Anda di halaman 1dari 19

DISAIN DAN PENGEMBANGAN

PEMBELAJARAN BIOLOGI
PROJECT BASED LEARNING (PJBL)

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah : Desain dan Pengembangan Biologi
Dosen Pengampu : Dr. Riki Apriyadi Putra, M.Pd

Oleh :
KELOMPOK 1

Loviana Rekha (2110246791)


Nadila Husna (2110246733)
Revina Sri Utami (2110246986)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
taufik hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “project based learning (PjBL)” untuk memenuhi tugas mata kuliah
Disain dan Pengembangan Biologi
Makalah ini terdiri dari tiga bagian yaitu pendahuluan, pembahasan, dan
kesimpulan. Tujuan yang ingin dicapai penulis pada penulisan ini yaitu untuk
memahami project based learning (PjBL) meliputi karakteristik pembelajaran,
teori, kelebihan dan kekurangan dan tahapan-tahapan dari PjBL, beserta prinsip-
prinsip model PjBL
Penulisan makalah dapat terselesaikan atas bantuan dari berbagai pihak,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada rekan seperjuangan dan yang lain.
Semoga makalah ini dapat diterima dan dapat digunakan sebagai referensi
belajar terkait materi project based learning (PjBL). Penulis juga mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan penulisan makalah ini.

Pekanbaru, Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

COVER.....................................................................................................
KATA PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah........................................................................
2
C. Tujuan Penulisan......................................................................... 2
D.Manfaat Penulisan........................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Project based learning................................................................ 3
B. Karakteristik pembelajaran Project based learning.................... 4
C. Teori yang mendasari model Project based learning.................. 6
D. Kelebihan dan Kelemahan model Project based learning.......... 6
E. Tahapan umum pembelajaran Project based learning................ 8
F. Prinsip-prinsip model Project based learning............................. 13

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.................................................................................. 15
B. Saran............................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran sains diajarkan dengan menekankan pada proses memberi
pengalaman kepada siswa dalam memadukan pengetahuan awal siswa dengan
pengetahuan yang sesuai konsep ilmuwan. Pengetahuan awal siswa yang
diperoleh dari pengalaman mengamati fenomena-fenomena di lingkungan tempat
tinggal memberikan latar belakang dalam membangun pengetahuan awal siswa.
Setiap siswa tentu mempunyai tafsiran yang berbeda terhadap pengalaman yang
diperoleh dalam kehidupan sehari-hari. Ketika siswa berada dalam proses
pembelajaran di kelas, guru memfasilitasi kegiatan pembelajaran agar terbentuk
konsep baru yang sesuai dengan konsep ilmuwan. Guru hendaknya merancang
pembelajaran yang efektif dengan memperhatikan karakteristik materi
pembelajaran yang diajarkan. Hal-hal yang perlu dipertimbangan guru dalam
merancang pembelajaran dengan memilih pendekatan, strategi, metode, dan
teknik pembelajaran. Kesatuan yang utuh antara pendekatan, strategi, metode, dan
teknik pembelajaran akan terbentuk sebuah model pembelajaran. Model
pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari
awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model
pembelajaran merupakan bingkai dari penerapan pendekatan, metode, dan teknik
pembelajaran.
Mencermati upaya reformasi pembelajaran yang dikembangkan di
Indonesia, para guru saat ini banyak ditawari dengan aneka pilihan model
pembelajaran, sebagaimana yang disyaratkan dalam kurikulum nasional. Jika guru
telah memahami karakteristik materi ajar dan siswa, pemilihan model
pembelajaran diharapkan dapat mewujudkan tujuan pembelajaran yang hendak
dicapai. Kurikulum 2013 telah memberikan acuan dalam pemilihan model
pembelajaran yang sesuai dengan pendekatan saintifik. Model pembelajaran yang
dimaksud meliputi : project based learning (PjBL). Pemilihan model
pembelajaran diserahkan kepada guru dengan menyesuaikan dengan karakteristik
materi ajar.

1
2

Pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang


berpusat pada siswa dan memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi
siswa. Pengalaman belajar siswa maupun konsep dibangun berdasarkan produk
yang dihasilkan dalam proses pembelajaran berbasis proyek. Makalah ini hanya
akan membahas pembelajaran berbasis proyek project based learning (PjBL)
diantara banyak model pembelajaran yang lain.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu project based learning ?
2. Bagaimana karakteristik pembelajaran project based learning ?
3. Apa saja teori yang mendasari model project-based learning ?
4. Apa saja kelebihan dan kelemahan model project based learning ?
5. Bagaimana tahapan umum pembelajaran project based learning ?
6. Apa saja prinsip-prinsip model project based learning ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu project based learning
2. Untuk memahami bagaimana karakteristik pembelajaran project based
learning
3. Untuk memahami apa saja teori yang mendasari model project-based
learning
4. Untuk mengetahui apa saja kelebihan dan kelemahan model project based
learning
5. Untuk memahami bagaimana tahapan umum pembelajaran project based
learning
6. Untuk memahami apa saja prinsip-prinsip model project based learning

D. Manfaat
Sebagai referensi bagi mahasiswa dan guru dalam upaya reformasi
pembelajaran masa kini di abad 21 mengenai model PjBL yang dikembangkan
oleh para ahli dan perkembangan PjBL
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran Project Based Learning


Goodman dan Stivers (2010) mendefinisikan Project Based Learning
(PjBL) merupakan pendekatan pengajaran yang dibangun di atas kegiatan
pembelajaran dan tugas nyata yang memberikan tantangan bagi peserta didik yang
terkait dengan kehidupan sehari-hari untuk dipecahkan secara berkelompok.
Menurut Afriana (2015), pembelajaran berbasis proyek merupakan model
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan memberikan pengalaman
belajar yang bermakna bagi peserta didik. Pengalaman belajar peserta didik
maupun konsep dibangun berdasarkan produk yang dihasilkan dalam proses
pembelajaran berbasis proyek.
Grant (2002) mendefinisikan Project Based Learning atau pembelajaran
berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
untuk melakukan suatu investigasi yang mendalam terhadap suatu topik. Peserta
didik secara konstruktif melakukan pendalaman pembelajaran dengan pendekatan
berbasis riset terhadap permasalahan dan pertanyaan yang berbobot, nyata, dan
relevan. Sedangkan Made Wena (dalam Lestari, 2015: 14) menyatakan bahwa
model Project Based Learning adalah model pembelajaran yang memberikan
kesempatan kepada pendidik untuk mengelola pembelajaran dikelas dengan
melibatkan kerja proyek. Kerja proyek merupakan suatu bentuk kerja yang
memuat tugas-tugas kompleks berdasarkan kepada pertanyaan dan permasalahan
yang sangat menantang dan menuntun peserta didik untuk merancang,
memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan kegiatan investigasi, serta
memberikan kesempatan peserta didik untuk bekerja secara mandiri. Pendekatan
pembelajaran berbasis proyek (PjBL) menciptakan lingkungan belajar
"konstruktivis" dimana peserta didik membangun pengetahuan mereka sendiri dan
pendidik menjadi fasilitator. (Goodman dan Stivers, 2010).
Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran based learning adalah
pembelajaran yang berfokus pada aktivitas peserta didik untuk dapat memahami
suatu konsep dan prinsip dengan melakukan penelitian yang mendalam tentang

3
4

suatu masalah dan mencari solusi yang relevan dan peserta didik belajar secara
mandiri serta hasil dari pembelajaran ini adalah produk.

B. Karakteristik Pembelajaran Based Learning


Karakteristik model Project-based Learning diantaranya yaitu peserta didik
dihadapkan pada permasalahan konkret, mencari solusi, dan mengerjakan projek
dalam tim untuk mengatasi masalah tersebut. Pada model PjBL peserta didik tidak
hanya memahami konten, tetapi juga menumbuhkan keterampilan pada peserta
didik bagaimanan berperan di masyarakat. Keterampilan yang ditumbukan dalam
PjBl diantaranya keterampilan komunikasi dan presentasi, keterampilan
manajemen organisasi dan waktu, keterampilan penelitian dan penyelidikan,
keterampilan penilaian diri dan refleksi, partisipasi kelompok dan kepemimpinan,
dan pemikiran kritis.
Penilian kinerja pada PjBL dapat dilakukan secara individual dengan
memperhitungkan kualitas produk yang dihasilkan, kedalaman pemahaman
konten yang ditunjukkan, dan kontribusi yang diberikan pada proses realisasi
proyek yang sedang berlangsung. PjBL juga memungkinkan peserta didik untuk
merefleksikan ide dan pendapat mereka sendiri, dan membuat keputusan yang
mempengaruhi hasil proyek dan proses pembelajaran secara umum, dan
mempresentasikan hasil akhir produk.
Kegiatan belajar aktif dan melibatkan proyek tidak semuanya disebut
sebagai PjBL. Beberapa kriteria harus dimiliki untuk dapat menentukan sebuah
pembelajaran sebagai bentuk PjBL. Lima kriteria suatu pembelajaran merupakan
PjBL adalah sentralitas, mengarahkan pertanyaan, penyelidikan kontruktivisme,
otonomi, dan realistis (Thomas, 2000; Kemdikbud, 2014) :
1. The project are central, not peripheral to the curriculum. Kriteria ini
memiliki dua corollaries. Pertama, proyek merupakan kurikulum. Pada
PjBL, proyek merupakan inti strategi mengajar, siswa berkutat dan belajar
konsep inti materi melalui proyek. Kedua, keterpusatan yang berarti jika
siswa belajar sesuatu di luar kurikulum, maka tidaklah dikategorikan
sebagai PjBL.
5

2. Proyek PjBL difokuskan pada pertanyaan atau problem yang mendorong


siswa mempelajari konsep-konsep dan prinsip-prinsip inti atau pokok dari
mata pelajaran. Definisi proyek bagi siswa harus dibuat sedemikian rupa
agar terjalin hubungan antara aktivitas dan pengetahuan konseptual yang
melatarinya. Proyek biasanya dilakukan dengan pengajuan
pertanyaanpertanyaan yang belum bisa dipastikan jawabannya (ill-defined
problem). Proyek dalam PjBL dapat dirancang secara tematik, atau
gabungan topik-topik dari dua atau lebih mata pelajaran.
3. Proyek melibatkan siswa pada penyelidikan konstruktivisme. Sebuah
penyelidikan dapat berupa perancangan proses, pengambilan keputusan,
penemuan masalah, pemecahan masalah, penemuan, atau proses
pengembangan model. Aktivitas inti dari proyek harus melibatkan
transformasi dan konstruksi dari pengetahuan (pengetahuan atau
keterampilan baru) pada pihak siswa. Jika aktivitas inti dari proyek tidak
merepresentasikan “tingkat kesulitan” bagi siswa, atau dapat dilakukan
dengan penerapan informasi atau keterampilan yang siap dipelajari, proyek
yang dimaksud adalah tak lebih dari sebuah latihan, dan bukan proyek
PjBL yang dimaksud.
4. Project are sudent-driven to some significant degree. Inti proyek bukanlah
berpusat pada guru, berupa teks aturan atau sudah dalam bentuk paket
tugas. Misalkan tugas laboratorium dan booklet pembelajaran bukanlah
contoh PjBL. PjBL lebih mengutamakan kemandirian, pilihan, waktu kerja
yang tidak bersifat kaku, dan tanggung jawab siswa daripada proyek
tradisional dan pembelajaran tradisional.
5. Proyek adalah realistis, tidak school-like. Karakterisitik proyek
memberikan keotentikan pada siswa. Karakteristik ini boleh jadi meliputi
topik, tugas, peranan yang dimainkan siswa, konteks di mana kerja proyek
dilakukan, produk yang dihasilkan, atau kriteria di mana produk-produk
atau unjuk kerja dinilai. PjBL melibatkan tantangan-tantangan kehidupan
nyata, berfokus pada pertanyaan atau masalah autentik (bukan simulatif),
6

dan pemecahannya berpotensi untuk diterapkan di lapangan yang


sesungguhnya.

C. Teori Yang Mendasari Model Project-Based Learning


Model pembelajaran tidak lahir berkembang secara sendirinya, melainkan
memiliki landasan teoritis tertentu. Teori belajar yang melandasi model
pembelajaran project based learning adalah :
1. Dukungan PjBL Secara Teoritis Pembelajaran berbasis proyek (project
based learning) juga didukung oleh teori belajar kontruktivistik bersandar
pada ide bahwa peserta didik membangun pengetahuannya sendiri didalam
konteks pengalamannya sendiri.
2. Dukungan PjBL Secara Empiris Penerapam PjBL telah menunjukkan
bahwa model tersebut sanggup membuat peserta diidk mengalami proses
pembelajaran yang bermakna, yaitu pembelajaran yang dikembangkan
berdasarkan faham kontruktivisme.
Menurut pemaparan diatas bahwa penerapan pembelajaran didalam kelas
bertumpu pada kegiatan belajar aktif dalam bentuk kegiatan (melakukan sesuatu)
dari pada kegiatan pasif seperti guru hanya mentransfer ilmu pada tersebut.
Pembelajaran ini memberi peluang untuk menyampaikan ide, mendengarkan ide
orang lain dan memperkenalkan ide sendiri kepada orang lain, adalah suatu
bentuk pembelajaran individu. Dari meningkatkan ketrampilan dan memecahkan
masalah secara bersama.

D. Kelebihan dan Kelemahan Model Project Based Learning


1. Kelebihan Model Project Based Learning
 Meningkatkan motivasi, dimana siswa tekun dan berusaha keras dalam
mencapai proyek dan merasa bahwa belajar dalam proyek lebih
menyenangkan dari pada komponen kurikulum lain.
 Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, dari berbagai sumber
yang mendeskripsikan lingkungan belajar berbasis proyek membuat
siswa menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem kompleks.
7

 Meningkatkan kolaborasi, pentingnya kerja kelompok dalam proyek


memerlukan peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikan
keterampilan komunikasi.
 Meningkatkan keterampilan mengelola sumber, bila
diimpelementasikan secara baik maka peserta didik akan belajar dan
praktik dalam mengorganisasi proyek, membuat alokasi waktu dan
sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.
 Meningkatkan ketrampilan peserta didik dalam mengelola sumber
belajar.
 Mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikan
keterampilan komunikasi.
 Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan peserta didik
kompleks dan dirancang untuk berkembang sesuai dunia nyata.
 Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga peserta
didik maupun pendidik menikmati proses pembelajaran (Daryanto,
2013)
2. Kelemahan Model Project Based Learning
 Membutuhkan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah dan
menghasilkan produk.
 Membutuhkan biaya yang cukup.
 Membutuhkan guru yang terampil dan mau belajar.
 Membutuhkan fasilitas, peralatan, dan bahan yang memadai.
 Tidak sesuai untuk peserta didik yang mudah menyerah dan tidak
memiliki pengetahuan serta ketrampilan yang dibutuhkan.
 Kesulitan melibatkan semua peserta didik dalam kerja kelompok
(Ridwan Abdullah Sani, 2014)

E. Tahapan Umum Pembelajaran Project Based Learning


Menurut Educational Technology Division-Ministry of Education Malaysia
(2006) terdapat 6 langkah agar pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek ini
8

berhasil yaitu dengan mempersiapkan pertanyaan penting terkait suatu topik maeri
yang akan dipelajari, membuat rencana proyek, membuat jadwal, memonitor
pelaksaan pembelajaran berbasis proyek (PBL), melakukan penilaian, dan valuasi
pembelajaran berbasis proyek (PBL).

Menurut Rais dalam Lestari (2015) langkah-langkah model pembelajaran


Project Based Learning adalah sebagai berikut:
1. Membuka pelajaran dengan suatu pertanyaan menantang (start with the
big question) Pembelajaran dimulai dengan sebuah pertanyaan driving
question yang dapat memberi penugasan pada peserta didik untuk
melakukan suatu aktivitas. Topik yang diambil hendaknya sesuai dengan
realita dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam.
2. Merencanakan proyek (design a plan for the project). Perencanaan
dilakukan secara kolaboratif antara pendidik dengan peserta didik. Dengan
demikian peserta didik diharapakan akan merasa memiliki atas proyek
tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang
dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial dengan
mengintegrasikan berbagai subjek yang mendukung, serta
menginformasikan alat dan bahan yang dapat dimanfaatkan untuk
menyelesaikan proyek.
3. Menyusun jadwal aktivitas (create a schedule). Pendidik dan peserta didik
secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan
proyek. Waktu penyelesaian proyek harus jelas, dan peserta didik diberi
arahan untuk mengelola waktu yang ada. Biarkan peserta didik mencoba
menggali sesuatu yang baru, akan tetapi pendidik juga harus tetap
9

mengingatkan apabila aktivitas peserta didik melenceng dari tujuan


proyek. Proyek yang dilakukan oleh peserta didik adalah proyek yang
membutuhkan waktu yang lama dalam pengerjaannya, sehingga pendidik
meminta peserta didik untuk menyelesaikan proyeknya secara
berkelompok di luar jam sekolah. Ketika pembelajaran dilakukan saat jam
sekolah, peserta didik tinggal mempresentasikan hasil proyeknya di kelas.
4. Mengawasi jalannya proyek (monitor the students and the progress of the
project). Pendidik bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap
aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring
dilakukan dengan cara memfasilitasi peserta didik pada setiap proses.
Dengan kata lain, pendidik berperan sebagai mentor bagi aktivitas peserta
didik. Pendidik mengajarkan kepada peserta didik bagaimana bekerja
dalam sebuah kelompok. Setiap peserta didik dapat memilih perannya
masing masing dengan tidak mengesampingkan kepentingan kelompok.
5. Penilaian terhadap produk yang dihasilkan (assess the outcome). Penilaian
dilakukan untuk membantu pendidik dalam mengukur ketercapaian
standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing masing peserta
didik, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah
dicapai oleh peserta didik, serta membantu pendidik dalam menyusun
strategi pembelajaran berikutnya. Penilaian produk dilakukan saat masing-
masing kelompok mempresentasikan produknya di depan kelompok lain
secara bergantian.
6. Evaluasi (evaluate the experience). Pada akhir proses pembelajaran,
pendidik dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil
proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara
individu maupun kelompok. Pada tahap ini, peserta didik diminta untuk
mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan
proyek
Berdasarkan penjelasan tersebut, berikut ini diagram tahapan dalam
pelaksanaan Project Based Learning :
10

Pengalaman Belajar dan Kompetensi Dalam Penerapan Model Project Based


Learning
Diskripsi pengalaman belajar dan kompetensi yang diperoleh peserta didik
dapat diperoleh dengan menghubungkan alur/tahapan pembelajaran (learning
path) dari model pembelajaran Project Based Learning dan dihubungkan
Kompetensi Abad 21, yaitu 4C: creative (berpikir kreatif), collaborative
(bekerjasama), communication (berkomunikasi), critical (berpikir kritis), dan 1Q
yaitu Taqwadengan pendekatan Saintifik sesuai Kurikulum 2013 (K13), yaitu 5M:
Mengamati, Mengasosiasi, Mencoba, Mendiskusikan, dan Mengkomunikasikan.
Pengalaman belajar peserta didik selama pelaksanaan model pembelajaran project
based learning antara lain peserta didik diajak untuk peduli terhadap masalah-
masalah di lingkungan sekitar dalam kehidupan mereka sehari hari, berlatih untuk
peka pada lingkungan, belajar mencari pertanyaan esensial, peserta didik berlatih
berpikir logis, kritis, dan detil, berfikir tentang detil pekerjaan yang harus
dilakukan, berfikir asosiatif yakni menghubungkan satu aspek pekerjaan dengan
pekerjaan lainnya, berpikir tentang urutan waktu, belajar membagi tugas sesuai
minat dan kemampuan, inisiatif peserta didik untuk mengarahkan sendiri dalam
belajar, berusaha mencari sumber informasi dan pengetahuan, peserta didik
mencoba cara kerja sesuai pemahaman mereka, saling berdiskusi dan
bekerjasama, dan belajar dari kesalahan untuk kemudian memperbaikinya sendiri.
11

Tahapan Pembelajaran Project based learning secara umum


Tahapan Pengalaman Belajar Kompetensi Abad Pendekatan
dalam 21 Saintifik (K13)
PJBL (4C+1Q)
Langkah 1.  Menggugah  Critical thinking  Mengamati
Pengenalan ketertarikan peserta (mendorong fenomena sekitar
masalah didik terhadap topik berfikir kritis (dunia nyata) yang
(Penentuan yang akan dipelajari mencari jawaban dihubungkan
Pertanyaan (apersepsi) dari pertanyaan dengan topik yang
Mendasar)  Mendorong peserta yang diberikan dibahas
didik untuk berfikir  EQ  Mengasosiasi
kritis  IQ (mengubungkan
 Membangun  SQ keterkaitan
kemampuan peserta fenomena alam
didik dalam dengan topik yang
menghubungkan dibahas)
kejadian yang tejadi
di sekitarnya dengan
topik yang dibahas
Langkah 2.  Mengorganisasikan  Critical thinking  Mendiskusikan
Penyusunan peserta didik dalam (mengembangka rancangan project
Rancangan kelompok kerja n kemampuan  Mencoba
Project Membangun kerjasama berfikir) atau  Mengkomunikasik
sesama peserta didik (menggali an dengan teman
 Membangun pengetahuan dan pendidiknya
komunikasi antar sendiri) untuk
peserta didik menyusun
Melibatkan peserta rancangan project
didik dalam proses  Creative
perencanaan (mengembangka
 Menentukan dan n kreatifitas
menemukan dalam membuat
rancangan project rancangan)
sendiri  Collaboration
(bekerjasama
dengan
kelompoknya
dalam membuat
rancangan)
 Communication
(mengkomunikas
ikan rancangan
dengan teman
dan pendidiknya)
Langkah 3  Mengembangkan  Critical thinking  Mengasosiasi
12

Penyusunan kemampuan  Creative  Mendiskusikan


Rencana penyelidikan otentik  Collaboration  Mengkomunikasik
Kerja  Mengidentifikasi  Communication an
masalah nyata
 Mencari sumber
informasi
Langkah 4  Memiliki  Critical thinking  Mengamati
Pelaksanaan pengalaman untuk  Creative  Mengasosiasi
dan melakukan  Collaboration  Mencoba
Monitoring penyelidikan  Communication  Mendiskusikan
Project (mencoba) Mengkomunikasik
 Menumbuhkan an
kemampuan
menganalisis
(menemukan sendiri
hubungan antara
kondisi nyata dengan
permasalahan yang
dihadapi)
 Membangun sikap
berbagi dan
kekerjasama
 Mengembangkan
kemampuan
berkomunikasi
 Memumbuhkan
kemampuan
membuat keputusan
 Memanfaatkan
media dan sumber
lain
Langkah 5  Menyusun bahan  Creative  Mendiskusikan
Pengujian presentasi  Communication  Mengkomunikasik
Hasil  Menyampaikan hasil  Collaboration an
(Presentasi) project (presentasi
menggunakan
media/TIK)
 Menjawab
pertanyaan saat
diskusi
 Mengembangkan
kemampuan
menampilkan hasil
karya (menggunakan
media/TIK)
13

 Mengemas produk
 endokumentasikan
tahapan projek
(memanfaatkan TIK)
 Menampilkan
produk(menggunaka
n media/TIK)
Langkah 6  Mengembangkan  Critical thinking  Mengasosiasi
Evaluasi dan kemampuan  EQ
Refleksi menganalisis hasil  IQ
project  SQ
 Kemampuan
mengambil
keputusan

F. Prinsip-Prinsip Model Project Based Learning


Prinsip PjBL adalah sebuah upaya kompleks yang memerlukan analisis
masalah yang harus direncanakan, dikelola dan diselesaikan pada batas waktu
yang telah ditentukan terlebih dahulu. Prosedur yang digunakan PjBL adalah
perencanaan, implementasi/ penciptaan, dan pemprosesan.
Pembelajaran berbasis project based learning mempunyai beberapa prinsip
yaitu:
1. Prinsip Sentralisitis
Menegaskan bahwa kerja project based learning merupakan esensi dari
kurikulum. Model ini merupakan pusat strategi pembelajaran, dimana
peserta didik mengalami dan belajar konsep-konsep inti suatu disiplin ilmu
melalui proyek.
2. Prinsip Pendorong
Kerja proyek berfokus pada “pertanyaan atau permasalahan” yang dapat
mendorong peserta didik untuk berjuang memperoleh konsep atau prinsip
utama suatu bidang tertentu.Jadi kerja proyek ini dapat sebagai ekternal
motivation yang mampu mengunggah peserta didik untuk menumbuhkan
kemandiriannya dalam mengerjakan tugas-tugas pembelajaran.
3. Prinsip Invetigasi Konstruktif
Merupakan yang mengarah kepada pencapaian tujuan, yang mengandung
kegiatan inkuiri, pembangunan konsep, dan resolusi. Dalam invetigasi
14

memuat proses perancangan, pembuatan keputusan, penemuan masalah,


pemecahan masalah, discovery dan pembentukan model.
4. Prinsip Otonomi Prinsip otonomi dapat diartikan sebagai kemandirian
peserta didik dalam melaksanakan proses pembelajaran, yaitu bebas
menentukan pilihan sendiri, bekerja dengan minimal supervise dan
bertanggung jawab. Oleh karena itu lembar kerja peserta didik, petunjuk
kerja pratikum dan sejenisnya bukan merupakan aplikasi dari prinsip
pembelajaran berbasis proyek. Dalam hal ini guru hanya sebagai fasilitator
untuk mendorong tumbuhnya kemandirian peserta didik.
5. Prinsip Realistis Proyek
Merupakan sesuatu yang nyata, bukan seperti disekolah.Pembelajaran
berbasis proyek harus dapat memberikan perasaan realistis kepada peserta
didik, termasuk dalam memilih topik, tugas, peran konteks kerja,
kolaborasi kerja, produk, pelanggan, maupun standar produknya. (Made
Wena, 2013)
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang
tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru meliputi
pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran yang sudah
terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh. model pembelajaran adalah pola
pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir, proses pembelajaran yang
disajikan secara khas oleh guru untuk mencapai tujuan belajar.
Salah satu model pembelajaran adalah model pembelajaran berbasis proyek
(Project-based learning). Model pembelajaran berbasis proyek (project based
learning) merupakan pembelajaran inovatif yang berpusat pada peserta didik (
student centered) dan menetapkan guru sebagai motivator dan fasilitator, dimana
peserta didik diberi peluang bekerja secara otonom mengkontruksi belajarnya.
Model project based learning (PjBL) merupakan suatu model pembelajaran yang
berfokus pada aktivitas peserta didik untuk dapat memahami suatu konsep dan
prinsip dengan melakukan penelitian yang mendalam tentang suatu masalah dan
mencari solusi yang relevan dan peserta didik belajar secara mandiri serta hasil
dari pembelajaran ini adalah produk.

B. Saran
Setelah mendeskripsikan model project based learning, guru IPA
hendaknya dapat menggunakan model PjBL sebagai alternatif model
pembelajaran yang dapat diimplementasikan dalam proses belajar mengajar
dengan menyesuaikan karakteristik materi ajar.

15
DAFTAR PUSTAKA

Afriana, J. 2015. Project Based Learning (PjBL). Makalah untuk Tugas Mata
Kuliah Pembelajaran IPA Terpadu. Program Studi Pendidikan IPA Sekolah
Pascasarjana.Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Daryanto, 2014. Pendekatan Pembelajaran saintifik kurikulum 2013. Gava Media.


Yogyakarta

Dewi., R., Rina., dkk. 2015. Penerapan Metode Pembelajaran Project Based
Learning (PjBl) Disertai dengan Peta Konsep Untuk meningkatkan Prestasi
dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Materi Redoks Kelas x-3 SMA Negeri
Kebakkramat Tahun pelajaran 2013/2014. Jurnal Pendidikan Kimia(JPK).
4(1): 74-81.

Goodman, Brandon and Stivers, J. 2010. Project-Based Learning. Educational


Psychology. ESPY 505.

Grant, M.M. 2002. Getting A Grip of Project Based Learning : Theory, Cases and
Recomandation. North Carolina : Meredian A Middle School Computer
Technologies. Journal Vol. 5.

Kemdikbud. 2014. Materi pelatihan guru implementasi kurikulum 2013 tahun


ajaran 2014/2015: Mata pelajaran IPA SMP/MTs. Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan. Jakarta

Lestari., T. 2015. Peningkatan Hasil Belajar Kompetensi Dasar menyajikan


Contoh-Contoh Ilustrasi Dengan Model Pembelajaran Project Based
Learning dan Metode Pembelajaran Demonstrasi Bagi Siswa Kelas XI
Multimedia SMK Muhammadiyah Wonosari. Skripsi. Program Studi
Pendidikan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Negeri
Yogyakarta. Yogyakarta.
Nurfitriyanti, M. 2016. Model Pembelajaran Project Based Learning Terhadap
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika. Jurnal Formatif. 6(2): 149-
160.

Sani ., R., A. 2013. Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013. Bumi Aksara.


Jakarta

Thomas, J.W. (2000). A Review of Research on Project Based Learning. The


Autodesk Foundation. Callifornia

Wena, M. 2013. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan


Konseptual Operasional. Bumi Aksara. Jakarta

16

Anda mungkin juga menyukai