Di Buat oleh :
Abstrak
Sesuai dengan semangat SDG’S yang ke-11 Membangun kota dan pemukiman inklusif, aman, tahan lama dan
berkelanjutan, Fasilitas merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Fasilitas bisa diartikan sebagai
fasilitas bagi kehidupan dan fasilitas yang merupakan bagian dari infrastruktur. Bahasan ini menghasilkan
kesimpulan utama sebagai berikut. Karena fasilitas merupakan komponen penting bagi kehidupan, maka
fasilitas harus bisa dikelola dengan baik selama masa hidupnya agar bisa selalu berfungsi dengan baik, secara
ekonomis, efisien, dan efektif serta sesuai dengan prinsip green. Manajemen Aset Fasilitas siklus terdiri dari
tahapan-tahapan sebagai berikut : perencanaan fasilitas, pengadaan fasilitas, sertifikasi dan inventarisasi
fasilitas, pemakaian fasilitas, pengembangan fasilitas dan penghapusan fasilitas. Manajemen Aset Fasilitas
mengenal dua tatarn manajemen : manajemen fasilitas dan manajemen organisasi pengelola fasilitas.
Fasilitas dalam hal ini (PSU) perumahan/permukiman seperti jalan, saluran drainase, ruang terbuka publik,
taman, sekolah, fasilitas kesehatan, air bersih dan listrik adalah bagian tak terpisahkan dari perencanaan tata
permukiman yang berkualitas. Tatanan dan sebaran PSU merupakan pembentuk struktur ruang permukiman
(Goheen, 1998, Wu & Plantinga, 2003) penentu peningkatan nilai properti lingkungan sebagai aset masyarakat
(Anderson, West, 2006; Irwin, 2007), dan yang sangat penting adalah bahwa ketersediaan dan distribusi PSU
sangat menentukan kualitas lingkungan (Shiesura, 2004, dalam Widodo 2015). Namun demikian, kenyataan
yang ada menunjukkan bahwa di Kabupaten Karawang, sebagaimana sebagiannya Pengembang belum
melakukan serah trima aset dan cenderung lari dari tanggungjawab pengelolaan aset aset PSU tersebut.
Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan karakteristik pola lokalitas penyediaan dan pengelolaan PSU
perumahan, terutama yang dibangun oleh pengembangan, di Kabupaten Karawang, mengevaluasi
implementasi peraturan tentang PSU perumahan, mengidentifikasi tipologi permasalahan penyediaan dan
pengelolaan PSU perumahan yang bersifat lokal, terutama yang dibangun oleh pengembang di Kabupaten
Karawang dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, memberikan masukan untuk rekomendasi kebijakan
terkait pengadaan, pengawasan dan pengendalian PSU yang efektif oleh pemerintah daerah.Penelitian
menggunakan metode studi kasus. Berdasar pembahasan terhadap karakteristik pola perkembangan
perumahan di Kabupaten Karawang, tipologi permasalahan dan faktor-faktor yang ditengarai sebagai
penyebab permasalahan PSU perumahan di wilayah Kabupaten Karawang ada beberapa hal, yaitu : Beberapa
peraturan yang telah ada masih kurang sesuai dengan karakter perkembangan pembangunan perumahan di
Kabupaten Karawang, Permasalahan PSU di atas terjadi baik di level perencanaan, penyediaan, pembangunan,
pengelolaan, penyerahterimaan, pengelolaan hingga pada pemanfataan.
Kata Kunci: Managejemen aset, sarana prasarana, penyediaan perumahan
Manajemen Aset akhir-akhir ini menjadi istilah Penyehatan Bank Nasional pada masa krisis
yang sangat populer. Arti kata Manajemen Aset moneter tahun 1998, dan yang lain (Astuti 2008;
pada dasarnya adalah suatu tindakan pengelolaan GPO 2015; Hidayat 2011; Inge 2003; KepPres
aset, agar aset tersebut bisa memberikan manfaat 34/98; PP 17/99; Setiawan & Ashari 2013;
yang sebesar-besarnya dengan biaya yang sekecil Suprayitno & Soemitro 2018).
mungkin dan aset Kata fasilitas biasa diartikan dalam dua arti
tersebut jangan sampai punah, kecuali memang berbeda. Secara luas kata fasilitas dimaksudkan
sebaiknya harus dimusnahkan atau dihapuskan. sebagai suatu fasilitas fisik atau non fisik yang
Beberapa istilah terkait Manajemen Aset antara diperlukan bagi kehidupan, atau bisa juga
lain adalah Manajemen Portofolio, Manajemen dimaksudkan sebagai benda fisik yang diperlukan
Aset Infrastruktur (MAI), Manajemen Aset Fasilitas bagi berfungsinya infrastruktur dan tertempel
(MAF), Manajemen Properti, Manajemen Sumber pada infrastruktur (GPO 2015; Sapri et al 2013; SRT
Daya Alam, Manajemen Aset pada Badan 2009).
Kebutuhan prasarana, sarana dan utilitas (PSU) Sementara itu di Indonesia, pemenuhan PSU pada
perumahan/permukiman seperti jalan, ruang perumahan/permukiman yang layak huni telah
terbuka publik, taman saluran drainase, air bersih, ditetapkan dalam UU No 1 Tahun 2011. Dalam UU
listrik, fasilitas kesehatan, fasilitas sekolah tersebut dinyatakan bahwa penyelenggaraan
merupakan bagian yang tidak terpisah dari kawasan permukiman bertujuan untuk memenuhi
perencanaan tata permukiman yang berkualitas. hak warga negara atas tempat tinggal yang layak
Goheen (1998) dan Platinga (2003) menyatakan dalam lingkungan yang sehat serta menjamin
tatanan dan sebaran PSU adalah pembentuk kepastian bermukim.
struktur ruang permukiman, sedangkan penentu Selain itu, Permendagri Nomor 9 Tahun 2009 juga
peningkatan nilai properti lingkungan sebagai aset menegaskan fungsi PSU menjadi bagian penting
masyarakat (Anderson, West, 2006; Irwin 2007) dari pembangunan perumahan dan permukiman.
serta ketersediaan dan distribusinya sangat Permendagri ini mewajibkan para pengembang
menentukan kualitas lingkungan (Shiesura, 2004) perumahan untuk menyerahkan prasarana,
serta kualitas hidup masyarakat (Van kamp et all, sarana,
2003, dalam Widodo, 2015).