Anda di halaman 1dari 19

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas atau

Classroom Action Research. Menurut Suharsimi Arikunto (2008: 3)

penelitian tindakan kelas merupakan pencermatan terhadap kegiatan

belajar berupa tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam

sebuah kelas secara bersama.

Penelitian tindakan kelas (PTK) dilaksanakan sebagai strategi

pemecahan masalah dengan memanfaatkan tindakan nyata kemudian

merefleksi terhadap hasil tindakan. Penelitian tindakan cocok untuk

meningkatkan kualitas subyek yang akan diteliti. Penelitian ini

dilaksanakan untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam

pembelajaran IPS dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

Student Teams Achievement Division (STAD).

Pada pelaksanaannya, penelitian ini dilaksanakan secara kolaborasi

antara peneliti dengan guru. Peneliti bertindak sebagai observer dan guru

bertindak sebagai pengajar. Dalam hal ini peneliti berkolaborasi dengan

guru dengan tujuan agar lebih mudah dan teliti dalam kegiatan observasi.

B. Desain penelitian

Penelitian ini merupakan bentuk penelitian tindakan kelas

(classroom action research) yang dilaksanakan sebagai strategi

pemecahan masalah. Pada penelitian tindakan dibagi menjadi 3 tahapan

37
38

yaitu perencanaan (planning), tindakan (action) dan observasi (observe),

serta refleksi (reflect).

Model penelitian tindakan kelas yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart yang

disajikan dalam gambar 2. berikut:

Gambar 2. Rancangan Penelitian Tindakan Model Kemmis dan


Taggart (1992: 11)

Langkah-langkah menurut Kemmis dan Mc Taggart (1992: 11)

adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan yaitu persiapan yang dilakukan peneliti untuk

pelaksanaan PTK, seperti penyusunan skenario pembelajaran,

pembuatan media, dan pembuatan perangkat pembelajaran lainnya.

Seperti halnya rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar observasi,

LKS, dan soal tes. Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini

antara lain:

a. Peneliti bersama dengan guru menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) terkait pembelajaran dengan menggunakan


39

model pembelajaran kooperaitif tipe Student Teams Achivement

Division (STAD).

b. Menyiapkan instrumen penelitian yang terdiri dari:

1) Lembar observasi aktivitas belajar siswa.

2) Lembar observasi kegiatan guru.

3) Lembar kerja kelompok.

4) Soal tes.

5) Catatan lapangan.

c. Melakukan koordinasi dengan guru sebagai kolabolator dan

teman sejawat yaitu mahasiswa.

d. Memberikan pengarahan kepada teman sejawat yang bertindak

sebagai observer.

2. Tindakan (Acting)

Tindakan dalam PTK yaitu pelaksanaan tindakan atau pembelajaran

yang berpedoman pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah

disusun dengan menerapkan model pembelajaran STAD. Pelaksanaan

pembelajaran dilakukan oleh peneliti, dengan melakukan kolaborasi

dengan guru. Tahap-tahap yang dilakukan dalam implementasi

tindakan adalah sebagai berikut:

a. Pendahuluan

1) Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam,

dilanjutkan dengan memimpin doa dan melakukan presesnsi

siswa.
40

2) Guru menyampaikan apersepsi.

3) Guru memotivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran.

4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti

1) Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Masing-masing

kelompok terdiri dari 5-6 siswa yang heterogen.

2) Guru menyampaikan inti materi sebagai pengantar dan siswa

menyimak penjelasan dari guru. Siswa menyimak penjelasan

guru kemudian untuk lebih mendalami materi, siswa

mengerjakan lembar kerja kelompok pada kegiatan diskusi

kelompok. Agar siswa dapat aktif dalam belajar guru

memberikan motivasi.

3) Setelah memberikan pengantar materi guru memberikan

lembar kerja kelompok yang harus didiskusikan pada masing-

masing kelompok. 2 kelompok memperoleh tipe soal yang

sama. Untuk tipe soal A mengenai letak geografis wilayah

Indonesia dan pengaruhnya bagi kehidupan manusia, tipe B

mengenai keanekaragaman bentuk muka bumi potensi lahan

di daerah Merapi, tipe C mengenai pola penggunaan lahan

pertanian dan non pertanian di wilayah Merapi. Dengan

diskusi siswa saling membantu dalam memahami materi.

4) Masing-masing kelompok yang diwakili oleh satu atau dua

siswa menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas.


41

5) Guru mengklarifikasi hasil diskusi siswa.

6) Guru mengevaluasi dengan memberikan tes yang harus

dikerjakan secara individu dan melakukan penilaian.

7) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang

memperoleh nilai tertinggi.

c. Penutup

1) Guru bersama dengan siswa menyimpulkan materi yang telah

dipelajari.

2) Siswa mengambil makna dari pembelajaran yang

berlangsung.

3) Guru memberikan tugas membaca materi untuk pertemuan

selanjutnya.

4) Guru mengakhiri pembelajaran dengan berdoa dan mengucap

salam.

3. Observasi (Observing)

Observasi yaitu kegiatan yang dilakukan oleh peneliti untuk

mengamati dampak atas tindakan yang dilakukan. Kegiatan ini

dilakukan dengan cara mengamati aktivitas siswa maupun guru

bersamaan dengan pelaksanaan tindakan dalam proses pembelajaran

STAD.

4. Refleksi (Reflecting)

Refleksi merupakan kegiatan evaluasi tentang perubahan yang terjadi

atau hasil yang diperoleh atas data yang terhimpun sebagai bentuk
42

dampak tindakan yang telah dirancang. Refleksi dilakukan untuk

mengetahui adanya kelebihan dan kekurangan yang terjadi pada saat

pembelajaran berlangsung. Hasil pemikiran reflektif kemudian

digunakan sebagai dasar untuk menentukan siklus berikutnya apakah

tindakan perlu dilakukan modifikasi.

C. Definisi Operasional Variabel

Pada penelitian, menentukan variabel penelitian merupakan hal

yang sangat penting. Variabel penelitian merupakan obyek dalam

penelitian sehingga menjadi titik perhatian dalam penelitian. Adapun

variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

1. Aktivitas belajar

Aktivitas belajar merupakan kegiatan atau tindakan baik fisik

maupun mental yang dilakukan oleh individu untuk membangun

pengetahuan dan ketrampilan dalam diri dalam kegiatan pembelajaran.

Aktivitas belajar akan menjadikan pembelajaran yang efektif.

Aktivitas belajar meliputi kegiatan atau tindakan siswa yang

mendukung dalam proses pembelajaran. Di dalam pembelajaran IPS,

aktivitas siswa merupakan hal penting. Siswa bukan hanya sebagai

pendengar, tetapi siswa diharapkan mampu memperkaya pengalaman

belajarnya dan juga membangun pengetahuannya terhadap mata

pelajaran IPS. Aktivitas tersebut diantaranya bertanya, diskusi

kelompok, menjawab pertanyaan, berpendapat, mengamati gambar,

mendengarkan dan berbagai aktivitas lainnya.


43

Adapun variabel dan indikator aktivitas belajar siswa untuk

mempermudah dalam pembahasan aktivitas belajar siswa sebagai

berikut:

a. Siswa membaca materi yang akan dipelajari.

b. Siswa berdiskusi dengan teman.

c. Siswa bertanya pada guru atau teman.

d. Siswa menyimak penjelasan dari guru.

e. Siswa membuat catatan tentang materi pelajaran.

f. Siswa menanggapi pendapat teman atau guru.

g. Siswa mengerjakan tes dengan kemampuan sendiri.

h. Siswa bersemangat dalam mengikuti pelajaran.

2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement

Division (STAD)

STAD merupakan salah satu bentuk model pembelajaran

kooperatif dimana terdapat pembagian kelompok dan siswa saling

membantu dalam kegiatan belajar untuk mencapai keberhasilan dalam

belajar. Pembelajaran dengan model STAD mendorong rasa tanggung

jawab baik individu maupun kelompok untuk memberikan sumbangan

poin terbaik untuk kelompoknya.

Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk kegiatan

pembelajaran yang menekankan pada pembelajaran kelompok-

kelompok kecil. Pembelajaran dalam kelompok akan memacu siswa

untuk lebih aktif dalam belajar. Seperti aktivitas dalam diskusi


44

kelompok, memecahkan masalah, bertanya, berpendapat dan aktivitas

belajar lainnya. Tujuan dari pembelajaran kooperatif tipe STAD yaitu

untuk memotivasi siswa dalam belajar dan saling mendukung atau

saling membantu satu sama lain.

Pembelajaran IPS memerlukan model pembelajaran yang

efektif bagi perkembangan siswa. Siswa mampu melakukan tindakan

untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperolehnya dalam

pembelajaran IPS. Oleh karena itu, melalui model pembelajaran

kooperatif tipe STAD siswa mampu mengembangkan pengetahuannya

dengan sikap aktif dalam belajar.

Langkah-langkah dalam pemebelajaran dengan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran IPS sebagai

berikut:

a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan

motivasi kepada siswa.

b. Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil. Setiap kelompok

terdiri dari 5-6 siswa yang heterogen.

c. Guru menyampaikan inti materi sebagai pengantar dan siswa

menyimak penjelasan dari guru. Siswa menyimak penjelasan guru.

Kemudian untuk lebih mendalami materi, siswa mengerjakan

lembar kerja kelompok pada kegiatan diskusi kelompok. Agar

siswa dapat aktif dalam belajar guru memberikan motivasi.


45

d. Setelah memberikan pengantar materi guru memberikan lembar

kerja kelompok yang harus didiskusikan pada masing-masing

kelompok. 2 kelompok memperoleh tipe soal yang sama. Untuk

tipe soal A mengenai letak geografis wilayah Indonesia dan

pengaruhnya bagi kehidupan manusia, tipe B mengenai

keanekaragaman bentuk muka bumi potensi lahan di daerah

Merapi, tipe C mengenai pola penggunaan lahan pertanian dan non

pertanian di wilayah Merapi. Dengan diskusi siswa saling

membantu dalam memahami materi.Masing-masing kelompok

yang diwakili oleh satu atau dua anggota menyampaikan hasil

diskusi kelompok didepan kelas.

e. Guru mengevaluasi dengan memberikan kuis atau tes, dan

melakukan penilaian terhadap hasil kerja kelompok.

f. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang

memperoleh nilai tertinggi.

D. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII B SMP Negeri I

Ngemplak tahun ajaran 2012/2013. Jumlah siswa dalam kelas ini 32 siswa.

E. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini adalah SMP Negeri 1 Ngemplak yang

beralamatkan di Jangkang, Widodomartani, Ngemplak, Sleman,

Yogyakarta. Pelaksanaan penelitian pada bulan November-Maret 2013.

F. Teknik Pengumpulan Data


46

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

sebagai berikut:

1. Observasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 199) “Di dalam pengertian

psikologik observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan

meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan

menggunakan seluruh alat indera”. Observasi dilakukan dengan

melakukan pengamatan dan pencatatan mengenai guru dan aktivitas

belajar siswa selama pembelajaran IPS berlangsung dengan

menggunakan model pembelajaran tipe STAD.

2. Wawancara

Wawancara adalah teknik mengumpulkan data dengan menggunakan

bahasa lisan baik secara tatap muka ataupun melalui saluran media

tertentu (Wina Sanjaya, 2011: 96). Dengan wawancara peneliti dapat

mengecek kebenaran data atau informsi yang diperoleh dengan cara

lain. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan dengan guru

mengenai pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD dan wawancara dengan siswa mengenai

aktivitas siswa terhadap penerapan model pembelajaran STAD.

3. Tes

Tes merupakan salah satu alat ukur untuk menentukan keberhasilan

dalam proses pembelajaran. Suharsimi Arikunto (2010: 193)

mengatakan bahwa tes merupakan serentetan pertanyaan yang


47

digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan maupun

kemampuan yang dimiliki oleh individu maupun kelompok. Tes yang

diberikan pada siswa dalam penelitian dimaksudkan untuk mengetahui

sejauh mana siswa menguasai materi pelajaran setelah diterapkan

model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

4. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan barang-barang yang tertulis (Suharsimi

Arikunto, 2010: 201). Peneliti menggunakan checklist dokumentasi

sebagai alat dalam mengkaji dokumen yang digunakan untuk

mendukung data penelitian.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain sebagai

berikut:

1. Catatan Lapangan (Field Note)

Catatan lapangan digunakan untuk mencatat segala peristiwa selama

proses penelitian berlangsung sehubungan dengan tindakan yang

dilakukan oleh guru maupun siswa. Hal ini dikarenakan berbagai aspek

pembelajaran di kelas, suasana kelas, pengelolaan kelas, hubungan

interaksi guru dengan siswa, suasana sekolah, dan kegiatan lain yang

dapat diketahui dari catatan lapangan.

2. Lembar observasi

Lembar observasi merupakan catatan yang menggambarkan tingkat

aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Observasi dilakukan dengan


48

melakukan pengamatan dan pencatatan mengenai kegiatan guru dan

siswa selama pembelajaran IPS berlangsung dengan menggunakan

model pembelajaran tipe STAD. Adapun kisi-kisi lembar observasi

kegiatan guru dan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran dapat

dilihat pada tabel 3. dan tabel 4. berikut:

Tabel 3. Kisi-kisi Lembar Observasi Guru dalam Pembelajaran


dengan Model STAD
Aspek yang No Item
Indikator
Diamati
Tahap-tahap 1. Persiapan
implementasi a. Membuka pembelajaran 1
model b. Menyampaikan tujuan pembelajaran 2
pembelajaran c. Memberikan motivasi pada siswa 3
kooperatif d. Apersepsi 4
tipe STAD 2. Pelaksanaan
dalam a. Pembagian kelompok. 5
pembelajaran b. Penyampaian materi pelajaran 6
c. Memberi kesempatan siswa untuk bertanya 7
d. Membagikan LKS dan membimbing 8, 9
diskusi.
e. Memberi kesempatan kepada siswa untuk 10
menyampaikan hasil diskusi.
f. Melakukan penilaian berdasarkan hasil 11
kerja kelompok dan individu.
g. Memberikan penghargaan kepada 12
kelompok dengan nilai terbaik.
3. Penutup
a. Menyimpulkan materi pelajaran. 13
b. Memberikan tes pada siswa 14
c. Pemberian tugas terkait materi selanjutnya 15
d. Mengakhiri pembelajaran 16
49

Tabel 4. Kisi-kisi Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran


dengan Model STAD
Aspek yang
Indikator No Item
Diamati
Aktivitas 1. Visual activity 1
Belajar Siswa membaca materi yang akan dipelajari,
Siswa siswa mengamati gambar, dan siswa
mengamati demonstrasi
2. Oral activity 2, 3
Siswa berdiskusi dengan teman, siswa
bertanya pada guru atau guru, siswa
mengeluarkan pendapat, siswa memberikan
saran, siswa memberikan pernyataan, dan
melakukan wawancara
3. Listening activity 4
Siswa menyimak penjelasan dari guru,
mendengarkan percakapan
4. Writing activity 5
Siswa membuat catatan tentang materi
pelajaran, menulis laporan, membuat karangan
5. Mental activity 6, 7
Siswa menanggapi pendapat teman atau guru,
siswa mengerjakan tes dengan kemampuan
sendiri, siswa mengingat materi pelajaran,
siswa menganalisis permasalahan
6. Emotional activity 8
Siswa bersemangat dalam mengikuti
pelajaran, siswa bergembira mngikuti plajaran,
siswa berminat mengikuti pelajaran

3. Pedoman Wawancara

Wawancara digunakan untuk menjaring data mengenai pelaksanaan

pembelajaran IPS yang telah dilakukan dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD. Wawancara dilakukan dengan

guru mata pelajaran IPS yang bersangkutan dan dilaksanakan setelah

pembelajaran berakhir. Selain itu wawancara juga dilakukan dengan

siswa untuk menjaring data mengenai aktivitas siswa terhadap

pembelajaran yang telah berlangsung.


50

Kisi-kisi wawancara dengan guru dan siswa mengenai

pembelajaran dengan model STAD dapat dilihat pada tabel 5. dan tabel

6. berikut ini:

Tabel 5. Kisi-kisi Wawancara dengan Guru tentang Pembelajaran


dengan Model STAD
No. Indikator No Item
1. Siswa membaca materi yang akan dipelajari 1
2. Siswa berdiskusi dengan teman 2
3. Siswa bertanya pada guru atau guru 3
4. Siswa menyimak penjelasan dari guru 4
5. Siswa membuat catatan tentang materi 5
6. Siswa menanggapi pendapat teman atau guru 6
7. Siswa mengerjakan tes dengan kemampuan sendiri 7
8. Siswa bersemangat dalam mengikuti pelajaran 8
9. Pemahaman guru tentang model pembelajaran 9, 10
STAD
10. Kendala yang dihadapi guru dalam menerapkan 11
model STAD
11. Saran untuk pembelajaran dengan model STAD 12

Tabel 6. Kisi-kisi Wawancara dengan Siswa dalam Pembelajaran


dengan Model STAD
No. Indikator No Item
1. Siswa membaca materi yang akan dipelajari 1
2. Siswa berdiskusi dengan teman 2
3. Siswa bertanya pada guru atau guru 3
4. Siswa menyimak penjelasan dari guru 4
5. Siswa membuat catatan tentang materi 5
6. Siswa menanggapi pendapat teman atau guru 6
7. Siswa mengerjakan tes dengan kemampuan sendiri 7
8. Siswa bersemangat dalam mengikuti pelajaran 8

4. Tes

Tes digunakan dalam pengukuran hasil belajar siswa sebagai tindak

lanjut dalam proses pembelajaran yang telah dilakukan. Tes dilakukan

pada tiap akhir siklus untuk mengetahui tingkat efektivitas


51

pembelajaran. Kisi-kisi soal tes dalam pembelajaran dapat dilihat pada

tabel 7. dan tabel 8. sebagai berikut:

Tabel 7. Kisi-kisi Instrumen Tes Siklus I


Rana
Standar Kompetens Kelas/ h Bentuk No.
Materi Indikator
Kompetensi i Dasar Smt Indik Soal Soal
ator
4.Memahami 4.3Mendes VII/2 Kondisi 1. Menyebutk C1 Pilihan 1, 2,
usaha kripsikan geografis an Ganda 3, 4
manusia kondisi wilayah keragaman
untuk geografis dan pola bentuk
mengenali dan pengguna muka bumi
perkembanga penduduk an lahan dan kondisi
n pertanian geografis
lingkungann dan non Indonesia
ya pertanian 2. Menjelaska C2 5, 6
masyarak n pengaruh
6. 6.1Mendes at kondisi
Memahami kripsikan (Potensi geografis
kegiatan pola di Lereng terhadap
ekonomi kegiatan Merapi) kehidupan
masyarakat ekonomi manusia
penduduk, 3. Menjelaska C4 7, 8,
penggunaa n pola 9, 10
n lahan, penggunaa
dan pola n lahan
pemukiman pertanian
berdasarka dan non
n kondisi pertanian
fisik masyarakat
permukaan di Lereng
bumi Merapi
52

Tabel 8. Kisi-kisi Instrumen Tes Siklus II

Ranah
Standar Kompetens Kelas/ Bentuk No.
Materi Indikator Indikat
Kompetensi i Dasar Smt Soal Soal
or
4.Memahami 4.3Mendes VII/2 Faktor 1.Menjelaska C2 Pilihan 1, 2,
usaha kripsikan penyebab n faktor Ganda 3,
manusia kondisi terjadinya penyebab
untuk geografis musim di terjadinya
mengenali dan Indonesia musim
perkembanga penduduk dan pola 2.Menjelaska C2
n kegiatan n
lingkungann ekonomi berlangsun
ya pertanian gnya
dan non musim di
6. 6.1Mendes pertanian Indonesia
Memahami kripsikan penduduk 3.Menjelaska C4 4, 5,
kegiatan pola n pola 6, 7,
ekonomi kegiatan kegiatan 8, 9,
masyarakat ekonomi ekonomi 10
penduduk, pertanian
penggunaa dan non
n lahan, pertanian
dan pola penduduk
pemukiman
berdasarka
n kondisi
fisik
permukaan
bumi

5. Check List Dokumentasi

Checklist dokumentasi merupakan daftar dokumen yang akan

digunakan dalam penelitian. Dokumen yang digunakan dalam

penelitian ini antara lain data perangkat pembelajaran dan daftar nilai

hasil belajar IPS siswa kelas VII B, dan profil sekolah.

H. Keabsahan Data

Keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik

triangulansi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang


53

memanfaatkan sesuatu lain sebagai pengecekan atau pembanding data itu

(Lexy J. Moleong, 2005: 330). Data yang digunakan baik data observasi,

wawancara maupun catatan lapangan. Triangulasi dalam penelitian ini,

menggunakan triangulasi metode. Triangulasi metode itu adalah

pengecekan derajat penemuan hasil penelitian dengan beberapa metode

yaitu observasi, wawancara, dan catatan lapangan.

I. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini yaitu analisis kualitatif. Analisis

kualitatif dilakukan dengan cara peneliti merefleksi hasil observasi

terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti dan siswa di

dalam kelas. Data yang berupa kata-kata dari catatan lapangan diolah

menjadi kalimat-kalimat yang bermakna dan dianalisis secara kualitatif.

Teknik analisis data kualitatif ini mengacu pada metode analisis

dari Miles dan Huberman (Sugiyono, 2009: 247-252). Metode ini terdiri

atas tiga komponen yaitu reduksi data, penyajiian data dan penarikan

kesimpulan.

1. Reduksi Data

Reduksi data diartikan sebagai proses merangkum, melilih hal yang

pokok dan memfokuskan pada hal-hal yang penting (Sugiyono, 2009:

247). Reduksi data dilakukan untuk mempermudah peneliti

melakukan pengumpulan data selanjutnya. Reduksi data dalam

penelitan ini merupakan proses penyeleksian dan penyederhanaan data

melalui seleksi, memfokuskan dan pengabstrakan data mentah ke pola


54

yang lebih terarah. Data-data hasil observasi, dokumentasi, dan

wawancara dikelompokkan berdasarkan kepentingan pada rumusan

masalah.

2. Penyajian Data

Penyajian data dilakukan dalam rangka penyusunan informasi secara

sistematis mulai dari perencanaan, pelaksanaan tindakan dan refleksi

pada masing-masing siklus. Penyajian data ini dilakukan proses

penampilan data secara lebih sederhana dalam bentuk paparan naratif

dan disajikan dalam laporan yang sistematis dan mudah dipahami.

Data disajikan dalam bentuk diagram, tabel, grafik, atau pie chart, dan

sebagainya.

3. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan upaya pencarian makna data yang

terkumpul tersebut disajikan dalam bentuk pernyataan kalimat yang

sangat singkat dan padat tetapi mengandung pengertian yang luas.

Sementara untuk menghitung hasil tes dan hasil observasi aktivitas

belajar siswa dalam penelitian ini menggunakan percentage correction.

Besarnya nilai yang diperoleh oleh siswa merupakan persentase dari skor

maksimum ideal yang seharusnya dicapai jika tes tersebut dikerjakan

dengan hasil 100% betul (Ngalim Purwanto, 2004: 102). Rumus untuk

menghitungnya yaitu:

NP =
55

Keterangan:

NP : Nilai persen yang dicari

R : Skor mentah yang diperoleh peserta didik

SM : Skor maksimum ideal

100 : Bilangan Tetap

J. Kriteria Keberhasilan

Suatu program atau tindakan dikatakan berhasil apabila mampu

mencapai kriteria yang telah ditentukan. Kriteria keberhasilan tindakan

pada penelitian ini mengacu pada pendapat Zainal Aqib (2011: 41) dan

diterapkan pada hasil observasi aktivitas belajar siswa dan hasil belajar

siswa. Kriteria keberhasilan tindakan tersebut yaitu:

1. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila rata-rata persentase tiap

indikator aktivitas siswa mencapai 75%.

2. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila peningkatan hasil belajar

siswa hingga 75% siswa dikelas memenuhi ketuntasan minimal yakni

75.

Anda mungkin juga menyukai