Anda di halaman 1dari 23

Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan

KERANGKA ACUAN KERJA PENGELOLAAN PRASARANA LINGKUNGAN PERUMAHAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA PEKALONGAN PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN (KAK) KAJIAN PENYEDIAAN SARANA, DI KOTA PEKALONGAN TA 2010 KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK) I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kota Pekalongan merupakan salah satu Kota Pusat Kegiatan Nasional, sehingga sudah barang tentu kondisi kota memiliki daya tarik tersendiri baik sebagai tempat usaha atau kerja, maupun tempat tinggal, terlebih kota Pekalongan memiliki udara yang sejuk sehingga menjadikan daya tarik tersendiri bagi masyarakat sekitar untuk berlomba memiliki tempat tinggal di Pekalongan, hal ini berdampak terhadap daya dukung lahan dan berpotensi kawasan menjadi padat dan kurang memenuhi standar kehidupan yang layak. Pesatnya Pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi dan terbukanya lapangan usaha menyebabkan pertumbuhan penduduk yang tinggi, hal ini memberikan konsekuensi pada kebutuhan layanan penyediaan sarana dan prasarana perkotaan untuk memperkuat fungsi internal dan eksternal kota guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta menunjang berbagai aktivitas masyarakat serta pemerintah yang ada didalamnya. Salah satu sektor yang sangat penting dalam menunjang kehidupan perkotaan adalah perumahan. Perumahan dan permukiman merupakan kebutuhan

Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan

dasar manusia dan mempunyai peranan yang sangat strategis dalam pembentukan watak serta kepribadian bangsa, dan perlu dibina serta dikembangkan demi kelangsungan dan peningkatan kehidupan dan penghidupan masyarakat. Penyediaan hunian dan fasilitas pendukungnya dilakukan melalui perbaikan lingkungan tempat tinggal, kampung, dan kawasan kumuh dengan membangun fasilitas perumahan dan permukiman, dalam pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat akan hunian yang layak dan terjangkau. Perumahan harus memberikan kenyamanan dan jaminan sejauh mana perumahan tersebut dapat membantu kelancaran aktivitas kehidupan setiap penghuninya (Spreiregen, 1985), termasuk akses terhadap ketersediaan fasilitas lingkungan perumahan. Beberapa definisi terkait Perumahan dan Permukiman berdasarkan peraturan yang ada, diantaranya UU No 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan permukiman; Permenadagri No. 9 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyerahan Prasarana, Sarana dan Utilitas Perumahan dan Permukiman di Daerah, diantaranya : Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkugan tempat tinggal atau lingkungan hunian yag dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan. Perumahan terdiri dari:
1. perumahan tidak bersusun yaitu kelompok rumah yang berfungsi sebagai

tempat tinggal atau lingkungan hunian baik satu lantai maupun dua lantai.
2. Rumah susun yaitu bangunan gedung bertingkat dalam suatu lingkungan

yang terbagi dalam bagian bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan satuan yang masing masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah, terutama untuk tempat hunian, yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama. Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik yang berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan. Lingkungan perumahan maupun permukiman yang baik harus dilengkapi dengan penyediaan sarana, prasarana dan utilitas sesuai kebutuhan lingkungannya

Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan

untuk menunjang fungsi dan aktivitas kegiatan masyarakatnya. Kawasan Siap Bangun adalah Sebidang tanah yang fisiknya telah dipersiapkan untuk pembangunan perumahan dan permukiman sekala besar yang terbagi dalam satu lingkungan siap bangun atau lebih yang pelaksanaannya dilakukan secara bertahap dengan lebih dahulu dilengkapi dengan jaringan primer dan sekunder prasarana lingkungan sesuai dengan rencana tata ruang lingkungan yang ditetapkan oleh pemerintah daerah dan memenuhi persyaratan pembakuan pelayanan sarana dan prasarana lingkungan. Lingkungan Siap Bangunan adalah sebidang tanah yang merupakan bagian dari kawasan siap bangun ataupun berdiri sendiri yang telah dipersiapkan dan dilengkapi dengan prasarana lingkungan dan sesuai dengan persyaratan pembakuan tata lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan pelayanan lingkungan untuk membangun kavling tanah matang. Sarana lingkungan adalah fasilitas penunjang yang berfungsi untuk penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial dan budaya, seperti fasilitas pelayanan umum dan pemerintahan, pendidikan, pelayanan kesehatan, perbelanjaan, tempat ibadah, rekreasi dan kebudayaan, olah raga dan lapangan terbuka, pemakaman, Ruang terbuka Hijau ( RTH ) serta sarana parkir. Prasarana lingkungan adalah kelengkapan dasar fisik ligkungan yang memungkinkan lingkungan permukiman/ perumahan dapat berfungsi sebagaimana mestinya, seperti jalan, drainase, pembuangan air limbah dan pembuangan persampahan. Utilitas adalah sarana penunjang untuk pelayanan lingkungan perumahan yang meliputi jaringan air minum, jaringan listrik, jaringan telepon, jaringan gas, jaringan transportasi, pemadama kebakaran serta sarana penerangan jalan umum ( PJU ). Prasarana, sarana dan utilitas umum( PSU ) adalah kelengkapan dasar dan fasilitas yang dibutuhkan agar perumahan dan permukiman dapat berfungsi secara optimal, yang disediakan oleh pengembang/Penyelenggara perumahan. Lingkungan Perumahan atau permukiman dapat terwujud atas penyelenggaraan pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat maupun peran serta

Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan

masyarakat sebagai pengembang perumahan baik secara perseorangan atau badan usaha bersama, dengan mengikuti arahan tata ruang yang telah ditentukan. Pengembang adalah institusi atau lembaga penyelenggara pembangunan perumahan dan permukiman. Pengembang perumahan bisa perseorangan maupun lebih dari satu orang dan berbadan hukum ( Badan Usaha Perumahan). Badan Usaha Perumahan adalah badan hukum yang kegiatan usahanya di bidang pembangunan perumahan dan permukiman yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia. Pembangunan perumahan yang dilakukan oleh Badan Usaha di bidang pembangunan perumahan hanya pada kawasan siap bangun ( KASIBA ) atau Lingkungan Siap Bangun (LISIBA ) yang berdiri sendiri. (UU No. 4 /1992). Dalam membangun lingkungan perumahan, badan usaha di bidang perumahan wajib membangun jaringan prasarana lingkungan mendahului kegiatan membangun rumah, memelihara, dan mengelolanya sampai dengan pengesahan dan penyerahannya kepada pemerintah daerah;melakukan penghijauan lingkungan; menyediakan tanah untuk sarana lingkungan ( UU No.4/1992 Pasal 24 ). Penyediaan faslitas lingkungan perumahan di Indonesia saat ini rata rata hanya berdasarkan standart menurut masing masing developer/ penyelenggara perumahan tanpa mempertimbangkan aspek preferensi penghuni, padahal berdasarkan peraturan yang ada pedoman pembangunan fasilitas di lingkungan perumahan berdasarkan jumlah minimal penduduk pendukung, juga mengacu kepada standar ukuran fasilitas berdasarkan Standar Perencanaan Kebutuha Sarana Kota yang termuat didalam Standar Nasional Indonesia ( SNI ) yang dikeluarkan oleh Dirjen Cipta Karya maupun standar minimum perumahan dari Kementrian Perumahan Rakyat dan Permukiman. Salah satu kewajiban Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan perumahan dan pemukiman terkait dengan pembinaan perumahan, adalah dalam bentuk pengaturan dan pembimbingan; pemberian bantuan dan kemudahan; penelitian dan pengembangan; perencanaan dan pelaksanaan serta pengawasan dan pengendalian. Penataan perumahan dan permukiman berdasarkan UU No.4/1992 tentang Perumahan dan Permukiman bertujuan untuk:

Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan

a. Memenuhi kebutuhan rumah sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia,

dalam rangka peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat;


b. Mewujudkan perumahan dan permukiman yang layak dalam lingkungan

yang sehat, aman , serasi dan teratur;


c. Memberi arah pada pertumbuhan wilayah dan persebaran penduduk yang

rasional;
d. Menunjang pembangunan di bidang ekonomi, sosial, budaya dan bidang

lainnya. Saat ini Pemerintah daerah belum memiliki data yang akurat terkait Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan yang dilaksanakan oleh Pengembang baik perorangan maupun berbadan hukum. Hal ini menyebabkan banyaknya PSU yang belum diserahkan kepada pemerintah kota, sedangkan kondisi di lapangan sudah tidak layak huni, sehingga hal ini akan menyulitkan dalam hal kewenangan pengelolaaan dan pemeliharaannya, karena PSU yang belum diserahkan kepada Pemerintah Kota masih menjadi kewajiban pengembangnya atau dikelola secara swadaya oleh masyarakat. PSU yang telah diserahkan kepada pemerintah daerah melalui Tim Verifikasi, akan menjadi Barang Milik Daerah dan wajib disertifikasi atas nama pemerintah Daerah. Barang Milik Daerah adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBD atau berasal dari perolehan lain yang sah. Pengelolaan meliputi kegiatan operasional dan pemeliharaan. Pemeliharaan adalah usaha mempertahankan prasarana dan sarana yang dibangun agar dapat tetap berfungsi pada tingkatan pelayanan sesuai tujuan rencana pembangunan prasarana dan sarana tersebut. Penyerahan prasarana, sarana dan Utilitas (PSU) lingkungan perumahan adalah penyerahan berupa tanah dengan bangunan dan/atau tanah tanpa bangunan yang merupakan bagian dari lingkungan perumahan dalam bentuk asset dan pelimpahan tanggung jawab pengelolaan dari pengembang kepada pemerintah daerah. Penyerahan Sarana Prasarana dan utilitas ( PSU ) lingkungan perumahan dilakukan paling lambat 1 ( Satu ) tahun setelah masa pemeliharaan dan sesuai

Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan

dengan rencana tapak yang telah disetujui oleh pemerintah daerah baik secara bertahap (rencana Pembangunan dilaksanakan bertahap ) maupun sekaligus (rencana pembangunan dilakukan sekaligus) ( Permengadri No.9/2009 Pasal 11 ). Penyerahan berdasarkan prinsip : 1. Keterbukaan, yaitu masyarakat mengetahui sarana prasarana dan utilitas yang telah diserahkan dan atau kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses informasi terkait dengan penyerahan PSU;
2. Akuntabilitas, yaitu proses penyerahan PSU yang dapat dipertanggung

sarana,

prasarana

dan

utilitas

lingkungan

perumahan

jawabkan sesuai dengan ketentuan perundang undangan; 3. Kepastian Hukum, yaitu menjamin kepastian ketersediaan PSU di lingkungan
4. perumahan sesuai dengan standar, rencana tapak yang disetujui oleh

pemerintah daerah, serta kondisi dan kebutuhan masyarakat;


5. Keberpihakan,

yaitu pemerintah menjamin ketersediaan PSU bagi

kepentingan masyarakat di lingkungan perumahan dan permukiman; Keberlanjutan, yaitu pemerintah daerah menjamin keberadaan PSU sesuai dengan fungsi dan peruntukannya. Penyerahan Prasarana dan Utilitas lingkungan perumahan tidak bersusun berupa tanah dan bangunan, sedangkan penyerahan sarananya berupa Tanah Siap Bangun (KSB). Sedangkan Penyerahan PSU pada rumah susun berupa tanah siap bangun yang berada pada satu lokasi dan diluar hak milik atas satuan rumah susun. Pembentukan Tim Verifikasi dimaksudkan untuk memproses penyerahan PSU lingkungan perumahan, yang terdiri dari Sekretaris Daerah selaku ketua dan SKPD yang membidangi penataan ruang atau perumahan sebagai Sekretariat dan unsur SKPD terkait sebagai anggota. Melihat potret kondisi eksisting tersebut dan untuk mengamankan asset barang milik daerah perlu segera dibuat prosedur penyediaan dan penyerahan PSU Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan baik yang dilaksanakan oleh perorangan maupun berbadan hukum secara bertahap, serta kajian akademis prosedur pelaksanaanya. Untuk itulah dari berbagai latar belakang masalah yang

Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan

ada maka dilakukan Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan. 1.2. RUMUSAN MASALAH Pokok masalah yang akan dianalisa dalam kajian ini bagaimana prosedur Penyerahan sarana, prasarana dan utilitas lingkungan perumahan dari pengembang kepada pemerintah daerah dan pengelolaannya, untuk menjamin keberlanjutan pemeliharaan dan pengelolaan sarana, prasarana dan utilitas di lingkungan perumahan. Dari latar belakang yang dikemukakan diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana analisis kondisi eksisting proporsi Penyediaan Sarana Prasarana

dan utilitas lingkungan Perumahan di Wilayah Kota Pekalongan,baik yang dilaksanakan oleh Pengembang Perseorangan maupun oleh Pengembang Badan Hukum;
2. Bagaimana Pelaksanaan kinerja Tim Verifikasi Kota Pekalongan terkait

proses penyerahan PSU dari Pengembang Perumahan kepada Pemerintah Kota Pekalongan,
3. Identifikasi kendala pelaksanaan penyerahan PSU Lingkungan Perumahan

kepada Tim Verifikasi, kendala apa saja yang dihadapi baik oleh pengembang maupun pemerintah daerah. Apakah proses dan mekanisme pengeloaannya sudah sesuai atau belum dengan ketentuan yang berlaku.
4. Inventarisasi PSU lingkungan perumahan baik yang belum diserahkan

maupun yang telah diserah terimakan kepada Pemerintah Daerah Kota 5. Pekalongan dan menjadi Barang Milik Daerah.
6. Analisis implementasi dan dampak Permengadri No. 9 Tahun 2009 tentang

Pedoman Penyerahan Prasarana, Sarana, Dan Utilitas Perumahan dan Permukiman terhadap perkembangan Pembangunan Perumahan di Kota Pekalongan;
7. Evaluasi Prosedur dan Tata Cara Penyerahan Penyediaan, pengelolaan

Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan yang ada di Kota Pekalongan oleh Tim Verifikasi sesuai dengan Peraturan yang berlaku.

Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan

8. Kajian Akademis prosedur Pengelolaan, penyerahan dan penyediaan Sarana,

Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di wilayah Kota Pekalongan sebagai bahan rekomendasi Pembentukan Tim Verifikasi Penyerahan dan
9. Pengelolaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di

wilayah Kota Pekalongan terkait diberlakukannya Peraturan Daerah No. 13 Tahun 2009 Tentang perubahan atas Perda No. 13 tahun 2007 tentang Pembentukan dan
10.

Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Pekalongan.

1.3. DASAR HUKUM 1. Undang Undang No. 16 Tahun 1985 tentang Rumah Susun; 2. Undang Undang No.4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman; 3. Undang Undang No.23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup; 4. Undang Undang No.28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung; 5. Undang Undang No.1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 6. Undang Undang No.7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air; 7. Undang Undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 8. Undang Undang No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan; 9. Undang Undang No.26 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang; 10.
11.

Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 1988 tentang Rumah Susun; Peraturan Pemerintah No. 80 Tahun 1999 tentang Kawasan Siap Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang Analisis Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Bangun dan Lingkungan Siap Bangun yang Berdiri Sendiri;


12.

Mengenai Dampak Lingkungan;


13.

Sistem Penyediaan Air Minum


14.

Barang Milik Negara/Daerah


15.

Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota;

Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan

16.

Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2007 tentang Rencana Tata Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat No. 8 Tahun 1996 Dan Pengembangan Perumahan dan

Ruang Wilayah Nasional; 17.


18.

Perangkat Daerah; tentang Rencana Pembangunan Permukiman di Daerah;


19.

Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat No. 2/Permen/M/2005

Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Negara Perumahan Rakyat;
20.

Peraturan

Menteri

Negara

Perumahan

Rakyat

No.

34/PERMEN/M/2006 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Keterpaduan Prasarana, Sarana dan Utilitas (PSU) Kawasan Perumahan;
21.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 21/PRT/M/2006 tentang

Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan (KSNP-SPP);


22.

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 9 Tahun 2009 tentang

Pedoman Penyerahan Prasarana, Sarana, Dan Utilitas Perumahan dan Permukiman;


23.

Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No.

534/KPTS/M/2001 Tentang Pedoman standar Pelayanan Minimal Pedoman Penentuaan Standar Pelayanan Minimal Bidang Penataan ruang, Perumahan dan Permukiman dan Pekerjaan Umum
24.

Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2004 tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah Kota Pekalongan yang telah dirubah menjadi Peraturan Daerah No 3 Tahun 2006 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pekalongan; 25. 26. 27.
28.

Peraturan Daerah No 24 Tahun 1998 Tentang Retribusi IMB; Peraturan Daerah No.9 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Barang Peraturan Daerah No 4 Tahun 2002 Tentang IPPT; Keputusan Walikota 503 tahun 2003 Tentang Teknis Perhitungan

Milik Daerah;

Retribusi IPPT. Peraturan Daerah No. 13 Tahun 2009 Tentang perubahan atas

Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan

Perda No. 13 tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Pekalongan; 1.4. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dari kajian ini adalah untuk membuat prosedur pengelolaan dan mekanisme penyerahan penyediaan Sarana Prasarana dan utilitas lingkungan perumahan dari pengembang kepada Pemerintah Daerah dan pengelolaanya, untuk menjamin keberlanjutan pemeliharaan dan pengelolaan dalam rangka mendukung penyelenggaraan pengembangan dan kualitas lingkungan perumahan yang sehat dan layak huni. Adapun tujuan dalam studi ini antara lain adalah : 1. Mengidentifikasi kondisi eksisting Proporsi Penyediaan Sarana Prasarana dan utilitas lingkungan Perumahan di Wilayah Kota Pekalongan,baik yang dilaksanakan oleh Pengembang Perseorangan maupun oleh Pengembang Badan Hukum;
2. Mengevaluasi dan meninjau kembali kinerja Tim Verifikasi Kota

Pekalongan terkait proses penyerahan PSU dari Pengembang Perumahan kepada Pemerintah Kota Pekalongan, 3. Menganalisi kendala pelaksanaan prosedur penyerahan dan pengelolaan PSU 4. Lingkungan Perumahan kepada Tim Vrifikasi.
5. Menginventarisir PSU lingkungan perumahan baik yang sudah diserahkan

kepada pemerintah daerah dan menjadi Barang Milik Daerah maupun yang masih dikelola oleh penyelenggara perumahan Perseorangan maupun badan hukum. 6. Menganalisis implementasi Permengadri No. 9 Tahun 2009 tentang Pedoman
7. Penyerahan Prasarana, Sarana, Dan Utilitas Perumahan dan Permukiman

terhadap perkembangan Pembangunan Perumahan di Kota Pekalongan; 8. Mengevaluyasi dan Menyusun Prosedur dan Tata Cara pengelolaan 9. Penyerahan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan

Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan

10.

Perumahan yang ada di Kota Pekalongan oleh Tim Verifikasi sesuai Mekomendasikan Kajian Akademis prosedur Pengelolaan,

dengan Peraturan yang berlaku.


11.

penyerahan dan penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di wilayah 12. Verifikasi 13.
14.

Kota Pekalongan sebagai bahan rekomendasi Pembentukan Tim Penyerahan dan Pengelolaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Perumahan di wilayah Kota Pekalongan terkait diberlakukannya

Lingkungan Peraturan Daerah No. 13 Tahun 2009 Tentang perubahan atas Perda No. 13 tahun 2007 tentang 15. Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Pekalongan. 1.5. SASARAN Sasaran dari kajian ini adalah :
1. Teridentifikasinya kondisi eksisting Proporsi Penyediaan Sarana Prasarana

dan utilitas lingkungan Perumahan di Wilayah Kota Pekalongan,baik yang dilaksanakan oleh Pengembang Perseorangan maupun oleh Pengembang Badan Hukum secara Random;
2. Terevaluasinya kinerja Tim Verifikasi Kota Pekalongan terkait proses

penyerahan PSU dari Pengembang Perumahan kepada Pemerintah Kota Pekalongan,


3. Teridentifikasinya

kendala

pelaksanaan

prosedur

penyerahan

dan

pengelolaan PSU Lingkungan Perumahan kepada Tim Vrifikasi. 4. Terinventarisirnya PSU lingkungan perumahan baik yang sudah diserahkan
5. kepada pemerintah daerah dan menjadi Barang Milik Daerah maupun yang

masih dikelola oleh penyelenggara perumahan Perseorangan maupun badan hukum.


6. Teridentifikasinya implementasi Permengadri No. 9 Tahun 2009 tentang

Pedoman Penyerahan Prasarana, Sarana, Dan Utilitas Perumahan dan

Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan

Permukiman terhadap perkembangan Pembangunan Perumahan di Kota Pekalongan;


7. Terevaluasinya

penyusunan

Prosedur

dan

Tata

Cara

pengelolaan

Penyerahan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan yang ada di Kota Pekalongan oleh Tim Verifikasi sesuai dengan Peraturan yang berlaku.
8. Terekomendasikannya Kajian Akademis prosedur Pengelolaan, penyerahan

dan penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di wilayah Kota Pekalongan sebagai bahan rekomendasi Pembentukan Tim Verifikasi Penyerahan dan Pengelolaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di wilayah Kota Pekalongan terkait diberlakukannya Peraturan Daerah No. 13 Tahun 2009 Tentang perubahan atas Perda No. 13 tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Pekalongan. 1.6. PEMBERI TUGAS Pemberi tugas adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda ) Kota Pekalongan, sebagai Kuasa Pengguna Anggaran. 1.7. BIAYA PELAKSANAAN Biaya pelaksanaan Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan utilitas Lingkungan Perumahan dibebankan pada Dana APBD Pemerintah Kota Pekalongan dengan DPA SKPD No: 1.06.1.06.01.01.02.5.2 Tahun Anggaran 2010, dengan alokasi biaya : Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan 10 1. Biaya Langsung Personil : Team Leader / Penanggung Jawab Tenaga Ahli Tenaga Pendukung 2. Biaya Langsung non Personil : Biaya Sewa Alat / dokumentasi

Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan

Biaya survey / akomodasi Biaya Perjalanan Tim Biaya laporan penggandaan Biaya Seminar Bahan ATK / Komputer. II. LINGKUP PEKERJAAN DAN METODOLOGI PENDEKATAN 2.1. LINGKUP PEKERJAAN 2.1.1. Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan a. Lokasi : Kota Pekalongan b. Fokus Sasaran : Seluruh Pengembang perumahan yang melaksanakan pembangunan kawasan dan lingkungan perumahan di wilayah Kota Pekalongan baik yang dilaksanakan oleh Perseorangan maupun oleh Badan Hukum, yang termasuk anggota Asosiasi Propesi Perumahan ( REI ) maupun bukan anggota. c. Pekerjaan 1. Melakukan Survey lapangan, memotret kondisi eksisting, menganalisis Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan yang ada di Kota Pekalongan baik yang dilaksanakan oleh perseorangan maupun oleh badan hukum secara Random; 2. Mengevaluasi Kebijakan Pemerintah Daerah Kota Pekalongan yang ada terkait menyediaan Sarana, Prasarana dan utilitas Lingkungan Perumahan dan prosedur Penyerahan PSU kepada Tim Verifikasi; 3. Melakukan analisis kendala pelaksanaan penyerahan penyediaan Sarana, Prasarana dan utilitas Lingkungan Perumahan kepada Tim Verifikasi dan Prosedur pengelolaannya ; 4. Melakukan Inventarisasi PSU Lingkungan Perumahan baik yang sudah diserahkan kepada pemerintah daerah maupun PSU yang belum diserahkan kepada pemerintah daerah dan masih menjadi dikelola oleh pengembang atau masyarakat. Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan

Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan

11 5. Melakukan analisis implentasi Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 9 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyerahan Prasarana, Sarana, Dan Utilitas Perumahan dan Permukiman bagi perkembangan pembangunan perumahan di Kota Pekalongan ; 6. Menyusun prosedur dan Tata Cara Penyerahan penyediaan, pengelolaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan baik yang dilaksanakan oleh Perorangan maupun Badan Hukum kepada Tim Verifikasi; 7. Menyususn Kajian akademis Prosedur Pengelolaan, Penyerahan penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan dari Penyelenggara perumahan kepada Pemerintah Kota dan rekomendasi Pembentukan Tim Verifikasi berupa draft Peraturan Walikota Pekalongan terkait dengan diberlakukannya Peraturan Daerah No. 13 Tahun 2009 Tentang perubahan atas Perda No. 13 tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Pekalongan. 2.1.2. Lingkup Wilayah Study ( Batasan Wilayah ) Batasan wilayah kajian meliputi 6 ( Enam ) Wilayah Pengembangan Kota Pekalongan, terutama pusat pusat kegiatan Pengembangan Perumahan di Kota Pekalongan. 2.1.3. Fokus Studi ( Sasaran instansi) 1. Kementrian Dalam Negeri; 2. Bappeda Kota Pekalongan; 3. BPLH Kota Pekalongan; 4. Dinas Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kota Pekalongan; 5. Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Pekalongan; 6. Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Pekalongan; 7. Dinas Pemakaman dan Pertamanan Kota Pekalongan; 8. Kantor Pertanahan Kota Pekalongan; 9. Bagian Hukum dan HAM Setda Kota Pekalongan ; 10. PD Kebersihan Kota Pekalongan; 11. PDAM Kota Pekalongan.

Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan

12. PT.PLN Persero Jabar; 13. PT. Telkom,Tbk; 14. REI Jabar; 15. Perum perumnas; 2.2. METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang akan dilakukan dalam kajian ini adalah Metode Deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti suatu objek, suatu kondisi, dengan cara pengumpulan, penyusunan, dan perancangan yang kemudian diinterpretasikan atau metodologi lain yang diperlukan.. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau suatu lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai faktafakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (Moh. Nazir, 1999). Metode deskriptif meliputi studi literature, survey data primer dan sekunder, Focus Group Discussion (FGD) dan analisis data cross sectional dan Time Series.. 2.2.1. Metode Penentuan Sampel Sampel adalah bagian dari kumpulan obyek atau pengukuran dari masalah yang akan diteliti. Dalam Kajian Pengelolaan Penyediaan sarana, Prasarana Dan Utilitas Lingkungan Perumahan, sample yang diambil adalah PSU yang merupakan klasifikasi dari penyediaan lingkungan perumahan baik yang dikelola perorangan maupun Badan Hukum yang ada di Wilayah kota Pekalongan secara random. 2.2.2. Metode Pengumpulan Data a. Survey Lapangan Survey lapangan dimaksudkan untuk mendapat gambaran umum eksisting Sarana, parasarana dan utilitas lingkungan perumahan yang ada saat ini. b. Focus Group Discussion Forum diskusi dilakukan untuk mengetahu kendala, permasalahan, dan aspirasi dari setiap steakholder terkait penyediaan dan pengelolaan Sarana, Prasarana Utilitas lingkungan Perumahan. FGD dilaksanakan menjadi 2 bagian, yaitu dengan SKPD terkait, maupun dengan aanggota Asosiasi ataupun perwakilan penyedia perorangan c. Study Literatur

Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan

Selain hasil survey lapangan dan FGD, untuk mendapatkan hasil kajian yang implementatif, harus didasarkan kepada literatur yang berlaku saat ini ada sebagai payung hukum. 2.2.3. Data dan Sumber Data Data diperoleh dari dua sumber yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah informasi yang diperoleh pertama kali oleh peneliti menyangkut variabel yang menjadi tujuan utama penelitian. Sedangkan data sekunder adalah informasi yang dikumpulkan dari sumber-sumber yang telah ada. Data Primer dapat dilakukan dengan inventarisasi langsung ke lokasi perumahan yang menjadi sample penelitian, sedangkan data sekunder adalah diperoleh dari Asosiasi profesi perumahan atau data dari SKPD terkait. 2.2.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data Data yang sudah dikumpulkan dari Focus Group Discussion dan survey lapangan diolah dengan cara dikelompokkan, dipisahkan sesuai dengan klasifikasi datanya, disusun lalu dianalisis dengan mempertimbangkan literatur dan payung hukum yang ada. III. PELAKSANAAN PEKERJAAN 3.1. ORGANISASI PELAKSANAAN Dalam menyusun dokumen kajian, konsultan dipimpin oleh seorang Tenaga Ahli Sebagai Ketua Tim Leader dan dibantu oleh tenaga ekspert yang terkait dengan bidang Penataan Ruang ( Sarana, Prasarana dan Utilitas Kota ) dengan pengalaman kerja yang cukup memadai, diantaranya : 1 Ahli Perencanaan Kota/Urban Design/Arsitek S2 8 Tahun 2 Ahli Hukum Administrasi Negara S2 5 Tahun 3 Ahli Teknik Sipil S1 5 Tahun 4 Ahli Lanscape/Planologi/Arsitek S1 5 Tahun 5 Ahli Lingkungan S1 5 Tahun 6 Ahli Ekonomi Pembangunan/Management S1 5 Tahun 7 Tenaga Pendukung : a. Sekretaris D3 5 Tahun b. Surveyor ( 2 Orang ) D3 5 Tahun

Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan

3.2. LINGKUP KEWENANGAN KONSULTAN Dalam melaksanakan Kajian, konsultan wajib melaksanakan: 1. Survey lapangan untuk mendapatkan data primer maupun sekunder; 2. Membuat dokumen / memotret kondisi eksisting locus; 3. Menyebarkan angket isian kepada penyedia ( pengembang ) perumahan berdasarkan klasifikasi dan jenis skala perumahan untuk mendapatkan tanggapan dan permasalahan yang ada di lapangan; 4. Berkonsultasi dengan Departemen Dalam Negeri/ Dinas/ Instansi/ asosiasi perumahan (REI); 5. Melakukan Focus Group Discussion ( FGD); 6. Melaksanakan Telaahan ke kota Lain yang dinilai telah lebih dahulu melaksanakan prosedur terkait kajian sebagai bahan perbandingan; 7. Berkonsultasi dengan Tim Teknis secara berkala sebelum dilakukan pembahasan laporan. 3.3. PEMBAHASAN PRODUK Konsultan wajib melaksanakan pembahasan hasil kajian dengan SKPD terkait dan Asosiasi sesuai kemajuan pekerjaan yang telah ditentukan, dinataranya : 1. Pembahasan Laporan Pendahuluan Penyusunan Laporan Pendahuluan dilaksanakan selama 1 (Satu ) Bulan, dan dibahas pada Minggu ke satu bulan berikutnya. Draft laporan pendahuluan / Handout disampaikan maksimal 1 (Satu) Minggu sebelum pembahasan. Perbaikan laporan pendahuluan disampaiakn maksimum 1 (Satu) minggu setelah pembahasan. 2. Pembahasan Laporan Interim ( Laporan Antara) Penyusunan Laporan Antara dilaksanakan selama 1( Satu ) Bulan, dibahas pada Minggu ke satu bulan selanjutnya. Draft laporan Antara / Handout disampaikan maksimal 1 (Satu) Minggu sebelum pembahasan. Perbaikan laporan Antara disampaiakn maksimum 1 (Satu) minggu setelah pembahasan.

Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan

3. Pembahasan Laporan Draft Akhir / FGD Penyusunan Laporan Draft akhir dilaksanakan selama 3 (tiga) Minggu, dibahas pada Minggu ke empat.. Draft laporan Draft Akhir / Handout disampaikan maksimal 1 (Satu) Minggu sebelum pembahasan. Perbaikan laporan Draft Akhir disampaiakn maksimum 1 (Satu) minggu setelah pembahasan. 4. Pembahasan Laporan Akhir ( Seminar ). Penyusunan Laporan Akhir dilaksanakan selama 3 (tiga) Minggu, dibahas pada Minggu ke empat. Draft Laporan Akhir / Seminar keet disampaikan maksimal 1 (Satu) Minggu sebelum pembahasan. Perbaikan laporan Akhir disampaiakn maksimum 2 ( Dua) minggu setelah pembahasan atau sebelum Kontrak Pelaksanaan berakhir. 3.4. KETENTUAN TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN Sebelum melaksanakan pekerjaan konsultan diwajibkan membuat dan merencanakan tahapan persiapan pelaksaan, diantaranya : 1. Konsultan / Tenaga ahli dalam melaksanakan Kajian Pengelolaan Penyediaan 2. Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan hendaknya 3. terlebih dahulu benar-benar memahami isi dari Kerangka Acuan Kerja ini. 4. Dalam proses pelaksanaan pekerjaan, Konsultan/Tenaga ahli harus menyusun 5. jadwal pertemuan berkala, Jadwal rencana kerja, susunan personalia yang bertitik 6. tolak pada ketentuan-ketentuan awal bekerja dan lama bekerja sesuai dengan 7. petunjuk yang diberikan pemberi tugas. 8. Dalam penilaian berkala tersebut ditentukan produk yang harus dilaporkan

Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan

9. konsultan / tenaga ahli sesuai dengan pengarahan pemberi tugas dan Tim Teknis. 10. 11. 12.
13.

Dalam kegiatan pengumpulan data, konsultan / tenaga ahli wajib kumpulan data tersebut sejauh hal-hal yang diperlukan dalam yang dimaksud di atas. Pengajuan / konsultasi pekerjaan kajian Pengelolaan Penyediaan

menyajikan penyusunan peraturan

Sarana Prasarana Dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan harus melibatkan Pemda setempat dan asosiasi terkait pelaku pengembang perumahan.
14.

Apabila hasil yang diberikan oleh Konsultan tidak sesuai dengan

ketentuan yang termuat didalam KAK ini, maka pemberi tugas berhak untuk menolak Hasil kajian dan mewajibkan konsultan untuk memperbaikinya;
15.

Apabila ada kesulitan didalam pelaksanan pekerjaan terkait dengan

koordinasi dengan instansi lain, konsultan diperkenankan meminta bantuan kepada Tim Teknis atau PPTK.
16.

Dalam Membuat kajian harus didasari Sumber Acuan Buku atau Konsultan / tenaga ahli harus selalu memperhitungkan bahwa waktu

Dokumen Payung Hukum yang dapat dipertanggung jawabkan;


17.

pelaksanaan tugas adalah mengikat. 3.5. PRODUK Produk kegiatan studi yang dihasilkan meliputi : 1. Laporan Pendahuluan, sebanyak 15 ( Lima Belas ) Eksemplar; 2. Laporan antara ( Laporan Interim) sebanyak 15 ( Lima Belas ) Eksemplar; 3. Laporan Draft Akhir sebanyak 15 ( Lima Belas ) Eksemplar; 4. Laporan Akhir sebanyak 30 ( Tiga Puluh ) Eksemplar; 5. Eksekutif Summary sebanyak 30 ( Tiga Puluh ) Eksemplar; 6. Seluruh laporan tersebut di atas termasuk bahan presentasinya diberikan dalam

Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan

7. bentuk Compact Disk ( CD ) sebanyak masing masing 5 ( Lima ) buah;

Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan 8. Melampirkan Dokumentasi hasil Diskusi , FGD, Foto, Seminar maupun Study 9. Banding ke lokasi yang ditentukan PPTK. 3.4. WAKTU PELAKSANAAN Waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 120 hari Kalender terhitung sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) diterbitkan. ( Time Schedulle terlampir ) IV. SISTEMATIKA PELAPORAN 4.1. TAHAPAN DAN ISI LAPORAN 4.1.1. Pembuatan Rencana Program Kerja a. Membuat Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan sesuai Jadwal yang ditentukan; b. Membuat daftar / jadwal konsultasi/ Survey lapangan baik dengan SKPD b. terkait maupun dengan Asosiasi; c. Membuat daftar hadir Tim sesuai ketentuan didalam dokumen Kontrak; d. Membuat lampirkan laporan penggunaan keuangan kegiatan. 4.1.2. Penyusunan (Laporan Pendahuluan) Laporan Pendahuluan berisi organisasi penelitian, data awal, data sekunder, study literatur, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, ruang lingkup dan batasan kajian, kerangka berpikir, metodologi penelitian. 4.1.3. Penyusunan Laporan Antara (Interim Report) Laporan Antara berisi penyempurnaan laporan pendahuluan, Kajian teori, penyempurnaan data primer maupun sekunder, Hipotesis dari metodologi penelitian yang digunakan terhadap penyelesaian data masalah yang ditemukan selama penelitian berjalan. 4.1.4. Laporan Draft Final Laporan Draft Final berisi penyempurnaan dari laporan antara, analisa pengolahan data, dimana hasil kajian sudah dilengkapi dengan hasil FGD dengan SKPD dan asosiasi terkait, hasil penelitian. 4.1.5. Penyusunan Final Report (Laporan Akhir)

Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan

Laporan Final ( Laporan akhir ) berisi hasil penyempurnaan seluruh kajian hasil Analisa dan seminar yang dilengkapi dengan kesimpulan dan Rekomendasi. Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan 4.1.6. Eksekutif Summary Merupakan resume dari laporan hasil kajian yang memuat pendahuluan, latar belakang, tujuan, ruang lingkup dan sasaran kajian, analisis masalah kajian literatur, hipotesis sampai kepada kesimpulan akhir dan rekomendasi kahijan. 4.2. FORMAT LAPORAN Seluruh laporan dibuat dalam format sebagai berikut : 4.2.1. Kertas Ukuran : A-4 (21,5 cm X 29,7 cm) Jenis : Polos-putih, HVS, 80 gram Pembatas : kertas tipis berwarna (pembatas bab) 4.2.2. Tulisan (hurup) Jenis tegak, standar, bentuk jelas, huruf cetak dan bukan matrix dot Spasi 1,5 spasi. 4.2.3. Sampul / Jilid Bahan Warna Jilid Format : kertas tebal/jenis buffalo/matte paper : Merah Muda : Hard Cover (laporan Eksekutif Summary hard Cover jilid Ring) : Disesuaikan.

V. KELUARAN / PRODUK Produk dari kajian ini adalah tersusunnya dokumen yang berisi :
1. Identifikasi kondisi eksisting Proporsi Penyediaan Sarana Prasarana dan

utilitas lingkungan Perumahan di Wilayah Kota Pekalongan,baik yang dilaksanakan oleh Pengembang Perseorangan maupun oleh Pengembang Badan Hukum secara Random;
2. Evaluasi kinerja Tim Verifikasi Kota Pekalongan terkait proses penyerahan

PSU dari Pengembang Perumahan kepada Pemerintah Kota Pekalongan,

Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan

Identifikasi kendala pelaksanaan prosedur penyerahan dan pengelolaan PSU Lingkungan Perumahan kepada Tim Vrifikasi.
3. Inventarisasi PSU lingkungan perumahan baik yang sudah diserahkan

kepada pemerintah daerah dan menjadi Barang Milik Daerah maupun yang masih dikelola oleh penyelenggara perumahan Perseorangan maupun badan hukum.
4. Identifikasi implementasi Permengadri No. 9 Tahun 2009 tentang Pedoman

Penyerahan Prasarana, Sarana, Dan Utilitas Perumahan dan Permukiman, strategi kebijakan pemerintah daerah terhadap perkembangan Pembangunan Perumahan di Kota Pekalongan;
5. Evaluasi penyusunan Prosedur dan Tata Cara pengelolaan Penyerahan

Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan yang ada di Kota Pekalongan oleh Tim Verifikasi sesuai dengan Peraturan yang berlaku. 6. ajian Akademis prosedur Pengelolaan, penyerahan dan penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di wilayah Kota Pekalongan berupa rancangan Peraturan Walikota Pekalongan sebagai bahan rekomendasi Pembentukan Tim Verifikasi Penyerahan dan Pengelolaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di wilayah Kota Pekalongan. VI. KRITERIA Dokumen kajian diharapkan merupakan hasil kesepakatan akhir dari seluruh rangkaian diskusi, FGD, Seminar, analisis berdasarkan kajian literatur maupun arah kebijakan Pemerintah Kota Pekalongan terhadap permasalahan yang ada dengan mengacu kepada peraturan yang berlaku, sehingga dapat dipertanggung jawabkan dan hasil kajian dapat diimplementasikan di lapangan oleh seluruh unsur terkait. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Pekalongan, Pebruari 2010 Mengetahui, Kepala Bidang Penelitian, Pengembangan dan Statistik Bappeda Kota Pekalongan YATTY MULYATI FELIANA, ST. NIP. 19700515 199704 2 001

Kajian Pengelolaan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan di Kota Pekalongan

IR. H. CHAIRUL ANWAR, MSi NIP. 19620613 1996 03 1 001

Anda mungkin juga menyukai