DOKUMEN 1
Disusun dalam rangka memberikan arah pengelolaan kegiatan pembelajaran dan pendidikn di
masa pandemic covid 19
di SMP Negeri 1 Sumberpucung
Oleh
2020
Ditetapkan di : Sumberpucung
Tanggal : .Juli 2020
Mengetahui Menyetujui,
Kurikulum SMP Negeri 1 Sumberpucung Tahun Ajaran 2020/2021 setelah di tetapkan oleh
Kepala Sekolah dan Komite Sekolah, di verifikasi dan di validasi oleh tim Pengembang
Kurikulum dan Pengawas Pembina, di sahkan untuk di berlakukan pada Tahun Pelajaran
2020/2021
RACHMAT HARDIJONO
NIP. 196811071989031008
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Dokumen I Suplement Kurikulum Darurat SMP
Negeri 1 Sumberpucung Tahun Pelajaran 2020-2021 Penyusunan Dokumen Suplemen
Kurikulum Darurat ini merupakan salah satu upaya mengoptimalkan kegiatan proses pendidikan
yang dilaksanakan oleh Sekolah selama masa pandemic covid 19, sesuai dengan karakteristik
kondisi zona/daerah Sekolah dan zona asal peserta didik serta berorientasi pada kebutuhan
peserta didik.
Suplement Kurikulum darurat ini disusun dengan mengacu pada Surat Edaran
Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 dan Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kemendikbud Nomor 15
Tahun 2020 berisi pelaksanaan kebijakan pendidikan dan panduan penyelenggaraan belajar dari
rumah dalam masa darurat penyebaran Covid-19. Dokumen Suplement Kurikulum Darurat yang
kami susun ini mulai dilaksanakan pada tahun pelajaran 2020/2021 selama masa pandemi covid
19.
Namun demikian, kami menyadari bahwa Dokumen suplemen kurikulum darurat ini
masih belum sempurna. Penyempurnaan secara berkelanjutan akan terus dilakukan seiring
dengan perubahan dan penyempurnaan supplement Kurikukum darurat dimasa pandemic covid
19.
Kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada seluruh warga Sekolah dan
Stakeholder yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk membantu menyusun Dokumen
ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk terhadap segala upaya yang kita
lakukan demi peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.
DAFTAR ISI
A. LATAR BELAKANG
Dalam kondisi darurat, kegiatan pembelajaran tidak bisa berjalan secara normal
seperti biasanya, namun demikian peserta didik harus tetap mendapatkan layanan
pendidikan dan pembelajaran.
Pada masa darurat Covid-19, Sekolah telah melaksanakan kegiatan pembelajaran
di tengah kondisi darurat sesuai dengan kondisi dan kreatifitas masing-masing Sekolah
dimana peserta didik belajar dari rumah dengan bimbingan dari guru dan orang tua.
Menghadapi tahun pelajaran 2020/2021 yang masih dalam masa darurat, tentunya
Sekolah membutuhkan pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran yaitu
Kurikulum Darurat yang merupakan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang disusun dan
dilaksanakan oleh satuan pendidikan pada masa darurat dengan memperhatikan rambu-
rambu ketentuan yang berlaku serta kondisi keterbatasan masing-masing satuan
pendidikan di masa darurat. Masa darurat yang dimaksud bukan hanya pada masa darurat
wabah Corona Virus Disease (Covid-19), tetapi berlaku pula pada masa darurat karena
terjadi bencana alam, huru-hara dan sebagainya.
Suplemen Kurikulum darurat ini dikembangkan untuk menghadapi masa darurat
covid 19 oleh Tim Pengembang Kurikulum Sekolah yang meliputi kerangka dasar
Kurikulum Darurat, tujuan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum, serta
kalender pendidikan, Sebelum mengembangkan Kurikulum Darurat, Sekolah melakukan
analisis kondisi internal yang ada di satuan pendidikan, dan analisis kondisi lingkungan
eksternal satuan pendidikan dengan melakukan skrening zona lokasi tempat tinggal guru,
tenaga kependidikan dan peserta didik untuk memastikan tempat tinggalnya bukan
merupakan episentrum penularan Covid-19.
Suplemen Kurikulum Darurat ini disusun dan dilaksanakan pada masa darurat
covid 19. Oleh karena itu semua aspek yang berkenaan dengan perencanaan
pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan penilaian hasil belajar disesuaikan dengan
B. LANDASAN HUKUM
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta
didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran,
posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat
dan lingkungan alam di sekitarnya.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan
dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia
berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan
secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang
berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan
filosofi sebagai berikut :
a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa
masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013
dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan
untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi
kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik
untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini
mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk
mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas
mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum.
Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik,
Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan
b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan
filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah
sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik.
Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan
berpikir rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna
terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya
berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan
tingkat kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Selain
mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik,
Kurikulum 2013 memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk
menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan
pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan
berbangsa masa kini.
c. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan
kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini
menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah
pembelajaran disiplin ilmu ( essentialism). Filosofi ini bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik.
d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih
baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan
berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun
kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik ( experimentalism and social
reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk
mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir
2. Landasan Sosiologis
Landasan sosiologis pengembangan kurikulum adalah asumsi-asumsi yang
berasal dari sosiologi yang dijadikan titik tolak dalam pengembangan kurikulum.
Landasan sosiologis (sociological foundation) sangat berkenaan dengan kebutuhan,
perkembangan dan karakteristik suatu masyarakat yang mengalami suatu proses sosial
dan mempertimbangkan pola-pola interaksi suatu masyarakat yang mengalami dinamika
dalam proses sosial.
Masyarakat sendiri adalah suatu sistem, yang di dalamnya ada beberapa
subsistem yang berjenjang secara struktural, mulai dari subsistem kepercayaan, nilai,
dan subsistem kebutuhan. Subsitem-subsistem tersebut mempunyai korelasi yang saling
terkait. Masyarakat sebagai sistem mampu memengaruhi proses pendidikan, oleh
karenanya, masyarakat harus dipertimbangkan dalam penyusunan sebuah kurikulum.
Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang
lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan
berkomunikasi,sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun
kehidupan masyarakat dangan bangsa yang lebih baik ( experimentalism and social
reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk
mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif
bagi penyelesaian masa1ah sosial di masyarakat, dan untuk membangun kehidupan
masyarakat demokratis yang lebih baik. Faktor sosial budaya sangat penting dalam
penyusunan kurikulum yang relevan, karena kurikulum merupakan alat untuk
merealisasikan sistem pendidikan, sebagai salah satu dari dimensi kebudayaan.
Implikasi dasamya adalah sebagai berikut:
4. Landasan Yuridis
1. Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah
3. PP No 19 thn 2005 junto PP 32 th. 2013 Junto PP 15 tentang SNP
KARYAWAN L P
NON NON L/P SMP S
PNS PNS SD SMA
PNS PNS 1
TU 1 0 0 0 1 0 0 1 0
Pesuruh/Satpam 0 3 0 0 3 0 0 2 1
Tukang Kebun 0 3 0 0 3 2 0 1 0
Petugas 0
0 0 0 1 1 0 1 1
Perpus/Lab
Petugas9K 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Penjaga Sekolah 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 1 6 0 1 8 2 0 5 1
Kesimpulan :
Dilihat dari masing-masing butir kekuatan dan kelemahan yang ada pada
matrik di atas dapat disimpulkan bahwa antara kekuatan dan kelemahan yang
dimiliki SMP Negeri 1 Sumberpucung ini hampir seimbang. Hal ini bisa
dijadikan pihak sekolah bahwa kekuatan yang ada harus dimaksimalkan untuk
meminimalisir kelemahan yang ada. Diharapkan dengan ini sekolah akan terus
berusaha meningkatkan kekuatan sekolah dengan seoptimal mungkin agar
kelemahan yang ada dapat teratasi.
Kesimpulan:
Dapat dilihat dari butir diatas peluang yang dimiliki oleh SMP Negeri 1
Sumberpucung; walaupun peluang mi masih jauh sekali dan yang tertinggi, tetapi
haruslah dimanfaatkan secara maksimal dengan kerjasama yang baik antara pihak
A. VISI
” Berprestasi , Berbudaya Terampil , Berlandaskan Iman dan Taqwa,
Berwawasan Lingkungan “.
INDIKATOR VISI:
1. Terwujudnya peningkatan prestasi sekolah
2. Terwujudnya siswa yang berbudaya.
3. Terwujudnya siswa yang aktif, kreatif dan terampil.
4. Terwujudnya perilaku Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang Mahaesa.
5. Terwujudnya pencegahan pencemaran lingkungan
6. Terwujudnya pencegahan perusakan lingkungan
7. Terwujudnya pelestarian lingkungan
B. MISI
1. Mewujudkan siswa yang beriman, dan bertaqwa
2. Mewujudkan siswa yang santun dan berkepribadian.
3. Mewujudkan kegiatan siswa yang aktif, kreatif ,dan terampil.
4. Mewujudkan siswa yang berkemampuan dan kompetitif.
5. Mewujudkan siswa yang mampu mencegah pencemaran lingkungan.
6. Mewujudkan siswa yang mampu mencegah perusakan lingkungan.
7. Mewujudkan siswa yang mampu melestarikan lingkungan.
1. TUJUAN SEKOLAH
BAB III
2. Saat Pembelajaran
KETERANGAN :
Alokasi waktu satu jam Pembelajaran adalah 40 menit
Minggu Efektif dalam satu tahun pelajaran ( 2 semester) adalah 40 pekan
Minggu Efektif Fakultatif dalam satu tahun pelajaran (2 semester) adalah 1
Pekan terdapat program Intrakurikuler seperti tabel diatas dan juga
ekstrakurikuler yang dikembangkan dalam program pengembangan diri
Substansi mata pelajarn IPA dan IPS merupakan ”IPA Terpadu” dan ”IPS
Terpadu”.
B. Muatan Kurikulum
Muatan kurikulum di SMP NEGERI 1 SUMBERPUCUNG meliputi sejumlah
mata pelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun.
Materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian dari
muatan kurikulum. Adapun muatan kurikulum adalah sebagai berikut:
1. Daftar Mata Pelajaran
Mata pelajaran merupakan materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan
yang akan dibelajarkan kepada peserta didik sebagai beban belajar melalui
metode dan pendekatan tertentu.
Sesuai dengan ketentuan standar isi, maka SMP NEGERI 1
SUMBERPUCUNG dalam pembelajaran melaksanakan secara
konsisten mata-mata pelajaran sesuai dengan standar isi, yang meliputi :
D. Penumbuhan Karakter
1. Rasional
Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi
pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelec) dan tubuh anak.
Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita dapat memajukan
kesempurnaan hidup anak-anak kita.
Demikian dinyatakan oleh Kihajar Dewantara.
4. Struktur Kurikulum
Struktur Kurikulum penumbuhan melalui tiga cara, yaitu:
1) Mengintegrasikan pada mata pelajaran yang ada di dalam struktur
kurikulum dan mata pelajaran Muatan Lokal (Mulok) melalui kegiatan
intrakurikuler dan kokurikuler. Sebagai kegiatan intrakurikuler dan
kokurikuler, setiap guru menyusun dokumen perencanaan
pembelajaran berupa Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) sesuai mata pelajarannya masing-masing. Nilai-nilai utama
penumbuhan karakter diintegrasikan ke dalam mata pelajaran sesuai
dengan karakteristik mata pelajaran masing-masing. Misalnya,mata
pelajaran IPA untuk SMP mengintegrasikan nilai nasionalisme dengan
mendukung konservasi energi pada materi tentang energi.
5. Penilaian
Penilaian dilakukan pada tingkat pendidik dan evaluasi dilakukan pada
tingkat satuan pendidikan dengan menerapkan prinsip-prinsip penilaian
sikap dan keterampilan.
E. Pengembangan Literasi
1. Pengertian
2. Tujuan
Tujuan Umum
Menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan
ekosistem literasi sekolah yang diwujudkan dalam Gerakan Literasi
Sekolah agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Tujuan Khusus
1) Menumbuhkembangkan budaya literasi di sekolah.
2) Meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar literat.
3) Menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah
anak agar warga sekolah mampu mengelola pengetahuan.
4) Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku
bacaan dan mewadahi berbagai strategi membaca.
3. Kompetensi Literasi
3) Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan literasi pembelajaran adalah mengembangkan
pengalaman belajar siswa baik yang dilakukan dalam proses
pembelajaran maupun kegiatan mandiri. Kegiatan ini bertujuan:
a) mengembangkan kemampuan memahami teks dan
mengaitkannya dengan pengalaman pribadi sehingga
terbentuk pribadi pembelajar sepanjang hayat;
b) mengembangkan kemampuan berpikir kritis; dan
c) mengolah dan mengelola kemampuan komunikasi secara
kreatif (verbal, tulisan, visual, digital) melalui kegiatan
menanggapi teks buku bacaan dan buku pelajaran.
I. Struktur Program
4. Evaluasi Terlampir.
Pencapaian
J. Instrumen Evaluasi
1. Pemanfaatan 50% dari Jumlah waktu kegiatan tatap muka untuk Penugasan
terstruktur (TMT Tugas Mandiri Terstruktur) dan Kegiatan Mandiri Tidak
Terstruktur (KMTT)
Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
dalam sistem paket untuk SMP NEGERI 1 SUMBERPUCUNG adalah antara (0
- 50)% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan
peserta didik dalam mencapai kompetensi.
2. Kenaikan Kelas
Beberapa ketentuan yang berkaitan dengan kenaikan kelas.
pelajaran.
4. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
kelompok matapelajaranjasmani,olahraga,dankesehatan.
dasar lebih dari tiga mata pelajaran sampai batas tahun pelajaran;dan
yang ditargetkan.
Untuk menentukan kriteria atau acuan kenaikan kelas perlu dipertimbangkan situasi
yangberlaku.
Kenaikan kelas di SMP Negeri 1 Ngantang dilaksanakan pada setiap akhir tahun
A. Aspek Akademis
b. 70–85 = Cukup
c. 55–69 = Kurang
d.
2. Prosentase kehadiran
Kehadiran selama satu tahun pelajaran minimal 80% dari hari efektif belajar
3. Kelulusan
pasal 72 ayat (1) dan Permendiknas No.78/2008 tentang Ujian Nasional Informasi
4. Kriteria Kelulusan
Guru.
h. Gabungan antara nilai Ujian Sekolah dan nilai rata-rata rapor semester
j. Nilai Sekolah yang dikirimkan ke Panitia Ujian Tingkat Pusat harus diverifikasi
oleh Panitia Ujian Tingkat Kabupaten dan Tingkat Provinsi,dan tidak dapat
m. Pembulatan Nilai Sekolah yang merupakan gabungan dari nilai Ujian Sekolah
dan nilai rata-rata rapor dinyatakan dalam rentang 0 sampai dengan 100 dengan
G. Kenaikan Kelas
Beberapa ketentuan yang berkaitan dengan kenaikan kelas.
1. Kenaikan kelas dilaksanakan satuan pendidikan pada setiap akhir tahun
pelajaran.
2. Peserta didik dinyatakan naik kelas, apabila yang bersangkutan telah mencapai
kriteria belajar minimal (KBM).
3. Menyelesaikan seluruh mata pelajaran.
4. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian kolompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan.
5. Peserta didik dinyatakan harus mengulang dikelas yang sama:
o Jika peserta didik tidak menuntaskan standar kompetensi dan kompetensi
dasar lebih dari tiga mata pelajaran sampai batas tahun pelajaran; dan
o Jika karena alasan yang kuat, misal karena gangguan kesehatan fisik, emosi
atau mental sehingga tidak mungkin berhasil dibantu mencapai kompetensi
yang ditargetkan.
Untuk menentukan kriteria atau acuan kenaikan kelas perlu dipertimbangkan
situasi dan kondisi peserta didik, lingkungan sekolah maupun lingkungan
keluarga, tenaga pendidik dan kependidikan, juga mempertimbangkan pedoman-
pedoman yang berlaku.
1. Kriteria kenaikan kelas tersebut ditentukan sebagai berikut:
Kenaikan kelas di SMP NEGERI 1 SUMBERPUCUNG dilaksanakan pada
setiap akhir tahun pelajaran dengan kriteria sebagai berikut:
A. Aspek Akademis :
1. Siswa mengikuti proses belajar mengajar selama 2 semester untuk
setiap tingkat kelas
2. Nilai semester ganjil lengkap
3. Memiliki ketentuan belajar minimum pada setiap SK dan KD yang
tidak tuntas paling banyak 2 (dua) mata pelajaran
B. Aspek Non Akademis
1. Nilai KI1 dan KI2 minimal B
Kriteria nilai kepribadian:
a. 86 – 100 : Sangat baik
b. 70 – 85 : Baik
c. 55 – 69 : Cukup
d. 40 – 59 : Kurang
e. 0 – 39 : Sangat Kurang
1. Prosentase kehadiran
Kehadiran selama satu tahun pelajaran minimal 80 % dari hari efektif
belajar
2. Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar
1. Pengertian penilaian
Penilaian adalah suatu kegiatan untuk mengetahui keberhasilan suatu
program.
2. Tujuan Penilaian:
a. Untuk mengumpulkan informasi.
b. Untuk mengetahui keterlaksanaan suatu program.
c. Untuk mengetahui kelemahan belajar peserta didik.
d. Untuk Pengambilan keputusan yang diambil oleh guru.
e. Hasil penilaian dapat digunakan untuk menyusun program yang akan
datang.
3. Jenis Penilaian ada 2:
a. Ujian
Ujian dilaksanakan untuk menentukan kelulusan peserta didik.
Ujian dilaksanakan pada akhir jenjang pendidikan (semester genap
kelas IX)
b. Ulangan/Penilaian
Ulangan Harian (UH) dilaksanakan pada setiap akhir KD.
Penilaian Akhir Semester ( PAS ) dilaksanakan pada setiap akhir
semester.
Ulangan Kenaikan Kelas ( UKK ) dilaksanakan pada setiap akhir
tahun ajaran.
Penilaian hasil belajar pada masa darurat memperhatikan hal-hal sebagai berikut;
k. Penilaian hasil belajar mengacu pada regulasi/ juknis penilaian hasil
belajar dari Kemendikbud RI dengan penyesuaian masa darurat.
l. Penilaian hasil belajar mencakup aspek sikap, aspek pengetahuan
dan aspek keterampilan.
m. Penilaian hasil belajar berbentuk antara lain portofolio, penugasan,
proyek, praktek, tulis dan bentuk lainnya, yang diperoleh melalui tes daring,
dan/atau bentuk asesmen lainnya yang memungkinkan ditempuh secara
jarakjauh dan tetap memperhatikan protocol kesehatan dan/atau keamanan.
n. Penilaian meliputi penilaian harian (PH), penilaian akhir semester (PAS) dan
penilaian akhir tahun (PAT).
o. Penilaian dirancang untuk mendorong aktivitas belajar yang bermakna, dan tidak
dipaksakan untuk mengukur ketuntasan capaian kurikulum secara menyeluruh;
p. Pemberian tugas kepada peserta didik dan penilaian hasil belajar pada masa
Belajar dari Rumah dilaksanakan bervariasi antar peserta didik, sesuai minat
dan kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan
akses/ketersediaan fasilitas belajar di rumah. Pemberian tugas diberikan secara
proporsional atau tidak berlebihan dengan tujuan perlindungan kesehatan,
keamanan, dan motivasi peserta didik selama masa darurat tetap terjaga.
q. Hasil belajar peserta didik dikirim ke guru antara lain berupa foto, gambar, video,
animasi, karya seni dan bentuk lain tergantung jenis kegiatannya dan yang
memungkinkan diwujudkan di masa darurat.
r. Terkait penugasan yang diberikan oleh guru, waktu pembelajaran dan
pengerjaan tugas disesuaikan dengan jadwal tayang/siaran dan waktu
pengumpulan tugas setiap akhir minggu atau disesuaikan dengan kondisi
peserta didik dan ketersediaan waktu peserta didik dan orangtua/wali
s. Dari hasil belajar tersebut, guru melakukan penilaian baik dengan teknik skala
capaian perkembangan, maupun hasil karya.
t. Guru melakukan analisis untuk melihat ketercapaian kompetensi dasar yang
muncul lalu dilakukan skoring.
6. Kenaikan Kelas
Beberapa ketentuan yang berkaitan dengan kenaikan kelas.
pelajaran.
4. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan budi pekerti, kelompok pendidikan
kewarganegaraan
Jika peserta didik tidak menuntaskan standar kompetensi dan kompetensi dasar
Jika karena alasan yang kuat, misal karena gangguan kesehatan fisik, emosi atau
ditargetkan.
Untuk menentukan kriteria atau acuan kenaikan kelas perlu dipertimbangkan situasi dan
kondisi peserta didik, lingkungan sekolah maupun lingkungan keluarga, tenaga pendidik dan
kependidikan, juga mempertimbangkan pedoman-pedoman yangberlaku.
Kenaikan kelas di SMP Negeri 1 Sumberpucung dilaksanakan pada setiap akhir tahun
A. Aspek Akademis
3.Memiliki ketentuan belajar minimum pada setiap SK dan KD yang tidak tuntas paling
banyak 3 matapelajaran
. baik(B)
b. 70–85 = Cukup
c. 55–69 = Kurang
d.
2. Prosentase kehadiran
Kehadiran selama satu tahun pelajaran minimal 80% dari hari efektif belajar dalam
3. Kelulusan
pasal 58 ayat (2), PPNo.19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 72 ayat (1) dan
Pertama.
4.Kriteria Kelulusan
Pengaturan kelulusan di SMPN 1 sumberpucung mengacu pada PP19/2005 pasal 72 Ayat
(1), peserta didik dinyatakan lulus jika memenuhi persyaratan berikut :
Sekolah.
● Gabungan antara nilai Ujian Sekolah dan nilai rata-rata rapor semester I,II,III,IV,V,dan
VI dengan pembobotan 40% untuk nilai Ujian Sekolah dan pembobotan 60% untuk nilai
rata-rata rapor.
● Nilai Sekolah yang dikirimkan ke Panitia Ujian Tingkat Pusat harus diverifikasi oleh
Panitia Ujian Tingkat Kabupaten dan Tingkat Provinsi,dan tidak dapat diubah setelah
i. Pembulatan Nilai Sekolah yang merupakan gabungan dari nilai Ujian Sekolah dan nilai rata-
rata rapor dinyatakan dalam rentang 0 sampai dengan 100 dengan ketelitian satu angka
dibelakang koma.
. Mutasi
Sudah seharusnya prinsip penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan secara
demokratis dan berkeadilan, serta tidak diskriminâtif dengan menjunjung tinggi hak
asasi setiap manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa
Indonesia. Prinsip tersebut berlaku tidak hanya pada proses kegiatan pembelajaran
yang berlangsung di dalam kelas, tetapi berlaku juga pada tahap penerimaan dan
perpindahan peserta didik. Karena "pindah sekolah" merupakan hak setiap peserta
didik seperti yang tercantum di dalam pasal 12 (ayat 1, poin ke 5) UU No. 20
Tahun 2003, yang berbunyi:
"Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak pindah ke program
pendidikan pada jalur dan satuan pendidikan lain yang setara."
Berikut ini aturan-aturan yang berkaitan dengan pindah sekolah peserta
didiklpeserta didik dari sekolah swasta/negeri, maupun dari jalur pendidikan lain
yang setara, pada jenjang dasar (SD/MI, SMP/MTs) dan jenjang menengah
(SMA/MA/SMK/MAK)
1. SMP/MTs atau bentuk lain yang sederajat wajib menerima warga negara berusia
13 (tiga belas) tahun sampai dengan 15 (lima belas) tahun sebagai peserta didik
sampai dengan batas daya tampungnya. (Pasal 71 ayat 2, PP No. 17 Tahun
2010). Berdasarkan bunyi pasal tersebut dapat kita ketahui bahwa setiap satuan
pendidikan dasar setingkat SMP, wajib menerima semua warga negara (peserta
didik barulpeserta didik pindahan) yang berusia 13-15 tahun sebagai peserta
didik sampai dengan batas daya tampungnya yaitu paling banyak 32 orang per
rombongan belajar/kelas.
2. Peserta didik jalur nonformal dan 'informal dapat diterima di SMP, MTs, atau
bentuk lain yang sederajat tidak pada awal kelas 7 (tujuh) setelah memenuhi
persyaratan: lulus ujian kesetaraan Paket A; dan lulus tes kelayakan dan
penempatan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan formal yang
bersangkutan. (Pasal 73 ayat 3, PP No. 17 Tahun 2010).Tidak hanya peserta
didik jalur formal saja (SMP/MTs) yang diperbolehkan untuk pindah sekolah,
tetapi juga peserta didik dari jalur nonformal ataupun informal memiliki
kesempatan yang sama dengan syarat lulus ujian kesetaraan paket A, dan lulus
tes kelayakan/penempatan sekolah yang dituju.
3. Peserta didik pendidikan dasar setara SMP di negara lain dapat pindah ke SMP,
MTs, atau bentuk lain yang sederajat di Indonesia setelah memenuhi
persyaratan: menunjukkan ijazah atau dokumen lain yang membuktikan bahwa
yang bersangkutan telah menyelesaikan pendidikan dasar setara SD; dan lulus
tes kelayakan dan penempatan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan
yang bersangkutan. (Pasal 73 ayat 5, PP No. 17 Tahun 2010). Melalui ayat di
pasal mi pemerintah Indonesia memfasilitasi peserta didik setara SMP dari
Negara lain untuk dapat pindah sekolah di Indonesia, tentunya dengan syarat
telah menyelesaikan pendidikan dasar setara SD, dan lulus tes kelayakan dan
penempatan sekolah yang dituju terlebih dulu
4. Satuan pendidikan memberikan bantuan penyesuaian akademik, sosial, dan/atau
mental yang diperlukan oleh peserta didik berkelainan dan peserta didik
pindahan dari satuan pendidikan formal lain atau jalur pendidikan lain. (Pasal 73
ayat 7, PP No. 17 Tahun 2010). Bantuan bisa berupa penyesuaian nilai mata
pelajaran dan nilai raport, bantuan pengenalan lingkungan sekolah dll.
Penerimaan peserta didik pada satuan pendidikan dasar dilakukan secara
objektif, transparan, dan akuntabel. (Pasal 74 ayat 1, PP No. 17 Tahun 2010).
5. Keputusan penerimaan calon peserta didik menjadi peserta didik dilakukan
secara mandiri oleh rapat dewan guru yang dipimpin oleh kepala satuan
pendidikan. (Pasal 74 ayat 3, PP No. 17 Tahun 2010). Setiap SMP diberikan
wewenang khusus untuk menerima atau tidaknya pindahan peserta didik melalui
rapat guru yang dipimpin oleh kepala sekolah. Salah satu tujuan dari rapat ini
adalah untuk mendengarkan pendapat dari wali kelas tentang kondisi daya
tampung kelas/jumlah peserta didik.
Satuan pendidikan dasar (SMP/MTs) dapat menerima peserta didik pindahan
dan satuan pendidikan dasar lain. (Pasal 75 ayat 1, PP No. 17 Tahun 2010).
Sangat jelas tertera pada pasal ini bahwa setiap sekolah (SMP/MTs), baik itu
SMP negeri maupun SMP swasta dapat menerima peserta didik pindahan dari
SMP lainnya dengan tidak melihat status swasta/negeri SMP tersebut.
6. Satuan pendidikan dapat menetapkan tata cara dan persyaratan tambahan
penerimaan peserta didik pindahan selain persyaratan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 73 dan Pasal 74 dan tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. (Pasal 75 ayat 2, PP No. 17
Tahun 2010). Pemerintah memberikan hak kepada setiap SMP untuk
membuat juknis dan persyaratan tambahan penerimaan peserta didik
pindahan sesuai dengan aturan yang berlaku dimasing-masing sekolah.
Persyaratan tambahan dan tatacara penerimaan peserta didik pindahan yang
berlaku ditiap-tiap sekolah tidak boleh bertentangan/melanggar ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
7. Dapat menunjukkan surat keterangan sehat dari Puskesmas
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
A. Alokasi Waktu
1. Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan
mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran. Kalender pendidikan adalah
pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran pesertadidik selama satu tahun
pelajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif, dan hari libur.
2. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran. Sekolah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif belajar sesuai
dengan keadaan dan kebutuhannya.
3. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal,
ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri
4. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
5. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat
berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari
libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur
khusus.
6. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal. Hari libur Sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan
Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan
hari raya keagamaan, kepala daerah tingkat kabupaten/kota,dan atau organisasi
penyelenggara pendidikan dapat menempatkan hari libur khusus.
7. Sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat
mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar
dan waktu pembelajaran efektif. Bagi Sekolah yang memerlukan kegiatan khusus dapat
mengalokasikan waktu secara khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar
dan waktu pembelajaran efektif.
8. Hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan jenis
pendidikan disesuaikan dengan peraturan pemerintah pusat/provinsi/
kabupaten/kota.
Tabel
Alokasi Waktu pada Kalender Pendidikan
BAB V
PENUTUP
Dengan telah selesainya penyusunan dokumen Suplemen Kurikulum Darurat SMP Negeri 1
Sumberpucung pada awal tahun pelajaran 2020/2021 maka salah satu pedoman dan acuan dalam
penyelenggaraan pendidikan di SMP Negeri 1 Sumberpucung telah tersedia
Sangat besar harapan kami,semoga Dokumen Suplemen Kurikulum Darurat
SMP Negeri 1 Sumberpucung ini dapat digunakan dan mengoptimalkan kegiatan-kegiatan dalam
proses penyelenggaraan pendidikan di masa darurat pandemic covid 19. Kami juga sangat
mengharap dukungan dari semua pihak, khususnya guru, karyawan, maupun para pesertadidik
serta masyarakat yang peduli terhadap pendidikan agar dapat bekerja sama mendukung
keterlaksanaan kurikulum darurat ini. Banyak bantuan yang sudah diberikan kepada kami dari
berbagai pihak, kami mengucapkan banyak terimakasih Kepada pemerintah Kabupaten Malang
Melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Malang yang memberi dukungan dan bimbingan kepada kami
dalam Menyusun Kurikulum darurat.
Semoga Dokumen Suplemen KurikulumDarurat SMP Negeri 1 sumberpucung ini mampu
menjadi sarana bagi Sekolah untuk ikut mencerdaskan generasi muda harapan bangsa di masa
pandemic covid 19 ini.
Amiiin.
Lampiran-lampiran
1. Pemetaan KI dan KD materi esensial, contoh silabus dan RPP yang
Disederhanakan sesuai dengan kurikulum darurat
2. SK penetapan Kurikulum 2020/2021
3. SK TPK, Uraian Tugas Tim Penyusun, program dan jadwal kerja TPK
4. Berita acara, daftar hadir dan notulan kegiatan penyusunan Kurikulum
5. Instrumen Verifikasi/Validasi Dokumen Suplemen Kurikulum Darurat
6. Foto kegiatan penyusunan kurikulum masa darurat covid -19
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MALANG
SMP NEGERI 1 SUMBERPUCUNG
Jl. Manggar. 28 SumberpucungTilp. (0341) 385409Kode Pos 65165
KEPUTUSAN
KEPALA SEKOLAH
NOMOR : 000/156/35.07.101.305.02/2020
TENTANG
TIM PENGEMBANG KURIKULUM
Tahun Pelajaran 2020/2021
Kepala SMP Negeri 1 Sumberpucung
Menimbang Bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai
dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan
komite Sekolah di bawah koordinasi dan bidang Pendma Kemendikbud
kabupaten Malang maka SMP Negeri 1 perlu menetapkan Tim
Pengembang Kurikulum
Mengingat
1. Surat Keputusan Menteri Kesehatan No.HK.01.07/MENKES/
328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian COVID-
19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam Mendukung
Keberlangsungan Usaha Pada Situasi Pandemi.
2. Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Nomor 3063 Tahun 2019
tentang Kalender Pendidikan Sekolah Tahun Pelajaran 2019/2020,
3. Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Islam Nomor 2491 Tahun 2020
tentangKalender Pendidikan Sekolah TP. 2020/2021, dan
4. Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Islam Nomor 2791 Tahun 2020
tentang Panduan KurikulumDarurat pada Sekolah
5. KMA nomor 183 dan 184 tahun 2019 tentang Pedoman
Implementasi Kurikulum Pada Sekolah
6. Surat Keputusan Dirjen Pendis Nomor 6981 Tahun 2019 tentang
petunjuk teknis penyusunan dan pengembangan KTSP
7. Surat Edaran no 4 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid 19
8. Surat Edaran No. 15 tahun 2020 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Belajar dari Rumah Dalam Masa Darurat
Penyebaran Corona Virus Covid 19
MEMUTUSKAN
Pertama Pembagian tugas guru dalam melaksanakan tugas sebagai Tim Pengembang
Kurikulum di SMP Negeri 1 Sumberpucung
Kedua Segala biaya yang timbul akibat pelaksanaan keputusan ini, dibebankan
kepada anggaran yang sesuai
Apabila terjadi kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan
Ketiga sebagaimana mestinya
Surat Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan
Keempat
:.
Ditetapkan di : Sumberpucung
Pada Tanggal : 11 Juli 2020
Kepala Sekolah
BIDANG KEGIATAN
1. BIDANG KURIKULUM : ROCHMA WARDANI,S.Pd
A. PENAGGUNG JAWAB
a. Memberikan kebijakan-kebijakan untuk memperlancar kegiatan
b. Mengadakan kontrol terhadap kegiatan
c. Mengevaluasi kegiatan
B. KETUA
a. Menkoordinir seluruh personil dalam melaksanakan tugasnya.
b. Menganalisis anggaran pengembangan Sekolah
c. Membantu kepala Sekolah dalam memberikan evaluasi kegiatan
C. BIDANG KURIKULUM
a. Menyiapkan program kurikulum.
b. Memantau pelaksanaan kegiatan kurikulum
c. Membuat matriks pengembangan kurikulum
d. Menyusun jadwal kegiatan kurikulum
F. BIDANG HUMAS
a. Menyiapkan program Humas,
b. Merencanakan Rapat dengan Komite Sekolah
c. Mendokumentasikan Hasil Rapat Sekolah maupun rapat dengan Komite,
G. BIDANG KETATAUSAHAAN
a. Menyiapkan program ketatausahaan
b. Menyiapkanadministrasitenagapendidik dan tenagakependidikan
c. Menyusun anggarankeuanganSekolah
H. KOMITE SEKOLAH
a. Memberikan input materi/ non materi kepada Sekolah,
b. Melakukan evaluasi bersama dengan Sekolah, tentang kualiatas pendidikan.
Kepala Sekolah,
KONDISI
N
ASPEK KOMPONEN CATATAN
O
ADA TIDAK ADA
2 Lembar Penetapan √
2 LernbarPengesahan √
3 Kata Pengantar √
4 Daftar Isi √
5 Daftar Lampiran √
I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang (Dasar √
PemikiranSuplemenKurikulumDarurat)
B. Dasar Hukum √
C. TujuanPenyusunandokumenSuplemenKurikul √
umDarurat
D. Landasan dan √
PrinsipPengembanganSuplemenKurikulumDar
urat
Visi Sekolah √
Misi Sekolah √
Tujuan Sekolah √
III KERANGKA DASAR, STRUKTUR DAN MUATAN
KURIKULUM
1. KonsepKurikulumDarurat √
5. Langkah-langkahKegiatanPembelajaran Masa √
Darurat
1. Struktur Kurikulum √
2. Muatan Lokal √
IV Kalender Pendidikan √
V Penutup √
Lampiran-lampiran √
Pemetaan KI dan KD materi esensial, contoh √
silabus dan RPP yang disederhanakan sesuai
dengan kurikulum darurat
SK Tim Pengembang Kurikulum, UraianTugas √
Tim Penyusun, program dan jadwal kerja TPK
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
……………………