Anda di halaman 1dari 7

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/357038478

Pengembangan Model Project Based Learning Dalam Pembelajaran Sejarah

Preprint · December 2021


DOI: 10.31219/osf.io/xyhve

CITATIONS READS

0 432

1 author:

Anwar Firdaus Mutawally


Universitas Padjadjaran
21 PUBLICATIONS 5 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Anwar Firdaus Mutawally on 21 August 2023.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


osf.io/h79j3

Pengembangan Model Project Based Learning Dalam Pembelajaran


Sejarah
Anwar Firdaus Mutawally

Universitas Pendidikan Indonesia


Anwarfirdausmutawally@gmail.com

Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan model pembelajaran Project based learning (PjBL) dalam Pendidikan
sejarah. Model pembelajaran PjBL sendiri sudah digunakan di negara-negara maju. Pembahasan yang akan
dijelaskan pada artikel ini ialah pengertian Project Based Learning, landasan filosofis dan teoritis Project
Based Learning, karakteristik model pembelajaran Project Based Learning, langkah-langkah pembelajaran
Project Based Learning, peran-peran guru dan siswa dalam Project Based Learning, kelebihan dan kelemahan
yang dimiliki Project Based Learning, dan Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning dalam
Pembelajaran Sejarah.

Pendahuluan tersebut sehingga berdampak pada penurunan


prestasi siswa.
Pendidikan merupakan suatu upaya dan usaha
manusia guna mengembangkan potensi yang Dalam melaksanakan pembelajaran tentunya
dimilikinya (Nurkholis, 2013). Pendidikan juga seorang guru harus bisa menyusun dan memilih
merupakan suatu proses pembelajaran yang model pembelajaran agar pembelajaran dilakukan
dilakukan kepada sekelompok orang dari satu tidak hanya satu arah saja. Hal ini memiliki tujuan
generasi ke generasi berikutnya untuk mengajarkan agar siswa dapat terlibat dan merasakan situasi
tentang pengetahuan, keterampilan, serta secara langsung dalam proses pembelajaran.
kebiasaan agar memahami perannya dimasa yang Tentunya, kemampuan berfikir yang dimiliki oleh
akan mendatang. Pendidikan ini dilakukan siswa dapat terasah sehingga siswa menjadi
sepanjang hayat sebagai proses untuk memiliki kemampuan berfikir kritis karena ia sendiri
mendewasakan manusia dan membentuk manusia yang merasakan hal tersebut secara langsung
yang seutuhnya. Dilihat dari perkembangan dalam pembelajaran. Model pembelajaran juga
teknologi dan informasi semakin membuat kita dirasa sangat efektif dalam melakukan
sadar bahwa pesatnya perkembangan informasi pembelajaran. Berbagai macam metode
tidak serta merta membuat batas yang kita miliki pembelajaran yang bermula untuk memenuhi
jadi hilang. Hal ini membuat peran pendidikan keinginan peserta didik. dari berbagai macam
sebagai sarana pembelajaran untuk membentuk model pembelajaran tersebut, terdapat model
karakter dan pemikiran agar lebih kritis dan lebih pembelajaran Project Based Learning (PjBL) yang
mengajarkan kemampuan-kemampuan untuk dapat digunakan sebagai model pembelajaran
menyaring suatu informasi. sejarah. Dalam Artikel ini penulis akan membahas
model pembelajaran PjBL dan aplikasinya dalam
Guru memiliki peranan penting dalam suatu pendidikan sejarah.
pendidikan, yakni adanya tuntutan
keprofesionalannya serta kemampuan pengajaran Pembahasan
dan pendidikan yang baik. Namun dalam
kenyataannya dilapangan, seringkali seorang guru Apa itu Project Based Learning?
memiliki beberapa kendala dalam proses belajar
Di negara-negara maju contohnya Amerika
mengajar yang dilakukan oleh guru. Apalagi
Serikat, Project Based Learning sudah mulai
seorang guru di beberapa mata pelajaran hanya
diterapkan dan dikembangkan dalam proses
menggunakan Teknik pembelajaran satu arah
pembelajaran. Project Based Learning berarti
dengan guru sebagai pusat informasi sehingga
pembelajaran berbasis proyek. Menurut Nanang
siswa merasa bosan terhadap pembelajaran

1
dan Cucu (dalam Lestari, 2015) mereka mengatakan model pembelajaran Project Based Learning yakni
bahwa Project Based Learning merupakan suatu sebagai berikut:
pendekatan pembelajaran atau model
a. Secara teoritis, pembelajaran model
pembalajaran yang melibatkan peserta didik agar
Project Based Learning memiliki landasan
memiliki jiwa belajar yang mandiri, kreatif, dan
teori belajar Konstruktivistik yang
inovatif serta menerapkannya dalam sebuah
menekankan pada ide peserta didik yang
produk yang nyata.
membangun pengetahuan berdasarkan
Project Based Learning merupakan suatu proyek pengalamannya.
yang dilakukan untuk mendalami pengetahuan dan b. Secara Empiris, model ini dirasa sanggup
keterampilan siswa yang diperoleh dengan cara membuat siswa memahami pembelajaran
memberikan siswa suatu permasalahan yang dapat dengan model Project Based Learning
diselesaikan dengan suatu proyek terkait dengan secara bermakna dan dikembangkan
materi serta kompetensi yang dimiliki oleh siswa. berdasarkan konstruktivisme.
Menurut Abidin (2014, hlm. 167) Project Based
Learning merupakan model pembelajaran yang Karakteristik Model Pembelajaran Project
melibatkan siswa secara langsung dalam Based Learning
pembelajaran melalui beberapa kegiatan seperti
Dalam melaksanakan pembelajaran berbasis
penelitian untuk mengajarkan siswa hingga mereka
proyek, ada suatu karakteristik yang dimiliki dari
bisa menyelesaikan suatu proyek pembelajaran
Project Based Learning. Menurut Stripling, dkk
tertentu.
(dalam Sani, 2014, hlm. 173-174) Project Based
Hal ini juga dikemukakan oleh Sani (2014, hlm. Learning memiliki karakteristik pembelajaran yang
172) Project Based Learning yakni strategi belajar efektif, diantaranya:
mengajar yang digunakan dengan melibatkan siswa
1. Mengarahkan siswa untuk menginvestigasi
untuk mengerjakan proyek yang bermanfaat untuk
ide dan pertanyaan penting.
menyelesaikan suatu permasalahan di masyarakat.
2. Merupakan suatu proses inkuiri
Menurut Pratiwi (2015, hlm. 15) Project Based
3. Terkait dengan kebutuhan minat siswa.
Learning adalah model pembelajaran yang
4. Berpusat pada siswa dengan membuat
digunakan untuk mendorong siswa agar aktif
produk dan melakukan presentasi secara
belajar dengan cara berkolaborasi memecahkan
mandiri.
suatu masalah sehingga dapat merekonstruksi
5. Menggunakan keterampilan berfikir kreatif,
pembelajaran berdasarkan proyek yang dilakukan.
kritis, dan mencari informasi untuk
Project Based Learning merupakan cara melakukan investigasi menarik kesimpulan
pembelajaran yang bermuara pada proses serta menghasilkan suatu produk.
pelatihan berdasarkan masalah-masalah nyata 6. Terkait dengan permasalahan isu dunia
yang dilakukan sendiri melalui kegiatan tertentu nyata yang autentik.
(proyek). Titik berat masalah nyata tersebut
dilakukan sendiri berdasarkan proyekl kegiatan Karakteristik Model Pembelajaran Project
sebagai proses pembelajaran dengan metode Based Learning
Project Based Learning (Muniarti, 2016, hlm. 373).
Dalam melakukan pembelajaran model Project
Landasan Filosofis dan Teoritis Project Based Learning terdapat langkah-langkah yang
Based Learning ditulis oleh Delise (1997, hlm. 27-35) sebagai
berikut:
Dalam melaksanakan pelaksanaan, terdapat
1. Connecting with the problem: yang
model pembelajaran yang digunakan oleh pendidik.
dimaksudkan agar pelatih atau totor
Mmodel pembelajaran ini salah satunya adalah
memilih, merancang dan menyampaikan
Project Based Learning, tentuny amodel
masalah yang dihubungkan dengan
pembelajaran ini tidak serta merta berkembang
kehidupan sehari-hari siswa yang
secara sendirinya. Model tersebut memiliki
landasan teoritis yang melandasi model tersebut, berkaitan dengan masalah.
2. Setting up the structure: yakni peserta
menurut Ayukanti (2017, hlm. 12) landasan teoritis
didik yang telah terlibat dalam masalah,

2
disini ada peran pendidik dalam produk yang akan dikembangkan oleh siswa,
menciptakan struktur untuk memecahkan dimana hasil dari penelitian tersebut
masalah dimana berisikan tentang diperoleh data yang dikumpulkan untuk
rancangan tugas yang dilakukan siswa dianalisis sesuai dengan teknik analisis data
melalui proses berpikir dalam situasi yang yang relevan dengan penelitian.
nyata sehingga mereka dapat menemukan 5. Fase 4: Menyusun Draft/prototipe produk,
solusi untuk memecahkan masalah dimana siswa mulai membuat produk
tersebut. sesuai dengan rencana serta penelitian
3. Visiting the problem: yakni sikap pendidik yang telah dilakukan sebelumnya.
atau tutor yang memiliki fokus terhadap 6. Fase 5: Mengukur, Menilai, dan
ide yang dimiliki siswa dalam Memperbaiki Produk. Tahap ini siswa
menyelesaikan masalah. Fokus ini memiliki kembali melihat produk yang akan dibuat
arah tujuan kepada fakta yang didapat dari olehnya, ditelusuri kelemahannya untuk
solusi mereka. diperbaiki. Kegiatan ini dilakukan dengan
4. Revisiting the problem: setelah peserta meminta pendapat serta kritik dan saran
didik berkumpul didalam kelompok kecil dari kelompok lain atau dengan meminta
dan menyelesaikan tugas mandirinya, seorang pendidik.
mereka diskusi untuk memecahkan suatu 7. Fase 6: Finalisasi dan Publikasi Produk.
masalah yang telah dirancang sebelumnya Tahap ini siswa melakukan suatu
berdasarkan hasil pengamatan mereka. penyelesaian produknya setelah sesuai
5. Producing a product/performance and dengan rancangan yang telah dibuat
the problem: pada tahap ini dimaksudkan setelah itu dipublikasikan.
pendidik atau tutor meminta siswa untuk 8. Pascaproyek: dimana tahap ini merupakan
melakukan evaluasi hasil pembelajaran tahapan penilaian yang dilakukan oleh
dari kajian masalah yang telah dikaji pendidik, adanya penguatan, masukan
sebelumnya. serta saran untuk perbaikan produk yang
telah dihasilkan oleh siswa.
Menurut Abidin (2014, hlm. 172) menjelaskan
tahapan yang dilakukan dalam melaksanakan Peran Guru dan Siswa dalam Project
Project Based Learning yakni sebagai berikut Based Leraning
1. Praproyek: Tahapan ini yakni suatu
Dalam (Nurohman, Tanpa tahun), menjelaskan
kegiatan yang dilakukan pendidik diluar jam
bahwa pendidik memiliki peran sebagai fasilitator
pelajarana, dimana guru merancang
dari peserta didik apabila peserta didik mengalami
deskripsi proyek, menentukan batu pijakan
kesulitan dalam pembelajaran. Selain itu, pendidik
proyek, menyiapkan media dan berbagai
harus bisa menciptakan suasana pembelajaran
sumber pendukung untuk belajar, serta
yang dirasa nyaman untuk peserta didik. Dan juga
menyiapkan situasi pembelajaran.
harus membimbing peserta didik dalam proses
2. Fase 1: Identifikasi Masalah, Pada tahap ini
pembelajaran ini agar tidak dilepas begitu saja yang
siswa melakukan suatu pengamatan
menyebabkan fokus peserta didik menjadi terbagi
terhadap objek tertentu yang memiliki
serta mengevaluasi hasil pembelajaram yang telah
manfaat agar siswa dapat mengidentifikasi
dilaksanakan.
masalah dan membuat rumusan masalah.
3. Fase 2: Membuat Desain dan Jadwal Peran peserta didik sendiri dalam pembelajaran
Pelaksanaan Proyek. Pada tahap ini siswa berbasis proyek ini adalah peserta didik dapat
bekerjasama dengan anggota kelompok menuangkan segala kemampuan yang mereka
serta pendidik untuk mulai merancang miliki. Peserta didik juga memiliki peran agar dapat
suatu proyek yang akan dibuat, mengatur waktu dengan baik dan sesuai. Peserta
menentukan jadwal untuk pengerjaan didik juga diminta agar melakukan interaksi dengan
proyek dan melakukan persiapan lainnya. yang lainnya agar mendapatkan informasi dan
4. Fase 3: melaksanakan penelitian, pada hubungan yang baik dengan kelompok dalam
tahap ini siswa melakukan suatu kegiatan pembelajaran ini.
penelitian awal sebagai model dasar bagi

3
Kekurangan dan Kelebihan Project Based Based Learning merupakan suatu model
Learning pembelajaran yang cocok untuk siswa dalam
merekonstruksi peristiwa masa lalu sehingga dapat
Abidin dalam (Nurzaman, 2016) menyebutkan menumbuhkan pemikiran kritis siswa terhadap
apa saja kelemahan yang dimiliki Project Based peristiwa sejarah.
Learning, yakni.
Dengan melakukan pembelajaran berbasis
a. Pembelajaran ini membutuhkan banyak Project Based Learning ini membuat siswa
biaya mengasah kemampuan berfikir kritisnya sehingga ia
b. Pembelajaran ini membutuhkan banyak bisa diarahkan untuk membuat suatu proyek
waktu berdasarkan peristiwa sejarah. Konstruksi yang
c. Membutuhkan peralatan yang tidak sedikit diterapkan dalam pembelajaran dikaitkan dengan
d. Dalam kerja secara berkelompok, pastinya kehidupan siswa dilingkungan sekitar sehingga guru
ada beberapa peserta didik yang kurang bisa menanamkan nilai-nilai sejarah kepada peserta
aktif dalam pengerjaan proyek didik, selain itu siswa pun memiliki perannya
e. Dikhawatirkan apabila peserta didik hanya masing-masing dalam tingkatan berfikirnya
mampu menguasai topik yang mereka sehingga pembelajaran sejarah akan lebih menarik.
kerjakan tanpa menguasai topik yang Untuk itu, dalam pembelajaran perlu diterapkan
lainnya, dan lain-lain. suatu proyek yang akan dibuat oleh siswa, seperti
market place. Market Place ini merupakan suatu
Tidak hanya itu, Pembelajaran berbasis proyek pembelajaran yang dilakukan dengan berkelompok
ini juga memiliki kelebihan yakni.
yang bermanfaat untuk mendeskripsikan suatu
a. Melibatkan kekreatifitasan peserta didik, proyek yang sudah dibuat oleh masing-masing
sehingga peserta didik mampu berpikir kelompok yang berbeda satu sama lainnya, dalam
secara kritis pelaksanaannya masing-masing kelompok secara
b. Mendorong peserta didik mengembangkan bergantian datang ke kelompok lain untuk
kemampuan dan keterampilan yang mengetahui informasi yang disajikan oleh
mereka miliki kelompok tersebut. Contoh penerapan market
c. Peserta didik mendapatkan pengalaman place dapat dilihat pada gambar 1.
dalam pembelajaran menciptakan suatu Dalam penilaian yang dilakukan untuk proyek ini,
proyek selain mempertimbangkan penilaian materi, guru
d. Mendorong peserta didik agar lebih aktif juga dapat memasukan unsur karakter tanggung
dalam proses pembelajaran
jawab, keterampilan, kekompakan, kejujuran,
e. Pembelajaran lebih bersifat fleksibel
komunikatif, dan semangat didalam kelompok.
f. Meningkatkan kemampuan kerja sama
Penilaian ini juga dilakukan dengan penilaian antar
peserta didik dalam berkelompok guna teman disesama kelompo serta penilaian antar
memecahkan suatu masalah, dan lain-lain. kelompok. Hasil penilaian tersebut dikalkulasikan
Penerapan Model Pembelajaran Project untuk dimasukan kedalam penilaian siswa.

Based Learning Dalam Pembelajaran Keberhasilan pembelajaran dengan Project


Sejarah Based Learning berbasis Market Place ini dapat
mengembangkan karakter siswa serta keterampilan
Dalam melaksanakan pembelajaran sejarah kita siswa di dalam pembelajaran. Hal ini bermanfaat
mengenal istilah Konstruksi pembelajaran. untuk siswa dalam menyusun suatu proyek
Konstruksi ini merupakan suatu upaya untuk berdasarkan suatu peristiwa sehingga siswa dapat
menghubungkan keterkaitan antara peristiwa ikut terjun langsung didalam proses pembelajaran.
sejarah di masa lalu dengan masalah kontemporer Adanya kebermaknaan di dalam pembelajaran
yang terjadi saat ini agar dapat menumbuhkan tersebut memberikan siswa suasana belajar yang
pemikiran kritis siswa dan menarik minat siswa menyenangkan. Pembelajaran ini dapat
dalam pembelajaran sejarah. Sebagaimana yang menanamkan karakter pada diri siswa, selain itu
kita tau, siswa beranggapan bahwa belajar sejarah juga dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa.
sangat membosankan dan kurang adanya manfaat
yang diperoleh untuk siswa. Dengan ini Project

4
Gambar 1. Contoh PjBL berbasis Market Place dalam pembelajaran sejarah.

“Project Based Learning berbasis Market Place”

Kelas :X

Materi : Kerajaan Hindu di Indonesia

Kompetensi Dasar 3.6 : Menganalisis karakteristik kehidupan masyarakat, pemerintahan, dan


kebudayaan pada masa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia serta menunjukkan contoh
bukti-bukti yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini.

Dalam materi tersebut dapat diperoleh proyek berbasis media animasi mengenai Kehidupan Kerajaan
Hindu Buddha di Indonesia, maupun sesuatu hal yang terkait dengan kerajaan Hindu Buddha. Baik itu
media pembelajaran, atau peninggalan kerajaan tersebut.

Sintaks (Langkah-langkah) yang perlu dipersiapkan dalam melaksanakan Project Based Learning
berbasis Marketplace:

1. Praproyek: Guru membahas mengenai tujuan pembelajaran, secara sekilas menjelaskan


mengenai proyek yang akan ditugaskan kepada siswa serta membantu siswa dalam
menentukan ide untuk rancangan proyek yang akan dibuat.

2. Fase 1: Mencari Informasi

Siswa mencari materi-materi terkait dengan proyek yang akan dikerjakan.

3. Fase 2: Merancang proyek

Guru membantu siswa dalam membuat rancangan proyek yang akan dikerjakan oleh siswa.

4. Fase 3: Membuat jadwal pelaksaaan pembuatan proyek

Siswa membuat jadwal pelaksanaan pembuatan proyek yang nantinya diberikan ke guru untuk
memantau sejauhmana siswa merancang suatu proyek tersebut.

5. Fase 4: Membuat Proyek

Siswa mulai membuat proyeknya sesuai bahasan masing-masing kelompok. Hal ini dilakukan sesuai
dengan rancangan dan jadwal pelaksanaan yang sudah diputuskan sebelumnya.

6. Fase 5: Perbaikan

Siswa menunjukkan kepada guru tentang proyek yang sudah dibuat oleh siswa, dimana dalam hal ini
peran guru yakni memberikan arahan mengenai proyek yang sudah dibuat oleh siswa, memberikan
kritik dan saran untuk perbaikan proyek tersebut sehingga dapat diperbaiki oleh siswa.

7. Fase 6: Finalisasi

Siswa memperbaiki kembali produknya sesuai saran guru, dan melakukan penyelesaian.

8. Fase 7: Presentation

Pada fase ini, marketplace dilaksanakan di kelas maupun di aula sekolah. Kelompok menampilkan hasil
proyeknya di kelas dengan beragam kreativitasnya, serta adanya penilaian baik itu antar teman,
maupun penilaian dari guru.

9. Pascaproyek: Guru mengevaluasi hasil proyek yang sudah dibuat oleh siswa, serta
memberikan masukan serta saran dari hasil proyek yang sudah disajikan oleh siswa.

5
Kesimpulan Terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatam artikel yang belum
Project Based Learning merupakan suatu
sempurna ini.
pembelajaran berbasis proyek yang digunakan
untuk mengasah keterampilan siswa dalam DAFTAR PUSTAKA

memecahkan suatu masalah berdasarkan proyek Abidin, Y. (2014). Desain Sistem Pembelajaran Dalam
Konteks Kurikulum 2013. Bandung: PT Refika Aditama.
pembelajaran tertentu. Pembelajaran berbasis
Ayukanti, Sefta. (2017). Pengaruh Model Pembelajran
proyek bermanfaat untuk memberikan Project Based Learning Terhadap Hasil Belajar
pemahaman kepada siswa untuk mencoba Peserta Didik Kelas IV Min 9 Bandar Lampung.
[Skripsi]. Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
merekonstruksi peristiwa sejarah berdasarkan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri Raden Intan Lampung. Diakses Melalui
suatu proyek agar siswa terlibat dalam pengalaman http://repository.radenintan.ac.id/1914/4
secara langsung mengenai perencanaan suatu Delise, R. (1997). Used Problem Based Learning in The
pembelajaran yang tidak membosankan. Clasroom. USA: Association For Supervision and
Curriculum Development.
Selain itu juga pembelajaran berbasis
Lestari, Tutik. (2015). Peningkatan Hasil Belajar
proyek memiliki beberapa hambatan dan Kompetensi Dasar Menyajikan Contoh-contoh
Ilustrasi dengan Model Pembelajaran Project Based
implementasi dalam segi metode pembelajaran Learning dan Metode Pembelajaran Demonstrasi
karena memerlukan waktu yang harus disediakan bagi Siswa Kelas XI Multimedia SMK Muhammadiyah
Wonosari. Diakses dari:
lebih banyak untuk menyelesaikan masalah yang file:///C:/Users/Lenovo/Downloads/Tutik%20Lestari
_10520244042.pdf
diberikan oleh pendidik secara kompleks. Sehigga
Murniarti, E. (2016). Penerapan Metode Project Based
pendidik dituntut untuk mempunyai kreativitas
Learning Dalam Pembelajaran. Universitas Kristen
dalam pengembangan metode pembelajaran Indonesia. Diakses Melalui
http://ap.fip.um.ac.id/wp-
berbasis proyek. Pada pembelajaran berbasis content/uploads/2016/03/28-Erni-Muniarti.pdf
proyek juga harus dilakukan dengan secara Nurkholis. (2013). Pendidikan dalam Upaya Memajukan
menyeluruh terhadap sikap, pengatahuan, dan Teknologi. Diakses dari:
file:///C:/Users/Lenovo/Downloads/530-
keterampilan yang dimiliki siswa ketika Article%20Text-1025-1-10-20160318.pdf

melaksanakan pembelajaran berbasis proyek ini. Nurohman, Sabar. (Tanpa tahun). Pendekatan Project
Based Learning sebagai Upaya Internalisasi Scientific
Dalam mata pelajaran sejarah juga dapat Method bagi Mahasiswa Calon Guru Fisika. Diakses
diterapkan pembelajaran berbasis proyek ini. dari: file:///C:/Users/Lenovo/Downloads/project-
based-learning%20.pdf
Caranya dengan menghubungkan keterkaitan
Nurzaman, Ady. (2016). Penerapan Model Project Based
antara peristiwa yang terjadi di masa lalu dengan Learning Tipe Role Playong untuk Meningkatkan
Percaya Diri dan Prestasi Belajar dalam Pelajaran IPS.
masalah kotemporer yang terjadi pada saat ini. Diakses dari:
Sehingga memunculkan pemikiran kritis dari http://repository.unpas.ac.id/12792/5/Bab%20II.pdf

peserta didik dan juga membuat pembelajaran Pratiwi, R.A. (2015). Penerapan Model Project Based
Learning Berbantuan LKS Untuk Meningkatkan
sejarah lebih menarik dari biasanya. Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN 1
Purworejo. [Skripsi]. Jurusan Ilmu Pendidikan
Penulis menyadari masih banyak Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas
kekurangan dalam penulisan artikel ini, baik materi Lampung. Diakses Melalui
http://digilib.unila.ac.id/11663/16
maupun struktur penulisan. Kritik dan saran
Sani, R.A. (2014). Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi
membangun sangat saya butuhkan untuk Aksara.
menunjang perbaikan penulisan kedepannya.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai