Anda di halaman 1dari 62

LEMBAR PENGESAHAN

Setelah melihat dan mempelajari kurikulum yang disusun oleh Tim Pengembang
Kurikulum SD Negeri Monta, Telah relevan dengan peraturan PERMENDIKBUD RI
Nomor 67 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum SD/MI,
Maka Pada Hari Ini Tanggal 16 Juli 2017. Dengan ini Kurikulum SD Negeri Monta
Dapat Disahkan Untuk Diberlakukan pada tahun pelajaran 2017/2018

Ditetapkan Di : Monta
Pada Tanggal : 16 Juli 2017
Komite Sekolah Kepala SDN Monta

H. ABUBAKAR, SH MURSALIN IBRAHIM, S.Pd


NIP. 166012311680121117

MENYETUJUI
Dinas Pendidikan, Kebudayaan Pemuda Dan Olahraga
Kabupaten Bima

TAJUDDIN, SH., M.SI


Pembina Utama Muda, IV/a
NIP. 16581231 169303 1 120

MENGETAHUI
Kepala UPT Dinas Dikpora
Kabupaten Bima

SIRAJUDDIN H. YACUB, S.Pd


NIP. 16601231 168303 1 595
LEMBAR PENGESAHAN
KURIKULUM 2013

NAMA SEKOLAH : SD NEGERI MONTA


ALAMAT : Jln. Lintas Sakuru-Monta
KABUPATEN : BIMA
PROPINSI : NUSA TENGGARA BARAT

TELAH DITELITI DAN DISAHKAN PENGGUNA PADA TANGGAL, 16 BULAN


JULI TAHUN 2017
DAN DINYATAKAN BERLAKU MULAI TAHUN PELAJARAN 2017/2018
DIKELAS I SAMPAI DENGANKELAS VI SD NEGERI MONTA

Ditetapkan Di : Monta
Pada Tanggal : 16 Juli 2017
Komite Sekolah Kepala SDN Monta

H. ABUBAKAR, SH MURSALIN IBRAHIM, S.Pd


NIP. 166012311680121117

MENYETUJUI
Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga
Kabupaten Bima

TAJUDDIN, SH., M.SI


Pembina Utama Muda, IV/a
NIP. 16581231 169303 1 120

MENGETAHUI
Kepala UPT Dinas Dikpora
Kabupaten Bima

SIRAJUDDIN H. YACUB, S.Pd


NIP. 16601231 168303 1 595
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena Dengan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kami dapat menyelesaikan revisi penyusunan Kurikulum 2013 SD
Negeri Monta ini dengan lancar.
Kurikulum 2013 ini merupakan pedoman operasional dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajaran yang dilaksanakan di SD Negeri Monta dan bertujuan untuk meningkatkan mutu
pendidikan sesuai dengan visi dan misi SD Negeri Monta.
Kurikulum 2013 SD Negeri Monta ini dapat terwujud berkat kerja sama yang baik
segenap warga sekolah, kepala sekolah, guru, komite SD Negeri Monta dan nara sumber.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa kurikulum ini masih jauh dari kata sempurna sehingga
perlu adanya perbaikan.Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari semua
pihak, baik langsung maupun tidak langsung sangat kami harapkan.
Dalam kesempatan yang baik ini pula izinkan kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah mendukung terselesainya Kurikulum ini.Mudah -mudahan dengan
pembelajaran yang berpedoman pada Kurikulum ini SD Negeri Monta dapat melangkah lebih
maju.

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman
Sampul Depan i
Sampul Dalam ii
Lembar Pengesahan iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi v
Daftar Tabel vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Landasan Pengembangan K-13 3
C. Acuan Pelaksanaan K-13 6
D. Prinsip Pengembangan K-13 9
BAB II TUJUAN
A.Tujuan Pendidikan 12
B. Visi 12
C. Misi 13
D. Tujuan SDNegeri Monta 13
BAB IIIMUATAN DAN STRUKTUR KURIKULUM
A.Muatan Kurikulum 14
B. Struktur Kurikulum 21
BAB IV KALENDER PENDIDIKAN 41
A.Alokasi waktu 42
B. Analisis hari Efektif 43
C. Hari Libur Nasional dan Keagamaan 44
BAB V PENUTUP
A. Penutup 45
B. Kesimpulan 45
C. Saran 46
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pemberlakuan Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 tahun 2004 tentang


Pemerintahan menuntut pelaksanaan Otonomi Daerah dan wawasan demokrasi dalam
penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan pendidikan yang semula bersifat sentralistik
berubah menjadi desentralistik. Desentralisasi pengelolaan pendidikan memberikan
wewenang kepada sekolah untuk menyusun kurikulumnya dengan mengacu pada Undang-
Undang N0. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu pada pasal 35 tentang
Standar Nasional Pendidikan.
Dengan digulirkan otonomi daerah maka sekolah juga memperoleh hak untuk
menentukan arah dan kebijakan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik sekolah serta
tuntutan kebutuhan masyarakat, sekarang populer dengan sebutan Manajemen Berbasis
Sekolah (MBS), selain itu globalisasi dalam bidang pendidikan menuntut agar hasil
pendidikan nasional mampu bersaing dengan hasil pendidikan negara maju.
Desentralisasi pengelolaan pendidikan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan
tuntutan sesuai dengan kondisi daerah. Bentuk nyata dari desentralisasi pengelolaan
pendidikan ini adalah diberikannya kewenangan kepada sekolah untuk mengambil keputusan
berkenaan dengan pengelolaan pendidikan, seperti pengelolaan kurikulum, baik dalam
penyusunan maupun pelaksanaannya di sekolah.
Kurikulum sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Pasal 36 Ayat (2) Undang-Undang
Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa kurikulum
pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai
dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Atas dasar pemikiran tersebut
maka dikembangkanlah apa yang sekarang ini kita sebut Kurikulum 2013 atau yang lazim
disingkat K-13
Kurikulum 2013 adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh
masing-masing satuan pendidikan. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32
Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71,
Tambahan Lembaran Negara); Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia nomor 64 tahun 2013, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia nomor 54 tahun 2013, Permendikbud no 81A Tahun 2013, serta berpedoman pada
panduan dari Badan Standar Nasional Pendidikan.
Kurikulum 2013 Sekolah Dasar Negeri Monta dikembangkan untuk memberi
kesempatan bagi peserta didik untuk : (1) belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, (2) belajar untuk memahami dan menghayati, (3) belajar untuk mampu
melaksanakan dan berbuat secara efektif, (4) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi
orang lain, dan (5) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar
yang aktif, kreatif, efektif dan Inovatif (PAIKEM) Kurikulum ini disusun oleh satu tim
penyusun yang terdiri atas unsur sekolah dan komite sekolah di bawah bimbingan dan
koordinasi, supervisi dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten bima, serta
dengan bimbingan nara sumber ahli pendidikan dan pembelajaran. Pengembangan kurikulum
ini didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya, beragam dan terpadu, tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni, relevan dengan kebutuhan kehidupan, menyeluruh dan
berkesinambungan, belajar sepanjang hayat, dan seimbang antara kepentingan nasional dan
kepentingan daerah.
Agar kurikulum ini menjadi kenyataan dan tidak hanya menjadi sebuah dokumen, maka
hendaknya dilaksanakan sebaik - baiknya di dalam proses pembelajaran yang setiap kali
dilakukan. Pembelajaran di dalam maupun di luar kelas hendaknya dapat berlangsung secara
efektif dan mampu membangkitkan aktivitas dan kreativitas anak. Dalam hal ini gurulah yang
harus mampu menghadirkan kurikulum ini dalam pembelajan yang kontekstual.
Para pendidik hendaknya mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan
dan mengasyikkan (joyfull learning) bagi anak, sehingga sekolah menjadi tempat yang
menyenangkan bagi anak.
Sekolah Ramah Anak harus diwujudkan sebagai partisipasi aktif sekolah terhadap
Konvensi Hak Anak dan Undang Undang Perlindungan Anak sehingga nantinya akan
menjadi sekolah yang dipercaya masyarakat.
Atas dasar kenyataan tersebut, maka pembelajaran di sekolah dasar hendaknya bersifat
mendidik, mencerdaskan, membangkitkan aktivitas, dan kreativitas anak, efektif, demokratis,
menantang, menyenangkan, dan mengasyikkan. Dengan semangat seperti itulah kurikulum
ini dihadirkan dan diharapkan bisa menjadi pedoman bagi penyelenggaraan pendidikan dan
pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri Monta, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima.
Program Tahun 2017-2017 ada beberapa target yang ingin dicapai untuk meraih
kejuaraan untuk berbagai lomba di tingkat Kota/Kabupaten . Kompetensi peserta didik dan
kesungguhan pembina lomba baik akademis maupun non akademis perlu berusaha lebih baik
lagi
B. LANDASAN PENGEMBANGAN K-13

1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta didik
yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran, posisi
peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan
lingkungan alam di sekitarnya. Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis
yang memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia
Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara
spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang berkualitas.
Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai
berikut.

1.1 Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini dan
masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan
budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini,
dan untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan.
Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian
kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk
mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas mempersiapkan
generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan
kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik, Kurikulum 2013 mengembangkan
pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai
kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu
bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan
orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.
1.2 Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan filosofi ini,
prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang harus
termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu
proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi
dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan akademik dengan
memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan
budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat
kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan
kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013
memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga,
diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di
masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.

1.3 Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan kecemerlangan


akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum
adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism).
Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki nama mata pelajaran yang sama dengan nama
disiplin ilmu, selalu bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan
kecemerlangan akademik.

1.4 Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari
masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial,
kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang
lebih baik (experimentalism and social reconstructivism).

1.5 Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik
menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat,
dan untuk membangun kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik.
Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana di atas dalam
mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama, seni, kreativitas,
berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri seorang peserta
didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan ummat manusia.
2. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar” (standard-
based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-based curriculum).
Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar nasional sebagai kualitas
minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar kompetensi
lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis
kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta
didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan,
dan bertindak.
Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught curriculum)
dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan
masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai
dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik.
Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi
dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.

3. Landasan Yuridis
1. Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1645 sebagai Landasan Ideologi dan Landasan NKRI;
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4301);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 16 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara; Peraturan Menteri Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan
Dasar dan Menengah;
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum
Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah;
6. Permendikbud No 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada
Dikdasmen;
7. Permendikbud No. 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Dikdasmen;
8. Permendikbud No. 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan
Ekstrakurikuler Wajib;
9. Permendikbud No. 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013;
10. Permendikbud No. 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran Pada Dikdasmen;
11. Permendikbud N0 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar Pada Dikdasmen;
12. Permendikbud No 165 Tahun 2014 tentang Evaluasi Kurikulum 2013;
13. Peraturan Mendikbud No. 160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum tahun 2006 dan
Kurikulum 2013;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2017 Tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2017 Tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah.
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2017 Tentang Standar
Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2017 Tentang Standar
Penilaian Pendidikan.
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015 Tentang Penilaian
Hasil Belajar oleh Pendidikan dan Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah.

C. ACUAN PELAKSANAAN KURIKULUM

Kurikulum 2013 SD Negeri Monta ini disusun oleh sebuah tim penyusun yang
terdiri atas kepala sekolah, guru, komite sekolah, dan pemerhati pendidikan di bawah
koodinasi, bimbingan, dan supervisi Dinas Pendidikan Kabupaten Bima. Kurikulum SD
Negeri Monta ini dikembangkan mengacu pada :
1. Peningkatan Iman, Taqwa, dan Akhlak Mulia
Iman,takwa, dan akhlakmuliamenjadidasarpengembangan kepribadian peserta didik secara
utuh. K-13 disusun agar semua mata pelajaran dapat meningkatkan iman, takwa, dan
akhlak mulia.

2. Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama.


Kurikulum dikembangkan untuk memelihara dan meningkatkan toleransi dan kerukunan
interumat dan antarumat beragama.

3. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan.


Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan
pesertadidikyangmenjadilandasan pentingbagiupaya memelihara persatuan dan kesatuan
bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus menumbuhkembangkan
wawasan dansikapkebangsaan sertapersatuannasionaluntukmemperkuat keutuhan bangsa
dalam wilayah NKRI.

4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat, dan Minat sesuai dengan Tingkat


Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik.
Pendidikan merupakan proses holistik/sistemik dan sistematik untuk meningkatkan harkat
dan martabat manusia yang memungkinkan potensi diri (sikap, pengetahuan, dan
keterampilan) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan
memperhatikan potensi, bakat,minat, sertatingkat perkembangan kecerdasan, intelektual,
emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.

5. Kesetaraan Warga Negara Memperoleh Pendidikan Bermutu.


Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap,pengetahuan,dan keterampilan yang
holistik dan berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan warga negara memperoleh
pendidikan bermutu.

6. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan.


Kompetensi peserta didik yang diperlukan antara lain berpikir kritis dan membuat
keputusan, memecahkan masalah yang kompleks secara lintas bidang keilmuan, berpikir
kreatif dan kewirausahaan, berkomunikasi dan berkolaborasi, menggunakan pengetahuan
kesempatan secara inovatif, mengelola keuangan, kesehatan, dan tanggung jawab warga
negara.

7. Tuntutan Dunia Kerja.


Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta didik
yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum
perlu mengembangkan jiwa kewirausahaan dan kecakapan hidup untuk membekali peserta
didik dalam melanjutkan studi dan/atau memasuki dunia kerja. Terlebih bagi peserta didik
pada satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang
lebih tinggi.

8. Perkembangan Ipteks.
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis
pengetahuan dimana Iptek sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan
harus terus menerus melakukan penyesuaian terhadap perkembangan Ipteks sehingga tetap
relevan dankontekstual dengan perubahan. Olehkarena itu, kurikulum harus dikembangkan
secaraberkaladan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Iptek.

9. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah serta Lingkungan.


Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik lingkungan.
Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah dan
pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum perlu memuat keragaman
tersebutuntuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah
dan lingkungan.

10. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional.


Dalam era otonomidan desentralisasi,kurikulum adalah salah satu media pengikat dan
pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasimasyarakat dengan tetap
mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu,kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan
antara kepentingan daerah dan nasional.

11. Dinamika Perkembangan Global.


Kurikulum dikembangkan untuk meningkatkan kemandirian, baik pada individu maupun
bangsa, yangsangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa
yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta
mempunyai kemampuan untuk hidupberdampingan dengan bangsa lain.

12. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat.


Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat
setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada
budaya setempat ditumbuh kembangkan terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari
daerah dan bangsa lain.

13. Karakteristik Satuan Pendidikan.


Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan pendidikan

D. PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM

Kurikulum SD Negeri Monta ini disusun oleh sebuah tim penyusun yang terdiri atas
kepala sekolah, guru, komite sekolah, dan pemerhati pendidikan di bawah koodinasi,
bimbingan, dan supervisi Dinas Pendidikan Kabupaten Bima. Kurikulum SD Negeri Monta
ini dikembangkan atas dasar prinsip-prinsip sebagai berikut :

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik, dan
lingkungan.
Peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut, pengembangan
kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.

2. Beragam dan terpadu.

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik,


kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya,
dan adat istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi
komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu,
serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antara
substansi.

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan seni.


Ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu,
kurikulum 2013 SD Negeri Monta ini dirancang secara fleksibel untuk mendorong peserta didik
menguasai dan memanfaatkan secara tepat kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan
budaya.

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.


Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
(stakeholder) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan,
termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha, dan dunia kerja.

5. Menyeluruhdanberkesinambungan.
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan
dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar semua
jenjang pendidikan
.
6. Belajar sepanjang hayat.
Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan,dan pemberdayaan peserta
didik yang berlangsung sepanjang hayat.

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.


Kurikulum hendaknya memperhatikan pengembangan potensi daerah dengan tidak
mengalahkan kepentingan nasional dalam rangka membangun kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.

Dalam pelaksanaannya Kurikulum 2013 di SD Negeri Monta juga mengacu pada hal-
hal berikut:
 Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan, dan kondisi peserta didik
untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus
mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk
mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis, dan menyenangkan
 Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu :
 Belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
 Belajar untuk memahami dan menghayati;
 Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif;
 Belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain;
 Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui pembelajaran PAIKEM.
 Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat
perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan
kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi
peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral
 Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang
saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat.
 Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia,
sumber belajardan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitarnya
sebagai sumber belajar.
 Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam. Sosial dan budaya serta
kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara
optimal.
 Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi, mata pelajaran, muatan lokal, dan
pengembangan diri diselenggarakan dalam kesinambungan, keseimbangan, dan keterkaitan
yang cocok dan memadai antar kelas dan jenis serta jenjang pendidikan.
BAB II
TUJUAN DAN VISI MISI SDN MONTA

A. TUJUAN PENDIDIKAN

Tujuan pendidikan sekolah mengacu pada pendidikan nasional, dimana


pendidikan nasional memiliki tujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, yang Berakhlak
Mulia, Sehat, Berilmu, Cakap, Kreatif, Mandiri dan menjadi warga negara Yang Demokratis
Serta Bertanggung Jawab.
Tujuan pendidikan dasar untuk meletakan dasar keerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan
lebih lanjut.
Tujuan pendidikan dasar mengacu pada pendidikan nasional, pendidikan dasar
dan juga visi misi sekolah mendasar pada EDS (evaluasi diri sekolah) dan RKM masing-
masing sekolah secara optimal dengan mengutamakan prinsip amanah.

B. VISI :

Terwujudnya Pendidikan Dasar Yang Berkualitas, Islami, Berakhlak Mulia,Menguasai Ilmu


Pengetahuan, Tekhnologi Dan Seni, Serta Mencintai Lingkungan Dan Tanah Airnya.

C. MISI :
 Membentuk karakter peserta didik yang tangguh di bidang IMTAQ dan IPTEK.
 Membentuk sumber daya manusia yang terampil dan kreatif.
 Menciptakan kedisiplinan dan percaya diri
 Melayani kebutuhan sarana belajar mengajar.
 Menyelenggarakan pembelajaran yang berorientasi, berprestasi, dan unggul.
 Menciptakan pembelajaran yang kondusif melalui pendekatan pembelajaran aktif, inovatif,
kreatif.
D. TUJUAN SEKOLAH DASAR NEGERI MONTA

Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,


kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan
lebih lanjut bagi generasi awal penerus bangsa yaitu siswa pada sekolah dasar. Merujuk pada
tujuan pendidikan dasar tersebut di atas, maka tujuan Sekolah Dasar Negeri Monta adalah
sebagai berikut :
 Siswa beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia
 Siswa sehat jasmani dan rohani.
 Mempersiapkan siswa kejenjang pendidikan selanjutnya
 Siswa berbudi pekerti luhur, kreatif, terampil dan bekerja sama untuk dapat mengembangkan
diri secara terus menerus.
BAB III
MUATAN DAN STRUKTUR K-13

A. MUATAN K-13
1. MUATAN NASIONAL

Struktur kurikulum 2013 merupakan pengorganisasian kompetensi inti, mata


pelajaran, beban belajar, kompetensi dasar, dan muatan pembelajaran pada setiap SD
(Permendikbud Nomor 67 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah).
Berdasarkan PP Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Struktur kurikulum
pendidikan dasar berisi muatan pembelajaran atau mata pelajaran yang dirancang untuk
mengembangkan Kompetensi spiritual keagamaan, sikap personal dan sosial, pengetahuan,
dan keterampilan.
Struktur kurikulum 2013 bentuk lain yang sederajat terdiri atas muatan:
 Pendidikan agama;
 Pendidikan kewarganegaraan;
 Bahasa Indonesia;
 Matematika;
 Ilmu pengetahuan alam;
 Ilmu pengetahuan sosial;
 Seni budaya dan prakarya;
 Pendidikan jasmani dan olahraga;
 Keterampilan; dan /TIK
 Muatan lokal.
Muatan struktur program dapat diorganisasikan dalam satu atau lebih mata pelajaran sesuai
dengan kebutuhan satuan pendidikan dan program pendidikan.
Muatan kurikulum pada tingkat nasional terdiri atas kelompok mata pelajaran A dan
kelompok mata pelajaran B. (Permendikbud nomor 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum
SD/MI.
 Mata Pelajaran Kelompok A terdiri dari Pendidikan Agama, PPKn, Bahasa Indonesia,
Matematika, IPA, IPS.
 Mata Pelajaran Kelompok B terdiri dari Seni Budaya dan Prakarya, Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan
Berdasarkan PP Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan dinyatakan bahwa
struktur kurikulum merupakan pengorganisasian kompetensi inti, Kompetensi Dasar, muatan
Pembelajaran, mata pelajaran, dan beban belajar pada setiap satuan pendidikan dan program
pendidikan.
Kompetensi inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi
Lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas atau program
yang menjadi landasan pengembangan kompetensi dasar. Kompetensi dasar merupakan
tingkat kemampuan dalam konteks muatan pembelajaran, pengalaman belajar, atau mata
pelajaran yang mengacu pada kompetensi inti
1.1 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kompetensi adalah seperangkat sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus
dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh peserta didik setelah mempelajari suatu muatan
pembelajaran, menamatkan suatu program, atau menyelesaikan satuan pendidikan tertentu
(PP Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun
2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan). Kompetensi ada dua, yaitu kompetensi inti dan
kompetensi dasar.
1.1.1 Kompetensi Inti
Kompetensi Inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi
Lulusan yang harus dimiliki seorang Peserta Didik pada setiap tingkat kelas atau program
yang menjadi landasan Pengembangan Kompetensi dasar. Kompetensi inti mencakup: sikap
spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang berfungsi sebagai pengintegrasi
muatan Pembelajaran, mata pelajaran atau program dalam mencapai Standar Kompetensi
Lulusan.
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas
tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas
yang berbeda dapat dijaga.

Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:


 Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
 Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
 Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan;
 Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Uraian Kompetensi Inti untuk jenjang Sekolah Dasar dapat dilihat pada Tabel 1 dan 2.

Tabel 1 Kompetensi Inti Kelas I, II, dan III Sekolah Dasar

Kompetensi Inti Kompetensi Inti Kompetensi Inti


Kelas I Kelas II Kelas III
Menerima dan menjalankan Menerima dan menjalankan Menerima dan menjalankan
ajaran agama yang ajaran agama yang dianutnya ajaran agama yang dianutnya
dianutnya
Memiliki perilaku jujur, Menunjukkan perilaku jujur, Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, disiplin, tanggung jawab, disiplin, tanggung jawab, santun,
santun, peduli, dan percaya santun, peduli, dan percaya peduli, dan percaya diri dalam
diri dalam berinteraksi diri dalam berinteraksi berinteraksi dengan keluarga,
dengan keluarga, teman, dengan keluarga, teman, dan teman, guru dan tetangganya
dan guru guru
Memahami pengetahuan Memahami pengetahuan Memahami pengetahuan faktual
faktual dengan cara faktual dengan cara dengan cara mengamati
mengamati [mendengar, mengamati [mendengar, [mendengar, melihat, membaca]
melihat, membaca] dan melihat, membaca] dan dan menanya berdasarkan rasa
menanya berdasarkan rasa menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
ingin tahu tentang dirinya, ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
makhluk ciptaan Tuhan dan makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
kegiatannya, dan benda- kegiatannya, dan benda- yang dijumpainya di rumah dan
benda yang dijumpainya di benda yang dijumpainya di di sekolah
rumah dan di sekolah rumah dan di sekolah
Menyajikan pengetahuan Menyajikan pengetahuan Menyajikan pengetahuan faktual
faktual dalam bahasa yang faktual dalam bahasa yang dalam bahasa yang jelas,
jelas dan logis, dalam karya jelas dan logis, dalam karya sistematis dan logis, dalam
yang estetis, dalam gerakan yang estetis, dalam gerakan karya yang estetis, dalam
yang mencerminkan anak yang mencerminkan anak gerakan yang mencerminkan
sehat, dan dalam tindakan sehat, dan dalam tindakan anak sehat, dan dalam tindakan
yang mencerminkan yang mencerminkan perilaku yang mencerminkan perilaku
perilaku anak beriman dan anak beriman dan berakhlak anak beriman dan berakhlak
berakhlak mulia mulia mulia
Tabel 2 Kompetensi Inti Kelas IV, V, dan VI Sekolah Dasar

Kompetensi Inti Kompetensi Inti Kompetensi Inti


Kelas IV Kelas V Kelas VI
Menerima, menjalankan, Menerima, menjalankan, dan Menerima, menjalankan, dan
dan menghargai ajaran menghargai ajaran agama menghargai ajaran agama yang
agama yang dianutnya yang dianutnya. dianutnya.
Menunjukkan perilaku Menunjukkan perilaku jujur, . Menunjukkan perilaku jujur,
jujur, disiplin, tanggung disiplin, tanggung jawab, disiplin, tanggung jawab, santun,
jawab, santun, peduli, dan santun, peduli, dan percaya peduli, dan percaya diri dalam
percaya diri dalam diri dalam berinteraksi berinteraksi dengan keluarga,
berinteraksi dengan dengan keluarga, teman, teman, guru, dan tetangganya
keluarga, teman, guru, dan guru, dan tetangganya serta serta cinta tanah air.
tetangganya cinta tanah air.
Memahami pengetahuan Memahami pengetahuan Memahami pengetahuan faktual
faktual dengan cara faktual dan konseptual dan konseptual dengan cara
mengamati dan menanya dengan cara mengamati, mengamati, menanya dan
berdasarkan rasa ingin tahu menanya dan mencoba mencoba berdasarkan rasa ingin
tentang dirinya, makhluk berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya,
kegiatannya, dan benda- ciptaan Tuhan dan dan benda-benda yang
benda yang dijumpainya di kegiatannya, dan dijumpainya di rumah, di
rumah, di sekolah dan bendabenda sekolah dan tempat bermain
tempat bermain yang dijumpainya di
rumah, di sekolah dan
tempat
bermain
Menyajikan pengetahuan Menyajikan pengetahuan Menyajikan pengetahuan faktual
faktual dalam bahasa yang faktual dan konseptual dan konseptual dalam bahasa
jelas, sistematis dan logis, dalam bahasa yang jelas, yang jelas, sistematis, logis dan
dalam karya yang estetis, sistematis, logis dan kritis, kritis, dalam karya yang estetis,
dalam gerakan yang dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dan dalam tindakan yang mencerminkan anak sehat, dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
anak beriman dan mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
berakhlak mulia beriman dan berakhlak mulia

1.1.2 Kompetensi Dasar


Kompetensi dasar adalah kemampuan untuk mencapai Kompetensi Inti yang harus
diperoleh peserta didik melalui pembelajaran. Kompetensi dasar mencakup sikap spiritual,
sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan dalam muatan pembelajaran, mata pelajaran, atau
mata kuliah.
Kompetensi dasar dikembangkan dalam konteks muatan pembelajaran, pengalaman
belajar, mata pelajaran atau mata kuliah sesuai dengan kompetensi inti.
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan kompetensi dasar
dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri
dari suatu mata pelajaran.
Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokan kompetensi
inti sebagai berikut:
 Kelompok 1: kompetensi dasar sikap spiritual menjabarkan KI-1;
 Kelompok 2: kompetensi dasar sikap sosial menjabarkan KI-2;
 Kelompok3: kompetensi dasar pengetahuan menjabarkan KI-3;
 Kelompok 4: kompetensi dasar keterampilanmenjabarkan KI-4.
Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada Sekolah Dasar dilakukan melalui pembelajaran
tematik terpadu dengan pendekatan saintifik dari Kelas I sampai dengan Kelas VI. Mata
pelajaranPendidikan Agama dan Budi Pekerti dikecualikan untuk tidak menggunakan
pembelajaran tematik-terpadu.
Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang
mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema
seperti yang terdapat dalam Tabel berikut ini:
Tabel 3 Daftar Tema Setiap Kelas

Kelas Kelas Kelas Kelas Kelas Kelas


I II III IV V VI
Diriku Hidup Sayangi Indahnya Bermain Selamatkan
Rukun Hewan dan Kebersamaan dengan Benda- makhluk
Tumbuhan benda hidup
disekitar kita di sekitar
Kegemarank Bermain di Pengalaman Selalu Peristiwa Persatuan
u Lingkunganku yang Berhemat dalam dalam
Mengesankan Energi Kehidupan perbedaan
Kegiatanku Tugasku Mengenal Peduli Hidup Rukun Tokoh dan
Seharihari Cuaca danterhadap Penemu
Musim Makhluk
Hidup
Keluargaku Aku dan Ringan Sama Berbagai Sehat itu Globalisasi
Sekolahku Dijinjing Berat Pekerjaan Penting
Sama dipikul
Pengalaman Hidup Bersih Mari Kita Menghargai Bangga Wirausaha
ku dan Sehat Bermain dan Jasa Sebagai
Berolahraga Pahlawan Bangsa
Indonesia
Lingkungan Air, Bumi, Indahnya Indahnya Organ Tubuh Menuju
Bersih, dan Matahari Persahabatan Negeriku Manusia dan Masyarakat
Sehat, Hewan Sehat
dan Asri
Benda, Merawat Mari Kita Cita-citaku Sejarah Kepemimpina
Binatang, Hewan dan Hemat Energi Peradaban n
dan Tumbuhan untuk Masa Indonesia
Tanaman di Depan
sekitarku
Peristiwa Keselamatan Berperilaku Daerah Ekosistem Bumiku
Alam di Rumahdan Baik dalam Tempat
Perjalanan Kehidupan Tinggalku
Sehari-hari
Menjaga Makanan Lingkungan Menjelajah
Kelestarian Sehat dan Sahabat Kita Angkasa Luar
Lingkungan Bergizi

Pendekatan yang digunakan untuk mengintegrasikan kompetensi dasar dari berbagai


matapelajaran yaitu intra-disipliner, inter-disipliner, multi-disipliner, dan trans-disipliner.
Integrasi intra-disipliner dilakukan dengan cara mengintegrasikan dimensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan menjadi satu kesatuan yang utuh di setiap mata pelajaran.
Integrasi inter-disipliner dilakukan dengan menggabungkan kompetensi-kompetensi
dasar beberapa mata pelajaran agar terkait satu dengan yang lainnya, sehingga dapat saling
memperkuat, menghindari terjadinya tumpang tindih, dan menjaga keselarasan pembelajaran.
Integrasi multi-disipliner dilakukan tanpa menggabungkan kompetensi dasar tiap mata
pelajaran sehingga tiap mata pelajaran masih memiliki kompetensi dasarnya sendiri.
Integrasi trans-disipliner dilakukan dengan mengaitkan berbagai mata pelajaran yang ada
dengan permasalahan-permasalahan yang dijumpai di sekitarnya sehingga pembelajaran
menjadi kontekstual. Tema merajut makna berbagai konsep dasar sehingga peserta didik tidak
belajar konsep dasar secara parsial. Dengan demikian, pembelajarannya memberikan makna
yang utuh kepada peserta didik seperti tercermin pada berbagai tema yang tersedia. Tematik
terpadu disusun berdasarkan gabungan proses integrasi seperti dijelaskan di atas sehingga
berbeda dengan pengertian tematik seperti yang diperkenalkan pada kurikulum sebelumnya.
Selain itu, pembelajaran tematik-terpadu ini juga diperkaya dengan penempatan mata
pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas I, II, dan III sebagai penghela mata pelajaran lain.
Melalui perumusan Kompetensi Inti sebagai pengikat berbagai mata pelajaran dalam satu
kelas dan tema sebagai pokok bahasannya, sehingga penempatan mata pelajaran Bahasa
Indonesia sebagai penghela mata pelajaran lain menjadi sangat memungkinkan.
Penguatan peran matapelajaran Bahasa Indonesia dilakukan secara utuh melalui
penggabungan kompetensi dasar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu
Pengetahuan Alam ke dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Kedua ilmu pengetahuan
tersebut menyebabkan pelajaran Bahasa Indonesia menjadi kontekstual, sehingga
pembelajaran Bahasa Indonesia menjadi lebih menarik.
Pendekatan sains seperti itu terutama di Kelas I, II, dan III menyebabkan semua mata
pelajaran yang diajarkan akan diwarnai oleh mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dan
Ilmu Pengetahuan Alam. Untuk kemudahan pengorganisasiannya, kompetensi-kompetensi
dasar kedua mata pelajaran ini diintegrasikan ke mata pelajaran lain (integrasi inter-
disipliner).
Kompetensi dasar matapelajaran Ilmu Pengetahuan Alam diintegrasikan ke
kompetensi dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia dan kompetensi dasar mata pelajaran
Matematika.
Kompetensi dasar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial diintegrasikan ke
kompetensi dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia, ke kompetensi dasar mata pelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, dan ke kompetensi dasar mata pelajaran
Matematika.
Sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI, kompetensi dasar mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial dan Ilmu Pengetahuan Alam masing-masing berdiri sendiri, sehingga
pendekatan integrasinya adalah multidisipliner,walaupun pembelajarannya tetap
menggunakan tematik terpadu.
Prinsip pengintegrasian inter-disipliner untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
dan Ilmu Pengetahuan Sosial seperti diuraikan di atas dapat juga diterapkan dalam
pengintegrasian muatan lokal.
Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan seni, budaya, keterampilan,
dan bahasa daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya.
Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan olahraga serta permainan daerah
diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.

2. MUATAN LOKAL

Berdasarkan PP Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah


Nomor 16 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, disebut bahwa muatan lokal
untuk setiap satuan pendidikan berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan
keunikan lokal. Muatan lokal dikembangkan dan dilaksanakan pada setiap satuan pendidikan.
Pemerintah daerah kabupaten Bima melakukan koordinasi dan supervisi pengelolaan muatan
lokal pada pendidikan dasar. Dalam hal seluruh kabupaten Bima pada 1 (satu) provinsi
sepakat menetapkan 1 (satu) muatan lokal yang sama, koordinasi dan supervisi pengelolaan
Kurikulum pada pendidikan dasar dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bima.
Bahasa Daerah (Bima) sebagai upaya mempertahankan nilai-nilai budaya (Bima)
masyarakat setempat dalam wujud komunikasi dan apresiasi sastra, sesuai dengan
Permendikbud No. 67 Tahun 2013 tentang Muatan Lokal Bahasa dan Budaya Bima
Kurikulum 2013 (diberikan di kelas I-VI).
Dengan demikian, SDN Monta Kecamatan Monta Menambah 2 Jam Pelajaran
Pendidikan Al-Quran. Dan Permendikbud Nomor 67 Tahun 2013 Bahwa Satuan Pendidikan
Dapat Melaksanakan Muatan Lokal Bahasa dan Budaya Bima Yang terintegrasi dengan Seni
Budaya Dan Prakarya.
Muatan Lokal di SDN Monta Yang sudah diwajibkan Keberadaannya diseluruh
Kabupaten Bima adalah Sebagai Berikut:
1. Sejarah Daerah Bima dipelajari Oleh kelas IV, V dan VI
2. Keterampilan Khas Daerah Bima Dipelajari Oleh Kelas IV dan VI
3. Seni budaya daerah Bima dipelajari oleh kelas III dan V
4. Bahasa daerah Bima dipelajari oleh kelas I – VI
5. Bahasa inggris dipelajari oleh kelas IV, V dan VI
Tujuan Mulok Bahasa/Budaya Bima Adalah
1. Mengembangkan kemampuan dan keterampilan komunikasi dengan menggunakan bahasa bima.
2. Meningkatkan kepekaan dan penghayatan terhadap karya sastra bima.
3. Memupuk tanggung jawab untuk melestarikan hasil kreatif budaya bima sebagai salah satu unsur
kebudayaan nasional.

Tujuan Mulok Pendidikan Al-Quran Adalah :


1. Mengembangkan kemampuan dan keterampilan siswa dalam membaca dan menulis bacaan dalam Al-
Quran.
2. Menumbuhkembangkan kegemaran siswa dalam membaca Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari.
3. Menindaklanjuti program kabupaten bima tentang membumikan Al-Quran dan Perda Nomor 35 Kab,
bima tentang materi muatan lokal.

B. STRUKTUR KURIKULUM

Dasar rumusan mata pelajaran di SD antara lain dari PP Nomor 32 Tahun 2013
Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 Tentang Standar
Nasional Pendidikan, yang menyebutkan tentang standar isi. Standar isi adalah kriteria
mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan
pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Standar isi mencakup kriteria: (1) ruang lingkup materi; dan (b) tingkat kompetensi.
Ruang lingkup materi dirumuskan berdasarkan kriteria:
 Muatan wajib yang ditetapkan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan;
 Konsep keilmuan;
 Karakteristik satuan pendidikan dan program pendidikan.
Tingkat Kompetensi dirumuskan berdasarkan kriteria:
 Tingkat perkembangan peserta didik;
 Kualifikasi kompetensi Indonesia; dan
 Penguasaan kompetensi yang berjenjang.
Berdasarkan kompetensi inti disusun mata pelajaran dan alokasi waktu yang sesuai
dengan karakteristik satuan pendidikan. Susunan mata pelajaran dan alokasi waktu untuk
Sekolah Dasar sebagaimana tabel berikut:
Tabel 4 Struktur Kurikulum 2013 SDN Monta
Alokasi Waktu KTSP
Komponen Kelas
No.
1 2 3 4 5 6
A Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 5 5 6 5 5 5
3 Bahasa Indonesia 8 8 10 7 7 7
4 Matematika 5 5 6 6 6 6
5 Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3
6 Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3
B Kelompok B

7 Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 4 4 4


Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
8 4 4 4 4 4 4
Kesehatan
9 Bahasa Bima dan Sastra Daerah (Bima ) 2 2 2 2 2 2
Jumlah jam maksimal 32 32 36 38 38 38

Struktur kurikulum ini meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu
jenjang pendidikan selama enam tahun yaitu mulai kelas I sampai dengan kelas VI. Struktur
kurikulum disusun berdasarkan SKL, SK dan KD mata pelajaran dengan ketentuan sebagai
berikut:
 Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang
disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang
materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada.
 Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru.
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap
peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan dari difasilitasi dan
dibimbing oleh konselor, guru atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk
kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan layanan
BK yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar dan
pengembangan karir peserta didik.
1. PENGEMBANGAN DIRI

Kegiatan Pengembangan Diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran,


sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah. Kegiatan pengembangan diri merupakan
upaya pembentukan watak dan kepribadian serta pengembangan bakat, minat dan keunikan
diri peserta didik. Kegiatan pengembangan diri di SD Negeri Monta meliputi beragam
kegiatan pembiasaan, ekstrakurikuler, dan bimbingan konseling sesuai dengan minat dan
bakat serta kondisi siswa yang terdiri atas :
Pembiasaan

Pembiasaan yang ditumbuhkan melalui kegiatan rutin, spontan, dan keteladanan, baik
yang di dalam kelas maupun di luar kelas. Sedangkan pembiasaan melalui kegiatan
terprogram dilaksanakan secara bertahap disesuaikan dengan kalender pendidikan, semua
guru berpartisipasi aktif dalam membentuk watak, kepribadian dan kebiasaan positif.
Kegiatan Pembiasaan meliputi:
 Berbusana rapi
 Datang tepat waktu/ tidak terlambat
 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan suatu aktivitas
 Sholat Dhuhur Berjamaah
 Membuang sampah pada tempat sampah.
 Pembacaan Asma’ul Husna setiap hari Selasa s/d Kamis
 Jumat bersih (kerja bakti bersama pada hari Jumat minggu ke 2 dan 4)
 Membudayakan sikap ramah 5 S(Senyum,Salam,Sapa, Salim, Sopan dan Santun) kepada
sesama teman, guru, tamu, dan orang tua
 Membudayakan kegiatan 7 K (Keamanan, Ketertiban, Kebersihan, Keindahan, Kerindangan,
Kenyamanan, dan Kekeluargaan)
 Membudayakan sikap disiplin, rapi, tertib, dan bertanggung jawab.
 Upacara bendera setiap hari Senin
 Upacara dan kegiatan dalam rangka peringatan hari besar nasional dan agama.

2.1 Kegiatan Ekstra Kurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler adalah program yang dipilih peserta didik berdasarkan


bakat, minat, serta keunikannya meraih prestasi yang bermakna bagi diri dan masa depannya
yang terbagi menjadi 2 yaitu:
Ekstra Kurikuler Wajib Kegiatan Ekstra kurikuler yang wajib diselenggarakan oleh
satuan pendidikan dan wajib diikuti oleh seluruh peserta didik terdiri dari:
 Pramuka
 Komputer
 Bahasa Inggris
Kegiatan Ekstrakurikuler pilihan adalah Kegiatan Ekstrakurikuler yang dapat
dikembangkan dan diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan dapat diikuti oleh peserta
didik sesuai bakat dan minatnya masing-masing yang terdiri dari :
 Menari
 Melukis
 Seni Hadrah
 Pengolahan Daur Ulang

2. PENGATURAN BEBAN BELAJAR

Satuan pendidikan SD Negeri Monta menggunakan sistem paket. Sistem paket


adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan
mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan. Beban
belajar setiap mata pelajaran pada sistem paket dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran.
Beban belajar adalah satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk
mengikuti program pembelajaran melalui: (1) sistem tatap muka, (2) penugasan terstruktur,
dan (3) kegiatan mandiri tidak terstruktur. Pengaturan beban belajar dimaksudkan untuk
mencapai standar kompetensi lulusan dengan mempertimbangkan tingkat perkembangan
peserta didik, kondisi sekolah , sumber dana, dan sumber daya sekolah .
Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi
pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar
kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik. Kegiatan
mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa kegiatan pendalaman
materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar
kompetensi tetapi waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.
Keterangan :
 Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
 bagi peserta didik di SD Negeri Monta maksimum 40 % dari jumlah waktu
 kegiatan tatap muka.
 Alokasi waktu 1 (satu) jam pelajaran adalah 35 menit.
 Kelas 1 sampai kelas 6 menggunakan pendekatan tematik dengan beban
sebagai berikut:
 untuk kelas 1 dengan beban minimal 30 jam dan maksimal 32 jam
 untuk kelas 2 dengan beban minimal 32 jam dan maksimal 34 jam
 untuk kelas 3 dengan beban minimal 34 jam dan maksimal 36 jam.
 untuk kelas 4, 5, dan 6 dengan beban minimal 36 jam dan maksimal 38 jam
 Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa diintegrasikan ke dalam semua mata pelajaran dan
kegiatan pengembangan diri (pembiasaan & ekstrakurikuler).
Berikut tabel beban mengajar yang digunakan di SDNegeri Monta.

Tabel 5 Beban Mengajar


Satu Jam
Jumlah Jam
Pembelajaran Minggu Efektif Waktu Pembelajaran /
Kelas Pembelajaran
Tatap Muka / Per-Tahun Ajaran Jam Per-Tahun
Per-Minggu
Menit
1 35 32 37 1110
2 35 34 37 1147
3 35 36 37 1184
4 35 38 37 1332
5 35 38 37 1332
6 35 38 37 1332

3. KETUNTASAN BELAJAR/KKM
Ketuntasan Belajar adalah tingkat minimal pencapaian kompetensi sikap pengetahuan,
dan keterampilan meliputi ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasanbelajar dalam
konteks kurun waktu belajar.Ketuntasan Belajar terdiri atas ketuntasan penguasaan substansi
dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar. Ketuntasan penguasaan substansi
yaitu ketuntasan belajar KD yang merupakan tingkat penguasaan peserta didik atas KD
tertentu pada tingkat penguasaan minimal atau di atasnya,sedangkan ketuntasan belajar dalam
konteks kurun waktu belajarterdiri atas ketuntasan dalam setiap semester, setiap tahun ajaran,
dan tingkat satuan pendidikan.
Ketuntasan Belajar dalam satu semester adalah keberhasilan peserta didik menguasai
kompetensi darisejumlah matapelajaran yang diikutinya dalamsatu semester.
KetuntasanBelajar dalam setiap tahun ajaran adalah keberhasilan peserta didik pada
semester ganjil dan genap dalam satu tahunajaran. Ketuntasan dalam tingkat satuan
pendidikan adalah keberhasilan peserta didik menguasai kompetensi seluruh mata
pelajarandalam suatusatuan pendidikan untukmenentukan kelulusan peserta didik dari
satuan pendidikan.
Nilai Ketuntasan Kompetensi Sikap dituangkan dalam bentuk predikat, yakni predikat
Sangat Baik (SB), Baik(B), Cukup (C), dan Kurang (K) sebagaimana tertera pada tabel berikut:
Tabel 6 Nilai Ketuntasan KI - 1 dan KI - 2
Nilai Ketuntasan Sikap
(Predikat)
Sangat Baik (SB)
Baik (B)
Cukup (C)
Kurang (K)

Ketuntasan Belajar untuk sikap (KD pada KI-1 dan KI-2) ditetapkan dengan predikat
Baik (B).
Nilai Ketuntasan Kompetensi Pengetahuan dan Keterampilan dituangkan dalam
bentuk angka dan huruf, yakni4,00 – 1,00 untuk angka yang ekuivalen dengan huruf A
sampai dengan D sebagaimana tertera pada tabel berikut:
Tabel 7 Nilai Ketuntasan KI - 3 dan KI – 4
Nilai Ketuntasan
Pengetahuan dan Keterampilan
Rentang Nilai Huruf
86 – 100 A
71 – 85 B
56 – 70 C
56 < D

Ketuntasan Belajaruntuk pengetahuan ditetapkan dengan skor rata-rata 2,85 untuk


keterampilan ditetapkan dengan capaian optimum 2,85.
Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal adalah batas minimal ketercapaian kompetensi setiap
indikator, kompetensi dasar, standar kompetensi aspek penilaian mata pelajaran yang harus
dikuasai oleh peserta didik.
Adapun rambu-rambu dalam penetapan adalah:
 Ditetapkan pada awal tahun pelajaran / per semester, jika KKM masih rendah untuk
peningkatan.
 Ditetapkan oleh kelompok Kerja Guru Mata Pelajaran SD Negeri Monta sebelum tahun
pelajaran dimulai.
 Disosialisasikan ke semua guru, siswa, dan orang tua pada awal tahun pelajaran.
 Ketuntasan sekolah diharapkan sebesar 70%.
 Sekolah dapat menetapkan KKM di bawah nilai ketuntasan belajar maksimal

3.1 Analisis Kompleksitas, Intake, dan Daya Dukung

KKM SD Negeri Monta ditentukan melalui analisis tiga hal, yaitu tingkat kerumitan
(kompleksitas), tingkat kemampuan rata-rata siswa (intake), dan tingkat kemampuan sumber
daya dukung sekolah (man, money, material).

3.1.1 Tingkat Kompleksitas

Kesulitan dan Kerumitan setiap Kompetesi Dasar (KD) yang harus dicapai oleh siswa.
Tingkat Kompleksitas Tinggi, bila dalam pelaksanaannya menuntut SDM (memahami
kompetensi yang harus dicapai siswa), membutuhkan kreatif dan inovatif dalam
melaksanakan pembelajaran, membutuhkan waktu belajar butuh cukup lama karena perlu
pengulangan serta menuntut tingkat penalaran dan kecermatan siswa yang tinggi.

3.1.2 Daya Dukung

Yaitu ketersediaan tenaga, sarana, dan prasarana pendidikan yang sangat dibutuhkan, biaya
operasional pembelajaran, dukungan kebijakan, manajemen sekolah, kepedulian stakeholders,
dukungan visi, misi, tujuan dan program sekolah.

3.1.3 Tingkat Kemampuan Rata-rata Siswa (Intake)

Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal kelas I didasarkan pada hasil seleksi masuk, tes
skolastik, atau surat keterangan dari TK/RA sebelumnya.
Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal Kelas II dan seterusnya didasarkan pada
tingkatan pencapaian Ketuntasan Belajar Minimal dan Nilai rapor kelas pada semester atau
kelas sebelumnya.

3.2 Langkah-langkah Penetapan Ketuntasan Belajar Minimal


 Menetapkan Ketuntasan Belajar Minimal untuk setiap indikator
 Menetapkan Ketuntasan Belajar Minimal untuk setiap Kompetensi Dasar melalui rata-rata
dari Ketuntasan Belajar Minimal indikator
 Menetapkan Ketuntasan Belajar Minimal untuk setiap Standar Kompetensi melalui rata-rata
dari Ketuntasan Belajar Minimal Kompetesi Dasar.
 Menetapkan Ketuntasan Belajar Minimal untuk setiap aspek mata apelajaran melalui rata-rata
dari Ketuntasan Belajar Minimal Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator
yang telah dipetakan berdasarkan aspek.

Sekolah Dasar Negeri Monta menggunakan prinsip mastery learning (ketuntasan


belajar), ada perlakuan khusus untuk peserta didik yang belum maupun sudah mencapai
ketuntasan. Peserta didik yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) harus
mengikuti kegiatan remedial, sedangkan peserta didik yang sudah mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) mengikuti kegiatan pengayaan

3.2.1 Program Remedial (Perbaikan)

 Remedial wajib diikuti oleh peserta didik yang belum mencapai KKM dalam setiap
kompetensi dasar atau indikator.
 Kegiatan remedial dilaksanakan di dalam atau di luar jam pembelajaran
 Kegiatan remedial meliputi remedial pembelajaran dan remedial penilaian.
 Penilaian dalam program remedial dapat berupa tes maupun non tes

3.2.2 Program Pengayaan

 Pengayaan boleh diikuti oleh peserta didik yang telah mencapai KKM dalam setiap
kompetensi dasar
 Kegiatan pengayaan dilaksanakan di dalam atau di luar jam pembelajaran
 Penilaian dalam program pengayaan dapat berupa tes maupun non tes
 Nilai pengayaan yang lebih tinggi dari nilai sebelumnya dapat digunakan.

4. KENAIKAN KELAS dan KELULUSAN


4.1 Kenaikan Kelas

Kenaikan kelas dilaksanakan padasetiap akhir tahun ajaran. Untuk satuan


pendidikan SD/MI menggunakan prinsip kenaikan kelas otomatis sesuai dengan
Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 Tentang Penilaian Hasil Belajar pada Dikdasmen.
Penentuan kenaikan kelas di SD Negeri Monta dilaksanakan pada setiap akhir tahun
pelajaran dalam suatu musyawarah dewan pendidik dengan memperhatikan kriteria kenaikan
kelas sebagai berikut:
 Memiliki nilai rapor lengkap di kelasnya masing-masing. Nilai KI 3, KI 4 diambil dari nilai
rata-rata Ulangan Harian (UH) berasal dari gabungan nilai rata-rata Ulangan Formatif dan
rata-rata Tugas/PR, nilai Ulangan Tengah Semester (UTS) dan nilai Ulangan Akhir Semester
Genap atau Ulangan Kenaikan Kelas (UKK), dengan
Rumus :
NR = 2 x UH + UTS + UKK
4
 Peserta didik dinyatakan Naik Kelas, apabila siswa telah dapat menyelesaikan seluruh
program pembelajaran KI 1 dan KI 2 minimal B ”, jumlah kehadiran siswa minimal 80 %
dari hari efektif sekolah, jumlah mata pelajaran yang tidak tuntas tidak lebih dari 3 mata
pelajaran.
Laporan Hasil Belajar Siswa disampaikan kepada Orang Tua/ Wali Siswa, setiap akhir
semester.

 Ulangan Harian
Ulangan blok dan Ulangan Harian adalah alat yang digunakan untuk mengukur kemampuan
siswa (KI 3, KI 4) untuk kompetensi dasar tertentu. Siswa disebut kompeten jika mencapai
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Bagi siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) tersebut wajib mengikuti remidial.

 Ujian Akhir Semester (UAS/UKK)

UAS adalah alat ulangan untuk mengukur kemampuan siswa untuk beberapa
kompetensi dasar khususnya KI 3 dalam satu semester. UKK atau Ulangan Kenaikan Kelas
adalah ulangan akhir pada semester kedua.
Nilai UAS tidak ada batas ketuntasan minimal, sehingga tidak ada remidial. UAS merupakam
evaluasi hasil. Materi UAS terdiri dari seluruh Kompetensi Dasar (KD) dalam satu semester.
Pelaksanaan UAS dijadwal oleh panitia semester yang ditunjuk Sekolah pada akhir
semester. Pelaporan hasil Ujian Semester akan digabung dengan rata-rata Ulangan Harian,
Ulangan Tengah Semester dalam satu semester yang hasilnya berupa nilai rapor.
4.2 Kelulusan

Standar Kompetensi Lulusan Kelompok Mata Pelajaran (diadopsi dari Peraturan


Menteri Pendidikan Nasional Nomor 54 tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan).
Standar Kompetensi Lulusan Sekolah Dasar Negeri Montatersebut di atas akan dicapai
melalui 5 standar kelompok mata pelajaran terdiri atas:

4.2.1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

 Menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan anak.
 Menunjukkan sikap jujur dan adil.
 Mengenal keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi di
lingkungan sekitarnya.
 Berkomunikasi secara santun yang mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk
Tuhan.
 Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang
sesuai dengan tuntunan agamanya.
 Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap sesama manusia dan lingkungan sebagai
makhluk ciptaan Tuhan.

4.2.2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan


 Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara, dan tanah air Indonesia.
 Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya.
 Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi di
lingkungan sekitarnya.
 Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan.
 Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri.
 Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari potensinya.
 Berkomunikasi secara santun.
 Menunjukkan kegemaran membaca.
 Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang.
 Bekerja sama dalam kelompok, tolong-menolong, dan menjaga diri sendiri dalam lingkungan
keluarga dan teman sebaya.
 Menunjukkan kemampuan mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya lokal.
 Mengamalkan nilai-nilai Pancasila.
4.2.3 Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
 Mengenal dan menggunakan berbagai informasi tentang lingkungan sekitar secara logis,
kritis, dan kreatif.
 Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif dengan bimbingan guru/pendidik.
 Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi.
 Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
 Menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial di lingkungan sekitar.
 Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan berhitung.
 Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang.

Estetika

Menunjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatan seni dan budaya lokal.

4.2.4 Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan.

 Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman dan memanfaatkan waktu luang.
 Mengenal berbagai informasi tentang potensi sumber daya lokal untuk menunjang hidup
bersih, sehat, bugar, aman dan memanfaatkan waktu luang.

Sesuai dengan ketentuan PP No 16/2005 Pasal 72 Ayat (1), penentuan kelulusan siswa
di SD Negeri Monta dilakukan dalam suatu musyawarah dewan pendidik dengan
memperhatikan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan sebagai berikut:
Peserta didik dinyatakan LULUS apabila memenuhi 2 (dua) aspek, yaitu: Aspek Akademik
dan Aspek Non-Akademik
 Aspek Akademik, meliputi :
 Memiliki nilai rapor yang lengkap untuk kelas 1 s.d 6
 Telah memiliki nilai ujian untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan.
 Tidak terdapat nilai < 5.00 baik untuk Ujian Tulis maupun Ujian Praktik
 Seluruh mata pelajaran yang diujikan dengan nilai rata-rata Ujian Nasional maupun Ujian
Sekolah tidak boleh < 5.01
 Memiliki rata-rata Nilai Akhir yang diatas > 5.15 yang diperoleh dari 40% Nilai Sekolah
ditambah 60% Nilai Ujian Nasional.
 Aspek Non-Akademik, meliputi :

 Nilai rata-rata kepribadian (kelakuan, kerajinan, dan ketrampilan) pada


semester I kelas IV minimal BAIK (B).
 Kehadiran di sekolah pada semester I dan II kelas VI minimal 85% dari
jumlah hari efektif.

Seorang peserta didik dinyatakan TIDAK LULUS apabila tidak memenuhi Aspek
Akademik dan Aspek Non-Akademik seperti yang tersebut di atas.Peserta didik yang tidak
lulus wajib mengulang pada kelas yang sama pada tahun pelajaran berikutnya.

Kriteria kelulusan secara operasional sesuai POS Ujian Sekolah maupun Ujian Nasional
antara lain:
 Ujian sekolah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik yang
dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan
merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan. Mata pelajaran yang
diujikan adalah semua mata pelajaran yang diajarkan dikelas 6, dan aspek kognitif dan/atau
psikomotorik kelompok mata pelajaran, iptek, agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan
kepribadian, estetika, serta pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, yang akan diatur
dalam POS Ujian Sekolah
 Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
 Penilaian hasil belajar untuk semua mata pelajaran dilakukan melalui ujian
sekolah/madrasah untuk menentukan kelulusan Peserta Didik dari satuan pendidikan;
 Penilaian hasil belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk semua mata pelajaran
dilakukan melalui ujian sekolah/madrasah untuk menentukan kelulusan Peserta Didik dari
satuan pendidikan; dan
 Kelulusan Peserta Didik dari satuan pendidikan ditetapkan oleh satuan pendidikan yang
bersangkutan sesuai dengan kriteria yang dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan
dengan Peraturan Menteri

.
5 PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (Life Skill)

Persaingan hidup yang semakin pesat menuntut setiap orang untuk mampu
menggunakan berbagai kemampuan yang dimiliki. Saat ini persaingan semakin ketat di
masyarakat. Sempitnya lapangan kerja membuat semakin sulit untuk memperoleh pekerjaan
dan penghidupan yang layak.
Sebagai suatu lembaga pendidikan, SD Negeri Monta merasa perlu untuk membantu
memberikan bekal keterampilan bagi para siswa untuk mampu menciptakan lapangan kerja
sendiri di kelak kemudian hari.
Atas dasar pemikiran itulah maka SD Negeri Monta memberikan pendidikan life
skilltata boga (pembuatan telur asin), membatik dengan teknik jumput untuk kelas 5 dan 6
serta pemanfaatan barang limbah (daur ulang).
Dengan ketrampilan ini diharapkan siswa memiliki pengetahuan dan ketrampilan
dasar membatik, pembuatan telur asin serta pemanfaatan limbah untuk kerajinan dengan
harapan keterampilan ini akan dapat berkembang seiring dengan kemampuan penalaran
siswa.Kegiatan ini dimaksudkan agar siswa memiliki pengetahuan dan ketrampilan sebagai
bekal ketrampilan untuk hidup di masyarakat.

6 PENDIDIKAN KARAKTER dan BUDAYA BANGSA

Pembangunan karakter yang merupakan upaya perwujudan amanat Pancasila dan


Pembukaan UUD 1645 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan yang
berkembang saat ini, seperti: disorientasi dan belum dihayatinya nilai-nilai Pancasila;
keterbatasan perangkat kebijakan terpadu dalam mewujudkan nilai-nilai Pancasila;
bergesernya nilai etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara; memudarnyakesadaran
terhadap nilai-nilai budaya bangsa; ancaman disintegrasi bangsa; dan melemahnya
kemandirian bangsa (Sumber: Buku Induk Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter
Bangsa 2010-2025). Untuk mendukung perwujudan cita-cita pembangunan karakter
sebagaimana diamanatkan dalam Pancasila dan Pembukaan UUD 1645 serta mengatasi
permasalahan kebangsaan saat ini, maka Pemerintah menjadikan pembangunan karakter
sebagai salah satu program prioritas pembangunan nasional.
Semangat itu secara implisit ditegaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional (RPJPN) tahun 2005-2025, di mana pendidikan karakter ditempatkan sebagai
landasan untuk mewujudkan visi pembangunan nasional, yaitu “Mewujudkan masyarakat
berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila.”
Dengan demikian, RPJPN dan UUSPN merupakan landasan yang kokoh untuk
melaksanakan secara operasional pendidikan budaya dan karakter bangsa sebagai prioritas
program Kementerian Pendidikan Nasional 2010-2014.
Dituangkan dalam Rencana Aksi Nasional Pendidikan Karakter (2010): pendidikan
karakter disebutkan sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral,
pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan kemampuan seluruh warga sekolah untuk
memberikan Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter, Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
2011 keputusan baik-buruk, keteladanan, memelihara apa yang baik & mewujudkan kebaikan
itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.
Atas dasar apa yang telah diungkapkan di atas, pendidikan karakter bukan hanya
sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah. Lebih dari itu, pendidikan
karakter adalah usaha menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik (habituation) sehingga
peserta didik mampu bersikap dan bertindak berdasarkan nilai-nilai yang telah menjadi
kepribadiannya. Dengan kata lain, pendidikan karakter yang baik harus melibatkan
pengetahuan yang baik (moral knowing), perasaan yang baik atau loving good (moral feeling)
dan perilaku yang baik (moral action) sehingga terbentuk perwujudan kesatuan perilaku dan
sikap hidup peserta didik.
Pembangunan karakter dilakukan dengan pendekatan sistematik dan integratif dengan
melibatkan keluarga, satuan pendidikan, pemerintah, masyarakat sipil, anggota legislatif,
media massa, dunia usaha, dan dunia industri (Sumber: Buku Induk Pembangunan Karakter,
2010).
Sebagaimana diketahui, wadah untuk pendidikan karakter adalah keluarga, sekolah,
media masa, dan masyarakat (lingkungan sosial). Khusus sekolah: Apa yang dapat dilakukan
sekolah untuk pengembangan karakter tersebut? Kita menyadari bahwa pengembangan
karakter memerlukan waktu lama. Karena itu, pengembangan karakter harus dilakukan sedini
mungkin. Sekolah sebagai pusat pembudayaan berbagai perilaku baik yang ingin kita lihat di
masyarakat nanti menjadi wadah yang sangat strategis.

6.1 Tujuan pendidikan budaya dan karakter bangsa adalah:


 Mengembangkan potensi peserta didik sebagai manusia dan warganegara yang memiliki
nilai-nilai budaya dan karakter bangsa
 Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji
 Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai
generasi penerus bangsa
 Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif
 Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh
kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan

6.2 Dasar pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa

 Agama: masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama. Oleh karena itu, kehidupan
individu, masyarakat, dan bangsa selalu didasari ajaran agama dan kepercayaannya.Atas
dasar pertimbangan itu, maka nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa harus
didasarkan pada nilai-nilai dan kaidah yang berasal dari agama.
 Pancasila: Dasar negara Republik Indonesia adalah Pancasila . Pancasila terdapat pada
Pembukaan UUD 1645 dan dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal yang terdapat
dalam UUD 1645. Pendidikan budaya dan karakter bangsa bertujuan mempersiapkan
peserta didik menjadi warga negara yang lebih baik, yaitu warga negara yang memiliki
kemampuan, kemauan, dan menerapkan nilai- nilai Pancasila dalam kehidupannya sebagai
warga negara.
 Budaya: manusia hidup bermasyarakat didasari oleh nilai-nilai budaya yang diakui
masyarakat itu. Nilai-nilai budaya itu dijadikan dasar dalam pemberian makna terhadap suatu
konsep dan arti dalam komunikasi antaranggota masyarakat.Dengan demikian penting
dalam kehidupan bermasyarakat, mengharuskan budaya menjadi sumber nilai dalam
pendidikan karakter bangsa.
 Tujuan Pendidikan Nasional: sebagai rumusan kualitas yang harus dimiliki setiap warga
negara Indonesia, dikembangkan oleh berbagai satuan pendidikan di berbagai
jenjang dan jalur. Tujuan pendidikan nasional memuat berbagai nilai kemanusiaan yang
harus dimiliki warga negara Indonesia. Oleh karena itu, tujuan pendidikan nasional adalah
sumber yang paling operasional dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter
bangsa

Hal ini dapat ditumbuhkan melalui pembiasaan kegiatan rutin, spontan, dan
keteladanan, baik yang di dalam kelas maupun di luar kelas. Sedangkan pembiasaan melalui
kegiatan terprogram dilaksanakan secara bertahap disesuaikan dengan kalender pendidikan,
semua guru berpartisipasi aktif dalam membentuk watak, kepribadian dan kebiasaan positif
Tabel 8
Nilai-nilai dan Karakter yang dikembangkan:

Kegiatan Contoh
Rutin, yaitu kegiatan  Piket kelas
yang dilakukan  Ibadah
terjadwal  Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran di kelas
 Bakti sosial
 Upacara Bendera
Spontan, adalah  Memberi dan menjawab salam
kegiatan tidak terjadwal Meminta maaf
dalam kejadian khusus  Berterima kasih
 Mengunjungi orang yang sakit
 Membuang sampah pada tempatnya
 Menolong orang yang sedang dalam kesusahan
 Melerai pertengkaran

Keteladanan, adalah  Performa guru yang rapi & santun


kegiatan dalam bentuk  Mengambil sampah yang berserakan
perilaku sehari-hari  Cara berbicara yang sopan
 Menghargai pendapat orang lain
 Memberikan kesempatan terhadap pendapat yang
berbeda
 Mendahulukan kesempatan kepada orang tua
 Penugasan peserta didik secara bergilir
 Menaati tata tertib (disiplin, taat waktu, taat pada
peraturan)
 Menepati janji, jujur
 Memberikan penghargaan kepada orang yang
berprestasi
 Berani mengambil keputusan
 Melindungi dan membantu kaum yang lemah dengan
tulus ikhlas
 Membela kehormatan bangsa
 Budaya antri

6.3 Bimbingan Konseling


Dalam pelaksanaan pembelajaran dan penanaman pendidikan karakter kepada siswa
sering kali menemukan hal-hal yang tidak kita inginkan. Untuk mengatasi hal tersebut maka
sekolah menyediakan pelayanan Bimbingan dan Konseling untuk membantu siswa dalam
memecahkan masalah. Bimbingan dan Konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta
didik, baik secara perorangan, kelompok, agar mampu dan mandiri berkembang secara
optimal, dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemapuan
belajar, dan perencanaan karir, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung,
berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Adapun bentuk kegiatannya meliputi:
 Orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik memahami lingkungan baru,terutama
lingkungan sekolahdan obyek-obyek yang dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta
mempermudah dan memperlancar peran peserta didik di lingkungan yang baru.
 Informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima dan memahami berbagai
informasi diri, sosial, belajar, karier/jabatan dan pendidikan lanjutan.
 Konseling Perorangan, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam
mengentaskan masalah pribadinya.
 Konseling Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pengembangan
pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karier/jabatan dan pengambilan
keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika kelompok.
 Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam
memperoleh wawasan, pemahaman dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani
kondisi dan atau masalah peserta didik.
 Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan dan
memperbaiki hubungan antar mereka.
 Kunjungan Rumah, yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dan komitmen bagi
terentaskannya masalah peserta didik melalui pertemuan dengan orang tua dan atau
keluarganya.
 Alih Tangan Kasus, yaitu kegiatan untuk memindahkan penanganan masalah peserta didik ke
pihak lain sesuai keahlian dan kewenangannya.

7 PENDIDIKAN BERBASIS KOMPETENSI KARAKTERISTIK LOKAL DAN


GLOBAL

Pendidikan berbasis kompetensi karakteristik keunggulan lokal dan global di SD Negeri


Monta diwujudkan secara integral dalam mata pelajaran misalnya, SBK, TIK (Teknologi
Informasi dan Komunikasi). Keterampilan lokal dan global di SD Negeri Monta diwujudkan
dalam bentuk Keterampilan TIK. Program ini merupakan bagian tak terpisahkan dari
program pendidikan life skill sebagai upaya pengembangan diri bagi siswa. Mengingat saat
ini penguasaan komputer merupakan keterampilan yang sangat dibutuhkan, maka SD Negeri
Monta merasa perlu mewujudkan program-program tersebut dan senantiasa berupaya untuk
mengembangkan setiap potensi yang ada dengan memaksimalkan pemanfatan sumber daya
yang tersedia di sekolah. Melalui penguasaan komputer sejak dini, SD Negeri Monta
diharapkan mampu memberikan sumbangsih secara nyata untuk membantu upaya
menyukseskan program pemerintah Indonesia dalam membangun SDM yang bermutu dan
berdaya saing tinggi.
Dengan diselenggarakan pendidikan yang mengangkat potensi siswa di bidang TIK,
diharapkan siswa memiliki bekal dasar untuk mengoperasikan, serta dapat mengembangkan
segala keterampilan dan kemampuan yang dimilikinya
Tabel 9
PROGRAM PEMBELAJARAN TIK
SD NEGERI MONTA

KELAS MATERI
Kelas 4 1. Mengenal software pengolah kata (Microsoft Office 2007).
2. Menggunakan fitur umum software pengolah kata.
3. Mengolah dokumen.
4. Mengenal software pengolah kata dengan menu standar.
5. Menggunakan fungsi ikon menu standar.
6. Mengintegrasikan gambar dengan teks.
7. Mengenal software pengolah kata dengan ikon-ikon pendukung.
8. Menyisipkan wordart, autoshape, dan diagram
9. Membuat presentasi dengan gambar, tabel, diagram, animasi
Kelas 1. Mengenal software pengolah gambar ( Coreldraw & Photoshop)
5+6 2. Menggunakan fitur umum software gambar.
3. Mengolah dokumen.
4. Mengenal software pengolah gambar dengan menu standar.
5. Menggunakan fungsi ikon menu standar.
6. Mengintegrasikan gambar dengan teks.
7.Mengenal software pengolah gambar dengan ikon-ikon pendukung.
8. Mengintegrasikan teks, gambar, tabel, dan grafik (chart).
9. Membuat presentasi gambar (foto) dengan gambar, tabel, diagram,
animasi

BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan/kalender akademik mencakup permulaan tahun ajaran, minggu


efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur. Hari libur dapat berbentuk jeda
tengah semester selama-lamanya satu minggu dan jeda antar semester. Kalender pendidikan
dibuat oleh dinas pendidikan yang dapat dijadikan menjadi acuan untuk membuat kalender
akademik di tingkat satuan pendidikan.
Berdasarkan Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan, hal-hal
terkait kalender pendidikan dinyatakan:
 Sekolah menyusun kalender akademik yang meliputi jadwal pembelajaran, ulangan, ujian,
kegiatan ekstrakurikuler, dan hari libur.
 Penyusunan kalender akademik:
 Berdasarkan pada Standar Isi;
 Berisi mengenai pelaksanaan aktivitas sekolah selama satu tahun dan dirinci secara
semesteran, bulanan, dan mingguan;
 Diputuskan dalam rapat dewan pendidik dan ditetapkan oleh kepala sekolah.
 Sekolah menyusun mata pelajaran yang dijadwalkan pada semester Ganjil, dan semester
genap.
Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan
mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun
pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Hal-hal terkait kalender pendidikan meliputi:
 Alokasi Waktu
 Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun
pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
 Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
 Jam pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah
jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam
untuk kegiatan pengembangan diri.
 Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah
semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur
umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
 Penetapan Kalender Pendidikan

 Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun
berikutnya.
 Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau
Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah tingkat
Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur
khusus.
 Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dapat menetapkan hari libur serentak untuk
satuan-satuan pendidikan.
 Kalender akademik untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masing-masing satuan
pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada dokumen Standar Isi ini
dengan memperhatikan ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah.

1. ALOKASI WAKTU
Tabel 10
KALENDER KEGIATAN
SD NEGERI MONTA
Tahun Pelajaran 2017/2018

Alokasi
No. Kegiatan Keterangan
Waktu
Kelas I : MOS, Kelas II & VI
Permulaan Tahun
1. 3 hari Orientasi program di jenjang kelas
Pelajaran
baru
34-38 Kegiatan pembelajaran efektif
2. Minggu Efektif Belajar
minggu
Per minggu untuk seluruh mata
Waktu Pembelajaran pelajaran, muatan lokal dan
3. 35 - 39 jam
Efektif kegiatan pengembangan diri,
tambahan maksimal 4 jam
35 menit Waktu pembelajaran tiap jam
4. KEGIATAN :
a. Jeda Tengah Semester 1 minggu Untuk semester I dan II
UAS : 2 minggu dan UKK : 2
b. Ulangan Semester 4 minggu
minggu
c. Libur Semester 2 minggu Antara semester I
3 minggu Antara semester II
a. Libur nasional & keagamaan : 2
minggu (berada dalam minggu
d. Hari Libur Nasional dan
4 minggu efektif)
Keagamaan
b. Libur sekitar bulan Ramadhan 2
minggu
Kegiatan kesiswaan semester I, II
e. Hari Libur Khusus 3 minggu

Bagi siswa kelas VI


f. Ujian Nasional/Sekolah 2 minggu

Penyiapan kegiatan & administrasi


g. Libur Akhir Tahun 2 minggu
akhir dan awal tahun pelajaran
ANALISIS HARI BELAJAR EFEKTIF

Tabel 11

ANALISIS HARI EFEKTIF TAPEL 2017-2017

JML
BULAN HES HEF LU LHB LS LPP LHR
LIBUR
JULI 5 0 1 0 0 0 0 1
SEMESTER 1

AGUSTUS 25 0 5 0 0 0 0 5
SEPTEMBER 25 0 4 0 0 0 1 5
OKTOBER 26 0 4 1 0 0 0 5
NOPEMBER 25 0 5 0 0 0 0 5
DESEMBER 11 0 4 1 10 0 1 16

JUMLAH 117 0 23 2 10 0 2 37

JML
BULAN HES HEF LU LHB LS LPP LHR
LIBUR
JANUARI 24 0 4 1 0 0 0 5
PEBRUARI 24 0 4 1 0 0 0 5
SEMESTER2

MARET 21 0 4 1 0 0 1 6
APRIL 26 0 4 0 0 0 0 4
MEI 25 0 5 1 0 0 0 6
JUNI 16 3 4 0 4 3 6 20

JUMLAH 116 3 25 4 4 3 7 46
JUMLAH
233 3 48 6 14 3 9 83
SELURUHNYA

Keterangan :
 HES : Hari Efektif Sekolah
 HEF : Hari Efektif Fakultatif
 LU : Libur Umum
 LHB : libur Hari Besar
 LS : Libur Semester
 LPP : Libur Permulaan Puasa
 LHR : Libur Hari Raya
3. HARI LIBUR NASIONAL DAN KEAGAMAAN

1. Tahun Baru Masehi


2. Tahun Baru Hijriyah
3. Tahun Baru Imlek
4. Hari Kemerdekaan RI
5. Hari Raya Idul Fitri
6. Hari Raya Idul Adha
7. Hari Raya Natal
8. Hari Raya Nyepi
9. Hari Raya Waisak
10. Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW
11. Maulid Nabi Muhammad SAW
12. Wafat Isa Almasih
13. Kenaikan Isa Almasih
BAB V
PENUTUP

A. PENUTUP

Dengan telah selesainya penyusunan Kurikulum 2013 (K-13) ini, maka SD Negeri Monta
telah memiliki acuan untuk menyelenggarakankegiatan pembelajaran pada tahun pelajaran 2017-
2017. Dengan demikian, mulai tahun 2017-2017 ini SD Negeri Monta secara serempak akan
melaksanakan K-13 untuk semua kelas.Harapan kami, Kurikulum 2013 (K-13) yang kami susun ini telah
memenuhi syarat sehingga seluruh kegiatan yang kami rencanakan dapat berjalan dengan lancar.
Kami juga sangat mengharapkan dukungan dari semua pihak khususnya para guru, karyawan, peserta
didik, dan wali murid agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan maksimal.Walau
demikian, kami tetap menerima saran dan masukan dari bebagai pihak pemerhati pendidikan.
Semoga Kurikulum 2013 (K-13) ini dapat menjadi sarana bagi sekolah untuk meningkatkan
kualitas peserta didik secara lahiriah maupun batiniah

B. KESIMPULAN

Dengan pengembangan kurikulum ini diharapkan dapat memberi kesempatan kepada


peserta didik untuk:
 Meningkatkan pendidikan dan pengamalan agama demi terwujudnya manusia yang beriman
dan bertaqwa.
 Meningkatkan efektivitas pembelajaran yang saintific.
 Melaksanakan pembiasaan untuk berbudi pekerti luhur, berdisiplin, bijaksana, bekerja keras
dan bertanggung jawab.
 Meningkatkan prestasi di bidang akademik maupun non akademik.
 Meningkatkan pengetahuan pada teknologi yang berkembang.
 Mengembangkan dan menigkatkan kepedulian terhadap kebersihan dan kesehatan
lingkungan.
 Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani melalui kegiatan olah raga dan keagamaan.
 Mewujudkan insan yang mandiri, siap untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih
tinggi.
Kewenangan sekolah dalam menyusun kurikulum memungkinkan sekolah
menyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan kondisi daerah.
Dengan demikian, daerah atau sekolah memiliki cukup kewenangan untuk merancang dan
menentukan hal-hal yang akan diajarkan, mengelola pengalaman belajar, cara mengajar, dan
menilai keberhasilan belajar mengajar.

C. SARAN
1. Guru

 Di dalam K-13 ini, guru diharapkan kreatif dan inovatif dalam mengajar.
 Penyusun Kurikulum 2013 (K-13) secara garis besar meliputi: menyiapkan dan
penyusunan draf, review, revisi, serta finalisasi.
 Merupakan bagian dari kegiatan perencanaan sekolah.
2. Murid

 Dapat meningkatkan iman dan taqwa serta akhlak mulia.


 Dapat meningkatkan potensi, kecerdasan dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan
dan kemampuan peserta didik.
 Dapat menyesuaikan keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Kompetensi Inti Kelas I, II, dan III …………………………………………………16

Tabel 2 Kompetensi Inti Kelas IV, V, dan VI ……………………………………………….17

Tabel 3 Daftar Tema Setiap Kelas…………………………………………………………...18

Tabel 4 Struktur Kurikulum 2013……………………………………………………………22

Tabel 5 Beban Mengajar..........................................................................................................26

Tabel 6 Nilai Ketuntasan KI - 1 dan KI – 2………………………………………………….27

Tabel 7 Nilai Ketuntasan KI - 3 dan KI – 4………………………………………………….27

Tabel 8 Nilai-nilai dan Karakter yang dikembangkan......................................................................... 37

Tabel 9 Program Pembelajaran TIK.........................................................................................40

Tabel 10 Kalender Kegiatan……………………………………………………………..………. 42

Tabel 11Analisis Hari Efektif………………………………………………………………..43


LEMBAR PENGESAHAN
KURIKULUM 2013

NAMA SEKOLAH : SD NEGERI MONTA


ALAMAT : Jln. Lintas Sakuru-Monta
KABUPATEN : BIMA
PROPINSI : NUSA TENGGARA BARAT

TELAH DITELITI DAN DISAHKAN PENGGUNA PADA


TANGGAL, 16 BULAN JULI TAHUN 2017
DAN DINYATAKAN BERLAKU MULAI TAHUN PELAJARAN 2017/2018
DIKELAS I SAMPAI DENGAN KELAS VI SD NEGERI MONTA

Ditetapkan di : Monta
Pada Tanggal : 16 Juli 2017
Komite Sekolah, Kepala SD Negeri Monta

H, ABUBAKAR, SH MURSALIN IBRAHIM, S.Pd


NIP. 16581231 168204 2 182

MENYETUJUI
Kepala UPTD Dikpora
Kecamatan Monta

SIRAJUDIN H. YACUB, S.Pd


Pembina IV/a
NIP.16601231 168303 1 595

MENGETAHUI
Kepala Dinas Dikpora Kab. Bima

TAJUDDIN, SH.,M.Si
Pembina Utama Muda IV/c
NIP.16681231 169303 1 120
KURIKULUM 2013
SEKOLAH DASAR NEGERI MONTA
KECAMATAN MONTA
KABUPATEN BIMA
TAHUN PELAJARAN 2017 - 2017
DOKUMEN I

PEMERINTAH KABUPATEN BIMA


DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SD NEGERI MONTA
KECAMATAN MONTA

Jl. Lintas Sakuru - Monta. Kode Pos


e-Mail : sdn@yahoo.co.id
LAMPIRAN I : SURAT KEPUTUSAN KEPALA SDN MONTA
NOMOR : 006 / 031 / 01.1 / 07 SD 08 / 2017
TENTANG : SUSUNAN TIM PENGEMBANG KURIKULUM 2013
TAHUN PELAJARAN 2017/2018

No JABATAN NAMA JABATAN POKOK


1. Pembina Sirajudin H. Yacub, S.Pd Ka. UPTD Kecamatan Monta
Hj. Farida H. Muchtar Pengawas Sekolah
2. Penanggung Jawab MURSALIN IBRAHIM, S.Pd Kepala Sekolah
H. Abubakar, SH Komite Sekolah
3. Ketua Sanusi, A.Ma.Pd Guru Kelas VI/a
4. Sekretaris M. Wildan Sholihin, S.Pd Guru IPA
5. Bendahara ST. Ratnah, A.Ma Guru Kelas I
6. Anggota : 1. Siti Ramlah, S.Pd Guru Kelas IV/a
2. Siti Zaenab, S.Pd Guru PAI

3. Aswad, S.Pd Guru Kelas VI/b


St Guru PAI
4. Rohana, S.Ag
Guru Kelas III
5. Salmah, S.Pd
Guru Kelas II
6. Umri, S.Pdi
Guru Kelas V
7. Zulkifli, S.Pd
Guru Mapel
8. Nurfajrin, S.Pd Guru Kelas IV/b
9. Kalisom, S.Pd Guru Mapel
10. Erniwati, S.Pd Guru Penjaskes
11. Erwin Wahyudin, S.Pd Guru Mapel
12. Marlina, S.Pd Guru Mapel
13. Eka Ratna Kharisawati, S.Pd Guru Mapel
14. Nanang Haryadi, S.Pd Operator

Ditetapkan di : Monta
Pada Tanggal : 16 Juli 2017
Kepala Sekolah

MURSALIN IBRAHIM, S.Pd


NIP. 166012311680121117
LAMPIRAN II : SURAT KEPUTUSAN KEPALA SD NEGERI MONTA
NOMOR : 006 / 024 / 01.1 / 07 SD 08 / 2017
TENTANG : PEMBAGIAN TUGAS TIM PENGEMBANG KURIKULUM 2013
TAHUN PELAJARAN 2017/2018

A. PEMBAGIAN TUGAS
Seluruh Tim Pengembang Sekolah SD Negeri Monta tahun pelajaran 2017/2018 secara
umum sebagai berikut :
1. Mempersiapkan dan membentuk Tim Pengembang Kurikulum Sekolah
2. Menerbitkan SK Tim Pengembang Kurikulum Sekolah
3. Mengadakan workshop untuk reviuw dan revisi Kurikulum
4. Menghadirkan nara sumber.
5. Pemantapan dan evaluasi
6. Menyusun Dokumen Kurikulum

B. TUGAS KHUSUS
Pembina (Kepala UPT Pendas Kedungkandang dan Pengawas Sekolah)
a. Memberikan pengarahan dalam penyusunan kurikulum
b. Mengevaluasi Susunan, Isi, Kurikulum
c. Membantu dan bekerja sama dengan team pengembang
Penanggung Jawab
a. Menerbitkan SK Tim Pengembang Kurikulum Sekolah
b. Memberi petunjuk dan pengarahan langkah – langkah penyusunan Kurikulumkepada tim
pengembang Sekolah
Ketua.
a. Membentuk tim Pengembang Kurikulum Sekolah.
b. Memberi petunjuk dan pengarahan tentang pelaksanaan penyusunan Kurikulum Sekolah.
c. Membantu dan bekerja sama dengan team pengembang lainnya dalam penyelesaian
instrument kurikulum
d. Memonitor pelaksanaan pelaksanaan penyusunan Kurikulum Sekolah.
e. Bersama-sama dengan sekretaris menyelesaikan penyusunan Kurikulum Sekolah.

Sekretaris.
a. Membuat program kerja panitia dan membagi tugas team pengembang kurikulum sekolah.
b. Bersama-sama dengan ketua menyelesaikan penyusunan instrumen kurikulum.
c. Menerima hasil kerja semua tim pengembang kurikulum sesuai dengan tugasnya.
d. Mengarsipkan semua instrumen kurikulum
e. Mengkoordinir pengetikan dokumen 1dan penyelesaian dokumen 2 Kurikulum Sekolah.
f. Membantu dan bekerja sama dengan tim pengembang lainnya.
Bendahara
a.Mengeluarkan keuangan sekolah dengan persetujuan Kepala Sekolah.
b.Menyerahkan bukti-bukti pengeluaran keuangan.
c.Membukukan semua keuangan sekolah yang menjadi tanggung jawabnya.
d.Membuat laporan pertanggung jawaban keuangan sekolah yang menjadi tanggung
jawabnya kepada Kepala Sekolah
Anggota
a. Mengisi instrumen Penyusunan Kurikulum Sekolah 2013 sesuai dengan tanggung
jawabnya.
b. Mengumpulkan bukti fisik yang dibutuhkan .
c. Ikut bertanggung jawab dalam pembuatan Kurikulum Sekolah 2013
d. Membantu dan bekerja sama dengan tim pengembang lainnya

Ditetapkan di : Monta
Pada Tanggal : 16 Juli 2017
Kepala Sekolah

MURSALIN IBRAHIM, S.Pd


NIP. 166012311680121117
LAMPIRAN III : SURAT KEPUTUSAN KEPALA SDN MONTA
NOMOR : 006 / 024 / 01.1 / 07 SD 08 / 2017
TENTANG : SUSUNAN TIM PENGEMBANG KURIKULUM 2013
TAHUN PELAJARAN 2017/2018

No JABATAN NAMA JABATAN POKOK


1. Pembina Sirajudin H. Yacub, S.Pd Ka. UPTD Kecamatan Monta
Hj. Farida H. Muchtar Pengawas Sekolah
2. Penanggung Jawab MURSALIN IBRAHIM, Kepala Sekolah
S.Pd Komite Sekolah
3. Ketua H. Abubakar, SH Guru Kelas VI
4. Sekretaris Sanusi, A.Ma.Pd Guru IPA
5. Bendahara M. Wildan Sholihin, S.Pd Guru Kelas II
6. Anggota : ST. Ratnah, A.Ma Guru Kelas IV
1. Siti Ramlah, A.Ma.Pd Guru PAI
2. Siti Zaenab Guru Kelas VA
St 3. Aswad, S.Pd Guru PAI
4. Rohana, S.Ag Guru Kelas III
5. Salmah, S.Pd Guru Bahasa Inggris
6. Umri, S.Pdi Guru Kelas V B
7. Zulkifli, S.Pdi Guru Kelas IV
8. Nurfajrin, S.Pd Guru Kelas VI
9. Kalisom, S.Pd TU
10. Erniwati, S.Pd Guru Penjaskes
11. Erwin Wahyudin, S.Pd Guru Kelas I
12. Marlina, S.Pd Guru Kelas V A
13. Eka Ratna Kharisawati, S.Pd Operator
14. M. Jumhur M, SH Guru Penjaskes
15. Nanang Haryadi, S.Pd
PEMERINTAH KABUPATEN BIMA
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SD NEGERI BARALAU
KECAMATAN BARALAU
Jl. Lintas Sakuru - Baralau. Kode Pos
e-Mail : sdn@yahoo.co.id

SURAT KEPUTUSAN
KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI MONTA
Nomor: 006 / 024 / 01.1 / 07 / SD 08 / 2017
TENTANG
TIM PENGEMBANG KURIKULUM 2013
TAHUN PELAJARAN 2017 - 2017

Menimbang :
1. Bahwa Dalam Rangka pelaksanaan Kegiatan Proses Belajar Mengajar (KBM) di
Sekolah Dasar Negeri Monta Kecamatan Monta Perlu Dibentuk Tim Pengembang
Kurikulum 2013.
2. Bahwa Untuk Menjamin Terpeliharanya Tata Tertib Serta Memantapkan
Kelancaran Tugas Tim Pengembang Kurikulum 2013 tahun pelajaran 2017/2018 perlu
diatur dalam Surat Keputusan Kepala Sekolah
Mengingat :
1. Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1645 sebagai Landasan I deologi dan
Landasan NKRI;
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4301);
3. Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
4. Peraturan Menteri pendidikan nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi;
3. Perarturan menteri pendidikan nasional nomor 23 tahun 2006 tentang standar
kompetensi lulusan, serta perubahan yaitu nomor 26 tahun 2007 sebagai acuan dalam
perencanaan dasar.
4. Peraturan pemerintah nomor 32 tahun 2013 tentang perubahan atas peraturan
pemerintah nomor 16 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan
(lembaran negara republik indonesia tahun 2013 nomor 71, tambahan lembaran
negara; peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 54 tahun 2013 tentang
standar kompetensi lulusan pendidikan dasar dan menengah.
5. Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 66 tahun 2013tentang standar
penilaian pendidikan dasar dan menengah
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 57 Tahun 2014 tentang
Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah;
7. Permendikbud No 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Pada Dikdasmen;
8. Permendikbud No. 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada
Dikdasmen;
9. Permendikbud No. 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai
Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib;
10. Permendikbud No. 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013;
11. Permendikbud No 165 Tahun 2014 tentang Evaluasi Kurikulum 2013;
12. Peraturan Mendikbud No. 160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum tahun
2006 dan Kurikulum 2013;
Memperhatikan
1. Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2017/2018
2. Hasil Rapat Kepala UPT Dinas Dikpora Kecamatan Monta Bersama Seluruh Pengawas,
Kepala Sekolah SD/MI/SMP/SMA
3. Hasil Rapat Kepala Sekolah, Dewan Guru, Dan Komite SDN Monta tanggal 16 Juli 2017

MEMUTUSKAN

Menetapkan
Pertama : Pembentukan Tim penyusun dan Pengembang Kurikulum 2013
Sebagaimana Lampiran Surat Keputusan ini
Kedua : Segala biaya yang timbul akibat keputusan ini dibebankan pada Anggaran
yang Sesuai tahun 2017
Ketiga : Apabila terdapat kekeliruan Dalam Surat Keputusan ini, akan diperbaiki
kembali Sebagaimana mestinya.

Keputusan ini mulai berlaku dan dilaksanakan sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Monta
Pada Tanggal : 16 Juli 2017
Kepala Sekolah

MURSALIN IBRAHIM, S.Pd


NIP. 166012311680121117
DAFTAR HADIR
PENYUSUNAN TIM PENGEMBANG KURIKULUM SEKOLAH
TAHUN PELAJARAN 2017/2018

NO NAMA JABATAN TANDA TANGAN

1. MURSALIN IBRAHIM, S.Pd Kepala Sekolah 1.

2. H. ABUBAKAR, SH Ketua Komite 2.

3. SANUSI, A.Ma.Pd Guru Kelas VI 3.

4. ST. RATNAH, A.Ma Guru Kelas II 4.

SITI RAMLAH, S.Pd Guru Kelas IV 5.


5.

6. SITI ZAENAB Guru PAI 6.

ASWAD, S.Pd Guru Kelas V A 7.


7.

8. ROHANA, S.Ag Guru PAI 8.

9. SALMAH, S.Pd Guru Kelas III 9.

UMRI, S.Pdi Guru Bhs. Inggris 10.


10.

11. ZULKIFLI, S.Pd Guru Kelas V B 11.

12. NURFAJRIN, S.Pd Guru Kelas IV 12.

KALISOM, S.Pd Guru Kelas VI 13.


13.

14. ERNIWATI, S.Pd SBK 14.

ERWIN WAHYUDIN, S.Pd Guru PJOK 15.


15.

16. MARLINA, S.Pdi Guru Kelas I 16.

17. EKA RATNAH KH, S.Pd Guru Kelas V 17.

18. M. JUMHUR M, S.Pd Operator 18.

16. M. WILDAN SHOLIHIN, S.Pd Guru IPA Kelas II 16.

NANANG HARYADI, S.Pd Guru PJOK 20.


20.
Mengetahui,
Kepala Sekolah

MURSALIN IBRAHIM, S.Pd


NIP. 166012311680121117
PEMERINTAH KABUPATEN BIMA
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SD NEGERI BARALAU
KECAMATAN BARALAU
Jl. Lintas Sakuru-Baralau. Kode Pos
e-Mail : sdn@yahoo.co.id

No : 006/ 024 / 01.1 / 07 SD 08 / 2017 Monta, 16 Juli 2017


Perihal : Undangan Kepada
Yth. Bapak /Ibu Guru beserta Staf
SDNegeri Monta
Di Tempat

Dengan hormat,
Dengan berakhirnya kegiatan pembelajaran tahun pelajaran 2015/2017, kami mengharap
kehadiran Bapak/Ibu guru beserta staf pada:
Hari, tanggal : Sabtu, 16 Juli 2017
Waktu : Pukul 08.00 WITA
Tempat : Ruang Guru
Acara : Pembentukan Tim Pengembang Kurikulum 2013 Tahun
Pelajaran 2017 - 2017
Demikian undangan kami, atas perhatian dan kehadirannya kami sampaikan terima kasih.

Hormat kami,
Kepala Sekolah

MURSALIN IBRAHIM, S.Pd


NIP. 16851231 168203 2 182
PEMERINTAH KABUPATEN BIMA
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SD NEGERI BARALAU
KECAMATAN BARALAU
Jl. Lintas Sakuru Ngali. Kode Pos
e-Mail : sdn@yahoo.co.id

No : 006 / 024 / 01.1 / 07 SD 08 / 2017 Monta, 16 Juli 2017


Perihal : Undangan Kepada
Yth. Bapak Ketua Komite
SDNegeriMonta
Di Tempat

Dengan hormat,
Dengan berakhirnya kegiatan pembelajaran tahun pelajaran 2015/2017, kami mengharap
kehadiran Bapak/Ibu guru beserta staf pada:
Hari, tanggal : Sabtu, 16 Juli 2017
Waktu : Pukul 08.00 WITA
Tempat : Ruang Guru
Acara : Pembentukan Tim Pengembang Kurikulum 2013 Tahun
Pelajaran 2017 - 2017
Demikian undangan kami, atas perhatian dan kehadirannya kami sampaikan terima kasih.

Hormat kami,
Kepala Sekolah

MURSALIN IBRAHIM, S.Pd


NIP. 16851231 168203 2 182

Anda mungkin juga menyukai