Jika pada anova satu jalur kita dapat mengetahui ada atau tidaknya
perbedaan beberapa variabel bebas dengan sebuah variabel terikat dan masing-
masing variabel tidak mempunyai jenjang: maka dalam anova dua jalur kita ingin
mengetahui ada atau tidaknya perbedaan beberapa variabel bebas dengan sebuah
variabel terikatnya dan masing-masing variabel mempunyai dua jenjang atau
lebih. Banyaknya jenjang yang dimiliki variabel bebas dan variabel terikat ini
menentukan nama dari anovanya. Misalnya variabel bebas mempunyai jenjang dua
buah dan variabel terikatnya mempunyai jenjang dua buah pula,maka anovanya
ditulis ANOVA 2 x 2. (Usman, Husaini.2006. Pengantar Statistika. Jakarta : PT
Bumi Aksara).
Asumsi yang digunakan untuk ANOVA dua arah :
Derajat
Sumber Jumlah
Bebas Kuadrat Tengah F hitung
Keragaman
(df)
Kuadrat
Nilai JKB SST s2
MST=s1 =
2
tengah JKB=SST b–1 MST
b1 f1 1
baris s2
r1 MSE
3
1
Total JKT=SS
bk – 1
Sumber: Walpole,Total
Ronald E. (1995)
Dimana :
r c
T 2 ..
JKG = JKT – JKB - JKK
2
JKT xij rc
i 1
2
j r1
T i
T..2
JKB i 1
c rc
JKK T. j 2
T ..2
j 1
r rc
Aplikasi Perhitungan Manual
1. Data berikut ini adalah nilai akhir yang dicapai oleh 4 mahasiswa dalam
mata kuliah kalkulus, kimia, b.inggris, dan agama.
1 68 94 91 86 339
2 83 81 77 87 328
3 72 73 73 66 284
4 55 68 63 61 247
Total 278 316 304 300 1198
Penyelesaian :
1. Hipotesis 1 :
𝐻0 = 𝑎1 = 𝑎2 = ⋯ = 𝑎𝑗
Hipotesis 2 :
𝐻0 = 𝛽1 = 𝛽2 = … = 𝛽𝑗
a. Untuk baris
𝑉1 = 𝑏 − 1 = 4 − 1 = 3
𝑉2 = (𝑘 − 1)(𝑏 − 1) = (4 − 1)(4 − 1) = 9
b. Untuk kolom
𝑉1 = 𝑏 − 1 = 4 − 1 = 3
𝑉2 = (𝑘 − 1)(𝑏 − 1) = (4 − 1)(4 − 1) = 9
3. Kreteria pengujian
JKT 339
1921.75
2
3282 2842 247 2 11982
JKB
4 16
JKB 1342.25
Jumlah Kuadrat
Sumber Derajat
Kuadrat Tengah F hitung
Bebas
(SS) (MS)
Variansi
Nilai tengah
1342.25 3 447.42
baris f1 = 10.3
Nilai tengah
188.75 3 62.92
kolom
Galat f2 = 1.45
390.75 9 43.42
(Error)
Total 1921.75 15
5. Kesimpulan :
a. F hitung = 10,3 > F tabel = 3,86, maka Tolak H0, bahwa keempat mata
kuliah mempunyai tingkat kesulitan yang tidak sama.
b. F hitung = 1,45 < F tabel = 3,86, maka Terima Ho, bahwa keempat
mahasiswa itu mempunyai kemampuan yang sama.
H1 : µA1 ≠ µA2
2. Berkaitan dengan pengaruh faktor kedua (B) atau efek kolom
𝑑𝑏
baris
2 𝐽𝐾𝐾 𝑆12
Rata-rata JKK k-1 𝑆 =
2 𝑓1 = 2
𝑆
𝑑𝑏
kolom 4
2 𝐽𝐾(𝐵𝐾) 𝑆 22
Interaksi JK (BK) (k-1)(b-1) 𝑆
3
=
𝑓1 = 2
𝑑𝑏 𝑆4
2 𝐽𝐾𝐸 𝑆 32
Error JKE bk (n-1) 𝑆 =
4 𝑓1 = 2
𝑆
𝑑𝑏 4
Rumus :
JKT = ∑ 𝑏 ∑𝑘 ∑𝑛 𝑋 𝑇2
𝑖=1 𝑗=1 2 −
𝑘=1 𝑏𝑘𝑛
𝑖𝑗𝑘
∑𝑏 𝑇𝑖 2
JKB = 𝑇2 − 𝑏𝑘
𝑖=1
𝑘
𝑛 𝑛
Jumlah Kuadrat kolom
∑𝑏
𝑇𝑗2 𝑇2
JKK = 𝑗 =1 −
𝑏𝑛
𝑏𝑘𝑛
Jumlah kuadrat bagi interaksi Baris Kolom
𝑏𝑖 =1 𝑗 =1 𝑖 =1 𝑘𝑖
𝑗∑=1 ∑𝑘 𝑇 𝑖𝑗2 ∑𝑏 𝑇 2 ∑ 𝑇2
JK(BK) = 𝑛 − 𝑘𝑛 − + 𝑏𝑘
𝑇𝑗2
𝑏𝑛 𝑛
Jumlah Kuadrat Error
JKE= JKT-JKB-JKK-JK(BK)
Contoh kasus :
64 72 74
66 81 51 607
t1
70 64 65
65 57 47
63 43 58 510
t2
58 52 67
59 66 58
68 71 39 527
t3
65 59 42
58 57 53
41 61 59 466
t4
46 53 38
Total 723 736 651 2110
b = 4, k = 3, n = 3
Penyelesaian :
1. Hipotesis
𝑓1 : 𝐻 0′ = 𝖺 1 = 𝖺 2 = 𝖺3 = 𝖺4 =
0
𝐻1′ = 𝑠𝑒𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔 − 𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔𝑛𝑦𝑎 𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝛼 1 ≠ 0
𝑓2 : 𝐻 0′′ = 𝛽1 = 𝛽2 = 𝛽3 = 𝛽4 = 0
𝐻1′′ = 𝑠𝑒𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔 − 𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔𝑛𝑦𝑎 𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝛽 ≠ 0
𝑗
𝑓3 : 𝐻 0′′′ = ( 𝖺 𝛽)11 = ( 𝖺 12 = ( 𝖺 𝛽)13 = ⋯ = ( 𝖺 𝛽)43 = 0
𝛽) ′′
𝐻′1 = 𝑠𝑒𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔 − 𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔𝑛𝑦𝑎 𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑎𝑡𝑢 ( 𝖺 𝛽)𝑖 ≠
0 𝑗
2. Taraf signifikansi 5% = 0,05
𝑓1 > 𝑓0,05(4−1;4(3)2)
𝑓
𝒇1𝟏>> 𝑓3,01 →)𝑯 𝟎 𝒅𝒊𝒕𝒐𝒍𝒂𝒌
0,05(3;24
𝑓2 > 𝑓0,05(3−1;4(3)2)
𝑓2 >> 𝑓3,40
𝒇 → )𝑯 𝟎 𝒅𝒊𝒕𝒐𝒍𝒂𝒌
0,05(2;24
𝟐
′′
𝑓3 > 𝑓0,05((4−1)(3−1);4(3)2)
𝑓
𝒇3𝟑>> 𝑓2,51 →)𝑯 𝟎 𝒅𝒊𝒕𝒐𝒍𝒂𝒌
0,05(6;24
′′′
3. Perhitungan
𝑇2 2110 2
𝑋 = 642 + 662 + ⋯ + 382 −
JKT= ∑ 𝑏𝑖 =1 ∑ 𝑘𝑗 =1 ∑𝑘𝑛=1 2
− 𝑏𝑘𝑛 36
𝑖 𝑗 𝑘
=127448 − 4452100
36
= 127448 − 123669 = 3779
∑𝑏𝑖 = 𝑇 2
JKB = = 607
2+ 5102+5272+4662 21102
𝑖 − 𝑇2 − = 1157
1𝑘 𝑏𝑘 9 36
𝑛 𝑛
∑𝑏𝑗 = 𝑇 2
JKK = 1
𝑗
− 𝑏𝑇𝑘
2 7232+ 7362+6512
− 21102
= 350
𝑏 12 36
𝑛 =𝑛
∑𝑏 ∑𝑘 𝑇 𝑖𝑗2 ∑𝑏 𝑇 2 ∑𝑘 𝑇𝑗2 𝑇2
JK(BK) = 𝑖=1 𝑗=1
𝑛 − 𝑘𝑛 𝑖=1 𝑖
− 𝑗=1
+
𝑏 𝑛200
2 +⋯+150 2 2 𝑏 𝑘 𝑛2 2 2 2
607 + …+466 723 + …+651 2110
= − − + = 771
9 9 12 36
JKE= JKT – JKB – JKK - JK(BK) = 3779 –1157 – 350 – 771 = 1501
𝐽𝐾𝐵 1157
𝑆1 2 = 𝑑𝑏
= 4−1
= 385,67
𝐽𝐾𝐾 350
𝑆2 2 = 𝑑𝑏
= 3−1
= 175
𝑆1 2 385,67
𝑓1 = = = 6,17 > 𝑓 = 3,01 ; 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑯′ 𝒅𝒊𝒕𝒐𝒍𝒂𝒌
𝑆 42 62,54 1𝑡 𝑎 𝑏 𝟎
𝑓1 =
𝑆2
2 =
175 = 2,8 < 𝑓2𝑡 𝑎 𝑏 = 3,40 ; 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑯′′
𝑆 42 62,54 𝒅𝒊𝒕𝒆𝒓𝒊𝒎𝒂
𝟎
𝑆3 2 128,5
𝑓 =
1
= 62,54 = 2,05 < 𝑓3𝑡 𝑎 𝑏 = 2,51 ; 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑯′′′𝒅𝒊𝒕𝒆𝒓𝒊𝒎𝒂
𝑆 42 𝟎
4. Kesimpulan
CONTOH KASUS :
Ingin diuji apakah mean tekanan darah pasien obat A, obat B dan obat C
sama, dan apakah mean tekanan darah pria dan wanita sama, serta apakah ada
interaksi antara variabel jenis obat yang dikonsumsi pasien dengan jenis kelamin.
Diketahui data sebagai berikut :
3. Pada kotak dialog yang muncul, masukkan variabe tekanan darah pada kotak
Dependent Variable. Masukkan variabel kelompok dan jenis_kelamin pada kotak
Fixed Factor(s)
4. Klik OK
OUTPUT SPSS
Univariate Analysis of Variance
Between-Subjects Factors
N
1 7
Jenis_Obat 2 7
3 7
1 10
Jenis_Kelamin
2 11
Tests of Between-Subjects Effects
Dependent Variable: Tekanan_Darah
Source Type III Sum of df Mean Square F Sig.
Squares
ANALISIS OUTPUT
Pada uji ANOVA dua arah, terdapat 2 jenis analisis yang dapat dilakukan , yaitu
uji beda mean berdasar variabel yang berbeda (jenis kelamin dan jenis obat )
dan uji interaksi antar variabel kategori.
1.Uji beda mean tekanan darah berdasar jenis obat yang digunakan
Hipotesis:
Ho = Mean tekanan darah orang peminum obat A, obat B dan obat C
adalah sama
H1 = Mean tekanan darah orang peminum obat A, obat B dan obat C adalah tidak
sama (ada perbedaan)
LATIHAN
2. Empat Sekolah (2 negeri dan 2 swasta) hendak dibandingkan hasil Try Out
Matematikanya dengan jangka waktu (lama) pemberian Les (Pelajaran
Tambahan). Percobaan dilakukan dengan menggunakan 8 Kelas yang
kemampuan siswanya seragam. Di setiap sekolah, dicobakan pada 2 kelas
yang ditentukan secara random. Hasil Try Out ke-4 sekolah adalah :
Tabel : Hubungan antara jenis sekolah, pemberian les, dan hasil TO.
Lama Sekolah
pemberian les V1 V2 V3 V4
P1 60 59 70 55
58 62 63 61
P2 75 61 68 70
71 54 73 69
P3 57 58 53 62
41 61 59 53
P1 = 3 bulan, P2 = 4 bulan, P3 = 2 bulan