnya yang dianutnya yang dianutnya

2. Menghargai dan 2. Menghargai dan 2. Menghargai dan


menghayati perilaku jujur, menghayati perilaku menghayati perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab, jujur, disiplin, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong tanggungjawab, peduli peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya (toleransi, gotong royong), santun, percaya
diri, dalam berinteraksi royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya pergaulan dan keberadaannya
keberadaannya

3. Memahami pengetahuan 3. Memahami dan 3. Memahami dan


(faktual, konseptual, dan menerapkan pengetahuan menerapkan pengetahuan
prosedural) berdasarkan (faktual, konseptual, dan (faktual, konseptual, dan
rasa ingin tahunya tentang prosedural) berdasarkan prosedural) berdasarkan
ilmu pengetahuan, rasa ingin tahunya tentang rasa ingin tahunya tentang

18
teknologi, seni, budaya ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan,
terkait fenomena dan teknologi, seni, budaya teknologi, seni, budaya
kejadian tampak mata terkait fenomena dan terkait fenomena dan
kejadian tampak mata kejadian tampak mata

4. Mencoba, mengolah, dan 4. Mengolah, menyaji, dan 4. Mengolah, menyaji, dan


menyaji dalam ranah menalar dalam ranah menalar dalam ranah
konkret (menggunakan, konkret (menggunakan, konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, mengurai, merangkai, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan memodifikasi, dan memodifikasi, dan
membuat) dan ranah membuat) dan ranah membuat) dan ranah
abstrak (menulis, abstrak (menulis, abstrak (menulis,
membaca, menghitung, membaca, menghitung, membaca, menghitung,
menggambar, dan menggambar, dan menggambar, dan
mengarang) sesuai mengarang) sesuai mengarang) sesuai

Dikutip dari: Permendikbud nomor 24 tahun 2016

C. Mata Pelajaran dan Muatan Kurikulum


Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomo 68
tahun 2014 tentang Kerangka Dasar Kurikulum Pendidikan Dasar dan
Menengah/Sekolah Tsanawiyah, maka kelompok mata pelajaran dan bobot
SKS dapat terlihat pada tabel berikut.

19
Tabel 2: Mata Pelajaran Sekolah Menengah Pertama

ALOKASI WAKTU
No MATA PELAJARAN PER MINGGU
VII VIII IX
A Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3 3
3 Bahasa Indonesia 6 6 6
4 Matematika 5 5 5
5 Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7 Bahasa Inggris 4 4 4
B Kelompok B
1 Seni Budaya 3 3 3
2 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3
3 Prakarya 2 2 2
C Muatan Lokal
1 Mulok Agama 1 1 1
2 Komputer 1 1 1
JUMLAH ALOKASI WAKTU PERMINGGU 40 40 40

Keterangan:
 Kelompok A adalah mata pelajaran yang memberikan orientasi
kompetensi lebih kepada aspek intelektual dan afektif sedangkan
kelompok B adalah mata pelajaran yang lebih menekankan pada aspek
afektif dan psikomotor

20
 Mata pelajaran Komputer dan Mulok Agama diberikan untuk menjawab
kebutuhan masa depan yang bersifat global dan keterampilan IPTEK.
 Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur
kurikulum di atas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler Sekolah
Menengah Pertama antara lain Pramuka (Wajib).
 Kegiatan ekstra kurikuler seperti Pramuka (wajib), paskibra,basket, futsal,
PMR, Drumband, PKS dan lain-lain adalah dalam rangka mendukung
pembentukan kompetensi sikap sosial, keterampilan hidup (life skill),
kepemimpinan dan tanggung jawab. Hal ini mengingat bahwa fungsi
kegiatan ekstrakurikuler adalah: pengembangan, peningkatan pergaulan
sosial, rekreatif dan persiapan karir. Sedangkan tujuan kegiatan
ekstrakurikuler adalah untuk meningkatkan kognitif, afektif dan persiapan
karir peserta didik.
 Perinsip kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di SMP Negeri 1
Sungai Raya adalah individual, pilihan, keterlibatan aktif, menyenangkan
dan membangun ethos kerja dan kemanfaatan sosial.
 Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang
terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal
yang dikembangkan oleh satuan pendidikan dan/atau pemerintah daerah.

Beban Belajar
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti oleh
seluruh peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun
pembelajaran. Mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
nomor 35 tahun 2018 tentang Kurikulum tahun 2013 Tingkat Sekolah
Menengah Pertama/Sekolah Tsanawiyah diatur sebagai berikut:

21
1. Beban belajar di Sekolah Menengah Pertama/Sekolah Tsanawiyah
dinyatakan dalam jam pembelajaran per minggu. Beban belajar satu
minggu untuk seluruh jenjang kelas, yaitu kelas VII, VIII dan IX adalah 11
jam pembelajaran.
2. Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 30 menit tatap muka dan
penugasan dirumah
3. Beban waktu belajar di Kelas VII, VIII, dan IX dalam satu semester paling
sedikit 18 minggu dan paling banyak 20 minggu.
4. Beban belajar di kelas IX pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu
dan paling banyak 20 minggu.
5. Beban belajar di kelas IX pada semester genap paling sedikit 14 minggu
dan paling banyak 16 minggu.
6. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan
paling banyak 40 minggu.
7. Mata pelajaran muatan lokal: 1) Mulok Agama 2) Komputer
(menyesuaikan)
D. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar dan ruang lingkup materi dalam kurikulum 2013
adalah rumusan yang sudah bersifat ‘given’ yaitu rumusan yang sudah
diberikan oleh pemerintah untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan
kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta
didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar
dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokkan kompetensi
inti sebagai berikut:
1. kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka
menjabarkan KI-1;
2. kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka
menjabarkan KI-2;

22
3. kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka
menjabarkan KI-3; dan
4. kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam rangka
menjabarkan KI-4.
Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor
719/P/2020 maka Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar tingkat SMP dan
M.Ts dapat terbaca secara rinci sebagai berikut.
1.Pendidikan Agama Islam
Kelas VII

23
24
Kelas VIII

25
Kelas IX

26
1. Pendidikan Agama Khatolik
Kelas VII

27
Kelas VIII

28
29
Kelas IX

30
31
2. Pendidikan Agama Kristen
Kelas VII

32
Kelas VIII
33
3. Kompetensi Dasar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
34
Kelas VII

35
Kelas VIII

36
37
Kelas IX

38
4. Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia
Kelas VII

39
Kelas VIII

40
Kelas IX

41
5. Kompetensi Dasar Matematika
Kelas VII

42
Kelas VIII

43
44
Kelas IX

45
6. Kompetensi Dasar Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas VII

46
Kelas VIII

47
48
Kelas IX

49
7. Kompetensi Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas VII

50
Kelas VIII

51
Kelas IX

52
8. Kompetensi Dasar Bahasa Inggris
Kelas VII

53
Kelas VIII

54
Kelas IX

55
56
9. Kompetensi Dasar Seni Budaya
Seni Musik
Kelas VII

Kelas VIII

57
Kelas IX

58
Seni Rupa
Kelas VII

Kelas VIII

59
Kelas IX

60
Seni Tari
Kelas VII

Kelas VIII

61
Kelas IX

62
Seni Teater
Kelas VII

Kelas VIII

63
Kelas IX

64
10. Kompetensi Dasar Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Kelas VII

65
Kelas VIII

66
Kelas IX

67
11. Kompetensi Dasar Prakarya
Budidaya
Kelas VII

Kelas VIII

68
Kelas IX

Kerajinan
Kelas VII

69
Kelas VIII

70
Kelas IX

71
Pengolahan
Kelas VII

Kelas VIII

72
Kelas IX

73
Rekayasa
Kelas VII

74
Kelas VIII

75
Kelas IX

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di atas dikutip dari


Kepmendikbud Nomor 719/P/ 2020 tentang Pedoman Pelaksanaan
Kurikulum dalam kondisi khusus.

76
D. Muatan Lokal
Untuk menjawab tantangan eksternal, globalisasi, teknologi, perubahan
tata hubungan, baik dalam rungan lingkup bisnis maupun pendidikan, serta
mempertimbangan bahwa lulusan SMP Negeri 1 Sungai Raya akan melanjutkan
ke jenjang yang lebih tinggi, maka perlunya peningkatan mutu keagamaan dan
keterampilan komputer dengan masing-masing beban studi sebesar 2 sks.
Berdasarkan pengamatan kami bahwa penambahan dua bidang studi
tersebut sangat membantu siswa tamatan SMP Negeri 1 Sungai Raya ketika
mereka melanjutkan pendidikan SMK, SMA dan MA.
12. Kompetensi Mulok Agama
Agama Islam
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
- Menghayati danmemahami Alquran dan Hadis
kandungan ayat-ayat Alquran Ayat-ayat Alquran pilihan dan hadis terkait
pilihan dan hadis yang terkait. Bacaan ayat-ayat Alquran pilihan Q.S. Al-
Mujadilah (58): 11 dan Q.S. Ar- Rahman
- Memahami dan mencontohkan
(55): 33, Q.S. An-Nisa (4): 8, Q.S.An-Nisa
sikap- sikap terpuji yang
(4):146, Q.S. Al-Baqarah (2):153,dan Q.S. Ali
berkaitan dengan akhlakul
Imran (3):134, Q.S. Al-Anfal (8): 27, Q.S. Al-
karimah.
Ahqaf (46): 13, Q.S. Al-Furqan (25):63;Q.S.
- Meneladani dan memahami Al Isra’(17): 27; Q.S. An Nahl (16):114; Q.S.
perjuangan Nabi Muhammad Al-Maidah (5): 90-91 dan 32.
saw. periode Mekah dan Hafalan ayat-ayat
Madinah, sikap terpuji Alquran pilihan.
khulafaurrasyidin, semangat Kandungan ayat- ayat Alquran pilihan dan
ilmuwan muslim dalam hadis terkait.
menumbuhkembangk an ilmu
pengetahuan dalam kehidupan
sehari-hari.

77
- Memahami makna rukun iman,
Asmaul- Husna dan surat dan
ayat pilihan serta
Agama Katolik
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
- Menyadari dirinya, laki-laki atau Pribadi Peserta Didik
perempuan, sebagai citra Allah yang - Citra Allah.
baik. - Kesederajatan antara laki-laki dan
- Menyadari dirinya memiliki perempuan.
bermacam- macam kemampuan dan
- Seksualitas sebagai anugerah Tuhan
keterbatasan.
- Peran keluarga sekolah dan
- Menghargai kesederajatan laki- laki
masyarakat bagi perkembangan diri.
dan perempuan sebagai anugerah
Yesus Kristus
Tuhan.
- Pewartaan Yesus Kristus tentang
- Menyadari peran keluarga, sekolah,
teman dan masyarakat dalam
Kerajaan Allah.

perkembangan dirinya. - Panggilan dan perutusan murid- murid


- Mensyukuri dengan doa peran Yesus.
keluarga, sekolah, teman dan
masyarakat dalam perkembangan

Agama Kristen
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
- Menyadari dirinya, laki-laki atau Pribadi Peserta Didik
perempuan, sebagai citra Allah yang - Citra Allah.
baik. - Kesederajatan antara laki-laki dan
- Menyadari dirinya memiliki perempuan.
bermacam- macam kemampuan dan
- Seksualitas sebagai anugerah Tuhan
keterbatasan.
- Peran keluarga sekolah dan
- Menghargai kesederajatan laki- laki
masyarakat bagi perkembangan diri.

78
dan perempuan sebagai anugerah Yesus Kristus
Tuhan. - Pewartaan Yesus Kristus tentang
- Menyadari peran keluarga, sekolah, Kerajaan Allah.
teman dan masyarakat dalam - Panggilan dan perutusan murid- murid
perkembangan dirinya.
Yesus.
- Mensyukuri dengan doa peran
keluarga, sekolah, teman dan
masyarakat dalam perkembangan

13. Kompetensi Mulok Komputer (menyesuaikan)


KELAS VII
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
3. Memahami pengetahuan 3.1. Mengenal dan memahami
(faktual, konseptual, dan berbagai peralatan teknologi
prosedural) berdasarkan rasa informasi dan komunikasi beserta
ingin tahunya tentang ilmu kegunaannya.
pengetahuan, teknologi, seni, 3.2. Mengenal dan memahami
budaya terkait fenomena dan berbagai jenis komputer dan
kejadian tampak mata. kegunaannya serta perkembangan
internet
3.3. Mengenal dan memahami
berbagai cara komunikasi pada
zaman prasejarah hingga
sekarang.
3.4. Mengenal dan memahami sejarah
perkembangan komputer dari
generasi ke generasi.
3.5. Mengenal dan memahami
peranan teknologi informasi

79
komunikasi dan dampak negatif
penggunaan TIK.
3.6. Mengetahui prinsip-prinsip
keselamatan kerja menggunakan
komputer dengan posisi tubuh
yang benar.
3.7. Memahami prosedur menyalakan
dan mematikan komputer dengan
benar
3.8. Mengenal fungsi dari sistem
operasi serta berbagai jenis
sistem operasi komputer.
3.9. Memahami bagian-bagian
desktop Windows dan pengaturan
di Windows
3.10. Mengenal penempatan jari pada
tombol terminal keyboard
3.11. Mengenal dan memahami fungsi
dari masing-masing perangkat
keras komputer (input, proses,
storage, output, jaringan internet
dan pelengkap)
3.12. Mengenal kegunaan berbagai
program perangkat lunak beserta
fungsi dari icon-icon yang ada
3.13. Mengenal perintah-perintah
perangkat lunak pengolah kata,
pengolah angka dan pengolah
presentasi.

80
3.14. Mengetahui perintah pengaturan
file di Windows (membuat folder,
memindahkan file, mengopy file,
menghapus file, mengganti nama
file di Windows).

4. Mencoba, mengolah, dan 4.1. Mencari dan menyajikan


menyaji dalam ranah konkret berbagai peralatan teknologi
(menggunakan, mengurai, informasi dan komunikasi dalam
merangkai, memodifikasi, dan kehidupan sehari-hari
membuat) dan ranah abstrak 4.2. Mencari dan menyajikan
(menulis, membaca, berbagai sejarah perkembangan
menghitung, menggambar, dan komunikasi zaman dulu dan
mengarang) sesuai dengan yang zaman sekarang serta
dipelajari di sekolah dan perkembangan komputer hingga
sumber lain yang sama dalam sekarang.
sudut pandang/teori. 4.3. Menyajikan berbagai peranan
TIK serta dampak negatif
penggunaan TIK.
4.4. prinsip keselamatan kerja dengan
menempatkan posisi tubuh yang
benar sebelum menggunakan
komputer.
4.5. Menggunakan sistem operasi
Windows dan melakukan
pengaturan di Windows
4.6. Menggunakan program pengolah
kata untuk melatih jari dengan
mengetik.

81
4.7. Menyajikan fungsi masing-
masing perangkat keras komputer
serta melakukan perbandingan
terhadap perangkat keras
tersebut.
4.8. Mendemonstrasikan program
pengolah kata, program pengolah
angka, pengolah presentasi dan
program antivirus.
4.9. Membuat karya dengan
menggunakan pengolah kata,
pengolah angka dan pengolah
presentasi.
4.10. Mempraktekkan pengolahan data
(New Folder, Rename File
Folder, Delete File Folder, Cut
dan Copy Paste File Folder) di
Windows.

KELAS VIII
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
3. Memahami pengetahuan 3.1. Mengenal tampilan jendela
(faktual, konseptual, dan Word beserta icon-icon dan menu
prosedural) berdasarkan rasa tab serta pengaturan tampilan
ingin tahunya tentang ilmu perbesaran dokumen Word.
pengetahuan, teknologi, seni, 3.2. Mengenal icon untuk membuat,
budaya terkait fenomena dan menyimpan, menutup dan
kejadian tampak mata. membuka dokumen, memilih

82
teks, memindahkan dan menyalin
teks, membatalkan perintah,
mengatur halaman dokumen dan
mengatur atur format teks.
3.3. Mengenal perataan paragraf,
indentasi paragraf, spasi baris
serta bullet numbering
3.4. Memahami pembuatan dokumen
berkolom dan Drop Cap
3.5. Memahami cara pembuatan tabel
di dokumen dan pengaturannya,
mengenal perintah bingkai teks
atau paragraf dan bingkai
halaman dokumen.
3.6. Memahami cara menyisipkan
gambar dan mengatur letak posisi
gambar dengan teks di dokumen
3.7. Mengenal icon WordArt, Text
Box, Diagram SmartArt dan
Shapes
3.8. Mengenal tampilan dasar
perangkat lunak pengolah angka
Excel, teknik pemasukan data
teks, angka, tanggal, waktu serta
perintah dalam mengelola buku
kerja.
3.9. Mengenal perintah dalam
mengedit lembar kerja serta
perintah pengaturan kolom dan

83
baris di Excel.
3.10. Mengenal berbagai jenis operator
di Excel dan fungsi untuk
melakukan perhitungan
sederhana.
3.11. Memahami perintah mengurutkan
data dan menyaring data
3.12. Mengenal langkah-langkah dan
icon-icon untuk menampilkan
grafik di lembar kerja Excel.
4. Mencoba, mengolah, dan 4.1. Mempraktekkan beberapa
menyaji dalam ranah konkret perintah atau istilah dalam
(menggunakan, mengurai, tampilan jendela Word dan
merangkai, memodifikasi, dan mengatur perbesaran dokumen
membuat) dan ranah abstrak Word.
(menulis, membaca, 4.2. Menggunakan icon untuk
menghitung, menggambar, dan membuat, menyimpan, menutup
mengarang) sesuai dengan yang dan membuka dokumen, memilih
dipelajari di sekolah dan teks, memindahkan dan menyalin
sumber lain yang sama dalam teks, membatalkan perintah,
sudut pandang/teori. mengatur halaman dokumen dan
mengatur atur format teks.
4.3. Menggunakan berbagai jenis
perataan paragraf, mengatur
indentasi paragraf dan spasi baris
serta penomoran dengan bullet
dan numbering.
4.4. Membuat naskah dokumen
berkolom dan menyeimbangkan

84
naskah dokumen berkolom serta
menyisipkan Drop Cap.
4.5. Membuat tabel dan berbagai
pengaturannya di dokumen,
menyisipkan bingkai teks atau
paragraf dan bingkai halaman
dokumen.
4.6. Membuat gambar di dokumen
dan berbagai pengaturan posisi
gambar dengan teks di dokumen
4.7. Membuat teks WordArt, dan Text
Box, SmartArt serta menggambar
berbagai objek shapes
4.8. Melakukan pengaturan tampilan
jendela Excel dan menggunakan
berbagai teknik memasukkan data
teks, angka, tanggal dan waktu
serta mengelola buku kerja
(menyimpan buku kerja dan
membuka buku kerja).
4.9. Menggunakan perintah untuk
melakukan format kolom dan
baris pada tabel Excel.
4.10. Menggunakan rumus fungsi
untuk melakukan perhitungan.
4.11. Menggunakan perintah untuk
mengurutkan dan menyaring
data.
4.12. Menggunakan icon-icon untuk

85
menampilkan grafik dan
memformat grafik pada lembar
kerja Excel.

KELAS IX
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
3. Memahami pengetahuan 3.1 Mengenal dan memahami
(faktual, konseptual, dan pengertian Internet, sejarah Internet
prosedural) berdasarkan rasa dan manfaat Internet diberbagai
ingin tahunya tentang ilmu bidang.
pengetahuan, teknologi, seni,
3.2 Mengenal dan memahami jaringan
budaya terkait fenomena dan
komputer dan manfaatnya, jenis-
kejadian tampak mata.
jenis jaringan komputer, topologi
jaringan, perangkat jaringan
komputer, mengerti dasar-dasar
pengiriman data dalam jaringan dan
keamanan data dalam jaringan.
3.3 Mengenal dan memahami perangkat
keras dan perangkat lunak untuk
mengakses internet.
3.4 Mengenal dan memahami berbagai
tipe koneksi ke internet serta
kecepatan transfer data (bandwidth)
masing-masing tipe koneksi.
3.5 Mengenal dan memahami berbagai
jenis browser beserta bagian-bagian
jendela browser Mozilla Firefox,
mengenal domain alamat sebuah

86
situs.
3.6 Mengenal dan memahami fungsi IF
bercabang, fungsi pembacaan tabel
VLOOKUP & HLOOKUP serta
fungsi pembacaan teks LEFT, MID,
RIGHT.
3.7 Mengenal layanan komunikasi
internet berupa E-mail dan Mailing
List sebagai sarana komunikasi.
3.8 Mengenal teknik dalam melakukan
pencarian menggunakan mesin
pencari serta mengelola informasi
yang terdapat di internet.
4. Mencoba, mengolah, dan 4.1. Menyajikan informasi mengenai
menyaji dalam ranah konkret pengertian Internet, sejarah Internet
(menggunakan, mengurai, serta pemanfaatan Internet di setiap
merangkai, memodifikasi, dan bidang.
membuat) dan ranah abstrak 4.2. Menyajikan informasi mengenai
(menulis, membaca, jenis-jenis jaringan komputer,
menghitung, menggambar, dan mencari informasi tentang perangkat
mengarang) sesuai dengan yang jaringan komputer, komunikasi data
dipelajari di sekolah dan dan metode keamanan data dalam
sumber lain yang sama dalam jaringan.
sudut pandang/teori. 4.3. Mencoba melakukan penginstalan
beberapa perangkat lunak untuk
akses internet.
4.4. Mencoba melakukan sambungan
koneksi internet menggunakan
koneksi LAN

87
4.5. Melakukan kegiatan browsing atau
mengunjungi situs tertentu,
memasukkan alamat situs ke
Bookmark, serta menampilkan
alamat situs yang terdapat di
Bookmark dan History.
4.6. Menggunakan fungsi IF bercabang,
fungsi pembacaan tabel VLOOKUP
& HLOOKUP serta fungsi
pembacaan teks LEFT, MID,
RIGHT.
4.7. Membuat E-Mail dan Mailing List.
4.8. Menggunakan salah satu mesin
pencari yaitu Google untuk mencari
informasi, mengunduh serta
menyimpan halaman web tertentu.

E. Bimbingan Konseling
Pelayanan dasar adalah proses pemberian bantuan kepada seluruh siswa
melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal atau
kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka mengembangkan
perilaku jangka panjang sesuai dengan tahap dan tugas-tugas perkembangan
yang diperlukan dalam pengembangan kemampuan memilih dan mengambil
keputusan dalam menjalani kehidupannya. Tujuan pelayanan ini adalah
sebagai upaya untuk membantu siswa agar:
a. Memiliki kesadaran (pemahaman) tentang diri dan ligkungannya
(pendidikan pekerjaan, sosial budaya, dan agama).

88
b. Mampu mengembangkan keterampilan untuk mengidentifikasi tanggung
jawab atau seperangkat tingkah laku yang layak bagi penyesuaian diri
dengan lingkungannya.
c. Mampu menangani atau memenuhi kebutuhan dan masalahnya.
d. Mampu mengembangkan dirinya dalam rangka mencapai tujuan
hidupnya.
Fokus pengembangan pelayanan dasar dirumuskan dan dikemas atas
dasar standar kompetensi kemandirian antara lain mencakup pengembangan:
(1) self-esteem, (2) motivasi berprestasi, (3) keterampilan pengambilan
keputusan, (4) keterampilan pemecahan masalah, (5) keterampilan hub
hubungan antar pribadi atau berkomunikasi, (6) penyadaran keragaman
budaya, dan (7) perilaku bertanggung jawab. Sedangkan hal-hal yang terkait
dengan perkembangan karir (terutama di tingkat SMP/SMA) mencakup
pengembangan: (1) fungsi agama bagi kehidupan, (2) pemantapan pilihan
program studi, (3) keterampilan kerja professional, (4) kesiapan pribadi
(fisik-psikis, jasmaniah-rohaniah) dalam menghadapi pekerjaan, (5)
perkembangan dunia kerja, (6) iklim kehidupan dunia kerja, (7) cara melamar
pekerjaan, (8) kasus-kasus kriminalitas, (9) bahayanya perkelahian masal
(tawuran), dan (10) dampak pergaulan bebas.
Implementasi program pelayanan dasar bisa melalui bimbingan
klasikal, artinya program yang dirancang menuntut guru untuk melakukan
kontak langsung dengan peserta didik di kelas secara terjadwal. Selain
bimbingan klasikal yaitu pelayanan orientasi. Pelayanan ini merupakan
kegiatan yang memungkinkan peserta didik dapat memahami dan
menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, terutama lingkungan
Sekolah/Sekolah, untuk mempermudah atau memperlancar berperannya
mereka di lingkungan baru tersebut. Layanan orientasi bisa dilakukan di
Sekolah maupun diluar sekolah. Setelah layanan orientasi dilanjut dengan
pelayanan informasi. Pelayanan ini bersifat pemberian informasi tentang

89
berbagai hal yang dipandang bermanfaat bagi peserta didik melalui
komunikasi langsung maupun tidak langsung (melalui media cetak maupun
elektronik, seperti: buku, brosur, leaflet, majalah, dan internet). Program BK
selanjutnya adalah guru BK memberikan bimbingan kelompok, bimbingan ini
disebut bimibingan kelompok dengan tujuan untuk merespon kebutuhan dan
minat para peserta didik. Terakhir adalah pelayanan pengumpulan data
merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang pribadi
peserta didik, dan lingkungan peserta didik.Pengumpulan data ini dapat
dilakukan dengan berbagai instrumen, baik tes maupun non-tes.
Pelayanan Responsif
Pelayanan responsif merupakan pemberian bantuan kepada siswa yang
menghadapi kebutuhan dan masalah yang memerlukan pertolongan dengan
segera, sebab jika tidak segera dibantu dapat menimbulkan gangguan dalam
proses pencapaian tugas-tugas perkembangan. Tujuan pelayanan responsif
adalah membantu siswa agar dapat memenuhi kebutuhannya dan
memecahkan masalah yang dialaminya atau membantu siswa yang
mengalami hambatan, kegagalan dalam mencapai tugas-tugas
perkembangannya. Fokus pelayanan responsif bergantung kepada masalah
atau kebutuhan siswa. Masalah dan kebutuhan siswa berkaitan dengan
keinginan untuk memahami sesuatu hal karena dipandang penting bagi
perkembangan dirinya secara positif.
Masalah (gejala perilaku bermasalah) yang mungkin dialami siswa
diantaranya : (1) merasa cemas tentang masa depan, (2) merasa rendah diri,
(3) berperilaku impulsif (kekanak-kanakan atau melakukan sesuatu tanpa
mempertimbangkannya secara matang), (4) membolos dari sekolah/sekolah,
(5) malas belajar, (6) kurang memiliki kebiasaan belajar yang positif, (7)
kurang bisa bergaul, (8) prestasi belajar rendah, (9) malas beribadah, (10)
masalah pergaulan bebas (free sex), (11) masalah tawuran, (12) manajemen
stres, dan (13) masalah dalam keluarga.

90
Implementasi program pelayanan ini dapat berupa konseling individual
dan kelompok, referral (rujukan atau alih tangan), kolaborasi dengan guru
mata pelajaran atau wali kelas, kolaborasi dengan orang tua, kolaborasi
dengan pihak-pihak terkait di luar sekolah, konsultasi, bimbingan teman
sebaya, konferensi kasus dan kunjungan rumah.
Pelayanan Perencanaan Individual
Perencanaan individual diartikan sebagai bantuan kepada siswa agar
mampu merumuskan dan melakukan aktivitas yang berkaitan dengan
perencanaan masa depan berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan
kekurangan dirinya, serta pemahaman akan peluang dan kesempatan yang
tersedia di lingkungannya. Menurut Yusuf (2005) layanan perencanaan
individual dapat diartikan sebagai layanan bantuan kepada siswa agar mampu
membuat dan melaksanakan perencanaan masa depannya, berdasarkan
pemahaman akan kekuatan dan kelemahan dirinya. Perencanaan inidividual
ini meliputi rencana pendidikan, karir, dan sosial pribadi sehingga rencana
tersebut diharapkan dapat diimplementasikan oleh siswa bersangkutan sesuai
dengan kemampuan.
Strategi yang digunakan dalam layanan perencanaan individual adalah
konsultasi dan konseling (Juntika & Sudianto, 2005).Sedangkan isi dari
layanan ini meliputi bidang pendidikan, bidang karir, dan bidang sosial
pribadi. Menurut Gysbers (2006), strategi dalam layanan perencanaan
individual, meliputi :
a. Individual appraisal, individu diminta oleh konselor untuk
menginterpretasi tentang bakat, minat, keterampilan, dan prestasi yang
ada dalam dirinya sendiri.
b. Individual advisement, konselor meminta individu yang bersangkutan
untuk mempertimbangkan tentang pendidikan, karir, sosial dan pribadi.
Kemudian bagaimana individu tersebut untuk merealisasikan.

91
c. Transition planning, konselor bekerjasama dengan pihak guru yang lain
membantu individu untuk membuat rencana apakah akan melanjutkan
sekolah, bekerja, atau mengikuti training/kursus.
d. Follow up, konselor bekerjasama dengan pihak guru yang lain
menindaklanjuti dari data yang diperoleh untuk kemudian dievaluasi.
Tujuan pelayanan ini adalah membantu siswa agar memiliki
pemahaman tentang diri dan lingkungannya, mampu merumuskan tjuan,
perencanaan, atau pengelolaan terhadap perkembangan dirinya, baik
menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir, dan dapat
melakukan kegiatan berdasarkan pemahaman, tujuan, dan rencana yang telah
dirumuskannya. Melalui pelayanan perencanaan individual, siswa diharapkan
dapat:
a. Mempersiapkan diri untuk mengikuti pendidikan lanjutan, merencanakan
karir, dan mengembangkan kemampuan sosial-pribadi, yang didasarkan
atas pengetahuan akan dirinya, informasi tentang sekolah/sekolah, dunia
kerja, dan masyarakatnya.
b. Menganalisis kekuatan dan kelemahan dirinya dalam rangka pencapaian
tujuannya.
c. Mengukur tingkat pencapaian tujuan dirinya.
d. Mengambil keputusan yang merefleksikan perencanaan dirinya.
Fokus pengembangan pelayanan ini berkaitan erat dengan
pengembangan aspek akademik, karir, dan sosial-pribadi. Implementasi
pelayanan ini dapat dilakukan dengan guru BK membantu peserta didik
menganalisis kekuatan dan kelemahan dirinya berdasarkan data atau
informasi yang diperoleh, yaitu yang menyangkut pencapaian tugas-tugas
perkembangan, atau aspek-aspek pribadi, sosial, belajar, dan karir. Melalui
kegiatan penilaian diri ini, peserta didik akan memiliki pemahaman,
penerimaan, dan pengarahan dirinya secara positif dan konstruktif. Pelayanan
perencanaan individual ini dapat dilakukan juga melalui pelayanan

92
penempatan (penjurusan, dan penyaluran), untuk membentuk peserta didik
menempati posisi yang sesuai dengan bakat dan minatnya.
Dukungan Sistem
Program ini memberikan dukungan kepada guru BK dalam
memperlancar penyelenggaraan pelayanan di atas.Sedangkan bagi personel
pendidik lainnya adalah untuk memperlancar penyelenggaraan program
pendidikan di sekolah/sekolah. Dukungan sistem ini meliputi aspek-aspek:
a. Pengembangan Jejaring (networking)
Pengembangan jejaring yang menyangkut kegiatan guru BK meliputi:
1) Konsultasi dengan guru-guru,
2) Menyelenggarakan program kerjasama dengan orang tua atau
masyarakat,
3) Berpartisipasi dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan-
kegiatan sekolah/sekolah,
4) Bekerjasama dengan personel sekolah/sekolah lainnya dalam
rangka menciptakan lingkungan sekolah/sekolah yang kondusif bagi
perkembangan siswa,
5) Melakukan penelitian tentang masalah-masalah yang berkaitan erat
dengan bimbingan dan konseling, dan
6) Melakukan kerjasama atau kolaborasi dengan ahli lain yang terkait
dengan pelayanan bimbingan dan konseling.
b. Kegiatan Manajemen
Kegiatan manajemen merupakan berbagai upaya untuk memantapkan,
memelihara, dan meningkatkan mutu program bimbingan dan konseling
melalui kegiatan-kegiatan: (a) pengembangan program, (b) pengembangan
staf, (c) pemanfaatan sumber daya, dan (d) pengembangan penataan
kebijakan.
c. Riset dan Pengembangan

93
Kegiatan riset dan pengembangan merupakan aktivitas guru BK yang
berhubungan dengan pengembangan profesional secara berkelanjutan
meliputi:
1) Merancang, melaksanakan dan memanfaatkan penelitian dalam bimbingan
dan konseling untuk meningkatkan kualitas layanan bimbingan dan konseling
sebagai sumber data bagi kepentingan kebijakan sekolah dan implementasi
proses pembelajaran, serta pengembangan program bagi peningkatan unjuk
kerja profesional guru BK;
2) Merancang, melaksanakan dan mengevaluasi aktivitas pengembangan diri
guru BK profesional sesuai dengan standar kompetensi guru BK;
3) Mengembangkan kesadaran komitmen terhadap etika profesional;
4) Berperan aktif di dalam organisasi dan kegiatan profesi bimbingan dan
konseling.
5. Penempatan dan Penyaluran Layanan Bimbingan dan Konseling
Purwoko (2008: 59) menjelaskan bahwa layanan penempatan dan
penyaluran adalah serangkaian kegiatan bantuan yang diberikan kepada siswa
agar siswa dapat menempatkan dan menyalurkan segala potensinya pada
kondisi yang sesuai. Mulyadi (2003:26) menjelaskan bahwa layanan
penempatan dan penyaluran merupakan layanan bimbingan dan konseling
yang memungkinkan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran
yang tepat (misalnya penempatan dan penyaluran di dalam kelas, kelompok
belajar, jurusan atau program studi, program latihan, magang, kegiatan
ekstrakurikuler) sesuai dengan potensi, bakat, dan minat, serta kondisi
pribadinya.
Layanan penempatan di dalam kelas itu merupakan jenis layanan yang
paling sederhana dan mudah dibandingkan dengan layanan penempatan
penyaluran lainnya.Namun demikian, penyelenggaraannya tidak boleh
diabaikan. Penempatan masing-masing siswa secara tepat akan membawa
keuntungan sebagai berikut.

94
a. Bagi siswa yang bersangkutan, yaitu memberikan penyesuaian dan
pemeliharaan terhadap kondisi individual siswa (kondisi fisik, mental, sosial).
b. Bagi guru, khususnya dalam kaitannya dengan pengelolaan kelas dengan
penempatan yang tepat menjadi lebih mudah menggerakkan dan
mengembangkan semangat belajar siswa.
Penempatan dan Penyaluran Lulusan dapat dilakukan dengan
penempatan dan penyaluran siswa pada pendidikan lanjutan, penempatan dan
penyaluran ke dalam jabatan/pekerjaan
6. Evaluasi dan Akuntabilitas
Istilah evaluasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu Evaluation. Dalam
buku “Essentials of Educational Evaluation”, Edwind Wand dan Gerald W.
Brown, mengatakan bahwa : “Evaluation rafer to the act or prosses to
determining the value of something”. Jadi menurut Wand dan Brown,
evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari
pada sesuatu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa evaluasi terhadap
kegiatan bimbingan dan konseling, mengandung tiga aspek penilaian, yaitu:
a. Penilaian terhadap program bimbingan dan konseling.
b. Penilaian terhadap proses pelaksanaan bimbingan dan konseling.
c. Penilaian terhadap hasil (Product) dari pelaksanaan kegiatan
pelayanan bimbingan dan konseling.
Kegiatan evaluasi bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan kegiatan
dan ketercapaian tujuan dari program yang telah ditetapkan.
a. Tujuan Umum
1) Mengetahui kemajuan program bimbingan dan konseling atau
subjek yang telah memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling.
2) Mengetahui tingkat efesiensi dan efektifitas strategi pelaksanaan
program bimbingan dan konseling yang telah dilaksanakan dalam kurun
waktu tertentu.

95
3) Secara operasional, penyelenggaraan evaluasi pelaksanaan
program bimbingan dan konseling ditujukan untuk:
a) Meneliti secara berkala pelaksanaan program bimbingan dan
konseling.
b) Mengetahui tingkat efisiensi dan efektifitas dari layanan bimbingan
dan konseling.
c) Mengetahui jenis layanan yang sudah atau belum dilaksanakan dan
atau perlu diadakan perbaikan dan pengembangan.
d) Mengetahui sampai sejauh mana keterlibatan semua pihak dalam
usaha menunjang keberhasilan pelaksanaan program bimbingan dan
konseling.
b. Tujuan Khusus
1) Untuk mengetahui jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling
apakah sudah ada atau belum diberikan kepada siswa di
sekolah/sekolah.
2) Untuk mengetahui aspek-aspek lain apakah yang perlu dimasukkan
kedalam program bimbingan untuk perbaikan layanan yang diberikan.
3) Untuk membantu kepala sekolah/sekolah, guru-guru termasuk
pembimbing atau konselor dalam melakukan perbaikan tata kerja
mereka dalam memahami dan memenuhi kebutuhan tiap-tiap siswa.
4) Untuk mengetahui dalam bagian-bagian manakah dari program
bimbingan yang perlu diadakan perbaikan-perbaika.
5) Untuk mendorong semua personil bimbingan agar bekerja leih giat
dalam mengembangkan program-program bimbingan.
Adapun fungsi evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah
adalah:
a. Memberikan umpan balik (feed back) kepada guru pembimbing (konselor)
untuk memperbaiki atau mengembangkan program bimbingan dan
konseling.

96
b. Memberikan informasi kepada pihak pimpinan sekolah, guru mata
pelajaran, dan orang tua siswa tentang perkembangan sikap dan perilaku, atau
tingkat ketercapaian tugas-tugas perkembangan siswa, agar secara bersinergi
atau berkolaborasi meningkatkan kualitas implementasi program bimbingan
dan konseling di sekolah/sekolah.
Aspek yang dinilai baik prosesnya maupun hasil antara lain:
a. kesesuaian antara program dengan pelaksanaan;
b. keterlaksanaan program;
c. hambatan-hambatan yang dijumpai;
d. dampak pelayanan bimbingan terhadap kegiatan belajar mengajar;
e. respon peserta didik, personel sekolah/sekolah, orang tua, dan
masyarakat terhadap pelayanan bimbingan;
f. perubahan kemajuan peserta didik dilihat dari pencapaian tujuan
pelayanan bimbingan, pencapaian tugas-tugas perkembangan dan hasil
belajar, dan keberhasilan peserta didik setelah menamatkan sekolah/sekolah
baik pada studi lanjutan ataupun pada kehidupannya di masyarakat.
Pelaksanaan evaluasi program ditempuh melalui langkah-langkah
berikut.
a. Merumuskan masalah atau instrumentasi. Karena tujuan evaluasi adalah
memperoleh data yang diperlukan untuk mengambil keputusan, maka
konselor perlu mempersiapkan instrumen yang terkait dengan hal-hal yang
akan dievaluasi, pada dasarnya terkait dengan dua aspek pokok yang akan
dievaluasi yaitu: (1) tingkat keterlaksanaan program/pelayanan (aspek
proses), dan (2) tingkat ketercapaian tujuan program/pelayanan (aspek hasil).
b. Mengembangkan atau menyusun instrumen pengumpul data. Untuk
memperoleh data yang diperlukan, yaitu mengenai tingkat keterlaksanaan dan
ketercapaian program, maka konselor perlu menyusun instrumen yang
relevan dengan kedua aspek tersebut. Instrumen itu diantaranya inventori,
angket, pedoman wawancara, pedoman observasi, dan studi dokumentasi.

97
c. Mengumpulkan dan menganalisis data. Setelah data diperoleh maka data
itu dianalisis, yaitu menelaah tentang program apa saja yang telah dan belum
dilaksanakan, serta tujuan mana saja yang telah dan belum tercapai.
d. Melakukan tindak lanjut (follow up). Berdasarkan temuan yang diperoleh,
maka dapat dilakukan kegiatan tindak lanjut. Kegiatan ini dapat meliputi dua
kegiatan, yaitu (1) memperbaiki hal-hal yang dipandang lemah, kurang tepat,
atau kurang relevan dengan tujuan yang ingin dicapai, dan (2)
mengembangkan program, dengan cara mengubah atau menambah beberapa
hal yang dipandang dapat meningkatkan kualitas atau efektivitas program.
Akuntabilitas pelayanan terwujud dalam kejelasan program, proses
implementasi, dan hasil-hasil yang dicapai serta informasi yang dapat
menjelaskan apa dan mengapa sesuatu proses dan hasil terjadi atau tidak
terjadi. Hal yang amat penting di dalam akuntabilitas adalah informasi yang
terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan/atau
kegagalan peserta didik di dalam mencapai kompetensi.Oleh karena itu
seorang konselor perlu menguasai data dan bertindak atas dasar data yang
terkait dengan perkembangan peserta didik.
Hasil evaluasi menjadi umpan balik program yang memerlukan
perbaikan, kebutuhan peserta didik yang belum terlayani, kemampuan
personil dalam melaksanakan program, serta dampak program terhadap
perubahan perilaku peserta didik dan pencapaian prestasi akademik,
peningkatan mutu proses pembelajaran dan peningkatan mutu pendidikan.
Hasil analisis harus ditindaklanjuti dengan menyusun program
selanjutnya sebagai kesinambungan program, mengembangkan jejaring
pelayanan agar pelayanan bimbingan dan konseling lebih optimal, melakukan
referal bagi peserta didik-peserta didik yang memerlukan bantuan khusus dari
ahli lain, serta mengembangkan komitmen baru kebijakan orientasi dan
implementasi pelayanan bimbingan dan konseling selanjutnya.

98
F. Ekstrakurikuler ( lihat kondisi )
Ekstrakurikuler meliputi :
1. Pramuka ( Kegiatan Bersifat Wajib)
2. Paskibra
3. Seni Baca AL-Qur’an (ROIS)
4. PKS
5. PMR
6. Drumband
7. Futsal
8. Bola Volly
9. Karate
10. Basket
11. English Club
12. Pembinaan Siswa Unggul
G. Pengaturan Beban Belajar
Beban belajar peserta didik di SMP Negeri 1 Sungai Raya sebanyak 40
jam seminggu bagi siswa kelas VII, VIII dan IX dengan alokasi waktu setiap
jamnya 30 menit. Semantara jam istirahat pertama diberikan sebanyak 20 menit
dan istrirahat kedua bersamaan dengan shalat zhuhur diberikan waktu 30 menit
pula. Beban belajar setiap hari Senin sampai Jum’at sama yakni sebanyak 11 jam
pelajaran, kecuali hari jumat hanya 5 jam pelajaran, seperti tabel dibawah ini :

99
Jadwal Pembelajaran Daring dimasa Covid19

Jadwal Pembelajaran Normal


HARI JAM KE WAKTU
06.45 – 07.00
Apel Pagi / Pembiasaan
I 07.00 – 07.40
II 07.40 – 08.20
SENIN III 08.20 – 09.00
S.D IV 09.00 – 09.40
KAMIS 09.40- 10.00
Istirahat
V 10.00 – 10.40

100
HARI JAM KE WAKTU
VI 10.40 - 11.20
VI 11.20 – 12.00
12.00 – 12.30
Sholat Dzuhur berjamaah kelas VII-IX
VII 12.30 – 13.10
VIII 13.10 – 13.50
IX 13.50 – 14.30
X Ekskul Komputer
14.30 – 16.40
06.45 – 07.00
Literasi / Pembiasaan
I 07.00 – 08.00
Pengembangan Diri (Olahraga)
JUMAT Istirhat
II 08.00 – 08.40
III 08.40 – 09.20
IV 09.20 – 10.00
V 10.00 – 10.40
Kepramukaan
VI Remedial

H. Pengaturan Akademik
Peraturan akademis berlaku bagi semua komponen pendidikan yang berada di
sekolah ini untuk dapat melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan peraturan
dan Undang-undang yang berlaku bagi siswa :
a. Berhak mendapatkan pelayanan pendidikan selama menjadi siswa SMP
Negeri 1 Sungai Raya dengan sebaik-baiknya yang

101
b. meliputi penggunaan fasilitas belajar, laboraturium, perpustakaan, buku
pelajaran, buku referensi dan buku-buku perpustakaan
c. Berhak mendapatkan layanan konsulasi kepada guru mata pelajaran, wali
kelas, dan konselor bimbingan dan konselong melalui daring.
d. Berhak mengikuti Ulangan, Remidial, Ujian, Kenaikan Kelas dan
Kelulusan sesuai dengan ketentuan yang berlaku melalui daring
e. Berkewajiban mengikuti kegiatan pembelajaran dan menyelesaikan tugas-
tugasnya dengan sebaik-baiknya sesuai dengan ketentuan yang berlaku
melalui daring.

1. Pelaksanaan Proses Pembelajaran


a) Proses Pembelajaran dilaksanakan dalam Tahun Pelajaran Satu Tahun
Pelajaran dibagi menjadi dua semester
b) Jumlah minggu efektif untuk pelaksanaan pembelajaran dalam satu Tahun
Pembelajaran sebanyak 38 minggu.
c) Jumlah minggu efektif untuk pelaksanaan pembelajaran satu semester
sebanyak 19 minggu.

2. Kehadiran Peserta Didik


a) Setiap peserta didik wajib hadir mengikuti proses pembelajaran satu
Tahun Pembelajaran untuk semua tingkat melalui daring
b) Setiap peserta didik wajib hadir mengikuti proses belajar minimal 90
persen kehadiran dalam satu semester melalui daring.
c) Dalam satu semester setiap peserta didik wajib hadir mengikuti proses
pembelajaran tatap muka sebanyak 19 kali jumlah jam Pelajaran
perminggu dari setiap mata pelajaran.
d) Setiap peserta didik wajib mengikuti kegiatan pembelajaran yang diadakan
di lapangan (di luar kelas ) sessuai dengan karakteristik mata pelajaran dan
tuntutan Standar Isi setiap mata pelajaran

102
e) Setiap peserta didik yang tidak dapat mengikuti proses belajaran mengajar
di kelas dihitung masuk dalam kegiatan belajar mengajar apabila :
1. Mengikuti lomba mewakili sekolah yang ditugaskan oleh OSIS atau
sekolah (menyesuaikan)
2. Mengikuti Rapat OSIS (menyesuaikan)
3. Menghadiri upacara/kegiatan yang ditugaskan oleh OSIS, dan atau
sekolah (menyesuaikan)
4. Mengikuti lomba/pertandingan seni, olaharaga dari lembaga resmi
dengan dibuktikan surat dari klubnya (menyesuaikan)
5. Mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan program sekolah
3. Ketidakhadiran Peserta Didik
1. Ketidakhadiran peserta didik dalam kegiatan dalam proses belajaar
mengajar dapat disebabkan karena:
a. Sakit (dibuktikan dengan surat keterangan dokter/pemberitahuan
langsung dari orang tua/wali)
b. Ijin (didahului dengan permohonan orang tua)
c. Ditugaskan oleh sekolah mengikuti kegiatan kurikuler dan
ekstrakurikuler (menyesuaikan)
d. Sengaja tidak mengkuti pembelajaran (bolos) dan atau tanpa
keterangan yang sah.
2. Setiap peserta yang tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar karena sakit
maksimal selama tiga hari; Surat izin yang membuat orang tua/wali, bila satu
hari cukup siswa sendiri tap diketahui oleh orng tua/wali, dan sakit inap lebih
tiga hari surat izin dilampiri surat keterangan dokter
4. Penilaian
1. Penilai hasil belajar peserta didik dilaksanakan secara terencana dan
berkesinambungan melalui berbagai kegiatan ulangan dan tugas mandiri atau
kelompok melalui daring.
2. Tugas yang dibebankan guru kepada siswa dapat berupa :

103
a. Tugas terstruktur
b. Tugas mandiri tidak terstruktur
c. Siswa wajib menyelesaikan seluruh tugas yang dibebankan oleh
guru
5. Sanksi
a) Persentase minimal kehadiran peserta didik mengikuti kegiatan
pembelajaran agar dapat diikut sertakan dalam proses penilaian adalah
75% dari kehadiran wajib melalui daring.
b) Persentase minimal kehadiran peserta didik mengikuti kegiatan
pembelajaran agar dapat ikut sertakan dalam proses penilaian adalah 50%
dari kehadiran wajib, jika ketidak hadirannya akibat ditugaskan sekolah
mengikuti kegiatan kurikuler dan ektra kulikuler (menyesuaikan)
c) Peserta didik yang tidak diikutsertakan proses penilaian akibat tidak
memenuhi kehadiran minimal, dikembalikan kepada orang tua setelah ada
pemberitahuan atau peringatan kepada orang tua terlebih dahulu.
d) Peserta didik yang tidak mengikuti proses penilaian secara lengkap tidak
diperkenankan mengikuti Ujian Sekolah.
6. Ketentuan Penilaian
a) Penilaian hasil belajar peserta didik yang dilaksanakan mengacu pada
standar kompetensi lulusan untuk seluruh mata pelajaran atau kelompok
mata pelajaran, yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan.
b) Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan
bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta
untuk meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran
c) Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai
pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran.
d) Penilaian akhlak mulia yang merupakan aspek efektif dari kelompok mata
pelajaran agama dan akhlak mulia.

104
e) Penilaian kepribadian, yang merupakan perwujudan kesadaran dan
tanggung jawab sebagai warga masyarakat dan warga Negara yang baik
sesuai dengan norma dan nilai – nilai luhur yang berlaku dalam kehidupan
bermayarakat dan berbangsa, adalah bagian dari penilaian kelompok mata
pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
f) Penilaian selama proses pembelajaran berlansung dilakukan secara
periodik melalui : ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester dan ulangan kenaikan kelas.
7. Ulangan Dan Ujian
a) Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran,
untuk memantau kemajuan, melakukan perbaikan pembelajaran, dan
menentukan keberhasilan peserta didik. (menyesuaikan)
b) Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodic untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan
satu kompetensi dasar (KD) atau lebih. (menyesuaikan)
c) Ulangan tengah semester adalah kegiatn yang dilakukan pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8-9
minggu kegiatan pelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator
yang menpresentasikan seluruh KD pada periode tersebut (menyesuaikan)
d) Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik diakhir semester.
Cakupan ulangan meliputi seluruh indicator yang mempresantasikan
semua KD pada semester tersebut. (menyesuaikan)
e) Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
diakhir semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta
didik diakhir semester genap pada satuan pendidikan yang menggunakan
system paket.cakupan ulangan meliputi seluruh indicator yang
mempresentasikan KD pada semester tersebut (menyesuaikan)

105
f) Ujian sekolah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta
didik yang dilakuakan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh
pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan
kelulusan dari satuan pendidikan (menyesuaikan)
8. PELAKSANAAN ULANGAN DAN UJIAN
a) Penilaian hasil belajar yang diselenggarakan melalui ulangan harian dan
tugas mandiri atau kelompok dilakukan sepenuhnya oleh pendidik
b) Penilain hasil belajar yang selenggarakan melalui ulangan tengah
semester, dan ulangan ahir semester dan ulangan kenaikan kelas dilakukan
oleh pendidik dibawah koordinasi satuan pendidikan
c) Ujian sekolah dilaksanakan oleh satuan pendidikan
9. NILAI / LAPORAN PENILAIAN
a) Nilai akhlak mulia dan kepribadian diimput oleh guru BP/BK dari guru
agama dan kewarganegaraan
b) Nilai pengembangan diri dihimpunt oleh guru BP/BK dari
pelatih/istruktur/pembimbing kegiatan pengembangan diri
c) Nilai harian diperoleh dari gabungan hasil ulangan haarian dengan nilai
tugas dengan perbandingan 60% : 40%.
d) Sekala nilai untuk pengtahuan dan praktik memakai skala ratusan dan nilai
yang pecahan dibulatkan ke atas contoh : 74,51 dibulatkan 75.
e) Skala nilai kepribadian, sangat baik = A, baik = B, kurang = C.
f) Setiap peserta didik berhak menerima pengembalian hasil ulangan,
ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan
kenaikan kelas setelah diperiksa dan diberi komentar oleh pendidik.
g) Nilai akhir setiap mata pelajaran diperoleh dari 30% nilai harian dan 30%
nilai ulangan setengah semester dan 40% niali ujian semester
h) Nilai ujian sekolah diperoleh dari ujian sekolah
i) Nilai pada laporan hasil belajar selalu ada komentar dari pendidik
berdasarkan kompetensidasar yang diselesaikan dalam satu semester.

106
10. Remedial
a) Peserta didik yang belum mencapai KKM pada ulangan harian dan
ulangan tengah semester harus mengikuti pembelajaran remedi.
(menyesuaikan)
b) Pembelajaran remedial diberikan setelah dilakukan analisis terhadap hasil
ulangan harian (untuk beberapa KD) atau ulangan tengah semester ( untuk
beberapa SK). (menyesuaikan)
c) Pembelajaran remedial dapat diselenggarakan dalam berbagai kegiatan
antara lain :
1. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang
berbeda melalui kegiatan tatap muka diluar jam efektif
2. Pemberian bimbingan secara khusus misalnya bimbingan perorangan
3. Pemberian tugas- telah tugas latihan secara khusus
4. Pemanfaatan tutur sebaya
5. Tes ulangan diberikan kepada peserta didik yang telah mengikuti
program pembelajaran remedial
d) Nilai hasil remedial tidak melebihi nilai KKM
11. Kenaikan Kelas Dan Kelulusan
A. Kanaikan kelas dilaksanakan pada setiap ahir tahun pelajaran atau setiap
ahir semester genap
B. Kenaikan kelas didasarkan pada penilaian hasil belajar pada semester
genap, dengan pertimbangan seluruh SK/KD yang belum tuntas pada
semester ganjil, harus dituntaskan mencapai KKM yang ditetapkan,
sebelum akhir semester genap
C. Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas VIII dan IX, apabila :
1. Tidak mencapai ketuntasan belajar minimal pada mata pelajaran
agama dan kewarganegaraan
2. Tidak memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhlak mulia
dan kepribadian

107
3. Memiliki satu mata pelajaran dengan nilai kurang dari atau sama
dengan 40
D. Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas VIII, apabila yang bersangkutan
tidak mencapai ketuntasan belajar minimal, lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran
E. Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas IX, apabila yang bersangkutan
tidak mencapai ketuntasan belajar minimal, lebih dari 3 (Tiga) mata pelajaran
yang bukan mata pelajaran cirri khas program, atau yang bersangkutan tidak
mencapai ketuntasan belajar minimal pada salah satu mata pelajaran ciri khas
program
F. Kelulusan peserta didik ditetapkan oleh rapat majelis guru dengan kriteria :
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
2. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh
mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; kelompok
pelajaran estetika; dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan
kesehatan
3. Lulus ujian sekolah (US) untuk kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi;
12. HAK DAN KEWAJIBAN SISWA MENGGUNAKAN FASILITAS
BELAJAR
1. Setiap peserta didik berhak menggunakan fasilitas belajar dalam
rangka mencapai kompetensi dasar sesuai mata pelajaran, yang berupa:
a. Alat dan bahan pratikum untuk mata pelajaran biologi, kimia, dan
fisika
b. Media pembelajaran Alat atau perabot praktek untuk mata
pelajaran kesenian, penjasorkes dan keterampilan
c. Koputer dan internet untuk praktek pelajaran TIK
d. Alat praktik ( Lab Bahasa ) untuk mata pelajaran bahasa Indonesia
dan bahasa inggris

108
e. Setiap peserta didik berhak menggunakan fasilitas perpustakaan
sekolah dalam bentuk meminjam buku pelajaran, buku reflensi dan
pengetahuan umum diperpustakaan sesuai prosedur
2. Setiap peserta didik berkewajiban untuk memiliki minimal satu
buah buku pelajaran dan buku reflensi setiap mata pelajaran yang sesuai
dengan standar isi kurikulum
3. Setiap peserta didik berkewajiban untuk memelihara setiap fasilitas
belajar yang terdapat diperpustakaan, Lab fisika, Lab kimia, Lab biologi,
Lab bahasa, Lab matematika, Lab komputer dan Lab IPS.
13. Layanan Konsultasi Siswa
a) Untuk membantu pencapaian kompetensi, setiap peserta didik diberi
pelayanan akademis oleh guru mata pelajaran, wali kelas maupun konselor
(guru BK) (daring)
b) Setiap wali kelas wajib menyediakan jadwal layanan akademik kepada
setiap peserta didik asuhannya
c) Setiap guru BK wajib mengerjakan jadwal layanan akademik kepada
setiap peserta didik asuhannya
d) Layanan khusus diberikan kepliada setiap peserta didik yang memiliki
masalah khusus dalam mengikuti proses pembelajaran , seperti masalah:
1. Kehadiran
2. Kepribadian
3. Akhlak
4. Ekonomi
5. Keamanan
e) Layanan khusus diberikan secara berjenjang mulai dari guru mata
pelajaran, wali kelas dan guru BK
f) Segala bentuk pelayanan (akademik) dan dikoordinasikan dengan guru
BK

109
g) Setiap peserta didik wajib melaksanakan satu jenis kegiatan
pengembangan diri
h) Setiap peserta didik berhak mendapat pelayanan untuk melaksanakan
pengembangan diri
14. Mutasi Peserta Didik
a) Mutasi siswa dapat berupa :
1. Mutasi masuk
2. Mutasi keluar
b) Proses penerimaan siswa pindah masuk dilakukan paling lambat minggu
ketiga setiap awal tahun pelajaran
c) Siswa pindah masuk harus memenuhi persyaratan persyaratan yang
ditentukan :
1. Surat permohonan orang tua yang bersangkutan
2. Memiliki laporan hasil belajar (raport) dengan nilai lengkap dari
sekolah asal
3. Memiliki ijazah sekolah menengah pertama atau sederajat
4. Memiliki surat tanda lulus dengan nilai yang tidak lebih rendah dari
nilai minimal (PSB pada tahunnya)

2. Kriteria Ketuntasan Minimal


Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) di SMP Negeri 1 Sungai
Raya ditentukan dengan mempertimbangkan dan rambu-rambu sebagai
berikut :
1. tingkat kemampuan rata-rata peserta didik
2. tingkat kesulitan standar kompetensi dan kompetensi dasar
3. kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan
pembelajaran
4. KKM ditentukan pada awal tahun pelajaran
5. KKM ditetapkan oleh forum MGMP sekolah

110
6. KKM dinyatakan dalam bilangan bulat dengan rentang 0 – 100
7. KKM ideal adalah 100
8. Forum MGMP sekolah dapat menentukan KKM dibawah nilai
ketuntasan ideal, tetapi sejalan dengan peningkatan mutu dari
semester/tahun ke tahun meningkat.
9. KKM dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar peserta didik adapun
ketuntasan mimimal ( KKM ) SMP Negeri 1 Sunagi Rayasebagai
berikut:
Kriteria Ketuntasan Minimal
KKM Kelas
No Mata Pelajaran
VII VIII IX
Kelompok A
1 Pendidikan Agama 80 80 80
2 Pendidikan Kewarganegaraan 80 80 80
3 Bahasa Indonesia 79 79 79
4 Bahasa Inggris 79 79 79
5 Matematika 79 79 79
6 Ilmu Pengetahuan Alam 79 79 79
7 Ilmu Pengetahuan Sosial 80 80 80
Kelompok B
8 Seni dan Budaya 80 80 80
9 Pendidikan Jasmani dan Olah Raga 80 80 80
Tehnologi Informasi Komputerisasi (TIK)/
10 80 80 80
Prakarya
11 Muatan Lokal : Agama 80 80 80

111
3. Penilaian
Jenis penilaian yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sungai Raya
meliputi :
1. Penilaian guru mata pelajaran :
a) Ulangan Harian (minimal setiap KD) (menyesuaikan)
b) Penilaian Proses/ Penugasan (menyesuaikan)

2. Penilaian oleh sekolah :


c) Ulangan Tengah Semester (minimal setiap SK)
d) Ulangan Bersama
e) Ulangan Akhir Semester
f) Ulangan Pendalaman Materi
g) Ujian Sekolah
h) Ujian Praktik

4. Penilaian Rapor( Laporan Hasil Belajar )semester 1 dan 2

UH = Rata-rata Ulangan Harian


PTS= Penilaian Tengah Semester
Nilai Rapor = (1xUH)+ ( 1x UTS)+ (1xUAS) PAS = Penilaian Akhir Semester
________________________

112
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

A. Ketentuan Umum Kalender Pendidikan

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan


pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup
permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran
efektif dan hari libur.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 Bab IV, bahwa kurikulum satuan
pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan
mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun pelajaran.

B. Alokasi Waktu

Minggu efektif adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk


setiap tahun pelajaran. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam
pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk
seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal ditambah jam untuk
pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakannya
kegiatan pembelajaran terjadwal, libur keagamaan, libur umum termasuk
hari besar nasional, libur akhir semester, libur akhir tahun ajaran.

C. Penetapan Kalender Pendidikan

1. Permulaan tahun ajaran baru di bulan Juli setiap tahun dan berakhir
pada bulan Juni tahun berikutnya.

113
2. Libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional dan atau Menteri Agama dalam penentuan hari raya
keagamaan, dan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, dan atau SMP
Negeri 1 Sungai Raya
3. Penetapan kalender pendidikan SMP Negeri 1 Sungai Raya
didasarkan pada :
a. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Kalimantan Barat
b. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kubu Raya
c. Program kegiatan SMP Negeri 1 Sungai Raya

114
115
BAB V
KEADAAN DAN POTENSI SEKOLAH

A. Sejarah SMP Negeri 1 Sungai Raya

SMPNegeri 1Sungai Raya diresmikan oleh Pemerintah Republik


Indonesia di SMP Negeri 1 Sungai Raya pada 1 April 1978 , pada saat
pendiriannya bernama SMPN 10 Arang Limbung mempunyai 9 kelas
regular kelas 1 ( A,B,C), kelas 2 (A,B,C) , dan kelas 3 (A,B,C) dengan
ditambah ruang kepala sekolah,ruang guru,ruang perpustakaan, ruang tata
usaha dan ruang holl masuk .
Dalam perkembangannya pada tahun 1990 menjadi 12 kelas
berdiri, 4 ruang kelas ( dugunakan untuk kelas 1 ,2 da 3 ) dan ditambah 1
ruang perpustakaan.Dan sekitar tahun 2001/2002 perkembangan ruang
kelas SMP Negeri 1 Sungai Raya bertambah menjadi 20 rombel, kelas 1
(6 rombel ).kelas 2 (6 rombel) dan kelas 3 ( 8 rombel )
Pada tahun 2008 berhasil memperoleh predikat Sekolah Standar
Nasional dari Direktur Pembinaan SMP Dirjen Dikdasmen Depdiknas
Jakarta. Dan dalam perjalanan sekolah standar nasional ( SSN ) sekitar 6
bulan terjadi kebakaran pada tanggal 6 Pebruari 2009, sehingga SSN
dipending dari Dirjen Pusat.
Pada Tahun 2013 memperoleh Akreditasi A dan tahun 2018
menjadi sekolah model sampai sekarang. Jumlah rombel 29 kelas yang
terdiri dari kelas VII terdiri 9 rombel, kelas VIII terdiri 10 rombel dan
kelas IX terdiri 10 rombel. Jumlah peserta didik 923 orang.
B. Keadaan Sekolah

Pengembangan Bidang Sarana dan Prasarana kompleks SMP


Negeri 1 Sungai Raya dibangun di atas tanah guna hak pakai yang

116
luasnya 9350 m2, dengan bangunan gedung berlantai dua dan seluruh
bangunannya seluas kurang lebih 6500 m2 yang tidak digunakan untuk
bangunan dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan, yakni sebagai fasilitas
olah raga ( basket, taman) upacara bendera dan sarana penunjang lainnya..
Beberapa ruangan yang ada di SMP Negeri 1 Sungai raya dapat
dibedakan menjadi tiga ruangan yaitu ruang belajar dan ruang administrasi
/ penunjang, dan ruang perpustakaan .
Ruangan – ruangan yang ada dapat dimanfaatkan secara maksimal,
tetapi perlu pembenahan dan pengembangan agar dapat memrnuhi syarat
untuk pengembangan dan kemajuan sekolah. Dengan dikembangkannya
sarana prasarana untuk menunjang program-program di SMP Negeri 1
Sungai raya, sekolah berupaya secara mandiri agar menjadi sekolah yang
diminati masyarakat , dan terus berusaha meningkatkan kualitas tenaga
kependidikan.

C. Personil Sekolah

TENAGA PENDIDIK
NO Kualifikasi Akademik Keterangan
Jumlah Non
1 D1 D2 D3 S1 S2 PNS GTT
PNS
2 3 3
3 43 43 43 7
4 2 1 3
5
Jumlah 49 43 7

117
TENAGA KETATA USAHAAN
No Kualifikasi Akademik Keterangan
1 SD SMP SMA S-1 PNS Non PNS PTT
2 1
3 1 11 7 6
4
5
Jumlah 13 7 6
.
PEDOMAN PENGEMBANGAN SILABUS DAN RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Pengembangan Silabus

1. Pengertian Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata
pelajaran / tema tertentu yang mencakup standar kompetensi,
kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran , pengalaman belajar,
indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi
waktu, adan sumber belajar.
2. Prinsip Pengembangan Silabus
a. Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam
silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan.
b. Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian
meteri dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik,
intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik.

118
c. Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara
fungsional dalam mencapai kompetensi.
d. Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten antara kompetensi dasar,
indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar, sumber
belajar, dan sistem penilaian.
e. Memadai
Cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran , pengalaman
belajar , sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk
menunjang pencapaian kompetensi dasar.
f. Aktual dan Kontelstual
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumbar
belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu
teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa
yang terjadi.
g. Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman
peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di
sekolah dan tuntutan masyarakat
h. Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi
( kognitif, afektif, psikomotor)
3. Unit Waktu Silabus
a. Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu
yang disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan
pendidikan.

119
b. Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan
per semester, per tahun, dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang
sekelompok.
c. Implementasi pembelajaran per semester menggunakan penggalan
silabus sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
untuk mata pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia dalam
struktur kurikulum.
4. Pengembangan Silabus
Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri
atau berkelompok dalam kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran
( MGMP ) Sekolah dan Dinas Pendidikan.
a. Disusun secara mandiri oleh guru yang bersangkutan mampu
mengenali karakteristik peserta didik, kondisi sekolah dan
lingkungannya.
b. Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat
melaksanakan pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak
sekolah dapat mengusahakan untuk membentuk kelompok guru
mata pelajaran untuk mengembangkan silabus yang akan
digunakan oleh sekolah.
5. Langkah-langkah Pengembangan Silabus
Sesuai yang tercantum dalam Standar Isi ( SI ) hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam penyusunan Silbus adalah :
a. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar
1) Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan atau
tingkat kesulitan materi, tidak selalu harus sesuai dengan
urutan dalam (SI).
2) Keterkaitan antara Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
3) Keterkaitan antara Standar Kompetensi Dasar dan Kompetensi
Dasar antar mata pelajaran.

120
b. Mengidentifikasi Materi Pokok/ Pembelajaran.
Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran yang menunjang
pencapaian kompetensi dasar denagan mengembangkan :
1) potensi Peserta didik
2) relevan dengan karakteristik kabupaten kubu raya
3) tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan
spiritual peserta didik
4) kebermanfaatan bagi peserta didik
5) struktur keilmuan
6) aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran
7) relevansi dengan kebutuhan peserta didik
8) alokasi waktu
c. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mangembangkan kegiatan
pembelajaran adalah sebagai berikut :
1) Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan
kepada para pendidik, khususnya guru, agar dapat
melaksanakan proses pembelajaran secara professional
2) Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus
dilakukan oleh pserta didik secara berurutan untuk mencapai
kompetensi dasar.
3) Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan
herarki konsep materi pembelajaran
4) Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal
mengandung dua unsur yang mencerminkan pengelolaan
pengalaman balajar siswa, yaitu kegiatan siswa dan materi.
d. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik,
mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi Daerah Istimewa

121
Yogyakarta dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang
terukur dan/atau dapat diobsevasi. Indikator digunakan dalam
menyusun alat penilaian.
e. Penentuan Jenis Penilaian
Hal-hal ang perlu diperhatikan dalam penilaian
1) Penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi
2) Penilaian mengunakan kriteria yaitu berdasarkan apa yang bisa
dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran.
3) Sistem penilaian yang direncanakan adalah sistem penilaian
berkelanjutan
4) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut.
Tindak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran
berikutnya, program remidi bagi peserta didik yang pencapaian
kompetensinya dibawah kriteria ketuntasan minimal, dan
program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi
kriteria ketuntasan minimal.
5) Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar
peserta didik dalam proses pembelajaran.
f. Menentukan Alokasi waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar berdasarkan
pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per
minggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar,
keluasan, tingkat kesulitan dan tingkat kepentingan kompetensi
dasar.
g. Menentukan Sumber Belajar
Sumber belajar dalah rujukan, obyek, bahan yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik,
nara sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.

122
Penentuan sumbar belajar didasarkan pada standar kompetensi dan
kompetensi dasar serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi.

6. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Pengembangan Silabus


a. Karakteristik budaya masyarakat setempat
b. Kemampuan berpikir siswa
c. Alokasi waktu yang tersedia
d. Sarana dan prasarana pendudkung yang sesuai dengan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
Silabus memuat tentang :
a. Nama Sekolah
b. Identitas Mata Pelajaran
c. SK dan KD sesuai standar isi
d. Kelas/Program
e. Semester
f. Indikator pencapaian kompetensi
g. Materi
h. Kegiatan pembelajaran
i. Penilaian
j. Alokasi Waktu
k. Sumber belajar

B. Pedoman Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Menindaklanjuti surat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 14 Tahun 2019 tentang penyederhanaan RPP menjadi tiga
komponen, yaitu tujuan, langkah-langkah kegiatan, dan assesmen. Adapun
pembehasan ketiga komponen tersebut adalah sebagai berikut:

123
1. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran diturunkan dan di ekstrak dari kompetensi
dasar dan diuraikan menjadi kompetensi-kompetensi yang akan
dicapai peserta didik.
2. Langkah-langkah Kegiatan
Kegiatan pembelajaran diisi dengan aktivitas-aktivitas sesuai
sintaks model pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang telah
ditentukan. Untuk kegiatan pembelajaran memuat 3 komponen
pembelajaran yaitu kegiatan pendahuluan, inti dan penutup.
Kegiatan pembelajaran perlu dilengkapi dengan dokumen
pendukung, contohnya pada kegiatan percobaan perlu dilengkapi
dengan langkah-langkah percobaan yang dapat dituliskan dalam
buku penduan praktikum. Di akhir kegiatan penutup terdapat refleksi
tak hanya untuk peserta didik, namun juga untuk pendidik sehingga
memungkinkan guru mendapatkan informasi mengenai
keterlaksanaan pembelajaran yang akan menjadi acuan untuk
pembelajaran selanjutnya.
3. Assesmen
Assesmen yang dilakukan meliputi 3 aspek yaitu pengetahuan,
keterampilan, dan sikap untuk mengukur tujuan pembelajaran yang
telah diterapkan. Satu kegiatan dapat mencakup tiga aspek penilaian
sekaligus.

124
C. Tim Pengembang Kurikulum
PEMERINTAH KABUPATEN KUBU RAYA
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 1 SUNGAI RAYA
AKREDITASI “A”

Jalan Adisucipto Km 12,1 Arang Limbung, Kec. Sungai Raya, Kab. Kubu Raya,
Provinsi Kalimantan Barat. Kode Pos: 78391 /Telp.(0561)6710428
NPSN: 30100923/ Email: smpnegeri1sungairaya.kuburaya@gmail.com

SURAT KEPUTUSAN KEPALA SMP NEGERI 1 SUNGAI RAYA


NOMOR : 350/ 420/ SMPN1-SR/2020

TENTANG
TIM PENGEMBANG KURIKULUM
SMP NEGERI 1 SUNGAI RAYA
TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Menimbang :
1. Bahwa untuk ketertiban dan kelancaran pelaksanaan pengembangan
kurikulum dipandang perlu untuk menetapkan pembagian tugas guru dan tata
usaha dalam pengembangan kurikulum tahun pelajaran 2020/2021
2. Bahwa agar pelaksanaan tugas sebagaimana diktum 1 diatas dipandang perlu
untuk ditetapkan dalam surat keputusan sebagai landasan hukumnya
Mengingat:
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 36 dan Pasal 38

125
2. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 21 Tahun
2016 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun
2016 tentang standar Proses,
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun
2007 tentang sarana prasarana
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 23 tahun 2016
tentang Standar Penilaian Pendidikan
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 69 Tahun 2009
tentang standar Biaya
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 6 Tahun 2018
tentang Kepala Sekolah
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia No. 15 Tahun 2018 tentang Pemenuhan beban kerja dan Kepala
Sekolah
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia No. 27 Tahun 2008 tentang Bimbingan Penyuluhan
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia No. 24 Tahun 2008 tentang Administrasi Sekolah
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia No. 25 Tahun 2008 tentang Tenaga Perpustakaan
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia No. 26 Tahun 2008 tentang Tenaga Laboratorium Sekolah

126
15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia No.24 Tahun 2007 tentang Sarana Prasarana
16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia No.19 Tahun 2017 tentang Pengelolaan
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
No.8 Tahun 2020 tentang Penbiayaan BOS
18. Kepmendikbud Nomor 719/P/ 2020 tentang
Pedoman Pelaksanaan Kurikulum dalam kondisi khusus.
19. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
No. 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa
Darurat Covid-19
20. SK Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan
dan Perbukuan Nomor 018/ H / KR / 2020mtentang Kompetensi Inti dan
Kompeetensi Dasar pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah untuk Kondisi Khusus.
21. SK Bersama 4 Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, Menteri Dalam Negeri , Menetri Agama dan Menteri Kesehatan
tentang Penetapan Zona masa pandemic covid 19.
22. Peraturan Bupati No 6 tahun 2015 tentang ,muatan
lokal daerah mulok keagamaan
23. Instruksi bupati No 1 tahun 2016 tentang baca tulis
dan menghapal Al-Quran
24. Surat Edaran Bupati Kubu Raya Nomor
420/0952/DIKBUD/2020 Tentang Pengalihan Aktivitas Belajar Terkait
Pencegahan Penyebaran Covid 19 Dan Persiapan Menjelang Pengumuman
Kelulusan, Penyerahan Surat Keterangan Lulus Dan Tahun Pelajaran Baru
2020/2021.
25. Surat Edaran Bupati Kubu Raya Nomor
005/1186/DIKBUD/2020 Tentang pembelajaran di tahun pelajaran 2020/2021

127
ASN dan Non-ASN bekerja di kantor/sekolah
26. Surat Keputusan Kepala SMP Negeri 1 Sungai
Raya Nomor 313 /SMP N 1 /420/2020, Tanggal 1 Juli 2020 tentang Tim
Penyusun dan Pengembang Kurikulum SMP Negeri 1 Sungai Raya Kabupaten
Kubu Raya.
27. Perbub Nomor 64 Tahun 2020 tentang Protokol
Kesehatan Pencegahan dan Pengendalian Covid.19 dalam Tatanan Kebiasaan
Baru.

MEMUTUSKAN
Menetapkan

Pertama : Menunjuk Guru dan pegawai yang namanya tercantum pada


lampiran surat Keputusan ini, sebagai Tim Pengembang Kurikulum SMP Negeri 1
Sungai Raya tahun 2020
Kedua : Guru dan pegawai yang namanya tercantum pada lampiran surat
Keputusan ini bertugas : Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi
Kurikulum di SMP Negeri 1 Sungai Raya
Ketiga : Apabila terdapat kekeliruan dalam surat keputusan ini, maka akan
diadakan perbaikan sebagai mana mestinya.
Keempat : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkannya sampai
dengan akhir selesainya akreditasi sekolah SMP Negeri 1 Sungai Raya

Ditetapkan : Di Sungai Raya


Pada tanggal: 01 Juli 2020
Kepala Sekolah,

128
Drs. Slamet Riyadi, M.Pd
NIP 19680102 199702 1 003

Lampiran : Surat Keputusan Kepala SMP Negeri 1 Sungai Raya


Nomor : 350/ 420/SMPN1- SR/2020
Tanggal : 1 Juli 2020
TIM PENGEMBANG KURIKULUM
SMP NEGERI 1 Sungai Raya
TAHUN 2020

NO NAMA NIP KEDINASAN JABATAN


1 Drs. Slamet Riyadi, M. Pd 19680102 199702 1 003 Kepala Sekolah Penanggung Jawab
2 Marianti, S.Pd 19690306 199903 2 006 Waka Kurikulum Ketua
3 Hariyani, S.Pd 19800305 200801 2 025 Waka Kesiswaan Wakil Ketua 1
4 Syarifuddin, S.Pd 19621022 198703 1 002 Waka Humas Wakil Ketua 2
Kepala
5 Maria Indriyana, S.P 19740405 200502 2 003 Sekretaris
Laboratorium
6 Sahidin 19690707 199903 1 006 Bendahara BOS Bendahara
7 Waluyo,S.Pd Ketua Komite Anggota
8 Titik, S.Pd Wakil Komite Anggota

Ditetapkan : Di Sungai Raya


Pada tanggal: 01 Juli 2020
Kepala Sekolah,

Drs. Slamet Riyadi, M.Pd

129
NIP 19680102 199702 1 003

130

Anda mungkin juga menyukai