Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

“MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK”


Mata Kuliah Strategi dan Model Pembelajaran

Dosen Pengampun Sunanik, M.Pd.I

Disusun oleh

Nabila Khilmia 2111306086

Muksin Mulyadi 2111306054

Nur Aisyah Putri R 2111306104

PROGRAN STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS SULTAN AJI MUHAMMAD IDRIS SAMARINDA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Model
Pembelajaran Berbasis Proyek di Indonesia ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan kami membuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Ibu Sunanik, M.Pd.I pada mata kuliah Strategi dan Model Pembelajaran. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Model Pembelajaran
Berbasis Proyek bagi para pembaca dan juga kami penulis.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Sunanik, M.Pd.I selaku dosen


dari mata kuliah Strategi dan Model Pembelajaran yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan serta wawasan kepada kami sendiri
tentunya.

Kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat ini jauh dari kata
sempurna baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi dimasa
mendatang.

Samarinda, 24 Februari 2024

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan Masalah .................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Model Pelajaran Berbasis Proyek ...................................... 3
B. Karakteristik Model Pelajaran Berbasis Proyek .................................. 4
C. Prinsip-prinsip Model Pelajaran Berbasis Proyek ............................... 5
D. Teori yang Mendasari Model Pelajaran Berbasis Proyek .................... 6
E. Kelebihan dan kekurangan Model Pelajaran Berbasis Proyek ............ 7
F. Langkah-langkah Model Pelajaran Berbasis Proyek ........................... 8
G. RPP....................................................................................................... 10
H. Lembar Kerja ...................................................................................... 18

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .......................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 23

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan suatu proses guna mensimulasikan manusia
berbagai macam situasi dengan tujuan memberdayakan diri. Pendidikan jika
tidak ada maka kehidupan manusia tidak akan teratur, kedudukan
pendidikan dianggap sangat penting karena kehidupan yang semakin maju
dan zaman semakin canggih merupakan peranan dari pendidikan. Ada juga
perangkat yang terlibat dalam sebuah pendidikan seperti pengelola, tempat,
penyelenggara, pendidik atau seorang guru, sarana dan prasarana, media
serta peserta didik atau siswa yang merupakan calon penerus bangsa yang
menduduki dunia ini.
Salah satu pembangunan nasional dalam upaya mencerdaskan
kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia adalah
pendidikan, Menurut Permendikbud No.22 Tahun 2016 menyebutkan
bahwa proses pendidikan yaitu pembelajaran harus diselerenggakan secara
interaktif, menantang, inspiratif, menyenangkan, memotivasi siswa untuk
berpartisipasi aktif serta memberikan kesempatan untuk mengembangkan
krativitas siswa.
Pembelajaran berbasis proyek (PjBL) merupakan penerapan dari
pembelajaran aktif, teori konstruktivisme dari Jean Dewey tentang konsep
“Learning by Doing” Proses perolehan hasil belajar. Ia bersama dengan Idit
Harel pada publikasinya berjudul Situating Constructionalism (1991)
memperkenalkan istilah kontruksionalisme (Warsono, 2013). Pembelajaran
berbasis proyek adalah strategi pembelajaran yang memberdayakan peserta
didik untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman baru berdasar
pengamannya melalui berbagai presentasi. Adapun kararteristik
pembelajaran berbasis proyek adalah peserta didik menyelidiki ide-ide
penting dan bertanya, peserta didik menemukan pemahaman dalam proses
menyelidiki, sesuai dengan kebutuhan danminatnya, menghasikan produk

1
dan berpikir kreatif, kritis dan terampil menyelidiki, menyimpulkan materi,
serta menghubungkan dengan masalah dunia nyata, otentik dan isu-isu.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah adalah sebagai
berikut.
1. Bagaimana pengertian Model Pelajaran Berbasis Proyek?

2. Apa saja karakteristik Model Pelajaran Berbasis Proyek?

3. Apa saja prinsip-prinsip Model Pelajaran Berbasis Proyek?

4. Bagaimana teori yang mendasari Model Pelajaran Berbasis Proyek?

5. Apa saja kelebihan dan kekurangan Model Pelajaran Berbasis


Proyek?

6. Bagaimana langkah-langkah Model Pelajaran Berbasis Proyek?

7. Bagaimana membuat RPP Model Pelajaran Berbasis Proyek?

8. Bagaimana membuat lembar kerja Model Pelajaran Berbasis


Proyek?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah
adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui pengertian Model Pelajaran Berbasis Proyek.

2. Mengetahui karakteristik Model Pelajaran Berbasis Proyek.

3. Mengetahui prinsip-prinsip Model Pelajaran Berbasis Proyek.

4. Mengetahui teori yang mendasari Model Pelajaran Berbasis Proyek.

5. Mengetahui kelebihan dan kekurangan Model Pelajaran Berbasis


Proyek.

6. Mengetahui langkah-langkah Model Pelajaran Berbasis Proyek.

7. Mengetahui cara membuat RPP Model Pelajaran Berbasis Proyek.

2
8. Mengetahui cara membuat lembar kerja Model Pelajaran Berbasis
Proyek.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Proyek.


Project based learning adalah model pembelajaran yang
mengorganisasi kelas dalam sebuah proyek. Menurut NYC Departement of
Education. PjBL merupakan strategi pembelajaran dimana siswa harus
membangun pengetahuan konten mereka sendiri dan mendemonstrasikan
pemahaman baru melalui berbagai bentuk representasi. Sedangkan George
Lucas Educational Foundation mendefinisikan pendekatan pembelajaran
yang dinamis di mana siswa secara aktif mengeksplorasi masalah di dunia
nyata, memberikan tantangan, dan memperoleh pengetahuan yang lebih
mendalam.
Berdasarkan beberapa definisi para ahli, dapat ditarik kesimpulan
bahwa PjBL adalah model pembelajaran yang terpusat pada siswa untuk
membangun dan mengaplikasikan konsep dari proyek yang dihasilkan
dengan mengeksplorasi dan memecahkan masalah di dunia nyata secara
mandiri. Kemandirian siswa dalam belajar untuk menyelesaikan tugas yang
dihadapinya merupakan tujuan dari PjBL.
Namun kemandirian dalam belajar perlu dilatih oleh guru kepada
siswa agar terbiasa dalam belajar bila menggunakan PjBL. Siswa SD
maupun SMP masih perlu dibimbing dalam menyelesaikan tugas proyek
bahkan siswa SMA. Bimbingan guru diperlukan untuk mengarahkan siswa
agar proses pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan alur pembelajaran.
Pembelajaran berbasis proyek merupakan model belajar yang menggunakan
masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan
pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara
nyata.
Melalui PjBL, proses inquiry dimulai dengan memunculkan

3
pertanyaan penuntun ( guiding question) dan membimbing siswa dalam
sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi)
dalam kurikulum. PjBL merupakan investigasi mendalam tentang sebuah
topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha siswa.
Model pembelajaran berbasis proyek ( project based learning) merupakan
model pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai
media. Model pembelajaran berbasis proyek (project based learning)
merupakan pemberian tugas kepada semua peserta didik untuk di kerjakan
secara individual, peseta didik di tuntut untuk menganut membaca dan
meneliti. 1

B. Karakteristrik Model Pembelajaran Berbasis Proyek.


1. Fleksibilitas Waktu dan Tempat
Memungkinkan peserta didik untuk belajar kapan saja dan di mana
saja sesuai dengan kebutuhan mereka.
2. Penggunaan Teknologi
Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
menyampaikan materi pembelajaran, berkomunikasi, dan
berkolaborasi.
3. Kemandirian Belajar
Menekankan pada kemampuan peserta didik untuk mengelola waktu
dan belajar secara mandiri.
4. Kolaborasi dan Interaksi
Meskipun jarak jauh, PJBL mendorong interaksi dan kolaborasi
antara peserta didik, fasilitator, dan sesama peserta didik.
5. Penilaian Berbasis Kinerja: Lebih menekankan pada penilaian berbasis
proyek, tugas, atau aktivitas nyata yang mencerminkan pemahaman
konsep.
6. Materi Pembelajaran Terstruktur

1
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KPS). (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), h. 51

4
Meskipun mandiri, materi pembelajaran dalam PJBL tetap
terstruktur untuk memandu peserta didik mencapai tujuan
pembelajaran.
7. Dukungan Fasilitator
Terdapat peran fasilitator atau pengajar yang memberikan
bimbingan, dukungan, dan umpan balik kepada peserta didik.
8. Keanekaragaman Sumber Belajar.
Menggunakan berbagai sumber belajar, termasuk teks, video,
simulasi, dan sumber daya online lainnya.2

C. Prinsip-prinsip Model Pembelajaran Berbasis Proyek.


Prinsip PJBL adalah sebuag uapaya kompleks yang memerlukan
analisis masalah yang harus direncanakan,dikelola dan diselaikan pada
batas waktu yang telah ditentukan terlebih dahulu. Prosedur yang digunakan
PJBL adalah perencanaan, implasi, Penciptaan, dan pemprosesan
sedangkan PJBL adalah mengidentifikasi masalah, mengkonfrotasikam
informasi baru dengan pengalaman, dan proses penemuan pengetauhan
secara personal.
Pembelajaran berbasis projrct based learning mempunyai beberapa
prinsip yaitu :
1. Prinsip sentralistis
Menegaskan bahwa kerja project based learning merupakan hakikat
dari kurikulum. Model ini merupakan pusat strategi
pembelajaran,dimana peserta didik mengalami dan belajar konsep-
konsep inti suatu disipin ilmu malalui proyek.
2. Prinsip pendorong
Kerja proyek berfokus pada ‘’ pertanyaan atau permasalahan’’ yang
dapat mendorong peserta didik untuk berjuang memperoleh konsep
atau prinsip utama suatu bidang tertentu. Jadi kerja proyek ini dapat

2
Zainal Aqib, Model-Model, Media dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (inovatif),
(Bandung: CV Yrama Widya, 2013), h. 66.

5
sebagai eksternal motivation yang mengunggah peserta didik untuk
menumbuhkan kemandiriannya dalam mengerjakan tugas-tugas
pembelajaran.
3. Prinsip invetigasi konstruktif
Merupakan yang mengarah kepada pencapaian tujuan, yang
mengandung kegiatan inkuiri, pembangunan konsep, dan resolusi.
Dalam invetigasi membuat proses perencanaan,pembuatan keputusan,
penemuan masalah, pemecahan masalah, discovery dan pembentukan
model
4. Prinsip otonomi
Prinsip otonomi dapat di artikan sebagai kemandirian peserta didik
dalam melaksanakan proses pembelajaran, yaitu bebas menentukan
pilihan sendiri, bekerja dengan minimal suppervise dan bertanggung
jawab. Oleh karena itu lembar kerja peserta didik, petunjuk kerja
pratikum dan sejenisnya bukan merupakan aplikasi dari prinsip
pembelajaran berbasis proyek. Dalam hal ini guru hanya sebagai
fasitator untuk mendorong tumbuhnya kemandirian peserta didik.
5. Prinsip realitis
Proyek ini merupakan sesuatu yang nyata, bukan seperti
disekolahan. Pembelajaran berbasis proyek harus dapat memberikan
perasaan realitas kepada peserta didik, termasuk dalam memilih topik,
tugas, peran konteks kerja, kolobrasi kerja, produk, pelanggan, maupun
3
standar produknya.

D. Teori yang mendasari Model Pembelajaran Berbasis Proyek.


Model Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL) didukung oleh
beberapa teori belajar yang mendasarinya. Diantaranya adalah:
1. Teori Belajar Jean Piaget dan Pandangan Konstruktivisme
a) Piaget memandang pembelajaran sebagai proses aktif di mana anak

3
Made wena, Strategi pembelajaran inovatif kontenporer: suatu tinjauan kosep tual
operasional, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), h. 145-146

6
belajar melalui interaksi.
b) Peran teori belajar Piaget dalam PjBL adalah mengaktifkan siswa
untuk merancang proyek dan belajar melalui diskusi kelompok
yang menunjang interaksi sosial
2. Teori Belajar Vygotsky
a) Vygotsky menekankan pentingnya interaksi sosial dalam
pemahaman siswa.
b) Model PjBL mendorong siswa untuk berinteraksi, mendengarkan
ide orang lain, dan memperkenalkan ide sendiri, sehingga
membentuk pembelajaran bermakna
3. Teori Konstruktivisme
Teori konstruktivisme mendukung Model PjBL dengan ide bahwa
peserta didik membangun pengetahuan mereka sendiri dalam konteks
pengalaman mereka sendiri
Dengan landasan teoritis ini, Model Pembelajaran Berbasis Proyek
memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar secara aktif,
berkolaborasi, dan menghasilkan produk nyata sebagai bagian dari
pembelajaran mereka.4

E. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Berbasis Proyek.


Penerapan project based learning yang baik dapat memberikan
kemampuan yang bermanfaat bagi peserta didik. Keberhasilan project based
learning terjadi ketika peserta didik mendapatkan motivasiyang tinggi,
merasa aktif dalam pembelajarannya, dan menghasilkan hasil kerja
berkualitas tinggi. 5
Berikut beberapa keuntungan dengan pendekatan project based
learning :

4
Ni Wayan Rati,” MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK, KREATIVITAS
DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA”, dalam Jurnal Pendidikan Indonesia, Vol. 6, No. 1, April
2017, h. 61.
5
Erni Murniarti,” PENERAPAN METODE PROJECT BASED LEARNING DALAM
PEMBELAJARAN”, di aksed pada http://ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2016/03/28-Erni-
Murniarti.pdf, tanggal 27, 02, 2024, h. 374.

7
1. Keterampilan yang dimiliki mampu meningkatkan motivasi belajar
peserta didik.
2. Meningkatkan keterampilan siswa/peserta didik dalam mengelola
sumber belajar.
3. Mendorong siswa/ peserta didik agar lebih aktif dalam pembelajaran.
4. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi pada peserta didik.
5. Menumbuhkan rasa tanggung jawab dan bekerja sama antar peserta
didik.
6. Melatih peserta didik agar mampu mengorganisasi sebuah proyek.
Project based learning memang memiliki banyak kelebihan, namun
di sisi lain pembelajaran yang berbasis proyek seperti ini juga memiliki
kelemahan. Kelemahan dalam project based learning antara lain:
1. memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah
2. membutuhkan biaya yang cukup banyak
3. banyak pendidik yang merasa nyaman dengan kelas tradisional, di mana
pendidik memegang peran utama di dalam kelas
4. banyaknya peralatan yang harus disediakan,
5. peserta didik yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan
pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan,
6. kemungkinan peserta didik ada yang kurang aktif dalam kerja kelompok

F. Langkah-langkah Model Pembelajaran Berbasis Proyek.


1. Penentuan Proyek
Penyampaian topik dalam teori oleh pendidik kemudian disusul
dengan kegiatan pengajuan pertanyaan oleh siswa mengenai bagaimana
memecahkan masalah. Selain mengajukan pertanyaan siswa juga harus
mencari langkah yang sesuai dengan dalam pemecahan masalahnya.
2. Perencanaan Langkah-langkah Penyelesaian Proyek
Pendidik melakukan pengelompokkan terhadap siswa sesuai dengan
prosedur pembuatan proyek. Pada kd menerapkan komunikasi efektif
kehumasan menunjukkan ketidaktuntasan pada ranah kognitif.

8
Kemudian siswa melakukan pemecahan masalah melalui kegiatan
diskusi bahkan terjun langsung dalam lapangan. Tahap
3. Penyusunan Jadwal Pelaksanaan Proyek
Melakukan penetapan langkah- langkah serta jadwal antara pendidik
dan siswa dalam penyelesaian proyek tersebut. Setelah melakukan batas
waktu maka siswa dapat melakukan penyusunan langkah serta jadwal
dalam realisasinya.
4. Tahap 4: Penyelesaian Proyek dengan Fasilitas dan Monitoring Guru
Pemantauan yang dilakukan oleh pendidik mengenai keaktifan
siswa ketika menyelesaikan proyek serta realisasi yang dilakukan dalam
penyelesaian pemecahan masalah. Siswa melakukan realisasi sesuai
dengan jadwal proyek yang telah ditetapkan.
5. Penyusunan Laporan dan Presentasi/Publikasi Hasil Proyek
Pendidik melakukan discuss dalam pemantauan realisasi yang
dilakukan pada peserta didik. Pembahasan yang dilakukan dijadikan
laporan sebagai bahan untuk pemaparan terhadap orang lain. Tahap
6. Evaluasi Proyek dan Proyek Hasil Proyek
Pendidik melakukan pengarahan pada proses pemaparan proyek
tersebut, kemudian melakukan refleksi serta menyimpulkan secara garis
besar apa yang telah diperoleh melalui melalui lembar pengamatan dari
pendidik.6

6
Putri Dewi Anggaini,” Analisis Penggunaan Model Pembelajaran Project Based Learning
Dalam Peningkatan Keaktifan Siswa”, dalam Jurnal Pendidikan Aministrasi Perkantoran (JPAP),
Vol. 9, No. 2, 2021, h. 294-295.

9
G. Contoh RPP Model Pembelajaran Berbasis Proyek.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Satuan Pendidikan : SDN 004 Sangkulirang
Kelas/semester : V (lima) / 1
Pembelalajaran : IPA
Subtema : Peredaran Darah
Alokasi waktu : 2 x 35 menit

A. KOMPETENSI INTI.
6. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
7. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan
guru.
8. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
[mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah. 4
9. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis
dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
kompetensi Indikator
3.4 Menjelaskan organ 3.4.1 Menentukan organ-organ
peredaran darah dan peredaran darah pada
fungsinyapada hewan dan manusia beserta fungi.
manusia serta memelihara 3.4.2 Menganalisis perbedaan
kesehatan organ peredaran

10
darah manusia. peredaran besar dan kecil
pada manusia
4.4 Menyajikan karya tentang 4.4.1 Merancang karya
organ peredaran darah pada sederhana sistem
manusia peredaran darah manusia

C. TUJUAN
1. Setelah mengamati video pembelajaran tentang sistem peredaran
darah, peserta didik mampu menentukan organ-organ peredaran
darah pada manusia dengan tepat.
2. Setelah mengerjakan LKPD, peserta didik mampu menganalisa
perbedaan sistem peredaran darah besar dan kecil pada manusia
dengan benar.
3. Setelah peserta didik mengamati video pembuatan karya sederhana
sistem peredaran darah, peserta didik mampu membuat karya
sederhana sistem peredaran darah manusia dengan tanggung jawab.

D. MATERI PEMBELAJARAN
Sistem peredaran darah pada manusia

E. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific, TPACK
Model : PjBL (Project Based Learning)
Metode :Tanya Jawab, Diskusi dan Penugasan

F. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR


1. Media Pembelajaran
1.1 Powerpoint pembelajaran
1.2 Video sistem peredaran darah manusia
1.3 Video pembuatan karya sederhana sistem peredaran darah
2. Alat dan Bahan Pembelajaran

11
2.1 Botol plastik
2.2 Selang kecil warna merah dan biru
2.3 Sterofoam 2.4. Double tip
2.4 Gambar paru-paru
2.5 Gambar panah
3. Sumber Belajar
3.1 Subekti, A. Tema 4 Sehat Itu Penting: Buku Guru untuk SD/MI
Kelas V. Jakarta:Kemendikbud, 2017.
3.2 Subekti, A.. Tema 4 Sehat Itu Penting: Buku Siswa untuk SD/MI
Kelas V. Jakarta:Kemendikbud, 2017
3.3 Video sistem peredaran darah manusia, di unduh pada
https://www.youtube.com/watch?v=_vMIvibgEcg 27 februari
2024
3.4 Video karya sederhana sistem peredaran darah di unduh pada
https://www.youtube.com/watch?v=AexNNLH6UWE&t=380s
11 November 2022

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Waktu


pendahuluan Orientasi 15 menit
• Salam pembuka.
• Perwakilan peserta didik diminta
untuk doa bersama
• Memeriksa kehadiran peseta didik.
Apersepsi
• Guru dan peserta didik bertanya
jawab mengenai pembelajaran
sebelumnya.
• Guru menginformasikan submateri

12
yang akan di pelajari.
• Guru memberikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
Motivasi
• Memberikan alasan pentingnya
menuntuk ilmu.
a. Jika kita seorang musli, maka
pasti mengetahui bahwa Allah
SWT memerintahkan manusia
untuk menuntut ilmu adalah
wajib dilakukan ole setiap
manusia.
b. Semakin banyak kamu
membaca, semakin banyak
kamu ketahui.
Inti Tahap penentuan pertanyaan mendasar 45 menit
(mengunpulkan informsi)
1. Peserta didik mendengarkan
penjelasan guru tentang Peredaran
Darah pada manusia.
2. Peserta didik memperhatikan video
yang sdh disediakan.
3. Selanjutnya, guru dan peserta didik
melakukah tanya jawab tentang
fungsi organ peredaran darah besar
dan kecil.

Tahap Mendesain Perencanaan Produk


4. Peserta didik dibagi menjadi beberapa
kelompok dan menerima LKPD yang

13
diberikan guru.
5. Peserta didik mengamati video
pembuatan karya sederhana sistem
peredaran darah manusia.
6. Peserta didik diminta untuk membuat
rancangan kegiatan (menuliskan alat
dan bahan, menuliskan dan mentukan
prosedur kegiatan).
7. Peserta didik secara berkelompok
memeriksa kelengkapan alat dan
bahan untuk perencanaan karya
sederhana sistem peredaran darah
manusia.

Tahap Menyusun Jadwal pembuatan


8. Peserta didik dibimbing guru
membuat kesepakatan waktu untuk
menyelesaikan karya sederhana
sistem peredaran.

Tahap Memonitoring Keaktifan Peserta


Didik dan Perkembangan Proyek
9. Peserta didik diminta berhati-hati
dalam proses pengerjaan karya
sederhana sistem peredaran darah
manusia.
10. Setelah 20 menit, peserta didik
diminta melaporkan perkembangan
proyek karya sederhana sistem
peredaran darah manusia manusia
kepada guru.

14
11. Guru memonitoring kegiatan siswa
dalam menyelesaikan proyek karya
sederhana sistem peredaran darah
manusia dan melakukan penilaian
sikap pada siswa. Tahap Menguji
Hasil
12. Perwakilan peserta didik dari setiap
kelompok mempresentasikan hasil
proyek karya sederhana sistem
peredaran darah manusia bergantian.
13. Peserta didik dari kelompok lain dan
guru memberi umpan.
14. Setiap kelompok diberikan apresiasi
serta saran agar produk yang
dihasilkan menjadi lebih baik.

Tahap Evaluasi Pengalaman Belajar


15. Setiap kelompok membuat laporan
hasil karya sistem peredaran darah
manusia dengan melengkapi
rancangan kegiatan yang telah
dikerjakan sebelumnya.
Penutup 1. Peserta didik bersama guru 10 menit
menyimpulkan seluruh kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
2. Peserta didik diberi kesempatan untuk
bertanya halhal yang belum
dimengerti.
3. Peserta didik mengerjakan soal
evaluasi.
4. Guru memberikan penghargaan

15
(reward) bagi kelompok dan peserta
didik yang paling baik mengikuti
kegiatan pembelajaran.
5. Peserta didik bersama guru
melakukan refleksi 15 menit dengan
bertanya jawab: (HOTS)
• “Apa yang telah kita pelajari hari
ini?”
• “Kegiatan apa yang paling kalian
sukai dari pembelajaran hari ini?”
6. Peserta didik diberi beberapa gambar
emoji untuk menggambarkan
perasaan mengikuti pembelajaran
hari ini. (Literasi)
7. Peserta didik bersama guru berdoa
untuk menutup kegiatan
pembelajaran.

H. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian sikap spritual dan sosial : Observasi
b. Penilaian pengetahuan : Tes tertulis
c. Penilaian keterampilan : Observasi
2. Remedial
Berdasarkan hasil evaluasi penilaian harian, bagi peserta didik yang
belum mencapai KKM dilakukan pengulangan penjelasan materi
dan latihan evaluasi.

16
3. Pengayaan
Peserta didik yang telah mencapai KKM dalam evaluasi dapat
berlatih soal lain dan dengan tingkat pemahaman yang lebih luas.

Mengetahui samarinda, 2024

Kepala SDN 004 Sangkulirang Guru Kelas V (lima)

Abdullah.S, S.Pd.I Nur Aisyah Putri R, S.Pd


NIP. NIP.

17
H. Lembar kerja Model Pembelajaran Berbasis

18
19
20
21
BAB III

22
PENUTUP
A. Simpulan
Project Based Learning adalah metode pembelajaran yang dapat
diterapkan pada semua jenjang pendidikan. Dalam metode pembelajaran ini
pendidik berperan sebagai fasiliator. Project Based Learning bertujuan
untuk menemukan pemecahan masalah, disamping itu juga agar peserta
didik mempelajari konsep cara pemecahan masalah dan mengembangkan
kemampuan berpikir kritis.
Dalam mempelajari konsep dan kemampuan berpikir kritis tersebut
peserta didik bekerja secara bersama‐sama dalam kelompoknya untuk
mengkaji masalah-masalah riil. Pada mekanisme kelompok ini akan terjadi
dialog saling memberi dan menerima di antara anggota kelompok tersebut
sehingga diperoleh pemahaman yang mendalam dan matang. Project Based
Learning ini memfokuskan pada: pemecahan masalah nyata, kerja
kelompok, umpan balik, diskusi dan laporan akhir.

DAFTAR PUSTAKA

23
Aqib, Zainal, Model-Model, Media dan Strategi Pembelajaran Kontekstual
(inovatif), (Bandung: CV Yrama Widya, 2013).
Dewi, Putri Anggaini,” Analisis Penggunaan Model Pembelajaran Project Based
Learning Dalam Peningkatan Keaktifan Siswa”, dalam Jurnal Pendidikan
Aministrasi Perkantoran (JPAP), Vol. 9, No. 2, 2021.
Murniarti, Erni,” PENERAPAN METODE PROJECT BASED LEARNING
DALAM PEMBELAJARAN”, di aksed pada http://ap.fip.um.ac.id/wp-
content/uploads/2016/03/28-Erni-Murniarti.pdf, tanggal 27, 02, 2024.
Subekti, A. Tema 4 Sehat Itu Penting: Buku Guru untuk SD/MI Kelas V.
Jakarta:Kemendikbud, 2017.
Subekti, A.. Tema 4 Sehat Itu Penting: Buku Siswa untuk SD/MI Kelas V.
Jakarta:Kemendikbud, 2017
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KPS). (Jakarta: Bumi Aksara,
2012).
Video karya sederhana sistem peredaran darah di unduh pada
https://www.youtube.com/watch?v=AexNNLH6UWE&t=380s 11 November
2022
Video sistem peredaran darah manusia, di unduh pada
https://www.youtube.com/watch?v=_vMIvibgEcg 27 februari 2024
Wayan, Ni Rati,” MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK,
KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA”, dalam Jurnal
Pendidikan Indonesia, Vol. 6, No. 1, April 2017.
Wena, Made, Strategi pembelajaran inovatif kontenporer: suatu tinjauan kosep tual
operasional, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013).

24

Anda mungkin juga menyukai