Anda di halaman 1dari 53

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam kondisi darurat, kegiatan pembelajaran tidak bisa berjalan
secara normal seperti biasanya, namun demikian peserta didik harus tetap
mendapatkan layanan pendidikan dan pembelajaran.Pada masa darurat
Covid-19, UPTD Satuan Pendidikan SDN Jember Lor 03 telah melaksanakan
kegiatan pembelajaran di tengah kondisi darurat sesuai dengan kondisi dan
kreatifitas sekolah dimana peserta didik belajar dari rumah dengan
bimbingan dari guru dan orang tua.
Menghadapi tahun Ajaran 2021/2022 yang masih dalam masa darurat,
tentunya UPTD Satuan Pendidikan SDN Jember Lor 03 membutuhkan
pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran yaitu Kurikulum
Darurat yang merupakan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang
disusun dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan pada masa darurat
dengan memperhatikan rambu-rambu ketentuan yang berlaku serta kondisi
keterbatasan masing-masing satuan pendidikan di masa darurat. Masa
darurat yang dimaksud bukan hanya pada masa darurat wabah Corona
Virus Disease (Covid-19), tetapi berlaku pula pada masa darurat karena
terjadi bencana alam dan sebagainya.
Kurikulum darurat ini dikembangkan untuk menghadapi masa darurat
covid 19 oleh Tim Pengembang Kurikulum UPTD Satuan Pendidikan SDN
Jember Lor 03 yang meliputi kerangka dasar Kurikulum Darurat, tujuan
tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum, serta kalender
pendidikan. Sebelum mengembangkan Kurikulum Darurat, UPTD Satuan
Pendidikan SDN Jember Lor 03 melakukan analisis kondisi internal yang
ada di satuan pendidikan, dan analisis kondisi lingkungan eksternal satuan
pendidikan dengan melakukan skrening zona lokasi tempat tinggal guru,
tenaga kependidikan dan peserta didik untuk memastikan tempat
tinggalnya bukan merupakan episentrum penularan Covid-19.
Kurikulum Darurat ini disusun dan dilaksanakan pada masa darurat
covid 19.Oleh karena itu semua aspek yang berkenaan dengan perencanaan
1
pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan penilaian hasil belajar
disesuaikan dengan kondisi darurat pada setiap satuan pendidikan di UPTD
Satuan Pendidikan SDN Jember Lor 03. Dalam menyusun kurikulum
darurat, satuan pendidikan dapat melakukan modifikasi dan inovasi
kurikulum, disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan sekolah.

B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan;
3. Permen PPPA Nomor 8 Tahun 2014 Tentang Kebijakan Sekolah
Ramah Anak
4. Peraturan Gubernur No.19 Tahun 2014 tentang Bahasa Daerah
Sebagai Muatan Lokal Wajib di sekolah/madrasah.
5. Permendikbud No. 57 Tahun 2014 Tentang Kurikulum SD
6. Permendikbud No. 61 Tahun 2014 Tentang KTSP
7. Permendikbud No. 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler
8. Permendikbud No. 63 Tahun 2014 Tentang Pendidikan
Kepramukaan
9. Permendikbud No. 79 Tahun 2014 Tentang Muatan Lokal
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun
2014 Tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum
2013
11. Permendikbud No. 23 Tahun 2015 Tentang Penumbuhan Budi
Pekerti
12. Permendikbud No. 53 Tahun 2015 Tentang Penilaian Hasil Belajar
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18 Tahun
2016 Tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah Bagi Siswa Baru
14. Permendikbud No. 20 Tahun 2016 Tentang SKL
15. Permendikbud No. 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi

2
16. Permendikbud No. 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses
17. Permendikbud No. 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian
18. Permendikbud No 75 Tahun 2016 Tentang Komite Sekolah
19. PP Nomor 19 Tahun 2017 Tentang Guru
20. Perpres No. 87 Tahun 2017 Tentang Penguatan Pendidikan Karakter
21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2018
Tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah dan Penilaian Hasil
Belajar oleh Satuan Pendidikan
22. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2018
Tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah
23. Peraturan Menteri Pendidikandan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 15 Tahun 2018 Tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru
Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah
24. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2018 Tentang Penguatan Pendidikan Karater Pada
Satuan Pendidikan Formal
25. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 36 Tahun
2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan
Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
26. SE Mendikbud Nomor 14 Tahun 2019 Tentang Penyerderhanaan RPP
27. Perdirjen Dikdasmen No. 97/D/HK/2019 Tentang Pedoman Teknis
PPK pada Satuan Pendidikan
28. SKB 4 Menteri Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran TA
2021/2022 di Masa Pandemi Covid – 19
29. SE Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid – 19
30. SE Sesjen Mendikbud Nomor 15 Tahun 2020 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat
Penyebaran Covid-19

2
31. Surat Bupati Jember No. 420/686/310/2020 Tentang Kebijakan
Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Covid -19 tanggal 24
Maret 2020.
32. Surat Bupati Jember No. 420/750/310/2020 Tentang Kebijakan
Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Covid -19 tanggal 3
April 2020.
33. Surat Bupati Jember No. 420/816/310/2020 Tentang Kebijakan
Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Covid -19 tanggal 17
April 2020.
34. Surat Bupati Jember No. 420/402/310/2020 Tentang Kebijakan
Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Covid -19 tanggal 29
Mei 2020.
35. Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur negara
danReformasi Birokrasi Nomor 58 Tahun 2020 Tentang Sistem kerja
Pegawai Aparatur Sipil Negara Dalam Tatanan Normal Baru tanggal
29 Mei 2020
36. Surat Bupati Jember No. 420/2070/310/2020 Tentang Kebijakan
Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Covid -19 tanggal 10
Juli 2020.
37. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Nomor
420/2042/101.1/2020 Tentang Hari Efektif Fakultatif, dan Hari
Libur Bagi Satuan Pendidikan di Provinsi Jawa TImur Tahun
Pelajaran 2020/2021

C. TUJUAN PENYUSUNAN DOKUMEN KURIKULUM DARURAT


Secara umum tujuan diterapkan Kurikulum adalah untuk
memandirikan dan memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian
kewenangan (otonomi), dan mendorong sekolah untuk melakukan
pengambilan keputusan secara partisipatif dalam pengembangan
kurikulum. Sedangkan secara khusus tujuannya adalah:
1. Menyamakan persepsi kepala sekolah, pendidik, tenaga
kependidikan, peserta didik dan Komite UPTD Satuan Pendidikan
4
SDN Jember Lor 03 tentang berbagai peraturan dan perundang-
undangan yang mendasari implementasi kurikulum 2013 pada
masa pandemi covid 19
2. Sebagai acuan teknis atau pedoman penyelenggaraan
pembelajaran selama pandemi covid 19 di sekolah.Dengan
harapan agar pembelajaran di UPTD Satuan Pendidikan SDN
Jember Lor 03 ini dapat terlaksana dengan baik dan efektif
3. Sebagai panduan implementasi kurikulum 2013 untuk
mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan
hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif,
kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban
dunia
4. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif
sekolah dalam mengembangkan kurikulum.
5. Memberdayakan sumber daya yang tersedia.
6. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dalam mengembangkan
kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama untuk
mewujudkan keunggulan UPTD Satuan Pendidikan SDN Jember
Lor 03.
7. Untuk memastikan hak anak untuk tetap mendapatkan layanan
Pendidikan, melindungi warga satuan pendidikan dan memastikan
pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, peserta didik dan
orang tua.

D. LANDASAN DAN PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM


Kurikulum Darurat sekolah ini dikembangkan sesuai dengan kondisi
lingkungan eksternal dan internal yang meliputi sarana prasarana, guru,
peserta didik, pemetaan zona lokasi tempat tinggal peserta didik maupun
guru pada masa darurat pandemi covid 19.Pengembangan Kurikulum
Darurat mengacu pada regulasi dan pedoman yang sesuai, serta

5
memperhatikan pertimbangan komite sekolah dan dikembangkan
berdasarkan landasan dan prinsip-prinsip sebagai berikut:

Landasan pengembangan Kurikulum darurat sebagai berikut


1. Landasan Filosofis
Kurikulum darurat UPTD Satuan Pendidikan SDN Jember Lor 03
dikembangkan menggunakan filosofi:
a. Sekolah sebagai satuan pendidikan formal dengan kekhasan
agama Islam yang mendasarkan kepada Alquran dan Hadis
sebagai sumber utama.
b. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun
kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang.
c. Target utama pendidikan UPTD Satuan Pendidikan SDN
Jember Lor 03 adalah pembentukan karakter mulia atau
akhlakul karimah serta pembekalan kompetensi sebagai bekal
masa depan peserta didik.
d. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif.
e. Guru adalah sosok teladan yang baik bagi peserta didik.
2. Landasan Sosiologis
Kurikulum darurat dikembangkan atas dasar kebutuhan merespon
perubahan rancangan dan proses pendidikan dalam rangka
memenuhi dinamika kehidupan keberagamaan, bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara, membangun masyarakat yang sejahtera
dan berkeadilan terutama pada masa darurat covid 19.
3. Landasan Psiko-pedagogis
Kurikulum harus didudukkan sebagai wahana pendewasaan peserta
didik sesuai dengan perkembangan psikologisnya dan mendapatkan
perlakuan pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan dan
zamannya pada masa darurat covid 19.

6
Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum Darurat
Kurikulum darurat dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan di
bawah koordinasi sekolah. Kurikulum darurat ini dikembangkan
berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan
peserta didik dan lingkungannya. Kurikulum dikembangkan
berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral
untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, menjadi warga
negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Untuk mendukung
pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta
didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan,
kepentingan peserta didik dan tuntutan lingkungan.Memiliki posisi
sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.
2. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman
karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis
pendidikan, terutama pada masa darurat covid 19 saat ini.
3. Tanggap terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan
Seni Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis.
Oleh karena itu, pada masa darurat semangat dan isi kurikulum
memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan
memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan melalui teknologi .
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan
dengan kebutuhan kehidupan termasuk di dalamnya kehidupan
kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia industri.Oleh karena itu,
pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan sosial,

7
keterampilan akademik dan keterampilan vokasional sangat
penting.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Subtansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi,
bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan
disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang
pendidikan menyesuaikan dengan kondisi masa darurat.
6. Belajar Sepanjang Hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan,
dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang
hayat.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan
nasional dan daerah untuk membangun kehidupan bermasyrakat,
berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan daerah harus
saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan 4 pilar
kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinekka Tunggal Ika
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN

A. Visi
1. Visi
”Unggul dalam IMTAQ dan IPTEK, berwawasan lingkungan, serta
ramah anak”.
Indikator Visi

8
 Memiliki Karakter baik dengan IMAN dan TAQWA kepada Tuhan
YME
 Memiliki sikap budi pekerti yang mulia, jujur, disiplin, peduli, santun,
percaya diri dalam berinteraksi dengang lingkungan Sosial dan alam
 Unggul dalam prestasi akademik maupun non akademik dengan
pendekatan PAIKEM dan Saintifik
 Memiliki kemampuan dan pengetahuan teknologi dalam
pengembagan diri
 Memiliki kepedulian terhadap lingkungan sekolah yang bersih, asri
nyaman, aman, ramah anak, serta mencegah pencemaran
lingkungan.

B. Misi
1. Mewujudkan Karakter baik dengan IMAN dan TAQWA kepada Tuhan
YME
2. Mewujudkan sikap budi pekerti yang mulia, jujur, disiplin, peduli,
santun, percaya diri dalam berinteraksi dengang lingkungan sosial
dan alam
3. Meningkatkan prestasi akademik , non akademik dengan pendekatan
PAIKEM dan Saintifik
4. Meningkatkan kemampuan dan pengetahuan teknologi untuk
pengembagan diri

8
5. Meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekolah yang bersih,
asri nyaman, aman, ramah anak, serta mencegah pencemaran
lingkungan.

C. Tujuan UPTD Satuan Pendidikan SDN Jember Lor 03


1. Terlaksananya program kegiatan keagamaan, sholat dhuha,
istighosah, pondok romadhon, peringatan hari besar agama.
2. Terlaksananya pengembangan kurikulum yang meliputi 8 standar
pendidikan
3. Terlaksananya pembelajran aktif inovatif, kreatif, efektif dan
menyenangkan dengan pendekantan saintifik
4. Tercapainya prestasi dalam kompetensi akademik dan non akademik.
5. Terlaksananya pembiasaan 5S 1P (senyum sapa salam sopan santun
dan peduli lingkungan)
6. Terlaksananya pembelajaran pengembangan diri yang terintergrasi
dengan pendidikan lingkungan hidup yang ramah anak
7. Terwujudnya karakter warga sekolah yang berbudi pekerti luhur,
bersih melalui pembiasaan .
8. Tercapainya lingkungan sekolah yang bersih asri, nyaman, aman
sebagai upaya mencegah kerusakan lingkungan sebagai upaya
menerapkan sekolah ramah anak

10
BAB III
KERANGKA DASAR, STRUKTUR DAN
MUATAN KURIKULUM DARURAT

A. Kerangka Dasar Kurikukum Darurat


1. Konsep Kurikulum Darurat
a. Kurikulum Darurat disusun dan dilaksanakan hanya pada masa
darurat covid 19.
b. Penyusunan kurikulum darurat dilakukan dengan cara
memodifikasi dan melakukan inovasi pada struktur kurikulum,
beban belajar, strategi pembelajaran, penilaian hasil belajar dan
lain sebagainya sesuai dengan kondisi UPTD Satuan Pendidikan
SDN Jember Lor 03. Misalnya dalam satu hari dibatasi hanya ada
dua atau tiga mata pelajaran yang diajarkan, terutama pada mata
pelajaran utama, peminatan dan sebagainya.
c. Pada masa darurat covid 19, seluruh peserta didik tetap
mendapatkan layanan pendidikan dan pembelajaran dari UPTD
Satuan Pendidikan SDN Jember Lor 03.
d. Belajar dari rumah tidak harus memenuhi tuntutan kompetensi
(KI-KD) pada kurikulum, tetapi lebih ditekankan pada
pengembangan karakter, akhlak mulia, kemandirian dan
kesalehan sosiallainnya.
e. Kurikulum darurat hanya diterapkan pada masa darurat covid 19
dan dilakukan apabila UPTD Satuan Pendidikan SDN Jember Lor
03 mampu memenuhi persyaratan protocol kesehatan yang
ditetapkan pemerintah setempat yang meliputi sarana yaitu
tempat cuci tangan, hand sanitizer, penataan kelas yang
memenuhi physical distanching, bilik untuk penyemprotan
disinfektan, alat pengukur suhu badan, masker cadangan,
pengoptimalan fungsi UKS dll. Bila kondisi sudah normal maka
kegiatan pembelajaran akan kembali dilaksanakan secara normal
seperti biasanya.
11
2. Konsep Pembelajaran Masa Darurat
a. Kegiatan pembelajaran pada masa darurat dilakukan dengan
berpedoman pada Kalender Pendidikan UPTD Satuan Pendidikan
SDN Jember Lor 03 tahun Ajaran 2021/2022 yang ditetapkan oleh
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama
Republik Indonesia
b. Kegiatan pembelajaran masa darurat dilakukan tidak hanya untuk
mencapai ketuntasan kompetensi dasar (KD) kurikulum, namun
lebih menititikberatkan pada penguatan karakter, praktek ibadah,
peduli pada lingkungan dan kesalehan social lainnya.
c. Kegiatan pembelajaran masa darurat covid 19 melibatkan guru,
orang tua, peserta didik dan lingkungan sekitar.
d. Kegiatan pembelajaran dilakukan setelah pendemi covid-19 UPTD
Satuan Pendidikan SDN Jember Lor 03 melakukan:
Pemetaan/skrining zona desa/kelurahan tempat tinggal peserta
didik, guru serta tenaga kependidikan yang ada di UPTD Satuan
Pendidikan SDN Jember Lor 03 sebagai bahan penentuan
pelaksanaan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh
sekolah, selain itu untuk memastikan tempat tinggalnya bukan
merupakan episentrum penularan Covid-19 (zona hijau) atau
termasuk lingkungan yang tidak aman (zona merah), dalam hal ini
dapat diketahui antara lain melalui gugus tugas penanganan covid
19, melalui aplikasi pemantauan covid 19 atau surat keterangan
dari kepala desa/kelurahan atau kecamatan, selain itu pemetaan/
skrining kesehatan bagi peserta didik, guru dan tenaga
kependidikan untuk memastikan kondisi kesehatannya tidak
berpotensi untuk menularkan atau tertular Covid-19 hal tersebut
dapat ditunjukkan melalui surat keterangan sehat dari puskesmas
sebagai bentuk pemenuhan kelengkapan apabila proses
pembelajaran akan dilakukan secara tatap muka atau kelas nyata.

12
Kegiatan pembelajaran masa darurat dilaksanakan dengan
mempertimbangkan terjaganya kesehatan, keamanan, dan
keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan dan
masyarakat baik pada aspek fisik maupun psikologi, untuk
pembelajaran tatap muka atau kelas nyata hal tersebut
ditunjukkan dengan surat rekomendasi dari pemerintah setempat
dan surat persetujuan dari orang tua.

3. Prinsip Pembelajaran Masa Darurat


a. Pembelajaran dilakukan dengan tatap muka, tatap muka terbatas,
dan/atau pembelajaran jarak jauh, baik secara Daring (dalam
jaringan) dan Luring (luar jaringan) kegiatan tersebut
dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang
bermakna bagi peserta didik, tanpa terbebani tuntutan
menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas
maupun kelulusan;
b. Pembelajaran berlangsung di sekolah, rumah, dan di lingkungan
sekitar sesuai dengan kondisi masing-masing termasuk
mempertimbangkan kesenjangan akses/ fasilitas belajar di rumah.
c. Pembelajaran dikembangkan secara kreatif dan inovatif dalam
mengoptimalkan tumbuhnya kemampuan kritis, kreatif,
komunikatif, dan kolaboratif peserta didik.
d. Pembelajaran menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru,
siapa saja adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas.
e. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran
f. Pembelajaran yang dilaksanakan dari rumah lebih
menitikberatkan pada pendidikan kecakapan hidup, misalnya
pemahaman mengatasi pandemi Covid-19, penguatan nilai
karakter atau akhlak, serta keterampilan beribadah peserta didik
di tengah keluarga;

13
Keselamatan dan kesehatan lahir batin peserta didik, pendidik,
kepala satuan pendidikan dan seluruh warga satuan pendidikan
menjadi pertimbangan utama dalam pelaksanaan belajar dari
rumah
g. Mengedepankan pola interaksi dan komunikasi yang positif
antara guru dengan peserta didik dan orang tua/wali
h. Bukti atau produk aktivitas Belajar dari Rumah diberi umpan
balik yang bersifat kualitatif dan berguna dari guru, tanpa
diharuskan memberi skor/nilai kuantitatif

4. Materi, Metode Dan Media Pembelajaran Masa Darurat


a. Pengembangan Materi Ajar
Guru memilih materi pelajaran esensi untuk dijadikan prioritas
dalam pembelajaran. Sedangkan materi lain dapat dipelajari
peserta didik secara mandiri. Materi pembelajaran diambilkan dan
dikumpulkan serta dikembangkan dari:
1. Buku-buku sumber seperti buku peserta didik, buku
pedoman guru, maupun buku atau literatur lain yang
berkaitan dengan ruang lingkup yang sesuai dan benar.
2. Hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan dan/atau berkaitan
dengan fenomena sosial yang bersifat kontekstual, misalnya
berkaitan dengan pandemi Covid-19 atau hal lain yang
sedang terjadi di sekitar peserta didik.
b. Model dan Metode Pembelajaran.
1. Desain pembelajaran untuk memperkuat pendekatan berbasis
ilmiah atau saintifik berbentuk model-model pembelajaran,
seperti model Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery
learning) model Pembelajaran Berbasis Penelitian (Inquiry
learning), Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based
Learning), Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem
Based Learning), dan model pembelajaran lainnya yang
memungkinkan peserta didik belajar secara aktif dan kreatif.
14
2. Guru memilih metode yang memungkinkan pencapaian
tujuan pembelajaran pada kondisi darurat.
3. Guru secara kreatif mengembangkan metode pembelajaran
aktif yang disesuaikan dengan karakteristik materi/tema dan
karaktersituasi yang dihadapi sekolah pada kondisi darurat.
4. Aktivitas dan tugas pembelajaran pada masa belajar dari
rumah dilaksanakan bervariasi antar peserta didik, sesuai
minat dan kondisi masing-masing, termasuk
mempertimbangkan kesenjangan akses atau ketersediaan
fasilitas belajar di rumah.
5. Pemberian tugas pembelajaran dilaksanakan dengan
mempertimbangkan konsep belajar dari rumah, yaitu sebagai
usaha memutus mata rantai penyebaran Covid-19, maka
beban tugas yang diberikan kepada peserta didik dipastikan
dapat diselesaikan tanpa keluar rumah dan tetap terjaga
kesehatan, serta cukupnya waktu istirahat untuk menunjang
daya imunitas peserta didik.
c. Media dan Sumber Belajar.
Guru menggunakan media yang ada di sekitar lingkungan, dapat
berupa benda-benda yang dapat dijadikan sebagai media
pembelajaran sederhana. Pemilihan media disesuaikan dengan
materi/tema yang diajarkan dan tagihan dengan tetap
mempertimbangkan kondisi kedaruratan. Selain itu guru dan
peserta didik dapat menggunakan media dan sumber belajar
antara lain:
buku sekolah elektronik (https://bse.kmendikbud.go.id), aplikasi
e-learning sekolah (https://elearning.kemenag.go.id/), web Rumah
Belajar oleh Pusdatin Kemendikbud
(https://belajar.kemdikbud.go.id), TVRI, TV edukasi Kemendikbud,
Pembelajaran Digital oleh Pusdatin dan SEAMOLEC, Kemendikbud
(http://rumahbelajar.id), Tatap muka daring program sapa duta
rumah belajar Pusdatin Kemendikbud, Guru berbagi
15
(http://guruberbagi.kemdikbud.go), Video pembelajaran (Video
pembelajaran), Radio edukasi Kemendikbud
(https://radioedukasi.kemdikbud), Ruang guru PAUD
Kemendikbud (http://anggunpaud.kemdikbud), Mobile edukasi-
Bahan ajar multimedia
(https://medukasi.kemdikbud.go.id/meduka), Modul Pendidikan
Kesetaraan (https://emodul.kemdikbud.go.id/),
Kursus daring untuk Guru dari SEAMOLEC
(http://mooc.seamolec.org/).

5. Langkah-Langkah Pengelolaan Pembelajaran Masa Darurat


a. Penyiapan Sarana Pendukung Pembelajaran Kurikulum Darurat
yang Dilakukan Oleh UPTD Satuan Pendidikan SDN Jember Lor
03:
1. Melakukan pemetaan/ skrining zona tempat tinggal peserta didik,
pendidik dan tenaga kependidikan untuk menentukan model
pengelolaan pembelajaran dan mengajukan rekomendasi apabila
termasuk pada zona hijau
2. Menetapkan model pengelolaan pembelajaran selama masa
darurat
3. Membentuk tim siaga darurat untuk penanganan COVID-19 di
UPTD Satuan Pendidikan SDN Jember Lor 03 terdiri dari unsur
guru, tenaga kependidikan, komite UPTD Satuan Pendidikan SDN
Jember Lor 03, dan memberikan pembekalan mengenai tugas dan
tanggungjawab kepada tim, berkoordinasi dengan Kemenag atau
gugus tugas penanganan COVID-19 setempat.
4. Memberikan laporan secara berkala kepada Kantor Kemenag
melalui pengawas UPTD Satuan Pendidikan SDN Jember Lor
03tentang kondisi kesehatan warga UPTD Satuan Pendidikan SDN
Jember Lor 03, metode pembelajaran yang digunakan (kelas
nyata, daring/luring atau kombinasi), kendala pelaksanaan dan
praktik pelaksanaannya serta capaian hasil belajar peserta didik.
16
b. Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum
Darurat Yang Dilakukan Oleh Guru:
1. Menyiapkan Perencanakan Pembelajaran
a) Sebelum melakukan aktifitas pembelajaran, guru menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disusun secara
simple/sederhana, mudah dilaksanakan, serta memuat hal-
hal pokok saja namun tetap berpedoman pada SK Dirjen
Pendis Nomor 5164 Tahun 2018 dan permendikbud Nomor 37
tahun 2018.
b) Dalam menyusun RPP, guru merujuk pada SKL, KI-KD dari
materi esensi dan Indikator Pencapaian yang diturunkan dari
KD.
c) Guru membuat pemetaan KD dan memilih materi esensi yang
akan diajarkan kepada peserta didik pada masa darurat.
d) Dalam setiap menyusun RPP, terdapat 3 (tiga) ranah yang
perlu dicapai dan perlu diperhatikan pada setiap akhir
pembelajaran, yaitu dimensi sikap, aspek pengetahuan dan
aspek keterampilan.
e) Dimensi sikap mencakup nilai-nilai spiritual sebagai wujud
iman dan takwa kepada Allah Swt, mengamalkan akhlak
yangterpuji dan menjadi teladan bagi keluarga masyarakat
danbangsa, yaitu sikap peserta didik yang jujur, disipilin,
tanggungjawab, peduli, santun, mandiri, dan percaya diri dan
berkemauan kuat untuk mengimplementasikan hasil
pembelajarannya di tengah kehidupan dirinya dan
masyarakatnya dalam rangka mewujudkan kehidupan
beragama, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang
lebih baik.
f) Dimensi pengetahuan yaitu memiliki dan mengembangkan
pengetahuan secara konseptual, faktual, prosedural dan
metakognitif secara teknis dan spesifik dari tingkat
sederhana, kongkrit sampai abstrak, komplek berkenaaan
17
dengan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
masyarakat sekitar, lingkungan alam, bangsa, negara dan
kawasan regional, nasional maupun internasional.
g) Dimensi keterampilan yaitu memiliki keterampilan berpikir
tingkat tinggi dan bertindak: kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, dan komunikatif serta mampu bersaing
di era global dengan kemampuan sikap, pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki.
h) Setelah penyusunan RPP selesai dan disahkan oleh kepala
UPTD Satuan Pendidikan SDN Jember Lor 03, RPP tersebut
dapat juga dibagikan kepada orang tua peserta didik agar
orang tua mengetahui kegiatan pembelajaran, tugas dan
target capaian kompetensi yang harus dilakukan anaknya
pada masa darurat.
2. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran:
a) Kegiatan Pembelajaran Dilakukan Secara Daring
Kegiatan Prapembelajaran
1) Guru menyiapkan nomor telepon peserta didik atau
orang tua/wali peserta didik dan membuat grup
WhatsApp (atau aplikasi komunikasi lainnya) sebagai
media interaksi dan komunikasi
2) Guru melakukan diskusi dengan orang tua/ wali dan
peserta didik untuk memastikan orang tua/wali peserta
didik atau peserta didik mendukung proses pembelajaran
daring
3) Memberikan penjelasan tentang materi, media/ aplikasi
yang akan dipakai pembelajaran daring
4) Guru menyiapkan RPP yang sesuai dengan kondisi dan
akses pembelajaran daring.

18
Kegiatan Saat Pembelajaran
1) Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan pastikan
peserta didik dalam kondisi sehat dan siap mengikuti
pembelajaran
2) Guru mengajak peserta didik berdoa sebelum
pembelajaran
3) Guru menyampaikan materi sesuai dengan metode yang
direncanakan
4) Guru memberikan kesempatan kepada pesertadidik
untuk bertanya, mengemukakan pendapat dan/atau
melakukan refleksi.
Kegiatan Pasca Pembelajaran
1) Setiap peserta didik mengisi lembar aktivitas sebagai
bahan pemantauan belajar harian.
2) Mengingatkan orang tua/wali pesertadidik atau
pesertadidik untuk mengumpukan foto aktifitas/lembar
tugas atau file penugasan
3) Memberikan umpan balik terhadap hasil karya/tugas
pesertadidik/lembar refleksi pengalaman belajar
4) Kegiatan penutup diakhiri dengan membaca doa, guru
memberikan informasi kepada peserta didik tentang
materi/kompetensi yang akandipelajari pada pertemuan
berikutnya dan memberikan pesan moral serta informasi
tentang pandemic covid 1
3. Pengelolaan Kelas Masa Darurat UPTD Satuan Pendidikan SDN
Jember Lor 03 (Zonasi Orange)
1) Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan secara jarak jauh
atau kelas virtual Dalam Jaringan (Daring) yaitu bagi peserta
didik yang terpenuhi fasilitasnya berupa laptop, Hp android
maupun jaringan internet. Seluruh staf dan guru
menggunakan aplikasi pembelajaran digital dengan
menyediakan aplikasi WhatsApp, Google Clasroom dan atau
19
aplikasi lain yang sejenis. Pada proses pembelajaran Daring tatap
muka virtual juga dapat dilakukan melalui aplikasI
2) zoom, video conference, atau diskusi dalam group di media
social atau aplikasi pesan, hal tersebut dilakukan untuk
memastikan adanya interaksi atau komunikasi dua arah
antara guru dengan peserta didik.
3) Untuk pembelajaran jarak jauh Luar Jaringan (Luring)
dilaksanakan bagi peserta didik yang belum terpenuhi
fasilitasnya berupa laptop, Hp android maupun jaringan
internet, guru dan peserta didik menggunakan vasilitas
melalui media buku, modul, dan bahan ajar dari lingkungan
sekitar. Selain itu, para peserta didik juga dapat
menggunakan media televisi dan radio atau pengiriman bahan
ajar menggunakan kurir.
4) Pelaksanaan kegiatan pembelajaran jarak jauh baik Daring
maupun Luring, jadwal kelas diatur secara proporsional, yaitu
dalam sehari hanya ada satu atau dua kelas virtual, hal
tersebut dilakukan agar peserta didik tidak berada di depan
computer /laptop /HP seharian penuh. Disamping itu juga
untuk menghemat penggunaan paket data internet.

4. Penilaian Hasil Belajar Pada Masa Darurat


Penilaian hasil belajar pada masa darurat memperhatikan hal-hal
sebagai berikut;
a. Penilaian hasil belajar mengacu pada regulasi/ juknis
penilaian hasil belajar dari Kemenag RI dengan penyesuaian
masa darurat.
b. Penilaian hasil belajar mencakup aspek sikap, aspek
pengetahuan dan aspek keterampilan.
c. Penilaian hasil belajar berbentuk antara lain portofolio,
penugasan, proyek, praktek, tulis dan bentuk lainnya, yang
diperoleh melalui tes daring, dan atau bentuk asesmen
20
lainnya yang memungkinkan ditempuh secara jarak jauh dan
tetap memperhatikan protocol kesehatan dan atau keamanan
d. Penilaian meliputi penilaian harian (PH), penilaian akhir
semester (PAS) dan penilaian akhir tahun (PAT).
e. Penilaian dirancang untuk mendorong aktivitas belajar yang
bermakna, dan tidak dipaksakan untuk mengukur
ketuntasan capaian kurikulum secara menyeluruh;
f. Pemberian tugas kepada peserta didik dan penilaian hasil
belajar pada masa Belajar dari Rumah dilaksanakan
bervariasi antar peserta didik, sesuai minat dan kondisi
masing-masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan
akses/ ketersediaan fasilitas belajar di rumah. Pemberian
tugas diberikan secara proporsional atau tidak berlebihan
dengan tujuan perlindungan kesehatan, keamanan, dan
motivasi peserta didik selama masa darurat tetap terjaga.
g. Hasil belajar peserta didik dikirim ke guru antara lain berupa
foto, gambar, video, animasi, karya seni dan bentuk lain
tergantung jenis kegiatannya dan yang memungkinkan
diwujudkan di masa darurat.
h. Terkait penugasan yang diberikan oleh guru, waktu
pembelajaran dan pengerjaan tugas disesuaikan dengan
jadwal tayang/siaran dan waktu pengumpulan tugas setiap
akhir minggu atau disesuaikan dengan kondisi peserta didik
dan ketersediaan waktu peserta didik dan orangtua/wali.
i. Dari hasil belajar tersebut, guru melakukan penilaian baik
dengan teknik skala capaian perkembangan, maupun hasil
karya.
j. Guru melakukan analisis untuk melihat ketercapaian
kompetensi dasar yang muncul lalu dilakukan skoring.

21
B. Struktur dan Muatan Kurikulum
Struktur kurikulum di UPTD Satuan Pendidikan SDN Jember Lor 03
meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya sesuai
dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang ditetapkan pemerintah
secara nasional. Sedangkan mata pelajaran Umum sesuai dengan
Kepmendikbud Nomor 719_P_2020 tentang Pedoman Pelaksanaan
Kurikulum Pada Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus.
Cakupan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kelas 1-6 disajikan
pada tabel berikut:
KELAS I
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati (mendengar, dalam bahasa yang jelas dan logis
melihat, membaca) dan menanya dalam karya yang estetis, dalam
berdasarkan rasa ingin tahu tentang gerakan yang mencerminkan anak
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan sehat, dan dalam tindakan yang
kegiatannya, dan benda-benda yang mencerminkan perilaku anak beriman
dijumpainya di rumah dan di sekolah dan berakhlak mulia
3.1 Menjelaskan kegiatan persiapan 4.1 Mempraktikkan kegiatan persiapan
membaca permulaan (cara duduk membaca permulaan (duduk wajar
wajar dan baik, jarak antara mata dan dan baik, jarak antara mata dan buku,
buku, cara memegang buku, cara cara memegang buku, cara membalik
membalik halaman buku, gerakan halaman buku, gerakan mata dari kiri
mata dari kiri ke kanan, memilih ke kanan, memilih tempat dengan
tempat dengan cahaya yang terang, cahaya yang terang) dengan benar.
dan etika membaca buku) dengan cara
yang benar.
3.2 Mengemukakan kegiatan persiapan 4.2 Mempraktikkan kegiatan persiapan
menulis permulaan (cara duduk, cara menulis permulaan (cara duduk, cara
memegang pensil, cara menggerakkan memegang pensil, cara meletakkan
pensil, cara meletakkan buku, jarak buku, jarak antara mata dan buku,
antara mata dan buku, pemilihan gerakan tangan atas-bawah, kirikanan,
tempat dengan cahaya yang terang) latihan pelenturan gerakan
yang benar secara lisan. tangan dengan gerakan menulis di
udara/pasir/ meja, melemaskan jari
dengan mewarnai, menjiplak,
menggambar, membuat garis tegak,
miring, lurus, dan lengkung, menjiplak
berbagai bentuk gambar, lingkaran,
dan bentuk huruf di tempat bercahaya
terang) dengan benar.

22
KELAS I
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3.3 Menguraikan lambang bunyi vokal 4.3 Melafalkan bunyi vokal dan
dan konsonan
konsonan dalam kata bahasa dalam kata bahasa Indonesia atau
Indonesia atau bahasa daerah. bahasa daerah
3.4 Menentukan kosakata tentang 4.4 Menyampaikan penjelasan (berupa
anggota gambar dan tulisan) tentang anggota
tubuh dan pancaindra serta tubuh dan pancaindra serta
perawatannya melalui teks pendek perawatannya menggunakan kosakata
(berupa gambar, tulisan, slogan bahasa Indonesia dengan bantuan
sederhana, dan/atau syair lagu) dan bahasa daerah secara lisan dan/atau
eksplorasi lingkungan. tulis.
3.5 Merinci ungkapan penyampaian 4.5 Mempraktikkan ungkapan terima
terima kasih, permintaan maaf, tolong, kasih,
dan pemberian pujian, dengan permintaan maaf, tolong, dan
menggunakan bahasa yang santun pemberian pujian, dengan
secara lisan dan tulisan yang dapat menggunakan bahasa yang santun
dibantu dengan kosakata bahasa kepada orang lain secara lisan dan
daerah. tulis.
3.6 Merinci kosakata dan ungkapan 4.6 Menggunakan kosakata dan
perkenalan diri dan keluarga secara ungkapan
lisan dan tulis yang dapat dibantu yang tepat untuk perkenalan diri dan
dengan kosakata bahasa daerah. keluarga secara sederhana dalam
bentuk lisan dan tulis.

KELAS II
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati (mendengar, dalam bahasa yang jelas dan logis,
melihat, membaca) dan menanya dalam karya yang estetis, dalam
berdasarkan rasa ingin tahu tentang gerakan yang mencerminkan anak
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan sehat, dan dalam tindakan yang
kegiatannya, dan benda-benda yang mencerminkan perilaku anak beriman
dijumpainya di rumah dan di sekolah. dan berakhlak mulia.
3.1 Memahami ungkapan, ajakan, 4.1 Menirukan ungkapan, ajakan,
perintah, perintah, penolakan dalam cerita atau
penolakan yang terdapat dalam teks lagu anak-anak dengan bahasa yang
cerita atau lagu yang menggambarkan santun.
sikap hidup rukun.
3.2 Memahami kosakata dan konsep 4.2 Menyajikan penggunaan kosakata
tentang lingkungan sehat dan bahasa Indonesia yang tepat atau
lingkungan tidak sehat di lingkungan bahasa daerah hasil pengamatan
sekitar serta cara menjaga kesehatan tentang lingkungan sehat dan

23
KELAS II
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
lingkungan dalam bahasa Indonesia lingkungan tidak sehat di lingkungan
atau bahasa daerah melalui teks tulis, sekitar serta cara menjaga kesehatan
lisan, dan visual lingkungan dalam bentuk teks tulis,
lisan, dan visual.
3.3 Memahami puisi anak dalam bahasa 4.3 Membacakan teks puisi anak
Indonesia atau bahasa daerah melalui tentang
teks tulis dan lisan. alam dan lingkungan dalam bahasa
Indonesia dengan lafal, intonasi, dan
ekspresi yang tepat sebagai bentuk
ungkapan diri.
3.4 Memahami tulisan tegak 4.4 Menulis dengan tulisan tegak
bersambung dalam cerita dengan bersambung menggunakan huruf
memperhatikan penggunaan huruf kapital (awal kalimat, nama bulan,
kapital (awal kalimat, nama bulan dan hari, dan nama diri) serta tanda titik
hari, nama pada kalimat berita dan tanda tanya
orang) serta mengenal tanda titik pada pada kalimat tanya dengan benar.
kalimat berita dan tanda tanya pada
kalimat tanya.
3.5 Memahami informasi dari dongeng 4.5 Menceritakan kembali teks dongeng
binatang (fabel) tentang sikap hidup binatang (fabel) yang menggambarkan
rukun dari teks lisan dan tulis dengan sikap hidup rukun yang telah dibaca
tujuan untuk kesenangan. secara nyaring sebagai bentuk
ungkapan diri.
3.6 Memahami penggunaan huruf 4.6 Menulis teks dengan menggunakan
kapital huruf kapital (nama Tuhan, nama
(nama Tuhan, nama orang, nama agama, nama orang), serta tanda titik
agama), serta tanda titik dan tanda dan tanda tanya pada akhir kalimat
tanya dalam kalimat yang benar dengan benar.

KELAS III
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati (mendengar, dalam bahasa yang jelas, sistematis
melihat, membaca) dan menanya dan logis, dalam karya yang estetis,
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dalam gerakan yang mencerminkan
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan anak sehat, dan dalam tindakan yang
kegiatannya, dan benda-benda yang mencerminkan perilaku anak beriman
dijumpainya di rumah dan di sekolah dan berakhlak mulia
3.1 Mencermati kosakata dalam teks 4.1 Menyajikan laporan tentang konsep
tentang konsep ciri-ciri, kebutuhan ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan
(makanan dan tempat hidup), tempat hidup), pertumbuhan dan
pertumbuhan, dan perkembangan perkembangan makhluk hidup yang
makhluk hidup yang ada di ada di lingkungan setempat secara

24
KELAS III
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
lingkungan setempat yang disajikan ertulis menggunakan kosakata baku
dalam bentuk lisan, tulis, visual, dan kalimat efektif.
dan/atau eksplorasi lingkungan.
3.2 Menggali informasi tentang cara- 4.2 Menyajikan hasil wawancara
cara tentang
perawatan tumbuhan dan hewan cara-cara perawatan tumbuhan dan
melalui wawancara dan/atau hewan dalam bentuk tulis dan visual
eksplorasi lingkungan. menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif.
3.3 Menguraikan pesan dalam dongeng 4.3 Memeragakan pesan dalam dongeng
yang disajikan secara lisan, tulis, dan sebagai bentuk ungkapan diri
visual dengan tujuan untuk menggunakan kosakata baku dan
kesenangan. kalimat efektif.
3.4 Mengidentifikasi lambang/simbol 4.4 Menyajikan hasil identifikasi
rambu lalu lintas beserta artinya dalam tentang lambang/simbol rambu lalu
teks lisan, tulis, visual, dan/atau lintas beserta artinya dalam bentuk
eksplorasi lingkungan. visual dan tulis menggunakan kosakata
baku dan kalimat efektif.
3.5 Mencermati ungkapan atau kalimat 4.5 Memeragakan ungkapan atau
saran, masukan, dan penyelesaian kalimat saran, masukan, dan
masalah (sederhana) dalam teks tulis. penyelesaian masalah (sederhana)
sebagai bentuk ungkapan diri
menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif yang dibuat sendiri.

KELAS IV
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dan menanya dalam bahasa yang jelas, sistematis
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dan logis, dalam karya yang estetis,
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan dalam gerakan yang mencerminkan
kegiatannya, dan benda-benda yang anak sehat, dan dalam tindakan yang
dijumpainya di rumah, di sekolah dan mencerminkan perilaku anak beriman
di tempat bermain dan berakhlak mulia
3.1 Mencermati gagasan pokok dan 4.1 Menata informasi yang didapat dari
gagasan pendukung yang diperoleh teks berdasarkan keterhubungan
dari teks lisan, tulis, atau visual. antargagasan ke dalam kerangka
tulisan.
3.2 Menggali informasi dari seorang 4.2 Melaporkan hasil wawancara
tokoh melalui wawancara menggunakan menggunakan kosakata baku dan
daftar pertanyaan. kalimat efektif dalam bentuk teks tulis.

25
KELAS IV
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3.3 Menggali isi dan amanat puisi yang 4.3 Melisankan puisi hasil karya pribadi
disajikan secara lisan dan tulis dengan dengan lafal, intonasi, dan ekspresi
tujuan untuk kesenangan. yang tepat sebagai bentuk ungkapan
diri.
3.4 Menggali pengetahuan baru yang 4.4 Menyampaikan pengetahuan baru
terdapat pada teks nonfiksi. dari teks nonfiksi ke dalam tulisan
dengan bahasa sendiri.
3.5 Mencermati tokoh-tokoh yang 4.5 Menyampaikan hasil identifikasi
terdapat pada teks fiksi. tokoh-tokoh yang terdapat pada teks
fiksi secara lisan, tulis, dan visual.

KELAS V
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual dan 4. Menyajikan pengetahuan faktual dan
konseptual dengan cara mengamati, konseptual dalam bahasa yang jelas,
menanya dan mencoba berdasarkan sistematis, logis dan kritis, dalam
rasa ingin tahu tentang dirinya, karya yang estetis, dalam gerakan
makhluk ciptaan Tuhan dan yang mencerminkan anak sehat, dan
kegiatannya, dan benda- benda yang dalam tindakan yang mencerminkan
dijumpainya di rumah, di sekolah dan perilaku anak beriman dan berakhlak
tempat bermain mulia
3.1 Mengklasifikasi informasi yang 4.1 Menyajikan hasil klasifikasi
didapat dari buku ke dalam aspek: apa, informasi yang didapat dari buku yang
di mana, kapan, siapa, mengapa, dan dikelompokkan dalam aspek: apa, di
bagaimana. mana, kapan, siapa, mengapa, dan
bagaimana menggunakan kosakata
baku.
3.2 Meringkas teks penjelasan 4.2 Menyajikan ringkasan teks
(eksplanasi) dari media cetak atau penjelasan (eksplanasi) dari media cetak
elektronik. atau elektronik dengan menggunakan
kosakata baku dan kalimat efektif
secara lisan, tulis, dan visual.
3.3 Menganalisis informasi yang 4.3 Memeragakan kembali informasi
disampaikan paparan iklan dari media yang disampaikan paparan iklan dari
cetak atau elektronik. media cetak atau elektronik dengan
bantuan lisan, tulis, dan visual.
3.4 Menggali isi dan amanat pantun 4.4 Melisankan pantun hasil karya
yang disajikan secara lisan dan tulis pribadi dengan lafal, intonasi, dan
Dengan tujuan untuk kesenangan. ekspresi yang tepat sebagai bentuk
ungkapan diri.
3.5 Mencermati penggunaan kalimat 4.5 Membuat surat undangan (ulang
efektifdan ejaan dalam surat undangan tahun,kegiatan sekolah, kenaikan kelas,
(ulang tahun, kegiatan sekolah, dll.) dengan kalimat efektif dan
kenaikan kelas, dll.). memperhatikan penggunaan ejaan.

26
KELAS VI
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual dan 4. Menyajikan pengetahuan faktual dan
konseptual dengan cara mengamati, konseptual dalam bahasa yang jelas,
menanya dan mencoba berdasarkan sistematis, logis dan kritis, dalam
rasa ingin tahu tentang dirinya, karya yang estetis, dalam gerakan
makhluk ciptaan Tuhan dan yang mencerminkan anak sehat, dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dalam tindakan yang mencerminkan
dijumpainya di rumah, di sekolah dan perilaku anak beriman dan berakhlak
di tempat bermain mulia
3.1 Menyimpulkan informasi 4.1 Menyajikan simpulan secara lisan
berdasarkan teks laporan hasil dan tulis dari teks laporan hasil
pengamatan yang didengar dan dibaca. pengamatan atau wawancara yang
diperkuat oleh bukti.
3.2 Menggali isi teks penjelasan 4.2 Menyajikan hasil penggalian
(eksplanasi) ilmiah yang didengar dan informasi dari teks penjelasan
dibaca. (eksplanasi) ilmiah secara lisan, tulis,
dan visual dengan menggunakan
kosakata baku dan kalimat efektif.
3.3 Menggali isi teks pidato yang 4.3 Menyampaikan pidato hasil karya
didengar dan dibaca. pribadi dengan menggunakan kosakata
baku dan kalimat efektif sebagai bentuk
ungkapan diri.
3.4 Membandingkan karakteristik teks 4.4 Mengubah teks puisi ke dalam teks
puisi dan teks prosa. prosa dengan tetap memperhatikan
makna isi teks puisi.
3.5 Mencermati petunjuk dan isi teks 4.5 Mengisi teks formulir (pendaftaran,
formulir (pendaftaran, kartu anggota, kartu anggota, pengiriman uang melalui
pengiriman uang melalui bank/kantor bank/kantor pos, daftar riwayat hidup,
pos, daftar riwayat hidup, dsb.). dll.) sesuai petunjuk pengisiannya.
3.6 Mengaitkan peristiwa yang dialami 4.6 Menyajikan hasil pengaitan
tokoh dalam cerita fiksi dengan peristiwa yang dialami tokoh dalam
pengalaman pribadi. cerita fiksi dengan pengalaman pribadi
secara lisan, tulis, dan visual.

a. Pengaturan Beban Belajar


Bebanbelajar yang diterapkan di UPTD Satuan Pendidikan SDN Jember
Lor 03 adalah sistem Paket. Beban belajar dengan sistem paket
sebagaimana diatur dalam struktur kurikulum setiap satuan pendidikan
merupakan pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang
terdapat pada semester gasal dan genap dalam satu tahun ajaran.
Beban belajar pada sistem paket terdiri atas pembelajaran tatap muka,

27
penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri. Beban belajar penugasan
terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 40%.
Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum ini. Pengaturan alokasi
waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil
dan genap masing-masing 17 minggu. Adapun alokasi waktu untuk
setiap jam pelajaran adalah 35 menit.
Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur*) dan kegiatan mandiri
tidak terstruktur**) adalah 0% - 40% dari waktu kegiatan tatap muka
mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu
tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik
dalam mencapai kompetensi.

28
STRUKTUR KURIKULUM
UPTD SATUAN PENDIDIKAN SDN JEMBER LOR 03
KECAMATAN PATRANG
TAHUN AJARAN 2021/2022
KELAS 1-6

ALOKASI WAKTU PER MINGGU


MATA PELAJARAN
I II III IV V VI
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4
2 Pendidikan Pancasila dan
5 5 6 5 5 5
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7
4 Matematika 5 6 6 6 6 6
5 Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3
6 Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3
Kelompok B
1 Seni Budaya dan Prakarya 4 4 2 2 2 2
2 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
2 2 4 4 4 4
Kesehatan
3 Bahasa Jawa 2 2 2 2 2 2
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 30 32 34 36 36 36

Keterangan:
a) Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B
yang terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan
Prakarya,Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, Bahasa
Jawa adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya
Dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten local yang
dikembangkan oleh pemerintah daerah.
b) Tugas Terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang
29
c) oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu
penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik.
d) Tugas Mandiri tidak Tersetruktur adalah kegiatan pembelajaran yang
berupa pendalaman materi pembelajran oleh peserta didik yang
dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu
penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.
e) Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum didalam
struktur kurikulum di atas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler
wajib (pramuka) dan pilihan yang terdiri dari : ekstrakurikuler TIK,
ekstrakurikuler bahasa inggris, ekstrakurikuler pianika,
ekstrakurikuler bridge, ekstrakurikuler catur. ekstrakurikuler silat,
ekstrakurikuler karate, ekstrakurikuler angklung, ekstrakurikuler
tilawah, ekstrakurikuler minat khusus (IPA), ekstrakurikuler minat
khusus (bahasa indonesia), ekstrakurikuler minat khusus
(matematika), dan ekstrakurikuler minat khusus (IPS)
f) Sekolah menambah 4 jam pelajaran dari struktur kurikulum
nasional untuk setiap kelas
g) Penambahan jumlah jam digunakan untuk Muatan Lokal Bahasa
Jawa
h) Alokasi waktu setiap jam adalah 35 menit.
i) Untuk kelas 1-3, kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan
tematik, kecuali Pendidikan Agama serta Muatan Lokal
menggunakan pendekatan muatan mata pelajaran.
j) Untuk kelas 4-6, kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan
tematik, kecuali Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Muatan Lokal,
Matematika, dan PJOK menggunakan pendekatan mata pelajaran.

b. Ketuntasan Belajar
Kriteria Ketuntasan Minimal yang selanjutnya disebut KKM adalah
kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan yang
mengacu pada kompetensi dasar, dengan mempertimbangkan
kompleksitas/keluasan dan kedalaman, daya dukung/kondisi satuan
30
pendidikan dan karekteristik peserta didik. Ketuntasan Belajar
adalah tingkat minimal pencapaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan meliputi ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan
belajar dalam konteks kurun waktu belajar. Ketuntasan Belajar terdiri
atas ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan belajar dalam
konteks kurun waktu belajar.
Ketuntasan penguasaan substansi yaitu ketuntasan belajar KD
yang merupakan tingkat penguasaan peserta didik atas KD tertentu pada
tingkat penguasaan minimal atau diatasnya, sedangkan ketuntasan
belajar dalam konteks kurun waktu belajar terdiri atas ketuntasan
dalam setiap semester, setiap tahun ajaran, dan tingkat satuan
pendidikan. Ketuntasan Belajar untuk sikap (KD pada KI-1 dan KI-2)
ditetapkan dengan predikat Baik(B). Sedangkan nilai ketuntasan
kompetensi pengetahuan danketerampilandituangkandalam
bentukangka0–100.KKMdirumuskandiawaltahunpelajaran.Adapun KKM
setiap mata pelajaran sebagai berikut:

KKM MATA PELAJARAN


TAHUN AJARAN 2020/2021

KKM KELAS
NO MUATAN PEMBELAJARAN
I II III IV V VI
Pendidikan Agama dan Budi 7 7
1 78 78 80 78
Pekerti 7 9
7 7
2 PPKn 77 75 78 75
5 9
7 7
3 Bahasa Indonesia 76 75 76 76
5 8
7 7
4 Matematika 75 75 75 75
5 8
7
5 IPA - - - 76 76
8
7
6 IPS - - - 76 75
9
7 7
7 SBDP 77 75 76 76
5 9
7 7
8 PJOK 78 76 78 78
8 8

31
Keterangan KKM Sekolah adalah : 75

31
RENTANG PREDIKAT KKM SATUAN PENDIDIKAN
RENTANG PREDIKAT
KKM
Satuan Panjang A
B C D (Perlu
Pendidikan Interval (Sangat (Cukup) Bimbingan)
*) (Baik)
Baik)

75 25/3=8,33 91 A 100 83 B 90 75 C 82 D 75

Berdasarkan uraian KKM tersebut, maka KKM Satuan Pendidikan


UPTD SATUAN PENDIDIKAN SDN JEMBER LOR 03 Tahun Pelajaran
2019/2020 adalah 75.
Untuk mengetahui ketuntasan belajar dilakukan dengan
penilaian. Untuk penilaian pengetahuan terdiri dari penilaian harian,
penilaian tengah semester, penilaian akhir semester dan penilaian
akhir tahun.
Penilaian Harian dilakukan dalam bentuk tes tertulis, lisan, atau
penugasan. Penilaian harian tertulis direncanakan berdasarkan
pemetaan KD dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan minimal
satu kali dalam satu tema untuk setiap KD muatan pelajaran. Hal itu
memungkinkan penilaian harian dilakukan untuk KD satu muatan
pelajaran atau gabungan KD-KD beberapa muatan pelajaran sesuai
kebutuhan.Sebelum menyusun soal-soal tes tertulis, guru perlu
membuat kisi-kisi soal.Apabila tes tertulis dilakukan untuk mencapai
KD satu muatan pelajaran, soal-soal dibuat per muatan pelajaran.Soal-
soal tes tertulis dapat juga dibuat terpadu untuk beberapa muatan
pelajaran.
Penilaian harian berfungsi untuk perbaikan pembelajaran dan
juga sebagai salah satu bahan untuk pengolahan nilai rapor.Nilai
pengetahuan yang diperoleh dari penilaian harian (NPH) merupakan
nilai rerata yang ditulis dengan menggunakan angka pada rentang 0-
100.

32
Penilaian tengah semester dilaksanakan setelah menyelesaikan
separuh dari jumlah tema dalam satu semester atau setelah 8-9
minggu belajar efektif.PTS berbentuk tes tulis dan berfungsi untuk
perbaikan pembelajaran selama setengah semester serta sebagai salah
satu bahan pengolahan nilai rapor.
Soal atau instrumen PTS disusun berdasarkan muatan pelajaran
sesuai dengan KD yang dirakit secara terintegrasi.Nilai pengetahuan
yang diperoleh dari PTS (NPTS) merupakan nilai tengah semester dan
penulisannya menggunakan angka pada rentang 0-100.
Penilaian akhir semester (PAS) dan penilaian akhir tahun (PAT)
dilaksanakan setelah menyelesaikan seluruh tema dalam satu semester
belajar efektif.Penilaian akhir semester/tahun untuk aspek
pengetahuan dilakukan dengan teknik tes tertulis yang berfungsi
untuk mengukur pencapaian hasil pembelajaran selama satu semester
serta sebagai salah satu bahan pengisian rapor.
Instrumen penilaian akhir semester/tahun untuk aspek
pengetahuan disusun berdasarkan muatan pelajaran sesuai dengan
karakteristik KD.Nilai dari penilaian akhir semester ditulis NPAS dan
nilai dari penilaian akhir tahun ditulis NPAT.Penulisan nilai NPAS dan
NPAT menggunakan angka pada rentang 0-100.
Untuk menentukan nilai rapor pada KD Pengetahuan adalah
sebagai berikut.

(2 x NPH) + NPTS + NPAS untuk KD yang ada NPTS


4

atau(2 x NPH) + NPAS untuk KD yang tidak ada NPTS


3

Untuk penilaian KD Keterampilan menggunakan teknik praktik,


produk, dan proyek.Penilaian keterampilan menggunakan teknik
praktik mengutamakan penilaian proses yang dilakukan dengan cara
mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian

33
ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang
menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu, seperti: menyanyi,
praktik ibadah, praktik olahraga, presentasi, bermain peran,
memainkan alat musik, dan membaca.
Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik
dalam menghasilkan produk-produk, teknologi, dan seni.
Penilaian proyek merupakan penilaian kemapuan peserta didik
dalam dalam menghasilkan suatu karya mulai dari perencanaan,
pelaksanaan sampai laporan hasil.
Hasil penilaian praktik, produk, dan proyek menggunakan nilai
optimum.Sedangkan nilai akhir diperoleh dari rerata ketiga penilaian
tersebut.
Hasil penilaian pengetahuan dan keterampilan dianalisis untuk
memperoleh informasi tentang pencapaian kompetensi peserta
didik.Hasil analisis digunakan untuk mengidentifikasi peserta didik
yang sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) KD
mata/muatan pelajaran.Bagi peserta didik yang belum mencapai KKM
KD, pendidik harus menindaklanjuti dengan remedial, sedangkan bagi
peserta didik yang telah mencapai KKM KD, pendidik dapat
memberikan pengayaan.
Program remedial adalah program pembelajaran yang
diperuntukkan bagi peserta didik yang belum mencapai KKM KD
muatan pelajaran.Program remedial dilakukan untuk memfasilitasi
peserta didik dalam mencapai hasil belajar yang optimal.
Metode yang digunakan dalam pembelajaran remedial bervariasi
sesuai dengan sifat, jenis, dan latar belakang permasalahan
pembelajaran yang dialami peserta didik.Setelah peserta didik
mengikuti program remedial dilakukan penilaian kembali untuk
mengetahui ketercapaian KD.
Pelaksanaan program remedial dapat dilakukan dengan cara:
Pemberian bimbingan secara perorangan bila ada beberapa
peserta didik yang mengalami kesulitan yang berbeda-beda sehingga
34
memerlukan bimbingan secara individual. Pemberian bimbingan secara
kelompok bila terdapat beberapa peserta didik mengalami kesulitan
yang sama. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media
yang berbeda bila semua peserta didik mengalami kesulitan.
Pemberian bimbingan dapat diberikan melalui tugas-tugas latihan
secara khusus dengan memanfaatkan tutor sebaya baik secara individu
maupun kelompok. Apabila tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta
didik memerlukan bimbingan khusus, bimbingan harus dilakukan oleh
pendidik secara individual maupun kelompok.
Langkah-langkah program remedial sebagai berikut:
a) Mengidentifikasi permasalahan pembelajaran berdasarkan hasil
analisis terhadap Penilaian Harian (PH) dan Penilaian Tengah
Semester (PTS). Permasalahan pembelajaran, antara lain
keunikan peserta didik, materi ajar, dan strategi belajar.
b) Menyusun perencanaan berdasarkan permasalahan
pembelajaran
c) Melaksanakan program remedial.
d) Melaksanakan penilaian untuk mengetahui keberhasilan peserta
didik.
e) Menetapkan nilai yang diperoleh peserta didik setelah program
remedial sebagai nilai akhir capaian KD muatan pelajaran.
Penetapan nilai akhir remedial yang diberlakukan di UPTD UPTD
Satuan Pendidikan SDN Jember Lor 03 adalah Menggunakan nilai
rerata dari nilai perolehan awal dan nilai tes setelah remedial.

c. Karateristik Penilaian :
1. Belajar Tuntas
Ketuntasan Belajar merupakan capaian minimal dari kompetensi
setiap muatan pelajaran yang harus dikuasai peserta didik dalam
kurun waktu belajar tertentu. Ketuntasan aspek sikap (KI-1 dan KI-2)
ditunjukkan dengan perilaku baik peserta didik. Jika perilaku peserta

35
didik belum menunjukkan kriteria baik maka dilakukan pemberian
umpan balik dan pembinaan sikap secara langsung dan
terus – menerus sehingga peserta didik menunjukkan perilaku baik.
Ketuntasan belajar aspek pengetahuan (KI-3) dan ketearmpilan (KI-4)
ditentukan oleh satuan pendidikan. Peserta didik yang belum
mencapai ketuntasan belajar diberi kesempatan untuk perbaikan
(remedial teaching), dan peserta didik tidak diperkenankan
melanjutkan pembelajaran kompetensi selanjutnya sebelum
kompetensi tersebut tuntas. Kriteria ketuntasan dijadikan acuan oleh
pendidik untuk mengetahui kompentensi yang sudah atau belum
dikuasai peserat didik. Melalui cara tersebut, pendidik mengetahui
sendini mungkin kesulitan peserta didik sehinggan pencapaian
kompetensi yang kurang optimal dapat segera diperbaiki.

2. Otentik
Penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi secara
holistik. Aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan dinilai secara
bersamaan sesuai dengan kondisi nyata. Penilaian dilaksanakan
untuk mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik yang
dikaitkan dengan situasi nyata bukan dunia sekolah. Oleh karena itu,
dalam melakukan penilaian digunakan berbagai bentuk dan teknik
penilaian . penilaian otentik tidak hanya mengukur apa yang
diketahui oleh peserta didik, tetapi lebih menekankan mengukur apa
yang dapat dilakukan oleh peserta didik.

36
3. Berkesinambungan
Penilaian berkesinambungan dimaksudkan sebagai penilaian yang
dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan selam
pembelajaran beralngsung. Tujuannya adalah untuk mendapatakan
gambaran yang utuh mengenai perkembagnan hasil belajar peserta
didik, memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil terus
menerus dengan menggunakan berbagai bentuk penilaian.

4. Menggunakan Bentuk dan Teknik Penilaian yang bervariasi


Penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan menggunakan
berbagai teknik penilaian yang sesuai dengan karakteristik
kompetensi yang akan diukur atau dinilai. Berbagai metode atau
teknik penilaian dapat digunakan, seperti tes tertulis, tes lisan,
penugasan, penilaian kinerja (praktik dan produk), penilaian proyek,
portofolio, dan pengamatan atau observasi.

5. Berdasarkan Acuan Kriteria


Penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan menggunakan acuan
kriteria. Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap
kelompoknya, tetapi dibandingkan terhadap ketuntasan yang
ditetapkan. Kriteria ketuntasan ditetapkan oleh satuan pendidik
dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik, karakteristik
mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan.

Teknik Penilaian
Penilaian dilakukan dalam berbagai teknik untuk semua
kompetensi dasar yang dikategorikan dalam tiga aspek, yaitu  sikap,
pengetahuan, dan  keterampilan .  
A. Sikap
1) Contoh muatan KI-1 (sikap spiritual) antara lain:
  Ketaatan beribadah
  Berperilaku syukur
37
  Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan
  Toleransi dalam beribadah
2) Contoh muatan KI-2 (sikap sosial) antara lain:
 Jujur
 Disiplin
 Tanggung jawab
 Santun
 Peduli
 Percaya diri
 Bisa ditambahkan lagi sikap-sikap yang lain sesuai kompetensi
dalam pembelajaran, misal : kerja sama, ketelitian, ketekunan, dll..

Penilaian apek sikap dilakukan melalui observasi, penilaian diri,


penilaian antarteman, dan jurnal.
a)      Observasi 
Merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara
berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung
maupun tidak langsung dengan menggunakan format observasi yang berisi
sejumlah indikator perilaku yang diamati. Hal ini dilakukan saat
pembelajaran maupun diluar pembelajaran.

Ketetentuan-ketentuan Observasi:
1)Mengisi lembar pengamatan dengan instrument penilaian sikap social
maupun spiritual.
Berilah kriteria penilaian dengan angka dari 1 sampai 4 ( 1: belum
terlihat, 2: mulai terlihat , 3: mulai berkembang, 4: membudaya atau 1:
kurang, 2: sedang, 3: baik, 4: sangat baik)
2)Rekapitulasi hasil obeservasi sikap, diperoleh dari observasi terkait
dengan sikap social dari tema 1 s.d tema 4 yang telah dibuat pada
rubric dari tiap-tiap tema.
3)Kolom diskripsi diisi  kecendrungan yang menunjukan sikap yang
menonjol/muncul dan hal-hal yang masih diperlukan bimbingan.
38
Contoh diskripsi yang disiapkan untuk mengisi rapor:
“Ananda sudah Menunjukan sikap percaya diri dan bekerjasama yang
sangat menonjol, namun masih perlu  usaha-usaha dan bimbingan dalam
hal ketelitian”.
“Ananda  sudah bisa menunjukan perilaku syukur yang baik, dan masih
memerlukan bimbingan dalam ketaatan beribadah, membiasakan berdo’a
dan bersikap toleransi dalam beribadah”.

b)     Penilaian Diri
Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk
mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks
pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar
penilaian diri.

Ketentuan-ketentuan Penilaian diri:


1)Siswa agar dapat mengisi penilaian diri dengan baik
2)Penialaian persepsi diri siswa untuk mencocokan persepsi diri siswa
dengan kenyataan yang ada.
3)Hasil penialaian persepsi diri siswa digunakan sebagai dasar guru
untuk melakukan bimbingan dan motivasi lebih lanjut.

c)      Penilaian Antarteman
Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta
didik  untuk saling menilai terkait dengan sikap dan perilaku keseharian
peserta didik. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian
antarpeserta didik.

Ketentuan-ketentuan Penilaian Antartemen:


1)Format bisa ditempelkan di suatu tempat atau bisa ditukar silang
kepada sesama temannya untuk mendapatkan penilaian yang efektif.
2)Penilaian antarteman digunakan untuk mencocokan persepsi diri siswa
dengan persepsi temannya serta kenyataann yang ada.
3)Hasil penilaian antar teman digunakan sebagai dasar guru untuk
melakukan bimbingan dan motivasi lebih lanjut.
39
d)     Jurnal Catatan Guru
Merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi
informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik
yang berkaitan dengan sikap dan perilaku. Jurnal bisa dikatakan sebagai
catatan yang berkesinambungan dari hasil observasi.
Ketentuan-ketentuan Penilaian Catatn Jurnal:
1)Guru mengisi penialaian jurnal diisi nama siswa dan tanggal pengamatan.
2) Diisi kekuatan sikap siswa yang berkaitan dengan KI-1 dan/atau KI-2 .
3) Diisi kelemahan sikap siswa yang berkaitan dengan KI-1 dan/atau KI-2 .
4) Buat keterangan tindak lanjut yang direncanakan oleh guru, sekolah, dan
orang tua berdasarkan hasil pengamatan terhadap sikap siswa.

B.        Pengetahuan
Aspek  Pengetahuan dapat dinilai dengan cara berikut:
I. Tes tulis
Tes tulis adalah tes yang soal dan jawabannya tertulis berupa pilihan
ganda, isian, Benar-salah, menjodohkan, dan uraian.

II. Tes Lisan


Tes lisan berupa pertanyaan- pertanyaan yang diberikan guru secara
ucap (oral) sehingga peserta didik merespon pertanyaan tersebut  secara
ucap juga, sehingga menimbulkan keberanian. Jawaban dapat berupa kata,
frase, kalimat maupun faragraf yang diucapkan.

III. Penugasan
Penugasan adalah penilaian yang dilakukan oleh pendidik yang dapat
berupa pekerjaan rumah baik secara individu ataupun kelompok sesuai
dengan karakteristik tugasnya.

Ketentuan-ketentuan Penialaian Pengetahuan:


1) Penilain pengetahuan diambil dari nilai yang diperoleh siswa pada
lembar kerja selama kegiatan pembelajaran saintifik.
40
2) Rumus Nilai Akhir adalah rata-rata dari semua nilai
3) Predikat lihat pada Tabel Konversi Nila
4) Setiap tema dan setiap muatan masing-masing dibuat format nilai.
Setelah semua tema selesai akan dituangkan di format rekap nilai
pengetahuan per muatan dalam satu semester.
5) Nilai akhir (NA) predikat di format rekap nilai pengetahuan satu
semester itu yang nanti akan digunakan dasar dalam pengisisan rapor
di aspek pengetahuan. (KI.3)
6) nilai aspek pengetahuan diolah secara kuantitatif, tetapi yang diisikan di
buku rapor adalah deskripsi kualitatif. Deskripsi tersebut berupa
kalimat positif tentang apa yang menonjol terkait kemampuan siswa
dalam tiap muatan pelajaran, dan usaha-usaha apa yang perlu untuk
mencapai kompetensi yang ditetapkan. Oleh sebab itu, sebelum
melaksanakan ulangan harian, ulangan tengah semester, dan ulangan
akhir semester diperlukan langkah-langkah sebagai berikut.
7) Menyusun kisi-kisi:
       Untuk ulangan harian kisi-kisi bersumber dari muatan mata
pelajaran pada KD dari aspek pengetahuan (KI-3) yang terangkum
dalam satu sub tema yang sesuai.
       Untuk PTS kisi-kisi bersumber dari muatan mata pelajaran pada
KD dari aspek pengetahuan (KI-3) yang terangkum dalam dua tema
yang sesuai.
       Untuk PAS kisi-kisi bersumber dari muatan mata pelajaran pada
KD dari aspek pengetahuan (KI-3) yang terangkum dalam seluruh
tema dalam satu semester.
8. Menyusun soal sesuai kisi-kisi
9. Melaksanakan ulangan
10. Menganalisis hasil ulangan yang bertujuan untuk mengetahui
kekuatan dan kelemahan tiap siswa dari muatan-muatan mata
pelajaran dalam satu perangkat soal.
11. Menghitung nilai harian (NH) . Nilai harian diperoleh dari hasil
ulangan harian.Nilai harian dapat diperoleh dari tes tulis, tes lisan, dan
41
penugasan yang dilaksanakan pada setiap akhir satu sub-tema
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan pendidik.
12. Menghitung nilai Ulangan Tengah Semester (NPTS). Nilai PTAS
diperoleh dari hasil tes tulis yang dilaksanakan pada tengah semester.
Materi Ulangan Tengah Semester mencakup seluruh kompetensi yang
telah dibelajarkan sampai dengan saat pelaksanaan PTS.
13. Menghitung nilai Ulangan Akhir Semester (NPAS) . Nilai PAS diperoleh
dari hasil tes tulis yang dilaksanakan di akhir semester. Materi PAS
mencakup seluruh kompetensi pada semester tersebut.
14. Penghitungan Nilai Pengetahuan diperoleh dari rata-rata Nilai Harian
(NH), Ulangan Tengah Semester (NPTS), Ulangan Akhir Semester (NPAS)
15. Penilaian rapor untuk pengetahuan menggunakan penilaian
kuantitatif 1 – 4.
16. Ketuntasan minimal untuk seluruh kompetensi dasar pada
kompetensi pengetahuan adalah 2.67 (B-)
17. Penghitungan nilai pengetahuan dilakukan dengan cara
menggunakan skala nilai 0 sd 100, selanjutnya dikonversi pada skala 1-
4
18. Deskripsi dalam rapor mengacu pada nilai/ kompetensi yang paling
menonjol.
Contoh:
“Kemampuan ananda dalam memahami simbol-simbol pancasila sangat
baik”.
Pengelolaan Nilai:
 NH
 NPTS 
 NPAS 
 Nilai Rapor
 Nilai Rapor
 Nilai Konversi

C.    Keterampilan
Aspek  keterampilan dapat dinilai dengan cara berikut:

42
a.    Kinerja atau Performance 
Kinerja atau Performance adalah suatu penilaian yang meminta siswa untuk
melakukan suatu tugas pada situasi yang sesungguhnya yang
mengaplikasikan pengetahuan dan  keterampilan yang dibutuhkan.
Misalnya tugas memainkan alat musik, menggunakan mikroskop,
menyanyi, bermain peran, menari.  
Contoh penilaian tes performance  atau kinerja akan diberikan pada bab
Implementasi pada bab selanjutnya.

b.   Projek
Penilaian Projek merupakan penilaian terhadap tugas yang
mengandung investigasi dan  harus diselesaikan dalam periode/waktu
tertentu. Tugas tersebut meliputi perencanaan, pelaksanaan,
pelaporan.    Projek juga akan memberikan informasi tentang pemahaman
dan pengetahuan siswa pada pembelajaran tertentu, kemampuan siswa
dalam mengaplikasikan pengetahuan, dan kemampuan siswa untuk
mengomunikasikan informasi. Penilaian projek sangat dianjurkan karena
membantu mengembangkan ketrampilan berpikir tinggi  (berpikir kritis,
pemecahan masalah, berpikir kreatif) peserta didik . misalnya membuat
laporan pemanfaatan energy di dalam kehidupan, membuat laporan hasil
pengamatan pertumbuhan tanaman.

c.    Portofolio 
Penilaian dengan memanfaatkan Portofolio merupakan penilaian
melalui sekumpulan karya peserta didik yang tersusun secara sistematis
dan terorganisasi yang dilakukan selama kurun waktu tertentu. Portofolio
digunakan oleh guru dan peserta didik untuk memantau secara terus
menerus perkembangan pengetahuan dan  keterampilan peserta didik
dalam bidang tertentu. Dengan demikian penilaian portofolio memberikan
gambaran secara menyeluruh tentang proses & pencapaian hasil belajar
peserta didik.
Portofolio merupakan bagian terpadu dari pembelajaran sehingga
guru mengetahui sedini mungkin kekuatan dan kelemahan peserta didik

43
dalam menguasai kompetensi pada suatu tema.  Misalnya kompetensi pada
tema “selalu berhemat energy”. Contoh kompetensi membuat laporan hasil
percobaan.  Kemampuan membuat laporan hasil percobaan tentu tidak
seketika dikuasai peserta didik, tetapi membutuhkan proses panjang,
dimulai dari penulisan draf, perbaikan draf,  sampai laporan akhir yang siap
disajikan. Selama proses ini diperlukan bimbingan guru melalui catatan-
catatan tentang karya peserta didik sebagai masukan perbaikan lebih
lanjut. Kumpulan karya anak sejak draf sampai laporan akhir berserta
catatan catatan sebagai masukan guru inilah, yang menjadi potofolio.
Di samping memuat karya-karya anak beserta catatan guru, terkait
kompetensi membuat laporan hasil percobaan tersebut di atas, portofolio
juga bisa memuat catatan hasil penilaian diri dan teman sejawat tentang
kompetensi yang sama serta sikap dan perilaku sehari hari peserta didik
yang bersangkutan.
Agar penilaian portofolio berjalan efektif guru beserta peserta didik
perlu menentuan hal-hal yang harus dilakukan dalam menggunakan
portofolio Sebagai berikut:
1) Masing-masing peserta didik memiliki porto folio sendiri yang di
dalamnya memuat hasil belajar siswa setiap muatan pelajaran atau
setiap kompetensi.
2)  Menentukan hasil kerja apa yang perlu dikumpulan/disimpan.
3) Sewaktu waktu peserta didik diharuskan membaca catatan guru yang
berisi komentar, masukkan dan tindakan lebih lanjut yang harus
dilakukan peserta didik dalam rangka memperbaiki  hasil kerja dan
sikap.
4) Peserta didik dengan kesadaran sendiri menindaklanjuti catatan guru.
5) Catatan guru dan perbaikan hasil kerja yang dilakukan peserta didik
perlu diberi tanggal, sehingga perkembangan kemajuan belajar
peserta didik  dapat terlihat.

 Ketentuan-ketentuan Penialaian Pengetahuan:


1) Rumus Nilai Akhir adalah rata-rata dari semua nilai
2) Predikat lihat pada Tabel Konversi Nilai
44
3) Setiap tema dan setiap muatan masing-masing dibuat format nilai.
Setelah semua tema selesai akan dituangkan di format rekap nilai
pengetahuan per muatan dalam satu semester.
4) Nilai akhir (NA) predikat di format rekap nilai keterampilan satu
semester itu yang nanti akan digunakan dasar dalam pengisisan
rapor di aspek keterampilan. (KI.4)
5) Untuk mengisi pada buku rapor untuk aspek ketarampilan (KI-4),
dirangkum dari ketiga sumber nilai yaitu: praktik, proyek, portofolio.
6) Deskripsi dalam rapor mengacu pada nilai/ kompetensi yang paling
menonjol.
Contoh:
“Kemampuan ananda dalam mengahsilkan karya …..(contoh membuat kincir
angin) sudah baik, dan dalam membuat porto folio tentang….perlu
bimbingan”.

d. Pelaksanaan Program Remedial dan Pengayaan :


1. Program remedial dilaksanakan oleh setiap guru sesuai dengan waktu
yang telah disediakan.Program remedial dilaksanakan
setelah Uji Kompetensi bagi peserta didik yang memperoleh nilai di
bawah KKM
2. Program Pengayaan diberikan kepada semua peserta didik, bagi
peserta didik yang telah menguasai materi melebihi temannya diberi
tugas oleh guru dan diberi kesempatan membantu temannya yang
masih mengalami kesulitan dalam belajar (Tutor Sebaya).

e. Kenaikan Kelas dan Kelulusan


Kenaikan kelas peserta didik ditetapkan melalui rapat dewan guru
dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang telah disepakati oleh
seluruh warga satuan pendidikan, seperti minimal kehadiran, ketaatan
pada tata tertib, dan peraturan lainnya yang berlaku di satuan
pendidikan. Peserta didik diupayakan mengikuti proses pembelajaran
dan penilaian yang maksimal. Oleh karena itu

44
apabila ada peserta didik yang terpaksa harus tidak naik kelas, maka
hal ini harus menjadi umpan balik bagi pendidik, satuan pendidikan,
dan orangtua sehingga diharapkan semua peserta didik pada akhirnya
dapat naik kelas.
Adapun kriteria kenaikan kelas yang berhubungan dengan
akademis adalah sebagai berikut.
a) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua
semester pada kelas untuk tahun pelajaran yang diikuti.
b) Mencapai tingkat kompetensi yang disyaratkan dengan hasil
belajar pada kompetensi pengetahuan dan keterampilan yang
belum tuntas paling banyak 2 (dua) mata pelajaran.
c) Mencapai nilai sikap minimal baik berdasarkan kriteria penilaian
sikap yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
d) Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan minimal BAIK.
Sedangkan kelulusan dan kriteria kelulusan peserta didik dari
Satuan Pendidikan ditetapkan melalui rapat dewan guru. Peserta didik
dinyatakan lulus dari Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar
setelah memenuhi syarat berikut.
a) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b) Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; dan Lulus Ujian
Sekolah seluruh muatan/mata pelajaran.

46
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

A. Alokasi Waktu
1. Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang
diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan pada
setiap tahun ajaran. Kalender pendidikan adalah pengaturan
waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu
tahun pelajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran,
minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur.
2. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan
pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran. Sekolah dapat
mengalokasikan lamanya minggu efektif belajar sesuai dengan
keadaan dan kebutuhannya.
3. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran
setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh
mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam
untuk kegiatan pengembangan diri
4. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan
pembelajaranpada awal tahun pelajaran pada setiap satuan
pendidikan.
5. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan
kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang
dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester,
jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur
keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional,
dan hari libur khusus.
6. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan
kegiatan pembelajaran terjadwal. Hari libur di UPTD Satuan
Pendidikan SDN Jember Lor 03ditetapkan berdasarkan Keputusan
Menteri Pendidikan Nasional, kepala daerah tingkat

47
kabupaten/kota, dan atau organisasi penyelenggara pendidikan
dapat menempatkan hari libur khusus.
7. Hari libur umum atau nasional atau penetapan hari serentak
untuk setiap jenjang dan jenis pendidikan disesuaikan dengan
peraturan pemerintah pusat atau provinsi/ kabupaten/kota.

Tabel 4.1 Alokasi Waktu pada Kalender Pendidikan


ALOKASI
NO KEGIATAN KETERANGAN
WAKTU
1 Minggu efektif Minimum 36 Digunakan untuk kegiatan
belajar minggu dan pembelajaran efektif pada setiap
Maksimum satuan pendidikan.
38 minggu
2 Jeda antar Maksimum 2 Antara semester I dan II.
Semester minggu
3 Libur akhir Maksimum 3 Digunakan untuk penyiapan
tahun minggu kegiatan dan administrasi akhir
pelajaran dan awal tahun pelajaran.
4 Hari libur 2–4 minggu Daerah khusus yang
keagamaan memerlukan libur keagamaan
lebih panjang dapat mengaturnya
sendiri tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan waktu
pembelajaranefektif.
5 Hari libur Maksimum 2 Disesuaikan dengan peraturan
umum atau minggu pemerintah.
Nasional
6 Hari Maksimum 1 Untuk satuan pendidikan sesuai
liburkhusus minggu dengan cirri ke khususan
masing- masing.
7 Kegiatan Maksimum 3 Digunakan untuk kegiatan yang
khusus di minggu diprogramkan secara khusus
sekolah oleh sekolah tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif belajar
dan waktu pembelajaran efektif.

B. PenetapanKalender Pendidikan
1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan
berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.

48
2. Hari libur UPTD Satuan Pendidikan SDN Jember Lor 03
ditetapkanberdasarkanKeputusan Menteri Pendidikan Nasional,
kepala daerah tingkat kabupaten/kota, dan atau organisasi
penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.
3. Pemerintah pusat/provinsi/kabupaten/kota dapat menetapkan
hari libur serentak untuk satuan-satuan pendidikan.
4. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh
masing-masing satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu
sebagai mana tersebut pada dokumen standar isi ini dengan
memerhatikan ketentuan dari pemerintah/ pemerintah daerah.
5. Hari belajar efektif adalah hari belajar yang betul-betul digunakan
untuk kegiatan pembelajaran, sesuai dengan tuntutan kurikulum.
6. Jumlah hari belajar efektif dalam 1 tahun pelajaran 2021/2022
adalah 258 hari belajar yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran, sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

49
Analisis Hari Belajar Efektif Tahun Ajaran 2020/2021

BULAN Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Jml

JULI 3 3 3 3 2 2 16

AGUSTUS 4 4 4 3 3 5 23
Semester 1

SEPTEMBER 4 5 5 4 4 4 26

OKTOBER 4 4 3 4 3 4 23

NOVEMBER 5 4 4 4 4 4 25

DESEMBER 3 4 4 3 3 3 20

JUMLAH 23 24 23 21 19 22 132

BULAN Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Jml

JANUARI 4 4 4 4 4 4 24

FEBRUARI 4 4 4 4 3 4 23
Semester II

MARET 5 5 5 3 4 4 26

APRIL 4 3 3 4 4 4 22

MEI 3 2 1 2 2 2 12

JUNI 2 2 3 3 3 3 16

JUMLAH 22 20 20 20 20 21 123

50
51
BAB V
PENUTUP

Suplemen Kurikulum Darurat UPTD Satuan Pendidikan SDN Jember Lor 03


diharapkan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya sehingga kegiatan
belajar mengajar di UPTD Satuan Pendidikan SDN Jember Lor 03 Jember
menjadi lebih menyenangkan, menantang, mencerdaskan dan sesuai
dengan keadaan daerah dan kebutuhan peserta didik.
Selesainya penyusunan Suplemen Kurikulum Darurat UPTD Satuan
Pendidikan SDN Jember Lor 03 ini berarti menambah bahan diskusi bagi
para guru dan praktisi pendidikan. Diskusi mengenai tulisan ini akan lebih
menarik jika para guru telah mencobanya di kelas, sehingga akan
didapatkan keuntungan dan kelemahan penerapan Suplemen Kurikulum
Darurat UPTD Satuan Pendidikan SDN JemberLor 03. Selain itu, berbagai
hasil belajar yang diperoleh siswa ( pemahaman, keterampilan, sikap dan
perilaku) dapat menjadi bahan evaluasi guna mengetahui sejauh mana visi
yang telah dirumuskan dapat dicapai atau didekati guna menyusun dan
melaksanakan kegiatan tindak lanjut.
Sesungguhnya, komitmen, kerja keras dan kerjasama dari para guru,
kepala sekolah, dan warga sekolah secara keseluruhan merupakan kunci
utama bagi perwuju dan dari apa yang telah di rencanakan.
“Kegagalan itu biasa dan kekurangan itu wajar : yang salah adalah
ketidak maksimalan dalam berusaha menuju sukses dan keengganan
belajar dari kegagalan masa lalu “
Meski telah berusaha yang terbaik namun kami menyadari bahwa
Suplemen Kurikulum Darurat UPTD Satuan Pendidikan SDN JemberLor 03
ini masih jauh dari sempurna. Berkaitan dengan itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki penyusunan
Suplemen Kurikulum Darurat sekolah di masa mendatang. Semoga
penyusunan Suplemen Kurikulum Darurat UPTD Satuan Pendidikan SDN
Jember Lor 03 ini dapat bermanfaat bagi kita dalam mencerdaskan bangsa.

52

Anda mungkin juga menyukai