Anda di halaman 1dari 83

BAHAN BACAAN

No Bahan Bacaan Fokus Bacaan

Lingkup, Fungsi, dan Tujuan. 8 Standar


Nasional Pendidikan: Standar Isi,
Standar Kompetensi Lulusan, Standar
Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005
1. Pendidik dan Tenaga Kependidikan,
Tentang Standar Nasional Pendidikan
Standar Pengelolaan, Standar
Pembiayaan, Standar Penilaian,Standar
Proses, Standar Sarana dan Prasarana

Pasal 1 ayat 1 dan 2 dan lampiran no 4


Peraturan Mendiknas No.19 Tahun 2007
2. tentang Rencana Kerja
Tentang Standar Pengelolaan
Sekolah/Madrasah

Bab II
Peraturan Mendiknas No.15 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal
3.
Tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar

Komponen, aspek, dan indikator


Buku Indikator Sekolah Berdasarkan
Standar Pengelolaan yang harus
Standar Nasional Pendidikan
4 dikembangkan dalam Perencanaan
Kemendiknas Ditjen Mandikdasmen
Sekolah
Direktorat Pembinaan SMP
.

Buku Petunjuk Teknis penyusunan


5 Laporan Analisis Konteks tahun 2010 Juknis Laporan Analisis Konteks
dari Direktorat Pendidikan SMA

Buku Petunjuk Teknis RKJM no 16


6 Tahun 2010 dari Direktorat Pembinaan Petunjuk Teknis RKJM dan RKAS SMA
SMA

7 Contoh RKJM - RKAS/M Contoh RKJM – RKAS/M


Bahan Bacaan 1

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR


NASIONAL PENDIDIKAN

BAB II
LINGKUP, FUNGSI, DAN TUJUAN,

(1) Lingkup Standar Nasional Pendidikan meliputi:


a. standar isi;
b. standar proses;
c. standar kompetensi lulusan;
d. standar pendidik dan tenaga kependidikan;
e. standar sarana dan prasarana;
f. standar pengelolaan;
g. standar pembiayaan;dan
h. standar penilaian pendidikan.
(2) Untuk penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan sesuai dengan
Standar Nasional Pendidikan dilakukan evaluasi, akreditasi, dan sertifikasi.
(3) Standar Nasional Pendidikan disempurnakan secara terencana, terarah, dan
berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional,
dan global.

 Pasal 3
Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan
nasional yang bermutu.

 Pasal 4
Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat.

 Informasi lebih lanjut silahkan baca buku indikator SNP yang berisi komoponen
aspek dan indikator masing masing standar dan Permendiknas Nomor 19 tahun
2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan.
Bahan Bacaan 2

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONALNOMOR 19 TAHUN 2007


TENTANGSTANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN
DASAR DAN MENENGAH
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
NOMOR 19 TAHUN 2007 TANGGAL 23 MEI 2007
TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN
OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PERENCANAAN PROGRAM
1. Visi Sekolah/Madrasah
a. Sekolah/Madrasah merumuskan dan menetapkan visiserta mengembangkannya.
b. Visi sekolah/madrasah:
1) dijadikan sebagai cita-cita bersama warga sekolah/madrasah dan segenap
pihak yang berkepentingan pada masa yang akan datang;
2) mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga
sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan;
3) dirumuskan berdasar masukan dari berbagai warga sekolah/madrasah dan
pihak-pihak yang berkepentingan, selaras dengan visi institusi di atasnya serta
visi pendidikan nasional;
4) diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala
sekolah/madrasah dengan memperhatikan masukan komite
sekolah/madrasah;
5) disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang
berkepentingan;
6) ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan
dan tantangan di masyarakat.

2. .Misi Sekolah/Madrasah
a. Sekolah/Madrasah merumuskan dan menetapkan misi serta mengembangkannya.
b. Misi Sekolah/Madrasah:
1) Memberikan arah dalam mewujudkan visi sekolah/madrasah sesuai dengan
tujuan pendidikan nasional;
2) Merupakan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu;
3) Menjadi dasar program pokok sekolah/madrasah;
4) Menekankan pada kualitas layanan peserta didik dan mutu lulusan yang
diharapkan oleh sekolah/madrasah;
5) Memuat pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan program
sekolah/madrasah;
6) Memberikan keluwesan dan ruang gerak pengembangan kegiatan satuan-
satuan unit sekolah/madrasah yang terlib
7) Dirumuskan berdasarkan masukan dari segenap pihak yang berkepentingan
termasuk komite sekolah/madrasah dan diputuskan oleh rapat dewan
pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah;
8) Disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang
berkepentingan;
9) Ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan
perkembangan dan tantangan di masyarakat.

3. Tujuan Sekolah/Madrasah
a. Sekolah/Madrasah merumuskan dan menetapkan tujuan serta
mengembangkannya.
b. Tujuan Sekolah/Madrasah:
1) Menggambarkan tingkat kualitas yang perlu dicapai dalam jangka menengah
(empat tahunan);
2) Mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional serta relevan dengan
kebutuhan masyarakat;
3) Mengacu pada standar kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan oleh
sekolah/madrasah dan Pemerintah;
4) Mengakomodasi masukan dari berbagai pihak yang berkepentingan termasuk
komite sekolah/madrasah dan diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang
dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah;
5) Disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang
berkepentingan.
a. Rencana Kerja Sekolah/Madrasah
a. Sekolah/Madrasah membuat:
1) Rencana kerja jangka menengah yang menggambarkan tujuan yang akan
dicapai dalam kurun waktu empat tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan
yang ingin dicapai dan perbaikan komponen yang mendukung peningkatan mutu
lulusan;
2) Rencana kerja tahunan yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran
Sekolah/Madrasah (RKA-S/M) dilaksanakan berdasarkan rencana jangka
menengah.
b. Rencana kerja jangka menengah dan tahunan sekolah/madrasah:
1) disetujui rapat dewan pendidik setelah memperhatikan pertimbangan dari
komite sekolah/madrasah dan disahkan berlakunya oleh dinas pendidikan
kabupaten/kota. Pada sekolah/madrasah swasta rencana kerja ini disahkan
berlakunya oleh penyelenggara sekolah/madrasah;
2) dituangkan dalam dokumen yang mudah dibaca oleh pihak-pihak yang terkait.
c. Rencana kerja empat tahun dan tahunan disesuaikan dengan persetujuan rapat
dewan pendidik dan pertimbangan komite sekolah/madrasah.
d. Rencana kerja tahunan dijadikan dasar pengelolaan sekolah/madrasah yang
ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan
akuntabilitas.
e. Rencana kerja tahunan memuat ketentuan yang jelas mengenai:
Kesiswaan;
1) Kurikulum dan kegiatan pembelajaran;
2) Pendidik dan tenaga kependidikan serta pengembangannya;
3) Sarana dan prasarana;
4) Keuangan dan pembiayaan;
5) Budaya dan lingkungan sekolah;
6) Peranserta masyarakat dan kemitraan;
7) Rencana-rencana kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan
pengembangan mutu.

Informasi penting lebih lanjut baca Permen no 15 th 2010.


Bahan Bacaan 3

PERATURAN
MENTERI PENDIDIKANNASIONAL REPUBLIK INDONESIA
NOMOR15TAHUN2010
TENTANG
STANDAR PELAYANANMINIMALPENDIDIKAN DASAR DI
KABUPATEN/KOTA

BABII
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DASAR

Pasal2
(1) Penyelenggaraan pelayanan pendidikan dasar sesuai SPM pendidikan merupakan
kewenangan kabupaten/kota.
(2) Penyelenggaraan pelayanan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi:
a. Pelayanan pendidikan dasar oleh kabupaten/kota:
1. Tersedia satuan pendidikan dalam jarak yang terjangkau dengan berjalan
kaki yaitu maksimal 3 km untuk SD/MI dan 6 km untuk SMP/MTs dari
kelompok permukiman permanen di daerah terpencil;
2. Jumlah peserta didik dalam setiap rombongan belajar untuk SD/MI tidak
melebihi 32 orang, dan untuk SMP/MTs tidak melebihi 36 orang.Untuk
setiap rombongan belajar tersedia 1 (satu) ruang kelas yang dilengkapi
dengan meja dan kursi yang cukup untuk peserta didik dan guru, serta
papan tulis;
3. Di setiap SMP dan MTs tersedia ruang laboratorium IPA yang dilengkapi
dengan meja dan kursi yang cukup untuk 36 peserta didik dan
minimalsatu set peralatan praktek IPA untuk demonstrasi dan eksperimen
peserta didik;
4. Di setiap SD/MI dan SMP/MTs tersedia satu ruang guru yang dilengkapi
dengan meja dan kursi untuk setiap orang guru, kepala sekolah dan staf
kependidikan lainnya;dan di setiap SMP/MTs tersedia ruang kepala
sekolah yang terpisah dari ruang guru;
5. Di setiap SD/MI tersedia 1 (satu) orang guru untuk setiap 32 peserta didik
dan 6 (enam) orang guru untuk setiap satuan pendidikan, dan untuk
daerah khusus 4 (empat) orang guru setiap satuan pendidikan;
6. Di setiap SMP/MTs tersedia 1 (satu) orang guru untuk setiap mata
pelajaran, dan untuk daerah khusus tersedia satu orang guru untuk setiap
rumpun mata pelajaran;
7. Di setiap SD/MI tersedia 2 (dua) orang guru yang memenuhi kualifikasi
akademik S1 atau D-IV dan 2 (dua) orang guru yang telah memiliki
sertifikat pendidik;
8. Di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau
D-IV sebanyak 70% dan separuh diantaranya (35%) dari keseluruhan
guru) telah memiliki sertifikat pendidik, untuk daerah khusus masing-
masing sebanyak 40% dan 20%;
9. Di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau D-
IV dan telah memiliki sertifikat pendidik masing-masing satu orang untuk
mata pelajaran Matematika, IPA, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris;
10. Di setiap Kabupaten/Kota semua kepala SD/MI berkualifikasi akademik S-
1atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik;
11. Di setiap kabupaten/kota semua kepala SMP/MTs
berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat
pendidik;
12. Di setiap kabupaten/kota semua pengawas sekolah dan madrasah
memiliki kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat
pendidik;
13. Pemerintah kabupaten/kota memiliki rencana dan melaksanakan
kegiatan untuk membantu satuan pendidikan dalam mengembangkan
kurikulum dan proses pembelajaran yang efektif; dan
14. Kunjungan pengawas kesatuan pendidikan dilakukan satu kali setiap
bulan dan setiap kunjungan dilakukan selama 3jam untuk melakukan
supervisi dan pembinaan.
b. Pelayanan pendidikan dasar oleh satuan pendidikan:
1. SetiapSD/Mi menyediakan buku teks yang sudah ditetapkan kelayakannya
oleh Pemerintah mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia,
Matematika, IPA, dan IPS dengan perbandingan satu set untuk setiap
pesertadidik;
2. Setiap SMP/MTs menyediakan buku teks yang sudah ditetapkan
kelayakannya oleh Pemerintah mencakup semua mata pelajaran dengan
perbandingan satu set untuk setiap perserta didik;
3. SetiapSD/MI menyediakan satu set peraga IPA dan bahan yang terdiri
dari model kerangka manusia, model tubuh manusia, bola dunia
(globe),contoh peralatan optik, kit IPA untuk eksperimen dasar, dan
poster/carta IPA;
4. SetiapSD/MI memiliki 100 judul buku pengayaan dan10 buku referensi,
dan setiap SMP/MTs memiliki 200 judul buku pengayaan dan 20 buku
referensi;
5. Setiap guru tetap bekerja 37,5 jam per minggu di satuan pendidikan,
termasuk merencanakan pembelajaran, melaksanakan
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing atau melatih
peserta didik, dan melaksanakan tugas tambahan;
6. Satuan pendidikan menyelenggarakan proses pembelajaran selama 34
minggu per tahun dengan kegiatan tatap muka sebagai berikut:
a) KelasI–II: 18 jam per minggu;
b) KelasIII: 24 jam per minggu;
c) KelasIV - VI: 27 jam per minggu; atau
d) KelasVII- IX: 27 jam per minggu;
7. Satuan pendidikan menerapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP) sesuai ketentuan yang berlaku;
8. Setiap guru menerapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang
disusun berdasarkan silabus untuk setiap mata pelajaran yang
diajarkanya;
9. Setiap guru mengembangkan dan menerapkan program penilaian
untuk membantu meningkatkan kemampuan belajar peserta didik;
10. Kepala sekolah melakukan supervisi kelas dan memberikan umpan balik
kepada guru dua kali dalam setiap semester;
11. Setiap guru menyampaikan laporan hasil evaluasi mata pelajaran
serta hasil penilaian setiap peserta didik kepada kepala sekolah pada
akhir semester dalam bentuk laporan hasil prestasi belajar peserta didik;
12. Kepala sekolah atau madrasah menyampaikan laporan hasil ulangan akhir
semester (UAS) danUlangan Kenaikan Kelas (UKK) serta ujian akhir
(US/UN) kepada orang tua peserta didik dan menyampaikan
rekapitulasinya kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau Kantor
Kementerian Agama di kabupaten/kota pada setiap akhir semester; dan
13. Setiap satuan pendidikan menerapkan prinsip-prinsip Manajemen
Berbasis Sekolah (MBS).
BAB VIII PENDANAAN
Pasal12
(1) Pendanaan yang berkaitan dengan kegiatan penyusunan, penetapan, pelaporan,
monitoring dan evaluasi, pembinaan dan pengawasan, pembangunan sistem
informasi manajemen, serta pengembangan kapasitas untuk mendukung
penyelenggaraan SPM pendidikan yang merupakan tugas dan tanggungjawab
Pemerintah, dibebankan kepada APBN Kementerian Pendidikan Nasional.
(2) Pendanaan yang berkaitan dengan penerapan, pencapaian kinerja/target,
pelaporan, monitoring dan evaluasi, pembinaandan pengawasan,
pembangunan sistem informasi manajemen, serta pengembangan kapasitas,
yang merupakan tugas dan tanggung jawab pemerintahan daerah dibebankan
kepada APBD.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 9 Juli, 2010


MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, TTD

MOHAMMAD NUH

Salinan sesuai dengan aslinya


Bahan Bacaan 4

Buku Indikator Sekolah Berdasarkan Standar Nasional Pendidikan Kemendiknas


Ditjen Mandikdasmen Direktorat PSMP

Komponen, aspek, dan indikator Standar Pengelolaan yang harus dikembangkan


dalam Perencanaan Sekolah

NO KOMPONEN ASPEK INDIKATOR


1. Rencana 1) Visi sekolah (1)Memiliki perumusan dan penetapan visi
Kerja sekolah yang mudah dipahami. Unsur-unsur
Sekolah dalam penetapan visi :
1) Selaras dengan visi,
2) Sesuaidengan perkembangan dan
tantangan masyarakat,
3) Mudah dipahami,
4) Bersifat filosofis,
5) Mengandung cita-cita,
6) dan lain-lain.
Rumusan indikator visi :
1) Kompetensi lulusan,
2) Isi,
3) Proses,
4) Pendidik dan kependidikan,
5) Sarana dan prasarana,
6) Pengelolaan,
7) Pembiayaan,
8) Penilaian,
9) Budaya,
10) Lingkungan,
11) dan lain-lain.
(2)Sosialisasi kepada seluruh warga sekolah
dan segenap pihak yang berkepentingan.
Dalam proses sosialisasi melibatkan :
1) Warga sekolah,
2) Komite sekolah,
3) Masyarakat,
4) Dewan pendidikan,
5) LSM,
6) Dunia usaha,
7) dan lain-lain.
NO KOMPONEN ASPEK INDIKATOR
3) Misi sekolah Memiliki perumusan dan penetapan misi sekolah
yang mudah dipahami serta sering
disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah
dan segenap pihak yang berkepentingan. Unsur-
unsur dalam menetapkan misi :
1) Tiap indikator visi terdapat rumusan misi,
2) Mengandung strategi pencapaian visi,
3) Mengandung tolak ukur pencapaian,
4) Dirumuskan dengan kalimat lengkap,
5) Mudah dipahami,
6) Disosialisasikan,
7) dan lain-lain.
4) Tujuan (1)Memiliki perumusan dan penetapan tujuan
sekolah sekolah 4 tahun dan 1 tahun yang mudah
dipahami serta sering disosialisasikan
kepada seluruh warga sekolah dan segenap
pihak yang berkepentingan. Unsur-unsur
tujuan 4 tahuan :
1) Tiap misi mengandung tujuan,
2) Mengandung indikator audience-
behaviour-conditions-degree,
3) Dirumuskan dengan kalimat lengkap,
4) Mudah dipahami,
5) Disosialisaikan, dan
6) dan lain-lain.
Demikian juga untuk tujuan 1 tahunan yang
mengandung unsur-unsur di atas.
(2)Berisi sesuai dengan aspek-aspek :
1) SKL,
2) Isi,
3) Proses,
4) Pendidik dan kependidikan,
5) Sarpras,
6) Pengelolaan,
7) Pembiayaan, dan
8) Penilaian..
6) Rencana (1)Memiliki rencana kerja jangka menengah
kerja (empat tahunan). Unsur-unsur RKS empat
sekolah tahuan :
1) Analisis lingkungan strategis,
2) Analisis pendidikan saat ini,
3) Analisis pendidikan dimasa yang akan
datang,
4) Identifikasi tantangan nyata,
NO KOMPONEN ASPEK INDIKATOR
5) Rumusan visi,
6) Rumusan misi,
7) Rumusan tujuan ,
8) Program strategis,
9) Stratesi pencapaian,
10) Hasil yangdiharapkan,
11) Supervisi, monitoring dan evaluasi,
12) RAKS/M, dan lain-lain.

Rencana Kerja Sekolah(RKS) juga


mengandung aspek :
1) SKL,
2) Isi,
3) Proses,
4) Tebaga pendidik dan kependidikan,
5) Sarana dan prasarana,
6) Pengelolaan,
7) Pembiayaan, dan
8) Penilaian.
(2)Memiliki rencana kerja satu tahun dengan
sistematika sesuai pedoman. Unsur-unsur
RAKS satu tahunan :
1) Analisis lingkungan operasional,
2) Analisis kondisi pendidikan saat ini,
3) Analisis kondisi pendidikan yang akan
datang,
4) Idetifikasi tantangan nyata,
5) Sasaran/tujuan situasional,
6) Identifikasi urusan sekolah,
7) Analisis SWOT,
8) Alternatif pemecahan persoalan,
9) Rencana kegiatan,
10) Hasil yang diharapkan,
11) Supervisi, monitoring dan evaluasi,
12) RAPBS,
13) Jadwal kegiatan,
14) Penangung jawab,
15) dan lain-lain.
(3)Sosialisasi oleh pemimpin sekolah kepada :
1) Warga sekolah,
2) Komite sekolah,
3) Masyarakat,
4) Dewan pendidikan,
5) LSM,
NO KOMPONEN ASPEK INDIKATOR
6) Dunia usaha,
7) dan lain-lain.
(4)Isi keseluruhan RKAS/M atau rencana kerja
jangka pendek/rencana kerja satu tahun
berdasarkan aspek-aspek SNP, antara
lain :
1) SKL,
2) Isi,
3) Proses,
4) Lembaga pendidik dan kependidikan,
5) Sarana dan Prasarana,
6) Pengelolaan,
7) Pembiayaan, dan
8) Penilaian.
(5)Perencanaan kegiatan bidang kesiswaan,
antara lain :
1) Seleksi penerimaan siswa baru,
2) Pemberian layanan konseling,
3) Melaksanaan kegiatan ekstra-kurikuler,
4) Melakukan pembinaan prestasi unggul,
5) Melakukan pelacakan alumni.
(6)Perencanaan kegiatan bidang
pengembangan kurikulum dan pembelajaran,
menghasilkan :
1) KTSP,
2) Kelender pendidikan,
3) Program pembelajaran,
4) Penilaian hasil pembelajaran, dan
5) Peraturan akademik.
(7)Perencanaan kegiatan bidang pengelolaan
pendayagunaan pendidik dan tenaga
kependidikan, antara lain :
1) Pembagian tugas,
2) Penetuan sistem penghargaan,
3) Pengembangan profesi,
4) Promosi dan penempatan,
5) Mutasi.
(8)Pengelolaan kegiatan bidang sarana dan
prasarana pembelajaran, antara lain :
1) Pemenuhan sarpras,
2) Pemeliharaan sarpras,
3) Kelengkapan fasilitas pembelajaran,
4) Penyusunan skala prioritas
pengembangan fasilitas pembelajaran,
NO KOMPONEN ASPEK INDIKATOR
5) Pemeliharaan fasilitas fisik.
(9)Pengelolaan kegiatan bidang keuangan dan
pembiayaan pendidikan, antara lain :
1) Sumber pengeluaran, pemasukan, dan
pengelolaan,
2) Kewenangan dan tanggung jawab kepala
sekolah,
3) Pembukuan,
4) Penggunaan anggaran dan pelaporan.
(10) Perencanaan penciptaan suasana, iklim,
dan lingkungan pembelajaran yang kondusif,
antara lain :
1) Seminar ilmiah,
2) Pelatihan tentang pengembangan budaya
dan lingkungan,
3) Menciptakan kebersihan,
4) Menanamkan jiwa kejuangan,
5) Kedisplinan,
6) dan lain-lain. .
(11) Perencanaan melibatkan masyarakat
pendukung dan membangun kemitraan
dengan lembaga lain yang relevan, antara
lain:
1) LPMP,
2) DUDI,
3) Perguruan Tinggi,
4) Sekolah lain,
5) Puskesmas,
6) Kepolisian,
7) Lembaga lain yang relevan.
(12) Perencanaan pengawasan, antara lain :
1) Supervisi,
2) Monitoring,
3) Evaluasi,
4) Pelaporan,
5) Tindak lanjut hasil pengawasan.
(13) Perencanaan kegiatan evaluasi diri, melalui
pengajian analisis : kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman.
(14) Perencanaan evaluasi kinerja pendidik dan
tenaga kependidikan meliputi :
1) Kesesuaian penugasan dengan keahlian,
2) Keseimbangan beban tugas,
3) Kinerja tenaga pendidik dan kependidikan,
NO KOMPONEN ASPEK INDIKATOR
4) Pencapaian prestasi. .
(15) Perencanaan kegiatan persiapan bahan
yang diperlukan untuk akreditasi sekolah oleh
BAN, antara lain :
1) Dokumen pendukung,
2) Personil/pelaksana,
3) Bukti fisik non dokumen,
4) Sarpras yang dinutuhkan.
2. Pelaksanaan 1) Pedoman Memiliki pedoman yang mengatur berbagai aspek
Rencana pengelolaan pengelolaan secara tertulis; Mudah dipahami oleh
Kerja sekolah pihak-pihak terkait, antara lain :
Sekolah 1) KTSP,
2) kalender pendidikan,
3) struktur organisasi sekolah,
4) pendayagunaan pendidikan dan kependidikan,
5) peraturan akademik,
6) tata tertip sekolah,
7) kode etik sekolah,
8) biaya operasional sekolah,
9) pedoman lainnya.
2) Struktur Memiliki struktur organisasi dengan uraian tugas
organisasi yang jelas dari masing-masing anggota
sekolah organisasi, antara lain :
1) bagan organisasi,
2) uraian tugas,tanggung jawab dan kewajiban,
3) mekanisme kerja organisasi,
4) lengkap sesuai kebutuhan,
5) dan lain-lain. .
3) Pelaksa- Pelaksanaan kegiatan sekolah sesuai dengan
naan rencana kerja tahunan.
kegiatan
sekolah
4) Bidang Pelaksanaan kegiatan bidang kesiswaan, antara
kesis-waan lain
1) seleksi penerimaan siswa baru,
2) pemberian layanan konseling,
3) melaksanaan kegiatan ekstra-kurikuler,
4) melakukan pembinaan prestasi unggul,
5) melakukan pelacakan alumni.
5) Bidang Pelaksanaan bidang pengembangan kurikulum
kurikulum dan pembelajaran, antara lain :
dan 1) KTSP,
kegiatan 2) kelender pendidikan,
pembe- 3) program pembelajaran,
NO KOMPONEN ASPEK INDIKATOR
lajaran 4) penilaian hasil pembelajaran, dan
5) peraturan akademik.
6) Bidang Pelaksanaan kegiatan bidang pengelolaan
pendidik pendayagunaan pendidik dan tenaga
dan tenaga kependidikan, antara lain :
kepen- 1) pembagian tugas,
didikan 2) penetuan sistem penghargaan,
3) pengembangan profesi,
4) promosi dan penempatan,
5) mutasi.
7) Bidang Pengelolaan kegiatan bidang sarana dan
sarana dan prasarana pembelajaran, antara lain :
prasarana 1) pemenuhan sarpras,
2) pemeliharaan sarpras,
3) kelengkapan fasilitas pembelajaran,
4)penyusunan skala prioritas pengembangan
fasilitas pembelajaran,
5) pemeliharaan fasilitas fisik.
8) Bidang Pengelolaan kegiatan bidang keuangan dan
keuangan pembiayaan pendidikan, antara lain :
dan 1) sumber pengeluaran, pemasukan, dan
pembiayaan pengelolaan,
2) kewenangan dan tanggung jawab kepala
sekolah,
3) pembukuan,
4) penggunaan anggaran dan pelaporan.
9) Budaya dan Penciptaan suasana, iklim, dan lingkungan
ling-kungan pembelajaran yang kondusif, antara lain :
sekolah 1) seminar ilmiah,
2) pelatihan tentang pengembangan budaya dan
lingkungan,
3) menciptakan kebersihan,
4) menanamkan jiwa kejuangan,
5) kedisplinan,
6) dan lain-lain. .
10) Peran serta Keterlibatan masyarakat pendukung dan
masya-rakat membangun kemitraan dengan lembaga lain yang
dan relevan, antara lain :
kemitraan 1) LPMP,
sekolah 2) DUDI,
3) perguruan tinggi,
4) sekolah lain,
5) Puskesmas,
6) kepolisian,
NO KOMPONEN ASPEK INDIKATOR
7) lembaga lain yang relevan.
3. Pengawasan 1) Program (1)Memiliki program pengawasan dan
dan Evaluasi pengawasan sosialisasi, melalui :
1) pengumuman,
2) rapat dewan guru,
3) keterlibatan guru,
4) warga sekolah.
(2)Pelaksanaan pengawasan, melalui :
1) supervisi,
2) monitoring,
3) evaluasi,
4) pelaporan,
5) tindak lanjut hasil pengawasan.
(3)Isi / sasaran kepengawasan, meliputi bidang :
1) kurikulum,
2) pembelajaran,
3) penilaian,
4) manajemen,
5) pembiayaan,
6) ketenagaan,
7) sarpras,
8) kesiswaan,
9_ linglkungan,
10) budaya,
11) dan lain-lain.
4) Evaluasi diri Pelaksanaan kegiatan evaluasi diri, melalui
pengkajian dan analisis kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman.
5) Evaluasi Pelaksanaan evaluasi kinerja pendidik dan tenaga
pendaya- kependidikan, antara lain :
gunaan 1) kesesuaian penugasan dengan keahlian,
pendidik 2) keseimbangan beban tugas,
dan tenaga 3) kinerja tenaga pendidik dan kependidikan, 4)
kepen- pencapaian prestasi.
didikan

6) Akreditasi Pelaksanaan persiapan bahan yang diperlukan


sekolah untuk akreditasi sekolah oleh BAN, antara lain :
1) dokumen pendukung,
2) personil/pelaksana,
3) bukti fisik non dokumen,
4) sarpras yang dinutuhkan.
4. Kepemimpin Kepemim-pinan Memiliki struktur kepemimpinan sesuai standar
an Sekolah kepala dan wakil pendidik dan tenaga kependidikan, yaitu :
NO KOMPONEN ASPEK INDIKATOR
kepala sekolah 1) seorang kepala sekolah dan 1 (satu) atau lebih
wakil kepala sekolah,
2) dipilih secara demokratis,
3) dilaporkan ke atasan langsung,
4) SK dari atasan.
5. Sistem Pengelolaan Memiliki sistem informasi manajemen untuk
Informasi informasi mendukung administrasi pendidikan, antara lain :
manajemen manajemen 1) dokumen,
sekolah sekolah 2) foto,
3) leaflet,
4) booklet,
5) buku tamu,
6) buletin,
7) papan informasi,
8) CD,
9) dan lain-lain.

Bahan Bacaan 5

Buku Petunjuk Teknis


penyusunan Laporan Analisis Konteks tahun 2010
Uraian Prosedur Kerja
1. Kepala sekolah menugaskan kepada tim kerja untuk melakukan koordinasi dan
rapat
2. persiapan untuk laporan analisis konteks;
3. Kepala sekolah memberikan arahan tehnis tentang penyusunan laporan analisis
4. konteks kepada tim kerja antara lain mencakup tujuan, hasil yang diharapkan,
5. mekanisme kerja dan unsur yang terlibat dalam pembuatan laporan analisis
konteks;
6. Tim kerja mengumpulkan dokumen hasil analisis yang mencakup hasil analisis
SNP,
7. hasil analisis kondisi satuan pendidikan, dan hasil analisis kondisi lingkungan
eksternalsatuan pendidikan dijadikan data dan informasi untuk dianalisis sebagai
bahanlaporan;
8. Tim kerja mengolah dan menginterpretasikan data seluruh dokumen hasil analisis;
9. Tim kerja menyusun draf laporan hasil analisis konteks;
10. Kepala sekolah bersama tim kerja dan komite sekolah melakukan reviu dan revisi
draflaporan hasil analisis konteks;
11. Tim kerja memfinalkan laporan hasil analisis konteks yang telah direviu;
12. Kepala sekolah menandatangani laporan hasil analisis konteks;
13. Tim kerja menggandakan laporan analisis konteks sesuai kebutuhan dan
14. mendistribusikan kepada dewan guru, komite sekolah dan pihak lain yang
15. memerlukan, sebagai bahan untuk penyusunan KTSP dan penyusunan rencana
kerja sekolah

Struktur Isi Laporan Analisis Konteks


1. Sampul (contoh terlampir)
Sekurang-kurangnya memuat:
a. Logo sekolah atau logo pemerintah kabupaten/kota dimana sekolah tersebut berada
b. Nama “LAPORAN HASIL ANALISIS KONTEKS”
c. Satuan Pendidikan (Nama Sekolah)
d. Tahun Pelajaran
e. Kabupaten/Kota dan Provinsi tempat sekolah tersebut berada
2. Kata Pengantar
Sekurang-kurangnya memuat:
a. Ucapan syukur atas tersusunnya laporan analisis konteks
b. Proses penyusunan laporan analisis konteks
c. Tujuan dan manfaat disusunnya laporan analisis konteks
d. Ucapan terima kasih pada pihak yang telah berpartisipasi
e. Tanda tangan Kepala Sekolah
3. Lembar Pengesahan
Sekurang-kurangnya memuat:
a. Pemberlakuan secara menyeluruh atau embeded
b. Masa berlakunya
c. Legalitas formal berupa tanda tangan kepala sekolah dan komite sekolah
4. Daftar Isi
Memuat semua hal (item) yang ada dalam laporan analisis konteks yang disusun
dilengkapi dengan halaman.
5. Batang Tubuh yang memuat:
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Memuat hal-hal sebagai berikut:
1) Kondisi ideal suatu sekolah sesuai Standar Nasional Pendidikan
2) Kondisi real sekolah
3) Upaya atau langkah memenuhi kondisi ideal sekolah.
B. Dasar Kebijakan
Memuat landasan hukum yang digunakan dalam menyusun laporan analisis
konteks
C. Tujuan dan Manfaat
4) Memuat tujuan penyusunan laporan analisis konteks
5) Memuat manfaat yang diharapkan dengan adanya laporan analisis konteks
BAB II. HASIL ANALISIS KONTEKS
A. Analisis Standar Nasional Pendidikan
1. Analisis Standar Isi
Memuat deskripsi hasil analisis standar isi yang sekurang-kurangnya
memaparkankondisi riil pelaksanaan standar isi , kondisi yang diharapkan sesuai
dengan kondisiideal (SNP) dan rencana tindak lanjut untuk memenuhinya.
Deskripsi tersebutdapat didukung oleh data kuantitatif.
2. Analisis Standar Komptensi Lulusan
Memuat deskripsi hasil analisis standar kompetensi lulusan yang
sekurangkurangnyamemaparkan kondisi riil pencapaian standar kompetensi
lulusan,kondisi yang diharapkan sesuai dengan kondisi ideal (SNP) dan rencana
tindaklanjut untuk memenuhinya. Deskripsi tersebut dapat didukung oleh data
kuantitatif
3. Analisis Standar Proses
Memuat deskripsi hasil analisis standar proses yang sekurang-
kurangnyamemaparkan kondisi riil pelaksanaan standar proses, kondisi yang
diharapkan sesuai dengan kondisi ideal (SNP) dan rencana tindak lanjut untuk
memenuhinya.Deskripsi tersebut dapat didukung oleh data kuantitatif.
4. Analisis Standar Pengelolaan
Memuat deskripsi hasil analisis standar pengelolaan yang sekurang-
kurangnyamemaparkan kondisi riil pelaksanaan standar pengelolaan , kondisi
yang diharapkan sesuai dengan kondisi ideal (SNP) dan rencana tindak lanjut
untuk memenuhinya. Deskripsi tersebut dapat didukung oleh data kuantitatif.
5. Analisis Standar Penilaian
Memuat deskripsi hasil analisis standar penilaian yang sekurang-
kurangnyamemaparkan kondisi riil pelaksanaan standar penilaian , kondisi yang
diharapkansesuai dengan kondisi ideal (SNP) dan rencana tindak lanjut untuk
memenuhinya.Deskripsi tersebut dapat didukung oleh data kuantitatif.
B. Analisis Kondisi Satuan Pendidikan
Memuat deskripsi hasil analisis kondisi satuan pendidikan yang sekurang-
kurangnyamemaparkan:
1) kekuatan dan kelemahan kondisi yang ada di satuan pendidikan yang meliputi
peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, biaya,
danprogram-program
2) rencana tindak lanjut
Deskripsi tersebut dapat didukung oleh data kuantitatif.
C. Analisis Kondisi Lingkungan Satuan Pendidikan
Memuat deskripsi hasil analisis kondisi lingkungan satuan pendidikan yang
sekurang-kurangnyamemaparkan:
1) peluang dan tantangan yang ada di masyarakat dan lingkungan sekitar
misalnyakomite sekolah, dewan pendidikan, dinas pendidikan, asosiasi profesi,
duniaindustri dan dunia kerja, sumber daya alam dan sosial budaya.
2) rencana tindak lanjut
Deskripsi tersebut dapat didukung oleh data kuantitatif.
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Rekomendasi
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Bahan Bacaan 6

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN


RENCANA KERJA SMA
DIREKTORAT PEMBINAAN SMA TAHUN 2010
BAB III
MEKANISME PENYUSUNAN RENCANA KERJA SEKOLAH
Seluruh kegiatan penyusunan RKS dibawah koordinasi langsung Kepala Sekolah. Agar
RKS yang dihasilkan dapat diimplementasikan dengan baik. Seperti telah dijelaskan
sebelumnya dalam proses penyusunan RKS ini Kepala Sekolah dapat membentuk dan
menugaskan tim kerja sekolah untuk menyusun RKS dengan tugas-tugas, antara lain
melakukan dan mengolah hasil analisis konteks, mengidentifikasi rencana tindak lanjut,
menentukan skala prioritas, menentukan rencana kegiatan, pembiayaan, target yang
akan dicapai, peran fungsi personil, serta waktu pelaksanaan
Pengolahan hasil analisis konteks 8 SNP, Satuan Pendidikan, dan dukungan eksternal
yang menggambarkan kondisi riil sekolah dan rencana tindak tindak lanjut yang dijadikan
acuan dalam merumuskan visi, misi, tujuan, dan sasaran sekolah, serta menentukan
kegiatan atau program yang harus dilaksanakan sekolah dan mensosialisasikannya
kepada semua pihak terkait..
A. Merumuskan Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah
Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah dirumuskan dengan mengacu kepada hasil kajian analisis
konteks terhadap 8 (delapan) SNP, terutama hasil analisis kompetensi lulusan, serta hasil
analisis kondisi satuan pendidikan. Rumusan Visi memuat komponen pernyataan dari
hasil kajian referensi dan hasil analisis kondisi yang mencerminkan kondisi ideal yang
ingin dicapai sekolah. Visi dirumuskan dalam kalimat yang sederhana, menarik,
bermakna, dan komunikatif. Misi dirumuskan sesuai dengan indikator visi dan disusun
dalam kalimat yang operasional, sedangkan tujuan sekolah dirumuskan untuk mencapai
misi yang telah ditetapkan.

Tabel 1; contoh hasil analisis konteks;


1. Standar Isi
Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana Tindak lanjut
1) Memiliki silabus Sekolah belum memiliki  Merevisi dokumen silabus yang
semua mapel untuk dokumen silabus semua sudah ada
semua jenjang mapel untuk semua  Melengkapi dokumen Silabus
jenjang semua mapel untuk semua
jenjang
2) Dst..... Dst....  Dst.....

2. Standar Kompetensi Lulusan

Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana Tindak lanjut


1) Dokumen KKM disusun Dalam penentuan KKM Dilakukan IHT dengan penentuan
berdasarkan hasil masih ada yang tidak KKM yang memperhatikan hasil
analisis kompleksitas memperhatikan hasil analisis kompleksitas kompetensi,
kompetensi, intake analisis kompleksitas intake peserta didik, sumber daya
peserta didik , sumber kompetensi, intake pendukung
daya pendukung peserta didik , sumber
daya pendukung
2) Lulus 100% Lulus 100% Mempertahankan persentase lulusan
Ujian Nasional
3) X ¿ 75% 85,00 % Meningkatkan Persentase lulusan yang
diterima di Perguruan Tinggi (x)
4) Dst....

3. Standar Proses
1) Semua guru mata Tiga mata pelajaran  Menyusun bahan ajar
pelajaran telah memiliki bahan ajar
mengembangkan dalam bentuk cetakan,
bahan ajar, baik tapi belum
bahan ajar cetak dikembangkan secara
maupun bahan ajar optimal, dan belum ada
berbasis TIK yang mengembangkan
bahan ajar yang
berbasis TIK.
4. Standar Pendidik dan Tendik
1) Dst.....

Kondisi Satuan Pendidikan


1) 80% Pendidik 20% Pendidik belum meningkatkan kemampuan pendidik
mampu menggunakan mampu menggunakan menggunakan internet melalui
internet sebagai sarana internet sebagai sarana pembimbingan dan latihan
komunikasi komunikasi
2) Mampu Tidak Memiliki latar Mengupayakan Tenaga laboran
mengoperasikan belakang pendidikan memiliki latar belakang pendidikan
MS.Excel Laboran tetapi sesuai dengan tugasnya atau
memiliki sertifikat laboran, mampu
mengoperasikan komputer
3) 50% Tenaga 50% Tenaga Administrasi mengoptimalkan penggunaan
Administrasi mampu mampu menggunakan internet sebagai sarana komunikasi
menggunakan internet internet sebagai sarana untuk tenaga adminstrasi
sebagai sarana komunikasi
komunikasi
4) Mampu Masih ada tenaga Menyempurnakan kemampuan
menggunakan MS Excel administrasi yang tidak Tenaga administrasi menerapkan
dan MS Word mampu menggunakan MS TIK
Power Point
B. Menyusun Rencana Kerja Sekolah
Tim Kerja menentukan berbagai kegiatan yang dapat dituangkan dalam rencana kerja
sekolah. dari berbagai kegiatan ini, tim kerja juga mengidentifikasi kegiatan apa saja yang
dapat dilaksanakan berdasarkan skala prioritas. Kegiatan-kegiatan tersebut direncanakan
untuk jangka waktu empat tahun, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Jangka
Menengah (RKJM). Contoh untuk KTSP harus dikembangkan, dievaluasi
keterlaksanaannya, dan disempurnakan secara berkelanjutan setiap tahun.
a. Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM)
Dari rencana kerja pada contoh 1, untuk seterusnya dijabarkan menjadi kegiatan yang
operasional. Jika komponen dalam RKJM atau RKAS dikelompokkan berdasarkan 8
SNP, maka masing-masing Standar menjadi komponennya, sehingga akan ada 9
komponen dalam RKJM maupun RKAS. Jika komponen RKJM dan RKAS
dikelompokkan berdasarkan Standar Pengelolaan, maka RKJM dan RKAS akan
mencakup 8 komponen. Jika ada kegiatan yang sama, seperti pada contoh 1 diatas
tentang pengadaan ATK, maka dapat diprogramkan menjadi satu kegiatan, baik dalam
RKJM maupun RKAS, tetapi dilaksanakan untuk setiap tahun. Setelah kegiatannya
ditentukan, maka untuk kegiatan selanjutnya adalah menentukan sasaran berapa, atau
siapa, atau berapa lama kegiatan tersebut dilaksanakan, akan menghasilkan apa, dan
siapa yang bertanggungjawab.

b. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)


Rencana kerja tahun pertama dalam RKJM dijabarkan secara lebih rinci menjadi
Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS). Dalam RKAS ini dijabarkan pula
sasaran-sasaran yang akan dicapai dalam tahun pelajaran tertentu.
Untuk penyusunan RKAS diperlukan juga rincian pembiayaan, siapa yang
bertanggungjawab, serta waktu pelaksanaannya. Dengan demikian kegiatan dalam
RKAS dapat dijabarkan lagi kedalam kegiatan bulanan atau mingguan, sesuai dengan
jenis kegiatan yang dilaksanakan, atau menjadi suatu program kecil yang meruapakan
bagian RKAS. Untuk masing-masing kegiatan yang seperti ini, sekolah harus
menyusun rencana dan laporan khusus kegiatan yang akan menjadi lampiran dalam
RKAS atau lampiran dalam Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) keuangan yang
digunakan. Didalam RKAS juga ditetapkan personil yang bertanggungjawab, sasaran
dan hasil yang harus dicapai, waktu pelaksanaan, serta sumber dana yang
direncanakan.
Penentuan besaran biaya dapat memgacu kepada ketentuan Kabupaten/Kota masing
– masing, atau ketentuan lain yang ditetapkan menurut harga pasar. Semua sumber
dana harus dicantumkan dalam RKAS, baik dana yang diterima sekolah dari
Pemerintah, Pemerintah Daerah, orang tua, masyarakat, dan sumber lainnya sesuai
dengan tuntutan Permendiknas No. 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan pada Lampiran Bagian A butir 8.b.4) yang menyatakan; pembukuan
semua penerimaan dan pengeluaran serta penggunaan anggaran, untuk dilaporkan
kepada komite sekolah/madrasah, serta institusi di atasnya”.
Penghitungan dan penentuan besaran biaya/harga akan berbeda antara satu daerah
dengan daerah lainnya, oleh sebab itu dalam hal ini sekolah harus mengacu kepada
besaran biaya/plafon yang berlaku serta pembayaran kewajiban pajak sesuai dengan
peruntukannya sesuai dengan peraturan daerahnya masing-masing. Jika peraturan
daerah tidak mencakup penentuan biaya kegiatan yang dilaksanakan, sekolah dapat
menggunakan peraturan yang berlaku secara umum/Nasional, atau melaksanakan
ketentuan khusus yang berlaku dalam kegiatan tersebut, misal untuk dana hibah atau
bantuan sosial.

BAB IV
SISTEMATIKA RENCANA KERJA SEKOLAH (RKAS)

Rencana Kerja Sekolah (RKS), baik RKJM maupun RKAS, harus disusun secara
sistematik dan mencakup berbagai komponen yang diperlukan. RKJM dapat disusun
dengan sistematika sebagai berikut:
1. Cover yang mencantumkan periode tahun keberlakuan RKJM, misalnya 2011 – 2014
2. Lembar Pengesahan yang berisi tandatangan Kepala Sekolah, Komite Sekolah, dan
Kepala Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten atau yang mewakili
3. Kata Pengantar dan Daftar Isi
4. Identitas Sekolah dan Kepala Sekolah
5. Bab I. Pendahuluan yang memuat;
a. Latar Belakang yang menggambarkan alasan, baik alasan secara kebijakan
ataupun alasan yang berdasarkan pengalaman, serta kebutuhan yang diperlukan
sekolah.
b. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah
6. Bab II. Deskripsi Hasil Analisis Konteks yang merupakan kekuatan dan kelemahan
sekolah, tantangan yang dihadapi dan peluang yang dapat dipergunakan secara
optimal.
7. Bab III. Rencana Kerja Sekolah yang berisi rencana kegiatan untuk kurun waktu 4
(empat) tahun.
8. Bab IV. Penutup
9. Lampiran – lampiran;
Guna mendukung kelengkapan informasi, maka program kerja sekolah harus
dilengkapi/dilampiri dengan :
a. Fotocopy surat keputusan pendirian sekolah (bagi sekolah negeri) atau Akte
pendirian yayasan (bagi sekolah swasta)
b. Fotocopy surat keputusan pembentukan Komite Sekolah
c. Fotocopy surat keputusan pengangkatan Kepala Sekolah, sebagai bukti status
Kepala Sekolah yang definitif
d. Data sekolah mengacu pada Lembar Identitas Sekolah/Madrasah (LISM)
e. Surat Keputusan Kepala Sekolah tentang Tim Kerja Sekolah beserta uraian
tugasnya.

Contoh RKJM dilampiran 2


RKAS merupakan program kerja operasional dalam satu tahun berjalan, dan merupakam
bagian dari RKJM. Untuk menyusun RKAS dapat digunakan sistematika sebagai berikut;
1. Cover yang mencantumkan tahun keberlakuan RKAS, misalnya tahun 2011 dan
cantumkan pula untuk tahun ke berapa mengacu kepada periode keberlakuan
RKJM
2. Lembar Pengesahan yang berisi tandatangan Kepala Sekolah, Komite Sekolah, dan
Kepala Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten atau yang mewakili
3. Kata Pengantar dan Daftar Isi
4. Identitas Sekolah dan Kepala Sekolah
5. Bab I. Pendahuluan yang memuat;
a. Latar Belakang yang menggambarkan alasan, baik alasan secara kebijakan
ataupun alasan yang berdasarkan pengalaman, serta kebutuhan yang
diperlukan sekolah.
b. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah , dan Sasaran
6. Bab II. Deskripsi Hasil Analisis Konteks yang menggambarkan kesenjangan antara
kondisi saat ini dengan kondisi yang ingin dicapai dalam kurun waktu satu tahun
7. Bab III. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah untuk satu tahun dengan
substansinya, yaitu aspek dan uraian kegiatan, tanggal pelaksanaan, unsur yang
terlibat, tujuan kegiatan, hasil kegiatan dan sumber dana
8. Bab IV. Penutup
9. Lampiran – lampiran;
Guna mendukung kelengkapan informasi, maka program kerja sekolah harus
dilengkapi/dilampiri dengan :
a. Fotocopy surat keputusan pendirian sekolah (bagi sekolah negeri) atau Akte
pendirian yayasan (bagi sekolah swasta)
b. Fotocopy surat keputusan pembentukan Komite Sekolah
c. Fotocopy surat keputusan pengangkatan Kepala Sekolah, sebagai bukti status
Kepala Sekolah yang definitif
d. Data sekolah mengacu pada Lembar Identitas Sekolah/Madrasah (LISM)
e. Surat Keputusan Kepala Sekolah tentang Tim Kerja Sekolah beserta uraian
tugasnya.
f. Hasil Analisis Konteks

Cara menyusun RKAS on line

1. Langkah Pertama Yaitu Membuka Alamat web penyusunan rkas yaitu


http://118.97.13.18:8888/rkas/ atau lewat google : search rkas dikpora DIY, kemudian
akan muncul tampilan seperti di bawah ini :
2. Isilah username dan password sekolah masing masing.
a) Username : di isi nama sekolah
b) Password di isi angka 1 sampai 9 ( 123456789)
c) Kemudian sign in

3. Setelah sign in akan muncul tampil seperti di bawah ini:

4. Setelah muncul tampilan seperti itu kemudian di data dashborad di klik masing-masing
untuk di isi
5. Tampilan untuk data informasi sekolah seperti di bawah ini

6. Selanjutnya mengisi pendapatan dengan klik bagian pendapatan, Akan muncul data
seperti ini :
7. Kemudian klik belanja langsung kemudian pilih standar yang akan di isi :

Misal standar kompetensi :


Akan muncul rincian kegiatan : Persiapn SNMPTN

a. Rincian Belanja : Konsumsi


b. Jumlah : 5
c. Satuan : org
d. Harga persatuan : 23000
e. Harga Total :115 000
f. setelah itu pilih anggran yang akan di pakai : APBD/BOS NAS/sumber lain
( Komite)
g. misal komsumi dari anggaran APBD , pilih apbd : 115000
h. jika memakai apbd dan komite ,
pilih Komite : 100.000
pilih APBD : 15.000

8. dan seterusnya di isi seperti itu untuk semua standar sampai nilai pendapatan balance
dengan pengeluaran berdasarkan 8 standar.
Bahan Bacaan 7

CONTOH RKJM – RAKS/M

SMA NEGERI YOGA

DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI YOGA
(STATE SENIOR HIGH SCHOOL)
PENGESAHAN

Rencana Kerja Sekolah (RKS) SMA Negeri 1 Yoga


Tahun Pelajaran 2011/2012 s. d. 2014/2015

Disahkan penggunaannya pada:


tanggal : 3 Juli 2011
di : Yoga

Ketua Kepala Sekolah,


Komite Sekolah,

Hj. Mawar Drs. Melati, MM.


Pembina Tk. I
NIP 19590923 198703 1 009

Mengetahui;
KepalaDinas Pendidikan Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi Kota Yoga,

Dr. Anggrek, MM Drs. Flamboyan, M.M.


Pembina Utama Madya Pembina Utama Muda
NIP. 19550320 198503 1 008 NIP 19590407 198503 1 016
DAFTAR ISI

Lembar pengesahan
Daftar isi

Kata pengantar
Rencana kerja sekolah
I. Analisis lingkungan strategis
II. Analisis pendidikan masa datang
III. Analisis pendidikan masa sekarang
IV. Visi sekolah dan indikator-indikator visi
V. Misi sekolah
VI. Nilai yang dikembangkan
VII. Tujuan
VIII. Program strategis
IX. Strategi pencapaian
X. Indikator keberhasilan(milestone)
XI. Supervisi, monitoring dan evaluasi
Rencana kegiatan sekolah (RKS)
Penutup
RENCANA KERJA SEKOLAH
TAHUN PELAJARAN 2011/2012 S.D. 2014/2015

A. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS

Era globalisasi yang tak terbendung akan membawa dampak perubahan pada berbagai bidang
kehidupan masyarakat, baik dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, politik, keamanan, maupun
kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Perkembangan dan perubahan di berbagai
bidang tersebut secara langsung ataupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap
perkembangan dunia pendidikan. Pengaruh secara langsung yang dihadapi dunia pendidikan
adalah perubahan sikap masyarakat terhadap dunia pendidikan. Perhatian masyarakat terhadap
dunia pendidikan semakin tinggi. Masyarakat mempunyai harapan yang besar terhadap
pendidikan. Pendidikan diharapkan mampu menjawab berbagai tantangan zaman dan
menghasilkan output yang siap menghadapi tantangan zaman yang semakin kompetitif;
sedangkan pengaruh tidak langsung, dunia pendidikan mau tidak mau harus terus berbenah agar
keberadaannya benar-benar mampu menjawab kebutuhan zaman. Oleh karena itu, berbagai
upaya inovasi dan perubahan baik, dari sisi filosofi maupun manajemen pendidikan harus selalu
berubah dan berkembang selaras dengan paradigma perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.

Masyarakat modern dengan berbagai pergeseran corak budaya serta kehidupan sosial ekonomi
dan politiknya menuntut agar pendidikan benar-benar mampu mencetak genarasi yang
paripurna, siap bersaing di kancah global.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat, mau tidak mau harus diakomodasi
oleh lembaga pendidikan. Sosok sekolah harus mampu mengikuti arus perkembangan tersebut
dan untuk selanjutnya mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi itu untuk membentuk output
yang melek teknologi. Pendidikan yang berbasis ternologi adalah jawaban yang tidak bisa ditawar-
tawar.

Pada intinya, perubahan pranata sosial, ekonomi, budaya, dan ilmu pengetahuan serta teknologi
harus senantiasa terakses dan terwadahi dalam rangka menentukan arah kebijakan pendidikan.
Dengan demikian, pendidikan di Indonesia akan semakin berkualitas dan berdaya saing tinggi.

B. ANALISIS PENDIDIKAN MASA DATANG


Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, misalnya
pengembangan kurikulum nasional dan lokal, peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan,
pengadaan bahan ajar yang relevan,pengadaan dan perbaikan sarana dan prasarana pendidikan,
serta peningkatan mutu manajemen sekolah. Berbagai produk perundangan dan kebijakan dalam
bidang pendidikan pun sudah dicanangkan, misalnya pencanangan wajib belajar 9 tahun, Undang-
Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah No 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, serta Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 22 dan 23 Tahun 2006.Berbagai usaha tersebut diharapkan akan mampu meningkatkan
kualitas pendidikan nasional yang dapat dilihat dari indikator ketercapaian sebagai berikut.

1. Anak usia sekolah, terutama sekolah dasar dan menengah mendapat pelayanan
pendidikan yang memadai tanpa membedakan gender, tingkat sosial ekonomi, agama, suku
bangsa, dan sebagainya.
2. Terpenuhinya standar nasional pendidikan yang mencakup standar isi, standar proses,
standar lulusan, standar pendanaan, standar manajeman, standar sarana prasarana, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, dan standar penilaian pada semua jenjang pendidikan
dasar dan menengah.

C. ANALISIS PENDIDIKAN MASA SEKARANG


Salah satu permasalahan pendidikan dewasa ini yang dihadapi bangsa Indonesia adalah
rendahnya mutu pendidikan di setiap jenjang. Menurut Human Development Index (HDI) tahun
2004, pendidikan di Indonesia menduduki peringkat ke-111 dari 147 negara. Bahkan pendidikan di
negara kita jauh tertinggal dari negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, bahkan
Vietnam.

Rendahnya kualitas pendidikan di negara kita tidak terlepas dari berbagai faktor penyebab, di
antaranya adalah(a) kondisi sosial ekonomi masyarakat yang masih terpuruk akibat krisis
multidimensi yang mendera bangsa Indonesia 10 tahun terakhir, (b) masih rendahnya perhatian
masyarakat terhadap pentingnya pendidikan, (c) masih kurang optimalnya dana yang disalurkan
oleh pemerintah melalui APBN untuk sektor pendidikan, (d) letak geografis Indonesia sebagai
negara kepulauan sehingga daya jangkau/akses pendidikan untuk daerah terpencil masih sangat
minim, (e) jumlah penduduk yang besar dengan keragaman budaya, agama, suku, bahasa, dan
adat-istiadat, (f) masih belum optimalnya pengelolaan manajemen pendidikan mulai dari tingkat
sekolah sampai tingkat pusat sehingga arah pendidikan kurang jelas dan terfokus, dan (g) masih
terjadinya ketimpangan mutu dan kondisi yang sangat jauh antara sekolah di kota dengan di
daerah-daerah terpencilserta faktor-faktor yang lain.

Dari sisi akses pendidikan, masih banyak bahkan jutaan anak Indonesia yang belum bisa
menikmati dan mengenyam pendidikan minimal sampai tingkat menengah. Kondisi ini terjadi
lebih disebabkan oleh keterbatasan faktor ekonomi keluarga dan tingginya biaya pendidikan,
khususnya di sekolah-sekolah perkotaan. Kalau kondisi ini tidak tertangani secara serius, kita akan
menjadi bangsa yang semakin terpuruk dan tergilas dalam arus global.

D. VISI SEKOLAH DAN INDIKATOR-INDIKATOR VISI


Unggul dan Bertartaraf Internasional Berdasarkan Iman dan Taqwa serta berbudaya lingkungan.

INDIKATOR VISI
1. Sekolah yang mempunyai standar kompetensi lulusan Nasional plus adopsis dan adaptasi
SKL Internasional (Cambridge)
2. Sekolah yang memiliki kurikulum nasional (KTSP) plus adopsi dan adaptasi kurikulum
Internasional (Cambridge)
3. Guru memiliki kemampuan mengembangkan proses belajar mengajar berbasis IT melalui
pembelajaran bilingual.
4. Sekolah yang mampu bersaing dibidang akademik dan non akademik pada tingkat
regional, nasional maupun internasional
5. Sekolah memiliki kemampuan membentuk jejaring dengan lembaga-lembaga regional,
nasional maupun internasional
6. Sekolah mampu melaksanakan system manajemen berstandar internasional
7. Warga sekolah yang taat melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing-masing
8. Warga sekolah yang mencintai tanah air
9. Warga sekolah memiliki kepedulian dan kepekaan terhadap kelestarian lingkungan

E. MISI SEKOLAH
1. Melaksanakan kurikulum nasional (KTSP) yang diperkaya dengankurikulum Negara maju
(Cambidge)
2. Meningkatkan keunggulan inovasi pembelajaran berbasis IT dalam Bahasa Indonesia dan
Bahasa Inggris
3. Meningkatkan keunggulan prestasi akademik dengan pembelajaran efektif, efisien dan
menyenangkan dengan memanfaatkan multi resources yang berbasis IT
4. Meningkatkan keunggulan prestasi non akademik melalui pembinaan pengembangan diri
yang berkualitas, efektif dan efisien
5. Melaksanakan kerja sama dengan lembaga-lembaga sektoral, lintas sektoral, regional,
nasional dan regional
6. Melaksanakan manajemen berstandar Internasional melalui sertifikasi ISO 9001:2008
7. Menumbuhkan penghayatan dan penerapan ajaran agama dalam kehidupan pribadi,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
8. Mendorong dan membantu siswa mengenal dan mengembangkan potensi diri, dengan
semangat keunggulan local dan global bernuansa tanah air
9. Menumbuhkan kepedulian terhadap potensi dan konservasi serta pengembangan
lingkungan hidup
10. Menyediakan sarana prasarana yang berstandar internasional.
F. Nilai yang dikembangkan
1. Prestasi
2. Kejujuran
3. Tanggungjawab
4. Disiplin
5. Demokrasi
6. Agama
7. Kerjasama
8. Kreativitas
9. Rasa senang
10. Persahabatan
11. tolereransi

G. TUJUAN
1. Sekolah menghasilkan lulusan yang mampu bersaing diera global , beriman, dan
bertakwa dengan kompetensi bertaraf internasional
2. Sekolah mampu menghasilkan kurikulum sekolah (KTSP) dan SKL bertaraf internasional.
3. Sekolah mampu menyelesaikan akreditasi nasional dengan nilai “A” dan berakreditasi
internasional melalui sertifikasi ISO 9001:2008
4. Sekolah mampu menghasilkan proses pembelajaran yang inovatif, kreatif, variatif, dan
berbasis IT dengan penerapan pembelajaran bilingual.
5. Sekolah mampu menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang relevan, dan
bertaraf internasional
6. Sekolah mampu memberikan pelayanan dan pengembangan ekstrakurikuler dalam
rangka membentuk dan mengembangkan karakter siswa.
7. Sekolah mampu menghasilkan pendidik dan tenaga kependidikan beretos kerja, tangguh,
profesional, dan memiliki kompetensi bertaraf internasional
8. Sekolah mampu menghasilkan prestasi bidang akademik dan nonakademik yang
kompetitif tingkat nasional dan internasional
9. Sekolah mampu mengembangkan budaya baca, budaya bersih, budaya takwa, dan
budaya sopan santun
10. Sekolah mampu mewujudkan lingkungan sekolah yang nyaman, aman, rindang, asri, dan
bersih sesuai dengan konsep adiwiyata dalam mendukung pencapaian prestasi tingkat
internasional

H. PROGRAM STRATEGIS
1. Pencapaian Akreditasi Sekolah Tingkat Nasional dan Akreditasi Internasional:
a. mengembangkan instrumen evaluasi diri;
b. melaksanakan evaluasi diri;
c. menjalin kerja sama dengan berbagai pihak terkait;
d. meningkatkan kinerja sekolah dan aspek-aspeknya.
2. Pengembangan Standar Kompetensi Lulusan dan Prestasi Sekolah:
a. menginventarisasi SKL RSMA-BI, SKL per mata pelajaran baik dari dalam maupun
luar negeri;
b. menyusun SKL RSMA-BI, SKL BI untuk mata pelajaran Matematika, Kimia, Fisika,
Bilogi, Bahasa Inggris, TIK, dan mata pelajaran lainnya;
c. menyosialisasikan SKL RSMA-BI, SKL BI untuk mata pelajaran Matematika,
Kimia, Fisika, Biologi, Bahasa Inggris, TIK, dan mata pelajaran lainnya;
d. mendokumentasikan SKL RSMA-BI, SKL BI untuk mata pelajaran Matematika,
Kimia, Fisika, Biologi, Bahasa Inggris, TIK, dan mata pelajaran lainnya;
3. meningkatkan prestasi sekolah baik akademik dan nonakademik pada tingkat
provinsi, nasional, dan internasional.Pengembangan Kurikulum Sekolah Bertaraf
Internasional:
a. menelaah KTSP dan kurikulum SBI dari dalam maupun luar negeri;
b. menyusun KTSP dan kurikulum SBI dokumen I dan Dokumen II untuk semua mata
pelajaran yang akan diberlakukan di sekolah;
c. menyosialisasikan dan mendokumentasikan KTSP dan kurikulum SBI yang
diberlakukan di sekolah;
d. mengembangkan modul/bahan pembelajaran bertaraf internasional;
e. mengadakan buku pelajaran bertaraf internasional;
f. mengembangkan panduan pembelajaran dan penilaian bertaraf internasional
untuk semua mata pelajaran.
g. Pengembangan Proses Pembelajaran Bertaraf Internasional:
h. mengembangkan dokumen rencana kegiatan pengelolaan atau manajemen
pembelajaran bertaraf internasional di kelas;
i. mengadakan pendampingan guru dalam kegiatan pembelajaran bertaraf
internasional di kelas RSMABI;
j. mengembangkan model-model proses pembelajaran bertaraf internasional;
k. mengadakan pendampingan proses pembelajaran berbasis IT;
l. mengembangkan model-model penilaian bertaraf internasional beserta penerapan
dan analisisnya yang berbasis komputer dan internet
4. Peningkatan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bertaraf
Internasional:
1) meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris bagi pendidik dan tenaga kependidikan
semua mata pelajaran sampai mencapai nilai TOEFL minimal 450;
2) meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan dalam bidang
studinya atau latar belakang bidangnya sesuai tuntutan kurikulum internasional;
3) meningkatkan manajerial dan kepemimpinan bagi kepala sekolah dan jajarannya;
4) meningkatkan kemampuan komputer dan internet semua warga sekolah;
5) meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris, komputer, dan internet bagi peserta
didik RSMABI;
6) meningkatkan kemampuan pendidik menggunakan IT dalam pembelajaran.
5. Pengembangan Sarana dan Prasarana atau Fasilitas Sekolah Bertaraf
Internasional:
a. menyusun dan mendokumentasikan rencana pengembangan fasilitas dalam
jangka pendek dan panjang bertaraf internasional;
b. pengadaan peralatan media pembelajaran di kelas internasional (TV, DVD, Tape,
LCD, dan sound system pendukung);
c. penambahan dan penyempurnaan jaringan internet di kelas internasional;
d. rehabilitasi ruang kelas internasional;
e. pengadaan fasilitas komputer untuk kelas internasional, ruang laboratorium IPA,
laboratorium bahasa, ruang multimedia, dan laboratorium computer
6. Pengembangan dan Implementasi Manajemen Sekolah Bertaraf Internasional:
a. menyusun dokumen pengembangan manajemen sekolah bertaraf internasional,
baik untuk jangka pendek, menengah, maupun panjang;
b. operasionalisasi implementasi MBS dalam bentuk penyediaan bahan/alat
administrasi maupun pelaksanaan (pelaporan dan kerja sama dengan media cetak
dan atau elektronik);
c. implementasi model manajemen sekolah dengan standar internasional melalui
persiapan secara bertahap untuk penerapan ISO 9001:2008 dan penerapan PAS
secara bertahap;
d. pendokumentasian berbagai panduan khusus pengelolaan bertaraf Internasional/
ISO dalam berbagai aspek pendidikan yang berbasis IT (manajemen kesiswaan,
fasilitas perpustakaan, penilaian tenaga, penerapan website, dan sebagainya)
e. memperoleh jalinan kerja sama dengan sekolah sederajat yang telah bertaraf
internasional baik di dalam maupun di luar negeri.
7. Pengembangan dan Penggalian Sumber Dana Pendidikan Bertaraf Internasional:
a. pembuatan panduan-panduan program dan proposal khusus dalam upaya
memperoleh sumber dana dari pihak lain;
b. mendokumentasikan berbagai rencana kegiatan yang akan dilaksanakan;
c. melakukan penggalian sumber dana dan penggalian dana dengan mengundang
stakeholders (komite sekolah/orang tua peserta didik), dunia usaha/industri, dan
melakukan kegiatan yang menghasilkan keuntungan ekonomi bagi sekolah;
d. melaksanakan penelusuran dan pertemuan alumni dalam upaya penggalangan
dana untuk sekolah.
8. Pengembangan dan Implementasi Sistem Penilaian Bertaraf Internasional:
a. menyusun dan mengembangkan konsep dan panduan standar internasional
sistem penilaian, meliputi: standar nilai, standar metode penilaian, standar
instrumen penilaian sesuai karakteristik masing-masing mata pelajaran, standar
analisis nilai, standar kompetensi yang dinilai, dan lain-lain;
b. mendokumentasikan konsep dan panduan standar internasional sistem penilaian,
meliputi: standar nilai, standar metode penilaian, standar instrumen penilaian
sesuai karakteristik masing-masing mata pelajaran, standar analisis nilai, standar
kompetensi yang dinilai, dan lain-lain melalui penerapan PAS sistem penilaian;
c. menyusun kisi-kisi kompetensi yang akan dinilai bertaraf internasional sesuai
karakteristik masing-masing mata pelajaran;
d. menyusun instrumen atau perangkat soal dalam berbagai jenis dan bentuk sesuai
dengan karakteristik mata pelajaran yang sesuai tuntutan kurikulum internasional;
e. melaksanakan penilaian dan analisis nilai oleh semua pendidik yang mengajar
kelas internasional;
f. mendokumentasikan nilai di sekolah.
9. Pengembangan Budaya dan Lingkungan Sekolah
a. mengembangkan budaya bersih
b. mengembangkan budaya baca
c. mengembangkan budaya tata krama (4S)
d. menciptakan lingkungan sekolah yang sehat, asri, indah, rindang, dan sejuk
(tamanisasi)
e. merehabilitasi sistem sanitasi/drainasi
f. membangun kerja sama dengan lembaga lain yang relevan dengan bidang 6K
g. mengembangkan lomba-lomba kebersihan dan kesehatan.
I. STRATEGI PENCAPAIAN
1. Pencapaian Akreditasi Sekolah Tingkat Nasional dan Persiapan Akreditasi Internasional
dilakukan dengan strategi penyiapan instrumen pendukung evaluasi diri dengan melakukan
inventarisasi dan pengadaan bukti-bukti pendukung yang dibutuhkan, mengadakan kerja
sama dengan pihak-pihak terkait, dan menjalin komunikasi dengan sekolah bertaraf
internasional.
2. Pengembangan Standar Kompetensi Lulusan dan Prestasi Sekolah dilaksanakan melalui
workshop penyusunan SKL, pembinaan intensif dalam pengembangan prestasi siswa, serta
melalui partisipasi aktif dalam berbagai lomba prestasi akademik maupun nonakademik
tingkat kota, provinsi, nasional, dan internasional.
3. Pengembangan Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional dilaksanakan dengan cara
melaksanakan inventarisasi model-model kurikulum SBI, mengadakan kerja sama dengan SBI,
dan workshop penyusunan kurikulum SBI.
4. Pengembangan Proses Pembelajaran Bertaraf Internasional dilaksanakan dengan strategi
studi pustaka, workshop penyusunan panduan proses pembelajaran, pendampingan
pembelajaran di kelas, serta penyediaan sarana pendukung pembelajaran bertaraf
internasional.
5. Peningkatan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bertaraf Internasional
dilaksanakan melalui strategi pelatihan, seminar, workshop, pendampingan, guru tamu,
monitoring/evaluasi pembelajaran, optimalisasi MGMPS, MGMP Kota, dan MGMP RSMABI,
serta menyediakan sarana penunjang dan mengadakan kerja sama/studi banding ke SBI yang
lebih berkualitas.
6. Pengembangan Sarana dan Prasarana atau Fasilitas Sekolah Bertaraf Internasional
dilakukan melalui strategi optimalisasi pemanfaatan sarana dan prasarana yang tersedia,
pendataan kebutuhan sarana penunjang, rehabilitasi, pengadaan, dan perawatan, serta
pengajuan bantuan pengadaan sarana prasarana kepada pemerintah pusat dan daerah serta
stakeholders.
7. Pengembangan dan Implementasi Manajemen Sekolah Bertaraf Internasional diwujudkan
dengan strategi penyusunan instrumen pengelolaan manajemen, pengadaan bahan/alat
pendukung implementasi MBS, workshop dan sosialisasi, pemersiapan pencapaian ISO
9001:2008, serta mengadakan jalinan kerja sama dengan lembaga terkait dan SBI di dalam
maupun luar negeri.
8. Pengembangan dan Penggalian Sumber Dana Pendidikan Bertaraf Internasional
dilaksanakan dengan cara menjalin komunikasi dengan stakeholders, melakukan penggalian
sumber dana dan penggalian dana dengan menjalin kerja sama dengan dunia usaha/industri,
dan mengembangkan badan usaha/ekonomi milik sekolah.
9. Pengembangan dan Implementasi Sistem Penilaian Bertaraf Internasional dilaksanakan
melalui kegiatan workshop pengembangan instrumen dan model sistem penilaian bertaraf
internasional, melaksanakan ujicoba, serta melaksanakan perencanaan, penilaian, serta tindak
lanjut yang mengacu pada standar SBI.
10. Pengembangan Budaya dan Lingkungan Sekolah, strateginya adalah pengoptimalan
program pengembangan diri, pengoptimalan kinerja tenaga kependidikan, serta pemeliharaan
dan pengadaan berbagai sarana penunjang.
J. INDIKATOR KEBERHASILAN (MILESTONE)
Hasil yang diharapkan dalam pengembangan sekolah selama 4 tahun adalah sebagai berikut.
1. Terealisasinya Akreditasi Sekolah Tingkat Nasional dan Persiapan Akreditasi Internasional
2. Terealisasinya Standar Kompetensi Lulusan dan Prestasi Sekolah bertaraf internasional.
3. Terealisasinya pengembangan Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional.
4. Terealisasinya Proses Pembelajaran Bertaraf Internasional.
5. Terealisasinya Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bertaraf Internasional.
6. Terealisasinya Sarana dan Prasarana atau Fasilitas Sekolah Bertaraf Internasional.
7. Terealisasinya Manajemen Sekolah Bertaraf Internasional.
8. Terealisasinya penggalian sumber dana pendidikan bertaraf internasional.
9. Terealisasinya sistem penilaian bertaraf internasional.
10. Terealisasinya Budaya dan Lingkungan Sekolah.
Indikator Keberhasilan Sekolah

No Program Tahun I Tahun II Tahun III Tahun IV


1. PENCAPAIAN AKREDITASI SEKOLAH
a. mengembangkan instrumen 100% untuk 50% 75% 100%
evaluasi diri; akreditasi persiapan ISO persiapan ISO persiapan ISO
b. melaksanakan evaluasi diri; tingkat 9001:2008 9001:2008 9001:2008
c. menjalin kerja sama dengan nasional Penjajakan MoU dengan Pertukaran
berbagai pihak terkait; RSBI Jawa dengan Malaysia dan guru dan
d. meningkatkan kinerja sekolah Timur , Malaysia dan Singapura siswa
dan aspek-aspeknya. UM,UMM, UB Singapura
2. PENGEMBANGAN SKL DAN PRESTASI SEKOLAH
Peningkatan Prestasi
a. Peningkatan Ujian Nasional 8,00 8,25 8,50 8,75
1,00
b. Peningkatan prestasi bidang Juara Juara III - Juara II - Juara I -
akademik tingkat provinsi Harapan 1 jenis lomba 2 jenis lomba 3 jenis lomba
c. Peningkatan prestasi bidang Juara provinsi
nonakademik tingkat nasional
Pengembagan SKL
a. menginventarisasi SKL RSMA- 70% 80% 90% 100%
BI, SKL per mata pelajaran baik terinventa- terinventa- terinventa- terinventa-
dari dalam maupun luar negeri; risasi risasi risasi risasi
b. menyusun SKL RSMA-BI, SKL
BI untuk mata pelajaran 1 SKL RSMA- 1 SKL RSMA- 1 SKL RSMA- 1 SKL RSMA-
Matematika, BI dan 4 BI dan 8 BI dan 10 BI dan 12
Kimia,Fisika,Biologi, Bahasa mapel mapel mapel mapel
Inggris, TIK, dan mata
pelajaran lainnya;
c. menyosialisasikan SKL RSMA-
BI, SKL BI untuk mata 1 SKL RSMA- 1 SKL RSMA- 1 SKL RSMA- 1 SKL RSMA-
pelajaran Matematika, BI dan 4 BI dan 8 BI dan 10 BI dan 12
Kimia,Fisika,Biologi, Bahasa mapel mapel mapel mapel
Inggris, TIK, dan mata
pelajaran lainnya;
No Program Tahun I Tahun II Tahun III Tahun IV
d. mendokumentasikan SKL
RSMA-BI, SKL BI untuk mata 1 SKL RSMA- 1 SKL RSMA- 1 SKL RSMA- 1 SKL RSMA-
pelajaran Matematika, BI dan 4 BI dan 8 BI dan 10 BI dan 12
Kimia,Fisika,Biologi, Bahasa mapel mapel mapel mapel
Inggris, TIK, dan mata
pelajaran lainnya;
e. meningkatkan prestasi sekolah
baik akademik dan 5 besar 3 besar 10 besar 5 besar
nonakademik pada tingkat provinsi provinsi nasional internasional
provinsi, nasional, dan
internasional
3. PENGEMBANGAN KURIKULUM RSMABI
A Mengembangkan perangkat mengajar semua mapel non RSMABI
1) Mapel PKn  Merivisi dan  Merivisi dan  Merivisi dan  Merivisi dan
Mapel Bhs. Indonesia memperbaik memperbaiki memperbaik memperbaiki
Mapel Ekonomi i Silabus, Silabus, i Silabus, Silabus,
Mapel Penjaskes RPP kelas X RPP kelas RPP kelas RPP kelas
Mapel Kesenian semua XI semua XII semua XI semua
Mapel Agama mapel non mapel non mapel non mapel non
Mapel Sosiologi RSMABI RSMABI RSMABI RSMABI
Mapel PLH  Menyusun  Menyusun  Meny-sun  Merimvi dan
Mapel Sejarah Modul kelas Modul kelas Modul kelas memper-
Mapel Sosiologi X semua XI semua XII semua baiki Modul
Mapel Geografi mapel non mapel non mapel non kelas
Mapel Antropologi RSMABI RSMABI RSMABI X,XI,XII
Mapel Bahasa Asing semua
Mapel Sastra mapel non
RSMABI
 Menyusun  Menyu-sun  Menyu-sun  Merevisi dan
Panduan Panduan Panduan memper-
pembela- pembela- pembela- baiki
jaran jaran jaran Panduan
bertaraf bertaraf bertaraf pembela-
internasi-nal internasi-nal internasi-nal jaran
kelas X kelas XI kelas XII bertaraf
semua non semua non semua non internasi-
RSMABI RSMABI RSMABI onal kelas
X,XI, & XII
non
 Menyu-sun  Menyu-sun  Menyu-sun RSMABI
panduan panduan panduan  Merevisi dan
Evaluasi Evaluasi Evaluasi memper-
Hasil Belajar Hasil Belajar Hasil Belajar baiki
bertaraf bertaraf bertaraf Panduan
internasional internasional internasional Evaluasi
kelas X kelas XI kelas XII Hasil Belajar
untuk untuk semua untuk bertaraf
semua mapel semua internasional
mapel RSMABI mapel kelas X ,XI ,
RSMABI RSMABI dan XII
No Program Tahun I Tahun II Tahun III Tahun IV
untuk semua
mapel
RSMABI
B Menyusun dan mengembangkan Perangkat mengajar RSMABI
1) Mapel Matematika:
a. silabus bertaraf internasional Tersusun-nya Tersusun-nya Tersusun-nya Tersusun-nya
b. RPP bertaraf internasional silabus, RPP, silabus, RPP, silabus, RPP, silabus, RPP,
c. Bahan Ajar, Modul, Buku, dan Bahan Ajar, Bahan Ajar, Bahan Ajar, Bahan Ajar,
sebagainya bertaraf Modul, Buku, Modul, Buku, Modul, Buku, Modul, Buku,
internasional Panduan Panduan Panduan Panduan
d. Panduan Pembelajaran Pembelajaran, Pembelajaran, Pembelajaran, Pembelajaran,
bertaraf internasional dan Panduan dan Panduan dan Panduan dan Panduan
e. Panduan Evaluasi Hasil Belajar Evaluasi Hasil Evaluasi Hasil Evaluasi Hasil Evaluasi Hasil
bertaraf internasional Belajar kelas Belajar kelas Belajar kelas Belajar kelas
X yang XI yang XII yang X , XI, dan XII
bertaraf bertaraf bertaraf bertaraf
internasio-nal internasio-nal internasio-nal internasio-nal
yang telah
direvisi dan
diperbaiki.
2) Mapel (Kimia,Fisika,Biologi)
a. silabus bertaraf internasional Tersusun-nya Tersusun-nya Tersusun-nya Tersusun-nya
b. RPP bertaraf internasional silabus, RPP, silabus, RPP, silabus, RPP, silabus, RPP,
c. Bahan Ajar, Modul, Buku, dan Bahan Ajar, Bahan Ajar, Bahan Ajar, Bahan Ajar,
sebagainya bertaraf Modul, Buku, Modul, Buku, Modul, Buku, Modul, Buku,
internasional Panduan Panduan Panduan Panduan
d. Panduan Pembelajaran Pembelajaran, Pembelajaran, Pembelajaran, Pembelajaran,
bertaraf internasional dan Panduan dan Panduan dan Panduan dan Panduan
e. Panduan Evaluasi Hasil Belajar Evaluasi Hasil Evaluasi Hasil Evaluasi Hasil Evaluasi Hasil
bertaraf internasional Belajar kelas Belajar kelas Belajar kelas Belajar kelas
X yang XI yang XII yang X , XI, dan XII
bertaraf bertaraf bertaraf bertaraf
internasio-nal internasio-nal internasio-nal internasio-nal
yang telah
direvisi dan
diperbaiki.
3) Mapel Bahasa Inggris
a. silabus bertaraf internasional Tersusun-nya Tersusun-nya Tersusun-nya Tersusun-nya
b. RPP bertaraf internasional silabus, RPP, silabus, RPP, silabus, RPP, silabus, RPP,
c. Bahan Ajar, Modul, Buku, dan Bahan Ajar, Bahan Ajar, Bahan Ajar, Bahan Ajar,
sebagainya bertaraf Modul, Buku, Modul, Buku, Modul, Buku, Modul, Buku,
internasional Panduan Panduan Panduan Panduan
d. Panduan Pembelajaran Pembelajaran, Pembelajaran, Pembelajaran, Pembelajaran,
bertaraf internasional dan Panduan dan Panduan dan Panduan dan Panduan
e. Panduan Evaluasi Hasil Evaluasi Hasil Evaluasi Hasil Evaluasi Hasil Evaluasi Hasil
Belajar bertaraf internasional Belajar kelas Belajar kelas Belajar kelas Belajar kelas
X yang XI yang XII yang X , XI, dan XII
bertaraf bertaraf bertaraf bertaraf
internasio-nal internasio-nal internasio-nal internasio-nal
yang telah
No Program Tahun I Tahun II Tahun III Tahun IV
direvisi dan
diperbaiki.
4) Mapel TIK
a. silabus bertaraf internasional Tersusun-nya Tersusun-nya Tersusun-nya Tersusun-nya
b. RPP bertaraf internasional silabus, RPP, silabus, RPP, silabus, RPP, silabus, RPP,
c. Bahan Ajar, Modul, Buku, dan Bahan Ajar, Bahan Ajar, Bahan Ajar, Bahan Ajar,
sebagainya bertaraf Modul, Buku, Modul, Buku, Modul, Buku, Modul, Buku,
internasional Panduan Panduan Panduan Panduan
d. Panduan Pembelajaran Pembelajaran, Pembelajaran, Pembelajaran, Pembelajaran,
bertaraf internasional dan Panduan dan Panduan dan Panduan dan Panduan
e. Panduan Evaluasi Hasil Evaluasi Hasil Evaluasi Hasil Evaluasi Hasil Evaluasi Hasil
Belajar bertaraf internasional Belajar kelas Belajar kelas Belajar kelas Belajar kelas
X yang XI yang XII yang X , XI, dan XII
bertaraf bertaraf bertaraf bertaraf
internasio-nal internasio-nal internasio-nal internasio-nal
yang telah
direvisi dan
diperbaiki.
4. PENGEMBANGAN PROSES PEMBELAJARAN BERTARAF INTERNASIONAL
A Standar Proses Pembelajaran
 persiapan pembelajaran Kepemilikan Kepemilikan Kepemilikan Kepemilikan
silabus oleh silabus oleh silabus oleh silabus oleh
guru: 60% guru: 80% guru: 100% guru: 100%
Kepemilikan Kepemilikan Kepemilikan Kepemilikan
RPP oleh RPP oleh RPP oleh RPP oleh
guru:50% guru:80% guru:80% guru:100%
Kepemilikan Kepemilikan Kepemilikan Kepemilikan
sumber sumber sumber sumber
belajar/bahan belajar/bahan belajar/bahan belajar/bahan
ajar:50% ajar:80% ajar:100% ajar:100%
Pengembangan Pengembangan Pengembangan Pengembangan
perangkat perangkat perangkat perangkat
instrumen untuk instrumen untuk instrumen untuk instrumen untuk
pemahaman pemahaman pemahaman pemahaman
guru terhadap guru terhadap guru terhadap guru terhadap
karakteristik karakteristik karakteristik karakteristik
siswa :60 siswa :80 siswa :100 siswa :100
Jumlah siswa Jumlah siswa
Jumlah siswa Jumlah siswa perombe32 perombe32
perombel 32 perombel 32 Beban Beban
Beban Beban mengajar guru : mengajar guru :
 persyaratan pembelajaran mengajar guru : mengajar guru : 24 24
24 24

Rasio antara Rasio antara Rasio antara Rasio antara


jumlah siswa jumlah siswa jumlah siswa jumlah siswa
dengan buku dengan buku dengan buku dengan buku
tes mapel 3:1 tes mapel 2:1 tes mapel 1:1 tes mapel 1:1
Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan
kelas :100% kelas :100% kelas :100% kelas :100%
No Program Tahun I Tahun II Tahun III Tahun IV
Pengembangan Pengembangan Pengembangan Pengembangan
instrumen instrumen instrumen instrumen
penilaian hasil penilaian hasil penilaian hasil penilaian hasil
belajar: 70% belajar: 80% belajar: 100% belajar: 100%
Variasi/model Variasi/model Variasi/model Variasi/model
penilaian: penilaian: penilaian: penilaian: 3
 pelaksanaan pembelajaran 2model 2model 2model model
 pelaksanaan penilaian Pengolahan/an Pengolahan/an Pengolahan/an Pengolahan/an
pembelajaran alisis hasil alisis hasil alisis hasil alisis hasil
penilaian: 2 penilaian: 3 penilaian: 4 penilaian: 5
jenis manual jenis manual jenis manual jenis manual
dan IT dan IT
- Pemanfaatan/ - Pemanfaatan/ - Pemanfaatan Pemanfaatan/
tindak lanjut tindak lanjut / tindak lanjut tindak lanjut
hasil hasil hasil hasil penilaian:
penilaian: 2 penilaian: 3 penilaian: 4 4 manfaat
manfaat manfaat manfaat Pengembangan
Pengembangan Pengembangan Pengembangan instrumen
instrumen instrumen instrumen penilaian hasil
penilaian penilaian penilaian belajar: 100%
hasil belajar: hasil belajar: hasil belajar: Variasi/model
70% 90% 90% penilaian: 3
Variasi/model Variasi/model Variasi/model model
penilaian: penilaian: penilaian: Pengolahan/an
2model 2model 2model alisis hasil
Pengolahan/an Pengolahan/an Pengolahan/an penilaian: 2jenis
alisis hasil alisis hasil alisis hasil manual
penilaian: 1 penilaian: 1 penilaian: 1 Pemanfaatan/ti
jenis manual jenis manual jenis manual ndak lanjut hasil
- Pemanfaatan/ - Pemanfaatan/ - Pemanfaatan penilaian: 4
tindak lanjut tindak lanjut /tindak lanjut manfaat
hasil hasil hasil Cakupan
penilaian: 2 penilaian: 3 penilaian: 4 kegiatan
manfaat manfaat manfaat pemantau-an
- Cakupan - Cakupan - Cakupan pembelajaran:
kegiatan kegiatan kegiatan 100%
pemantau-an pemantau-an pemantau-an Cakupan
pembelajaran pembelajaran pembelajaran kegiatan
: 40% : 80% : 1000% supervisi
- Cakupan - Cakupan - Cakupan pembelajaran:
kegiatan kegiatan kegiatan 100%
supervisi supervisi supervisi Cakupan
pembelajaran pembelajaran pembelajaran kegiatan
: 40% : 80% : 100% evaluasi
- Cakupan - Cakupan - Cakupan pembelajaran:
kegiatan kegiatan kegiatan 90%
evaluasi evaluasi evaluasi Dokumen
pembelajaran pembelajaran pembelajaran pelaporan hasil
: 40% : 40% : 40% evaluasi
- Dokumen - Dokumen - Dokumen pembelajaran:
No Program Tahun I Tahun II Tahun III Tahun IV
 pengawasan proses pelaporan pelaporan pelaporan 100%
pembelajaran bertaraf hasil evaluasi hasil evaluasi hasil evaluasi Cakupan tindak
internasional pembelajaran pembelajaran pembelajaran lanjut hasil
: 40% : 40% : 40% evaluasi
- Cakupan - Cakupan - Cakupan pembelajaran:
tindak lanjut tindak lanjut tindak lanjut 100%
hasil evaluasi hasil evaluasi hasil evaluasi
pembelajaran pembelajaran pembelajaran
: 60% : 80% : 100%
B Proses Pembelajaran bertaraf internasional
 persiapan pembelajaran Kepemilikan Kepemilikan Kepemilikan Kepemilikan
bertaraf internasional silabus oleh silabus oleh silabus oleh silabus oleh
guru: 60% guru: 80% guru: 100% guru: 100%
Kepemilikan Kepemilikan Kepemilikan Kepemilikan
RPP oleh RPP oleh RPP oleh RPP oleh
guru:50% guru:80% guru:80% guru:100%
Kepemilikan Kepemilikan Kepemilikan Kepemilikan
sumber sumber sumber sumber
belajar/bahan belajar/bahan belajar/bahan belajar/bahan
ajar:50% ajar:80% ajar:100% ajar:100%
Pengem- Pengem-
Pengem- Pengem- bangan bangan
bangan bangan perangkat perangkat
perangkat perangkat instrumen untuk instrumen untuk
instrumen untuk instrumen untuk pemahamn pemaham-an
pemahamn pemahamn guru terhadap guru terhadap
guru terhadap guru terhadap karakteris-tik karakteris-tik
karakteris-tik karakteris-tik siswa :100 siswa :100
siswa :60 siswa :80 Jumlah siswa Jumlah siswa
perombel 32 perombel 32
Jumlah siswa Jumlah siswa Beban Beban
perombel 32 perombel 32 mengajar guru : mengajar guru :
 persyaratan pembelajaran Beban Beban 24 24
bertaraf internasional mengajar guru : mengajar guru :
24 24 Rasio antara Rasio antara
Rasio antara Rasio antara jumlah siswa jumlah siswa
jumlah siswa jumlah siswa dengan buku dengan buku
dengan buku dengan buku tes mapel 1:1 tes mapel 1:2
tes mapel 3:1 tes mapel 2:1 Pengelolaan Pengelolaan
Pengelolaan Pengelolaan kelas :100% kelas :100%
kelas :100% kelas :100%
Pengembangan Pengembangan
Pengembangan Pengembangan instrumen instrumen
instrumen instrumen penilaian hasil penilaian hasil
penilaian hasil penilaian hasil belajar: 100% belajar: 100%
belajar: 70% belajar: 80% Variasi/model Variasi/model
 pelaksanaan pembelajaran Variasi/model Variasi/model penilaian: penilaian: 3
bertaraf internasional penilaian: penilaian: 2model model
 pelaksanaan penilaian 2model 2model Pengolahan/an Pengolahan/an
pembelajaran bertaraf Pengolahan/an Pengolahan/an alisis hasil alisis hasil
No Program Tahun I Tahun II Tahun III Tahun IV
internasional alisis hasil alisis hasil penilaian: 4 penilaian: 5
penilaian: 2 penilaian: 3 jenis manual jenis manual
jenis manual jenis manual dan IT dan IT
- Pemanfaatan Pemanfaatan/
- Pemanfaatan/ - Pemanfaatan/ / tindak lanjut tindak lanjut
tindak lanjut tindak lanjut hasil hasil penilaian:
hasil hasil penilaian: 4 4 manfaat
penilaian: 2 penilaian: 3 manfaat Pengembangan
manfaat manfaat Pengembangan instrumen
Pengembangan Pengembangan instrumen penilaian hasil
instrumen instrumen penilaian belajar: 100%
penilaian penilaian hasil belajar: Variasi/model
hasil belajar: hasil belajar: 90% penilaian: 3
70% 90% Variasi/model model
Variasi/model Variasi/model penilaian: Pengolahan/an
penilaian: penilaian: 2model alisis hasil
2model 2model Pengolahan/an penilaian: 2jenis
Pengolahan/an Pengolahan/an alisis hasil manual
alisis hasil alisis hasil penilaian: 1 Pemanfaatan/ti
penilaian: 1 penilaian: 1 jenis manual ndak lanjut hasil
jenis manual jenis manual - Pemanfaatan penilaian: 4
- Pemanfaatan/ - Pemanfaatan/ /tindak lanjut manfaat
tindak lanjut tindak lanjut hasil Cakupan
hasil hasil penilaian: 4 kegiatan
penilaian: 2 penilaian: 3 manfaat pemantauan
manfaat manfaat - Cakupan pembelajaran:
- Cakupan - Cakupan kegiatan 100%
kegiatan kegiatan pemantauan Cakupan
pemantauan pemantauan pembelajaran kegiatan
pembelajaran pembelajaran : 1000% supervisi
: 40% : 80% - Cakupan pembelajaran:
- Cakupan - Cakupan kegiatan 100%
kegiatan kegiatan supervisi Cakupan
supervisi supervisi pembelajaran kegiatan
pembelajaran pembelajaran : 100% evaluasi
: 40% : 80% - Cakupan pembelajaran:
- Cakupan - Cakupan kegiatan 90%
kegiatan kegiatan evaluasi Dokumen
evaluasi evaluasi pembelajaran pelaporan hasil
pembelajaran pembelajaran : 40% evaluasi
: 40% : 40% - Dokumen pembelajaran:
 pengawasan proses - Dokumen - Dokumen pelaporan 100%
pembelajaran bertaraf pelaporan pelaporan hasil evaluasi Cakupan tindak
internasional hasil evaluasi hasil evaluasi pembelajaran lanjut hasil
pembelajaran pembelajaran : 40% evaluasi
: 40% : 40% - Cakupan pembelajaran:
- Cakupan - Cakupan 100%
tindak lanjut
tindak lanjut tindak lanjut hasil evaluasi
hasil evaluasi hasil evaluasi pembelajaran
pembelajaran pembelajaran : 100%
No Program Tahun I Tahun II Tahun III Tahun IV
: 60% : 80%
5. PENGEMBANGAN KOMPETENSI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN BERTARAF
INTERNASIONAL
a. Peningkatan kompetensi 100% sesuai 100% sesuai 100% sesuai 100% sesuai
kepala Sekolah dan staf SNP SNP SNP SNP
sekolah 95% sesuai 100% sesuai 100% sesuai 100% sesuai
b. Peningkatan kompetensi SNP SNP SNP SNP
pendidik 80% sesuai 90% sesuai 100% sesuai
b. Peningkatan kompetensi 70% sesuai SNP SNP SNP
tenaga kependidikan SNP
 kompetensi tenaga Terpenuhi-nya Melanjut-kan Melan-jutkan Tercapainya
kependidikan (kepala pendidikan S2 ke S3 ke S3 pendidikan
sekolah) bertaraf Mahir Mahir Mahir S3(bertaraf
internasional berbahasa berbahasa berbahasa Internasional)
Inggris Inggris Inggris Mahir
berbahasa
Inggris
(advance)
Dapat Dapat Dapat Dapat
 kompetensi pendidik (guru) mengoperasik mengoperasik mengoperasik mengoperasi-
bertaraf internasional an IT dengan an IT dengan an IT dengan kan IT dengan
trampil trampil dan trampil dan terampil dan
dapat dapat dapat
membuat membuat membuat
product product product
Sarjana 100% Sarjana 100% Sarjana 100% S2 30 %
bisa tercapai Melanjutkan Melanjutkan tercapai
S2 sejumlah S2 :30 %
30 %
mengikuti mengikuti mengikuti mengikuti
 kompetensi tenaga workshop 100 workshop 100 workshop 100 workshop 100
kependidikan lainnya yang %, %, %, %,
bertaraf internasional
Penguasaan Penguasaan Penguasaan Penguasaan
berbahasa berbahasa berbahasa berbahasa
Inggris 50% Inggris 75% Inggris 90% Inggris 100%
Penguasaan Penguasaan Penguasaan Penguasaan
IT 50% IT 75% dan IT 90% dan IT 100% dan
dapat dapat dapat
membuat membuat membuat
product product product
Sarjana 100% Sarjana 100% Sarjana 100% Sarjana 100%
bisa tercapai Melanjut-kan
S2
Berbahasa Penguasaan Penguasaan
Inggris 50% berbahasa berbahasa Penguasaan
Inggris 75% Inggris 90% berbahasa
Penguasaan Penguasaan Penguasaan Inggris 90%
IT 50% IT 75% IT 90% Penguasaan
dan dapat dan dapat IT 90%
No Program Tahun I Tahun II Tahun III Tahun IV
membuat membuat dan dapat
product product membuat
product
 Studi Banding ke sekolah 2 kali 3 kali 4 kali 5 kali
bertaraf Internasional
 Work shop tentang Rencana
program dan pelaksanaan 6 kali 6 kali 6 kali 6 kali
RSMABI
6. PENGEMBANGAN SARANA PRASARANA BERTARAF INTERNASIONAL
a. Pemenuhan sarana dan 70% terpenuhi 80% terpenuhi 90% terpenuhi 100%
prasarana minimal sesuai SNP sesuai SNP sesuai SNP terpenuhi
sesuai SNP
80% terpenuhi
b. Pemenuhan sarana dan 70% terpenuhi sesuai SNP 90% terpenuhi
prasarana penunjang lainnya sesuai SNP sesuai SNP 100%
80% terpenuhi terpenuhi
sesuai SNP sesuai SNP

90% terpenuhi 100%


c. Pemenuhan fasilitas 70% terpenuhi sesuai SNP terpenuhi
pembelajaran dan penilaian sesuai SNP sesuai SNP
a. menyusun dan 100% Revisi Revisi Revisi
mendokumentasikan rencana
pengembang-an fasilitas dalam
jangka pendek dan panjang
bertaraf internasional;
b. pengadaan peralatan media
pembelajaran di kelas 3 kelas 10 kelas 20 kelas Semua kelas
internasional (TV, DVD, Tape,
LCD, dan sound system
pendukung);
c. penambahan dan
penyempurnaan jaringan Semua kelas
internet di kelas internasional; 3 kelas 10 kelas 20 kelas
d. rehabilitasi ruang kelas
internasional; 12 kelas
e. pengadaan fasilitas komputer
untuk kelas internasional, ruang 3 kelas 6 kelas 9 kelas 12 unit
laboratorium IPA(Kim, Fis, Bio)
laboratorium bahasa, ruang 3 unit 6 unit 9 unit
multimedia, dan laboratorium
komputer
7. PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI MANAJEMEN RSMABI
a. Pemenuhan perangkat 70% terpenuhi 80% terpenuhi 90% terpenuhi 100%
dokumen pedoman sesuai SNP sesuai SNP sesuai SNP terpenuhi
pelaksanaan rencana kerja sesuai SNP
dan kegiatan sekolah
b. Pemenuhan struktur
organisasi dan mekanisme
kerja sekolah
No Program Tahun I Tahun II Tahun III Tahun IV
c. Peningkatan supervisi,
monitoring, evaluasi, dan
akreditasi sekolah
d. Peningkatan peran serta
masyarakat dan kemitraan
e. Pengembangan perangkat
administrasi sekolah
(Program Aplikasi Sekolah)
f. Pengembang-an PAS
sekolah
g. Pengembangan standar ISO:
9001 : 2008
a. menyusun dokumen 20% terpenuhi 40% terpenuhi 60% terpenuhi 80% terpenuhi
pengembangan manajemen sesuai standar sesuai standar sesuai standar sesuai standar
sekolah bertaraf RSMABI RSMABI RSMABI RSMABI
internasional, baik untuk
jangka pendek, menengah,
maupun panjang;
b. operasionali-sasi
implementasi MBS dalam
bentuk penyediaan
bahan/alat administrasi
maupun pelaksanaan
(pelaporan dan kerja sama
dengan media cetak dan atau
elektronik);
c. implementasi model
manajemen sekolah dengan
standar internasional melalui
persiapan secara bertahap
untuk penerapan ISO
9001:2008 dan penerapan
PAS secara bertahap;
d. pendokumen-tasian berbagai
panduan khusus pengelolaan
bertaraf Internasional/ ISO
dalam berbagai aspek
pendidikan yang berbasis IT
(manajemen kesiswaan,
fasilitas, perpustakaan,
penilaian tenaga, penerapan
website, dan sebagainya)
e. memperoleh jalinan kerja
sama dengan sekolah
sederajat yang telah bertaraf
internasional baik di dalam
maupun di luar negeri.
8. PENGEMBANGAN SUMBER DANA PENDIDIKAN BERTARAF INTERNASIONAL
a. Peningkatan sumber dana 70% terpenuhi 80% terpenuhi 90% terpenuhi 100%
pendidikan sesuai SNP sesuai SNP sesuai SNP terpenuhi
No Program Tahun I Tahun II Tahun III Tahun IV
b. Pengembang-an pengaloka- sesuai SNP
sian dana
c. Pengembangan penggunaan
dana
d. Peningkatan transparansi dan
akuntabilitas pelaporan
penggunaan dana
e. Peningkatan dokumen
pendukung pelaporan
penggunaan dana
f. Pengembangan income
generating unit/unit usaha
sekolah
a. pembuatan panduan-panduan 50% terpenuhi 60% terpenuhi 70% terpenuhi 80% terpenuhi
program dan proposal khusus sesuai standar sesuai standar sesuai standar sesuai standar
dalam upaya memperoleh RSMABI RSMABI RSMABI RSMABI
sumber dana dari pihak lain;
b. mendokumen-tasikan berbagai
rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan;
c. melakukan penggalian sumber
dana dan penggalian dana
dengan mengundang
stakeholders (komite
sekolah/orang tua peserta
didik), dunia usaha/industri,
dan melakukan kegiatan yang
menghasilkan keuntungan
ekonomi bagi sekolah;
d. melaksanakan penelusuran
dan pertemuan alumni dalam
upaya penggalangan dana
untuk sekolah.
9. PENGEMBANGAN PENILAIAN BERTARAF INTERNASIONAL
a. Peningkatan kualitas dan 80% tercapai 90% tercapai 100% tercapai 100% tercapai
kuantitas ulangan harian sesuai SNP sesuai SNP sesuai SNP sesuai SNP
b. Peningkatan pelaksanaan
Ulangan Tengah Semester
c. Pengembangan materi
Ulangan Akhir Semester
d. Pengembangan materi
Ulangan Kenaikan Kelas
e. Pengembangan teknik-teknik
penilaian kelas
f. Pengembangan instrumen
ulangan harian
g. Pengembangan instrumen
ulangan tengah semester
h. Pengembangan instrumen
ulangan akhir semester
No Program Tahun I Tahun II Tahun III Tahun IV
i. Pengembangan instrumen
ulangan kenaikan kelas
j. Pemenuhan mekanisme dan
prosedur penilaian oleh guru
k. Pemenuhan mekanisme dan
prosedur penilaian oleh
sekolah
l. Pengembangan perangkat
pendokumentasian penilaian
a. menyusun dan mengembang- 4 mapel 7 mapel 10 mapel 10 mapel + 2
kan konsep dan panduan mulok
standar internasional sistem
penilaian.
b. mendoku-mentasikan konsep
dan panduan standar
internasional sistem
penilaian, meliputi: standar
nilai, standar metode
penilaian, standar instrumen
penilaian sesuai karakteristik
masing-masing mata
pelajaran, standar analisis
nilai, standar kompetensi
yang dinilai, dan lain-lain
melalui penerapan PAS
sistem penilaian;
c. menyusun kisi-kisi kompetensi
yang akan dinilai bertaraf
internasional sesuai
karakteristik masing-masing
mata pelajaran;
d. menyusun instrumen atau
perangkat soal dalam
berbagai jenis dan bentuk
sesuai dengan karakteristik
mata pelajaran yang sesuai
tuntutan kurikulum
internasional;
e. melaksanakan penilaian dan
analisis nilai oleh semua
pendidik yang mengajar kelas
internasional;
f. mendokumentasikan nilai di
sekolah.
10 PENGEMBANGAN BUDAYA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH
a. Pengembangan budaya 70% 80% 90% 100%
bersih
b. Pengembangan budaya baca 70% 80% 90% 100%
c. Pengembangan budaya tata
krama (4S) 70% 80% 90% 100%
No Program Tahun I Tahun II Tahun III Tahun IV
d. Penciptaan lingkungan
sekolah yang sehat, asri, 60% 75% 90% 100%
indah, rindang, dan sejuk
(tamanisasi) 60% 75% 90% 100%
e. Pemenuhan sistem
sanitasi/drainasi 2 3 4 5
f. Peningkatan kerja sama
dengan lembaga lain yang
relevan dengan bidang 6K
g. Pengembangan lomba-lomba 2 4 6 8
kebersihan dan kesehatan.
K. SUPERVISI, MONITORING, DAN EVALUASI
Program supervisi, monitoring, dan evaluasi yang dilakukan sekolah dalam empat tahun ke depan
adalah sebagai berikut.

1. Mewujudkan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pendidikan dan hasil-hasilnya.


2. Mewujudkan supervisi klinis pengembangan SKL, Kurikulum, Pendidik dan Tenaga
Kependidikan, Proses Pembelajaran, Manajemen Sekolah, Pembiayaan, Sarana dan
Prasarana, serta Penilaian Bertaraf Internasional (membuat instrumen, memvalidasi,
melaksanakan, menganalisis, membuat laporan, tindak lanjutnya)
3. Mewujudkan supervisi klinis CTL, Pembelajaran Berbasis Masalah, Pembelajaran
Kooperatif, Pembelajaran Aktif, dan sebagainya.
4. Mewujudkan evaluasi kinerja sekolah secara internal pada setiap akhir tahun pelajaran
dengan tahapan: a) menetukan tim, b) membuat instrumen,c) memvalidasi, d)
melaksanakan, e)menganalisis, f) membuat laporan, dan g)tindak lanjutnya.
Rincian Program Supervisi, Monitoring, dan Evaluasi SMA Negeri 1 Batu selama empat tahun
adalah sebagai berikut.

Tahun Pelaksanaan, Prioritas


Program
No Program
2011/ 2012/ 2013/ 2014/2
2012 2013 2014 015
1. Pembentukan Tim Pelaksana Supervisi, √ √ √ √
Monitoring, dan Evaluasi Intern Sekolah
2. Analisis Kebutuhan dan Pengadaan Instrumen √ √ √ √
Supervisi, Monitoring, dan Evaluasi
2. Pemenuhan Supervisi Klinis Administrasi Sekolah √ √ √ √
a. Kegiatan Pembelajaran √ √ √ √
b. Administrasi Kurikulum √ √ √ √
c. Administrasi Kesiswaan √ √ √ √
d. Administrasi Sarana Prasarana √ √ √ √
e. Administrasi Keuangan dan pembiayaan √ √ √ √
f. Administrasi Manajemen Sekolah √ √ √ √
g. Administrasi Ketenagaan (Ditendik) √ √ √ √
h. Administrasi Bimbingan Konseling √ √ √ √
i. Administrasi Budaya dan Lingkungan Sekolah √ √ √ √
3. Monitoring Pelaksanaan Program Sekolah √ √ √ √
a. Pemenuhan SKL dan Prestasi Sekolah/Siswa √ √ √ √
b. Pengembangan Standar Isi √ √ √ √
c. Pengembangan Proses Pembelajaran √ √ √ √
d. Pengembangan Standar Pendidik dan Tenaga √ √ √ √
Kependidikan
e. Pemenuhan Sarana dan Prasarana √ √ √ √
f. Pemenuhan Standar √ √ √ √
Tahun Pelaksanaan, Prioritas
Program
No Program
2011/ 2012/ 2013/ 2014/2
2012 2013 2014 015
Pengelolaan/Manajemen
g. Pemenuhan Standar Pendanaan Pendidikan √ √ √ √
h. Pengembangan Standar Penilaian Pendidikan √ √ √ √
i. Pengembangan Budaya Sekolah √ √ √ √
j. Pengembangan Pendidikan Berbasis √ √ √ √
Keunggulan Lokal
4. Pemenuhan Evaluasi Kinerja Sekolah RSMABI √ √ √ √
5. Pemenuhan Evaluasi Kinerja Pendidik dan √ √ √ √
Tenaga Kependidikan
6. Tindak lanjut hasil supervisi, monitoring, dan √ √ √ √
evaluasi

Pelaksanaan Supervisi, Monitoring, dan Evaluasi


a. Internal
a) Kepala sekolah
b) Kepala sekolah dan wakil kepala sekolah
b. Eksternal
c) Komite sekolah
d) Dinas Pendidikan Kota Batu
e) Bawasda Kota
f) Dinas Pendidikan Provinsi
g) Direktorat Pembinaan SMA
h) Irjen Depdiknas, BPKP, dan BPK

Waktu Pelaksanaan
a. Supervisi dan Monitoring
1. Internal: dilaksanakan setiap dua bulan sekali
2. Eksternal: sesuai jadwal monitoring
b. Evaluasi
1. Internal: dilaksanakan akhir tahun pelajaran
2. Eksternal: sesuai jadwal evaluasi

Sumber Data
c. Dokumen
d. Hasil Pengamatan
e. Instrumen ME

Metode Pengumpulan Data


f. Metode dokumentasi
g. Metode wawancara
h. Metode observasi
i. Metode kuesioner
L. RENCANA ANGGARAN DAN BELANJA SEKOLAH
RENCANA KEGIATAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS)

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Batu


Alamat : Jl. KH. Agus Salim No. 57
Kecamatan : Batu
Kab / Kota : Batu
Provinsi : Jawa Timur

R K AS

SATUAN / SUMBER DANA DAN ALOKASI ANGGARAN


STANDAR PROGRAM DAN KEGIATAN BKSM/AUS Block Grand Sumber
VOLUME Rutin (Rp) Bos (Rp) Jumlah (Rp)
KM(Rp) (Rp) lain(Rp)
Workshoop
peningkatan kinerja
Tim Pengembang
Isi Kurikulum (TPK)
sesuai dengan
2x14x25000 700.000 700.000
prosedur meliputi
jadwal kegiatan,
pelaksanaan kegiatan
dan pelaporan
kegiatan..
2x11x12x 13.200.000 13.200.000
Menambah pelajaran 50000
mulok sesuai dengan
budaya dan potensi daerah
Kota Batu sehingga dapat
teradopsi dan menjadi
sebuah karakter daerah
salah satunya dengan
Karawitan bagi kelas X

BPU PKB Tingkat 1 KS/M


61
R K AS

SATUAN / SUMBER DANA DAN ALOKASI ANGGARAN


STANDAR PROGRAM DAN KEGIATAN BKSM/AUS Block Grand Sumber
VOLUME Rutin (Rp) Bos (Rp) Jumlah (Rp)
KM(Rp) (Rp) lain(Rp)
Memonitoring kegiatan
remedial dan pengayaan
2X2X12X2500
dengan menggunakan 1.200.000 1.200.000
0
intrumen yang sesuai

Penambahan tenaga guru


550000X12 6.500.000 6.500.000
BK.
Melakukan kegiatan
workshop penyusunan RPP
yang bersinergi dengan
Proses silabus yang
memperhatikan aspek
tahap intelektual, minat,
bakat, motivasi belajar,
3X90X105.000 28.350000 28.350.000
potensi, kemampuan sosial,
emosional, gaya belajar,
kebutuhan khusus,
kecepatan belajar, latar
belakang budaya, norma,
nilai-nilai, dan lingkungan
peserta didik
Menambah buku pelajaran
sehingga memenuhi rasio
1 : 1 antara siswa dengan 25X18X50.000 22.500.000 22.500.000
buku, dengan melibatkan
pemerintah kota Batu.
Pelaksanaan remidi 267X18X7.500 36.045.000 36.045.000
R K AS

SATUAN / SUMBER DANA DAN ALOKASI ANGGARAN


STANDAR PROGRAM DAN KEGIATAN BKSM/AUS Block Grand Sumber
VOLUME Rutin (Rp) Bos (Rp) Jumlah (Rp)
KM(Rp) (Rp) lain(Rp)
Kompetens sehingga mencapai target
i Lulusan untuk sejumlah siswa yang
belum melampaui KKM
Pembinaan pada guru
tentang tugas mandiri
1X90X35000 3.125.000 3.125.000
terstruktur dan tugas
mandiri tidak terstruktur
Pembinaan pada guru mata
pelajaran untuk
memotivasi dan 1X90X35000 3.125.000 3.125.000
meningkatkan percaya diri
yang tinggi bagi siswa
Ditingkatkan budaya sapa,
salam dan senyum dalam
setiap aspek kehidupan
sekolah, dengan melibatkan 2X125X50.000 12.500.000 12.500.000
semua guru dan peserta
didik dalam kegiatan : Halal
Bihalal, Latihan kedisiplinan
Pelatihan motivasi
terhadap peserta didik
untuk memilih 1X900X12.500 2.250.000 2.250.000
ekstrakurikuler yang sesuai
dengan minatnya
Pengadaan buku rekaman
ibadah untuk siswa yang 25X1X42.500 1.062500 1.062500
beragama non muslim
R K AS

SATUAN / SUMBER DANA DAN ALOKASI ANGGARAN


STANDAR PROGRAM DAN KEGIATAN BKSM/AUS Block Grand Sumber
VOLUME Rutin (Rp) Bos (Rp) Jumlah (Rp)
KM(Rp) (Rp) lain(Rp)
PENDIDIK Penambahan guru TI, Olah
2x12x550.000 13.200.000 13.200.000
DAN Raga
TENAGA Menigkatkan kualifikasi
2X1X7.500.00
KEPENDIDI pendidik ke jenjang S-2 15.000.000 15.000.000
0
KAN (Biologi dan Fisika)
Meningkatan jenjang
pendidikan untuk tenaga
kependidikan sampai
sarjana (Katas)
Meningkatkan kemampuan
bahasa inggris terutama 15X1X500.000 7.500000 7.500.000
guru MIPA (melalui kursus)
Rehab 17 ruang kelas,
SARANA ,Laboratorium Bahasa dan
DAN 19X47.500.00
Laboratorium komputer. 902.500.000 902.500.000
PRASARAN 0
Sehingga memenuhi
A standar
Membangun 1 ruang kelas
dan merehab 16 ruang 1X75.000 75.000.000 75.000.000
kelas yang sesuai standar
Menambah jumlah 10X4.500.000 45.000.000 45.000.000
komputer di laboratorium
komputer yang sesuai
standard, pada
laboratorium bahasa dan
multimedia perlu
R K AS

SATUAN / SUMBER DANA DAN ALOKASI ANGGARAN


STANDAR PROGRAM DAN KEGIATAN BKSM/AUS Block Grand Sumber
VOLUME Rutin (Rp) Bos (Rp) Jumlah (Rp)
KM(Rp) (Rp) lain(Rp)
ditingkatkan jumlah
maupun kualitas yang
sesuai standar
Pemeliharaan bangunan
sekolah secara berkala dan 40.000.000 40.000.000
sesuai dengan SNP
Rehab kelas akselerasi
(berkebutuhan Khusus) 1X15.000.000 15.000.000 15.000.000
sesuai standar.
PENGELO Menyusun RKS
LAAN berdasarkan evaluasi diri
1x12x50.000 600.000 600.000
sekolah, melibatkan semua
komponen yang terkait
Di evaluasi secara
berkala dan
membuat program 1x12x50.000 600.000 600.000
tindak lanjut dan
peningkatan
Mereview RENSTRA
dengan melibatkan 1x12x50.000 600.000 600.000
seluruh komponen sekolah
Dilakukan program
Penyusunan EDS secara 1x12x50.000 600.000 600.000
berkelanjutan
Dibuatkan parameter
pengukuran kinerja yang 300.000 500.000 500.000
baik
R K AS

SATUAN / SUMBER DANA DAN ALOKASI ANGGARAN


STANDAR PROGRAM DAN KEGIATAN BKSM/AUS Block Grand Sumber
VOLUME Rutin (Rp) Bos (Rp) Jumlah (Rp)
KM(Rp) (Rp) lain(Rp)
Dibuat program yang
dapat memudahkan
5.000.000 5.000.000 5.000.000
akses informasi sekolah

Dilakukan peningkatan
akses dan pengupdate 500.000 500.000 500.000
data
Dibuatkan perangkat
monitoring tentang
125X1X3.500 437.500 437.500
Kinerja pendidik dan
tenaga kependidikan
Dilakukan supervise
tenaga pendidik dan
500.000 500.000 500.000
kependidikan , hasilnya
ditindak lanjuti
Dilibatkan semua warga
sekolah berperan aktif
dalan kegiatan akademis 12x100.000 1.200.000 1.200.000
dan non akademis dalam
bentuk pembinaan
Dilakukan tindak lanjut
MoU yang telah
dilakukan dengan pihak-
3x1.000.000 3.000.000 3.000.000
pihak lain, yaitu
UMM(backstopping
aksel), Lemjiantek (PBB)
PEMBIAYA Menyusun RAPBS sesuai 8X4X150.000 4.800.000 4.800.000
AN PP No.48
R K AS

SATUAN / SUMBER DANA DAN ALOKASI ANGGARAN


STANDAR PROGRAM DAN KEGIATAN BKSM/AUS Block Grand Sumber
VOLUME Rutin (Rp) Bos (Rp) Jumlah (Rp)
KM(Rp) (Rp) lain(Rp)
Sosialisasi penyusunan
rencana keuangan sekolah 1X10X50.000 500.000 500.000
terhadap pihak yang terkait
Laporan secara menyeluruh
kepada pemerintah dan 5X50.000 250.000 250.000
pemangku kepentingan
Rapat koordinasi dengan
pengelola kantin, koperasi
3X15X50.000 2.250.000 2.250.000
sekolah untuk
mengoptimalkan hasil
Rapat koordinasi dengan
dunia usaha dan dunia 2x500.000 1.000.000 1.000.000
industri
Dibentuk Ikatan Alumni
250.000 250.000 250.000
Sekolah memberikan
bentuan kepada siswa yang 155X12X150.0
279.000.000 279.000.000
kurang mampu dengan 00
subsidi silang
PENILAIAN Workshoop penyusunan
1X90X105.000 9.450.000 9.450.000
PENDIDI intrumen penilaian
KAN Diadakan pelatihan untuk
penyusunan KKM melalui 1X90X50.000 4.500.000 4.500.000
analisis Indikator
Guru membuat RPP nya
sendiri
Workshoop penyusunan 1X90X105.000 9.450.000 9.450.000
R K AS

SATUAN / SUMBER DANA DAN ALOKASI ANGGARAN


STANDAR PROGRAM DAN KEGIATAN BKSM/AUS Block Grand Sumber
VOLUME Rutin (Rp) Bos (Rp) Jumlah (Rp)
KM(Rp) (Rp) lain(Rp)
intrumen penilaian
Melaksanaan analisis hasil
belajar dan analisis butir
1X90X35.000 3.150.000 3.150.000
soal sebagai bahan
remedial
Rapat orang tua siswa
dalam rangka
2X900X5.500 9.900.000 9.900.000
meningkatkan peran
sertanya terhadap sekolah
JUMLAH 1.581.795.000

CATATAN Untuk menyempurnakan RKAS/M Saudara merujuk pada juknis penyusunan RAKS di bahan bacaan :7
PENUTUP

Demikian rencana kegiatan sekolah kami buat dengan harapan rencana tersebut diatas dapat
terimplementasikan ke dalam rencana pengembangan sekolah dan menjadi acuan bagi pemangku
kepentingan ( Dinas Pendidikan Kota, Pemerintah Kota, Dinas Pendidikan Provinsi, Kementerian
Pendidikan Nasional ) sebagai bahan pertimbangan untuk membantu sekolah dalam upaya
memenuhi delapan standar Nasional Pendidikan yang berdampak kepada primanya layanan bagi
peserta didik, orangtua, masyarakat, dan pemangku kepentingan.

Kepala SMA Negeri 1 Batu

Drs. SUPRANTIYO, MM
NIP. 19590923 198703 1 009
Bahan Bacaan 7

Mengembangkan Pendidikan Inklusi untuk Anak yang Berkebutuhan Khusus


(Penyandang Disabilitas)

A. Latar Belakang

Setiap individu pada dasarnya memiliki keunikannya masing-masing. Berdasar


pada prinsip tersebut maka kini dikembangkan sistem pendidikan inklusi. Di dalam
sekolah inklusi terdapat peserta didik dengan berbagai macam latar belakang dari
yang reguler (biasa) sampai anak berkebutuhan khusus. Pelayananan pendidikan
yang diberikan secara bersamaan, sehingga akan terjadi interaksi antara
keduanya, saling memahami, mengerti adanya perbedaan, dan meningkatkan
empati bagi anak-anak reguler.

B. Landasan Hukum

Pada tanggal 18 Oktober 2011, Pemerintah telah meratifikasi Konvensi PBB


tentang Hak Penyandang Disabilitas (United Nation Convention on Rights of
Persons with Disabilities). Pada pasal 24 tentang Pendidikan disebutkan bahwa
negara-negara pihak mengakui hak orang-orang penyandang cacat atas
pendidikan. Dalam rangka mewujudkan hak tersebut tanpa diskriminasi dan atas
dasar kesetaraan kesempatan, maka negara-negara pihak harus menjamin suatu
sistem pendidikan yang inklusif di semua tingkatan dan pembelajaran jangka
panjang yang ditujukan untuk:
1. Pengembangan potensi manusia yang sepenuhnya dan perasaan martabat
dan harga diri, serta penguatan penghormatan terhadap hak asasi manusia,
kebebasan mendasar, dan keragaman manusia;
2. Pengembangan personalitas, bakat, dan kreativitas, serta kemampuan mental
dan fisik orang-orang penyandang cacat sejauh potensi mereka
memungkinkan;
3. Memampukan orang-orang penyandang cacat untuk berpartisipasi secara
efektif di masyarakat yang bebas;
4. Dalam mewujudkan hak ini, Negara-negara Pihak harus menjamin bahwa:
5. Orang-orang penyandang cacat harus dimasukkan dalam sistem pendidikan
umum atas dasar kecacatan, dan bahwa anak-anak penyandang cacat harus
dapat mengikuti pendidikan dasar wajib secara gratis, atau pendidikan tingkat
kedua atas dasar kecacatan;
6. Anak-anak penyandang cacat dapat mengakses pendidikan dasar yang gratis
dan pendidikan tingkat kedua yang berkualitas dan inklusif atas dasar
kesetaraan dengan orang-orang lain dalam masyarakat di mana mereka
tinggal;
7. Akomodasi yang selayaknya yang dibutuhkan oleh individu-individu tersedia;
8. Orang-orang penyandang cacat menerima dukungan yang dibutuhkan, dalam
sistem pendidikan umum, untuk memfasilitasi pendidikan mereka secara
efektif;
9. Tersedia sarana-sarana pendukung individual yang efektif dalam lingkungan
yang memaksimalkan pengembangan akademik dan sosial, yang konsisten
dengan tujuan dan inklusi secara penuh.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 70 Th 2009, Tentang


Pendidikan Inklusif bagi Peserta Didik yang Memiliki Kelainan dan Memiliki
Potensi Kecerdasan dan/atau bakat Istimewa. Peraturan Menteri ini menyatakan
bahwa sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan
kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi
kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau
pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan
peserta didik pada umumnya.

Guna menunjang terwujudnya sistem pendidikan inklusi maka sarana fisik sekolah
harus disesuaikan dengan kebutuhan fisik anak didik yang berkebutuhan khusus.
Oleh karena itu pemerintah mengeluarkan beberapa peraturan menyangkut
aksesibilitas yang berkaitan dengan fasilitas umum termasuk bangunan sekolah.
Peraturan tersebut diantaranya;

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung; Undang-


undang ini mensyaratkan agar dalam pembangunan gedung dipenuhi fasilitas
dan aksesibilitas yang mudah, aman dan nyaman bagi penyandang cacat yang
tercantum dalam Pasal 27.
2. Keputusan Menteri Pekerjan Umum Nomor 68/K P T S/1998 tentang
Persyaratan Teknis Aksesibilitas pada Bangunan Umum dan Lingkungan,
3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.30/PRT/M/2006 tentang Pedoman
Teknis fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.

C. Teknik Pelaksanaan

1. Input siswa
Kemampuan awal dan karakteristik siswa menjadi acuan utama dalam mengembangkan
kurikulum dan bahan ajar serta penyelenggaraan proses belajar-mengajar. Implikasinya
antara lain perlu dipikirkan:
a. Siapa input siswanya, apakah semua peserta didik berkelainan dapat
mengikuti kelas reguler bercampur anak lainnya “anak normal”?
b. Bagaimana identifikasinya?
c. Apa alat identifikasi yang digunakan?
d. Siapa yang terlibat dalam identifikasi?

2. Kurikulum
Kurikulum (bahan ajar) yang dikembangkan hendaknya mengacu kepada kemampuan awal
dan karakteristik siswa. Implikasinya antara lain perlu dipikirkan:
a. Bagaimana model kurikulum (bahan ajarnya) untuk kemampuan anak yang
beragam dalam kelas reguler yang sama?
b. Siapa yang mengembangkannya?
c. Bagaimana pengembangannya?

3. Tenaga kependidikan
Tenaga kependidikan (guru/instruktur/pelatih/therapist dsb.) yang mengajar hendaknya
memiliki kualifikasi yang dipersyaratkan, yaitu memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap
tentang materi yang akan diajarkan/dilatihkan, dan memahami karakteristik siswa.
Implikasinya antara lain perlu dipikirkan:
a. Siapa saja tenaga kependidikan yang terlibat?
b. Apa peranserta masing-masing?
c. Bagaimana kualifikasi gurunya?
d. Persyaratan apa yang harus dimiliki?

4. Sarana-prasarana
Sarana-prasarananya hendaknya disesuaikan dengan tuntutan kurikulum (bahan ajar) yang
telah dikembangkan. Implikasinya antara lain perlu dipikirkan:
a. Prasarana apa yang diperlukan?
b. Sarana apa yang diperlukan?
5. Pembiayaan
Penyelenggaraan pendidikan inklusif di sekolah reguler memerlukan dukungan dana yang
memadai. Untuk itu dapat ditanggung bersama antara pemerintah, masyarakat, dan orang
tua siswa, serta sumbangan suka rela dari berbagai pihak.
Implikasinya antara lain perlu dipikirkan:
a. Dari mana sumber dana untuk operasional sekolah inklusi?
b. Untuk keperluan apa saja dana tersebut?

6. Manajemen
Penyelenggaraan pendidikan inklusif memerlukan manajemen yang berbeda dengan sekolah
reguler. Implikasinya antara lain perlu difikirkan:
a. Bagaimana manajemennya?
b. Siapa saja yang dilibatkan?
c. Apa tugas dan fungsinya?

7. Lingkungan
Agar tercipta suasana belajar yang menyenangkan maka lingkungan belajar dibuat sedemikian
rupa sehingga proses belajar-mengajar dapat berlangsung secara aman dan nyaman.
Implikasinya antara lain perlu difikirkan:
a. Bagaimana lingkungan sekolahnya? Bangunan sekolah dan lingkungan
apakah aksesibel bagi anak berkebutuhan khusus?
b. Bagaimana lingkungan sekitaranya?Bagaimana lingkungan rumah
tangganya?
c. Upaya apa yang dilakukan dalam rangka meningkatkan peranserta
masyarakat dan orang tua untuk meningkatkan mutu pendidikan di sini?

8. Proses belajar-mengajar
Proses belajar-mengajar lebih banyak memberikan kesempatan belajar kepada siswa melalui
pengalaman nyata. Implikasinya antara lain perlu dipikirkan:
a. Bagaimana perencanaan kegiatan belajar-mengajar?
b. Bagaimana pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar?
c. Bagaimana evaluasi kegiatan belajar-mengajar?
PENILAIAN

Penilaian Diri Kepala Sekolah/Madrasah

PETUNJUK PENGISIAN INSTRUMEN PENILAIAN DIRI

Saudara diminta untuk melakukan penilaian diri tentang pencapaian kompetensi saudara yang
ditampilkan melalui ketercapaian dan ketidak tercapaian hasil belajar yang diharapkan. Saudara
masih perlu mendiskuasikan hasil penilaian diri saudara dengan penilai(pengawas sekolah).

1. Isilah nama Saudara, nama penilai/pengawas Saudara, dan nama serta alamat sekolah
Saudara.
2. Berilah tanda centang (√) pada kolom penilaian diri. Apakah hasil belajar yang diharapkan
SudahTercapai atau Belum Tercapai, dengan cara, memeriksa bukti-bukti hasil
pembelajaran yang saudara miliki.
3. Buatlah keputusan terhadap ketercapaian Target Kompetensi (SudahKompeten atau
Belum Kompeten). Sudara dapat memutuskan bahwa target kompetensi sudah dicapai,
jika dan hanya jika semua hasil belajar yang diharapkan sudah tercapai.
4. Dalam kolom komentar, buatlah penjelasan umum tentang hasil belajar saudara, tingkat
pencapain target kompetensi, dan hal – hal yang masih harus saudara pelajari.
5. Tanda tanganilah hasil penilain diri dan buat perjanjian waktu untuk mendiskusikan hasil
penilaian diri ini dengan asesor/pengawas dalam rentang waktu dua minggu setelah
pelaksanaan In-2
Nama BPU : RKJM dan RKAS

Nama Kepala Sekolah : Nama Pengawas Sekolah :

dan Telepon / HP : Unit Kerja dan Alamat :


Target Kompetensi : Menyusun perencanaan sekolah/ madrasah untuk berbagai tingkat perencanaan. (Permendiknas no.13 tahun 2007, point 2.1)

Penilaian Diri (√)


Ketercapaian Target Kompetensi
Hasil Yang Diharapkan Belum
Tercapai (Kompeten atau belum Kompeten)
Tercapai
1.Mengkaji RKJM-RKAS yang ada dengan melakukan analisis konteks atau laporan analisis
EDS/M
2.MerevisiRKJM-RAKS berdasarkan hasil kajian RKJM-RAKS/M serta hasil analisis konteks
atau laporan analisis EDS/M

Kolom Komentar

.................................................................,........................

Kepala Sekolah/Madrasah

(......................................................)
Penilaian Pengawas/Assessor

PETUNJUK PENGISIAN INSTRUMEN PENILAIN

Saudara diminta untuk melakukan penilaian terhadap pencapaian kompetensi Kepala


Sekolah/Madrasah yang ditampilkan melalui ketercapaian dan ketidaktercapaian hasil belajar yang
diharapkan. Saudara masih perlu mendiskuasikan hasil penilaian Saudara dengan penilaian diri kepala
sekolah/madrasah.

1. Isilah nama Saudara, nama kepala sekolah/madrasah Saudara, dan nama serta alamat
sekola/madrasah.

2. Berilah tanda centang (√) pada kolom Penilaian Pengawas. Apakah hasil belajar yang
diharapkan SudahTercapai atau Belum Tercapai, dengan cara, memeriksa bukti-bukti hasil
pembelajaran yang dimiliki kepala sekolah/madrasah.

3. Buatlah keputusan terhadap ketercapaian Target Kompetensi (Sudah Kompeten atau Belum
Kompeten). Sudara dapat memutuskan bahwa target kompetensi sudah dicapai, jika dan hanya
jika semua hasil belajar yang diharapkan sudah tercapai.

4. Dalam kolom komentar, buatlah penjelasan umum tentang hasil belajar kepala sekolah, tingkat
pencapain target kompetensi, dan hal-hal yang masih harus dipelajari.

5. Buatlah perjanjian waktu untuk mendiskusikan hasil penilaian Saudara dengan Kepala
Sekolah/Madrasah dalam rentang waktu dua minggu setelah pelaksanaan In-2 .Tanda
tanganilah hasil penilaian Saudara.
Nama BPU : RKJM dan RKAS

Nama Kepala : Nama Pengawas


Sekolah/Madrasah Sekolah/Madrasah dan
Telepon /HP
Unit Kerja dan Alamat :

Target Kompetensi : Menyusun perencanaan sekolah/ madrasah untuk berbagai tingkat perencanaan. (Permendiknas no.13 tahun 2007, point
2.1)

Penilaian Pengawas (√) Ketercapaian Target


Kompetensi
Hasil Yang Diharapkan Belum
Tercapai (Sudah Kompeten atau Belum
Tercapai
Kompeten)
1. Mengkaji RKJM-RAKS/M yang ada dengan melakukan anaiisis konteks atau analisis
laporan EDS/M
2. Merevisi RKJM-RAKS/M berdasarkan hasil kajian RKJM-RKAS/M serta hasil analisis konteks
atau analisis laporan EDS/M

(Bersama ini saya menyatakan bahwa), saya telah mengkaji bukti-bukti fisik yang dilampirkan dalam penyelesaian tagihan dan saya menyatakan
bahwa nama kepala sekolah tersebut diatas
TELAH BERHASIL / BELUM BERHASIL*
mencapai hasil yang diharapkan dan target kompetensi.

Kolom Komentar
...........................................................,........................

Pengawas Sekolah/Madrasah

(......................................................)
*coret yang tidak perlu
REFERENSI

Departemen Pendidikan Nasional. 2009. Buku Indikator Sekolah Berdasarkan Standar Nasional
Pendidikan Kemendiknas Ditjen Mandikdasmen Direktorat Pembinaan SMP

Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 Tentang
Standar Nasional Pendidikan.

Departemen Pendidikan Nasional,2007,Peraturan Mendiknas No.19 Tahun 2007 Tentang


Standar Pengelolaan.

Departemen Pendidikan Nasional,2010. Buku Petunjuk Teknis penyusunan Laporan Analisis


Konteks tahun 2010 dari Direktorat Pendidikan SMA.

Departemen Pendidikan Naional. 2007. Peraturan Mendiknas No.13 tahun 2007 Tentang
Standar Kepala Sekolah/Madrasah.

Kementerian Pendidikan Nasional. Peraturan Mendiknas No.15 Tahun 2010 Tentang Standar
Pelayanan Minimal.

Kementrian Pendidikan Nasional. 2010. Buku Petunjuk Teknis RKJM No. 16 Tahun 2010 dari
Direktorat Pembinaan SMA.

Kementerian Pendidikan Nasional. 2010. Panduan Teknis Evaluasi Diri Sekolah dan Madrasah
(EDS/M).
DAFTAR ISTILAH
SINGKATAN/ISTILAH KEPANJANGAN/PENGERTIAN
Bahan Pembelajaran Salah satu bagian dari serangkaian bahan
Utama pembelajaran untuk program pengembangan
keprofesian berkelanjutan kepala
sekolah/madrasah.
In Service Learning 1 Proses belajar bersama para kepala
(In-1) sekolah/madrasah yang dipandu oleh fasilitator
melalui kegiatan tatap muka atau tanpa tatap
muka
In Service Learning 2 Proses belajar bersama para kepala
(In-2) sekolah/madrasah yang dipandu oleh fasilitator
melalui kegiatan tatap muka untuk melaporkan
hasil kegiatan dan berbagi pengalaman hasil
kegiatan On the Job Learning
LPPKS Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan
Kepala Sekolah
On the Job Learning Kegiatan belajar mandiri para kepala
(On) sekolah/madrasah untuk menerapkan kegiatan
yang sudah dipelajarai pada In Service Learning 1
yang didampingi oleh pengawas
sekolah/madrasah sebagai mentor
PPPTK Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
RKAS/M RKAS/M(Rencana Kegiatan dan Anggaran
Sekolah/Madrasah) menggambarkan tujuan yang
akan dicapai dalam satu tahun anggaran,
dilaksanakan berdasarkan RKJM. RKAS/M
memiliki kesamaan makna dengan Rencana
Kerja Operesional (RENOP), Rencana Anggaran
dan Belanja Sekolah (RAPBS), Rencana Kerja
Tahunan (RKT) dan atau istilah lainnya yang
memiliki makna sama.
RKJM Rencana Kerja Jangka Menengah rencana yang
menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam
kurun waktu 4 tahun yang berkaitan dengan mutu
lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan
komponen yang mendukung peningkatan mutu
lulusan. RKJM memiliki kesaman makna dengan
Rencana Kerja Sekolah (RKS), Rencana
Pengembangan Sekolah (RPS), Rencana
Strategis (RENSTRA) dan atau istilah lainnya
yang memiliki makna sama.
RKT Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang dinyatakan
dalam rencana kegiatan dan anggaran
sekolah/madrasah (RKAS/M) dilaksanakan
berdasarkan rencana kerja jangka menengah
SNP Standar Nasional Pendidikan (SNP) adalah
kriteria minimal tentang system pendidikan
diseluruh wilayah hukum Negara kesatuan
SINGKATAN/ISTILAH KEPANJANGAN/PENGERTIAN
Republik Indonesia
SPM Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah tolak
ukur kinerja pelayanan pendidikan yang
diselenggarakan daerah

Anda mungkin juga menyukai