Penyusun:
LILIK SRIATMINI, S.Pd.
NIP. 19861225 201903 2 006
Laporan diklat ini telah disetujui dan disahkan kemudian diajukan sebagai salah satu
SURAT KETERANGAN
Nomor : 420/ /417.301/2020
Menyatakan bahwa
Nama : Lilik Sriatmini, S.Pd
NIP : 19861225 201903 2 006
Jabatan : Guru Bimbingan Konseling Ahli Pertama
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Permendikbud) Nomor 72 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Layanan Khusus dan Permendikbud Nomor 33 Tahun 2019 tentang
Penyelenggaraan Program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), dalam
situasi darurat seperti masa pandemi COVID-19 sekarang ini, pendidikan harus
tetap berlangsung dengan akses dan layanan pendidikan dilaksanakan sesuai
dengan kondisi dan berpusat pada pemenuhan hak pendidikan anak. Oleh karena
itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4
Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat
Penyebaran Corona Virus Disease (Covid- 1 9) pada tanggal 24 Maret 2020.
Kemudian, surat edaran tersebut ditindaklanjuti dengan terbitnya Surat Edaran
Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona
Virus Disease (Covid-19) pada tanggal 18 Mei 2020. Sampai saat ini hampir
seluruh provinsi dan kabupaten/kota telah menerapkan kebijakan pendidikan
selama masa darurat, yaitu kebijakan Belajar Dari Rumah (BDR).
Penerapan kebijakan BDR berdampak pada perubahan strategi
pembelajaran dan peran pihak-pihak yang terkait, baik guru maupun orang tua
peserta didik. Salah satu bentuk penerapan kebijakan BDR adalah penerapan
pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang prosesnya dapat memanfaatkan teknologi
dalam jaringan (daring) maupun yang tanpa memanfaatkan teknologi, melalui
penggunaan media cetak berupa modul, lembar tugas peserta didik atau media
cetak bentuk lainnya atau guru kunjung.
Pada prinsipnya, PJJ harus dikembangkan sesuai dengan karakteristik dan
potensi peserta didik serta tetap berorientasi pada mutu proses dan hasil belajar.
Untuk mengelola PJJ sebagaimana dimaksud, guru perlu memiliki bekal yang
cukup, baik pedagogi maupun teknologi. Berdasarkan pertimbangan di atas,
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK)
mengembangkan dan melaksanakan Program Guru Belajar seri Masa Pandemi
dengan bentuk Bimbingan Teknis dan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) PJJ
sebagai salah satu langkah memberikan jaminan penyelenggaraan pembelajaran
yang bermutu pada kondisi darurat saat ini.
B. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional beserta
perubahannya jo. Nomor 32 Tahun 2015.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang guru.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014 tentang
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 SMP/MTs.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 tentang
Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 105 Tahun 2014 tentang
Pendampingan Pelaksanaan Kurikulum 13 pada Pendidikan
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang
Pemberlakuan Kurikulum tahun 2006 dan Kurikulum 2013.
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 14 Tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP)
12. Surat Keputusan Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa
Timur No: 2953/D7.15.4/LL/2017 tanggal 10 Mei 2017 tentang Penetapan
Narasumber pejabat eselon, Instruktur, Penanggung Jawab Akademik, Panitia
Daerah dan Tim Pendamping Bimtek Guru Sasaran Kurikulum 2013 Kab/Kota
Jenjang SMP Provinsi Jatim Tahun 2017.
C. Tujuan
1. Meningkatkan kompetensi guru dalam merancang pembelajaran jarak jauh
berbasis beban kurikulum yang disederhanakan.
2. Mengembangkan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran jarak jauh
yang melibatkan siswa.
3. Mengembangkan keterampilan guru dalam menggunakan teknologi untuk
pembelajaran jarak jauh secara efektif.
4. Meningkatkan kemampuan guru dalam melakukan asesmen pembelajaran
jarak jauh yang berdampak pada kualitas pembelajaran.
.
D. Hasil yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan dari Bimtek Program Guru Belajar Seri Masa
Pandemi Covid-19 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun Pelajaran
2020/2021 ini adalah:
1. Dengan mengikuti program Guru Belajar, para peserta memahami konsep
pembelajaran jarak jauh yang sesuai dengan kondisi pandemi Covid-19.
2. Dengan mengikuti Guru Belajar Seri Pandemi Covid-19 guru mendapatkan
konsep khusus kurikulum masa pandemi, asesmen diagnosis dan model
pembelajaran jarak jauh
3. Peserta program Guru Belajar Kemdikbud dapat memahami dan menguasai
media teknologi yang digunakan untuk pembelajaran daring.
E. Sasaran
Peserta Bimtek Program Guru Belajar Seri Masa Pandemi Covid-19
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun Pelajaran 2020/2021 adalah
Kepala Sekolah, Pengawas, Widyaiswara dan Guru semua mapel, jenjang serta
jenis pendidikan.
BAB II
PELAKSANAAN
A. Waktu Pelaksanaan
Bimtek Program Guru Belajar Seri Masa Pandemi Covid-19 Kementerian
Pendidikan Dan Kebudayaan Tahun Pelajaran 2020/2021 ini dilaksanakan pada
tanggal 11 s.d 20 Oktober 2020. Dilaksanakan secara daring.
B. Peserta
Peserta Diklat Program Guru Belajar Seri Masa Pandemi Covid-19
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun Pelajaran 2020/2021 adalah
Kepala Sekolah, Pengawas, Widyaiswara dan Guru semua mapel, jenjang serta
jenis pendidikan.
C. Narasumber
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK)
D. Struktur Program
No. Materi JPL
A. Pokok
1. Konsep pembelajaran jarak Jauh 3
2. Konsep Kurikulum Pada Kondisi Khusus 6
3. Model Pembelajaran Jarak Jauh 6
4. Assessmen Diagnosis di Awal Pembelajaran 6
5. Assessmen Diagnosis Berkala 6
6. Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran Jarak Jauh 3
B. Penunjang
1. Assessmen Pra dan assessmen Pasca 2
Jumlah 32
E. Tindak Lanjut
Tindak lanjut yang akan/telah dilaksanakan oleh guru peserta bimtek sebagai
berikut.
a. Melaksanakan pembelajaran jarak jauh dengan cara 5M.
b. Melaksanakan asesmen diagnostik kognitif berkala dalam pembelajaran.
c. Memperbaiki penerapan pembelajaran jarak jauh yang masih kurang.
d. Melakukan asesmen pembelajaran jarak jauh yang berdampak pada kualitas
pembelajaran.
G. Materi
Adapun materi yang diperoleh dalam mengikuti bimtek guru belajar yaitu:
1. Pembelajaran dengan cara 5M. Cara 5M diupayakan supaya pembelajaran jarak
jauh menjadi menyenangkan dan bermakna yang sesuai dengan konteks dan
konten kehidupan siswa.
Cara 5M terdiri dari: (a) Memanusiakan hubungan, (b) Memahami konsep, (c)
Membangun keberlanjutan, (d) Memilih tantangan, dan (d) Memberdayakan
konteks.
a) Memanusiakan hubungan adalah praktik pembelajaran yang berorientasi
dengan membangun relasi positif antara guru, siswa, dan orang tua. Pada
awal sebelum menerapkan pembelajaran jarak jauh, guru bisa
berkomunikasi dengan siswa dan orang tua terkait akses internet dan
teknologi yang dimiliki. Setelah itu membuat kesepakatan dengan siswa
dan orang tua.
b) Memahami konsep adalah praktik pembelajaran yang bukan sekedar
menguasai konten, namun menguasai konsep yang mendalam dan dapat
diterapkan dalam berbagai konteks. Tugas yang diberikan terkait dengan
lingkungan sekitar atau persoalan yang sedang terjadi. Namun,
sebelumnya tentu harus memberikan penjelasan kepada orang tua, untuk
membantu proses belajar siswa di rumah.
c) Membangun keberlanjutan adalah praktik pembelajaran yang memandu
siswa memahami rute belajar yang terarah dan berkelanjutan melalui
umpan balik. Dalam hal ini tentu guru harus memberikan panduan tugas
yang terperinci dan jelas. Selain itu, tugas-tugas yang diberikan selalu ada
umpan balik untuk perbaikan atau memotivasi semangat belajar siswa
selanjutnya.
d) Memilih tantangan adalah praktik pembelajaran yang memandu siswa
memahami keahlian melalui proses yang berjenjang dan bermakna.
Kegiatan belajar tidak hanya menulis, namun bisa dikombinasikan dengan
diskusi dan kegiatan yang membuat siswa bergerak.
e) Memberdayakan konteks adalah praktik pembelajaran yang memandu
siswa melibatkan sumber daya dan kesempatan di komunitas sebagai
sumber belajar dan berkontribusi terhadap perubahan. Tugas yang
diberikan diupayakan memberikan kesempatan siswa untuk menerapkan
sesuai konteks atau kehidupan sehari-hari.
2. Asesmen Diagnosis Kognitif adalah asesmen diagnosis yang dapat dilaksanakan
secara rutin, pada awal ketika guru akan memperkenalkan sebuah topik
pembelajaran baru, pada akhir ketika guru sudah selesai menjelaskan dan
membahas sebuah topik, dan waktu yang lain selama semester (setiap dua
minggu/ bulan/ triwulan/ semester).
3. Tujuan dilakukan asesmen diagnosis adalah untuk memetakan kemampuan
semua siswa di kelas secara cepat, mengetahui siswa yang sudah paham, agak
paham, dan siapa saja yang belum paham. Dengan demikian guru dapat
menyesuaikan materi pembelajaran dengan kemampuan siswa.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Kegiatan diklat yang diselenggarakan oleh Dirjen GTK ini sangat
bermanfaat sekali dan harapannya Ditjen GTK memfasilitasi guru dengan diklat
serupa dengan bahasan yang lain agar mutu guru Indonesia semakin baik.
LAMPIRAN 1
PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO
DINAS PENDIDIKAN
UPT SMP NEGERI 5 MOJOKERTO
Alamat : Jln. Meri No. 3 Telp : (0321) 324238 Mojokerto Kode Pos 61315
Email : smp5mojokerto@ymail.com Website : http://smp5mojokerto.sch.id
SURAT TUGAS
Nomor : 800 / /417.301.59/2020