Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL KESIAPAN

KBM TATAP MUKA TAHUN PELAJARAN 2021/2022

SD NEGERI DUKUH SEMAR I

PEMERINTAH DAERAH KOTA CIREBON


DINAS PENDIDIKAN KOTA CIREBON
KORDINATOR WILAYAH PENDIDIKAN KECAMATAN KESAMBI
Lembar Pengesahan
Proposal Persiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM)
Tahun Pelajaran 2021/2022

Cirebon, 2 Juni 2021


Komite Sekolah Mengetahui Kepala Sekolah
SD Negeri Dukuh Semar 1 SD Negeri Dukuh Semar 1

RUMIATI, S.Pd. ARIFFIN, SPd.SD.


NIP. 19680420 200604 1 005
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil ‘alamiin Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. atas
izin dan ridho-Nya kami dapat menyusun Proposal persiapan KBM Tatap Muka Tahun
Pelajaran 2021/2022 di SD Negeri Dukuh Semar I.
Proposal ini dibuat sebagai persiapan sekolah melaksanakan Pembelajaran Tatap
Muka (PTM) tahun pelajaran 2021/2021.
Untuk keamanan, ketertiban, kesehatan dan kelancaran serta keberhasilan
penyelenggaraan KBM tatap muka di era pandemi covid 19 ini, kiranya perlu disusun
proposal dengan berpedoman kepada segala ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemangku
kebijakan baik dari Pemerintah daerah kota Cirebon atau Dinas Pendidikan Kota Cirebon
maupun yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan Nasional.
Kami menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna dan terdapat banyak
kekurangan. Walaupun demikian setidaknya dengan adanya proposal ini diperoleh gambaran
sejauhmana kesiapan sekolah kami dalam menghadapi KBM tatap muka jika status wilayah
sekolah berubah menjadi zona hijau.
Dengan harapan persiapan menuju KBM tatap muka kita semua dapat melaksanakan
berbagai kegiatan/tugas sebagaimana mestinya dengan penuh rasa tanggung jawab serta
mendapat hidayah dan lindungan dari Allah SWT.

Cirebon, 2 Juni 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

LEMBAR PENEGESAHAN .................................................................................... i


DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1
B. Landasan Hukum .................................................................................................... 2
C. Tujuan ..................................................................................................................... 2
D. Sasaran Kegiatan .................................................................................................... 3
BAB II PELAKSANAAN KBM TATAP MUKA ................................................... 4
A. Pengelolaan Pembelajaran ...................................................................................... 4
B. Pengadaan Sarana dan Prasarana ............................................................................ 5
BAB III TIM PENGENDALI KBM TATAP MUKA ............................................ 6
A. Fungsi Tim Pengendali ........................................................................................... 6
B. Susunan Tim Pengendali ......................................................................................... 6
BAB IV PENUTUP .................................................................................................... 7
Lampiran ......................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada awal diberlakukannya Belajar dari Rumah (BDR) di Kota Cirebon yang
dimulai dari Pemberitahuan secara serentak kepada para Kepala Sekolah dari TK sd SMA
dan yang sederajat, yang dilaksanakan di Hotel Prima pada tanggal 16 Maret 2020, maka
selanjutnya untuk memutus rantai penyebaran covid 19 Pemerintah Kota Cirebon,
melalui Dinas Pendidikan Kota Cirebon mengambil kebijakan bahwa Pembelajaran bagi
Siswa dilaksanakan secara Jarak Jauh,atau dikenal dengan istilah PJJ (Pembelajaran Jarak
Jauh), untuk tingkat dasar, Dinas Pendidikan Kota Cirebon merangkul TV local RCTV
dan mengadakan kerja sama dalam pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh, merekrut guru-
guru model baik tingkat SD maupun SMP, hal ini tentunya menuai berbagai apresiasi dan
menjadi percontohan bagi daerah-daerah lain, namun demikian sebagus apapun
Pembelajaran yang dilaksanakan secara jarak Jauh, Pembelajaran Tatap Muka tetaplah
lebih baik, karena secara psikis anak-anak dapat merindukan bertemu dengan teman-
temannya secara langsung,bukan melalui media social.
Demikian pula dalam hal anggaran sekolah baik BOS APBN maupun bos APBD
mengalami perubahan.Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
kemudian menyikapi kondisi tersebut dengan membuat sejumlah kebijakan. Mulai dari
realokasi anggaran Kemendikbud untuk penanganan penyebaran Covid-19, pengadaan
bahan habis pakai. Kebijakan lainnya adalah berupa fleksibilitas bagi kepala sekolah
dalam memanfaatkan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) untuk mendukung
pembelajaran selama masa pandemi Covid-19. Ada pula kebijakan berupa diterbitkannya
Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 dan Surat Edaran Sekretaris Jenderal
Kemendikbud Nomor 15 tahun 2020. Kedua surat edaran tersebut berisi pelaksanaan
kebijakan pendidikan dan panduan penyelenggaraan belajar dari rumah dalam masa
darurat penyebaran Covid-19. Menjelang pelaksanaan tahun ajaran dan tahun akademik
baru 2021/2022, Kemendikbud bersama tiga kementerian lainnya, yaitu Kementerian
Agama, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Dalam Negeri menyusun panduan
penyelenggaraan pembelajaran. Panduan ini dimaksudkan untuk memberikan rasa aman
kepada masyarakat dengan pembukaan satuan pendidikan untuk pembelajaran tatap
muka. Sesuai dengan ketentuan ini dapat disimpulkan bahwa Kegiatan Belajar Mengajar
Tatap Muka hanya bisa dilakukan setelah wilayah tersebut dinyatakan dalam ZONA
HIJAU.
Dalam rangka mempersiapkan pembelajaran tatap muka dengan memperhatikan
persyaratan dan prosedur penanganan COVID-19, maka Sekolah perlu melakukan
pembenahan Internal yang menjamin Pelayanan Pendidikan yang 2 baik dengan tetap
menjamin kesehatan siswa dari penularan pandemik COVID-19. Oleh karena itu kami
menyusun proposal ini sebagai persiapan menuju kepada Pembelajaran Tatap Muka
(PTM).

B. Landasan Hukum:
Pembuatan proposal persiapan KBM tatap muka ini disusun berdasarkan kepada:
1. Undang–undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan dan Permendiknas No.19 Tahun 2007
tentang Pengelolaan Satuan Pendidikan.
3. Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama,
Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
01/KB/2020, Nomor 516 Tahun 2020, Nomor HK.03.01/Menkes/363/ 2020, Nomor
440-882 Tahun 2020 Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun
Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 Dimasa Pandemi Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19).
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
NomorHk.01.07/Menkes/382/2020 Tentang Protokol Kesehatan Bagi MasyarakatDi
Tempat Dan Fasilitas Umum Dalam Rangka Pencegahan Dan Pengendalian Corona
Virus Disease 2019 (Covid-19).
5. Surat edaran Nomor: 421/3684/Cadisdik.Wil.IV tentang Proposal Kesiapan
Pembelajaran Tatap Muka (PTM)

C. Tujuan:
Tujuan dibuatnya proposal ini:
1. Terselenggaranya KBM yang mengedepankan protokol kesehatan di sekolahsebagai
upaya pencegahan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
2. Tercapainya KBM yang efektif untuk memenuhi hak peserta didik untuk
mendapatkan layanan pendidikan selama darurat Covid-19.
D. Sasaran Kegiatan:
Sasaran kegiatan adalah semua warga sekolah (Kepala Sekolah, Guru, Operator, Penjaga
Sekolah) yang berjumlah 12. Siswa SD Negeri Dukuh Semar I tahun Tahun Pelajaran
2021/2022 yang berjumlah 116 orang dengan rincian sebagai berikut:
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
I 12 3 15
II 11 4 15
III 13 6 19
IV 7 18 25
V 12 12 24
VI 11 7 18
Jumlah 66 50 116

BAB II
PELAKSANAAN KBM TATAP MUKA
A. Pengelolaan pembelajaran
Penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dibuat sesuai dengan
protokol kesehatan selama masa pandemi covid-19 ,dengan menerapkan 5 M:
1. Mencuci tangan dengan sabun dengan air mengalir;
2. Memakai masker;
3. Menjaga jarak, minimal duduk 1 meter;
4. Menghindari kerumunan (tidak ada kantin,membawa makanan sendiri);
5. Mengurangi mobilitas/bepergian.
Selain penerapan 5 M juga harus menerapkan prilaku hidup Bersih dan Sehat serta
penerapan seperti: tidak menyentuh wajah, menerapkan etika batuk dan bersin, memakai
masker, Jaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain, menjaga kesehatan tubuh, dan
melakukan isolasi mandiri ketika merasa tidak sehat. Oleh sebab itu dalam pengkondisian
Pembelajaran Tatap Muka (PTM) akan dibuat supaya waktu interaksi antar peserta didik
dan antara peserta didik dengan guru dibuat seefektif mungkin dengan tetap
memperhatikan protokol kesehatan.
Siswa melakukan proses Pembelajaran dalam 2 bentuk yakni daring dan tatap
muka. Setiap kelas dalam 3 hari KBM maka akan mengikuti 1 hari KBM tatap muka dan
2 hari KBM daring. Semua diatur dengan jadwal yang sudah dibuat oleh sekolah. Ada
beberapa hal yang menjadi ketentuan dalam pelaksanaan KBM kombinasi ini, yaitu:
1. Waktu belajar yang biasanya 35 menit sekali tatap muka, dirubah menjadi 25 menit
per jam pelajaran.
2. Istirahat dilakukan di kelas selama 15 menit untuk waktu makan para siswa. Siswa
diminta membawa makanan masing-masing.
3. Tiap mapel dijadwalkan untuk mengajar di tiap kelas sebanyak 1 kali dalam satu
pekan (5 hari belajar).
4. Jadwal belajar dari jam 07.00-11.00 WIB sebagaimana rincian di bawah ini:
Jam Pelajaran Kelas 1 - 3 Kelas 4 - 6
Jam 1 07.00 WIB – 07.30 WIB √ √
Jam 2 07.30 WIB – 08.00 WIB √ √
Jam 3 08.00 WIB – 08.30 WIB √ √
Istirahat 08.30 WIB – 08.45 WIB √ √
Jam 4 08.45 WIB – 09.15 WIB √ √
Jam 5 09.15 WIB – 09.45 WIB √ √
Jam 6 09.45 WIB – 10.15 WIB √
Jam 7 10.15 WIB – 10.45 WIB √

Adapun pelaksanaan KBM tatap muka dilakukan dengan ketentuan yaitu:


1. KBM tatap muka dilaksanakan per 3 hari (Senin, Selasa, Rabu) kelas tinggi: Kelas 4,
5 dan 6. 3 hari berikutnya (Kamis, Jumat, Sabtu) kelas rendah: Kelas 1, 2 dan 3.
2. Jumlah siswa tiap kelas maksimal berjumlah 15 siswa dengan tempat duduk berjarak
lebih dari 1 meter secara bersilangan.
3. Mengikuti SOP yang telah ditetapkan sekolah.

B. Kesiapan Sarana dan Prasarana


Pengkondisian untuk KBM tatap muka dilakukan juga terhadap sarana dan
prasarana. Dalam hal ini sekolah mengkondisikan agara prinsip protokol kesehatan, sosial
distancing dan physical distancing bisa terealisasi dengan mudah. Oleh sebab itu desain
pengkondisian dilakukan dimulai saat siswa masuk ke lingkungan sekolah yang bermula
dari kawasan parkir sampai meninggalkan lingkungan sekolah. Untuk menjaga
kemungkinan siswa berkerumun maka kantin ditutup untuk sementara waktu Oleh sebab
itu siswa diminta untuk membawa perbekalan masing-masing.
Untuk kelancaran dan keselamatan dalam Pembelajaran tatap muka ini, sekolah
membuat SOP (standar operasional prosedur) untuk diterapkan di beberapa tempat
seperti:
1. Tempat Parkir
2. Pintu Masuk Sekolah
3. Ruangan Kelas
4. Lab/Ruangan Praktik
5. Tempat Ibadah

BAB III
TIM PENGENDALI PEMBELAJARAN TATAP MUKA

A. Fungsi Tim Pengendali


Keberadaan tim pengendali,bekerja sama dengan Tim Satgas Covid 19 dari Kordinator
Wilayah Kecamatan Kesambi di sekolah difungsikan untuk:
1. Memastikan Pembelajaran Tatap muka berjalan sesuai dengan protokol kesehatan
yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan SOP yang dikeluarkan oleh sekolah.
2. Memastikan agar siswa dan guru yang terlibat dalam proses KBM berada dalam
kondisi yang diperbolehkan untuk mengikuti KBM tatap muka.
3. Memastikan sarana dan prasarana penunjang KBM tatap muka terpenuhi dan sesuai
dengan kebutuhan.
4. Melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan KBM
tatap muka untuk mengantisipasi berbagai hal yang tidak diinginkan.

B. Susunan Tim Pengendali


Penanggung Jawab : Ariffin, SPd,SD.
Ketua : Siti Noersiah, S.Pd.
Bagian Sarana dan Prasarana : Dano Mulyadi, S.Ag.
Bagian Pelayanan Kesehatan : Mohamad Rizal Fadillah, S.Pd.
Bagian Data dan Edukasi : Miftahnur Jannah, S.Pd.
Anggota:
1. Yeyet Sukhayati, S.Pd.
2. Mimin Tarmilah, S.Pd.
3. Amrina Manullang, S.Pd.
4. Ayu Karnita, S.Pd.
5. Mugi Widya Tresna Asih, S.Pd.
6. Edi Junaedi

BAB IV
PENUTUP

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT,atas izin dan
ridhoNya kami dapat menyelesaikan proposal Persiapan Pembelajaran Tatap Muka di SD
Negeri Dukuh Semar I walaupun secara sederhana ,sebagai persiapan tahun Pelajaran
2021/2022
Dengan berpedoman kepada proposal ini, kami berharap proses Pembelajaran Tatap
Muka dapat dilaksanakan tanpa kendala,kami berharap Kota Cirebon segera menjadi zona
hijau ,sehingga Pembelajaran Tatap Muka dapat terlaksana dengan lancar, efektif dan aman.
Mudah-mudahan apa yang menjadi harapan kita semua dapat terwujud, serta
senantiasa mendapat taufik dan hidayah-Nya serta mendapat ridho Allah SWT.

Cirebon, 2 Juni 2021

Penyusun

PENANGANAN COVID-19
PROTOKOL AREA INSTITUSI PENDIDIKAN

1. Dinas Pendidikan melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat untuk


mengetahui rencana atau kesiapan daerah setempat dalam menghadapi COVID-19.
2. Menyediakan sarana untuk cuci tangan menggunakan air dan sabun atau pencuci
tangan berbasis alkohol di berbagai lokasi strategis di sekolah sesuai dengan jumlah
yang dibutuhkan.
3. Menginstruksikan kepada warga sekolah melakukan cuci tangan menggunakan air dan
sabun atau pencuci tangan berbasis alkohol, dan perilaku hidup bersih sehat (PHBS)
lainnya seperti: makan jajanan sehat, menggunakan jamban bersih dan sehat, Olahraga
yang teratur, tidak merokok, membuang sampah pada tempatnya.
4. Membersihkan ruangan dan lingkungan sekolah secara rutin (minimal 1 kali sehari)
dengan desinfektan, khususnya handel pintu, saklar lampu, komputer, meja, keyboard
dan fasilitas lain yang sering terpegang oleh tangan. Memonitor absensi
(ketidakhadiran) warga sekolah, Jika diketahui tidak hadir karena sakit dengan gejala
demam/ batuk/ pilek/ sakit tenggorokan/ sesak napas disarankan untuk segera ke
fasilitas kesehatan terdekat untuk memeriksakan diri.
5. Memberikan himbauan kepada warga sekolah yang sakit dengan gejala demam/ batuk/
pilek/ sakit tenggorokan/ sesak napas untuk mengisolasi diri dirumah dengan tidak
banyak kontak dengan orang lain.
6. Tidak memberlakukan hukuman/sanksi bagi yang tidak masuk karena sakit, serta tidak
memberlakukan kebijakan insentif berbasis kehadiran (jika ada). (dalam hal ini bukan
kewenangan Kementerian Kesehatan untuk menetapkan, sehingga Kementerian
Kesehatan tidak memberikan masukan).
7. Jika terdapat ketidakhadiran dalam jumlah besar karena sakit yang berkaitan dengan
pernapasan, Dinas Pendidikan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat.
8. Mengalihkan tugas pendidik dan tenaga kependidikan yang absen kepada tenaga
kependidikan lain yang mampu. (dalam hal ini bukan kewenangan Kementerian
Kesehatan untuk menetapkan, sehingga Kementerian Kesehatan tidak memberikan
masukan).
9. Pihak institusi pendidikan harus bisa melakukan skrining awal terhadap warga
pendidikan yang punya keluhan sakit, untuk selanjutnya diinformasikan dan
berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat untuk dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut dan memastikan makanan yang disediakan di sekolah merupakan makanan yang
sehat dan sudah dimasak sampai matang.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
TEMPAT PARKIR SISWA DAN GURU

1. Pengendara bermotor/mobil wajib menggunakan masker dan peralatan safety lainnya.


2. Saat mengantri ketika memasuki dan keluar tempat parkir harus tetap menjaga jarak
sejauh 1,5 meter.
3. Jarak parkir antar kendaraan adalah 2 meter.
4. Setelah kendaraan di parkir, siswa yang diantar orang tua atau karyawan sekolah
segera masuki ruang kerja atau ruang belajar.
5. Dilarang untuk berkerumun.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


MASUK PINTU SEKOLAH

1. Siswa dan karyawan sekolah wajib menggunakan masker.


2. Untuk menghindari kerumunan, pintu belakang diperuntukan bagi siswa sedangkan
pintu depan untuk karyawan/guru sekolah.
3. Tidak melakukan jabat tangan secara langsung, diperbolehkan menggunakan isyarat
lain sebagai bentuk penghormatan seperti menyimpan kedua telapak tangan di depan
dada sambil sedikit membungkung dan yang lainnya.
4. Saat mengantri ketika memasuki atau keluar dari pintu sekolah harus tetap menjaga
jarak antar sejauh 1,5 m.
5. Siswa/karyawan sekolah diperkenankan masuk ke lingkungan sekolah jika suhu badan
tidak melebihi 37, 5 derajat celcius, setelah cek suhu menggunakan thermogun yang
diarahkan ke tangan. Jika siswa atau karyawan melebihi suhu yang tersebut maka
diminta untuk pulang, beristirahat dan mengisolasi diri sampai sembuh.
6. Siswa/karyawan sekolah memasuki bilik disinfektan lalu mencuci tangan di wastapel
yang sudah disediakan di depan ruang kerja/belajar masing-masing.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


KBM DI DALAM KELAS

1. Sebelum masuk kelas siswa harus mencuci tangan terlebih dahulu dengan
mengunakan sabun atau hand sanitizer.
2. Siswa masuk 10 menit sebelum pembelajaran dimulai dan langsung duduk di tempat
duduknya.
3. Siswa harus duduk di kursi sesuai dengan no kursi yang telah ditetapkan sekolah.
4. Jarak antar tempat duduk sejauh 1,5 meter.
5. Siswa wajib menjaga kebersihan, menghindari kontak fisik dan tidak boleh
berkerumun.
6. Selama pembelajaran siswa dan guru wajib menggunakan masker.
7. Selama waktu istirahat, siswa diperbolehkan memakan atau meminum bekal yang
dibawa masing-masing.
8. Siswa menggunakan masker baru ketika memasuki jam KBM satelah istirahat.
9. Setelah KBM berakhir siswa harus langsung keluar kelas, mencuci tangan dengan
mengunakan sabun atau hand sanitizer lalu langsung pulang ke rumah masing-masing.
10. Siswa yang menjadi regu kerja/piket harus merapihkan kelas setelah KBM berakhir.
11. Tim kesehatan menyemprot tiap kelas yang telah dipakai proses KBM pada saat siswa
telah pulang.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


PRAKTIK DI LAB

1. Sebelum masuk lab siswa harus mencuci tangan terlebih dahulu dengan mengunakan
sabun atau hand sanitizer.
2. Siswa harus duduk di kursi dengan tetap menjarak antar tempat duduk sejauh 1,5
meter.
3. Siswa wajib menjaga kebersihan, menghindari kontak fisik dan tidak boleh
berkerumun.
4. Selama praktikum siswa dan guru wajib menggunakan masker dan tetap menaatitata
tertib paraktikum seperti biasa.
5. Setelah praktikum berakhir, siswa merapihkan tempat duduk harus langsung keluar
lab, mencuci tangan dengan mengunakan sabun atau hand sanitizer lalu langsung
masuk ke ruang kelas masing-masing.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


MELAKSANAKAN IBADAH DI MUSHOLA

1. Membuka mushola untuk ibadah saat dhuha dan dhuhur dengan tetap mengikuti
perkembangan informasi penularan COVID-19 di daerah setempat.
2. Antar jamaah harus menjaga jarak minimal 1 meter, memakai masker dan membawa
sajadah sendiri.
3. Mengulung karpet, disiplin membersihkan lantai mushola atau musala dengan karbol
dan disinfektan, serta menyiapkan hand sanitizer atau sabun.
4. Jamaah harus mencuci tangan dengan sabun cuci sebelum berwudlu.
5. Menghimbau seluruh warga sekolah untuk tidak berbagi makanan, minuman,
termasuk peralatan makan, minum dan alat musik tiup yang akan meningkatkan risiko
terjadinya penularan penyakit.
LAMPIRAN - LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai