Disusun Oleh :
BANGKA BELITUNG
TAHUN AJARAN
2024/2025
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini yang berjudul,“Inovasi
Pembelajaran PAI Berbasis Proyek” dapat kami selesaikan dengan baik. Penulis
berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.
Atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT karunia kepada kami
sehingga makalah ini dapat kami susun melalui beberapa sumber yakni melalui
kajian pustaka maupun melalui media internet.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah
ini. Terimakasih kami sampaikan kepada Bapak Rudini.M.Pd.I selaku dosen mata
kuliah ini yang telah membimbing dan memberikan materi demi kelancaraan dan
terselesaikan masalah ini.
Semoga makalah ini dapat menjadi bahan, pedoman dan tuntutan bagi generasi
muda dalam mempelajari bahasa indonesia, semoga Allah SWT senantiasa
melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua. Aamiin.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………2
DAFTAR ISI……………………………………………………………......3
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………......4
A. Latar Belakang…………………………………………………………... 4
B. Rumusan Masalah………………………………………………………...5
C. Tujuan…………………………………………………………………….5
A. Kesimpulan ……………………………………………………………..16
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………...17
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
berbeda-beda disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai.
Dilihat dari sudut pandang obyektif yang mengarah pada tiga ranah yaitu
kognitif, afektif, dan psikomotor, salah satu model pembelajaran yang dapat
digunakan adalah model pembelajaran berbasis proyek.
Model pembelajaran ini mendidik dan mengembangkan keterampilan
pemecahan masalah yang berorientasi pada permasalahan otentik kehidupan
nyata siswa untuk merangsang keterampilan berpikir tingkat tinggi. Syarat
yang harus dijaga adalah suasana demokrasi yang kondusif, terbuka, negosiasi,
suasana nyaman dan menyenangkan agar peserta didik dapat berpikir maksimal
(Ngalimun, 2017:330).
B. Rumusan Masalah
1. Apa Konsep Dasar Pembelajaran PAI Berbasis Proyek?
2. Bagaimana metode pembelajaran berbasis proyek dapat memfasilitasi
pengalaman belajar yang lebih aktif?
3. Bagaimana Implementasi Pembelajaran Dalam PAI?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Dan Memahami Konsep Dasar Pembelajaran PAI
Berbasis Proyek
2. Untuk Mengetahui Dan Memahami metode pembelajaran berbasis
proyek dapat memfasilitasi pengalaman belajar yang lebih aktif
3. Untuk Mengetahui Dan Memahami Implementasi Pembelajaran Dalam
PAI
5
BAB II
PEMBAHASAN
1
Siminto and others, ‘Pembelajaran Berbasis Proyek: Mengembangkan Kreativitas Dan
Kemampuan Kolaboratif’, Tarbiyatul Ilmu: Jurnal Kajian Pendidikan, 2.2 (2024), 104–15.
6
memberikan pertanyaan-pertanyaan yang memprovokasi, memotivasi dan
memberikan materi pembelajaran, ruang-ruang yang dibutuhkan siswa untuk
memecahkan masalah, dan mendukung upaya meningkatkan hasil belajar dan
perkembangan intelektual siswa2.
1. Ciri-ciri model pembelajaran berbasis proyek Pembelajaran berbasis
proyek adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek atau
kegiatan sebagai sumber dayanya. Guru sebagai supervisor memberikan
tugas kepada siswa untuk memperoleh hasil belajar yang berbeda-beda.
Model pembelajaran ini menggunakan masalah sebagai langkah awal
dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru
berdasarkan pengalaman kehidupan nyata. Pembelajaran berbasis proyek
ini mempunyai potensi besar untuk memberikan pengalaman belajar yang
menarik dan bermakna kepada siswa (M. Hosnan, 2016: 319-321).
2. Landasan Teori Model Pembelajaran Berbasis Proyek Adapun teori
pembelajaran model pembelajaran berbasis proyek adalah sebagai
berikut:
a. Pembelajaran berbasis proyek didukung oleh teori pembelajaran
konstruktivis, yang dengannya siswa mengkonstruksi pengetahuan.
pemahaman, keterampilan dan pengalaman sendiri, sedangkan peran guru
adalah memfasilitasi proses perolehan pengetahuan. Catatan Dukungan
empiris terhadap pembelajaran berbasis proyek Pengaruh model
pembelajaran berbasis proyek terhadap pembelajaran adalah model ini
memungkinkan siswa mengalami proses pembelajaran yang bermakna, yaitu
pembelajaran berbasis konstruktivisme/desain diri masyarakat (Departemen
Pendidikan Nasional, 2003: 88-90).
Pembelajaran di kelas adalah pembelajaran aktif. Guru sebagai fasilitator
memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan brainstorming
2
Faisal, Marhamah Syarif, and Muh Asy’ari Akbar, ‘Penerapan Model Pembelajaran PAI Berbasis
Proyek Dalam Meningkatkan Nilai Karakter Dan Sikap Religius Siswa’, Hartaki: Journal of Islamic
Education, 2.1 (2023), hlm 1–12.
7
secara individu atau kelompok untuk meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah siswa.
3
Ramsah Ali and others, Urgensi Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar, 2016.
8
B. Metode Pembelajaran Berbasis Proyek Dapat Memfasilitasi
Pengalaman Belajar Yang Lebih Aktif
Lukman Ali menjelaskan bahwa metode adalah cara yang teratur dan
dipikirkan matang-matang untuk mencapai suatu tujuan, suatu rangkaian tindakan
yang sistematis yang memudahkan pelaksanaan suatu tindakan untuk mencapai
tujuan tertentu. Pada dasarnya setiap proses pembelajaran bertujuan untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dalam proses pembelajaran terjadi
interaksi antar komponen yang berbeda-beda, komponen pembelajaran tersebut
dapat dikelompokkan dalam tiga kategori yaitu: guru, materi pembelajaran dan
siswa. Peran guru sangat penting, karena berperan sebagai guru yang
menyampaikan dan menyampaikan pembelajaran. bahan. Materi pembelajaran
merupakan informasi atau pesan yang harus dipelajari siswa untuk dipahami,
dievaluasi, dan diterapkan agar siap menyelesaikan studinya di masa depan.
4
Ani Ramayanti, Bambang Qomaruzzaman, and Qiqi Yuliati Zaqiah, ‘Implementasi Inovasi
Pembelajaran PAI Berbasis Multiple Intelligences Di Sekolah Menengah Kejuruan’, Jurnal
Educatio FKIP UNMA, 9.4 (2023), 1910–15.
9
dikembangkan oleh Prof. Howard Barrows sekitar tahun 1970-an belajar
kedokteran di Universitas McMaster di Kanada.
Model pembelajaran ini menyajikan kepada siswa suatu masalah nyata pada
awal pembelajarannya dan kemudian menyelesaikan masalah tersebut dengan
meneliti dan menerapkan suatu metode untuk memecahkan masalah tersebut.
Metode pembelajaran berbasis proyek (MPBP) mempunyai kontribusi penting
dalam penerapan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan siswa sehari-hari.
Kepercayaan terhadap nilai-nilai agama
5
Atin Risnawati, & Dian Eka Priyantoro. Pentingnya Penanaman Nilai-Nilai Agama Pada
Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Perspektif Al-Quran | As-Sibyan: Jurnal Pendidikan
Anak Usia Dini. As-Sibyan, 6(1), (2021): 1–16.
6
Haerudin, D. A. (2021). Implementasi Nilai Agama Untuk Anak Usia Dini. Jurnal Golden
Age, 5(02), (2021): 147–154.
10
Tugas pendidikan Islam adalah mendorong cita-cita hidup sebagai bentuk
implementasi untuk melestarikan, mendorong dan mentransformasikan nilai-nilai
Islam bagi generasi penerus, sehingga agar nilai-nilai keagamaan menjadi
fungsional dan berkembang sesuai dengan waktu dan teknologi7 Metode
pembelajaran Proyek mencakup relevansi kontekstual, dimana MPBP
memungkinkan konsep-konsep keagamaan dikaitkan dengan situasi dan konteks
nyata.
Teori motivasi belajar yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori
motivasi belajar yang dikembangkan oleh Hamzah B. Uno. Dikatakannya bahwa
motivasi belajar dibagi menjadi dua kelompok, yaitu. motivasi intrinsik dan
ekstrinsik. Ciri-ciri masing-masing kelompok motif (disebut indikator dalam
skripsi ini) adalah: (a) keinginan dan keinginan untuk berhasil, (b) keinginan dan
kebutuhan untuk belajar, (c) harapan dan harapan di masa depan, (d))
7
Atin Risnawati & Dian Eka Priyantoro, Pentingnya…18
8
Ramadayanti, N., Muderawan, I. W., & Tika, I, N. Pengaruh Model Pembelajaran
Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Prestasi Belajar Siswa.
Prosiding Seminar Nasional MIPA, 3(2), (2016): 194–204.
9
Ananda, R.. Implementasi Nilai-nilai Moral dan Agama pada Anak Usia Dini. Jurnal
Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1),
(2017): 19.
11
pembelajaran dihargai . , (e) keinginan belajar yang menarik dan (f) lingkungan
belajar yang mendukung. Tiga indikator pertama termasuk dalam motivasi
internal, sedangkan tiga indikator terakhir termasuk dalam motivasi eksternal10.
Teori motivasi belajar yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori
motivasi belajar yang dikembangkan oleh Hamzah B. Uno. Dikatakannya bahwa
motivasi belajar dibagi menjadi dua kelompok yaitu. motivasi intrinsik dan
ekstrinsik.
10
Rahman, S. Pentingnya Motivasi Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar. Merdeka
Belajar Dalam Menyambut Era Masyarakat 5.0, November, (2021): 289–302.
12
h. Presentasi: Siswa mempresentasikan hasil proyek mereka di depan kelas
atau audiens lainnya. Mereka berbagi pengamatan, pengalaman dan apa yang
mereka pelajari selama proyek berlangsung.
C. Implementasi Pembelajaran Dalam PAI
Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui berhasil atau
tidaknya suatu proses pembelajaran adalah model pembelajaran yang digunakan.
Karena model pembelajaran adalah suatu model atau langkah dalam
merencanakan pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. Selain
itu, model pembelajaran juga merupakan model desain yang digunakan sebagai
pedoman dalam merancang pembelajaran di kelas. Seperti yang dikatakan Joyce,
setiap model pembelajaran selalu membimbing guru dalam merencanakan
pembelajarannya agar siswa mempunyai minat dan mudah memahami pelajaran
(Trianto Ibnu Badar Al-Tabany, 2015: 23).
13
rencana untuk usulan proyek yang sedang mereka kerjakan. Proses ini dilakukan
secara kolaboratif berdasarkan kesepakatan antara guru dan siswa. Perencanaan
ini dapat berupa aturan permainan, pemilihan kegiatan yang mendukung
menjawab pertanyaan-pertanyaan penting serta mengetahui alat dan bahan yang
akan digunakan untuk menyelesaikan proyek.
Perencanaan produk Di sini guru dan siswa dapat bekerja sama membuat
jadwal kegiatan untuk menyelesaikan proyek. Memantau kinerja siswa dan
kemajuan proyek Pada tahap ini, guru memegang peranan yang sangat penting
dalam memantau kinerja siswa selama penyelesaian proyek. Dengan demikian,
dapat dikatakan bahwa guru adalah pengawas atau pengajar kegiatan siswa. Untuk
memudahkan pelacakan siswa, guru dapat membuat rubrik yang dapat mencatat
seluruh aktivitas yang dilakukan siswa. mereka. Evaluasi Kinerja Langkah ini
dilakukan guru untuk mengukur standar kinerja dan menilai kemajuan siswa
melalui penilaian. Selain itu, penilaian ini membantu memberikan umpan balik
terhadap pemahaman siswa dan membantu guru menyusun strategi pembelajaran
selanjutnya. Evaluasi pengalaman belajar Tahap ini diakhiri dengan beberapa
refleksi di akhir proses pembelajaran mengenai hasil kegiatan dan proyek yang
dilaksanakan oleh guru dan siswa. Proses ini dapat dilakukan secara individu atau
kelompok. Dimana siswa diminta mengungkapkan perasaan dan pengalamannya,
seperti menyelesaikan proyek yang dibuatnya (Novyanti Dwiastuti, 2019: 176-
177).
14
Tahap pertama adalah pendahuluan, pada tahap ini guru memulai
pembelajaran dengan memberi salam, kemudian mengkondisikan kelas untuk
menyegarkan lingkungan belajar siswa. Setelah itu guru membimbing siswa untuk
memulai pembelajaran dengan membacakan Basmalah secara bersama-sama.
15
BAB III
PENUTUPAN
A. KESIMPULAN
16
DAFTAR PUSTAKA
Asiah, Nur. 2014. Inovasi pembelajaran. Bandar Lampung: Anugrah Raharja.
Ihsan, Fuad. 2011. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Zuhairini. 2004. Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Malang: UIN
Pers.
Ngalimun. 2017. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Perana Ilmu.
Wena, Made. 2 0 1 4 Strategi Pembelajaran Inovatif Kontenporer. Jakarta: Bumi
Aksara
Sani, Ridwan Abdullah. 2015. Pembelajaran Saintifik untuk implementasi
Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara.
Bender, William N. 2012. Project based learning: Differentiating Instruction for the
21st Century. California: Corwin.
Cucu Suhana, Nanang Hanafiah. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung:
PT. Refika Aditama.
Fauzi, A., Siregar, H., & Meilya, I. R. Penerapan Model Pembelajaran Project
Based Learning dalam Pembelajaran Mandiri pada Pendidikan Kesetaraan Paket C.
Journal of Nonformal Education and Community Empowerment, 3(1), (2019)
Hulaimi, A. Model Pembelajaran Problem Based Introduction dalam Meningkatkan
Hasil Belajar (Pendekatan Pembelajaran Pada Pendidikan Agama Islam di
Sekolah). Jurnal Penelitian Tarbawi, 6(2), (2021).
Anggraini, Putri Dewi, dan Siti Sri Wulandari. “Analisis Penggunaan Model
Pembelajaran Project Based Learning Dalam Peningkatan Keaktifan Siswa.” Jurnal
Pendidikan Administrasi Perkantoran (JPAP) 9, no. 2 (2021)
17