Anda di halaman 1dari 10

RESUME KELOMPOK

“PENILAIAN DOKUMEN DAN PERSETUJUAN KELAYAKAN LINGKUNGAN”

Mata Kuliah AMDAL

Dosen Pengampu: Dr. Ir. Samsurizal M. Suleman, M.Si., C. EIA.

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 4

Muh. Yazid Ilmany (A22120029)


Farcha Fadiansyah (A22120063)
Rifka (A22120067)
Ahmad Farhan (A22120067)
Ramadhan (A22120076)
*tidak aktif dalam pembuatan tugas

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2022
PENDAHULUAN

Permasalahan lingkungan hidup dari tahun ke tahun masih memunculkan pekerjaan


rumah bagi pemerintah sebagai pemangku kebijakan dan masyarakat sebagai pihak yang
diatur melalui peraturan-perundangan. Menurut Pasal 1 angka (1) Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUPPLH) yang
dimaksud dengan “Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam
itu sendiri, kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lain.” Sedangkan menurut Pasal 1 angka (2) UUPPLH bahwa “perlindungan dan pengelolaan
lingkungan adalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi
lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup
yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan dan
penegakan hukum.” Amanat pasal itu memiliki makna bahwa terdapat korelasi antara negara,
wujud perbuatan hukumnya berupa kebijakan (policy making), serta sistem tata kelola
lingkungan yang bertanggungjawab.

Sebagai upaya pengendalian pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup adalah


melalui mekanisme perizinan lingkungan. Hal tersebut sebagai bentuk pengaturan
pengelolaan lingkungan hidup antara manusia dan lingkungan hidup. Semua aktivitas yang
berkaitan dengan kepemilikan potensi alam dan dikuasai negara harus dengan izin. Perizinan
bertujuan untuk mengarahkan agar aktivitas yang berpengaruh kepada lingkungan hidup itu
terselenggara secara baik. Dalam arti tidak menimbulkan kerugian, baik terhadap manusia
maupun lingkungan. Perizinan lingkungan digunakan oleh pemerintah sebagai suatu
instrumen untuk mempengaruhi dalam hubungan antara warga negara dan penguasa, dengan
harapan warga negara mau dan mampu mengikuti cara yang dianjurkan guna mencapai
tujuan konkret yang telah ditetapkan.

Pengertian Izin Lingkungan menurut Pasal 1 angka (35) UUPPLH yaitu “Izin yang
diberikan kepada setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan yang wajib Amdal
dan UKL-UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup-Upaya Pemantauan Lingkungan
Hidup) dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasyarat
untuk memperoleh izin usaha dan/atau kegiatan”. Setiap usaha dan/atau kegiatan yang wajib
memiliki amdal atau UKL-UPL wajib memiliki Izin Lingkungan. Perizinan Lingkungan lebih
khususnya Izin Lingkungan diterbitkan oleh Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota sesuai
dengan kewenangannya. Dalam ketentuan Pasal 36 UUPPLH disebutkan bahwa setiap usaha
dan/atau kegiatan yang wajib memiliki Amdal atau UKL-UPL wajib memiliki Izin
Lingkungan.

Pengertian Amdal menurut Pasal 1 angka (11) UUPPLH yaitu “kajian mengenai
dampak penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup
yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau
kegiatan”, sedangkan pengertian UKL-UPL menurut Pasal 1 angka (12) UUPPLH adalah
“pengelolaan dan pemantauan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang tidak berdampak
penting terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan
tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.”

Menurut Pasal 47 ayat (2) huruf b UUPPLH disebutkan bahwa “Izin lingkungan
diterbitkan oleh Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota dilakukan bersamaan dengan
diterbitkannya Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup untuk usaha dan/atau kegiatan
dengan kriteria wajib Amdal dan rekomendasi persetujuan UKL-UPL untuk usaha dan/atau
kegiatan dengan kriteria wajib UKL-UPL.”

Permasalahan muncul ketika terdapat usaha dan/atau kegiatan yang telah memiliki
izin usaha dan/atau kegiatan dengan kata lain telah melakukan operasional kegiatan, tetapi
belum memiliki dokumen lingkungan hidup dan Izin Lingkungan, sementara dokumen
lingkungan hidup Amdal dan UKL-UPL disusun oleh penanggungjawab usaha dan/atau
kegiatan pada tahap perencanaan atau belum terdapat aktivitas konstruksi dan belum dimulai
operasional kegiatan. Dokumen lingkungan hidup adalah dokumen yang memuat pengelolaan
dan pemantauan lingkungan hidup yang terdiri atas analisis mengenai dampak lingkungan
hidup (amdal), upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup
(UKL-UPL), surat pernyataan kesanggupan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup
(SPPL), dokumen pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup (DPPL), studi evaluasi
lingkungan hidup (SEL), penyajian informasi lingkungan (PIL), penyajian evaluasi
lingkungan (PEL), dokumen pengelolaan lingkungan hidup (DPL), rencana pengelolaan
lingkungan dan rencana pemantauan lingkungan (RKL-RPL), dokumen evaluasi lingkungan
hidup (DELH), dokumen pengelolaan lingkungan hidup (DPLH) dan Audit Lingkungan.
ISI

A. Komisi Penilai AMDAL


Komisi Penilai AMDAL adalah komisi yang tugasnya melakukan penilain dokumen
AMDAL. Komisi Penilai mempunyai kedudukan di instansi yang tugasnya sebagai
pengendali lingkungan. Komisi Penilai di tingkat daerah dibentuk oleh gubernur
sedangkan Komisi Penilai di tingkat pusat dibentuk oleh menteri. Sebutan Komisi Penilai
di tingkat pusat yaitu Komisi Penilai Pusat, sedangkan Sebutan Komisi Penilai di tingkat
daerah yaitu Komisi Penilai Daerah. Komisi penilai di tingkat pusat mempunyai
kedudukan di Kementrian Lingkungan Hidup, komisi penilai di tingkat provinsi
mempunyai kedudukan di Bapedalda atau instansi yang mengelola lingkungan hidup
provinsi, dan di tingkat kota/ kabupaten mempunyai kedudukan di Bapedalda atau
instansi yang mengelola lingkungan hidup kota/ kabupaten. Komisi Penilai Pusat
berwenang menilai hasil analisis dampak lingkungan hidup bagi jenis usaha atau kegiatan
yang bersifat strategis atau menyangkut ketahanan dan keamanan negara, berlokasi
meliputi lebih dari satu wilayah provinsi, berlokasi di wilayah yang setatusnya belum
jelas dengan negara lain, berlokasi di wilayah ruang lautan, atau berlokasi di lintas batas
negara.

B. Kedudukan Komisi Penilai AMDAL


Komisi Penilai mempunyai kedudukan di instansi yang tugasnya sebagai pengendali
lingkungan. Komisi Penilai di tingkat daerah dibentuk oleh gubernur sedangkan Komisi
Penilai di tingkat pusat dibentuk oleh menteri. Sebutan Komisi Penilai di tingkat pusat
yaitu Komisi Penilai Pusat, sedangkan Sebutan Komisi Penilai di tingkat daerah yaitu
Komisi Penilai Daerah. Komisi penilai di tingkat pusat mempunyai kedudukan di
Kementrian Lingkungan Hidup, komisi penilai di tingkat provinsi mempunyai kedudukan
di Bapedalda atau instansi yang mengelola lingkungan hidup provinsi, dan di tingkat
kota/ kabupaten mempunyai kedudukan di Bapedalda atau instansi yang mengelola
lingkungan hidup kota/ kabupaten. Komisi Penilai Pusat berwenang menilai hasil analisis
dampak lingkungan hidup bagi jenis usaha atau kegiatan yang bersifat strategis atau
menyangkut ketahanan dan keamanan negara, berlokasi meliputi lebih dari satu wilayah
provinsi, berlokasi di wilayah yang setatusnya belum jelas dengan negara lain, berlokasi
di wilayah ruang lautan, atau berlokasi di lintas batas negara.
C. Fungsi Komisi Penilai AMDAL
Fungsi dari Komisi Penilai AMDAL, yaitu komisi yang bertugas menilai Dokumen
AMDAL yang terdiri dari Kerangka Acuan (KA), Analisis Dampak Lingkungan Hidup
(ANDAL), Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan
Lingkungan Hidup (RPL).
D. Persetujuan Kelayakan Lingkungan
Persetujuan Lingkungan adalah keputusan kelayakan lingkungan hidup atau
pernyataan kesanggupan pengelolaan lingkungan hidup yang telah mendapatkan
persetujuan dari Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah.
Dasar Hukum yang mengatur tentang Persetujuan Lingkungan yaitu Peraturan
Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Persetujuan Lingkungan wajib dimiliki oleh setiap Usaha
dan/atau Kegiatan yang memiliki dampak penting atau tidak penting terhadap lingkungan.
Persetujuan Lingkungan diberikan kepada Pelaku Usaha atau Instansi Pemerintah sebagai
prasyarat penerbitan Perizinan Berusaha atau Persetujuan Pemerintah. Persetujuan
Lingkungan dilakukan melalui;
• penyusunan Amdal dan uji kelayakan Amdal
• penyusunan Formulir UKL-UPL dan pemeriksaan Formulir UKL-UPL
Masa berlaku Persetujuan Lingkungan berakhir bersamaan dengan berakhirnya
Perizinan Berusaha atau Persetujuan Pemerintah. Setiap rencana usaha atau kegiatan yang
berdampak terhadap lingkungan hidup wajib memiliki Amdal, UKL-UPL dan juga SPPL.
E. Penyusunan SKKL
Berikut ini contoh gambar dari Proses Penyusunan dan AMDAL serta Penerbitan SKKL
dan Izin Lingkungan pada Provinsi Sumatera Barat.
PENUTUP

Komisi Penilai AMDAL adalah komisi yang tugasnya melakukan penilain dokumen
AMDAL. Komisi Penilai mempunyai kedudukan di instansi yang tugasnya sebagai
pengendali lingkungan.

Susunan keanggotaan dan kinerja Komisi Penilai AMDAL diatur dalam keputusan
Menteri Negara Lingkungan Hidup, sedangkan keanggotaan pada Komisi Penilai AMDAL di
tingkat kota/kabupaten dan provinsi yang menetapkan adalah bupati/walikota dan gubernur.
Yang membantu Komisi Penilai yaitu tim teknis yang tugasnya memberi pertimbangan teknis
atas komponen dokumen AMDAL.

Persetujuan Lingkungan adalah keputusan kelayakan lingkungan hidup atau


pernyataan kesanggupan pengelolaan lingkungan hidup yang telah mendapatkan persetujuan
dari Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2020). Komisi penilai AMDAL. [Online]. Diakses dari


https://dlhk.acehprov.go.id/profil/komisi-penilai-
amdal/#:~:text=Komisi%20Penilai%20AMDAL%20adalah%20Komisi,Pemantauan%20Ling
kungan%20Hidup%20(RPL).

Anonim. (2019). Pengertian komisi penilai AMDAL. [Online]. Diakses dari


https://www.temukanpengertian.com/2016/01/pengertian-komisi-penilai-amdal.html

Anonim. (2022). Ap aitu persetujuan lingkungan?. [Online]. Diakses dari


https://dlh.kuburayakab.go.id/2022/04/06/apa-itu-persetujuan-
lingkungan/#:~:text=Persetujuan%20Lingkungan%20adalah%20keputusan%20kelayakan,Pe
merintah%20Pusat%20atau%20Pemerintah%20Daerah.

Admin DLH. (2017). Proses penyusunan dan penilaian AMDAL serta penerbitan SKKL dan
izin lingkungan. [Online]. Diakses dari https://dlh.sumbarprov.go.id/details/news/633
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai