ilr-.1
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan
hidayahnya yang dilimpahkarr kepada kita semua.
September 2021
(:1
f ! t'^.
M.Si.
t96707 12198801 1002
I
DAFTAR ISI
ii
Daftar Tabel
Daftar gambar
PENYUSUN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Lebih dari setahun setengah telah berlangsung Pandemi covid 19 yang
mengakibatkan dampak luar biasa terutama di bidang pendidikan. Proses belajar
mengajar selama pandemi dilaksanakan secara daring dengan berbagai dinamika dalam
pengaturanya. Setelah berlangsung sekian waktu proses pembelajaran secara daring,
mulai terasa dampaknya terutama pada civitas pendidikan di sekolah, baik kepala
sekolah, guru, tendik, siswa dan orang tua. Berbagai fenomena dan dinamika terjadi
misalnya rasa bosan, ancaman putus sekolah, ancaman loose learning, kondisi psikologis
pada siswa dan lain-lain. Memperhatikan hal tersebut Pengawas pembina beserta kepala
sekolah dan guru-guru Kota Bogor merespon cepat dengan menyusun panduan apabila
pembelajaran tatap muka terbatas nanti bisa dilaksanakan.
Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 menteri, yaitu Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, juga Menteri Dalam Negeri.
Keputusan ini melibatkan permufakatan dengan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan
COVID-19, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama,
Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan, Kementerian Koordinator Bidang
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, serta pemerintah daerah, kebijakan
pembelajaran tatap muka dimulai dari pemberian izin oleh pemerintah daerah atau kantor
wilayah atau kantor Kementerian Agama dan tetap dilanjutkan dengan izin berjenjang
dari satuan pendidikan dan orang tua.
Salah satu tugas satuan pendidikan adalah melakukan persiapan dalam proses
Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) terutama di masa pandemi Covid 19.
Penyusunan panduan ini mengacu kepada SKB empat mentri No.4/KB/2020 yaitu
bahwa setiap satuan pendidikan harus menyusun panduan teknis untuk dijadikan acuan
dalam pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas pada semester Ganjil Tahun
ajaran 2021/2022.
Panduan ini secara substansif dibuat untuk memandu satuan pendidikan yang
ada di Kota Bogor dalam mempersiapkan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT),
setelah satuan pendidikan mendapatkan izin resmi dari Pemerintah Kota Bogor yang
1
telah memperhatikan status zona daerah masing-masing. Juga akan digunakan pada masa
transisi dalam mempersiapkan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di satuan pendidikan
masing-masing.
Sebagai pelengka dari proses penyusunan dan penyelesaian panduan PTMT di
sekolah-sekolah tingkat sekolah dasar yang ada di lingkungan Kota Bogor, maka
dibuatlah SOP yang disiapkan dalam panduan ini sebagai prosedur yang harus disiapkan
di sekolah.
B. LANDASAN HUKUM
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular
3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
4. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah
7. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan
8. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah
Penyakit Menular
9. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan
Pendidikan Keagamaan
10. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan
11. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
12. Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2020 tentang Komite Penanganan Coronavirus
Disease 20l9 (COVID-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional
13. Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan
Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019
(COVID-19), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun
2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2020 terrtang
2
14. Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi
Corona Virus Disease 2019 (COVID-I9);
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 33 Tahun 2019 tentang
Penyelenggaraan Program Satuan Pendidikan Aman Bencana
16. Peraturan Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Nomor
1 Tahun 2018 tentang Rencana Aksi Nasional Kesehatan Anak Usia Sekolah dan
Remaja Tahun 2017-2019
17. Permenkes 25 Nomor 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak
18. SKB 4 Menteri No.2/P/SKB/2003, NO 1068/MENKES/SKB/VII/2003, NO 4415-
404 Tahun 2003 tentang Tim Pembina UKS Pusat.
19. Keputusan Bersama Menteri Kesehatan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri
Agama, dan Menteri Dalam Negeri Nomor HK.02.01/MENKES/524/2021, Nomor 4
Tahun 2021 Nomor 2 Tahun 2021, Nomor 440/2142/SJ tentang Pelaksanaan Vaksinasi
bagi Kelompok Sasaran Pendidik dan Tenaga Kependidikan dalam Rangka
Penanggulangan Pandemi Coronavirus Disease 2019(COVID-19).
20. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri
Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Nomor 03/KB/2021, Nomor 384 Tahun 2021,
Nomor HK.01.08/MENKES/4242/2021, Nomor 440-717 Tahun 2021 tentang Panduan
Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-
19). Keputusan bersama yang terakhir dilengkapi dengan Siaran Pers Nomor:
97/sipres/A6/III/2021, berjudul “Dorong Akselerasi Pembelajaran Tatap Muka Terbatas,
Pemerintah Umumkan Keputusan Bersama Empat Menteri.”
21. Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan Coronavirus Disease 2019
(COVID-19) pada Satuan Pendidikan;
22. Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam
Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease 2019 (COVID-19); dan
23. Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari
Rumah dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease 2019 (COVID- 19).
24. Surat Edaran Walikota Bogor Tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat Level 3 Covid-19 Di Kota Bogor, Tanggal 24 Agustus 2021
3
C. TUJUAN
1. Memandu para kepala sekolah dasar di lingkungan Kota Bogor untuk mengambil
keputusan yang cepat dalam memulai dan melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka
Terbatas
2. Mendorong kolaborasi guru, orang tua, peserta didik, dan stake holder untuk
mengoptimalkan pembelajaran dalam menghadapi situasi darurat akibat wabah virus
corona.
3. Memastikan siswa mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna, menantang dan
sesuai dengan kemampuan serta kebutuhannya.
4. Memastikan keamanan dan kesehatan bagi guru, tendik dan siswadi sekolah.
D. MANFAAT
1. Bagi sekolah menjadi acuan dalam mempersiapkan pembelajaran Tatap Muka di
sekolah.
2. Bagi guru menjadi acuan dalam mempersiapkan pembelajaran tatap muka yang akan
diterapkan.
3. Memberikan acuan bagi orang tua dalam mengizinkan anaknya untuk mengikuti
pembelajaran tatap muka.
4. Memberikan acuan perlindungan kepada peserta didik dalam melaksanakan
pembelajaran tatap muka.
5. Bagi Pemangku kepentingan menjadi acuan dalam mempersiapkan kebijakan dan
aturan teknis tentang PTM.
E. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup panduan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas antara lain:
1. Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di Sekolah Dasar
2. Pelaksanaan protokol kesehatan di lingkungan Sekolah Dasar
3. Alur dan prosedur penanganan apabila terjadi kasus positif Covid-19.
4
BAB II
RAMBU-RAMBU PENYELENGGARAAN TATAP MUKA
TERBATAS
A. PENGERTIAN
Panduan teknis dalam rangka pelaksanaan tatap muka di satuan pendidikan
terutama sekolah dasar sangatlah diperlukan. Untuk memberikan pemahaman lebih
detail tentang pengertian Pembelajaran Tatap Muka Terbatas maka berikut
dijelaskan tentang pemahaman pembelajaran, pembelajaran tatap muka dan
prinsip-prinsip pembelajaran tatap muka:
Pembelajaran adalah proses interaksi siswadengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang
diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan,
penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada
peserta didik. Pembelajaran juga merupakan suatu aktivitas atau proses mengajar dan
belajar. Aktivitas ini merupakan proses dua arah, antara pihak guru dan peserta didik.
Dalam UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan
“Pembelajaran adalah proses interaksi siswadengan pendidik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar”. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses
untuk membantu siswaagar dapat belajar dengan baik.
Pembelajaran tatap muka merupakan seperangkat tindakan yang dirancang
untuk mendukung proses belajar peserta didik secara tatap muka.
Kegiatan tatap muka merupakan kegiatan pembelajaran yang berupa proses
interaksi antara siswadengan pendidik.
Pembelajaran tatap muka pada masa pandemi adalah proses belajar yang
diselenggarakan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan SKB empat Menteri
yaitu proses belajar yang dilakasanakan oleh satuan pendidikan dasar yang telah
mengisi daftar periksa Dapodik Kementerian pendidikan dan Kebudayaan untuk
menentukan kesiapan satuan pendidikan menyelenggarakan pendidikan tatap muka
pada semester ganjil tahun ajaran 2021/2022.
5
B. PRINSIP PEMBELAJARAN TATAP MUKA
Prinsip-prinsip pembelajaran secara umum meliputi perhatian dan
motivasi keaktifan, keterlibatan langsung, pengulangan, tantangan, perbedaan
individu kesemuanya ini dapat berimplikasi terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran. Jadi prinsip pembelajaran adalah landasan berpikir, landasan
berpijak dengan harapan tujuan pembelajaran tercapai dan tumbuhnya proses
pembelajaran yang dinamis dan terarah
Prinsip-prinsip itu berkaitan dengan perhatian dan motivasi, keaktifan,
keterlibatan langsung/pengalaman, pengulangan tantangan, balikan dan penguatan,
serta perbedaan individu. Guru seperti halnya siswatidak terlepas dari implikasi
prinsip-prinsip pembelajaran, karena guru yang merencanakan selanjutnya
melaksanakan pembelajaran tersebut. Implikasi prinsip-prinsip pembelajaran bagi
guru terwujud dalam perilaku fisik dan psikis mereka. Jadi dengan adanya kesadaran
guru pada prinsip-prinsip tersebut diharapkan adanya peningkatan kualitas
pembelajaran yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan. Adapun prinsip-prinsip
pembelajaran tatap muka adalah sebagai berikut:
a. Keselamatan dan kesehatan lahir batin siswa, guru, kepala sekolah dan seluruh
warga sekolah.
b. Memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa tanpa terbebani
tuntutan untuk menuntaskan seluruh capaian kurikulum
c. Fokus pada pendidikan kecakapan hidup, antara lain mengenai pandemi covid 19.
d. Materi pembelajaran bersifat inklusif sesuai dengan usia dan jenjang.
e. Aktivitas dan penugasan bervariasi
f. Hasil belajar siswa diberi umpan balik yang bersifat kualitatif dan berguna dari
guru.
g. Mengedepankan interaksi dan komunikasi yang positif antara warga sekolah.
Selain prinsip-prinsip di atas dirumuskan juga indikator pembelajaran dimasa
pandemi dan dan indikator berdasarkan SKB No. 4/KB/2020, sebagai berikut:
1. Indikator pembelajaran Tatap Muka di masa pandemi:
a. Sekolah harus berada di zona hijau
b. Tidak semua guru dapat terlibat
c. Waktu kegiatan belajar tatap muka di batasi
d. Sekolah harus membagi rombongan belajar
6
2. Indikator PTM berdasarkan SKB No.4/KB/2020
7
Apabila disajikan dalam bentuk tabel masa transisi dan masa kebiasaan
baru pembelajaran tatap muka adalah sebagai berikut:
Tabel 1 : Masa Transisi
Masa Transisi Masa Kebiasaan Baru
Bulan I : 50%
100 %
Bulan II : 100%
Keterangan :
Pada Masa Transisi, PTM Terbatas di bulan I diikuti oleh maksimal 50% dari
jumlah peserta didik.
Pada Masa Transisi PTM Terbatas di bulan II dapat diikuti 100% peserta didik
Pada Masa Kebiasaan Baru yaitu setelah terbentuknya budaya kesehatan dan
keselamatan diri terhadap penularan Covid 19 maka kegiatan pembelajaran
dapat diikuti oleh 100% peserta didik.
2. Seluruh civitas akademik yang akan mengikuti proses pembelajaran tatap muka di
sekolah wajib memeriksakan diri ke dokter atau layanan kesehatan untuk
mendapatkan pemeriksaan sebagai berikut:
Pemeriksaan kesehatan terkait tanda dan gejala COVID-19.
Pemeriksaan COVID-19 dengan metode RT-PCR. Dalam situasi di mana
pemeriksaan RT-PCR terbatas, dapat menggunakan tes swab antigen sebagai
langkah skrining awal. Jika hasil test swab antigen positif harus dilanjutkan
dengan pemeriksaan Swab Antigen - PCR.
Setiap orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 dan/atau termasuk dalam
kelompok rentan (berisiko tinggi) tidak diperkenankan mengikuti proses
pembelajaran tatap muka.
3. Proses pembelajaran tatap muka tidak diperkenankan bagi orang yang kondisinya
sebagai berikut:
Memiliki gejala umum COVID-19 seperti demam ≥ 37,3℃ dan gejala-gejala
flu, misalnya bersin, batuk, sesak napas, dan lain-lain;
Atau mengalami gejala lain, misalnya rasa lelah dan lemah yang menunjukkan
penurunan kondisi kesehatan;
8
4. Mencuci tangan dan melakukan pemeriksaan suhu sebelum memasuki lingkungan
sekolah menggunakan thermo gun di bagian dahi dengan jarak optimal 5-15 cm.
Setiap orang dengan suhu ≥ 37,3℃ tidak diperkenankan memasuki lingkungan
sekolah dan wajib melakukan pemeriksaan kesehatan.
5. Seluruh kegiatan ekstrakurikuler diselenggarakan secara daring untuk
meminimalisir potensi kerumunan dan risiko penularan.
6. Menyediakan suatu ruangan khusus untuk isolasi peserta didik/staf yang
menunjukkan gejala sakit.
7. Mendorong pembentukan satuan tugas (satgas) penanggulangan COVID-19 pada
masa pembelajaran tatap muka di sekolah. Satgas penanggulangan COVID-19
sekolah terdiri dari beberapa bidang pelaksana dengan tanggung jawab masing-
masing (terlampir). Tugas satgas antara lain:
Melakukan koordinasi dengan dinas kesehatan setempat terkait tindak lanjut
penemuan dan penelusuran kasus.
Melakukan koordinasi dengan satgas setempat terkait tindak lanjut penemuan
dan penelusuran kasus.
Melakukan koordinasi dengan penyedia layanan kesehatan setempat terkait
tindak lanjut penemuan dan perawatan kasus terkonfirmasi.
Melakukan koordinasi dengan keluarga/wali siswadan staf terkait proses
manajemen kasus di sekolah dan pemantauan orang sakit.
Bertanggung jawab mengawasi perkembangan informasi kasus terduga maupun
terkonfirmasi COVID-19 di sekolah, termasuk memantau kondisi peserta
didik/staf dalam masa isolasi dan/atau perawatan.
Bertanggung jawab dalam pelatihan tenaga pendidik dan staf mengenai pola
hidup bersih dan sehat, 3M, serta pengendalian dan pencegahan infeksi
COVID-19.
Adapun satuan tugas penanggulangan COVID-19 sekolah memiliki kewajiban
sebagai berikut:
Mengetahui informasi umum terkini seputar COVID-19, seperti gejala,
perjalanan penyakit, tes dan pencegahan COVID-19.
Mengetahui informasi terkini mengenai kriteria kasus terduga, terkonfirmasi
dan kasus sembuh COVID-19.
9
Mengetahui prosedur manajemen kasus COVID-19 pada masa pembelajaran
tatap muka di sekolahnya.
Mengikuti pelatihan/pembekalan yang dapat diselenggarakan oleh Dinas
Pendidikan maupun Satuan Tugas Penanganan COVID-19 setempat terkait
keilmuan COVID-19
10
9. Satgas penanggulangan COVID-19 sekolah berkoordinasi dengan keluarga/wali
peserta didik/staf yang terkonfirmasi positif COVID-19 untuk memantau
kondisi yang bersangkutan.
10.Satgas penanggulangan COVID-19 sekolah berkoordinasi dengan keluarga/wali
peserta didik/staf yang memiliki riwayat kontak erat dengan kasus terkonfirmasi
positif COVID-19 untuk memantau kondisi yang bersangkutan.
11.Ruang kelas dan/atau sekolah dapat dibuka kembali setelah dilakukan disinfeksi
ruangan dan penelusuran kontak selesai.
11
F. Susunan Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan COVID-19
Rekomendasi Susunan Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan COVID-19 pada Masa
Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah
Tabel 2 : Susunan Satuan Tugas
No Jabatan Tugas
12
8 Bidang Psikososial 1. Menerapkan mekanisme pencegahan perundungan bagi
warga satuan pendidikan yang terstigma COVID-19
sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan
dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan
Satuan Pendidikan.
2. Mempersiapkan layanan bantuan kesehatan jiwa dan
psikososial bagi seluruh warga satuan pendidikan
13
BAB III
PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN TATAP MUKA TERBATAS
14
2. Penyiapan Infrastruktur, meliputi penyiapan:
a. Ruang kelas, ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang UKS, ruang isolasi, ruang
satpam dan ruangan lainnya yang digunakan saat PTM, dengan cara:
1) Membersihkan ruangan secara berkala
2) Menyemprot ruangan dengan disinfektan
3) Mengatur kursi dan meja berjarak 1.5 meter.
4) Menata kursi dan meja yang tidak dipakai
5) Memastikan ruangan memiliki ventilasi dan aliran udara
b. Toilet yang memadai
c. Fasilitas mencuci tangan lengkap, mencakup :
1) air bersih yang mengalir
2) sabun
3) tisu
Fasilitas ini terdapat di depan kelas, pintu masuk/keluar, dan toilet.
d. Thermogun (pengukur suhu tembak)
e. Handsanitizer di setiap kelas.
f. Tanda panah dan simbol jaga jarak pada tempat-tempat yang dilalui dan tempat-
tempat tertentu.
g. Ruang UKS dilengkapi APD.
h. Ruang isolasi sementara yang dekat dengan pintu keluar
i. Sarana transportasi khusus.
Berikut ini contoh daftar ceklist penyiapan infrastruktur:
Tabel 3 : Daftar Ceklis Infrastruktur
No Penyiapan Infrastruktur Ceklist Keterangan
15
- Ruangan memiliki ventilasi dan aliran udara
2. Penyiapan ruang guru
- Pembersihan ruang kelas secara berkala
- Penyemprotan ruang kelas dengan disinfektan
- Pengaturan kursi dan meja berjarak 1.5 m.
- Kursi dan meja yang tidak dipakai ditumpuk atau
dikeluarkan
- Ruangan memiliki ventilasi dan aliran udara
3. Penyiapan toilet
- Pembersihan toilet secara berkala
- Penyemprotan toilet dengan disinfektan
- Ruangan memiliki ventilasi dan aliran udara
4. Penyiapan fasilitas mencuci tangan lengkap dengan :
- air bersih yang mengalir
- sabun
- tisu
5. Penyiapan thermogun
6. Penyiapan handsanitizer di setiap kelas.
7. Pemberian tanda panah dan simbol jaga jarak pada
tempat-tempat yang dilalui dan tempat-tempat
tertentu
8. Penyiapan ruang UKS dilengkapi APD.
9. Penyiapan ruang isolasi sementara yang dekat
dengan pintu keluar sekolah
10. Penyiapan sarana transportasi khusus
16
Alur simulasi implementasin protokol kesehatan dalam kegiatan PTM dapat dilihat
pada bagan berikut;
Gambar 2 : Alur simulasi PTM
17
B. PRA PEMBELAJARAN
1. Pemetaan Kondisi Kesiapan Sekolah untuk PTM
Sebelum dilaksanakan kegiatan pembelajaran tatap muka bagi siswayang
dilakukan oleh satuan pendidikan (sekolah) maka perlu dilakukan pemetaan kondisi
sekolah dalam upaya mempersiapkan kondisi secara optimal sebagai bentuk pencegahan
dan jaminan kesehatan dan keselamatan bagi warga sekolah ketika pembelajaran tatap
muka dilakukan.
Adapun bentuk pemetaan kondisi kesiapan sekolah dapat ditunjukkan dengan
kesiapan sarana pendukung (alat dan bahan), lingkungan sekolah, serta kerjasama
dengan pihak lain yang terkait.
a. Kesiapan Sarana Pendukung Standar Covid-19 (Terkait Alat dan
Bahan)
1) Mengidentifikasi ketersediaan dan kecukupan toilet yang bersih dan layak
2) Mengidentifikasi ruang kelas yang sudah dibersihkan dengan disinfektan untuk
digunakan sebagai ruang pembelajaran tatap muka
3) Mengidentifikasi penataan meja dan kursi bagi siswayang berjarak 1,5 meter ke
berbagai arah untuk digunakan sebagai tempat pembelajaran
4) Mengidentifikasi ketersediaan sarana cuci tangan pakai sabun dengan air bersih
yang mengalir
5) Mengidentifikasi ketersediaan sabun yang telah disiapkan pada sarana cuci
tangan
6) Mengidentifikasi ketersediaan hand sanitizer di luar ruangan kelas dan di dalam
ruangan kelas
7) Mengidentifikasi ketersediaan disinfektan/sprayer serta aturan penggunaannya
bagi ruangan-ruangan yang digunakan
8) Mengidentifikasi ketersediaan alat pengecek suhu tubuh (thermogun) dan
memastikan keberfungsian alat tersebut dengan baik
9) Mengidentifikasi ketersediaan masker (tiga lapis) di sekolah sebagai salah satu
alat APD cadangan
18
10) Mengidentifikasi ketersediaan sarung tangan karet di sekolah sebagai bagian alat
APD yang harus ada
11) Mengidentifikasi ketersediaan dan kesiapan ruang isolasi sebagai tempat
sementara penanganan jika terdapat pasien dengan gejala Covid-19
12) Mengidentifikasi ketersediaan dan kesiapan kendaraan khusus untuk mengantar
pasien ke puskesmas atau klinik terdekat jika ditemukan siswayang terduga
gejala Covid-19
b. Kesiapan Lingkungan Sekolah (Terkait Atribut/Aksesoris)
1) Menganalisis kesiapan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dimiliki sekolah
terkait pencegahan penyebaran virus Covid-19 yang mengatur mobilitas warga
sekolah dimasa transisi sebagai berikut:
a) SOP Tamu
b) SOP Kedatangan Siswa
c) SOP Kedatangan Guru dan Staff
d) SOP Pengantar
e) SOP Proses Belajar
f) SOP Jam Istirahat
g) SOP Kepulangan
h) SOP Di Tempat Ibadah
i) SOP Ekstrakurikuler
j) SOP Perpustakaan
k) SOP Di Lingkungan Sekolah
l) SOP Kantin
m) SOP Penggunaan Toilet Sekolah
n) SOP Kondisi Darurat/Emergency
o) SOP Peran Keluarga
p) SOP Peran Lingkungam
q) SOP Tenaga Pendidik
r) SOP Perlengkapan Siswa
s) Fasilitas Ruang Kelas
SOP yang mengatur warga sekolah pada masa kebiasaan baru adalah SOP
Kantin, karena kantin diperbolehakan buka, hanya setelah memasuki masa
kebiasaan baru, dan tidak di masa transisi.
19
2) Menganalisis kepemilikan data siswadan guru yang memiliki riwayat penyakit
penyerta (comorbid)
3) Mengidentifikasi kesiapan sekolah untuk melakukan himbauan secara lisan
maupun tulisan
4) Mengidentifikasi keterpasangan simbol/tanda penerapan berjaga jarak (physical
distancing) terutama di tempat-tempat yang rawan terjadi kerumunan
c. Kesiapan Kerjasama dengan Pihak Puskesmas / Layanan Kesehatan
Terdekat
1) Mengidentifikasi kesiapan kerjasama dengan pihak-pihak terkait (puskesmas atau
klinik terdekat) dengan dibuatnya surat permohonan kerjasama sekolah sebagai
upaya tindak lanjut jika terdapat dugaan pasien terkena gejala Covid-19
2) Mengidentifikasi ketersediaan jadwal petugas piket dari puskesmas atau klinik
terdekat untuk memantau kondisi di lingkungan sekolah sebagai bentuk antisipasi
awal pencegahan Covid-19
3) Mengidentifikasi terdapatnya catatan kejadian yang dibuat sebagai bentuk laporan
untuk bahan evaluasi
Gambar 4: ALUR PEMETAAN KONDISI KESIAPAN SEKOLAH UNTUK
PEMBELAJARAN TATAP MUKA
20
2. Kurikulum
Sekolah memiliki tiga opsi kurikulum yang dapat diambil dalam kondisi darurat
atau kondisi khusus di tengah pandemi Covid-19 saat ini. Kurikulum pada satuan
pendidikan dalam kondisi khusus memberikan fleksibilitas bagi sekolah untuk memilih
kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran siswa.
a. Pemilihan Kurikulum
Pemilihan kurikulum pada masa Pandemi Covid-19, berdasarkan Kepmendikbud No
719/P/2020, Satuan pendidikan dapat memilih:
1) Menggunakan kurikulum nasional berdasarkan Permendikbud No. 37 Tahun 2018.
2) Menggunakan kurikulum kondisi khusus berdasarkan keputusan Balitbang No.
018/H/KR/2020.
Kurikulum darurat (dalam kondisi khusus) yang disiapkan Kemdikbud merupakan
penyederhanaan dari kurikulum nasional. Pada kurikulum tersebut dilakukan
pengurangan kompetensi dasar untuk setiap mata pelajaran sehingga guru dan
siswa dapat berfokus pada kompetensi esensial dan kompetensi prasyarat untuk
kelanjutan pembelajaran di tingkat selanjutnya.
3) Menggunakan kurikulum yang disederhanakan secara mandiri Penyederhanaan
kurikulum secara mandiri memberi keleluasaan penuh untuk mengadaptasi
kurikulum sesuai kondisi lokal satuan pendidikan.
4) Menyederhanakan kurikulum secara mandiri berarti sekolah berhak menentukan
apa saja dan seberapa banyak materi yang diajarkan. Dengan tidak adanya
kewajiban standar capaian tertentu untuk kenaikan kelas dan kelulusan, sekolah
dapat mendesain kurikulumnya sendiri sesuai dengan karakteristik siswadan
kebutuhan daerahnya. Misalnya, sekolah dapat memetakan materi dalam kurikulum
yang bisa diselenggarakan tanpa biaya mahal, membebaskan guru untuk
melakukan inovasi dalam proses pembelajaran. Kondisi setiap satuan pendidikan
di tiap daerah bisa sangat berbeda dari segi infrastruktur maupun sumber daya
manusia.
21
lampiran Permendikbud tersebut.
3) Berdasarkan hasil analisis, satuan pendidikan dapat menentukan kurikulum yang
akan digunakan
c. Struktur Kurikulum
1 TEMATIK 14 10 14 11 18 7
2 PENDIDIKAN AGAMA 2 1 2 1 2 1
3 MATEMATIKA 2 3 2 2 3 2
4 PJOK 1 1 1 1 2
5 BAHASA SUNDA 1 1 1 1 1
JUMLAH 20 16 20 16 26 10
C. PEMBELAJARAN
1. Konsep Pembelajaran
b. Protokol kesehatan
Mengacu pada protokol kesehatan berarti semua praktik pembelajaran harus mengacu
pada protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah.
22
pilihannya, prioritas seluruh satuan pendidikan bukan untuk menuntaskan kurikulum
tapi memastikan setiap siswamengalami pembelajaran
2. Prinsip Pembelajaran
Prinsip pembelajaran diperlukan sebagai pedoman dalam merencanakan,
melakukan dan mengembangkan pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Kepala
sekolah dan guru diharapkan dapat menilai kesesuaian praktik pembelajaran yang
terjadi dengan prinsip pembelajaran. Dengan demikian, guru dan kepala satuan pendidikan
memiliki acuan dalam melakukan perbaikan praktik pembelajaran sesuai prinsip
pembelajaran yang telah ditetapkan. Selain itu, prinsip pembelajaran membantu guru
memilih strategi pembelajaran yang tepat yang sesuai dengan prinsip pembelajaran.
23
d. Pemberian umpan balik
Pembelajaran yang memberi masukan atau umpan balik terhadap proses dan hasil
belajar siswasecara spesifik, bermakna dan langsung sebagai upaya membantu
siswabelajar secara mandiri.
e. Inklusif
Pembelajaran nondiskriminatif yang memastikan keterlibatan semua dan setiap
siswauntuk terlibat secara utuh dalam proses pembelajaran
3. Prinsip Asesmen
a. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi
pembelajaran, dan menyediakan informasi yang holistik sebagai umpan balik untuk
guru, peserta didik, dan orang tua, agar dapat memandu mereka dalam menentukan
strategi pembelajaran selanjutnya.
b. Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan
keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif
mencapai tujuan pembelajaran.
c. Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable)
untuk menjelaskan kemajuan belajar dan menentukan keputusan tentang langkah
selanjutnya.
d. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian siswabersifat sederhana dan informatif,
memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai
serta strategi tindak lanjutnya.
e. Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang
tua sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran
24
Gambar 6 : Alur prinsip assesmen
25
5. Menentukan Strategi Pembelajaran
Sesuai dengan SKB 4 Menteri, orang tua/wali diberi kebebasan untuk memilih apakah
menyetujui siswauntuk melakukan pembelajaran tatap muka terbatas atau tetap
melanjutkan pembelajaran secara jarak jauh. Jika semua orang tua mengizinkan peserta
didiknya mengikuti PTM Terbatas, kepala sekolah menentukan strategi pembelajaran
campuran. Sebaliknya, jika ada orang tua/wali yang tidak mengizinkan siswamengikuti
PTM Terbatas, kepala satuan pendidikan menyediakan pilihan pembelajaran jarak jauh
26
b. Rekomendasi Strategi PJJ
1) Teknologi pembelajaran: Penggunaan teknologi sistematis dan kompleks dalam
mengelola pembelajaran yang sering kali membutuhkan perangkat dan sumber daya
tertentu.
2) Teknologi interaktif: Penggunaan teknologi untuk memfasilitasi pembelajaran
jarak jauh terutama dalam mengembangkan interaksi guru dan peserta didik.
3) Teknologi komunikasi satu arah (radio dan televisi): Penggunaan teknologi yang
cenderung satu arah sebagai media belajar bagi peserta didik.
4) Guru kunjung: Penggunaan teknologi yang paling lemah, yaitu guru mengunjungi
rumah atau lokasi di tempat tinggal siswauntuk memandu pembelajaran.
27
Gambar 10 : Alur rekomendasi metode PJJ
28
Gambar 11 : Alur Pembelajaran Kenormalan Baru
7. Jadwal Pelajaran
Tabel 5 : Alternatif Pengaturan Jadwal Pembelajaran
ALTERNATIF 1
SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT
KELAS WAKTU KETERANGAN
KLS A KLS B KLS A KLS B KLS A KLS B KLS A KLS B KLS A KLS B
4 PTM PJJ PJJ PTM PTM PJJ PJJ PTM PJJ PJJ Pukul 07.00 - 09.00 Waktu mulai jeda 30
5 PTM PJJ PJJ PTM PTM PJJ PJJ PTM PJJ PJJ Pukul 07.30 - 09.30 menit untuk
Pukul 08.00 - 10.00 menghindari kerumunan
6 PTM PJJ PJJ PTM PTM PJJ PJJ PTM PJJ PJJ
ALTERNATIF 2
SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT
KELAS WAKTU KETERANGAN
KLS A KLS B KLS A KLS B KLS A KLS B KLS A KLS B KLS A KLS B
4 PTM PTM PJJ PJJ PJJ PJJ PJJ PJJ PJJ PJJ
Jika ruangan kelas
5 PJJ PJJ PTM PTM PJJ PJJ PTM PTM PJJ PJJ Pukul 07.00 - 09.00
mencukupi
6 PJJ PJJ PJJ PJJ PTM PTM PJJ PJJ PTM PTM
ALTERNATIF 3
SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT
KELAS WAKTU KETERANGAN
KLS A KLS B KLS A KLS B KLS A KLS B KLS A KLS B KLS A KLS B
4 PTM - - PTM - - PTM - PJJ PJJ Pukul 07.00 - 09.00 Waktu mulai jeda 30
5 PTM - - PTM - - PTM - PJJ PJJ Pukul 07.30 - 09.30 menit untuk menghidari
Pukul 08.00 - 10.00 kerumunan
6 PTM - - PTM - - PTM - PJJ PJJ
SESI 2
4 - PTM - - PTM - - PTM PJJ PJJ Pukul 10.30 - 12.30 Waktu mulai jeda 30
5 - PTM - - PTM - - PTM PJJ PJJ Pukul 11.00 - 13.00 menit untuk menghidari
Pukul 11.30 - 13.30 kerumunan
6 - PTM - - PTM - - PTM PJJ PJJ
29
D. PASCA PEMBELAJARAN
1. Tahapan Kegiatan
Membuat jadwal pulang dengan jeda waktu 10 menit antar kelas.
Mengarahkan siswauntuk mencuci tangan sebelum pulang
Mengarahkan siswauntuk berbaris menuju gerbang sekolah
Mendampingi siswakeluar kelas menuju gerbang sekolah
Mengarahkan siswake tempat yg sudah disediakan jika belum dijemput dengan
tetap melakukan protokol kesehatan
Menghubungi orang tua yang belum menjemput peserta didik.
2. Pemantauan Pembelajaran
Pemantauan adalah proses pengumpulan data terkait perencanaan, pelaksanaan,
dan pengembangan pembelajaran untuk mendukung sekolah dalam menyelenggarakan
pembelajaran di masa pandemi COVID-19. Pemantauan bukan proses penghakiman
atau penilaian terhadap satuan pendidikan tapi sebagai refleksi diri untuk melakukan
perbaikan berkelanjutan. Tujuan pemantauan antara lain:
a. Mengetahui tingkat kepatuhan terhadap protokol kesehatan dalam pelaksanaan
pembelajaran di masa pandemi COVID-19 pada satuan pendidikan dan kelas/muatan
pelajaran
30
Pemantauan dilakukan secara berkala sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
tugas pokok kepala satuan pendidikan dan pengawas sekolah/madrasah. Hanya saja
kriteria pemantauan harus disesuaikan berdasarkan panduan pembelajaran di masa
pandemi Covid-19.
Pelaksanaan pemantauan bukan sebatas pengumpulan data tapi juga memastikan
adanya pengelolaan dukungan yang dibutuhkan oleh satuan pendidikan dalam
menyelenggarakan pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Pemantauan yang dilakukan
kepala satuan pendidikan dan pengawas sekolah ditindaklanjuti menjadi beberapa
rekomendasi langkah tindak lanjut berikut ini:
a. Membagikan Praktik Baik.
Membantu guru dan/atau kepala satuan pendidikan dalam mendokumentasikan dan
membagikan praktik baik Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19
pada lingkup satuan pendidikan/kelas/mata pelajaran untuk dibagikan sebagai sumber
belajar bagi guru dan/ atau kepala satuan pendidikan yang lain, antara lain melalui portal
b. Guru Belajar dan Berbagi.
Menguatkan Potensi Praktik Baik. Membantu guru dan/atau kepala satuan
pendidikan dalam mengenali dan mengapresiasi potensi baik dalam penyelenggaraan
pembelajaran di masa pandemi Covid-19 pada lingkup satuan pendidikan/kelas/mata
pelajaran sehingga dapat diperkuat menjadi Praktik Baik yang dapat dibagikan.
c. Mendiskusikan Penguatan.
Membantu guru dan/atau kepala satuan pendidikan dalam mendiskusikan upaya-
upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi tantangan dalam menyelenggarakan
pembelajaran di masa pandemi Covid-19 pada lingkup satuan pendidikan/kelas/mata
pelajaran termasuk meminta dukungan dari pihak yang terkait, seperti dinas
pendidikan, kanwil Kemenag, orang tua, maupun dunia usaha/dunia industri
d. Menguatkan Pemantauan.
Membantu guru dan/atau kepala satuan pendidikan dalam mengingatkan, memotivasi,
dan menegaskan warga sekolah agar lebih konsisten menerapkan protokol kesehatan
dan/atau panduan pembelajaran di masa pandemi Covid- 19.
Gambar13 : Rekomendasi Langkah Tindak Lanjut
31
3. Kriteria Keberhasilan Bagi Kepala Sekolah
Kepala sekolah dikatakan berhasil dalam pelaksanaan PTM apabila:
a. Tingkat kepatuhan terhadap protocol kesehatan dalam pelaksanaan pembelajaran di
masa pandemi COVID-19 pada satuan pendidikan;
b. Tingkat efektivitas pengelolaan pembelajaran di masa pandemi COVID-19 di satuan
pendidikan.
c. Tingkat pelibatan guru dalam merencanakan, melaksanakan, memberi umpan balik dan
mengembangkan rencana tindak lanjut pengembangan pembelajaran di masa
pandemi COVID-19
d. tingkat pelibatan orang tua dalam merencanakan dan memberi umpan balik terhadap
pelaksanaan pembelajaran di masa pandemi COVID-19; dan
e. upaya refleksi dan perbaikan pelaksanaan pembelajaran di masa pandemi COVID-19
di satuan pendidikan dalam bentuk mengadopsi praktik pengelolaan pembelajaran dari
Guru Belajar dan Berbagi dan/ atau membagikan praktik pengelolaan ke Guru Belajar
dan Berbagi.
32
4. Kriteria Keberhasilan Bagi Guru
a. tingkat kepatuhan terhadap protokol kesehatan dalam pelaksanaan pembelajaran di
masa pandemi COVID-19 pada kelas;
b. tingkat pelibatan orang tua dalam merencanakan, memandu, melaksanakan, memberi
umpan balik dan mengembangkan pelaksanaan pembelajaran di masa pandemi
COVID-19;
c. tingkat pelibatan siswadalam merencanakan, melaksanakan dan memberi umpan
balik terhadap pelaksanaan pembelajaran di masa pandemi COVID-19; dan
d. upaya refleksi dan perbaikan pelaksanaan pembelajaran di masa pandemi COVID-19
kelas/mata pelajaran dalam bentuk mengadopsi praktik pengelolaan pembelajaran
dari Guru Belajar dan Berbagi dan/atau membagikan praktik pengelolaan ke Guru
Belajar dan Berbagi
33
BAB IV
MONITORING, EVALUASI, TINDAK LANJUT
A. MONITORING
Kegiatan monitoring/pemantauan dan evaluasi sifatnya menjadi sangat diperlukan
dalam penyelenggaraan sebuah program jika program tersebut diharapkan untuk tetap
berkelanjutan. Melalui kegiatan pemantauan dapat membantu penatalaksanaan kegiatan
agar berjalan sesuai dengan target dan tujuan. Sedangkan kegiatan evaluasi salah satu
fungsi terpentingnya adalah memberikan data umpan balik untuk perbaikan program.
Kegiatan pemantauan dan evaluasi dalam penyelenggaraan pembelajaran tatap muka
merupakan kegiatan yang ditujukan untuk memantau penyelenggaraan pembelajaran tatap
muka di masa pandemi covid-19 yang dilakukan oleh satuan pendidikan pada semester
ganjil tahun ajaran 2021/2022. Ruang lingkup pemantauan dan evaluasi mencakup
tahapan kegiatan pra-kondisi pembelajaran, pra pembelajaran, saat pembelajaran, dan
pasca pembelajaran. Pemantauan dan evaluasi bagian dari sistem tatakelola untuk menjaga
dan memastikan penyelenggaraan pembelajaran tatap muka di masa pandemi covid-19
dilaksanakan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan.
Dikarenakan sangat pentingnya hal ini, maka kepala sekolah perlu melakukan
berbagai upaya dalam memastikan pengelolaan pembelajaran yang baik, mulai dari tahap
perencanaan, pelaksanaa, hingga proses evaluasinya. Berdasarkan hal tersebut maka perlu
disusun pedoman pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan pembelajaran tatap
muka sebagai acuan untuk memastikan sesuai dengan SOP.
Penanggungjawab untuk melakukan pemantauan dan evaluasi secara umum adalah
pimpinan satuan pendidikan, stakeholders, orangtua (sebagai komite), bahkan masyarakat
umum. Pihak yang lebih khusus secara kewenangan di tingkat Kota Bogor adalah Dinas
Pendidikan Kota Bogor dan satgas COVID-19 Kota Bogor. Dinas Pendidikan Kota Bogor
bersama dengan Satgas COVID Kota Bogor sesuai dengan kewenangannya bertanggung
jawab untuk melakukan pemantauan dan evaluasi atas penyelenggaraan pembelajaran tatap
muka yang dilakukan oleh satuan pendidikan dengan menggunakan instrumen yang
tersedia. Hasil pemantauan dan evaluasi digunakan untuk pelaporan, pengambilan
keputusan dan tindak lanjut.
Monitoring atau pemantauan adalah serangkaian kegiatan yang ditujukan untuk
memberikan informasi tentang sebab dan akibat dari satu kebijakan yang lebih terfokus
pada kegiatan yang sedang dilaksanakan. Pemantauan dilakukan dengan cara menggali
34
untuk mendapatkan informasi secara regular berdasarkan indikator tertentu. Tujuan
pemantauan adalah mengetahui apakah kegiatan yang sedang berlangsung sesuai dengan
perencanaan dan prosedur yang telah disepakati. Secara prinsip, pemantauan dilakukan
pada saat kegiatan sedang berlangsung guna memastikan kesesuaian proses dan capaian
sesuai rencana atau tidak. Bila ditemukan penyimpangan atau ketidaksesuaian maka segera
dibenahi sehingga kegiatan dapat berjalan sesuai rencana dan target. Hasil pemantauan
menjadi input bagi kepentingan proses selanjutnya.
Indikator monitoring/pemantauan mencakup esensi aktivitas dan target yang
ditetapkan pada perencanaan program. Apabila pemantauan dilakukan dengan baik akan
bermanfaat dalam memastikan pelaksanaan kegiatan tetap pada jalurnya (sesuai SOP).
Juga memberikan informasi kepada pengelola program apabila terjadi hambatan dan
penyimpangan, serta sebagai masukan dalam melakukan evaluasi.
Kerangka kegiatan pemantauan pelaksanaan pembelajaran tatap muka
dikembangkan untuk menyediakan sebuah basis konseptual dan metodologi bagi
pelaksanaan pemantauan sewaktu pelaksanaan kegiatan pembelajaran tatap muka
berlangsung, dan untuk menjelaskan instrumen tertentu yang akan digunakan untuk
memfasilitasi pengumpulan informasi dan pelaporan. Kerangka kegiatan pemantauan
pelaksanaan pembelajaran tatap muka terfokus pada penyelenggaraan pembelajaran yang
mengacu pada SOP yang telah ditetapkan. Kegiatan pemantauan penyelenggaraan
pembelajaran tatap muka lebih menekankan pada tahapan kegiatan pra-kondisi
pembelajaran, pra pembelajaran, pembelajaran, dan pasca pembelajaran. Kerangka
kegiatan pemantauan penyelenggaraan pembelajaran tatap muka berisi indikator-indikator
seperti disajikan pada Tabel 6
Tabel 6 : Kerangka Kegiatan dan Indikator Pemantauan Pembelajaran Tatap Muka
35
No. Kegiatan Protokol/SOP Indikator Keterangan
2. Penyiapan infra Tersedianya Evaluasi terhadap
struktur infrastruktur yang ketersediaan dan
sesuai dengan keberfungsiannya
standar minimal dilakukan secala
yang ditetapkan berkala maksimal
untuk membuka sebulan sekali oleh
sekolah dengan tim Satgas Covid
moda tatap muka unit sekolah
(dari Kemdikbud, masing-masing
KPAI, Satgas
Covid pusat)
3. Simulasi Seluruh pihak Diinisiasi oleh tim
implementasi terkait mampu satgas Covid unit
protokoler dalam memahami dan masing-masing
PTM melaksanakan
protokoler dalam
PTM sesuai yang
disimulasikan
2 Pra 1. Pemetaan Kondisi Terdata jumlah Dibuatkan alur dan
Pembelajaran Kesiapan Sekolah sekolah yang siap SOP terkait oleh
untuk PTM secara fasilitas dan unit masing-
(termasuk kesiapan siap secara masing mengacu
kerja sama dengan kolaboratif pada panduan ini
puskesmas)
2. Protokol/SOP Protokol dipatuhi Selama masa
kedatangan: minimal 80 persen transisi
a. antar jemput oleh 100 persen
pribadi warga sekolah
b. antar jemput
sekolah/
masyarakat
c. angkutan umum
d. jalan kaki
e. sepeda
3. Protokol/SOP Protokol dipatuhi Selama masa
kedatangan minimal 80 persen transisi
Guru/KS/Tendik oleh 100 persen
lainya warga sekolah
4. Protokol/SOP Protokol dipatuhi Selama masa
Pengantar minimal 80 persen transisi
oleh 100 persen
warga sekolah
5. Protokol/SOP Tamu Protokol dipatuhi Selama masa
minimal 80 persen transisi
oleh 100 persen
warga sekolah
6. Protokol Siswadi Protokol dipatuhi Selama masa
lingkungan sekolah minimal 80 persen transisi
36
No. Kegiatan Protokol/SOP Indikator Keterangan
(mulai masuk oleh 100 persen
gerbang sampai warga sekolah
siswamasuk kelas,
keluar kelas s.d di
rumah)
3 Pembelajaran 1. Protokol fasilitas Protokol dipatuhi Selama masa
ruang kelas minimal 80 persen transisi
oleh 100 persen
warga sekolah
2. Protokol aktivitas Protokol dipatuhi Selama masa
siswadi kelas minimal 80 persen transisi
oleh 100 persen
warga sekolah
3. Protokol pembagian Protokol dipatuhi Selama masa
kehadiran (shift) minimal 80 persen transisi
siswadi kelas oleh 100 persen
warga sekolah
4. Protokol jam Protokol dipatuhi Selama masa
istirahat didalam minimal 80 persen transisi
kelas oleh 100 persen
warga sekolah
5. Protokol Protokol dipatuhi Selama masa
pengelompokan minimal 80 persen transisi
peserta didik oleh 100 persen
warga sekolah
6. Protokol layanan Protokol dipatuhi Selama masa
laboratorium, minimal 80 persen transisi
perpustakaan, dan oleh 100 persen
Tenaga Administrasi warga sekolah
Sekolah sekolah
7. Protokol penggunaan Protokol Selama masa
sarana ibadah dan dipatuhi transisi
toilet minimal 80
persen oleh
100 persen
warga sekolah
4 Pasca 1. Protokol keluar kelas Protokol Selama masa
Pembelajaran (antar kelas) dipatuhi transisi
minimal 80
persen oleh
100 persen
warga sekolah
37
B. Evaluasi
38
C. TINDAK LANJUT
Pada dasarnya pemantauan dan evaluasi merupakan kegiatan mengenai tata cara
pemantauan suatu kegiatan dan bukan merupakan suatu kegiatan yang mencari-cari
kesalahan, tetapi membantu melakukan tindakan perbaikan secara terus menerus.
Pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan pembelajaran tatap muka di masa pandemi
covid-19 dilakukan sebagai usaha untuk menentukan apa yang sedang dilaksanakan
dengan cara memantau hasil yang dicapai dan jika terdapat penyimpangan dari
standar/SOP yang telah ditentukan, maka segera diadakan tindak lanjut untuk perbaikan
tindakan, sehingga semua hasil yang dicapai dapat sesuai dengan rencana. Pihak yang
berwenang melakukan tindak lanjut adalah kepala sekolah dan Dinas Pendidikan Kota
Bogor mengenai pembelajaran tatap muka.
39
BAB V
PENUTUP
Penyelenggaraan pembelajaran tatap muka oleh satuan pendidikan pada semester
ganjil tahun ajaran 2021/2022 di masa pandemi COVID-19 harus dilakukan dengan protokol
kesehatan yang ketat dan terpantau oleh pemerintah daerah, membudayakan pola hidup bersih
dan sehat dalam rangka pencegahan dan pengendalian COVID-19 dengan menggunakan
Standar Operasional Prosedur (SOP). SOP merupakan suatu pedoman atau acuan untuk
melaksanakan kegiatan pembelajaran tatap muka di masa pandemi COVID-19 berdasarkan
indikator-indikator teknis, administratif, dan prosedural sesuai prosedur kerja dan sistem kerja
pada satuan pendidikan yang digunakan untuk memastikan kegiatan pembelajaran tatap muka
berjalan dengan lancar supaya menghasilkan hasil yang diinginkan.
Penyelenggaraan pembelajaran tatap muka di masa pandemi COVID-19 di satuan
pendidikan memuat SOP yang mencakup tahapan kegiatan pra-kondisi pembelajaran, pra
pembelajaran, pembelajaran, dan pasca pembelajaran yang terfokus perihal kondisi kelas,
jumlah hari dan jam pembelajaran tatap muka dengan pembagian rombongan belajar (shift),
perilaku wajib di seluruh lingkungan satuan pendidikan, kondisi medis warga satuan
pendidikan, kantin, kegiatan olahraga dan ekstrakurikuler, kegiatan selain pembelajaran di
lingkungan satuan pendidikan, dan kegiatan pembelajaran di luar lingkungan satuan
pendidikan.
Diharapkan pada akhirnya akan tercipta pola pikir dan pola sikap (mindset) yang
terhabituasi tidak hanya di masa pandemik namun tertanam seumur hidup sehingga terbentuk
peningkatan kualitas generasi yang sehat dan tangguh.
40
REFERENSI
1. Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama,
Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
03/KB/2021, Nomor 384 tahun 2021, Nomor HK.01.08/MENKES/4242/2021 dan
Nomor 440-717 tahun 2021 Tentang Panduan penyelenggaraan Pembelajaran Di Masa
Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
2. Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari
Rumah dalam Masa Darurat Penyebaran COVID-19 diperkuat dengan SE Sesjen
nomor 15 tahun 2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Belajar Dari Rumah (BDR)
selama darurat COVID-19
3. Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari
Rumah dalam Masa Darurat Penyebaran COVID-19 diperkuat dengan SE Sesjen
nomor 15 tahun 2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Belajar Dari Rumah (BDR)
selama darurat COVID-19.
4. Dirjen Pauddikmasmen, Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pauddikdasmen
Masa Pandemi, Juni 2021
41
DAFTAR LAMPIRAN
1. Instrumen Asesmen Kesiapan Sekolah Dinas Pendidikan
2. Instrumen Pemantauan Pembelajaran
3. Contoh SK Satgas Covid-19 di Sekolah
4. Standar Operasional Prosedur:
1) SOP Tamu
2) SOP Kedatangan Siswa
3) SOP Kedatangan Guru dan Staff
4) SOP Pengantar
5) SOP Proses Belajar
6) SOP Jam Istirahat
7) SOP Kepulangan
8) SOP Di Tempat Ibadah
9) SOP Ekstrakurikuler
10) SOP Perpustakaan
11) SOP Di Lingkungan Sekolah
12) SOP Kantin
13) SOP Penggunaan Toilet Sekolah
14) SOP Kondisi Darurat/Emergency
15) SOP Peran Keluarga
16) SOP Peran Lingkungam
17) SOP Tenaga Pendidik
18) SOP Perlengkapan Siswa
19) SOP Fasilitas Ruang Kelas
5. Poster-Poster Himbauan
6. Rencana Jadwal Tatap Muka
Lampiran 1: Instrumen Asesmen Kesiap PTMT
INSTRUMEN ASESMEN
KESIAPAN PEMBELAJARAN TATAP MUKA TERBATAS
KOTA BOGOR
Sekolah :
Nama Kepala Sekolah :
Kecamatan :
A. PROSENTASE VAKSIN
No Dokumen Jumlah Sudah Belum Vaksin
Vaksin
1 Siswa
2 Guru dan Tenaga Kependidinan
B. PERSONIL PENDUKUNG
No Jenis Ada Tidak Keterangan
1 Petugas pemeriksaan suhu Surtug
2 Petugas Pengawas Prokes Surtug
3 Petugas Kebersihan dan Desinfeksi Surtug
ruangan
Tim Satgas Sekolah (3 Tim),
4 melibatkan komite sekolah, orangtua, SK
dan masyarakat sekitar
Petugas Pemeriksa Prokes Covid 19
5 disetiap Akses Masuk dan Keluar Surtug
lingkungan Sekolah
D. PROTOKOL KESEHATAN
SB B C K Tidak
No Ketentuan ada Ketr
4 3 2 1 0
Ketersediaan dokumen kerja sama
1 penanganan Covid-19 dengan Komite 4 3 2 1 0 MoU
Sekolah
Mendata warga satuan pendidikan
2 yang tidak boleh melakukan kegiatan 4 3 2 1 0 Daftar Siswa
di sekolah
3 Memiliki akses ke fasilitas kesehatan 4 3 2 1 0
4 Pemeriksaan tes swab antigen berkala
kepada guru/petugas di sekolah 4 3 2 1 0
5 SOP Tamu 4 3 2 1 0 TTD KS dan
Komite
6 SOP Kedatangan guru dan siswa 4 3 2 1 0 TTD KS dan
Komite
7 SOP Proses belajar mengajar 4 3 2 1 0 TTD KS dan
Komite
8 SOP Istirahat 4 3 2 1 0 TTD KS dan
Komite
9 SOP Kepulangan 4 3 2 1 0 TTD KS dan
Komite
10 SOP Kegiatan Ibadah 4 3 2 1 0 TTD KS dan
Komite
11 SOP Ekstrakurikuler 4 3 2 1 0 TTD KS dan
Komite
12 SOP Perpustakaan 4 3 2 1 0 TTD KS dan
Komite
13 SOP Lingkungan sekolah 4 3 2 1 0 TTD KS dan
Komite
14 SOP Kantin 4 3 2 1 0 TTD KS dan
Komite
15 SOP Toilet 4 3 2 1 0 TTD KS dan
Komite
16 SOP Kondisi Darurat / Emergency 4 3 2 1 0 TTD KS dan
Komite
17 SOP Peran keluarga 4 3 2 1 0 TTD KS dan
Komite
18 SOP Peran lingkungan 4 3 2 1 0 TTD KS dan
Komite
19 SOP Guru dan Tenaga Kependidikan 4 3 2 1 0 TTD KS dan
Komite
20 SOP Perlengkapan siswa 4 3 2 1 0 TTD KS dan
Komite
Jumlah
Bogor, 2021
Petugas,
Lampiran 2: Instrumen Pemantauan dan Evaluasi PTMT
Ya TIDAK Ya Tidak
Ya TIDAK Ya Tidak
Ya TIDAK Ya Tidak
TENTANG
SATUAN TUGAS PERCEPATAN PENANGGULANGAN
CORONAVIRUS DISEASE 19 (COVID-19) DI SD ........................
KECAMATAN .............................. KOTA BOGOR
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU :
Membentuk Satuan Tugas Percepatan Penanggulangan
Coronavirus Disease 2019 (Covid 19) di SD ..........................
Kecamatan .............. Kota Bogor yang selanjutnya
disebut Satuan Tugas dengan Susunan Personalia dan
Uraian Tugas sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I dan
Lampiran II sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
Keputusan Kepala Sekolah.
KEDUA :
Satuan Tugas sebagimana dimaksud pada Diktum KESATU
mempunyai tugas mempercepat penangguilangan Covid-19,
melalui sinergi antar instansi pemerintah, satuan pendidikan,
masyaraka dan media
KETIGA :
Satuan Tugas sebagaimana dimaksud pada Diktum KEDUA
mempunyai fungsi:
a. Merencanakan dan mensosialisasikan protokol penanggulangan
penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid 19) ke warga
sekolah.
b. melakukan pendataan terkait kondisi warga sekolah yang
terpapar Coronavirus Disease 2019 (Covid 19)
c. melakukan koordinasi dengan satuan pendidikan tentang
percepatan penanggulangan Coronavirus Disease 2019 (Covid
19)
d. melakukan koordinasi dengan instansi pemerintah lainnya
terkait percepatan penanggulangan Coronavirus Disease 2019
(Covid 19)
e. Mengelola data dan informasi terkait percepatan
penanggulangan Coronavirus Disease 2019 (Covid 19)
KEEMPAT :
Dalam pelaksanaan tanggungjawab dan tugas sebagaimana
dimaksud pada Diktum KEDUA dan Diktum KETIGA, Satuan
Tugas berkoordinasi dan bertanggung jawab kepada Kepala SD
.................... Kecamatan ........... Kota Bogor.
KELIMA :
Pembiayaan yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas dan fungsi
Satuan Tugas bersumber dari Dana Bos Sekolah
KEENAM :
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Bogor
Pada tanggal : .... Sept 2021
Kepala SD.........................
...............................................
NIP ........................................
LAMPIRAN I: Keputusan Kepala SD.......................
Kecamatan ......................... Kota Bogor
NOMOR : ...............................
TANGGAL: .... September 2021
TENTANG: Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanggulangan Corona
Virus Disease 19 (Covid-19) Di Lingkungan SD .......................
Kecamatan .......................... Kota Bogor.
STRUKTUR ORGANISASI
Ditetapkan di : Bogor
Pada tanggal : ... September 2021
Kepala SD.......................................
................................................
NIP. ..........................................
LAMPIRAN II: KEPUTUSAN KEPALA SD .............................
KECAMATAN .......................... KOTA BOGOR
NOMOR : ...........................................
TANGGAL : .... September 2021
TENTANG : SATUAN TUGAS (SATGAS) PERCEPATAN PENANGGULANGAN
CORONA VIRUS DISEASE 19 (COVID-19) DI LINGKUNGAN SD
................................ KECAMATAN ...................... KOTA BOGOR
URAIAN TUGAS
I Ketua : Menetapkan kebijakan percepatan penanggulangan
COVID-19 melalui sinergi antar instansi pemerintah,
satuan pendidikan dan masyarakat
II Wakil Ketua : 1. menetapkan kebijakan percepatan penanggulangan
COVID -19 melalui sinergi antar instansi pemerintah,
satuan pendidikan dan masyarakat.
2. mewakili Ketua dalam hal berhalangan
III Sekretaris : 1. memfasilitasi kebutuhan satuan tugas
2. memimpin pelaksanaan tugas-tugas kesekretariatan
3. memfasilitasi kebutuhan satuan tugas dalam
melaksanakan aktivitasnya.
IV Bidang : 1. menyusun rencana sosialisasi percepatan
Perencanaan dan penanggulangan COVID-19
Sosialisasi : 2. melaksanakan sosialsisasi kesatuan pendidikan
tentang percepatan penanggulangan COVID-19
V Bidang data dan 1. melakukan akuisisi data
Informasi 2. melakukan analisis data
VI Bidang pelaporan 1. Melakukan pelaporan kepada pihak-pihak terkait secara
berkala
VI Bidang 1. menyusun konten dan kreatif untuk publikasi
Pelayanan mengenai percepatan penanggulangan COVID-19
Informasi dan 2. mengedukasi satuan pendidikan dan
Dokumentasi mempublikasikan mengenai percepatan
penanggulangan COVID-19
Ditetapkan di : Bogor
Pada tanggal : .September 2021
Kepala SD...................................
......................................
NIP. ..............................................
SOP TAMU
1. Seluruh tamu wajib menggunakan masker
2. Bagi tamu yang tidak menggunakan masker diarahkan untuk kembali/pulang
3. Setiap tamu yang menggunakan kendaraan roda empat, wajib membuka jendela.
4. Setiap tamu ketika masuk area sekolah wajib diperiksa suhu menggunakan thermo
gun
5. Bila ada tamu bersuhu tubuh ≥ 37,30C diminta untuk kembali atau pulang.
6. Seluruh tamu wajib mencuci tangan menggunakan sabun /hand sanitizer
7. Tamu eksternal wajib menyampaikan kepentingannya kepada satuan pengamanan
sekolah
8. Setiap tamu wajib mengisi buku tamu secara lengkap dengan nama, alamat, nomor
hp, dan tujuan kunjungan dengan alat tulis yang dibawa sendiri atau atau alat tulis
yang disediakan sekolah
9. Jika harus menunggu, duduk di ruang tunggu (lobby), setiap tamu harus tetap
menjaga jarak (psycal distancing)
10. Setiap tamu harus menggunakan waktu kunjungan seefektif mungkin
3. Bagi siswa yang datang ke sekolah dengan berjalan kaki, diminta berbaris dengan
tetap menjaga jarak 1,5 m
4. Petugas piket mengukur suhu tubuh siswa dengan thermo gun. (Jika suhu siswa ≥
37,30C atau ada riwayat demam dipersilakan untuk pulang kembali ke rumah, atau
dipersilakan ke ruang isolasi sambil menunggu dijemput orang tuanya)
5. Siswa dipersilakan untuk mencuci tangan di tempat yang telah disediakan dengan
tetap menjaga jarak minimal 1,5 m
6. Siswa menuju ke ruang kelas tanpa bercakap-cakap dengan siapapun, dan tetap
menjaga jarak
2) Memastikan diri dalam kondisi sehat dan tidak memiliki gejala umum seperti
demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan, sesak nafas, sakit kepala, mual/muntah,
diare, anosmia (hilangnya indra penciuman), atau ageusia (hilangnya kemampuan
indra perasa);
3) Menggunakan masker kain 3 lapis atau masker bedah menutupi hidung dan mulut
sampai dagu.
6) Wajib membawa perlengkapan pribadi seperti alat ibadah dan alat makan minum,
dan bekal makanan dan minuman..
9) Melakukan CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) dengan air yang mengalir;
10) Memastikan ruang kerja sudah bersih dan sudah disemprot disinfektan. Selama
berada di sekolah tetap menjaga jarak minimal 1,5 meter;
Alur Pengantar/Penjemput
1.Bagi
pengantar/penjempu
t yang menggunakan
kendaraan roda dua
•Seluruh
pengantar/penjemput tetap selalu menjaga
murid ke sekolah jarak aman.
dipastikan dalam
keadaan sehat, tidak Seluruh
memiliki gejala: suhu pengantar/penjemput
tubuh sama atau di
atas 37, 3 Celcius ,tidak murid yang
ada keluhan batuk, menggunakan
pilek, sakit kendaraan roda empat
tenggorokan, dan / atau hanya diperkenan
sesak nafas. • Seluruh mengantar sampai depan
pengantar/penjemput gerbang sekolah/lobby
murid yang menggunakan tanpa turun dari
kendaraan roda empat, kendaraan
1.Seluruh wajib membuka jendela
pengantar/penjem dengan jumlah penumpang
50% dari kapasitas mobil
put murid ke
sekolah wajib
menggunakan
masker
SOP PROSES BELAJAR
1) Guru hadir lima belas menit sebelum siswa memasuki ruangan kelas;
3) Siswa masuk ke dalam kelas langsung menuju meja dan kursi sesuai nomor
absen/nama/simbol lainnya yang telah terpasang di meja masing - masing;
4) Siswa tidak diperbolehkan pindah ke tempat duduk siswa lainnya selama berada
di dalam kelas;
7) Jika ada tugas siswa pada pertemuan sebelumnya yang harus dikumpulkan secara
luring, maka sebelum pulang siswa meletakkan tugasnya di meja masing masing;
8) Siswa makan dan minum di kursi dan meja masing - masing serta tidak
meninggalkan sampah;
9) Apabila ada siswayang ingin ke toilet, guru mengatur seorang-seorang dan tidak
boleh berbarengan.
10) Selesai berdo’a utnuk pulang siswa dipersilahkan keluar kelas dengan bergantian
dan tetap dalam pantaun guru;
2) Selama jam istirahat siswa tidak diperbolehkan keluar kelas, melainkan tetap di
dalam kelas untuk membuka bekal makanan dan minumannya
3) Siswa merapikan alat belajar dan menyimpannya dengan benar dan tertib.
4) Siswa mencuci tangan pakai sabun di air mengalir atau menggunakan hand
sanitizer secara tertib dan bergantian.
7) Siswa merapikan tempat makan, memakai kembali masker dan mencuci tangan
pakai sabun secara bergantian.
2) Siswa keluar kelas satu persatu dengan jarak 1,5 m (guru bisa mengabsennya satu
perstu)
3) Siswa mencuci tangan menggunakan sabun antiseptik dengan air mengalir selama
20-30 detik
4) Siswa menjaga jarak aman (social distancing) sekitar 1,5 meter menuju gerbang
sekolah (tidak berkerumun/bergerombol)
6) Siswa senantiasa menutup hidung/mulut saat batuk atau bersin selama perjalanan
menuju gerbang sekolah
7) Siswa melakukan pengukuran suhu tubuh oleh petugas/guru piket dan dicatat
besaran suhu tubuhnya sebelum kembali ke rumah masing-masing.
10) Guru selalu mengingatkan siswa untuk tetap menjaga kesehatan dengan
senantiasa: cek suhu, menggunakan masker, menjaga jarak, rajin mencuci tangan
SOP DI TEMPAT IBADAH
2) Lantai tempat ibadah di sekolah tidak boleh dialasi dengan karpet atau yang
sejenisnya.
3) Lantai tempat ibadah diberi tanda silang berselang-seling untuk memberi jarak
tempat berdiri.
8) Pihak sekolah membuat jadwal kegiatan beribadah setiap kelas agar tidak
terjadi kerumunan di tempat ibadah sekolah.
12) Siswa dilarang meminjam atau meminjamkan peralatan ibadah kepada orang
lain.
13) Selama beribadah, siswa tetap menggunakan masker dan menjaga jarak.
14) Siswa tidak berdiam lama-lama di tempat ibadah setelah kegiatan ibadah
selesai.
Satuan Pendidikan:
1. Melakukan pengaturan jadwal untuk setiap ekstrakurikuler termasuk penggunaan
ruang / lapangan yang digunakan;
2. Memastikan jumlah anggota setiap ekstrakurikuler untuk meminimalisasi potensi
kerumunan;
3. Melakukan tata letak ruangan dengan memperhatikan:
a. Jarak antara orang duduk/berdiri minimal 1,5 meter;
b. Kecukupan ruang terbuka dan saluran udara untuk memastian sirkulasi udara
yang baik;
c. Melakukan pengaturan lalu lintas 1 arah keluar masuk ruangan/Lapangan.
4. Membersihkan ruangan/lapangan setiap hari;
5. Melakukan disinfeksi sarana prasarana sebelum dan sesudah digunakan;
1) Menggunakan masker 3 lapis atau masker sekali pakai/masker bedah yang menutupi
hidung dan mulut sampai dagu;
2) Melakukan CTPS atau menggunakan hand sanitizer sebelum dan sesudah melakukan
aktivitas;
3) Menjaga jarak (social distancing) minimal 1,5 (satu koma lima) meter selama berada di
lingkungan sekolah;
4) Apabila ada warga yang merasakan tidak enak badan, demam, atau pusing, segera
melapor kepada Satgas Covid Sekolah untuk ditindaklanjuti;
c. Memastikan menu jajanan yang akan dijual di kantin aman, sehat, dan bergizi;
c. Tempat duduk satu meja hanya boleh diisi dua orang secara berselang-seling
e. Membuat pengaturan lalu lintas satu arah untuk masuk dan keluar kantin, jika
tidak memungkinkan, beri batas pemisah dan penanda arah jalur dengan tanda
panah.
f. Kantin sekolah hanya melayani warga sekolah yang terdiri dari siswa, guru, atau
tenaga pendidik lainnya. Orang tua murid atau tamu dari luar tidak
diperbolehkan jajan di kantin sekolah
SOP PENGGUNAAN TOILET SEKOLAH
1) Petugas kebersihan setiap pagi menyemprotkan disinfektan ke pegangan pintu,
kran air, dan fasilitas lain di toilet.
4) Tidak boleh menyediakan lap tangan kain untuk digunakan bersama-sama di dekat
tempat cuci tangan, sebagai gantinya bisa pakai tissue
6) Toilet sekolah tidak boleh menggunakan shower yang biasa dipegang bergantian
2) Apabila saat proses PTMT atau kegiatan kerja ditemukan gejala-gejala mirip
penderita Covid-19 pada siswa/guru/pegawai, secepatnya Satgas Covid-19 sekolah
melakukan tindakan pengamanan berupa:
a. evakuasi terduga (suspect) Covid-19;
b. lokalisasi tempat kejadian;
c. pendataan siswa/guru/pegawai yang kontak erat dengan terduga (suspect);
d. test antigen terhadap semua siswa/guru/pegawai yang kontak erat jika terduga
dinyatakan positif.
e. melaporkan kejadian tersebut kepada Satgas Covid-19 Tingkat Kota/lembaga
terkait untuk dilakukan penjemputan dan pemeriksaan lebih lanjut;
f. menghubungi orang tua siswa yang bersangkutan.
3) Satgas Covid-19 sekolah yang menangani terduga (suspect) wajib memakai APD
lengkap;
4) Satgas Covid-19 sekolah melakukan disinfeksi pada ruangan dan area yang telah
dilalui oleh guru/karyawan/siswa terduga terikfeksi Covid-19;
5) Apabila terjadi sesuatu hal diluar dugaan ternyata ditemukan suspect Covid-19 di
lingkungan sekolah pada saat pelaksanaan PTMT berlangsung, PTMT / kegiatan
lainnya dihentikan untuk jangka waktu minimal 3x24 jam serta dilakukan disinfeksi
di seluruh area sekolah.
SOP PERAN KELUARGA
5) Orang tua/wali mengantar dan menjemput putra/putrinya pada saat berangkat dan
pulang dari sekolah. Apabila tidak bisa mengantar atau menjemput, memastikan
putra/putrinya menggunakan transportasi yang menjamin terlaksananya standar
protokol kesehatan;
Tenaga Pendidik yang berada di areal sekolah harus mengikuti prosedur sebagai
berikut:
1. Sudah divaksin 2 (dua) kali dengan dibuktikan memiliki sertifikat vaksin;
2. Dalam kondisi sehat dan jika mengidap penyakit penyerta (comorbid) harus dalam
kondisi terkontrol;
4. Menggunakan masker 3 lapis atau masker sekali pakai/masker bedah yang menutupi
hidung dan mulut sampai dagu;
5. Mencuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan air mengalir atau cairan pembersih tangan
(hand sanitizer) saat sampai di sekolah;
9. Membawa makanan beserta alat makan dan air minum sesuai kebutuhan;
10. Masker hanya boleh dilepaskan sejenak saat makan dan minum;
14. Selalu menggunakan masker dan menjaga jarak jika harus mengantre;
15. Menghindari kebiasaan bersentuhan, bersalaman, bercium pipi, dan cium tangan;
4. Masker cadangan;
6. Tisue/tisue basah.
SOP FASILITAS RUANG KELAS
1) Bagi sekolah yang memiliki fasilitas rak sepatu siswadan guru yang diletakkan di
depan kelas, maka rak sepatu diberi nomor absen atau simbol lainnya dengan
memperhatikan jarak, bagi sekolah yang tidak memiliki fasilatas rak sepatu, maka
sepatu yang telah dibuka dimasukkan ke dalam plastik diletakkan di bawah meja
siwa masing - masing;
2) Menata meja dan kursi siswa maksimal 50% dari kapasitas kelas, dengan
memberi jarak 1,5 meter;
4) Menata meja dan kursi guru dengan memberi jarak dengan meja dan kursi siswa;
8) Bagi sekolah yang menyediakan fasilitas face shield atau pelindung wajah untuk
siswa, maka wajib memberi nama pada plastik face shield atau pelindung wajah;
10) Memajang aturan atau tata cara keluar dan masuk kelas;
11) Bagi sekolah yang menyediakan rak perlatan belajar peserta didik, agar
memperhatikan pengaturan waktu pengambilan dan pengembalian peralatan
belajar;
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sadar dan tanpa paksaan dari
pihak manapun
Meterai
10.000
………………………………………..
(Nama Lengkap)
Contoh Surat Permohonan kepada walikota
KOP SEKOLAH
Nomor :
Lampirang :
Perihal : Permohonan Pembelajaran Tatap Muka
Pada Masa Pandemi COVID-19
Kepada:
Yth. Walikota Bogor
di
Tempat
Dengan Hormat,
Bersama ini kami sampaikan permohonan agar dapat melaksanakan pembelajaran tatap muka
di sekolah pada Masa Pandemi COVID-19 Pada,
Nama Sekolah : ………………………
Kecamatan : ………………………
Alamat : ……………………….
Jumlah Peserta Didik : …………………………
Jumlah PTK : ……………………….
Jumlah orang tua peserta didik yang mengajukan permohonan : …………………..
Sebagai bahan pertimbangan, berikut ini kami lampirkan:
1. Daftar periksa kesiapan sekolah melaksanakan pembelajaran tatap muka
2. Surat pernyataan orang tua tentang permohonan pembelajaran tatap muka pada masa
pandemic COVID-19
Demikian permohonan kami ajukan untuk menjadi bahan pertimbangan
Bogor, …………………
Kepala SDN …
……………………………..
NIP
Buat Juga Surat Pemberitahuan kepada Rt,Rw, Kelurahan , Kecamatan dan
Puskesmas
SALINAN
KEPUTUSAN BERSAMA
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN, MENTERI AGAMA,
MENTERI KESEHATAN, DAN MENTERI DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 03/KB/2021
NOMOR 384 TAHUN 2021
NOMOR HK.01.08/MENKES/4242/202l
NOMOR 440-717 TAHUN 2021
TENTANG
PANDUAN PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN
DI MASA PANDEMI CORONAVIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)
jdih.kemdikbud.go.id
2-
jdih.kemdikbud.go.id
3-
jdih.kemdikbud.go.id
4-
jdih.kemdikbud.go.id
5-
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN, MENTERI AGAMA, MENTERI KESEHATAN,
DAN MENTERI DALAM NEGERI TENTANG PANDUAN
PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN DI MASA PANDEMI
CORONAVIRUS DISEASE 2019 (COVID-19).
jdih.kemdikbud.go.id
6-
jdih.kemdikbud.go.id
7-
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 30 Maret 2021
TTD. TTD.
TTD. TTD.
ttd.
Dian Wahyuni
NIP 196210221988032001 jdih.kemdikbud.go.id
SALINAN
LAMPIRAN
KEPUTUSAN BERSAMA
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN, MENTERI AGAMA,
MENTERI KESEHATAN, DAN MENTERI DALAM NEGERI
NOMOR 03/KB/2021
NOMOR 384 TAHUN 2021
NOMOR HK.01.08/MENKES/4242/202l
jdih.kemdikbud.go.id
-2-
jdih.kemdikbud.go.id
-3-
Kondisi Kelas 1. SMA, SMK, MA, MAK, SMP, MTs, SD, MI, dan
program kesetaraan: jaga jarak minimal 1,5
(satu koma lima) meter dan maksimal 18
(delapan belas) peserta didik per kelas.
2. SDLB, MILB, SMPLB, MTsLB dan SMLB, MALB:
jaga jarak minimal 1,5 (satu koma lima) meter
dan maksimal 5 (lima) peserta didik per kelas.
3. PAUD: jaga jarak minimal 1,5 (satu koma lima)
meter dan maksimal 5 (lima) peserta didik per
kelas.
Jumlah hari Ditentukan oleh satuan pendidikan dengan tetap
dan jam mengutamakan kesehatan dan keselamatan warga
Satuanpendidikan
pembelajaran .
tatap muka
terbatas
dengan
pembagian
rombongan
belajar (shift)
jdih.kemdikbud.go.id
-4-
jdih.kemdikbud.go.id
-5-
jdih.kemdikbud.go.id
-6-
jdih.kemdikbud.go.id
-7-
jdih.kemdikbud.go.id
-8-
jdih.kemdikbud.go.id
-9-
jdih.kemdikbud.go.id
-10-
jdih.kemdikbud.go.id
-11-
jdih.kemdikbud.go.id
-12-
jdih.kemdikbud.go.id
-13-
jdih.kemdikbud.go.id
-14-
jdih.kemdikbud.go.id
-15-
jdih.kemdikbud.go.id
-16-
jdih.kemdikbud.go.id
-17-
jdih.kemdikbud.go.id
-18-
jdih.kemdikbud.go.id
-19-
jdih.kemdikbud.go.id
-20-
jdih.kemdikbud.go.id
-21-
jdih.kemdikbud.go.id
-22-
jdih.kemdikbud.go.id
-23-
jdih.kemdikbud.go.id
-24-
XII. Pembelajaran tatap muka terbatas pada lembaga kursus dan pelatihan
dilaksanakan dengan memenuhi protokol kesehatan dan ketentuan
yang diatur oleh pemerintah daerah/satgas penanganan COVID-19
setempat.
jdih.kemdikbud.go.id
-25-
jdih.kemdikbud.go.id
-26-
jdih.kemdikbud.go.id
-27-
jdih.kemdikbud.go.id
-28-
jdih.kemdikbud.go.id
-29-
jdih.kemdikbud.go.id
-30-
jdih.kemdikbud.go.id
-31-
jdih.kemdikbud.go.id
-32-
jdih.kemdikbud.go.id
-33-
jdih.kemdikbud.go.id
-34-
jdih.kemdikbud.go.id
-35-
TTD. TTD.
TTD. TTD.
ttd.
Dian Wahyuni
NIP 196210221988032001
jdih.kemdikbud.go.id
JADWAL PTM BIDANG SEKOLAH DASAR
JADWAL PTM BIDANG SEKOLAH DASAR
JADWAL PTM BIDANG SEKOLAH DASAR