Disusun Oleh :
2022
0
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan...........................................................................................................2
C. Manfaat.........................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................4
B. Cerative Play...............................................................................................11
PENUTUP..............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................iii
i
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, mengkaji tentang salah satu contoh
metode pendekatan pembelajaran , yaitu Metode pembelajaran berbasis
proyek (Project Based Learning) dan metode Creative Play
2
C. Manfaat
1. Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah:
2. Mengetahui metode pembelajaran Project Based Learning dan Creative
Play
3. Mampu merancang pembelajaran berbasis proyek
4. Dapat mengaplikasikan metode pedekatan Project Based Learning dan
Creative Play untuk tingkat PAUD
PEMBAHASAN
3
A. Project Based Learning
1. Pengertian Project Based Learning
Pembelajaran Berbasis Proyek adalah metode pendekatan dalam
pembelajaran yang berpusat pada siswa dan menggunakan proyek/kegiatan
sebagai media. Peserta didik diberi kesempatan untuk mengeskplorasi sebuah
masalah atau objek pengamatan untuk membangun pengetahuan peserta didik
sekaligus mengembangkan kemampuan berfikir kritisnya dalam mengambil
keputusan melalui kegiatan problem solving seperti merencanakan,
memutuskan dan menyimpulkan dari tugas proyek yang dilakukan. Grant
(2002) mendefinisikan project based learning atau pembelajaran berbasis
proyek merupakan model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
untuk melakukan suatu investigasi yang mendalam terhadap suatu topik.
Model pembelajaran PBL (Project Based Learning) ini tidak hanya
fokus pada hasil akhir dari pembelajaran, namun lebih menekankan pada
proses bagaimana siswa dapat memecahkan masalahnya dan akhirnya dapat
menghasilkan sebuah produk. Pendekatan ini membuat siswa mendapatkan
pengalaman yang sangat berharga dengan berpartisipasi aktif dalam
pengerjakan proyeknya. Model pembelajaran yang diawali dengan tahapan
mengumpulkan informasi berupa gagasan dan pertanyaan anak-anak sesuai
dengan topik yang dipilih lalu dikembangkan menjadi kegiatan belajar dan
eksplorasi. Pembelajaran menggunakan metode Project Based Learning
peserta didik dapat mengembangkan suatu proyek baik secara individu
ataupun secara kelompok untuk menghasilkan suatu produk. Topik dalam
pendekatan proyek harus konkret, dekat dengan pengalaman pribadi anak,
menarik, memiliki potensial secara emosional dan intelektual.
4
Pada project based learning proyek menjadi pusat dalam pembelajaran.
b. Driving question
Project based learning difokuskan pada pertanyaan atau masalah yang
mengarahkan siswa untuk mencari solusi dengan konsep atau prinsip ilmu
pengetahuan yang sesuai.
c. Constructive Investigation
Pada project based learning, siswa membangun pengetahuannya dengan
melakukan investigasi secara mandiri (guru sebagai fasilitator).
d. Autonomy
Project based learning menuntut student centered, siswa sebagai problem
solver dari masalah yang dibahas.
e. Realisme
Kegiatan siswa difokuskan pada pekerjaan yang serupa dengan situasi
yang sebenarnya. Aktifitas ini mengintegrasikan tugas otetik dan
menghasilkan sikap professional.
5
akan ditemukan pemikiran-pemikiran kreatif mengenai cara
menyelesaikan masalah (dalam hal ini media
d. Meningkatkan semangat dan keterampilan kolaborasi. Di dalam Project
Based Learning, siswa akan bekerja secara kolaboratif atau bekerja sama
dengan siswa lainnya dalam mengerjakan suatu proyek baik mengenai
pembagian struktur kerja, perumusan masalah, percobaan dan lainnya.
e. Meningkatkan keterampilan dalam manajemen berbagai sumber daya.
Proyek yang dikerjakan oleh siswa tentu dihadapi sendiri oleh siswa
tersebut dan dilihat sebagai sebuah tantangan yang harus diselesaikan
maka dari itu ia harus belajar mengelola segala hal berkaitan dengan
penyelesaian proyek yang ia kerjakan.
Dalam melaksanakan PBL ada beberpa prinsip yang perlu diperhatikan , yaitu:
a. Berawal dari Sebuah Masalah atau Pertanyaan
Pembelajaran berbasis proyek selalu bersumber dari sebuah masalah atau
pertanyaan. Permasalahan yang harus dipecahkan harus memiliki tingkat
kesulitan yang disesuaikan dengan level siswa. Jangan sampai
memberikan tantangan untuk siswa kelas 2 SD pada siswa TK
b. Otentik & Relevan
Proyek yang dilakukan siswa harus mencakup pertanyaan-pertanyaan
dalam dunia nyata atau yang relevan dengan pengalaman siswa. Dengan
demikian siswa dapat menghubungkan antara pengetahuan yang
didapatkannya saat pembelajaran dengan manfaat atau kegunaannya di
dunia nyata.
c. Kebebasan/Kemerdekaan untuk memilih
Metode pembelajaran berbasis proyek hendaknya memberikan kebebasan
siswa untuk menentukan strategi memecahkan masalah, produk apa yang
akan dihasilkan, dan juga bagaimana cara menghasilkan produk tersebut.
d. Self- Reflection
6
Dalam Project Based Learning siswa diharapkan mampu merefleksikan
semua pengalaman yang di dapat selama mengerjakan proyeknya.
Kemudian siswa mampu menyimpulkan pelajaran berharga apa yang dapat
diambil selama proses project based learning.
e. Feedback
Metode pembelajaran project based learning juga mengajarkan pada siswa
untuk dapat memberikan dan menerima masukan-masukan atas proyek
yang dilakukannya. Dengan demikian mereka tidak hanya belajar dari
guru tetapi dapat saling belajar dengan sesame teman.
a. Presentasi
Di akhir proses Pembelajaran berbasis proyek, Siswa harus mampu
mempresentasikan penemuannya atau produk yang dihasilkannya di
depan teman-teman sekelas atau bahkan di depan masyarakat umum.
Selain berdiskusi tentang proyeknya, diharapkan semua siswa mampu
menarik kesimpulan dari apa yang telah dipelajari dan juga dipratikkan
8
saat masing-masing kelompok mempresentasikan produknya di depan
kelompok lain secara bergantian.
f. Melakukan Evaluasi (evaluate the experience)
Pada akhir proses pembelajaran, guru dan peserta didik melakukan
refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses
refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini,
peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya
selama menyelesaikan proyek.
10
Kegiatan minggu ke I : Alat makan Jenis kegiatan (disusun berdasarkan
RPPH): menghias meja makan, toples ajaib, kantong pintar, big book,
gelas cantik
Kegiatan minggu ke II : Kegiatan restoran Jenis kegiatan (disusun
berdasarkan RPPH): daftar menuku, clemek flannel, sop buah warna-
warni, gerakan khas profesi
Kegiatan minggu ke III : Makanan dan minuman Jenis kegiatan (disusun
berdasarkan RPPH): my ice cream, drawn and card, tebak nama
buah,gerak huruf, cake to moom
Kegiatan minggu ke IV : Profesi di restoran Jenis kegiatan (disusun
berdasarkan RPPH):master cheft, bernyanyi dan menari, tebak profesi,
bernyanyi dan menari, master cheft)
Puncak tema (dijalankan dalam 1 hari) : Restoran Hasil karya yang telah
dibuat pada kegiatan minggu 1- minggu ke 4 dikumpulkan pada puncak
tema dapat digunakan untuk kegiatan bermain peran makro dengan tema
“restoran” Kegiatan puncak proyek tema dapat digunakan sebagai alat
dokumentasi dan evaluasi untuk kegiatan selanjutnya .
B. Creative Play
Model kurikulum bermain kreatif di tulis oleh Carol e. Catron & Jan
Allen (1999) dalam buku “ Early Childhood Curriculum a Creative Play”.
Basis dari model ini adalah memanfaatkan bermain sebagai sebuah
kekuatan. Bermain adalah gaya hidup anak,dunia anak. Bermain secara
langsung dapat mempengaruhui seluruh area perkembangan anak usia dini
seperti fisik, mental, emosional dan sosial.
12
Kurikulum bermain kreatif meliputi 5 komponen program yaitu peran
guru, hubungan dengan orang tua, manajemen kelas dan kelas bimbingan,
desain kelas dan pengorganisasian, dan lingkungan bermain diluar (outdoor).
Kelima dasar itu saling terkait(integrasi)satu sama lainnya. Peran guru
membantu dalam memenuhi kebutuhan belajar anak dan minat anak. Guru
juga menyiapkan lingkungan belajar yang menantang ,menjadi fasilitator
bagi anak dalam belajar, dan membantu anak dalam menyediakan informasi.
Selain itu , guru juga berperan membantu menyiapkan bimbingan kelas yang
sesuai dengan perkembangan anak. Bimbingan (guidance) diberikan untuk
membantu anak dalam membangun interaksi social, mengatasi perilaku, dan
meningkatkan keterampilan memecahkan masalah untuk mengatasi konflik.
13
PENUTUP
14
DAFTAR PUSTAKA