Anda di halaman 1dari 25

PANDUAN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI

KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN KHUSUS


DI SDLB, SMPLB, SMALB dan SLB

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KHUSUS


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENEGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

i
KATA PENGANTAR

Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus pada tahun 2019 mempunyai program


Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus dengan memberikan
fasilitasi, bantuan konsultasi, dan bimbingan teknis dalam implementasi kurikulum 2013
pendidikan khusus pada satuan pendidikan khusus.

Kegiatasn pendampingan implementasi kurikulum dimaksud bertujuan agar seluruh satuan


pendidikan di Sekolah Luar Biasa/Sekolah Khusus dapat melaksanakan Kurikulum 2013
sesuai dengan kebijakan yang ada. Kegiatan Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013
ini akan dilaksanakan melalui kegiatan observasi kegiatan pembelajaran dan dokumen
KTSP, serta kegiatan workshop yang akan dilaksanakan di 77 sekolah dengan sasaran
guru dan kepala sekolah.

Panduan ini disusun sebagai acuan pelaksanaan bagi petugas pendamping dan sekolah agar
dapat menjalankan programnya dengan baik.

Teriring ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah bahu membahu memberikan
kontribusi terhadap kegiatan pendampingan ini.

Jakarta, 21 Juni 2019


Direktur Pembinaan Pendidikan Khusus,

Dr. Sanusi, M.Pd.


NIP. 196204031982031003

ii
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... ii


BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ....................................................................................................................... 1
B. Landasan Hukum.................................................................................................................... 2
C. Tujuan Pendampingan ............................................................................................................ 2
D. Hasil yang Dicapai ................................................................................................................. 3
BAB II KONSEP DAN STRATEGI PENDAMPINGAN................................................................. 4
A. Pengertian ............................................................................................................................... 4
B. Prinsip Pendampingan ............................................................................................................ 4
C. Pola Pendampingan ................................................................................................................ 5
D. Metode Pendampingan ........................................................................................................... 6
E. Materi dan Struktur Program.................................................................................................. 8
F. Sertifikat ................................................................................................................................. 9
BAB III ORGANISASI DAN PELAKSANAAN ........................................................................... 10
A. Tugas dan Tanggung Jawab Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus ............................. 10
B. Tugas dan Tanggung Jawab Dinas Pendidikan Provinsi ...................................................... 10
C. Tugas dan Tanggung Jawab Satuan Pendidikan .................................................................. 11
D. Pengorganisasian .................................................................................................................. 11
E. Tempat dan Waktu Pendampingan ...................................................................................... 12
F. Petugas Pendamping ............................................................................................................ 12
G. Sasaran Pendampingan ......................................................................................................... 12
BAB IV PENUTUP ......................................................................................................................... 13
A. Pembiayaan Pendampingan ................................................................................................. 13
B. Tata Tertib ............................................................................................................................ 13
Lampiran 1. Contoh Jadwal Kegiatan .......................................................................................... 14
Lampiran 2. Daftar Narasumber................................................................................................... 15
Lampiran 3. Daftar Sekolah Sasaran Pendampingan ................................................................... 18
Lampiran 4. Contoh Sertifikat ...................................................................................................... 21

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebijakan implementasi kurikulum 2013 oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan dilaksanakan sacara terbatas dan bertahap. Bagi satuan pendidikan
khusus (SDLB, SMPLB, SMALB) baru dimulai sejak tahun 2014 yang dilaksanakan
secara terbatas dan bertahap di sejumlah sekolah, dan pada tahun 2017 seluruh satuan
pendidikan khusus sudah melaksanakan Kurikulum 2013. Dalam melaksanakan
kebijakan kurikulum 2013 tersebut, Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus (PPK)
sejak tahun 2014 telah melakukan berbagai program, antara lain mengembangkan
kurikulum bersama Puskurbuk, mengadakan pelatihan bersama PTK Dikdas dan PTK
Dikmen-BPSDM (sekarang Ditjen GTK) melaksanakan pendampingan dan monev.
Sungguhpun demikian, ternyata pelatihan dan pendampingan tersebut belum
menjangkau seluruh kepala sekolah dan seluruh guru yang jumlah sekolah sekira
2.223 SLB dengan jumlah guru lebih kurang 20 ribu orang. Oleh karena itu pada
tahun 2019 Direktorat PPK kembali memprogramkan pendampingan bagi guru dan
kepala sekolah.
Pendampingan implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus merupakan
program yang sangat penting diikuti oleh seluruh guru dan kepala sekolah karena pada
Kurikulum 2013 terdapat beberapa perubahan. Perubahan mendasar antara Kurikulum
2006 dengan Kurikulum 2013 yaitu pada perencanaan pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran, dan evaluasi hasil belajar. Perubahan tersebut antara lain: 1)
kompetensi Kurikulum 2013 menggambarkan secara holistik domain sikap,
keterampilan, dan pengetahuan; 2) proses pembelajaran menggambarkan urutan
pembelajaran yang rinci sehingga berujung pada pembelajaran yang berpusat pada
peserta didik; 3) penilaian mengarahkan pada penilaian yang komprehensif yang
dilakukan secara tegas baik penilaian tes maupun non tes yang berbasis autentik.
Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus telah dilakukan
berjenjang mulai tahun 2016 sampai dengan tahu 2018. Pada awal tahun pelajaran
2017/2018 diharapkan seluruh sekolah sudah menggunakan Kurikulum 2013
Pendidikan Khusus sebagaimana Perdirjen Dikdasmen Nomor 10 Tahun 2017.
Sebagai tindak lanjut pelatihan, Direktorat Pembinaan PK pada tahun 2018
memberikan pendampingan tahap pertama kepada guru-guru, selanjutnya pada tahun
2019 ini dilaksanakan pendampingan implementasi kurikulum 2013 terhadap guru di
77 sekolah di seluruh provinsi di Indonesia. Pendampingan akan dilakukan oleh
Narasumber yang direkomendasikan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus.
Agar pelaksanaan pendampingan berjalan dengan baik, efektif dan efesien perlu
disusun Panduan Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus.
Panduan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dalam melaksanakan
pendampingan terhadap guru/kepala sekolah dalam mengimplementasikan Kurikulum
2013 Pendidikan Khusus.

1
B. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang
Standar Nasional Pendidikaan sebagaiman telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan sebagaiamana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 17 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
Menengah.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21
Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22
Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
10. Peraturan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 10/D/KR/ 2017
tentang Struktur Kurikulum, Kompetensi Inti-Kompetensi Dasar, dan Pedoman
Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus.
11. DIPA Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus Tahun 2019.

C. Tujuan Pendampingan
Secara umum program pendampingan implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan
Khusus bertujuan untuk memberikan penguatan bagi guru dalam memahami konsep
Kurikulum 2013 serta implementasinya dalam kegiatan pembelajaran dan penilaian.
Sedangkan tujuan secara khusus:
1. Memberikan fasilitasi dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 pada satuan
pendidikan.
2. Memberikan bantuan konsultasi dan bimbingan teknis pelaksanaan pembelajaran
dan penilaian.
3. Membantu memberikan solusi kontekstual dalam menyelesaikan permasalahan
yang dihadapi saat pelaksanaan Kurikulum 2013 di sekolah masing-masing.

2
4. Membangun budaya mutu sekolah melalui penerapan Kurikulum 2013 secara
inovatif, kontekstual, dan berkelanjutan.

D. Hasil yang Dicapai


Dengan dilaksanakan kegiatan pendampingan ini diharapkan guru dan kepala sekolah
luar biasa/sekolah khusus dapat melaksanakan pembelajaran sesuai dengan konsep
kebijakan implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus.

3
BAB II
KONSEP DAN STRATEGI PENDAMPINGAN

A. Pengertian
1. Pendampingan
Pendampingan implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus adalah proses
pemberian bantuan penguatan pelaksanaan Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus
yang diberikan oleh Petugas/Pendamping kepada sekolah sasaran melalui aktivitas
observasi dan diskusi untuk memperoleh pemahaman yang sama, layanan
konsultasi, pemodelan (modelling), mentoring, dan coaching.
2. Pendamping
Pendampingan pelaksanaan Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus dilaksanakan oleh
Instruktur Nasional (IN) yang telah mengikuti ToT Pelatihan tahun 2017 yang
dilaksanakan oleh Direktorat PK dan LK Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta dinyatakan layak
(kompeten) untuk melakukan pendampingan implementasi Kurikulum 2013
Pendidikan Khusus.
3. Peserta Penerima Pendampingan
Peserta penerima pendampingan adalah guru kelas/mata pelajaran yang telah
mendapatkan pelatihan pelaksanaan Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus di
SLB/SDLB/SMPLB/SMALB di tempat bertugas.

B. Prinsip Pendampingan
Pendampingan dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut.
1. Kolegial: yaitu hubungan kesejawatan antara pemberi dan penerima
pendampingan. Dengan prinsip ini maka hubungan antara Guru Pendamping dan
Guru Sasaran, serta hubungan dengan guru-guru lainnya, pengawas sekolah, dan
kepala sekolah dalam kaitan dengan proses pendampingan adalah hubungan
sejawat yang setara, tidak ada salah satu lebih tinggi atau lebih rendah
dibandingkan yang lainnya.
2. Profesional: yaitu hubungan yang terjadi antara pendamping dan penerima
pendampingan adalah semata-mata hubungan kepentingan profesional, sebagai
upaya bersama untuk meningkatkan kinerja guru penerima pendampingan dalam
melaksanakan Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus, dan bukan atas dasar
hubungan personal atau lainnya.
3. Saling percaya: yaitu antara Guru Pendamping, Guru Penerima Pendampingan
dan pihak-pihak yang lainnya; pengawas sekolah, kepala sekolah, dan guru-guru
lain harus dikembangkan sikap saling percaya. Penerima pendampingan harus
yakin bahwa pemberi pendampingan memiliki kemampuan dan dengan ihlas
ingin membantu meningkatkan keprofesionalannya. Sebaliknya, pemberi

4
pendampingan pun harus yakin bahwa yang didampinginya memiliki kemauan
dan kemampuan untuk maju dan siap menerima pendampingan.
4. Berdasarkan kebutuhan: yaitu bahwa materi pendampingan yang diberikan
benar-benar didasarkan atas kebutuhan Guru Sasaran dan sekolah untuk
melaksanakan Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus, dan cara-cara yang
digunakan pun sesuai dengan kemampuan dan kesiapan mereka menerima
pendampingan.
5. Berkelanjutan: yaitu hubungan profesional yang terjadi antara pemberi dan
penerima pendampingan terus berlanjut, meskipun secara fisik pemberi
pendampingan sudah tidak berada di SLB sasaran. Hubungan tersebut dapat
dibangun melalui e-mail, SMS, atau sarana lain yang tersedia.

C. Pola Pendampingan
Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus dilaksanakan
dengan pola Pendampingan kunjungan langsung ke setiap sekolah sasaran yang sudah
ditentukan dengan kegiatan sebagai berikut.

ON IN
Observasi kegiatan Workshop Hasil ON yang diikuti
pembelajaran dan oleh seluruh guru di Sekolah
dokumen KTSP penerima bantuan dan melibatkan
guru sekitar (jika memungkinkan).

Penjelasan
1. ON: Sekolah sasaran menyiapkan guru sebagai peserta yang melaksanakan
kegiatan pembelajaran. Pendamping dan peserta yang lain melakukan observasi
kegiatan pembelajaran, dokumen silabus, RPP, dan observasi dokumen I KTSP.
Observasi dimaksud menggunakan instrumen instrumen yang sudah ditentukan
(Instrumen telaah RPP dan KTSP).
Kegiatan ON dilaksanakan selama 1 (satu) hari dalam bentuk observasi kegiatan
pembelajaran serta penilaian hasil belajar dan dokumen KTSP Buku I, II, III.
Kegiatan ON diikuti oleh guru dan kepala sekolah baik yang belum atau sudah
mengikuti pelatihan/pendampingan Kurikulum 2013. Hasil kegiatan ON ini
merupakan bahan diskusi inventarisasi permasalahan dalam kegiatan IN.

2. IN: Workshop Hasil ON


Kegiatan workshop dilaksanakan selama 3 (tiga) hari, diikuti seluruh guru peserta
dan kepala sekolah penerima pendampingan. Kegiatan yang dilakukan selama
workshop sebagai berikut:
a. Identifikasi permasalahan yang ditemui ketika kegiatan pembelajaran
berlangsung;
b. Identifikasi permasalahan yang dihadapi selama implementasi K13;

5
c. Diskusi untuk menemukan solusi permasalahan yang diahadapi selama
observasi proses pembelajaran;
a. Diskusi untuk menemukan solusi permasalahan yang diahadapi selama
implementasi kurikulum 2013;
b. Penguatan pemahaman kurikulum 2013 bagi peserta yang membutuhkan;
c. Penambahan wawasan kurikulum 2013 bagi peserta yang belum pernah
mengikuti pelatihan.
d. Pembuatan video pembelajaran yang nantinya bisa digunakan sebagai contoh
pembelajaran di sekolah yang lain.
Guru dan kepala sekolah yang diundang mengikuti workshop diharapkan dapat
mendesiminasikan hasil diskusi terkait alternatif solusi permasalahan kepada guru
di sekolah terdekat lainnya.

D. Metode Pendampingan
Proses pendampingan pelaksanaan Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus pada dasarnya
mengacu pada “model supervisi klinis”; yaitu suatu model pembinaan peningkatan
kemampuan yang lebih mengedepankan hubungan kolegial antara guru yang
didampingi dengan pendamping. Proses pembinaan umumnya dibangun dalam suatu
siklus yang mengandung 3 (tiga) langkah atau tahap kegiatan, yaitu: pertemuan
awal/persiapan (pre-conference), pelaksanaan observasi, dan pertemuan akhir/balikan
(post-conference).

1. Pertemuan awal/persiapan (pre-conference) dimaksudkan:


a. menciptakan hubungan baik dan kolegial antara Pendamping, Guru serta kepala
sekolah penerima pendampingan dengan cara menjelaskan hakikat, maksud,
dan tujuan pendampingan pelaksanaan Kurikulum 2013 sehingga guru serta
kepala sekolah penerima pendampingan menjadi tertarik untuk berpartisipasi;
b. bersama-sama menemukan aspek-aspek pelaksanaan Kurikulum 2013
Pendidikan Khusus yang masih dirasakan sulit oleh guru dan kepala sekolah
penerima pendampingan dan merasa perlu adanya penguatan;
c. bersama-sama menyusun skala prioritas aspek-aspek kemampuan dalam
melaksanakan Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus diperbaiki;
d. menyepakati cara-cara perbaikan yang akan dilaksanakan oleh guru dan kepala
sekolah penerima pendampingan serta kriteria dan indikator hasil perbaikan;

6
e. masing-masing pihak menyiapkan hal-hal yang diperlukan untuk melaksanakan
perannya masing-masing. Guru dan kepala sekolah penerima pendampingan
menyiapkan diri dan bahan-bahan yang akan diobservasi, Guru Pendamping
menyiapkan instrumen observasi yang akan digunakan dalam proses observasi
berdasarkan aspek, kriteria, dan indikator perbaikan yang telah disepakati.
2. Pelaksanaan observasi
Dalam kasus pendampingan yang memerlukan observasi kegiatan langsung, seperti
pendampingan perbaikan perilaku mengajar, proses observasi dilaksanakan dengan
cara:
a. Guru penerima pendampingan melaksanakan proses pembelajaran dengan
penekanan khusus pada aspek-aspek perilaku mengajar yang telah disepakati
pada pertemuan awal untuk diperbaiki;
b. Pendamping mengobservasi pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
instrumen observasi yang telah dibuat dan disepakati bersama pada pertemuan
awal. Kemudian menganalisis hasilnya secara terpisah;
c. Pendamping selain melakukan observasi kegiatan langsung juga melakukan
pendampingan perbaikan perangkat pembelajaran; dokumen prota, promes,
silabus, RPP, dan perangkat penilaian. Pendamping dapat langsung menelaah
dokumen tersebut secara sendiri atau bersama-sama dengan guru penerima
pendampingan sambil berdiskusi dan secara langsung menyampaikan balikan
(feedback) untuk perbaikannya. Pendamping dapat mendiskusikan temuan
permasalahan dokumen KTSP dengan Kepala Sekolah dan mendiskusikan
alternatif pemecahan masalah yang ditemukan dalam pengembangan dokumen
KTSP.
3. Pertemuan akhir/balikan (Post-Conference)
Pertemuan akhir atau pertemuan setelah observasi dan diskusi dilaksanakaan untuk
bersama-sama menelaah dan merefleksi aktualisasi pelaksanaan pembelajaran dan
diskusi yang telah dilaksanakan oleh guru sasaran berdasarkan data hasil rekaman
instrumen observasi.
a. Pendamping menanyakan bagaimana secara umum perasaan guru penerima
pendampingan dalam penampilan mengajarnya, apakah sudah cukup puas atau
masih ada hal-hal yang dirasakan mengganjal, bila dibandingkan dengan target
perbaikan yang telah disepakati pada pertemuan awal. Biarkan guru penerima
pendampingan mengungkapkan perasaan dan opininya sendiri tanpa
dipengaruhi oleh pihak lain, termasuk pendamping.
b. Pendamping menyajikan data hasil rekaman instrumen observasi apa adanya,
tanpa disertai komentar dan opini pihak manapun. Biarkan guru pendamping
membandingkan sendiri perasaan dan opininya dengan data hasil observasi.
Jika penampilan guru penerima pendampingan tidak/belum memenuhi kriteria
dan indikator perbaikan yang telah disepakati, ada kalanya guru penerima

7
pendampingan menyampaikan berbagai alasan dan argumentasi. Guru
pendamping harus mampu meyakinkannya bahwa data yang disajikan pada
instrumen observasi itu apa adanya dan tidak dibuat-buat (akan sangat
mendukung jika dapat disediakan rekaman video pembelajaran), dan memberi
dorongan bahwa hal-hal yang belum baik dari penampilan mengajarnya pasti
akan dapat diperbaiki dengan usaha yang tekun dan sungguh-sungguh.
c. Bersama-sama menyimpulkan hal-hal positif yang telah dicapai dan
menetapkan hal-hal yang masih harus diperbaiki lebih lanjut.
4. Pelaksanaan IN (Workshop)
Workshop merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari kegiatan observasi
pelaksanaan pembelajaran dan dokumen KTSP (ON) dalam program
pendampingan kurikulum 2013. Oleh karena itu dalam pelaksanaan kegiatan ini
perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Peserta yang diundang berasal dari sekolah yang ditunjuk dan boleh ditambah
dengan beberapa sekolah yang terdekat bila jumlahnya belum terpenuhi.
b. Instruktur/fasilitator adalah pendamping yang ditugaskan oleh Direktorat
Pembinaan PK (2 orang).
c. Materi pembahasan dalam workshop fokus kepada penyelesaian
permasalahan tentang observasi kegiatan pembelajaran, dokumen I, II, dan III,
serta permasalahan selama implementasi Kurikulum 2013.
d. Strategi yang digunakan dalam kegiatan workshop meliputi: diskusi,
bimbingan, kerja kelompok dan presentasi.

E. Materi dan Struktur Program

Materi pendampingan Implementasi Kurikulum 2013, meliputi kebijakan


Kurikulum 2013 dan implementasinya dengan struktur program sebagai berikut:
No Materi Jam Pelajaran
1. Kebijakan Kurikulum 2013 Pendidikan
2 JP
Khusus
2. Implementasi Pendampingan Kurikulum 2013 3 JP
(observasi PBM dan dokumen KTSP)
3. Identifikasi Permasalahan tentang 3 JP
Implementasi Kurikulum 2013
4. Pemecahan Permasalahan Implementasi 18 JP
Kurikulum dan Hasil Observasi
5. Pembuatan Video Pembelajaran 3 JP
6. Review dan Refleksi 3 JP
Jumlah 32 JP

8
F. Sertifikat

Sertifikat diberikan kepada peserta pendampingan dan narasumber yang mengikuti


kegiatan secara penuh dibuktikan berdasarkan daftar hadir dalam kegiatan,
Sertifikat pendampingan dapat dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi.
(Contoh sertifikat terlampir).

9
BAB III
ORGANISASI DAN PELAKSANAAN

A. Tugas dan Tanggung Jawab Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus


Tugas dan tanggung jawab Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Keudayaan
meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Memberikan arah pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan implementasi
kurikulum 2013 pendidikan khusus;
2. Menyusun petunjuk pelaksanaan pemberian bantuan pemerintah untuk sekolah
penyelenggara;
3. Menyalurkan bantuan pemerintah untuk sekolah penyelenggara;
4. Menyusun panduan pendampingan sekolah penyelenggara;
5. Menyusun bahan/materi pendampingan;
6. Menyusun petunjuk pelaksanaan pemberian bantuan pemerintah;
7. Mendistribusikan panduan dan bahan/materi pendampingan sekolah
penyelenggara;
8. Mengkoordinasikan dan menyediakan daftar narasumber yang relevan untuk
mendukung sekolah sebagai pendamping dalam kegiatan pendampingan
implementasi kurikulum 2013 Pendidikan Khusus;
9. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan pendampingan pada sekolah penerima
bantuan;
10. Menerima laporan pelaksanaan pendampingan penyelenggaraan sebagai bagian
dari pertanggungjawaban pemberian bantuan;

B. Tugas dan Tanggung Jawab Dinas Pendidikan Provinsi


Tugas dan tanggung jawab Dinas Pendidikan Provinsi pada Bidang Pendidikan
Khusus, meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Memberikan arah pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan implementasi
kurikulum 2013 pendidikan khusus;
2. Menyediakan narasumber untuk pendampingan, pemantauan dan pengawasan
pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh penerima bantuan;
3. Menerima laporan pelaksanaan kegiatan pendampingan dari penerima bantuan.

10
4. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan pendampingan khususnya pada sekolah
penerima bantuan;

C. Tugas dan Tanggung Jawab Satuan Pendidikan


Tugas dan tanggung jawab satuan pendidikan penyelenggara penerima bantuan
meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan kebijakan
penyelenggaraan di sekolahnya;
2. Mendapatkan bantuan Pendampingan Impelemntasi Kurikulum 2013 Pendidikan
Khusus tahun 2019.
3. Mempelajari panduan dan bahan/materi pendampingan;
4. Menyelenggarakan kegiatan pendampingan dengan menggunakan dana bantuan
yang diterimanya;
5. Mengundang seluruh guru di sekolahnya serta kepala sekolah dan guru dari
sekolah sekitar untuk mengikuti kegiatan pendampingan (jika masih
memungkinkan);
6. Mengundang narasumber yang relevan untuk mendukung pelaskanaan
pendampingan;
7. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan pendampingan implementasui kurikulum
2013 Pendidikan Khusus untuk dikirimkan ke Dinas Pendidikan Provinsi dan
Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus.

D. Pengorganisasian
Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus dilaksanakan dan
dikoordinasikan oleh Subdit Kurikulum Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus,
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, dengan susunan satuan tugas
sebagai berikut:
1. Pengarah : Direktur Pembinaan PK dan Kasubdit Kurikulum
2. Penanggung Jawab : Kasi Penilaian
3. Koordinator : Kasi Pembelajaran
4. Ketua Pelaksana : Staf Subdit Kurikulum
5. Anggota : Staf Subdit Kurikulum
6. Anggota : Staf Subdit Kurikulum

11
E. Tempat dan Waktu Pendampingan
Pendampingan adalah kegiatan peningkatan kapasitas sekolah dalam bidang
implementasi kurikulum 2013 pendidikan khusus bagi sekolah penerima bantuan
pemerintah. Bantuan pemerintah pendampingan implementasi kurikulum 2013
pendidikan khusus diberikan melalui Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus
yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

Pendampingan implementasi kurikulum 2013 pendidikan khusus dilaksanakan


pada:

Hari, tanggal : (ditentukan oleh sekolah)

Lama : + 4 (empat) hari

Bulan : Juni – September 2019

Tempat : sekolah penerima bantuan pemerintah pendampingan implementasi


kurikulum 2013 pendidikan khusus

F. Petugas Pendamping
Petugas pendamping adalah Narasumber yang diberi tugas sebagai pendamping oleh
Direktur Pembinaan Pendidikan Khusus, dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Memiliki keluangan waktu untuk melaksanakan tugas pendampingan;
2. Mendapat izin dari pimpinan instansi atau atasan langsung;
3. Memiliki komitmen yang kuat untuk melaksanakan tugas pendampingan.

Setiap 2 (dua) orang Narasumber mendapat tugas di 1 (satu) sekolah sasaran.

G. Sasaran Pendampingan
Yang menjadi sasaran pendampingan adalah 77 sekolah sasaran yang terdiri atas guru
SDLB/SMPLB/SMALB dan kepala sekolah. Setiap penerima bantuan/sekolah
penyelenggara diharapkan melibatkan seluruh guru di sekolah penyelenggara dan
apabila masih memungkinkan dapat melibatkan sekolah sekitar terdekat.

12
BAB IV
PENUTUP

A. Pembiayaan Pendampingan

Pelaksanaan kegiatan pendampingan implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan


Khusus dibiayai oleh sekolah melalui dana Bantuan Pemerintah pendampingan
implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus yang diterima dari Direktorat
Pembinaan Pendidikan Khusus Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

B. Tata Tertib

Pelaksanaan pendampingan implementasi kurikulum 2103 pendidikan khusus


sepenuhnya menjadi tanggung jawab sekolah penerima bantuan, namun demikian
perlu diberlakukan tata tertib sebagai berikut.

1. Sekolah penyelenggara wajib menyusun panduan pelaksanaan kegiatan


pendampingan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi;

2. Materi pendampingan sebagaimana diurai dalam panduan ini, namun demikian


dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi, dengan struktur program dan jumlah
alokasi jam pendampingan mempertimbangkan ketentuan angka kredit;

3. Waktu pelaksanaan kegiatan pendampingan termasuk jumlah hari pelaksanaan


agar dibuat dengan mempertimbangkan kegiatan sekolah dan kegiatan
pembelajaran, ketersediaan anggaran, serta tahun anggaran;

4. Peserta yang mengikuti kegiatan secara penuh yang dibuktikan dengan daftar
hadir dapat diberikan sertifikat;

5. Sertifikat pendampingan dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi;

6. Narasumber pendampingan dapat berasal dari unsur Direktorat Pembinaan


Pendidikan Khusus atau Narasumber berkompeten dalam bidang kurikulum yang
direkomendasikan;

13
Lampiran 1. Contoh Jadwal Kegiatan

JADWAL KEGIATAN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013


PENDIDIKAN KHUSUS TAHUN 2019
SLB ………………………….
Hari pertama
NO. WAKTU KEGIATAN JP (45’)
1. 07.15 - 08.00 Registrasi
2. 08.00 - 10.15 Observasi Kegiatan Pembelajaran dan Dokumen KTSP 3
3. 10.15 – 10.45 ISTIRAHAT
4. 10.45 – 12.15 Pembukaan/Kebijakan Kurikulum 2013 2
5. 12.15 – 13.30 ISHOMA
Identifikasi dan Inventarisasi permasalahan
6. 13.30 – 15.00 - Implementasi kurikulum 2013 2
- Observasi Kegiatan Pembelajaran dan KTSP
7. 15.00 – 15.30 ISTIRAHAT
Identifikasi dan Inventarisasi permasalahan
8. 15.30 – 16.15 - Implementasi kurikulum 2013 1
- Observasi Kegiatan Pembelajaran dan KTSP
Hari kedua
1. 07.30 – 09.45 Diskusi kelompok pemecahan permasalahan 3
2. 09.45 – 10.15 ISTIRAHAT
3. 10.15 – 11.45 Diskusi kelompok pemecahan permasalahan 2
4. 11.45 – 13.30 ISHOMA
5. 13.30 – 15.00 Diskusi kelompok pemecahan permasalahan 2
6. 15.00 – 15.30 ISTIRAHAT
7. 15.30 – 16.15 Diskusi kelompok pemecahan permasalahan 1
Hari Ketiga
1. 07.30 – 09.45 Diskusi kelompok pemecahan permasalahan 3
2. 09.45 – 10.15 ISTIRAHAT
3. 10.15 – 11.45 Diskusi kelompok pemecahan permasalahan 2
4. 11.45 – 13.30 ISHOMA
5. 13.30 – 15.00 Diskusi kelompok pemecahan permasalahan 2
6. 15.00 – 15.30 ISTIRAHAT
7. 15.30 – 16.15 Diskusi kelompok pemecahan permasalahan 1
Hari Keempat
1. 07.30 – 09.00 Persiapan pembuatan Video Pembelajaran 2
2. 09.00 – 09.30 ISTIRAHAT
3. 09.30 – 11.45 Presentasi Video Pembelajaran 2
4. 11.45 – 13.30 ISHOMA
5. 13.30 – 15.00 Review dan Refleksi 2
6. 15.00 – 15.30 ISTIRAHAT
7. 15.30 – 16.15 Riview dan Refleksi 1
8. 16.15 – 17.00 Penutupan
Jumlah 32
*) Jadwal dapat diubah sesuai dengan situasi dan kondisi.

14
Lampiran 2. Daftar Narasumber

DAFTAR NARASUMBER YANG DIREKOMENDASIKAN


UNTUK KEGIATAN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
PENDIDIKAN KHUSUS TAHUN 2019

NO NAMA INSTANSI

1 Wawan, M.Pd. SLB Negeri A Kota Bandung


2 Dewi Marza, M.Pd. SLB Negeri Center Payakumbuh
3 Siti Nurita Laila, S.Pd. SD Negeri 6 Mataram
SLB A Pembina Tk. Nasional Jakarta
4 Dra. Cucu Nuraeni
Selatan
5 Sarwiasih, M.Pd. SLB Negeri Pembina Yogyakarta
6 Unggul Indarto, S.P. LB Negeri Pembina Yogyakarta
7 Sukahar, S.Pd.,M.Pd SDLB Negeri Sengon Agung Pasuruan
8 Latifatur Rochmah, S.Pd., M.Pd. SLB Pembina Tk. Nasional Malang
SLB-C Negeri Pembina Prov.
9 Ratna Djuwita Rini, M.Pd.
Kalimantan Selatan
10 Sri Kurniawati, SPd., M.Pd. SDLB Negeri Sukorejo Kota Blitar
11 Fathonah Umihani SLB Negeri 1 Yogyakarta
12 Dra. Lupiyanti, M.Pd. SLB C Setia Darma
13 Isrumella, S.Pd.,MM. SDLB D YPAC Surabaya
14 Sudaryanto, S.Pd. SLB C Negeri Tulungagung
15 Lely Bingah Saraswati, S.Psi., Psi SLB Pembina Tingkat Nasional Malang
16 Ai Ucu Rosida, S.Pd. SLB D D1 YPAC Jakarta
17 Hartati, S.Pd., MA. SLB Negeri II Bantul
18 Ni Nyoman Suherni, MA, M. Pd. SD Gamaliel Palu
19 Rubimin, M.Pd. Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
20 Dra. Irma Listyanawati, M.Si
Jateng
21 Gantino Habibi, M.Pd. SDS Al Azhar Bukittinggi
22 Dra. Kustiatun Widianingsih, M.Phil.SNE. Pengawas PLB Prov. Jawa Timur
23 Lina Marliyani, S.Pd. SLB Negeri 2 Centra PKLK Cimahi
24 Suparjo, M. Phil. SNE Dinas Pendidikan Provinsi Jambi
25 Rd. Siti Maryati, S.Pd SLB Negeri Cicendo Bandung
26 Lilis Purwati, S.Pd SLB Pembina Prov. Kaltim
27 Merisya Gabrina Tifali, S.Pd. SMALB Negeri 1 Sawahlunto

15
28 Ine Rahayu, M.M.Pd SLB Negeri Cicendo Bandung
29 Sri Lestari, S.Pd. MM. SLB Negeri 4 Jakarta Utara
30 Momi Mahdaniar, M.Pd. SLB Negeri Cileunyi
31 Euis Yunia Nurbania, M.Pd Skh PGRI Rangkas Bitung
32 Margono, S.Pd SLB C D Untung Tuah
33 Dra. Ati Hernani Yulianti SLB C Dharma Rena Ring Putra II
34 Dra. Made Murdani, M.Pd. SLB B Negeri 1 Bandung
35 Baiq Minarniwati, S. Pd SLB Pembina Mataram
36 Drs. Agung Wijayanto, M.Phil.SNE SLB A YPTN Mataram
37 Nursyamsih, M.Pd. SMP Negeri 26 Makassar
38 Sri Djatiningtyas, S.Pd. SDLB Negeri Panggungsari,
39 Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi
Dr. Iis Masdiana, M.Pd.
Selatan
40 Yusuf Abdul Wahid SMA Negeri 11 Kota Bekasi
41 Gayuh Tristanti Dewi, SE, M.Pd SLB Bagaskara Sragen
42 Rani Azis, S.Pd SLB Negeri 5 Jakarta
43 Dra. Ni Wayan Ratih Tritamanti, M.Pd. SLB Negeri A Denpasar
44 Tini Surtini, M.Pd SLB Aisyiyah Singaparna
45 SDLB Negeri Campur Darat Tulung
Suroto, S.Pd., M.Pd
Agung
46 Drs. Sri Widodo, M.M.Pd Balai Diksus Provinsi Jawa barat
47 Silvia Nurtasila, S.Pd SLB A Budi Nurani
48 Dra. Tenten Trisyatun Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
49 Bambang Irawan, M. Pd. SLB IT Baitul Jannah Bandar Lampung
50 Dra. Kartini, M.Phil.SNE Dinas Pendidikan DKI Jakarta
51 Yani Meimulyani, M.Pd Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
52 Purwanto, S.Pd SLB Negeri 01 Jakarta
53 Handaya, M.Pd. SLB Negeri PKLK Cimahi

16
54 Ai Siti Nurhayati, S.Pd., M.M.Pd. SLB Autis Prananda
55 Direktorat Pembinaan Pendidikan
Dra. Tita Srihayati, M.Phil, SNE
Khusus
56 Yanti Lisnawati SKh Negeri 02 Kota Serang
57 Tati Nurul Hayati, M.Pd. Dinas Pendidikan Provinsi Banten
58 Drs. Tantan Rustandi SLB Negeri 1 Bantul
59 Alma Dewi Khasanah, S.Pd. SMPLB B YPTB Malang
60 SLB Tunas Harapan III Mojoagung
Ananda Lupita, S. Pd
Jombang
61 Dra. Wiwien Juniarsih Winajangwaty SLB Negeri Cicendo
62 Dra. Hj. Elly Sri Melinda, MM.Pd. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
63 Anna Dastiana Ismayanti, S.Pd SLB Negeri A Citeureup
64 Tawar, S.Pd. SLB C YPAALB Prambanan
65 Endang Sri Lestari, M.Si. SLB Negeri 1 Bantul
66 Astri Risnayati Hidayat, S.Pd SLB N 1 Mataram
67 Neti Herawati, S.Ag, M.Si SLB Negeri Pembina Yogyakarta
68 Hanifah, S.Pd. SLB Negeri A Citeureup
69 Lasmaria Lestrina, M.Pd. SLB A Yapentra Medan
70 Drs. Sutjipto, M.Pd Pusat Kurikulum dan Perbukuan
71 Drs. Tony Santosa, M.Pd. Kepala SLB Negeri 6 Jakarta
72 Drs. Dedy Kustawan, M.Pd. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
73 Dr. Joko Yuwono, M.Pd Universitas Sebelas Maret Surakarta
74 Drs. Slamet Wibowo Pusat Kurikulum dan Perbukuan
75 Direktorat Pembinaan Pendidikan
Dr. Baharudin, M.Pd.
Khusus
76 Direktorat Pembinaan Pendidikan
Drs. H. Pardiyanto
Khusus
77 Direktorat Pembinaan Pendidikan
Anggia Ayu Sebrina, S.Pd., M.Pd.
Khusus
78 Direktorat Pembinaan Pendidikan
Rani Dewi Prawesti, S.Pd.
Khusus
79 Direktorat Pembinaan Pendidikan
Arif Fajar Nugroho, ST.
Khusus

17
Lampiran 3. Daftar Sekolah Sasaran Pendampingan
DAFTAR SEKOLAH SASARAN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM
2013 PENDIDIKAN KHUSUS TAHUN 2019
No Nama Sekolah Provinsi Kabupaten
1 SLB Negeri Kota Langsa Aceh Langsa
2 SLB Negeri Bireuen Aceh Bireuen
3 SLB Negeri 1 Tabanan Bali Kota Tabanan
4 SLB Negeri 1 Bangli Bali Bangli
5 SKH Syahida Harapan Bunda Banten Tangerang
6 SKH Bhakti Luhur Banten Kota Tangerang Selatan
7 Sekolah Khusus Sang Timur Banten Tangerang
8 SLB Bengkulu Utara Bengkulu BengkuluUtara
SLB Mutiara Bunda Kota
9 Bengkulu Kota Bengkulu
Bengkulu
10 SLB B Karnnamanohara DI Yogyakarta Sleman
11 SLB Negeri 2 Yogyakarta DI Yogyakarta Yogyakarta
12 SLB Negeri 02 Jakarta DKI Jakarta Kota Jakarta Selatan
Kota Administrasi
13 SLB B Pangudi Luhur DKI Jakarta
Jakarta Barat
14 SLB Negeri 6 Jakarta DKI Jakarta Jakarta Barat
15 SLB Negeri Paguyaman Gorontalo Kabupaten Boalemo
16 SLB Kabupaten Boalemo Gorontalo Boalemo
SLB Negeri Tanjung Jabung
17 Jambi Tanjung Jabung Timur
Timur
18 SLB Yayasan Bahagia Jawa Barat Kota Tasikmalaya
19 SLB Negeri Budi Utama Jawa Barat Kota Cirebon
20 SLB Negeri Garut Kota Jawa Barat Garut
21 SLB Abdi Pratama Jawa Barat Depok
Kabupaten Bandung
22 SLB Negeri Bandung Barat Jawa Barat
Barat
23 SLB Negeri Wiradesa Jawa Tengah Kabupaten Pekalongan
24 SLB Negeri Kota Tegal Jawa Tengah Kota Tegal
25 SLB ABC YKAB Boyolali Jawa Tengah Boyolali
26 SLB Negeri Salatiga Jawa Tengah Salatiga
27 SDLBS Bhakti Luhur Jawa Timur Malang
28 SLB PGRI Dlanggu Jawa Timur Kabupaten Mojokerto

18
29 SLB A Aisyiyah Ponorogo Jawa Timur Kab. Ponorogo
30 SLB Negeri Cerme Jawa Timur Kabupaten Gresik
31 SLB Negeri Talun Jawa Timur Kabupaten Blitar
32 SLB Bina Anak Bangsa Kalimantan Barat Pontianak
33 SLB Negeri Kandangan Kalimantan Selatan Hulu Sungai Selatan
34 SDLB YPLB Banjarmasin Kalimantan Selatan Banjarmasin
35 SLB Negeri 2 Palangka Raya Kalimantan Tengah Kota Palangka Raya
36 SLB Negeri 2 Pangkalan Bun Kalimantan Tengah Kotawaringin Barat
37 SLB Negeri Bontang Kalimantan Timur Bontang
38 SLB Dharma Kencana Kalimantan Timur Kota Balikpapan
39 SLB Negeri Malinau Kalimantan Utara Malinau
40 SLB Negeri Nunukan Kalimantan Utara Nunukan
Kepulauan Bangka
41 PLB Negeri Manggar Belitung Timur
Belitung
42 SLB Kartini Batam Kepulauan Riau Batam
43 SLB Dharma Bhakti Pertiwi Lampung Bandar Lampung
44 SLB Negeri Pringsewu Lampung Pringsewu
45 SLBS Kartini Saumlaki Maluku Maluku Tenggara Barat
46 SLB Negeri Labuha Maluku Utara Halmahera Selatan
47 SLB SDLB YPAC Ternate Maluku Utara Ternate
Nusa Tenggara
48 SLB Negeri Dompu Dompu
Barat
Nusa Tenggara
49 SLB Negeri 1 Sumbawa Sumbawa
Barat
Nusa Tenggara
50 SLB Negeri Bajawa Ngada
Timur
Nusa Tenggara
51 SLB Negeri Benpasi Timor Tengah Utara
Timur
52 SLB Petra Nabire Papua Nabire
SLB Negeri Bagian B
53 Papua Kota Jayapura
Jayapura
54 SDLB Panca Kasih Manokwari Papua Barat Kabupaten Manokwari
55 SLB Negeri Kabupaten Sorong Papua Barat Kabupaten Sorong
56 SLB Negeri Siak Riau Siak
57 SLB Harapan Bunda Dumai Riau Dumai
58 SLB Negeri Tobadak Sulawesi Barat Mamuju Tengah
59 SLB Negeri Lutang Sulawesi Barat Majene

19
60 SLB Laniang Sulawesi Selatan Kota Makassar
61 SLB BC YAPALB Makassar Sulawesi Selatan Kota Makassar
62 SLB A S'Adiyah Cabenge Sulawesi Selatan Soppeng
63 SLB Mian Nu Lipuknyo Sulawesi Tengah Banggai
64 SLB Negeri Luwuk Sulawesi Tengah Kota Luwuk
65 SKHN 1 Kendari Sulawesi Tenggara Kota kendari
66 SLB Karaimamu Sulawesi Tenggara Kabupaten Muna
67 SLB Negeri Tirawuta Sulawesi Tenggara Kolaka Timur
68 SLB Kasih Angelia Sulawesi Utara Kota Bitung
69 SLB Negeri Poyowa Besar Sulawesi Utara Kotamobagu
70 SLB Negeri 1 Bukittinggi Sumatera Barat Kota Bukittinggi
71 SLB Negeri 1 Muaro Sijunjung Sumatera Barat Kabupaten Sijunjung
72 SLB B Karya Ibu Palembang Sumatera Selatan Kota palembang
73 SLB Negeri Lahat Sumatera Selatan Lahat
74 SLB Negeri Pagar Alam Sumatera Selatan Pagar Alam
75 SLB E Pembina Sumatera Utara Medan
76 SDLB Negeri 027701 Sumatera Utara Kota Binjai
77 SDLB Negeri 167713 Sumatera Utara Kota Tebing Tinggi

20
Lampiran 4. Contoh Sertifikat

SERTIFIKAT
DIBERIKAN KEPADA:
_____________________________

SEBAGAI

PESERTA AKTIF/NARASUMBER
Dalam kegiatan Bimbingan Teknis Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus pola 32 Jam yang
diselenggarakan oleh SLB….. dari tanggal …. S.d. …. …… 2019 bekerja sama dengan Direktorat Pembinaan Pendidikan
Khusus, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

……………, …., …………… 2019


Kepala Dinas Pendidikan Provinsi..........................

<<Nama>>
<<NIP>

21
(Halaman Belakang)

STRUKTUR PROGRAM
BIMBINGAN TEKNIS PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2103 PENDIDIKAN KHUSUS

TAHUN 2019

ALOKASI WAKTU
NO MATERI
(JP)
1. Kebijakan Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus 2 JP

2. Implementasi Pendampingan Kurikulum 2013 (observasi PBM dan dokumen KTSP) 3 JP

3. Identifikasi Permasalahan tentang Implementasi Kurikulum 2013 3 JP

4. Pemecahan Permasalahan Implementasi Kurikulum dan Hasil Observasi 16 JP

5. Pembuatan Video Pembelajaran 5 JP

6. Review dan Refleksi 3 JP

Jumlah 32 JP

*) 1 jp = 45 menit

22

Anda mungkin juga menyukai