Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap pelaku di bidang pendidikan harus memiliki kemampuan intelektual


relatif lebih baik daripada masyarakat biasa, mampu melihat dan mengkaji serta
menindaklanjuti adanya berbagai arus perubahan (global change) yang terjadi pada
abad baru ini. Perubahan itu menyangkut berbagai ciri dari abad baru yang dimaksud,
antara lain: globalisasi, liberalisasi pendidikan dengan segala dampak ekonomi-politik
maupun psikologisnya, akuntabilitas dan transparansi di segala bidang (terutama
alokasi sumber dan penggunaan dana), tuntutan terhadap ketersediaan Sumber Daya
Manusia (SDM) yang berkualitas untuk setiap jenjang pendidikan dan profesi, otonomi
di berbagai bidang, jaminan mutu, benchmarking, dan pesatnya kebutuhan akan
informasi dan teknologi oleh masyarakat, meningkatnya tuntutan dihormatinya hak-hak
azasi manusia serta ciri-ciri yang lain. Liberalisasi pendidikan yang dimaksud
mencakup Pengelolaan manajemen sekolah yang diharapkan terus meningkat
kualitasnya dari waktu ke waktu baik ditinjau dari segi Sumber Daya Manusia (SDM)
dalam hal ini yaitu kepala sekolah, kurikulum yang menyangkut pengembangan dan
penerapan konsep, pengembangan strategi Pengelolaan manajemen sekolah yang
medorong keterlibatan warga sekolah secara penuh maupun dari segi fasilitas.
Pengelolaan manajemen sekolah yang harus dipandang sebagai ruh dari institusi
pendidikan pada level apapun termasuk pendidikan dasar, wajib ditingkatkan mutunya
secara terus menerus. Hal ini antara lain karena selama proses Pengelolaan manajemen
sekolah itulah peserta didik mendapatkan pengalaman belajar formal terbanyak selama
yang bersangkutan menempuh studi. Posisi penting ini menuntut semua pihak yang
berkepentingan dengan proses pembentukan “insan Indonesia yang kompetitif dan
berdaya saing tinggi” harus menyadari akan urgensi peningkatan kualitas pengelolaan
kelas dan sekolah berkelanjutan.
Pembinaan dan pengembangan professional pengawas sekolah saat ini merujuk
pada perubahan yang cukup mendasar yakni dalam Sistem Pendidikan Nasional nomor
20 tahun 2003 khususnya Bab XIX pasal 66 tentang pengawasan dan Peraturan
Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, serta Peraturan

1
Pemerintah no 74 tahun 2008 tentang guru khususnya pasal 15 yaitu guru yang
diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan,
Setelah berbagai kebijakan bagi pendidik dan tenaga kependidikan khususnya
pengawas satuan pendidikan seperti yang tertuang dalam Permendiknas nomor 12
tahun 2007 tentang standar pengawas sekolah/madrasah, Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No 21 tahun 2010 tanggal
30 oktober 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya,
maka pengawas sekolah saat ini berkewajiban melaksanakan pengawasan sesuai
dengan peraturan -peraturan tersebut, sebagaimana tecantum dalam Bab III pasal 7
yaitu: a) menyusun program pengawasan, melaksanakan program pengawasan,
melaksanakan evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan, membimbing dan
melatih profesional guru dan/atau kepala sekolah, b) meningkatkan dan
mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan
dengaan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, c) menjungjung tinggi peraturan
perundang-undangan, hukum, nilai, agama dan etika, dan d) memelihara dan memupuk
persatuan dan kesatuan bangsa. Implikasinya berbagai kebijakan yang terkait dengan
pengawas sekolah seperti Kepmendiknas No. 097/U/2002 tentang pedoman
pengawasan pendidikan atau SK Menpan No. 118 Tahun 1996 yang selama ini
menjadi acuan bagi pengawas sekolah dalam menjalankan tugas pokoknya akan
mengalami perubahan baik dari sisi substansi maupun mekanisme dan prosedur yang
disesuaikan dengan peratutan perundang-undangan yang berlaku saat ini.
Standar Nasional Pendidikan yang berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan
nasional yang bermutu, berimplikasi pada program pengawasan sekolah. Pengawasan
proses pembelajaran seperti disebutkan dalam standar proses pasal 19 dan standar
pengelolaan pasal 55 yaitu bahwa setiap satuan pendidikan dalam melakukan
perencanaan proses pembelajaran, proses pembelajaran dan penilaian hasil
pembelajaran, serta pengawasan proses pembelajaran yang efektif dan efisien
diperlukan kegiatan pembinaan, pemantauan, penilaian, pembimbingan dan pelatihan
profesionalisme guru dan atau kepala sekolah , pelaksanaan program dan evaluasi
pelaksanaan program, serta pengambilan langkah tindak lanjut hasil pengawasan
sekolah. Menurut Permendiknas Nomor 12 tahun 2007 tentang kompetensi yang harus
dikuasai pengawas sekolah yakni: (a) kompetensi kepribadian, (b) kompetensi supervisi

2
manajerial, (c) kompetensi supervisi akademik, (d) kompetensi evaluasi pendidikan,
(e) kompetensi penelitian dan pengembangan, dan (f) kompetensi sosial.
Penilaian Kinerja Pengawas Sekolah menjadi dasar dalam penyusunan program
pengawasan sekolah yang berisi program pembinaan guru dan kepala sekolah, program
pemantauan pelaksanaan 8 SNP, program penilaian kinerja guru dan kepala sekolah
dan pembimbingan dan pelatihan profesional guru dan kepala sekolah sebagai langkah
awal dalam melaksanakan tugas pokok pengawasan yang berfungsi untuk
mengefektifkan pengawasan yang dituangkan ke dalam Program Semester, Rencana
Pengawasan Akademik (RPA) dan Rencana Pengawasan Manajerial (RPM).
Berdasarkan pemikiran tersebut, diperlukan langkah-langkah kongkrit dalam
menjabarkan komponen-komponen yang bersifat teknis agar dapat disusun program
kerja pengawasan yang operasional. Dalam program pengawasan sekolah ini, pengawas
sekolah berwenang menetapkan sendiri strategi/metode kerjanya atau teknik
supervisinya serta derajat kualitas kinerja sekolah yang menjadi tanggung jawab
binaannya.
Kegiatan pengawasan sekolah pasti harus diawali dengan penyusunan program
pengawasan sekolah. Dengan adanya program kerja maka kegiatan pengawasan dapat
terarah dan memiliki sasaran serta target yang jelas. Segala aktivitas pengawasan
sekolah termasuk ruang lingkup, output yang diharapkan serta jadwal pengawasan
sekolah dituangkan dalam program pengawasan sekolah yang disusun.
Program pengawasan sekolah ini sangat berguna dalam rangka meningkatkan
pengetahuan, kemampuan, dan kesadaran para pengawas sekolah dalam menjalankan
tugas pokoknya yaitu melaksanakan pembinaan guru dan kepala sekolah, melaksanakan
pemantauan pelaksanaan 8 SNP, melaksanakan penilaian kinerja guru dan kepala
sekolah, serta melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional guru dan kepala
sekolah dengan melaksanakan fungsi-fungsi supervisi, baik supervisi akademik
maupun supervisi manajerial. Program pengawasan sekolah yang baik merupakan
langkah awal yang tepat dalam mengawal pelaksanaan pemenuhan 8 (delapan)
Standar Nasional Pendidikan di tiap satuan pendidikan sebagai salah satu unsur
penjamin mutu pendidikan. Perencanaan yang baik akan menghasilkan kinerja
pengawasan sekolah yang bermutu. Kinerja pengawasan sekolah yang bermutu
diharapkan dapat menghasilkan prestasi sekolah-sekolah binaan yang bermutu
(berkualitas) pula. Hal tersebut dimaksudkan agar kinerja pengawas sekolah menjadi

3
lebih efektif dan produktif dalam mewujudkan visi, misi, dan strategi pendidikan di
Kabupaten Garut.
Bukti perencanaan tugas Pengawas Sekolah harus terekam dalam bentuk
program yang disusun secara sistematis dan realistis sejalan dengan tugas pokok
Pengawas Sekolah, yaitu menyusun program pengawasan sekolah. Dengan dasar itulah,
maka program pengawasan sekolah ini disusun sebagai wujud akuntabilitas Pengawas
Sekolah kepada pihak-pihak yang relevan dengan bidang pengawasan. Program ini
berisi rencana Pengawas Sekolah dalam melaksanakan Pengawasan Sekolah selama
satu tahun pelajaran 2019/2020.

B. Landasan Hukum
1. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Undang-undang No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
3. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Pendidikan
Nasional (SNP).
4. Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 Tentang Guru
5. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan dari Peraturan
Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Pendidikan Nasional (SNP).
6. Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2015 Tentang Perubahan kedua dari
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Pendidikan
Nasional (SNP).
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar
Isi
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 23 Tahun 2006 Tentang Standar
Kompetensi Lulusan (SKL)
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16 Tahun 2007 Tentang
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 18 Tahun 2007 Tentang
Sertifikasi Guru dalam Jabatan,
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007 Tentang Standar
Penilaian
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 41 Tahun 2007 Tentang Standar
Proses

4
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2008 tentang Standar
Administrasi Sekolah
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 25 tahun 2008 tentang Standar
Tenaga Perpustakaan
15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 26 tahun 2008 tentang Standar
Tenaga Laboratorium 2008
16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No, 39 Tahun 2009 Tentang
Pemenuhan Beban Kerja
17. Peraturan Menteri Negara PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009 Tentang
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
18. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 35 Tahun 2010 Tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
19. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 10 Tahun 2011 Tentang
Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No, 39 Tahun 2009
Tentang Pemenuhan Beban Kerja
20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 54 Tahun 2013 Tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 64 Tahun 2013 Tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
22. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 65 Tahun 2013 Tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
23. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 66 Tahun 2013 Tentang
Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah.
24. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 81A Tahun 2013 Tentang
Implementasi Kurikulum 2013.
25. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 103 Tahun 2014 Tentang
Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
26. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 104 Tahun 2014 Tentang
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
27. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 160 Tahun 2014 Tentang
Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013.
28. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 53 Tahun 2015 Tentang
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah.
5
C. Visi, Misi, dan Tujuan Pengawasan

1. Visi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan


“Terbentuknya Insan serta Ekosistem Pendidikan dan Kebudayaan yang
Berkarakter dengan berlandaskan Gotong Royong.”
2. Visi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
“Terwujudnya Pendidikan Maju di Jawa Barat guna membentuk SDM yang
Berkarakter, Cerdas, Mandiri, Menguasai IPTEK, dan Berbasis Budaya Jawa
Barat.”
3. Visi Pemerintah Kabupaten Garut
“Terwujudnya Kabupaten Garut yang Bertakwa, Maju, dan Sejahtera.”
4. Visi Dinas Pendidikan Kabupaten Garut
“Terwujudnya Tata Kelola Pelayanan Pendidikan yang Berkualitas dan
Terjangkau untuk mewujudkan Kehidupan Bermasyarakat, Bermartabat,
Berbudaya, dan Agamis,”
5. Visi Pengawasan Sekolah
“Terwujudnya sekolah yang bermutu dalam Tata Kelola Pelayanan
Pendidikan, Berbudaya Agamis, dan Berkarakter Gotong Royong.”
6. Misi Pengawasan Sekolah
a. Menegakkan etika dari moral penyelenggaraan pengelolaan dan pelaksana
pendidikan yang berlandaskan budaya Agamis.
b. Meningkatkan profesionalisme aparat pengawasan yang Berkarakter Gotong
Royong.
c. Meningkatkan efektivitas pelaksanaan pengawasan yang berorientasi
akuntabilitas
d. Mengembangkan sistem pengawasan yang lebih mandiri, objektif, dan
bermartabat.
e. Meningkatkan pembinaan pelaksanaan Kurikulum 2013 secara cerdas dan
berbasis IPTEK.
7. Tujuan Pengawasan Sekolah
a. Tujuan Umum
1) Sebagai acuan bagi pengawas sekolah dalam melaksanakan tugas
pengawasan akademik dan manajerial di sekolah yang dibinanya.
2) Sebagai acuan dalam melaksanakan pemantauan 8 SNP.

6
3) Sebagai acuan dalam melaksnakan penilaian kinerja guru dan kepala
sekolah.
4) Sebagai acuan dalam melaksanakan pembimbingan dan pelatihan
profesional guru dan kepala sekolah.
5) Sebagai dasar dalam melaksanakan tugas pengawasan sekolah.
6) Sebagai tolak ukur dalam melaksanakan pengawasan sekolah.
7) Menyamakan persepsi dalam melaksanakan tugas pengawasan sekolah.
b. Tujuan Khusus
1) Semua guru mata pelajaran dapat mengetahui kompetensi yang harus
dimiliknya untuk digunakan dalam proses pembelajaran.
2) Adanya dokumen pengelolaan sekolah yang baik dan lengkap pada tiap
sekolah binaan.
3) Adanya dokumen program pelaksanaan pemenuhan masing-masing
standar nasional pendidikan pada sekolah binaan.
4) Memperoleh informasi kinerja guru sebagai bahan pembinaan (PKB).
5) Mendeskripsikan kinerja guru secara kolektif semua guru pada sekolah
binaan
6) Memperoleh informasi kinerja kepala sekolah sebagai bahan pembinaan
(PKB)
7) Sebagai bahan untuk perhitungan angka kredit yang dieroleh kepala
sekolah setiap tahun.
8) Mendeskripsikan kinerja kepala sekolah secara kolektif semua kepala
sekolah pada sekolah binaan.
9) Membimbing guru agar dapat menggunakan komptensi yang dimiliknya
untuk dapat melaksanakan tupoksinya.
10) Membimbing guru agar dapat memperoleh PKB untuk bahan angka kredit
kenaikan pangkat.
11) Membimbing kepala sekolah agar dapat menggunakan kompetensi yang
dimiliknya untuk melaksanakan tugas tambahan.
12) Membimbing kepala sekolah agar mengetahui dan dapat melaksanakan
tugas tambahan sebagai kepala sekolah untuk meningkatkan mutu
pendidikan.
13) Membimbing kepala sekolah agar dapat menulis PTS dan membimbing
PTK guru.
14) Membimbing kepala sekolah agar dapat mengevaluasi diri kemajuan
sekolahnya dalam pemenuhan 8 SNP.

7
D. Sasaran dan Strategi Pengawasan
1. Sasaran Pengawasan
Sasaran pengawasan meliputi sasaran personal dan sasaran mutu. Sasaran
personal diarahkan kepada guru dan kepala sekolah. Sasaran mutu diarahkan pada
input, proses, dan output pendidikan sejalan dengan dinamika yang terjadi di
sekolah binaan.

Nama SD Nama Kepala Sekolah Jumlah Guru


1. SDN 1 Pamalayan Ika Kartika , S.Pd I 9 orang
2. SDN 1 Girimukti Nina Karlina , S.Pd.SD 10 orang
3. SDN 2 Girimukti Komana Sutardi ,S.Pd, M.Si 8 orang
4. SDN 3 Girimukti Ahmad Ripai , S.Pd.SD 9 orang
5. SDN 1 Panggalih Dadang Mansur S.Pd.i 10 orang
6. SDN 2 Panggalih Suryana , S.Pd.SD 9 orang
7. SDN 3 Panggalih Gopar S.Pd.SD 7 orang

Jumlah 7 orang 62 orang

2. Strategi Pengawasan
a. Melaksanakan Workshop, IHT, wawancara, observasi, dan pengumpulan
dokumen mengenai penilaian pembelajaran dan melaksanakan
pembimbingan dan pelatihan profesional guru berorientasi SNP, serta
pengimplementasian SNP di sekolah wilayah binaan.
b. Melaksanakan Workshop, IHT, wawancara, observasi, dan pengumpulan
dokumen mengenai penilaian pembelajaran dan melaksanakan
pembimbingan dan pelaihan profesional kepala sekolah berorientasi SNP,
serta pengimplementasian SNP di sekolah di wilayah binaan.

8
E. Alur Kegiatan Pengawasan

Laporan
Pengawasan Pengawasan
1 Akademik &
Akademik &
Manajerial
Manajerial

Menentukan
sasaran dan Pembinaan guru Laporan
target guru
dan/atau Kepala Pembinaan guru
2 Sekolah dan/atau Kepala
Sekolah

SIL

AW
HA

NG
UA

AN
AA

AN
EV

LA
AL

KS
PE

PE

AS
RA

UA

AN
AA
LA

EV

LA
PO

AL

KS
PE
SI
Sekolah

SI
N
N

N
binaan, Pemantauan Laporan
3 pemanatauan
Guru, dan SNP SNP
Kepala Sekolah

Penilaian Kinerja Laporan PKGuru


4 guru (PKG) dan/atau PK
dan/atauKepala Kepala Sekolah
Sekolah (PKKS)

Pembimbingan &
Laporan
5 Pelatihan
Pelaksanaan
ProfesionalGuru Pembimbingan
dan/atau Kepala &Pelatihan
Sekolah

Evaluasi
Pelaksanaan
Pembimbingan
&Pelatihan

F. Ruang Lingkup Pengawasan


9
Lingkup
Sasaran Uraian Materi Uraian Kegiatan
Pengawasan
Akademik Pembinaan kompetensi 1 Menyusun Program
guru yaitu kompetensi Pembinaan Guru
pedagogik, profesional, Melaksanakan Program
kepribadian, dan sosial 2 Pembinaan Guru
1. Pembinaan melalui pelaksanaan Menganalisis dan
Guru tugas pokok guru dalam Mengevaluasi Hasil
merencanakan, 3 Pelaksanaan Pengawasan
melaksanakan dan 4 Menyusun Laporan
menilai hasil Pembinaan Guru
pembelajaran.
Pemantauan 1 Menyusun Program
pelaksanaan: Pemantauan SNP
1. Standar Isi; 2 Melaksanakan
2. Standar Proses; Pemantauan Pelak-
2. Pemantauan 3. Standar Kompetensi sanaan SNP
SNP Lulusan; 3 Menganalisis dan
4. Standar Penilaian mengevaluasi Hasil
Pendidikan Pelaksanaan Pemantauan
SNP
4 Menyusun Laporan
Pemantauan SNP
Penilaian Kinerja Guru 1 Menyusun Program
berdasarkan tugas pokok Penilaian Kinerja Guru
guru, yaitu perencanaan 2 Melaksanakan Penilaian
pembelajaran, Kinerja Guru
3. Penilaian melaksanakan 3 Menganalisis dan
Kinerja Guru pembelajaran, dan mengevaluasi Hasil
menilai hasil Pelaksanaan PK guru
pembelajaran. 4 Menyusun Laporan PK
Guru.
4. Pembimbingan Pembimbingan dan 1 Menyusun Program
dan Pelatihan pelatihan profesional Pembimbingan dan Pelatihan
Guru di KKG guru dan/atau kepala Profesional Guru di MGMP/KKG
sekolah yaitu program 2 Melaksanakan Pembimbingan dan
perencanaan Pelatihan Profesional Guru
pembelajaran, 3 Menganalisis dan Mengevaluasi
pelaksanaan Hasil Pembimbingan dan
pembelajaran, Pelatihan Profesional Guru
pelaksanaan penilaian 4 Melaksanakan Pembimbingan
hasil pembelajaran, Pengawas Sekolah Muda dan/atau
pelaksanaan Pengawas Madya dalam
pembimbingan dan 5 Melaksanakan Tugas Pokok
pelatihan siswa dan Melaksanakan Pembimbingan dan
tugas tambahan, Pelatihan
pembimbingan
pembuatan KTI dalam
bentuk PTK, dan
pembimbingan
pengawas sekolah muda
dan madya
1. Pembinaan Melakukan 1 Menyusun Program Pembinaan
Manajerial Kepala sekolah pendampingan ter-hadap Kepala Sekolah
Kepala Sekolah dalam 2 Melaksanakan Pembinaan Kepala
pengelolaan dan sekolah
administrasi sekolah 3 Mengevaluasi Hasil Pembinaan
(supervisi manajerial) Kepala Sekolah
10
dalam melaksanakan 4 Menyusun Laporan Hasil
tugas tambahan sebagai Pembinaan Kepala Sekolah
Kepala Sekolah
(Melaksanakan
Kepemimpinan
Pembelajaran,
Pengembangan Sekolah,
Manajemen Sumber
Daya, Kewi-rausahaan
dan Melaksanakan
Supervisi Pembelajaran)
Pemantauan 1 Menyusun Program Pemantauan
2. Pemantauan Pelaksanaan: SNP
SNP 1. Standar Pendidik dan 2 Melaksanakan Pemantauan
Tenaga Pelaksanaan SNP
Kependidikan; 3 Menganalisis dan Mengevaluasi
2. Standar Sarana Hasil Pelaksanaan Pemantauan SNP
Prasarana; 4 Menyusun Laporan Hasil
3. Standar Pengelolaan; Pemantauan
4. Standar Pembiayaan
Penilaian Kinerja kepala 1 Menyusun Program Penilaian
3. Penilaian Sekolah berdasarkan Kinerja Kepala Sekolah
Kinerja Tugas Pokok Kepala 2 Melaksanakan Penilaian Kinerja
Kepala Sekolah dan tugas Kepala Sekolah
Sekolah tambahan Kepala 3 Menganalisis dan Mengevaluasi
Sekolah sesuai dengan Hasil Pelaksanaan Penilaian
Permen PAN dan RB No KinerjaKepala Sekolah
16 tahun 2009 tentang 4 Menyusun laporan Hasil Penilaian
jabatan fungsional guru KinerjaKepala Sekolah
dan Permen PAN dan
RB No 35 Tahun 2010
tentang Juknis Jabatan
Fungsional guru dan
angka kreditnya. Aspek
Penilaian Kinerja Kepala
Sekolah adalah
Manajerial dan
Akademik.
4. Pembimbingan Pembimbingan dan 1 Menyusun Program
dan Pelatihan pelatihan profesional Pembimbingan dan Pelatihan
Kepala Sekolah kepala sekolah yaitu Profesional Kepala Sekolah di
di KKKS menyusun program kerja KKKS
sekolah, pelaksanaan 2 Melaksanakan Pembimbingan dan
program kerja sekolah, Pelatihan Profesional Kepala
program pengawasan Sekolah
dan evaluasi, kepepinan 3 Melaksanakan Pembimbingan dan
sekolah, sistem Pelatihan Kep Sek dalam
informasi manajemen, Menyusun Program Kerja Kepala
pembibingan PTK/PTS, Sekolah, Pelaksanaan Program
penyusunan RKAS Kerja Sekolah, Pengawasan dan
dengan SNP, akreditasi Evaluasi, Kepemimpinan Sekolah
sekolah. dan Sistem Informasi Manajemen
4 Mengevaluasi Hasil Pembimbingan
dan Pelatihan Profesional Kepala
Sekolah
5 Melaksanakan Pembimbingan dan
Pelatihan Profesional Kepala
Sekolah dalam PTS
G. Tujuan dan Manfaat Program Pengawasan
11
1. Tujuan Pengawasan
a. Tujuan Umum
1) Sebagai acuan bagi pengawas sekolah dalam melaksanakan tugasnya
sebagai pengawas akademik dan manajerial di sekolah yang dibinanya.
2) Sebagai acuan dalam melaksanakan pemantauan 8 SNP.
3) Sebagai acuan dalam melaksnakan penilaian kinerga guru dan kepala
sekolah.
4) Sebagai acuan dalam melaksnakan Pembimbingan dan Pelatihan
Profesional guru dan kepala sekolah.
5) Sebagai dasar dalam melaksanakan tugas pengawasan sekolah.
6) Sebagai tolak ukur dalam melaksanakan pengawasan sekolah.
7) Menyamakan persepsi dalam melaksanakan tugas pengawasan sekolah.

b. Tujuan Khusus
1) Semua guru dapat mengetahui kompetensi yang harus dimiliknya untuk
digunakan dalam proses pembelajaran.
2) Adanya dokumen pengelolaan sekolah yang baik dan lengkap pada tiap
sekolah binaan.
3) Adanya dokumen program pelaksanaan pemenuhan masing-masing Standar
Nasional Pendidikan pada sekolah binaan.
4) Memperoleh informasi kinerja guru sebagai bahan pembinaan (PKB).
5) Mendeskripsikan kinerja guru secara kolektif semua guru pada sekolah
binaan
6) Memperoleh informasi kinerja kepala Sekolah sebagai bahan pembinaan
(PKB).
7) Sebagai bahan untuk perhitungan angka kredit yang dieroleh kepala sekolah
setiap tahun.
8) Mendeskripsikan kinerja kepala sekolah secara kolektif semua kepala
sekolah pada sekolah binaan
9) Membimbing guru agar dapat menggunakan kompetensi yang dimiliknya
untuk dapat melaksanakan tupoksinya
10) Membimbing guru agar dapat memperoleh PKB untuk bahan angka kredit
kenaikan pangkat

12
11) Membimbing kepala sekolah agar dapat menggunakan kompetensi yang
dimiliknya untuk melaksanakan tugastambahan
12) Membimbing kepala sekolah agar mengetahui dan dapat melaksanakan
tugas tambahan sebagai kepala sekolah untuk meningkatkan mutu
pendidika
13) Membimbing kepala sekolah agar dapat menulis PTS dan membimbing
PTK guru
14) Membimbing kepala sekolah agar dapat mengevaluasi diri kemajuan
sekolahnya dalam pemenuhan 8 SNP

2. Manfaat Program Pengawasan


a. Manfaat bagi guru
1) Dapat meningkatkan keterampilan mengajar guru.
2) Dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
3) Dapat meningkatkan rasa percaya diri guru.
4) Dapat meningkatkan kompetensi guru dalam pengelolaan pembelajaran.
5) Dapat meningkatkan minat untuk melakukan penelitian tindakan kelas.
6) Dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran.

b. Manfaat bagi kepala sekolah


1 Dapat meningkatkan kompetensi kepala sekolah dalam melaksanakan
pengelolaan sekolah.
2) Pemenuhan delapan standar nasional pendidikan dapat dipantau setiap
tahun.
3) Penilaian kinerja guru dan kepala sekolah dapat memberikan feedback
untuk bahan pembinaan melalui PKB.

13

Anda mungkin juga menyukai