Anda di halaman 1dari 5

SRI WAHYUNI, AGUS NOVIANTO,WINDHI ANTIKASARI,OKTAVIAN,

WAHYU P, DIAH RAHMALIA, NUR MUFIDAH, ENDANG KISWANTI

KEBIJAKAN PEMERINTAH TERKAIT DENGAN


LINGKUNGAN PEMUKIMAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Perumahan dan permukiman sebagai satu kesatuan yang tidak


terpisahkan (KSNPP). Pemukiman bagian dari lingkungan hunian yang
terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana,
sarana, fasitilitas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di
kawasan perkotaan atau kawasan perdesaan. Perumahan dan permukiman
selain merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, juga mempunyai fungsi
yang sangat strategis dalam perannya sebagai pusat pendidikan keluarga,
persemaian budaya, dan peningkatan kualitas generasi yang akan datang, serta
merupakan pengejawantahan jati diri. Terwujudnya kesejahteraan rakyat dapat
ditandai dengan meningkatnya kualitas kehidupan yang layak dan
bermartabat, antara lain melalui pemenuhan kebutuhan papannya. Dengan
demikian upaya menempatkan bidang perumahan dan permukiman sebagai
salah satu sektor prioritas dalam pembangunan manusia Indonesia yang
seutuhnya adalah sangat strategis. Persoalan perumahan dan permukiman di
Indonesia sesungguhnya tidak terlepas dari dinamika yang terjadi dalam
kehidupan masyarakat maupun kebijakan pemerintah di dalam mengelola
perumahan dan permukiman. Penyusunan arahan untuk penyelenggaraan
perumahan dan permukiman, sesungguhnya secara lebih komprehensif telah
dilakukan sejak Pelita V dalam bentuk Kebijaksanaan dan Strategi Nasional
Perumahan, namun penekanannya masih terbatas kepada aspek perumahan
saja. Dalam perjalanannya, acuan tersebut dirasakan kurang sesuai lagi dengan
berbagai perkembangan permasalahan yang semakin kompleks, sehingga
diperlukan pengaturan dan penanganan perumahan dan permukiman yang
lebih terintegrasi. Sehingga untuk itu perlu disusun suatu kebijakan dan
strategi baru yang cakupannya dapat meliputi bidang perumahan dan
permukiman sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Kebijakan dan
Strategi Nasional Perumahan dan Permukiman (KSNPP) Berangkat dari
pertimbangan tersebut dan berlandaskan kepada UU No. 4 Tahun 1992 maka
telah dikeluarkan Kebijakan dan Strategi Nasional Perumahan dan
Permukiman Tahun 1999, sebagai acuan pokok di dalam penyelenggaraan
bidang perumahan dan permukiman. Selanjutnya, seiring dengan
perkembangan sosial politik yang ada dan tuntutan reformasi serta perubahan
paradigma penyelenggaraan pembangunan nasional, maka kebijakan baru
diperlukan. Sebagaiman tertuang dalam peraturan pemerintah Replubik
Indonesia No. 14 tahun 2016 tentang pemyelenggaraan perumahan dan
kawasan pemukimann.
SRI WAHYUNI, AGUS NOVIANTO,WINDHI ANTIKASARI,OKTAVIAN,
WAHYU P, DIAH RAHMALIA, NUR MUFIDAH, ENDANG KISWANTI

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pemukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan


hutan lindung, baik yang berupa kawasan perkotaan atau pedesaan.
Pemukiman berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau hunian dan
tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU RI No.
4/ 1992).

Kawasan pemukiman didominasi oleh lingkungan hunian dengan fungsi


utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana
lingkungan, tempat bekerja yang memberi pelayanan dan kesempatan kerja
terbatas yang mendukung perikehidupan dan penghidupan.

Satuan lingkungan pemukiman adalah kawasan perumahan dalam berbagai


bentuk dan ukuran dengan penataan tanah dan ruang, prasarana dan sarana
lingkungan terstuktur yang memungkinkan pelayanan dan pengelolaan yang
optimal. Prasarana lingkungan pemukiman adalah kelengkapan dasar fisik
lingkungan yang memungkinkan lingkungan pemukiman dapat berfungsi
sebagaimana mestinya. Prasarana utama meliputi jaringan jalan, jaringan
pembuangan air limbah dan sampah, jaringan pematusan air hujan, jaringan
pengadaan air bersih, jaringan listrik, telepon, gas,dan sebagainya. Jaringan
primer prasarana lingkungan adalah jaringan utama yang menghubungkan
antara kawasan pemukiman atau antara kawasan pemukiman dengan kawasan
lainnya. Jaringan sekunder prasarana lingkungan adalah jaringan cabang dari
jaringan primer yang melayani kebutuhan di dal am satu satuan lingkungan
pemukiman. Sarana lingkungan pemukiman adalah fasilitas penunjang yang
berfungsi untuk penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi,
sosial dan budaya. Contoh sarana lingkungan pemukiman adalah fasilitas
pusat perbelanjaan, pelayanan umum, pendidikan dan kesehatan, tempat
peribadatan, rekreasi dan olahraga, pertamanan, pemakaman. Selanjutnya
istilah fatilitas umum mengacu pada sarana penunjang untuk pelayanan
lingkungan pemukiman, meliputi jaringan air bersih, listrik, telepon, gas,
transportasi ,dan pemadam kebakaran. Fatilitas umum membutuhkan
pengelolaan profesional dan berkelanjutan oleh suatu badan usaha.

Penyelenggaraan perumahan dan Kawasan permukiman merupakan satu


kesatuan sistem yang dilaksanakan secara terkoordinasi, terpadu dan
berkelanjutan. Penyelenggaraan perumahan dan Kawasan permukiman bertujuan
untuk:

a. mewujudkan ketertiban dalam penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan


permukiman

b. memberikan kepastian hukum bagi seluruh pemangku kepentingan dalam


melaksanakan tugas dan wewening serta hak dan kewajibannya dalam
penyelenggarakan Perumahan dan Kawasan permukiman

c. mewujudkan keadilarr bagi seluruh pemangku kepentingan terutama bagi


MBR dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan pemukiman.

Lingkup Peraturan pemerintah ini meliputi:

a. penyelenggaraan perumahan

b. penyelenggaraan kawasan permukiman;

c. keterpaduan prasarana, Sarana, fatilitas Umum Perumahan dan Kawasan


permukiman

d. pemeliharaan dan perbaikan;

e. pencegahan dan peningkatan kualitas perumahan Kumuh dan permukiman


kumuh;

f. Konsolidasi Tanah

g. sanksi administrasi
SRI WAHYUNI, AGUS NOVIANTO,WINDHI ANTIKASARI,OKTAVIAN,
WAHYU P, DIAH RAHMALIA, NUR MUFIDAH, ENDANG KISWANTI

Prinsip penyelenggaraan kawasan permukiman sebagaimana dimaksud


merupakan perwujudan kegiatan pembangunan peruntukan Perumahan di
kawasan permukiman Sebagaimana yang dituangkan di dalam rencana tata
ruang yang mengutamakan keterpaduan prasarana, Sarana, dan fatilitas umum
kawasan sebagai pengendalian dan pengembangan Perumahan dan Kawasan
permukiman. Penyelenggaraan perumahan dilaksanakan dengan prinsip
penyelenggaraan kawasan permukiman sebagai dasar penyelenggaraan
Perumahan.

Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan permukiman dilaksanakan


berdasarkan kebijakan dan strategi nasional di bidang perumahan dan
Kawasan Permukiman dalam peraturan pemerintah RI no.14 tahun 2016 pasal 5.
Kebijakan Perumahan dan kawasan permukiman sebagaimana dimaksud
meliputi:

a. kemudahan masyarakat untuk memperoleh hunian yang layak dan


terjangkau dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi, teratur,
terencana, terpadu dan berkelanjutan
b. peningkatan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan antar pemangku
kepentingan dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan
pemukiman.

Anda mungkin juga menyukai