Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Pertama-tama pemakalah ingin mengucapkan puji dan


syukur kehadirat Allah SWT yang telah menuntun kami untuk
dapat mampu mengolah pikiran serta menggerakkan pena kami
sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Seperti diketahui bersama, peningkatan kualitas pendidikan
di Indonesia dilakukan secara berkesinambungan dan sampai saat
ini terus dilaksanakan. Salah satu metode untuk meningkatkan
pendidikan yaitu dengan pembelajaran berbasis proyek (Project
Based Learning). Maka kami akan mencoba membahas tentang
makalah yang berjudul “Project Based Learning”.
Meskipun demikian, kami sadar bahwa makalah ini masih
memiliki banyak kekurangan seperti peribahasa “tak ada gading
yang tak retak”. Oleh karena itu, segala masukan, kritik dan saran
positif sangat kami harapkan untuk dijadikan sebagai batu
loncatan yang dapat membantu dalam proses penyempurnaan dan
peningkatan mutu makalah ini di masa mendatang.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................... i
Daftar isi.............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan .......................................................................... 2
BAB II ISI
2.1 Pembelajaran Berbasis Proyek ................................................... 3
2.2 Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek ................................ 4
2.3 Prinsip-prinsip Pembelajaran Berbasis Proyek ............................ 4
2.4 Pedoman Pembimbingan Pembelajaran Berbasis Proyek ............. 5
2.5 Keuntungan dan Kelemahan Pembelajaran Berbasis Proyek ....... 7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .................................................................................... 10
3.2 Saran ............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Budaya Nomor
65 tahun 2013 tentang Standar Proses dinyatakan bahwa karakteristik
Pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat pada Standar
Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan
memberikan kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang
harus dicapai. Standar Isi memberikan kerangka konseptual tentang
kegiatan belajar dan pembelajaran yang diturunkan dari tingkat
kompetensi dan ruang lingkup materi. Sasaran pembelajaran mencakup
pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan.
1.3 Untuk mendorong kemampuan peserta didik untuk
menghasilkan karya kontekstual baik individual maupun kelompok maka
sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang
menghasilkan karya berbasis proyek (Project Based Learning).
1.4 Sehubungan dengan itu, maka perlu pemahaman tentang
konsep atau definisi model pembelajaran berbasis proyek, ciri-ciri atau
karakteristik model pembelajaran berbasis proyek, langkah-langkah
pembelajaran berbasis proyek serta kelebihan dan penerapan model
berbasis proyek.
1.5

1.6 Rumusan Masalah


1.7 Dalam penulisan makalah ini penulis mengangkat beberapa masalah,
diantaranya:
1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran berbasis proyek atau project based
learning ?
2. Apa saja karakteristik dari pembelajaran berbasis proyek ?
3. Apa saja prinsip-prinsip dari pembelajaran berbasis proyek ?
4. Apa saja pedoman pembimbingan dalam melaksanakan pembelajaran berbasis
proyek ?
5. Apa saja keuntungan dan kelemahan dari pembelajaran berbasis proyek ?
6.

1.8 Tujuan Penulisan


1.9 Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pemahaman dari pembelajaran berbasis proyek.
2. Untuk mengetahui karakteristik dari pembelajaran berbasis proyek.
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dari pembelajaran berbasis proyek.
4. Untuk mengetahui pedoman pembimbingan dalam melaksanakan
pembelajaran berbasis proyek.
5. Untuk mengetahui keuntungan dan kelemahan dari pembelajaran berbasis
proyek.
6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.
23.

24.

25.

26. BAB II
27. PEMBAHASAN
28.

29. 2.1 Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)


30. Pembelajaran berbasis proyek (project based learning)
merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada
guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja
proyek.1
31. Melalui pembelajaran berbasis proyek, proses inquiry
dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun dan membimbing
peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan
berbagai materi dalam kurikulum. Pada saat pertanyaan terjawab, secara
langsung peserta didik dapat melihat berbagai elemen utama sekaligus
berbagai prinsip dalam sebuah disiplin yang sedang dikajinya.
32. Pembelajaran berbasis proyek merupakan investigasi
mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi
usaha peserta didik. Mengingat bahwa masing-masing peserta didik
memiliki gaya belajar yang berbeda, maka pembelajaran berbasis proyek
memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk menggali
materi dengan menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi dirinya
serta melakukan eksperimen secara kolaboratif.
33. “Kerja proyek memuat tugas-tugas yang kompleks berdasarkan
kepada pertanyaan dan permasalahan (problem) yang sangat menantang,
dan menuntut siswa untuk merancang, memecahkan masalah, membuat
keputusan, melakukan kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bekerja secara mandiri (Thomas, dkk, 1999).

1 Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, (Jakarta:Bumi Aksara,2011) h. 144.


Tujuannya adalah agar siswa mempunyai kemandirian dalam
menyelesaikan tugas yang dihadapinya.”2
34. 2.2 Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek
35. Pembelajaran berbasis proyek merupakan model
pembelajaran yang inovatif dan lebih menekankan pada belajar
kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks. Pembelajaran
berbasis proyek memiliki potensi yang besar untuk memberi pengalaman
belajar yang lebih menarik dan bermakna bagi siswa.
36. “Sedangkan menurut Buck Institute for Education (1999) belajar
berbasis proyek memiliki karakteristik berikut :
a. Siswa membuat kepuutusan dan membuat kerangka kerja
b. Terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya
c. Siswa merancang proses untuk mencapai hasil
d. Siswa bertanggung jawab untuk mendapatkan dan mengelola
informasi yang dikumpulkan
e. Siswa melakukan evaluasi secara kontinu
f. Siswa secara teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan
g. Hasil akhir berupa produk dan dievaluasi kualitasnya
h. Kelas memiliki atmosfir yang memberi toleransi kesalahan dan
perubahan”3
i.

j. 2.3 Prinsip-prinsip Pembelajaran Berbasis Proyek


k. Sebagai sebuah model pembelajaran, pembelajaran berbasis
proyek mempunyai beberapa prinsip, yaitu :
1. Prinsip sentralistis
2. Prinsip ini menegaskan bahwa kerja proyek merupakan esensi dari
kurikulum. Model ini merupakan pusat strategi pembelajaran, dimana siswa
belajar konsep utama dari suatu pengetahuan melalui kerja proyek.
3. Prinsip pertanyaan pendorong

2 Made Wena, Loc.cit., h. 144.


3 Ibid., h. 145.
4. Prinsip ini menegaskan bahwa kerja proyek berfokus pada “pertanyaan
atau permasalahan” yang dapat mendorong siswa untuk berjuang memperoleh
konsep atau prinsip utama suatu bidang tertentu.
5. Prinsip investigasi konstruktif
6. Perinsip investigasi konstruktif merupakan proses yang mengarah kepada
pencapaian tujuan, yang mengandung kegiatan inkuiri, pembangunan konsep
dan resolusi.
7. Prinsip otonomi
8. Prinsip otonomi dalam pembelajaran berbasis proyek dapat diartikan
sebagai kemandirian siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran, yaitu
bebas menentukan pilihannya sendiri, bekerja dengan minimal supervisi dan
bertanggung jawab.
9. Prinsip realistis
10. Prinsip realistis berarti bahwa proyek merupakan sesuatu yang
nyata, bukan seperti di sekolah.
11.

12. 2.4 Pedoman Pembimbingan Pembelajaran Berbasis Proyek


13. Dalam membimbing siswa dalam pembelajaran berbasis
proyek ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan pijakan
tindakan. Adapun pedoman pembimbingan tersebut antara lain :
1. Keautentikan
2. Keautentikan dapat dilakukan dengan beberapa strategi, yaitu dengan
mendorong dan membimbing siswa untuk memahami kebermaknaan dari
tugas yang dikerjakan, meranncang tugas siswa sesuai dengan
kemampuannya sehingga ia mampu menyelesaikannya tepat waktu, dan
mendorong serta membimbing siswa agar mampu menghasilkan sesuatu dari
tugas yang dikerjakannya.
3. Ketaatan terhadap nilai-nilai akademik
4. Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa strategi yaitu dengan mendorong
dan mengarahkan siswa agar mampu menerapkan berbagai pengetahuan
dalam menyelesaikan tugas yang dikerjakan, merancang dan
mengembangkan tugas-tugas yang dapat memberi tantangan pada siswa
untuk menggunakan berbagai metode dalam pemecahan masalah serta
mendorong dan membimbing siswa untuk mampu berpikir tingkat tinggi
dalam memecahkan masalah.
5. Belajar pada dunia nyata
6. Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa strategi berikut, yaitu mendorong
dan membimbing siswa untuk mampu bekerja pada konteks permasalahan
yang nyata yang ada di masyarakat, mendorong dan mengarahkan agar siswa
mampu bekerja dalam situasi organisasi yang menggunakan teknologi tinggi,
dan mendorong serta mengarahkan siswa agar mampu mengelola kemampuan
keterampilan pribadinya.
7. Aktif meneliti
8. Hal ini dapat dilakukan dengan mendorong dan mengarahkan siswa agar
dapat menyelesaikan tugasnya sesuai dengan jadwal yang telah dibuatnya,
mendorong dan mengarahkan siswa untuk melakukan penelitian dengan
berbagai macam metode, serta mendorong dan mengarahkan siswa agar
mampu berkomunikasi dengan orang lain, baik melalui presentasi ataupun
media lain.
9. Hubungan dengan ahli
10. Hal ini dapat dilakukan dengan mendorong dan mengarahkan
siswa untuk mampu belajar dari orang lain yang memiliki pengetahuan yang
relevan, mendorong dan mengarahkan siswa berdiskusi dengan orang lain
dalam memecahkan masalah, serta mendorong dan mengarahkan siswa untuk
mengajak pihak luar untuk terlibat dalam menilai unjuk kerjanya.
11. Penilaian
12. Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa strategi yaitu mendorong
dan mengarahkan siswa agar mampu melakukan evaluasi diri terhadap
kinerjanya dalam mengerjakan tugasnya, mendorong dan mengarahkan siswa
untuk mengajak pihak luar untuk terlibat mengembangkan standar kerja yang
terkait dengan tugasnya serta mendorong dan mengarahkan siswa untuk
menilai kerjanya.
13.

14.

15. 2.5 Keuntungan dan Kelemahan Pembelajaran Berbasis Proyek


16. Menurut Moursund (1997) beberapa keuntungan dari
pembelajaran berbasis proyek antara lain :
1. Meningkatkan motivasi belajar siswa.
2. Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah, membuat siswa lebih aktif
dan berhasil memecahkan problem-problem yang bersifat kompleks.
3. Keterampilan siswa untuk mencari dan mendapatkan informasi akan
meningkat.
4. Siswa mampu kerja kelompok dalam proyek dan mempraktikkan
keterampilan komunikasi.
5. Siswa mampu mempraktikkan keterampilan dalam mengorganisasi proyek,
dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan
untuk menyelesaikan tugas.
6. “Menurut The Back Institute For Education, model pembelajaran ini
mempunyai keuntungan penting bagi siswa masa kini, antara lain:
a) Model pembelajaran berbasis proyek mengintegrasikan wilayah hidup
kurikulum.
b) Membangun pengembangan kebiasaan berfikir yang di hubungkan dengan
belajar seumur hidup, tanggung jawab sipil, dan kesuksesan karir atau
pribadi.
c) Menguasai dikotomi atau pengetahuan dan berfikir dapat menolong siswa
baik untuk “to know” mapun “to do”.
d) Mendorong munculnya tanggung jawab, penetapan tujuan dan
memperbaiki tampilan.
e) Dapat melibatkan memotivasi siswa yang bosan dan tidak peduli.
f) Mendukung siswa dalam belajar dan mempraktekkan keterampilan dalam
penyelesaian masalah, komunikasi dan pengendalian diri.
g) Menciptakan komunikasi positif dan hubungan kolaboratif diantara
kelompok siswa yang berbeda-beda.
h) Dapat memenuhi kebutuhan siswa dengan tingkat keterampilan dan gaya
belajar yang beragam.”4
i)

j) Selain keuntungan, pembelajaran berbasis proyek juga memiliki


kelemahan, diantaranya :
1. Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah.
2. Membutuhkan biaya yang cukup banyak.
3. Banyak instruktur yang merasa nyaman dengan kelas tradisional, di mana
instruktur memegang peran utama di kelas.
4. Banyaknya peralatan yang harus disediakan.
5. Peserta didik yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan pengumpulan
informasi akan mengalami kesulitan.
6. Ada kemungkinan peserta didik yang kurang aktif dalam kerja kelompok.
7. Ketika topik yang diberikan kepada masing-masing kelompok berbeda,
dikhawatirkan peserta didik tidak bisa memahami topik secara keseluruhan.
8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21. BAB III

4 Sagala syaiful, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung : Alfabeta,2003)


22. PENUTUP
23.

24. 3.1. Kesimpulan


25. Project Based Learning atau biasa disebut Pembelajaran Berbasis
Proyek yaitu pendekatan pembelajaran yang menghasilkan suatu karya berbasis
proyek, untuk mendorong kemampuan peserta didik menghasilkan karya
kontekstual baik individual maupun kelompok. Karakteristik pembelajaran
berbasis proyek salah satunya memiliki hasil akhir berupa produk. Prinsipnya
supaya peserta didik dapat mandiri dalam melaksanakan proses pembelajaran,
yaitu bebas menentukan pilihannya sendiri, bekerja dengan minimal supervisi dan
bertanggung jawab. Pedoman dalam pembelajaran ini dapat membuat peserta
didik memahami kebermaknaan dari tugas yang dikerjakan, mengerjakan tugas
sesuai dengan kemampuannya sehingga peserta didik mampu menyelesaikan
tugas tepat waktu, mengarahkan peserta didik untuk melakukan penelitian dan
mampu berkomunikasi dengan orang lain. Keuntungan dari pembelajaran berbasis
proyek peserta didik mampu mempraktikkan keterampilan dalam mengorganisasi
proyek dan membuat alokasi waktu.
26.

27. 3.2. Saran


28. Sebagai calon guru kita harus memahami pembelajaran berbasis
proyek karena pembelajaran ini sesuai dengan kurikulum 2013 yang
mengharuskan siswa belajar secara mandiri.
29.

30.

31.

32.

33.

34.

35.

36. DAFTAR PUSTAKA


37.

38. Sagala syaiful, M.Pd. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung :
Alfabeta.
39.

40. Wena, M. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta :


Bumi Aksara.
41.

42.

43.

44.

45.

46.

47.

48.

Anda mungkin juga menyukai