Anda di halaman 1dari 52

BUKU PEDOMAN

BELAJAR DARI RUMAH


(BDR)
PAUD, SD, SMP

DINAS PENDIDIKAN KOTA BOGOR


Tahun 2020
KATA PENGANTAR

Berkat rahmat Allah SWT, Alhamdulillah buku pedoman Belajar dari Rumah (BDR)

untuk jenjang PAUD, SD dan SMP se-Kota Bogor telah telah selesai disusun. Buku pedoman

ini merupakan acuan untuk Dinas Pendidikan, satuan pendidikan dan masyarakat dalam

melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di era pandemi Covid-19.

Buku pedoman ini berisi penjelasan tentang rasional, dasar hukum, tujuan, prinsip,

pandangan ahli tentang konsep belajar, kompetensi dan peran guru, metode, media dan sumber

belajar, implementasi, dan penilaian pembelajaran.

Dengan disusunnya pedoman belajar dari rumah ini diharapkan kepala sekolah, guru,

peserta didik, dan orang tua dapat mengimplementasikan pembelajaran sehingga dapat

terselenggara pembelajaran selama pandemik Covid-19.

Kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya penerbitan pedoman ini kami

sampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita

semua.

Bogor, Juni 2020

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor

H. Fahrudin, S.Pd.

Pembina Utama Muda/IV C

NIP 19630719 198811 1 001

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.............................................................................................................i

Daftar Isi .....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1

A. Rasionalisasi..............................................................................................1

B. Dasar Hukum............................................................................................1

C. Tujuan.......................................................................................................3

D. Prinsip........................................................................................................3

BAB II LANDASAN KONSEPTUAL..................................................................5

A. Konsep Belajar Ki Hadjar Dewantara .....................................................4

B. Kompetensi dan Peran Guru.....................................................................6

1. Kompetensi Guru...................................................................................6

2. Keterampilan Guru................................................................................7

3. Peran Guru.............................................................................................8

BAB III METODE, MEDIA DAN IMPLEMENTASI.........................................10

A. Metode......................................................................................................10

B. Media dan Sumber Belajar.......................................................................10

1. Media dan Sumber Belajar Pembelajaran Jarak Jauh Daring...............10

2. Media dan Sumber Belajar Pembelajaran Luring.................................11

C. Implementasi............................................................................................12

ii
1. Pelaksanaan Belajar dari Rumah (BDR) oleh Dinas Pendidikan.........12

2. Pelaksanaan Belajar dari Rumah (BDR) oleh Pengawas Sekolah.......13

3. Pelaksanaan Belajar dari Rumah (BDR) oleh Satuan Pendidikan ......14

4. Pelaksanaan Belajar dari Rumah (BDR) oleh Guru ............................17

5. Pelaksanaan belajar oleh peserta didik.................................................19

6. Pelaksanaan belajar oleh orang tua.......................................................19

7. Perencanaan..........................................................................................20

D. Penilaian...................................................................................................22

BAB IV PENUTUP..................................................................................................28

Lampiran ..................................................................................................................29

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi

1. Bahwa dalam melaksanakan hak untuk mendapat pendidikan dijamin oleh undang-

undang, pemerintah wajib melaksanakan pendidikan yang layak bagi seluruh warga

Negara.

2. Dalam rangka pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan layanan pendidikan

selama darurat penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19) melalui

penyelenggaraan Belajar dari Rumah (BDR) sebagaimana tercantum dalam Surat

Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa

Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19).

3. Belajar dari Rumah (BDR) selama darurat penyebaran Corona Virus Disease (COVID-

19) dilaksanakan dengan tetap memprioritaskan kesehatan dan keselamatan.

4. Belajar dari Rumah (BDR) melalui Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) daring dan atau

luring dilaksanakan sesuai dengan pedoman penyelenggaraan Belajar dari Rumah

(BDR).

5. Pedoman Belajar dari Rumah (BDR) ini juga dimaksudkan untuk membantu peserta

didik, Satuan Pendidikan, guru, dan orangtua agar dapat menerapkan proses

pembelajaran mandiri serta kontekstual terhadap situasi dan kondisi masing-masing

peserta didik.

B. Dasar Hukum

1. Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan

Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun

2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang

Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;

1
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 33 Tahun 2019 tentang Satuan

Pendidikan Aman Bencana.

4. Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan.

5. Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi.

6. Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses.

7. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian.

8. Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.

9. Surat Edaran nomor 4 tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam

Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19).

10. Surat Edaran nomor 15 tahun 2020 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari

Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19).

11. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri

Kesehatan Dan Menteri Dalam Negeri Nomor 01/KB/2020,516.

HK.03/MENKES/363/2020,440-882 Tahun 2020.

12. Siaran Pers no.137/sipres/A6/VI/2020.

13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 146 Tahun 2014

Tentang Kurikulum 2013 PAUD.

14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 137 Tahun 2014

Tentang Standar Nasional PAUD.

15. Peraturan Wakil Walikota Bogor Nomor 30 Tahun 2020 tanggal 13 April 2020 Tentang

Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Penanganan Corona Virus

Disease 2019 (Covid-19) di Kota Bogor.

16. Surat Edaran Nomor 4431/1075 - Umum tanggal 15 Maret 2020 Tentang Pencegahan

Penyebaran Corona Virus Disease di Kota Bogor.

17. Surat Edaran Walikota Bogor Nomor 061/1169 - Umum tanggal 24 Maret 2020 Tentang

Perpanjangan masa belajar di rumah bagi peserta didik PAUD/TK/RA, SD/MI,

SMP/MTs, SMA/SMK/MA, dan Lembaga Pendidikan Non Formal di Kota Bogor.

18. Instruksi Walikota Bogor Nomor 800/1213 - BKPSDIT Tanggal 1 April 2020 Tentang

Perpanjangan masa penyesuaian sistem kinerja aparatur sipil negara dalam upaya

2
pencegahan penyebaran Corona Virus Disease 2019 di lingkungan Pemerintah Daerah

Kota Bogor.

19. Surat Edaran Kadisdik Kota Bogor Nomor 61/1334 - Umum Tentang Perpanjangan

masa belajar di rumah bagi peserta didik, PAUD/TK/RA, SD/MI, SMP/MTS,

SMA/SMK/MA, SLB, dan Lembaga Pendidikan Non Formal di Kota Bogor.

20. Surat Edaran Kadisdik Kota Bogor Nomor 800/898 - Sekret Tentang pencegahan

penyebaran virus Corona, tanggal 14 Maret 2020.

21. Surat Edaran Kadisdik Kota Bogor Nomor 800/1174 - Sekret Tentang Pelaksanaan

kegiatan pendidikan dalam masa darurat penyebaran Corona Virus Disease, tanggal 27

Maret 2020.

22. Surat Edaran Kadisdik Kota Bogor Nomor 440/3367 - Sekret Tentang Upaya penerapan

protokol kesehatan, tanggal 19 Agustus 2020.

23. Surat Edaran Kadisdik Kota Bogor Nomor 420/1859 - Disdik Tentang Standar

Operasional Prosedur (SOP) Kegiatan Layanan pendidikan PAUD/TK, SD, SMP, dan

Lembaga Pendidikan nonformal selama Pandemi Corona di Kota Bogor, tanggal 2 Juni

2020.

24. Surat Edaran Kadisdik Kota Bogor Nomor 800/1282 - Sekret Tentang Perpanjangan

waktu pelaksanaan PBM di rumah dan informasi kalender akademik tahun 2020, tanggal

13 April 2020.

C. Tujuan

Pelaksanaan Belajar Dari Rumah (BDR) selama darurat COVID-19 bertujuan untuk:

1. Memastikan pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan layanan pendidikan

selama darurat COVID-19;

2. Melindungi warga satuan pendidikan dari dampak buruk COVID-19;

3. Mencegah penyebaran dan penularan COVID-19 di satuan pendidikan; dan

4. Memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, peserta didik dan orang

tua/wali.

3
D. Prinsip

Belajar Dari Rumah (BDR) dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip yang tertuang dalam

Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2020 tentang

Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease

(COVID 19), yaitu:

1. Keselamatan dan kesehatan lahir batin peserta didik, pendidik, kepala satuan pendidikan

dan seluruh warga satuan pendidikan menjadi pertimbangan utama dalam pelaksanaan

BDR;

2. Kegiatan Belajar Dari Rumah (BDR) dilaksanakan untuk memberikan pengalaman

belajar yang bermakna bagi peserta didik, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh

capaian kurikulum;

3. Belajar dari Rumah (BDR) dapat difokuskan pada pendidikan akhlak, kecakapan hidup,

antara lain mengenai pandemi COVID-19 dan pengembangan bakat dan minat peserta

didik;

4. Materi pembelajaran bersifat inklusif sesuai dengan usia dan jenjang pendidikan,

konteks budaya, karakter dan jenis kekhususan peserta didik;

5. Aktivitas dan penugasan selama Belajar dari Rumah (BDR) dapat bervariasi antar

daerah, satuan pendidikan dan peserta didik sesuai minat dan kondisi masing-masing,

termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses terhadap fasilitas Belajar dari Rumah

(BDR);

6. Hasil belajar peserta didik selama Belajar dari Rumah (BDR) diberi umpan balik yang

bersifat kualitatif dan berguna dari guru tanpa diharuskan memberi skor/nilai

kuantitatif;

7. Mengedepankan pola interaksi dan komunikasi yang positif antara guru dengan orang

tua/wali.

4
BAB II

LANDASAN KONSEPTUAL

A. Konsep Belajar Ki Hadjar Dewantara

1. Tujuan Pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak agar

mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan

kebahagiaan setinggi-tingginya.

2. Pendidikan yang dibutuhkan Indonesia adalah pendidikan yang memerdekakan peserta

didik-peserta didiknya yang membuat anak bisa berdiri sendiri, tidak tergantung kepada

orang lain, dan dapat mengatur dirinya sendiri.

3. Ketika budi (pikiran) dan pekerti (tenaga) anak bersatu, maka bersatu jugalah gerak,

pikiran, perasaan, dan kehendak atau kemauannya, yang lalu menimbulkan tenaga

padanya (untuk bertindak yang selaras dengan nilai-nilai dan menimbulkan relasi yang

harmonis antara dirinya dengan lingkungan sosialnya).

4. Patrap triloka adalah prinsip dasar peran guru yang perlu dijadikan pegangan. Ing

Ngarso Sung tulodho (guru selalu berada di depan untuk memberi teladan); Ing Madyo

Mangun Karso (guru berada di tengah anak memotivasi untuk membangun niat,

semangat, menumbuhkan ide dan berkarya); Tut Wuri Handayani (guru selalu

mendukung dan mendorong anak berkarya bagi dirinya dan hidup masyarakat).

5. Asas Pendidikan untuk membentuk kedewasaan anak secara lahir dan batin terangkum

dalam Pancadharma, yaitu:

a. Asas Kodrat Alam (hak seseorang untuk mengatur dirinya sendiri dengan mengingat

tertibnya persatuan dengan kehidupan umum).

5
b. Asas Kemerdekaan (Pengajaran berarti mendidik anak menjadi manusia yang

merdeka batin, pikiran dan tenaganya).

c. Asas Kebudayaan (Pendidikan perlu berdasar pada nilai-nilai budaya sebab

kebudayaan merupakan ciri khas manusia).

d. Asas Kebangsaan (Anak harus merasa satu dengan bangsanya dan perasaan tersebut

tidak boleh bertentangan dengan rasa kemanusiaan).

e. Asas Kemanusiaan (anak Indonesia hendaknya menjadi sahabat bagi siapapun juga

dan tidak boleh bermusuhan dengan bangsa-bangsa lain).

6. Sebagai sekolah, sikap dan sifat yang perlu ditanamkan kepada setiap anggota sekolah

adalah Trikon, yaitu: Kontinuitas, Konsentrisitas, dan Konvergensi.

a. Kontinuitas (Dasar Kultural). Kebudayaan adalah garis kehidupan suatu bangsa

yang dinamis dan terbuka. Oleh karena itu, pengaruh kebudayaan lain dapat

diterima dengan catatan bahwa kebudayaan sendiri tetap berjalan sebagai penuntun

nilai-nilai.

b. Konsentrisitas (Dasar Nasional). Meskipun manusia berasal dari keluarga, daerah,

agama, dan golongan yang berbeda, tapi ia tetap diliputi suatu lingkungan hidup

yang luas cakupannya.

c. Konvergensi (Dasar Kemasyarakatan). Hidup membaur dan menjalin relasi dengan

masyarakat luas dalam prinsip saling menghormati perbedaan identitas.

B. Kompetensi dan Peran Guru

1. Kompetensi Guru

a. Kompetensi pedagogik

Kompetensi pedagogik adalah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran

peserta didik. Kompetensi pedagogik merupakan kompetensi khas, yang akan

membedakan guru dengan profesi lainnya dan akan menentukan tingkat

keberhasilan proses dan hasil pembelajaran peserta didiknya.

6
b. Kompetensi profesional

Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara

luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi

standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan.

c. Kompetensi sosial

Kompetensi sosial adalah kemampuan seorang guru untuk berkomunikasi dan

berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, guru, orang tua, dan

masyarakat sekitar.

d. Kompetensi kepribadian

Kompetensi kepribadian adalah kemampuan yang mantap, berakhlak mulia, arif,

dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik, mantap, stabil, dewasa, arif dan

bijaksana, mengevaluasi kinerja sendiri, dan mengembangkan diri secara

berkelanjutan.

2. Keterampilan Guru

Untuk mendukung kelancaran kegiatan belajar dari rumah yang menerapkan

pembelajaran jarak jauh, guru harus menguasai empat keterampilan. Keempat

keterampilan tersebut adalah:

a. Komunikasi Digital

Komunikasi antara guru dan peserta didik bisa menggunakan aplikasi digital seperti

whatsapp, email, tatap muka daring, dan kelas daring. Dalam melaksanakan kelas

daring, guru harus mengenal dan menguasai minimal satu platform kelas digital.

Ada banyak platform yang tersedia di jaringan maya seperti google classroom,

moodle, rumah belajar, dan sebagainya. Di samping itu, guru juga harus menguasai

minimal satu platform forum daring atau video conferencing seperti google meet,

zoom meeting, webex, dan sebagainya.

b. Pengelolaan Waktu

7
Dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, seorang guru harus mampu mengelola

waktu dengan baik. Perlu komitmen dan menyesuaikan dengan keadaan baru karena

tingkat konsentrasi belajar secara daring dengan tatap muka akan sangat berbeda.

c. Penilaian Daring

Kemampuan untuk melaksanakan penilaian secara daring menjadi keterampilan

yang harus dikuasai. Ada beberapa platform atau aplikasi penilaian daring yang

dapat digunakan seperti quizizz, kahoot, google form, dan sebagainya.

d. Mengembangkan Kurikulum

Keterampilan mengembangkan kurikulum ini tidak berarti guru akan berperan untuk

mengubah kurikulum melainkan guru harus mampu menyesuaikan cara dan

kebiasaan melakukan pembelajaran agar menarik dan mampu memotivasi peserta

didik untuk senantiasa belajar.

3. Peran Guru

a. Guru sebagai Coach

yaitu peran guru dalam membangun hubungan “kemitraan” dengan peserta didik

agar dapat memaksimalkan potensinya melalui proses kreatif untuk mencapai tujuan

tertentu.

Peran guru sebagai coach:

1) Presence, yaitu kemampuan untuk hadir sepenuhnya (fokus) saat berkomunikasi

atau berinteraksi dengan orang lain.

2) Active listening, yaitu kemampuan untuk menangkap dan memahami kata-kata,

emosi, dan makna tersirat dalam interaksi dengan orang lain.

3) Powerful questioning, yaitu kemampuan mengajukan pertanyaan yang membuat

orang lain dapat berpikir lebih kritis (pertanyaan 5W+1H/ what, who, where,

why, dan how).

8
b. Guru sebagai Teman Cerita

yaitu peran guru dalam membantu peserta didik untuk membantu dirinya sendiri,

mengenali kekuatannya, dan mengidentifikasi sumber daya yang dimiliki agar dapat

menyelesaikan masalahnya dan membuat keputusan yang sehat.

Kemampuan yang dibutuhkan guru sebagai teman cerita:

1) Empati

Kemampuan untuk melihat situasi dari perspektif orang lain.

2) Mendengarkan Aktif

Kemampuan untuk menangkap dan memahami kata-kata, emosi, dan makna

tersirat dalam interaksi dengan orang lain.

3) Netral

Kemampuan untuk tidak berpihak pada satu pendapat atau sudut pandang (tidak

menghakimi, tidak menyalahkan, tidak memaksakan pendapat pribadi).

4) Ketulusan

Kesediaan untuk sungguh-sungguh dalam mendampingi peserta didik dengan

sepenuh hati dan bertanggung jawab.

c. Guru sebagai Mentor

yaitu peran guru untuk berbagi wawasan dan pengalaman dari bidang tertentu sesuai

minat dan keahliannya. Kemampuan guru sebagai mentor:

1) Tertarik pada bidang ilmu tertentu yang akan dibagikan.

2) Kemampuan membangun relevansi antara wawasan yang ingin dibagikan guru

dengan minat/kebutuhan belajar/kondisi peserta didik.

3) Kemampuan mengaktivasi ketertarikan peserta didik untuk menggali wawasan

bersama (guru bukan sumber informasi satu-satunya).

4) Kreativitas untuk menciptakan suasana dan metode pembelajaran yang produktif,

relevan, dan menarik.

9
BAB III

METODE, MEDIA DAN IMPLEMENTASI

A. Metode

Belajar dari Rumah dilaksanakan dengan pembelajaran Jarak Jauh dibagi ke dalam dua

pendekatan, yaitu :

1. pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (daring)

2. pembelajaran jarak jauh luar jaringan (luring)

Dalam pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh, satuan pendidikan dapat memilih pendekatan

(daring atau luring atau kombinasi keduanya) sesuai dengan ketersediaan dan kesiapan sarana

dan prasarana masing-masing sekolah.

B. Media dan Sumber Belajar

Berikut ini beberapa pilihan media dan sumber belajar pembelajaran jarak jauh secara daring

dan luring.

1. Media dan Sumber Belajar Pembelajaran Jarak Jauh Daring

Pembelajaran di rumah secara daring dapat menggunakan gawai (gadget) maupun

laptop melalui beberapa portal dan aplikasi pembelajaran daring, di antaranya:

a. Sipintar

b. Rumah Belajar oleh Pusdatin Kemendikbud (https://belajar.kemdikbud.go .id)

c. TV edukasi Kemendikbud (https://tve.kemdikbud.go.id/ live/)

d. Pembelajaran Digital oleh Pusdatin dan SEAMOLEC Kemendikbud

(http://rumahbelajar.id)

e. Tatap muka daring program sapa duta rumah belajar Pusdatin Kemendikbud

(pusdatin.webex.com)

f. LMS SIAJAR oleh SEAMOLEC, Kemendikbud (http://lms.seamolec.org)

g. Aplikasi daring untuk paket A,B,C (http://setara.kemdikbud.go.id/ )

h. Guru Berbagi (http://guruberbagi.kemdikbud.go.id )

i. Membaca digital (http://aksi.puspendik.kemdikbud.go.id/membacadigital/ )

j. Video pembelajaran (http://video.kemdikbud.go.id/)

10
k. Suara edukasi Kemendikbud (https://suaraedukasi.kemdikbud.go.id/ )

l. Radio edukasi Kemendikbud (https://radioedukasi.kemdikbud.go.id/ )

m. Sahabat keluarga -- Sumber Informasi dan bahan ajar pengasuhan dan pendidikan

keluarga (https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/ )

n. Ruang guru PAUD Kemendikbud (http://anggunpaud.kemdikbud.go.id/ )

o. Buku sekolah elektronik (https://bse.kemdikbud.go.id/)

p. Mobile edukasi - Bahan ajar multimedia

(https://medukasi.kemdikbud.go.id/medukasi/)

q. Modul Pendidikan Kesetaraan (https://emodul.kemdikbud.go.id /)

r. Sumber bahan ajar peserta didik SD, SMP, SMA, dan SMK

(https://sumberbelajar.seamolec.org/)

s. Kursus daring untuk Guru dari SEAMOLEC (http://mooc.seamolec.org/)

t. Kelas daring untuk peserta didik dan Mahapeserta didik

(http://elearning.seamolec.org/)

u. Buku digital open-access (http://pustakadigital.kemdikbud.go.id/ )

v. Google suite for education

w. Kelas pintar

x. Quipper school

y. Moodle

2. Media dan Sumber Belajar pembelajaran Luring

Pembelajaran di rumah secara luring dalam masa Belajar dari Rumah (BDR) dapat

dilaksanakan melalui:

a. Televisi, contohnya Program Belajar dari Rumah melalui TVRI;

b. Radio;

c. Modul belajar mandiri dan lembar kerja;

d. Bahan ajar cetak; dan

e. Alat peraga dan media belajar dari benda dan lingkungan sekitar.

11
C. Implementasi

1. Pelaksanaan Belajar Dari Rumah oleh Dinas Pendidikan

Selama masa darurat COVID-19, dinas pendidikan dapat melakukan langkah-langkah

pelaksanaan Belajar dari Rumah (BDR) sebagai berikut.

a. Membentuk Pos Pendidikan

Pos Pendidikan bertugas sebagai sekretariat penanganan darurat COVID-19 bidang

pendidikan. Keanggotaan Pos Pendidikan terdiri dari unsur pemerintah, organisasi

kemasyarakatan, lembaga usaha dan media. Pos pendidikan ini merupakan bagian

dari Gugus Tugas COVID-19 di daerah. Pos Pendidikan bertempat di Kantor Dinas

Pendidikan Kota Bogor.

b. Melakukan koordinasi secara daring dengan Kemendikbud melalui Sekretariat

Nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana (Seknas SPAB), Lembaga Penjaminan

Mutu Pendidikan (LPMP) dan Pusat Pengembangan/Balai Pengembangan

Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PP/BP-PAUD Dikmas)

terkait pelaksanaan kebijakan Belajar dari Rumah (BDR).

c. Melakukan koordinasi dengan gugus tugas Covid-19 Kota Bogor.

d. Melakukan pendataan di daerah terkait Belajar dari Rumah (BDR).

e. Menyusun dan menetapkan kebijakan pendidikan selama masa darurat COVID-19

di daerahnya dalam hal:

1) Program, kegiatan dan anggaran untuk melaksanakan kebijakan pendidikan

selama masa darurat COVID-19;

2) Durasi waktu pelaksanaan kebijakan Belajar dari Rumah (BDR);

3) Mekanisme penerimaan peserta didik baru yang mengikuti protokol kesehatan

untuk mencegah penyebaran COVID-19, termasuk mencegah berkumpulnya

peserta didik dan orang tua secara fisik di satuan pendidikan;

4) Mekanisme pelaksanaan ujian satuan pendidikan, kenaikan tingkat, dan kelulusan

peserta didik; dan

5) Pembukaan kembali pembelajaran di satuan pendidikan.

12
f. Memfasilitasi pembelajaran daring dan luring

1) Memaksimalkan media pembelajaran daring yang dimiliki masing-masing

daerah;

2) Melakukan bimbingan teknis dan pelatihan untuk guru dan tenaga kependidikan

yang membutuhkan pendampingan terkait pembelajaran jarak jauh;

3) Mendorong dan memfasilitasi partisipasi masyarakat dalam proses Belajar dari

Rumah (BDR);

4) Kerjasama dengan perpustakaan daerah, taman bacaan masyarakat, organisasi

pemerintah dan non pemerintah lainnya untuk penyediaan modul mandiri dan

buku untuk pembelajaran luring di daerah yang tidak ada listrik;

5) Kerja sama dengan televisi dan radio daerah untuk pembelajaran luring di daerah

yang ada listrik;

6) Melakukan penyebaran informasi dan edukasi pencegahan COVID-19 melalui

grup media daring, radio, pengumuman keliling, serta menginformasikan

perkembangan penanganan darurat COVID-19 bidang pendidikan kepada

masyarakat;

7) Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Belajar dari Rumah (BDR)

oleh satuan pendidikan; dan

8) Melaporkan perkembangan pelaksanaan kebijakan Belajar dari Rumah (BDR)

kepada Kemendikbud, Walikota dan menginformasikan perkembangan Belajar

dari Rumah (BDR) kepada masyarakat secara rutin.

2. Pelaksanaan Belajar Dari Rumah oleh Pengawas Sekolah

a. Mensosialisasikan kebijakan.

b. Melaksanakan pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh dan mengawal protokol

kesehatan.

c. Mengevaluasi Pembelajaran Jarak Jauh.

d. Mendampingi dan membimbing guru dalam pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh.

13
e. Melaporkan proses Pembelajaran Jarak Jauh kepada Kepala Dinas melalui Kepala

Bidang.

3. Pelaksanaan Belajar Dari Rumah oleh Kepala Satuan Pendidikan

Selama masa darurat COVID-19, kepala satuan pendidikan melakukan langkah-langkah

pelaksanaan Belajar dari Rumah (BDR) sebagai berikut:

a. Menetapkan Kompetensi Dasar (KD). Penentuan KD memuat seluruh aspek

perkembangan Nilai Agama dan Moral (NAM), Fisik-Motorik (FM), kognitif

(KOG), bahasa (BHS), sosial-emosional (SOSEM), dan seni (SN).

b. Menuliskan materi pembelajaran untuk setiap KD.

c. Menyusun kegiatan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan membuat anak aktif

di rumah. Aktivitas yang disusun disesuaikan dengan tema dan lingkungan belajar

anak di rumah. Guru bisa dibantu menentukan metode yang sesuai untuk mengukur

sejauh mana peserta didik mampu memahami materi belajar. Kegiatan pembelajaran

ini juga perlu disesuaikan dengan kondisi peserta didik, termasuk yang memiliki

kebutuhan khusus.

d. Menetapkan model pengelolaan satuan pendidikan selama Belajar dari Rumah

(BDR), di antaranya:

1) Bekerja dan mengajar dari rumah bagi guru dan tenaga kependidikan.

2) Menentukan jadwal piket apabila diperlukan. Dalam hal dilakukan piket

hendaknya berkoordinasi dengan dinas pendidikan dan gugus tugas penanganan

COVID-19 setempat.

e. Memastikan sistem pembelajaran yang terjangkau bagi semua peserta didik

termasuk untuk peserta didik yang memiliki kebutuhan khusus.

f. Membuat rencana keberlanjutan pembelajaran. Jika masa darurat COVID-19 dan

kegiatan Belajar dari Rumah (BDR) diperpanjang maka perlu mengkoordinir para

guru untuk berkreasi dengan menggunakan bahan ajar yang terdiri dari:

1) Instruksi dan materi pembelajaran daring dengan menggunakan media dan

sumber belajar daring.

14
2) Instruksi dan materi pembelajaran luring dengan menggunakan televisi, radio,

buku, dan modul pembelajaran mandiri, serta hal - hal yang ada di sekeliling

peserta didik.

3) Instruksi untuk melakukan adaptasi materi pembelajaran untuk peserta didik

yang memiliki kebutuhan khusus.

g. Mencari tahu dan mempelajari platform yang cocok untuk melakukan pembelajaran

jarak jauh. Banyak platform yang sangat mudah digunakan. Mulai dari mengirim

materi belajar, kemudian mengirim tugas sekolah, sampai pengajaran dengan tatap

muka langsung.

h. Melakukan pembinaan dan pemantauan kepada guru melalui laporan pembelajaran

yang dikumpulkan setiap minggu

1) Memastikan guru memfasilitasi pembelajaran jarak jauh baik secara daring

maupun luring;

2) Memastikan rencana pelaksanaan pembelajaran menerapkan pembelajaran

bermakna, kegiatan kecakapan hidup dan aktivitas fisik; dan

3) Memastikan adanya materi edukasi untuk orang tua/wali peserta didik terkait

pencegahan COVID-19 dan menerapkan pola perilaku hidup bersih di rumah.

i. Memastikan ketersediaan sarana dan prasarana yang dimiliki guru dalam

memfasilitasi pembelajaran jarak jauh baik secara daring maupun luring selama

darurat COVID-19.

1) Ketersediaan gawai/komputer/ laptop untuk fasilitas pembelajaran daring.

2) Akses ke media pembelajaran daring dan luring.

3) Distribusi sarana pembelajaran luring dan alat peraga ke rumah peserta didik

termasuk alat peraga pendidikan bagi peserta didik yang memiliki kebutuhan

khusus (bagi yang tidak memiliki akses ke pembelajaran daring).

4) Berkoordinasi dengan dinas pendidikan, dan/atau dinas sosial, dan/atau dinas

pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak untuk pengupayaan adanya

layanan dukungan psikososial bagi pendidik, orang tua/wali, dan peserta didik.

j. Melaksanakan Belajar dari Rumah (BDR) dengan efektif.

15
1) Tetapkan manajemen waktu

2) Persiapan teknologi yang diperlukan / platform belajar

3) Belajar dengan serius

4) Menjaga komunikasi dengan guru, peserta didik dan orang tua

k. Memberikan tugas yang tidak memberatkan dan disesuaikan dengan kondisi peserta

didik

1) Rancang siklus dan sebaran tugas

Kepala sekolah bersama guru harus mengkalkulasi sebaran tugas untuk setiap

mata pelajaran di setiap kelas.

2) Beri tugas secara bertahap

Pemberian tugas secara bertahap menjadikan pembelajaran lebih dimengerti

oleh anak dan kemungkinan anak mengerti lebih dalam pada setiap bahasan

yang lebih besar. Pemberian tugas secara bertahap juga membuat guru lebih

mudah dalam mengorganisasi materi dan pengecekan secara rutin.

3) Menjadi guru yang memiliki empati

Guru yang mendidik dengan hati akan mampu merasakan beban peserta

didiknya. Guru perlu mengajak peserta didik melakukan refleksi pembelajaran

di rumah. Terutama untuk mendapat masukan dan memperbaiki proses

pembelajaran di rumah. Hal ini juga perlu dilakukan kepada peserta didik yang

memiliki kebutuhan khusus. Perhatikan kebutuhan yang dimiliki, termasuk

kekuatan dan hambatannya untuk melakukan pembelajaran.

l. Membuat program pengasuhan untuk mendukung orang tua/wali dalam

mendampingi peserta didik belajar, minimal satu kali dalam satu minggu. Materi

tentang pengasuhan dapat dilihat pada laman

https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/

m. Membentuk tim siaga darurat untuk penanganan COVID-19 di satuan pendidikan,

memberikan pembekalan mengenai tugas dan tanggung jawab kepada tim, dan

berkoordinasi dengan dinas pendidikan dan/atau gugus tugas penanganan COVID-

19 setempat dan/atau fasilitas kesehatan/rujukan penanganan COVID-19 terdekat.

16
n. Memberikan laporan secara berkala kepada dinas pendidikan dan/atau pos

pendidikan daerah terkait:

1) Kondisi kesehatan warga satuan pendidikan;

2) Metode pembelajaran jarak jauh yang digunakan (daring/luring/kombinasi

daring dan luring);

3) Jumlah peserta didik yang belum bisa terlayani;

4) Kendala pelaksanaan Belajar dari Rumah (BDR); dan

5) Praktik baik dan capaian hasil belajar peserta didik.

4. Pelaksanaan Belajar Dari Rumah oleh Guru

Guru memfasilitasi pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh secara daring, luring, maupun

kombinasi keduanya sesuai kondisi dan ketersediaan sarana pembelajaran.

a. Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran jarak jauh. Referensi perencanaan

Pembelajaran Jarak Jauh, baik secara daring maupun luring dapat dilihat pada portal

Guru Berbagi https://guruberbagi.kemdikbud.go.id/. Dalam menyiapkan

pembelajaran, guru perlu memastikan beberapa hal berikut:

1) Memastikan kompetensi pembelajaran yang ingin dicapai. dilarang memaksakan

penuntasan kurikulum dan fokus pada pendidikan kecakapan hidup.

2) Menyiapkan materi pembelajaran.

Dalam pelaksanaan Belajar dari Rumah (BDR), materi dapat difokuskan pada:

a) Literasi dan numerasi;

b) Pencegahan dan penanganan pandemi COVID-19;

c) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Gerakan Masyarakat Sehat

(Germas);

d) Kegiatan rekreasional dan aktivitas fisik;

e) Spiritual keagamaan; dan/atau

f) Penguatan karakter dan budaya khas daerah.

3) Menentukan metode dan interaksi yang dipakai dalam penyampaian

pembelajaran melalui daring, luring, atau kombinasi keduanya.

17
4) Menentukan jenis media pembelajaran, seperti format teks, audio/video

simulasi, multimedia, alat peraga, dan sebagainya yang sesuai dengan metode

pembelajaran yang digunakan; dan

5) Guru perlu meningkatkan kapasitas dengan mengikuti pelatihan daring yang

disediakan oleh pemerintah maupun lembaga non pemerintah guna mendukung

keterampilan menyelenggarakan PJJ pada situasi darurat COVID-19.

6) Memperhatikan kebutuhan untuk setiap peserta didik yang memiliki kebutuhan

khusus, sehingga guru dapat menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan dan

karakteristiknya..

b. Fasilitasi pembelajaran jarak jauh daring

Waktu pembelajaran daring sepanjang hari menyesuaikan ketersediaan waktu,

kondisi, dan kesepakatan peserta didik dan orangtua/walinya. Proses pembelajaran

daring terdiri atas:

1) Tatap muka virtual melalui video conference, teleconference, dan/atau diskusi

dalam grup di media sosial atau aplikasi pesan. Dalam tatap muka virtual

memastikan adanya interaksi secara langsung antara guru dengan peserta didik.

2) Learning Management System (LMS).

LMS merupakan sistem pengelolaan pembelajaran terintegrasi secara daring

melalui aplikasi. Contoh LMS antara lain kelas maya rumah belajar, google

classroom, Kelas Pintar, edmodo, moodle, siajar LMS seamolec, dan lain

sebagainya.

c. Fasilitasi pembelajaran jarak jauh luring

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara luring dilaksanakan dengan menggunakan

media, seperti:

1) Buku

2) Modul

3) Televisi (TVRI Belajar dari Rumah)

4) Radio

5) Lingkungan sekitar

18
6) Guru melakukan kunjungan ke rumah peserta didik bagi yang tidak memiliki

akses daring atau akses teknologi.

5. Pelaksanaan belajar oleh peserta didik

Dalam kegiatan Belajar dari Rumah (BDR), aktivitas yang dilakukan peserta didik

adalah

a. Menyiapkan perangkat pembelajaran (buku, alat tulis, dan media lainnya);

b. Memastikan peserta didik dapat berkomunikasi dengan lancar dengan guru;

c. Mengajak orang tua untuk mendukung proses pembelajaran;

d. Menyiapkan tempat di rumah yang cukup nyaman untuk belajar;

e. Memahami jadwal pembelajaran serta tujuan pembelajaran;

f. Mendiskusikan secara aktif kepada guru hal-hal terkait pembelajaran;

g. Menyelesaikan tugas dari guru;

h. Mendiskusikan kendala-kendala yang dihadapi kepada orang tua;

i. Mengumpulkan tugas dan foto pembelajaran (jika ada); dan

j. Mempersiapkan rencana kegiatan pembelajaran selanjutnya.

6. Pelaksanaan belajar oleh orang tua

Dalam kegiatan Belajar dari Rumah (BDR), peran yang dapat dilakukan orang tua

adalah:

a. Menyepakati cara untuk berkomunikasi dengan pihak sekolah;

b. Mendiskusikan rencana pembelajaran yang inklusif bersama guru sesuai kondisi

peserta didik;

c. Menyiapkan perangkat pembelajaran;

d. Memastikan anak didik siap mengikuti pembelajaran;

e. Menjaga kesehatan fisik dan mental peserta didik;

f. Menyiapkan waktu untuk mendukung proses pembelajaran daring dan luring;

g. Mendorong anak agar aktif selama proses pembelajaran;

19
h. Secara aktif berdiskusi dengan guru terkait tantangan dan kendala yang dihadapi

selama proses pembelajaran daring; dan

i. Mengupayakan ketersediaan tempat dan fasilitas belajar nyaman.

7. Perencanaan

a. PAUD

Pada masa pandemik seperti saat ini, guru cukup menyusun Rencana Pelaksanaan

pembelajaran Mingguan (RPPM) yang dibuat sesuai dengan tujuan pembelajaran

dan diselaraskan dengan karakteristik keluarga anak didik

Ada 3 (tiga) hal yang harus dipahami guru sebelum menyusun RPPM , yaitu :

1) Memahami Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA).

Dokumen STPPA dapat dilihat pada Permendikbud 137 tahun 2014 tentang

Standar Nasional PAUD.

2) Memahami Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) sebagai capaian

hasil pembelajaran. Dokumen KI dan KD dapat dilihat pada Permendikbud 146

tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 PAUD.

3) Menetapkan materi pembelajaran sebagai muatan untuk pengayaan pengalaman

belajar anak. Materi pembelajaran dilihat di dalam dokumen KTSP setiap

Satuan PAUD, pada Dokumen I. Pembahasan mengenai materi pembelajaran

secara lebih mendalam terdapat dalam “Pedoman Penyusunan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)” yang diterbitkan oleh Direktorat

Pembinaan PAUD, 2018.

b. SD

Pelaksanaan Belajar dari Rumah dengan Metode Pembelajaran Jarak Jauh di

Sekolah Dasar diawali dengan pemetaan siswa dan guru mengenai ketersediaan

20
gawai dan akses internet. Orang tua dan wali siswa diberikan sesi parenting untuk

berdiskusi mengenai metode apa yang diminati oleh siswa dan orang tua wali.

Guru menyusun pembelajaran jarak jauh dengan 3 metode yaitu:

1) Metode daring sinkron yaitu pembelajaran yang menuntut siswa berinteraksi

maya dalam waktu yang sama seperti melakukan pembelajaran melalui

platform belajar seperti zoom meeting, whatsapp video call, quizizz live dan

sebagainya.

2) Metode daring asinkron yaitu pembelajaran yang tidak menuntut siswa

belajar pada waktu yang sama seperti siswa belajar dengan mengakses bahan

pembelajaran melalui platform belajar seperti weblog, google classroom,

quizizz, kahoot, google form. Pembelajaran asinkron dilakukan

mengantisipasi kendala penggunaan gawai dan akses internet pada jam

belajar yang telah ditentukan.

3) Metode luring dengan mengkonversi pembelajaran yang telah disusun ke

dalam modul pembelajaran yang dapat dikerjakan secara mandiri di rumah.

Pengambilan modul pembelajaran dilaksanakan sesuai kesepakatan bersama

dan mematuhi protokol kesehatan

Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan cara:

1) Menetapkan Kompetensi Dasar.

2) Menetapkan indikator pencapaian kompetensi yang tujuan pembelajarannya

dapat dicapai oleh siswa dengan pembelajaran mandiri melalui berbagai

model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik seperti problem based

learning, project based learning dan lain-lain.

3) Menetapkan materi pembelajaran untuk setiap kompetensi dasar yang sesuai

dengan kondisi sekolah berdasarkan infrastruktur, kompetensi guru dalam

menjalankan pembelajaran daring dan dukungan keluarga dari peserta didik

berdasarkan pemetaan yang telah dilakukan.

4) Menyusun kegiatan pembelajaran untuk satu minggu. Kegiatan

pembelajaran daring menggunakan platform belajar bersifat fleksibel dan

21
tidak memberatkan peserta didik dan guru selama Pembelajaran Jarak Jauh

berlangsung.

5) Menekankan penilaian kualitatif dengan memberikan umpan balik atas tugas

atau proyek yang sedang dibuat oleh siswa baik dari rencana, pelaksanaan

hingga finalisasi produk. Umpan balik tugas dapat dilakukan oleh semua

pihak mulai dari diri sendiri, keluarga siswa di rumah, teman siswa dan guru.

Untuk tugas portofolio siswa diajak untuk merefleksikan atas tugas yang

telah dibuat, menggali kekuatan dan kelemahan dan merancang rencana

tindak lanjut perbaikan apa yang ingin dilakukannya jika akan membuat

tugas kembali. Hal tersebut mendorong siswa melaksanakan pembelajaran

bermakna.

c. SMP

Pada masa pandemik seperti saat ini, satuan pendidikan menyusun:

1) Mengidentifikasi kesiapan satuan pendidikan, guru, dan peserta didik dalam

melaksanakan program Belajar Dari Rumah (BDR) baik secara daring maupun

luring.

2) Satuan pendidikan mempersiapkan sarana dan prasarana untuk mendukung

kegiatan BDR.

3) Satuan pendidikan membuat program pelaksanaan BDR.

D. Penilaian

Penilaian merupakan proses pengukuran hasil kegiatan belajar anak. Pengukuran dilakukan

berdasarkan hasil pengamatan perilaku dan karya yang dibuat anak. Pengamatan yang

dilakukan harus bersifat otentik yaitu sesuai dengan fakta yang sesungguhnya. Penilaian hasil

kegiatan belajar anak harus terukur, berkelanjutan, dan menyeluruh mencakup pertumbuhan

dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak selama kurun waktu tertentu.

22
Karena proses pembelajaran selama masa pandemik dilakukan di rumah, maka orangtua yang

akan membantu guru dalam mengamati pertumbuhan dan perkembangan peserta didik.

Orangtua mengamati berbagai aktivitas peserta didik di rumah.

Contoh Matrik Implementasi Penilaian DBR secara daring dan luring PAUD

Video
Lingkup Hasil Hasil
Kompetensi dan Indikator Kegiatan
perkembangan Karya Akhir
Anak
NAM 1.1 Terbiasa menyebut nama Tuhan BSH BSH BSH
sebagai Pencipta
2.1 Terbiasa melakukan kegiatan BSH BSH BSH
kebersihan diri
Sosial 2.5 Memiliki perilaku yang menunjukan BSH BSH BSH
Emosional sikap percaya diri
Fisik motorik 3.3-4.3 Melakukan gerakan mata, MB MB MB
tangan, kaki, kepala secara terkoordinasi
3.4-4.4 Melakukan kebiasaan hidup BSH BSH BSH
bersih dan sehat
Kognitif 3.6-4.6 Mengenal benda dengan
mengelompokan benda di lingkungannya
Bahasa 3.10-4.10 Menceritakan kembali apa BSH BSH BSH
yang didengar dengan kosakata yang
banyak BSH BSH BSH
3.11-4.11 Mengungkapkan perasaan, ide
dengan pilihan kata yang sesuai dalam
berkomunikasi

23
Seni 3.15-4.15 Membuat karya seni sesuai BSH BSH BSH
kreativitasnya

24
Keterangan

1. BB (Belum Berkembang): bila saat anak melakukan kegiatan belajar harus dengan

bimbingan atau dicontohkan oleh guru;

2. MB (Mulai Berkembang): bila saat anak melakukan kegiatan belajar masih harus

diingatkan atau dibantu oleh guru;

3. BSH (Berkembang Sesuai Harapan): bila anak sudah dapat melakukan kegiatan belajar

secara mandiri dan konsisten tanpa harus diingatkan atau dicontohkan oleh guru;

4. BSB (Berkembang Sangat Baik): bila anak sudah dapat melakukan kegiatan belajar

secara mandiri dan sudah dapat membantu temannya yang belum mencapai kemampuan

sesuai indikator yang diharapkan.

25
Contoh Matrik Implementasi Penilaian Belajar dari Rumah (BDR) Sekolah Dasar

(Mata Pelajaran IPA Kelas III)

Penilaian
Indikator
Kompetensi
Pencapaian Materi Pokok Kegiatan pembelajaran Pengetahu Keteramp
Dasar Sikap
Kompetensi an ilan
(KI-1/KI-2)
(KI 3) (KI 4)

Daring
3.4 Mencermati 3.4.1 Memahami ● Observasi Tes

kosakata dalam ciri- ciri makhluk Ciri-ciri ● Mencermati materi Guru Tertulis

teks tentang hidup pada makhluk hidup mengenai ciri-ciri ● Penilaian


(google
konsep ciri-ciri, sebuah teks di sekitar makhluk hidup dari buku diri
form,
kebutuhan bacaan. peserta didik
teks, rekaman guru, ● Penilaian
quizizz)
artikel daring atau video antar
(makanan dan
(youtube) teman
tempat hidup),
● Membuat daftar
pertumbuhan, dan
identifikasi dari ciri-ciri
LKPD
perkembangan makhluk hidup dari
makhluk hidup lingkungan sekitar Lembar
3.4.2
yang ada di ● peserta didik mendaftar pengamata
Mengidentifikasi
lingkungan Makhluk hidup ciri-ciri makhluk hidup n
ciri- ciri makhluk
setempat yang berkembang pada google form
hidup pada
disajikan dalam biak
sebuah bacaan. Luring
bentuk lisan, tulis,
visual, dan/atau ● peserta didik mencermati
eksplorasi materi pada buku paket
lingkungan. mengenai ciri-ciri
makhluk hidup
● peserta didik mendaftar
beberapa contoh makhluk
hidup dan ciri-cirinya di
buku jurnal

Daring
4.4 Menyajikan 4.4.1 Menyebutkan Konsep ciri Observasi Penilaian

laporan tentang ciri- ciri makhluk makhluk hidup ● peserta didik mencari 5 Guru Kinerja

konsep ciri-ciri, hidup yang terdapat dalam bentuk makhluk hidup yang ada
Penilaian Penilaian
kebutuhan (makanan pada sebuah teks laporan yang disekitarnya dan
diri Proyek
mengamati ciri-cirinya
dan tempat hidup), bacaan dengan ditulis dengan
● peserta didik membuat Penilaian
pertumbuhan, dan tepat. kosakata baku
laporan mengenai ciri-ciri antar teman
perkembangan dan kalimat
4.4.2 Membuat makhluk hidup yang ada
makhluk hidup yang efektif
di sekitar peserta didik
kesimpulan tentang
ada di lingkungan dengan video (upload
ciri- ciri makhluk
setempat secara youtube atau whatsapp)
hidup berdasarkan
tertulis lisan (voice note), atau
teks bacaan.
menggunakan tulisan daring (melalui

26
Penilaian
Indikator
Kompetensi
Pencapaian Materi Pokok Kegiatan pembelajaran Pengetahu Keteramp
Dasar Sikap
Kompetensi an ilan
(KI-1/KI-2)
(KI 3) (KI 4)

kosakata baku dalam blog atau whatsapp)

kalimat efektif. ● Mencermati hasil laporan


antar teman dan membuat
kesimpulan mengenai
ciri-ciri makhluk hidup

Luring

● peserta didik mencari 5


makhluk hidup yang ada
disekitarnya dan
mengamati ciri-cirinya.
● peserta didik
menggambar secara
sederhana makhluk hidup
yang diamati kemudian
menulis di buku jurnal
ciri-cirinya.
● peserta didik
memaparkan hasilnya di
depan orang tua atau
saudara kemudian
meminta feedback dari
hasil presentasinya dan
ditulis pada jurnal peserta
didik.

27
Contoh Matrik Implementasi Penilaian BDR secara daring dan luring untuk SMP (Kelas 9
semester 1 mata pelajaran IPA)

Kompetensi Indikator Materi Kegiatan Penilaian


Dasar Pencapaian Pokok pembelajaran
Kompetensi

Sikap Pengetahua Keterampilan


n

3.1. 3.1.1. sistem Daring: Observasi Tes Tertulis -


reproduksi
Menghubungka Mengidentifikasi pada Google
n sistem organ manusia Classroom
reproduksi pada reproduksi pada dan
gangguan Penilaian
manusia dan pria. Google Meet
pada sistem diri
gangguan pada
sistem reproduksi
Zoom
reproduksi dengan
dengan penerapan
penerapan pola 3.1.2. pola hidup
hidup yang yang
menunjang Menjelaskan menunjang Luring:
kesehatan fungsi organ kesehatan
reproduksi. reproduksi pada reproduksi. Radio
pria.
TV

Hardcopy
3.1.3. Lembar kerja
dan bahan
Dapat ajar
memelihara
kesehatan
reproduksi
secara pribadi.

4.1. 4.1.1. sistem Daring: Observasi - Portofolio


reproduksi
Menyajikan Membuat pada Google
hasil laporan hasil manusia Classroom
penelusuran studi pustaka dan
gangguan Penilaian
informasi dari tentang penyakit Google Meet
pada sistem diri
berbagai sumber dan gangguan
terkait pada sistem reproduksi
Zoom
kesehatan dan reproduksi pria. dengan
upaya penerapan
pencegahan pola hidup
gangguan pada yang
organ menunjang
reproduksi. kesehatan
reproduksi.

Luring:

Radio

TV

Hardcopy
Lembar kerja
dan bahan
ajar

28
29
BAB IV

PENUTUP

 Pedoman pelaksanaan ini disusun dengan tujuan untuk mempermudah pelaksanaan Belajar dari Rumah

(BDR). Pedoman ini merupakan penjabaran dari Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 dan Nomor 15

Tahun 2020. Dengan adanya pedoman pelaksanaan ini diharapkan kegiatan Belajar dari Rumah dapat

dilaksanakan dengan tertib, baik, dan benar sehingga upaya meningkatkan kualitas pembelajaran di

rumah selama pandemik Covid-19 dapat terwujud.

30
LAMPIRAN
 

31
Lampiran 1

STRUKTUR KURIKULUM PAUD

Pada masa pandemik seperti saat ini, guru cukup menyusun Rencana Pelaksanaan

pembelajaran Mingguan (RPPM) yang dibuat sesuai dengan tujuan pembelajaran dan diselaraskan

dengan karakteristik keluarga anak didik.

Ada 3 (tiga) hal yang harus dipahami guru sebelum menyusun RPPM. Ketiga hal tersebut

adalah:

1. Memahami Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STTPA), dilihat pada

Permendikbud 137 tahun 2014 tentang Standar Nasional PAUD.

2. Memahami Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) sebagai capaian hasil pembelajaran.

Dokumen KI dan KD dapat dilihat pada Permendikbud 146 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013

PAUD.

3. Menetapkan materi pembelajaran sebagai muatan untuk pengayaan pengalaman belajar anak.

Materi pembelajaran dapat dilihat dini dalam dokumen KTSP setiap Satuan PAUD, pada

Dokumen I. Pembahasan mengenai materi pembelajaran secara lebih mendalam terdapat dalam

“Pedoman Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)” yang diterbitkan oleh

Direktorat Pembinaan PAUD.

Penyusunan RPPM dilakukan melalui langkah langkah berikut:

1. Menetapkan Kompetensi Dasar (KD). Penentuan KD memuat seluruh aspek perkembangan

Nilai Agama dan Moral (NAM), Fisik-Motorik (FM), kognitif (KOG), bahasa (BHS), sosial-

emosional (SOSEM), dan seni (SN). KD yang ditetapkan dalam RPPM dipilih dari KD yang

ada di dokumen 1 KTSP.

2. Menuliskan materi pembelajaran untuk setiap KD. Rumusan materi pembelajaran dapat dilihat

di dalam dokumen 1 KTSP masing-masing satuan pendidikan.

3. Menyusun kegiatan pembelajaran untuk 1 minggu. Kegiatan pembelajaran yang disusun

haruslah menarik, menyenangkan, dan membuat anak aktif di rumah. Aktivitas yang disusun

disesuaikan dengan tema dan lingkungan belajar anak di rumah.

32
Contoh RPPM PAUD :

KD Materi Kegiatan Main

NAM 1.2 Merawat tanaman ciptaan Tuhan 1. Aku bisa menanam bunga

2. Yuk, kelompokkan daun-daun yang ada di

FM 3.3 – 4.3 Gerakan untuk mengembangkan halaman

motorik kasar dan halus 3. Membersihkan kebun bersama ayah bunda

4. Hitunglah bunga-bunga yang mekar

Kog 3.6– 4.6 Pengelompokan Bilangan 5. Aku bisa membuat alat musik dan bernyanyi

dari benda-benda di halaman rumahku

Bahasa 3.11 - 4.11 Menceritakan kembali kegiatan 6. Yuk membuat bunga dengan menggunakan

yang sudah dilakukan batu-batu di halaman.

7. Asyiknya melipat dan mengelompokkan

Sosem 2.5 Berani mengungkapkan pendapat pakaian.

8. Lihat, lukisan rumahku

Seni 3.15 – 4.15 Ekspresi seni musik dan Kriya 9. Membuat es krim bersama bunda

10. Aku dapat membuat apapun dari kardus-kardus

bekas dan lain-lain

11. Catatan: contoh-contoh kegiatan main, alat

bahan main serta penataannya

12. “Bermain Matematika”, “Bermain Bahasa”,

“Bermain Seni”, dll.

Format RPPM di atas tentu saja merupakan dokumen guru, bukan untuk disampaikan kepada

orangtua. Guru cukup menyampaikan kepada orangtua tentang tema serta kegiatan-kegiatan

main yang telah dirancang guru untuk dilaksanakan oleh orangtua di rumah. Guru dapat

menyampaikan rancangan kegiatan bermain tersebut melalui grup whatsapp maupun media

sosial lainnya. Ingatkan juga kepada orangtua, untuk mendorong anak-anaknya membiasakan

melakukan kegiatan rutinitas sehari-hari, seperti:

1. Beribadah

2. Perilaku Hidup Bersih, Sehat, dan Aman (PHBSA), yaitu olahraga, mandi dan gosok gigi,

mencuci tangan dengan baik dan benar, mengkonsumsi makanan gizi seimbang, berjemur

33
3. Pembiasaan literasi, seperti membaca buku cerita bersama keluarga, bercerita

4. Melatih keterampilan diri (life skill), seperti melakukan sesuatu secara mandiri, senang

membantu, dll

5. Standar penanganan covid 19, misalnya bila terpaksa harus keluar maka perlu memastikan

anak menggunakan masker, menggunakan pelindung wajah (face shield) atau kacamata

pelindung, menjaga jarak aman, dan selalu cuci tangan dengan langkah langkah yang

benar (menggunakan sabun dan air mengalir), menerapkan etika yang benar ketika batuk

dan bersin, istirahat yang cukup, menggunakan masker bila di dalam rumah ketika sedang

sakit. Berikut contoh pemberitahuan kegiatan pembelajaran di rumah : Ayah/Bunda,

Minggu ini tema bermain kita bersama ananda tercinta di rumah adalah “rumahku, taman

bermainku”. Melalui tema dan kegiatan main yang dapat dipilih di bawah ini, tujuan yang

ingin kita capai adalah: Ananda berkembang pada 6 aspek perkembangan, yaitu:

1) Mencintai dan merawat ciptaan Tuhan,

2) Menguatkan dan melatih koordinasi mata dan tangan,

3) Mengenalkan pola dan bilangan,

4) Anak dapat menceritakan kembali kegiatan yang sudah dilakukannya,

5) Membiasakan berani dalam mengungkapkan pendapat, serta

6) Mengekspresikan seni musik dan kriya. Kegiatan yang dapat dipilih minggu ini

adalah:

● Aku bisa menanam bunga

● Yuk, kelompokkan daun-daun yang ada di halaman

● Membersihkan kebun bersama ayah bunda (Alternatif : Mari membersihkan

rumah)

● Hitunglah bunga-bunga yang mekar (Alternatif : Mari mengamati tanaman di

halaman rumah)

● Aku bisa membuat alat musik dan bernyanyi dari benda-benda di halaman

rumahku

● Yuk membuat bunga dengan menggunakan batu batu di halaman.

● Asyiknya melipat dan mengelompokkan pakaian.

34
● Lihat, lukisan rumahku ( Alternatif: Lihatlah ruangan yang ada di rumahku)

● Membuat es krim bersama bunda (Apakah ini tidak sulit dilakukan?)

● Aku dapat membuat yang kusuka dari kardus-kardus bekas

● Ayo, kita merapikan tempat tidur

● Mari kita amati bahan-bahan yang ada di dapur

● Ayo, berkeliling rumah. Ada benda apa saja ya?

Silakan dipilih kegiatan mana yang lebih dulu akan dimainkan dalam minggu ini. Bunda bisa

memilih satu kegiatan main untuk satu hari. Bila Ananda tidak tertarik, beri semangat mereka

dan dorong dulu, namun bila ia menginginkan kegiatan lain, ikuti minatnya agar belajar

dengan bermain di rumah menjadi menyenangkan. Amati, foto dan atau rekam video kegiatan

ananda, termasuk saat ia melakukan kegiatan rutinitas dan ibadah, lalu kirim ke whatsapp

group untuk catatan perkembangan ananda.

35
STRUKTUR KURIKULUM SEKOLAH DASAR (SD)

Pada jenjang sekolah dasar, kurikulum di modifikasi dengan menyederhanakan kompetensi

dasar yang kurang relevan dengan metode pembelajaran mandiri, atau dianggap terlalu memberatkan

untuk disampaikan dengan metode pembelajaran jarak jauh.

Hal yang diperhatikan dalam penyusunannya adalah

1. Memahami Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) sebagai capaian hasil pembelajaran.

Dokumen KI dan KD dapat dilihat pada Permendikbud 37 tahun 2018 tentang Kompetensi Inti dan

Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan

Menengah.

2. Materi pembelajaran dituangkan dalam bentuk materi esensial yang dapat dijadikan sebagai dasar

untuk menentukan bentuk pembelajaran yang akan disusun setiap harinya namun tidak menjadi

patokan wajib bagi guru-guru di sekolah untuk mengadopsi seluruh materi esensial yang dibuat

oleh tim.

3. Alokasi waktu pembelajaran jarak jauh secara sinkron dan asinkron dapat disesuaikan dengan

kebutuhan masing-masing sekolah.

Dibawah ini adalah contoh tabel struktur kurikulum di jenjang sekolah dasar untuk alokasi waktu per

minggu.

MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU PER


MINGGU

KELOMPOK A I II III IV V

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 1 1 1 1 1 1

2 Pendidikan Pancasila dan 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5


Kewarganegaraan

3 Bahasa Indonesia 2 2 2 2 2 2

4 Matematika 2 2 2 2 2 2

5 Ilmu Pengetahuan Alam - - - 1,5 1,5 1,5

6 Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 1,5 1,5 1,5

36
KELOMPOK B

1 Seni Budaya dan Prakarya 1 1 1 1 1 1

2 Pendidika Jasmani, Olah Raga, dan 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5
Kesehatan

JUMLAH ALOKASI WAKTU PER 9 9 9 12 12 12


MINGGU

Keterangan:

1. Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa Daerah.

2. Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum diatas,

terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah antara lain Pramuka

(Wajib), Usaha Kesehatan Sekolah, dan Palang Merah Remaja.

3. Kegiatan ekstrakurikuler seperti Pramuka (terutama), Unit Kesehatan Sekolah, Palang Merah

Remaja, dan yang lainnya adalah dalam rangka mendukung pembentukan kompetensi sikap

sosial peserta didik, terutamanya adalah sikap peduli. Disamping itu juga dapat dipergunakan

sebagai wadah dalam penguatan pembelajaran berbasis pengamatan maupun dalam usaha

memperkuat kompetensi keterampilannya dalam ranah konkret. Dengan demikian kegiatan

ekstrakurikuler ini dapat dirancang sebagai pendukung kegiatan kurikuler.

4. Mata Pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan

oleh pusat. Mata Pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan

Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran

yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang

dikembangkan oleh pemerintah daerah.

5. Bahasa Daerah sebagai muatan lokal dapat diajarkan secara terintegrasi dengan mata pelajaran

Seni Budaya dan Prakarya atau diajarkan secara terpisah apabila daerah merasa perlu untuk

memisahkannya. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan

kebutuhan satuan pendidikan tersebut.

37
6. Sebagai pembelajaran tematik terpadu, angka jumlah jam pelajaran per minggu untuk tiap

mata pelajaran adalah relatif. Guru dapat menyesuaikannya sesuai kebutuhan peserta didik

dalam pencapaian kompetensi yang diharapkan.

7. Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupakan jumlah minimal yang dapat

ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

8. Khusus untuk mata pelajaran Pendidikan Agama di Madrasah Ibtidaiyah dapat dikembangkan

sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan oleh Kementerian Agama.

9. Pembelajaran Tematik-Terpadu

38
Contoh Kegiatan Pembelajaran untuk 1 minggu berdasarkan materi esensial yang telah

ditentukan.

SEKOLAH : SDN KOTA BOGOR

Kelas/Semester : III (Tiga)/I (Satu)

Tema /subtema : 1. Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup/ 1. Ciri-ciri Makhluk Hidup

Halaman
Indikator
Muatan Kompetensi Materi Kegiatan Buku
No Pencapaian
Pelajaran Dasar Esensial Pembelajaran peserta
Kompetensi (IPK)
didik

1 2 3 4 5 6 7

1 PPKn 3.1 3.1.1 ● Bersyukur ● peserta didik Buku Tema


Memahami Memahami arti sebagai mencermati materi 1 halaman
arti gambar penting bersyukur bentuk mengenai perilaku 19
pada lambang kepada Tuhan sebagai pengamalan bersyukur kepada
negara salah satu makna dari pancasila Tuhan
“Garuda simbol sila Pancasila sila ke - 1 ● peserta didik
Pancasila”. yang pertama mendokumentasika
n perilaku merawat
tubuh yang bisa
dipublikasikan
sebagai ucapan
syukur
(menggosok gigi,
makan makanan
bergizi, minum air
putih) dalam
bentuk video, foto
dengan deskripsi
atau tertulis

4.1 4.1.1 ● Memaparkan ● peserta didik Konten


Menceritakan Menyebutkan arti rasa memaparkan didapatkan
arti gambar penting bersyukur bersyukur kerugian dari tidak secara
pada lambang kepada Tuhan sebagai sebagai merawat tubuh kontekstual
negara salah satu makna dari bentuk (tidak menggosok berdasarkan
“Garuda simbol sila Pancasila pengamalan gigi, tidak mandi, pengalaman
Pancasila”. yang pertama pancasila jarang minum) peserta
4.1.2 sila ke - 1 ● peserta didik didik.
Menyajikan contoh memaparkan rasa
perilaku yang sesuai syukur atas
dengan sila pertama kesehatan yang
Pancasila dengan telah diberikan

39
Halaman
Indikator
Muatan Kompetensi Materi Kegiatan Buku
No Pencapaian
Pelajaran Dasar Esensial Pembelajaran peserta
Kompetensi (IPK)
didik

1 2 3 4 5 6 7

benar . Tuhan dalam


4.1.3 bentuk video,
Menceritakan rekaman audio atau
pengalaman tulisan
bersyukur kepada
Tuhan YME dengan
benar

2 Bahasa 3.4 3.4.1 Memahami ciri- ● Ciri –ciri ● Mencermati materi Buku tema 1
Indonesia Mencermati ciri makhluk hidup makhluk mengenai ciri-ciri Hal 9-15
kosakata pada sebuah teks hidup di makhluk hidup dari
dalam teks bacaan. sekitar buku teks, rekaman
tentang peserta didik guru, artikel daring
konsep ciri- atau video
ciri, kebutuhan 3.4.2 ● Membuat daftar
(makanan dan Mengidentifikasi ciri- ● Makhluk identifikasi dari
tempat hidup), ciri makhluk hidup hidup ciri-ciri makhluk
pertumbuhan, pada sebuah bacaan. berkembang hidup
dan biak
perkembangan
makhluk
hidup yang
ada di
lingkungan
setempat yang
disajikan
dalam bentuk
lisan, tulis,
visual,
dan/atau
eksplorasi
lingkungan

4.4 4.4.1 ● Konsep ciri ● Membuat laporan Buku tema 1


Menyajikan Menyebutkan ciri- ciri makhluk mengenai ciri-ciri Hal 9-15
laporan makhluk hidup yang hidup dalam makhluk hidup
tentang terdapat pada sebuah bentuk yang ada di sekitar
konsep ciri- teks bacaan dengan laporan yang peserta didik
ciri, kebutuhan tepat. ditulis dengan lisan (voice
(makanan dan 4.4.2 dengan note), tulisan
tempat hidup), Membuat kesimpulan kosakata daring (melalui
pertumbuhan, tentang ciri- ciri baku dan blog atau

40
Halaman
Indikator
Muatan Kompetensi Materi Kegiatan Buku
No Pencapaian
Pelajaran Dasar Esensial Pembelajaran peserta
Kompetensi (IPK)
didik

1 2 3 4 5 6 7

dan makhluk hidup kalimat whatsapp) atau


perkembangan berdasarkan teks efektif tulisan
makhluk bacaan. ● Mencermati hasil
hidup yang laporan antar
ada di teman dan
lingkungan membuat
setempat kesimpulan
secara tertulis mengenai ciri-ciri
menggunakan makhluk hidup
kosakata baku
dalam kalimat
efektif.

Matematika 3.1 3.1.1 Mengetahui ● Nilai ● Menulis harga dari Buku tema 1
Menjelaskan sifat- sifat operasi tempat sekelompok barang hal 7
sifat-sifat hitung bilangan pada yang ada dirumah
operasi hitung cacah. bilangan peserta didik
pada bilangan (seperti harga
cacah. 3.1.2 Memahami cara ● Sifat belanjaan ibu untuk
membilang bilangan operasi memasak, harga
1.000 sampai 10.000 hitung jajanan anak)
secara urut atau bilangan
loncat.. cacah
sederhana
(asosiatif,
distributif,
komutatif)

41
Halaman
Indikator
Muatan Kompetensi Materi Kegiatan Buku
No Pencapaian
Pelajaran Dasar Esensial Pembelajaran peserta
Kompetensi (IPK)
didik

1 2 3 4 5 6 7

4.1 4.1.1 Mempraktikkan ● Sifat ● Mengurutkan Buku tema 1


Menyelesaik membilang secara operasi harga dari hal 7
an masalah urut dan loncat hitung sekelompok
yang bilangan 1.000 bilangan barang dari yang
melibatkan sampai dengan 10.000 cacah terkecil ke
penggunaan dengan benar sederhana terbesar atau
sifat-sifat 4.1.2 Menuliskan (asosiatif, sebaliknya
operasi bilangan 1.000 distributif,
hitung pada sampai 10.000 secara komutatif) ● Menjumlahkan
bilangan panjang (sepuluh harga dari
cacah. ribuan, ribuan, sekelompok
ratusan, puluhan, dan barang yang telah
satuan) dengan benar. ditemukan peserta
didik

4 SBdP 3.2 3.2.1 Memahami ● Lagu yang ● peserta didik Buku Tema
Mengetahui bentuk pola irama berkaitan menghafal gerak 1 hal 2
bentuk dan sederhana pada dengan ciri dan lagu dari cicak
variasi pola sebuah lagu. makhluk di dinding atau
irama dalam 3.2.2 hidup lagu anak ayam
lagu. Mengidentifikasi
bentuk pola irama
sederhana pada
sebuah lagu.

4.2 4.2.1 Memperagakan ● Lagu yang ● peserta didik Buku Tema


Menampilkan pola irama sederhana. berkaitan memperagakan 1 hal 2
bentuk dan 4.2.1 Membuat pola dengan ciri lagu cicak di
variasi irama sederhana dengan makhluk dinding dalam
melalui lagu. percaya diri. hidup bentuk video,
rekaman suara,
atau praktik
didepan orang tua
disertai format
pengamatan

PJOK 3.1 3.1.1. ● Jenis gerak ● Menyebutkan Buku Tema


Memahami Menjelaskan berbagai berjalan gerakan-gerakan 1 hal 16-17
kombinasi gerakan kaki pada dan berlari berjalan dan lari
gerak dasar makhluk hidup. dengan
lokomotor ● Bermain dipraktikan

42
Halaman
Indikator
Muatan Kompetensi Materi Kegiatan Buku
No Pencapaian
Pelajaran Dasar Esensial Pembelajaran peserta
Kompetensi (IPK)
didik

1 2 3 4 5 6 7

sesuai dengan 3.1.2. kuda- Buku Tema


konsep tubuh, Mengetahui kudaan ● peserta didik 1 hal 33
ruang, usaha, kombinasi gerakan menyebutkan ciri
dan merangkak dan berlari khas dari gerakan
keterhubungan melalui permainan kuda ketika
dalam sederhana berjalan dan
berbagai berlari
bentuk
permainan
sederhana dan
atau
tradisional.

4.1 4.1.1. Mempraktikkan ● Praktik ● peserta didik Buku Tema


Mempraktikka kombinasi gerakan kombinasi mempraktikan 1 hal 16-17
n merangkak dan berlari gerakan gerakan berjalan
kombinasigera melalui permainan merangkak dan berlari ke
k dasar sederhana. dan berlari arah samping kiri,
lokomotor samping kanan,
sesuai dengan ke depan dan ke
konsep tubuh, belakang dan
ruang, usaha, didokumentasikan
danketerhubun
gan dalam ● peserta didik
berbagai mempraktikan
bentuk 4.1.2. Berdiskusi gerakan kuda-
permainan mengenai cara kudaan dengan Buku Tema

sederhana dan mengkombinasi anggota 1 hal 33

atau gerakan merangkak keluarganya di


tradisional. dan berlari melalui rumah dan
permainan didokumentasikan

Contoh lengkap untuk Sekolah Dasar seluruh jenjang kelas Sekolah Dasar dapat dilihat pada dokumen

Materi Esensial pada pembelajaran Jarak Jauh Darurat Covid 19 Kota Bogor Sekolah Dasar Kelas I-VI

Tahun Pelajaran 2020-2021.

43
STRUKTUR KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

Mata Pelajaran Jumlah Jam Pelajaran

Kelompok A Reguler Daring Mandiri

1 Pendidikan Agama Dan Budi Pekerti 3 2 1

2 Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan 3 2 1

3 Bahasa Indonesia 6 2 4

4 Matematika 5 2 3

5 Ilmu Pengetahuan Alam 5 2 3

6 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 2 2

7 Bahasa Inggris 4 2 2

Kelompok B

1 Seni Budaya 3 2 1

2 Pendidikan Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan 3 2 1

3 Prakarya Dan/Atau Informatika 2 1 1

Muatan Lokal

1 Bahasa Sunda 2 1 1

44
Contoh RPP (Prakarya kelas 8)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMP
Mata pelajaran : Prakarya
Kelas/Semester : VIII/ 1
MateriPokok : Mempraktikkan Salah Satu Kerajinan Bahan Lunak
Pertemuan : 7 dan 8
AlokasiWaktu : 3 x 30 menit

KOMPETENSI DASAR TUJUAN PEMBELAJARAN


3.2 Memahami pengetahuan tentang prinsip Melalui pembelajaran daring/luring atau
perancangan, pembuatan, dan penyajian tayangan video atau PPT, peserta didik dapat :
produk kerajinan dari bahan lunak yang Pertemuan pertama
kreatif dan inofatif 1. Membuat rancangan desain produk,
kebutuhan alat dan bahan, serta tehnik
4.2 Perancangan, pembuatan dan penyajian pembuatan kerajinan bahan lunak
produk kerajinan dari bahan lunak yang Pertemuan kedua
kreatif dan inofatif sesuai dengan potensi 2. Menyiapkan alat dan bahan untuk
daerah setempat ( misal: tanah liat,getah, membuat produk dari bahan lunak, serta
lilin, clay polimer, clay tepung, plastisin, menyajikan dan (mengemas)
parafin, gips dan lain lain ) Pertemuan kedua
3. Menyajikan laporan proses dan hasil
pembuatan produk kerajinan bahan lunak

LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN


1. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
a) Guru menginformasikan sehari sebelumnya untuk link google classroom yang harus
di-ikuti oleh peserta didik (optional)
b) Guru mengucapkan salam, dan menanyakan kondisi peserta didik selama belajar di
rumah pada masa pandemi Covid-19 dan mendoakan semoga dalam kondisi sehat
semua melalui WA group dan/atau googleclasroom
c) Guru meng-absen kehadiran peserta didik
d) Guru memberikan motivasi untuk mengikuti Protokol kesehatan untuk mencegah
penularan Covid-19

45
e) Guru menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan&manfaat)
dengan mempraktikkan salah satu kerajinan bahan lunak
2. Kegiatan Inti (60 menit)
a) Guru menanyakan peserta didik, apakah sudah membaca buku siswa prakarya hal 16
s.d. 56 yang telah ditugaskan pada pertemuan sebelumnya
b) Guru memberikan rangkuman materi berupa file yang bisa di download (PPT) dan
dibaca oleh peserta didik, sebagai bahan pembelajaran untuk mengikuti langkah
langkah praktik membuat salah satu kerajinan bahan lunak
c) Guru memberikan sumber belajar lain untuk memperluas wasasan dan pengetahuan
tentang pembuatan kerajinan bahan lunak melalui link
https://www.youtube.com/watch?v=cz7RhMGMBxE
d) Guru memberikan LKPD tentang tahapan pembuatan benda kerajinan bahan lunak
dan membimbing peserta didik dalam mengerjakan LKPD
3. Kegiatan Penutup (15 menit)
a) Guru menyampaikan penguatan tentang pengerjaan tugas yang dikerjakan secara
offline dan memberikan batas waktu pengumpulan tugas
b) Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan melalui media yang
digunakan sebelumnya

PENILAIAN
1. Aspek Pengetahuan : Tugas mandiri yang diberikan oleh guru mata pelajaran melalui
media yang ditentukan ( di Whatsapp, google classroom dll)
2. Aspek Keterampilan : Kemampuan peserta mengirim hasil pekerjaannya melalui media
yang ditentukan guru mapel
3. Aspek Sikap :
a. Sikap spiritual : Berdoa sebelum memulai pelajaran
b. Sikap sosial : Siswa diingatkan untuk selalu menjaga kebersihan dan kesehatan
(cuci tangan, dll) di lingkungan tempat tinggal masing-masing

PenilaianSikap Skor rata-rata


No Nama
Aktif Disiplin TanggungJawab
1
2
Dst

Lampiran
E. Mempraktikkan Salah Satu Produk Kerajinan Bahan Lunak

46
Sebelum kita membuat produk kerajian bahan lunak, alangkah baiknya kita memperhatikan
Teks Prosedur yang akan kita buat.
1. Perencanaan
a. Analisis Kebutuhan
o Ilustrasi :
Reyhan sangat sayang pada ibundanya. Ia ingin mempersembahkan sesuatu
kepada ibundanya sebagai wujud rasa sayangnya. Reyhan ingin menciptakan
sebuah karya dari bahan lunak alam. Ibunya menyukai aneka vas, karena itu
Reyhan mencoba membuatkannya.
o Ide / Gagasan :
Reyhan akan membuat kerajinan vas keramik dari tanah liat, tetapi vas ini tidak
biasa. Reyhan ingin mencoba bentuknya tidak dibuat seperti vas biasa,
sehingga jika digunakan vas tersebut terlihat artistik.
b. Menentukan bahan dan fungsi karya kerajinan bahan lunak alam.
c. Menggali ide dari berbagai sumber (majalah, suratkabar, internet, dansurvei
pasar).
d. Membuat sketsa karya dan menentukan karya terbaik dari sketsa yang dibuat.

e. Langkah-langkah membuat kerajinan


Perhatikan dengan saksama. Langkah-langkah pembuatan vas keramik dengan
cara teknik putar.
1) Letakkan tanah dengan ukuran minimal 2 kg yang sudah diuleni dan dipulung
membentuk bola di tengah piring alat putar.

47
2) Mulailah melubang dan menaikkan tanah keatas agar vas yang diinginkan
terlihat sedikit demi sedikit.
3) Naikkan perlahan-lahan hingga batas ketinggian yang diinginkan tercapai.
4) Gunakan kedua tangan untuk menaikkan tanah keatas agar ketebalan dinding
vas dapat teraba dengan baik.
5) Mulailah membuat bibir vas hingga sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
6) Ukurlah ketinggian dan ketebalan dengan sebatang kayu.
7) Perhalus permukaan bibir vas menggunakan spon dengan sangat hati-hati,
tetap dengan memutar alat putar,
8) Perhalus badan vas dan bentuk sesuai lengkungan yang diinginkan dengan
menggunakan bantuan karton atau plastik tipis.
9) Gunakan spon untuk lebih menghaluskan badan vas dengan sempurna.
Diamkan hingga 30% kering.
10) Perhalus badan vas dan bentuk sesuai lengkungan yang diinginkan dengan
menggunakan bantuan karton atau plastik tipis.
11) Gunakan spon untuk lebih menghaluskan badan vas dengan sempurna.
Diamkan hingga 30% kering.
12) Perhalus badan vas dan bentuk sesuai lengkungan yang diinginkan dengan
menggunakan bantuan karton atau plastik tipis.
13) Gunakan spon untuk lebih menghaluskan badan vas dengan sempurna.
Diamkan hingga 30% kering.
Reyhan ingin mendapatkan hasil yang artistik, oleh karena itu Reyhan membuat pemukul
kayu yang dililit tali, kemudian vas dalam keadaan setengah kering dipukul-pukul dengan
kayu. Setelah itu dibakar dengan suhu 9000 °C (6 jam), kemudian diglasir cokelat dan
dibakar kembali 12000 °C (9-10 jam).

2. Evaluasi
Reyhan menguji hasil karyanya dengan memasukkan air kedalamnya. Ternyata tidak
bocor, sehingga vas yang dibuat Reyhan sudah berhasil. Ingatlah selalu keselamatan
kerja, terutama dalam menggunakan alat putar, pewarna glasir, dan tungku
pembakaran. Gunakan celemek dan masker saat bekerja membuat karya ini.

48

Anda mungkin juga menyukai